kata pengantar - nahp.pu.go.id
TRANSCRIPT
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat karunia-NYA penyusunan
Laporan Capaian Penanganan Pengaduan Masyarakat National Affordable Housing Program
(NAHP) tahun anggaran 2019 telah kami diselesaikan. Laporan ini menjelaskan tentang
permasalahan dan hasil penyelesaian yang muncul pada saat pelaksanaan kegiatan National
Affordable Housing Program (NAHP) pada tahun anggaran 2019.
Laporan capaian penanganan pengaduan ini disusun berdasarkan pemetaan terhadap
laporan bulanan permasalahan dan upaya penyelesaian masalah dalam pelaksanaan
kegiatan komponen 1: BP2BT dan pelaksanaan kegiatan komponen 2: BSPS, sehingga
diperoleh laporan yang terkait langsung dengan pelaksanaan kegiatan National Affordable
Housing Program (NAHP) sebagaimana tersaji dalam bentuk diagram dan tabel pada laporan
ini.
Harapan kami semoga Laporan Capaian Penanganan Pengaduan Masyarakat dalam
pelaksanaan kegiatan National Affordable Housing Program (NAHP) ini dapat dipergunakan
untuk bahan evaluasi dan bermanfaat dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya.
Jakarta, …. November 2020
Direktur Jenderal Perumahan
Selaku Kepala PMC NAHP
Dr. Khalawi A.H
NIP. 196312221990031004
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..……...……………………………………………………………... i
DAFTAR ISI……………...………………………………………………………………… ii
A. PENDAHULUAN.……………………………………………..…………………………...……………… 1
B. DASAR HUKUM.…………………………………………...………………………………….......... 2
C. MAKSUD DAN TUJUAN………………………………..…………………………………………... 2
D. DESKRIPSI ADUAN DAN CAPAIAN PENANGANAN PENGADUAN…………………………. 3
E. HAMBATAN DAN UPAYA PENYELESAIAN…………………………………………………….. 13
1. HAMBATAN…..………………………………………………………………………………………. 13
2. UPAYA PENYELESAIAN…………………………………………………………………………… 13
F. PENUTUP…………………………………………………………………………………………….. 14
LAMPIRAN REKAP PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN MASALAH BSPS……………………. 15
1
A. PENDAHULUAN
National Affordable Housing Program (NAHP) secara prinsipiil telah menyediakan
ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aduan tentang pelaksanaan kegiatan
National Affordable Housing Program (NAHP). pengaduan atas pelaksanaan
program Bantuan Penyediaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) dan
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) merupakan bagian yang wajib
dipersiapkan sebagai dukungan teknis terhadap pelaksanaan National Affordable
Housing Program (NAHP).
Dalam Project Manual Operational (POM): 0 pada Sub Bab 5.4 tentang
Penyampaian Keluhan diberikan penjelasan sebagai berikut: bahwa dalam
National Affordable Housing Program (NAHP) penyampaian keluhan dapat
disampaikan melalui:
1. mekanisme satu pintu PusKomPUPR;
2. website Program Sejuta Rumah,
3. portal sistem informasi BP2BT dan BSPS (akan dikembangkan), dan
4. mekanisme Bank Dunia.
Disamping keempat hal diatas penyampaian keluhan dan saran juga dapat melalui
sistem satu pintu Kementerian PUPR disampaikan melalui situs
http://pu.go.id/saran/input_saran. Penyampaian keluhan dari masyarakat dapat
mencakup:
1. sumbangan pikiran,
2. gagasan, serta saran yang yang bersifat membangun;
3. kinerja pelayanan;
4. dugaan adanya tindak pidana umum;
5. dugaan adanya tindak korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN);
6. permasalahan yang berpotensi menimbulkan kerawanan sosial dan lingkungan
hidup; dan
7. penyimpangan yang menimbulkan kerugian negara di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum.
Keluhan dan saran terhadap program akan diteruskan ke masing-masing
Direktorat dan/atau Inspektorat bergantung kepada konten pengaduan.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dikatakan: National Affordable
Housing Program (NAHP) telah berkomitmen menyediakan ruang bagi masyarakat
untuk menyampaikan: sumbangan pikiran, gagasan, serta saran yang yang
bersifat membangun, kinerja pelayanan, dugaan adanya tindak pidana umum,
2
dugaan adanya tindak korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), permasalahan yang
berpotensi menimbulkan kerawanan sosial dan lingkungan hidup; dan
penyimpangan yang menimbulkan kerugian negara di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum melalui media yang disediakan.
B. DASAR HUKUM
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 323/PRT/M/2005 tentang Tata
Cara Penanganan Masukan dari Masyarakat di Lingkungan Departemen
Pekerjaan Umum;
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
25/PRT/M/2017 tentang Pedoman Umum Pengawasan Intern di Kementerian
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat;
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
29/PRT/M/2018 tentang Standar Teknis Standar Pelayanan Minimal
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat;
4. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
1394/KPTS/M/2020 tentang Perubahan Keempat Atas Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 918/KPTS/M/2017 tentang
Pembentukan Komite Pengelola Proyek (Project Management Committee)
dan Unit Pelaksana Proyek (Project Implementation Unit) Program
Perumahan Terjangkau (National Affordable Housing Program).
5. Rancangan Keputusan Direktur Jenderal Perumahan Selaku Kepala Komite
Pengelola Proyek (Project Management Committee) Program Perumahan
Terjangkau (National Affordable Housing Program) tentang Pembentukan
dan Penunjukkan Personil Keanggotaan Unit Pelaksana Proyek (Project
Implementation Unit) Program Perumahan Terjangkau (National Affordable
Housing Program).
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud penyusunan laporan Penanganan Pengaduan Masyarakat adalah
sebagai pertanggungjawaban terhadap pengelolaan dan penanganan
pengaduan dalam kegiatan National Affordable Housing Program (NAHP).
2. Tujuan penyusunan laporan adalah untuk menjelaskan hasil capaian
penanganan pengaduan dalam kegiatan National Affordable Housing
Program (NAHP).
3
D. DESKRIPSI ADUAN DAN CAPAIAN PENANGANAN PENGADUAN
Pengaduan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 323/PRT/M/2005
Tata Cara Penanganan Masukan Dari Masyarakat Tentang Di Lingkungan
Departemen Pekerjaan Umum dalam pasal 1 angka 7 didefiniskan dengan:
“masukan dari masyarakat merupakan implementasi peran serta masyarakat/
pengawasan masyarakat yang berbentuk pengaduan, keluhan, sumbangan
pikiran, gagasan, serta saran yang bersifat membangun”.
Selanjutnya dalam pasal 3 ayat (2), masukan yang dimaksudkan mencakup hal-hal
sebagai berikut:
a. sumbangan pikiran, gagasan, serta saran yang bersifat membangun;
b. kinerja pelayanan;
c. dugaan adanya tindak pidana umum;
d. dugaan adanya tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN);
e. permasalahan yang berpotensi menimbulkan kerawanan sosial dan
lingkungan; dan
f. penyimpangan yang menimbulkan kerugian negara di lingkungan Departemen.
Merujuk pada dua penjelasan di atas maka, pengaduan masyarakat National
Affordable Housing Program (NAHP) adalah informasi/aduan yang disampaikan
oleh masyarakat, baik perseorangan dan/atau lembaga, dan/atau masyarakat
umum yang berisi keluhan dan/atau ketidakpuasan terkait perilaku dan/atau
pelaksanaan program National Affordable Housing Program (NAHP) termasuk
tugas dan fungsi dari para konsultan yang terlibat didalamnya.
Proses penyusunan laporan progres capaian penanganan pengaduan diolah
berdasarkan data yang disampaikan oleh Konsultan NCS Komponen 1; BP2BT
dan Konsultan Manajemen Pusat (KMP) Komponen 2 BSPS kepada Konsultan
Manajemen Pusat (KMP) National Affordable Housing Program (NAHP).
Berdasarkan hasil perolehan data akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Laporan Penanganan Pengaduan Masyarakat Dalam Program Bantuan
Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT)
Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan yang selanjutnya
disebut BP2BT adalah program bantuan pemerintah yang diberikan kepada
masyarakat berpenghasilan rendah yang telah mempunyai tabungan dalam
rangka pemenuhan sebagian uang muka perolehan rumah atau sebagian dana
untuk pembangunan rumah swadaya melalui kredit atau pembiayaan bank
pelaksana.
4
Sesuai hasil pelaporan yang disampaikan oleh Konsultan NCS selama
pelaksanaan kegiatan di tahun anggaran 2019 tidak ada laporan pengaduan
yang diterima oleh Stake Holder program, Tenaga Pendamping Penyaluran
Provinsi maupun Tenaga Pendamping Penyaluran di tingkat kabupaten.
Namun dengan ketiadaan pengaduan bukan berarti pelaksanaan program
sudah berjalan sempurna akan tetapi bisa juga diakibatkan karena
ketidaktahuan dari masyarakat tempat dan bagaimana cara untuk
menyampaikannya. Sehingga menjadi penting untuk dipersiapkan mekanisme
dan tata cara bagi masyarakat untuk menyampaikan pertanyaan dan
pengaduan sebagai bagian dari proses pengendalian maupun evaluasi
terhadap pelaksanaan program.
2. Laporan Penanganan Pengaduan Masyarakat Dalam Program Bantuan
Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS)
Program BSPS adalah bantuan Pemerintah bagi masyarakat berpenghasilan
rendah untuk mendorong dan meningkatkan keswadayaan dalam peningkatan
kualitas rumah dan pembangunan baru rumah beserta prasarana, sarana, dan
utilitas umum yang dari sisi pendanaan terdapat dua sumber pendanaan yaitu
yang bersumberkan dana APBN dan dana Loan.
Berdasarkan sumber pendanaannya maka BSPS yang bersumber dari
pendanaan Loan yang selanjutnya disebut dengan National Affordable Housing
Program (NAHP) yang bertujuan mempercepat pencapaian target Program
Sejuta Rumah melalui dukungan dana dalam bentuk pinjaman untuk
memperluas penerima manfaat dan dukungan teknis reformasi program dan
kebijakan sektor perumahan untuk menjaga keberlanjutan penyelenggaraan
perumahan bagi MBR di masa mendatang.
Berdasarkan SK Penetapan Lokasi BSPS Tahun Anggaran 2019 yang didanai
oleh NAHP dapat dijelaskan pada tabel 1.
5
TABEL 1 LOKASI BSPS NAHP 2019
NO PROVINSI JUMLAH ALOKASI NAHP TAHUN ANGGARAN 2019
KABUPATEN KECAMATAN/DISTRIK DESA/KELURAHAN UNIT
1 SUMATERA UTARA 3 17 55 1423
2 SUMATERA BARAT 5 16 44 2253
3 JAWA BARAT 3 31 53 1640
4 JAWA TENGAH 8 35 112 2507
5 JAWA TIMUR 10 20 60 2166
6 KALIMANTAN BARAT 2 6 17 571
7 SULAWESI SELATAN 5 22 88 2390
8 SUMATERA SELATAN 1 1 1 50
9 BANGKA BELITUNG 2 3 3 150
10 BANTEN 1 8 8 200
11 DIY YOGYAKARTA 1 1 5 100
12 BALI 1 3 4 100
13 KALIMANTAN TENGAH 1 1 1 25
14 KALIMANTAN TIMUR 1 1 2 25
15 GORONTALO 1 1 1 50
16 SULAWESI TENGGARA 1 3 3 50
17 SULAWESI BARAT 1 1 1 50
18 MALUKU 1 1 1 50
19 MALUKU UTARA 1 1 1 50
49 172 460 13850
Sumber data: SK Penetapan Alokasi Dana BSPS Tahun Anggaran 2019
Dari tabel 1 diatas dapat dijelaskan: pada tahun anggaran 2019 program
National Affordable Housing Program (NAHP) telah mengalokasikan dana di 19
(sembilan belas) provinsi, 49 (empat puluh sembilan) kabupaten, 172 (seratus
tujuh puluh dua) kecamatan/distrik, 460 (empat ratus enam puluh)
desa/kelurahan dan 13.850 (tiga belas ribu delapan ratus lima puluh ribu) unit
rumah yang dibantu.
Berdasarkan data pengaduan yang diterima dari Konsultan Manajemen Pusat
(KMP) BSPS selama kurun waktu bulan Oktober sampai dengan bulan
Desember Tahun 2019 dari total jumlah pengaduan yang terlaporkan belum
secara detil menunjukkan kategori sumber pendanaan program karena masih
terdiri dari dua kategori sumber pendanaan yaitu kategori sumber pendanaan
APBN dan National Affordable Housing Program (NAHP).
Sehingga proses selanjutnya adalah identifikasi materi-materi pengaduan yang
sesuai dengan lokasi provinsi, kabupaten/kota, kecamatan/distrik,
desa/kelurahan dan unit rumah yang dibantu dari dana National Affordable
Housing Program (NAHP).
Hasil identifikasi menggambarkan: bahwa peta sebaran pengaduan program
6
BSPS NAHP secara terperinci terjadi di 11 (sebelas) provinsi dengan total
pengaduan masuk sebanyak 144 (seratus empat puluh empat) tergambarkan
dapat dalam tabel 2 dan grafik 1 dibawah ini.
Tabel 2
REKAP PENGADUAN MASUK PER PROVINSI
NO PROVINSI PENGADUAN MASUK
TOTAL OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
1 ACEH 8 1 0 9
2 SUMATERA UTARA 12 3 0 15
3 BENGKULU 8 0 0 8
4 BANTEN 13 0 0 13
5 JAWA TENGAH 32 5 7 44
6 BALI 2 2 0 4
7 NUSA TENGGARA BARAT 4 4 0 8
8 NUSA TENGGARA TIMUR 19 10 0 29
9 SULAWESI TENGAH 5 4 2 11
10 MALUKU 0 0 1 1
11 JAWA BARAT 1 1 0 2
Total : 104 30 10 144 *) diolah berdasarkan laporan KMP Pusat BSPS
Sedangkan dalam bentuk diagram rekap pengaduan terkait kegiatan program
BSPS pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember tahun 2019 dapat
disajikan dalam grafik di bawah ini.
Grafik 1
Pengaduan Masuk Per Provinsi Komponen Kegiatan BSPS NAHP
05
101520253035404550
PENGADUAN MASUK PER PROVINSI TA 2019
PENGADUAN MASUK PENGADUAN MASUK PENGADUAN MASUK TOTAL
7
Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa pengaduan yang terlaporkan masih
dalam format yang sederhana sebagaimana terlampir dalam lampiran laporan
ini. Sehingga agar mempermudah dalam melakukan analisa dan penyampaian
pelaporan maka dari data yang ada akan dianaliasa berdasarkan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Laporan pengaduan berdasarkan sumber pelaporan
2. Laporan pengaduan berdasarkan kategori pengaduan
3. Laporan status penanganan pengaduan
4. Laporan status pengaduan berdasarkan derajat penanganan
Sehingga berdasarkan ke empat hal di atas maka akan dilaporkan progres
penanganan pengaduan program BSPS sebagaimana di bawah ini.
1. Laporan pengaduan berdasarkan sumber pelaporan
Laporan pengaduan pelaksanaan kegiatan BSPS dari 11 (sebelas) Provinsi
berdasarkan sumber pelaporan akan diperinci menjadi pelaporan Tenaga
Fasilitator Lapangan (TFL), sumber pelaporan Kordinator Fasilitator dan
Konsultan Manajemen Provinsi (KMP) seperti yang disajikan pada tabel 4.
Tabel 4
REKAP LAPORAN
BERDASARKAN SUMBER LAPORAN PENGADUAN
NO PROVINSI SUMBER PELAPORAN
TOTAL TFL KORFAS KMP
1 ACEH 1 8 0 9
2 SUMATERA UTARA 12 3 0 15
3 BENGKULU 8 0 0 8
4 BANTEN 13 0 0 13
5 JAWA TENGAH 37 7 0 44
6 BALI 0 4 0 4
7 NUSA TENGGARA BARAT 0 5 3 8
8 NUSA TENGGARA TIMUR 19 10 0 29
9 SULAWESI TENGAH 8 3 0 11
10 MALUKU 0 1 0 1
11 JAWA BARAT 0 0 2 2
TOTAL : 98 41 5 144
Dari total sebanyak 144 (seratus empat puluh empat) pengaduan yang
diterima, apabila dicermati berdasarkan sumber pelaporan masuk, maka
akan dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) sumber pengaduan, yaitu:
1. sumber pelaporan Tenaga Fasilitator Lapangan
8
2. sumber pelaporan Koordinator Fasilitator; dan
3. sumber pelaporan Konsultan Manajemen Provinsi.
maka sumber pelaporan lebih banyak masuk dan ditangani oleh Tenaga
Fasilitator Lapangan yaitu; sebanyak 98 (sembilan puluh sembilan)
pengaduan, selanjutnya pelaporan melalui Kordinator Fasilitator, yaitu: 41
(empat puluh satu) pengaduan dan pelaporan melalui Konsultan
Manajemen Provinsi, yaitu 5 (lima) pengaduan.
Grafik 2 Pengaduan Berdasarkan Sumber Pelaporan
2. Laporan pengaduan berdasarkan kategori pengaduan
Tujuan pemilahan menjadi kategori pengaduan adalah untuk
mempermudah dalam proses dan mekanisme dalam menangani
penyelesaian. Sehingga dengan pengkategorian dari pengaduan tersebut
akan berpengaruh juga terhadap bentuk penyelesaiannya.
Pengaduan berdasarkan kategori pengaduan terbagi menjadi 4 (empat),
yaitu:
a. Pengaduan terkait perencanaan program
Pengaduan perencanaan program adalah pengaduan yang terjadi
disebabkan oleh adanya dugaan pelanggaran prinsip dan prosedur
dalam perencanaan program.
b. Pengaduan terkait pelaksanaan program
Pengaduan pelaksanaan program adalah pengaduan yang disebabkan
oleh adanya dugaan pelanggaran prinsip dan prosedur dalam
05
101520253035404550
SUMBER PELAPORAN SUMBER PELAPORAN SUMBER PELAPORAN TOTAL
9
pelaksanaan program.
c. Pengaduan Manajerial
Pengaduan manajerial adalah pengaduan yang muncul akibat
pelaksanaan sistem manajerial berkaitan dengan pembinaan dan
pendampingan serta dukungan yang dilakukan oleh konsultan program
yang tidak optimal
d. Pengaduan Khusus
Adalah semua pengaduan yang tidak termasuk dalam pengaduan
perencanaan, pengaduan pelaksanaan maupun pengaduan manajerial
yang berpotensi menimbulkan kerugian dan berdampak kepada tidak
terselesaikannya pekerjaan
Demikian, maka berdasarkan keempat hal diatas maka pelaporan
pengaduan BSPS akan dilaporankan dalam bentuk tabulasi di bawah ini.
Tabel 5
Rekap Pengaduan Berdasarkan Kategorial Pengaduan
NO PROVINSI KATEGORI PENGADUAN
TOTAL PERENCANAAN PELAKSANAAN MANAJERIAL KHUSUS
1 ACEH 3 6 0 0 9
2 SUMATERA UTARA 3 11 1 0 15
3 BENGKULU 0 8 0 0 8
4 BANTEN 3 10 0 0 13
5 JAWA TENGAH 1 43 0 0 44
6 BALI 4 0 0 0 4
7 NUSA TENGGARA BARAT 1 7 0 0 8
8 NUSA TENGGARA TIMUR 20 9 0 0 29
9 SULAWESI TENGAH 6 5 0 0 11
10 MALUKU 0 1 0 0 1
11 JAWA BARAT 2 0 0 0 2
TOTAL : 43 100 1 0 144
Pada tabel 5 (lima) tersaji dilaporkan total sebanyak 144 (seratus empat
puluh empat) pengaduan dengan penjelasan sebagai berikut:
a. 43 (empat puluh tiga) laporan yang terkait pengaduan perencanaan
program;
b. 100 (seratus) laporan yang terkait pengaduan pelaksanaan program;
c. 1 (satu) laporan laporan yang terkait pengaduan manajerial program;
dan
d. Tidak ada laporan yang terkait pengaduan khusus.
10
Selanjutnya dalam bentuk diagram akan disajikan dalam pada grafik di
bawah ini.
Grafik 3
Pengaduan Berdasarkan Kategorial Pengaduan
3. Laporan status penanganan pengaduan
Laporan status penganan pengaduan adalah laporan yang menjelaskan
tentang capaian dari tindak turun tangan pengaduan. Secara garis besar
dengan mengacu data yang telah diterima maka status penanganan
pengaduan akan dibagi menjadi:
a. Selesai
Penanganan pengaduan dinyatakan selesai, apabila telah dilakukan
langkah-langkah nyata dan memadai sesuai dengan jenis kategorial
pengaduannya dan pelapor tidak memberikan respon lanjutan atas
penyelesaian yang telah dilakukan.
b. Proses
Penanganan pengaduan dinyatakan proses, apabila telah dilakukan
langkah-langkah nyata dan memadai sesuai dengan jenis kategorial
pengaduannya dan pelapor masih memberikan respon lanjutan
terhadap proses tindak turun tangan yang sedang dilakukan.
Sesuai dengan kriteria di atas, maka terhadap seluruh laporan
pengaduan telah dilakukan analisis yang secara terperinci dapat
dicermati pada tabel di bawah ini.
0
20
40
60
80
100
120
140
160
KATEGORI PENGADUAN KATEGORI PENGADUAN KATEGORI PENGADUAN
KATEGORI PENGADUAN TOTAL
11
Tabel 6 Status Pengaduan BSPS
Bulan Oktober sampai Dengan Desember 2019
NO PROVINSI JUMLAH PENGADUAN
PENGADUAN MASUK
SELESAI PROSES
1 ACEH 9 9 0
2 SUMATERA UTARA 15 15 0
3 BENGKULU 8 8 0
4 BANTEN 13 13 0
5 JAWA TENGAH 44 44 0
6 BALI 4 4 0
7 NUSA TENGGARA BARAT 8 8 0
8 NUSA TENGGARA TIMUR 29 29 0
9 SULAWESI TENGAH 11 11 0
10 MALUKU 1 1 0
11 JAWA BARAT 2 2 0
144 144 0
Sesuai tabel diatas dapat dijelaskan dari se jumlah 144 (seratus empat puluh
empat) yang masuk dilaporkan dengan status pengaduan dinyatakan telah
selesai. Sehingga secara prosentase dapat digambarkan melalui bentuk
grafik pada gambar dibawah ini.
Grafik 4
Status Pengaduan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
JUMLAH PENGADUAN JUMLAH PENGADUAN JUMLAH PENGADUAN
12
c. Laporan status pengaduan berdasarkan derajat penanganan
Derajat Penanganan Pengaduan adalah menjelaskan digunakan
tingkat mana suatu pengaduan harus mendapat dukungan yang
optimal dalam rangka mendorong percepatan penyelesaian
pengaduan.
Status penanganan pengaduan dari bulan Oktober sampai dengan
bulan Desember 2019 berdasarkan derajat penanganannya secara
terperinci tersaji dalam tabel berikut ini.
Tabel 7
Rekap Status Penanganan Pengaduan Per Provinsi Berdasarkan Derajat Penanganan
Bulan Oktober 2019 sampai Dengan Desember 2019
NO PROVINSI
STATUS PENANGANAN PENGADUAN BSPS TAHUN ANGGARAN 2019
TOTAL PENGADUAN
SELESAI
PROSES
TFL KORFAS KMP JUMLAH TFL KORFAS KMP JUMLAH
1 ACEH 1 8 0 0 0 0 0 0 0
2 SUMATERA UTARA 12 3 0 0 0 0 0 0 0
3 BENGKULU 8 0 0 0 0 0 0 0 0 4 BANTEN 13 0 0 0 0 0 0 0 0
5 JAWA TENGAH 37 7 0 0 0 0 0 0 0
6 BALI 0 4 0 0 0 0 0 0 0
7 NUSA TENGGARA BARAT 0 5 3 0 0 0 0 0 0 8 NUSA TENGGARA TIMUR 19 10 0 0 0 0 0 0 0
9 SULAWESI TENGAH 8 3 0 0 0 0 0 0 0
10 MALUKU 0 1 0 0 0 0 0 0 0
11 JAWA BARAT 0 0 2 0 0 0 0 0 0
98 41 5 0 0 0 0 0 0
Sesuai data di atas maka dapat diberikan penjelasan sebagai berikut: dari
total pengaduan sebanyak 144 (seratus empat puluh empat) pengaduan
status selesai yang sudah terlaporkan sebanyak 144 (seratus empat puluh
empat) sehingga tidak ada status pengaduan dalam proses dengan rincian
sebagai berikut:
1) 98 (Sembilan puluh delapan) selesai pada derajat Tenaga Fasilitator
Lapangan,
2) 43 (empat puluh tiga) selesai pada derajat Koordinator Fasiltator; dan
3) 5 (lima) pengaduan selesai pada derajat Konsultan Manajemen
Provinsi.
Sehingga secara prosentase dapat digambarkan melalui bentuk grafik
dibawah ini.
13
Grafik 5
Prosentase Status Penanganan Pengaduan Per Provinsi Berdasarkan Derajat Penanganan
Bulan Oktober 2019 sampai Dengan Desember 2019
E. HAMBATAN DAN UPAYA PENYELESAIAN
1. Hambatan
Hambatan-hambatan yang terjadi dalam penanganan pengaduan Periode
Tahun 2019, antara lain:
a. Keterbatasan informasi data yang diperoleh sehingga proses pelaporan
progres menjadi terlambat.
b. Model atau aplikasi yang tersedia belum menampilkan ruang pelaporan
pengaduan sehingga dalam menganalisa dan membuat pelaporan belum
sempurna.
c. Belum adanya Standard Operasional Prosedur sebagai acuan baku dalam
penyelesaian pengaduan dari masyarakat
2. Upaya Penyelesaian
Upaya-upaya yang akan dilaksanakan dalam rangka peningkatan penanganan
pengaduan antara lain:
a. Melakukan koordinasi setiap bulan terkait validasi data yang oleh
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
ACEH
SUMATERA UTARA
BENGKULU
BANTEN
JAWA TENGAH
BALI
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
SULAWESI TENGAH
MALUKU
JAWA BARAT
PROVINSI PROVINSI PROVINSI
PROVINSI PROVINSI PROVINSI
PROVINSI PROVINSI TOTAL PENGADUAN
14
masing-masing Pemangku Kepentingan dari masing-masing
penangunggjawab;
b. Perlu disusun mekanisme dan prosedur penanganan pengaduan yang
sesuai dengan pelaksanaan kegiatan NAHP.
c. Perlu disusun mekanisme penanganan pengaduan yang secara baku
yang dibuat dalam bentuk Standar Operasional Prosedur Penanganan
Pengaduan dari masyarakat yang secara mudah dapat diimplementasikan
dilapangan; dan
d. Melakukan integrasi data dari masing-masing jenjang pelaporan dan
berkoordinasi dengan Pemangku Kepentingan yang bertanggung jawab
terhadap masing-masing kegiatan terkait rencana Laporan Penanganan
Pengaduan Masyarakat melalui pengembangan aplikasi penanganan
pengaduan.
F. PENUTUP
Laporan penanganan pengaduan masyarakat ini disusun dengan harapan mampu
memenuhi fungsinya sebagai sarana akuntabilitas sesuai amanah yang telah
diemban dan menjadi saran umpan balik bagi peningkatan kinerja dan perbaikan
penyusunan pelaporan penanganan pengaduan oleh Project Management
Committee (PMC) NAHP.
15
LAMPIRAN:
REKAP LAPORAN MASALAH DAN PENYELESAIAN MASALAH PERPROVINSI DALAM KEGIATAN KOMPONEN 2 BSPS
No Lokasi
Bulan Uraian Masalah Penyelesaian Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa/Kelurahan
1 Aceh Lhokseumawe
(Nahp) Banda Sakti Hagu Teungoh Oktober
Setelah Selesai Verifikasi Dan
Rembuk Warga, Pihak Dinas Mengusulkan Dua Calon
Meminta Surat Pernyataan
Kepada Dinas Terkait
2 Aceh Lhokseumawe
(Nahp) November
Setelah Selesai Verifikasi Dan Rembuk Warga, Pihak Dinas
Mengusulkan Dua Calon
Meminta Surat Pernyataan
Kepada Dinas Terkait
3 Aceh Pidie Semua Kec Semua Desa Oktober Setelah Selesai Verifikasi Dan Rembuk Warga, Pihak Dinas
Mengusulkan Dua Calon
Melakukan Koordinasi Dan Pemantauan Terhadap
Distribusi Material. Mencari
4 Aceh Aceh
Tenggara Semua Kec Semua Desa Oktober
Sudah Musim Penghujan, Setiap Hari Hujan Lebat, Ada Banjir
Menunggu Air Surut
5 Aceh Gayo Lues Semua Kec Semua Desa Oktober
Masyarakat Meminta Materal
Tahap 2, Sedangkan Toko Belum Berani Suplai
Konsultasi Ke Kmprov, Dan Svnt
6 Aceh Bireuen Semua Kec Semua Desa Oktober Keterlambatan Pemasokan Material Oleh Toko Bangunan
Menegur Toko Bangunan
7 Aceh Aceh Barat
Daya Semua Kec Semua Desa Oktober
Masuknya Musim Penghujan
Dengan Curah Hujan Yang Cukup Tinggi/Hujan Hampir
Mempercepat Pembangunan Disaat Tidak Hujan
8 Aceh Aceh Besar Kuto Baro Semua Desa Oktober
Terkendala Pembuatan Lpd Ii
Karena Slip Upah Kerja Tukang
Berkoordinasi Dengan Pihak
Snvt Dan Bank
9 Aceh Pidie Jaya Semua Kec Semua Desa Oktober Kebutuhan Tukang Dan Pekerja Tidak Mencukupi,
Sosialisasi Kembali Masalah Upah Kerja Agar Pihak Pb
16
Banyak Tukang Yang Tidak Mau
Mau Berswadaya
10 Sumatera
Utara
Tapanuli
Selatan Aek Bilah Tolang Oktober
Pendistribusian Bahan Agak Terlambat Dikarenakan Saat
Ini Musim Hujan Sehingga
Pengriman Material Diusahakan Sampai Malah
Saat Cuaca Mendukung
11 Sumatera
Utara Tapanuli Selatan
Tapus Godang Oktober Pendistribusian Bahan Agak Terlambat Dikarenakan Saat
Ini Musim Hujan Sehingga
Pengriman Material Diusahakan Sampai Malah
Saat Cuaca Mendukung
12 Sumatera
Utara Tapanuli Selatan
Huta Baru Oktober Pendistribusian Bahan Agak Terlambat Dikarenakan Saat Ini Musim Hujan Sehingga
Pengriman Material Diusahakan Sampai Malah Saat Cuaca Mendukung
13 Sumatera
Utara Tapanuli Selatan
November
Pendistribusian Bahan Agak
Terlambat Dikarenakan Saat Ini Musim Hujan Sehingga
Pengriman Material
Diusahakan Sampai Malah Saat Cuaca Mendukung
14 Sumatera
Utara Karo Merek Mulia Rayat Oktober
Cuaca Kurang Berfihak
(Sering Hujan Pagi Hingga Sore Atau Tengah Hari Hingga
Menjaga Situasi Saat Hujan
Reda, Pekerjaan Segera Dimulai, Demikian Juga
15 Sumatera
Utara Karo Dokan Oktober
Cuaca Kurang Berfihak
(Sering Hujan Pagi Hingga Sore Atau Tengah Hari
Hingga
Menjaga Situasi Saat Hujan Reda, Pekerjaan Segera Dimulai, Demikian Juga
16 Sumatera
Utara Karo Nagara Oktober
Kurangnya Tenaga Tukang Sehingga Saling Menunggu Giliran Untuk Dikerjakan
Kpb Dianjurkan Untuk Mencari Tukang Tambahan.
17 Sumatera
Utara Karo Gringging Oktober
Kurangnya Tenaga Tukang
Sehingga Saling Menunggu Giliran Untuk Dikerjakan
Kpb Dianjurkan Untuk Mencari Tukang Tambahan.
18 Sumatera
Utara Karo Pacur Batu Oktober
Kurangnya Tenaga Tukang
Sehingga Saling Menunggu Giliran Untuk Dikerjakan
Kpb Dianjurkan Untuk
Mencari Tukang Tambahan.
17
19 Sumatera
Utara Karo November
Cuaca Kurang Berfihak (Sering Hujan Pagi Hingga Sore Atau Tengah Hari
Hingga
Menjaga Situasi Saat Hujan Reda, Pekerjaan Segera
Dimulai, Demikian Juga
20 Sumatera
Utara Karo November
Kurangnya Tenaga Tukang Sehingga Saling Menunggu
Giliran Untuk Dikerjakan
Kpb Dianjurkan Untuk Mencari Tukang Tambahan.
21 Sumatera
Utara Toba Samosir Balige Baruara Oktober
Ada Pb Yang Bernama Parlinggoman Dalam Pelaksanaan Pembangunan
Fisik
Memfasilitasi Didesa Supaya Tetap Dalam Melaksanakan
Pembangunan Rumah
22 Sumatera
Utara Toba Samosir Ajibat
Perdamaian
Sibisa Oktober
Ada 4 Pb Lokasi Rumah Pengiriman Bahan Tidak
Sampai Didepan Karena Akses Jalan
Mengadakan Pertemuan Dengan Tfl., Mengajak
Masyarakat Untuk Bergotong
23 Sumatera
Utara Toba Samosir
Dolok Saribu
Lumba Nabolon Oktober
Tfl Yang Sering Tidak Di Lokasi Membuat Koordinasi
Sering Terhambat Dan
Mengadakan Pertemuan Bersama Tfl., Mengajak
Masyarakat Untuk
24 Sumatera
Utara Toba Samosir
Parsaoran
Sibisa Oktober
Ada Pb Yang Lagi Sakit Keras Atas Nama Manutun
Nadadap Belum Sama Sekali Ada
Selalu Berkomunikasi Dengan Ketua Kelompok Dan Tfl
Supaya Ada Komunikasi
25 Bengkulu Bengkulu
Tengah Talang Empat Jayakarta Oktober
Musim Kemarau Sehingga Kekurangan Air Untuk
Pekerjaan Pengolahan Semen
Telah Dikonfirmasi Kepada
Pihak Desa Agar Dapat Menanggulangi
26 Bengkulu Bengkulu
Tengah
Taba
Penanjung Bajak I Oktober
Keterlembatan Material
Terutama Kayu Disebabkan Karena Stok Kayu Di Depot
Telah Dikonfirmasi Kepada
Pihak Desa Agar Dapat Menanggulangi
27 Bengkulu Bengkulu Tengah
Taba Teret Oktober Keterlembatan Material Terutama Kayu Disebabkan
Telah Dikonfirmasi Kepada Pihak Desa Agar Dapat
18
Karena Stok Kayu Di Depot Menanggulangi
28 Bengkulu Bengkulu Tengah
Surau Oktober Keterlembatan Material Terutama Kayu Disebabkan Karena Stok Kayu Di Depot
Telah Dikonfirmasi Kepada Pihak Desa Agar Dapat Menanggulangi
29 Bengkulu Bengkulu Tengah
Merigi Sakti Komering Oktober
Keterlembatan Material
Terutama Kayu Disebabkan Karena Stok Kayu Di Depot
Telah Dikonfirmasi Kepada
Pihak Desa Agar Dapat Menanggulangi
30 Bengkulu Bengkulu
Tengah Punjung Oktober
Keterlembatan Material
Terutama Kayu Disebabkan Karena Stok Kayu Di Depot
Telah Dikonfirmasi Kepada
Pihak Desa Agar Dapat Menanggulangi
31 Bengkulu Bengkulu
Tengah Karang Tinggi Dusun Baru Ii Oktober
Keterlembatan Material Terutama Kayu Disebabkan
Karena Stok Kayu Di Depot
Telah Dikonfirmasi Kepada Pihak Desa Agar Dapat
Menanggulangi
32 Bengkulu Bengkulu Tengah
Karang Tinggi Oktober Keterlembatan Material Terutama Kayu Disebabkan
Karena Stok Kayu Di Depot
Telah Dikonfirmasi Kepada Pihak Desa Agar Dapat
Menanggulangi
33 Banten Pandeglang Menes Banjarmasin Oktober Adanya Pb Yang Belum Membongkar Rumah Rtlh Secara Keseluruhan
Berkoordinasi Dengan Pihak Desa Untuk Menghimbau Dan Memperingati Pb
34 Banten Pandeglang Cibingbin Oktober Pengirim Bahan Material Tahap 2 Sedikit Terlambat
Koordinasi Dengan Pihak
Material Agar Pengiriman Dipercepat
35 Banten Pandeglang Gunung Batu Oktober
Masih Ada Beberapa
Penerima Yang Lambat Dalam Pelaksanaan
Penambahan Tukang
36 Banten Pandeglang Bojongmanik Oktober
Ada 4 Pb Yang Belum Melakukan Penarikan Ongkos
Kerja An. 1. Luki H., 2. Odih, 3.
Koordinasi Dengn Pihak
Keluarga Agar Segera Meluangkan Waktu Untuk
37 Banten Pandeglang Kadubale Oktober Terdapat Rumah An. Icih
Sulaesih Dan Eha Julaeha
An. Icih Sulaesih Dicarikan
Kembali Petukang Dan An.
19
Terhenti Pekerjaannya Eha Julaeha Dimotivasi
38 Banten Pandeglang Sukasaba Tahap 4
Oktober Terdapat Cpb Yang Mengundurkan Diri
Mencari Pengganti
39 Banten Pandeglang Sobang Oktober Ada Penerima Bantuan Yang Ampig Belakangnnya Belum
Terpasang Bata,
Kpb Dan Anggotanya Melakukan Gotong-Royong
Memasang Ampignya
40 Banten Pandeglang Gunung Putri
Tahap 4 Oktober
Ada Masyarakat Yang Rumahnya Berdiri Di Tanah
Pjka, Tetapi Dia Ingin
Tfl Bersama Aparatur Desa Menjelaskan Bahwa Rumah
Tersebut Tidak Masuk
41 Banten Pandeglang Ciburial Oktober An. Maman Dan Sarta Belum Memasang Pintu Dan Jendela Dan Lantai Belum Di
Membuat Kesepakatan Untuk Segera Diselesaikan
42 Banten Pandeglang Rancabugel Oktober Pb An. Sarmi Ampig Belakang
Menggunakan Grc
Mendatangi Pb Dan Meminta
Menggntinya
43 Banten Pandeglang Karyabuana Oktober
Pb An. Ibu Armah Ampig Belakang Belum Terpasang
Bata, Dikarenakan Sudah Tidak
Kpb Dan Anggotanya Melakukan Gotong-Royong
Memasang Ampignya
44 Banten Pandeglang Cilaban Bulan Oktober Terdapat Cpb Yang Mengundurkan Diri
Mencari Pengganti
45 Banten Pandeglang Karyautama
Tahap 3 Oktober
Kendala Dalam
Pembangunan Telat Idak Ada Air Karena Di Pdam Ada
Kendala
Upaya Penyelesaian Warga Mengambil Air Dari Sumur Dengan Jarak Sangat
46 Jawa
Tengah Wonosobo Sapuran Rimpah Oktober
Dropping Material Lama Dan Akses Jalan Yang Jelek Serta Jalan Yang Di Perboden
Pendekatan Ke Toko Untuk Mempercepat Dropping Material
47 Jawa
Tengah Wonosobo November
Dropping Material Lama Dan
Akses Jalan Yang Jelek Serta Jalan Yang Di Perboden
Pendekatan Ke Toko Untuk
Mempercepat Dropping Material
48 Jawa Magelang Grabag Sidogede Oktober Untuk Pb Yang Daun Pintu Memfasilitasi Dan Mendorong
20
Tengah Dan Daun Jendela Swadaya Belum Terkirim
Pb Untuk Segera Pengadaan Daun Pintu Dan
49 Jawa
Tengah Magelang Banyusari Oktober
Untuk Pb Yang Daun Pintu Dan Daun Jendela Swadaya
Belum Terkirim
Memfasilitasi Dan Mendorong Pb Untuk Segera Pengadaan
Daun Pintu Dan
50 Jawa
Tengah Magelang Grabag Oktober
Untuk Pb Yang Daun Pintu Dan Daun Jendela Swadaya
Belum Terkirim
Memfasilitasi Dan Mendorong Pb Untuk Segera Pengadaan
Daun Pintu Dan
51 Jawa
Tengah Magelang Banaran Oktober
Untuk Pb Yang Daun Pintu Dan Daun Jendela Swadaya Belum Terkirim
Memfasilitasi Dan Mendorong Pb Untuk Segera Pengadaan Daun Pintu Dan
52 Jawa
Tengah Magelang Ngasinan Oktober
Untuk Pb Yang Daun Pintu
Dan Daun Jendela Swadaya Belum Terkirim
Memfasilitasi Dan Mendorong
Pb Untuk Segera Pengadaan Daun Pintu Dan
53 Jawa
Tengah Magelang Banjarsari Oktober
Untuk Pb Yang Daun Pintu
Dan Daun Jendela Swadaya Belum Terkirim
Memfasilitasi Dan Mendorong
Pb Untuk Segera Pengadaan Daun Pintu Dan
54 Jawa
Tengah Magelang Mertoyudan Banjarnegoro Oktober
Proses Pencairan Tersendat Di Btn Kcp Mertoyudan,
Antrian Bisa Seminggu Lebih
Koordinasi Dengan Pihak Btn Untuk Mempercepat Proses
Pencairan
55 Jawa
Tengah Magelang Mertoyudan Oktober
Proses Pencairan Tersendat Di Btn Kcp Mertoyudan,
Antrian Bisa Seminggu Lebih
Koordinasi Dengan Pihak Btn Untuk Mempercepat Proses
Pencairan
56 Jawa
Tengah Magelang Benyurojo Oktober
Proses Pencairan Tersendat Di Btn Kcp Mertoyudan, Antrian Bisa Seminggu Lebih
Koordinasi Dengan Pihak Btn Untuk Mempercepat Proses Pencairan
57 Jawa
Tengah Magelang Deyangan Oktober
Proses Pencairan Tersendat
Di Btn Kcp Mertoyudan, Antrian Bisa Seminggu Lebih
Koordinasi Dengan Pihak Btn
Untuk Mempercepat Proses Pencairan
58 Jawa
Tengah Magelang Bulurejo Oktober
Proses Pencairan Tersendat
Di Btn Kcp Mertoyudan,
Koordinasi Dengan Pihak Btn
Untuk Mempercepat Proses
21
Antrian Bisa Seminggu Lebih Pencairan
59 Jawa
Tengah Magelang Jogonegoro Oktober
Proses Pencairan Tersendat Di Btn Kcp Mertoyudan, Antrian Bisa Seminggu Lebih
Koordinasi Dengan Pihak Btn Untuk Mempercepat Proses Pencairan
60 Jawa
Tengah Magelang Secang Ngadirojo Oktober
Pencairan Di Kpb Tidak
Bebarengan Ada Sebagian Pb Yang Tertahan Di Btn
Koordinasi Dengan Pihak Btn
Untuk Mempercepat Proses Pencairan
61 Jawa
Tengah Magelang Ngabean Oktober
Pencairan Di Kpb Tidak
Bebarengan Ada Sebagian Pb Yang Tertahan Di Btn
Koordinasi Dengan Pihak Btn
Untuk Mempercepat Proses Pencairan
62 Jawa
Tengah Magelang November
Untuk Pb Yang Daun Pintu Dan Daun Jendela Swadaya
Belum Terkirim
Memfasilitasi Dan Mendorong Pb Untuk Segera Pengadaan
Daun Pintu Dan
63 Jawa
Tengah Magelang November
Proses Pencairan Tersendat Di Btn Kcp Mertoyudan,
Antrian Bisa Seminggu Lebih
Koordinasi Dengan Pihak Btn Untuk Mempercepat Proses
Pencairan
64 Jawa
Tengah Magelang Madyocondro Oktober
Pencairan Di Kpb Tidak Bebarengan Ada Sebagian Pb Yang Tertahan Di Btn
Koordinasi Dengan Pihak Btn Untuk Mempercepat Proses Pencairan
65 Jawa
Tengah Sragen Mondokan Jekani Oktober
Beberapa Pb Belum Mulai
Konstruksi Tahap 1, Karena Belum Ada Air
Koordinasi Dengan Pb Dan
Kpb Untuk Bekerja Sama Dengan Masyarakat Sekitar
66 Jawa
Tengah Sragen Pare Oktober
Beberapa Pb Belum Mulai
Konstruksi Tahap 1, Karena Belum Ada Air
Koordinasi Dengan Pb Dan
Kpb Untuk Bekerja Sama Dengan Masyarakat Sekitar
67 Jawa
Tengah Sragen Gesi Slendro Oktober
Beberapa Pb Belum Mulai Konstruksi Tahap 1, Karena
Belum Ada Air
Koordinasi Dengan Pb Dan Kpb Untuk Bekerja Sama
Dengan Masyarakat Sekitar
68 Jawa
Tengah Sragen Poleng Oktober
Beberapa Pb Belum Mulai Konstruksi Tahap 1, Karena
Belum Ada Air
Koordinasi Dengan Pb Dan Kpb Untuk Bekerja Sama
Dengan Masyarakat Sekitar
22
69 Jawa
Tengah Sragen Sabungmacan Cemeng Oktober
Beberapa Pb Belum Mulai Konstruksi Tahap 1, Karena Belum Ada Air
Koordinasi Dengan Pb Dan Kpb Untuk Bekerja Sama Dengan Masyarakat Sekitar
70 Jawa
Tengah Sragen Plumbon Oktober
Beberapa Pb Belum Mulai
Konstruksi Tahap 1, Karena Belum Ada Air
Koordinasi Dengan Pb Dan
Kpb Untuk Bekerja Sama Dengan Masyarakat Sekitar
71 Jawa
Tengah Sragen November
Beberapa Pb Belum Mulai
Konstruksi Tahap 1, Karena Belum Ada Air
Koordinasi Dengan Pb Dan
Kpb Untuk Bekerja Sama Dengan Masyarakat Sekitar
72 Jawa
Tengah Sragen Desember Material Kayu Datang Lambat
Koordinasi Dengan Pb Untuk Menyelesaikan
Pembangunan
73 Jawa
Tengah Rembang Sulang Sulang Oktober
Proses Dropping Material Sudah Hampir Selesai,
Beberapa Pb Masih Antri Dan
Koordinasi Dengan Kpb Dan Pb Untuk Pemenuhan
Kebutuhan Tukang
74 Jawa
Tengah Rembang Kunir Oktober
Proses Dropping Material Sudah Hampir Selesai, Beberapa Pb Masih Antri Dan
Koordinasi Dengan Kpb Dan Pb Untuk Pemenuhan Kebutuhan Tukang
75 Jawa
Tengah Rembang Rukem Oktober
Proses Dropping Material
Sudah Hampir Selesai, Beberapa Pb Masih Antri Dan
Koordinasi Dengan Kpb Dan
Pb Untuk Pemenuhan Kebutuhan Tukang
76 Jawa
Tengah Rembang Landoh Oktober
Proses Dropping Material
Sudah Hampir Selesai, Beberapa Pb Masih Antri Dan
Koordinasi Dengan Kpb Dan
Pb Untuk Pemenuhan Kebutuhan Tukang
77 Jawa
Tengah Rembang Glebeg Oktober
Proses Dropping Material
Sudah Hampir Selesai, Beberapa Pb Masih Antri Dan
Koordinasi Dengan Kpb Dan
Pb Untuk Pemenuhan Kebutuhan Tukang
78 Jawa
Tengah Rembang Kaliombo Oktober
Proses Dropping Material Sudah Hampir Selesai,
Beberapa Pb Masih Antri Dan
Koordinasi Dengan Kpb Dan Pb Untuk Pemenuhan
Kebutuhan Tukang
23
79 Jawa
Tengah Rembang Pancur Tuyuhan Oktober
Proses Dropping Material Sudah Hampir Selesai, Beberapa Pb Masih Antri Dan
Koordinasi Dengan Kpb Dan Pb Untuk Pemenuhan Kebutuhan Tukan
80 Jawa
Tengah Rembang Kalitengah Oktober
Proses Dropping Material Sudah Hampir Selesai, Beberapa Pb Masih Antri Dan
Koordinasi Dengan Kpb Dan Pb Untuk Pemenuhan Kebutuhan Tukan
81 Jawa
Tengah Rembang Pandan Oktober
Proses Dropping Material
Sudah Hampir Selesai, Beberapa Pb Masih Antri Dan
Koordinasi Dengan Kpb Dan
Pb Untuk Pemenuhan Kebutuhan Tukan
82 Jawa
Tengah Rembang November
Proses Dropping Material
Sudah Hampir Selesai, Beberapa Pb Masih Antri Dan
Koordinasi Dengan Kpb Dan
Pb Untuk Pemenuhan Kebutuhan Tukang
83 Jawa
Tengah Rembang Sulang Sulang Desember
Ada Beberapa Pb Yg
Pekerjaan Pemasangan Daun Jendela Dan Daun Pintu
Koordinasi Dengan Kpb Dan
Pb Untuk Mencari Tukang Kayu Lagi
84 Jawa
Tengah Rembang Sulang Kunir Desember
Ada Beberapa Pb Yg Pekerjaan Pemasangan Daun
Jendela Dan Daun Pintu
Koordinasi Dengan Kpb Dan Pb Untuk Mencari Tukang
Kayu Lagi
85 Jawa
Tengah Rembang Sulang Rukem Desember
Ada Beberapa Pb Yg Pekerjaan Pemasangan Daun
Jendela Dan Daun Pintu
Koordinasi Dengan Kpb Dan Pb Untuk Mencari Tukang
Kayu Lagi
86 Jawa
Tengah Rembang Sulang Landoh Desember
Ada Beberapa Pb Yg Pekerjaan Pemasangan Daun Jendela Dan Daun Pintu
Koordinasi Dengan Kpb Dan Pb Untuk Mencari Tukang Kayu Lagi
87 Jawa
Tengah Rembang Sulang Glebeg Desember
Ada Beberapa Pb Yg Pekerjaan Pemasangan Daun Jendela Dan Daun Pintu
Koordinasi Dengan Kpb Dan Pb Untuk Mencari Tukang Kayu Lagi
88 Jawa
Tengah Rembang Sulang Kaliombo Desember
Ada Beberapa Pb Yg
Pekerjaan Pemasangan Daun Jendela Dan Daun Pintu
Koordinasi Dengan Kpb Dan
Pb Untuk Mencari Tukang Kayu Lagi
89 Jawa
Tengah Klaten 15 Kecamatan 20 Desa Oktober
Bsps Kab. Klaten Terdiri
Terbagi Di 15 Kecamatan 20
Koordinasi Dengan Bank
Penyalur Dan Tim Teknis
24
Desa Yang Jaraknya Lumayan Untuk Pelaksanaan Sebutab
90 Bali Karangasem Oktober
Pemahaman Tfl Terhadap Penyusunan Rab Masih
Kurang Terutama Yang Baru Dan
Ojt Dan Ist Terhadap Tfl Oleh
Korfas
91 Bali Karangasem November
Pemahaman Tfl Terhadap Penyusunan Rab Masih
Kurang Terutama Yang Baru Dan
Ojt Dan Ist Terhadap Tfl Oleh
Korfas
92 Bali Jambrana Oktober
Pemahaman Tfl Terhadap
Penyusunan Rab Masih Kurang Terutama Yang Baru Dan
Ojt Dan Ist Terhadap Tfl Oleh Korfas
93 Bali Jambrana November
Pemahaman Tfl Terhadap Penyusunan Rab Masih Kurang Terutama Yang Baru
Dan
Ojt Dan Ist Terhadap Tfl Oleh Korfas
94 Nusa
Tenggara
Barat
Semua Kabupaten/Ko
ta
Oktober
Kekurangan Tenaga Tukang Sehingga Terjadi
Keterlambatan Dalam Pembangunan
Tfl Dan Korfas Agar Lebih Intens Berkoordinasi Dengan
Pb Untuk Segera
95 Nusa
Tenggara
Barat
Semua Kabupaten/Ko
ta
Oktober Lpd Tahap Ii Untuk Kegiatan
Bsps T-1 Banyak Yang Belum
Menunggu Pesenan Toko Bahan Bangunan Dari Luar
Ntb
96 Nusa
Tenggara
Barat
Semua Kabupaten/Ko
ta
November
Kekurangan Tenaga Tukang Sehingga Terjadi
Keterlambatan Dalam Pembangunan
Tfl Dan Korfas Agar Lebih Intens Berkoordinasi Dengan
Pb Untuk Segera
97
Nusa
Tenggara Barat
Kota Mataram Oktober
Adanya Penambahan Alokasi
Dan Lokasi Kota Mataram Sejumlah 190 Unit Dan Kota Bima 140 Unit,
Bagi Tfl Tambahan Untuk
Segera Melakukan Langka-Langkah Percepatan Dengan Melakukan
25
98 Nusa
Tenggara
Barat
Kota Mataram November
Hal Ini Yang Menyebakan Capain Prog Res
Menu Runlpd Tahap Ii Untuk Kegiatan Bsps T-1 Banyak
Yang Belum
Koordinasi Dengan Tim Teknis Dan
Korfasmenunggu Pesenan Toko Bahan Bangunan Dari
Luar Ntb
99
Nusa
Tenggara Barat
Kota Mataram November
Adanya Penambahan Alokasi Dan Lokasi Kota Mataram
Sejumlah 190 Unit Dan Kota Bima 140 Unit,
Bagi Tfl Tambahan Untuk Segera Melakukan
Langka-Langkah Percepatan Dengan Melakukan
100 Nusa
Tenggara Barat
Kota Bima Oktober
Hal Ini Yang Menyebakan Capain Prog Res
Menurunadanya Penambahan Alokasi Dan Lokasi Kota Mataram Sejumlah 190 Unit
Dan Kota Bima 140 Unit,
Koordinasi Dengan Tim Teknis Dan
Korfasbagi Tfl Tambahan Untuk Segera Melakukan Langka-Langkah Percepatan
Dengan Melakukan
101
Nusa
Tenggara Barat
Kota Bima November
Hal Ini Yang Menyebakan Capain Prog Res
Menu Runadanya Penambahan
Alokasi Dan Lokasi Kota Mataram Sejumlah 190 Unit Dan Kota Bima 140 Unit,
Koordinasi Dengan Tim Teknis Dan
Korfasbagi Tfl Tambahan Untuk
Segera Melakukan Langka-Langkah Percepatan Dengan Melakukan
102 Nusa Tenggara
Timur
Sikka Waigate Aibura Oktober
Hal Ini Yang Menyebakan Capain Prog Res Menurun Ada Pb Yang Pekerjaan
Fisiknya Tidak Ada Perubahan Masih 30% Alasannya Karena
Koordinasi Dengan Tim Teknis Dan Korfas Sudah Di Koordinasikan
Dengan Pemerintah Desa, Dan Pemerintah Desa Siap
103
Nusa
Tenggara Timur
Sikka November
Ada Pb Yang Pekerjaan
Fisiknya Tidak Ada Perubahan Masih 30% Alasannya Karena
Sudah Di Koordinasikan
Dengan Pemerintah Desa, Dan Pemerintah Desa Siap
104
Nusa
Tenggara Timur
Sikka November
Banyak Masyarakat Yang Menyatakan Keberatan
Karena Masalah Jangka Waktu
Melakukan Seleksi Memastikan Kesiapan
Masyarakat, Apakah Siap Atau Tidak
105 Nusa
Tenggara Sikka November
Ada Intervensi Dari Kepala
Desa Terkait Cpb. Kepala
Melakukan Koordinasi
Dengan Tim Teknis Dalam
26
Timur Desa Memberikan Nama Cpb Hal Ini Camat Nele Dan Juga
106 Nusa Tenggara
Timur
Sikka November Masyarakat Meminta Untuk Dilakukan Survey Dan
Identifikasi Di Setiap Rt Karena
Tfl Mencoba Untuk Melakukan Survey Dan
Identifikasi Ke Semua Rt
107 Nusa Tenggara
Timur
Sikka Paga (Nahp) Mauloo Oktober
Banyak Masyarakat Yang Menyatakan Keberatan Karena Masalah Jangka
Waktu
Melakukan Seleksi Memastikan Kesiapan Masyarakat, Apakah Siap
Atau Tidak
108 Nusa Tenggara
Timur
Sikka Nelle (Nahp) Nelle Urung Oktober Ada Intervensi Dari Kepala Desa Terkait Cpb. Kepala
Desa Memberikan Nama Cpb
Melakukan Koordinasi Dengan Tim Teknis Dalam
Hal Ini Camat Nele Dan Juga
109 Nusa Tenggara
Timur
Sikka Alok Timur (Nahp)
Kelurahan Waioti
Oktober Masyarakat Meminta Untuk Dilakukan Survey Dan
Identifikasi Di Setiap Rt Karena
Tfl Mencoba Untuk Melakukan Survey Dan
Identifikasi Ke Semua Rt .
110 Nusa Tenggara
Timur
Kupang Nekamese Oemasi Oktober
Keswadayaan Penerima Masih Sangat Rendah Dan Pekerjaan Konstruksi Kolom
Dan
Koordinasi Dengan Tim Teknis Dan Babinsa Untuk
Perbaiki Pembesian Kolom
111 Nusa Tenggara
Timur
Kupang Fatuleu
Tengah Passi Oktober
4 Penerima Kendala Di Air Besih Kerja Karena Mobil
Yang Beroperasi Di Desa Untuk
Koordinasi Dengan Asisten Korfas Agar Lebih Intens
Pendampingan Terhadap
112
Nusa
Tenggara Timur
Kupang Kupang Timur Oesao Oktober
2 Penerima Tukang Masih
Kerja Di Tempat Lain Dan 1 Penerima Masih Menunggu
Rekomendasi Untuk Pergantian Tukang Dan
Sudah Diberikan Surat Teguran.
113 Nusa Tenggara Timur
Kupang Taebenu Baurmata Utara Oktober
1 Penerima Persiapan
Swadaya Selalu Terlambat Dan Sudah Dikasih Surat
Tequran.
Sudah Diberikan Surat Teguran Dan Peringatan.
114 Nusa Tenggara
Kupang Semau Uitao Oktober 13 Penerima Sulit Penyiapkan Bahan Swadaya.
Sudah Diberikan Surat Teguran Dan Peringatan Dan
27
Timur Sudah Dibuat Rapat
115 Nusa Tenggara
Timur
Kupang Huilelot Oktober 13 Penerima Sulit Penyiapkan Bahan Swadaya.
Sudah Diberikan Surat Teguran Dan Peringatan Dan
Sudah Dibuat Rapat
116 Nusa Tenggara Timur
Kupang Uitao Oktober 13 Penerima Sulit Penyiapkan Bahan Swadaya.
Sudah Diberikan Surat Teguran Dan Peringatan Dan Sudah Dibuat Rapat
117
Nusa
Tenggara Timur
Kupang Huilelot Oktober 13 Penerima Sulit Penyiapkan Bahan Swadaya.
Sudah Diberikan Surat
Teguran Dan Peringatan Dan Sudah Dibuat Rapat
118 Nusa Tenggara Timur
Kupang Semau Selatan
Onansila Oktober 10 Penerima Sementara Pengerjaan 30% Sebagian Penerima Memasang Besi
Sudah Dilakukan
Pengawasan Dan Pendampingan Untuk
Penambahan Besi.
119 Nusa Tenggara
Timur
Kupang November
Keswadayaan Penerima Masih Sangat Rendah Dan Pekerjaan Konstruksi Kolom
Dan
Koordinasi Dengan Tim Teknis Dan Babinsa Untuk
Perbaiki Pembesian Kolom
120 Nusa Tenggara
Timur
Kupang November
4 Penerima Kendala Di Air Besih Kerja Karena Mobil
Yang Beroperasi Di Desa Untuk
Koordinasi Dengan Asisten Korfas Agar Lebih Intens
Pendampingan Terhadap
121
Nusa
Tenggara Timur
Kupang November
2 Penerima Tukang Masih
Kerja Di Tempat Lain Dan 1 Penerima Masih Menunggu
Rekomendasi Untuk Pergantian Tukang Dan
Sudah Diberikan Surat Teguran.
122 Nusa Tenggara Timur
Kupang November
1 Penerima Persiapan
Swadaya Selalu Terlambat Dan Sudah Dikasih Surat
Teguran.
Sudah Diberikan Surat Teguran Dan Peringatan.
123 Nusa Tenggara
Kupang November 13 Penerima Sulit Penyiapkan Bahan Swadaya.
Sudah Diberikan Surat Teguran Dan Peringatan Dan
28
Timur Sudah Dibuat Rapat
124 Nusa Tenggara
Timur
Kupang November 10 Penerima Sementara Pengerjaan 30% Sebagian
Penerima Memasang Besi
Sudah Dilakukan Pengawasan Dan
Pendampingan Untuk Penambahan Besi.
125
Nusa
Tenggara Timur
Flores Timur
(Nahp) Titehena Tenawahang Oktober
Saat Sosialisasi Desa/Rembug
Warga 1 Dan Identifikasi Awalnya Banyak Cpb
Saat Sosialisasi/Rembug 1, Fasilitator Sudah
Menyampaikan Segala Bentuk
126
Nusa
Tenggara Timur
Flores Timur (Nahp)
Kobasoma Oktober
Saat Sosialisasi Desa/Rembug
Warga 1 Dan Identifikasi Awalnya Banyak Cpb
Saat Sosialisasi/Rembug 1,
Fasilitator Sudah Menyampaikan Segala Bentuk
127 Nusa Tenggara
Timur
Flores Timur (Nahp)
Lewolaga Oktober Saat Sosialisasi Desa/Rembug Warga 1 Dan Identifikasi
Awalnya Banyak Cpb
Saat Sosialisasi/Rembug 1, Fasilitator Sudah Menyampaikan Segala
Bentuk
128 Nusa Tenggara
Timur
Flores Timur
(Nahp)
Tanjung
Bunga Bahinga Oktober
Saat Sosialisasi Desa/Rembug Warga 1 Dan Identifikasi
Awalnya Banyak Cpb
Saat Sosialisasi/Rembug 1, Fasilitator Sudah
Menyampaikan Segala Bentuk
129
Nusa
Tenggara Timur
Flores Timur
(Nahp) Waibao Oktober
Saat Sosialisasi Desa/Rembug
Warga 1 Dan Identifikasi Awalnya Banyak Cpb
Saat Sosialisasi/Rembug 1, Fasilitator Sudah
Menyampaikan Segala Bentuk
130
Nusa
Tenggara Timur
Flores Timur (Nahp)
Demon Pagong
Kawalelo Oktober
Saat Sosialisasi/Rembug 1,
Fasilitator Sudah Menyampaikan Segala Bentuk Kendala
Saat Sosialisasi/Rembug 1,
Fasilitator Sudah Menyampaikan Segala Bentuk
131 Sulawesi Tengah
Poso Lage Labuan Oktober Ada Pembangunan Jalan Yang Agak Menghambat Proses Penyaluran Bahan
Menunggu Jam Istirahat Keija Untuk Suplay Bahan Tahap 2
29
Tahap 2
132 Sulawesi Tengah
Donggala Rio Pakava Bonemarawa Oktober Terkendala Dengan Proses Identifikasi Ke Swadayaan
Cpb
Mendorong Komitmen Cpb Dengan Menunjukan Sumber
Swadaya
133 Sulawesi Tengah
Donggala Banawa Selatan
Lalombi Oktober Terkendala Dengan Proses Identifikasi Ke Swadayaan Cpb
Mendorong Komitmen Cpb Dengan Menunjukan Sumber Swadaya
134 Sulawesi Tengah
Donggala Banawa Loli Londo Oktober
Hasil Verifikasi Cpb Tidak
Mencapai Kuota Yang Telah Ditentukan Sesuai Sk,
Dilakukan Pel Im Pa Han
Kuota Ke Desa Lain Di Kab. Donggala Yang
135 Sulawesi Tengah
Donggala Loli Pesua Oktober
Hasil Verifikasi Cpb Tidak
Mencapai Kuota Yang Telah Ditentukan Sesuai Sk,
Dilakukan Pel Im Pa Han
Kuota Ke Desa Lain Di Kab. Donggala Yang
136 Jawa
Tengah Klaten 15 Kecamatan 20 Desa November
Bsps Kab. Klaten Terdiri
Terbagi Di 15 Kecamatan 20 Desa Yang Jaraknya Lumayan
Koordinasi Dengan Bank
Penyalur Dan Tim Teknis Untuk Pelaksanaan Sebutab
137 Sulawesi
Tengah Donggala November
Terkendala Dengan Proses Identifikasi Ke Swadayaan
Cpb
Mendorong Komitmen Cpb Dengan Menunjukan Sumber
Swadaya Aktual Yang
138 Sulawesi
Tengah Donggala November
Hasil Verifikasi Cpb Tidak Mencapai Kuota Yang Telah
Ditentukan Sesuai Sk,
Dilakukan Pel Im Pa Han Kuota Ke Desa Lain Di Kab.
Donggala Yang Menerima
139 Sulawesi Tengah
Donggala Sindue Tombusabosa
Kaliburu November Beberapa Penerima Bantuan Jarang Berada Di Lokasi Untuk
Koordinasi Dengan Kepala Desa Dan Ketua Kelompok
Untuk Menghubungi
140 Sulawesi Tengah
Donggala Sindue Lero November Beberapa Penerima Bantuan Jarang Berada Di Lokasi Untuk Penandatanganan Nota
Koordinasi Dengan Kepala Desa Dan Ketua Kelompok Untuk Menghubungi
141 Sulawesi Tengah
Donggala Labuan Labuan Toposo)
Desember
Beberapa Penerima Bantuan
Jarang Berada Di Lokasi Untuk Penandatanganan Nota
Koordinasi Dengan Kepala
Desa Dan Ketua Kelompok Untuk Menghubungi
142 Sulawesi Donggala Desember Droping Bahan Material Melakukan Koordinasi
30
Tengah Lambat Sehingga Pelaksanaan Konstruksi Terhambat
Dengan Toko Bangunan Dan Kpb
143 Maluku Tual Desember Kelangkaan Bahan Bakar (Bbm) Menyebabkan Pengiriman Bahan Material
Toko Bangunan Menunggu Bbm Dari Kab Lain
144 Jawa Barat
Oktober
Bni Sebagai Bank Penyalur
Masih Lambat Dalam Proses Pemindahbukuan
Berkoordinasi Dengan Bni
145 Jawa
Barat November
Bni Sebagai Bank Penyalur
Masih Lambat Dalam Proses Pemindahbukuan
Berkoordinasi Dengan Bni