kelainan yang dipengaruhi dan mempengaruhi kehamilan bhn mentah

27
BAB II PEMBAHASAN Penyakit dan Kelainan yang Dipengaruhi dan Mempengaruhi kehamilan 1. Penyakit & Kelainan Alat Kandungan 2. Penyakit Kardiovaskuler 3. Hipertensi 4. Penyakit Darah & Anemia 5. Penyakit Saluran Pernafasan 6. Penyakit Saluran Cerna, Hepar &Pankreas 7. Penyakit Ginjal A. Penyakit & Kelainan Alat Kandungan Anatomi : – Perineum – Vulva & Vagina – Uterus – Adneksa : tuba & ovarium Jenis Penyakit / Kelainan : – Kelainan Bawaan & Anatomi – Infeksi – Tumor & kista 1

Upload: rhirine-aiefryl

Post on 03-Jul-2015

1.050 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelainan Yang Dipengaruhi Dan Mempengaruhi Kehamilan Bhn Mentah

BAB II

PEMBAHASAN

Penyakit dan Kelainan yang Dipengaruhi dan Mempengaruhi kehamilan

1. Penyakit & Kelainan Alat Kandungan

2. Penyakit Kardiovaskuler

3. Hipertensi

4. Penyakit Darah & Anemia

5. Penyakit Saluran Pernafasan

6. Penyakit Saluran Cerna, Hepar &Pankreas

7. Penyakit Ginjal

A. Penyakit & Kelainan Alat Kandungan

Anatomi :

– Perineum

– Vulva & Vagina

– Uterus

– Adneksa : tuba & ovarium

Jenis Penyakit / Kelainan :

– Kelainan Bawaan & Anatomi

– Infeksi

– Tumor & kista

– Kelainan simptomatik→ penyakit lain

→Menyebabkan kesulitan dalam kehamilan & persalinan

1

Page 2: Kelainan Yang Dipengaruhi Dan Mempengaruhi Kehamilan Bhn Mentah

Jenis Kelainan berdasarkan Anatomi

a. Perineum : perineum kaku, lebar perineum sempit.

b. Vulva & vagina :

- Atresia vulva/vagina, septum vagina, striktur vagina

- Varises, edema, hematoma

- Peradangan oleh karena infeksi : sifilis, gonorrhea,

trikomoniasis vaginalis, kandidiasis, amoebiasis, skabies,

pedikulosis pubis. Kondiloma akuminata, bartholinitis,

abses/kista bartholin

- fistula vesikovaginalis/rektovaginalis, kista vagina

c. Uterus :

Kelainan bawaan : uterus didelfis/dupleks, uterus subseptus,

uterus arkuatus, uterus bikornis unilateral rudimentarius,

uterus unikornis.

Kelainan letak : anteversio, retrofleksio, prolapsus uteri.

Tumor : miomata uteri, Ca serviks, Ca corpus.

d. Adneksa : kelainan tuba, kehamilan ektopik, tumor/kista ovarium.

Prinsip Penanganan :

Bila dijumpai keadaan yang abnormal dalam kehamilan lakukan

pemeriksaan lengkap sedapat mungkin, bila tidak memungkinkan dalam

penanganannya lakukan rujukan.

Pengobatan berdasarkan penyebab dengan mempertimbangkan risiko

terhadap ibu & kehamilannya, serta kemungkinan yang akan terjadi pada

saat persalinan & nifas, dilakukan pada pelayanan kesehatan yang memadai

A. PENYAKIT KARDIOVASKULER

2

Page 3: Kelainan Yang Dipengaruhi Dan Mempengaruhi Kehamilan Bhn Mentah

Kehamilan dapat mengubah fungsi serta fisiologis kardiovaskuler sehingga

dapat mempengaruhi tindakan maupun prognosis jantungnya. Oleh karena kelainan

jantung dapat mempengaruhi kehamilan, maka perlu dipertimbangkan tindakan

serta nasihat yang perlu diberikan pada masa kehamilan.

Pengetahuan efek Kehamilan terhadap sistem kardiovaskuler.

Pengetahuan identifikasi dan klasifikasi penyakit jantung dalam kehamilan

sehubungan dengan tatalaksana yang akan diberikan.

Pengaruh Kehamilan pada Sistem Kardiovaskuler

Cardiac Output ~ meningkat

Stroke Volume ~ meningkat

Heart Rate ~ meningkat progresif selama kehamilan

Volume Darah ~ meningkat saat kehamilan, menurun saat persalinan,

normal kembali dalam 4-6 minggu post partum

Plasma ~ meningkat

Volume Eritrosit ~ meningkat anemia fisiologis pada kehamilan

Jantung yang normal dapat dengan mudah mengadakan kompensasi pada

kehamilan.

Persalinan dan pengeluaran bayi akan menambah beban jantung yang

bersifat sementara, sedangkan beban jantung pada saat pospartum lebih

tinggi lagi akibat aliran balik darah vena meningkat.

Diagnosis

Saat yang paling berisiko bagi ibu dengan kelainan jantung :

1. Kehamilan 32 – 36 minggu

2. Partus kala II

3. Masa postpartum, terutama 3 – 5 hari pertama Keluhan yang dapat mengarah

pada dugaan adanya gangguan jantung pada kehamilan, adalah :

3

Page 4: Kelainan Yang Dipengaruhi Dan Mempengaruhi Kehamilan Bhn Mentah

1. Sesak nafas waktu bekerja

2. Peningkatan frekuensi respirasi

3. Sesak nafas pada posisi ½ duduk

4. Edema tungkai

Pemeriksaan Fisik

1. Bising diastolik, presistolik, atau pansistolik

2. Pembesaran jantung yang jelas

3. Bising jantung yang nyaring, terutama bila disertai thrill

4. Aritmia yang berat

Klasifikasi Penyakit Jantung Dalam Kehamilan (New York Heart

Association)

a) Kelas I : tanpa pembatasan kegiatan fisik tidak ada gejala saat

melakukan aktivitas biasa.

b) Kelas II : sedikit pembatasan kegiatan fisik. Tidak ada gejala saat

istirahat, gejala timbul saat aktivitas biasa.

c) Kelas III : kegiatan fisik terbatas. Tidak ada gejala saat istirahat, gejala

timbul saat aktivitas ringan.

d) Kelas IV : tidak mampu melakukan aktivitas fisik apapun tanpa

menimbulkan keluhan. Gejala juga timbul saat istirahat.

Prinsip Penanganan

Kenali kelainan jantung sedini mungkin.

ANC tiap 2 minggu pada trimester I & II, kemudian tiap minggu

Gagal jantung→dirawat di RS.

Bila ada tanda gagal jantung dirawat 2 minggu sebelum aterm.

4

Page 5: Kelainan Yang Dipengaruhi Dan Mempengaruhi Kehamilan Bhn Mentah

Atasi faktor pemberat preeklampsia, anemia, gagal jantung

Penderita Functional Class I-II:

Penanganan Saat Persalinan

1. Prinsip utama : mengatasi rasa sakit dan cemas.

2. Oksigenisasi

3. Analgesik

4. Cara persalinan disesuaikan dengan kondisi obstetrik bukan jantungnya

5. Penderita dalam kelas III & IV disarankan untuk tidak hamil karena risiko

terjadinya gagal jantung terlalu besar bagi ibu.

6. Pengawasan lebih ketat terutama nadi dan pernafasan, kala I 10–15 menit, kala II

10 menit.

7. Pada kala II, bila tidak ada gejala gagal jantung, bayi dapat lahir spontan

(diusahakan tanpa mengedan), atau sebaiknya diakhiri dengan ekstraksi

forceps/vakum bila telah berlangsung > 20 menit.

Jenis Penyakit Jantung

Endokarditis bakterialis

Kelainan katup :

– Mitral stenosis/insufisiensi

– Aorta stenosis/insufisiensi

– Penyakit katup pulmonal

– Penyakit katup tricuspid

Kelainan jantung bawaan

– Golongan sianotik

Tetralogi Fallot

Penyakit Eisenmenger

5

Page 6: Kelainan Yang Dipengaruhi Dan Mempengaruhi Kehamilan Bhn Mentah

– Golongan asianotik

Patent Ductus Arteriosus

Atrial Septal Defect

Ventricular Septal Defect

Coarctacio Aorta

B. HIPERTENSI DAN KEHAMILAN

Klasifikasi Hipertensi Dan Hub. Dengan Kehamilan

– Hipertensi Kronik

Bila tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih sebelum wanita menjadi hamil,

atau menunjukkan kenaikan tekanan darah sebelum kehamilan 20 minggu, tanpa

disertai gejala

preeklampsia, glomerulonefritis, atau pielonefritis.

Bila hipertensi disertai proteinuria pada saat kehamilan disebut preeklampsia.

Bila telah terjadi hipertensi sebelum kehamilan dan diperburuk oleh adanya

kehamilan disertai proteinuria disebut superimposed preeklampsia

Bila hipertensi terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu dan tanpa ada

perburukan gejala ke arah preeklampsia disebut Hipertensi dalam Kehamilan.

– Hipertensi dalam kehamilan

– Preeklampsia

– Hipertensi Kronik superimposed preeklampsia

Penanganan

1. Istirahat : tidur cukup 8 – 10 jam, pekerjaan rumah tangga dikurangi

2. Pengawasan pertumbuhan janin : USG serial, EKG fetal, amnioskopi, dll.

3. Obat penenang bila diperlukan

4. Obat antihipertensi.

6

Page 7: Kelainan Yang Dipengaruhi Dan Mempengaruhi Kehamilan Bhn Mentah

5. Mengurangi kenaikan berat badan yang berlebihan dengan diet tinggi protein,

rendah karbohidrat, lemak & garam.

6. Terminasi kehamilan bila terdapat tanda-tanda superimposed preeklampsia pada

kehamilan muda.

C. PENYAKIT DARAH

I) Anemia

– Anemia mikrositik hipokrom ~ defisiensi Fe

– Anemia Megaloblastik

– Anemia Hemolitik

– Anemia Hipoplastik

Anemia : bila kadar Hb < 12 g/dl

Anemia pada wanita hamil : bila kadar Hb < 10 g/dl

Terjadi pengenceran darah akibat kenaikan plasma yang lebih tinggi dari kenaikan

eritrosit dan hemoglobin (hemodilusi).

Penyulit yang timbul akibat anemia :

– Abortus

– Partus prematurus

– Partus lama karena inersia uteri

– Perdarahan postpartum karena atonia uteri

– Syok

– Infeksi intrapartum/postpartum

– Gagal jantung bila kadar Hb rendah sekali.

Jenis Anemia

a. Anemia Defisiensi Fe

7

Page 8: Kelainan Yang Dipengaruhi Dan Mempengaruhi Kehamilan Bhn Mentah

Karena kekurangan zat besi dalam unsur makanan, gangguan resorbsi, gangguan

penggunaan atau karena perdarahan.

b. Anemia Megaloblastik

Karena defisiensi asam folik atau vitamin B12 (jarang)

c. Anemia Hipoplastik

karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru.

d. Anemia Hemolitik

karena penghancuran sel darah merah yang berlangsung lebih cepat dari

pembuatannya akibat kelainan bentuk sel darah merah

Diagnosis & Penanganan

a. Anemia defisiensi Fe

– Tanda-tanda anemia secara umum : Hb rendah, bila kadar besi serum rendah

dapat diberikan preparat besi

b. Anemia megaloblastik

– Bila ditemukan megaloblas atau promegaloblas pada darah. Diberikan tablet asam

folat (15 – 30 mg) bersama dengan preparat besi. Bila disebabkan defisiensi vit.

B12

dapat diberikan dengan dosis 100-1000 ug per hari.

c. Anemia hipoplastik

– Tidak ditemukan ciri-ciri defisiensi Fe, asam folik atau vit.B12. Pengobatan

dengan transfusi darah.

d. Anemia Hemolitik

– Ditemukan gejala proses hemolitik : anemia, Hburia, dll. Pengobatan tergantung

jenis dan beratnya kelainan

8

Page 9: Kelainan Yang Dipengaruhi Dan Mempengaruhi Kehamilan Bhn Mentah

II) Leukemia

Kelainan darah pada lekosit (Bentuk : mielositik dan limfositik)

Tidak dipengaruhi oleh kehamilan. Risiko terhadap partus prematurus & perdarahan

postpartum.

Pengobatan tergantung dari jenis penyakit : radiasi, transfuse darah, antimetabolit,

kortikosteroid.

Hasil pengobatan tidak selalu memuaskan. Penderita Leukemia sebaiknya tidak

hamil karena prognosis penyakitnya sendiri buruk.

III) Penyakit Hodgkin

Merupakan jenis limfoma, mirip dengan leukimia dan limfosarkoma.

Umumnya terdapat pada kelenjar leher dan mediastinum

Tidak mempengaruhi kehamilan dan persalinan & tidak dipengaruhi

kehamilan.

Pengobatan seperti pada leukemia ~ dosis rendah.

Bila penyakit sedang aktif sebaiknya wanita tidak boleh hamil ~tunggu 2

tahun sampai penyakitnya tenang.

IV) Kelainan Pembekuan Darah

Proses hemostasis tergantung 3 faktor :

– Ekstravaskuler : kulit, jaringan bawah kulit, otot

– Vaskuler : dinding pembuluh darah

– Intravaskuler : yang terdapat dalam pembuluh darah & menyebabkan pembekuan

Terdapat 12 faktor pembekuan

Setiap kelainan pembekuan berbahaya bagi kehamilan, yang terutama :

a) Purpura Trombositopenik

9

Page 10: Kelainan Yang Dipengaruhi Dan Mempengaruhi Kehamilan Bhn Mentah

Kelainan pada trombosit yang bermanifestasi pada kulit berupa purpura.

Diagnosis :

– Ada purpura pada kulit

– Tes torniquet positif

– Trombosit kurang dari 100.000/mm3

– Masa perdarahan memanjang

– Jumlah megakariosit sumsung tulang lebih banyak

Dapat bersifat idiopatik atau sekunder

Bahaya perdarahan → usahakan partus pervaginam dengan

menghindari episiotomi luas.

Risiko perdarahan dapat dikurangi dengan transfusi trombosit dari

donor dengan polisitemia vera atau trombositosis

b) Hipofibrinogenemia

Terjadi defisiensi fibrinogen (<100 mg%), Sering dijumpai pada :

– Solusio plasenta : perdarahan banyak, pembekuan intravaskuler, fibrinolisis.

– Missed abortion / missed labour : kerusakan plasenta dan janin menghasilkan

tromboplastin yang masuk ke peredaran darah ibu.

– Emboli air ketuban : sering terjadi mendadak, benda-benda dalam air ketuban

bersifat tromboplastik.

– Sepsis :disebabkan endotoksin kuman→DIC

– Eklampsia & preeklampsia

Pengobatan tergantung dari penyebab.

V) Isoimunisasi

10

Page 11: Kelainan Yang Dipengaruhi Dan Mempengaruhi Kehamilan Bhn Mentah

Bila antigen darah bayi masuk ke peredaran darah ibu & terjadi

pembentukan antibodi.

Biasanya terjadi pada anak kedua setelah paparan antigen anak pertama

Terjadi hemolisis, hiperbilirubinemia & ikterus

Pembagian darah : sistem ABO & sistem rhesus.

Inkompabilitas→eritroblastosis fetalis :

– Rhesus : wanita Rh negatif hamil dari suami Rh positif dengan bayi Rh positif

– ABO : perbedaan golongan darah ibu & bayi, tersering : ibu golongan O -

anak golongan A atau B

Diagnosis didasari pada pemeriksaan imunologis, klinis bayi & hematologis

bayi.

Pemeriksaan imunologis :

– Ibu Rh negatif

– Bayi Rh positif

– Test coombs tak langsung pada ibu positif

– Test coombs langsung & tak langsung pada anak positif.

Klinis Bayi :

– Pucat, kuning atau hidrops.

– Kurang aktif, malas minum

– Spasme otot

– Syok / gagal jantung

– Plasenta besar & pucat

– Hepatosplenomegali

Hematologis bayi :

11

Page 12: Kelainan Yang Dipengaruhi Dan Mempengaruhi Kehamilan Bhn Mentah

– Hb rendah

– hiperbilirubinemi

– Eritroblastemi

– Retikulosis

D. PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN

Pengaruh kehamilan pada sistem respirasi:

Rahim membesar → mendorong diafragma ke atas sehingga rongga dada

menjadi sempit, pernafasan menjadi lebih cepat

Perubahan hormonal → relaksasi otot-otot pernafasan

Peningkatan volume darah dan curah jantung

Perubahan imunologik → bila kadar IgE meningkat pada penderita asma

dengan kehamilan akan menyebabkan serangan yang lebih sering dan lebih

berat

I) Influenza

Wanita hamil lebih rentan terhadap influenza

Pengobatan dengan melihat etiologi

– Banyak istirahat

– Banyak minum

– Analgetika

– Antibiotika ; bila diperlukan

Bila ada tanda-tanda pneumonia segera rujuk

II) Bronkitis

Radang pada bronkus

Dapat disebabkan virus atau bakteri

12

Page 13: Kelainan Yang Dipengaruhi Dan Mempengaruhi Kehamilan Bhn Mentah

Pengobatan harus cepat dan tepat

– Banyak istirahat baring

– Banyak minum

– Obat-obat bronkodilator : aminophylin

– Antibiotika : bila perlu

– Bila memungkinkan lakukan kultur sputum dan sesuaikan antibiotik yang

diberikan

III) Pneumonia

Peradangan pada paru-paru

Penyebab kematian non obstetrik kedua setelah penyakit jantung

Pengobatan harus cepat dan tepat

– Bed rest

– Oksigenasi

– Antipiretik

– Koreksi elektrolit dan analisa gas darah

– Antibiotik

IV) Asma Bronkial

Serangan umumnya timbul mulai usia kehamilan 24-36 minggu

Pengaruh asma pada ibu dan janin tergantung sering dan beratnya serangan

hipoksia abortus,dll.

Faktor pencetus: alergen, infeksi, udara & psikis

Penanganan:

– mencegah timbulnya stres

– menghindari faktor risiko (pencetus) secara intensif

13

Page 14: Kelainan Yang Dipengaruhi Dan Mempengaruhi Kehamilan Bhn Mentah

– cegah obat: aspirin (pencetus serangan)

– Asma ringan isoproterenol inhalasi/ peroral

– Asma berat dirawat obat: Epinefrin sc 0,2-0,5 cc, Isoproterenol inhalasi 3-7

hari, O2, Aminofilin 250-500 mg/ D5 500 cc, Hidrokortison 260-1000 mg iv/ drip

dalam D5.

– Antibiotik (bila ada infeksi)

Persalinan dapat spontan, kecuali bila dalam serangan dilakukan dengan EF/EV.

Jarang SC atas indikasi asma

E. TB PARU DALAM KEHAMILAN

Infeksi mycobacterium tuberculosis pada paru → penyakit kronis bila tidak

diobati

Kehamilan tidak banyak berpengaruh terhadap progresifitas penyakit TBC.

Keluhan umum : batuk lama, badan terasa lemah, tidak nafsu makan, berat

badan menurun, batuk darah & sakit dada

Bila curiga, lakukan Ro thorax → lindungi janin dari bahaya radiasi.

Bila TB paru aktif lakukan pemeriksaan sputum BTA dan resistensi kuman.

Jarang dijumpai TB kongenital pada janin, penularan terjadi saat postpartum

karena dirawat atau disusui.

Pengobatan TB

Komunikasi ~ pengobatan cukup lama & perlu kepatuhan pasien untuk

kesembuhan dan meminimalkan penularan dengan menutup mulut dan

hidung saat bersin, batuk, tertawa.

Regimen pengobatan : Isoniazid (INH), Ethambutol, Rifampicin,

streptomisin.

ANC seperti biasa hanya diawalkan atau diakhirkan untuk mencegah

penularan pada pasien lainnya.

14

Page 15: Kelainan Yang Dipengaruhi Dan Mempengaruhi Kehamilan Bhn Mentah

Persalinan dengan ekstraksi vakum atau forcep (bagi TB aktif).

Imunisasi BCG segera diberikan setelah lahir (bila ada)

Perawatan bayi boleh dilakukan bila ibu telah bebas TB (ideal).

F. PENYAKIT TRAKTUS DIGESTIVUS, HEPAR & PANKREAS

Traktus digestif (saluran cerna) :

– Mulut → esofagus → lambung → usus halus → usus besar → anus

Hepar :

– Bukan karena komplikasi kehamilan

– Komplikasi kehamilan

Pankreas ~ jarang

a) PENGARUH KEHAMILAN PADA Sis. PENCERNAAN (DIGESTI)

Terjadi perubahan hormonal, anatomis dan fisiologis pada kehamilan.

Penurunan motilitas saluran cerna

– Tonus otot berkurang

– Perubahan letak & penekanan oleh rahim

Menimbulkan gejala : mual, muntah, nafsu makan menurun, ketidaksukaan

terhadap makanan & bau-bauan tertentu.

Membahayakan bila terus berlanjut.

Penyakit pada mulut :

– Ptialismus (hipersalivasi) ~ penerangan pada ibu hamil

– Gingivitis & epulis ~ kebersihan mulut

– Karies dentis ~ kebersihan gigi & kebutuhan kalsium yang cukup

Penyakit pada Esofagus :

15

Page 16: Kelainan Yang Dipengaruhi Dan Mempengaruhi Kehamilan Bhn Mentah

– Esofagitis

– Pirosis (nyeri dada/heart burn)

– Varises esofagus

Penyakit pada lambung :

– Hernia hiatus diafragmatika

– Ulkus peptikum

– Gastritis

Penyakit pada usus halus :

– Ileus, volvulus, hernia, ileitis.

Penyakit pada usus besar :

– Appendisitis akut ~ bahaya perforasi lebih besar pada wanita hamil rujuk !!

Diagnosis agak sukar.

Tanda tanda :

– Nyeri perut daerah periumbilikal (kanan): tibatiba, hilang timbul, .

– Mual, muntah, kembung.

– Lekositosis

– Kolitis ulserosa diare berdarah & nanah/lendir, demam, lekositosis, takikardi,

perut tidak enak, berat badan turun.

– Tumor ganas ~ jarang

– Megakolon ~ jarang

Penyakit pada daerah anus :

– Pruritus ani ~ terapi dengan hilangkan faktor penyebab

– Wasir (hemoroid) : pelebaran vena hemoroidalis

– Fissura ani : luka-luka memanjang pada dinding belakang anus

b) KELAINAN HEPAR

16

Page 17: Kelainan Yang Dipengaruhi Dan Mempengaruhi Kehamilan Bhn Mentah

Bukan komplikasi kehamilan :

– Hepatitis infeksiosa : virus hepatitis.

– Hepatitis obat : tetrasiklin*, fenotiazin, INH, asetaminofen, klorpromazin.

– Ruptura hepatis ~ sering didahului preeklampsia / eklampsia & memiliki angka

kematian yang tinggi. Gejala: nyeri epigastrium, akut abdomen, syok. Bisa selamat

bila penanganan cepat.

– Sirosis hepatis : tidak dipengaruhi kehamilan, mempengaruhi kehamilan. Bila

berat dianjurkan untuk tidak hamil.

– Kolelitiasis (batu empedu) & kolesistitis (radang saluran empedu). Gejala : mual,

muntah, nyeri perut kanan atas, demam, menggigil. Pengobatan : istirahat, diet,

antibiotika.

Akibat komplikasi kehamilan :

– Sekunder akibat penyakit pada kehamilan : preeklampsia, solusio plasenta,

inkompatibilitas rhesus, dll.

– Ikterus rekurrenns gravidarum ~ idiopatik, biasanya ringan. Gejala : anoreksia,

mual, muntah, ikterus, pruritus, nyeri epigastrium, diare. Gejala hilang pada masa

nifas.

Pengobatan : simptomatik.

– Atrofi kuning akut pada hepar

Hepatitis virus & keracunan obat

Akibat komplikasi obstetri : timbul pada bulan terakhir kehamilan, muntah

hebat, nyeri epigastrium, ikterus progresif, koma kematian. Pengobatan

simptomatik & lahirkan janin segera.

c) KELAINAN PANKREAS

Pankreatitis jarang dijumpai pada wanita hamil. Faktor predisposisi :

17

Page 18: Kelainan Yang Dipengaruhi Dan Mempengaruhi Kehamilan Bhn Mentah

– Adanya penyakit saluran empedu

– Peminum alkohol

– Obat-obat diuretik : thiazide, antibiotika : tetrasiklin

Gejala : nyeri hebat di epigastrium menjalar ke belakang, mual, muntah, kembung,

demam, bising usus menurun. Laboratorium : amilase serum & urin meningkat.

Penanganan → harus di RS

G. PENYAKIT GINJAL & KEHAMILAN

Berdasarkan penyebab :

• Kelainan bawaan : ginjal polikistik → sebaiknya tidak hamil

• Kelainan didapat :

• Infeksi

• Batu saluran kemih

Berdasarkan Gejala :

• Gagal ginjal akut

• Gagal ginjal kronik

• SLE

• Nefropati Diabetik

Perubahan Anatomi Ginjal Pada Kehamilan

Penambahan massa ginjal

Ukuran ginjal bertambah panjang

Perubahan pelvis renal :

– Dilatasi

– 60% hidronefrosis

18

Page 19: Kelainan Yang Dipengaruhi Dan Mempengaruhi Kehamilan Bhn Mentah

– 90% hidronefrosis kanan

– Disebabkan atonia otot polos dan obstruksi mekanik oleh uterus

– Dapat bertahan 6 minggu post partum

Kelainan Ginjal & Saluran Kemih

Infeksi :

– Bakteriuria simptomatik & asimptomatik

– TB ginjal ~ jarang

– Sistitis : peradangan kandung kemih. Kuman tersering : E. Coli. Gejala : disuria,

nyeri bagian atas simfisis, kencing terasa panas. Pengobatan : ampisilin, eritromisin.

– Pielonefritis : akut & kronik

– Glomerulonefritis : akut & kronik

Sindroma nefrotik : kumpulan gejala edema, proteinuria (>5 g/hr) hipoalbuminemi,

hiperkolesterolemi.

Batu ginjal & saluran kemih : faktor predisposisi infeksi.

Gagal Ginjal Akut

Definisi

– Produksi urin < 400 ml/24 jam

– Atau < 20 ml/jam

Etiologi

– Defisit aliran darah ke korteks ginjal

Sindrom nefrotik, HT maligna, hemolityc uremic syndrom → 5%

Sebab lain → obstruksi oleh uterus yg overdistensi, nefritis lupus

19

Page 20: Kelainan Yang Dipengaruhi Dan Mempengaruhi Kehamilan Bhn Mentah

Patofisiologi

– Preeklampsia

Volume intravaskular ↓

Spasme arteriol afferen

Sumbatan kapiler2 glomerular oleh deposit fibrin subendotel

– Solusio & plasenta previa

Vol intravaskular ↓

Vasospasme

DIC akut dgn mikrotrombus pd solusio plasenta

GAGAL GINJAL KRONIK

Wanita dengan gagal ginjal kronik derajat ringan-sedang diperbolehkan

hamil

Kadar kreatinin sebelum hamil < 1,4 mg/100 ml

Kadar klirens kreatinin < 35-40 ml/menit dan kadar kreatinin >2-2,5 mg/dL

tidak dianjurkan hamil

Peningkatan insidens BLR (24%), preterm (20%), IUFD (9%)

Tipe Kelainan Ginjal :

Poliartritis nodosa dan scleroderma tidak dianjurkan hamil

Sindrom nefrotik dgn albuminuria, edema, hipoalbuminemia dan

hiperlipidemia :

Kemungkinan hamil kecil, pe↑ insidens abortus spontan, preterm dan IUGR

Sebaiknya diobati sebelum hamil

SLE, Jika SLE sudah timbul sebelum hamil → cenderung eksaserbasi,

hipertensi, insufisiensi renal dan angka kematian fetal tinggi

20

Page 21: Kelainan Yang Dipengaruhi Dan Mempengaruhi Kehamilan Bhn Mentah

Jika usia gestasi <32 minggu biopsi renal dapat dilakukan untuk penegakkan

diagnosis dan pengambilan keputusan

Pada usia gestasi >32 minggu induksi persalinan dapat dilakukan dan biopsi

dilakukan postpartum

Nefropati Diabetik : komplikasi diabetes mellitus

ACE inhibitor yang dapat menghambat progresivitas penyakit →

kontraindikasi pada kehamilan → kematian janin dan malformasi

Prinsip → pengendalian kadar gula darah

Prognosis dialisis pada pasien diabetes dibandingkan pasien nondiabetik

lebih buruk → saran transplantasi ginjal.

21