jurnal kecerdasan emosi

Upload: fenpit

Post on 07-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Jurnal Kecerdasan Emosi

    1/9

    Jurnal Dinamika Manajemen, Volume 3, Nomor 1, Maret 2012

    Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

    PENGARUH KECERDASAN EMOSI, SIKAP MANDIRI,DAN LINGKUNGAN TERHADAP INTENSI

    BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

    Irene Paulina 1 dan Wardoyo 2

    Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Jakarta Jl. Margonda Raya 100 Depok 16424

    HP: 081286220953

    [email protected] [email protected]

    ABSTRAK

    Kecerdasan emosi, sikap mandiri, dan lingkungan perlu dimiliki oleh seseorang untuk membangun intensi

    berwirausaha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola hubungan kausal antara kecerdasan

    emosi, sikap mandiri, dan lingkungan terhadap intensi berwirausaha pada mahasiswa Universitas

    Gunadarma. Data yang digunakan merupakan data primer dimana sampel diambil berdasar simple

    random sampling sebanyak 200 mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma angkatan 2007

    dan 2008. Model persamaan struktural digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan bantuan

    aplikasi AMOS 7.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kecerdasan emosi berpengaruh signifikan

    terhadap intensi berwirausaha dengan nilai CR 2,043 > 1,96 (2) Sikap mandiri berpengaruh signifikan

    terhadap intensi berwirausaha dengan nilai CR 4,359>1,96 (3) Lingkungan tidak berpengaruh terhadap

    intensi berwirausaha dengan nilai CR 0,580 < 1,96.

    Kata Kunci: kecerdasan emosi, sikap mandiri, lingkungan, intensi berwirausaha

  • 8/18/2019 Jurnal Kecerdasan Emosi

    2/9

    EFFECT OF EMOTIONAL INTELLIGENCE, ATTITUDESELF, AND THE ENVIRONMENT OF ENTREPRENEURIAL

    INTENTION STUDENTS

    Irene Paulina 1 dan Wardoyo 2

    Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Jakarta Jl. Margonda Raya 100 Depok 16424

    Telp: 021-78881112 ex 420, HP: 08159942991

    [email protected] [email protected]

    THE INFLUENCE OF EMOTIONAL QUOTIENT, INDEPENDENCY, ANDENVIRONMENT TO ENTREPRENEURSHIP INTENTION OF THE STUDENT

    ABSTRACT

    People need to have emotional quotient, independency and environment influence to buildentrepreneurship intention. The objective or this research is to analyze causal correlationbetween emotional quotient, independency and environment to entrepreneurship intention ofGunadarma University Students. Data used is primary data while the sample is taken based on

    simple random sampling of 200 students in Economic Faculty Gunadarma University class 2007and 2008. Structural Equation Model is used to examine research hypothesis by applying AMOS7.0 application. The research outcome shows that (1) emotional quotient significantly influenceto entrepreneurship intention with CR value 2,043 > 1,96 (2) Independency significantlyinfluence to entrepreneurship intention with CR value 4,359 > 1,96 (3) Environment does notinfluence to entrepreneurship intention with CR value 0,580 < 1,96

    Key word : emotional quotient, independency, environment, entrepreneurial intentions

  • 8/18/2019 Jurnal Kecerdasan Emosi

    3/9

    1. PendahuluanMenurut Habibie (2009) jumlah penduduk

    Indonesia tahun 2025 diperkirakan 273 juta dantahun 2045 sebanyak 364 juta jiwa. Pada tahun2045 diperkirakan penduduk miskin sekitar10%. Indonesia merupakan negara yang kaya

    akan Sumber Daya Alam (SDA) namun masihbanyak penduduk yang miskin.Penganggulangan kemiskinan tidak dapatmengandalkan SDA lagi karena jumlahpertumbuhan penduduk meningkat namun SDAsemakin berkurang. Perlu dilakukan upayatransformasi dari mengandalkan SDA menjadiSDM secara berkesinambungan.

    Upaya Pemerintah untuk mengurangipengangguran dengan membuka lowonganpekerjaan sebagai calon Pegawai Negeri Sipil(PNS) tentu tidak cukup, sedangkan yangterserap pada perusahaan swasta pun jauh lebihkecil daripada angka lulusan sekolah menengahmaupun perguruan tinggi setiap tahunnya.Bahkan mereka yang lulus perguruan tinggi

    semakin sulit mendapatkan pekerjaan karenatidak banyak terjadi ekspansi kegiatan usaha.Dalam keadaan seperti ini maka masalahpengangguran termasuk yang berpendidikantinggi akan berdampak negatif terhadapstabilitas sosial dan kemasyarakatan. Sementaraminat untuk berwirausaha masih sangat rendah,termasuk pada lulusan perguruan tinggi.Umumnya mereka lebih dipersiapkan menjadipencari kerja ketimbang pencipta lapangankerja.

    Kondisi tersebut di atas didukung pula olehkenyataan bahwa sebagian besar lulusanPerguruan Tinggi adalah lebih sebagai pencarikerja daripada pencipta lapangan pekerjaan. Halini bisa jadi disebabkan karena sistempembelajaran yang diterapkan di berbagaiperguruan tinggi saat ini lebih terfokus padabagaimana menyiapkan para mahasiswa yangcepat lulus dan mendapatkan pekerjaan,bukannya lulusan yang siap menciptakanpekerjaan. Disamping itu, aktivitaskewirausahaan ( Entrepreneurial Activity ) yangrelatif masih rendah. Aktivitas kewirausahaanditerjemahkan sebagai individu aktif dalammemulai bisnis baru dan dinyatakan dalampersen total penduduk aktif bekerja. Semakintinggi indek Entrepreneurial Activity makasemakin tinggi level kewirausahaan suatunegara (Boulton dan Turner, 2005 dalamPanduan PMW 2009).

    Goleman (2003) menyatakan kecerdasanemosi merupakan kemampuan untukmemotivasi diri sendiri dan bertahanmenghadapi frustasi mengendalikan doronganhati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan,mengatur suasana hati dan menjaga agar bebasstres, tidak melumpuhkan kemampuan berpikir,berempati dan berdoa. Sehingga dapat dikatakankecerdasan emosi mempunyai peranan pentingdalam meraih kesuksesan pribadi danprofessional. Menurut Goleman dalam Dinsi(2004) menyimpulkan kecerdasan emosionalmerupakan jembatan antara apa yang kitaketahui, dan apa yang akan kita lakukan.Semakin cerdas emosi seseorang ia akanterampil melakukan apapun yang ia ketahuibenar.

    Munculnya minat berwirausaha didasarkandari sikap atau kesiapan mental seseorang untuk

    terjun memulai usaha baru. Menurut Slameto(2003) sikap merupakan sesuatu yang dipelajaridan bagaimana individu bereaksi terhadapsituasi serta menentukan apa yang dicariindividu dalam kehidupan. Kepribadianseseorang akan selalu berpengaruh ataudipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.Salah satu faktor internal yang menjadidorongan seseorang untuk berwirausaha adalahsikap mandiri.

    Selain itu, tumbuhnya minat berwirausaha juga tidak lepas dari pengaruh Faktor Ekstrinsik.Faktor ekstrinsik adalah faktor-faktor yangmempengaruhi individu karena pengaruhrangsangan dari luar. Faktor-faktor ekstrinsikyang mempengaruhi intensi berwirausaha antaralain: lingkungan keluarga, lingkunganmasyarakat, peluang, pendidikan/pengetahuan.Minat berwirausaha akan terbentuk apabilakeluarga memberikan pengaruh positif terhadapminat tersebut, karena sikap dan aktifitas sesamaanggota keluarga saling mempengaruhi baiksecara langsung maupun tidak langsung.Seharusnya orang tua yang berwirausaha dalambidang tertentu dapat menimbulkan minatanaknya untuk berwirausaha dalam yang samapula.

    Kemudian lingkungan luar yangmempengaruhi minat berwirausaha antara lainlingkungan masyarakat yang merupakanlingkungan di luar lingkungan keluarga baik dikawasan tempat tinggalnya maupun dikawasanlain. Masyarakat yang dapat mempengaruhiminat berwirausaha dalam bidang elektronikaantara lain; tetangga, saudara,teman, kenalan,dan orang lain. Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk menganalisis pola hubungan kausal antarakecerdasan emosi, sikap mandiri dan lingkunganterhadap intensi berwirausaha pada mahasiswaUniversitas Gunadarma.

    2. Metode Penelitian

    Obyek penelitian adalah mahasiswa FakultasEkonomi jurusan Akuntansi dan Manajemenyang masuk pada Tahun Akademik 2007/2008dan 2008/2009. Perguruan tinggi yang dipilihadalah Universitas Gundarma. Data primerdiperoleh dari responden melalui penyebarankuesioner berupa profil responden, kecerdasanemosi, sikap mandiri, lingkungan, dan intensiberwirausaha. Sampel diambil berdasarkansimple random sampling sebanyak 200responden. Selanjutnya data diolah secarastatistik deskriptif dan verifikatif. Modelpersamaan struktural digunakan untuk mengujihipotesis penelitian dengan bantuan aplikasiAMOS 18.0.

    Kecerdasan emosi merupakan kemampuanuntuk memotivasi diri sendiri dan bertahanmenghadapi frustasi mengendalikan doronganhati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan,mengatur suasana hati dan menjaga agar bebasstres, tidak melumpuhkan kemampuan berpikir,berempati dan berdoa. Variabel kecerdasanemosi diukur melalui instrumen yangdikembangkan oleh Savoley dalam Goleman(2003).

    Sikap mandiri adalah keinginan dan perilakuseorang yang tidak mudahtergantung pada oranglain untuk mengerjakan tugas dantanggungjawabnya. Variabel sikap mandiridiukur melalui instrumen yang dikembangkanoleh Alex Sogur dalam Putri (2010) dan Endang(2004). Faktor ekstrinsik adalah faktor-faktor

  • 8/18/2019 Jurnal Kecerdasan Emosi

    4/9

    yang mempengaruhiindividu karena pengaruhrangsangan dari luar. Faktor-faktor ekstrinsikyang mempengaruhi intensi berwirausaha antaralain: lingkungan keluarga,lingkunganmasyarakat, dan lingkungan pekerjaan. Variabellingkungan diukur melalui instrumen yangdikembangkan oleh Slamet (2003), Alex Sobur(2003).

    Intensi berwirausaha yaitu tendensikeinginan individu melakukan tindakanwirausaha dengan menciptakan produk barumelalui bisnis dan pengambilan resiko. Intensiberwirausaha diukur dengan skalaentrepreneurial intention (Ramayah & Harun,

    2005) dengan indikator memilih jalur usahadaripada bekerja pada orang lain, memilih karirsebagai wirausahawan, dan perencanaan untukmemulai usaha.

    Rancangan instrumen berupa formatrancangan daftar pernyataan (kuesioner) yangdisusun dalam bentuk rangkaian itempertanyaan dimana untuk pengambilan datasetiap variabel menggunakan beberapa itempernyataan ( multiple item scales ). Denganmenggunakan titik tengah ( mid-point ), rentang

    jarak skala pengukurannya adalah antara satusampai tujuh titik sebagaimana yang lazim

    digunakan para peneliti untuk pengukuran padariset perilaku dengan skala likert.

    3. Pembahasan

    3.1 Deskripsi Responden

    Responden terdiri atas laki-laki dan

    perempuan dimana mahasiswa angkatan 2007sudah mendapatkan matakuliah kewirausahaan,sedangkan mahasiswa angkatan 2008 belummendapatkan matakuliah kewirausahaan.Etnografi responden terdiri dari Padang, Jawa,Tionghoa, Sunda, Betawi, dan lainnya.Pekerjaan orangtua responden terdiri dariwirausaha atau pengusaha, pengawai negerisipil, pegawai swasta, dan lainnya. Pekerjaanyang akan dipilih setelah lulus dan dalam jangkapanjang meliputi wirausaha atau pengusaha,Pengawai Negeri Sipil (PNS), pegawai swasta,dan pekerjaan lainnya.

    Kecerdasan Emosi- Kesadaran diri - Pengaturan diri- Motivasi- Empati- Keterampilan sosial

    Sikap Mandiri- Pengambilan inisiatif- Mengatasi rintangan lingkungan- Memperbaiki kepribadian- Kepuasan Bekerja- Mandiri dalam mengerjakantugas

    Lingkungan- Lingkungan Keluarga

    - Lingkungan Masyarakat- Lingkungan Kerja

    Intensi Berwirausaha- Jalur usaha- Karir- Rencana Usaha

    H1

    H2

    H3

    Gambar 2.1 Model penelitian

  • 8/18/2019 Jurnal Kecerdasan Emosi

    5/9

    Tabel 3.1 menunjukan bahwa etnis respondendari 200 mahasiswa didapat 14 orang denganpresentase 7% merupakan etnis padang, 103orang dengan presentase 51,5% merupakan etnis

    jawa, 17 orang dengan presentase 8,5%merupakan etnis tionghoa, 28 orang denganpresentase 14% merupakan etnis sunda, 18orang dengan presentase 9% merupakan etnisbetawi dan lainnya sebanyak 20 orang denganpresentase 10% antara lain 11 orang etnis batak,4 orang etnis palembang, 1 orang etnis bangkabelitung, 1 orang etnis bugis, 1 orang etnismelayu, 1 orang etnis flores, 1 orang etnis bali,1 orang etnis manado, 1 orang etnis arab.

    Berdasarkan Tabel 3.2 perkerjaan orang tuaresponden dari 200 mahasiswa didapat 65 orangdengan presentase 32,5%% merupakanwirausaha/pengusaha, 52 orang denganpresentase 26,5% merupakan pegawai negrisipil, 73 orang dengan presentase 36,5%merupakan pegawai swasta, 28 orang denganlainnya 10 orang dengan persentase 5%merupakan TNI, dan pensiunan (pensiunan abri,pensiunan polri, telkom, BUMN), penginjil.

    Tabel 3.3 menunjukan bahwa perkerjaan yangdipilih setelah lima tahun kedepan (jangkapanjang) responden dari 200 mahasiswa didapat62 orang dengan presentase 31% merupakanwirausaha/pengusaha, 76 orang denganpresentase 38% merupakan pegawai negri sipil,56 orang dengan presentase 28% merupakanpegawai swasta dan lainnya 6 orang denganpresentase 3% yaitu designer, pengamat politik,wartawan, dan pemusik

    3.2 Analisis Hasil dan Pembahasan

    Penskalaan sudah dilakukan denganmemenuhi syarat, yaitu paling tidak satu nilai

    tidak sama dengan nol (0). Semua variabel latendiukur dengan menggunakan skala interval 1-7sesuai dengan skala yang digunakan padaindikator (bunyi pernyataan). Jumlah indikatorsetiap konstruk sudah memenuhi syarat, lebihbesar atau sama dengan 3. Sesuai dengan ujivaliditas, semua indikator sudah dinyatakanvalid dan masing-masing variabel memilikilebih dari 3 indikator. Kemudian tidak satupunindikator yang berada pada lebih dari satuvariabel laten.

    Atribut kecerdasan emosi (KE) diukurdengan menggunakan 5 indikator yaitukesadaran diri, pengaturan diri, memotivasi dirisendiri, mengenali emosi orang lain danketerampilan sosial. Pada indikator pengaturandiri yaitu pertanyaan KE3, KE8 dan KE9dikeluarkan dari model karena nilai loadingfactor dibawah 0,50. Indikator sikap mandiriadalah pengambilan inisiatif, mengatasirintangan dalam lingkungan, mengarahkantingkah laku ke arah yang sempurna,memperoleh kepuasan bekerja dan mengerjakansendiri tugasnya.

    Pada indikator sikap mandiri dengan simbolpernyataan SM2 dan SM6 dikeluarkan darimodel karena nilai loading factor dibawah 0,50.Lingkungan diukur dengan 3 indikator denganlingkungan keluarga, lingkungan masyarakatdan lingkungan kerja dengan simbol pernyataanLINGK1, LINGK2 dan LINGK3 yang manaindikator lingkungan kerja harus dikeluarkandari model karena nilai loading factor dibawah0,50. Kemudian variabel endogen yaitu intensiberwirausaha (IB) diukur dengan menggunakan3 indikator yang terdiri dari usaha, rencana danwirausahawan sebagai karir dengan simbolpernyataan IB1,IB2,IB3,IB4,IB5,IB6.

    Dari hasil pengujian structural equationmodel (SEM) dengan bantuan program AMOSversi 18.0 pada tabel 4.16 terlihat bahwa modelutama penelitian ini memiliki nilai χ 2 Chi-squaresebesar 230,021 dengan nilai probabilitassignifikansi model sebesar 0,001. MenurutGhozali (2008), ada kecenderungan Chi-square

    akan selalu signifikan. Oleh karena itu, nilai chi-

    Tabel 3.1 Etnis respondenEtnis Frekuensi Persentase

    Padang 14 7 %Jawa 103 51.5 %Tionghoa 17 8.5 %Sunda 28 14%Betawi 18 9 %Lainnya 20 10%Total 200 100 %

    Tabel 3.2 Pekerjaan orang tua respondenPekerjaan Orangtua Frekuensi Persentase

    Wirausaha/Pengusaha 65 32.5 %Pegawai Negeri Sipil 52 26.5 %Pegawai Swasta 73 36.5 %Lainnya 10 5 %Total 200 100 %

    Tabel 3.3Pilihan pekerjan setelah lulusPekerjaan Orangtua Frekuensi PersentaseWirausaha/Pengusaha 62Pegawai Negeri Sipil 76 38 %Pegawai Swasta 56 28 %Lainnya 6 3 %Total 200 100 %

    Tabel 3.4 Uji kesesuaian model

    Goodness of Fit Index Cut OfValue Hasil UjiModel Kriteria

    X2 chi-square *

    SignificanceProbability*CMIN/DF

    AGFIGFITLICFI

    RMSEA

    Diharapkankecil

    ≥ 0,05≤ 2,00≥ 0,90≥ 0,90≥ 0,90≥ 0,90≤ 0,08

    265,246

    0,0011,5600,8060,9020,9400,9460,054

    Marginal

    BaikBaik

    MarginalBaikBaikBaikBaik

    SUMBER : Data primer yang diolah dengan AMOS* Menurut Ghozali (2008) dalam sampel besar adakecenderungan Chi-square akan selalu signifikan. Olehkarena itu nilai Chi-square signifikan dianjurkan untukdiabaikan dan melihat ukuran goodness fit lainnya.

  • 8/18/2019 Jurnal Kecerdasan Emosi

    6/9

    square signifikan dianjurkan untuk diabaikandan melihat ukuran goodnessnfit lainnya. Hasilpengujian terhadap indeks lainnya seperti GFI(0,862), AGFI (0,905), TLI (0,960) CFI (0,965),RMSEA (0,054), memberikan konfirmasi yangmemadai bahwa seluruh variabel dalam modeldapat diterima dengan baik.

    Gambar 3.5 Model Struktural Pengaruh Kecerdasan Emosi, Sikap Mandiri, dan Lingkungan terhadapIntensi Berwirausaha

    SUMBER : Data primer yang diolah dengan AMOS

    Tabel 3.6 Pengaruh variabel X terhadap intensi berwirausahaJalur Koefisien regresi CR P Kesimpulan

    Kecerdasan emosi → Intensi Berwirausaha 1,440 2,127 0,033 SignifikanSikap Mandiri → Intensi Berwirausaha 1,654 4,148 0,000 SignifikanLingkungan → Intensi Berwirausaha 0,57 0,552 0,581 Tidak Signifikan

    3.2.1 Pengaruh Kecerdasan Emositerhadap Intensi Berwirausaha

    Tabel 3.6 merupakan hasil pengujianhipotesis dimana hipotesis pertamamenunjukkan bahwa kecerdasan emosiberpengaruh langsung terhadap intensiberwirausaha sebesar 1,440, dengan tingkatsignifikansi 5% (P-value sebesar 0,033 atau ≤ 0,05), dan nilai critical ratio (CR) sebesar 2,127(CR ≥ 1,96). Berdasarkan hasil tersebut dapatdisimpulkan bahwa kecerdasan emosiberpengaruh secara signifikansi terhadap intensiberwirausaha.

    Hasil pengujian hipotesis denganmenggunakan SEM menunjukan bahwa secaraempiris, kecerdasan emosi berpengaruhlangsung dan positif terhadap variabel intensiberwirausaha. Goleman (2003) menyatakankecerdasan emosi merupakan kemampuan untuk

    memotivasi diri sendiri dan bertahanmenghadapi frustasi mengendalikan dorongan

    hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan,mengatur suasana hati dan menjaga agar bebasstres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir,berempati dan berdoa. Kecerdasan emosi dibagimenjadi 5 wilayah utama yaitu kesadaran diri,pengaturan diri, memotivasi diri sendiri,mengenali emosi orang lain, dan keterampilansosial.

    Goleman (2003) menyimpulkan kecerdasanemosional merupakan jembatan antara apa yangkita ketahui, dan apa yang akan kita lakukan.Semakin cerdas emosi seseorang ia akanterampil melakukan apapun yang ia ketahuibenar. Cerdas emosional, berpotensi mengawalkeberhasilan calon wirausahawan.Wirausahawan yang emosinya cerdas lebihpotensial meraih sukses ketimbang pribadi

    cerdas intelektualnya, tetapi kurang cerdasemosionalnya. Para pakar kepribadian dan

  • 8/18/2019 Jurnal Kecerdasan Emosi

    7/9

    pemetaan otak, meyakini pribadi yang memilikikecerdasan emosi lebih berkesanggupanmentransformasikan situasi sulit karena jikaingin memulai berwirausaha memerlukanrefleks cepat ditengah situasi penuh kompetisiini. Dapat disumsikan dengan memilikikecerdasan emosi seseorang akan mampumengenali dirinya dan kemampuan dirinya yangdapat menimbulkan niatan (intensi) seseoranguntuk melakukan suatu jenis usaha. Hasilpenelitian ini sejalan dengan Afi dan Suharsono(2010) mengatakan kecerdasan emosiberpengaruh terhadap minat entrepreneurshipmahasiswa.

    3.2.2 Pengaruh Sikap Mandiri terhadapIntensi Berwirausaha

    Pengujian Hipotesis kedua dilakukan untukmembuktikan pengaruh sikap mandiri terhadapintensi berwirausaha. Hasil pengujian hipotesiskedua menggunakan konsep persamaanstruktural ( structural equation model )menunjukkan bahwa sikap mandiri berpengaruhlangsung terhadap intensi berwirausaha sebesar1,654 dengan tingkat signifikansi 5% (P-valuesebesar 0,000 atau ≤ 0,05), dan nilai criticalratio (CR) sebesar 4,148 (CR ≥ 1,96).Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkanbahwa sikap mandiri berpengaruh secarasignifikansi terhadap intensi berwirausaha.

    Hasil tersebut mengindikasikan bahwasemakin tinggi persepsi mahasiswa pada sikapmandiri yang dimiliki maka intensiberwirausahanya akan semakin baik. Hal inimenunjukkan dengan adanya sikap mandiriyaitu pengambilan inisiatif, mencoba mengatasirintangan-rintangan dalam lingkungannya,mencoba mengarahkan tingkah laku ke arahyang sempurna, memperoleh kepuasan daribekerja, dan mencoba mengerjakan sendiritugas-tugas rutinnya, karena dengan sikapmandiri seseorang akan berusaha memenuhikebutuhan hidupnya. Asumsi tersebutmenunjukkan bahwa kemandirian dapatmenentukan sikap dan prilaku seseorang menujuke arah wirausahawan.

    Menurut Endang (2004) seseorang yangmempraktekkan kiat-kiat mengembangkan sikapmandiri akan 1) Dapat memahami karakteristiksikap mandiri dalam kewirausahaan secarakognitif, afektif dan psikomotor, dan dapatmempraktekannya nanti di lapangan dalamdunia kerja. 2) Memiliki sikap mandiri danprilaku kewirausahaan dalam bekerja. Dari teoritersebut dapat dipahami bahwa sikap mandirimerupakan dasar seseorang memiliki intensiberwirausaha. Hasil penelitian ini sejalandengan penelitian sebelumnya, Limbong (2010)mengatakan sikap mandiri berpengaruh terhadapminat berwirausaha siswa-siswi SMK 2 dikotaMedan.

    3.2.3 Pengaruh Lingkungan terhadapIntensi berwirausaha

    Pengujian Hipotesis ketiga dilakukan untukmembuktikan pengaruh lingkungan terhadapintensi berwirausaha. Hasil pengujian hipotesisketiga menggunakan konsep persamaanstruktural (structural equation model)menunjukkan bahwa lingkungan berpengaruhlangsung terhadap intensi berwirausaha sebesar0,57 dengan tingkat signifikansi 5% (P-valuesebesar 0,581 atau ≥ 0,05), dan nilai criticalratio (CR) sebesar 0,552 (CR ≤ 1,96).Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkanbahwa lingkunagn tidak berpengaruh secarasignifikansi terhadap intensi berwirausaha.

    Hasil tersebut mengindikasikan bahwalingkungan orangtua, keluarga dan lingkunganmasyarakat tidak berpengaruh secara signifikanterhadap intensi berwirausaha. Bila dilihatsampel penelitian ini yaitu mahasiswa, daripekerjaan yang akan dilakukan setelah lulusadalah menjadi seorang pegawai baik itupegawai negeri sipil ataupun pegawai swasta,lalu pekerjaan orang tua dari sampel penelitianini dimiliki dengan pekerjaan sebagai pegawaiswasta sebagai presentase terbanyak dalamsampel penelitian ini. Walaupun ada 30%lingkungan keluarga sebagaiwirausaha/pengusaha tetapi kenyataannya itutidak mempengaruhi niat seseorang untukberwirausaha.

    Untuk menganalisis lebih dalam, wawancaraterhadap beberapa sampel dalam penelitian yaitumahasiswa yang melakukan wirausaha tetapilingkungan keluarganya bukanlah wirausahawanyang mana menunjukkan bahwa seseorang iniberwirausaha didasarkan karena sikap daridirinya sendiri yang ingin berwirausaha ataudiasumsikan dengan sikap mandiri dari dalamdirinya dan berusaha memenuhi kebutuhanhidupnya serta berpikir untuk melakukan sututindakan tertentu dalam hal ini berwirausaha.Selanjutnya salah satu sampel dalam penelitianini yang diwawancarai adalah seseorang yangdibesarkan dari lingkungan keluarga yangberwirausaha. Hasilnya menunjukkan bahwaseseorang ini dibesarkan dalam lingkungankeluarga yang berwirausaha tetapi padakenyataannya tidak memiliki niat berwirausahadikarenakan ingin mencoba dunia kerja ataumenjadi seorang pekerja dan merasa jenuhdengan lingkungan keluarganya yangmerupakan wirausahawan serta tidak memilikisikap mandiri yaitu dorongan kognitif, afektifdan psikomotor dari dalam dirinya sendiri.

    Selain itu orang tua tidak memberikanmemotivasi diri untuk bekerja keras, diberikesempatan untuk bertanggung jawab atas apayang dia lakukan, sehingga tidak munculnyaniat untuk berwirausaha. Kadangkala kondisiserba berkecukupan tersebut membuat orang tuakurang perhatian pada anak karena sudahmerasa memenuhi semua kebutuhan anaknya,akibatnya anak menjadi malas untuk berusahaatau mandiri sehingga tidak mempunyai intensiuntuk berwirausaha. Kemudian orang tua yangberwirausaha namun memiliki cara mendidikdemokratis juga dapat menyebabkan anak tidakberusaha untuk mandiri. Lalu dari lingkunganmasyarakat menunjukkan lingkungan darisampel penelitian ini kurang atau sedikit yangmelakukan berwirausaha baik itu dari teman,tetangga atau kenalan baru sehingga tidak

    memotivasi atau membangkitkan seseorangdalam hal ini sampel untuk berwirausaha.Walaupenelitian sebelumnya (Sumarni, 2006)mengatakan lingkungan berpengaruh terhadapminat berwirausaha pada siswa SMK negeri 2Semarang, namun sebaliknya penelitian inimenunjukkan bahwa lingkungan tidakberpengaruh terhadap intensi berwirausaha.

    4. KesimpulanDari hasil dan pembahasan diatas maka

    simpulan yang diperoleh adalah: pertama,kecerdasan emosi berpengaruh langsung danpositif terhadap intensi berwirausaha. Hasiltersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggipersepsi mahasiswa terhadap kecerdasan emosiyang dimiliki maka intensi berwirausahanya

    akan semakin baik. Kedua, sikap mandiriberpengaruh langsung dan positif terhadap

  • 8/18/2019 Jurnal Kecerdasan Emosi

    8/9

    variabel intensi berwirausaha. Hasil tersebutmengindikasikan bahwa sikap mandiri yangdimiliki menjadi fondasi dasar dalam intensiberwirausaha. Ketiga, lingkungan tidakberpengaruh langsung dan positif terhadapvariabel intensi berwirausaha. Hasil tersebutmengindikasikan bahwa lingkungan tidakberpengaruh terhadap intensi berwirausaha.

    Hasil penelitian diharapkan dapatmemberikan sumbangan pemikiran bagipenelitian selanjutnya, dalam menjelaskan polahubungan dan pengaruh antara kecerdasanemosi, sikap mandiri dan lingkungan terhadapintensi berwirausaha. Adanya perbedaanpengaruh lingkungan terhadap intensiberwirausaha antara hasil penelitian ini denganpenelitian terdahulu menarik untuk dilakukanpenelitian selanjutnya. Cakupan perguruantinggi dan wilayah penelitian juga menarikuntuk dikaji lebih lanjut. Hal ini dikarenakanperbedaan wilayah, budaya, sampel, situasi dankondisi mungkin menyebabkan perbedaanlingkungan dalam intensi berwirausaha.

    Daftar Pustaka

    Afii, Anna dan Agus Suharsono. (2010). Permodelan struktural pengaruh kecerdasanemosi terhadap minat entrepreneurshipmahasiswa. Institut Teknologi Sepuluh

    Nopember, Surabaya.Ancok, Djamaludin. 1992, Psikologi Industri .

    BPP UGMBandura, A. 1986, Social foundation of thought

    and actio n, Prentice Hall, EnglewoodClift,NJ.

    Bygrave, W.D., 1996. Entrepreneurship ,Binarupa Aksara : Jakarta

    Darmaningtyas. 2008. Pendidikan yang Memiskinkan. Yogyakarta: Galang PressDrucher. 1996. Konsep Kewirausahaan EraGlobalisasi , Erlangga: Jakarta. Terjemahan

    Efranto, R.Y. (2006). Pengaruh Kreativitasterhadap Kecerdasan Emosional danKecerdasan Entrepreneurial, Studi Kasus:

    Mahasiswa Teknik Industri Tujuh PerguruanTinggi di Surabaya. (Tugas Akhir tidakdipublikasikan). Institut Teknologi SepuluhNopember, Surabaya.

    Fishbein, Martin and Ajzen, Icek, 1975, Belief, Attitude, Intention and Behavior: An Introduction to Theory and Research,Addison-Wesley Publishing Company Inc,Menlo Park, California.

    Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Cetakan

    IV. Semarang: Badan Penerbit UniversitasDiponegoro.Indarti, N., Rostiani R (2008). Intensi

    Kewirausahaan Mahasiswa: StudiPerbandingan Antara Indonesia, Jepang dan

    Norwegia. Jurnal Ekonomika dan Bisnis Indonesia, Vol. 23, No. 4.

    Liao, Debbie dan Philip Sohmen, 2001. The Development of Modern Entreneurship inChina, Stanford Journal of of East AsiaAffair vol.1

    Lim, David., 1996. Explaining EconomicsGrowth: A New Analytical Framework, Vermont: Edward Elgar Publish, co.

    Limbong, Benri. 2010. Pengaruh Antara Sikapmandiri, Pengetahuan Kewirausahaan dan

    Motivasi Berwirausaha Terhadap Minat

    Berwirausaha Siswa-Siswi SMK Di Kota Medan . Skripsi. Universitas Sumatera Utara

    McClelland. 1994. Pengantar Kewiraswastaan .Jakarta : Intermedia

    McClelland, D.C.,1965 . Towards Theory Of Motive Acquisition . American Psychologist,20, 321-333.

    Muhyi, H.A. (2007). Menumbuhkan Jiwa danKompetensi Kewirausahaan . (Makalahdipublikasikan). Universitas Padjadjaran.Bandung.

    Pekerti, 1999, Intensi Dalam Perilaku Individu .Bandung : Alfabeta, Terjemahan

    Poerwadarminto, W. J. S. 1991. Kamus Umum Bahasa Indonesia . Alih bahasa:

    Budi. Jakarta: Bina Puspa Aksara.Ramayah, T & Harun, Z.(2005).

    Entrepreneurial intention among the studentof Universiti Sains Malaysia. InternationalJournal of Management andEntrepreneurship, Vol. 1, pp-820

    Scarborough, M.Norman dan Zimmerer, WThomas. 2002. Pengantar Kewirausahaandan Manajemen Bisnis Kecil. Prenhallindo:Edisi Bahasa Indonesia

    Seno, Vikri Haryo. 2010. Pemodelan Motivasi Lulusan Perguruan Tinggi MenjadiWirausaha Global Pada Sektor Usaha Jasa Di Wilayah Kota Depok. Skripsi. UniversitasGunadarma.

    Sumarni, (2006). Pengaruh Konsep Diri,Prestasi Belajar dan Lingkungan terhadapminat berwirausaha pada siswa SMK negeri2 Semarang. Skripsi . Universitas NegeriSemarang.

    Suryana, 2003. Kewirausahaan: PedomanPraktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses .Jakarta: Salemba Empat

    Suseno, Hg., T. W. 2003. Pemberdayaanekonomi rakyat melalui UKM danentrepreneurship di kalangan pengusahakecil. Jurnal Widya Manajemen

    dan Akuntansi. 3, 1, 62-69.Wardoyo. 2010. Pengaruh PendidikanKewirausahaan Terhadap Karakteristik dan

    Kompetensi Kewirausahaan Serta Implikasinya Pada Intensi Berwirausaha Mahasiswa . Disertasi. UniversitasGunadarma.

    Wijaya, Tony. 2007. Hubungan Adversity Intelligence dengan Intensi Berwirausaha. Jurnal manajemen dan Kewirausahaan.Vo.9, No.2. September 2007 : 117-127.

    Winardi. 2003. Entrepreneur dan Entrepreneurship . Penerbit Kencana PrenadaMedia Group.

    Yuwono, Susatyo dan Partini. 2008. “ PengaruhPelatihan Kewirausahaan TerhadapTumbuhnya Minat Berwirausaha” . JurnalPenelitian Humaniora, Vol.9, No.2, Agustus

    2008 : 119-127.Zimmerer, W. Thomas dan M. NormanScarborough. 2002. PengantarKewirausahaan dan Manajemen BisnisKecil . Jakarta: Prenhallindo

    BIOGRAFI PENULIS

    Penulis pertama adalah alumni JurusanManajemen Fakultas Ekonomi, UniversitasGunadarma Indonesia. Beliau mendapatkangelar Sarjana Ekonomi, dari UniversitasGunadarma Indonesia pada tahun 2011. Fokuspenelitiannya adalah kewirausahaan. Untukinformasi lebih lanjut dapat dihubungi melaluiemail [email protected]

  • 8/18/2019 Jurnal Kecerdasan Emosi

    9/9

    Penulis kedua adalah dosen pada JurusanManajemen Fakultas Ekonomi, UniversitasGunadarm, Indonesia. Beliau mendapatkangelar Doktor Ekonomi, dari UniversitasGunadarma, Jakarta, Indonnesia pada tahun2010. Fokus penelitiannya adalahKewirausahaan, UMKM dan Keuangan Mikro.Pernah aktif pada kegiatan communitydevelopment , utamanya Lembaga KeuanganMikro. Untuk informasi lebih lanjut dapatdihubungi melalui [email protected]