kata pengantar - akreditasi-syariah.stainmajene.ac.id
TRANSCRIPT
i
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan Syukur kami ucapakan kepada Allah SWT atas kelancaran
pencetakan buku “Program dan Materi Pembelajaran Baca Tulis al-Quran
(BTQ)” untuk mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Majene. Shalawat dan salam semoga tercurah untuk Rasulullah
Muhammad SAW.
Praktikum Baca Tulis al-Quran dan praktikum ibadah adalah proses
bimbingan yang tidak memiliki bobot sks (non-sks) tetapi wajib diikuti
oleh seluruh mahasiswa STAIN Majene dengan tujuan untuk menjamin
seluruh alumni STAIN Majene dapat membaca dan menulis al-Qur’an
dengan baik, serta mampu melaksanakan ibadah sehari-hari, baik yang
bersifat wajib maupun sunnah secara terampil dan benar.
Dan buku Program dan Materi Pembalajaran Baca Tulis al-Quran ini
merupakan pedoman bagi Dosen Pembimbing dan Mahasiswa, yang
secara garis besar berisi tentang ketentuan dan tata cara membaca dan
menulis al-Quran sesuai dengan teori ilmu tajwid yang berlaku, dan
dilengkapi dengan pembinaan praktikum ibadah bagi mahasiswa.
Adapun materi pembelajarannya disusun sesuai dengan jumlah tatap
muka, yaitu 16 kali.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang ikut
membantu dalam proses pencetakan pedoman ini, semoga bermanfaat
dan bernilai ibadah di hadapan Allah SWT dan menjadi amal jariyah.
Majene, 26 Juli 2019
iii
iv
KETENTUAN DAN TATA TERTIB PROGRAM BACA TULIS AL-QUR’AN,
AYAT-AYAT DAN HADIS TERKAIT JURUSAN/PRODI
SERTA PRAKTIKUM IBADAH
KETENTUAN:
1. Program BTQ dan Praktikum Ibadah diwajibkan kepada seluruh mahasiswa
STAIN Majene.
2. Semua mahasiswa yang mengikuti program BTQ dan praktikum ibadah wajib
lulus sesuai dengan waktu yang telah diprogramkan, dan apabila ada yang
belum dinyatakan lulus, maka mahasiswa yang bersangkutan diberi
kesempatan mengikuti ujian berikutnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
( dengan terlebih dahulu melapor ke Pengelola),
3. Pada akhir pembelajaran akan dilaksanakan evaluasi/ujian akhir dengan
standar nilai kelulusan sebagai berikut:
a. 85-100 = Amat Baik (A)
b. 75-84 = Baik (B)
c. 65-74 = Cukup (C)
d. Kurang dari 65 = Tidak Lulus (D)
4. Kelulusan ditandai dengan pemberian Sertifikat yang merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh beasiswa, KKN, ujian komprehensif, dan ujian
akhir/munaqasyah.
5. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, mahasiswa harus mengikuti ujian
placement test (tes pengelompokan berdasarkan tingkat kemampuan).
6. Mahasiswa dikelompokkan berdasarkan hasil ujian placement test yang terdiri
dari lima (5) kategori, yaitu:
a. Kategori 1 : tidak dapat membaca sama sekali
b. Kategori 2 : dapat membaca tapi masih terbata-bata/tidak lancar
c. Kategori 3 : dapat membaca dengan lancar tetapi belum sesuai dengan
kaedah ilmu tajwid dan belum fasih
d. Kategori 4 : lancar dan fasih membaca serta tepat dalam membunyikan
huruf (makhraj huruf), disertai dengan tajwid (hukum bacaan & madd) dan
tartil
e. Kategori 5 : lancar membaca disertai dengan tajwid dan tartil serta menghafal
minimal 5 juz
7. Bagi yang berada pada Kategori 1, 2 dan 3 diwajibkan mengikuti program
pembinaan/pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an dan praktikum ibadah yang
dilaksanakan pada Semester I (Satu/Ganjil) serta pembelajaran ayat-ayat yang
terkait dengan jurusan/prodi yang akan dilaksanakan pada Semester II
(Dua/Genap), sedangkan bagi Kategori 4 dan 5 hanya diwajibkan mengikuti
program pembelajaran ayat-ayat dan hadis terkait dengan jurusan/prodi dan
praktikum ibadah pada semester II (Dua/Genap),
v
8. Jika ada yang dengan sengaja tidak mau mengikuti program pembinaan sesuai
jadwalnya atau ikut pembinaan tetapi kehadirannya tidak mencapai 80%, maka
yang bersangkutan dapat ikut pembinaan berikutnya setelah terlebih dahulu
mendaftarkan diri tetapi biaya pembinaan ditanggung sendiri.
Tata Tertib Pembelajaran:
A. Mahasiswa:
1. Hadir tepat pada waktu yang telah ditentukan
2. Menghadiri pembelajaran minimal 80% tatap muka
3. Tidak memakai baju kaos dalam bentuk apapun
4. Mahasiswi memakai rok, dan tidak diperkenankan memakai celana panjang
5. Ketua kelompok mengisi daftar hadir pertemuan dosen dan melaporkannya
kepada pengelola secara berkala, menghubungi atau menginformasikan
kepada dosen/pembimbing tentang jadwal pembelajaran, serta melaporkan
hal-hal yang dianggap perlu dalam kelas masing-masing kepada
dosen/pembimbing dan pengelola.
B. Dosen/Pembimbing :
1. Hadir tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan/disepakati dengan
mahasiswa
2. Mengisi daftar hadir/absensi mahasiswa dengan tepat dan benar (pertemuan
tanpa keterangan waktu yang jelas dianggap tidak hadir)
3. Setiap pertemuan berlangsung selama 90 menit untuk satu jpl atau setara
dengan 2 sks
4. Materi lebih ditekankan kepada :
a. kelancaran membaca dan menulis al-Qur’an.
b. bacaan dan gerakan shalat
c. hapalan Surah-surah pendek
d. ayat-ayat tentang jurusan/prodi
5. Melaporkan hal-hal yang dianggap perlu kepada pengelola BTQ
Demikian ketentuan dan tata tertib ini untuk dipedomani sebagaimana
dalam pembelajaran. Atas perhatian dan kerjasamananya diucapkan
terimakasih banyak.
Majene, April 2019
Ketua Program MCBP
vi
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ..................................................................................... i
Kata Pengantar ........................................................................................ iii
Ketentuan dan Tata Tertib Program Baca Tulis Al-Qur’an ................ v
Daftar Isi .................................................................................................. vii
Pertemuan 1 ............................................................................................. 1
Pertemuan 2 ............................................................................................. 1
Pertemuan 3 ............................................................................................. 2
Pertemuan 4 ............................................................................................. 9
Pertemuan 5 ............................................................................................. 16
Pertemuan 6 ............................................................................................. 17
Pertemuan 7 ............................................................................................. 17
Pertemuan 8 ............................................................................................. 21
Pertemuan 9 ............................................................................................. 22
Pertemuan 10 ........................................................................................... 24
Pertemuan 11 ........................................................................................... 29
Pertemuan 12 ........................................................................................... 30
Pertemuan 13 ........................................................................................... 31
Pertemuan 14 ........................................................................................... 31
Pertemuan 15 ........................................................................................... 32
Pertemuan 16 ........................................................................................... 32
vii
1
Program dan Materi Pembelajaran
Dalam rangka penyamaan langkah pembinaan baca tulis al-Qur’an
bagi mahasiswa, kehadiran panduan bagi para Dosen atau Pembimbing
sebagai bahan dasar dalam membimbing sangatlah urgen. Untuk itu,
materi pembelajaran disusun sesuai dengan jumlah pertemuan/tatap
muka yaitu 16 kali pertemuan seperti berikut ini:
1. Pertemuan Pertama
2. Pertemuan Kedua
NO Materi Uraian Alokasi
Waktu
Ket.
1. Pendahuluan/Perke
nalan
- Mengenal lebih dekat mahasiswa yang akan dibimbing baik secara pribadi maupun secara akademik
15 menit
Orientasi
Pembelajaran BTQ
- Pemberian motivasi (sesuai dengan kreativitas dosen masing-masing) - Penjelasan tentang pentingnya mempelajari al-Qur’an - Arah dan Tujuan Pembelajaran BTQ
30 menit
3. Kontrak Pembelajaran BTQ
- Placement test (untuk mengecek kembali kemampuan baca tulis al-Qur’an mahasiswa)
- Dosen dapat membuat aturan/kesepakatan dengan mahasiswa bimbingannya
30 menit
NO Materi Uraian Alokasi
Waktu
Ke
t.
Muqaddimah
a. Doa sebelum belajar
3 menit
b. Orientasi/Appersepsi (Keutamaan Bersuci/pentingnya menjaga kebersihan
7 menit
2
3. Pertemuan Ketiga
NO Materi Uraian Alokasi
Waktu
Ket.
Muqaddimah
c. Doa sebelum belajar
3 menit
d. Appersepsi (Keutamaan Bersuci-pentingnya menjaga kebersihan sebagai syarat utama dalam ibadah)
7 menit
Kegiatan Inti
c. Penyebutan huruf sesuai dengan makhraj dan sifatnya ( ي -ط )
45 menit
d. Pembahasan tentang Fiqhi (Wuḍu’)
30 menit
Penutup
c. Evaluasi pembelajaran d. Doa Penutup
10 menit
Materi tentang Makharij al-Huruf (Pertemuan ke-2 dan ke-3) :
Huruf-huruf hijaiyah menurut sistem Bagdadiyah, sebagaimana
diketahui, dimulai dengan alif dengan lambang “ا” dan diakhiri dengan ya
dengan lambang “ى”. Jumlah dan urutan huruf-huruf hijaiyah itu menurut
sistem Bagdảdiyah adalah sebagai berikut:
sebagai syarat utama dalam beribadah)
Kegiatan Inti
a. Penyebutan huruf sesuai dengan makhraj dan sifatnya ( ض -أ )
45 menit
b. Pembahasan tentang Fiqhi (Thaharah/Bersuci)
30 menit
Penutup
a. Evaluasi pembelajaran b. Doa Penutup
15 Menit
3
No Urut Huruf Hijaiyyah/
Transliterasi
Nama huruf Hijaiyyah
Bunyi
Alif ألف a = ا 1
’bả باء b = ب 2
’tả تاء t = ت 3
’ṡả ثاء ṡ = ث 4
jỉm جيم j = ج 5
’ḥả حاء ḥ = ح 6
’khả خاء kh = خ 7
dảl دال d = د 8
ẑảl ذال ẑ = ذ 9
’rả راء r = ر 10
Zay زاى z = ز 11
sỉn سين s = س 12
syỉn شين sy = ش 13
ṡảd صاد ṣ = ص 14
ḍảd ضاد ḍ = ض 15
’ṭả طاء ṭ = ط 16
’ẓả ظاء ẓ = ظ 17
ayn‘ عين ‘ = ع 18
Gayn غين g = غ 19
’fả فاء f = ف 20
qảf قاف q = ق 21
kảf كاف k = ك 22
lảm لام l = ل 23
mỉm ميم m = م 24
Nūn نون n = ن 25
wảw واو w = و 26
’hả هاء h = هـ 27
lảm alif لام الف la = لا 28
ḥamzah همزة ‘ = ء 29
’yả ياء y = ى 30
Dengan demikian jumlah huruf dalam sistem Bagdadiyah adalah
sebanyak tiga puluh buah.
Makhraj dan Sifat Huruf-huruf Hijaiyah
Makhraj huruf adalah tempat keluarnya suatu huruf. Semua huruf
Hijảiyyah, masing-masing mempunyai makhraj tersendiri. Secara umum
4
makharijul huruf terbagi menjadi lima bagian: 1) الجوف: Al Jauf (rongga
mulut dan tenggorokan), 2) الحلق : Al Ḥalq (tenggorokan), 3) اللسان : Al Lisản
(lidah), 4) الشفتين : Asy Syafatain (kedua bibir), 5) الخيشوم : Al Khaisyūm (rangga
hidung).
Sedangkan Sifat huruf adalah salah satu dari perkara tajwid dalam
bacaan al-Quran. Sifat huruf adalah ciri yang menjelaskan perihal suatu
huruf. Melalui sifatnya, seseorang itu akan mampu membedakan suatu
huruf itu dengan keadaan sebutannya seperti tertahan, berdesing,
melantun dan sebagainya.
Kelebihan memahami sifat huruf ini adalah sebagai pelengkap
kepada makhraj. Dengan mengetahui sifatnya, kita dapat membedakan
lafaz sebutan bagi huruf yang makhrajnya sama. Tambahan pula, kita akan
dapat mengenal huruf yang kuat dan lemah atau huruf yang di-lafal-kan
secara tebal dan tipis kerana sifat yang wujud pada hurufnya. Sifat huruf
juga membantu memperkemaskan ketepatan sebutan suatu huruf supaya
dapat dilafalkan dengan betul, terutamanya bagi huruf yang hampir sama
sebutannya seperti huruf tha (ث) dengan sin (س), ha' (ح) dengan ha (ه).
Adapun masing-masing makhraj dan sifat huruf akan diuraikan secara rinci
sebagai berikut:
1. alif atau hamzah (ا)
Makhraj huruf Alif atau hamzah (ا) terbagi atas :
- Makhraj ảm: al-ḥalq ( Tenggorokan )
- Makhraj khas: Menekan suara ke pangkal halkum/tenggorokan
yaitu di bagian permukaan pita suara(akar lidah) yg terletak
dalam tenggorokan.
2. ba’ (ب)
Makhraj huruf ba’ (ب) terbagi atas:
- Makhraj ảm: syafatain ( dua bibir)
- Makhraj khas: Dua bibir sebelah atas dan bawah dirapatkan serta
dipertemukan secara kuat
5
3. tả’ (ت)
Makhraj huruf tả’ (ت) terdiri atas:
- Makhraj am: al-lisani ( lidah )
- Makhraj khảs : Menekan ujung lidah ke pangkal gigi atas sebelah
atas
4. ṡả’ (ث)
Makhraj huruf ṡả’ (ث)terdiri atas :
- Makhraj ảm : al-lisani (lidah)
- Makhraj khas : Membawa ujung lidah keluar sedikit kemudian
dipertemukan dengan ujung gigi atas.
5. jỉm (ج)
Makhraj huruf jỉm (ج) terdiri atas :
- Makhraj ảm : al-lisảni (lidah)
- Makhraj khảs : Mengangkat tengah lidah dan menekannya ke
lelangit keras.
6. ḥả’ (ح)
Makhraj huruf ḥả’ (ح) terdiri atas :
- Makhraj ảm : al-halq ( Tenggorokan )
- Makhraj khảs : Menekan suara ke tengah tenggorokan di mana
dinding tenggorokan yg merupakan tempat lewat suara akan
disempitkan.
7. khả’ (خ)
Makhraj huruf khả’ (خ) terdiri atas :
- Makhraj ảm : al-ḥalq ( Tenggorokan )
- Makhraj khas : Menekan suara ke pangkal tenggorokan; yaitu di
bahagian yang hampir ke pangkal lidah dan anak tekak.
8. dảl (د)
Makhraj huruf dảl (د) terdiri atas :
- Makhraj ảm : al-lisảni (lidah)
6
- Makhraj khảs : Menekan ujung lidah ke pangkal gigi kacip
sebelah atas
9. żảl (ذ)
Makhraj huruf żảl (ذ) terdiri atas :
- Makhraj ảm : al-lisảni ( lidah )
- Makhraj khảs : Membawa ujung lidah keluar sedikit kemudian
dipertemukan dengan ujung gigi depan (gigi kacip) sebelah atas
10. rả’ (ر)
Makhraj huruf rả’ terdiri atas :
- Makhraj ảm : al-lisảni ( lidah)
- Makhraj khảs : Belakang ujung lidah dilengkungkan ke gusi atas
( bagian depan)
11. zảy (ز)
Makhraj huruf zảy (ز) terdiri atas :
- Makhraj ảm : al-lisảni ( lidah)
- Makhraj khảs : Mendatarkan lidah dan kemudian diletakkan
ujung lidah di belakang gigi depan (kacip) bagian bawah.
12. sỉn (س)
Makhraj huruf sỉn (س) terdiri atas :
- Makhraj ảm : al-lisảni ( lidah)
- Makhraj khảs : Mendatarkan lidah, kemudian diletakkan ujung
lidah di belakang gigi depan (kacip) bagian bawah.
13. syỉn (ش)
Makhraj huruf syỉn (ش) terdiri atas :
- Makhraj ảm : al-lisani ( lidah)
- Makhraj khảs : Mengangkat tengah lidah dan menekannya ke
langit-langit keras.
14. ṡảd (ص)
Makhraj huruf ṡảd (ص) terdiri atas :
- Makhraj ảm : al-lisảni ( lidah)
7
- Makhraj khảs : Mendatarkan lidah kemudian diletakkan ujung
lidah di belakang gigi depan (kacip) bagian bawah. Pangkal
lidah ditekan ke langit-langit untuk menghasilkan suara yang
tebal.
15. ḍảd (ض)
Makhraj huruf terdiri atas :
- Makhraj ảm : al-lisảni ( lidah)
- Makhraj khảs : Sepanjang tepi lidah ditekankan pada geraham
atas, sebelah kiri atau kanan
16. ṭả’ (ط)
Makhraj huruf ṭả’ (ط) terdiri atas :
- Makhraj ảm : al-lisảni ( lidah)
- Makhraj khảs : Menekan ujung lidah ke pangkal gigi kacip
sebelah atas, dan lidah juga ditekan ke langit-langit untuk
menghasilkan suara tebal.
17. żả’ (ظ)
Makhraj huruf żả’ (ظ) terdiri atas :
- Makhraj ảm : al-lisảni ( lidah)
- Makhraj khảs : Membawa ujung lidah keluar sedikit kemudian
dipertemukan dengan ujung gigi depan (gigi kacip) sebelah atas,
dan pangkal lidah ditekan ke langit-langit.
18. ‘ayn (ع)
Makhraj huruf ‘ayn (ع) terdiri atas :
- Makhraj ảm : al-halq ( Tenggorokan )
- Makhraj khảs : Menekan suara ke tengah tenggorokan di mana
dinding tenggorokan merupakan tempat lewat suara yang
disempitkan.
19. Gayn (غ)
Makhraj huruf gayn (غ)terdiri atas :
- Makhraj ảm : al-ḥalq ( Tenggorokan )
8
- Makhraj khảs : Menekan suara ke pangkal tenggorokan yaitu di
bagian yang hampir ke pangkal lidah dan anak tekak.
20. fả’(ف)
Makhraj huruf fả’(ف) terdiri atas :
- Makhraj ảm : syafatain ( dua bibir )
- Makhraj khảs : Mempertemukan permukaan bibir bawah dengan
ujung gigi kacip (gigi depan ) bagian atas.
21. Qảf (ق)
Makhraj huruf qảf (ق) terdiri atas :
- Makhraj ảm : al-lisani ( lidah)
- Makhraj khảs : Mengangkat pangkal lidah dan menekannya ke
langit-langit lembut berdekatan dengan anak tekak lebih jauh
dari makhraj ك
22. kảf (ك)
Makhraj huruf kảf (ك) terdiri atas :
- Makhraj ảm : al-lisani ( lidah)
- Makhraj khảs : Mengangkat pangkal lidah dan menekannya ke
langit-langit lembut dan pangkal lidah keluar sedikit dari
makhraj ق.
23. lảm (ل )
Makhraj huruf lảm (ل ) terdiri atas :
- Makhraj ảm : al-lisảni ( lidah)
- Makhraj khảs : Tepi (sisi) bagian depan lidah ke gusi hadapan
sebelah atas sama ada kiri atau kanan
24. mỉm (م (
Makhraj huruf mỉm (م) terdiri atas :
- Makhraj ảm : Syafatayn ( Dua bibir )
- Makhraj khảs : Dua bibir sebelah atas dan bawah dirapatkan serta
ditemukan secara ringan.
9
25. nūn (ن)
Makhraj huruf nūn (ن) terdiri atas :
- Makhraj ảm : al-lisani ( lidah)
- Makhraj khảs : Menekan hujung lidah ke gusi hadapan sebelah
atas
26. wảw (و)
Makhraj huruf wảw (و) terdiri atas :
- Makhraj ảm : syafatayn ( Dua bibir )
- Makhraj khảs : Memancungkan kedua bibir dengan menyiapkan
sedikit ruang antara pemancungan tersebut.
27. hả’ (ه)
Makhraj huruf hả’ (ه) terdiri atas :
- Makhraj ảm : al-halq (tenggorokan)
- Makhraj khảs : Menekan suara ke pangkal tenggorokan yaitu di
bagian permukaan pita suara (akar lidah) yg terletak dalam buah
halkum.
28. yả’ (ي)
Makhraj huruf ya’ (ي) terdiri atas :
- Makhraj ảm : al-lisảniy ( lidah)
- Makhraj khảs : Mengangkat tengah lidah dan menekannya ke
langit-langit keras.
4. Pertemuan Keempat
NO Materi Uraian Alokasi
Waktu
Ket.
Muqaddimah
a. Doa sebelum belajar
3 menit
b. Appersepsi (Keutamaan Shalat)
7 menit
Kegiatan Inti
a. Praktik mengaji; 45 menit
10
Membaca Q.S. Al-Baqarah ayat 1-20 (dengan menekankan pada tajwidnya, yaitu; tentang Madd-panjang/pendek- dan tentang Syamsiah dan Qamariah)
b. Doa Iftitảḥ (sebaiknya dijelaskan kedua macam doa iftitah yang masyhur di masyarakat)
30 menit
Penutup
a. Evaluasi pembelajaran (pada tahap ini pembimbing dapat menunjuk mahasiswa yang lebih lancar dari yang lain lalu kepada peserta yang masih lemah bacaannya)
10 menit
b. Doa Penutup
Hukum Mảd
Mảd berarti bacaan (bunyi) huruf yang harus di panjangkan,
yang bentuk dan sifatnya berfariasi.
1. Maad Ṭabi’iy (mảd Aṡlỉ)
Mảd ini berpangkal pada tiga yaitu و, ا dan ي panjang
bacaanya satu alif atau dua harakat. Tanda-tandanya ialah :
- Alif Mảd (ا) didahului baris fatḥah
Contoh:
ماذا -اياك –مكانا –ماكان –قال
- Waw ( و) sukūn didahului baris ḍammah
Contoh :
ا مو ا –قو لو ا –قو نو سى –كو ا -مو امنو
- Ya ( ي ) sukūn di dahului baris Kasrah
Contoh :
قي ل –حي ن –نعي م –قري ب –دي ن
- Baris Mảd (ــــ) tegak di atas huruf
11
Contoh :
ن –هذه عو آمي ن -آمنا –ملك –آل فر
- Baris Mảd (ــــ) Tegak di bawah huruf
Contoh :
مه قه –وبه –قو نه –رسله –كتبه –سو من دو
- Baris ḍammah yang terbalik ( )
Contoh :
سله له –ار هره –رسو ئه –معه –ليظ شط
2. Mảd Wảjibul Muttaṣil ( مد واجب ال متصل )
Panjang bacaannya 5-6 Harakat (Tiga Alif). Tanda-tandanya ialah
:
- Alif Mảd mendatangi hamzah dalam satu kata
Contoh :
ماء –هؤلآء –اولئك –اذا جاء –من يشاء من ماء –والس
- Ya ( ى) sukūn yang didahului baris kasrah mendatangi hamzah
dalam satu kata :
Contoh :
ر الله –وجي ئ تفي ئ الى ام
- Waw sukūn ( و) yang di dahului baris ḍammah mendatangi hamzah
dalam satu kata:
Contoh :
ء بجهالة ا السو ء ال عذاب –عملو هكم –سو ا وجو ئو ليسو
3. Mảd Jảizul Munfaṣil ( مد جائز من فصل)
Mad ini dibaca panjang antara 3-5 harakat. Tanda-tandanya
adalah :
- Alif mảd mendatangi hamzah dalam dua kata yang berbeda
Contoh :
راك نا آية –يا أيها الذي –فلا أق سم –وما أد وقضي نا إلى بنى –فمحو
12
- Yả sukūn (ى ) yang didahului baris kasrah mendatangi Alif dalam
dua kata yang berbeda.
Contoh :
والهم وف نحة –وفى أن فسهم –ى أم لى أج
4. Mảd Lảzim Musyaqqal Kalimiy (مد لازم مثقل كلمى )
Mad ini dibaca panjang antara 5-6 harakat. Tandanya ialah
Alif mảd bertemu dengan huruf yang Bertasydid.
Contoh :
ي ن ال ش –ووجدك ضالا فهدى –ولا الض ل ال عر حاف ي ن من حو
5. Mảd Lảzim al-Mukhaffaf al-Kalimiy ( مد لازم المخفف الكلمى )
Mảd ini dibaca panjang 5-6 harakat. Contoh :
ن تع جلو الآن وقد كن تم به تس
6. Mảd Istifhảm
Mảd ini dinamakan istifhảm karena di dalamnya
terkandung (bersifat) pertanyaan. Contoh :
م ام الا ن سيي ن . قل الله ان اذن لكم قل االذكري ن حر
7. Mảd Ảriḍ Li al-sukūn ( ن كو (مد عارض للس
Mảd ini dibaca panjang antara 4-6 harakat. Tandanya
adalah mảd ṭabỉ’iy mendatangi huruf yang dibaca sukūn karena
hendak berhenti (waqaf). Contoh :
لى ال باب –هدى لل متقي ن ن –لايت لو ما آخرو قو
8. Mảd Lỉn (مد لي ن)
Mảd ini dibaca antara 2-4 harakat. Tandanya ialah waw (و)
atau ya (ى) yang didahului oleh baris fatḥah bertemu dengan
13
huruf yang di sukūnkan karena hendak berhenti (waqaf). Contoh
:
ي لف قري ش ي ف –لا تاء والص لة الش ف –رب هذا ال بي ت –رح خي ر –وامنهم من خو
م من النو
9. Mảd ‘Iwaḍ ( مد عوض)
Mảd ini dibaca panjang satu alif (dua harakat). Tandanya
ialah huruf berbaris ganda (fathatayn) bertemu dengan Alif mảd,
tetapi harus di baca fatḥah/tidak bertemu dengan alif mảd, tetapi
harus di baca fatḥah ( tidak nyaring ) karena hendak berhenti
(waqaf). Contoh :
لا –علي ما حكي ما دا مف عو عذابا شدي دا –وع
10. Mảd Ṣilah
Jenis dari mảd ini ada dua macam, yaitu :
- Mad Ṣilah Qaṣỉrah (قصي رة), dibaca panjang satu alif dua harakat.
Tandanya ialah ha ḍamir (ه) , (di sebut ha bundar ) pada ujung
kata yang didahului oleh huruf yang tidak berbaris sukūn.
Contoh :
تعي نه وبه انه -له –نف سه –نس
- Mảd Ṣilah Ṭawỉlah (مد صلة طوي لة), Mảd Ṣilah yang dibaca panjang
selama 5 harakat. Tandanya ialah ha ḍamir (ha bundar) pada
ujung kata bertemu dengan alif pada kata yang lain. Contoh :
عل مه إلا بما شاء من –يره أحد
11. Mảd Lảzim Mukhaffaf al Ḥarfiy (فى (مد لازم مخفف الحر
Mảd ini di baca panjang selama dua harakat saja. Huruf-
hurufnya hanya lima buah yang merupakan huruf muqaṭṭa’ah
yang terdapat pada awal dari beberapa surah al-Qur’an. Huruf-
huruf dimaksud ialah : ح ى ط ه ر
Contoh :
14
طه -يس –حم –كهيعص –الر
12. Mảd Muṡaqqal al ḥarfiy (فى (مد لازم مثقل ال حر
Huruf-huruf dari mảd tersebut juga adalah huruf
maqaththa’ah yang terdapat pada awal surah tertentu dalam Al-
Qur’an. Huruf-huruf tersebut dibaca sesuai dengan sebutannya
di dalam huruf hijaiyah. Panjang bacaannya 6 harakat. Huruf-
hurufnya berjumlah 8 buah, yaitu :ك ل ق ع ص س م ن
Contoh :
المر –طسم -كهيعص –عسق –حم –الم –ن والقلم
13. Mảd Tamkin ( كي ن (مد تم
Mảd Tamkỉn di baca panjang satu alif (dua harakat) jika
tidak berhenti. Tetapi apabila berhenti pada kalimat itu. Maka
statusnya berubah menjadi mad Ảriḍ li al-sukūn dan dibaca
panjang 3 Alif (6 harakat), kecuali pada kata “ حييتم “. Tandanya
ialah huruf ya (ي) ber-tasydid kasrah mendatangi ya ( ي) sukūn
dalam satu perkataan. Contoh :
ي ي ن –والنبي ي ن –حواري ي ن ام
14. Mảd Badal ( مد بدل)
Mảd badal ialah memadukan dua huruf alif (hamzah) alif
yang pertama berbaris fatḥah, kasrah, dan ḍammah, dan yang
kedua baris sukūn. Contoh :
آمن dibaca اأ من
اي مان dibaca ائ مان
ا تو ا dibaca اؤ تو او
اي تاء dibaca ائ تاء
Alif lam Syamsiyah dan alif lam Qamariyah
Alif lam (ال) dan kaitannya dengan huruf-huruf hijaiyah merupakan
faktor yang melatar belakangi lahirnya istilah syamsiah yang berarti
matahari, dan qamariah yang berarti bulan. Itu sebabnya maka huruf-huruf
15
hijaiyah dalam konteks ini dipilah menjadi dua kategori, yaitu huruf
syamsiah dan huruf qamariah. Yang masuk kategori huruf syamsiah dan
huruf qamariah adalah sebagai berikut:
Alif lam (ال) yang mendahului huruf syamsiah dinamakan alif lam (ال)
syamsiah, demikian halnya dengan alif lam (ال) yang mendahuluihuruf
qamariah dinamakan Alif lam (ال) qamariah.
Ciri dan sifat Alif lam (ال) syamsiah ialah bahwa huruf yang terdapat
sesudahnya selamanya bertasydid , sedangkan Alif lam (ال) itu sendiri
sifatnya tersembunyi (tidak dibunyikan).
Contoh:
Huruf-huruf Qamariyah
(حروف قمرية )
Huruf-huruf Syamsiah
(حروف شمسية)
ت ا
ث ب
د ج
ذ ح
ر خ
ز ع
س غ
ش ف
ص ق
ض ك
ط ل
ظ م
ن و
ه
ي
16
ماء نزل من الس يتون أ والت ين و الز
مس وضحاها مرات رزقا ل كم من والش الث
برين ين ان الله مع الص ملك يوم الد
ال ين ين ولا الض الد إن
ارق ماء والط كر من بيننا والس عليه الذ
المين الر حمن الر حيم من الظ
لمات الى ر اع الن ور من الظ يعجب الز
Adapun ciri dan sifat alif lảm qamariah adalah bahwa huruf lảm pada
alif lam (ال) selamanya berbaris sukun, dan sifatnya tetap dibunyikan kecuali
huruf alif.
Contoh:
ل ولا تكن مع الغافلين و والآخر هو الأ
بئس الإثم إن ه هو الغفور الر حيم
طعموا البائس الفقير والبيت المعمور وأ
والبحر المسجور من فى القبور
ة عذاب الجحيم خذى الكتاب بقو
ف والجوع من الخو ومن الليل
فعليه بالعلم صراط المستقيم
اوتيتم من العلم خلق الموت
5. Pertemuan Kelima
17
NO Materi Uraian Alokasi
Waktu
Ket.
Muqaddimah
a. Doa sebelum belajar
3 menit
b. Appersepsi (Keutamaan Shalat)
7 menit
Kegiatan Inti
a. Praktek mengaji; Membaca Q.S. Al-Baqarah
ayat 21-39 (dengan menekankan pada hukum nun mati dan Tanwin)
45 menit
b. Ibadah: Al-Fatihah dan Pangngumpu’
30 menit
Penutup
Evaluasi pembelajaran Doa Penutup
10 Menit
6. Pertemuan Keenam
NO Materi Uraian Alokasi
Waktu
Ket.
Muqaddimah
Doa sebelum belajar
3 menit
Appersepsi (Shalat sebagai kebutuhan ruhani/”santapan bagi jiwa”)
7 menit
Kegiatan Inti
Membaca Q.S. Al-Baqarah ayat 61-74 (dengan menekankan pada hukum nūn mati dan Tanwin)
45 menit
Ibadah: Ruku’ dan I’tidal (gerakan dan bacaan)
30 menit
Penutup
Evaluasi pembelajaran Doa Penutup
10 Menit
7. Pertemuan Ketujuh
NO Materi Uraian Alokasi
Waktu
Ket.
Muqaddimah
Doa sebelum belajar
3 menit
18
Appersepsi (Keutamaan) 7 menit
Kegiatan Inti
Praktikum Mengaji: Membaca Q.S. Al-Baqarah ayat 75-101 (dengan menekankan pada hukum nūn mati dan Tanwin)
45 menit
Praktikum Ibadah ; Sujud dan Iftirảsy (gerakan dan bacaan)
30 menit
Penutup
Evaluasi pembelajaran Doa Penutup
11 menit
Hukum Nūn mati dan Tanwỉn
Nūn mati ( ن) dan tanwỉn (ــ dalam hubungannya dengan huruf (ـــ ـ
hijaiyah merupakan faktor yang melatarbelakangi lahirnya istilah :
فاء هار –إخ غام بغنة –إظ غام بلا –إد إق لاب -غنة إد
Istilah-istilah tersebut kemudian dinamakan hukum-hukum
hijaiyah. Penjelasan :
1. Ikhfa, artinya bacaan ringan dan nyaring atau dengan kata lain
“meringankan bacaan dan mendengungkan”. Huruf-huruf yang
masuk dalam kategori ikhfả berjumlah 15 buah. Yaitu :
ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك
Tanda-tandanya ialah apabila nūn mati atau tanwỉn bertemu
dengan salah satu dari huruf-huruf di atas, maka hukumnya ikhfả.
Contoh :
رى –من جاء –إن كن تم –وأن ثى –من ذكر جن ت تج
2. Iẓhảr, artinya jelas atau nyata. Maksudnya menyatakan bunyi Nūn mati
atau tanwỉn, tetapi tidak mendengungkan huruf-huruf yang masuk
dalam kategori Izhảr berjumlah 6 buah, yaitu :
ا ح خ ع غ هـ
19
Tanda-tandanya ialah apabila Nūn mati atau Tanwỉn bertemu
dengan salah satu dari huruf-huruf diatas, maka hukumnya Izhảr.
Contoh :
ل أمي ن –من آمن مئذ عن النعي م –من خي ر –رسو نار حامية –يو
Catatan : - Baca nūn mati dengan jelas
- Tanwỉn sama sifatnya dengan nūn mati
- jangan mendengungkan lebih dari satu harakat.
3. Idgảm bi Gunnah (غام بغنة .berarti meleburkan dan mendengungkan ,(إد
Maksudnya bunyi nūn mati atau tanwỉn di leburkan masuk ke dalam
huruf idgảm bigunnah di sertai dengan dengung. Huruf-huruf yang
masuk dalam kategori idgảm bigunnah berjumlah 4 buah, yaitu :
ي ؤ م ن = يؤمن
Tandanya ialah Nūn mati atau Tanwỉn bertemu dengan salah
satu dari huruf-huruf tersebut. Contoh :
ل من الله –شاء من ي –من ولي ولا نصي ر جن ت نعي م –رسو
Catatan pengecualian : apabila nūn mati bertemu dengan huruf
atau huruf dalam satu perkataan, maka nūn mati tersebut dibaca izhảr.
Contoh :
قن وان -بن يان –دن يا –صن وان
4. Idgảm bilả Gunnah (غام بلا غنة artinya meleburkan tanpa ,(إد
mendengungkan. Maksudnya ialah meleburkan Nūn mati atau tanwỉn
masuk ke dalam huruf Idgảm bila gunnah tetapi tidak mendengungkan.
Huruf yang masuk ke dalam kategori Idgảm bila Gunnah berjumlah 2
buah, yaitu : ل -ر
Tandanya ialah nūn mati atau tanwỉn bertemu dengan huruf
tersebut. Contoh :
ل الله د رسو أن لا إله إلا الله –حلا لبنى –من رب هم –محم
5. Iqlảb (إقلاب), artinya memalingkan atau menukarkan. Maksudnya
memalingkan bunyi nūn mati atau tanwỉn menjadi mỉm karena nūn mati
atau tanwin tersebut bertemu dengan huruf ب Contoh :
20
بثمن بخي س –محي ط بال كافري ن –من بع دهم –لين بذن
Selain idgảm yang di utarakan di atas, ada lagi idgảm lain yang tidak
berkaitan dengan nūn mati atau tanwỉn. Idgảm yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
Idgảm Mutamatsilain ( غام متماثلي ن (إد
Idgảm mutamatsilain artinya Idgảm yang hurufnya serupa, kecuali
nūn mati bertemu nūn, dan mỉm bertemu mỉm. Contoh :
رب ب عصك اذ ذهب –اض
Idgảm Mutaqảribain ( غام متقاربي ن (إد
Idgảm mutaqảribain artinya idgảm yang berdekatan. Maksudnya
adalah dua huruf yang berbeda tetapi berdekatan makhraj-nya. Seperti
huruf lam (ل) bertemu dengan huruf ra (ر) , maka huruf lam harus
dileburklkan ke dalam huruf ra. Contoh :
خل نى أد ب لق كم –وقل ر الن نخ
Idgảm Mutajảnisain ( غام متجانسي ن (إد
Idgảm Mutajảnisain artinya idgảm yang sejenis, yaitu
pertemuan dua huruf yang sejenis makhraj-nya tetapi berbeda
sifatnya. Menurut ahli Qira’ah, yaitu idgảm mutajảnisain mencakup
delapan pasangan huruf, yaitu :
a. Huruf د bertemu dengan huruf ت, maka د lebur ke dalam huruf ت
. Contoh :نا تم عد وإن عد
b. Huruf ت bertemu dengan huruf د, maka lebur ke dalam huruf د.
Contoh : وتكم اث قلت دعوالله –عجي بت دع
c. Huruf ت bertemu dengan huruf ط , maka huruf ت lebur kedalam
huruf ط . Contoh : فامنت طائفة
d. Huruf ط bertemu dengan huruf ت , maka huruf ط lebur ke dalam
huruf ت . Contoh : ت الي لتق تلنى لئن بسط
21
e. Huruf ث bertemu dengan huruf ذ , maka huruf ث lebur ke dalam
huruf ذ . Contoh : أو تت ركه يل هث ذلك
f. Huruf ذ bertemu dengan huruf ظ , maka huruf ذ lebur ke dalam
huruf ظ . Contoh : تم انكم فى ال عذاب إذ ظلم
g. Huruf ظ bertemu dengan huruf ذ , maka huruf ظ lebur ke dalam
huruf ذ . Contoh : فظ ذلك اح
h. Huruf ب bertemu dengan huruf م , maka huruf ب lebur ke dalam
huruf م . Contoh : عنا كب م يابني ار
8. Pertemuan Kedelapan
NO Materi Uraian Alokasi
Waktu
Ket.
Muqaddimah
Doa sebelum belajar
3 menit
Appersepsi (Keutamaan) 7 menit
Kegiatan Inti
Praktikum Mengaji: Membaca Q.S. Al-Baqarah ayat 102-141 (dengan menekankan pada masalah qalqalah)
45 menit
Praktikum Ibadah ; Tasyahhud awal dan akhir (gerakan dan bacaan)
30 menit
Penutup
Evaluasi pembelajaran Doa Penutup
10 Menit
Qalqalah (قلقلة) dan Isti’lả’(تع لاء (اس
a. Qalqalah
Secara harfiah, qalqalah berarti getaran. Sedangkan menurut istilah,
qalqalah berarti pantulan suara yang terjadi ketika membaca huruf-huruf
22
tertentu yang sukūn atau di-sukūn-kan karena menghentikan bacaan
(waqaf).
Huruf qalqalah berjumlah 5 buah yang tergabung dalam akronim
قطبجد
Qalqalah dalam bacaannya terbagi tiga, yaitu :
1. Bunyi rendah apabila huruf qalqalah tersebut terletak pada
pertengahan kata. Contoh : يدخلون –أطعمهم –أبصار –تجعل –خلقناكم
2. Bunyi sedang apabila huruf qalqalah itu tersebut pada
penghentian bacaan dan tidak ber-tasydid. Contoh : محيط –برب الفلق
محمود -أولو اللباب –ج بحي –
3. Bunyi keras apabila huruf qalqalah itu terletak pada akhir kata
tempat menghentikan bacaan dalam keadaan bertasydid. Contoh
: اتم الحج –نزل الكتاب بالحق
b. Isti’lả’ (استعلاء)
Isti’lả adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk kepada huruf-
huruf tertentu yang selamanya dibaca dengan tebal (تفخيم). Huruf-huruf
isti’lả terangkum dalam akronim خصضغط قظ yaitu خ ص ض غ ط ق ظ
Bunyi huruf-huruf tersebut adalah :
= خ = خ = خ
= ص = ص = ص
= ض = ض = ض
= غ = غ = غ
= ط = ط = ط
= ق = ق = ق
= ظ = ظ = ظ
9. Pertemuan Kesembilan
23
Hukum Rả dan Lafẓ al Jalảlah
Hukum ra ada dua macam, yaitu tafkhỉm (تفخيم) dan tarqỉq (ترقيق)
1. Rả dibaca tebal (تفخيم) apabila :
c. Rả berbaris fatḥah atau ḍammah. Contoh : –رمضان –رضي –رضيت
رويدا –رسل –رفعت –رئية .berbaris fatḥah رب berbaris ḍammah.
d. Rả sukūn atau di sukūn kan karena berhenti (waqaf). Jika huruf
tersebut di dahului oleh huruf yang berbaris fatḥah atau ḍammah.
Contoh : انصر -فلا تكفر –التكاثر –وانحر – الكوثر –هو البتر
e. Rả’ yang di sukūn kan karena waqaf, tapi di dahului tanda mảd alif
atau waw. Contoh : الغفار -تحتها النهار –اولى البرار
f. Rả yang di sukūn kan karena waqaf, jika didahului oleh huruf yang
sukūn yang didahului oleh fatḥah atau ḍammah. Contoh :با الصبر
didhului fatḥah, لفى خسر didahului oleh ḍammah.
g. Rả sukūn yang di dahului oleh baris fatḥah atau ḍammah. Contoh
.didahului oleh ḍammah ترجع العمور ,didahului oleh fatḥah يرفع الله :
NO Materi Uraian Alokasi
Waktu
Ket.
Muqaddimah
Doa sebelum belajar
3 menit
Appersepsi (Keutamaan Bersuci-pentingnya menjaga kebersihan sebagai syarat utama dalam ibadah)
7 menit
Kegiatan Inti
Praktikum Mengaji: Membaca Q.S. Al-Baqarah ayat 142-176 (dengan menekankan pada hukum Rả dan membaca lafdz al-Jalalah)
45 menit
Praktikum Ibadah ; Tasyahhud awal dan akhir (gerakan dan bacaan-lanjutan)
30 menit
Penutup
Evaluasi pembelajaran Doa Penutup
10 Menit
24
h. Rả sukūn di dahului baris kasrah yang sesudahnya ada salah satu
huruf isti’laa, (خ ص ض غ ط ق ظ). Contoh : بين المؤمنين –إن ربك لبالمرصاد
وارصادا
i. Rả’ kasrah yang didahului oleh salah satu huruf isti’lả’. Contoh :
عين القطر –من الفقر
2. Rả’ yang dibaca tipis (مرقق)
a. Rả berbaris kasrah. Contoh : رجال -من الفجر –من شر حاسد
b. Ra yang di-sukūn-kan karena waqaf yang sebelumnya ada
baris kasrah. Contoh : حتى زرتم المقابر –يوم تبلى السرائر
c. Rả’ yang dimatikan karena waqaf, yang sebelumnya ada ya
sukūn. Contoh : قطمير -سميع بصير –عليم خبير
d. Rả sukūn yang didahului oleh huruf yang berbaris kasrah.
Contoh : مرسمة –فرعون –فردوس
LAFẒ AL-JALẢLAH (لفظ الجلالة)
الله
Lafẓ Jalảlah artinya lafal Yang Mulia/kemulian. Disebut demikian
karena lafal itu menunjuk nama Allah Tuhan semesta Alam.
Dari aspek bacaannya, lafẓ al-Jalảlah mempunyai dua hukum, yaitu :
dibaca tebal (مفخم ) dan dibaca tipis (مرقق).
1. Di baca tebal (مفخم), jika lafẓ al-Jalảlah didahului oleh baris fatḥah atau
baris ḍammah. Contoh :
اللهرسول –أمر الله –ورحمة الله –كتاب الله didahului baris ḍammah.
من الله –كان الله –لا إله إلا الله –على الله didahului oleh baris fatḥah.
2. Di baca tipis (مرقق), jika lafẓ al-Jalảlah didahului oleh baris kasrah.
Contoh : من أمر الله –أعوذ بالله –بسم الله –لله
10. Pertemuan Kesepuluh
25
NO Materi Uraian Alokasi
Waktu
Ket.
Muqaddimah
Doa sebelum belajar
3 menit
Appersepsi 7 menit
Kegiatan Inti
Praktikum Mengaji: Membaca Q.S. Al-Baqarah ayat 177-203 (dengan menekankan pada hukum waqaf (berhenti)
45 menit
Praktikum Ibadah: Macam-macam sujud dan bacaannya)
30 menit
Penutup
Evaluasi pembelajaran Doa Penutup
11 menit
Waqaf Dan Ibtidả’
Waqaf berarti berhenti dalam bacaan ketika membaca ayat-ayat al-
Qur’an. Sedangkan ibtida berarti memulai bacaan. Adapun tanda-tanda
waqaf dalm al-Qur’an maksudnya adalah tanda (simbol) yang
menunjukkan keharusan berhenti atau larangan berhenti.
Hal-hal yang perlu diketahui apabila hendak berhenti dalam bacaan
adalah :
1. Huruf yang terletak pada ujung kata yang tempat waqaf harus di
matikan (dibaca sukūn )
Contoh :
م بٱلقل كرم ٱل ذي عل ورب ك ٱلأ
ن من علق ٱقرأ بٱسم رب ك ٱل ذي خلق خلق ٱلإنس
م ٱقرأ
ن ما لم يعلم م ٱلإنس عل
2. Huruf pada kalimat tempat waqaf berbaris fathatain yang ditutup
dengan alif, maka huruf tersebut harus di baca fatḥah saja.
26
Contoh :
بحت سبحا شطت نشطا وٱلس زعت غرقا وٱلن وٱلن
3. Waqaf pada kata yang huruf akhirnya tả’ marbūṭah (ة), maka huruf
ta tersebut dibaca ha dan di-sukūn-kan.
Contoh :
همزة ل مزة ويل ل كل
ك ما ٱلحطمة درى وما أ
4. Waqaf karena nafas habis atau salah baca. Jika hal itu terjadi,
maka wajib mengulangi bacaan dari kalimat sebelumnya.
Tanda-tanda waqaf
1. Waqaf lảzim (م) : harus berhenti
2. Waqaf jảiz (ج) : boleh berhenti
3. Al Waṣl (صلى) : lebih baik meneruskan
4. Waqf aulả’)قلى) : sebaiknya berhenti
5. Waqaf saktah (س) : berhenti sejenak tanpa mengambil nafas
baru
6. Waqaf murảqabah ( .\. ..\): boleh berhenti pada salah satu
tanda itu.
7. Bukan tanda waqaf (لا) : tidak boleh berhenti
صلى -ق ) .8 ) : lebih baik meneruskan bacaan
Lebih baik meneruskan bacaan: ز .9
boleh berhenti karena keringanan: ص .10
: قلى -: .11 Boleh berhenti
Lebih baik berhenti: قف .12
13. Waqaf muṭlaq (ط) harus berhenti
27
Beberapa kata dalam al-Qur’an yang tidak relevan dengan bacaan
Terdapat beberapa kata dalam ayat tertentu yang bacaannya tidak
seperti apa yang tertulis, yaitu :
1. Imảlah (إمالة), yaitu membaca huruf yang ber-fatḥah dengan bunyi
menggabungkan antara fatḥah dengan kasrah menjadi “e” seperti
dalam Q.S Hud (11): 41
لغفور ر حيم رب إن ها ها ومرسى مجرى ۞وقال ٱركبوا فيها بسم ٱلله
2. Isymảm (إشمام), yaitu mendengungkan tasydỉd dengan melonjongkan
mulut ke depan sambil menahannya sejenak. Seperti dalam Q.S
yusuf (12) : 11
من ا على يوسف وإن ا لهۥ لنصحون بانا ما لك لا تأ
أ قالوا ي
Kata تأمنا pada ayat tersebut dibaca “ lả ta’mannaw”
3. Naql (نقل), yaitu menukar bunyi alif menjadi lam tanpa memfungsikan
alif lảm.
Contoh : بئس الاسم dibaca بئس لسم
4. Tashỉl (تسهيل), tashỉl artinya kemudahan dalam bacaan.
Contoh : kata ءأعجمي dalam Q.S. Fussilat (41): 44.
..... ذين ءامنوا هدى وشفاء قل هو لل وعرب ۥ ءاعجمى ته لت ءاي لولا فص
5. Saktah (سكتة), saktah ialah berhenti sesaat (kurang lebih dua harakat)
dengan tidak mengambil nafas baru (menahan nafas).
Contoh : Q.S. al-Kahfi (18): 1-2
.....ولم يجعل ل هۥ عوجا قي ما .....
Antara kata عوجا dan قيما terdapat tanda saktah
Q.S. Yảsỉn (36) : 52
هذا ما وعد ٱلر حمن وصدق ٱلمرسلون رقدنا ويلنا من بعثنا من م قالوا ي
28
Antara kata مرقدنا dan هذا pada ayat tersebut terdapat tanda
saktah
Q.S. al-Qiyamảh (75): 27
من راق وقيل
Antara kata من dan راق pada ayat tersebut terdapat tanda
saktah.
Q.s. al-Muṭaffifỉn (83) : 14
ا كانوا يكسبون بل ران على قلوبهم م كل ا
Antara kata بل dan ران pada ayat tersebut terdapat tanda
saktah
6. Kata (أنا), semua kata yang berarti “saya” selamanya harus dibaca
pendek “ أن”
Contoh : Q.S. al-Anbiyả (21): 25
نا فٱعبدون ..... ه إل ا أ ن هۥ لا إل
أ
Q.S. al-Kảfirūn (109): 4
م ا عبدت نا عابد م ولا أ
Q.S. Yusuf (12): 69
خوك فلا تبتئس بما كانوا يعملون ..... نا أ قال إن ى أ
Q.S. al-Kahfi (18): 110
ما إلهكم إله وحد ن أ ثلكم يوحى إلى نا بشر م
ما أ قل إن
7. Pada beberapa kata dalam al-Qur’an, tanda panjang (alif mảd) tidak
di fungsikan. Perhatikan ayat-ayat berikut :
Q.S. al-Insan (76): 4
29
لا وسعيرا غلفرين سلسلا وأ عتدنا للك
ا أ إن
Kata سلسلا pada ayat tersebut dibaca سلسل
Q.S. al-Rūm (30): 39
ل ٱلن اس فلا يربوا عند ٱلله موبا ل يربوا فى أ ن ر وما ءاتيتم م
Kata ليربوا pada ayat tersebut dibaca ليربو
Q.S. al-Kahfi (18): 38
حدا أ شرك برب
ولا أ رب
كن ا هو ٱلله ل
Kata لكنا pada ayat tersebut dibaca لكن
Q.S. al-Ahzảb (33): 10
نونا ..... ٱلظ وتظن ون بٱلله
Kata الظنوناpada ayat tersebut jika tidak dijadikan tempat
berhenti, maka ia dibaca الظنون , tetapi bila kata itu dijadikan tempat
berhenti (waqf) maka huruf alif tetap berfungsi sebagai mảd.
Q.S. al-Ahzảb (33): 66
طعنا ٱلر سولا ..... وأ طعنا ٱلله
ليتنا أ يقولون ي
Kata الرسولا pada ayat tersebut jika tidak berhenti maka ia
dibaca الرسول
Q.S. al-Ahzab (33): 67
بيلا ضل ونا ٱلس طعنا سادتنا وكبراءنا فأ
ا أ وقالوا رب نا إن
Kata السبيلا pada ayat tersebut jika tidak berhenti maka ia
dibaca السبيل
Q.S. al-Insan (76): 15
كواب كان ويطاف عليهم ب ة وأ ن فض ت قواريرا انية م
Kata قواريرا pada ayat tersebut bila tidak dijadikan tempat
berhenti, maka ia dibaca قوارير
11. Pertemuan Kesebelas
30
NO Materi Uraian Alokasi
Waktu
Ket.
Muqaddimah
Doa sebelum belajar
3 menit
Appersepsi (...........) 7 menit
Kegiatan Inti
Praktikum Mengaji: Membaca Q.S. Al-Baqarah ayat 204-232 (dengan menekankan pada hukum mim mati)
45 menit
Praktikum Ibadah: Zikir yang warid setelah shalat fardhu/wirid)
30 menit
Penutup
Evaluasi pembelajaran Doa Penutup
12 menit
Hukum Mỉm Mati (م)
Mỉm sukūn dalam hubungannya dengan huruf-huruf hijaiyyah,
maka hukumnya ada tiga macam, yaitu :
1. Ikhfả’ Syafawi (إخفاء شفوي)
Ikhfả’ Syafawỉ dapat berarti suara yang samar-samar keluar dari
mulut (bibir). Tandanya ialah (mỉm sukūn) bertemu dengan huruf ب .
Cara membacanya didengungkan 3-4 harakat.
Contoh : مني ن سل تم به –وماهم بمؤ ظنن تم برب كم –ار
2. Iẓhảr Syafawi (هار شفوي (إظ
Iẓhảr syafawỉ artinya suara yang jelas keluar dari mulut (bibir).
Tandanya ialah mỉm sukuūn bertemu selain huruf م dan huruf ب . Cara
membacanya ialah memperjelas bunyi mỉm sukūn tetapi tidak
mendengungkan.
Contoh : هم تهم ام لم تن ذر قن –ءأن ذر ن هم يو أن فسهم وما –لهم في ها –و
3. Idgảm Mỉmỉ
31
Idgảm Mỉmỉ ialah bertemunya mỉm sukūn dengan huruf م . Cara
membacanya ialah kedua huruf م menyatu disertai dengan dengung.
Lama berdengung 3-4 harakat.
Contoh : بهم مرض –منهم مغ فرة –لكم ماسأل تم و ض –فى قلو ر لكم مافى ال
Mỉm Tasydỉd ( م) dan Nūn Tasydỉd ( ن)
Mỉm tasydỉd dan Nūn tasydỉd dikenal juga dengan nama idgảm
tersendiri ( ده غام وح Tandanya ialah setiap huruf mỉm dan huruf nūn yang .(اد
ber-tasydỉd, dan cara membacanya yaitu mendengungkan antara 3-4
harakat.
Contoh :
ا -صم –ثم –إن ئلن –فلم جنت -عن النعي م –لتس
12. Pertemuan keduabelas
NO Materi Uraian Alokasi
Waktu
Ket.
Muqaddimah
Doa sebelum belajar
3 menit
Appersepsi (.......) 7 menit
Kegiatan Inti
Tadarrus: Membaca Q.S. Al-Baqarah ayat 233-252 (aplikasi hukum-hukum tajwid yang telah dipelajari-memperhatikan fashahah)
45 menit
Praktikum Ibadah: Macam-macam shalat sunnat
30 menit
Penutup
Evaluasi pembelajaran Doa Penutup
13 menit
13. Pertemuan Ketigabelas
32
NO Materi Uraian Alokasi
Waktu
Ket.
Muqaddimah
Doa sebelum belajar
3 menit
Appersepsi (.......) 7 menit
Kegiatan Inti
Tadarrus: Membaca Q.S. Al-Baqarah ayat 253-286 (aplikasi hukum-hukum tajwid yang telah dipelajari-memperhatikan fashahah, madd, nun dan mim mati dll)
45 menit
Praktikum Ibadah: Hal-hal yang masih dianggap perlu
30 menit
Penutup
Evaluasi pembelajaran Doa Penutup
14 menit
14. Pertemuan keempatbelas
NO Materi Uraian Alokasi
Waktu
Ket.
Muqaddimah
Doa sebelum belajar
3 menit
Appersepsi (Keutamaan Bersuci-pentingnya menjaga kebersihan sebagai syarat utama dalam ibadah)
7 menit
Kegiatan Inti
Tadarrus: Menghafal surah-surah pendek
45 menit
Praktikum Ibadah: Hal-hal yang masih dianggap perlu
30 menit
Penutup
Evaluasi pembelajaran Doa Penutup
15 menit
15. Pertemuan Kelima belas
33
NO Materi Uraian Alokasi
Waktu
Ket.
Muqaddimah
Doa sebelum belajar
3 menit
Appersepsi (Keutamaan Bersuci-pentingnya menjaga kebersihan sebagai syarat utama dalam ibadah)
7 menit
Kegiatan Inti
Tadarrus: Membaca ayat-ayat yang terkait dengan jurusan (jika memungkinkan agar supaya diminta untuk dihafalkan)
45 menit
Praktikum Ibadah: Hal-hal yang masih dianggap perlu
30 menit
Penutup
Evaluasi pembelajaran Doa Penutup
16 menit
16. Pertemuan Keenambelas
NO Materi Uraian Alokasi
Waktu
Ket.
Muqaddimah
Doa sebelum belajar
3 menit
Appersepsi (Keutamaan Bersuci-pentingnya menjaga kebersihan sebagai syarat utama dalam ibadah)
7 menit
Kegiatan Inti
Tadarrus: Membaca ayat-ayat yang terkait dengan jurusan (jika memungkinkan agar supaya diminta untuk dihafalkan)
45 menit
Praktikum Ibadah: Hal-hal yang masih dianggap perlu
30 menit
Penutup
Evaluasi pembelajaran Doa Penutup
17 menit
34