karakteristik klebsiella pneumoniae

3
Karakteristik Ent er Menu Klebsiella pneumoniae merupakan bakteri patogen, gram negative yang berbentuk batang (basil), oportunistik, bakteri yang non motil (tidak bergerak), berdasarkan kebutuhannya akan oksigen Klebsiella pneumonia merupakan bakteri fakultatif anaerob. Klebsiella pneumonia dapat memfermentasikan laktosa. Pada test dengan indol, Klebsiella pneumonia akan menunjukkan hasil negatif. Klebsiella

Upload: doni-dermawan

Post on 08-Dec-2015

52 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: karakteristik klebsiella pneumoniae

Karakteristik Enter Menu

Klebsiella pneumoniae merupakan bakteri patogen, gram negative yang berbentuk batang (basil), oportunistik, bakteri yang non motil (tidak bergerak), berdasarkan kebutuhannya akan oksigen Klebsiella pneumonia merupakan bakteri fakultatif anaerob. Klebsiella pneumonia dapat memfermentasikan laktosa. Pada test dengan indol, Klebsiella pneumonia akan menunjukkan hasil negatif. Klebsiella pneumonia dapat mereduksi nitrat.

Page 2: karakteristik klebsiella pneumoniae

Karakteristik Enter Menu

Morfologi1. Bentuk batang, Gram negatif2. Ukuran 0,5 – 1,5 x 1 – 2 µ3. Mempunyai selubung yang lebarnya 2 – 3 x ukuran kuman4. Tidak berspora, tidak berflagela5. Menguraikan laktosa6. Membentuk kapsul baik invivo atau invitro, sehingga koloni berlendir (mukoid)7. Kapsul terdiri dari antigen K dan antigen M dapat menutupi antigen O, berdasarkan antigen ini ditemukan 70 tipe .

Page 3: karakteristik klebsiella pneumoniae

Karakteristik Enter Menu

Klebsiella pneumonia dapat menyebabkan penyakit karena mempunyai dua tipe antigen pada permukaan selnya:1. Antigen O Antigen O adalah lipopolisakarida yang terdapat dalam sembilan varietas.2. Antigen K Antigen K adalah polisakarida yang dikelilingi oleh kapsula dengan lebih dari 80 varietas.Kedua antigen ini meningkatkan patogenitas Klebsiella pneumonia. Selain itu, Klebsiella pneumonia mampu memproduksi enzim ESBL (Extended Spektrum Beta Lactamase) yang dapat melumpuhkan kerja berbagai jenis antibiotik. Hal ini dapat menyebabkan bakteri kebal dan menjadi sulit dilumpuhkan.