keperawatan keluarga tahap vi ''anak usia dewasa

35
KEPERAWATAN KEPERAWATAN KELUARGA TAHAP KELUARGA TAHAP VI VI ANAK USIA DEWASA” ANAK USIA DEWASA” By: FAISAL ASDAR, S.Kep, Ns By: FAISAL ASDAR, S.Kep, Ns

Upload: muh-al-imran-abidin

Post on 26-Nov-2015

44 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

g

TRANSCRIPT

Materi Ahli K3Tujuan Instruksional Umum :
Tujuan Instruksional Khusus :
Mengetahui, memahami dan menjelaskan pengertian keperawatan keluarga tahap VI dari berbagai teori
Mengetahui dan memahami beberapa pandangan ahli tentang keperawatan keluarga tahap VI
Mengetahui dan memahami krisis dan manajemen krisis pada keperawatan keluarga tahap VI
Mengetahui dan memahami karakteristik keperawatan keluarga tahap VI
Mengetahui dan memahami hal-hal yang mempengaruhi anggota keluarga dengan dewasa
Tujuan Instruksional Khusus :
Mengetahui dan memahami tugas perkembangan keluarga tahap VI
Mengetahui dan memahami masalah-masalah kesehatan yang timbul
Mengetahui dan memahami solusi dari masalah kesehatan tersebut
PENGANTAR
PENGANTAR
Setelah mengalami masa kanak-kanak dan remaja yang panjang, seorang individu akan mengalami masa dimana ia telah menyelesaikan pertumbuhannya dan mengharuskan dirinya untuk berkecimpung dengan masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya. Dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya, masa dewasa adalah waktu yang paling lama dalam rentang hidup (Falllen, 1977)
Keluarga dalam tahap ini, yang merupakan usia rata-rata di mana para orangtua melepaskan anak mereka yang paling tua yang ditandai sebagai masa kehidupan yang “terperangkap”.
Terperangkap dalam hal ini yaitu terperangkap antara tuntutan-tuntutan kaum muda dan harapan-harapan dari mereka yang lebih tua, terperangkap antara dunia kerja serta tuntutan yang bersaing dalam keterlibatan keluarga.
Dalam tahap ini senantiasa mengetahui bahwa mereka adalah para pembuat atau pengambil keputusan, menggambarkan kualitas umum kehidupan dan produktivitas (Kerchoff, 1976).
LATAR BELAKANG
Keluarga dalam tahapan ini merupakan keluarga yang mempersiapkan anaknya untuk mencoba melepas mencari karakter dan kehidupan luar sendiri atau mengalami proses serta membentuk keluarga sendiri, termasuk juga keluarga mempersiapkan anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga sendiri dan tetap membantu anak terakhir untuk lebih mandiri.
LATAR BELAKANG
Studi-studi membuktikan bahwa keluarga tahap ini kadang mungkin merasa tertekan atau terjepit di antara kutub orang muda dan tua, paling tidak bagi individu-individu golongan kelas menengah dan kelas atas. Mereka senantiasa dapat mengapresiasi bagaimana mereka dan prestasi mereka.
LATAR BELAKANG
P E N G E R T I A N
Keluarga Tahap VI adalah permulaan dari fase kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan “rumah kosong”, ketika anak terakhir pergi meninggalkan rumah.
Mitchell, 1989
P E N G E R T I A N
Keluarga Tahap VI adalah tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah, lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.
Jhonson L & Leny R, 2010
P E N G E R T I A N
Keluarga Tahap VI adalah setelah melalui tahap remaja dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya, maka tahap selanjutnya adalah melepaskan anak ke masyarakat dalam memulai kehidupannya yang sesungguhnya, dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan rumah tangga.
BEBERAPA PANDANGAN DALAM KELUARGA TAHAP VI ;
Masyarakat bergantung pada kepemimpinan dan produktivitas dari orang-orang yang berasal dari golongan usia pertengahan (Kerchoff, 1976).
Fase Intimacy VS Isolation (Ericson, 1950). “Pentingnya Memilih Pasangan Hidup Yang Tepat”.
Salah satu sumber stres bagi keluarga, anak-anak meninggalkan rumah (Lesman, 1973).
KRISIS SITUASIONAL
Perasaan sepi atau kesepian akibat ditinggal oleh anak-anak.
MANAJEMEN KRISIS SITUASIONAL
KELUARGA TAHAP VI:
Mencoba menerima suasana yang berbeda akibat ditinggal oleh anak.
KRISIS MATURASIONAL
MANAJEMEN KRISIS MATURASIONAL
KELUARGA TAHAP VI:
KARAKTERISTIK
Penyesuaian Diri Terhadap Kehidupan Baru
Dalam hal ini memainkan peran sebagai suami atau istri, orang tua, pekerja atau pencari nafkah.
Penyesuaian Diri Terhadap Harapan Sosial Baru
Dalam hal ini megembangkan sikap baru, keinginan-keinginan baru dan nilai-nilai baru sesuai tugas-tugas perkembangannya.
HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI ANGGOTA KELUARGA DENGAN DEWASA
Periode Pengaturan
Adalah periode kebebasan untuk menentukan, mengatur pilihan yang ditetapkan dan kesiapan untuk menerima tanggungjawab.
Periode Produktif
Adalah suatu periode dimana mereka mulai mempersiapkan diri menjadi calon orang tua yang nantinya akan mempunyai anak.
HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI ANGGOTA KELUARGA DENGAN DEWASA
Periode Bermasalah
Awal periode usia dewasa banyak masalah baru yang rumit, sehingga cenderung memerlukan waktu dan energi yang banyak untuk mengatasinya.
Periode Ketegangan Emosi
HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI ANGGOTA KELUARGA DENGAN DEWASA
Periode Keterasingan Sosial
Periode Perubahan Nilai
Adalah agar cenderung dapat diterima sebagai anggota kelompok orang dewasa, maka dia harus menerima nilai-nilai baru dalam kelompok.
HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI ANGGOTA KELUARGA DENGAN DEWASA
Periode Komitmen
Artinya dengan memasuki masa dewasa, mereka mulai belajar bertanggung jawab, tidak bertanggung lagi kepada orang tua dan menjadi dewasa mandiri.
Periode Kreatif
Dalam periode ini bentuk penyalurannya dapat dilakukan dengan ekspresi bakat & hobi. Oleh dasar inilah, maka usia dewasa selalu dianggap sebagai era aktivitas yang paling berkembang.
PERUBAHAN FISIK ANGGOTA KELUARGA DENGAN DEWASA
Proporsi tubuh semakin proporsional
Cenderung bertambahnya berat badan
Kematangan organ-organ seksual dan berfungsinya reproduksi seksual semakin berfungsi dengan baik.
Perubahan fisik dalam hal ini merupakan kelanjutan pertumbuhan fisik dari masa remaja, seperti:
BAHAYA FISIK ANGGOTA KELUARGA DENGAN DEWASA
Badan Yang Kurang Sehat.
Badan yang tidak sehat dan tidak dapat disembuhkan ialah sama bahayanya dengan kegagalan penyesuaian diri dalam interelasi sosial. Memiliki hambatan kesehatan fisik yang buruk tidak akan berhasil maksimun dalam pekerjaan dan pergaulan sosial.
BAHAYA FISIK ANGGOTA KELUARGA DENGAN DEWASA
Penampilan Diri Yang Kurang Menarik.
Lak-laki dan perempuan dewasa, penampilan diri yang menarik merupakan modal dasar dalam penyesuaian diri, sosial, bisnis dan karier. Mereka sudah dipastikan lebih cepat dan maju dengan sedikit usaha dibandingkan dengan penampilan yang kurang menarik.
BAHAYA PSIKOLOGIS ANGGOTA KELUARGA DENGAN DEWASA
Bahaya Personal dan Sosial
Bahaya personal dan sosial pada tahapan ini berasal dari kegagalan menguasai sebagian dari tugas-tugas perkembangan yang menyebabkan mereka tampak belum matang dibandingkan dengan dewasa yang lainnya.
BAHAYA PSIKOLOGIS ANGGOTA KELUARGA DENGAN DEWASA
Bahaya Peran Seks
Konsep peran seks secara tradisional memiliki pengaruh besar dalam penyesuaian diri, seperti pria selalu membuktikan sebagai pria maskulin dengan kerja keras dan cenderung tanpa memperhatikan kesehatan. Dia berkeyakinan tidaklah jantan jika mengkhawatirkan kesehatan. Adapun, wanita dipandang rendah jika diperlakukan inferior, melumpuhkan prestasinya dan urusan rumah tangga.
BAHAYA PSIKOLOGIS ANGGOTA KELUARGA DENGAN DEWASA
Bahaya Hambatan Bidang Keagamaan
Bahaya hambatan dalam keagamaan yang menyebabkan adanya hambatan emosi bagi sebagian orang dewasa ialah nilai agama baru, perkawinan campuran, tingkat kepuasan menjalankan peran, kesulitan bergaul atau mobilitas sosial.
TUGAS PERKEMBANGAN
Mempertahankan keintiman pasangan
Membantu orang tua suami atau istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya
TUGAS PERKEMBANGAN
Menata kembali fasilitas dan sumber daya yang ada pada keluarga.
Berperan suami istri, kakek dan nenek
Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-anaknya.
TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA TAHAP VI:
Menurut Carter & Mc. Goldrik (1988) serta Duval & Miller (1985) tugas perkembangan meliputi :
Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak
Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan
Membantu orang tua usia lanjut dan sakit-sakitan dari pihak suami maupun istri.
MASALAH-MASALAH KESEHATAN
Masalah transisi peran bagi suami-istri
Masalah terhadap orang yang memberikan perawatan (bagi orangtua lanjut usia)
Masalah munculnya kondisi kesehatan kronis atau faktor-faktor yang berpengaruh;
“Kolesterol tinggi, obesitas, tekanan darah tinggi dan DM”
MASALAH-MASALAH KESEHATAN
Masalah-masalah menopause dikalangan wanita umum terjadi
Efek-efek yang dikaitkan dengan kebiasaan minum, merokok yang lama dan praktek diet yang salah
SOLUSI MASALAH KESEHATAN
KLIEN
Fungsi perawat adalah sebagai pemberi konsultasi, perlunya berbagai strategi meliputi promosi kesehatan dan “gaya hidup yang sehat” suatu hal yang penting bagi anggota keluarga dalam tahap ini.
TERIMA KASIH