tugas perkembangan dewasa

31
Tugas-Tugas Perkembangan Dewasa KELOMPOK 6: Asri Sari Dewi (15030308381) Diki Zulfikar A.P. (15030308357) Donny Aswadi, ST (15030308370) Reyna Gianticha (1503030 ) Rissana Fajar M. (15030308395) Ugi Sugiharti Rezeki, ST (15030308379) Yenni Fahmawati (15030308361) Mata Kuliah Psikologi Umum dan Perkembangan Program Akta Mengajar Fakultas Tarbiyah –

Upload: rizal-maulana-kusmayadi

Post on 20-Nov-2015

56 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

psikolog

TRANSCRIPT

Tugas Perkembangan Dewasa Madya

Tugas-Tugas Perkembangan Dewasa

KELOMPOK 6:Asri Sari Dewi (15030308381)Diki Zulfikar A.P. (15030308357)Donny Aswadi, ST (15030308370)Reyna Gianticha (1503030 )Rissana Fajar M. (15030308395)Ugi Sugiharti Rezeki, ST (15030308379)Yenni Fahmawati (15030308361)Mata Kuliah Psikologi Umum dan PerkembanganProgram Akta MengajarFakultas Tarbiyah UNISBA2011Bab IPendahuluan

A. Latar BelakangSudah menjadi ketentuan Allah SWT bahwa setiap manusia pasti akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang hidupnya, yaitu dari dalam kandungan menjadi masa kanak-kanan, remaja, dewasa, parubaya, dan kemudian menjadi lemah dan dimana kesemuanya memiliki karakteristiknya masing-masing. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Qs. Ar-Rum ayat 54:"Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa"Issue mengenai penurunan intelektual selama tahun-tahun masa dewasa merupakan suatu hal yang provokatif (Santrock, 2004). David Wechsler (1972), yang mengembangkan skala inteligensi, menyimpulkan bahwa masa dewasa dicirikan dengan penurunan intelektual, karena adanya proses penuaan yang dialami setiap orang. Sementara, John Horn (1980) berpendapat bahwa beberapa kemampuan memang menurun, sementara kemampuan lainnya tidak. Horn menyatakan bahwa kecerdasan yang mengkristal (crystallized intelligence = yaitu sekumpulan informasi dan kemampuan-kemampuan verbal yang dimiliki individu) meningkat, seiring dengan peningkatan usia. Sedangkan kecerdasan yang mengalir (fluid intelligence = yaitu kemampuan seseorang untuk berpikir abstrak) menurun secara pasti sejak masa dewasa madya.Pendapat tersebut dipertanyakan Paul Baltes (1987) dan K. Warner Schaie (1984), karena metode yang digunakan Horn adalah cross-sectional, sehingga factor individual differences, seperti perbedaan kohort, tidak diperhatikan, padahal mungkin akan sangat berpengaruh, sehingga kalau pun ditemukan perbedaan antara subjek yang berusia 40 tahun dengan subjek yang berusia 70 tahun, mungkin bukan karena faktor usia, melainkan kesempatan memperoleh pendidikan atau tingkat kesejahteraan, misalnya.

B. Tujuan PenulisanAdapun tujuan penulisan makalah ini adalah:1. Untuk mempelajari tentang Tugas-tugas Perkembangan pada Masa Dewasa.2. Untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang Masa Dewas.3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan.C. Rumusan MasalahDengan segala keterbatasan tim penulis, maka dalam makalah kami tidak begitu rinci dalam menjelaskan tentang kepribadian. Adapun yang kami jelaskan di sini rumusan masalahnya sebagai berikut:1. Apa yang dimaksud dengan Dewasa?2. Apa ciri-ciri Masa Dewasa itu?3. Apa tugas-tugas perkembangan masa Dewasa itu?

BAB IIMasa Dewasa

Perkembangan merupakan proses yang terjadi sepanjang hayat (life-span development) dan merupakan proses yang berkesinambungan. Wilayah perkembangannya tidak hanya terjadi pada masa anak-anak dan dewasa, tetapi hingga masa tua sampai meninggal.Teori-teori fase dewasa sangat banyak, akan tetapi ada tiga teori fase terkemuka, yaitu pandangan siklus kehidupan dari Erik Erikson, transformasi dari Roger Gould, dan musim-musim kehidupan manusia dari Daniel Lavinson. Teori-teori tersebut menghasilkan pandangan bahwa paruh kehidupan adalah suatu krisis dalam perkembangan. Fase Generativitas VS Stagnasi dari EriksonErikson (1968) percaya bahwa orang dewasa tengah baya menghadapi persoalan hidup yang signifikan-generativitas vs stagnasi. Generativitas mencangkup rencana-rencana orang dewasa yang mereka harap dapat dikerjakan guna meninggalkan warisan dirinya sendiri pada generasi selanjutnya. Sedangkan stagnasi (disebut juga penyerapan-diri) berkembang ketika individu merasa bahwa mereka tidak melakukan apa-apa bagi generasi berikutnya. Kotre (1984) menyatakan bahwa orang dewasa tengah baya mengembangkan generativitas dengan beberapa cara yang berbeda (dalam Alim, 2010). Teori Transformasi dari GouldRoger Gould (1975, 1978, 1980, 1994) menghubungkan fase dan krisis dalam pandangannya tentang transformasi perkembangan. Menurutnya, paruh kehidupan adalah sama bergejolaknya dengan masa remaja. Dengan pengecualian bahwa selama masa dewasa tengah, usaha untuk menangani krisis mungkin akan menghasilkan kehidupan yang lebih bahagia dan lebih sehat. Dia percaya bahwa dalam usia 20-an, kita menerima peran-peran baru, dalam usia 30-an kita mulai merasa terjepit dengan tanggung jawab kita, dalam usia 40-an kita mulai merasakan perasaan urgensi bahwa hidup kita cepat berlalu. Teori Musim-Musim Kehidupan dari LevinsonDaniel Levinson (1978, 1980) dalam The Season of Mans Life (Musim-Musim Kehidupan Manusia) menekankan bahwa tugas-tugas perkembangan harus dikuasai pada masing-masing fase. Pada masa dewasa awal, dua tugas utama yang harus dikuasai adalah mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan bagi kehidupan dewasa dan mengembangkan struktur kehidupan yang stabil. Menurutnya, usia 20-an sebagai novice phase (fase orang baru) dari perkembangan orang dewasa. Novice phase adalah waktu untuk eksperimentasi yang bebas dan waktu untuk menguji impian di dunia nyata. Kira-kira pada usia 28 sampai 33 tahun, individu mengalami periode transisi dimana ia harus menghadapi persoalan penentuan tujuan yang lebih serius. Pada usia 30-an, individu biasanya berfokus pada keluarga dan perkembangan karir. Pada tahu-tahun berikutnya pada periode ini, individu memasuki fase Becaming Ones Own man (atau BOOM, Menjadi diri Sendiri). Pada usia 40, individu telah mencapai tempat yang stabil dalam karirnya dan sekarang harus melihat ke depan pada jenis kehidupan yang akan dijalaninya sebagai orang dewasa usia tengah baya.Menurutnya, perubahan ke masa dewasa tengah berlangsung kira-kira 5 tahun dan mengharuskan orang dewasa untuk berusaha mengatasi empat konflik utama yang telah ada dalam kehidupannya sejak masa remaja:1. menjadi muda vs menjadi tua2. menjadi destruktif vs. menjadi konstruktif3. menjadi maskulin vs. menjadi feminism4. terikat pada otang lain vs. terlepas dari mereka.Selain itu, dia menyatakan bahwa keberhasilan transisi paruh baya kehidupan terletak pada seberapa efektif individu mengurangi sifat-sifat barlawanan dan menerima masing masing dari mereka sebagai integral dari keberadaanya.Pada umumnya, para psikolog menentukan waktu dimulainya usia dewasa sekitar usia 20 tahun sebagai awal masa dewasa dan berlangsung hingga sekitar 40 tahun. Pertengahan masa deawasa awal berlangsung sekitar usia 40 tahun hingga usia 60 tahun. Serta masa dewasa lanjut atau masa tua berlangsung sekitar usia 60 tahun hingga meninggal.Adapun batasan memasuki masa dewasa, antara lain:a) Segi hukum ; orang dewasa itu telah dapat dituntut tanggung jawabnya atas perbuatannyab) Segi pendidikan ; mencapai kematangan kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil ajar atau latihanc) Segi biologis ; pertumbuhan ukuran tumbuh mencapai kekuatan maksimal serta siap berproduksid) Segi psikologis ; status keadaan dewasa telah mengalami kematangan.Masa dewasa adalah masa yang paling panjang dalam rentang hidup manusia. Selama masa yang panjang ini, perubahan fisik dan psikologis terjadi pada waktu-waktu yang dapat diramalkan yang menimbulkan masalah-maslah penyesuaian diri, tekanan-tekanan, serta harapan-harapan. Saat terjadinya perubahan-perubahan fisik dan psikologis tertentu, masa dewasa biasanya dibagi menjadi beberapa periode yang menunjuk pada perubahan-perubahan tersebut, yaitu: Masa dewasa awal/dini, Masa dewasa madya, dan Masa dewasa akhir.

2.1. Masa Dewasa Awal (20-40 tahun)Ada beberapa pendapat mengenai rentang usia untuk dewasa awal, diantaranya: Perry (dalam Papalia & Olds 1998) mengungkapkan dewasa awal adalah tahap perkembangan individu dari usia 17 45 tahun. Menurut Santrock (1995) masaa dewasa awal adalah tahap perkembangan individu antara 20 40 tahun. Turner & Helms (1987) menjelaskan dewasa awal adalah saat dimana individu memulai suatu tahap baru dalam kehidupannya antara usia 21 24 tahun. Levinson (dalam Monks 2001) mengatakan masa dewasa awal adalah tahap perkembangan individu yang berlangsung dari usia 17 45 tahun.Secara umum, mereka yang tergolong dewasa muda(young)ialah mereka yang berusia 20-40 tahun. Pada pertumbuhan fisiknya dewasa awal sedang mengalami masa peralihan dari masa remaja ke masa tua. Pada masa ini seseorang tergolong sebagai seorang pribadi yang benar-benar dewasa atau matang (maturity). Segala tindakannya sudah dapat dikenakan aturan-aturan hukum yang berlaku. Pada masa ini ditandai dengan adanya perubahan fisik, misalnya tumbuh bulu-bulu halus, perubahan suara, menstruasi dan kemampuan reproduksi. Hal inilah yang menandai adanya transisi fisik. Menurut seorang ahli psikologi perkembangan, Santrock (1999), orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi secara fisik(physically trantition)transisi secara intelektual(cognitive trantition),serta transisi peran sosial(social role trantition).Erickson (dalam Monks, Knoers & Haditono, 2001) mengatakan bahwa seseorang yang digolongkan dalam usia dewasa awal berada dalam tahap hubungan hangat, dekat dan komunikatif dengan atau tidak melibatkan kontak seksual. Bila gagal dalam bentuk keintiman maka ia akan mengalami apa yang disebut isolasi (merasa tersisihkan dari orang lain, kesepian, menyalahkan diri karena berbeda dengan orang lain).Hurlock (1990) mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif.Perkembangan sosial masa dewasa awal adalah puncak dari perkembangan sosial masa dewasa. Masa dewasa awal adalah masa beralihnya padangan egosentris menjadi sikap yang empati. Pada masa ini, penentuan relasi sangat memegang peranan penting.

Ciri Perkembangan Dewasa AwalDewasa awal adalah masa kematangan fisik dan psikologis. Menurut Anderson (dalam Mappiare) terdapat 7 ciri kematangan psikologi, sebagai berikut:1) Berorientasi pada tugas, bukan pada diri atau ego; minat orang matang berorientasi pada tugas-tugas yang dikerjakannya,dan tidak condong pada perasaan-perasaan diri sendri atau untuk kepentingan pribadi.2) Tujuan-tujuan yang jelas dan kebiasaan-kebiasaan kerja yang efesien; seseorang yang matang melihat tujuan-tujuan yang ingin dicapainya secara jelas dan tujuan-tujuan itu dapat didefenisikannya secara cermat dan tahu mana pantas dan tidak serta bekerja secara terbimbing menuju arahnya.3) Mengendalikan perasaan pribadi; seseorang yang matang dapat menyetir perasaan-perasaan sendiri dan tidak dikuasai oleh perasaan-perasaannya dalam mengerjakan sesuatu atau berhadapan dengan orang lain. Dia tidak mementingkan dirinya sendiri, tetapi mempertimbangkan pula perasaan-perasaan orang lain.4) Keobjektifan; orang matang memiliki sikap objektif yaitu berusaha mencapai keputusan dalam keadaan yang bersesuaian dengan kenyataan.5) Menerima kritik dan saran; orang matang memiliki kemauan yang realistis, paham bahwa dirinya tidak selalu benar, sehingga terbuka terhadap kritik-kritik dan saran-saran orang lain demi peningkatan dirinya.6) Pertanggungjawaban terhadap usaha-usaha pribadi; orang yang matang mau memberi kesempatan pada orang lain membantu usahan-usahanya untuk mencapai tujuan. Secara realistis diakuinya bahwa beberapa hal tentang usahanya tidak selalu dapat dinilainya secara sungguh-sunguh, sehingga untuk itu dia bantuan orang lain, tetapi tetap dia brtanggungjawab secara pribadi terhadap usaha-usahanya.7) Penyesuaian yang realistis terhadap situasi-situasi baru; orang matang memiliki cirri fleksibel dan dapat menempatkan diri dengan kenyataan-kenyataan yang dihadapinya dengan situasi-situasi baru.Dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan yang baru, dan harapan-harapan sosial yang baru. Masa dewasa awal adalah kelanjutan dari masa remaja. Sebagai kelanjutan masa remaja, sehingga ciri-ciri masa remaja tidak jauh berbeda dengan perkembangan remaja. Ciri-ciri perkembangan dewasa awal adalah: Usia reproduktif (Reproductive Age) Masa dewasa adalah masa usia reproduktif. Individu dewasa awal biasanya memainkan tugas dan peranan keorangtuaan (hamil dan melahirkan), terutama pada awal-awal masa dewasa awal. Masa ini ditandai dengan membentuk rumah tangga.Tetapi masa ini bisa ditunda dengan beberapa alasan. Ada beberapa orang dewasa belum membentuk keluarga sampai mereka menyelesaikan dan memulai karir mereka dalam suatu lapangan tertentu. Usia memantapkan letak kedudukan (Setting down age)Dengan pemantapan kedudukan (settle down), seseorang berkembangan pola hidupnya secara individual, yang mana dapat menjadi ciri khas seseorang sampai akhir hayat. Situasi yang lain membutuhkan perubahan-perubahan dalam pola hidup tersebut, dalam masa setengah baya atau masa tua, yang dapat menimbulkan kesukaran dan gangguan-gangguan emosi bagi orang-orang yang bersangkutan.Ini adalah masa dimana seseorang mengatur hidup dan bertanggungjawab dengan kehidupannya. Pria mulai membentuk bidang pekerjaan yang akan ditangani sebagai karirnya, sedangkan wanita muda diharapkan mulai menerima tanggungjawab sebagai ibu dan pengurus rumah tangga. Usia Banyak Masalah (Problem age)Masa ini adalah masa yang penuh dengan masalah. Jika seseorang tidak siap memasuki tahap ini, dia akan kesulitan dalam menyelesaikan tahap perkembangannya. Persoalan yang dihadapi seperti persoalan yang berhubungan dengan intern pribadi (cirri-ciri pribadi, sikap, kemampuan dan keterampilan, dll), persoalan pekerjaan/jabatan, persoalan perkawinan, persoalan kemasyarakatan, maupun persoalan keuangan, semuanya memerlukan penyesuaian di dalamnya. Usia tegang dalam hal emosi (emostional tension)Banyak orang dewasa muda mengalami kegagalan emosi yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang dialaminya seperti persoalan jabatan, perkawinan, keuangan dan sebagainya. Ketegangan emosional seringkali dinampakkan dalam ketakutan-ketakutan atau kekhawatiran-kekhawatiran. Ketakutan atau kekhawatiran yang timbul ini pada umumnya bergantung pada ketercapainya penyesuaian terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi pada suatu saat tertentu, atau sejauh mana sukses atau kegagalan yang dialami dalam pergumulan persoalan. Masa keterasingan sosialDengan berakhirnya pendidikan formal dan terjunnya seseorang ke dalam pola kehidupan orang dewasa, yaitu karir, perkawinan dan rumah tangga, hubungan dengan teman-teman kelompok sebaya semakin menjadi renggang, dan bersamaan dengan itu keterlibatan dalam kegiatan kelompok diluar rumah akan terus berkurang. Sebagai akibatnya, untuk pertama kali sejak bayi, semua orang muda, bahkan yang populerpun, akan mengalami keterpencilan sosial atau apa yang disebut krisis keterasingan (Erikson:34). Masa komitmenMengenai komitmen, Bardwick (dalam Hurlock:250) mengatakan:Nampak tidak mungkin orang mengadakan komitmen untuk selama-lamanya. Hal ini akan menjadi suatu tanggungajwab yang terlalu berat untuk dipikul. Namun banyak komitmen yang mempunyai sifat demikian: Jika anda menjadi orangtua menjadi orang tua untuk selamanya; jika anda menjadi dokter gigi, dapat dipastikan bahwa pekerjaan anda akan terkait dengan mulut orang untuk selamanya; jika anda mencapai gelar doctor, karena ada prestasi baik disekolah sewaktu anda masih muda, besar kemungkinan anda sampai akhir hidup anda akan berkarier sebagai guru besar. Masa KetergantunganMasa dewasa awal ini adalah masa dimana ketergantungan pada masa dewasa biasanya berlanjut. Ketergantungan ini mungkin pada orangtua, lembaga pendidikan yang memberikan beasiswa sebagian atau sepenuh atau pada pemerintah karena mereka memperoleh pinjaman untuk membiayai pendidikan mereka. Masa perubahan nilaiBeberapa alasan terjadinya perubahan nilai pada orang dewasa adalah karena ingin diterima pada kelompok orang dewasa, kelompok-kelompok sosial dan ekonomi orang dewasa. Masa KreatifBentuk kreativitas yang akan terlihat sesudah orang dewasa akan tergantung pada minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya. Ada yang menyalurkan kreativitasnya ini melalui hobi, ada yang menyalurkannya melalui pekerjaan yang memungkinkan ekspresi kreativitas.Vaillant (1998) membagi fase dewasa menjadi tiga, yaitu masa pembentukan, masa konsolidasi dan masa transisi. Masa pembentukan dimulai pada usia 20 sampai 30 tahun dengan tugas perkembangan mulai memisahkan diri dari orang tua, membentuk keluarga dengan pernikahan, dan mengmbangkan persahabatan. Masa konsolidasi, usia 30 sampai 40 tahun merupakan masa konsolidasi karier dan memperkuat ikatan perkawinan, sedangkan masa transisi sekitar usia 40 tahun merupakan masa meninggalkan kesibukan pekerjaan dan melakukan evaluasi terhadap hal yang telah diperoleh.

2.2. Masa Dewasa Madya (40-60 Tahun)Pada umumnya usia madya atau usia setengah baya dipandang sebagai masa usia antara 40 sampai 60 tahun. Masa tersebut pada akhirnya ditandai oleh adanya perubahan-perubahan fisik dan psikologis. Orang yang telah mencapai usia 40 tahun biasanya mulai menampakan tanda-tanda penuaan yang diantaranya menurut Muhammad Musa Syarif (2007) adalah tampak penuaan pada rambut kepala dan janggutnya, dimana pada sebagian orang karena penuaan ini mereka merasa takut, gelisah, dan berusaha menyembunyikan tanda penuaan yang telah nampak, sehingga tidak jarang mereka merubahnya dengan berbagai cara dan media. Pada usia 60 tahun biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik dan sering pula diikuti oleh penurunan daya ingat.Usia dewasa madya atau yang popular dengan istilah setengah baya, dari sudut posisi usia dan terjadinya perubahan fisik maupun psikologis, memiliki banyak kesamaan dengan masa remaja. Bila masa remaja merupakan masa peralihan, dalam arti bukan lagi masa kanak-kanak namun belumbisa disebut dewasa, maka pada setengah baya, tidak dapat lagi disebut muda, namun juga belum bisa dikatakan tua.Secara fisik, pada masa remaja terjadi perubahan yang demikian pesat (menuju ke arah kesempurnaan atau kemajuan) yang berpengaruh pada kondisi psikologisnya, sedangkan individu setengah baya juga mengalami perubahan kondisi fisik, namun dalam pengertian terjadi penurunan atau kemunduran, yang juga akan mempengaruhi kondisi psikologisnya. Selain itu, perilaku dan perasaan yang menyertai terjadinya perubahan-perubahan tersebut adalah sama, yaitu salah tingkah canggung, bingung, dan kadang-kadang memiliki sikap berlebihan. Karakteristik Masa Dewasa Madya1. Masa yang Ditakuti (a Dreaded Period)Selain masa tua (old age), masa dewasa madya juga merupakan masa yang sangat ditakuti datangnya oleh kebanyakan individu, sehingga seolah-olah mereka ingin mengerem laju pertambahan usia mereka. Hal ini dikarenakan pada masa ini perubahan fisik maupun mental sangat signifikan.Pada perempuan misalnya, pada masa ini wanita mengalami penurunan kemampuan reproduktif, dengan ditandai datangnya menopause, selain itu daya tarik seksual juga menurun. Secara umum, wanita pada usia dewasa madya merasa tidak lagi menarik secara seksual bagi suaminya, sehingga muncul kekhawatiran akan kehilangan suami. Kondisi ini selain dapat mengakibatkan para istri begitu mengharapkan suaminya bersikap seperti ketika masih pengantin baru, juga munculnya rasa cemburu yang kadang cenderung berlebihan. Biasanya pada usia ini, suami mereka mulai lebih berkonsentrasi pada karier dan peningkatan karier, sehingga para istri semakin merasa kesepian dan diabaikan. Perasaan negatif ini jika tidak segera dicari pemecahannya dapat mengakibatkan para istri mengalami depresi. Atau mencari perhatian dari laki-laki lain.Bagi pria, masa dewasa madya merupakan usia yang mengandung arti menurunnya kemampuan fisik secara menyeluruh, termasuk berkurangnya vitalitas seksual. Sebagian kaum pria yang mengalami tanda-tanda terjadinya penurunan kemampuan seksual ini, akan mengalihkan perhatian mereka pada kesibukan bekerja demi meningkatkan prestasi dan memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat. Selain masalah seksual, kaum pria yang telah memasuki usia dewasa madya, ada juga yang ingin menutupi kelemahan fisiknya dengan melakukan aktivitas fisik berlebihan, dan cenderung menolak bantuan dari mereka yang lebih muda. Pada sebagian yang lain, justru bersikap kompensatif, dalam arti untuk menutupi kekurangannya mereka bersikap seperti anak muda dengan lebih memperhatikan penampilan fisik, berdandan sedemikian rupa untuk mencari perhatian dari lawan jenis yang berusia jauh lebih muda. Kemudian timbullah istilah puber ke-2. Mereka yang berperilaku seperti ini justru menunjukkan adanya ketidak percayaan yang cukup besar terhadap daya tarik seksual mereka.2. Masa Transisi (a Time of Transition)Seperti juga masa remaja, individu pada masa dewasa madya juga disebut sebagai masa transisi dari masa dewasa awal ke masa dewasa lanjut (lansia). Sebagian cirri-ciri fisik dan perilakunya masih memperlihatkan masa dewasa awal, sementara banyak ciri fisik dan perilaku lainnya justru telah menunjukkan ciri-ciri orang dewasa lanjut. Kondisi transisi ini menyebabkan mereka harus banyak melakukan penyesuaian terhadap peran-peran baru yang diberikan oleh masyarakat. Selain itu, masyarakat juga mengharapkan mereka untuk dapat berpikir dan berperilaku sesuai dengan usianya. Periode ini merupakan masa di mana pria mengalami perubahan keperkasaan dan wanita dalam kesuburan.3. Masa Penyesuaian Kembali (a Time of Adjustment)Memasuki usia dewasa madya, cepat atau lambat individu harus mengadakan penye-suaian kembali terhadap perubahan-perubahan yang dialaminya, baik fisik maupun peranan. Penyesuaian terhadap perubahan peranan, biasanya akan terasa lebih sulit dilakukan bila dibandingkan dengan penyesuaian terhadap berubahnya kondisi fisik. Misalnya kaum pria yang mengalami masa pensiun, atau kaum perempuan yang mengalami perubahan peran sebagai ibu dengan anak-anak yang akan mulai memasuki kehidupan baru.4. Masa Keseimbangan dan Ketidakseimbangan (a Time of Equilibrium and Disequilibrium)Pengertian keseimbangan mengacu pada kemampuan penyesuaian terhadap terjadinya perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang dilakukan pada dewasa madya. Keseimbangan ini dapat dicapai bila ada penyesuaian secara menyeluruh terhadap pola-pola kehidupannya. Mereka yang mampu mencapai keseimbangan akan merasakan kehidupan yang tenang, tenteram dan damai di rumah, sehingga tidak suka keluyuran atau membuang-buang waktu di luar rumah untuk kegiatan yang tidak berguna. Adapun ketidakseimbangan artinya adalah terjadinya gangguan-gangguan penyesuaian yang dialami individu pada masa ini, baik yang bersifat internal maupun eksternal, termasuk dengan pasangan hidupnya. Mereka yang tidak mampu mencapai keseimbangan ini akan merasa tidak betah di rumah, dan cenderung ingin lari dari rumah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik dan psikologis yang tidak diperoleh di rumahnya5. Usia Berbahaya (a Dangerous Age)Pada masa ini manusia memasuki usia yang sangat berbahaya. Misalnya dalam hal kondisi fisik yang mulai rentan terhadap penyakit. Kondisi psikologis yang relatif lebih peka dan mudah tersinggung, hingga tertekan, stress dan depresi. Dalam kehidupan seksual, tidak jarang terjadi para suami yang mulai merasa bosan dengan istrinya, sehingga mulai berselingkuh, atau pun menceraikan istrinya untuk menikah lagi dengan perempuan lain yang kadang-kadang seusia dengan anak gadisnya. Adapun untuk hal-hal yang lain, individu usia dewasa madya, relatif lebih sering mengalami gangguan fisik maupun mental, bahkan pada orang-orang tertentu dapat mengakibatkan bunuh diri.6. Usia Canggung (a Awkward Age)Seperti juga masa remaja ketika individu tidak bisa lagi disebut anak-anak, tetapi juga belum layak disebut dewasa, begitu juga individu dewasa madya, sudah kurang pantas disebut dewasa dini, namun juga belum bisa disebut tua. Dalam situasi seperti ini, kadang muncul rasa canggung dan bingung pada individu. Pada sebagian individu kondisi ini mengakibatkan mereka ingin menutupi ketuaan dengan berbagai cara dan sejauh mungkin berusaha untuk tidak tampak tua, misalnya dalam hal pemilihan busana dan merias wajah. Kadang-kadang apabila individu agak berlebihan di dalam menampilkan busana dan dandanan yang bertujuan untuk menutupi ketuaannya, hal ini justru menyebabkan mereka tampak janggal, sehingga terlihat kaku atau canggung.7. Masa Berprestasi (a Time of Achievement)Berprestasi pada usia dewasa madya menurut Werner merupakan suatu gambaran yang positif dari seorang individu. Pada usia di atas 40 tahun pada orang-orang normal telah memiliki pengalaman yang cukup dalam pendidikan dan pergaulan, sehingga mereka telah memiliki sikap yang pasti serta nilai-nilai tentang hubungan sosial yang berkembang secara baik. Kondisi keuangan dan kedudukan sosial mereka biasanya telah mapan, serta mereka telah memiliki pandangan yang jelas tentang masa depan dan tujuan yang ingin dicapai. Apabila situasi ini diikuti dengan kondisi fisik yang prima, maka mereka dapat menyatakan bahwa hidup dimulai di usia 40 tahun (life begin 40th).Menurut Hurlock yang dapat dicapai individu di usia dewasa madya, tidak hanya kesuk-sesan secara finansial, melainkan juga dalam hal kekuasaan dan prestise. Biasanya usia pencapaian terjadi antara 40-50 tahun. Selain itu masyarakat sendiri nampaknya baru mengakui kemampuan atau prestasi seseorang secara mantap apabila yang bersangkutan telah memasuki usia dewasa madya.8. Masa Evaluasi (a Time of Evaluation)Usia ini sebagai usia evaluasi terutama evaluasi diri. Oleh karena usia pada umumnya merupakan saat mencapai usia puncak prestasinya maka logis jika masa ini juga merupakan saat mengevaluasi prestasi tersebut berdasarkan aspirasi mereka dan harapan-harapan orang lain, khususnya anggota keluarga dan teman.9. Masa Dievaluasi dengan Standar GandaAda dua aspek yang perlu diperhatikan. Pertama, aspek yang berkaitan dengan perubahan jasmani, contoh rambut menjadi putih, timbul kerut-kerut dan keriput di wajah, dan terjadi beberapa pengenduran di bagian otot terutama pada bagian pinggang. Kedua, dimana standar ganda dapat terlihat nyata pada cara mereka menyatakan sikap terhadap usia tua. Ada dua pandangan filosofis yang berbeda tentang bagaimana orang harus menyesuaikan diri dengan usia madya. Satu harus tetep merasa muda aktif, dua menua dengan anggun semakin lambat dan hati-hati, dan menjalanai hidup dengan nyaman.10. Masa Sepi Sebelum masa madya, orang tua disibukkan dengan mengasuh anak-anak yang sedang tumbuh. Sehingga kehidupan terasa ramai oleh keceriaan anak-anak mereka. Namun, ketika memasuki usia madya, anak-anak mereka sudah tumbuh dewasa dan memiliki kehidupan masing-masing, dan mulai meninggalkan orang tuanya. Dalam hal karier, pada usia madya telah memasuki masa pensiun sehingga tidak aktif lagi bekerja dan bersosialisasi di tempat kerjaan. Dengan demikian usia ini dapat disebut masa sepi baik dalam perkawinan maupun dalam hal lainnya. Hal ini adalah alasan akan timbulnya kejenuhan pada kehidupannya.

2.3. Periode Dewasa Akhir (Usia 60 tahun sampai meninggal)

Periode dewasa akhir disebut juga masa tua. Meskipun batas antara masa dewasa madya dan dewasa akhir ialah 60 tahun, namun banyak orang yang berusia 60 tahun tidak menunjukkan gejala-gejala fisik maupun mental dari ketertuaan. Mungkin hal ini disebabkan karena kondisi kehidupan yang lebih baik, sehingga banyak dari kelompok ini baru memperlihatkan gejala-gejala tua setelah menginjak usia 70 tahunan atau paling cepat pada usia 65 tahun. Oleh karena itu, ada kecenderungan untuk menetapkan usia 65 tahun sebagai batas awal periode usia tua/lanjut.

Karakteristik Masa Dewasa Akhir1. Merupakan periode penurunan (kemunduran)Penurunan tersebut disebabkan sebagian oleh faktor fisik, seperti perubahan-perubahan sel ubuh karena ketuaan, dan sebagian lagi oleh faktor psikologik, seperti sikap terhadapnya terhadap orang lain dan terhadap kerja.Mereka yang setelah pensiun tidak mempunyai minat apa-apa mudah menjadi depresi dan berantakan dan akhirnya kondisi fisik dan mentalnya menjadi cepat menurun dan akhirnya meninggal. Motivasi kelihatannya memegang peranan yang penting. Yang kurang bermotivasi untuk mempelajari hal-hal baru atau mengikuti jaman akan mengalami kemunduran yang lebih cepat.

2. Ada perbedaan individual dalam efek ketuaanReaksi orang terhadap masa tua berbeda-beda, ada yang menganggap pensiun merupakan masa yang menyenangkan karena sekarang yang bersangkutan dapat hidup dengan lebih santai, namun ada pula yang menganggap pensiun sebagai hukuman.

3. Banyak terdapat stereotip-stereotip mengenai usia lanjut, seperti misalnya: adanya humor-humor dalam majalah-majalah mengenai usia tua yang menggambarkan masa tua tidak menyenangkan.

4. Sikap sosial terhadap usia lanjutUmumnya terdapat sikap sosial terhadap orang-orang usia lanjut yang kurang positif. Mereka bukannya dihormati dan di hargai karena pengalamannya, malahan sikap mereka membuat para orang tua lanjut ini merasa tidak lagi dibutuhkan oleh kelompok sosial; lebih dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu. Namun ada perbedaan sikap antar budaya yang berbeda-beda pula, ada kelompok etnik yang menghargai tinggi terhadap usia lanjut. Disamping itu kelas sosial juga mempengaruhi sikap sosial ini. Misalnya saja pada kelompok sosial tinggi, dimana para orang usia lanjut adalah pemegang modal dan pemberi penghasilan kepada keluarga, cenderung lebih menghargai kelompok sosial usia lanjut ini, dibandikan dengan kelompok sosial menengah atau rendah yang sering justru harus bertanggung jawab secara finansial terhadap anggota keluarga usia lanjut ini, yang dapat berakibat timbulnya sikap kurang senang atau menolak kelompok usia lanjut.

5. Usia lanjut mempunyai status kelompok minoritas.Sebagai akibat dari sikap sosial yang negatif terhadap usia lanjut mereka cenderung dibatasi dalam interaksi sosialnya dan hanya mempunyai kekuatan warga negara kelas dua, hal mana mempengaruhi penyesuaian dirinya secara sosial maupun pribadi. Sering mereka lalu bersikap defensif, juga tidak jarang menjadi korban dari orang-orang yang jahat/beritikad jelek.

6. Usia lanjut diikuti dengan perubahan-perubahan peranBerhubung kelompok usia lanjut tidak dapat beraing lagi dengan kelompok yang lebih muda, mereka lalu kurang mempunyai peran yang aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial masyarakat, maupun dalam dunia bisnis. Sebagai akibatnya peran-peran yang dapat dimainkan menjadi kurang atau berubah sifatnya. Hal ini dapat mengembangkan sikap rendah diri dan dendam, yang akhirnya mempengaruhi pula penyesuaian sosial dan pribadinya.

7. Penyesuaian diri yang tidak baikSikap sosial yang negatif dan kurangnya pemberian ganjaran (rewards) terhadap jasa-jasa orang usia lanjut dimasa lalu, yang tercermin dari cara kelompok sosial memperlakukan mereka, maka tidak heran bila ada usia lanjut ini timbul konsep diri yang negatif/tidak baik. Konsep diri yang negatif ini menimbulkan penyesuaian diri yang kurang baik.

8. Ada keinginan untuk peremajaan diriAdanya status warga negara kelas duamenimbulkan keinginan untuk muda kembali, yang tercermin dalam tingkah laku seperti: face lifts, penggunaaan kosmetik, vitamin-vitamin, obat-obatan dll.

BAB IIITugas-Tugas Perkembangan Usia Dewasa

Tugas-tugas perkembangan ialah tugas-tugas yang harus dipenuhi oleh individu dalam suatu periode perkembangan tertentu. Biasanya tugas-tugas tersebut merupakan kecakapan dan pola-pola tingkah laku tertentu yang merupakan harapan dari suatu masyarakat dalam suatu kebudayaan tertentu. Berdasarkan uaraian diatas maka tugas-tugas perkembangan jelas sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai kebudayan (yang kadang-kadang berubah).Kegagalan dalam memenuhi tugas-tugas perkembangan akan mengakibatkan timbulnya perasaan tidak bahagia dan mempersulit pelaksanaan tugas-tugas perkembangan periode selanjutnya.Tujuan dalam memahami/mengenal tugas perkembangan ialah : Sebagai petunjuk bagi orang tua dan pendidik lainnya dalam membimbing anak didiknya. Bagi diri individu sendiri, sebagai penuntun/petunjuk untuk mengetahui apa yang harus dilakukan pada periode-periode tertentu.Adapun tugas-tugas perkembangan usia dewasa sesuai dengan periodenya adalah:3.1. Tugas-Tugas Perkembangan Dewasa AwalSecara umum tugas-tugas pada periode ialah sebagai berikut:1. Mulai memilih suatu pekerjaan2. Memilih teman hidup3. Belajar hidup dalam perkawinan dengan pasangannya.4. Mulai mebentuk keluarga.5. Membesarkan anak.6. Mengurus rumah tangga.7. Memikul tanggung jawab sosial.8. Mendapatkan kelompok sosial yang cocok.Optimalisasi perkembangan dewasa awal mengacu pada tugas-tugas perkembangan dewasa awal, menurut R.J. Havighurst (1953) rumusan tugas-tugas perkembangan dalam masa dewasa awal sebagai berikut: kehidupan keluargaMenurut teori perkembangan yang dikemukakan oleh Papalia, Old, dan Feldman (1998) masa usia menikah adalah usia dewasa awal yaitu antara 20 hingga 40 tahun. Hal ini dapat diartikan sebagaimana fungsi perkembangan dewasa awal untuk memasuki dunia pernikahan dan dan membina bahtera rumah tangga. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Huvigurst (dalam Hurlock, 1990) yang menyatakan bahwa tugas perkembangan yang menjadi karakteristik masa dewasa awal adalah mulai memilih pasangan hidup dan mulai bekerja.Pernikahan merupakan ikatan yang terbentuk antara pria dan wanita yang di dalamnya terdapat unsur keintiman, pertemanan, persahabatan, kasih sayang, pemenuhan hasrat seksual, dan menjadi lebih matang. Pernikahan juga merupakan awal dari terbentuknya keluarga dengan penyatuan dua individu yang berlainan jenis serta lahirnya anak-anak (Papalia & Old, 1998).Vaillant (dalam Papalia, dkk, 1998) mengatakan bahwa masa dewasa awal ini merupakan masa adaptasi dengankehidupan, sekitar usia 20-30 individu dewasa awal mulai membangun apa yang ada pada dirinya, mencapai kemandirian, menikah, mempunyai anak dan membangun persahabatan yang erat. Kehidupan pekerjaan dan karirSalah satu tugas perkembangan seseorang yang telah memasuki masa dewasa awal adalah memasuki dunia kerja dan karir. Dalam proses perjalanan fase ini, seseorang dituntut untuk dapat menentukan jenjang karir yang tepat bagi dirinya. Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi atau universitas, umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja, guna menerapkan ilmu dan keahliannya. Mereka berupaya menekuni karier sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki, serta memberi jaminan masa depan keuangan yang baik. Bila mereka merasa cocok dengan kriteria tersebut, mereka akan merasa puas dengan pekerjaan dan tempat kerja. Sebalik-nya, bila tidak atau belurn cocok antara minat/ bakat dengan jenis pekerjaan, mereka akan berhenti dan mencari jenis pekerjaan yang sesuai dengan selera. Tetapi kadang-kadang ditemukan, meskipun tidak cocok dengan latar belakang ilrnu, pekerjaan tersebut memberi hasil keuangan yang layak {baik), mereka akan bertahan dengan pekerjaan itu. Sebab dengan penghasilan yang layak (memadai), mereka akan dapat membangun kehidupan ekonomi rumah tangga yang mantap dan mapan. Masa dewasa muda adalah masa untuk mencapai puncak prestasi. Dengan semangat yang menyala-nyala dan penuh idealisme, mereka bekerja keras dan bersaing dengan teman sebaya (atau kelompok yang lebih tua) untuk menunjukkan prestasi kerja. Dengan mencapai prestasi kerja yang terbaik, mereka akan mampu memberi kehidupan yang makmur-sejahtera bagi keluarganya.Terdapat beberapa aspek kerja yang harus diperhatkan pada seseorang yang telah memasuki fase dewasa, diantaranya adalah usia, peran jenis kelamin, perilaku dan performance, dan bagaimana kecenderungan pekerjaa dalam keluarga. Mulai bertangungjawab sebagai warga Negara secara layakWarga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup tenang, damai, dan bahagia di tengah-tengah masyarakat. Warga negara yang baik adalah warga negara yang taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan yang ber-laku. Hal ini diwujudkan dengan cara-cara, seperti:1) mengurus dan memiliki surat-surat kewarganegaraan (KTP, akta kelahiran, surat paspor/visa bagi yang akan pergi ke luar negeri)2) mem-bayar pajak (pajak televisi, telepon, listrik, air. pajak kendaraan bermotor, pajak penghasilan)3) menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat dengan mengendalikan diri agar tidak tercela di mata masyarakat4) mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial di masyarakat (ikut terlibat dalam kegiatan gotong royong, kerja bakti, memperbaiki jalan, dan sebagainya). Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan tuntutan yang harus dipenuhi seseorang, sesuai dengan norma sosial-budaya yang berlaku di masyarakat. Bagi orang tertentu, yang menjalani ajaran agama (misalnya hidup sendiri/selibat), mungkin tidak mengikuti tugas perkembangan bagian ini, yaitu mencari pasangan hidup dan membina kehidupan rumah tangga. Baik disadari atau tidak, setiap orang dewasa muda akan melakukan tugas perkembangan tersebut dengan baik. Memperoleh kelompok sosial yang seirama dengan nilai-nilai pahamnyaMasa dewasa awal ditandai juga dengan membntuk kelompok-kelompok yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya. Salah satu contohnya adalah membentuk ikatan sesuai dengan profesi dan keahlian.

3.2. Tugas-Tugas Perkembangan Dewasa MadyaMenurut Havighurst tugas perkembangan pada masa dewasa madya terbagi menjadi empat kategori utama, yaitu tugas yang berkaitan dengan perubahan fisik, tugas yang berkaitan dengan perubahan minat, tugas yang berkaitan dengan penyesuaian kejuruan, dan tugas yang berkaitan dengan kehidupan keluarga. Berikut akan diuraikan setiap tugas-tugas tersebut.1. Penyesuaian Diri Terhadap Perubahan FisikPenyesuaian diri terhadap perubahan fisik merupakan penyesuaian yang cukup sulit. Manusia harus menyesuaikan diri pada kondisi penampilan luar yang berubah dan menuju ke arah kemunduran, seperti kulit yang mulai tidak kencang lagi, uban yang mulai tumbuh, atau bentuk tubuh yang tidak seindah saat masa sebelumnya. Penyesuaian untuk perubahan ini, salah satunya individu dapat berpakaian dengan lebih sopan atau berdandan tidak berlebihan.Setiap individu harus menyadari pula bahwa kondisi fisiknya tidak lagi sekuat saat ia lebih muda, tenaga mulai berkurang, hingga tidak bisa lagi beraktivitas seaktif seperti masa sebelumnya. Pada masa seluruh organ tubuh bekerja lebih pelan, bahkan beberapa organ tubuh yang sudah mulai tidak berfungsi dengan baik. Misalnya gelang karet yang tua, dinding saluran arteri menjadi rapuh karena bertambahnya usia. Keadaan tersebut dapat menimbulkan kesulitan sirkulasi, meningkatkan tekanan darah, khusus pada orang gemuk dapat menyebabkan komplikasi jantung. Penyesuaian pada berubahan ini, individu dapat lebih menjaga kesehatan. Menjaga pola makan, berolahraga ringan, istirahat yang cukup dan tidak melakukan aktivitas seberat dulu.Di usia madya mulai terjadi penurunan pada fungsi sistem indera. Perubahan yang paling signifikan adalah pada fungsi mata dan telinga. Pupil pada mata seiring bertambahnya usia makin lama makin kecil. Kebanyakan pada usia madya menderita presbiopi atau kesulitan melihat sesuatu dari jarak jauh, yaitu penurunan kemampuan akomodasi lensa mata karena menurunnya keelastisitasannya. Pada usia ini juga daya akomodasi lensa mata tidak mampu untuk melihat pada jarak yang dekat sehingga harus menggunakan kaca mata untuk membantu penglihatan. Ketajaman penglihatan juga mulai berkurang sehingga akhirnya dapat menderita glukoma, katarak, dan tumor. Kemampuan mendengar juga mulai melemah, tak jarang pada usia ini mereka mulai berbicara keras dan harus mendengar dengan nada sedikit tinggi. Begitu pula dengan indera penciuman, peraba, dan perasa makin bertambahnya usia fungsinya semakin menurun.Individu yang berusia madya harus menyadari bahwa daya tarik seksual, dorongan seks, dan kemampuan bereproduksi sudah semakin berkurang. Pada wanita sudah harus mempersiapkan diri untuk memasuki perubahan hidup di mana masa menstruasi berhenti (menopause). Adapun pada pria mulai memasuki masa klimakterik, yaitu saat berkurangnya produksi hormon testosteron. Berbeda pada wanita yang memasuki masa menopause sekitar umur 49 55 tahun, pada pria biasanya pada umur 60 70 tahun dan berjalan sangat lambat, namun priat biasanya telah mengalami sindrom klimakterik dimulai pada usia madya. 2. Penyesuaian Diri Terhadap Perubahan MinatPerubahan minat yang ada pada masa usia madya terjadi sebagai akibat dari perubahan tugas, tanggung jawab, kesehatan, dan peranan dalam hidup. Seiring dengan semakin bertambahnya usia, biasanya minat cenderung lebih ditekan daripada dikembangkan. Misalnya, dalam hal penampilan tidak lagi harus mengikuti mode yang sedang trend, melainkan selalu disesuaikan dengan perubahan fisik yang dialami, karena pertambahan usia, misalnya dengan memilihan model dan warna pakaian yang dapat memberi kesan lebih muda.Dalam usia madya biasanya ada perubahan perilaku terhadap penggunaan uang. Pada usia ini, biasanya uang digunakan sesuai dengan kebutuhan keluarga dan menabung unatuk mengatasi situasi darurat yang sewaktu-waktu bisa dantang dan juga untuk hari tua saat tidak dapat lagi berpenghasilan. Semakin tua bisanya perilaku royal semakin berkurang.Orang pada usia madya adalah orang yang berfikir dan mawas diri sebagai generasi pemimpin. Pada usia ini biasanya memiliki kekuasaan dan kekuatan paling besar maka mereka ingin memiliki harta benda yang dapat digunakan untuk menyatakan status mereka pada masyarakat. Saat usia dewasa mereka tidak terlalu memperhatikan simbol status ini, karena pada saat itu pendapatan keluarga masih sangat kecil dan anak-anak sangat menguras pendapatan keluarga. Setelah memasuki usia madya, pengeluaran berkurang, setelah itulah orang semakin tertarik dengan simbol status. Nilai kepemilikan berbagai bentuk harta benda seperti rumah, mobil, dan pakaian biasanya digunakan sebagai simbol status karena nilainya lebih dapat dilihat.Pada usia ini, manusia lebih meningkatkan ibadah dan meningkatkan pengetahuan agamanya. Salah satu alasannya adalah pada usia ini, mereka lebih memiliki waktu luang. Pada wanita usia ini misalnya, mereka lebih banyak menghadiri acara pengajian dari pada wanita dewasa yang masih disibukkan dengan anak dan pekerjaannya. Jemaah yang pergi menunaikan ibadah haji lebih banyak yang berusia madya, hal ini dikarenakan pada usia ini mereka mampu dalam hal finansial dibandingkan usia sebelumnya. Pada usia ini pun manusia lebih mempersiapkan diri untuk menghadap Tuhan, untuk itu mereka lebih meningkatkan ibadahnya. Kegiatan ibadah pun semakin besar setelah seseorang kehilangan anggota keluarganya, istri atau suaminya misalnya, hal ini dapat menguatkannya dalam menghadapi kesendiriannya pada sisa umur yang dimilikinya.Untuk mengisi perasaan sepi dan waktu luang yang dimiliki, pada usia madya sering melakukan kegiatan yang bersifat memuaskan. Misalnya dengan mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan. Hal ini dilakukan untuk mengisi perasaan sepi atau untuk alasan prestise apalagi jika mereka memegang posisi pimpinan suatu organisasi kemasyarakatan. Kegiatan yang lainnya misalnya dengan menyalurkan hobi seperti olahraga santai, mengikuti kursus, rekreasi yang tenang, membaca, melukis, bernyanyi, berkebun, atau beternak.3. Penyesuaian diri terhadap keluargaPenyesuaian terhadap keluarga lebih karena terjadinya perubahan pola dalam keluarga usia madya. Penyesuaian dalam keluarga yang harus dialami antara lain : Penyesuaian terhadap perubahan peran Penyesuaian terhadap pasangan Penyesuaian seksual Penyesuaian dengan masa kakek/nenek Penyesuaian terhadap diri sendiri Penyesuaian dengan hilangnya pasangan hidup Penyesuaian dengan ambang masa pensiunTugas-tugas perkembangan lainnya pada periode dewasa madya ialah:1. Mencapai tanggung jawab sosial sebagai orang dewasa dan warga negara.2. Membimbing anak-anaknya yang remaja untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia.3. Mengembangkan aktivitas-aktivitas untuk mengisi waktu luang.4. Mengikatkan diri pada suami/istri sebagai pribadi.5. Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan fisiologik masa dewasa madya.6. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaannya. Menyesuaikan diri terhadap orang tua yang lanjut usia

3.3. Tugas-Tugas Perkembangan Dewasa AkhirSaat individu memasuki dewasa akhir, mulai terlihat gejala penurunan fisik dan psikologis, perkembangan intelektual dalam lambatnya gerak motorik, pencarian makna hidup selanjutnya. Menurut Erikson tahap dewasa akhir memasuki tahap integrity vs despair yaitu kemampuan perkembangan lansia mengatasi krisis psikososialnya. Banyak stereotip positif dan negatif yang mampu mempengaruhi kepribadian lansia. Integritas ego penting dalam menghadapi kehidupan dengan puas dan bahagia. Hal ini berdampak pada hub.sosial dan produktivitasnya yang puas. Lawannya adalah despair yaitu rasa takut mati dan hidup terlalu singkat, rasa kekecewaan. Beberapa cara hadapi krisis dimasa lansia adalah tetap produktif dalam peran sosial, gaya hidup sehat, dan kesehatan fisik. Adapun tugas-tugas perkembangan yang harus dilakukan/dialami pada periode ini antara lain:1. Menyesuaikan diri terhadap penurunan kekuatan fisik dan kesehatan.2. Menyesuaikan diri terhadap masa pensiun dan penurunan penghasilan.3. Menyesuaikan diri terhadap kematian pasangan hidupnya.4. Mengadakan hubungan yang eksplisit dengan anggota kelompok usianya.5. Mengatur dan membuat lingkungan fisik agar hidup menjadi memuaskan.6. Menyesuaikan diri terhadap penerapan kesejahteraan sosial secara fleksibel.7. Memperbanyak ibadah untuk mendapatkan ketenangan.8. Mempersiapkan diri untuk kematian.

BAB IIIPenutup

A. KesimpulanMasa dewasa adalah masa yang berlangsung paling lama dalam rentang hidup manusia. Masa dewasa dimulai dari umur dua puluhan. Tugas perkembangan ialah tugas-tugas yang harus dipenuhi oleh individu dalam suatu periode perkembangan tertentu. Biasanya tugas-tugas tersebut merupakan kecakapan dan pola-pola tingkah laku tertentu yang merupakan harapan dari suatu masyarakat dalam suatu kebudayaan tertentu.Dengan tercapai dan terlaksananya tugas-tugas perkembangan sesuai dengan periodenya, manusia diharapkan memperoleh ketenangan atas pencapain yang telah diperolehnya selama rentang hidupnya.

B. Saran

Dari penjelasan tentang Masa Dewasa dan tugas-tugas perkembangan dewasa di atas tadi, setidaknya kita sudah mengetahui sedikit tentang keadaan manusia di usia itu. Kita bisa mengukur bagaimana kepribadian diri kita dan kepribadian orang-orang yang ada di sekitar kita. Semoga dengan sedikit pengetahuan tentang kepribadian ini kita bisa merubah kepribadian kita yang kurang baik dan bisa mengingatkan orang yang kepribadiannya kurang baik dalam rangka fastabiqul khoirot.

REFERENSI

Prof. Dr. H. Jalaludin. Psikologi Agama, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007 hal. 105Sururin, M.Ag. Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004 hal. 83http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/masa-dewasa-madya-40-60-tahun.