kerang hijau

4
Kerang Hijau Kerang Hijau (Perna viridis) adalah moluska yang mempunyai cangkang yang simetris. Panjang cangkangnya lebih dari dua kali lebarnya, mempunyai insang yang berlapis-lapis dan mempunyai cilia. Hidup menempel pada benda-benda keras dengan bantuan benang byssus yang dihasilkan oleh kelenjar kaki. Kerang Hijau ini merupakan salah satu hasil laut yang dikonsumsi luas oleh masyarakat di Indonesia dan dimanfaatkan sebagai salah satu sumber protein hewani. Memiliki kandungan gizi yang cukup baik, berdasarkan hasil penelitian, gizi daging Kerang Hijau sebanding dengan daging sapi, telur ataupun daging ayam. Di habitat yang normal, kandungan kerang hijau terdiri dari air, protein, lemak serta karbohidrat. Kerang Hijau juga merupakan salah satu sumber mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti besi (Fe), fosfor (P) , Flour (F), iodium (I), kalsium (Ca), Kalium (K), seng (Zn), selenium (Se) dan lain – lain. Kandungan mineral tersebut lebih mudah diserap tubuh. Mengkonsumsi kerang secara teratur berarti mendapat asupan kalsium yang memadai, sehingga kita dapat

Upload: mohammad-iqbal

Post on 15-Nov-2015

235 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

keranga hijau

TRANSCRIPT

Kerang Hijau

Kerang Hijau (Perna viridis) adalah moluska yang mempunyai cangkang yang simetris. Panjang cangkangnya lebih dari dua kali lebarnya, mempunyai insang yang berlapis-lapis dan mempunyai cilia. Hidup menempel pada benda-benda keras dengan bantuan benang byssus yang dihasilkan oleh kelenjar kaki.

Kerang Hijau ini merupakan salah satu hasil laut yang dikonsumsi luas oleh masyarakat di Indonesia dan dimanfaatkan sebagai salah satu sumber protein hewani. Memiliki kandungan gizi yang cukup baik, berdasarkan hasil penelitian, gizi daging Kerang Hijau sebanding dengan daging sapi, telur ataupun daging ayam. Di habitat yang normal, kandungan kerang hijau terdiri dari air, protein, lemak serta karbohidrat. Kerang Hijau juga merupakan salah satu sumber mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti besi (Fe), fosfor (P) , Flour (F), iodium (I), kalsium (Ca), Kalium (K), seng (Zn), selenium (Se) dan lain lain. Kandungan mineral tersebut lebih mudah diserap tubuh. Mengkonsumsi kerang secara teratur berarti mendapat asupan kalsium yang memadai, sehingga kita dapat terhidar dari penyakit Osteoporosis dan menambah vitalitas tubuh.

Kerang hijau ini merupakan jenis kerang yang banyak dicari orang, karena dijadikan kudapan kuliner yang menggoda selera. Namun, untuk ekspor, Indonesia masih kalah dengan negara-negara lain karena di dalam kerang hijau di Indonesia terindikasi racun logam berat.

Kandungan daging Kerang Hijau kurang lebih 30% dari berat keseluruhan (daging dan cangkang) hingga dihasilkan cangkang yang cukup melimpah. Besarnya jumlah limbah cangkang Kerang Hijau yang dihasilkan menimbulkan masalah pembuangan limbah, cangkang kerang yang biasanya dibuang ke laut menyebabkan nilai estetika lingkungan berkurang. Selain itu, limbah cangkang ini dapat menyebabkan pendangkalan sehingga menyulitkan kapal nelayan sulit untuk keluar masuk saat melaut. Oleh karena itu diperlukan upaya serius untuk menanganinya agar dapat bermanfaat dan mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Selama ini limbah cangkang Kerang Hijau hanya dimanfaatkan sebagai salah satu material hiasan dinding, hasil kerajinan, atau bahkan sebagai campuran pakan ternak. Pengolahan limbah tersebut tentunya belum mempunyai nilai tambah yang besar karena masih terbatas dari segi harga maupun jumlah produksinya.

Solusi alternatif yang dapat dilakukan adalah mengolah limbah kerang hijau adalah dengan memanfaatkannya sebagai koagulan alam. Koagulan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam air yang bertujuan untuk menjernihkan air melalui proses koagulasi. Koagulasi merupakan salah satu proses pengolahan air minum dalam meningkatkan kualitas air minum untuk menghasilkan air bersih. Proses koagulasi berperan dalam menurunkan bahkan dapat menghilangkan kekeruhan dalam air.

Bahaya Kerang HijauMulai era 90-an banyak kabar menyebutkan bahwa kerang hijau berbahaya karena menyebabkan keracunan. Padahal, kerang hijau kaya nutrisi dan populer di pasar kuliner lokal. Tengok saja di sekolah-sekolah, penjaja kerang hijau gerobak bertebaran. Belum lagi di warung tenda seafood, hidangan dari kerang hijau jadi favorit. Ada apa sebenarnya di balik cangkang kerang hijau? Menurut Dr. Ir. Etty Riani, pendidik dan peneliti dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB, Bogor, kerang termasuk organisme laut yang tahan banting. Kerang merupakan golongan mollusca, yaitu hewan lunak yang diapit cangkang keras dan tidak memiliki organ hati untuk menghancurkan benda asing, termasuk racun yang masuk ke dalam tubuhnya. Akibatnya, semua benda asing ditampung di dalam dagingnya.

Dalam hal ini kerang hijau menjadi kerang yang paling tahan terhadap polutan asing tersebut. Tidak seperti kerang jenis lain yang nomaden, kerang ini mampu bertahan hidup menetap dan bersifat sebagai filter feeder (penyaring) layaknya sebuah vacuum cleaner. Artinya, kerang ini menyerap tak hanya makanannya (plankton), tapi juga apa saja yang ada di sekitarnya, termasuk logam berat yang berbahaya. Tak heran, bila akhirnya tercetus larangan untuk mengonsumsi kerang ini.Daftar Pustakahttp://www.femina.co.id/kuliner/info.kuliner/benarkah.kerang.hijau.berbahaya/004/002/83http://green.kompasiana.com/polusi/2013/02/09/kerang-hijau-tidak-layak-konsumsi-532829.html