bhn ajar.docx

13
Lampiran 3 BAHAN AJAR/MATERI PELAJARAN Kelas : X Semester : I Materi Pelajaran : Konstruksi Bangunan (IBB) Pokok Bahasan : Baja dan Aluminium (KD 3) Alokasi Waktu Silabus : 28 JP @ 45’ Alokasi Waktu Kaldik : 6 TM @ 3 x 45’ (Pertemuan 13 – 18) A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator KD 3.3 Menerapkan spesifikasi dan karakteristik baja dan aluminium untuk konstruksi bangunan Indikator: 1. Spesifikasi dan karakteristik baja dijelaskan dan diterapkan untuk konstruksi bangunan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 2. Spesifikasi dan karakteristik baja dijelaskan dan diterapkan untuk konstruksi bangunan sesuai dengan SNI 34

Upload: saedunedun

Post on 09-Jul-2016

36 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BHN AJAR.docx

Lampiran 3

BAHAN AJAR/MATERI PELAJARANKelas : XSemester : IMateri Pelajaran : Konstruksi Bangunan (IBB)Pokok Bahasan : Baja dan Aluminium (KD 3)Alokasi Waktu Silabus : 28 JP @ 45’Alokasi Waktu Kaldik : 6 TM @ 3 x 45’ (Pertemuan 13 – 18)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan

sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan duniaKI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

KD 3.3 Menerapkan spesifikasi dan karakteristik baja dan aluminium untuk konstruksi bangunan

Indikator:1. Spesifikasi dan karakteristik baja dijelaskan dan diterapkan untuk konstruksi bangunan

sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)2. Spesifikasi dan karakteristik baja dijelaskan dan diterapkan untuk konstruksi bangunan

sesuai dengan SNI3. Menjelaskan prosedur pemeriksaan sifat fisik dan mekanik baja dan aluminium secara

visual sesuai dengan SNI

KD 4.3 Memilah spesifikasi dan karakteristik baja dan aluminium untuk konstruksi bangunanIndikator:

1. Memeriksa sifat fisik dan sifat mekanik baja dan aluminium secara visual sesuai dengan SNI

2. Memilah spesifikasi dan karakteristik baja untuk konstruksi bangunan sesuai dengan standar yang berlaku (SNI) sehingga konstruksi bangunan yang direncanakan efektif dan efisien.

3. Memilah spesifikasi dan karakteristik aluminium untuk konstruksi bangunan sesuai dengan standar yang berlaku (SNI) sehingga konstruksi bangunan yang direncanakan efektif dan efisien.

34

Page 2: BHN AJAR.docx

Lampiran 3

BAJA

Materi pembelajaran Baja untuk konstruksi bangunan sesuasi dengan silabus meliputi jenis- jenis baja, klasifikasi baja, proses pembuatan baja, dan pemeriksaan sifat fisik dan mekanik baja secara visual.

Gambar 6-1 : Baja Sebagai Konstruksi

Gambar Rangka Baja 100 ton Ambruk (Subang) PR-8/6/’10

Besar Tegangan Leleh dan Tegangan Dasar Menurut PPBBG 1987

Macam Baja

Tegangan leleh (σ 1 ) Tegangan Dasar (σ−

)kgf/cm2 MPa kgf/cm2 MPa

BJ 33 2000 200 1333 133,3BJ 34 2100 210 1400 140BJ 37 2400 240 1600 160BJ 41 2500 250 1666 166,6BJ 44 2800 280 1887 188,7BJ 50 2900 290 1933 193,3BJ 52 3600 360 2400 240

35

Page 3: BHN AJAR.docx

Lampiran 3

Proses pembuatan baja, dilakukan dengan campuran peleburan dari biji besi menjadi besi

kemudian peleburan ulang dari besi di campur logam yang lain menjadi baja. Pembuatan

mendasar yang harus di lakukan pada setiap proses pembentukan baja adalah dengan

cara menurunkan kadar karbon dari 3-4% dalam besi menjadi 0-1,5%, yaitu dengan

mengoksidasikannya dengan oksigen, kemudian membuang simn dan p serta pengotor lare

melalui pembentukan terak, dan menambahkan logam aliase seperti cr,ni,mn,v,mo,dan w

sesuai dengan jenis baja yang di inginkan. Sekarang pembuatan baja lebih banyak

menggunakan tungku oksigen (basic oxygen process), diamana tungku oksigen adalah

tungku yang berupa selinder baja oksigen pelapis yang bersifat basa, seperti Mgo atau Cao.

1) Baja I Beam Canai Panas SNI 07-0329-2005,

2) Baja Profil H Hasil Pengelasan Dengan Filter SNI 07-2610-1992

3) Baja Profil WF Beam Proses Canai Panas SNI 07-7178-2006

36

Page 4: BHN AJAR.docx

Lampiran 3

Berikut ini dapat dilihat beberapa proses pembentukan baja profil I, Profil WF dan Profil H, sehingga

penamaan dapat dilihat dari pembentukannya.

Profil I Profil WF Profil H

Proses pembuatan: hot-rolledAda 2 lengkungan (r1, r2)

Proses pembuatan: hot-rolled

Ada 1 lengkungan (r1)

Proses pembuatan: pelat + las.

Persamaan atau perbedaan penamaan baja profil seperti yang dijelaskan di atas, tidak menjadi

masalah, penamaan material bangunan juga berlaku bagi material lain, beda daerah beda juga

sebutannya. Perbedaan akan signifikan bila ditinjau dari data teknis, seperti ukuran, dan volume.

Berikut ini data teknis yang dapat ditampilkan antara beberapa jenis baja.

Tabel : Perbandingan Lebar Profil Baja WF

Profil SH (short-H) Profil WH (wide-H) Profil MH (middle-H)

Profil WF yang lebarnya kira-kira sama dengan

setengah kali tingginya. Seperti: 100×50,

200×100, 250×125

Profil WF yang lebarnya kira-kira sama dengan

satu kali tingginya. Seperti: 150×150, 175×175, 300×300

Profil WF yang berada di antara SH dan WH. Seperti:

150×100, 250×150

(Jarang ada di pasaran)

ALUMINIUM

Materi pembelajaran Baja untuk konstruksi bangunan sesuasi dengan silabus meliputi jenis- jenis baja, klasifikasi baja, proses pembuatan baja, dan pemeriksaan sifat fisik dan mekanik baja secara visual.

Aluminium (atau aluminum,alumunium,almunium,alminium) ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13. Aluminium ialah logam paling berlimpah.

Aluminium bukan merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga.

Aluminium terdapat dalam penggunaan aditif makanan, antasida, bufferedaspirin, astringents, semprotan, hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap tembakau, penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik , dan kembang api.

Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Terang dan kuat. Merupakan konduktor

yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan

diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang. Tahan korosi.

Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel

bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat

37

Page 5: BHN AJAR.docx

Lampiran 3

terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu dsb.

Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan compact disks.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Aluminium

Kegiatan Belajar 2. Aluminium Untuk Konstruksi BangunanMateri pembelajaran Baja untuk konstruksi bangunan sesuasi dengan silabus meliputi jenis- jenis baja, klasifikasi baja, proses pembuatan baja, dan pemeriksaan sifat fisik dan mekanik baja secara visual.

Gambar Macam-Macam Aluminium (18)

(19)

38

GLOSSARYAluminium, adalah logam yang berwarna putih perak dan tergolong ringan yang mempunyai massa jenis 2,7 gr/ cm3.Aluminium foil, merupakan paduan aluminium yang dibuat dalam bentuk lembaran tipis, ketebalan aluminium foil berkisar 0,2 mm dan mengandung sekitar 92% sampai 99% aluminium, aluminium foil tersedia dalam berbagai ukuran dan karakteristik dan terutama digunakan untuk mengemas berbagai barang.Double side, adalah lapisan pada dua sisi atas dan bawah sehingga tampak mengkilat pada kedua sisiFischer, adalah teknik mengandalkan kekuatan sekrup fischer yang diborkan dan ditanam Folding Gate, adalah pintu lipat, yang memiliki dua sisi yaitu rangka silang (harmonika) dan slat daun.Roolling Door, adalah pintu yang bisa digulung ke atas, jadi untuk membuka pintu ini adalah dengan cara di gulung, biasanya Rolling Door digunakan untuk toko atau ruko dan juga garasi rumah, Ada beberapa jenis Rolling Door, seperti Rolling Door Aluminium dan Rolling Door BesiSingle side, adalah lapisan hanya satu sisi bagian atas sehingga akan tampak mengkilat

Page 6: BHN AJAR.docx

Lampiran 3

Ciri-ciri aluminium, adalah merupakan logam yang berwarna perak-putih, dapat dibentuk sesuai

dengan keinginan karena memiliki sifat plastisitas yang cukup tinggi, dan merupakan unsur metalik

yang paling berlimpah dalam kerak bumi setelah setelah silisium dan oksigen.Aluminium juga

memiliki sifat yang lebih unggul dibandingkan dengan sifat logam lain. Sifat-sifat Aluminium yang

lebih unggul bila dibandingkan dengan logam lain adalah sebagai berikut:

1) Ringan; Massa jenis Aluminium pada suhu kamar (29oC) sekitar 2,7 gr/cm3.

2) Kuat; Aluminium memiliki daya renggang 8 kg/mm3, tetapi daya ini dapat berubah menjadi

lebih kuat dua kali lipat apabila Aluminium tersebut dikenakan proses pencairan atau roling.

Aluminium juga menjadi lebih kuat dengan ditambahkan unsur-unsur lain seperti Mg, Zn,

Mn, Si.

1. Ketahanan Terhadap Korosi; Aluminium mengalami korosi dengan membentuk lapisan

oksida yang tipis dimana sangat keras dan pada lapisan ini dapat mencegah karat pada

Aluminium yang berada di bawahnya. Dengan demikian logam Aluminium adalah logam

yang mempunyai daya tahan korosi yang lebih baik dibandingkan dengan besi dan baja

lainnya.

2. Daya Hantar Listrik Yang Baik; Aluminium adalah logam yang paling ekonomis sebagai

penghantar listrik karena massa jenisnya dari massa jenis tembaga, dimana kapasitas arus

dari Aluminium kira-kira dua kali lipat dari kapasitas arus pada tembaga.

3. Anti Magnetis; Aluminium adalah logam yang anti magnetis.

4. Toksifitas; Aluminium adalah logam yang tidak beracun dan tidak berbau.

5. Kemudahan dalam proses; Aluminium mempunyai sifat yang baik untuk proses mekanik dari

kemampuan perpanjangannya, hal ini dapat dilihat dari proses penuangan, pemotongan,

pembengkokan, ekstrusi dan penempaan Aluminium

6. Sifat dapat dipakai kembali; Aluminium mempunyai titik lebur yang rendah, oleh karena itu

kita dapat memperoleh kembali logam Aluminium dari scrap.

Aluminium juga mempunyai sifat kimia dan fisika yang khas, sifat ini membedakan aluminium dari

logam-logam lain. Pemakaian almunium sebagai bahan bangunan, antara lain sebagai pengganti

kayu atau bahan lainnya, aluminium lebih awet dan sekali pasang untuk selamanya dan tidak perlu

diganti dan hanya perlu perawatan untuk membersihkan secara periode. Penggunaan aluminium

untuk bahan bangunan diantaranya untuk kusen aluminium , pintu aluminium , rangka jendela

aluminium , campuran atap baja ringan) dan lain-lain. Dengan semakin mahal nya harga kayu, maka

peran aluminium sebagai bahan bangunan menjadi sangat penting.

39

Page 7: BHN AJAR.docx

Lampiran 3

Adanya perubahan dalam penggunaan dan konsep design rumah tinggal, salah satunya adalah mulai

berkurangnya penggunaan bahan dari kayu dan digantikan dengan bahan jadi seperti aluminium,

beton, plastik. Penggunaan kusen aluminium pada era dewasa ini sudah cukup banyak yang

menggunakan untuk rumah tinggal, terutama pada perkotaan. Perubahan trendi itu, disebakan

beberapa kelebihan material almunium sebagai bahan kusen, yatu;

1) Tahan keropos, tidak dimungkinkan untuk dimakan rayap.

2) Bahan aluminium yang lebih tahan lama, anti rayap,dan tidak menyusut seperti kayu, tidak

akan mengalami penyusutan dan perubahan bentuk atau melengkung akibat perubahan

cuaca

3) Tampilan kusen aluminium dapat dicat atau dilapis dengan warna kayu bahkan motif kayu

sehingga menyerupai kayu.

4) Desain dapat dibuat sesuai pesanan. Keunggulan kusen aluminium adalah bobotnya yang

ringan dan kuat sehingga mudah dipindahkan. Perawatannya yang simpel menjadi daya tarik

bagi pembelinya disamping kualitas bahan aluminium.

5) Ekonomis, dalam pengertian biaya proses pembuatan, pemasangan dan perawatan untuk

kusen aluminium lebih murah karena lebih tahan lama.

Gambar 7-1 : Kusen Almunium (20)

Selain sebagai bahan konsruksi atau aksesoris bangunan, dikenal juga namanya Aluminium Foil,

fungsi alumunium foil tersebut sebagai isolasi atap bangunan, terbuat dari bahan yang kuat, elastis

dan tahan air sehingga aman dan ramah lingkungan. Dan juga membantu menahan dan

memantulkan panas sinar matahari masuk ke rumah. Selain itu Alumunium Foil pada rangka atap

juga berfungsi melindungi kebocoran akibat tampias air hujan dan embun, melindungi plafond dari

kerusakan / melengkung karena cuaca panas, membuat plafon bersih dan bebas debu, dan praktis

karena mudah pemasangannya.

Di Pasaran terdapat dua jenis umum alumunium foil yang sering digunakan pada konstruksi atap,

khususnya rangka atap baja ringan, yaitu satu sisi(single side) dan dua sisi(double side). Untuk

40

Page 8: BHN AJAR.docx

Lampiran 3

alumunium foil single side ditandai dengan hanya permukaan atasnya yang mengkilap berlapis

alumunium. Sementara yang double side berarti kedua sisinya berlapis alumunium sehingga terlihat

mengkilap pada kedua sisi.Keduanya memiliki fungsi yang sama.Alumunium double side dapat

dijadikan sebagai material pendukung tampilan artistik di sejumlah bangunan, misalnya untuk

mendapatkan tampilan ruangan dengan atap ekspose. Selain karena kekuatan juga karena kerapihan

yang akan terlihat dari bawah. Alumunium foil yang single side juga bisa digunakan tetapi harus

berbahan dasar plastik karena lebih kuat dan terlihat rapi. Alumunium Foil pada rangka atap baja

ringan, sepertinya hampir menjadi penunjang pokok dalam setiap pekerjaan rangka atap khususnya

yang berbahan baja ringan untuk mendapatkan fungsi optimum atap rumah yang tidak hanya kuat

tetapi menjadikan rumah nyaman bagi penghuninya.

(21)

A. Almunium Foil

Aluminium foil merupakan paduan aluminium yang dibuat dalam bentuk lembaran tipis , dengan

ketebalan aluminium foil berkisar 0,2 mm dan mengandung sekitar 92% sampai 99% aluminium. Di

pasaran aluminium foil tersedia dalam berbagai ukuran dan karakteristik dan digunakan untuk

berbagai keperluan, seperti mengemas berbagai barang, dan untuk kebutuhan konstruksi bangunan.

Untuk keperluan bahan bangunan, jenis alumunium foil, glasswool dan kawat ram saat ini

merupakan material yang digunakan sebagai pelengkap rangka atap, namun yang paling banyak

digunakan sebagai pelengkap rangka atap baja ringan adalah alumunium foil.

41

Tentu kamu mengenal dan menjumpai penggunaan almunium di sekitarmu. Berikan contoh penggunaan aluminium yang kamu temui di sekitr mu atau di rumah ?

Pada Bangunan/Konstruksi:................................................................................................................................................................................................................................Pada Perabotan rumah:................................................................................................................................................................................................................................Pada Keperluan makanan, sebagai apa ?................................................................................................................................................................................................................................Pada Keperluan Furnitur, apa ?................................................................................................................................................................................................................................

Page 9: BHN AJAR.docx

Lampiran 3

Penggunaan alumunium foil pada bangunan, yaitu pada pelapis bagian atas atap, dapat berfungsi

untuk menolak panas dan radiasi matahari. Pada siang hari suhu ruangan dalam rumah lebih panas

hal ini disebabkan karena perpindahan panas dari radiasi panas atap ke bagian bawah atap. Salah

satu cara mengatasi hal tersebut adalah deengan menggunakan bahan almunium foil, yaitu dipasang

di bagaian bawah penutup atap (genteng), sehingga radiasi panas matahari akan dipantulan kembali,

sehingga suhu ruangan akan terasa lebih sejuk hal ini tentu akan meringankan kerja dari alat

pendingin ruangan. Selain fungsi untuk mengurangi panas, almunium foil juga dapat berfungsi

sebagai mengurnagi terjadinya kebocoran, jika terjadi kebocoran atap pada saat hujan air tidak

langsung masuk kedalam ruang karena dihalangi oleh alumunium foil.

Pertanyaan selanjutnya, dapatkah kamu mengidentifikasi fungsi lain almunium foil pada bangunan ?

Beikan jawabanmu!:

(22)

Bahan alumunium foil ada yang menggunakan bahan lapisan kertas, ada juga yang plastik, dilihat

dari bahan dasarnya tentu lebih kuat yang berbahan dasar plastic tidak mudah sobek dibandingkan

yang berbahan dasar kertas dan sudah barang tentu alumunium berbahan dasar plastik lebih mahal

harganya. Bentuk Alumunium foil yang ada saat ini yaitu tipe satu sisi (single side) dan dua sisi

(double side). Single side lapisan hanya satu sisi bagian atas sehingga akan tampak mengkilat

dibagian atas dan buram dibagian bawah. Double side lapisan pada dua sisi atas dan bawah sehingga

tampak mengkilat pada kedua sisi. Aluminium foil double side mempunyai kelebihan menolak radiasi

lebih efektif dan lebih kuat jika di banding dengan alumunium single side.

Teknis pemasangan alumunium foil yaitu dengan cara di jepit antara reng dan kaso pada konstruksi

rangka atap, hal ini bisa dilakukan jika pemasangan sebelum atau bersamaan dengan pemasangan

reng. Pemasangan almunium foil, sebaiknya dilakukan sebelum konstruksi rangka atap belum jadi,

kondisi akan sangat efektif. Pemasangan alumunium foil yang bagus adalah pemasangan yang rata

atau tidak menggelembung karena permukaan alumunium foil yang rata akan lebih efektif menolak

radiasi matahari dan lebih efektif mencegah terjadinya kebocoran karena jika ada tetesan air maka

air akan langsung meluncur ke bawah sesuai dengan kemiringan atap tersebut.

Proses Pembuatan Aluminium (23)

42

............................................................................................................................

..

............................................................................................................................

..

............................................................................................................................

Page 10: BHN AJAR.docx

Lampiran 3

https://www.google.co.id/search?q=proses+pembuatan+aluminium&tbm

(24)

Pemeriksaan Visual Tulangan

Yaitu meliputi pemeriksaan diameter tulangan yang dipakai dengan jangka sorong dan pemeriksaan tulangan terhadap adanya cacat luar.

43

PLTA Siguragura dan PLTA Tangga berada di sepanjang sungai Asahan. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh kedua PLTA tersebut disalurkan ke Pabrik Peleburan Aluminium di Kuala Tanjung melalui 271 unit jaringan transmisi. Kemudian melalui gardu induk PT INALUM (Persero) Kuala Tanjung, listrik tersebut didistribusikan ke gedung reduksi dan gedung penunjang lainnya melalui 2 (dua) unit penyearah silikon dengan DC 37 kA dan 800 V.

Bahan baku untuk aluminium dibongkar di pelabuhan Inalum dan dimasukkan ke dalam silo masing-masing melalui Belt Conveyor.