pemeringkatan jalan hijau
TRANSCRIPT
PEMERINGKATAN JALAN HIJAU PemeringkatanImplementasi Konstruksi Berkelanjutan
Greece M. Lawalata (085624383222)
Agus Bari Sailendra (081573101166)
5 Mei 2018
Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat1
PUSAT LITBANG JALAN DAN JEMBATAN KEMENTERIAN PU DAN PERUMAHAN RAKYAT
• Payung Hukum
• Pemeringkatan Jalan Hijau dan Definisi
• Konsep dan Strategi Jalan Hijau
• Pelaksanaan Pemeringkatan Jalan Hijau
• Penghargaan Pemeringkatan Jalan Hijau
• Prosedur Pemeringkatan Jalan Hijau
• Penerapan Kriteria Jalan Hijau pada Tahap Perencanaan dan TahapKonstruksi
• Lampiran
2
DAFTAR ISI
Aspek Legal (1/3)
• Peraturan Presiden RI No. 59/2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan(Sustainable Development Goals)
Pasal 2, sasaran nasional 2017-2019... Menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secaraberkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkunganhidup….
(Bahwa penyelenggaraan jalan harus dilakukan secara berkelanjutan, mengandung arti:
- penyelenggaraan jalan harus menjaga peningkatan ekonomi,
- menjaga kehidupan sosial,
- menjaga kualitas lingkungan hidup)
• Permen PU No. 19 Th. 2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan
Pasal 2, Jalan yang mewujudkan keselamatan, keamanan, kelancaran, ekonomis, kenyamanan, dan ramahlingkungan.
Pasal 59, …memasukkan rekomendasi lingkungan … ke dalam Perencanaan Teknis Rinci
….. (Persyaratan teknis jalan mensyaratkan menjaga kualitas lingkungan hidup)
3
Aspek Legal (2/3)
• Peraturan Menteri PUPR No. 5/2015 tentang Pedoman Umum Implementasi Konstruksi Berkelanjutan padaPenyelenggaraan Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman
Pasal 3, (1) prinsip berkelanjutan, ..mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, wajib diterapkan..padasetiap tahapan penyelenggaraan infrastruktur. …..(dasar penyelenggaraan jalan berkelanjutan)
Pasal 3, (2) Prinsip berkelanjutan adalah (a) kesamaan tujuan…, (b) pengurangan sumber daya .., (c) pengurangan timbulan limbah.., (d) …reuse, (e) ..recycle, (f) perlindungan… terhadap lingkungan hidup, (g) mitigasi risiko keselamatan, ..bencana alam, (h)..siklus hidup, (i) .. pencapaian mutu, (j) inovasi, (k) dukungankelembagaan.
Pasal 3, (4) Tahapan penyelenggaraan infrastruktur, a. Pemrograman; b. Perencanaan teknis; c. Pelaksanaankonstruksi; d. Pemanfaatan; dan e. Pembongkaran…. (dasar tahapan penyelenggaraan jalan hijau)
Pasal 3, (5) Infrastruktur bidang PU dan Permukiman yang diselenggarakan...menggunakan pendekatankonstruksi berkelanjutan…dapat diberi predikat sebagai infrastruktur berkelanjutan. …. (dasar pelaksanaanpemeringkatan jalan hijau)
• Pasal 9, (1) Pelaksanaan konstruksi infrastruktur berkelanjutan harus dilaksanakan dengan pendekatankonstruksi hijau dan memperhatikan aspek sosial, dan ekonomi … (dasar penggunaan istilah hijau selain eye cathcing)
4
Payung Hukum
5) Rencana Aksi Nasional Mitigasi dan Adaptasi terhadap Perubahan Iklim (RANMAPI) Kementerian PU, Permen PU no 11 tahun 2012
6) Renstra Kementerian PU 2010-1015 ; penyiapan infrastruktur handal, Ramah lingkungan, lebih selamat, danresilient
7) Rencana Strategis Ditjen Bina Marga 2010-2015 terkait dengan Pembangunan berkelanjutan & MAPI
8) Agenda Riset Nasional Bidang Transportasi dan Pengembangan Teknologi Infrastruktur, yang berbasiskanpembangunan berkelanjutan
5
PUSAT LITBANG JALAN DAN JEMBATAN KEMENTERIAN PU DAN PERUMAHAN RAKYAT
GERAKAN/KEGIATAN TERKAIT PROGRAM “HIJAU” INDONESIA
1. Bangunan hijau (Green Building) (Permen LH No 08 Th. 2010 dan Permen PU no.5/PRT/M/2015)
2. Kota hijau : Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) sebagai gerakan kota hijau –berkaitan dengan penataan ruang
3. Transportasi Berkelanjutan (Green transportation)
Surat Kementerian Perhubungan No. KP. 30 Tahun 2013 : Pilot Project 3 kota
4. Program Penghijauan:
Permen PU No.05/PRT/M/2008 Pedoman Ruang Terbuka Hijau (RTH)
5. Menuju JALAN HIJAU INDONESIA, (Toward Indonesia Green Road) dengan melaluipenerapan PEMERINGKATAN JALAN HIJAU
PUSAT LITBANG JALAN DAN JEMBATAN KEMENTERIAN PU DAN PERUMAHAN RAKYAT
PEMERINGKATAN JALAN HIJAU INDONESIA• Tujuan Pemeringkatan
Terwujudnya infrastruktur jalan pada tingkat tertentu dengan konsep “konstruksiberkelanjutan” sebagai “jalan hijau”, dari suatu proyek jalan yang telah direncanakan (melaluiprogram), dirancang (rencana teknis) dan dilaksanakan konstruksinya (pelaksanaan), terutamapada kegiatan proyek jalan “peningkatan atau jalan baru”
• Sasaran Pemeringkatan
Mendorong, dan memberikan penghargaan atas segala upaya yang dilakukan sekaligusmemotivasi dalam mewujudkan program jalan hijau, kepada penyelenggara jalan,penyedia jasa (kontraktor, konsultan, supliyer), serta pemangku kepentingan lainnya,sebagai bentuk implementasi Permen PUPR No.5/2015, dengan memenuhipersyaratan dan kriteria yang ditetapkan.
• Metodologi Pemeringkatan
melakukan Penilaian sebagai upaya Penerapan Kriteria Jalan Hijau, yang berbasiskan padakonsep keberlanjutan yang memenuhi aspek ekonomi, social dan lingkungan, melalui suatuprosedur dan proses yang telah ditetapkan.
PUSAT LITBANG JALAN DAN JEMBATAN KEMENTERIAN PU DAN PERUMAHAN RAKYAT
Pemeringkatan Jalan HijauPelaksanaan Konstruksi Jalan Hijau
adalah penilaian terhadap upaya-upaya yang dilakukan dan memastikan tingkat keberlanjutannya, dari suatu jalan baru atau jalan yang ditingkatkan yang pada tahap perencanaan teknis dan tahappelaksanaan konstruksi melaksanakan:
1. memenuhi standar jalan dan kriteria perencanaan teknis jalan, Permen 19/2011
2. mengupayakan untuk menggunakan teknologi-teknologi ramah lingkungan: geometric: alinyemenjalan mengikuti terrain (sehingga tidak merubah terain), terowongan, jembatan, jalan layangan; perkerasan: teknologi yang meminimumkan emisi kendaraan
3. melakukan penghematan-penghematan material baru, energi, dan sumber daya alam lainnya
4. menjaga kehidupan masyarakat yang sudah berlangsung
5. melakukan konservasi terhadap air, udara, tanaman, hewan.
Definisi
8
PUSAT LITBANG JALAN DAN JEMBATAN KEMENTERIAN PU DAN PERUMAHAN RAKYAT
KONSEP “JALAN HIJAU” YANG BERBASIS KONSTRUKSI BERKELANJUTAN
Peningkatan atau pembangunan jalan, melalui penerapan pada kegiatanperancangan dan pelaksanaan konstruksi yang berbasis pada pendekatan :
• Ekonomi dapat mengefisiensikan siklus biaya hidup, pelaksanaan konstruksi, dan biayatransportasi, serta efisiensi teknologi (material, BBM)
• Sosial menyediakan keadilan bagi semua pengguna jalan dan masyarakat terutama yangtinggal di area tersebut, meningkatkan kesehatan dan keselamatan serta kenyamananlingkungan dan bagi pengguna jalan.
• Lingkungan memperhitungkan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya alam (material,dan habitat hewan-tumbuhan) dalam penggunaan dan exploitasinya, serta penggunaanenergi tersedia (baru/terbarukan) untuk generasi sekarang dan di masa mendatang, sertamereduksi kerusakan lingkungan.
• Prinsip : mampu berkonstribusi dan berupaya dalam mereduksi emisi
PUSAT LITBANG JALAN DAN JEMBATAN KEMENTERIAN PU DAN PERUMAHAN RAKYAT
1. Diperlukan pengembangan Teknologi yang Ramah Lingkungan yang berbasis pada StrategiImplementasi Konstruksi Berkelanjutan :
Teknologi Konstruksi jalan dalam Mitigasi terhadap Perubahan Iklim
• Meminimalkan penggunaan material (SDA), efisiensi energi dan ruang
• Mereduksi polusi udara dan kebisingan
• Meminimalkan dampak-dampak lingkungan
Pengembangan Teknologi Konstruksi yang Adaptif terhadap perubahan iklim
2. Pengembangan SDM (BM, asosiasi HPJI, Pemda)
3. Penyusunan Pedoman (Menuju Jalan Hijau dan Pemeringkatan Jalan Hijau)
4. Melakukan Pemeringkatan (uji coba/pilot proyek)
5. Sosialisasi,
Strategi
PUSAT LITBANG JALAN DAN JEMBATAN KEMENTERIAN PU DAN PERUMAHAN RAKYAT
Konsep Aspek Berkelanjutan Menuju Jalan Hijau
Kriteria
Jalan HijauIndonesia
Lingkungan
Ekonomi Sosial
Sosial :
a.Keselamatan
b.Kesehatan,
c.Kenyamanan
d.Kemakmuran
e.Berkeadilan
Ekonomi:
a.penghematan transportasi,
b.penggunaan teknologi
c.Sistem manajemen mutu
d.Sistem Manajemen lingkungan
e.Kesejahteraan
Lingkungan:
a.Penghematan energi, air,
material,
b.Perlindungan udara, air, habitat
PUSAT LITBANG JALAN DAN JEMBATAN KEMENTERIAN PU DAN PERUMAHAN RAKYAT
KONSEP PEMBANGUNAN “JALAN” YANG BERBASIS
KONSTRUKSI BERKELANJUTAN
Drainase dengankonsep LID
JALAN HIJAU
Teknologi FasilitasPejalan Kaki dan
Sepeda
Penerangan Jalandengan LED
PengelolaanLingkungan Hidup
Penanaman Pohonpada Sistem
Jaringan Jalan
Audit KeselamatanJalan
Lansekap Jalan
Pengurangan Emisi dari Penghamparan Campuran Beraspal
Perancangan Perkerasan
Berumur Panjang
Porous Pavement
Cold and Warm Mix Asphalt
Daur UlangPerkerasan
PemanfaatanMaterial Lokal
Permen PU No. 5/ 2015 (Konstruksi Berkelanjutan)
SISTEM PEMERINGKATAN JALAN HIJAU INDONESIA
Teknologi jalanRamah
Lingkungan
Teknologieselamatan
Jalan
Teknologi JalanPerkotaan
TeknologiPerkerasan
Lentur
Program LitbangPendukung:
PENGEMBANGAN SDM dan PENYUSUNAN PEDOMAN
• Mempersiapkan kelembagaan (organisasi) Jalan Hijau sebagai pelaksana pemeringkatan
• Mempersiapkan dan melakukan kerjasama dengan asosiasi profesi (HPJI) untuk pengembanganasesor
• Membantu dan mendorong Ditjen Bina Marga dan Pemerintah Daerah untuk menyusun program perwujudan jalan hijau
• Menyusun Pedoman Menuju Jalan Hijau dan Pedoman Pemeringkatan Jalan Hijau
• Melakukan kerjasama dengan pusjatan dan Perguruan Tinggi dalam Litbang Jalan Hijau (Teknologiramah lingkungan).
13
Kapan Ikut Serta Pemeringkatan Jalan Hijau?
• Permen PUPR 5/2015, Minimal tahun 2017 ada 1 proyek jalan di di
setiap unit organisasi teknis menuju jalan hijau
• Pendaftaran pemeringkatan terbuka sepanjang tahun
• Penilaian dan penetapan Pemeringkatan Jalan Hijau: minimal 1x 1 tahun
• Kegiatan : penyusunan program, perancangan (DED), dan pelaksanaan (konstruksi).
Peserta Pemeringkatan Jalan Hijau
• Penyelenggara jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, dan jalan kota yang memenuhi persyaratan pemeringkatan.
• Penyelenggara jalan mendaftarkan proyek: pembangunan atau peningkatan jalan tahap a. Pemograman; b. Perencanaan teknis; c. Pelaksanaan konstruksi.
• Masa Transisi Pemeringkatan s/d 2017: Proyek yang sudah berjalan (2013 s/d 2016) sebagai pilot proyek (uji coba)
Pelaksanaan Pemeringkatan Jalan Hijau
14
Organisasi Pelaksana Pemeringkatan Jalan Hijau 2015-2017• Penyelenggara Pemeringkatan Jalan Hijau th. 2015-2017 adalah Tim Jalan Hijau yang dibentuk
oleh Kepala Badan Litbang PUPR.
• Tim tsb. dibentuk dalam rangka melakukan pembakuan sistem penilaian dan melakukan pemeringkatan serta mempersiapkan strategi program implementasi konstruksi berkelanjutan yang selanjutnya akan diusulkan kepada Satminkal yang berkaitan
• Tim Jalan Hijau terdiri atas:
• Pengarah adalah Direktur Jenderal Bina Marga, Direktur Jenderal Bina Konstruksi, dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan PUPR.
• Tim jalan hijau terdiri dari perwakilan Pusjatan, Ditjen Bina Marga-Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan, Ditjen Bina Konstruksi, BPIW, dan Akademisi.
• Hasil kesepakatan, tahun 2017, Pelaksanan Pemeringkatan dilakukan oleh Tim yang dibentuk di lingkungan Badan Litbang PUPR, dengan keanggotaan terdiri dari Pusjatan, Ka.Subdit LKJ DitjenBM, Ka.Subdit Konstruksi Berkelanjutan Ditjen Bina Konstruksi, BPIW, Akademisi dan Tim JalanHijau, merupakan Organisasi Pemeringkatan Jalan Hijau yang harus mempersiapkan SDM asesoruntuk selanjutnya dikerjasamakan dengan organisasi profesi HPJI.
• Keanggotaan bersifat ex-officio (tertentu) dan sebagian besar merupakan ahli yang mempunyaikompetensi di bidang konstruksi jalan, lalu lintas, dan lingkungan
15
Penghargaan dalamPemeringkatan Jalan Hijau
16
Penghargaan Pemeringkatan• Plakat diberikan kepada Balai
Besar/Satker di lingkungan Ditjen Bina Marga, dan Pemerintah Daerah (Dinas)
• Sertifikat diberikan :
a. Kepala Satuan Kerja
b. Pejabat Pembuat Komitmen,
Untuk mendorong pelaksana proyekjalan pada tahap DED dan pelaksanaankonstruksi dalam upaya menerapkankriteria jalan hijau (transisi)
Ke depan, penghargaan diberikan kepadaBalai Besar/Satker yang menerapkanpemograman, perancangan danpelaksanaan konstruksi, termasukkonsultan dan kontraktor, berdasarkankriteria jalan hijau yang ditetapkan.
17
Mendaftar kepada tim jalan hijau.
Tim jalan hijau menerima pendaftaran, pelaksana penilaian, dan memberi usulan peringkat jalan hijau, melalui Kapusjatan
Usulan peringkat akan dipelajari oleh Kepala Badan Litbang PUPERA untukditetapkan
Kepala Badan Litbang PUPERA menyampaikan kepada Menteri PUPR (Bintang tigadan empat), untuk ditandatangani
Penghargaan yang diberikan pada pelaksana jalan hijau berupa sertifikat jalan hijau yang ditandatangani oleh Menteri PUPERA (bintang tiga dan empat) dan Ka. Balitbang(bintang satu dan dua)
Prosedur Pemeringkatan Jalan Hijau
18
Penerapan Kriteria Jalan HijauPada Tahap Perencanaan Teknis (Perancangan)
19
Komponen Perencanaan Kriteria Jalan Hijau
1. Geometrik Jalan 1. Mengupayakan median Jalan dan selokan samping dipergunakan sebagai area resapan air2. Mengupayakan akses persil dilengkapi dengan trotoar jalan
2. Teknis StrukturPerkerasan Jalan
1. Mengupayakan perkerasan jalan berfungsi meresapkan air2. Mengupayakan perkerasan jalan direncanakan berumur panjang3. Mengupayakan perkerasan jalan menggunakan teknologi hemat energi, seperti: campuran hangat,
campuran dingin4. Mengupayakan bahan perkerasan dari material yang dibentuk secara hemat energy, material lokal,
penggunaan ulang material bongkaran (daur ulang)5. Mengupayakan tekstur perkerasan trotoar jalan dibentuk agar menunjukkan artistik
3. Teknis StrukturBangunan PelengkapJalan
1. Mengupayakan saluran drainase dilengkapi jeruji untuk menahan sampah2. Mengupayakan saluran tepi jalan dapat meresapkan air3. Mengupayakan tempat parkir dilengkapi dengan peneduh dan resapan air4. Mengupayakan tembok penahan tanah menggunakan teknologi ramah lingkungan, contoh dengan
rumput vetiver
4. Teknis PemanfaatanBagian-Bagian Jalan
1. Mengupayakan rumija/Rumaja: Penanaman pohon di rumija atau vegetasi yang nyaman dilihat olehpengguna jalan
2. Mengupayakan pada rumija/Rumaja: Penempatan ornamen jalan dengan desain sesuai budaya setempat3. Mengupayakan pada : Penyediaan fasilitas untuk habitat hewan di lokasi yang melewati perkebunan,
hutan, pantai4. Mengupayakan pada rumija: Penyediaan fasilitas peredam bising di lokasi yang melewati daerah
konservasi hewan5. Rumija: Pulau jalan dan trotoar menggunakan material penutup yang ramah lingkungan, seperti dari
material pembuatnya adalah hemat energi, diberi bak tanaman, terdapat area resapan air, 20
KomponenPerencanaan
Kriteria Jalan Hijau
5. TeknisPenyelenggaraanManajemen danRekayasa Lalu Lintas
1. Mengupayakan pulau jalan dan trotoar menggunakan material penutup yang ramahlingkungan, seperti dari material pembuatnya adalah hemat energi, diberi bak tanaman, terdapat area resapan air,
2. Mengupayakan alat pemberi isyarata lalu lintas menggunakan sumber energi terbarukan, lampu hemat energi/LED.
6. Teknis PerlengkapanJalan, yang terkaitlangsung denganpengguna jalan
1. Mengupayakan pagar jalan untuk pejalan kaki dirancang memasukkan artistik budaya lokal2. Mengupayakan area tempat istirahat dirancang untuk memenuhi pejalan kaki dan pesepeda
berupa kursi pejalan kaki dan peneduh (pohon atau tanaman merambat)3. Mengupayakan bangunan pos polisi didesain dengan memasukkan artistik budaya lokal4. Mengupayakan trotoar jalan dilengkapi dengan fasilitas pejalan kaki dan pesepeda, seperti
bangku pejalan kaki, bak tanaman
21
Penerapan Kriteria Jalan Hijau Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi
22
Spesifikasi Umum Penerapan Kriteria Jalan Hijau
Divisi I - Umum1. Mobilisasi,
2. kantor lapangan dan asilitas di kantorlapangan,
3. fasilitas dan pelayanan pengujian,
4. transportasi dan penanganan,
5. pembayaran sertifikat bulanan, pembayaran,
6. manajemen keselamatan lalu lintas,
1. Mengupayakan penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan untuksemua kegiatan transportasi/kendaraan.
2. Mengupayakan penggunaan kembali sampah kertas, plastik, kardus darikantor lapanganMengupayakan penggunaan listrik di kantor lapangan seminimalmungkin
3. Mengupayakan pengujian untuk memastikan kualitas produk terjamin
4. Mengupayakan melakukan koordinasi setiap perjalanan pengawaslapangan dan kontraktor seefektif mungkin
5. –6. Mengupayakan penggunaan rambu lalu lintas sementara semasa
konstruksi dan penggunaan energi pada lampu rambu lalu lintas, sertapenggunaan spek lampu hemat energy
23
Spesifikasi Umum Penerapan Kriteria Jalan Hijau
Divisi I - Umum (Lanjutan)7. kajian teknis lapangan, standar rujukan , 8. bahan dan penyimpanan,
9. jadwal pelaksanaan,
10. prosedur perintah perubahan, penutupankontrak, dokumen rekaman kontrak,
11. pekerjaan pembersihan, 12. pengamanan lingkungan hidup,
13. relokasi utilitas dan pelayanan, 14. keselamatan dan kesehatan kerja,
15. pengujian pengeboran, 16. manajemen mutu
7. Mengupayakan penggunaan teknologi ramah lingkungan8. Mengupayakan penggunaan bahan material lokal
9. Mengupayakan koordinasi perencana dan pelaksana konstruksi agar pelaksanaan konstruksi efektif
10. -
11. Mengupayakan pelatihan pekerja yang melakukan pembersihan12. Mengupayakan pelestarian satwa liar dan vegetasi yang ada jika proyek
jalan melewati perkebunan, hutan, konservasi.
13. Mengupayakan box utilitas14. Mengupayakan audit keselamatan jalan tahap perencanaan,
pelaksanaan konstruksi, setelah konstruksi15. Mengupayakan alat pengujian yang rendah emisi16. Kontraktor memiliki sertifikat manajemen mutu dan memberikan
jaminan secara tertulis bahwa produk yang dihasilkan sesuai standar
24
Spesifikasi Umum Penerapan Kriteria Jalan Hijau
Divisi 2 – Drainase:1. Selokan dan saluran air,
2. gorong-gorong,
3. drainase poros
1. Mengupayakan pengendalian air dengan membuat selokan dan saluranair pada saat konstruksi dan untuk operasional
2. Mengupayakan penggalian tanah untuk gorong-gorong yang selanjutnyatanah yang terbuang digunakan kembali
3. Mengupayakan pengaliran air dari drainase porus dapat mengalir menujulahan yang ditentukan dan tidak mengganggu masyarakat
Divisi 3 – Pekerjaan Tanah: 1. Galian, timbunan,
2. penyiapan badan jalan,
3. pembersihan,
4. pengupasan, dan5. pemotongan pohon
1. Mengupayakan galian dan timbunan seminimum mungkinTeknologi pengendalian longsor dan erosi seperti: bronjong, shotcrete, rumput vetiver, dll
2. Mengupayakan penggunakan alat berat yang menghasilkan emisi di bawah ambang batas emisi
3. Mengupayakan pembersihan sampah konstruksi, seperti bongkaran dansisa-sisa material baru
4. Mengupayakan pengupasan tanah tanpa terjadi longsor5. Mengupayakan agar dilakukan penanaman pohon kembali dan tanaman
lainnya
25
Spesifikasi Umum Penerapan Kriteria Jalan Hijau
Divisi 4 - Pelebaran Perkerasan dan Bahu JalanPelebaran perkerasanBahu jalan
Divisi 5 – Perkerasan berbutir dan Perkerasan beton semenLapis pondasi agregat, Perkerasan berbutir tanpa penutup aspal, Perkerasan beton semen, Lapis pondasi semen tanah, Lapis pondasi atas bersemen danLapis pondasi bawah bersemen (CTB dan CTSB)Divisi 6 – Perkerasan AspalLapis resap pengikat dan lapis perekat, Burtu, Burda, Campuranberaspal panas, campuran aspal dingin, lapis perata penetrasimacadam, pemeliharaan dengan laburan aspalDivisi 7 – StrukturBeton, beton pratekan, baja tulangan, baja struktur, pemasangan jembatan rangka baja, pondasi tiang, pondasisumuran, adukan semen, pasangan batu, dll
1. Mengupayakan penggunaan kendaraan dan alat berat yang memiliki emisi di bawah batas ambang
2. Mengupayakan pemadatan tanah dengan teknologi ramahlingkungan, seperti teknologi hemat energy untukmemadatkan tanah dengan hanya beberapa kali lintasankendaraan pemadat
3. Mengupayakan penggunaan material yang berasal darilimbah, seperti fly ash
4. Mengupayakan penggunaan teknologi perkerasan jalan yang hemat energi seperti: campuran hangat, campuran dingin
5. Mengupayakan penghematan material baru seperti: penggunaan teknologi daur ulang pada lapisan base
6. Mengupayakan penggunaan material local untukmenghemat emisi dari transportasi, seperti asbuton, baja, bamboo.
26
Spesifikasi Umum Penerapan Kriteria Jalan Hijau
Divisi 8 – Pengembalian Kondisi danPekerjaan Minor
Pengembalian kondisi selokan, saluranair, galian dan timbunan,
Penghijauan
Perlengkapan jalan dan pengatur lalulintas
1. Penggunaan teknologi perkerasan yang hemat energi, seperti teknikpemadatan, campuran dingin, campuran hangat, teknologi penggunaanmaterial substandar
2. Kendaraan berat yang digunakan beremisi3. Penggunaan material lokal
4. Mengupayakan penggunaan teknologi penanggulangan longsor
5. Mengupayakan penanaman rumput yang memiliki fungsi khusus, sepertimenanggulangi erosi dangkal seperti vetiver
6. Mengupayakan tanaman berasal dari daerah setempat
7. Mengupayakan alat pengatur lalu lintas menggunakan komponen yang hematenergi seperti APILL, lampu penerangan jalan, dan sistem kelistrikan lainnya.
8. Mengupayakan penerangan jalan menggunakan energy terbarukan, sepertienergi solar
9. Mengupayakan teknologi deliniasi jalan untuk menghemat penerangan jalan10. Mengupayakan tiang penerangan menggunakan desain yang artistik
27
Spesifikasi Umum Penerapan Kriteria Jalan Hijau
Divisi 8 Lanjutan..Kereb dan blok betonPengembalian kondisi jembatanKerb Pracetak Pemisah JalanPagar Pemisah Pedestrian
Penerangan Jalan dan elektrikal
1. Mengupayakan pemilihan ketinggian kereb jalan untuk tempat-tempat tertentu dipilih agar tidak mengganggu pejalan kaki
2. Mengupayakan blok beton menggunakan teknologi yang hematenergi, seperti dibentuk tanpa panas atau ditekan
3. Mengupayakan teknologi pengembalian kondisi jembatan yang ramah lingkungan
4. Mengupayakan penggunaan material lokal
Divisi 9 – Pekerjaan Harian - (sama dengan Penerapan Pada Divisi, 4, 5, 6, dan 7)
Divisi 10 – Pekerjaan Pemeliharaan RutinPemeliharaan rutin perkerasan, bahu jalan, drainase, perlengkapan jalan dan jembatanPemeliharaan jalan samping dan jembatan
-
28
29
Lampiran 2. Penandatanganan Deklarasi Green Road Indonesia
Pada acara:
WORKSHOP GREEN ROAD “Penerapan Green Road di Indonesia”.
Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Penelitian danPengembangan, PUSLITBANG Jalan dan Jembatan,
Tempat: Jakarta,
Tanggal: 22 November 2012.
30
Tim Jalan HijauIndonesia, Badan Litbang PUPR (No.
01/KPTS/KL/2015)-13 Januari2015
PUSAT LITBANG JALAN DAN JEMBATAN KEMENTERIAN PU DAN PERUMAHAN RAKYAT
Tim Jalan Hijau Badan Litbang Kementerian PUPR
Dibentuk oleh Kepala Badan Litbang PU untuk melakukan:
(1) sistem penilaian untuk jalan berkelanjutan,
(2) mempersiapkan strategi implementasi,
(3) memberi penghargaan untuk satuan kerja,
(4) memastikan pencapaian konstruksi berkelanjutan.
(5) Mensosialisasikan program mewujudkan jalan hijaudan pemeringkatan jalan hijau
PUSAT LITBANG JALAN DAN JEMBATAN KEMENTERIAN PU DAN PERUMAHAN RAKYAT
Lampiran 1. Kriteria Jalan Hijau
kriteria
kriteria
kriteria
• Sistem Manajemen
Lingkungan,
• Menyiapkan system
drainase
• Menekan polusi debu
• Meredam kebisingan
• Melindungi habitat
• Menanam pohon
• Fasilitas: pejalan kaki,
(pelandaian, jalur
pemandu, bangku),
pesepeda, angkutan
umum,
• Audit keselamatan jalan,
• Peran masyarakat,
• Lansekap jalan
• Sistem
Manajemen Mutu,
• Daur ulang,
• Penekanan emisi,
• Pengendalian air,
• Jaminan mutu,
• Energi terbarukan
• Reuse
• Recycling
• Material Lokal
• Pemanfaatan material
berlebih,
• Penerangan jalan
• Perancangan
berumur panjang,
• Campuran hangat,
• Campuran dingin
• Perkerasan porus
• Perkerasan yang
meredam kebisingan
(Kriteria tidak mutlak harus
semua dipenuhi)
29
33
11
6 kriteria
5 kriteria
26,7%
13,7%
19,3%
20,2%
20,1%
26,7
33
Peraturan Menteri PUPR No. 5/PRT/M/2015 tentang Pedoman Umum Implementasi KonstruksiBerkelanjutan pada Penyelenggaraan Infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum dan Permukiman
Lampiran 4. Peraturan Menteri PUPR No. 5/PRT/M/2015Terkait istilah Hijau
34