job mix design

19
Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya Bab 8 Job Mix Design Kelompok XIII BAB 8 JOB MIX DESIGN 8.1. Tujuan Percobaan Tujuan percobaan job mix design adalah untuk melakukan pencampuran antara agregat dan bitumen dengan ukuran dan komposisi yang telah ditetapkan sehingga dari pencampuran dapat diketahui kadar bitumen yang optimal melalui pemeriksaan berikutnya. 8.2. Peralatan Peralatan yang digunakan dalam percobaan job mix design adalah: 1. Satu set saringan dengan ukuran ¾", ½", #4, #8, #30, #50, #100, #200, PAN. 2. Mesin penggetar. 3. Timbangan (triple beam) dengan ketelitian 0,5 gram. 4. Oven dengan pengatur suhu. 5. Kompor gas. 6. Spatula. 7. Compactor. 8. Dongkrak Hidrolik. 9. Wajan. 55

Upload: tita-maybe-shefali-arabella

Post on 11-Apr-2016

11 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

concrete mix design

TRANSCRIPT

Page 1: Job Mix Design

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya Bab 8 Job Mix DesignKelompok XIII

BAB 8

JOB MIX DESIGN

8.1. Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan job mix design adalah untuk melakukan pencampuran antara

agregat dan bitumen dengan ukuran dan komposisi yang telah ditetapkan sehingga

dari pencampuran dapat diketahui kadar bitumen yang optimal melalui

pemeriksaan berikutnya.

8.2. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam percobaan job mix design adalah:

1. Satu set saringan dengan ukuran ¾", ½", #4, #8, #30, #50, #100, #200, PAN.

2. Mesin penggetar.

3. Timbangan (triple beam) dengan ketelitian 0,5 gram.

4. Oven dengan pengatur suhu.

5. Kompor gas.

6. Spatula.

7. Compactor.

8. Dongkrak Hidrolik.

9. Wajan.

10. Termometer 400 0C.

11. Mould.

55

Page 2: Job Mix Design

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 52

Bab 8 Job Mix DesignKelompok XIII

8.3. Gambar Alat

Gambar 8.1 Alat Percobaan Job Mix Design

Keterangan:

1. Compactor 6. Kompor gas

2. Tabung gas 7. Mould

3. Timbangan dengan ketelitian 0,5 gram 8. Dongkrak hidrolik

4. Pengaduk 9. Wajan

5. Termometer 400 0C

Page 3: Job Mix Design

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 53

Bab 8 Job Mix DesignKelompok XIII

8.4. Bahan Uji

Bahan yang digunakan dalam percobaan job mix design adalah

1. Agregat kasar = Course aggregate (CA)

2. Agregat halus = Fine aggregate (FA)

3. Agregat sedang = Medium aggregate (MA)

4. Pasir alam = Natural sand (NS)

5. Bitumen

8.5. Cara Kerja

Cara kerja percobaan job mix design adalah:

1. Mengambil material (CA, MA, FA, NS) secukupnya dikeringkan dalam oven

dengan suhu 1500C atau dapat dipakai material hasil analisa saringan,

sehingga tidak perlu diadakan pengayakan lagi tinggal penimbangan agregat

yang diperlukan untuk pembuatan mould campuran.

2. Apabila dipakai material baru, setelah di oven material disaring dengan

saringan yang telah ditentukan ukurannya.

3. Menghitung perkiraan kadar bitumen optimum (Pb) kemudian dibuat rentang

interval (Pb-1%) sampai (Pb+1%) dengan kenaikan kadar bitumen 0,5%.

4. Melakukan perhitungan komposisi berat masing-masing gradasi agregat untuk

pembuatan 1 mould campuran dengan kadar bitumen (Pb-1%) sampai

(Pb+1%) dengan interval 0,5%.

5. Menimbang wajan yang akan digunakan untuk pencampuran.

6. Menimbang agregat yang telah dicampur untuk 1 mould campuran (secara

komulatif), artinya (mould campuran terdiri dari agregat CA, MA, FA, NS

dengan komposisi berat yang telah dilakukan).

7. Memanaskan bitumen dengan suhu 150 0C hingga cair.

8. Memasukkan campuran agregat ke dalam wajan dan memanaskannya hingga

suhu 150oC, kemudian menuangkan bitumen ke dalamnya sesuai % berat

(dilakukan di atas timbangan).

Page 4: Job Mix Design

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 54

Bab 8 Job Mix DesignKelompok XIII

9. Mencampur dan memanaskan agregat sambil diaduk hingga merata sampai

suhu 1700C.

10. Mengangkat wajan dan mendiamkan sebentar hingga suhu turun sampai suhu

1500C.

11. Melapisi dasar mould dengan kertas.

12. Menuangkan campuran ke dalam mould hingga 1/3 dan meratakannya dengan

spatula lalu menuangkan lagi hingga 2/3 tingginya kemudian meratakannya

dengan spatula, dan menuangkan sisa campuran hingga memenuhi mould

dengan suhu penuangan 1500C.

13. Mendiamkan sebentar hingga suhunya menjadi 1300C, kemudian melapisi

bagian atas mould dengan kertas dan memadatkan campuran dengan

compactor (berat 5 kg) dimana masing-masing sisi 75 kali.

14. Menamai benda uji.

15. Mengangkat mould dan mengangin-anginkan selama 2 – 3 jam.

16. Mengeluarkan benda uji dari mould dengan dongkrak hidrolis.

Page 5: Job Mix Design

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 55

Bab 8 Job Mix DesignKelompok XIII

8.6. Flow Chart

Melakukan perhitungan untuk 1 mould dengan komposisi berat (gabungan) yang telah dilakukan:

Perkiraan kadar bitumen optimum yang dipakai.Berat tertahan masing-masing saringan.Berat tertahan komulatif.

Agregat CA, MA, FA, NS, dioven selama 3 jam pada suhu 1500C.

Menimbang wajan yang akan digunakan untuk pencampuran.

Memanaskan bitumen 1500C.

Menimbang dan menuang bitumen.

Memanaskan dan mencampur bitumen pada suhu 1700C

Menuangkan dalam mould pada suhu 1500C dengan metode sepertiga tinggi.

Mendiamkan sebentar hingga suhunya menjadi 1300C, kemudian melapisi bagian atas mould dengan kertas dan memadatkan dengan compactor pada kedua sisi

masing-masing 75 kali.

MULAI

Memasukkan campuran agregat ke dalam wajan.

Menamai benda uji.

Mengangkat mould dan mengangin-anginkan selama 2 – 3 jam.

SELESAI

Mengeluarkan benda uji dari mould dengan dongkrak hidrolis.

Menimbang agregat untuk 1 mould (komulatif).

Melapisi dasar mould dengan kertas.

Page 6: Job Mix Design

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 56

Bab 8 Job Mix DesignKelompok XIII

Gambar 8.2. Alur Kerja Percobaan Job Mix Design

8.7. Hasil Percobaan

Dari hasil perhitungan Blending Combined Grading pada Bab 7 telah didapat %

lolos campuran yaitu:

a. 3/4" = 100 %

b. ½" = 88,30 %

c. #4 = 58,01 %

d. #8 = 54,26 %

e. #30 = 33,24 %

f. #50 = 25,20 %

g. #100 = 15,06 %

h. #200 = 6,01 %

i. PAN = 0 %

% Tertahan tiap saringan dan lolos saringan di atasnya :

a. 3/4" = 100 % - 100 % = 0 %

b. ½" = 100 % - 88,30 % = 11,70 %

c. #4 = 88,30 % - 58,01 % = 30,29 %

d. #8 = 58,01 % - 54,26 % = 3,75 %

e. #30 = 54,26 % - 33,24 % = 21,02 %

f. #50 = 33,24 % - 25,20 % = 8,04 %

g. #100 = 25,20 % - 15,06 % = 10,14 %

h. #200 = 15,06 % - 6,01 % = 9,06 %

i. PAN = 6,01 % - 0 % = 6,01 %

Page 7: Job Mix Design

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 57

Bab 8 Job Mix DesignKelompok XIII

8.8. Analisis Data

Perhitungan perkiraan kadar bitumen optimum (Pb):

Pb = 0.035 (%CA) + 0.045 (%FA) + 0.18 (%FF) + konstanta

= {0.035 x (100% - lolos #8)} + {0.045 x (lolos #8 - lolos #200)}

+{0.18 x ( lolos #200 )} + Konstanta

= (0.035 x 54,30) + (0.045 x (54,30 – 5,93)) + (0.18 x 5,93) + 1

= 5,84 % ≈ 6,00 %

dimana: CA = Agregat kasar

FA = Agregat halus

FF = Bahan pengisi

Konstanta = 0,5-1 (Untuk Laston), 2-3 (untuk Lataston), 1-2,5 (untuk

campuran lain)

Jadi kadar bitumen yang dipakai untuk perhitungan mulai dari 5,0 % sampai

dengan 7,0 % dengan selisih kenaikan kadar bitumen 0,5 %.

Contoh perhitungan kebutuhan agregat tiap mould untuk kadar bitumen 5,5%

Berat 1 mould = bitumen + agregat = 1100 gram = 100%

Berat bitumen = 5,0 % x 1100 = 55 gram

Berat agregat = 1100 – 55 = 1045 gram

Berat agregat diperhitungkan dengan % tertahan tiap saringan

a. 3/4" = 0 % x 1045 = 0 gram

b. ½" = 11,70 % x 1045 = 122,28 gram

c. #4 = 30,29 % x 1045 = 316,52 gram

d. #8 = 3,75 % x 1045 = 39,20 gram

e. #30 = 21,02 % x 1045 = 219,62 gram

f. #50 = 8,04 % x 1045 = 84,02 gram

g. #100 = 10,14 % x 1045 = 105,94 gram

h. #200 = 9,06 % x 1045 = 94,67 gram

i. PAN = 6,01 % x 1045 = 62,76 gram

Page 8: Job Mix Design

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 58

Bab 8 Job Mix DesignKelompok XIII

Perhitungan untuk kadar bitumen yang lain disajikan dalam bentuk tabel berikut

ini:

Berat 1 mould = 1100 gram

Kadar bitumen = 5% berat

Berat agregat = 1045 gram

Tabel 8.1. Kebutuhan Agregat tiap Mould untuk Kadar Bitumen 5%

  % % Tertahan Berat AgregatNomor lolos

KumulatifTiap Tiap Kumulatif

Saringan blend Saringan Saringan Saringan gram gram

1 2 3 4 5 63/4" 100.00 0.00 0.00 0.00 0.001/2" 88.30 11.70 11.70 122.28 122.28# 4 58.01 41.99 30.29 316.52 438.80# 8 54.26 45.74 3.75 39.20 478.00# 30 33.24 66.76 21.02 219.62 697.61# 50 25.20 74.80 8.04 84.02 781.63# 100 15.06 84.94 10.14 105.94 887.57# 200 6.01 93.99 9.06 94.67 982.24PAN 0.00 100.00 6.01 62.76 1045.00

100.00 Aspal dalam % berat : 5 55 1100.00

Page 9: Job Mix Design

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 59

Bab 8 Job Mix DesignKelompok XIII

Berat 1 mould = 1100 gram

Kadar bitumen = 5,5% berat

Berat agregat = 1039,5 gram

Tabel 8.2. Kebutuhan Agregat tiap Mould untuk Kadar Bitumen 5,5%

  % % Tertahan Berat AgregatNomor lolos

KumulatifTiap Tiap Kumulatif

Saringan blend Saringan Saringan Saringan gram gram

1 2 3 4 5 63/4" 100.00 0.00 0.00 0.00 0.001/2" 88.30 11.70 11.70 121.64 121.64# 4 58.01 41.99 30.29 314.86 436.49# 8 54.26 45.74 3.75 38.99 475.48# 30 33.24 66.76 21.02 218.46 693.94# 50 25.20 74.80 8.04 83.58 777.52# 100 15.06 84.94 10.14 105.38 882.90# 200 6.01 93.99 9.06 94.17 977.07PAN 0.00 100.00 6.01 62.43 1039.50

100.00 Aspal dalam % berat : 5.5 60.5 1100.00

Page 10: Job Mix Design

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 60

Bab 8 Job Mix DesignKelompok XIII

Berat 1 mould = 1100 gram

Kadar bitumen = 6,0% berat

Berat agregat = 1034 gram

Tabel 8.3. Kebutuhan Agregat tiap Mould untuk Kadar Bitumen 6 %

  % % Tertahan Berat AgregatNomor lolos

KumulatifTiap Tiap Kumulatif

Saringan blend Saringan Saringan Saringan gram gram

1 2 3 4 5 63/4" 100.00 0.00 0.00 0.00 0.001/2" 88.30 11.70 11.70 120.99 120.99# 4 58.01 41.99 30.29 313.19 434.18# 8 54.26 45.74 3.75 38.78 472.97# 30 33.24 66.76 21.02 217.30 690.27# 50 25.20 74.80 8.04 83.13 773.41# 100 15.06 84.94 10.14 104.82 878.23# 200 6.01 93.99 9.06 93.67 971.90PAN 0.00 100.00 6.01 62.10 1034.00

100.00 Aspal dalam % berat : 6 66 1100.00

Page 11: Job Mix Design

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 61

Bab 8 Job Mix DesignKelompok XIII

Berat 1 mould = 1100 gram

Kadar bitumen = 6,5 % berat

Berat agregat = 1028,5 gram

Tabel 8.4. Kebutuhan Agregat tiap Mould untuk Kadar Bitumen 6,5 %

  % % Tertahan Berat AgregatNomor lolos

KumulatifTiap Tiap Kumulatif

Saringan blend Saringan Saringan Saringan gram gram1 2 3 4 5 6

3/4" 100.00 0.00 0.00 0.00 0.001/2" 88.30 11.70 11.70 120.35 120.35# 4 58.01 41.99 30.29 311.53 431.87# 8 54.26 45.74 3.75 38.58 470.45# 30 33.24 66.76 21.02 216.15 686.60# 50 25.20 74.80 8.04 82.69 769.29# 100 15.06 84.94 10.14 104.27 873.56# 200 6.01 93.99 9.06 93.17 966.73PAN 0.00 100.00 6.01 61.77 1028.50

100.00 Aspal dalam % berat : 6.5 71.5 1100.00

Page 12: Job Mix Design

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 62

Bab 8 Job Mix DesignKelompok XIII

Berat 1 mould = 1100 gram

Kadar bitumen = 7,0 % berat

Berat agregat = 1023 gram

Tabel 8.5. Kebutuhan Agregat tiap Mould untuk Kadar Bitumen 7 %

  % % Tertahan Berat AgregatNomor lolos

KumulatifTiap Tiap Kumulatif

Saringan blend Saringan Saringan Saringan gram gram1 2 3 4 5 63/4" 100.00 0.00 0.00 0.00 0.001/2" 88.30 11.70 11.70 119.70 119.70# 4 58.01 41.99 30.29 309.86 429.56# 8 54.26 45.74 3.75 38.37 467.94# 30 33.24 66.76 21.02 214.99 682.93# 50 25.20 74.80 8.04 82.25 765.18# 100 15.06 84.94 10.14 103.71 868.89# 200 6.01 93.99 9.06 92.68 961.56PAN 0.00 100.00 6.01 61.44 1023.00

100.00 Aspal dalam % berat : 7 77 1100.00

Page 13: Job Mix Design

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 63

Bab 8 Job Mix DesignKelompok XIII

8.9. Pembahasan

1. Pekerjaan job mix design tidak dapat dilepaskan dari percobaan analisis

saringan karena dari analisis saringan diperoleh komposisi agregat yang

diperlukan untuk membuat campuran.

2. Kadar bitumen tertentu akan diperoleh berat bitumen yang tertentu pula seperti

yang tercantum dalam tabel. Dengan demikian akan diperoleh berat bitumen

yang berbeda apabila kadar bitumennya berbeda.

3. Agregat yang beratnya sama dan kadar bitumennya semakin besar akan

diperoleh berat campuran yang semakin besar pula.

4. Kadar bitumen yang semakin besar, maka campuran akan semakin encer.

5. Adanya selisih berat agregat antara kadar bitumen yang satu dengan yang lain

disebabkan antara lain oleh penyusutan karena oven. Oleh karena itu, bila

dikehendaki hasil yang baik, maka agregat ditimbang setelah benar-benar

kering oven.

8.10. Kesimpulan

Dari percobaan job mix design diperoleh berat bitumen untuk masing-masing

kadar bitumen adalah sebagai berikut:

Tabel 8.6. Berat Bitumen

Kadar bitumen

(%)

Berat kumulatif

agregat (gram)

Berat bitumen

(gram)

5,5

6,0

6,5

7,0

7,5

1045

1039,5

1034

1028,5

1023

55

60,5

66

71,5

77

Page 14: Job Mix Design

Laporan Praktikum Perkerasan Jalan Raya 64

Bab 8 Job Mix DesignKelompok XIII

8.11. Saran

1. Pada waktu mencampur bitumen dengan agregat diusahakan mengenai agregat

kasar dulu karena jika mengenai filler terlebih dahulu akan sulit mencampur

dengan agregat kasar.

2. Pada waktu memanaskan dan mencampur bitumen jangan terlalu panas atau

suhu terlalu tinggi karena kandungan bitumen dapat berkurang sehingga dapat

berpengaruh pada kelekatan agregatnya.

3. Pada waktu penumbukkan sebaiknya menurunkan suhu campuran bitumen

setelah dipanaskan agar saat menumbuk campuran dapat saling mengikat atau

mempermudah dalam proses pemadatan.

4. Suhu jangan terlalu dingin sebelum penumbukkan karena kekakuan bitumen

menjadi besar sehingga sulit untuk dipadatkan atau sulit menyatu.