mix of islamic story

658
Al-Qur'an Sebagai Pembela Di Hari Akhirat Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al- Qur'an, setelah itu Rasulullah S.A.W memberitahu tentang kelebihan Al-Qur'an." Telah bersabda Rasulullah S.A.W : “Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya." Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, "Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?" Maka berkata Al-Qur'an : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari." Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al- Qur'an itu : "Adakah kamu Al-Qur'an?" Lalu Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca mengadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya. Pada kedua ayah dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : "Dari manakah kami memperoleh ini semua, pada hal amal kami tidak sampai ini?" Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua karena anak kamu telah mempelajari Al- Qur'an." * * * * * * * * 1

Upload: wahyudhanapermana

Post on 12-Aug-2015

509 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mix of Islamic Story

Al-Qur'an Sebagai Pembela Di Hari Akhirat

Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al-Qur'an, setelah itu Rasulullah S.A.W memberitahu tentang kelebihan Al-Qur'an."

Telah bersabda Rasulullah S.A.W : “Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya."

Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, "Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?"

Maka berkata Al-Qur'an : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari." Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur'an itu : "Adakah kamu Al-Qur'an?" Lalu Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca mengadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya.

Pada kedua ayah dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : "Dari manakah kami memperoleh ini semua, pada hal amal kami tidak sampai ini?" Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua karena anak kamu telah mempelajari Al-Qur'an."

* * * * * * * *

1

Page 2: Mix of Islamic Story

Kisah Lima Perkara Aneh

Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang mahsyur. Suatu ketika dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahwa antara Nabi-nabi yang bukan Rasul ada menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara.

Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi, "Esok engkau diperintahkan keluar dari rumah pada waktu pagi menghadap ke barat. Engkau diperintahkan berbuat, pertama ; apa yang engkau lihat (hadapi) maka makanlah, ke-2 ; engkau sembunyikan, ke-3 ; engkau terima, ke-4 ; jangan engkau putuskan harapan, yang ke-5 ; larilah engkau daripadanya."

Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi itu kebingungan sambil berkata, "Aku diperintahkan memakan pertama aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan."

Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar buku roti. Maka Nabi itu pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur 'Alhamdulillah'.

Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyi-kan, lantas Nabi itu pun menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas itu keluar lagi. Nabi itu pun menanamkannya lagi sehingga tiga kali berturut-turut.

Maka berkatalah Nabi itu, "Aku telah melaksanakan perintahmu." Lalu dia pun meneruskan perjalanannya tanpa disedari oleh Nabi itu yang mangkuk emas itu keluar lagi dari tempat ia ditanam.

Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia tampak seekor burung Elang sedang mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, "Wahai Nabi Allah, tolonglah aku."

Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil burung itu dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas burung Elang itu pun datang menghampiri Nabi itu sambil berkata,

2

Page 3: Mix of Islamic Story

"Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku."

Nabi itu teringatkan pesan arahan dalam mimpinya yang keempat, yaitu tidak boleh putuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya dia membuat keputusan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pahanya dan diberikan kepada elang itu. Setelah mendapat daging itu, elang pun terbang dan burung kecil tadi dilepaskan dari dalam bajunya.

Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalannya. Tidak lama kemudian dia bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari situ karena tidak tahan menghirup bau yang menyakitkan hidungnya. Setelah menemui kelima-lima peristiwa itu, maka kembalilah Nabi ke rumahnya. Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata, "Ya Allah, aku telah pun melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku arti semuanya ini."

Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah S.W.T. bahwa, "Yang pertama engkau makan itu ialah marah. Pada mulanya nampak besar seperti bukit tetapi pada akhirnya jika bersabar dan dapat mengawal serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manis daripada madu. Kedua ; semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan nampak jua. Ketiga ; jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu khianat kepadanya. Keempat ; jika orang meminta kepadamu, maka usahakanlah untuknya demi membantu kepadanya meskipun kau sendiri berhajat. Kelima ; bau yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan hal seseorang). Maka larilah dari orang-orang yang sedang duduk berkumpul membuat ghibah."

Saudara-saudaraku, kelima kisah ini hendaklah kita semaikan dalam diri kita, sebab kelima perkara ini sentiasa ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Perkara yang tidak dapat kita elakkan setiap hari ialah membicarakan orang, memang menjadi tabiat seseorang itu suka membicarakan hal orang lain. Haruslah kita ingat bahwa membicarakan seseorang itu akan menghilangkan pahala kita, sebab ada sebuah hadis mengatakan di akhirat nanti ada seorang hamba Allah akan terkejut melihat pahala yang tidak pernah dikerjakannya. Lalu dia bertanya, "Wahai Allah, sesungguhnya pahala yang Kamu berikan ini tidak pernah aku kerjakan di dunia dulu."

Maka berkata Allah S.W.T., "Ini adalah pahala orang yang berkata-kata tentang dirimu." Dengan ini haruslah kita sadar bahwa walaupun apa yang kita katakan itu memang benar, tetapi kata-kata itu akan merugikan diri kita sendiri. Oleh karena itu, hendaklah kita jangan membicarakan orang walaupun ia benar.

3

Page 4: Mix of Islamic Story

* * * * * * * *

Anjing-Anjing Neraka

Sabda Rasulullah S.A.W kepada Mu'adz, "Wahai Mu'adz, apabila di dalam amal perbuatanmu itu ada kekurangan : Jagalah lisanmu supaya tidak terjatuh di dalam ghibah terhadap

saudaramu/muslimin. Bacalah Al-Qur'an Tanggunglah dosamu sendiri untukmu dan jangan engkau tanggungkan

dosamu kepada orang lain. Jangan engkau mensucikan dirimu dengan mencela orang lain. Jangan engkau tinggikan dirimu sendiri di atas mereka. Jangan engkau masukkan amal perbuatan dunia ke dalam amal perbuatan

akhirat. Jangan engkau menyombongkan diri pada kedudukanmu supaya orang takut

kepada perangaimu yang tidak baik. Jangan engkau membisikkan sesuatu sedang dekatmu ada orang lain. Jangan engkau merasa tinggi dan mulia daripada orang lain. Jangan engkau sakitkan hati orang dengan ucapan-ucapanmu.

Niscaya di akhirat nanti, kamu akan dirobek-robek oleh anjing neraka. Firman Allah S.W.T. yang bermaksud, "Demi (bintang-bintang) yang berpindah dari satu buruj kepada buruj yang lain."

Sabda Rasulullah S.A.W., "Dia adalah anjing-anjing di dalam neraka yang akan merobek-robek daging orang (menyakiti hati) dengan lisannya, dan anjing itupun merobek serta menggigit tulangnya."

Kata Mu'adz, " Ya Rasulullah, siapakah yang dapat bertahan terhadap keadaan seperti itu, dan siapa yang dapat terselamat daripadanya?" Sabda Rasulullah S.A.W., "Sesungguhnya hal itu mudah lagi ringan bagi orang yang telah dimudahkan serta diringankan oleh Allah S.W.T."

* * * * * * * *

Kisah Pemuda Beribu-Bapakan Babi

4

Page 5: Mix of Islamic Story

Nabi Musa adalah satu-satunya Nabi yang dapat berbicara langsung dengan Allah S.W.T Setiap kali dia hendak bermunajat, Nabi Musa akan naik ke Bukit Tursina. Di atas bukit itulah dia akan berbicara dengan Allah. Nabi Musa sering bertanya dan Allah akan menjawab pada waktu itu juga. Inilah kelebihannya yang tidak ada pada nabi-nabi lain.

Suatu hari Nabi Musa telah bertanya kepada Allah. "Ya Allah, siapakah orang di surga nanti yang akan beriringan dengan aku?".

Allah pun menjawab dengan mengatakan nama orang itu, kampung serta tempat tinggalnya. Setelah mendapat jawaban, Nabi Musa turun dari Bukit Tursina dan terus berjalan mengikut tempat yang diberitahu. Setelah beberapa hari di dalam perjalanan akhirnya sampai juga Nabi Musa ke tujuan.

Dengan pertolongan beberapa orang penduduk di situ, beliau kemudian bertemu dengan orang tersebut. Setelah memberi salam beliau dipersilakan masuk dan duduk di ruang tamu.

Tuan rumah itu tidak melayan Nabi Musa. Dia masuk ke dalam kamar dan melakukan sesuatu di dalam. Sebentar kemudian dia keluar sambil membawa seekor babi betina yang besar. Babi itu diperhatikan dengan cermat. Nabi Musa terkejut melihatnya. "Apa ini?”, kata Nabi Musa berbisik dalam hatinya penuh keheranan.

Babi itu dibersihkan dan dimandikan dengan baik. Setelah itu babi itu dilap sampai kering serta dipeluk cium kemudian diantar lagi ke dalam kamar. Tidak lama kemudian dia keluar sekali lagi dengan membawa seekor babi jantan yang lebih besar. Babi itu juga dimandikan dan dibersihkan. Kemudian dilap hingga kering dan dipeluk serta cium dengan penuh kasih sayang. Babi itu kemudiannya diantar lagi ke kamar.

Selesai kerjanya barulah dia menemui Nabi Musa. "Wahai saudara! Apa agama kamu?". "Aku agama Tauhid", jawab pemuda itu yaitu agama Islam. "Habis, mengapa kamu memelihara babi? Kita tidak boleh berbuat begitu." Kata Nabi Musa.

"Wahai tuan hamba", kata pemuda itu. "Sebenarnya kedua babi itu adalah ibu-bapak kandungku. Oleh karena mereka telah melakukan dosa yang besar, Allah telah menukarkan rupa mereka menjadi babi yang bodoh rupanya. Soal dosa mereka dengan Allah itu soal lain. Itu urusannya dengan Allah. Aku sebagai anaknya tetap melaksanakan kewajibanku sebagai anak. Sehari-hari aku berbakti kepada kedua ibu bapaku sebagaimana yang tuan hamba lihat tadi. Walaupun rupa mereka sudah menjadi babi, aku tetap melaksanakan tugasku.", sambungnya.

5

Page 6: Mix of Islamic Story

"Setiap hari aku berdoa kepada Allah agar dosa mereka diampunkan. Aku mermohon supaya Allah menukarkan wajah mereka menjadi manusia lagi, tetapi Allah masih belum mengabulkan juga." tambah pemuda itu lagi.

Maka ketika itu juga Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa a.s. 'Wahai Musa, inilah orang yang akan beriringan dengan kamu di Surga nanti, hasil baktinya yang sangat tinggi kepada kedua ibu bapaknya. Ibu bapaknya yang sudah buruk dengan rupa babi pun dia berbakti juga. Oleh itu Kami naikkan maqamnya sebagai anak soleh disisi Kami."

Allah juga berfirman lagi yang bermaksud : "Oleh karena dia telah berada di maqam anak yang soleh disisi Kami, maka Kami angkat doanya. Tempat kedua ibu bapaknya yang Kami sediakan di dalam neraka telah Kami pindahkan ke dalam surga."

Itulah berkat anak yang soleh. Doa anak yang soleh dapat menebus dosa ibu-bapak yang akan masuk ke dalam neraka pindah ke surga. Ini juga hendaklah dengan syarat dia berbakti kepada ibu-bapaknya. Walaupun hingga ke peringkat rupa ayah dan ibunya seperti babi. Mudah-mudahan ibu-bapak kita mendapat tempat yang baik di akhirat kelak.

Walau bagaimana buruk sekali pun perangai kedua ibu-bapak kita itu bukan urusan kita, urusan kita ialah menjaga mereka dengan penuh kasih sayang sebagaimana mereka menjaga kita sewaktu kecil hingga dewasa.

Walau banyak sekali pun dosa yang mereka lakukan, itu juga bukan urusan kita, urusan kita ialah meminta ampun kepada Allah S.W.T supaya kedua ibu-bapak kita diampuni Allah S.W.T.

Doa anak yang soleh akan membantu kedua ibu-bapaknya mendapat tempat yang baik di akhirat, inilah yang dinanti-nantikan oleh para ibu-bapak di alam kubur. Arti sayang seorang anak kepada ibu dan bapaknya bukan melalui antaran uang rupiah, tetapi sayang seorang anak pada kedua ibu-bapaknya ialah dengan doanya supaya kedua ibu-bapaknya mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah.

* * * * * * * *

Kisah Berkat Di Balik Membaca Bismillah

6

Page 7: Mix of Islamic Story

Ada seorang perempuan tua yang taat beragama, tetapi suaminya seorang yang fasik dan tidak mau mengerjakan kewajiban agama dan tidak mau berbuat kebaikan.

Perempuan itu sentiasa membaca Bismillah setiap kali hendak berbicara dan setiap kali dia hendak melakukan sesuatu sentiasa didahului dengan Bismillah. Suaminya tidak suka dengan sikap istrinya dan sering mengejek isterinya. Suaminya berkata sambil mengejek, "Asyik Bismillah, Bismillah. Sebentar-sebentar Bismillah."

Istrinya tidak berkata apa-apa sebaliknya dia berdoa kepada Allah S.W.T. supaya memberikan hidayah kepada suaminya. Suatu hari suaminya berkata : "Suatu hari nanti akan aku buat kamu kecewa dengan bacaan-bacaanmu itu."

Untuk membuat sesuatu yang mengejutkan isterinya, dia memberikan uang yang banyak kepada isterinya dengan berkata, "Simpan uang ini." Istrinya mengambil uang itu dan menyimpan di tempat yang aman, tanpa diketahuinya, suaminya telah melihat tempat yang digunakan istrinya menyimpan uang. Kemudian dengan diam-diam suaminya itu mengambil uang tersebut dan membuang tas tempat menyimpan uang tadi di belakang rumahnya.

Setelah beberapa hari kemudian suaminya itu memanggil istrinya dan berkata, "Berikan padaku uang yang aku berikan kepada engkau dulu untuk disimpan."

Kemudian isterinya pergi ke tempat dia menyimpan uang itu dan diikuti oleh suaminya dengan berhati-hati dia menghampiri tempat dia menyimpan uang itu dia membuka dengan membaca, "Bismillahirrahmanirrahiim." Ketika itu Allah S.W.T. mengutus malaikat Jibril A.S. untuk mengembalikan tas uang dan menyerahkan uang itu kepada suaminya kembali.

Alangkah terperanjat suaminya, dia berasa bersalah dan mengaku segala perbuatannya kepada isterinya, ketika itu juga dia bertaubat dan mulai mengerjakan perintah Allah, dan dia juga membaca Bismillah apabila dia hendak melakukan pekerjaan.

* * * * * * * *

Kisah Bumi Dan Langit

7

Page 8: Mix of Islamic Story

Adapun terjadinya peristiwa Isra’ dan Mi’raj adalah karena bumi merasa bangga dengan langit. Berkata dia kepada langit, "Hai langit, aku lebih baik dari kamu karena Allah S.W.T. telah menghiaskan aku dengan berbagai-bagai negara, beberapa laut, sungai-sungai, tanam-tanaman, beberapa gunung dan lain-lain."

Berkata langit, "Hai bumi, aku juga lebih elok dari kamu karena matahari, bulan, bintang-bintang, beberapa falah, buruj, 'arasy, kursi dan surga ada padaku."

Berkata bumi, "Hai langit, ditempatku ada rumah yang dikunjungi dan untuk bertawaf para nabi, para utusan dan arwah para wali dan solihin (orang-orang yang baik)."

Bumi berkata lagi, "Hai langit, sesungguhnya pemimpin para nabi dan utusan bahkan sebagai penutup para nabi dan kekasih Allah seru sekalian alam, seutama-utamanya segala yang wujud serta kepadanya penghormatan yang paling sempurna itu tinggal di tempatku. Dan dia menjalankan syari'atnya juga di tempatku."

Langit tidak dapat berkata apa-apa, apabila bumi berkata demikian. Langit mendiamkan diri dan dia mengadap Allah S.W.T dengan berkata, "Ya Allah, Engkau telah mengabulkan permintaan orang yang tertimpa bahaya, apabila mereka berdoa kepada Engkau. Aku tidak dapat menjawab pertanyaan bumi, oleh itu aku minta kepada-Mu ya Allah supaya Muhammad Engkau dinaikkan kepadaku (langit) sehingga aku menjadi mulia dengan kebagusannya dan berbangga."

Lalu Allah S.W.T mengabulkan permintaan langit, kemudian Allah S.W.T memberi wahyu kepada Jibril A.S pada malam tanggal 27 Rajab, "Janganlah engkau (Jibril) bertasbih pada malam ini dan engkau 'Izrail jangan engkau mencabut nyawa pada malam ini."

Jibrail A.S. bertanya, "Ya Allah, apakah kiamat telah datang?"

Allah S.W.T berfirman, maksudnya, "Tidak, wahai Jibril. Tetapi pergilah engkau ke Syurga dan ambillah buraq dan terus pergi kepada Muhammad dengan buraq itu."

Kemudian Jibril A.S. pun pergi dan dia melihat 40,000 buraq sedang bersenang-lenang di taman Syurga dan di wajah masing-masing terdapat nama Muhammad. Di antara 40,000 buraq itu, Jibril A.S. terpandang pada seekor buraq yang sedang menangis bercucuran air matanya. Jibril A.S. menghampiri buraq itu lalu bertanya, "Mengapa engkau menangis, ya buraq?"

8

Page 9: Mix of Islamic Story

Berkata buraq, "Ya Jibril, sesungguhnya aku telah mendengar nama Muhammad sejak 40 tahun, maka pemilik nama itu telah tertanam dalam hatiku dan aku sesudah itu menjadi rindu kepadanya dan aku tidak mau makan dan minum lagi. Aku laksana dibakar oleh api kerinduan." Berkata Jibrail A.S., "Aku akan menyampaikan engkau kepada orang yang engkau rindukan itu."

Kemudian Jibril A.S. mengenakan pelana dan kekang kepada buraq itu dan membawanya kepada Nabi Muhammad S.A.W. Wallahu'alam. Buraq yang diceritakan inilah yang membawa Rasulullah S.A.W dalam perjalanan Isra’ dan Mi’raj.

* * * * * * * *

Kisah Neraka Jahannam

Dikisahkan dalam sebuah hadis bahwa sesungguhnya neraka Jahannam itu adalah hitam gelap, tidak ada cahaya dan tidak pula ia menyala. Dan ia memiliki 7 buah pintu dan pada setiap pintu itu terdapat 70.000 gunung, pada setiap gunung itu terdapat 70.000 lereng dari api dan pada setiap lereng itu terdapat 70.000 belahan tanah yang terdiri dari api, pada setiap belahannya pula terdapat 70.000 lembah dari api.

Dikisahkan dalam hadis tersebut bahwa pada setiap lembah itu terdapat 70.000 gudang dari api, dan pada setiap gudang itu pula terdapat 70,000 kamar dari api, pada setiap kamar itu pula terdapat 70,000 ular dan 70.000 kala, dan dikisahkan dalam hadis tersebut bahwa setiap kala itu mempunyai 70.000 ekor dan setiap ekor pula memiliki 70.000 ruas. Pada setiap ruas kala tersebut mempunyai 70.000 qullah bisa.

Dalam hadis yang sama menerangkan bahwa pada hari kiamat nanti akan dibuka penutup neraka Jahannam, maka ketika pintu neraka Jahannam itu terbuka, akan keluarlah asap datang mengepung mereka di sebelah kiri, lalu datang pula sebuah kumpulan asap mengepung mereka disebelah hadapan muka mereka, serta datang kumpulan asap mengepung di atas kepala dan di belakang mereka. Dan mereka (Jin dan Mausia) apabila memandang akan asap tersebut maka bergetarlah dan mereka berlutut dan memanggil-manggil, "Ya Tuhan kami, selamatkanlah."

Diriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah S.A.W telah bersabda : "Akan didatangkan pada hari kiamat itu neraka Jahannam, dan neraka Jahannam itu mempunyai 70.000 kendali, dan pada setiap kendali itu ditarik oleh 70.000

9

Page 10: Mix of Islamic Story

malaikat, dan berkenaan dengan malaikat penjaga neraka itu besarnya ada diterangkan oleh Allah S.W.T dalam surah At-Tahrim ayat 6 yang bermaksud : "Sedang penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras."

Setiap malaikat apa yang ada di antara pundaknya adalah jarak perjalanan setahun, dan setiap satu dari mereka itu mempunyai kekuatan yang mana kalau dia memukul gunung dengan pemukul yang ada padanya, maka niscaya akan hancur lebur gunung tersebut. Dan dengan sekali pukulan saja ia akan membenamkan 70.000 orang ke dalam neraka Jahannam.

* * * * * * * *

Tujuh Macam Pahala Yang Dapat Dinikmatinya Selepas Matinya

Dari Anas r.a. berkata bahwa ada tujuh macam pahala yang dapat diterima seseorang itu selepas matinya.1. Barangsiapa yang mendirikan masjid, maka ia tetap mendapat pahalanya

selagi masjid itu digunakan oleh orang untuk beramal ibadat di dalamnya. 2. Barangsiapa yang mengalirkan air sungai maka ia tetap mendapat pahalanya

selagi ada orang yang minum daripadanya. 3. Barangsiapa yang menulis mushaf ia akan mendapat pahala selagi ada orang

yang membacanya. 4. Orang yang menggali sumur selagi ada orang yang menggunakannya. 5. Barangsiapa yang menanam tanam-tanaman selagi ada yang memakannya

baik dari manusia atau burung. 6. Mereka yang mengajarkan ilmu yang berguna selama ia diamalkan oleh

orang yang mempelajarinya. 7. Orang yang meninggalkan anak yang soleh yang mana dia selalu

mendoakan kedua orang tuanya dan beristighfar baginya 8. Anak yang selalu diajari ilmu Al-Qur'an maka orang yang mengajarnya

akan mendapat pahala selagi anak itu mengamalkan ajaran-ajarannya tanpa mengurangi pahala anak itu sendiri.

Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah S.A.W. telah bersabda : "Apabila telah mati anak Adam itu, maka terhentilah amalnya melainkan tiga macam :1. Sedekah yang berjalan terus (Sedekah Amal Jariah) 2. Ilmu yang berguna dan diamalkan. 3. Anak yang soleh yang mendoakan baik baginya.”

* * * * * * * *

10

Page 11: Mix of Islamic Story

11

Page 12: Mix of Islamic Story

Kisah Kelebihan Berpuasa Pada 10 Muharram Dan Peristiwa-Peristiwa

Yang Terjadi Pada Hari Tersebut

Dari Ibnu Abbas r.a berkata Rasulullah S.A.W bersabda : "Barangsiapa yang berpuasa pada hari Aasyura (10 Muharram) maka Allah S.W.T akan memberi kepadanya pahala 10.000 malaikat dan barangsiapa yang berpuasa pada hari Aasyura (10 Muharram) maka akan diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah, dan 10.000 pahala orang mati syahid, dan barang siapa yang mengusap kepala anak-anak yatim pada hari tersebut maka Allah S.W.T akan menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Dan barangsiapa yang memberi makan kepada orang yang berbuka puasa pada orang mukmin pada hari Aasyura, maka seolah-olah dia memberi makan pada seluruh ummat Rasulullah S.A.W yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka."

Lalu para sahabat bertanya Rasulullah S.A.W : "Ya Rasulullah S.A.W, adakah Allah telah melebihkan hari Aasyura daripada hari-hari lain?". Maka berkata Rasulullah S.A.W : "Ya, memang benar, Allah Taala menjadikan langit dan bumi pada hari Aasyura, menjadikan laut pada hari Aasyura, menjadikan bukit-bukit pada hari Aasyura, menjadikan Nabi Adam dan juga Hawa pada hari Aasyura, lahirnya Nabi Ibrahim juga pada hari Aasyura, dan Allah S.W.T menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api juga pada hari Aasyura, Allah S.W.T menenggelamkan Fir'aun pada hari Aasyura, menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub a.s pada hari Asyura, Allah S.W.T menerima taubat Nabi Adam pada hari Aasyura, Allah S.W.T mengampunkan dosa Nabi Daud pada hari Aasyura, Allah S.W.T mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman juga pada hari Aasyura, dan akan terjadi hari kiamat itu juga pada hari Aasyura!".

* * * * * * * *

Kisah Nafsu Yang Membantah Pada Perintah Allah

Dalam sebuah kitab karangan 'Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyi, seorang ulama yang hidup dalam abad ke XIII Hijrah, menerangkan bahwa sesungguhnya Allah S.W.T telah menciptakan akal, maka Allah S.W.T telah berfirman yang berfirman : "Wahai akal mengadaplah engkau." Maka akal pun mengadap kehadapan Allah S.W.T., kemudian Allah

12

Page 13: Mix of Islamic Story

S.W.T berfirman yang bermaksud : "Wahai akal berbaliklah engkau!", lalu akal pun berbalik.

Kemudian Allah S.W.T. berfirman lagi yang bermaksud : "Wahai akal! Siapakah aku?". Lalu akal pun berkata, "Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang daif dan lemah." Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Wahai akal, tidak Ku-ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau."

Setelah itu Allah S.W.T menciptakan nafsu, dan berfirman kepadanya yang bermaksud : "Wahai nafsu, mengadaplah kamu!". Nafsu tidak menjawab sebaliknya mendiamkan diri. Kemudian Allah S.W.T berfirman lagi yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau."

Setelah itu Allah S.W.T menyiksanya di neraka jahim selama 100 tahun, dan kemudian mengeluarkannya. Kemudian Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau."

Lalu Allah S.W.T menyiksa nafsu itu dalam neraka Juu' selama 100 tahun. Setelah dikeluarkan maka Allah S.W.T berfirman yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?" Akhirnya nafsu mengakui dengan berkata, "Aku adalah hamba-Mu dan Kamu adalah tuhanku." Dalam kitab tersebut juga diterangkan bahwa dengan sebab itulah maka Allah S.W.T mewajibkan puasa.

Dalam kisah ini dapatlah kita mengetahui bahwa nafsu itu adalah sangat jahat oleh itu hendaklah kita menjaga nafsu itu, jangan biarkan nafsu itu menjaga kita, sebab kalau dia yang menjaga kita maka kita akan menjadi musnah.

* * * * * * * *

Manusia Berhadapan Dengan Enam Persimpangan

Abu Bakar r.a. berkata, "Sesungguhnya iblis berdiri di depanmu, jiwa di sebelah kananmu, nafsu di sebelah kirimu, dunia di sebelah belakangmu dan semua anggota tubuhmu berada di sekitar tubuhmu. Sedangkan Allah di atasmu. Sementara iblis terkutuk mengajakmu meninggalkan agama, jiwa mengajakmu ke arah maksiat, nafsu mengajakmu memenuhi syahwat, dunia mengajakmu supaya memilihnya dari akhirat dan anggota tubuh menagajakmu melakukan

13

Page 14: Mix of Islamic Story

dosa. Dan Tuhan mengajakmu masuk Surga serta mendapat keampunan-Nya, sebagaimana firmannya yang bermaksud, "....Dan Allah mengajak ke Syurga serta menuju keampunan-Nya..."

Barangsiapa yang memenuhi ajakan iblis, maka hilang agama dari dirinya. Barangsiapa yang memenuhi ajakan jiwa, maka hilang darinya nilai nyawanya. Barangsiapa yang memenuhi ajakan nafsunya, maka hilanglah akal dari dirinya. Barangsiapa yang memenuhi ajakan dunia, maka hilang akhirat dari dirinya. Dan barangsiapa yang memenuhi ajakan anggota tubuhnya, maka hilang surga dari dirinya. Dan barangsiapa yang memenuhi ajakan Allah S.W.T., maka hilang dari dirinya semua kejahatan dan ia memperoleh semua kebaikan."

Iblis adalah musuh manusia, sementara manusia adalah sasaran iblis. Oleh itu, manusia hendaklah sentiasa waspada sebab iblis sentiasa melihat tepat pada sasarannya.

* * * * * * * *

5 Wasiat Dari Allah S.W.T. Kepada Rasulullah S.A.W

Dari Nabi S.A.W., "Pada waktu malam saya di isra’kan sampai ke langit, Allah S.W.T telah memberikan lima wasiat, antaranya : Janganlah engkau gantungkan hatimu kepada dunia karena sesungguhnya

Aku tidak menjadikan dunia ini untuk engkau. Jadikan cintamu kepada-Ku sebab tempat kembalimu adalah kepada-Ku. Bersungguh-sungguhlah engkau mencari surga. Putuskan harapan dari makhluk karena sesungguhnya mereka itu sedikitpun

tidak ada kuasa di tangan mereka. Rajinlah mengerjakan sholat tahajjud karena sesungguhnya pertolongan itu

berserta qiamullail.

Ibrahim bin Adham berkata, "Telah datang kepadaku beberapa orang tamu, dan saya tahu mereka itu adalah wakil guru tariqat. Saya berkata kepada mereka, berikanlah nasihat yang berguna kepada saya, yang akan membuat saya takut kepada Allah S.W.T.

Lalu mereka berkata, "Kami wasiatkan kepada kamu 7 perkara, yaitu :1. Orang yang banyak bicaranya janganlah kamu harapkan sangat kesadaran

hatinya. 2. Orang yang banyak makan janganlah kamu harapkan sangat kata-kata bijak

darinya.

14

Page 15: Mix of Islamic Story

3. Orang yang banyak bergaul dengan manusia janganlah kamu harapkan sangat kemanisan ibadahnya.

4. Orang yang cinta kepada dunia janganlah kamu harapkan sangat khusnul khatimahnya.

5. Orang yang bodoh janganlah kamu harapkan sangat akan hidup hatinya. 6. Orang yang memilih berkawan dengan orang yang zalim janganlah kamu

harapkan sangat kelurusan agamanya. 7. Orang yang mencari keridhoan manusia janganlah harapkan sangat akan

keridhoan Allah daripadanya."

* * * * * * * *

Hikmah Meninggalkan Berkata Bohong

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Luqman Hakim, menceritakan pada suatu hari ada seorang telah datang berjumpa dengan Rasulullah S.A.W. karena hendak memeluk agama Islam. Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, lelaki itu lalu berkata : "Ya Rasulullah. Sebenarnya hamba ini selalu saja berbuat dosa dan susah hendak meninggalkannya." Maka Rasulullah menjawab : "Maukah engkau berjanji bahwa engkau sanggup untuk tidak berkata bohong?" "Ya, saya berjanji" jawab lelaki itu singkat. Setelah itu, dia pun pulanglah ke rumahnya.

Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal sebagai seorang yang jahat. Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan meminum minuman keras. Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia sedaya upaya untuk meninggalkan segala keburukan itu. Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rasulullah S.A.W.

Dalam perjalanan pulang dari menemui Rasulullah S.A.W. lelaki itu berkata di dalam hatinya : "Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang dikehendaki oleh Rasulullah itu."

Maka setiap kali hatinya terdorong untuk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek. "Berani engkau berbuat jahat. Apakah jawaban kamu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah. Sanggupkah engkau berbohong kepadanya" bisik hati kecil. Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat, maka dia teringat segala pesan Rasulullah S.A.W. dan setiap kali pulalah hatinya berkata : "Kalau aku berbohong kepada Rasulullah berarti aku telah mengkhianati janjiku padanya. Sebaliknya jika aku berkata benar berarti aku akan menerima hukuman

15

Page 16: Mix of Islamic Story

sebagai orang Islam. Oh Tuhan....sesungguhnya di dalam pesan Rasulullah itu terkandung sebuah hikmah yang sangat berharga."

Setelah dia berjuang dengan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu berhasil di dalam perjuangannya menentang kehendak nalurinya. Menurut hadis itu lagi, sejak dari hari itu mulailah babak baru dalam hidupnya. Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang digariskan oleh Rasulullah S.A.W. Hingga ke akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang soleh dan mulia.

* * * * * * * *

Batu-Batu Yang Aneh

Dalam sebuah hadis menceritakan, pada zaman dahulu ada seorang lelaki wukuf di Arafah. Dia berhenti di lapangan luas itu. Pada waktu itu orang sedang melakukan ibadat haji. Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang sangat penting. Bahkan wukuf di Arafah itu disebut sebagai haji yang sebenarnya karena apabila seorang itu berwukuf di padang Arafah dianggap hajinya telah sempurna walaupun yang lainnya tidak sempat dilakukan.

Sabda Rasulullah mengatakan : "Alhajju Arafat" (Haji itu wukuf di Arafah)

Rupanya lelaki itu tadi masih belum mengenali Islam dengan lebih mendalam. Masih dalam istilah 'muallaf'. Semasa dia berada di situ, dia telah mengambil tujuh biji batu lalu berkata pada batu itu : "Hai batu-batu, saksikanlah olehmu bahwa aku bersumpah bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah dan Muhammad itu utusan Allah."

Setelah dia berkata begitu dia pun tertidur di situ. Dia meletakkan ketujuh-tujuh batu itu di bawah kepalanya. Tidak lama kemudian dia bermimpi seolah-olah telah datang kiamat. Dalam mimpi itu juga dia telah diperiksa segala dosa-dosa dan pahalanya oleh Tuhan. Setelah selesai pemeriksaan itu ternyata dia harus masuk ke dalam neraka. Maka dia pun pergi ke neraka dan hendak memasuki salah satu daripada pintu-pintunya.

Tiba-tiba batu kecil yang dikumpulnya tadi datang dekat pintu neraka tersebut. Tetapi mereka tidak sanggup rupanya. Malaikat azab telah berada di situ. Semua malaikat itu menolaknya masuk ke pintu neraka tersebut. Tapi sanggup rupanya. Kemudian dia pun pergi ke pintu lain. Para malaikat itu tetap

16

Page 17: Mix of Islamic Story

berusaha hendak memasukkannya ke dalam neraka tapi tidak berhasil karena batu mengikut ke mana saja dia pergi.

Akhirnya habislah ketujuh pintu neraka didatanginya. Para malaikat yang bertindak akan menyiksa orang-orang yang masuk neraka berusaha sekuat tenaga untuk mendorong lelaki itu dalam neraka tetapi tidak berhasil. Sampai di pintu neraka nomor tujuh, neraka itu tidak mau menerimanya karena ada batu yang mengikutinya. Ketujuh-tujuh batu itu seolah-olah membentengi lelaki itu daripada memasuki neraka. Kemudian dia naik ke Arasy di langit yang ketujuh. Di situlah Allah berfirman yang bermaksud : "Wahai hambaku, aku telah menyaksikan batu-batu yang engkau kumpulkan di padang Arafah. Aku tidak akan menyia-nyiakan hakmu. Bagaimana aku akan menyia-nyiakan hakmu sedangkan aku telah menyaksikan bunyi 'syahadat' yang engkau ucapkan itu. Sekarang masuklah engkau ke dalam surga."

Kemudian dia menghampiri pintu surga itu, tiba-tiba pintu surga itupun terbuka lebar. Rupanya kunci syurga itu adalah kalimat syahadat yang diucapkannya dahulu.

* * * * * * * *

10 Pesan Allah S.W.T Kepada Nabi Musa A.S.

Abul-Laits Assamarqandi meriwayatkan kepada sanadnya dari Jabir bin Abdillah r.a. berkata Rasulullah S.A.W bersabda : "Allah S.W.T. telah memberikan kepada Nabi Musa bin Imran a.s. dalam alwaah 10 bab : Wahai Musa jangan menyekutukan AKU dengan suatu apa pun bahwa

AKU telah memutuskan bahwa api neraka akan menyambar muka orang-orang musrikin.

Taatlah kepada-Ku dan kedua orang tuamu niscaya Aku pelihara kamumu dari segala bahaya dan akan Aku panjangkan umurmu dan Aku hidupkan kamu dengan penghidupan yang baik.

Jangan sekali-kali membunuh jiwa yang Aku haramkan kecuali dengan hak niscaya akan menjadi sempit bagimu dunia yang luas dan langit dengan semua penjurunya dan akan kembali engkau dengan murka-Ku ke dalam api neraka.

Jangan sekali-kali sumpah dengan nama-Ku dalam dusta atau durhaka sebab Aku tidak akan membersihkan orang yang tidak mensucikan Aku dan tidak mengagung-agungkan nama-Ku.

17

Page 18: Mix of Islamic Story

Jangan hasut, dengki dan iri hati terhadap apa yang Aku berikan kepada orang-orang, sebab penghasut itu musuh nikmat-Ku, menolak kehendak-Ku, membenci kepada pembagian yang Aku berikan kepada hamba-hamba-Ku dan barangsiapa yang tidak meninggalkan perbuatan tersebut, maka bukan daripada-Ku.

Jangan menjadi saksi terhadap apa yang tidak engkau ketahui dengan benar-benar dan engkau ingat dengan akalmu dan perasaanmu sebab Aku menuntut saksi-saksi itu dengan teliti atas persaksian mereka.

Jangan mencuri dan jangan berzina dengan istri jiran tetanggamu sebab niscaya Aku tutup wajah-Ku daripadamu dan Aku tutup pintu-pintu langit daripadanya.

Jangan menyembelih korban untuk selain dari-Ku sebab Aku tidak menerima korban kecuali yang disebut nama-Ku dan ikhlas untuk-Ku.

Cintailah terhadap sesama manusia sebagaimana yang engkau suka terhadap dirimu sendiri.

Jadikan hari Sabtu itu hari untuk beribadat kepada-Ku dan hiburkan anak keluargamu. Kemudian Rasulullah S.A.W bersabda lagi : "Sesungguhnya Allah S.W.T menjadikan hari Sabtu itu hari raya untuk Nabi Musa a.s. dan Allah S.W.T memilih hari Jum'at sebagai hari raya untukku."

* * * * * * * *

Seorang Anak Membangkang Perintah Ayahnya

Ketika Rasulullah S.A.W memanggil kaum Muslimin yang mampu berperang untuk terjun ke gelanggang perang Badar, terjadi dialog menarik antara Saad bin Khaitsamah dengan ayahnya yakni Khaitsamah. Dalam masa-masa itu panggilan seperti itu tidak terlalu mengherankan. Kaum Muslimin sudah tidak merasa asing bila dipanggil untuk membela agama Allah dan jihad fisabilillah. Sebab itu Khaitsamah berkata kepada anaknya, "Wahai anakku, aku akan keluar untuk berperang dan kau tinggal di rumah menjaga wanita dan anak-anak."

"Wahai ayahku, demi Allah janganlah berbuat seperti itu, karena keinginanku untuk memerangi mereka lebih besar daripada keinginanmu. Engkau telah berkepentingan untuk tinggal di rumah, maka izinkanlah aku keluar dan tinggallah engkau di sini, wahai ayahku."

Khaitsamah marah dan berkata kepada anaknya, "Kau membangkang dan tidak mentaati perintahku." Saad menjawab, "Allah mewajibkan aku berjihad

18

Page 19: Mix of Islamic Story

dan Rasulullah memanggilku untuk berangkat berperang. Sedangkan engkau meminta sesuatu yang lain padaku, sehingga bagaimana engkau rela melihat aku taat padamu tetapi aku menentang Allah dan Rasulullah."

Maka Khaitsamah berkata, "Wahai anakku, apabila ada antara kita harus ada yang berangkat satu orang baik kau atau aku, maka dahulukan aku untuk berangkat." Saad menjawab, "Demi Allah wahai ayahku, kalau bukan masalah surga, maka aku akan mendahulukanmu."

Khaitsamah tidak rela kecuali melalui undian antara dia dan anaknya sehingga terasa lebih adil. Hasil undian menunjukkan bahwa Saadlah yang harus turun ke medan perang. Dia pun turun ke medan Badar dan mati syahid.

Setelah itu Khaitsamah berangkat menuju medan pertempuran. Tetapi Rasulullah tidak mengizinkannya. Hanya saja Rasulullah akhirnya mengizinkannya setelah Khaitsamah berkata sambil menangis, "Wahai Rasulullah, aku sekali terjun dalam perang Badar. Lantaran inginnya aku harus mengadakan undian dengan anakku. Tetapi itu dimenangkannya sehingga dia yang mendapat mati syahid. Kemarin aku bermimpi di mana di dalamnya anakku itu berkata kepadaku, "Engkau harus menemani kami di surga, dan aku telah menerima janji Allah. Wahai Rasulullah, demi Allah aku rindu untuk menemaninya di surga. Usiaku telah lanjut dan aku ingin berjumpa dengan Tuhanku."

Setelah diizinkan Rasulullah, Khaitsamah bertempur hingga mati syahid dan berjumpa dengan anaknya di surga.

* * * * * * * *

Awan Mengikuti Orang Yang Bertaubat

Diriwayatkan bahwa seorang tukang jagal terpesona kepada budak tetangganya. Suatu saat gadis itu mendapatkan tugas menyelesaikan urusan keluarganya di desa lain. Si tukang jagal lalu mengikutinya dari belakang sampai akhirnya berhasil menemukannya. Si tukang jagal lalu memanggil gadis itu dan mengajaknya menikmati kesempatan langka dan indah itu. Tetapi gadis itu menjawab, "Jangan lakukan. Meskipun sangat mencintaimu, aku sangat takut kepada Allah."

19

Page 20: Mix of Islamic Story

Mendengar jawaban itu, si tukang jagal merasa dunia berputar. Karena menyesal dan sadar hatinya gementar, tenggoroknya kering dan hatinya semakin berdebar, dia lalu berkata, "Kau takut kepada Allah sedangkan aku tidak."

Dia pulang sambil bertaubat. Di jalan ia diserang haus dan nyaris mati. Ia kemudian bertemu seorang soleh. Mereka berjalan bersama. Mereka melihat gumpalan awan berjalan menaungi mereka berdua sampai mereka masuk ke sebuah desa. Mereka berdua yakin bahwa awan itu untuk orang yang soleh. Kemudian mereka berpisah di desa tersebut. Awan itu ternyata condong dan terus menaungi si tukang jagal itu sampai dia tiba di rumahnya. Orang soleh tadi heran melihat kenyataan ini. Dia lalu mengikuti tukang jagal tadi lantas bertanya kepadanya dan dijawabnya juga di tempat itu. Maka laki-laki soleh itu berkata, "Janganlah heran terhadap apa yang kau lihat, karena orang yang bertaubat kepada Allah itu berada di suatu tempat yang tak seorang pun berada di situ."

* * * * * * * *

Ayat Kursi Menjelang Tidur

Abu Hurairah r.a. pernah ditugaskan oleh Rasulullah S.A.W untuk menjaga gudang zakat di bulan Ramadhan. Tiba-tiba muncullah seseorang, lalu mencuri segenggam makanan. Namun kepintaran Hurairah memang patut dipuji, kemudian pencuri itu kemudian berhasil ditangkapnya.

"Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W," gertak Abu Hurairah. Bukan main takutnya pencuri itu mendengar ancaman Abu Hurairah, hingga kemudian ia pun merengek-rengek : "Saya ini orang miskin, keluarga tanggungan saya banyak, sementara saya sangat memerlukan makanan."

Maka pencuri itu pun dilepaskan. Bukankah zakat itu pada akhirnya akan diberikan kepada fakir miskin ? Hanya saja, cara memang keliru. Mestinya jangan keliru.

Keesokan harinya, Abu Hurairah melaporkan kepada Rasulullah S.A.W. Maka bertanyalah beliau : "Apa yang dilakukan kepada tawananmu semalam, ya Abu Hurairah?"

Ia mengeluh, "Ya Rasulullah, bahwa ia orang miskin, keluarganya banyak dan sangat memerlukan makanan," jawab Abu Hurairah. Lalu diterangkan pula olehnya, bahwa ia kasihan kepada pencuri itu, lalu dilepaskan-nya.

20

Page 21: Mix of Islamic Story

"Bohong dia," kata Nabi : "Padahal nanti malam ia akan datang lagi."

Karena Rasulullah S.A.W berkata begitu, maka penjagaannya diperketat, dan kewaspadaan pun ditingkatkan. Dan, benar juga, pencuri itu kembali lagi, lalu mengambil makanan seperti kemarin. Dan kali ini ia pun tertangkap.

"Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah S.A.W," ancam Abu Hurairah, sama seperti kemarin. Dan pencuri itu pun sekali lagi meminta ampun : "Saya orang miskin, keluarga saya banyak. Saya berjanji esok tidak akan kembali lagi."

Kasihan juga rupanya Abu Hurairah mendengar keluhan orang itu, dan kali ini pun ia kembali dilepaskan. Pada paginya, kejadian itu dilaporkan kepada Rasulullah S.A.W, dan beliau pun bertanya seperti kemarin. Dan setelah mendapat jawaban yang sama, sekali lagi Rasulullah menegaskan : "Pencuri itu bohong, dan nanti malam ia akan kembali lagi."

Malam itu Abu Hurairah berjaga-jaga dengan kewaspadaan dan kepintaran penuh. Mata, telinga dan perasaannya dipasang baik-baik. Diperhatikannya dengan teliti setiap gerak-gerik di sekelilingnya sudah dua kali ia dibohongi oleh pencuri. Jika pencuri itu benar-benar datang seperti dikatakan oleh Rasulullah dan ia berhasil menangkapnya, ia telah bertekad tidak akan melepaskannya sekali lagi. Hatinya sudah tidak sabar lagi menunggu-nunggu datangnya pencuri jahanam itu. Ia kesal. Kenapa pencuri kemarin itu dilepaskan begitu saja sebelum diseret ke hadapan Rasulullah S.A.W ? Kenapa mau saja ia ditipu olehnya ? "Awas!" katanya dalam hati. "Kali ini tidak akan kuberikan ampun."

Malam semakin larut, jalanan sudah sepi, ketika tiba-tiba muncul sesosok bayangan yang datang menghampiri tupukkan makanan yang dia jaga. "Nah, benar juga, ia datang lagi," katanya dalam hati. Dan tidak lama kemudian pencuri itu telah bertekuk lutut di hadapannya dengan wajah ketakutan. Diperhatikannya benar-benar wajah pencuri itu. Ada semacam kepura-puraan pada gerak-geriknya.

"Kali ini kau pastinya kuadukan kepada Rasulullah. Sudah dua kali kau berjanji tidak akan datang lagi ke mari, tapi ternyata kau kembali juga. Lepaskan saya," pencuri itu memohon. Tapi, dari tangan Abu Hurairah yang menggenggam erat-erat dapat dipahami, bahwa kali ini ia tidak akan dilepaskan lagi. Maka dengan rasa putus asa ahirnya pencuri itu berkata : "Lepaskan saya, akan saya ajari tuan beberapa kalimat yang sangat berguna."

21

Page 22: Mix of Islamic Story

"Kalimat-kalimat apakah itu?" Tanya Abu Hurairah dengan rasa ingin tahu. "Bila tuan hendak tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Maka tuan akan selalu dipelihara oleh Allah, dan tidak akan ada setan yang berani mendekati tuan sampai pagi."

Maka pencuri itu pun dilepaskan oleh Abu Hurairah. Agaknya naluri keilmuannya lebih menguasai jiwanya sebagai penjaga gudang.

Dan keesokan harinya, ia kembali menghadap Rasulullah S.A.W untuk melaporkan pengalamannya yang luar biasa tadi malam. Ada seorang pencuri yang mengajarinya kegunaan ayat Kursi.

"Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?" tanya Rasul sebelum Abu Hurairah sempat menceritakan segalanya. "Ia mengajariku beberapa kalimat yang katanya sangat berguna, lalu ia saya lepaskan," jawab Abu Hurairah.

"Kalimat apakah itu?" tanya Nabi. Katanya : "Kalau kamu tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Dan ia katakan pula : "Jika engkau membaca itu, maka engkau akan selalu dijaga oleh Allah, dan tidak akan didekati setan hingga pagi hari."

Menanggapi cerita Abu Hurairah, Nabi S.A.W berkata, "Pencuri itu telah berkata benar, sekalipun sebenarnya ia tetap pendusta." Kemudian Nabi S.A.W bertanya pula : "Tahukah kamu, siapa sebenarnya pencuri yang bertemu denganmu tiap malam itu?" "Entahlah." Jawab Abu Hurairah. "Itulah setan." Jelas Rasulullah

* * * * * * * *

Percakapan Musa A.S Dengan Tuhan

Musa A.S: Oh Tuhan, ajarilah kami sesuatu yang dapat kami pakai untuk berzikir dan berdo'a kepada Engkau.

Tuhan : “Ucapkan, Laa Ilaaha Illlallaah hai Musa”.

Musa A.S: Oh Tuhan, semua hamba-Mu telah mengucapkan kalimat itu.

22

Page 23: Mix of Islamic Story

Tuhan : Hai Musa, andaikan langit yang tujuh berserta seluruh penghuninya selain Aku, dan bumi yang tujuh ditimbang dengan Laa Ilaaha Illallaah, niscaya masih berat Laa Ilaaha Illallaah.

Kata Hikmah :1. Kisah ini diambil dari hadis Nabi S.A.W yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu

Hibban dan Imam Al-Hakim dari Abi Sa'id Al-Khud riyyi r.a.2. Nilai Laa Ilaaha Illallaah lebih hebat daripada langit, bumi dan seluruh

penghuninya.3. Langit itu berpenghuni.4. Bumi itu tujuh lapis sebagaimana langit.5. Seutama-utama zikir adalah Laa Ilaaha Illallaah.

* * * * * * * *

Jenazah Berubah Menjadi Babi Hutan

Seorang anak mendatangi Rasulullah sambil menangis. Peristiwa itu sangat mengharukan Rasulullah S.A.W yang sedang duduk bersama-sama sahabat yang lain.

"Mengapa engkau menangis wahai anakku?" tanya Rasulullah. "Ayahku telah meninggal tetapi tiada seorang pun yang datang melawat. Aku tidak mempunyai kain kafan, siapa yang akan memakamkan ayahku dan siapa pula yang akan memandikannya?" Tanya anak itu.

Segeralah Rasulullah memerintahkan Abu Bakar dan Umar untuk menjenguk jenazah itu. Betapa terperanjatnya Abu Bakar dan Umar, mayat itu berubah menjadi seekor babi hutan. Kedua sahabat itu lalu segera kembali melapor kepada Rasulullah S.A.W.

Maka datanglah sendiri Rasulullah S.A.W ke rumah anak itu. Didoakan kepada Allah sehingga babi hutan itu kembali berubah menjadi jenazah manusia. Kemudian Nabi mensholatinya dan meminta sahabat untuk memakamkannya. Betapa herannya para sahabat, ketika jenazah itu akan dimakamkan berubah kembali menjadi babi hutan.

Melihat kejadian itu, Rasulullah menanyakan anak itu apa yang dikerjakan oleh ayahnya selama hidupnya.

"Ayahku tidak pernah mengerjakan sholat selama hidupnya," jawab anak itu. Kemudian Rasulullah bersabda kepada para sahabatnya, "Para sahabat,

23

Page 24: Mix of Islamic Story

lihatlah sendiri. Begitulah akibatnya bila orang meninggalkan sholat selama hidupnya. Ia akan menjadi babi hutan di hari kiamat."

* * * * * * * *

Minum Arak Awal Segala Kejahatan

Dosa manakah, minum minuman yang memabukkan, berzina atau membunuh. Itulah teka-teki sebagai inti khutbah Khalifah Ustman bin Affan r.a. seperti yang diriwayatkan oleh Az-Zuhriy, dalam khutbah Ustman itu mengingatkan umat agar berhati-hati terhadap minuman khamr atau arak. Sebab minuman yang memabukkan itu sebagai pangkal perbuatan keji dan sumber segala dosa.

Dulu hidup seorang ahli ibadah yang selalu tekun beribadah ke masjid, lanjut khutbah Khalifah Ustman. Suatu hari lelaki yang soleh itu berkenalan dengan seorang wanita cantik.

Karena sudah terjatuh hati, lelaki itu menurut saja ketika disuruh memilih antara tiga permintaannya, tentang kemaksiatan. Pertama minum khamr, kedua berzina dan ketiga membunuh bayi. Mengira minum arak dosanya lebih kecil daripada dua pilihan lain yang diajukan wanita pujaan itu, lelaki soleh itu lalu memilih minum khamr.

Tetapi apa yang terjadi, dengan minum arak yang memabukkan itu malah dia melanggar dua kejahatan yang lain. Dalam keadaan mabuk dan lupa diri, lelaki itu menzinai pelacur itu dan membunuh bayi di sisinya.

"Karena itulah hindarilah khamr, karena minuman itu sebagai biang keladi segala kejahatan dan perbuatan dosa. Ingatlah, iman dengan arak tidak mungkin bersatu dalam tubuh manusia. Salah satu di antaranya harus keluar. Orang yang mabuk mulutnya akan mengeluarkan kata-kata kufur, dan jika menjadi kebiasaan sampai akhir ayatnya, ia akan kekal di neraka."

* * * * * * * *

Kasih Sayang Allah S.W.T

24

Page 25: Mix of Islamic Story

Seorang lelaki dikenal sangat giat beribadah. Sayangnya ia selalu membuat orang menjadi putus asa terhadap kasih sayang Allah. Hal itu dilakukan sampai ia menemukan ajalnya.

Dalam riwayat itu dikatakan, setelah lelaki itu mati lalu menuntut kepada Tuhan dari kekhusyukan ibadahnya selama di dunia, "Tuhanku, apakah kebahagiaanku di sisi-Mu?" "Neraka," jawab Allah.

"Tuhan, lalu di mana balasan dari kerajinan ibadahku?" tanya lelaki itu keheranan. "Bagaimana bisa. Di dunia engkau selalu membuat orang berputus asa terhadap kasih-sayang-Ku, maka hari ini Aku juga membuat engkau putus asa terhadap kasih sayang-Ku," jawab Allah.

* * * * * * * *

Allah S.W.T. Menolak 1 Doa Dari 3 Doa Rasulullah S.A.W

'Amir bin Said dari bapanya berkata bahwa : "Satu hari Rasulullah S.A.W telah datang dari daerah berbukit. Apabila Rasulullah S.A.W sampai di masjid Bani Mu'awiyah lalu beliau masuk ke dalam masjid dan menunaikan sholat dua rakaat. Maka kami pun turut sholat bersama dengan Rasulullah S.A.W.

Kemudian Rasulullah S.A.W berdoa dengan doa yang agak panjang kepada Allah S.W.T. Setelah selesai beliau berdoa maka Rasulullah S.A.W pun berpaling kepada kami lalu bersabda yang bermaksud : "Aku telah memohon kepada Allah S.W.T tiga perkara, dalam tiga perkara itu Dia hanya memperkenankan dua perkara saja dan satu lagi ditolak.1. Aku telah memohon kepada Allah S.W.T supaya ia tidak membinasakan

umatku dengan musim susah yang berpanjangan. Permohonanku ini diperkenankan oleh Allah S.W.T.

2. Aku telah memohon kepada Allah S.W.T supaya umatku ini jangan dibinasakan dengan bencana tenggelam (seperti banjir besar yang telah melanda umat Nabi Nuh a.s). Permohonanku ini telah diperkenankan oleh Allah S.W.T.

3. Aku telah memohon kepada Allah S.W.T supaya umatku tidak dibinasakan karena pergaduhan sesama mereka (peperangan, pergaduhan antara sesama Islam). Tetapi permohonanku telah tidak diperkenankan (telah ditolak).

25

Page 26: Mix of Islamic Story

Apa yang kita lihat hari ini ialah negara-negara Islam sendiri bergaduh antara satu sama lain, hari ini orang Islam bergaduh sesama sendiri, orang kafir menepuk tangan dari belakang, apakah ini cantik kita melihatnya ?

* * * * * * * *

Kisah Binatang Yang Bernama Huraisy

Dikisahkan dalam sebuah kitab bahwa apabila tiba hari kiamat nanti maka akan keluar seekor binatang dari neraka Jahannam yang disebut Huraisy, yang mana panjangnya ialah jarak antara langit dan bumi dan lebarnya pula dari timur hingga ke barat.

Apabila ia keluar maka malaikat Jibril a.s berkata, "Wahai Huraisy, kamu hendak ke mana dan kamu hendak mencari siapa?"

Lalu berkata Huraisy : "Aku mencari lima jenis orang ."1. Orang yang tidak mengerjakan sholat.2. Orang yang tidak mau mengeluarkan zakat.3. Orang yang mendurhakai kedua orang tuanya.4. Orang yang suka minum arak.5. Orang yang sangat suka bercakap-cakap dalam masjid hal dunia.

* * * * * * * *

10 Jenis Sholat Yang Tidak Diterima Oleh Allah S.W.T

Rasulullah S.A.W. telah bersabda yang bermaksud : "Barangsiapa yang memelihara sholat, maka sholat itu sebagai cahaya baginya, petunjuk dan jalan selamat dan barangsiapa yang tidak memelihara sholat, maka sesungguhnya sholat itu tidak menjadi cahaya, dan tidak juga menjadi petunjuk dan jalan selamat baginya." (Tabyinul Mahaarim)

Rasulullah S.A.W telah bersabda bahwa : "10 orang sholatnya tidak diterima oleh Allah S.W.T, antaranya :1. Orang lelaki yang sholat sendirian tanpa membaca sesuatu.2. Orang lelaki yang mengerjakan sholat tetapi tidak mengeluarkan zakat.3. Orang lelaki yang menjadi imam, padahal orang yang menjadi makmum

membencinya.

26

Page 27: Mix of Islamic Story

4. Orang lelaki yang melarikan diri.5. Orang lelaki yang minum arak tanpa mau meninggalkannya (Taubat).6. Orang perempuan yang suaminya marah kepadanya.7. Orang perempuan yg mengerjakan sholat tanpa memakai tudung.8. Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim menganiaya.9. Orang-orang yang suka makan riba'.10. Orang yang sholatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan

yang keji dan mungkar."

Sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud : "Barangsiapa yang sholatnya itu tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya sholatnya itu hanya menambahkan kemurkaan Allah S.W.T dan jauh dari Allah."

Hassan r.a berkata : "Kalau sholat kamu itu tidak dapat menahan kamu dari melakukan perbuatan mungkar dan keji, maka sesungguhnya kamu dianggap orang yang tidak mengerjakan sholat. Dan pada hari kiamat nanti sholatmu itu akan dilemparkan semula ke arah mukamu seperti satu bungkusan kain tebal yang buruk."

* * * * * * * *

12 Azab Bagi Mereka Yang Meninggalkan Sholat

Dalam sebuah hadis menerangkan bahwa Rasulullah S.A.W telah bersabda : "Barangsiapa yang mengabaikan sholat secara berjemaah maka Allah S.W.T akan mengenakan 12 tindakan yang bahaya ke atasnya. Tiga darinya akan dirasainya semasa di dunia ini antaranya : Allah S.W.T akan menghilangkan berkat dari usahanya dan begitu juga

terhadap rezekinya. Allah S.W.T mencabut nur orang-orang mukmin daripadanya. Dia akan dibenci oleh orang-orang yang beriman.

Tiga macam bahaya adalah ketika dia hendak mati, antaranya : Ruh dicabut ketika dia di dalam keadaan yang sangat haus walaupun ia

telah meminum seluruh air laut. Dia akan merasa yang amat pedih ketika ruh dicabut keluar. Dia akan dirisaukan akan hilang imannya.

Tiga macam bahaya yang akan dihadapinya ketika berada di dalam kubur, antaranya :

27

Page 28: Mix of Islamic Story

Dia akan merasa susah terhadap pertanyaan malaikat mungkar dan nakir yang sangat menggerunkan.

Kuburnya akan menjadi cukup gelap. Kuburnya akan menghimpit sehingga semua tulang rusuknya berkumpul

(seperti jari bertemu jari).

Tiga lagi azab nanti di hari kiamat, antaranya : Hisab ke atasnya menjadi sangat berat. Allah S.W.T sangat murka kepadanya. Allah S.W.T akan menyiksanya dengan api neraka.

* * * * * * * *

Kisah Tempat Tinggal Ruh

Abu Bakar r.a telah ditanya tentang ke mana ruh pergi setelah ia keluar dari jasad, maka berkata Abu Bakar r.a : "Ruh itu menuju ke tujuh tempat" :1. Ruh para nabi dan utusan menuju ke syurga Adnin. 2. Ruh para ulama menuju ke syurga Firdaus. 3. Ruh para mereka yang berbahagia menuju ke syurga Illiyyina. 4. Ruh para syuhadaa berterbangan seperti burung disyurga sekehendak

mereka. 5. Ruh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan

tidak di langit sampai hari kiamat. 6. Ruh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak

misik. 7. Ruh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin, mereka disiksa

beserta jasadnya sampai hari kiamat.

Telah bersabda Rasulullah S.A.W bahwa : "Tiga kelompok manusia yang akan berjabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya ialah" :1. Orang-orang yang mati syahid. 2. Orang-orang yang mengerjakan sholat malam dalam bulan Ramadhan. 3. Orang yang puasa hari Arafah.

* * * * * * * *

Kisah Kelebihan Bersholawat Atas Rasulullah S.A.W

28

Page 29: Mix of Islamic Story

Rasulullah S.A.W telah bersabda bahwa, "Malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail A.S. telah berkata kepadaku.

Berkata Jibril A.S. : "Wahai Rasulullah, barang siapa yang membaca sholawat atasmu tiap-tiap hari sebanyak sepuluh kali, maka akan saya bimbing tangannya dan akan saya bawa dia melintasi titian seperti kilat menyambar."

Berkata pula Mikail A.S. : "Mereka yang bersholawat atas kamu akan aku beri mereka itu minum dari telagamu."

Berkata pula Israfil A.S. : "Mereka yang berselawat kepadamu akan aku sujud kepada Allah S.W.T dan aku tidak akan mengangkat kepalaku sehingga Allah S.W.T mengampuni orang itu."

Malaikat Izrail A.S pula berkata : "Bagi mereka yang berselawat atasmu, akan aku cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh para nabi-nabi."

Apakah kita tidak cinta kepada Rasulullah S.A.W.? Para malaikat memberikan jaminan masing-masing untuk orang-orang yang berselawat ke atas Rasulullah S.A.W.

Dengan kisah yang dikemukakan ini, kami harap para pembaca tidak akan melepaskan peluang untuk berselawat ke atas junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W. Mudah-mudahan kita menjadi orang-orang kesayangan Allah, Rasul dan para malaikat.

* * * * * * * *

Mayat Bangun Dari Kubur

Jika Nauf dapat menghidupkan kuda milik Birdlaun milik Raja Faris atas izin Allah, dan Nabi Isa dapat menghidupkan orang yang sudah mati atas izin Allah juga. Itulah mukjizat yang diberikan Allah kepada hamba-Nya untuk menunjukkan kebesarannya.

Tapi dasar orang kafir, walaupun Nabi Isa telah menunjukkan mukjizat menghidupkan orang yang sudah mati, mereka masih menyangkalnya. "Sesungguhnya engkau hanya dapat menghidupkan mayat yang baru yang ada kemungkinan memang belum mati benar. Coba kau hidupkan mayat-mayat

29

Page 30: Mix of Islamic Story

terdahulu jika kau bisa." Ujar mereka. Merasa ditentang kaumnya, Nabi Isa lalu berkata : "Silakan pilih mayat sekehendakmu," jawabnya. "Coba hidupkan Sam dan Nuh," kata mereka.

Kemudian Nabi Isa pergi ke makam Sam dan Nuh. Setelah sembahyang di atas kuburnya, Isa berdoa kepada Allah meminta Allah menghidupkan mayat itu. Atas kekuasaan Allah kedua mayat yang sudah lama meninggal itu bangkit kembali dari kuburnya. Rambut di kepala dan rambutnya sudah memutih.

Begitu melihat keduanya hidup kembali, Isa bertanya, "Mengapa rambutmu sudah memutih semacam itu,". Keduanya lalu menjawab bahwa mendengar panggilan Isa, ia mengira hari kiamat sudah tiba. "Berapa lama kau sudah meninggal?" tanya Isa. "Empat ribu tahun, tetapi sampai sekarang belum hilang rasa sakit matiku." Jawabnya. Melihat mukjizat Allah, berimanlah semula orang-orang yang kafir itu.

* * * * * * * *

Suara Setan Yang Menggoda Keteguhan Iman

Sheikh Abdul Qadir Jailani adalah seorang alim ulama dan ahli sufi yang cukup dikenali keutamaan dan kemuliaan ilmunya di kalangan umar Islam. Karena sikapnya yang warak atau dekat dengan Allah, banyak pengikutnya yang berlebih-lebihan memuliakannya. Diceritakan suatu hari Sheikh Abdul Qadir jailani berjalan merantau seorang diri. Dalam mengharungi padang pasir yang panas terik itu ia merasa kehausan. Tiba-tiba ia melihat sebuah bejana dari perak melayang di udara lalu perlahan-lahan turun kepadanya diselimuti awan di atasnya.

Saat itu diceritakan terdengar suara ghaib di angkasa : "Hai Abdul Qadir, minumlah isi bejana ini. Hari ini kami telah menghalalkan kamu makan dan minum semua yang selama ini aku haramkan. Dan telah kugugurkan semua kewajiban untukmu." Bunyi suara ghaib itu.

Sebagai orang yang arif, Abdul Qadir cukup tahu bahwa suara ghaib yang menyerupai wahyu itu cuma setan yang menggoda keteguhan imannya. Maka marahlah ia dan berkata : "Hai mal'un pergilah engkau dari sini. Sesungguhnya aku tiada lebih mulia dibandingkan dengan Nabi Muhammad S.A.W di sisi Allah Taala. Kepada Rasulullah saja tidak mungkin berlaku ketentuan semacam itu. Barang yang diharamkan Allah selamanya tetap haram,

30

Page 31: Mix of Islamic Story

dan kewajipan hamba kepadanya tidak pernah digugurkan termasuk pada diriku." Ujarnya tegas.

* * * * * * * *

Hikmah Berbakti Kepada Kedua Ibu bapak

Selain seorang nabi, Sulaiman a.s. juga seorang raja terkenal. Atas izin Allah ia berhasil menundukkan Ratu Balqis dengan jin ifrit-Nya. Dia dikenal sebagai manusia dapat berdialog dengan segala binatang. Dikisahkan, Nabi Sulaiman sedang berkelana antara langit dan bumi hingga tiba di satu samudera yang bergelombang besar. Untuk mencegah gelombang, ia cukup memerintah-kan angin agar tenang, dan tenang pula samudera itu.

Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan jin Ifrit menyelam ke samudera itu sampai ke dasarnya. DI sana jin Ifrit melihat sebuah kubah dari permata putih yang tanpa lubang, kubah itu diangkatnya ke atas samudera dan ditunjukkannya kepada Nabi Sulaiman.

Melihat kubah tanpa lubang penuh permata dari dasar laut itu Nabi Sulaiman menjadi terlalu heran, "Kubah apakah gerangan ini?" fikirnya. Dengan minta pertolongan Allah, Nabi Sulaiman membuka tutup kubah. Betapa terkejutnya dia begitu melihat seorang pemuda tinggal di dalamnya.

"Sipakah engkau ini? Kelompok jin atau manusia?" tanya Nabi Sulaiman keheranan. "Aku adalah manusia", jawab pemuda itu perlahan.

"Bagaimana engkau boleh memperolehi karomah semacam ini?" tanya Nabi Sulaiman lagi. Kemudian pemuda itu menceritakan riwayatnya sampai kemudian memperolehi karomah dari Allah boleh tinggal di dalam kubah dan berada di dasar lautan.

Diceritakan, ibunya dulu sudah tua dan tidak berdaya sehingga dialah yang memapah dan menggendongnya ke mana jua dia pergi. Si anak selalu berbakti kepada orang tuanya, dan ibunya selalu mendoakan anaknya. Salah satu doanya itu, ibunya selalu mendoakan anaknya diberi rezeki dan perasaan puas diri. Semoga anaknya ditempatkan di suatu tempat yang tidak di dunia dan tidak pula di langit.

"Setelah ibuku wafat aku berkeliling di atas pantai. Dalam perjalanan aku melihat sebuah terbuat dari permata. Aku mendekatinya dan terbukalah pintu

31

Page 32: Mix of Islamic Story

kubah itu sehingga aku masuk ke dalamnya." Tutur pemuda itu kepada Nabi Sulaiman.

Nabi Sulaiman yang dikenali boleh berjalan di antara bumi dan langit itu menjadi kagum terhadap pemuda itu.

"Bagaimana engkau bisa hidup di dalam kubah di dasar lautan itu?" tanya Nabi Sulaiman ingin mengetahui lebih lanjut.

"Di dalam kubah itu sendiri, aku tidak tahu di mana berada. Di langitkah atau di udara, tetapi Allah tetap memberi rezeki kepadaku ketika aku tinggal di dalam kubah." Jawab pemuda itu. "Bagaimana Allah memberi makan kepadamu?" tanya nabi musa lagi

"Jika aku merasa lapar, Allah menciptakan pohon di dalam kubah, dan buahnya yang aku makan. Jika aku merasa haus maka keluarlah air yang teramat bersih, lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu."

"Bagaimana engkau mengetahui perbedaan siang dan malam?" tanya Nabi Sulaiman a.s yang merasa semakin heran.

"Bila telah terbit fajar, maka kubah itu menjadi putih, dari situ aku mengetahui kalau hari itu sudah siang. Bila matahari terbenam kubah akan menjadi gelap dan aku mengetahui hari sudah malam." Tuturnya. Selesai menceritakan kisahnya, pemuda itu lalu berdoa kepada Allah, maka pintu kubah itu tertutup kembali, dan pemuda itu tetap tinggal di dalamnya. Itulah keromah bagi seorang pemuda yang berbakti kepada kedua orang tuanya.

* * * * * * * *

Kamar-Kamar Di Surga

Rasulullah S.A.W pernah bersabda baawa di dalam surga itu terbagi dalam kamar-kamar. Dindingnya tembus pandang dengan hiasan di dalamnya yang sangat menyenangkan. Di dalamnya pula terdapat pemandangan yang tidak pernah dilihat di dunia dan terdapat satu hiburan yang tidak pernah dirasakan manusia di dunia.

"Untuk siapa kamar-kamar itu wahai Rasulullah S.A.W?" tanya para sahabat. "Untuk orang yang mengucapkan dan menyemarakkan salam, untuk mereka yang memberikan makan kepada yang memerlukan, dan untuk mereka

32

Page 33: Mix of Islamic Story

yang membiasakan puasa serta sholat di waktu malam saat manusia lelap dalam mimpinya." Jawab Rasulullah S.A.W.

"Siapa yang bertemu temannya lalu memberi salam, dengan begitu ia bererti telah menyemarakkan salam. Mereka yang memberi makan kepada ahli dan keluarganya sampai berkecukupan, dengan begitu bererti termasuk orang-orang yang membiasakan selalu berpuasa. Mereka yang sholat Isya' dan Subuh secara berjemaah, dengan begitu berarti termasuk orang yang sholat malam di saat orang-orang sedang tidur lelap." Begitu Nabi menjelaskan sabdanya kepada sahabatnya.

* * * * * * * *

Kelebihan Umat Rasulullah S.A.W Menurut Pandangan Nabi Adam A.S

Disebutkan bahwa Nabi Adam A.S telah berkata, "Sesungguhnya Allah S.W.T telah memberikan kepada umat Muhammad S.A.W empat kemuliaan yang tidak diberikan kepadaku:1. Taubatku hanya diterima di kota Mekah, sementara taubat umat Nabi

Muhammad S.A.W diterima di sembarang tempat oleh Allah S.W.T. 2. Pada mulanya aku berpakaian, tetapi apabila aku berbuat durhaka kepada

Allah S.W.T, maka Allah S.W.T telah menjadikan aku telanjang. Umat Muhammad S.A.W membuat durhaka dengan telanjang, tetapi Allah S.W.T memberi mereka pakaian.

3. Ketika aku telah berdurhaka kepada Allah S.W.T, maka Allah S.W.T telah memisahkan aku dengan isteriku. Tetapi umat Muhammad S.A.W berbuat durhaka, Allah S.W.T tidak memisahkan isteri mereka.

4. Memang benar aku telah durhaka kepada Allah S.W.T dalam surga dan aku dikeluarkan dari surga, tetapi umat Muhammad S.A.W durhaka kepada Allah akan dimasukkan ke dalam surga apabila mereka bertaubat kepada Allah S.A.W.

* * * * * * * *

Kisah Seekor Ulat Dengan Nabi Daud a.s

33

Page 34: Mix of Islamic Story

Dalam sebuah kitab Imam Al-Ghazali menceritakan pada suatu ketika tatkala Nabi Daud a.s sedang duduk dalam suraunya sambil membaca kitab az-Zabur, dengan tiba-tiba dia terpandang seekor ulat merah pada debu.

Lalu Nabi Daud a.s berkata pada dirinya, "Apa yang dikehendaki Allah dengan ulat ini?"

Setelah Nabi Daud selesai berkata begitu, maka Allah pun mengizinkan ulat merah itu berkata-kata. Lalu ulat merah itu pun mula berkata-kata kepada Nabi Daud A.S. "Wahai Nabi Allah! Allah S.W.T telah mengilhamkan kepadaku untuk membaca 'Subhanallahu walhamdulillahi wala ilaha illallahu wallahu akbar' setiap hari sebanyak 1000 kali dan pada malamnya Allah mengilhamkan kepadaku supaya membaca 'Allahumma solli ala Muhammadin annabiyyil ummiyyi wa ala alihi wa sohbihi wa sallim' setiap malam sebanyak 1000 kali.

Setelah ulat merah itu berkata demikian, maka dia pun bertanya kepada Nabi Daud A.S. "Apakah yang dapat kamu katakan kepadaku agar aku dapat faedah darimu?"

Akhirnya Nabi Daud menyadari akan kekhilafannya karena memandang remeh akan ulat tersebut, dan dia sangat takut kepada Allah S.W.T. maka Nabi Daud A.S. pun bertaubat dan menyerah diri kepada Allah S.W.T.

Begitulah sikap para Nabi a.s apabila mereka menyadari kekhilafan yang telah dilakukan maka dengan segera mereka akan bertaubat dan menyerah diri kepada Allah S.W.T. Kisah-kisah yang berlaku pada zaman para nabi bukanlah untuk kita ingat sebagai bahan sejarah, tetapi hendaklah kita jadikan sebagai teladan supaya kita tidak memandang rendah kepada apa saja makhluk Allah yang berada di bumi yang sama-sama kita tumpangi ini.

* * * * * * * *

Kisah Pemuda Yang Bernama 'Uzair

Pada suatu hari ketika 'Uzair memasuki kebunnya yang menghijau dengan pokok-pokok tamar dan tiba-tiba hatinya telah terpesona serta tertarik untuk memikirkan rahasia keindahan dan keajaiban alam ini. Setelah memetik buah-buahan dia pulang dengan keledainya sambil menikmati keindahan-keindahan alam sekitarnya sehingga keledai yang ditungganginya tersesat jalan. Setelah sekian lama barulah dia sedar bahwa dia telah berada di suatu daerah yang tidak dikenali oleh beliau serta sudah jauh dari negerinya sendiri.

34

Page 35: Mix of Islamic Story

Setelah dia sampai ke daerah itu dilihatnya kampung itu baru saja diserbu oleh musuh-musuh sehingga menjadi rusak-binasa. Di tapak atau bekas runtuhan terdapat mayat-mayat manusia yang bergelimpangan yang sudah busuk serta hancur. Melihat pemandangan yang mengerikan itu, dia pun turun dari keledainya dengan membawa dua keranjang buah-buahan. Sedangkan keledainya itu ditambat di situ, kemudian dia pun duduk bersandar pada dinding sebuah rumah yang sudah runtuh bagi melepaskan penatnya. Dalam pada itu, pikirannya mula memikirkan mayat manusia yang sudah busuk itu.

"Bagaimana orang-orang yang sudah mati dan hancur itu akan dihidupkan oleh Tuhan kembali di negeri akhirat?" begitulah pertanyaan yang datang bertalu-talu dan tidak terjawab olehnya sehingga dia menjadi lemah-lunglai dan kemudian terus tertidur. Dalam tidur itu, dia seakan-akan bertemu dengan semua arwah (roh-roh) orang-orang yang sudah meninggal itu. Tidurnya amat luar biasa sekali, bukan hanya sejam atau semalam, tetapi dia telah tidur terus-menerus tanpa bangun-bangun selama seratus tahun lamanya.

Dalam masa dia tertidur itu, keadaan di sekitarnya sudah ramai lapisan baru, rumah serta bangunan-bangunan banyak yang telah didirikan. Dalam masa seratus tahun itu, segala-galanya sudah berubah, manakala 'Uzair tetap terus tidur tersandar di dinding buruk itu menjadi jasad (tubuh) yang tidak bernyawa lagi. Dagingnya sudah hancur dan tulang belulangnya sudah hancur lebur berderai.

Kemudian jasad 'Uzair yang telah mati, daging dan tulangnya yang sudah hancur itu disusun kembali oleh Allah pada bagiannya masing-masing lalu ditiupkan ruhnya. Dan ketika itu juga 'Uzair hidup kembali seperti dahulu. 'Uzair terus berdiri seperti orang yang bangun dari tidur lantas dia mencari keledai dan buah-buahannya di dalam keranjang dahulu.

Tidak berapa lama kemudian, turunlah beberapa malaikat seraya bertanya, "Tahukah engkau ya 'Uzair berapa lama engkau tidur?"

Tanpa berfikir panjang 'Uzair menjawab, "Saya tertidur sehari ataupun setengah hari."

Lalu malaikat pun berkata kepadanya, "Bahwa engkau terdampar di sini genap seratus tahun lamanya. Disinilah engkau berbaring, berhujan dan berpanas matahari, kadang-kadang ditiup badai dan berhawa sejuk dan juga panas terik. Dalam masa yang begitu panjang, makanan engkau tetap baik keadaannya. Tetapi coba lihat keadaan keledai itu, dia sendiri pun sudah hancur dan dagingnya sudah busuk."

Berkata malaikat lagi, "Lihatlah dan perhatikanlah sungguh-sungguh. Demikianlah kekuasaan Allah. Allah dapat menghidupkan kembali orang yang

35

Page 36: Mix of Islamic Story

sudah mati dan mengembalikan jasad-jasad yang sudah hancur lebur dan dengan semudah itu pulalah Tuhan akan membangkitkan semua manusia yang sudah mati itu nanti di akhirat untuk diperiksa dan diadili segala perbuatannya. Hal ini diperlihatkan oleh Tuhan kepada engkau supaya iman engkau tetap dan engkau sendiri dapat menjadi bukti kepada manusia-manusia lain supaya engkau dan manusia-manusia lain tiada syak dan ragu-ragu lagi tentang apa yang diterangkan Tuhan tentang akhirat itu."

Setelah 'Uzair melihat makanan dan keldainya yang sudah hancur itu, maka 'Uzair pun berkata, "Sekarang tahulah saya bahwa Allah itu berkuasa ke atas tiap-tiap sesuatu." Tiba-tiba keledai yang sudah hancur berderai itu dilihatnya mulai dikumpulkan daging dan tulangnya. Dan akhirnya menjadi seperti sediakala yaitu hidup kembali bergerak-gerak dan berdiri sebagaimana sebelum mati. Maka 'Uzair pun berkata, "Sekarang tahulah saya bahwa Allah berkuasa di atas segala-galanya." Lalu dia pun mengambil keledainya dahulu dan terus menungganginya pulang ke rumahnya dahulu dengan mencari-cari jalan yang sukar untuk dikenali. Dilihatnya segalanya telah berubah. Dia coba mengingat apa yang pernah dilihatnya seratus tahun dahulu. Setelah menempuh berbagai kesukaran, akhirnya dia pun sampai ke rumahnya. Baru saja dia sampai di situ, dia mendapati rumahnya sudah pun buruk di mana segala dinding rumahnya telah habis runtuh. Semasa dia memandang keadaan sekeliling rumahnya, dia nampak seorang perempuan tua, lantas dia pun bertanya, "Inikah rumah tuan 'Uzair?"

"Ya," jawab perempuan itu. "Inilah rumah 'Uzair dahulu, tetapi 'Uzair telah lama pergi dan tiada didengar berita tentangnya lagi sehingga semua orang pun lupa padanya dan saya sendiri tidak pernah menyebut namanya selain kali ini saja." Kata perempuan itu sambil menitiskan airmata.

'Sayalah 'Uzair," jawab 'Uzair dengan pantas. "Saya telah dimatikan oleh Tuhan seratus tahun dahulu dan sekarang saya sudah dihidupkan oleh Allah kembali."

Perempuan tua itu terkejut seakan-akan tidak percaya, lalu dia pun berkata, "'Uzair itu adalah seorang yang paling soleh, doanya selalu dimakbulkan oleh Tuhan dan telah banyak jasanya di dalam menyembuhkan orang yang sakit tenat." Sambunya lagi, "Saya ini adalah hambanya sendiri, badan saya telah tua dan lemah, mata saya telah pun buta karena selalu menangis terkenangkan 'Uzair. Kalaulah tuan ini 'Uzair maka cobalah tuan doakan kepada Tuhan suaya mata saya terang kembali dan dapat melihat tuan."

"Uzair pun menengadahkan kedua belah tangannya ke langit lalu berdoa ke hadrat Tuhan. Tiba-tiba mata orang tua itupun terbuka dan dapat melihat

36

Page 37: Mix of Islamic Story

dengan lebih terang lagi. Tubuhnya yang tua dan lemah itu kembali kuat seakan-akan kembali muda. Setelah merenung wajah 'Uzair dia pun berkata, "Benar, tuanlah 'Uzair. Saya masih ingat." Hambanya itu terus mencium tangan 'Uzair lalu keduanya pergi mendapatkan banyak orang, bangsa Israil. 'Uzair memperkenalkan dirinya bahwa dialah 'Uzair yang pernah hidup di kampung itu lebih seratus tahun yang lalu.

Berita itu bukan saja mengejutkan bangsa Israil, tetapi ada juga meragukan dan ada yang tidak percaya kepadanya. Walau bagaimanapun berita itu menarik perhatian semua orang yang hidup ketika itu. Karena itu mereka ingin menguji kebenaran 'Uzair. Kemudian datanglah anak kandungnya sendiri seraya bertanya, "Saya masih ingat bahwa ayah saya mempunyai tanda di punggungnya. Cobalah periksa tanda itu. Kalau ada benarlah dia 'Uzair."

Tanda itu memang ada pada 'Uzair, lalu percayalah sebagian daripada mereka. Akan tetapi sebagian lagi menginginkan bukti yang lebih nyata, maka mereka berkata kepada 'Uzair, "Bahwa sejak penyerbuan Nebukadnezar ke atas bangsa dan negara Israil dan setelah tentera tersebut membakar kitab suci Taurat, maka tiadalah seorang pun bani Israil yang hafal isi Taurat kecuali 'Uzair saja. Kalau benarlah tuan Uzair, cobalah tuan sebutkan isi Taurat yang betul."

'Uzair pun membaca isi Taurat itu satu persatu dengan fasih dan lancar serta tidak salah walaupun sedikit. Mendengarkan itu barulah mereka percaya bahwa sungguh benar itulah 'Uzair. Ketika itu, semua bangsa Israil pun percaya bahwa dialah 'Uzair yang telah mati dan dihidupkan semual oleh Tuhan. Banyak di antara mereka yang bersalam dan mencium tangan 'Uzair serta meminta nasihat dan panduan daripadanya. Tetapi sebagian daripada kaum Yahudi yang bodoh menganggap 'Uzair sebagai anak Tuhan pula. Maha Suci Allah tidak mempunyai anak sama dengan 'Uzair maupun Isa karena semua makhluk adalah kepunyaan-Nya belaka. Janganlah kita was-was tentang kekuasaan Allah, maka hendaklah dia fikir siapakah yang menciptakan dirinya itu. Adalah mustahil sesuatu benda itu terjadi dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakan. Kalau masih ada orang yang ragu-ragu tentang kekuasaan Allah, obatnya hanya satu saja, hendaklah dia membaca dan memahami al-Qur'an, was-was terhadap kekuasaan Allah itu hanya datangnya dari setan.

Allah S.W.T telah meletakkan komputer dalam kepala kita untuk berfikir, oleh itu gunakanlah akal kita untuk berfikir.

* * * * * * * *

37

Page 38: Mix of Islamic Story

Tanda-Tanda Kiamat

Hudzaifah bin As-yad al-Ghifary berkata, sewaktu kami sedang berbincang, tiba-tiba datang Nabi Muhammad S.A.W kepada kami lalu bertanya, "Apakah yang kamu semua sedang bincangkan.?"

Lalu kami menjawab, "Kami sedang membincangkan tentang hari Kiamat."

Sabda Rasulullah S.A.W. "Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh tanda :1. Asap 2. Dajjal 3. Binatang melata di bumi 4. Terbitnya matahari dari barat 5. Turunnya Nabi Isa A.S 6. Keluarnya Yakjuj dan Makjuj

7. Gerhana di timur 8. Gerhana di barat 9. Gerhana di jazirah Arab10. Keluarnya api dari kota Yaman

menghalau manusia ke tempat pengiringan mereka

Dajjal maksudnya ialah bahaya besar yang tidak ada bahaya sepertinya sejak Nabi Adam A.S sampai hari kiamat. Dajjal boleh membuat apa sahaja perkara-perkara yang luar biasa. Dia akan mendakwa dirinya Tuhan, sebelah matanya buta dan di antara kedua matanya tertulis perkataan 'Ini adalah orang kafir'.

Asap akan memenuhi timur dan barat, ia akan berlaku selama 40 hari. Apabila orang yang beriman terkena asap itu, ia akan bersin seperti terkena selsema, sementara orang kafir pula keadaannya seperti orang mabuk, asap akan keluar dari hidung, telinga dan dubur mereka.

Binatang melata yang dikenali sebagai Dabatul Ard ini akan keluar di kota Mekah dekat gunung Shafa, ia akan berbicara dengan kata-kata yang fasih dan jelas. Dabatul Ard ini akan membawa tongkat Nabi Musa A.S dan cincin Nabi Sulaiman A.S.

Apabila binatang ini memukulkan tongkatnya ke dahi orang yang beriman, maka akan tertulislah di dahi orang itu 'Ini adalah orang yang beriman'. Apabila tongkat itu dipukul ke dahi orang yang kafir, maka akan tertulislah 'Ini adalah orang kafir'.

Turunnya Nabi Isa. A.S di negeri Syam di menara putih, beliau akan membunuh dajjal. Kemudian Nabi Isa A.S akan menjalankan syariat Nabi Muhammad S.A.W.

38

Page 39: Mix of Islamic Story

Yakjuj dan Makjuj pula akan keluar, mereka ini merupakan dua golongan. Satu golongan kecil dan satu lagi golongan besar. Yakjuj dan Makjuj itu kini berada di belakang bendungan yang dibangunkan oleh Iskandar Zulqarnain. Apabila keluarnya mereka ini, bilangannya tidak terhitung banyaknya, sehingga kalau air laut Thahatiah diminum niscaya tidak akan tinggal walau pun setitik.

Rasulullah S.A.W telah bersabda, " Hari kiamat itu mempunyai tanda, bermulanya dengan tidak laris jualan di pasar, sedikit saja hujan dan begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan. Ghibah menjadi-jadi, memakan riba, banyaknya anak-anak zina, orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara lantang di masjid, para ahli mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq"

Berkata Ali bin Abi Talib, Akan datag di suatu masa di mana Islam itu hanya akan tinggal namanya saja, agama hanya bentuk sahaja, Al-Qur'an hanya dijadikan bacaan sahaja, mereka mendirikan masjid, sedangkan masjid itu sunyi dari dzikir menyebut Asma Allah. Orang-orang yang paling buruk pada zaman itu ialah para ulama, dari mereka akan timbul fitnah dan fitnah itu akan kembali kepada mereka juga. Dan kesemua yang tersebut adalah tanda-tanda hari kiamat."

Sabda Rasulullah S.A.W, "Apabila harta orang kafir yang dihalalkan tanpa perang yang dijadikan pembagian bergilir, amanat dijadikan seperti harta rampasan, zakat dijadikan seperti pinjaman, belajar lain daripada agama, orang lelaki taat kepada isterinya, mendurhakai ibunya, lebih dekat dengan teman dan menjauhkan ayahnya, suara-suara lantang dalam masjid, pemimpin kaum dipilih dari orang yang fasik, orang dimuliakan karena ditakuti akan tindakan jahat dan aniayanya dan bukan karena takut akan Allah, maka kesemua itu adalah tanda-tanda kiamat."

* * * * * * * *

Riya’ Memusnahkan Pahala

Syidad bin Ausi berkata, "Suatu hari saya melihat Rasulullah S.A.W sedang menangis, lalu saya pun bertanya beliau, Ya Rasulullah, mengapa anda menangis?"

Sabda Rasulullah S.A.W, "Ya Syidad, aku menangis karena khawatir terhadap umatku akan perbuatan syirik, ketahuilah bahwa mereka itu tidak

39

Page 40: Mix of Islamic Story

menyembah berhala tetapi mereka berlaku riya’ dengan amalan perbuatan mereka."

Rasulullah bersabda lagi, "Para malaikat penjaga akan naik membawa amal perbuatan para hamba dari puasanya, sholatnya, dermanya dan sebagainya. Para malaikat itu mempunyai suara seperti suara lebah dan mempunyai sinar matahari dan bersama mereka itu 3,000 malaikat dan mereka membawa ke langit ketujuh."

Malaikat yang diserahi ke langit berkata kepada para malaikat penjaga, "Berdirilah kamu semua dan pukulkanlah amal perbuatan ini ke muka pemiliknya dan semua anggotanya dan tutuplah hatinya, sungguh saya menghalangi sampainya kepada Tuhan saya setiap amal perbuatan yang tidak dikehendaki untuk Tuhan selain daripada Allah (membuat sesuatu amal bukan karena Allah)."

"Berlaku riya’ di kalangan ahli fiqh adalah karena inginkan ketinggian supaya mereka menjadi sebutan. Di kalangan para ulama pula untuk menjadi popular di kota dan di kalangan umum. Allah S.W.T telah memerintahkan agar saya tidak membiarkan amalnya melewati saya akan sampai selain kepada saya."

Malaikat penjaga membawa amal orang-orang soleh dan kemudian dibawa oleh malaikat di langit sehingga terbuka semua aling-aling dan sampai kepada Allah S.W.T. Mereka berhenti di hariban Allah dan memberikan persaksian terhadap amal orang tersebut yang betul-betul soleh dan ikhlas karena Allah.

Kemudian Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, "Kamu semua adalah para malaikat Hafazdah (malaikat penjaga) pada amal-amal perbuatan hamba-Ku, sedang Aku-lah yang mengawasi dan mengetahui hatinya, bahwa sesungguhnya dia menghendaki amal ini bukan untuk-Ku, laknat para malaikat dan laknat segala sesuatu di langit."

* * * * * * * *

Kisah Pendeta Yang Insaf

Ibrahim al-Khawas ialah seorang wali Allah yang terkenal keramat dan dimakbulkan segala doanya oleh Tuhan. Beliau pernah menceritakan suatu peristiwa yang pernah dialaminya. Katanya, "Menurut kebiasaanku, aku keluar menziarahi Makkah tanpa kendaraan dan kafilah. Pada suatu kali, tiba-tiba aku

40

Page 41: Mix of Islamic Story

tersesat jalan dan kemudian aku berhadapan dengan seorang rahib Nasrani (Pendeta Kristen)."

Bila dia melihat aku dia pun berkata, "Wahai rahib Muslim, bolehkah aku bersahabat denganmu?" Ibrahim segera menjawab, "Ya, tidaklah aku akan menghalangi kehendakmu itu."

Maka berjalanlah Ibrahim bersama dengannya selama tiga hari tanpa meminta makanan sehingga rahib itu menyatakan rasa laparnya kepadaku, katanya, "Tiadalah ingin aku memberitakan kepadamu bahwa aku telah menderita kelaparan. Karena itu berilah aku sesuatu makanan yang ada padamu."

Mendengar permintaan rahib itu, lantas Ibrahim pun memohon kepada Allah dengan berkata, "Wahai Tuhanku, Pemimpinku, Pemerintahku, janganlah engkau memalukan aku di hadapan seteru engkau ini."

Belum pun habis Ibrahim berdoa, tiba-tiba turunlah setalam hidangan dari langit berisi dua keping roti, air minuman, daging masak dan tamar. Maka mereka pun makan dan minum bersama dengan lahap sekali.

"Sesudah itu aku pun meneruskan perjalananku. Sesudah tiga hari tiada makanan dan minuman, maka di kala pagi, aku pun berkata kepada rahib itu, "Hai rahib Nasrani, berikanlah ke mari sesuatu makanan yang ada kamu. Rahib itu menghadap kepada Allah, tiba-tiba turun setalam hidangan dari langit seperti yang diturunkan kepadaku dulu."

Sambung Ibrahim lagi, "Tatkala aku melihat yang demikian, maka aku pun berkata kepada rahib itu “Demi kemuliaan dan ketinggian Allah, tiadalah aku makan sehingga engkau memberitahukan (hal ini) kepadaku."

Jawab rahib itu, "Hai Ibrahim, tatkala aku bersahabat denganmu, maka jatuhlah telekan makrifah (pengenalan) engkau kepadaku, lalu aku memeluk agama engkau. Sesungguhnya aku telah membuang-buang masa di dalam kesesatan dan sekarang aku telah mendekati Allah dan berpegang kepada-Nya. Dengan kemuliaan engkau, tiadalah dia memalukan aku. Maka terjadilah kejadian yang engkau lihat sekarang ini. Aku telah mengucapkan seperti ucapanmu (kalimah syahadah)."

"Maka gembiralah aku setelah mendengar jawaban rahib itu. Kemudian aku pun meneruskan perjalanan sehingga sampai ke Mekah yang mulia. Setelah kami mengerjakan haji, maka kami tinggal dua tiga hari lagi di tanah suci itu. Suatu ketika, rahib itu tiada kelihatan olehku, lalu aku mencarinya di masjidil haram, tiba-tiba aku mendapati dia sedang sholat di sisi Kaabah."

41

Page 42: Mix of Islamic Story

Setelah selesai rahib itu sholat maka dia pun berkata, "Hai Ibrahim, sesungguhnya telah hampir perjumpaanku dengan Allah, maka peliharalah kamu akan persahabatan dan persaudaraanku denganmu."

Baru saja dia berkata begitu, tiba-tiba dia menghembuskan nafasnya yang terakhir yaitu pulang ke rahmatullah. Seterusnya Ibrahim menceritakan, "Maka aku berasa amat dukacita di atas kepergiannya itu. Aku segera menguruskan hal-hal pemandian, kafan dan pengebumiannya. Apabila malam aku bermimpi melihat rahib itu dalam keadaan yang begitu cantik sekali tubuhnya dihiasi dengan pakaian sutera yang indah."

Melihat itu, Ibrahim pun terus bertanya, "Bukankah engkau ini sahabat aku kemarin, apakah yang telah dilakukan oleh Allah terhadap engkau?"

Dia menjawab, "Aku berjumpa dengan Allah dengan dosa yang banyak, tetapi dimaafkan dan diampunkan-Nya semua itu karena aku bersangka baik kepada-Nya dan Dia menjadikan aku seolah-olah bersahabat dengan engkau di dunia dan berdekatan dengan engkau di akhirat."

Begitulah persahabatan di antara dua orang yang berpengetahuan dan beragama itu akan memperolehi hasil yang baik dan memuaskan. Walaupun salah seorang dahulunya beragama lain, tetapi berkat keikhlasan dan kebaktian kepada Allah, maka dia ditarik kepada Islam dan mengalami ajaran-ajarannya."

* * * * * * * *

Kisah Si Pemalas Dengan Abu Hanifah

Suatu hari ketika Imam Abu Hanifah sedang berjalan-jalan melalui sebuah rumah yang jendelanya masih terbuka, terdengar oleh beliau suara orang yang mengeluh dan menangis tersedu-sedu. Keluhannya mengandungi kata-kata, "Aduhai, alangkah malangnya nasibku ini, agaknya tiada seorang pun yang lebih malang dari nasibku yang celaka ini. Sejak dari pagi lagi belum datang sesuap nasi atau makanan pun di kerongkongku sehingga seluruh badanku menjadi lemah longlai. Oh, manakah hati yang belas ikhsan yang sudi memberi curahan air walaupun setitik."

Mendengar keluhan itu, Abu Hanifah berasa kasihan lalu beliau pun balik ke rumahnya dan mengambil bungkusan hendak diberikan kepada orang itu. setelah dia sampai ke rumah orang itu, dia terus melemparkan bungkusan yang berisi uang kepada si malang tadi lalu meneruskan perjalanannya. Dalam

42

Page 43: Mix of Islamic Story

pada itu, si malang berasa terkejut setelah mendapati sebuah bungkusan yang tidak diketahui dari mana datangnya, lantas beliau tergesa-gesa membukanya. Setelah dibuka, nyatalah bungkusan itu berisi uang dan secebis kertas yang bertulis, " Hai manusia, sungguh tidak wajar kamu mengeluh sedemikian itu, kamu tidak pernah atau perlu mengeluh diperuntungkan nasibmu. Ingatlah kepada kemurahan Allah dan cobalah memohon kepada-Nya dengan bersungguh-sungguh. Jangan suka berputus asa, hai kawan, tetapi berusahalah terus."

Pada keesokan harinya, Imam Abu Hanifah melalui lagi rumah itu dan suara keluhan itu kedengaran lagi, "Ya Allah Tuhan Yang Maha Belas Kasihan dan Pemurah, sudilah kiranya memberikan bungkusan lain seperti kemarin, sekadar untuk menyenangkan hidupku yang melarat ini. Sungguh jika Tuhan tidak beri, akan lebih sengsaralah hidupku, wahai untung nasibku."

Mendengar keluhan itu lagi, maka Abu Hanifah pun lalu melemparkan lagi bungkusan berisi uang dan secarik kertas dari luar jendela itu, lalu dia pun meneruskan perjalanannya. Orang itu terlalu riang setelah mendapat bungkusan itu. Lantas terus membukanya.

Seperti dahulu juga, di dalam bungkusan itu tetap ada sobekan kertas lalu dibacanya, "Hai kawan, bukan begitu cara memohon, bukan demikian cara berikhtiar dan berusaha. Perbuatan demikian 'malas' namanya. Putus asa kepada kebenaran dan kekuasaan Allah. Sungguh tidak ridha Tuhan melihat orang pemalas dan putus asa, enggan bekerja untuk keselamatan dirinya. Jangan-jangan berbuat demikian. Hendak senang mesti suka pada bekerja dan berusaha karena kesenangan itu tidak mungkin datang sendiri tanpa dicari atau diusahakan. Orang hidup tidak perlu atau disuruh duduk diam tetapi harus bekerja dan berusaha. Allah tidak akan perkenankan permohonan orang yang malas bekerja. Allah tidak akan mengkabulkan doa orang yang berputus asa. Sebab itu, carilah pekerjaan yang halal untuk kesenangan dirimu. Berikhtiarlah sedapat mungkin dengan pertolongan Allah. Insya Allah, akan dapat juga pekerjaan itu selama kamu tidak berputus asa. Nah…carilah segera pekerjaan, saya doakan lekas berhasil."

Setelah dia selesai membaca surat itu, dia termenung, dia insaf dan sedar akan kemalasannya yang selama ini dia tidak suka berikhtiar dan berusaha.

Pada keesokan harinya, dia pun keluar dari rumahnya untuk mencari pekerjaan. Sejak dari hari itu, sikapnya pun berubah mengikut peraturan-peraturan hidup (Sunnah Tuhan) dan tidak lagi melupakan nasihat orang yang memberikan nasihat itu.

43

Page 44: Mix of Islamic Story

Dalam Islam tiada istilah pengangguran, istilah ini hanya digunakan oleh orang yang berakal sempit. Islam mengajar kita untuk maju ke hadapan dan bukan mengajari kita tersandar di tepi jalan.

* * * * * * * *

Pahala Membantu Tetangga Dan Anak Yatim

Pada suatu masa ketika Abdullah bin Mubarak berhaji, tertidur di Masjidil Haram. Dia telah bermimpi melihat dua malaikat turun dari langit lalu yang satu berkata kepada yang lain, "Berapa banyak orang-orang yang berhaji pada tahun ini?"

Jawab yang lain, "Enam ratus ribu."

Lalu ia bertanya lagi, "Berapa banyak yang diterima ?"

Jawabnya, "Tidak seorang pun yang diterima, hanya ada seorang tukang sepatu dari Damsyik bernama Muwaffaq, dia tidak dapat berhaji, tetapi diterima hajinya sehingga semua yang haji pada tahun itu diterima dengan berkat hajinya Muwaffaq."

Ketika Abdullah bin Mubarak mendengar percakapannya itu, maka terbangunlah ia dari tidurnya, dan langsung berangkat ke Damsyik mencari orang yang bernama Muwaffaq itu sehingga ia sampailah ke rumahnya. Dan ketika diketuknya pintunya, keluarlah seorang lelaki dan segera ia bertanya namanya.

Jawab orang itu, "Muwaffaq."

Lalu abdullah bin Mubarak bertanya padanya, "Kebaikan apakah yang telah engkau lakukan sehingga mencapai derajad yang sedemikian itu?"

Jawab Muwaffaq, "Tadinya aku ingin berhaji tetapi tidak dapat karena keadaanku, tetapi mendadak aku mendapat uang tiga ratus diirham dari pekerjaanku membuat dan menambal sepatu, lalu aku berniat haji pada tahun ini sedang isteriku sedang hamil, maka suatu hari dia tercium bau makanan dari rumah tetangga dan ingin makanan itu, maka aku pergi ke rumah tetangga dan menyampaikan tujuan sebenarku kepada wanita tetangga itu.

Jawab tetangga, "Aku terpaksa membuka rahasiaku, sebenarnya anak-anak yatimku sudah tiga hari tanpa makanan, karena itu aku keluar mencari

44

Page 45: Mix of Islamic Story

makanan untuk mereka. Tiba-tiba bertemulah aku dengan bangkai keledai di suatu tempat, lalu aku potong sebagiannya dan bawa pulang untuk masak, maka makanan ini halal bagi kami dan haram untuk makanan kamu."

Ketika aku mendengar jawaban itu, aku segera kembali ke rumah dan mengambil uang tiga ratus dirham dan keserahkan kepada tetanggaku tadi seraya menyuruhnya membelanjakan uang itu untuk keperluan anak-anak yatim yang ada dalam jagaannya itu. "Sebenarnya hajiku adalah di depan pintu rumahku." Kata Muwaffaq lagi.

Demikianlah cerita yang sangat berkesan bahwa membantu tetangga yang dalam kelaparan amat besar pahalanya apalagi di dalamnya terdapat anak-anak yatim.

Rasulullah ditanya, "Ya Rasullah tunjukkan padaku amal perbuatan yang bila kuamalkan akan masuk syurga."

Jawab Rasulullah, "Jadilah kamu orang yang baik."

Orang itu bertanya lagi, "Ya Rasulullah, bagaimanakah akan aku ketahui bahwa aku telah berbuat baik?"

Jawab Rasulullah, "Tanyakan pada tetanggamu, maka bila mereka berkata engkau baik maka engkau benar-benar baik dan bila mereka berkata engkau jahat, maka engkau sebenarnya jahat."

* * * * * * * *

Makanan Dari Hasil Tilik

Abu Bakar mempunyai seorang hamba yang menyerahkan sebagian daripada pendapatan hariannya kepadanya sebagai tuan. Pada suatu hari hambanya telah membawa makanan yang dimakannya sedikit oleh Abu Bakar. Hambanya berkata, "Tuan selalu bertanya tentang sumber makanan yang aku bawa, tetapi hari ini tuan tidak berbuat demikian ?"

Abu Bakar menjawab, "Aku terlalu lapar sehingga aku lupa bertanya. Terangkanlah kepada aku di mana kamu mendapat makanan ini ?"

Hamba menjawab, "Sebelum aku memeluk Islam, aku menjadi tukang tilik. Orang-orang yang aku tilik nasibnya kadang-kadang tidak bisa membayar uang kepadaku. Mereka berjanji membayarnya ketika memperoleh. Aku

45

Page 46: Mix of Islamic Story

berjumpa dengan mereka hari ini. Merekalah yang memberikan aku makanan ini."

Mendengar kata-kata hambanya, Abu Bakar memekik, "Ah! Nyaris-nyaris kau bunuh aku."

Kemudian dia coba mengeluarkan makanan yang telah ditelannya. Ada orang yang menyarankan supaya dia mengisi perutnya dengan air dan kemudian memuntahkan makanan yang ditelannya tadi. Saran ini diterima dan dilaksanakannya sehingga makanan itu dimuntahkan keluar.

Kata seorang pemerhati, "Semoga Allah mencucuri rahmat ke atasmu. Kamu telah bersusah-payah karena makanan yang sedikit."

"Aku sudah pasti memaksanya keluar walaupun dengan berbuat demikian aku mungkin kehilangan jiwaku sendiri. Aku mendengar Nabi berkata, "Badan yang tumbuh subur dengan makanan haram akan merasakan api neraka. Oleh karena itulah maka aku memaksa makanan itu keluar takut kalau-kalau ia menyuburkan badanku."

* * * * * * * *

Kisah Wali Allah Yang Sholat Di Atas Air

Sebuah kapal yang sarat dengan muatan dan bersama 200 orang temasuk ahli perniagaan berlepas dari sebuah pelabuhan di Mesir. Ketika kapal itu berada di tengah lautan datanglah ribut petir dengan ombak yang kuat membuat kapal itu terumbang-ambing dan hampir tenggelam. Berbagai usaha dibuat untuk mengendalikan kapal itu dipukul ombak ribut, namun semua usaha mereka sia-sia saja. Semua orang yang berada di atas kapal itu sangat cemas dan menunggu apa yang akan terjadi pada kapal dan diri mereka.

Ketika semua orang berada dalam keadaan cemas, terdapat seorang lelaki yang sedikitpun tidak merasa cemas. Dia kelihatan tenang sambil berzikir kepada Allah S.W.T. Kemudian lelaki itu turun dari kapal yang sedang terunbang-ambing dan berjalanlah dia di atas air dan mengerjakan sholat di atas air.

Beberapa orang pedagang yang bersama-sama dia dalam kapal itu melihat lelaki yang berjalan di atas air dan dia berkata, "Wahai wali Allah, tolonglah kami. Janganlah tinggalkan kami!" Lelaki itu tidak memandang ke

46

Page 47: Mix of Islamic Story

arah orang yang memanggilnya. Para pedagang itu memanggil lagi, "Wahai wali Allah, tolonglah kami. Jangan tinggalkan kami!"

Kemudian lelaki itu menoleh ke arah orang yang memanggilnya dengan berkata, "Ada apa?" Seolah-olah lelaki itu tidak mengetahui apa-apa. Pedagang itu berkata, "Wahai wali Allah, tidakkah kamu hendak mengambil berat tentang kapal yang hampir tenggelam ini?"

Wali itu berkata, "Dekatkan dirimu kepada Allah." Para penumpang itu berkata, "Apa yang mesti kami buat?" Wali Allah itu berkata, "Tinggalkan semua hartamu, jiwamu akan selamat."

Kesemua mereka sanggup meninggalkan harta mereka. Asalkan jiwa mereka selamat. Kemudian mereka berkata, "Wahai wali Allah, kami akan membuang semua harta kami asalkan jiwa kami semua selamat."

Wali Allah itu berkata lagi, "Turunlah kamu semua ke atas air dengan membaca Bismillah."

Dengan membaca Bismillah, maka turunlah seorang demi seorang ke atas air dan berjalan menghampiri wali Allah yang sedang duduk di atas air sambil berzikir. Tidak berapa lama kemudian, kapal yang mengandungi muatan beratus ribu ringgit itu pun tenggelam ke dasar laut.

Habislah semua barang-barang perniagaan yang mahal-mahal terbenam ke laut. Para penumpang tidak tahu apa yang hendak dibuat, mereka berdiri di atas air sambil melihat kapal yang tenggelam itu.

Salah seorang daripada pedagang itu berkata lagi, "Siapakah kamu wahai wali Allah?"

Wali Allah itu berkata, "Saya ialah Awais Al-Qarni."

Pedagang itu berkata lagi, "Wahai wali Allah, sesungguhnya di dalam kapal yang tenggelam itu terdapat harta fakir-miskin Madinah yang diantar oleh seorang jutawan Mesir."

Wali Allah berkata, "Sekiranya Allah kembalikan semua harta kamu, adakah kamu betul-betul akan membagikannya kepada orang-orang miskin di Madinah?" Pedagang itu berkata, "Betul, saya tidak akan menipu, ya wali Allah."

Setelah wali itu mendengar pengakuan dari pedagang itu, maka dia pun mengerjakan sholat dua rakaat di atas air, kemudian dia memohon kepada Allah S.W.T agar kapal itu ditimbulkan semula bersama-sama hartanya.

47

Page 48: Mix of Islamic Story

Tidak berapa lama kemudian, kapal itu timbul sedikit demi sedikit sehingga terapung di atas air. Kesemua barang perniagaan dan lain-lain tetap seperti asal. Tiada yang kurang.

Setelah itu dinaikkan semua penumpang ke atas kapal itu dan meneruskan pelayaran ke tempat yang dituju. Ketika sampai di Madinah, pedagang yang berjanji dengan wali Allah itu terus menunaikan janjinya dengan membagi-bagikan harta kepada semua fakir miskin di Madinah sehingga tiada seorang pun yang tertinggal. Wallahu a'alam.

* * * * * * * *

Rasulullah SAW dan Uang 8 dirham

Suatu hari Rasulullah SAW bermaksud belanja. Dengan bekal uang 8 dirham, beliau hendak membeli pakaian dan peralatan rumah tangga. Belum juga sampai di pasar, beliau mendapati seorang wanita yang sedang menangis. Beliau sempatkan bertanya kenapa menangis. Apakah sedang ditimpa musibah? Perempuan itu menyampaikan bahwa ia adalah seorang budak yang sedang kehilangan uang sebesar 2 dirham. Ia menangis sangat takut didera oleh majikannya. Dua dirham dikeluarkan dari saku Rasulullah untuk menghibur perempuan malang tersebut. Kini tinggal 6 dirham. Beliau bergegas membeli gamis, pakaian kesukaanya. Akan tetapi baru beberapa langkah dari pasar, seorang tua lagi miskin setengah teriak berkata, "Barang siapa yang memberiku pakaian, Allah akan mendandaninya kelak." Rasulullah memeriksa laki-laki tersebut. Pakaiannya lusuh, tak pantas lagi dipakai. Gamis yang baru dibelinya dilepas dan diberikan dengan sukarela kepadanya. Beliau tak jadi memakai baju baru.

Dengan langkah ringan beliau hendak segera pulang. Akan tetapi lagi-lagi beliau harus bersabar. Kali ini beliau menjumpai perempuan yang diberi dua dirham tersebut mengadukan persoalan, bahwa ia takut pulang. Ia khawatir akan dihukum oleh majikannya karena terlambat. Sebagai budak saat itu nilainya tidak lebih dari seekor binatang. Hukuman fisik sudah sangat lazim diterima. Rasulullah diutus di dunia untuk mengadakan pembelaan terhadap rakyat jelata. Dengan senang hati beliau antarkan perempuan tersebut ke rumah majikannya. Sesampainya di rumah, beliau ucapkan salam. Sekali, dua kali belum ada jawaban. Baru salam yang ketiga dijawab oleh penghuni rumah. Nampaknya semua penghuni rumah tersebut adalah perempuan. Ketika ditanya kenapa salam beliau tidak dijawab, pemilik rumah itu mengatakan sengaja melakukannya

48

Page 49: Mix of Islamic Story

dengan maksud didoakan Rasulullah dengan salam tiga kali. Selanjutnya Rasulullah menyampaikan maksud kedatangannya. Beliau mengantar perempuan yang menjadi budak tersebut karena takut mendapat hukuman. Rasulullah kemudian menyampaikan, "Jika perempuan budak ini salah dan perlu dihukum, biarlah aku yang menerima hukumannya." Mendengar ucapan Rasulullah ini penghuni rumah terkesima. Mereka merasa mendapat pelajaran yang sangat berharga dari baginda Rasulullah. Karena secara refleks mereka menyampaikan, "Budak belian ini merdeka karena Allah." Betapa bahagianya Rasulullah mendengar pernyataan itu. Beliau sangat bersyukur dengan uang 8 dirham mendapat keuntungan ribuan dirham, yakni harga budak itu sendiri. Beliau berkata, "Tiadalah aku melihat delapan dirham demikian besar berkatnya dari pada delapan dirham yang ini. Allah telah memberi ketenteraman bagi orang yang ketakutan, memberi pakaian orang yang telanjang, dan membebaskan seorang budak belian."

Akhirnya, rahmat dan kasih sayang, bantuan dan pertolongan kepada masyarakat bawah akan mendatangkan kesejahteraan dan kemajuan. Allah berfirman dalam sebuah hadits Qudsyi. "Bahwanya Allah menolong hanba-Nya, selama ia menolong saudaranya."

* * * * * * * *

Kurma Madinah

Ketika Rasulullah SAW memerintahkan para sahabatnya untuk segera berangkat ke Tabuk menghadapi kaum kafir, mereka semua bersegera menyambutnya. Hanya beberapa orang sahabat yang tidak mengikuti peperangan tersebut, selain orang tua, para wanita dan anak-anak serta orang-orang munafik. Panen korma hampir tiba dan masa itu musim panas yang terik sedang melanda, sementara perbekalan dan persenjataan yang dimiliki sangat minim, akan tetapi Rasulullah SAW dan para sahabatnya r.a. tetap berangkat. Diwaktu itulah keimanan dan pengorbanan para sahabat diuji. Orang-orang munafik mulai menyebarkan desas-desus dan menghasut para sahabat r.a. agar tidak meninggalkan kebun kurma mereka dan tidak menyertai peperangan tersebut. Hasutan para munafiqin itu tidak hanya kepada para sahabat r.a. tetapi istri para sahabat r.a. pun tidak luput dari hasutan mereka. Mereka para munafiqin itu berkata, "suami-suami kalian pergi ke Tabuk sementara kurma di kebun-kebun kalian sebentar lagi ranum, siapakah yang akan mengurusnya. Mereka meninggalkan kesempatan yang bagus ini dan pergi meninggalkannya begitu

49

Page 50: Mix of Islamic Story

saja". Istri-istri para sahabat itu menjawab dengan keimanan mereka, "pencari rezeki telah pergi dan pemberi rezeki telah datang". Pada masa itu Rasulullah SAW dan para sahabat r.a. dengan pertolongan Allah SWT kembali dari peperangan dalam waktu yang sangat singkat. Allah SWT menjaga kebun-kebun kurma dan keluarga mereka. Tidak satupun buah kurma yang telah masak itu jatuh dari tangkainya, panen mereka berlipat ganda hasilnya dan walaupun demikian harga kurma Madinah saat itu mencapai harga tertinggi sehingga para sahabat r.a. tidak mendapatkan kerugian sedikit pun. Sampai saat ini kurma Madinah adalah yang paling digemari dan terkenal di mana-mana.

* * * * * * * *

Jibril, Kerbau, Kelelawar Dan Cacing

Suatu hari Allah SWT memerintahkan malaikat Jibril AS untuk pergi menemui salah satu makhluk-Nya yaitu kerbau dan menanyakan pada si kerbau apakah dia senang telah diciptakan Allah SWT sebagai seekor kerbau. Malaikat Jibril AS segera pergi menemui si Kerbau.

Di siang yang panas itu si kerbau sedang berendam di sungai. Malaikat Jibril AS mendatanginya kemudian mulai bertanya kepada si kerbau, "hai kerbau apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kerbau". Si kerbau menjawab, "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kerbau, dari pada aku dijadikan-Nya sebagai seekor kelelawar yang ia mandi dengan kencingnya sendiri". Mendengar jawaban itu Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor kelelawar.

Malaikat Jibril AS mendatanginya seekor kelelawar yang siang itu sedang tidur bergantungan di dalam sebuah goa. Kemudian mulai bertanya kepada si kelelawar, "hai kelelawar apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kelelawar". "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kelelawar dari pada aku dijadikan-Nya seekor cacing. Tubuhnya kecil, tinggal di dalam tanah, berjalannya saja menggunakan perutnya", jawab si kelelawar. Mendengar jawaban itu pun Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor cacing yang sedang merayap di atas tanah.

Malaikat Jibril AS bertanya kepada si cacing, "Wahai cacing kecil apakah kamu senang telah dijadikan Allah SWT sebagai seekor cacing". Si

50

Page 51: Mix of Islamic Story

cacing menjawab, "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor cacing, dari pada dijadikaan-Nya aku sebagai seorang manusia. Apabila mereka tidak memiliki iman yang sempurna dan tidak beramal sholih ketika mereka mati mereka akan disiksa selama-lamanya".

* * * * * * * *

Pahala Sebanyak Bintang Di Langit

Suatu malam Baginda Rasulullah SAW dan istrinya Sayidatina Aisyah r.a. berdiri di depan rumahnya sambil memandang keindahan langit ciptaan Allah SWT. Sayidatina Aisyah r.a. bertanya kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah SAW, pahala siapakah sebanyak bintang-bintang di langit itu. Di dalam hatinya sayidatina Aisyah r.a. menebak pahala sebanyak ini pasti pahala bapaknya. "Pahala sebanyak ini adalah pahala sahabatku Umar (r.a.)", jawab Rasulullah SAW. Sayidatina Aisyah r.a. terkejut, lalu ia bertanya, "ya Rasulullah SAW bagaimana dengan bapakku?". Rasulullah SAW tersenyum kepada istrinya sambil Beliau SAW berkata, ketahuilah istriku, satu hari penghijrahan Abu Bakar (r.a.) bersamaku pahalanya lebih banyak dari pahala Umar (r.a.) dan keluarganya sampai hari kiamat.

* * * * * * * *

Mangkuk yang Cantik, Madu dan Sehelai Rambut

Rasulullah SAW, dengan sahabat-sahabatnya Abu Bakar r.a., Umar r.a., dan Utsman r.a., bertamu ke rumah Ali r.a. Di rumah Ali r.a. istrinya Sayidatina Fathimah r.a. putri Rasulullah SAW menghidangkan untuk mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah mangkuk yang cantik, dan ketika semangkuk madu itu dihidangkan sehelai rambut terikut di dalam mangkuk itu. Baginda Rasulullah SAW kemudian meminta semua sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap ketiga benda tersebut (Mangkuk yang cantik, madu, dan sehelai rambut).

Abu Bakar r.a. berkata, "iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut".

51

Page 52: Mix of Islamic Story

Umar r.a. berkata, "kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Utsman r.a. berkata, "ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan beramal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

'Ali r.a. berkata, "tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumanya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Fatimah r.a.berkata, "seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang berpurdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yang tak pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Rasulullah SAW berkata, "seorang yang mendapat taufiq untuk beramal adalah lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, beramal dengan amal yang baik itu lebih manis dari madu, dan berbuat amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Malaikat Jibril AS berkata, "menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, menyerahkan diri, harta, dan waktu untuk usaha agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Allah SWT berfirman, " Sorga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat sorga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju sorga-Ku adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

* * * * * * * *

Rela Dimasukkan Ke Dalam Neraka

Nabi Musa AS suatu hari sedang berjalan-jalan melihat keadaan ummatnya. Nabi Musa AS melihat seseorang sedang beribadah. Umur orang itu lebih dari 500 tahun. Orang itu adalah seorang yang ahli ibadah. Nabi Musa AS kemudian menyapa dan mendekatinya. Setelah berbicara sejenak ahli ibadah itu bertanya kepada Nabi Musa AS, Wahai Musa AS aku telah beribadah kepada Allah SWT selama 350 tahun tanpa melakukan perbuatan dosa. Di manakah Allah SWT akan meletakkanku di Surga-Nya? Tolong sampaikan pertanyaanku

52

Page 53: Mix of Islamic Story

ini kepada Allah. Nabi Musa AS mengabulkan permintaan orang itu. Nabi Musa AS kemudian bermunajat memohon kepada Allah SWT agar Allah SWT memberitahukan kepadanya di mana ummatnya ini akan ditempatkan di akhirat kelak. Allah SWT berfirman, "Wahai Musa (AS) sampaikanlah kepadanya bahwa Aku akan meletakkannya di dasar Neraka-Ku yang paling dalam". Nabi Musa AS kemudian mengabarkan kepada orang tersebut apa yang telah difirmankan Allah SWT kepadanya. Ahli ibadah itu terkejut.

Dengan perasaan sedih ia beranjak dari hadapan Nabi Musa AS. Malamnya ahli ibadah itu terus berfikir mengenai keadaan dirinya. Ia juga mulai terfikir bagai mana dengan keadaan saudara-saudaranya, temannya, dan orang lain yang mereka baru beribadah selama 200 tahun, 300 tahun, dan mereka yang belum beribadah sebanyak dirinya, di mana lagi tempat mereka kelak di akhirat. Keesokan harinya ia menjumpai Nabi Musa AS kembali. Ia kemudian berkata kepada Nabi Musa AS, "Wahai Musa AS, aku rela Allah SWT memasukkan aku ke dalam Neraka-Nya, akan tetapi aku meminta satu permohonan. Aku mohon agar setelah tubuhku ini dimasukkan ke dalam Neraka maka jadikanlah tubuhku ini sebesar-besarnya sehingga seluruh pintu Neraka tertutup oleh tubuhku jadi tidak akan ada seorang pun akan masuk ke dalamnya". Nabi Musa AS menyampaikan permohonan orang itu kepada Allah SWT. Setelah mendengar apa yang disampaikan oleh Nabi Musa AS maka Allah SWT berfirman, "Wahai Musa (AS) sampaikanlah kepada ummatmu itu bahwa sekarang Aku akan menempatkannya di Surga-Ku yang paling tinggi".

* * * * * * * *

Fathimah Az-Zahrha Ra dan Gilingan Gandum

Suatu hari masuklah Rasulullah SAW menemui anandanya Fathimah az-zahra ra. Didapatinya anandanya sedang menggiling syair (sejenis padi-padian) dengan menggunakan sebuah penggilingan tangan dari batu sambil menangis. Rasulullah SAW bertanya pada anandanya, "apa yang menyebabkan engkau menangis wahai Fathimah?, semoga Allah SWT tidak menyebabkan matamu menangis". Fathimah ra. berkata, "ayahanda, penggilingan dan urusan-urusan rumahtanggalah yang menyebabkan ananda menangis". Lalu duduklah Rasulullah SAW di sisi anandanya. Fathimah ra. melanjutkan perkataannya, "ayahanda sudikah kiranya ayahanda meminta 'aliy (suaminya) mencarikan ananda seorang jariah untuk menolong ananda menggiling gandum dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan di rumah". Mendengar perkataan anandanya

53

Page 54: Mix of Islamic Story

ini maka bangunlah Rasulullah SAW mendekati penggilingan itu. Beliau mengambil syair dengan tangannya yang diberkati lagi mulia dan diletakkannya di dalam penggilingan tangan itu seraya diucapkannya "Bismillaahirrahmaanirrahiim". Penggilingan tersebut berputar dengan sendirinya dengan izin Allah SWT. Rasulullah SAW meletakkan syair ke dalam penggilingan tangan itu untuk anandanya dengan tangannya sedangkan penggilingan itu berputar dengan sendirinya seraya bertasbih kepada Allah SWT dalam berbagai bahasa sehingga habislah butir-butir syair itu digilingnya.

Rasulullah SAW berkata kepada gilingan tersebut, "berhentilah berputar dengan izin Allah SWT", maka penggilingan itu berhenti berputar lalu penggilingan itu berkata-kata dengan izin Allah SWT yang berkuasa menjadikan segala sesuatu dapat bertutur kata. Maka katanya dalam bahasa Arab yang fasih, "ya Rasulullah SAW, demi Allah Tuhan yang telah menjadikan baginda dengan kebenaran sebagai Nabi dan Rasul-Nya, kalaulah baginda menyuruh hamba menggiling syair dari Masyriq dan Maghrib pun niscaya hamba gilingkan semuanya. Sesungguhnya hamba telah mendengar dalam kitab Allah SWT suatu ayat yang berbunyi : (artinya) "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya para malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang dititahkan-Nya kepada mereka dan mereka mengerjakan apa yang dititahkan".

Maka hamba takut, ya Rasulullah kelak hamba menjadi batu yang masuk ke dalam neraka. Rasulullah SAW kemudian bersabda kepada batu penggilingan itu, "bergembiralah karena engkau adalah salah satu dari batu mahligai Fathimah az-zahra di dalam sorga". Maka bergembiralah penggilingan batu itu mendengar berita itu kemudian diamlah ia.

Rasulullah SAW bersabda kepada anandanya, "jika Allah SWT menghendaki wahai Fathimah, niscaya penggilingan itu berputar dengan sendirinya untukmu. Akan tetapi Allah SWT menghendaki dituliskan-Nya untukmu beberapa kebaikan dan dihapuskan oleh Nya beberapa kesalahanmu dan diangkat-Nya untukmu beberapa derajat. Ya Fathimah, perempuan mana yang menggiling tepung untuk suaminya dan anak-anaknya, maka Allah SWT menuliskan untuknya dari setiap biji gandum yang digilingnya suatu kebaikan dan mengangkatnya satu derajat.

Ya Fathimah, perempuan mana yang berkeringat ketika ia menggiling gandum untuk suaminya maka Allah SWT menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh buah parit. Ya Fathimah, perempuan mana yang meminyaki rambut anak-anaknya dan menyisir rambut mereka dan mencuci pakaian mereka maka Allah

54

Page 55: Mix of Islamic Story

SWT akan mencatatkan baginya ganjaran pahala orang yang memberi makan kepada seribu orang yang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang yang bertelanjang. Ya Fathimah, perempuan mana yang menghalangi hajat tetangga-tetangganya maka Allah SWT akan menghalanginya dari meminum air telaga Kautshar pada hari kiamat.

Ya Fathimah, yang lebih utama dari itu semua adalah keridhaan suami terhadap istrinya. Jikalau suamimu tidak ridha denganmu tidaklah akan aku do'akan kamu. Tidaklah engkau ketahui wahai Fathimah bahwa ridha suami itu daripada Allah SWT dan kemarahannya itu dari kemarahan Allah SWT?. Ya Fathimah, Ketika seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya maka beristighfarlah para malaikat untuknya dan Allah SWT akan mencatatkan baginya tiap-tiap hari seribu kebaikan dan menghapuskan darinya seribu kejahatan. Ketika ia mulai sakit hendak melahirkan maka Allah SWT mencatatkan untuknya pahala orang-orang yang berjihad pada jalan Allah yakni berperang sabil. Ketika ia melahirkan anak maka keluarlah ia dari dosa-dosanya seperti keadaannya pada hari ibunya melahirkannya dan ketika ia meninggal tiadalah ia meninggalkan dunia ini dalam keadaan berdosa sedikitpun, dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman sorga, dan Allah SWT akan mengkaruniakannya pahala seribu haji dan seribu umrah serta beristighfarlah untuknya seribu malaikat hingga hari kiamat.

Perempuan mana yang melayani suaminya dalam sehari semalam dengan baik hati dan ikhlas serta niat yang benar maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya semua dan Allah SWT akan memakaikannya sepersalinan pakaian yang hijau dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya seribu kebaikan dan dikaruniakan Allah untuknya seribu pahala haji dan umrah. Ya Fathimah, perempuan mana yang tersenyum dihadapan suaminya maka Allah SWT akan memandangnya dengan pandangan rahmat. Ya Fathimah perempuan mana yang menghamparkan hamparan atau tempat untuk berbaring atau menata rumah untuk suaminya dengan baik hati maka berserulah untuknya penyeru dari langit (malaikat), "teruskanlah 'amalmu maka Allah SWT telah mengampunimu akan sesuatu yang telah lalu dari dosamu dan sesuatu yang akan datang". Ya Fathimah, perempuan mana yang meminyakkan rambut suaminya dan janggutnya dan memotongkan kumisnya serta menggunting kukunya maka Allah SWT akan memberinya minuman dari sungai-sungai sorga dan Allah SWT akan meringankan sakarotulmaut-nya, dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman sorga seta Allah SWT akan menyelamatkannya dari api neraka dan selamatlah ia melintas di atas titian Shirat".

55

Page 56: Mix of Islamic Story

* * * * * * * *

Gurau Dan Canda Rasulullah S.A.W.

Rasulullah SAW bergaul dengan semua orang. Baginda menerima hamba, orang buta, dan anak-anak. Baginda bergurau dengan anak kecil, bermain-main dengan mereka, bersenda gurau dengan orang tua. Akan tetapi Baginda tidak berkata kecuali yang benar saja.

Suatu hari seorang perempuan datang kepada beliau lalu berkata, "Ya Rasulullah! Naikkan saya ke atas unta", katanya.

"Aku akan naikkan engkau ke atas anak unta", kata Rasulullah SAW.

"Ia tidak mampu", kata perempuan itu.

"Tidak, aku akan naikkan engkau ke atas anak unta".

"Ia tidak mampu".

Para sahabat yang berada di situ berkata, "bukankah unta itu juga anak unta?"

Datang seorang perempuan lain, dia memberitahu Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, suamiku jatuh sakit. Dia memanggilmu".

"Semoga suamimu yang dalam matanya putih", kata Rasulullah SAW.

Perempuan itu kembali ke rumahnya. Dan dia pun membuka mata suaminya. Suaminya bertanya dengan keheranan, "kenapa kamu ini?".

"Rasulullah memberitahu bahwa dalam matamu putih", kata istrinya menerangkan. "Bukankah semua mata ada warna putih?" kata suaminya.

Seorang perempuan lain berkata kepada Rasulullah SAW,

"Ya Rasulullah, doakanlah kepada Allah agar aku dimasukkan ke dalam syurga". "Wahai ummi fulan, syurga tidak dimasuki oleh orang tua". Perempuan itu lalu menangis.

Rasulullah menjelaskan, "tidakkah kamu membaca firman Allah ini, “Serta kami telah menciptakan istri-istri mereka dengan ciptaan istimewa, serta kami jadikan mereka senantiasa perawan (yang tidak pernah disentuh), yang tetap mencintai jodohnya, serta yang sebaya umurnya".

56

Page 57: Mix of Islamic Story

Para sahabat Rasulullah SAW suka tertawa tapi iman di dalam hati mereka bagai gunung yang teguh. Na'im adalah seorang sahabat yang paling suka bergurau dan tertawa. Mendengar kata-kata dan melihat gelagatnya, Rasulullah turut tersenyum.

* * * * * * * *

Pahlawan Neraka

Suatu hari satu pertempuran telah terjadi di antara pihak Islam dengan pihak Musyrik. Kedua-dua belah pihak berjuang dengan hebat untuk mengalahkan antara satu sama lain. Tiba saat pertempuran itu dihentikan seketika dan kedua-dua pihak pulang ke markas masing-masing.

Di sana Nabi Muhammad S.A.W dan para sahabat telah berkumpul membincangkan tentang pertempuran yang telah terjadi itu. Peristiwa yang baru mereka alami itu masih terbayang-bayang di ruang mata. Dalam perbincangan itu, mereka begitu kagum dengan salah seorang dari sahabat mereka yaitu, Qotzman. Semasa bertempur dengan musuh, dia kelihatan seperti seekor singa yang lapar membaham mangsanya. Dengan keberaniannya itu, dia telah menjadi buah mulut ketika itu.

"Tidak seorang pun di antara kita yang dapat menandingi kehebatan Qotzman," kata salah seorang sahabat.

Mendengar perkataan itu, Rasulullah pun menjawab, "Sebenarnya dia itu adalah golongan penduduk neraka."

Para sahabat menjadi heran mendengar jawaban Rasulullah itu. Bagaimana seorang yang telah berjuang dengan begitu gagah menegakkan Islam bisa masuk dalam neraka? Para sahabat berpandangan antara satu sama lain saat mendengar jawaban Rasulullah itu.

Rasulullah sadar para sahabatnya tidak begitu percaya dengan ceritanya, lantas baginda berkata, "Semasa Qotzman dan Aktsam keluar ke medan perang bersama-sama, Qotzman telah mengalami luka parah akibat ditikam oleh pihak musuh. Badannya dipenuhi dengan darah. Dengan segera Qotzman meletakkan pedangnya ke atas tanah, sedangkan mata pedang itu dihadapkan ke dadanya. Lalu dia terus membenamkan mata pedang itu ke dalam dadanya."

"Dia melakukan perbuatan itu adalah karena dia tidak tahan menanggung kesakitan akibat dari luka yang dialaminya. Akhirnya dia mati

57

Page 58: Mix of Islamic Story

bukan karena bertarung dengan musuhnya, tetapi membunuh dirinya sendiri. Melihatkan keadaannya yang parah, banyak orang menyangka yang dia akan masuk syurga. Tetapi dia telah menunjukkan dirinya sebagai penduduk neraka."

Menurut Rasulullah S.A.W lagi, sebelum dia mati, Qotzman ada mengatakan, katanya, "Demi Allah aku berperang bukan karena agama tetapi hanya sekadar menjaga kehormatan kota Madinah supaya tidak dihancurkan oleh kaum Quraisy. Aku berperang hanyalah untuk membela kehormatan kaumku. Kalau tidak karena itu, aku tidak akan berperang."

Riwayat ini telah dirawikan oleh Luqman Hakim.

* * * * * * * *

Tidak Akan Masuk Neraka Orang Yang Menangis Karena Takut Pada Alah SWT

Rasulullah S.A.W telah bersabda, "Bahwa tidak akan masuk neraka orang menangis karena takut kepada Allah sehingga ada air susu kembali ke tempat asalnya."

Dalam sebuah kitab Daqa'iqul Akhbar menerangkan bahwa akan didatangkan seorang hamba pada hari kiamat nanti, dan sangat beratlah timbangan kejahatannya, dan telah diperintahkan untuk dimasukkan ke dalam neraka.

Maka salah satu daripada rambut-rambut matanya berkata, "Wahai Tuhanku, Rasul Engkau Nabi Muhammad S.A.W telah bersabda, barangsiapa yang menangis karena takut kepada Allah S.W.T, maka Allah mengharamkan matanya itu ke neraka dan sesungguhnya aku menangis karena sangat takut kepada-Mu."

Akhirnya Allah S.W.T mengampuni hamba itu dan menyelamatkannya dari api neraka dengan berkat sehelai rambut yang pernah menangis karena takut kepada Allah S.W.T. Malaikat Jibril A.S mengumumkan, telah selamat Fulan bin Fulan sebab sehelai rambut."

Dalam sebuah kitab lain, Bidayatul-Hidayah, diceritakan bahwa pada hari kiamat nanti, akan didatangkan neraka jahanam dengan mengeluarkan suaranya, suara nyala api yang sangat menggerunkan, semua umat menjadi berlutut karena kesulitan menghadapinya. Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, "Kamu lihat (pada hari itu) setiap umat berlutut (yakni merangkak

58

Page 59: Mix of Islamic Story

pada lututnya). Tiap-tiap umat diseru kepada buku amalannya. (Dikatakan kepadanya) Pada hari ini kamu dibalasi menurut apa-apa yang telah kau kerjakan." (Surah al-Jatsiyah ayat 28)

Setelah mereka menghampiri neraka, mereka mendengar kegeraman api neraka dengan nyalaan apinya, dan diterangkan dalam kitab tersebut bahwa suara nyala api neraka itu dapat didengar sejauh 500 tahun perjalanan. Pada waktu itu, akan berkata setiap orang hingga Nabi-nabi dengan ucapan, "Diriku, diriku (selamatkanlah diriku Ya Allah) kecuali hanya seorang nabi sahja yang akan berkata, "Umatku, umatku."

Beliau ialah junjungan besar kita Nabi Muhammad S.A.W. Pada masa itu akan keluarlah api neraka jahim seperti gunung-gunung, umat Nabi Muhammad berusaha menghalanginya dengan berkata, "Wahai api! Demi hak orang-orang yang sholat, demi hak orang-orang yang ahli sedekah, demi hak orang-orang yang khusyuk, demi hak orang-orang yang berpuasa, supaya engkau kembali."

Walaupun dikata demikian, api neraka itu tetap tidak mau kembali, lalu malaikat Jibril berkata, "Sesungguhnya api neraka itu menuju kepada umat Muhammad S.A.W"

Kemudian Jibril membawa semangkuk air dan Rasulullah meraihnya. Berkata Jibril A.S. "Wahai Rasulullah, ambillah air ini dan siramkanlah kepadanya." Lalu Baginda mengambil dan menyiramkannya pada api itu, maka padamlah api itu.

Setelah itu Rasulullah S.A.W pun bertanya kepada Jibril A.S. "Wahai Jibril, Apakah air itu?" Maka Jibril berkata, "Itulah air mata orang durhaka di kalangan umatmu yang menangis karena takut kepada Allah S.W.T. Sekarang aku diperintahkan untuk memberikannya kepadamu agar engkau menyiramkan pada api itu." Maka padamlah api itu dengan izin Allah S.W.T.

Telah bersabda Rasulullah S.A.W, "Ya Allah anugerahilah kepada kami dua buah mata yang menangis karena takut kepada-Mu, sebelum tidak ditemunya air mata."

* * * * * * * *

Kisah Luqman Al-Hakim Dengan Komentar Manusia

59

Page 60: Mix of Islamic Story

Dalam sebuah riwayat menceritakan, pada suatu hari Luqman Hakim telah masuk ke dalam pasar dengan menaiki seekor keledai, sedangkan anaknya mengikuti dari belakang. Melihat tingkah laku Luqman itu, setengah orang pun berkata, “Lihat itu orang tua yang tidak bertimbang rasa, sedangkan anaknya dibiarkan berjalan kaki."

Setelah mendengarkan desas-desus dari orang banyak maka Luqman pun turun dari keledainya itu lalu diletakkan anaknya di atas keledai itu. Melihat yang demikian, maka orang di pasar itu berkata pula, "Lihat orang tuanya berjalan kaki sedangkan anaknya enak menaiki keledai itu, sungguh kurang adab anak itu."

Setelah mendengar kata-kata itu, Luqman pun terus naik ke atas belakang keledai itu bersama-sama dengan anaknya. Kemudian orang-orang berkata lagi, "Lihat itu dua orang menaiki seekor keledai, adalah sungguh menyiksa keledai itu."

Oleh karena tidak suka mendengar percakapan orang, maka Luqman dan anaknya turun dari keledai itu, kemudian terdengar lagi suara orang berkata, "Dua orang berjalan kaki, sedangkan keledai itu tidak dikendarai."

Dalam perjalanan mereka kedua bapak anak itu pulang ke rumah, Luqman Hakim telah menasihati anaknya tentang sikap manusia dan telatah mereka, katanya, "Sesungguhnya tiada terlepas seseorang itu dari percakapan manusia. Maka orang yang berakal tiadalah dia mengambil pertimbangan melainkan kepada Allah S.W.T saja. Barangsiapa mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya dalam tiap-tiap satu."

Kemudian Luqman Hakim berpesan kepada anaknya, katanya, "Wahai anakku, tuntutlah rezeki yang halal supaya kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya tiadalah orang fakir itu melainkan tertimpa kepadanya tiga perkara, yaitu tipis keyakinannya (iman) tentang agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu dan diperdayai orang) dan hilang kemuliaan hatinya (keperibadiannya), dan lebih celaka lagi daripada tiga perkara itu ialah orang-orang yang suka merendah-rendahkan dan meringan-ringankannya."

* * * * * * * *

Kisah Malaikat Jibril Dan Malaikat Mikail Menangis

60

Page 61: Mix of Islamic Story

Dalam sebuah kitab karangan Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa iblis itu sesungguhnya namanya disebut sebagai al-Abid (ahli ibadah) pada langit yang pertama, pada langit yang keduanya disebut az-Zahid. Pada langit ketiga, namanya disebut al-Arif. Pada langit keempat, namanya adalah al-Wali. Pada langit kelima, namanya disebut at-Taqi. Pada langit keenam namanya disebut al-Kazin. Pada langit ketujuh namanya disebut Azazil sedangkan dalam Luh Mahfudz, namanya ialah iblis.

Dia (iblis) lupa akibat urusannya. Maka Allah S.W.T telah memerintahkannya sujud kepada Adam. Lalu iblis berkata, "Adakah Engkau mengutamakannya daripada aku, sedangkan aku lebih baik daripadanya. Engkau jadikan aku daripada api dan Engkau jadikan Adam daripada tanah."

Lalu Allah S.W.T berfirman yang maksudnya, "Aku membuat apa yang aku kehendaki." Oleh karena iblis memandang dirinya penuh keagungan, maka dia enggan sujud kepada Adam A.S karena bangga dan sombong.

Dia berdiri tegak sampai saatnya malaikat bersujud dalam waktu yang lama. Ketika para malaikat mengangkat kepala mereka, mereka mendapati iblis tidak sujud sedang mereka telah selesai sujud. Maka para malaikat bersujud lagi bagi kali kedua karena bersyukur, tetapi iblis tetap angkuh dan enggan sujud. Dia berdiri tegak dan memaling dari para malaikat yang sedang bersujud. Dia tidak ingin mengikut mereka dan tidak pula dia merasa menyesal atas keengganannya.

Kemudian Allah S.W.T merubahkan mukanya pada asalnya yang sangat indah cemerlang kepada bentuk seperti babi hutan. Allah S.W.T membentukkan kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai.

Setelah itu, lalu Allah mengusirnya dari syurga, bahkan dari langit, dari bumi dan ke beberapa jazirah. Dia tidak akan masuk ke bumi melainkan dengan cara sembunyi. Allah S.W.T melaknatinya sehingga ke hari kiamat karena dia menjadi kafir. Walaupun iblis itu pada sebelumnya sangat indah cemerlang rupanya, mempunyai sayap empat, banyak ilmu, banyak ibadah serta menjadi kebanggan para malaikat dan pemukanya, dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyin dan banyak lagi, tetapi semua itu tidak menjadi jaminan sama sekali baginya.

61

Page 62: Mix of Islamic Story

Ketika Allah S.W.T membalas tipu daya iblis, maka menangislah Jibril A.S dan Mikail. Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, "Apakah yang membuat kamu menangis?" Lalu mereka menjawab, "Ya Allah! Kami tidaklah aman dari tipu dayamu." Firman Allah bagi bermaksud, "Begitulah aku. Jadilah engkau berdua tidak aman dari tipu dayaku."

Setelah diusir, maka iblis pun berkata, "Ya Tuhanku, Engkau telah mengusir aku dari Surga disebabkan Adam, dan aku tidak menguasainya melainkan dengan penguasaan-Mu."

Lalu Allah berfirman yang bermaksud, "Engkau dikuasakan atas dia, yakni atas anak cucunya, sebab para nabi adalah maksum."

Berkata lagi iblis, "Tambahkanlah lagi untukku." Allah berfirman yang maksudnya, "Tidak akan dilahirkan seorang anak baginya kecuali tentu dilahirkan untukmu dua padanya."

Berkata iblis lagi, "Tambahkanlah lagi untukku." Lalu Allah berfirman dengan maksud, "Dada-dada mereka adalah rumahmu, engkau berjalan di sana sejalan dengan peredaran darah."

Berkata iblis lagi, "Tambahkanlah lagi untukku." Maka Allah berfirman lagi yang bermaksud, "Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki, artinya mintalah tolong menghadapi mereka dengan pembantu-pembantumu, baik yang naik kuda maupun yang berjalan kaki. Dan berserikatlah dengan mereka pada harta, yaitu mendorong mereka mengusahakannya dan mengarahkannya ke dalam haram."

"Dan pada anak-anak, yaitu dengan menganjurkan mereka dalam membuat perantara mendapat anak dengan cara yang dilarang, seperti melakukan senggama dalam masa haid, berbuat perkara-perkara syirik mengenai anak-anak itu dengan memberi nama mereka Abdul Uzza, menyesatkan mereka dengan cara mendorong ke arah agama yang batil, mata pencarian yang tercela dan perbuatan-perbuatan yang jahat dan berjanjilah mereka." (Hal ini ada disebutkan dalamsurah al-Isra ayat 64 yang bermaksud : "Gerakkanlah orang yang engkau kuasai di antara mereka dengan suara engkau dan kerahkanlah kepada mereka tentera engkau yang berkuda dan yang berjalan kaki dan serikanlah mereka pada harta dan anak-anak dan berjanjilah kepada mereka. Tak ada yang dijanjikan iblis kepada mereka melainkan (semata-mata) tipuan."

* * * * * * * *

Nabi Ilyas A.S Dan Malaikat

62

Page 63: Mix of Islamic Story

Ketika sedang beristirahat datanglah malaikat kepada Nabi Ilyas A.S. Malaikat itu datang untuk menjemput ruhnya. Mendengar berita itu, Ilyas menjadi sedih dan menangis. "Mengapa engkau bersedih?" tanya malaikat maut. "Tidak tahulah." Jawab Ilyas.

"Apakah engkau bersedih karena akan meninggalkan dunia dan takut menghadapi maut?" tanya malaikat. "Tidak. Tiada sesuatu yang aku sesali kecuali karena aku menyesal tidak bisa lagi berzikir kepada Allah, sementara yang masih hidup bisa terus berzikir memuji Allah," jawab Ilyas.

Saat itu Allah lantas menurunkan wahyu kepada malaikat agar menunda pencabutan nyawa itu dan memberi kesempatan kepada Nabi Ilyas berzikir sesuai dengan permintaannya. Nabi Ilyas ingin terus hidup semata-mata karena ingin berzikir kepada Allah. Maka berzikirlah Nabi Ilyas sepanjang hidupnya.

"Biarlah dia hidup di taman untuk berbisik dan mengadu serta berzikir kepada-Ku sampai akhir nanti." Kata Allah.

* * * * * * * *

Bangunan Yang Tidak Rusak Dan Pemilik Yang Tidak Bisa Mati

Diriwayatkan seorang raja berhasil membangunkan kota dengan segala keperluannya yang cukup megah. Kemudian raja itu mengundang rakyatnya untuk berpesta ria menyaksikan kota itu. Pada setiap pintu, penjaga diperintahkan untuk menanyai setiap pengunjung adakah cela dan kekurangan kota yang dibangunnya itu.

Hampir seluruh orang yang ditanyai tidak ada cacat dan celanya. Tetapi ada sebagian pengunjung yang menjawabnya bahwa kota itu mengandungi dua cacat celanya. Sesuai dengan perintah raja, mereka ditahan untuk dihadapkan kepada raja.

"Apa lagi cacat dan cela kota ini?" tanya raja.

"Kota itu akan rusak dan pemiliknya akan mati." Jawab orang itu. Tanya raja, "Apakah ada kota yang tidak akan rusak dan pemiliknya tidak akan mati?"

63

Page 64: Mix of Islamic Story

"Ada. Bangunan yang tidak bisa rusak selamanya dan pemiliknya tidak akan mati." Jawab mereka.

"Segera katakan apakah itu." Desak raja. "Surga dan Allah pemiliknya," jawabnya tegas.

Mendengar cerita tentang surga dan segala keindahannya itu, sang raja menjadi tertarik dan merinduinya. Apa lagi ketika mereka menceritakan tentang keadaan neraka dan azabnya bagi manusia yang sombong dan ingin menandingi Tuhan. Ketika mereka mengajak raja kembali ke jalan Allah, raja itu pun ikhlas mengikutinya. Ditinggalkan segala kemegahan kerajaannya dan jadilah ia hamba yang taat dan beribadah kepada Allah.

* * * * * * * *

Kelebihan Ayat Kursi

Dari Anas bin Malik r.a. berkata, "Rasulullah S.A.W bersabda : Apabila seseorang dari umatku membaca ayat Kursi 12 kali, kemudian dia berwuduk dan mengerjakan sholat subuh, niscaya Allah akan menjaganya dari kejahatan setan dan derajatnya sama dengan orang yang membaca seluruh al-Qur'an sebanyak tiga kali, dan pada hari kiamat ia akan diberi mahkota dari cahaya yang menyinari semua penghuni dunia."

Berkata Anas bin Malik, "Ya Rasulullah, apakah harus dibaca setiap hari?" Sabda Rasulullah S.A.W, " Tidak, cukuplah membacanya pada setiap hari Jum’at."

Umat-umat dahulu hanya sedikit saja yang mempercayai rasul-rasul mereka dan itu pun apabila mereka melihat mukjizat secara langsung. Kita sebagai umat Islam tidak boleh ragu-ragu tentang apa yang diterangkan oleh Allah dan Rasul. Janganlah kita ragu-ragu tentang al-Qur'an, hadis dan sunnah Rasul kita. Janganlah kita menjadi seperti umat yang terdahulu yang mana mereka itu lebih suka banyak bertanya dan hendak melihat bukti-bukti terlebih dahulu sebelum mereka beriman.

Setiap satu yang dianjurkan oleh Rasulullah S.A.W kepada kita adalah untuk kebaikan kita sendiri. Rasulullah S.A.W menyuruh kita mengamalkan membaca surah Kursi. Kehebatan ayat ini telah ditearngkan dalam banyak hadis. Kehebatan ayat Kursi ini adalah untuk kita juga, yakni untuk menangkis gangguan setan dan teman-temannya di samping itu kita diberi pahala.

64

Page 65: Mix of Islamic Story

Begitu juga dengan surah al-Falaq, surah Yasin dan banyak lagi ayat-ayat al-Qur'an yang mempunyai keistimewaannya. Setiap isi al-Qur'an itu mempunyai kelebihan yang tersendiri. Oleh itu kita umat Islam, janganlah ada sedikit pun keraguan tentang ayat-ayat al-Qur'an, hadis Nabi dan sunnah Baginda S.A.W. Keraguan dan was-was itu datangnya dari setan.

* * * * * * * *

Kisah Berpisahnya Roh Dari Jasad

Dalam sebuah hadist dari Aisyah r.a katanya, "Aku sedang duduk bersila di dalam rumah. Tiba-tiba Rasulullah S.A.W datang dan masuk sambil memberi salam kepadaku. Aku segera bangun karena menghormati dan memuliakannya sebagaimana kebiasaanku di waktu baginda masuk ke dalam rumah. Nabi S.A.W bersabda, "Duduklah di tempat duduk, tidak usahlah berdiri, wahai Ummul Mukminin." Maka Rasulullah S.A.W duduk sambil meletakkan kepalanya di pangkuanku, lalu baginda berbaring dan tertidur.

Maka aku hilangkan uban pada janggutnya, dan aku dapat 19 rambut yang sudah putih. Maka terfikirlah dalam hatiku dan aku berkata, "Sesungguhnya baginda akan meninggalkan dunia ini sebelum aku sehingga tetaplah satu umat yang ditinggalkan olehnya nabinya." Maka aku menangis sehingga mengalir air mataku jatuh menitis pada wajah baginda.

Baginda terbangun dari tidurnya seraya bertanya, "Apakah sebabnya sehingga engkau menangis wahai Ummul Mukminin?" Waktu aku ceritakan kisah tadi kepadanya, lalu Rasulullah S.A.W bertanya, "Keadaan bagaimanakah yang hebat bagi mayat?" Kataku, "Tunjukkan wahai Rasulullah!"

Rasulullah S.A.W berkata, "Engkaulah katakan!" Jawab Aisyah r.a : "Tidak ada keadaan lebih hebat bagi mayat ketika keluarnya mayat dari rumahnya di mana anak-anaknya sama-sama bersedih hati di belakangnya. Mereka sama-sama berkata, "Aduhai ayah, aduhai ibu! Ayahnya pula mengatakan: "Aduhai anak!"

Rasulullah S.A.W bertanya lagi: "Itu juga termasuk hebat. Maka, manakah lagi yang lebih hebat daripada itu?" Jawab Aisyah r.a : "Tidak ada hal yang lebih hebat daripada mayat ketika ia diletakkan ke dalam liang lahat dan ditimbuni tanah ke atasnya. Kaum kerabat semuanya kembali. Begitu pula dengan anak-anak dan para kekasihnya semuanya kembali, mereka menyerahkan kepada Allah berserta dengan segala amal perbuatannya." Rasulullah S.A.W

65

Page 66: Mix of Islamic Story

bertanya lagi, "Adakah lagi yang lebih hebat daripada itu?" Jawab Aisyah, "Hanya Allah dan Rasul-Nya sahaja yang lebih tahu."

Maka bersabda Rasulullah S.A.W : "Wahai Aisyah, sesungguhnya sehebat-hebat keadaan mayat ialah ketika orang yang memandikan masuk ke rumahnya untuk memandikannya. Maka keluarlah cincin di masa remaja dari jari-jarinya dan ia melepaskan pakaian pengantin dari badannya. Bagi para pemimpin dan fuqaha, sama melepaskan serban dari kepalanya untuk dimandikan.

Di kala itu rohnya memanggil, ketika ia melihat mayat dalam keadaan telanjang dengan suara yang seluruh makhluk mendengar kecuali jin dan manusia yang tidak mendengar. Maka berkata roh, "Wahai orang yang memandikan, aku minta kepadamu karena Allah, lepaskanlah pakaianku dengan perlahan-lahan sebab di saat ini aku beristirahat dari kesakitan sakaratul maut." Dan apabila air disiram maka akan berkata mayat, "Wahai orang yang memandikan akan roh Allah, janganlah engkau menyiram air dalam keadaan yang panas dan janganlah pula dalam keadaan sejuk karena tubuhku terbakar dari sebab lepasnya roh," Dan jika mereka memandikan, maka berkata roh: "Demi Allah, wahai orang yang memandikan, janganlah engkau gosok tubuhku dengan kuat sebab tubuhku luka-luka dengan keluarnya roh."

Ketika telah selesai dari dimandikan dan diletakkan pada kafan serta tempat kedua telapaknya sudah diikat, maka mayat memanggil, "Wahai orang yang memandikanku, janganlah engkau kuat-kuatkan dalam mengafani kepalaku sehingga aku dapat melihat wajah anak-anakku dan kaum keluargaku sebab ini adalah penglihatan terakhirku pada mereka. Adapun pada hari ini aku dipisahkan dari mereka dan aku tidak akan dapat berjumpa lagi sampai hari kiamat."

Saat mayat dikeluarkan dari rumah, maka mayat akan menyeru, "Demi Allah, wahai jemaahku, aku telah meninggalkan isteriku menjadi janda, maka janganlah kamu menyakitinya. Anak-anakku telah menjadi yatim, janganlah menyakiti mereka. Sesungguhnya pada hari ini aku akan dikeluarkan dari rumahku dan meninggalkan segala yang kucintai dan aku tidak lagi akan kembali untuk selama-lamanya."

Saat mayat diletakkan ke dalam keranda, maka berkata lagi mayat, "Demi Allah, wahai jemaahku, janganlah kamu percepatkan aku sehingga aku mendengar suara ahliku, anak-anakku dan kaum keluargaku. Sesungguhnya hari ini ialah hari perpisahanku dengan mereka sehingga hari kiamat."

* * * * * * * *

66

Page 67: Mix of Islamic Story

Anak Kecil Yang Takut Api Neraka

Dalam sebuah riwayat menyatakan bahwa ada seorang lelaki tua sedang berjalan-jalan di tepi sungai, ketika sedang berjalan dia melihat seorang anak kecil sedang mengambil wudhu' sambil menangis.

Ketika orang tua itu melihat anak kecil tadi menangis, dia pun berkata, "Wahai anak kecil kenapa kamu menangis?" Maka berkata anak kecil itu, "Wahai paman saya telah membaca ayat al-Qur'an sehingga sampai kepada ayat yang berbunyi, "Yaa ayyuhal ladziina aamanuu quu anfusakum" yang bermaksud, " Wahai orang-orang yang beriman, jagalah olehmu sekalian akan dirimu." Saya menangis sebab saya takut akan dimasukkan ke dalam api neraka."

Berkata orang tua itu, "Wahai anak, janganlah kamu takut, sesungguhnya kamu terpelihara dan kamu tidak akan dimasukkan ke dalam api neraka." Berkata anak kecil itu, "Wahai paman, paman adalah orang yang berakal, tidakkah paman lihat kalau orang menyalakan api maka yang pertama sekali yang mereka akan letakkan ialah ranting-ranting kayu yang kecil dahulu kemudian baru mereka letakkan yang besar. Jadi tentulah saya yang kecil ini akan dibakar dahulu sebelum dibakar orang dewasa."

Berkata orang tua itu, sambil menangis, "Sesungguh anak kecil ini lebih takut kepada neraka daripada orang yang dewasa maka bagaimanakah keadaan kami nanti?"

* * * * * * * *

Kisah Seorang Nasrani Masuk Islam Berkat Memuliakan Asyura'

Alkisah disebutkan bahwa di kota Array terdapat Qadhi yang kaya-raya. Suatu hari kebetulan hari Asyura' datanglah seorang miskin meminta sedekah. Berkatalah si miskin tadi, "Wahai tuan Qadhi, adalah saya seorang miskin yang mempunyai tanggungan keluarga. Demi kehormatan dan kemuliaan hari ini, saya meminta pertolongan daripada tuan, maka berilah saya sedekah sekadarnya berupa sepuluh keping roti, lima potong daging dan duit dua dirham."

Qadhi menjawab, "Datanglah selepas waktu dzuhur!"

Selepas Sholat dzuhur orang miskin itu pun datang demi memenuhi janjinya. Sayangnya si Qadhi kaya itu tidak menepati janjinya dan menyuruh si

67

Page 68: Mix of Islamic Story

miskin datang lagi selepas Sholat Ashar. Ketika dia datang selepas waktu yang dijanjikan untuk kali keduanya itu, ternyata si Qadhi tidak memberikan apa-apa. Maka pergilah si miskin dari rumah si Qadhi dengan penuh kecewa.

Di waktu si miskin jalan mencari-cari, ia melintas di depan seorang kristian sedang duduk-duduk di hadapan rumahnya. Kepada orang Kristian itu si miskin minta sedekah, "Tuan, demi keagungan dan kebesaran hari ini berilah saya sedekah untuk menyara keluarga saya."

Si Kristian bertanya, "Hari apakah hari ini?" "Hari ini hari Asyura", kata si miskin, sambil menerangkan keutamaan dan kisah-kisah hari Asyura'. Rupanya orang Kristian itu sangat tertarik mendengar cerita si peminta sedekah dan hatinya berkenan untuk memberi sedekah.

Berkata si Kristian, "Katakan apa hajatmu padaku!"

Berkata si peminta sedekah, "Saya memerlukan sepuluh keping roti, lima ketul daging dan uang dua dirham saja."

Dengan segera ia memberi si peminta sedekah semua keperluan yang dimintanya. Si peminta sedekah pun balik dengan gembira kepada keluarganya. Adapun Qadhi yang pelit telah bermimpi di dalam tidurnya.

"Angkat kepalamu!" kata suara dalam mimpinya. Setelah ia mengangkat kepala, tiba-tiba muncul di hadapan matanya dua buah bangunan yang cantik. Sebuah bangunan diperbuat dari batu-bata bersalut emas dan sebuah lagi diperbuat daripada yaqut yang berkilau-kilauan warnanya. Ia bertanya, "Ya Tuhan, untuk siapa bangunan yang sangat cantik ini?"

Terdengar jawaban, "Semua bangunan ini adalah untuk kamu andaikan saja kamu mau memenuhi hajat si peminta sedekah itu. Kini bangunan itu dimiliki oleh seorang Nasrani."

Ketika Qadhi bangun dari tidurnya, iapun pergi kepada Nasrani yang dimaksudkan dalam mimpinya.

Qadhi bertanya kepada si Nasrani, "Amal apakah gerangan yang kau buat semalam hingga kau dapat pahala dua buah bangunan yang sangat cantik?"

Orang Nasrani itu pun menceritakan tentang amal yang diperbuatnya bahwa ia telah bersedekah kepada fakir miskin yang memerlukannya pada hari Asyura' itu.

Kata Qadhi, "Jualah amal itu kepadaku dengan harga seratus ribu dirham." Kata si Nasrani, "Ketahuilah wahai Qadhi, sesungguhnya amal baik

68

Page 69: Mix of Islamic Story

yang diterima oleh Allah tidak dapat diperjual-belikan sekalipun dengan harga bumi serta seisinya."

Kata Qadhi, "Mengapa anda begitu pelit, sedangkan anda bukan seorang Islam?"

Ketika itu juga orang Nasrani itu membuang tanda salibnya dan mengucapkan dua kalimah syahadat serta mengakui kebenaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad S.A.W.

* * * * * * * *

Balasan Meninggalkan Sholat

Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Rasulullah S.A.W sedang duduk bersama para sahabat, kemudian datang pemuda Arab masuk ke dalam masjid dengan menangis.

Saat Rasulullah S..A.W melihat pemuda itu menangis maka baginda pun berkata, "Wahai orang muda kenapa kamu menangis?"

Maka berkata orang muda itu, "Ya Rasulullah S.A.W, ayah saya telah meninggal dunia dan tidak ada kain kafan dan tidak ada orang yang hendak memandikannya."

Lalu Rasulullah S.A.W memerintahkan Abu Bakar r.a. dan Umar r.a. ikut orang muda itu untuk melihat masalahnya. Setelah mengikut orang itu, maka Abu Bakar r.a dan Umar r.s. mendapati ayah orang mudah itu telah bertukar rupa menjadi babi hitam, maka mereka pun kembali dan memberitahu kepada Rasulullah S.A.W, "Ya Rasulullah S.A.W, kami lihat mayat ayah orang ini bertukar menjadi babi hutan yang hitam."

Kemudian Rasulullah S.A.W dan para sahabat pun pergi ke rumah orang muda dan baginda pun berdoa kepada Allah S.W.T, kemudian mayat itu pun bertukar kepada bentuk manusia semula. Lalu Rasulullah S.A.W dan para sahabat menyembahyangkan mayat tersebut.

Saat mayat itu hendak dikebumikan, maka sekali lagi mayat itu berubah menjadi seperti babi hutan yang hitam, maka Rasulullah S.A.W pun bertanya kepada pemuda itu, "Wahai orang muda, apakah yang telah dilakukan oleh ayahmu sewaktu dia di dunia dulu?"

69

Page 70: Mix of Islamic Story

Berkata orang muda itu, "Sebenarnya ayahku ini tidak mau mengerjakan sholat." Kemudian Rasulullah S.A.W bersabda, "Wahai para sahabatku, lihatlah keadaan orang yang meninggalkan sembahyang. Di hari kiamat nanti akan dibangkitkan oleh Allah S.W.T seperti babi hutan yang hitam."

Di zaman Abu Bakar r.a ada seorang lelaki yang meninggal dunia dan sewaktu mereka mensholatinya tiba-tiba kain kafan itu bergerak. Ketika mereka membuka kain kafan itu mereka melihat ada seekor ular sedang membelit leher mayat tersebut serta memakan daging dan menghisap darah mayat. Lalu mereka mencoba membunuh ular itu.

Ketika mereka mencoba untuk membunuh ular itu, maka berkata ular tersebut, "Laa ilaaha illallahu Muhammadu Rasulullah, mengapakah kamu semua hendak membunuh aku? Aku tidak berdosa dan aku tidak bersalah. Allah S.W.T yang memerintahkan kepadaku supaya menyiksanya sehingga sampai hari kiamat."

Lalu para sahabat bertanya, "Apakah kesalahan yang telah dilakukan oleh mayat ini?"

Berkata ular, "Dia telah melakukan tiga kesalahan, di antaranya :"1. Apabila dia mendengar adzan, dia tidak mau datang untuk sholat berjamaah. 2. Dia tidak mau keluarkan zakat hartanya. 3. Dia tidak mau mendengar nasihat para ulama.

Maka inilah balasannya”.

* * * * * * * *

Kisah Unta Menggagalkan Rencana Abu Jahal Untuk Membunuh Rasulullah S.A.W

Setelah pelbagai usaha oleh kaum Quraisy untuk menyekat dan menghapuskan penyebaran agama Islam menemui kegagalan, maka Abu Jahal semakin benci terhadap Rasulullah S.A.W. Kebencian Abu Jahal ini tidak ada tolok bandingnya, malah melebihi kebencian Abu Lahab terhadap Rasulullah S.A.W.

Melihat agama Islam semakin tersebar, Abu Jahal pun berkata kepada kaum Quraisy di dalam suatu perkumpulan, "Hai kaumku! Janganlah sekali-kali membiarkan Muhammad menyebarkan ajaran barunya dengan sesuka hatinya.

70

Page 71: Mix of Islamic Story

Ini adalah karena dia telah menghina agama nenek moyang kita, dia mencela tuhan yang kita sembah. Demi Tuhan, aku berjanji kepada kamu sekalian, bahwa esok aku akan membawa batu ke Masjidil Haram untuk dihantamkan ke kepala Muhammad ketika dia sujud. Selepas itu, terserahlah kepada kamu semua untuk mau menyerahkan aku kepada keluarganya atau kamu membela aku dari ancaman kaum kerabatnya. Biarlah orang-orang Bani Hasyim bertindak apa yang mereka sukai."

Tatkala mendengar jaminan daripada Abu Jahal, maka orang banyak yang menghadiri perhimpunan itu berkata secara serentak kepadanya, "Demi Tuhan, kami tidak akan sekali-kali menyerahkan engkau kepada keluarga Muhammad. Teruskan niatmu."

Khalayak ramai yang menghadiri perkumpulan itu merasa bangga mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Abu Jahal bahwa dia akan menghapuskan Muhammad karena jika Abu Jahal berhasil menyingkirkan Nabi Muhammad S.A.W berarti akan terhapuslah segala keresahan dan kesusahan mereka selama ini yang disebabkan oleh kegiatan Rasulullah S.A.W menyebarkan agama Islam di kalangan mereka.

Dalam pada itu, terdapat juga para hadirin di situ telah mengira-ngira perbelanjaan untuk mengadakan pesta sekiranya Nabi Muhammad S.A.W berhasil disingkirkan. Pada pandangan mereka adalah mudah untuk membunuh Nabi Muhammad S.A.W yang dikasihi oleh Tuhan Yang Maha Esa serta sekalian penghuni langit. Padahal Allah tidak akan sekali-kali membiarkan kekasih-Nya diancam dan diperlakukan seperti binatang.

Dengan perasaan bangga, keesokan harinya di sebelah pagi, Abu Jahal pun terus pergi ke Ka’bah yaitu tempat biasa Nabi Muhammad S.A.W sholat. Dengan langkahnya seperti seorang satria, dia berjalan dengan membawa sebuah batu besar di tangan sambil diiringi oleh beberapa orang Quraisy yang rapat dengannya. Tujuan dia mengajak kawan-kawannya ialah untuk menyaksikan bagaimana nanti dia akan menghempaskan batu itu di atas kepala Nabi Muhammad S.A.W.

Sepanjang perjalanan itu dia membayangkan bagaimana keadaan Nabi Muhammad nanti setelah kepalanya dihentak oleh batu itu. Dia tersenyum sendirian saat membayangkan kepala Nabi Muhammad S.A.W pecah dan tidak bergerak lagi. Dan juga membayangkan bagaimana kaum QUraisy akan menyambutnya sebagai pahlawan yang telah berhasil membunuh musuh nomor satu mereka.

71

Page 72: Mix of Islamic Story

Setelah Abu Jahal tiba di perkarangan Masjidil Haram, dilihatnya Rasulullah S.A.W baru saja sampai dan hendak mengerjakan sholat. Saat itu, Nabi Muhammad S.A.W tidak menyadari akan kehadiran Abu Jahal dan kawan-kawannya di situ. Baginda tidak pernah terfikir apa yang hendak dilakukan oleh Abu Jahal terhadap dirinya pada hari itu.

Dengan mengintip Abu Jahal melihat Rasulullah S.A.W telah mulai sholat, dia berjalan perlahan-lahan dari arah belakang menuju ke arah Nabi Muhammad S.A.W. Abu Jahal melangkah dengan berhati-hati, setiap pergerakannya dijaga, takut disadari oleh baginda.

Dari jauh kawan-kawan Abu Jahal memperhatikan dengan perasaan cemas bercampur gembira. Dalam hati mereka berkata, "Kali ini akan musnahlah engkau hai Muhammad."

Setelah Abu Jahal hendak menghampiri Nabi Muhammad S.A.W dan menghayun batu yang dipegangnya itu, tiba-tiba secepat kilat dia mundur ke belakang. Batu yang dipegangnya juga jatuh ke tanah. Mukanya yang tadi merah kini menjadi pucat pasi seolah-olah tiada berdarah lagi. Rakan-rakannya yang amat gairah untuk melihat Nabi Muhammad S.A.W terbunuh, tercengang dan saling berpandangan.

Kaki Abu Jahal seolah-olah terpaku ke bumi. Dia tidak dapat melangkahkan kaki walaupun setapak. Melihatkan keadaan itu, rekan-rekannya segera menarik Abu Jahal dari situ sebelum disadari oleh baginda. Abu Jahal masih terpana dengan kejadian yang dialaminya.

Setelah dia sadar dari keterkejutan peristiwa tadi, rekan-rekannya tidak sabar untuk mengetahui apakah sebenarnya yang telah terjadi. Kawannya bertanya, "Apakah sebenarnya yang terjadi kepada engkau, Abu Jahal? Mengapa engkau tidak menghempaskan batu itu ke kepala Muhammad ketika dia sedang sujud tadi?"

Akan tetapi Abu Jahal tetap membisu, rekan-rekannya semakin keheranan. Abu Jahal yang mereka kenali selama ini seorang yang lantang berpidato dan menyumpah seranah Nabi S.A.W, tiba-tiba saja diam membisu.

Abu Jahal masih terbayang-bayang akan kejadian yang baru menimpanya tadi. Dia seolah-olah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, malah dia sendiri tidak menyangka kejadian yang sama akan berulang menimpa dirinya.

Kejadian yang sama pernah menimpa Abu Jahal sewaktu Rasulullah S.A.W pergi ke rumah Abu Jahal ketika seorang Nasrani mengadu kepada

72

Page 73: Mix of Islamic Story

baginda bahwa Abu Jahal telah merampas hartanya. Pada masa itu Abu Jahal tidak berani berkata apa-apa pada baginda saat dia melihat dua ekor harimau menjadi pengawal pribadi Rasulullah S.A.W.

Kemudian setelah selesai mereka menghujani Abu Jahal dengan pelbagai pertanyaan, maka Abu Jahal pun mula bersuara, "Wahai sahabatku! Untuk pengetahuan kamu semua, ketika aku menghampiri Muhammad hendak menghempaskan batu itu ke kepalanya, tiba-tiba muncul seekor unta yang besar hendak menendang aku. Aku amat terkejut karena belum pernah melihat unta yang sebegitu besar seumur hidupku. Sekiranya aku teruskan niatku, nescaya akan matilah aku ditendang oleh unta itu, sebab itulah aku mundur dan membatalkan niatku."

Rekan-rekan Abu Jahal berasa amat kecewa mendengar penjelasan itu, mereka tidak menyangka orang yang selama ini gagah dan hendak membunuh Nabi Muhammad S.A.W hanya tinggal kata-kata saja. Orang yang selama ini diharapkan bisa menyingkirkan Nabi Muhammad S.A.W dan pengaruhnya hanya dapat berbicara seperti tong kosong saja.

Setelah mendengar penjelasan dari Abu Jahal yang tidak memuaskan hati itu, maka mereka pun berkata kepada Abu Jahal dengan perasaan keheranan, "Ya Abu Jahal, saat kau menghampiri Muhammad tadi, kami meperhatikan engkau dari jauh tetapi kami tidak tampak akan unta yang engkau katakan itu. Malah bayangnya pun kami tidak melihat."

Rekan-rekan Abu Jahal mula sangsi dengan segala keterangan yang diberikan oleh Abu Jahal. Mereka menyangka Abu Jahal telah mereka-reka cerita, mereka mulai hilang kepercayaan terhadapnya. Akhirnya segala kata-kata Abu Jahal mereka tidak indahkan lagi.

* * * * * * * *

Penderitaan Yang Dialami Oleh Abu Hurairah

Pada suatu hari Abu Hurairah sedang membersihkan hidungnya dengan sehelai sapu tangan yang cantik. Kemudian dia berbicara seorang diri. "Ah, lihat Abu Hurairah, dia membersihkan hidungnya dengan sehelai sapu tangan yang cantik. Teringat aku semasa aku biasanya berbaring di antara mimbar dengan rumah Nabi. Orang menyangka aku menghidap penyakit gila. Tetapi sebenarnya aku sedang menderita kelaparan."

73

Page 74: Mix of Islamic Story

Abu Hurairah mengalami kelaparan selama beberapa hari. Kadang-kadang kelaparan yang dihadapinya begitu hebat hingga ia jatuh pingsan. Orang yang melihat keadaannya menyangka ia terkena penyakit gila.

Pada masa itu penderita-penderita penyakit gila diobati dengan meletakkan kaki di lehernya. Penderitaan Abu Hurairah ini berlaku semasa Islam mula bertapak di Tanah Arab. Ketika Islam telah tersebar dengan luasnya, keadaan hidupnya agak mewah sedikit.

Dia merupakan seorang yang sangat warak dan suka menunaikan sholat-sholat. Dia mempunyai sebuah tasbih yang penuh dengan biji-biji buah tamar yang digunakan untuk berzikir. Di rumahnya sentiasa terdapat orang yang sibuk Sholat.

* * * * * * * *

Saudara Mara, Kekayaan Dan Amal Perbuatan

Kata Kumail, "Saya bersama-sama Ali telah berjalan ke arah padang pasir pada suatu hari. Dia mendekati tanah perkuburan yang terdapat di situ sambil berkata, "Ya ahli-ahli kubur ! Wahai kamu yang telah menghuni di tempat sunyi ini ! Bagaimanakah keadaan kamu di dunia sana? Setahu kami segala harta peninggalan kamu telah habis dibagi-bagikan, anak-anak kamu telah menjadi yatim dan janda-janda yang kamu tinggalkan telah menikah lagi. Sekarang ceritakan sedikit perihal diri kamu."

Kemudian sambil menoleh kepada saya, dia berkata, "Ya Kumail! Seandainya mereka dapat berbicara sudah tentu mereka akan mengatakan sebaik-baik bekal ialah taqwa." Airmata berhamburan dari kedua-dua belah matanya. Katanya lagi, "Ya Kumail, perkuburan merupakan tempat menyimpan segala perbuatan manusia. Tetapi kita menyadari hakikat ini hanya setelah memasukinya."

Mengikut sebuah hadist tiap-tiap manusia akan menemui perbuatan-perbuatannya yang baik. Perbuatan-perbuatan baiknya itu akan berupa seorang manusia yang akan menjadi sahabat dan penawar hatinya. Sebaliknya kejahatan-kejahatannya akan berupa seekor binatang yang bodoh yang mengeluarkan bau yang busuk dan yang menambahkan kesengsaraannya. Nabi S.A.W telah bersabda dalam sebuah hadist, "Hanya tiga benda saja yang mengikuti seseorang ke kuburnya; harta-bendanya, kaum kerabatnya dan amal perbuatannya. Harta

74

Page 75: Mix of Islamic Story

benda dan kerabatnya akan kembali setelah upacara pengebumiannya. Yang tinggal bersama-samanya hanyalah amalannya saja."

Pada suatu hari Nabi S.A.W telah bertanya kepada para sahabatnya, "Tahukah kamu tentang hubunganmu dengan saudara-maramu, kekayaan dan amal perbuatanmu ?"

Sahabat-sahabat semua ingin mendengar penjelasan baginda. Nabi pun berkata, "Hubungan itu dapat diumpamakan dengan hubungan seorang manusia dengan tiga orang adik-adiknya. Ketika manusia hampir-hampir hendak mati dia pun memanggil salah seorang daripada saudara-saudaranya tadi lalu berkata, "Saudara, engkau tahu keadaan aku bukan? Apakah pertolongan yang dapat engkau berikan aku?" Saudaranya menjawab, "Aku akan memanggil dokter untuk merawati kamu dan aku akan menjaga kamu. Kalau engkau mati, aku akan mandikan kamu, mengkafankan kamu serta mengusung jenazahmu ke perkuburan. Kemudian aku akan mendoakan kamu. Saudaranya ini ialah kaum kerabatnya. Pertanyaan yang sama dikemukakan kepada saudaranya yang kedua. Jawabannya begini, "Aku akan berada bersama-sama dengan engkau selama engkau masih bernyawa. Kemudian setelah engkau meninggal, aku akan pergi kepada orang lain." Saudaranya yang kedua ini ialah harta kekayaannya. Saat pertanyaan itu dihadapkan kepada saudaranya yang ketiga, dia menjawab, "Aku tidak akan meninggalkan kamu walaupun di dalam kubur. Aku akan bersama-sama kamu ke tempat itu. Ketika amal perbuatanmu dipertimbangkan, aku akan memberatkan perbuatanmu yang baik." Saudara yang terakhir ini ialah kebaktian yang telah diperbuatkan. Sekarang yang mana satu yang menjadi pilihanmu ?" Jawab para sahabat, "Ya Rasulullah tidak ragu lagi saudaranya yang terakhir ialah yang paling berguna untuk dirinya."

* * * * * * * *

Orang Yang Paling Berani

Al Bazzar meriwayatkan dalam kitab Masnadnya dari Muhammad bin Aqil katanya, "Pada suatu hari Ali bin Abi Talib pernah berkhutbah di hadapan kaum Muslimin dan beliau berkata, "Hai kaum Muslimin, siapakah orang yang paling berani?" Jawab mereka, "Orang yang paling berani adalah engkau sendiri, hai Amirul Mukminin."

Kata Ali, "Orang yang paling berani bukan aku tapi adalah Abu Bakar. Ketika kami membuatkan Nabi gubuk di medan Badar, kami tanyakan siapakah

75

Page 76: Mix of Islamic Story

yang berani menemani Rasulullah s.a.w dalam gubuk itu dan menjaganya dari serangan kaum Musyrik? Di saat itu tiada seorang pun yang bersedia melainkan Abu Bakar sendiri. Dan beliau menghunus pedangnya di hadapan Nabi untuk membunuh siapa saja yang mendekati gubuk Nabi s.a.w. Itulah orang yang paling berani."

"Pada suatu hari juga pernah aku menyaksikan ketika Nabi sedang berjalan kaki di kota Mekah, datanglah orang Musyrik sambil menghalau beliau dan menyakiti beliau dan mereka berkata, "Apakah kamu menjadikan beberapa tuhan menjadi satu tuhan?" Di saat itu tidak ada seorang pun yang berani mendekat dan membela Nabi selain Abu Bakar. Beliau maju ke depan dan memukul mereka sambil berkata, "Apakah kamu hendak membunuh orang yang bertuhankan Allah?"

Kemudian sambil mengangkat kain selendangnya beliau mengusap air matanya. Kemudian Ali berkata, "Adakah orang yang beriman dari kaum Firaun yang lebih baik daripada Abu Bakar?"

Semua jamaah diam saja tidak ada yang menjawab. Jawab Ali selanjutnya, "Sesaat dengan Abu Bakar lebih baik daripada orang yang beriman dari kaum Firaun walaupun mereka sepuluh dunia, karena orang beriman dari kaum Firaun hanya menyembunyikan imannya sedang Abu Bakar menyiarkan imannya."

* * * * * * * *

Mabuk Dalam Cinta Terhadap Allah

Dikisahkan dalam sebuah kitab karangan Imam Al-Ghazali bahwa pada suatu hari Nabi Isa a.s berjalan di hadapan seorang pemuda yang sedang menyiram air di kebun. Saat pemuda yang sedang menyiram air itu melihat kepada Nabi Isa a.s berada di hadapannya maka dia pun berkata, "Wahai Nabi Isa a.s, kamu mintalah dari Tuhanmu agar Dia memberi kepadaku seberat semut Jarrah cintaku kepada-Nya."

Berkata Nabi Isa a.s, "Wahai saudaraku, kamu tidak akan terdaya untuk seberat Jarrah itu." Berkata pemuda itu lagi, "Wahai Isa a.s, kalau aku tidak terdaya untuk satu Jarrah, maka kamu mintalah untukku setengah berat Jarrah."

Oleh karena keinginan pemuda itu untuk mendapatkan kecintaannya kepada Allah, maka Nabi Isa a.s pun berdoa, "Ya Tuhanku, berikanlah dia

76

Page 77: Mix of Islamic Story

setengah berat Jarrah cintanya kepada-Mu." Setelah Nabi Isa a.s berdoa maka beliau pun berlalu dari situ.

Selang beberapa lama Nabi Isa a.s datang lagi ke tempat pemuda yang memintanya berdoa, tetapi Nabi Isa a.s tidak dapat berjumpa dengan pemuda itu. Maka Nabi Isa a.s pun bertanya kepada orang yang lalu-lalang di tempat tersebut, dan berkata kepada salah seorang yang berada di situ bahwa pemuda itu telah gila dan kini berada di atas gunung.

Setelah Nabi Isa a.s mendengat penjelasan orang-orang itu maka beliau pun berdoa kepada Allah S.W.T, "Wahai Tuhanku, tunjukkanlah kepadaku tentang pemuda itu." Setelah Nabi Isa a.s berdoa maka beliau pun dapat melihat pemuda itu yang berada di antara gunung-gunung dan sedang duduk di atas sebuah batu besar, matanya memandang ke langit.

Nabi Isa a.s pun menghampiri pemuda itu dengan memberi salam, tetapi pemuda itu tidak menjawab salam Nabi Isa a.s, lalu Nabi Isa berkata, "Aku ini Isa a.s." Kemudian Allah S.W.T menurunkan wahyu yang berbunyi, "Wahai Isa, bagaimana dia dapat mendengar perbicaraan manusia, sebab dalam hatinya itu terdapat kadar setengah berat Jarrah cintanya kepada-Ku. Demi Keagungan dan Keluhuran-Ku, kalau engkau memotongnya dengan gergaji sekalipun tentu dia tidak mengetahuinya."

Barangsiapa yang mengakui tiga perkara tetapi tidak menyucikan diri dari tiga perkara yang lain maka dia adalah orang yang tertipu. 1. Orang yang mengaku kemanisan berzikir kepada Allah, tetapi dia mencintai

dunia. 2. Orang yang mengaku cinta ikhlas di dalam beramal, tetapi dia ingin

mendapat sanjungan dari manusia. 3. Orang yang mengaku cinta kepada Tuhan yang menciptakannya, tetapi

tidak berani merendahkan dirinya.

Rasulullah S.A.W telah bersabda, "Akan datang waktunya umatku akan mencintai lima lupa kepada yang lima : 1. Mereka cinta kepada dunia. Tetapi mereka lupa kepada akhirat. 2. Mereka cinta kepada harta benda. Tetapi mereka lupa kepada hisab. 3. Mereka cinta kepada makhluk. Tetapi mereka lupa kepada al-Khaliq. 4. Mereka cinta kepada dosa. Tetapi mereka lupa untuk bertaubat. 5. Mereka cinta kepada gedung-gedung mewah. Tetapi mereka lupa kepada

kubur."

* * * * * * * *

77

Page 78: Mix of Islamic Story

Juru Dakwah Yang Tidak Gentar

Kekalahan umat Islam dalam perang Uhud menyebabkan bangkitnya kemarahan orang-orang baduwi di sekitar Madinah untuk mencemooh dan mengungkit-ngungkit dendam lama yang sebelumnya sudah terpendam. Namun tanpa curiga sedikit pun Rasulullah memberikan sambutan baik atas kedatangan sekelompok pedagang Arab yang menyatakan keinginan sukunya hendak mendengar dan memeluk Islam. Untuk itu mereka meminta para juru dakwah dikirimkan ke kampung suku itu. Rasulullah s.a.w meluluskan. Enam orang sahabat yang alim diutus untuk melaksanakan tugas tersebut. Mereka berangkat bersama para pedagang Arab itu.

Di kampung Ar-Raji, dalam wilayah kekuasaan suku Huzail, para pedagang itu tiba-tiba melakukan penyerangan atas keenam sahabat Rasulullah s.a.w, sambil berseru meminta bantuan kaum Huzail. Keenam pendakwah itu dengan berani menghunus senjata masing-masing dan siap mengadakan perlawanan, setelah mengetahui bahwa mereka tengah dijebak.

Para pedagang yang licik tadi berteriak, "Sabar saudara-saudara. Kami tidak bermaksud membunuh atau menganiayai kalian. Kami cuma mau menangkap kalian untuk kami jual ke Makkah sebagai budak belian. Keenam sahabat Rasulullah s.a.w itu tahu nasib mereka bahkan lebih buruk daripada terbunuh dalam pertarungan tidak berimbang itu. Karena mereka segera bertakbir seraya menyerang dengan tangkas.

Terjadilah pertempuran seru antara enam pendakwah berhati tulus dengan orang-orang yang beringas yang jumlahnya jauh lebih besar. Pedang mereka ternyata cukup tajam. Beberapa orang lawan telah menjadi korban. Akhirnya tiga sahabat tertusuk musuh dan langsung gugur. Seorang lagi dilempari batu beramai-ramai hingga tewas. Tinggal dua orang; Zaid bin Addutsunah dan Khusaib bin Adi.

Apalah daya dua orang pejuang, betapa pun lincahnya perlawanan mereka, menghadapi begitu banyak musuh yang tangguh? Selang beberapa saat sesudah jatuhnya empat sahabat tadi, kedua orang itu dapat dilumpuhkan dan diikat. Lalu mereka diangkut menuju pasar budak di Makkah. Zaid dibeli oleh Shafwan bin Umayyah. Ayah Shafwan, Umayyah bin Khalaf, adalah majikan Bilal dan Amir bin Fuhairah. Umayyah terkenal sangat kejam kepada budak-budaknya. Bilal pernah disalib di atas pasir dan dijemur di tengah terik matahari dengan badan ditindihi batu. Untung Bilal ditebus oleh Saiyidina Abu Bakar

78

Page 79: Mix of Islamic Story

Assidiq dan dimerdekakan. Orang Habsyi ini kemudian terkenal sebagai sahabat dekat Rasulullah s.a.w. dan diangkat sebagai Muazin, tukang azan.

Dalam perang Badar, Umayyah bin Khalaf berhadap-hadapan dengan bekas budaknya itu. Dan Bilal berhasil membunuhnya dalam pertempuran yang sengit satu lawan satu. Adapun Khubaib bin Adi diambil oleh Uqbah bin Al-Harits dengan tujuan yang sama seperti maksud Shafwan membeli Zaid bin Abdutsunah. Yaitu untuk membalas dendam kebencian mereka kepada umat Islam.

Maka oleh orang-orang Quraisy, Zaid diseret menuju Tan'im, salah satu tempat untuk miqat umrah. DI sanalah Zaid akan dijalani hukuman pancung, buatkan sesuatu yang ia tidak pernah melakukannya, yaitu terbunuhnya Umayyah bin Khalaf, ayahanda Shafwan. Menjelang algojo menetak parangnya, pemimpin kaum Musyrikin Abu Sufyan bertanya garang, "Zaid bedebah, apakah engkau senang seandainya di tempatmu ini Muhammad, sedangkan engkau hidup tenteram bersama keluargamu di rumah ?"

"Janganlah begitu," bantah Zaid dengan keras. "Dalam keadaan begini pun aku tidak rela Rasulullah tertusuk duri kecil di rumahnya."

Abu Sufyan menjadi marah. "Bereskan," teriaknya kepada algojo. Dalam sekelip mata, sebilah parang berkilat di tengah terik matahari dan darah segar menyembur keluar. Zaid bin Abdutsunah gugur setelah kepalanya dipotong, menambah jumlah penghuni surga dengan seorang syuhada' lagi. Di hati Abu Sufyan dan orang-orang Quraisy lainnya timbul keheranan akan kesetiaan para sahabat kepada Muhammad. Sampai terguman di bibir Abu Sufyan ucapan kagum, "Aku tidak pernah menemukan seorang yang begitu dicintai para sahabat seperti Muhammad."

Sesudah selesai pemancungan Zaid, datang pula rombongan lain yang menyeret Khubaib bin Adi. Sesuai dengan hukum yang berlaku di seluruh Tanah Arab, kepada penjahat yang dijatuhi qisas mati diberikan hak untuk menyampaikan permintaan terakhir. Demikian juga Khubaib. Juru dakwah yang bestari ini meminta izin untuk sholat sunnah dua rakaat. Permohonan tersebut dikabulkan. Dengan khusyuk dan tenang, seolah-olah dalam suasana aman tenteram tanpa ancaman kematian, Khubaib melaksanakan ibadahnya sampai selesai. Setelah salam dan mengangkat dua tangan, ia berkata, "Demi Allah. Andaikata bukan karena takut disangka aku gentar menghadapi maut, maka sholatku akan kulakukan lebih panjang."

Khubaib disalib dahulu lalu dihabisi sebagaimana yang dilakukan atas Zaid bin Abdutsunah. Jasadnya telah lebur sebagaimana jenazah lima sahabatnya

79

Page 80: Mix of Islamic Story

yang lain. Namun semangat dakwah mereka yang dilandasi keikhlasan untuk menyebarkan ajaran kebenaran takkan pernah padam dari permukaan bumi. Semangat itu terus bergema sehingga makin banyak jumlah pendakwah yang dengan kekuatan sendiri, atas biaya peribadi, menyelusup keluar-masuk pedalaman berbatu-batu karang atau berhutan-hutan belantara buat menyampai-kan firman Tuhan menuju keselamatan.

* * * * * * * *

Kubur Berkata Sewaktu Sewaktu Jenazah Fatimah Az-Zahra Hendak Dikebumikan

Dikisahkan bahwa sewaktu Fatimah r.a. meninggal dunia maka jenazahnya telah diusung oleh 4 orang, antara lain :1. Ali bin Abi Talib (suami Fatimah r.a) 2. Hasan (anak Fatima r.a) 3. Husin (anak Faimah r.a) 4. Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a

Sewaktu jenazah Fatimah r.a diletakkan di tepi kubur maka Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a berkata kepada kubur, "Wahai kubur, tahukah kamu jenazah siapakah yang kami bawakan kepada kamu? Jenazah yang kami bawa ini adalah Siti Fatimah az-Zahra, anak Rasulullah S.A.W."

Maka berkata kubur, "Aku bukannya tempat bagi mereka yang berderajat atau orang yang bernasab, adapun aku adalah tempat amal soleh, orang yang banyak amalnya maka dia akan selamat dariku, tetapi kalau orang itu tidak beramal soleh maka dia tidak akan terlepas dari aku (akan aku layani dia dengan seburuk-buruknya)."

Abu Laits as-Samarqandi berkata kalau seseorang itu hendak selamat dari siksa kubur hendaklah melazimkan empat perkara semuanya :1. Hendaklah ia menjaga sholatnya 2. Hendaklah dia bersedekah 3. Hendaklah dia membaca al-Qur'an 4. Hendaklah dia memperbanyakkan membaca tasbih karena dengan

memperbanyakkan membaca tasbih, ia akan dapat menyinari kubur dan melapangkannya.

Adapun empat perkara yang harus dijauhi ialah :1. Jangan berdusta 2. Jangan mengkhianat

80

Page 81: Mix of Islamic Story

3. Jangan mengadu-domba 4. Jangan kencing sambil berdiri

Rasulullah S.A.W telah bersabda, "Bersucilah kamu semua dari kencing, karena sesungguhnya kebanyakan siksa kubur itu berawal dari kencing."

Seseorang itu tidak dijamin akan terlepas dari segala macam siksaan dalam kubur, walaupun ia seorang alim ulama' atau seorang anak yang bapaknya sangat dekat dengan Allah. Sebaliknya kubur itu tidak memandang adakah orang itu orang miskin, orang kaya, orang berkedudukan tinggi atau sebagainya, kubur akan melayani seseorang itu mengikuti amal soleh yang telah dilakukan sewaktu hidupnya di dunia ini.

Jangan sekali-kali kita berfikir bahwa kita akan dapat menjawab setiap pertanyaan yang dikemukakan oleh dua malaikat Mungkar dan Nakir dengan cara kita menghafal. Pada hari ini kalau kita berkata kepada saudara kita yang jahil takutlah kamu kepada Allah dan takutlah kamu kepada pertanyaan yang akan dikemukakan ke atas kamu oleh malaikat Mungkar dan Nakir, maka mereka mungkin akan menjawab, "Ah mudah saja, aku bisa menghafal untuk menjawabnya."

Itu adalah kata-kata orang yang tidak berfikiran. Seseorang itu tidak akan dapat menjawab setiap pertanyaan di alam kubur jikalau dia tidak mengamalkannya sebab yang akan menjawab ialah amalnya sendiri. Sekiranya dia rajin membaca al-Qur'an, maka al-Qur'an itu akan membelanya dan begitu juga seterusnya.

* * * * * * * *

Kisah Asal Usul Hajar Asward

Ketika Nabi Ibrahim a.s bersama anaknya membangun Ka’bah banyak kekurangan yang dialaminya. Pada mulanya Ka’bah itu tidak ada bumbung dan pintu masuk. Nabi Ibrahim a.s bersama Nabi Ismail bekerja keras untuk menyelesaikan pembangunannya dengan mengangkut batu dari berbagai gunung.

Dalam sebuah kisah disebutkan saat pembangunan Ka’bah itu selesai, ternyata Nabi Ibrahim masih merasakan kekurangan sebuah batu lagi untuk diletakkan di Kaabah.

Nabi Ibrahim berkata Nabi Ismail berkata, "Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia."

81

Page 82: Mix of Islamic Story

Kemudian Nabi Ismail a.s pun pergi dari satu bukit ke satu bukit untuk mencari batu yang baik dan sesuai. Ketika Nabi Ismail a.s sedang mencari batu di sebuah bukit, tiba-tiba datang malaikat Jibril a.s memberikan sebuah batu yang cantik. Nabi Ismail dengan segera membawa batu itu kepada Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim a.s. merasa gembira melihat batu yang sungguh cantik itu, beliau menciumnya beberapa kali. Kemudian Nabi Ibrahim a.s bertanya, "Dari mana kamu dapat batu ini?" Nabi Ismail berkata, "Batu ini kuterima daripada yang tidak memberatkan cucuku dan cucumu (Jibril)."

Nabi Ibrahim mencium lagi batu itu dan diikuti oleh Nabi Ismail a.s. Sehingga sekarang Hajar Aswad itu dicium oleh orang-orang yang pergi ke Baitullah. Siapa saja yang bertawaf di Ka’bah disunnahkan mencium Hajar Aswad. Beratus ribu kaum muslimin berebut ingin mencium Hajar Aswad itu, yang tidak mencium cukuplah dengan memberikan isyarat lambaian tangan saja.

Ada riwayat menyatakan bahwa dulunya batu Hajar Aswad itu putih bersih, tetapi akibat dicium oleh setiap orang yang datang menziarahi Kaabah, ia menjadi hitam seperti terdapat sekarang. Wallahu a'alam.

Apabila manusia mencium batu itu maka timbullah perasaan seolah-olah mencium ciuman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Ingatlah wahai saudara-saudaraku, Hajar Aswad itu merupakan tempat diperkenan doa. Bagi yang ada kesempatan, berdoalah di sana, Insya Allah doanya akan dikabulkan oleh Allah. Jagalah hati kita sewaktu mencium Hajar Aswad supaya tidak menyekutukan Allah, sebab tipu daya setan kuat di Tanah Suci Mekah.

Ingatlah kata-kata Khalifah Umar bin Al-Khattab ketika beliau mencium batu itu (Hajar Aswad) : "Aku tahu, sesungguhnya engkau hanyalah batu biasa. Andaikan aku tidak melihat Rasulullah S.A.W menciummu, sudah tentu aku tidak akan melakukan (mencium Hajar Aswad)."

* * * * * * * *

Unta Menjadi Hakim

Pada zaman Rasulullah s.a.w, ada seorang Yahudi yang menuduh orang Muslim mencuri untanya. Maka dia datangkan empat orang saksi palsu dari golongan munafik. Nabi s.a.w lalu memutuskan hukum unta itu milik orang Yahudi dan memotong tangan Muslim itu sehingga orang Muslim itu kebingungan. Maka ia pun mengangkatkan kepalanya menengadah ke langit

82

Page 83: Mix of Islamic Story

seraya berkata, "Tuhanku, Engkau Maha Mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak mencuri unta itu."

Selanjutnya orang Muslim itu berkata kepada Nabi s.a.w, "Wahai Rasulullah, sungguh keputusanmu itu adalah benar, akan tetapi mintalah keterangan dari unta ini." Kemudian Nabi s.a.w bertanya kepada unta itu, "Hai unta, milik siapakah engkau ini ?"

Unta itu menjawab dengan kata-kata yang fasih dan terang, "Wahai Rasulullah, aku adalah milik orang Muslim ini dan sesungguhnya para saksi itu adalah dusta."

Akhirnya Rasulullah s.a.w berkata kepada orang Muslim itu, "Hai orang Muslim, beritahukan kepadaku, apakah yang engkau perbuat, sehingga Allah Taala menjadikan unta ini dapat berucap perkara yang benar." Jawab orang Muslim itu, "Wahai Rasulullah, aku tidak tidur di waktu malam sehingga lebih dahulu aku membaca selawat ke atas engkau sepuluh kali."

Rasulullah s.a.w bersabda, "Engkau telah selamat dari hukum potong tanganmu di dunia dan selamat juga dari siksaan di akhirat nantinya dengan sebab berkatnya engkau membaca sholawat untukku."

Memang membaca selawat itu sangat dianjurkan oleh agama sebab pahala-pahalanya sangat tinggi di sisi Allah. Lagi pula dapat melindungi diri dari segala macam bencana yang menimpa, baik di dunia dan di akhirat nanti. Sebagaimana dalam kisah tadi, orang Muslim yang dituduh mencuri itu mendapat perlindungan daripada Allah melalui seekor unta yang menghakimi-nya.

* * * * * * * *

Kejujuran Saudagar Permata

Pada suatu hari, seorang saudagar perhiasan di zaman Tabiin bernama Yunus bin Ubaid, menyuruh saudaranya menjaga kedainya karena ia akan keluar sholat. Ketika itu datanglah seorang badwi yang hendak membeli perhiasan di kedai itu. Maka terjadilah jual beli di antara badwi itu dan penjaga kedai yang diamanahkan tuannya tadi.

Satu barang perhiasan permata yang hendak dibeli harganya empat ratus dirham. Saudara kepada Yunus menunjukkan suatu barang yang sebetulnya harga dua ratus dirham. Barang tersebut dibeli oleh badwi tadi tanpa diminta

83

Page 84: Mix of Islamic Story

mengurangkan harganya tadi. Ditengah jalan, dia berpapasan dengan Yunus bin Ubaid. Yunus bin Ubaid lalu bertanya kepada si badwi yang membawa barang perhiasan yang dibeli dari kedainya tadi. Sememangnya dia mengenali barang tersebut adalah dari kedainya. Saudagar Yunus bertanya kepada badwi itu, "Berapakah harga barang ini kamu beli?"

Badwi itu menjawab, "Empat ratus dirham."

"Tetapi harga sebenarnya cuma dua ratus dirham saja. Mari ke kedai saya supaya saya dapat kembalikan uang selebihnya kepada saudara." Kata saudagar Yunus lagi.

"Biarlah, ia tidak perlu. Aku telah merasa senang dan beruntung dengan harga yang empat ratus dirham itu, sebab di kampungku harga barang ini paling murah lima ratus dirham."

Tetapi saudagar Yunus itu tidak mau melepaskan badwi itu pergi. Didesaknya juga agar badwi tersebut balik ke kedainya dan bila tiba dikembalikan uang baki kepada badwi itu. Setelah badwi itu pergi, berkatalah saudagar Yunus kepada saudaranya, "Apakah kamu tidak merasa malu dan takut kepada Allah atas perbuatanmu menjual barang tadi dengan dua kali lipat?" Marah saudagar Yunus lagi.

"Tetapi dia sendiri yang mau membelinya dengan harga empat ratus dirham." Saudaranya mencoba mempertahankan bahwa dia dipihak yang benar.

Kata saudagar Yunus lagi, "Ya, tetapi di atas belakang kita terpikul satu amanah untuk memperlakukan saudara kita seperti memperlakukan terhadap diri kita sendiri."

Jika kisah ini dapat dijadikan tauladan bagi pedagang- pedagang kita yang beriman, amatlah tepat. Karena ini menunjukkan pribadi seorang peniaga yang jujur dan amanah di jalan mencari rezeki yang halal. Jika semuanya berjalan dengan aman dan tenteram karena tidak ada penipuan dalam perniagaan.

Dalam hal ini Rasulullah S.A.W bersabda, "Sesungguhnya Allah itu penetap harga, yang menahan, yang melepas dan memberi rezeki dan sesungguhnya aku harap bertemu Allah di dalam keadaan tidak seorang pun dari kamu menuntut aku lantaran menzalimi di jiwa atau diharga." (Diriwayat lima imam kecuali imam Nasa'i)

* * * * * * * *

'Auj Bin Unuq Dibinasakan Hud-Hud

84

Page 85: Mix of Islamic Story

'Auj bin Unuq adalah manusia yang berumur sehingga 4,500 tahun. Tinggi tubuh badannya di waktu berdiri adalah seperti ketinggian air yang dapat menenggelamkan negeri pada zaman Nabi Nuh a.s. Ketinggian air tersebut tidak dapat melebihi lututnya.

Ada yang mengatakan bahwa dia tinggal di gunung. Apabila dia merasa lapar, dia akan menghulurkan tangannya ke dasar laut untuk menangkap ikan kemudian memanggangnya dengan panas matahari. Apabila dia marah atas sesebuah negeri, maka dia akan mengencingi negeri tersebut hinggalah penduduk negeri itu tenggelam di dalam air kencingnya.

Tatkala Nabi Musa bersama kaumnya tersesat di kebun teh, maka 'Auj bermaksud untuk membinasakan Nabi Musa bersama kaumnya itu. Kemudian 'Auj datang untuk memeriksa tempat kediaman askar Nabi Musa a.s., maka dia mendapati beberapa tempat kediaman askar Nabi Musa itu tidak jauh dari tempatnya. Kemudian dia mencabut gunung-gunung yang ada di sekitarnya dan diletakkan di atas kepalanya supaya mudah untuk dicampakkan kepada para pasukan Nabi Musa a.s.

Sebelum sempat 'Auj mencampakkan gunung-gunung yang diunjung di atas kepalanya kepada askar Nabi Musa a.s, Allah telah mengutuskan burung hud-hud dengan membawa batu berlian dan meletakkannya di atas gunung yang dijunjung oleh 'Auj. Dengan kekuasaan Allah, berlian tersebut menembus gunung yang dijunjung oleh 'Auj sehinggalah sampai ke tengkuknya. 'Auj tidak sanggup menghilangkan berlian itu, akhirnya 'Auj binasa disebabkan batu berlian itu.

Dikatakan bahwa ketinggian Nabi Musa a.s adalah empat puluh hasta dan panjang tongkatnya juga empat puluh hasta dan memukulkan tongkatnya kepada 'Auj tepat mengenai mata dan kakinya. Ketika itu jatuhlah 'Auj dengan kehendak Allah S.W.T dan akhirnya tidak dapat lari daripada kematian sekalipun badannya tinggi serta memiliki kekuatan yang hebat.

* * * * * * * *

Cinta Sejati Seorang Ibu Terhadap Anak-Anaknya

Wanita itu sudah tua, namun semangat perjuangannya tetap menyala seperti wanita yang masih muda. Setiap tutur kata yang dikeluarkannya selalu

85

Page 86: Mix of Islamic Story

menjadi pendorong dan bualan orang disekitarnya. Maklumlah, ia memang seorang penyair dua zaman, maka tidak jarang pula berbicara dalam bentuk syair. Al-Khansa bin Amru, demikianlah nama wanita itu. Dia merupakan wanita yang terkenal cantik dan pandai di kalangan orang Arab. Dia pernah bersyair mengenang kematian saudaranya yang bernama Sakhr :

"Setiap mega terbit, dia mengingatkan aku pada Sakhr, malang. Aku pula masih teringatkan dia setiap mega hilang di ufuk barat Kalaulah tidak karena terlalu ramai orang menangis di sampingku ke atas mayat-mayat mereka, niscaya aku bunuh diriku."

Setelah Khansa memeluk Islam, keberanian dan kepandaiannya bersyair telah digunakan untuk menyemarakkan semangat para pejuang Islam. Ia mempunyai empat orang putera yang kesemuanya diajar ilmu bersyair dan dididik berjuang dengan berani. Kemudian puteranya itu telah diserahkan untuk berjuang demi kemenangan dan kepentingan Islam. Khansa telah mengajar anaknya sejak kecil lagi agar jangan takut menghadapi peperangan dan cabaran.

Pada tahun 14 Hijrah, Khalifah Umar Ibnul Khattab menyediakan satu pasukan tempur untuk menentang Farsi. Semua Islam dari berbagai kabilah telah dikerahkan untuk menuju ke medan perang, maka terkumpullah 41,000 orang tentara. Khansa telah mengerahkan keempat-empat puteranya agar ikut mengangkat senjata dalam perang suci itu. Khansa sendiri juga ikut ke medan perang dalam kumpulan pasukan wanita yang bertugas merawat dan menaikkan semangat pejuang tentara Islam.

Dengarlah nasihat Khansa kepada putera-puteranya yang sebentar lagi akan ke medan perang, "Wahai anak-anakku! Kamu telah memilih Islam dengan rela hati. Kemudian kamu berhijrah dengan sukarela pula. Demi Allah, yang tiada tuhan selain Dia, sesungguhnya kamu sekalian adalah putera-putera dari seorang lelaki dan seorang wanita. Aku tidak pernah mengkhianati ayahmu, aku tidak pernah memburuk-burukkan saudara-kandungmu, aku tidak pernah merendahkan keturunan kamu, dan aku tidak pernah mengubah perhubungan kamu. Kamu telah tahu pahala yang disediakan oleh Allah kepada kaum muslimin dalam memerangi kaum kafir itu. Ketahuilah bahwasanya kampung yang kekal itu lebih baik daripada kampung yang binasa."

Kemudian Khansa membacakan satu ayat dari surah Ali Imran yang bermaksud, "Wahai orang yang beriman! Sabarlah, dan sempurnakanlah kesabaran itu, dan teguhkanlah kedudukan kamu, dan patuhlah kepada Allah, moga-moga menjadi orang yang beruntung." Putera-putera Khansa tertunduk khusyuk mendengar nasihat bunda yang disayanginya.

86

Page 87: Mix of Islamic Story

Seterusnya Khansa berkata, "Jika kalian bangun esok pagi, insya Allah dalam keadaan selamat, maka keluarlah untuk berperang dengan musuh kamu. Gunakanlah semua pengalamanmu dan mohonlah pertolongan dari Allah. Jika kamu melihat api pertempuran semakin hebat dan kamu dikelilingi oleh api peperangan yang sedang bergejolak, masuklah kamu ke dalamnya. Dan dapatkanlah puncanya ketika terjadi pertempurannya, semoga kamu akan berhasil mendapat balasan di kampung yang abadi, dan tempat tinggal yang kekal."

Subuh esoknya semua tentara Islam sudah berada di tikar sembahyang masing-masing untuk mengerjakan perintah Allah yaitu sholat Subuh, kemudian berdoa semoga Allah memberikan mereka kemenangan atau surga. Kemudian Saad bin Abu Waqas panglima besar Islam telah memberikan arahan agar bersiap-sedia setelah semboyan perang berbunyi. Perang satu lawan satu pun berlangsung dua hari. Pada hari ketiga mulailah pertempuran besar-besaran. 41.000 orang tentara Islam melawan tentara Farsi yang berjumlah 200.000 orang. Pasukan Islam mendapat tentangan hebat, namun mereka tetap yakin akan pertolongan Allah .

Putera-putera Khansa maju untuk merebut peluang memasuki surga. Berkat dorongan dan nasihat dari bundanya, mereka tidak sedikit pun berasa takut. Sambil mengibas-ngibaskan pedang, salah seorang dari mereka bersyair,

"Hai saudara-saudaraku! Ibu tua kita yang banyak pengalaman itu, telah memanggil kita semalam dan membekalkan nasihat. Semua mutiara yang keluar dari mulutnya bernas dan berfaedah. Insya Allah akan kita buktikan sebentar lagi."

Kemudian ia maju menetak setiap musuh yang datang. Seterusnya disusul pula oleh anak kedua maju dan menentang setiap musuh yang mencabar. Dengan semangat yang berapi-api ia bersyair,

"Demi Allah! Kami tidak akan melanggar nasihat dari ibu tua kami Nasihatnya wajib ditaati dengan ikhlas dan rela hati Segeralah bertempur, segeralah bertarung dan menggempur musuh-musuh bersama-sama Sehingga kau lihat keluarga Kaisar musnah."

Anak Khansa yang ketiga pula segera melompat dengan beraninya dan bersyair, "Sungguh ibu tua kami kuat keazamannya, tetap tegas tidak goncang Beliau telah menggalakkan kita agar bertindak cekap dan berakal cemerlang Itulah nasihat seorang ibu tua yang mengambil berat terhadap anak-anaknya sendiri Mari! Segera memasuki medan tempur dan segeralah untuk mempertahankan diri Dapatkan kemenangan yang akan membawa kegembiraan

87

Page 88: Mix of Islamic Story

di dalam hati Atau tempuhlah kematian yang bakal mewarisi kehidupan yang abadi."

Terakhir anak keempat menghunus pedang dan melompat menyusul abang-abangnya. Untuk menaikkan semangatnya ia pun bersyair, "Bukanlah aku putera Khansa', bukanlah aku anak jantan Dan bukanlah pula karena 'Amru yang pujiannya sudah lama terkenal Kalau aku tidak membuat tentara asing yang berkelompok-kelompok itu terjun ke jurang bahay, dan musnah mangsa oleh senjataku."

Bergelutlah keempat-empat putera Khansa dengan tekad bulat untuk mendapatkan surga diiringi oleh doa munajat bundanya yang berada di garis belakang. Pertempuran terus hebat. Tentara Islam pada mulanya kebingungan dan kacau karena pada mulanya tentara Farsi menggunakan tentera bergajah di barisan depan, sementara tentara berjalan kaki berlindung di belakang binatang tahan senjata itu. Namun tentara Islam dapat mencederai gajah-gajah itu dengan memanah mata dan bagian-bagian lainnya. Gajah yang cedera itu marah dengan menghempaskan tuan yang menungganginya, menginjak-injak tentera Farsi yang lainnya. Kesempatan ini digunakan oleh pihak Islam untuk memusnahkan mereka. Panglima perang bermahkota Farsi dapat dipenggal kepalanya, akhirnya mereka lari tunggang-langgang menyeberangi sungai dan dipanah oleh pasukan Islam hingga air sungai menjadi merah. Pasukan Farsi kalah telak, dari 200.000 tenteranya hanya sebagian kecil saja yang dapat menyelamatkan diri.

Umat Islam lega. Kini mereka mengumpulkan dan mengira tentara Islam yang gugur. Ternyata yang beruntung menemui syahid di medan Kadisia itu berjumlah lebih kurang 7.000 orang. Dan dari 7.000 orang syuhada itu terbujur empat orang kakak beradik Khansa. Seketika itu juga ramailah tentara Islam yang datang menemui Khansa memberitahukan bahwa keempat-empat anaknya telah menemui syahid. Al-Khansa menerima berita itu dengan tenang, gembira dan hati tidak bergoncang. Al-Khansa terus memuji Allah dengan ucapan,

"Segala puji bagi Allah, yang telah memuliakanku dengan mensyahidkan mereka, dan aku mengahrapkan dari Tuhanku, agar Dia mengumpulkan aku dengan mereka di tempat tinggal yang kekal dengan rahmat-Nya!"

Al-Khansa kembali lagi ke Madinah bersama para prajurit yang masih hidup dengan meninggalkan mayat-mayat puteranya di medan pertempuran Kadisia. Dari peristiwa peperangan itu pula wanita penyair ini mendapat gelar kehormatan 'Ummu syuhada yang artinya ibu orang-orang yang mati syahid."

88

Page 89: Mix of Islamic Story

* * * * * * * *

89

Page 90: Mix of Islamic Story

Pedoman Hidup Nabi Idris

Nabi Idris a.s adalah keturunan keenam Nabi Adam, putera dari Yazid bin Mihla'iel bin Qoinan bin Anusy bin Syith bin Adam a.s dan dia adalah keturunan pertama yang dikurniakan kenabian setelah Adam dan Syith.

Nabi Idris a.s mengikut sementara riwayat bermukim di Mesir, di mana ia berdakwah untuk agama Allah mengajarkan tauhid dan beribadah menyembah Allah serta memberi beberapa pedoman hidup bagi pengikut-pengikut agar menyelamatkan diri dari siksaan di akhirat dan kehancuran serta kebinasaan di dunia. Ia hidup sampai berusia 82 tahun.

Di antara beberapa nasihat dan kata-kata mutiaranya ialah :- 1. Kesabaran yang disertai iman kepada Allah membawa kemenangan.2. Orang yang bahagia adalah orang yang merendah diri dan mengharapkan

syafaat dari Tuhannya dengan amal-amal solehnya.3. Bila kamu memohon sesuatu daripada Allah dan berdoa, maka ikhlaskanlah

niatmu. Demikian pula puasa dan sembahnyangmu.4. Janganlah bersumpah dengan keadaan kamu berdusta dan janganlah

menuntut sumpah dari orang yang berdusta agar kamu tidak menyekutui mereka dalam dosa.

5. Bertaatlah kepada raja-rajamu dan tunduklah kepada pembesar-pembesarmu serta penuhilah selalu mulut-mulutmu dengan ucapan syukur dan puji kepada Allah.

6. Janganlah mengiri orang yang mujur nasibnya karena mereka tidak akan banyak dan lama menikmati kemujuran nasibnya.

7. Barangsiapa melampaui kesederhanaan, tidak suatupun akan memuaskannya.

8. Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehi, seseorang tidak dapat bersyukur kepada Allah atau nikmat-nikmat yang diperolehinya itu.

* * * * * * * *

Lima Belas Bukti

Al-Hakim meriwayatkan Alqamah bin Haris r.a berkata, aku datang kepada Rasulullah s.a.w dengan tujuh orang dari kaumku. Kemudian setelah

90

Page 91: Mix of Islamic Story

kami beri salam dan beliau tertarik sehingga beliau bertanya, "Siapakah kamu ini?"

Jawab kami, "Kami adalah orang beriman." Kemudian baginda bertanya, "Setiap perkataan ada buktinya, apakah bukti keimanan kamu ?" Jawab kami, "Buktinya ada lima belas perkara. Lima perkara yang engkau perintahkan kepada kami, lima perkara yang diperintahkan oleh utusanmu kepada kami dan lima perkara yang kami terbiasakan sejak zaman jahiliyyah ?"

Tanya Nabi s.a.w, "Apakah lima perkara yang aku perintahkan kepada kamu itu ?"

Jawab mereka, "Kamu telah perintahkan kami untuk beriman kepada Allah, percaya kepada Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, percaya kepada takdir Allah yang baik maupun yang buruk."

Selanjutnya tanya Nabi s.a.w, "Apakah lima perkara yang diperintahkan oleh para utusanku itu ?"

Jawab mereka, "Kami diperintahkan oleh para utusanmu untuk bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan engkau adalah utusan Allah, hendaknya kami mendirikan sholat wajib, mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, menunaikan zakat dan berhaji bila mampu."

Tanya Nabi s.a.w selanjutnya, "Apakah lima perkara yang kamu masih terbiasakan sejak zaman jahiliyyah?" Jawab mereka, "Bersyukur di waktu senang, bersabar di waktu kesusahan, berani di waktu perang, ridha pada waktu kena ujian dan tidak merasa gembira dengan sesuatu musibah yang menimpa pada musuh." Mendengar ucapan mereka yang amat menarik ini, maka Nabi s.a.w berkata, "Sungguh kamu ini termasuk di dalam kaum yang amat pandai sekali dalam agama maupun dalam tatacara berbicara, hampir saja kamu ini serupa dengan para Nabi dengan segala macam yang kamu katakan tadi."

Kemudian Nabi s.a.w selanjutnya, "Maukah kamu aku tunjukkan kepada lima perkara amalan yang akan menyempurnakan dari yang kamu punyai? Janganlah kamu mengumpulkan sesuatu yang tidak akan kamu makan. Janganlah kamu mendirikan rumah yang tidak akan kamu tempati, janganlah kamu berlomba-lomba dalam sesuatu yang bakal kamu tinggalkan, berusahalah untuk mencari bekal ke dalam akhirat."

* * * * * * * *

91

Page 92: Mix of Islamic Story

Kafan Dari Rasulullah

Seorang wanita datang kepada Rasulullah S.A.W. Ia menyerahkan kain yang ditenunnya sendiri dan diserahkan kepada Nabi S.A.W sebagai rasa cintanya kepada Rasul. Dengan senang hati rasulullah menerima pemberian itu dan memakainya. Dengan memakai kain pemberian wanita itu, Nabi keluar menemui sahabatnya. Salah seorang daripada sahabat melihat begitu indahnya kain yang dipakai Nabi, lalu berkata, "Wahai Rasulullah, alangkah indahnya kain yang engkau pakai itu. Betapa senangnya jika aku memakainya," ujarnya.

"Baiklah," jawab Nabi S.A.W ringkas.

Setelah keluar dari suatu majlis, Rasulullah S.A.W datang lagi ke tempat itu, tetapi tidak lagi menggunakan kain tenun yang baru dipakai itu. Kain pemberian wanita itu berlipat di tangannya, dan kemudian diserahkan kepada sahabat yang memujinya tadi.

"Terimalah kain ini dan pakailah," ujar Rasululah S.A.W.

Melihat peristiwa itu, banyak sahabat yang mencela lelaki itu. Kain pemberian wanita itu sangat disenangi Nabi karena itu dipakainya, tetapi Nabi tidak pernah menolak permintaan seseorang. "Mengapa engkau masih memintanya ?" sungut para sahabat.

Apa jawab sahabat yang meminta kain kepada Rasulullah S.A.W, "Saya minta kain itu bukan untuk saya pakai, melainkan untuk saya gunakan untuk kain kafanku."

* * * * * * * *

Rahasia Khusyuk dalam Sholat

Seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, dia sangat warak dan sangat khusyuk sholatnya. Namun dia selalu khuatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasakan kurang khusyuk.

Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Isam dan bertanya : "Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan

92

Page 93: Mix of Islamic Story

sholat?" Hatim berkata : "Ketika masuk waktu sholat aku berwudhu' zahir dan batin."

Isam bertanya, "Bagaimana wudhu' zahir dan batin itu?" Hatim berkata, "Wudhu' zahir sebagaimana biasa, yaitu membasuh semua anggota wudhu' dengan air. Sementara wudhu' batin ialah membasuh anggota dengan tujuh perkara :1. Bertaubat 2. Menyesali dosa yang dilakukan 3. Tidak tergila-gilakan dunia 4. Tidak mencari/ mengharap puji-

an orang (riya') 5. Tinggalkan sifat berbangga 6. Tinggalkan sifat khianat dan

menipu 7. Meninggalkan sifat dengki

93

Page 94: Mix of Islamic Story

Seterusnya Hatim berkata, "Kemudian aku pergi ke masjid, aku kemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku bayangkan Allah ada di hadapanku, syurga di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku, dan aku bayangkan pula bahwa aku seolah-olah berdiri di atas titian 'Sirratul Mustaqim' dan aku menganggap bahwa sholatku kali ini adalah sholat terakhirku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik.

Setiap bacaan dan doa dalam sholat kufaham maknanya, kemudian aku ruku' dan sujud dengan tawadhu', aku bertasyahhud dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersholat selama 30 tahun."

Ketika Isam mendengar, menangislah dia karena membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.

* * * * * * * *

Kisah Dari Kitab Allah Yang Dahulu

Suatu ketika Rasulullah s.a.w telah ditanya tentang suhuf yang diturunkan kepada suhuf Nabi Allah Musa a.s.

Rasulullah s.a.w berkata, "Sebagian daripada kandungan suhuf Nabi Musa a.s :1. Aku heran pada orang yang telah meyakinkan akan datangnya kematian

(yakin dirinya akan mati dan ditanya tentang amalannya), tetapi mengapa mereka merasa baik dan gembira di dunia (tidak membuat persediaan).

2. Aku heran kepada orang yang telah meyakini akan adanya qadar (ketentuan) Allah, tetapi mengapa mereka marah-marah (bila sesuatu musibah menimpa dirinya).

3. Aku heran pada orang yang telah meyakini akan adanya hisab (hari pengiraan amal baik dan buruk), tetapi mengapa mereka tidak berbuat kebaikan?"

Rasulullah s.a.w ditanya pula tentang sebagian daripada kitab Taurat, Nabi berkata, "Antara kandungannya ialah :1. Wahai anak Adam, janganlah kau merasa khuatir akan kekuasaan (pangkat),

selagi kekuasaanKu kekal abadi yaitu tidak akan hilang selamanya.

94

Page 95: Mix of Islamic Story

2. Wahai anak Adam, sesungguhnya Kami menciptakan kamu adalah untuk beribadah kepadaKu, maka dari itu janganlah kamu mensia-siakan (menghabiskan masamu untuk berhibur saja).

3. Wahai anak Adam, Kami tidak mengira akan amalanmu yang akan dilakukan esok, oleh itu janganlah kamu cemas akan rezekimu untuk esok.

4. Wahai anak Adam, sesungguhnya bagi kamu ada kewajiban dan ketentuan rezeki, sekalipun kamu mengabaikan kewajibanmu terhadapKu, namun Aku tidak akan mengabaikan rezeki yang telah ditentukan untukmu.

5. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika kamu ridha pada apa-apa yang telah aku berikan kepadamu, maka kamu akan merasakan bahagia zahir dan batin. Tetapi jika kamu tidak ridha dengan apa-apa yang telah Aku berikan itu, maka kamu akan dikuasai oleh dunia sehingga kamu akan melompat-lompat dan melenting kepanasan di padang pasir yang panas. Demi Keagungan dan KemuliaanKu, ketika itu pun kau tidak akan memperolehi apa-apa selain yang telah aku tetapkan, malahan engkau termasuk di dalam golongan orang yang tercela di sisiKu."

* * * * * * * *

Kisah Perlawanan Antara Seorang Lelaki Dan Iblis

Suami isteri itu hidup tenteram pada mulanya. Meskipun melarat, mereka taat kepada perintah Tuhan. Segala yang dilarang Allah dihindari, dan ibadah mereka tekun sekali. Si Suami adalah seorang yang alim yang taqwa dan tawakkal. Tetapi sudah beberapa lama isterinya mengeluh terhadap kemiskinan yang tiada habis-habisnya itu. Ia memaksa suaminya agar mencari jalan keluar. Ia membayangkan alangkah senangnya hidup jika segala-galanya serba cukup.

Pada suatu hari, lelaki yang alim itu berangkat ke ibu kota, mau mencari pekerjaan. Di tengah perjalanan ia melihat sebatang pohon besar yang tengah dikerumuni orang. Ia mendekat. Ternyata orang-orang itu sedang memuja-muja pohon yang konon keramat dan sakti itu. Banyak juga kaum wanita dan pedagang-pedagang yang meminta-minta agar suami mereka setia atau dagangnya laris.

"Ini syirik," fikir lelaki yang alim tadi. "Ini harus dibanteras habis. Masyarakat tidak boleh dibiarkan menyembah serta meminta selain Allah." Maka pulanglah dia terburu. Isterinya heran, mengapa secepat itu suaminya kembali. Lebih heran lagi waktu dilihatnya si suami mengambil sebilah kapak yang diasahnya tajam. Lantas lelaki alim tadi bergegas keluar. Isterinya bertanya

95

Page 96: Mix of Islamic Story

tetapi ia tidak menjawab. Segera dinaiki keledainya dan dipacu cepat-cepat ke pohon itu. Sebelum sampai di tempat pohon itu berdiri, tiba-tiba melompat sesusuk tubuh tinggi besar dan hitam. Dia adalah iblis yang menyerupai sebagia manusia.

"Hai, mau ke mana kamu?" tanya si iblis.

Orang alim tersebut menjawab, "Saya mau menuju ke pohon yang disembah-sembah orang bagaikan menyembah Allah. Saya sudah berjanji kepada Allah akan menebang roboh pohon syirik itu."

"Kamu tidak ada hubungan apa-apa dengan pohon itu. Yang penting kamu tidak ikut-ikutan syirik seperti mereka. Sudah pulang saja."

"Tidak boleh, kemungkaran mesti dibrantas," jawab si alim bersikap tegas. "Berhenti, jangan teruskan!" bentak iblis marah. "Akan saya teruskan!" balas lelaki itu

Karena masing-masing tegas pada pendirian, akhirnya terjadilah perkelahian antara orang alim tadi dengan iblis. Kalau melihat perbezaan badannya, seharusnya orang alim itu dengan mudah boleh dibinasakan. Namun ternyata iblis menyerah kalah, meminta-minta ampun. Kemudian dengan berdiri menahan kesakita dia berkata, "Tuan, maafkanlah kekasaran saya. Saya tak akan berani lagi mengganggu tuan. Sekarang pulanglah. Saya berjanji, setiap pagi, Ketika Tuan selesai menunaikan Sholat Subuh, di bawah tikar sholat Tuan saya sediakan uang emas empat dinar. Pulang saja segera, jangan teruskan niat Tuan itu dulu,"

Mendengar janji iblis dengan uang emas empat dinar itu, lunturlah kekerasan tekad si alim tadi. Ia teringatkan isterinya yang ingin hidup berkecukupan. Ia teringat akan saban hari rungutan isterinya. Setiap pagi empat dinar, dalam sebulan sahaja dia sudah boleh menjadi orang kaya. Mengingatkan desakan-desakan isterinya itu maka pulanglah dia. Patah niatnya semula hendak membanteras kemungkaran.

Demikianlah, semenjak pagi itu isterinya tidak pernah marah lagi. Hari pertama, ketika si alim selesai sholat, dibukanya tikar sholatnya. Betul di situ tergolek empat benda berkilat, empat dinar uang emas. Dia meloncat riang, isterinya gembira. Begitu juga hari yang kedua. Empat dinar emas. Ketika pada hari yang ketiga, matahari mulai terbit dan dia membuka tikar sembahyang, masih didapatinya uang itu. Tapi pada hari keempat dia mulai kecewa. Di bawah tikar sholatnya tidak ada apa-apa lagi keculai tikar pandan yang rapuh. Isterinya mulai marah karena uang yang kemarin sudah dihabiskan sama sekali.

96

Page 97: Mix of Islamic Story

Si alim dengan lesu menjawab, "Jangan khuatir, esok barangkali kita bakal dapat delapan dinar sekaligus."

Keesokkan harinya, harap-harap cemas suami-isteri itu bangun pagi-pagi. Selesai sholat dibuka tikar sejadahnya kosong.

"Kurang ajar. Penipu," teriak si isteri. "Ambil kapak, tebanglah pohon itu." "Ya, memang dia telah menipuku. Akan aku habiskan pohon itu semuanya hingga ke ranting dan daun-daunnya," sahut si alim itu.

Maka segera ia mengeluarkan keledainya. Sambil membawa kapak yang tajam dia memacu keldainya menuju ke arah pohon yang syirik itu. Di tengah jalan iblis yang berbadan tinggi besar tersebut sudah menghalang. Katanya menyorot tajam, "Mahu ke mana kamu?" herdiknya menggegar.

"Mau menebang pohon," jawab si alim dengan gagah berani.

"Berhenti, jangan lanjutkan."

"Bagaimanapun juga tidak boleh, sebelum pohon itu tumbang."

Maka terjadilah kembali perkelahian yang hebat. Tetapi kali ini bukan iblis yang kalah, tapi si alim yang terkulai. Dalam kesakitan, si alim tadi bertanya penuh heran, "Dengan kekuatan apa engkau dapat mengalahkan saya, padahal dulu engkau tidak berdaya sama sekali?"

Iblis itu dengan angkuh menjawab, "Tentu saja engkau dahulu boleh menang, karena waktu itu engkau keluar rumah untuk Allah, demi Allah. Andaikata kukumpulkan seluruh bala tentaraku menyerangmu sekalipun, aku takkan mampu mengalahkanmu. Sekarang kamu keluar dari rumah hanya karena tidak ada uang di bawah tikar sejadahmu. Maka biarpun kau keluarkan seluruh kebolehanmu, tidak mungkin kamu mampu menjatuhkan aku. Pulang saja. Kalau tidak, kupatahkan nanti batang lehermu."

Mendengar penjelasan iblis ini si alim tadi termangu-mangu. Ia merasa bersalah, dan niatnya memang sudah tidak ikhlas karena Allah lagi. Dengan terhuyung-hayang ia pulang ke rumahnya. Dibatalkan niat semula untuk menebang pohon itu. Ia sadar bahwa perjuangannya yang sekarang adalah tanpa keikhlasan karena Allah, dan ia sadar perjuangan yang semacam itu tidak akan menghasilkan apa-apa selain dari kesiaan yang berlanjutan . Sebab tujuannya adalah karena harta benda, mengatasi keutamaan Allah dan agama. Bukankah berarti ia menyalahgunakan agama untuk kepentingan hawa nafsu semata-mata ?

"Barangsiapa di antaramu melihat sesuatu kemungkaran, hendaklah (berusaha) memperbaikinya dengan tangannya (kekuasaan), bila tidak mungkin

97

Page 98: Mix of Islamic Story

hendaklah berusaha memperbaikinya dengan lidahnya (nasihat), bila tidak mungkin pula, hendaklah mengingkari dengan hatinya (tinggalkan). Itulah selemah-lemah iman."

Hadist Riwayat Muslim

* * * * * * * *

Kisah Asal Usul Bekas Tapak Kaki Nabi Ibrahim A.S (Maqam)

Setelah Nabi Ismail setuju untuk membantu Nabi Ibrahim membangunkan Ka’bah, maka Nabi Ibrahim bersama dengan anaknya pun mulai membangun Ka’bah setelah Allah S.W.T menunjukkan kepada mereka tempat yang harus dibangun untuk Baitullah itu.

Ada dua riwayat yang mengatakan bahwa Allah S.W.T meninggikan tapak Baitullah sebelum dibangun oleh Nabi Ibrahim dan anaknya, tapak Baitullah tidak terkena bala bencana taufan sewaktu taufan besar melanda.

Satu riwayat lagi mengatakan bahwa tapak Baitullah itu telah runtuh dalam taufan besar sepertimana runtuhnya bangunan-bangunan besar yang lain. Setelah peristiwa taufan besar melanda maka sesungguhnya tidak ada orang lain yang memulai membangun lagi kecuali Nabi Ibrahim dan anaknya.

Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail memulai pembangunan Baitullah. Nabi Ibrahim menyusun naik batu sementara Nabi Ismail pula mengambil batu-batu besar seperti yang difirman oleh Allah S.W.T yang bermaksud, "Dan (ingatlah) ketika Nabi Ibrahim bersama-sama anaknya Nabi Ismail meninggikan bangunan (tapak) Baitullah (Ka’bah) sambil keduanya berdoa dengan berkata, Wahai Tuhan kami! Terimalah, daripada amal kami sesungguhnya Engkau Maha mendengar lagi Maha Mengetahui." (surah al-Baqarah ayat 127).

Ketika bangunan sudah meninggi, Nabi Ismail, mengulurkan batu besar yang cukup tinggi dan diambil oleh Nabi Ibrahim dan membangun Baitullah sehingga ia siap pembangunannya. Maka dengan kehendak Allah S.W.T Ketika Nabi Ibrahim meletakkan kakinya di batu besar itu, maka terlekatlah tapak kaki Nabi Ibrahim sebagaimana dapat kita melihatnya sehingga hari ini dekat Baitullah. Dan ini adalah suatu tanda kebesaran Allah S.W.T.

Ketika agama Islam datang, Allah S.W.T mensyariatkan untuk sholat di belakang maqam Ibrahim sebagaimana firman Allah yang artinya, "Dan

98

Page 99: Mix of Islamic Story

jadikanlah oleh kamu maqam Ibrahim itu tempat sholat." (surat al-Baqarah ayat 125).

Yang dikatakan maqam Nabi Ibrahim itu adalah kedua belah bekas tapak kaki beliau dan bukan kubur Nabi Ibrahim.

Setelah selesai pembangunan Baitullah, maka Allah S.W.T memerintahkan Nabi Ibrahim memberi kebenaran kepada umat manusia menunaikan haji di Baitullah. Firman Allah S.W.T yang artinya, "Dan serulah umat manusia untuk datang mengerjakan haji, nescaya mereka akan datang ke (Rumah Allah)mu dengan berjalan kaki, dengan berkendaraan berjenis-jenis unta yang kurus, yang datangnya dari berbagai jalan (ceruk rantau) yang jauh." (surah al-Haj ayat 27).

Setelah itu Nabi Ibrahim naik ke gunung (Jabal) Abi Qubais satu gunung yang paling dekat dengan baitullah dan di sana beliau memanggil dengan nama Allah, "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Tuhan kamu telah membangun satu rumah-Nya bagi kamu, oleh itu hendaklah kamu semua tunaikan haji di sana."

Nabi Ibrahim menyeru ke kanan dan ke kiri seolah-olah orang melaungkan azan. Allah S.W.T menyampaikan seruan Nabi Ibrahim a.s pada setiap orang yang diciptakan dalam bacaan talbiah dan itulah pernyataan semua orang yang mengerjakan fardhu haji, karena haji itu tidak akan sah tanpa talbiah.

Bacaan talbiah antara lainnya, "Labbaikallahhummalabbaik" yang bermakna, aku datang untuk menunaikan panggilan-Mu ya Allah.

Menunaikan haji adalah salah satu rukun Islam, oleh itu hendaklah kita menunaikannya apabila kita sudah mampu melaksanakannya. Banyak orang menunaikan haji, tetapi kembalinya mereka dari menunaikan haji yang sangat menyedihkan ialah terdapat juga orang yang melakukan maksiat lebih buruk dari masa sebelum menunaikan haji. Oleh itu, hendaklah kita mulai dengan sholat, puasa, zakat dan seterusnya menunaikan haji.

Kalau kita menunaikan haji tanpa mengerjakan sholat lima waktu maka sia-sia saja haji yang kita lakukan sebab ia tidak akan diterima oleh Allah S.W.T. Dan ini adalah salah satu awal mereka yang kembali dari menunaikan haji melakukan bermacam-macam maksiat.

Bagi mereka yang mendapat kenikmatan haji mereka ini tidak akan berani melakukan perbuatan-perbuatan yang dimurkai oleh Allah S.W.T sebaliknya mereka akan berusaha untuk menjadi muslim yang sempurna. Tanpa mengerjakan sholat, maka semua perbuatan-perbuatan yang berbentuk amal,

99

Page 100: Mix of Islamic Story

sedekah, zakat dan sebagainya semuanya itu tidak akan diterima oleh Allah S.W.T.

* * * * * * * *

Kesabaran Perempuan Yang Dirasuk

Ata' bin Abi rabah berkata, Ibnu Abbas r.a telah bertanya kepadanya, "Mahukah aku tunjukkan kepada engkau seorang perempuan ahli syurga ?"

Jawab Ata, "Bahkan, siapakah perempuan itu ?"

Ibnu Abbas berkata, "Perempuan hitam itu telah menemui Rasulullah s.a.w mengadu ia telah dirasuk."

Sabda Rasulullah s.a.w kepada perempuan itu, "Jika engkau tahan dan sanggup bersabar maka syurga bagimu, sekiranya engkau tidak tahan dan tidak sanggup bersabar aku akan mendoakan engkau supaya engkau pulih segar."

Jawab perempuan itu, "Aku tahan dan sanggup bersabar (maka baginya surga) sekian tercatat dalam kitab sahih Bukhari dan Muslim. Dari sini dapatlah kita satu keterangan, bahwa penyakit sarak atau rasukan bukanlah ia sesuatu yang baru tetapi telah diketahui sejak zaman berzaman dan zaman Nabi dan sahabat.

* * * * * * * *

100

Page 101: Mix of Islamic Story

Pembicaraan Rasulullah & Iblis

Telah diceritakan bahwa Allah S.W.T telah menyuruh iblis datang kepada Nabi Muhammad s.a.w agar menjawab segala pertanyaan yang baginda tanyakan padanya. Pada suatu hari Iblis pun datang kepada baginda dengan menyerupai orang tua yang baik lagi bersih, sedang ditangannya memegang tongkat.

Bertanya Rasulullah s.a.w, "Siapakah kamu ini ?" Orang tua itu menjawab, "Aku adalah iblis." "Apa maksud kamu datang berjumpa aku ?" Orang tua itu menjawab, "Allah menyuruhku datang kepadamu agar kau bertanya kepadaku."

Baginda Rasulullah s.a.w lalu bertanya, "Hai iblis, berapa banyakkah musuhmu dari kalangan umat-umatku ?"

Iblis menjawab, "Lima belas." 1. Engkau sendiri hai Muhammad.2. Imam dan pemimpin yang adil. 3. Orang kaya yang merendah diri. 4. Pedagang yang jujur dan amanah. 5. Orang alim yang mengerjakan sholat dengan khusyuk. 6. Orang Mukmin yang memberi nasihat. 7. Orang yang Mukmin yang berkasih-sayang. 8. Orang yang tetap dan cepat bertaubat. 9. Orang yang menjauhkan diri dari segala yang haram.10. Orang Mukmin yang selalu dalam keadaan suci. 11. Orang Mukmin yang banyak bersedekah dan berderma. 12. Orang Mukmin yang baik budi dan akhlaknya. 13. Orang Mukmin yang bermanfaat kepada orang. 14. Orang yang hafal al-Qur'an serta selalu membacanya.15. Orang yang berdiri melakukan sholat di waktu malam sedang orang-orang

lain semuanya tidur.

Kemudian Rasulullah s.a.w bertanya lagi, "Berapa banyakkah temanmu di kalangan umatku ?"

Jawab iblis, "Sepuluh golongan :1. Hakim yang tidak adil.2. Orang kaya yang sombong.3. Pedagang yang khianat.

101

Page 102: Mix of Islamic Story

4. Orang pemabuk/peminum arak. 5. Orang yang memutuskan tali persaudaraan. 6. Pemilik harta riba'. 7. Pemakan harta anak yatim. 8. Orang yang selalu lengah dalam mengerjakan sholat/sering meninggalkan

sholat. 9. Orang yang enggan memberikan zakat/sedekah. 10. Orang yang selalu berangan-angan dan khayal dengan tidak ada faedah.

Mereka semua itu adalah sahabat-sahabatku yang setia."

Itulah di antara perbualan Nabi dan iblis. Sememangnya kita maklum bahwa sesungguhnya Iblis itu adalah musuh Allah dan manusia. Dari itu hendaklah kita selalu berhati-hati jangan sampai kita menjadi kawan iblis, karena barangsiapa yang menjadi kawan iblis benar-benar menjadi musuh Allah. Demikianlah sebaliknya, barang-siapa yang menjadi musuh iblis berarti menjadi kawan kekasih Allah.

* * * * * * * *

Antara Sabar Dan Mengeluh

Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi haji di Baitul Haram. Diwaktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya.

"Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu, tidak lain itu pasti karena tidak pernah risau dan bersedih hati."

Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya, "Apakah katamu hai saudaraku? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan dukacita dan luka hati karena risau, dan seorang pun yang menyekutuinya aku dalam hal ini."

Abu Hassan bertanya, "Apa hal yang merisaukanmu ?" Wanita itu menjawab, "Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing korban, dan aku mempunyai dua orang anak yang sudah bisa bermain dan yang satu masih menyusu, dan ketika aku bangun untuk membuat makanan, tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya, "Hai adikku, sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing ?"

Jawab adiknya, "Baiklah kalau begitu ?"

102

Page 103: Mix of Islamic Story

Lalu disuruh adiknya berbaring dan disembelihnya leher adiknya itu. Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah memancar keluar dan lari ke bukit, di sana ia dimakan oleh serigala, lalu ayahnya pergi mencari anaknya itu sehingga mati kehausan dan ketika aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas, ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas terkena ke badannya habis melepuh kulit badannya. Berita ini terdengar kepada anakku yang telah menikah dan tinggal di daerah lain, maka ia jatuh pengsan hingga sampai menuju ajalnya. Dan kini aku tinggal sebatang kara di antara mereka semua."

Lalu Abul Hassan bertanya, "Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu ?"

Wanita itu menjawab, "Tiada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dengan mengeluh melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeda. Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapat ganti yakni sia-sia belaka."

Demikianlah cerita di atas, satu cerita yang dapat dijadikan tauladan di mana kesabaran sangat disarankan oleh agama dan harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah dalam setiap terkena musibah dan cobaan dari Allah. Karena itu Rasulullah S.A.W bersabda dalam firman Allah dalam sebuah hadith Qudsi : "Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang Mukmin, jika Aku ambil kekasihnya dari ahli dunia kemudian ia sabar, melainkan syurga baginya."

Begitu juga mengeluh. Perbuatan ini sangat dikutuk oleh agama dan hukumnya haram. Karena itu Rasulullah s.a.w bersabda: "Tiga macam daripada tanda kekafiran terhadap Allah, merobek baju, mengeluh dan menghina nasab orang."

Dan sabdanya pula, "Mengeluh itu termasuk kebiasaan Jahiliyyah, dan orang yang mengeluh, jika ia mati sebelum taubat, maka Allah akan memotongnya bagi pakaian dari uap api neraka." (Riwayat oleh Imam Majah). Semoga kita dijadikan sebagai hamba Tuhan yang sabar dalam menghadapi segala musibah.

* * * * * * * *

103

Page 104: Mix of Islamic Story

Kisah Nabi Salleh A.S Dan Unta Dari Batu Karang

Nabi Salleh a.s sadar akan tantangan dari kaumnya yang menuntut bukti daripadanya berupa mukjizat itu, adalah bertujuan untuk menghilangkan pengaruhnya dan mengikis habis kewibawaannya di mata kaumnya terutama para pengikutnya. Bila ia gagal memenuhi tuntutan tersebut, Nabi Salleh membalas tentangan mereka dengan menuntut janji dari mereka, bila ia berhasil mendatangkan mukjizat yang mereka minta, bahwa mereka akan meninggalkan agama dan penyembahan mereka dan akan mengikut Nabi Salleh dan beriman kepadanya.

Sesuai dengan permintaan dan petunjuk pemuka-pemuka kaum Tsamud, berdoalah Nabi Salleh a.s memohon kepada Allah agar memberikan suatu mukjizat kebenaran risalahnya dan sekaligus mematahkan perlawanan dan tentangan kaumnya yang masih degil itu. Ia memohon dari Allah dengan kekuasasan-Nya menciptakan seekor unta betina, dikeluarkannya dari perut sebuah batu karang besar yang terdapat di sisi sebuah bukit yang mereka tunjuk.

Maka sejurus kemudian, dengan izin Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Pencipta, terbelahlah batu karang yang ditunjuk itu keluar dari perutnya seekor unta betina. Dengan menunjuk kepada binatang yang baru keluar dari perut batu karang. "Inilah dia unta Allah, janganlah kamu ganggu dan berikan giliran untuk mendapatkan air minum bagimu dan bagi ternakmu juga dan ketahuilah bahwa Allah akan menurunkan azab-Nya bila kamu sampai mengganggu binatang ini."

Syahdan, maka bekeliaranlah sang unta di ladang-ladang memakan rumput sesauka hatinya tanpa mendapat gangguan. Dan disaat giliran minumnya tiba, pergilah unta itu ke sebuah sumur dan minumlah sepuas hatinya. Dan pada hari-hari giliran unta Nabi Salleh a.s datang minum, tiada seekor binatang lain menghampirinya, yang mana menimbulkan rasa tidak senang pada pemilik-pemilik binatang-binatang itu yang makin hari makin merasa bahwa adanya unta Nabi Salleh di tengah-tengah mereka itu merupakan gangguan. Laksana duri yang melintang di dalam kerongkong.

Dengan berhasilnya Nabi Salleh a.s mendatangkan mukjizat yang mereka tuntut, gagalah pemuka kaum Tsamud dalam usahanya menjatuhkan kehormatan dan menghilangkan pengaruh Nabi Salleh, bahkan sebaliknya telah menambah tebal kepercayaan para pengikutnya dan menghilangkan keraguan dari kaumnya. Maka dihasutlah oleh mereka pemilik-pemilik ternak yang merasa jengkel dan tidak senang dengan adanya unta Nabi Salleh yang merajalela di

104

Page 105: Mix of Islamic Story

ladang dan kebun-kebun mereka serta ditakuti oleh binatang-binatang peliharaannya.

"Barangsiapa segan mengikuti jejak sunnahku, maka tiadalah ia termasuk dalam golonganku." Hadith Riwayat Muslim.

* * * * * * * *

Potong Tangan Karena Sedekah

Dikisahkan bahwa semasa terjadinya kekurangan makanan di kalangan Bani Israel, datang seorang fakir menghampiri rumah seorang kaya dengan berkata, "Sedekahlah kamu kepadaku dengan sepotong roti dengan ikhlas karena Allah S.W.T."

Setelah fakir miskin itu berkata demikian maka keluarlah anak gadis orang kaya itu, lalu memberikan roti yang masih panas kepadanya. Baru saja gadis itu memberikan roti tersebut keluarlah bapak gadis tersebut yang bakhil itu terus memotong tangan kanan anak gadisnya sehingga putus. Semenjak dari peristiwa itu maka Allah S.W.T pun mengubah kehidupan orang kaya itu dengan menarik kembali harta kekayaannya sehingga dia menjadi seorang yang fakir miskin dan akhirnya dia meninggal dunia dalam keadaan yang paling hina.

Anak gadis itu menjadi pengemis dan meminta-minta dari satu rumah ke rumah. Maka pada suatu hari anak gadis itu menghampiri rumah seorang kaya sambil meminta sedekah, maka keluarlah seorang ibu dari rumah tersebut. Ibu tersebut sangat kagum dengan kecantikannya dan membawa anak gadis itu masuk ke rumahnya. Ibu itu sangat tertarik dengan gadis tersebut dan dia berhajat untuk mengawinkan anaknya dengan gadis tersebut. Maka setelah perkawinan itu selesai, maka si ibu itu pun memberikan pakaian dan perhiasan untuk menggantikan pakaiannya.

Pada suatu malam saat dihidangkan makan malam, si suami hendak makan bersamanya. Oleh karena anak gadis itu buntung tangannya dan suaminya tidak tahu bahwa dia itu buntung, karena ibunya merahasiakan tentang tangan gadis tersebut. Maka ketika suaminya menyuruh dia makan, dia makan dengan tangan kiri. Saat suaminya melihat keadaan isterinya itu dia pun berkata, "Aku tahu bahwa orang fakir tidak tahu dalam tata cara harian, oleh itu makanlah dengan tangan kanan dan bukan dengan tangan kiri."

105

Page 106: Mix of Islamic Story

Setelah si suami berkata demikian, maka isterinya itu tetap makan dengan tangan kiri, walaupun suaminya berulang kali memberitahunya. Dengan tiba-tiba terdengar suara dari sebelah pintu, "Keluarkanlah tangan kananmu itu wahai hamba Allah, sesungguhnya kamu telah mendermakan sepotong roti dengan ikhlas karena Ku, maka tidak ada halangan bagi-Ku memberikan kembali akan tangan kananmu itu."

Setelah gadis itu mendengar suara tersebut, maka dia pun mengeluarkan tangan kanannya, dan dia mendapati tangan kanannya berada dalam keadaan asalnya, dan dia pun makan bersama suaminya dengan menggunakan tangan kanan. Hendaklah kita sentiasa menghormati tamu kita, walaupun dia fakir miskin ketika dia telah datang ke rumah kita maka sesungguhnya dia adalah tamu kita.

Rasulullah S.A.W telah bersabda : "Barangsiapa menghormati tamu, maka sesungguhnya dia telah menghormatiku, dan barangsiapa menghormatiku, maka sesungguhnya dia telah memuliakan Allah S.W.T. Dan barangsiapa telah menjadi kemarahan tamu, dia telah menjadi kemarahanku. Dan barangsiapa menjadi kemarahanku, sesungguhnya dia telah menjadikan murka Allah S.W.T."

Sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud, "Sesungguhnya tamu itu apabila dia datang ke rumah seseorang mukmin itu, maka dia masuk bersama dengan seribu berkah dan seribu rahmat."

* * * * * * * *

Jangan Menyiksa Diri

Allah S.W.T menciptakan dunia seisinya untuk kemudahan manusia itu sendiri, oleh itu hendaklah manusia memanfaatkannya.

Sahabat Anas menceritakan bahwa satu hari Rasulullah S.A.W melihat seorang yang dipapah oleh kedua orang anaknya menunaikan haji dengan berjalan kaki.

Ketika melihat keadan itu maka baginda betanya, "Mengapa dengan orang ini?" Dua anak itu berkata, "Dia bernazar hendak menunaikan haji dengan berjalan kaki."

Rasulullah berkata, "Sesungguhnya Allah S.W.T tidak menginginkan orang yang menyiksa dirinya." Ketika itu juga Rasulullah memerintahkan kepada orang itu agar naik kendaraan untuk menunaikan haji.

106

Page 107: Mix of Islamic Story

Dalam satu peristiwa lain, seseorang menziarahi tuan gurunya yang sudah lama berpisah, dia berjalan kaki beberapa batu ke rumah gurunya dengan maksud untuk mendapat pahala yang lebih. Setiba di rumah gurunya itu, tuan guru itu bertanya, "Kamu datang dengan apa?"

Anak murid itu berkata, "Saya berjalan kaki."

Ketika tuan guru itu mendengar jawaban anak muridnya itu dia berkata : "Dia telah menciptakan kuda, baghal dan keledai agar kamu mengendarainya."

* * * * * * * *

Syahid Selepas Mengucapkan Syahadat

Suatu ketika tatkala Rasulullah S.A.W sedang bersiap di medan perang Uhud, tiba-tiba terjadi hal yang tidak terduga. Seorang lelaki yang bernama Amar bin Thabit telah datang menemui baginda. Dia rupanya ingin masuk Islam dan akan ikut perang bersama Rasulullah S.A.W. Amar ini berasal dari Bani Asyahali. Sekalian kaumnya ketika itu sudah Islam setelah tokoh yang terkenal Saad bin Muaz memeluk Islam. Tetapi Amar ini enggan mengikut kaumnya itu. Keangkuhan jahiliyyah menonjol dalam jiwanya, walaupun dia orang baik dalam pergaulan. Waktu kaumnya menyerunya kepada Islam, ia menjawab, "Kalau aku tahu kebenaran yang aku kemukakan itu sudah pasti aku tidak akan mengikutnya." Demikian angkuhnya Amar.

Kaum Muslimin di Madinah pun mengetahui bagaimana keanehan Amar di tengah-tengah kaumnya yang sudah memeluk Islam. Ia terasing sendirian, hatinya sudah tertutup untuk menerima cahaya Islam yang terang benderang. Kini saat orang bersiap-siap akan maju ke medan perang, dia segera menemui Nabi S.A.W, menyatakan dirinya akan masuk Islam malah akan ikut berperang bersama angkatan perang di bawah pimpinan Nabi S.A.W. Pedangnya yang tajam ikut dibawanya.

Nabi S.A.W menyambut kedatangan Amar dengan sangat gembira, tambah pula rela akan maju bersama Nabi Muhammad S.A.W. Tetapi orang tidak mengetahui peristiwa aneh ini, karena masing-masing sibuk menyiapkan perbekalan untuk perang. Di kalangan kaumnya juga tidak banyak yang mengetahui keIslamannya. Bagaimana Amar maju sebagai mujahid di medan peperangan. Dalam perang Uhud yang hebat itu Amar memperlihatkan keberaniannya yang luar biasa. Malah berkali-kali pedang musuh mengenai

107

Page 108: Mix of Islamic Story

dirinya, tidak dipedulikannya. Bahkan dia terus maju sampai saatnya dia jatuh pengsan.

"Untuk apa ikut ke mari ya Amar !" Demikian tanya orang yang heran melihatnya, sebab prasangka mereka dia masih musyrik. Mereka kira Amar ini masih belum Islam hanya mengikuti saja pada orang lain. Dalam keadaan antara hidup dan mati itu Amar lalu berkata, "Aku sudah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, lalu aku siapkan pedangku dan maju ke medan perang. Allah akan memberikan syahidah padaku dalam waktu yang tidak lama lagi."

Amar meninggal. Rohnya mengadap ke hadrat Illahi sebagai pahlawan syahid. Waktu hal ini diketahui Rasul S.A.W, maka baginda pun bersabda,, "Amar itu nanti akan berada dalam syurga nantinya." Dan kaum Muslimin pun mengetahui akhir hayat Amar dengan penuh takjub, sebab di luar dugaan mereka. Malah Abu Hurairah r.a sahabat yang banyak mengetahui hadith Nabi S.A.W berkata kaum Muslimin, "Coba kamu kemukakan kepadaku seorang yang masuk syurga sedang dia tidak pernah bersyarat sekalipun juga terhadap Allah."

"Jika kamu tidak tahu orangnya." Kata Abu Hurairah r.a lagi, lalu ia pun menyambung, ujarnya, "Maka baiklah aku beritahukan, itulah dia Amar bin Thabit."

Demikianlah kisah seorang yang ajaib, masuk syurga demikian indahnya. Ia tidak pernah sholat, puasa dan lain-lainnya seperti para sahabat yang lain, sebab dia belum memeluk Islam. Tiba-tiba melihat persiapan yang hebat itu, hatinya tergerak memeluk Islam sehingga ia menemui Nabi S.A.W . Ia menjadi Muslim, lalu maju ke medan perang, sebagai mujahid yang berani. Akhirnya tewas dia dengan mendapat syahadah yaitu pengakuan sebagai orang yang syahid. Mati membela agama Allah di medan perang. Maka syurgalah tempat bagi orang yang memiliki julukan syahid. Nabi S.A.W menjamin syurga bagi orang seperti Amar ini.

* * * * * * * *

Menahan Lapar Semalaman Karena Menghormati Tamu

Seorang telah datang menemui Rasulullah S.A.W dan telah menceritakan kepada baginda tentang kelaparan yang dialami olehnya. Kebetulan pada ketika itu baginda tidak mempunyai suatu apa makanan pun pada diri baginda maupun di rumahnya sendiri untuk diberikan kepada orang itu.

108

Page 109: Mix of Islamic Story

Baginda kemudian bertanya kepada para sahabat, "Adakah di antara kamu yang sanggup melayani orang ini sebagai tamunya pada malam ini bagi pihak aku ?"

Seorang dari kaum Ansar telah menyahut, "Wahai Rasulullah S.A.W, saya sanggup melakukan seperti kehendak tuan itu."

Orang Ansar itu pun telah membawa orang tadi ke rumahnya dan menerangkan pula kepada isterinya seraya berkata, "Lihatlah bahwa orang ini ialah tamu Rasulullah S.A.W. Kita mesti melayaninya dengan sebaik-baik layanan mengikut segala kesanggupan yang ada pada diri kita dan semasa melakukan demikian janganlah kita tinggalkan sesuatu makanan pun yang ada di rumah kita."

Lalu isterinya menjawab, "Demi Allah! Sebenarnya aku tidak ada menyimpan makanan pun, yang ada cuma sedikit, itu hanya mencukupi untuk makanan anak-anak kita di rumah ini ?"

Orang Ansar itu pun berkata, "Kalau begitu engkau tidurkanlah mereka dahulu (anak-anaknya) tanpa memberi makanan kepada mereka. Ketika saya duduk berbasa-basi dengan tamu ini di samping jamuan makan yang sedikit ini, dan saat kami mulai makan engkau padamkan lampu itu, sambil berpura-pura hendak membetulkannya kembali supaya tamu itu tidak mengetahui bahwa saya tidak makan bersama-samanya."

Rencana itu telah berjalan dengan lancarnya dan seluruh keluarga tersebut termasuk anak-anak itu sendiri terpaksa menahan lapar semata-mata untuk memberikan tamu itu makan sehingga berasa kenyang. Dengan peristiwa itu, Allah S.W.T telah berfirman yang artinya, "Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka berada dalam kesusahan." (Al-Hasy : 9)

* * * * * * * *

Gunung Menangis Takut Tergolong Batu Api Neraka

Pada suatu hari Uqa'il bin Abi Thalib telah pergi bersama-sama dengan Nabi Muhammad S.A.W. Pada waktu itu Uqa'il telah melihat berita ajaib yang menjadikan tetap hatinya tetap bertambah kuat di dalam Islam dengan sebab tiga perkara tersebut. Peristiwa pertama adalah, bahwa Rasulullah S.A.W akan mendatangi hajat yakni mebuang air besar dan di hadapannya terdapat beberapa batang pohon. Maka baginda S.A.W berkata kepada Uqa'il, "Hai Uqa'il teruslah

109

Page 110: Mix of Islamic Story

engkau berjalan sampai ke pohon itu, dan katalah kepadanya, bahwa sesungguhnya Rasulullah berkata; Agar kamu semua datang kepadanya untuk menjadi aling-aling atau penutup baginya, karena sesungguhnya baginda akan mengambil air wuduk dan buang air besar."

Uqa'il pun keluar dan pergi mendapatkan pohon-pohon itu dan sebelum dia menyelesaikan tugas itu ternyata pohon-pohon sudah tumbang dari akarnya serta sudah mengelilingi di sekitar baginda S.A.W selesai dari hajatnya. Maka Uqa'il kembali ke tempat pohon-pohon itu.

Peristiwa kedua adalah, bahwa Uqa'il berasa haus dan setelah mencari air ke mana pun jua namun tidak ditemui. Maka baginda S.A.W berkata kepada Uqa'il bin Abi Thalib, "Hai Uqa'il, dakilah gunung itu, dan sampaikanlah salamku kepadanya serta katakan, "Jika padamu ada air, berilah aku minum!"

Uqa'il lalu pergilah mendaki gunung itu dan berkata kepadanya sebagaimana yang telah disabdakan baginda itu. Maka sebelum ia selesai berkata, gunung itu berkata dengan fasihnya, "Katakanlah kepada Rasulullah, bahwa aku sejak Allah S.W.T menurunkan ayat yang bermaksud : ("Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu beserta keluargamu dari (siksa) api neraka yang umpannya dari manusia dan batu)." "Aku menangis dari sebab takut kalau aku menjadi batu itu maka tidak ada lagi air padaku."

Peristiwa yang ketiga ialah, bahwa ketika Uqa'il sedang berjalan dengan Nabi, tiba-tiba ada seekor unta yang meloncat dan lari ke hadapan rasulullah, maka unta itu lalu berkata, "Ya Rasulullah, aku minta perlindungan darimu." Unta masih belum selesai mengadukan halnya, tiba-tiba datanglah dari belakang seorang Arab kampung dengan membawa pedang terhunus.

Melihat orang Arab kampung itu, Nabi Muhammad S.A.W berkata, "Hendakl mengapakah kamu terhadap unta itu ?"

Jawab orang kampungan itu, "Wahai Rasulullah, aku telah membelinya dengan harta yang mahal, tetapi dia tidak mahu taat atau tidak mau jinak, maka akan kupotong saja dan akan kumanfaatkan dagingnya (kuberikan kepada orang-orang yang memerlukan)." Rasulullah S.A.W bertanya, "Mengapa engkau mendurhakai dia?" tanya Rasulullah SAW kepada unta itu.

Jawab unta itu, "Wahai Rasulullah, sungguh aku tidak mendurhakainya dari satu pekerjaan, akan tetapi aku mendurhakainya dari sebab perbuatannya yang buruk.. Karena kabilah yang dia termasuk di dalam golongannya, tidur meninggalkan sholat Isya'. Kalau sekiranya dia mau berjanji kepada engkau akan mengerjakan sholat Isay' itu, maka aku berjanji tidak akan mendurhakainya lagi.

110

Page 111: Mix of Islamic Story

Sebab aku takut kalau Allah menurunkan siksa-Nya kepada mereka sedang aku berada di antara mereka."

Akhirnya Nabi Muhammad S.A.W mengambil perjanjian orang Arab kampung itu, bahwa dia tidak akan meninggalkan sholat Isya'. Dan baginda Nabi Muhammad S.A.W menyerahan unta itu kepadanya. Dan dia pun kembali kepada keluarganya.

* * * * * * * *

Niat Taubat Menukar Arak Menjadi Madu

Pada suatu hari, Umar Al-Khatab sedang bersiar-siar di lorong-lorong dalam kota Madinah. Di ujung simpangan jalan beliau berpapasan dengan pemuda yang membawa kendi. Pemuda itu menyembunyikan kendi itu di dalam kain sarung yang diselimutkan di belakangnya. Timbul kecurigaan di hati Umar AL-Khatab saat terlihat keadaan itu, lantas bertanya, "Apa yang engkau bawa itu?"

Karena panik sebab takut dimarahi Umar yang terkenal dengan ketegasan, pemuda itu menjawab dengan gugup yaitu benda yang dibawanya ialah madu. Padahal benda itu ialah khamar. Dalam keadaannya yang berucap bohong itu pemuda tadi sebenarnya ingin berhenti dari terus minum arak. Dia sesungguhnya telah menyesal dan insaf dan menyesal melakukan perbuatan yang ditegah oleh agama itu. Dalam penyesalan itu dia berdoa kepada Tuhan supaya Umar Al-Khatab tidak sampai memeriksa isi kendinya yang diharamkan oleh agama itu.

Pemuda itu masih menunggu kata-kata Khalifah, "Kendi ini berisikan madu." Karena tidak percaya, Khalifah Umar ingin melihat sendiri isi kendi itu. Rupanya doa pemuda itu telah dikabulkan oleh Allah seketika itu juga telah menukarkan isi kendi itu kepada madu. Begitu dia berniat untuk bertaubat, dan Tuhan memberikan hidayah, sehingga niatnya yang ikhlas, ia terhindar dari pergolakan Khalifah Umar Al-Khatab, yang mungkin membahayakan pada dirinya sendiri kalau kendi itu masih berisi khamar.

Allah Taala berfirman, "Seteguk khamar diminum maka tidak diterima Allah amal fardhu dan sunatnya selama tiga hari. Dan sesiapa yang minum khamar segelas, maka Allah Taala tidak menerima sholatnya selama empat puluh hari. Dan orang yang tetap minum khamar, maka selayaknya Allah memberinya dari 'Nahrul Khabal'.

111

Page 112: Mix of Islamic Story

Ketika ditanya, "Ya Rasulullah, apakah Nahrul Khabal itu ?"

Jawab Rasulullah, "Darah bercampur nanah orang ahli neraka!”

* * * * * * * *

Rasulullah S.A.W. Dan Pengemis Yahudi Buta

Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya". Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Beliau SAW wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.a. Beliau bertanya kepada anaknya, "anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan", Aisyah r.a menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah Itu?", tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.a.

Ke esokan harinya Abu bakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "siapakah kamu ?". Abubakar r.a menjawab, "aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri", pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada

112

Page 113: Mix of Islamic Story

mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.

* * * * * * * *

Rasulullah S.A.W. Mendatangi Kafilah Dagang

Dari kejauhan gumpalan debu padang pasir membumbung ke langit. Debu-debu yang berterbangan itu dapat terlihat dari kejauhan bertanda ada satu rombongan kafilah akan datang mendekati kota Mekkah. Rasulullah SAW melihat gumpalan debu dari kejauhan itu segera pulang ke rumah. Beliau SAW langsung menyiapkan perbekalan dan membungkusnya. Setelah itu Rasulullah SAW menunggu di pintu gerbang kota Mekkah. Kafilah itu rupanya tidak memasuki kota Mekkah mereka hendak menuju tempat lain. Rasulullah SAW mendekati kafilah itu dan mencari pimpinan rombongan kafilah tersebut. Setelah berjumpa dengan pemimpin kafilah itu Rasulullah SAW meminta izin untuk dapat ikut serta di dalam rombongan tersebut. Beliau SAW telah diizinkan. Rasulullah SAW mulailah berda'wah kepada mereka, kepada setiap orang dalam rombongan itu Rasulullah SAW telah sampaikan kebesaran Allah SWT dan mengajak mereka untuk menerima Islam. Setelah semua orang mendapat penjelasan dari Rasulullah SAW, Beliau SAW pun meminta izin kepada pimpinan rombongan untuk pulang kembali ke Mekkah. Rasulullah SAW kembali ke kota Mekkah dengan berjalan kaki sedangkan kafilah tersebut telah melalui kota Mekkah sejauh satu hari satu malam perjalanan. Rasulullah SAW hanya inginkan setiap orang memiliki kalimah Laalilaahaillallaah dan selamat dari adzab yang pedih kelak di akhirat.

* * * * * * * *

113

Page 114: Mix of Islamic Story

Bidadari Untuk Umar R.A.

Umar r.a. adalah salah satu dari sahabat Rasulullah SAW. Semenjak ia memeluk islam kaum muslimin seakan memperoleh suatu kekuatan yang sangat besar. Sejak itulah mereka berani sholat dan thowaf dika'bah secara terang-terangan. Umar r.a. adalah seorang yang wara', ia sangat teliti dalam mengamalkan Islam. Umar r.a. mempelajari surah Al-Baqarah selama 10 tahun, ia kemudian melapor kepada Rasulullah SAW, "wahai Rasulullah SAW apakah kehidupanku telah mencerminkan surah Al-Baqoroh, apabila belum maka aku tidak akan melanjutkan ke surah berikutnya". Rasulullah SAW menjawab, "sudah..."!. Umar r.a. mengamalkan agama sesuai dengan kehendak Allah SWT. Karena kesungguhannya inilah maka banyak ayat di Al-Qur'an yang diturunkan Allah SWT berdasarkan kehendak yang ada pada hatinya, seperti mengenai pengharaman arak, ayat mengenai hijab, dan beberapa ayat Al-Qur'an lainnya.

Rasulullah SAW seringkali menceritakan kepada para sahabatnya mengenai perjalannya mi'raj menghadap Allah SWT. Beliau SAW sering pula menceritakan bagaimana keadaan surga yang dijanjikan Allah SWT kepada sahabat-sahabatnya. Suatu hari ketika Rasulullah SAW dimi'rajkan menghadap Allah SWT malaikat Jibril AS memperlihatkan kepada Beliau SAW taman-taman surga. Rasulullah SAW melihat ada sekumpulan bidadari yang sedang bercengkrama. Ada seorang bidadari yang begitu berbeda dari yang lainnya. Bidadari itu menyendiri dan tampak sangat pemalu. Rasulullah SAW bertanya kepada Jibril AS, "wahai Jibril AS bidadari siapakah itu"?. Malaikat Jibril AS menjawab, "Bidadari itu adalah diperuntukkan bagi sahabatmu Umar r.a.". Pernah suatu hari ia membayangkan tentang surga yang engkau ceritakan keindahannya. Ia menginginkan untuknya seorang bidadari yang berbeda dari bidadari yang lainnya. Bidadari yang diinginkannya itu berkulit hitam manis, dahinya tinggi, bagian atas matanya berwarna merah, dan bagian bawah matanya berwarna biru serta memiliki sifat yang sangat pemalu. Karena sahabat-mu itu selalu memenuhi kehendak Allah SWT maka saat itu juga Allah SWT menjadikan seorang bidadari untuknya sesuai dengan apa yang dikehendaki hatinya".

* * * * * * * *

114

Page 115: Mix of Islamic Story

Nabi Sulaiman A.S Dan Seekor Semut (1)

Kerajaan Nabi Sulaiman AS dikala itu sedang mengalami musim kering yang begitu panjang. Lama sudah hujan tidak turun membasahi bumi. Kekeringan melanda di mana-mana. Baginda Sulaiman AS mulai didatangi oleh ummatnya untuk dimintai pertolongan dan memintanya memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan untuk membasahi kebun-kebun dan sungai-sungai mereka. Baginda Sulaiman AS kemudian memerintahkan satu rombongan besar pengikutnya yang terdiri dari bangsa jin dan manusia berkumpul di lapangan untuk berdo'a memohon kepada Allah SWT agar musim kering segera berakhir dan hujan segera turun.

Sesampainya mereka di lapangan Baginda Sulaiman AS melihat seekor semut kecil berada di atas sebuah batu. Semut itu berbaring kepanasan dan kehausan. Baginda Sulaiman AS kemudian mendengar sang semut mulai berdo'a memohon kepada Allah SWT penunai segala hajat seluruh makhluk-Nya. "Ya Allah pemilik segala khazanah, aku berhajat sepenuhnya kepada-Mu, Aku berhajat akan air-Mu, tanpa air-Mu ya Allah aku akan kehausan dan kami semua kekeringan. Ya Allah aku berhajat sepenuhnya pada-Mu akan air-Mu, kabulkanlah permohonanku", do'a sang semut kepada Allah SWT. Mendengar do'a si semut maka Baginda Sulaiman AS kemudian segera memerintahkan rombongannya untuk kembali pulang ke kerajaan sambil berkata pada mereka, "kita segera pulang, sebentar lagi Allah SWT akan menurunkan hujan-Nya kepada kalian. Allah SWT telah mengabulkan permohonan seekor semut". Kemudian Baginda Sulaiman dan rombongannya pulang kembali ke kerajaan.

* * * * * * * *

Nabi Sulaiman A.S. Dan Seekor Semut (2)

Suatu hari Baginda Sulaiman AS sedang berjalan-jalan. Ia melihat seekor semut sedang berjalan sambil mengangkat sebutir buah kurma. Baginda Sulaiman AS terus mengamatinya, kemudian beliau memanggil si semut dan menanyainya, Hai semut kecil untuk apa kurma yang kau bawa itu? Si semut menjawab, Ini adalah kurma yang Allah SWT berikan kepada ku sebagai makananku selama satu tahun. Baginda Sulaiman AS kemudian mengambil

115

Page 116: Mix of Islamic Story

sebuah botol lalu ia berkata kepada si semut, Wahai semut kemarilah engkau, masuklah ke dalam botol ini aku telah membagi dua kurma ini dan akan aku berikan separuhnya padamu sebagai makananmu selama satu tahun. Tahun depan aku akan datang lagi untuk melihat keadaanmu. Si semut taat pada perintah Nabi Sulaiman AS. Setahun telah berlalu. Baginda Sulaiman AS datang melihat keadaan si semut. Ia melihat kurma yang diberikan kepada si semut itu tidak banyak berkurang. Baginda Sulaiman AS bertanya kepada si semut, hai semut mengapa engkau tidak menghabiskan kurmamu Wahai Nabiullah, aku selama ini hanya menghisap airnya dan aku banyak berpuasa. Selama ini Allah SWT yang memberikan kepadaku sebutir kurma setiap tahunnya, akan tetapi kali ini engkau memberiku separuh buah kurma. Aku takut tahun depan engkau tidak memberiku kurma lagi karena engkau bukan Allah Pemberi Rizki (Ar-Rozak), jawab si semut.

* * * * * * * *

Permohonan Si Miskin Dan Si Kaya

Nabi Musa AS memiliki umat yang jumlahnya sangat banyak dan umur mereka panjang-panjang. Mereka ada yang kaya dan juga ada yang miskin. Suatu hari ada seorang yang miskin datang menghadap Nabi Musa AS. Ia begitu miskinnya pakaiannya compang-camping dan sangat lusuh berdebu. Si miskin itu kemudian berkata kepada Baginda Musa AS, "Ya Nabiullah, Kalamullah, tolong sampaikan kepada Allah SWT permohonanku ini agar Allah SWT menjadikan aku orang yang kaya. Nabi Musa AS tersenyum dan berkata kepada orang itu, "saudaraku, banyak-banyaklah kamu bersyukur kepada Allah SWT. Si miskin itu agak terkejut dan kesal, lalu ia berkata, Bagaimana aku mau banyak bersyukur, aku makan pun jarang, dan pakaian yang aku gunakan pun hanya satu lembar ini saja"!. Akhirnya si miskin itu pulang tanpa mendapatkan apa yang diinginkannya. Beberapa waktu kemudian seorang kaya datang menghadap Nabi Musa AS. Orang tersebut bersih badannya juga rapi pakaiannya. Ia berkata kepada Nabi Musa AS, "Wahai Nabiullah, tolong sampaikan kepada Allah SWT permohonanku ini agar dijadikannya aku ini seorang yang miskin, terkadang aku merasa terganggu dengan hartaku itu. Nabi Musa AS pun tersenyum, lalu ia berkata, "wahai saudaraku, janganlah kamu bersyukur kepada Allah SWT. Ya Nabiullah, bagaimana aku tidak bersyukur kepada Alah SWT? Allah SWT telah memberiku mata yang dengannya aku dapat melihat. Telinga yang dengannya aku dapat mendengar. Allah SWT telah memberiku tangan yang dengannya aku dapat bekerja dan telah memberiku kaki yang dengannya aku dapat berjalan,

116

Page 117: Mix of Islamic Story

bagaimana mungkin aku tidak mensyukurinya", jawab si kaya itu. Akhirnya si kaya itu pun pulang ke rumahnya. Kemudian terjadi adalah si kaya itu semakin Allah SWT tambah kekayaannya karena ia selalu bersyukur. Dan si miskin menjadi bertambah miskin. Allah SWT mengambil semua kenikmatan-Nya sehingga si miskin itu tidak memiliki selembar pakaianpun yang melekat di tubuhnya. Ini semua karena ia tidak mau bersyukur kepada Allah SWT.

* * * * * * * *

Kambing Dan Alat Tenun

Imam Ahmad telah memberitakan dari Humaid bin Hilal, dia berkata: Ada seorang lelaki yang sering berulang-alik di kampung kami, lalu dia membawa cerita yang aneh-aneh kepada orang-orang kampung. Dia bercerita: Suatu ketika aku datang ke Madinah dalam rombongan dagang, lalu aku menjual semua barang-barang yang aku bawa. Aku berkata kepada diriku: Mengapa aku tidak pergi kepada orang lelaki yang membawa ajaran baru itu, barangkali aku dapat mendengar berita-berita yang aneh untuk aku bawa kembali bersamaku? Aku pun pergi kepada Rasulullah SAW untuk bertanya sesuatu, lalu Beliau menunjuk arah sebuah rumah, katanya: Ada seorang wanita yang tinggal di rumah itu. Pernah dia mengikut tentara Islam berjihad, dan ditinggalkannya 12 ekor kambingnya dan sebuah alat tenunan yang digunakannya untuk menenun pakaian. Ketika dia kembali dari berjihad, didapati kambingnya hilang seekor, dan alat tenunannya pun hilang. Dia merasa sedih atas kehilangannya itu. Maka dia pun mengangkat kedua belah tangan berdoa kepada Tuhannya dengan penuh kesungguhan, katanya: "Ya Tuhanku! Engkau telah berikan jaminan bahwa siapa yang keluar berjihad pada jalanmu, Engkau akan pelihara harta bendanya, dan sekarang aku telah kehilangan seekor kambing, dan alat tenunanku. jadi aku minta ganti kambing yang hilang dan alat tenunanku itu!"

Rasulullah SAW terus menceritakan betapa sungguh-sungguhnya dia berdoa dan memohon kepada Tuhannya, sehingga pada esok harinya dia mendapati di pintu rumahnya kambingnya yang hilang itu dengan seekor kambing lagi bersamanya. Begitu juga dia melihat alat tenunannya ada di situ dengan satu alat tenun yang lain. Itulah ceritanya, kata Rasulullah SAW dan jika engkau mau, pergilah kepadanya di rumah itu, dan tanyalah dia cerita itu! "Tidak", jawabku, "akan tetapi aku percaya semua yang engkau katakan itu!"

(Majma'uz-Zawaid 5:277)

117

Page 118: Mix of Islamic Story

* * * * * * * *

Keberanian Saad Bin Abu Waqqash R.A.

Ibnu Asakir telah mengeluarkan dari Az-Zuhri dia telah berkata: Pada suatu hari Rasulullah SAW telah mengutus Sa'ad bin Abu Waqqash ra. untuk mengetuai suatu pasukan ke suatu tempat di negeri Hijaz yang dikenal dengan nama Rabigh. Mereka telah diserang dari belakang oleh kaum Musyrikin, maka Sa'ad bin Abu Waqqash ra. mengeluarkan panah-panahnya serta memanah mereka dengan panah-panah itu. Dengan itu, maka Sa'ad bin Abu Waqqash ra. menjadi orang pertama yang memanah di dalam Islam, dan peristiwa itu pula menjadi perang yang pertama terjadi di dalam Islam. (Al-Muntakhab 5:72)

Ibnu Asakir mengeluarkan dari Ibnu Syihab, dia berkata: Pada hari pertempuran di Uhud Sa'ad bin Abu Waqqash ra. telah membunuh tiga orang Musyrikin dengan sebatang anak panah. Dipanahnya seorang, lalu diambilnya lagi panah itu, kemudian dipanahnya orang yang kedua dan seterusnya orang yang ketiga dengan panah yang sama. Banyak para sahabat merasa heran tentang keberanian Sa'ad itu. Maka Sa'ad berkata: Nabi SAW yang telah memberikanku keberanian itu, sehingga aku menjadi begitu berani sekali. (Al-Muntakhab 5:72)

Bazzar telah mengeluarkan dari Abdullah bin Mas'ud ra. dia berkata: Pada hari pertempuran di Badar, Sa'ad bin Abu Waqqash ra. telah menyerang musuh dengan berkuda dan dengan berjalan kaki. (Majma'uz Zawa'id 6:82)

* * * * * * * *

Bertani Di Syurga

Pada suatu hari Rasulullah SAW berbicara dengan seorang lelaki dari desa. Beliau SAW menceritakan bahwa ada seorang lelaki penghuni syurga meminta kepada Allah untuk bercocok tanam, kemudian Allah bertanya kepadanya bukankah Allah telah berikan semua perkara yang dia perlukan? Lelaki itu mengakui, tetapi dia suka bercocok tanam. Lalu dia menabur biji benih. Tanaman itu langsung tumbuh. Kesemuanya sama. Setelah itu dia menuainya. Hasilnya dapat setinggi gunung. Allah berfirman kepadanya, "Wahai anak Adam, ia tidak mengenyangkan perut kamu".

118

Page 119: Mix of Islamic Story

"Demi Allah, orang itu adalah orang Quraisy atau pun Anshar karena mereka dari golongan petani. Kami bukan dari golongan petani", kata orang Badui itu. Rasulullah SAW tertawa mendengar kata-kata orang badui itu.

* * * * * * * *

Wahyu Terakhir Kepada Rasulullah S.A.W.

Diriwayatkan bahwa surah Al-Maaidah ayat 3 diturunkan pada sesudah waktu Ashar yaitu pada hari Jum’at di padang Arafah pada musim haji penghabisan [Wada'].

Pada masa itu Rasulullah SAW berada di Arafah di atas unta. Ketika ayat ini turun Rasulullah SAW tidak begitu jelas penerimaannya untuk mengingati isi dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian Rasulullah SAW bersandar pada unta beliau, dan unta beliau pun duduk perlahan-lahan. Setelah itu turun malaikat Jibril AS dan berkata: "Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan demikian juga apa yang terlarang olehnya. Oleh itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahwa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu dengan kamu."

Setelah Malaikat Jibril AS pergi maka Rasulullah SAW pun berangkat ke Mekah dan terus pergi ke Madinah. Setelah Rasulullah SAW mengumpulkan para sahabat beliau, maka Rasulullah SAW pun menceritakan apa yang telah diberitahu oleh malaikat Jibril AS. Ketika para sahabat mendengar hal yang demikian maka mereka pun gembira sambil berkata: "Agama kita telah sempurna. Agama kila telah sempurna."

Apabila Abu Bakar ra. mendengar keterangan Rasulullah SAW itu, maka ia tidak dapat menahan kesedihannya maka ia pun kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis sekuat-kuatnya. Abu Bakar ra. menangis dari pagi hingga ke malam. Kisah tentang Abu Bakar ra. menangis telah sampai kepada para sahabat yang lain, maka berkumpullah para sahabat di depan rumah Abu Bakar ra. dan mereka berkata : "Wahai Abu Bakar, apakah yang telah membuat kamu menangis sehingga begini sekali keadaanmu? Seharusnya kamu merasa gembira sebab agama kita telah sempuma." Mendengarkan pertanyaan dari para sahabat maka Abu Bakar ra. pun berkata, "Wahai para sahabatku, kamu semua tidak tahu tentang musibah yang menimpa kamu, tidakkah kamu tahu bahwa apabila sesualu perkara itu telah sempuma maka akan kelihatanlah akan

119

Page 120: Mix of Islamic Story

kekurangannya. Dengan turunnya ayat tersebut bahwa ia menunjukkan perpisahan kita dengan Rasulullah SAW. Hasan dan Husin menjadi yatim dan para isteri nabi menjadi janda."

Selelah mereka mendengar penjelasan dari Abu Bakar ra. maka sadarlah mereka akan kebenaran kata-kata Abu Bakar ra., lalu mereka menangis dengan sekuat-kuatnya. Tangisan mereka telah didengar oleh para sahabat yang lain, maka mereka pun terus memberitahu Rasulullah SAW tentang apa yang mereka lihat itu. Berkata salah seorang dari para sahabat, "Ya Rasulullah SAW, kami baru kembali dari rumah Abu Bakar ra. dan kami dapati banyak orang menangis dengan suara yang kuat di depan rumah beliau." Apabila Rasulullah SAW mendengar keterangan dari para sahabat, maka berubahlah muka Rasulullah SAW dan dengan bergegas beliau menuju ke rumah Abu Bakar ra.. Setelah Rasulullah SAW sampai di rumah Abu Bakar ra. maka Rasulullah SAW melihat kesemua mereka yang menangis dan bertanya, "Wahai para sahabatku, kenapakah kamu semua menangis?." Kemudian Ali ra. berkata, "Ya Rasulullah SAW, Abu Bakar ra. mengatakan dengan turunnya ayat ini membawa tanda bahwa waktu wafatmu telah dekat. Adakah ini benar ya Rasulullah?." Lalu Rasulullah SAW berkata: "Semua yang dikatakan oleh Abu Bakar ra. adalah benar, dan sesungguhnya waktu untuk aku meninggalkan kamu semua telah dekat".

Setelah Abu Bakar ra. mendengar pengakuan Rasulullah SAW, maka ia pun menangis sekuat tenaganya sehingga ia jatuh pingsan. Sementara 'Ukasyah ra. berkata kepada Rasulullah SAW, 'Ya Rasulullah, waktu itu saya anda pukul pada tulang rusuk saya. Oleh itu saya hendak tahu apakah anda sengaja memukul saya atau hendak memukul unta baginda." Rasulullah SAW berkata: "Wahai 'Ukasyah, Rasulullah SAW sengaja memukul kamu." Kemudian Rasulullah SAW berkata kepada Bilal ra., "Wahai Bilal, kamu pergi ke rumah Fathimah dan ambilkan tongkatku ke mari." Bilal keluar dari masjid menuju ke rumah Fathimah sambil meletakkan tangannya di atas kepala dengan berkata, "Rasulullah telah menyediakan dirinya untuk dibalas [diqishash]."

Setelah Bilal sampai di rumah Fathimah maka Bilal pun memberi salam dan mengetuk pintu. Kemudian Fathimah ra. menyahut dengan berkata: "Siapakah di pintu?" Lalu Bilal ra. berkata: "Saya Bilal, saya telah diperintahkan oleh Rasulullah SAW unluk mengambil tongkat beliau. "Kemudian Fathimah ra. berkata: "Wahai Bilal, untuk apa ayahku minta tongkatnya." Berkata Bilal ra.: "Wahai Fathimah, Rasulullah SAW telah menyediakan dirinya untuk diqishash." Bertanya Fathimah ra. lagi: "Wahai Bilal, siapakah manusia yang sampai hatinya untuk menqishash Rasulullah SAW?" Bilal ra. tidak menjawab pertanyaan Fathimah ra., Setelah Fathimah ra. memberikan tongkat tersebut, maka Bilal pun

120

Page 121: Mix of Islamic Story

membawa tongkat itu kepada Rasulullah SAW Setelah Rasulullah SAW menerima tongkat tersebut dari Bilal ra. maka beliau pun menyerahkan kepada 'Ukasyah.

Melihatkan hal yang demikian maka Abu Bakar ra. dan Umar ra. tampil ke depan sambil berkata: "Wahai 'Ukasyah, janganlah kamu qishash baginda SAW tetapi kamu qishashlah kami berdua." Saat Rasulullah SAW mendengar kata-kata Abu Bakar ra. dan Umar ra. maka dengan segera beliau berkata: "Wahai Abu Bakar, Umar dudukiah kamu berdua, sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatnya untuk kamu berdua." Kemudian Ali ra. bangun, lalu berkata, "Wahai 'Ukasyah! Aku adalah orang yang senantiasa berada di samping Rasulullah SAW oleh itu kamu pukullah aku dan janganlah kamu menqishash Rasulullah SAW" Lalu Rasultillah SAW berkata, "Wahai Ali duduklah kamu, sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatmu dan mengetahui isi hatimu." Setelah itu Hasan dan Husin bangun dengan berkata: "Wahai 'Ukasyah, bukankah kamu tidak tahu bahwa kami ini adalah cucu Rasulullah SAW, kalau kamu menqishash kami sama dengan kamu menqishash Rasulullah SAW" Mendengar kata-kata cucunya Rasulullah SAW pun berkata, "Wahai buah hatiku duduklah kamu berdua." Berkata Rasulullah SAW "Wahai 'Ukasyah pukullah saya kalau kamu hendak memukul."

Kemudian 'Ukasyah berkata: "Ya Rasulullah SAW, anda telah memukul saya sewaktu saya tidak memakai baju." Maka Rasulullah SAW pun membuka baju. Setelah Rasulullah SAW membuka baju maka menangislah semua yang hadir. Setelah 'Ukasyah melihat tubuh Rasulullah SAW maka ia pun mencium beliau dan berkata, "Saya tebus anda dengan jiwa saya ya Rasulullah SAW, siapakah yang sanggup memukul anda. Saya melakukan begini adalah sebab saya ingin menyentuh badan anda yang dimuliakan oleh Allah SWT dengan badan saya. Dan Allah SWT menjaga saya dari neraka dengan kehormatanmu." Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu hendak melihat ahli syurga, inilah orangnya." Kemudian semua para jemaah bersalam-salaman atas kegembiraan mereka terhadap peristiwa yang sangat genting itu. Setelah itu para jemaah pun berkata, "Wahai 'Ukasyah, inilah keuntungan yang paling besar bagimu, engkau telah memperolehi derajat yang tinggi dan bertemankan Rasulullah SAW di dalam syurga."

Saat ajal Rasulullah SAW makin dekat maka beliau pun memanggil para sahabat ke rumah Aisyah ra. dan beliau berkata: "Selamat datang kamu semua semoga Allah SWT mengasihi kamu semua, saya berwasiat kepada kamu semua agar kamu semua bertaqwa kepada Allah SWT dan mentaati segala perintahnya. Sesungguhnya hari perpisahan antara saya dengan kamu semua hampir dekat, dan dekat pula saat kembalinya seorang hamba kepada Allah SWT

121

Page 122: Mix of Islamic Story

dan menempatkannya di syurga. Kalau telah sampai ajalku maka hendaklah Ali yang memandikanku, Fadhl bin Abbas hendaklah menuangkan air dan Usamah bin Zaid hendaklah menolong keduanya. Setelah itu kamu kafanilah aku dengan pakaianku sendiri apabila kamu semua menghendaki, atau kafanilah aku dengan kain yaman yang putih. Apabila kamu memandikan aku, maka hendaklah kamu letakkan aku di atas balai tempat tidurku dalam rumahku ini. Setelah itu kamu semua keluarlah sebentar meninggalkan aku. Pertama yang akan menshalatkan aku ialah Allah SWT, kemudian yang akan menshalat aku ialah Jibril AS, kemudian diikuti oleh malaikat Israfil, malaikat Mikail, dan yang akhir sekali malaikat lzrail berserta dengan semua para pembantunya. Setelah itu baru kamu semua masuk bergantian secara berkelompok bershalat ke atasku."

Setelah para sahabat mendengar ucapan yang sungguh menyayat hati itu maka mereka pun menangis dengan nada yang keras dan berkata, "Ya Rasulullah SAW anda adalah seorang Rasul yang diutus kepada kami dan untuk semua, yang mana selama ini anda memberi kekuatan dalam penemuan kami dan sebagai penguasa yang menguruskan perkara kami. Apabila anda sudah tiada nanti kepada siapakah akan kami tanya setiap persoalan yang timbul nanti?." Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Dengarlah para sahabatku, aku tinggalkan kepada kamu semua jalan yang benar dan jalan yang terang, dan telah aku tinggalkan kepada kamu semua dua penasihat yang satu daripadanya pandai bicara dan yang satu lagi diam saja. Yang pandai bicara itu ialah Al-Quran dan yang diam itu ialah maut. Apabila ada sesuatu persoalan yang rumit di antara kamu, maka hendaklah kamu semua kembali kepada Al-Quran dan Hadis-ku dan sekiranya hati kamu itu berkeras maka lembutkan dia dengan mengambil pelajaran dari mati."

Setelah Rasulullah SAW berkata demikian, maka sakit Rasulullah SAW bermula. Dalam bulan safar Rasulullah SAW sakit selama 18 hari dan sering diziaiahi oleh para sahabat. Dalam sebuah kitab diterangkan bahwa Rasulullah SAW diutus pada hari Senin dan wafat pada hari Senin. Pada hari Senin penyakit Rasulullah SAW bertambah berat, setelah Bilal ra. menyelesaikan adzan subuh, maka Bilal ra. pun pergi ke rumah Rasulullah SAW. Sesampainya Bilal ra. di rumah Rasulullah SAW maka Bilal ra. pun memberi salam, "Assalaarnualaika ya rasulullah." Lalu dijawab oleh Fathimah ra., "Rasulullah SAW masih sibuk dengan urusan beliau." Setelah Bilal ra. mendengar penjelasan dari Fathimah ra. maka Bilal ra. pun kembali ke masjid tanpa memahami kata-kata Fathimah ra. itu. Ketika waktu subuh hampir habis, Bilal pergi sekali lagi ke rumah Rasulullah SAW dan memberi salam seperti permulaan tadi, kali ini salam Bilal ra. telah di dengar oleh Rasulullah SAW dan baginda berkata, "Masuklah wahai Bilal, sesungguhnya penyakitku ini semakin berat, oleh itu kamu suruhlah Abu Bakar

122

Page 123: Mix of Islamic Story

mengimamkan shalat subuh berjemaah dengan mereka yang hadir." Setelah mendengar kata-kata Rasulullah SAW maka Bilal ra. pun berjalan menuju ke masjid sambil meletakkan tangan di atas kepala dengan berkata: "Aduh musibah."

Setelah Bilal ra. sarnpai di masjid maka Bilal ra. pun memberitahu Abu Bakar tentang apa yang telah Rasulullah SAW katakan kepadanya. Abu Bakar ra. tidak dapat menahan dirinya saat ia melihat mimbar kosong maka dengan suara yang keras Abu Bakar ra. menangis sehingga ia jatuh pingsan. Melihat peristiwa ini maka riuh rendah tangisan sahabat dalam masjid, sehingga Rasulullah SAW bertanya kepada Fathimah ra.; "Wahai Fathimah apakah yang telah terjadi?" Maka Fathimah ra. pun berkata: "Kekecohan kaum muslimin, sebab anda tidak pergi ke masjid." Kemudian Rasulullah SAW memanggil Ali ra. dan Fadhl bin Abas ra., lalu Rasulullah SAW bersandar kepada kedua mereka dan terus pergi ke masjid. Setelah Rasulullah SAW sampai di masjid maka beliau pun bershalat subuh bersama dengan para jemaah.

Setelah selesai shalat subuh maka Rasulullah SAW pun berkata, "Wahai kaum muslimin, kamu semua senantiasa dalam pertolongan dan pemeliharaan Allah, oleh itu hendaklah kamu semua bertaqwa kepada Allah SWT dan mengerjakan segala perintahnya. Sesungguhnya aku akan meninggalkan dunia ini dan kamu semua, dan hari ini adalah hari pertama aku di akhirat dan hari terakhir aku di dunia." Setelah berkata demikian maka Rasulullah SAW pun pulang ke rumah beliau. Kemudian Allah SWT mewahyukan kepada malaikat lzrail AS, "Wahai lzrail, pergilah kamu kepada kekasihku dengan sebaik-baik rupa, dan apabila kamu hendak mencabut ruhnya maka hendaklah kamu melakukan dengan cara yang paling lembut sekali. Apabila kamu pergi ke rumahnya maka minta izinlah lerlebih dahulu, kalau ia izinkan kamu masuk, maka masukiah kamu ke rumahnya dan kalau ia tidak mengizinkan kamu masuk maka hendaklah kamu kembali padaku."

Setelah malaikat lzrail mendapat perintah dari Allah SWT maka malaikal lzrail pun turun dengan menyerupai orang Arab Badwi. Setelah malaikat lzrail sampai di depan rumah Rasulullah SAW maka ia pun memberi salam, "Assalaamu alaikum yaa ahla baitin nubuwwati wa ma danir risaalati a adkhulu?" (Mudah-mudahan keselamatan tetap untuk kamu semua sekalian, wahai penghuni rumah nabi dan sumber risaalah, bolehkan saya masuk?) Ketika Fathimah mendengar orang memberi salam maka ia-pun berkata; "Wahai hamba Allah, Rasulullah SAW sedang sibuk sebab sakitnya yang semakin berat." Kemudian malaikat lzrail berkata lagi seperti dipermulaannya, dan kali ini seruan malaikat itu telah didengar oleh Rasulullah SAW dan Rasulullah SAW bertanya kepada Fathimah ra., "Wahai Fathimah, siapakah di depan pintu itu." Maka

123

Page 124: Mix of Islamic Story

Fathimah ra. pun berkata, "Ya Rasulullah, ada seorang Arab badwi memanggil mu, dan aku telah katakan kepadanya bahwa anda sedang sibuk sebab sakit, sebaliknya dia memandang saya dengan tajam sehingga terasa menggigil badan saya." Kemudian Rasulullah SAW berkata; "Wahai Fathimah, tahukah kamu siapakah orang itu?." Jawab Fathimah,"Tidak ayah." "Dia adalah malaikat lzrail, malaikat yang akan memutuskan segala macam nafsu syahwat yang memisahkan perkumpulan-perkumpulan dan yang memusnahkan semua rumah serta meramaikan kubur." Fathimah ra. tidak dapat menahan air matanya lagi setelah mengetahui bahwa saat perjumpaan dengan ayahandanya akan berakhir, dia menangis sepuas-puasnya. Ketika Rasulullah SAW mendengar tangisan Falimah ra. maka beliau pun berkata: "Janganlah kamu menangis wahai Fathimah, engkaulah orang yang pertama dalam keluargaku akan bertemu dengan aku." Kemudian Rasulullah SAW pun mengizinkan malaikat lzrail masuk. Maka malaikat lzrail pun masuk dengan mengucap, "Assalamuaalaikum ya Rasulullah." Lalu Rasulullah SAW menjawab: "Wa alaikas saalamu, wahai lzrail engkau datang menziarahi aku atau untuk mencabut ruhku?" Maka berkata malaikat lzrail : "Kedatangan saya adalah untuk menziarahimu dan untuk mencabut ruhmu, itupun kalau engkau izinkan, kalau engkau tidak izinkan maka aku akan kembali." Berkata Rasulullah SAW, "Wahai lzrail, di manakah kamu tinggalkan Jibril?" Berkata lzrail: "Saya tinggalkan Jibril di langit dunia, para malaikat sedang memuliakan dia." Tidak beberapa lama kemudian Jibril AS pun turun dan duduk di dekat kepala Rasulullah SAW.

Ketika Rasulullah SAW melihat kedatangan Jibril AS maka Rasulullah SAW pun berkata: "Wahai Jibril, tahukah kamu bahwa ajalku sudah dekat" Berkata Jibril AS, "Ya aku tahu." Rasulullah SAW bertanya lagi, "Wahai Jibril, beritahu kepadaku kemuliaan yang menggembirakan aku disisi Allah SWT" Berkata Jibril AS, "Sesungguhnya semua pintu langit telah dibuka, para malaikat bersusun rapi menanti ruhmu dilangit. Kesemua pintu-pintu syurga telah dibuka, dan kesemua bidadari sudah berhias menanti kehadiran ruhmu." Berkata Rasulullah SAW: "Alhamdulillah, sekarang kamu katakan pula tentang umatku di hari kiamat nanti." Berkata Jibril AS, "Allah SWT telah berfirman yang artinya : "Sesungguhnya aku telah melarang semua para nabi masuk ke dalam surga sebelum engkau masuk terlebih dahulu, dan aku juga melarang semua umat memasuki syurga sebelum umatmu memasuki syurga."

Berkata Rasulullah SAW: "Sekarang aku telah puas hati dan telah hilang rasa susahku." Kemudian Rasulullah SAW berkata: "Wahai lzrail, mendekatlah kamu kepadaku." Selelah itu Malaikat lzrail pun memulai tugasnya, ketika ruh beliau sampai pada pusat, maka Rasulullah SAW pun berkata: "Wahai Jibril, alangkah dahsyatnya rasa mati." Jibril AS mengalihkan pandangan dari

124

Page 125: Mix of Islamic Story

Rasulullah SAW ketika mendengar kata-kata beliau itu. Melihat sikap Jibril AS itu maka Rasulullah SAW pun berkata: "Wahai Jibril, apakah kamu tidak suka melihat wajahku?" Jibril AS berkata: "Wahai kekasih Allah, siapakah orang yang sanggup melihat wajahmu dikala kamu dalam sakaratul maut?" Anas bin Malik ra. berkata: "Apabila ruh Rasulullah SAW telah sampai di dada beliau telah bersabda, "Aku wasiatkan kepada kamu agar kamu semua menjaga shalat dan apa-apa yang telah diperintahkan ke atasmu."

Ali ra. berkata: "Sesungguhnya Rasulullah SAW ketika menjelang saat-saat terakhir, telah mengerakkan kedua bibir beliau sebanyak dua kali, dan saya meletakkan telinga, saya dengan Rasulullah SAW berkata: "Umatku, umatku."

Telah bersabda Rasulullah SAW bahwa Malaikat Jibril AS telah berkata kepadaku; "Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan sebuah laut di belakang gunung Qaf, dan di laut itu terdapat ikan yang selalu membaca selawat untukmu, barangsiapa yang mengambil seekor ikan dari laut tersebut maka akan lumpuhlah kedua belah tangannya dan ikan tersebut akan menjadi batu."

Abdullah Ibnu Abbas Menjawab Pertanyaan Dari Rom

Diriwayatkan bahwa Kaisar Rom menulis surat kepada Ma'awiyah bin Abi Sufyan yang dibawa oleh seorang utusan. Isi surat tersebut: "Beritahukan kepada saya tentang suatu yang tidak ada kiblatnya (pengimaman), tentang yang tidak punya ayah, tidak punya keluarga (ibu-bapa) dan orang yang dibawa-bawa oleh kuburannya. Juga tentang tiga makhluk yang tidak dicipta dalam rahim, tentang sesuatu, setengahnya dan yang tidak terbilang. Kirimlah kepadaku dalam botol suatu bibit (sumber dari segala sesuatu)".

Ma'awiyah r.a. kemudian mengirimkan surat dan botol tersebut kepada Abdullah Ibnu Abbas r.a., pakar dan tokoh ulama fikh agar menjawab surat itu.

Ibnu Abbas r.a. menjawab seperti berikut: "Yang tidak punya kiblat (pengimaman) adalah Ka'bah. Yang tidak punya Ayah adalah Isa a.s. Yang tidak punya keluarga (ibu-bapa) ialah Adam a.s. Yang dibawa-bawa oleh kuburannya ialah Yunus a.s. yang ditelan oleh ikan hiu.

Adapaun tiga makhluk yang tidak dicipta dalam rahim ialah domba Nabi Ibrahim a.s., unta betina Nabi Saleh as., dan ular Nabi Musa a.s.

125

Page 126: Mix of Islamic Story

Adapun 'sesuatu' itu ialah orang berakal yang menggunakan akalnya. Setengah (separuh) dari sesuatu ialah orang yang tidak berakal tetapi mengikuti pendapat orang-orang yang berakal. Adapun yang tidak terbilang (apa-apa) ialah orang yang tidak berakal dan tidak mau mengikuti pikiran orang-orang yang berakal.

Kemudian, beliau mengisi botol sehingga penuh dengan air dan berkata, "Air adalah bibit (sumber) dari segala sesuatu." Jawaban surat Ma'awiyah dikirimkan kepada Kaisar yang menanggapinya dengan penuh kekaguman.

* * * * * * * *

Air Mata Taubat Nabi Adam a.s

Tahukah saudara semenjak Nabi Adam dikeluarkan dari surga akibat tipu daya iblis, beliau menangis selama 300 tahun. Nabi Adam tidak mengangkat kepalanya ke langit karena sangat malu kepada Allah SWT. Beliau sujud di atas gunung selama seratus tahun. Kemudian menangis lagi sehingga air matanya mengalir di jurang Serantip.

Dari air mata Nabi Adam itu Allah tumbuhkan pohon kayu manis dan pokok cengkih. Beberapa ekor burung telah meminum air mata beliau. Burung itu berkata, "Sedap sungguh air ini." Nabi Adam terdengar kata-kata burung tersebut. Beliau menyangka burung itu sengaja mengejeknya karena perbuatan durhakanya kepada Allah. Ini membuat Nabi Adam semakin hebat menangis.

Akhirnya Allah telah menyampaikan wahyu yang bermaksud, "Hai Adam, sesungguhnya aku belum pernah menciptakan air minum yang lebih lezat dan hebat dari air mata taubatmu itu."

* * * * * * * *

Allah Maha Pengampun

Di zaman Nabi Musa ada seorang fasik yang suka melakukan kejahatan. Penduduk negeri tersebut tidak mampu lagi mencegah perbuatannya, lalu mereka berdoa kepada Allah. Maka Allah telah mewahyukan kepada Nabi Musa supaya mengusir pemuda itu dari negerinya agar penduduknya tidak ditimpa bencana.

126

Page 127: Mix of Islamic Story

Lalu keluarlah pemuda tersebut dari kampunganya dan sampai disuatu kawasan yang luas, dimana tidak seekor burung atau manusia pun di situ.

Selang beberapa hari pemuda itu jatuh sakit. Merintihlah ia sendirian, lalu berkata : "Wahai Tuhanku, kalaulah ibuku, ayahku dan isteriku berada di sisiku sudah tentu mereka akan menangis melihat waktu akan memisahkan aku dengan mereka (mati). Andaikata anak-anakku ada di sisi pasti mereka berkata : "Ya Allah, ampunilah ayah kami yang telah banyak melakukan kejahatan sehingga ia diusir dari kampungnya ke tanah lapang yang tidak berpenghuni dan keluar dari dunia menuju akhirat dalam keadaan putus asa dari segala sesuatu kecuali rahmat-Mu ya Allah."

Akhir sekali pemuda itu berkata : “Ya Allah, janganlah Kau putuskan aku dari rahmat-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa terhadap sesuatu." Setelah berkata maka matilah pemuda itu.

Kemudian Allah mewahyukan kepada Nabi Musa, firmannya : "Pergilah kamu ke tanah lapang di sana ada seorang wali-Ku telah meninggal. Mandikan, kafankan dan sholatilah dia." Setiba di sana Nabi Musa mendapati yang mati itu adalah pemuda yang diusirnya dahulu. Lalu Nabi Musa berkata: "Ya Allah, bukankah dia ini pemuda fasik yang Engkau suruh aku usir dahulu." Allah berfirman : "Benar. Aku kasihan kepadanya disebabkan rintihan sakitnya dan berjauhan dari kaum keluarganya. Ketika seseorang yang tidak mempunyai saudara mati, maka semua penghuni langit dan bumi akan sama menangis karena kasihan kepadanya. Oleh karena itu bagaimana Aku tidak mengasihaninya sedangkan Aku adalah zat Yang Maha Penyayang di antara penyayang."

* * * * * * * *

Amal Yang Membuka Pintu Surga

Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abi Thalib pulang lebih awal menjelang Ashar. Fatimah binti Rasulullah menyambut kedatangan suaminya yang sehari suntuk mencari rezeki dengan sukacita. Siapa tahu Ali membawa uang lebih banyak karena keperluan di rumah makin besar. Setelah melepas lelah, Ali berkata kepada Fatimah. "Maaf sayangku, kali ini aku tidak membawa uang sesenpun." Fatimah menyahut sambil tersenyum, "Memang yang mengatur rezeki tidak duduk di pasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu adalah Allah Ta'ala." "Terima kasih," jawab Ali. Matanya memberat lantaran isterinya begitu

127

Page 128: Mix of Islamic Story

tawakkal. Padahal keperluan dapur sudah habis sama sekali. Pun begitu Fatimah tidak menunjukan sikap kecewa atau sedih.

Ali lalu berangkat ke masjid untuk menjalankan sholat berjamaah. Sepulang dari sholat, di jalan ia dihentikan oleh seorang tua. "Maaf anak muda, betulkah engkau Ali anaknya Abu Thalib?" Ali menjawab dengan heran. "Ya betul. Ada apa, Tuan?". Orang tua itu mencari sesuatu ke dalam tasnya sesuatu seraya berkata : "Dahulu ayahmu pernah kusuruh menyamak kulit. Aku belum sempat membayar upahnya, ayahmu sudah meninggal. Jadi, terimalah uang ini, sebab engkaulah ahli warisnya." Dengan gembira Ali mengambil haknya dari orang itu sebanyak 30 dinar.

Tentu saja Fatimah sangat gembira memperoleh rezeki yang tidak di sangka-sangka ketika Ali menceritakan kejadian itu. Dan ia menyuruh membelanjakannya semua agar tidak pusing-pusing lagi merisaukan keperluan sehari-hari.

Ali pun bergegas berangkat ke pasar. Sebelum masuk ke dalam pasar, ia melihat seorang fakir menadahkan tangan, "Siapakah yang mau menghutangkan hartanya karena Allah, bersedekahlah kepada saya, seorang musafir yang kehabisan bekal di perjalanan." Tanpa berfikir panjang, Ali memberikan seluruh uangnya kepada orang itu.

Pada waktu ia pulang dan Fatimah keheranan melihat suaminya tidak membawa apa-apa, Ali menerangkan peristiwa yang baru saja dialaminya. Fatimah, masih dalam senyum, berkata, "Keputusan kanda adalah yang juga akan saya lakukan seandainya saya yang mengalaminya. Lebih baik kita menghutangkan harta karena Allah daripada bersifat bakhil yang di murkai-Nya, dan yang menutup pintu surga untuk kita."

* * * * * * * *

Anugerah Kepada Panglima Negara

Di kota Baghdad ada seorang Sayyid (keturunan Rasulullah s.a.w.) yang sangat miskin dan mempunyai seorang anak gadis. Ia tidak mempunyai uang untuk menikahkan anak gadisnya itu. Oleh itu ia pun membuat satu pengumuman kepada khalayak bahwa dia hendak beradu tenaga dengan Panglima Negara (Junaid Al-Baghdadi). Dengan perintah raja, pertarungan pun dimulai. Orang terlalu bimbang sebab Saayyid tidak setanding dengan Junaid.

128

Page 129: Mix of Islamic Story

Sebelum perlawanan Sayyid berkata kepada Junaid : "Wahai Junaid ! Aku tahu engkau adalah seorang Panglima yang perkasa. Aku tidak berdaya melawan engkau, tetapi keadaan memaksa aku mengambil keputusan ini. Wahai Junaid, dengarlah kata-kataku ini, aku adalah seorang Sayyid, aku terlalu miskin dan tidak mampu mengadakan majlis pernikahan untuk anak perempuanku. Jika engkau sanggup memberi kemenangan kepadaku dan menerima kekalahan, dapatlah aku menggunakan hadiah-hadiah kemenangan itu untuk pernikahkan. Sebagai balasannya aku akan memohon kepada datukku (Muhammad s.a.w.) agar memohon pengampunanmu di akhirat kelak."

Kata-kata Sayyid sangat berkesan di jiwanya, ia pun setuju. Dalam perlawanan itu orang menjadi terkejut apabila melihat Junaid tewas ditangan seorang yang lemah. Sayyid diberi hadiah dan annugerah oleh Khalifah. Pada malam itu Junaid telah bermimpi bertemu dengan Rasulullah ; Baginda berkata kepadanya: "Wahai Junaid! Engkau telah menghormati anak cucuku dan memuliakan derajat seseorang disebabkan ia mempunyai pertalian keturunan denganku dan tidak memperdulikan kedudukan serta kemuliaan dirimu dimata orang. Karena budimu yang mulia itu, engkau dilantik sebagai Sayyid Al-Tho'efa (pemimpin gusti ahli sufi)."

* * * * * * * *

Berkat Kejujuran

Syeikh Abdul Kadir semasa berusia 18 tahun meminta izin ibunya merantau ke Baghdad untuk menuntut ilmu agama. Ibunya tidak menghalang cita-cita murni Abdul Kadir meskipun keberatan melepaskan anaknya berjalan sendirian beratus-ratus batu. Sebelum pergi ibunya berpesan supaya jangan berkata bohong dalam keadaan apapun. Ibunya membekalkan uang 40 dirham dan dijahit di dalam pakaian Abdul Kadir. Selepas itu ibunya melepaskan Abdul kadir pergi bersama-sama satu rombongan yang kebetulan hendak menuju ke Baghdad.

Dalam perjalanan, mereka telah diserang oleh 60 orang penyamun. Habis harta kafilah dirampas tetapi penyamun tidak mengusik Abdul Kadir karena menyangka dia tidak mempunyai apa-apa. Salah seorang perompak bertanya Abdul Kadir apa yang dia ada. Abdul Kadir menerangkan dia ada uang 40 dirham di dalam pakaiannya. Penyamun itu heran dan melaporkan kepada ketuanya. Pakaian Abdul Kadir dipotong dan didapati ada uang sebagaimana yang diberitahu.

129

Page 130: Mix of Islamic Story

Ketua penyamun bertanya kenapa Abdul Kadir berkata benar walaupun diketahui uangnya akan dirampas? Abdul Kadir menerangkan yang dia telah berjanji kepada ibunya supaya tidak berucap bohong walau apa pun yang terjadi. Ketika mendengar dia berucap begitu, ketua penyamun menangis dan menginsafi kesalahannya. Sedangkan Abdul Kadir yang kecil tidak mengingkari kata-kata ibunya betapa dia yang telah melanggar perintah Allah sepanjang hidupnya. Ketua penyamun bersumpah tidak akan merompak lagi. Dia bertaubat di hadapan Abdul Kadir diikuti oleh pengikut-pengikutnya.

Moral & Iktibar Ilmu Agama perlu dituntut meskipun terpaksa berjalan jauh. Kata-kata ibu menjadi pendorong dan perangsang dalam hidup. Berkata benar adalah satu kekuatan yang boleh memberi keinsafan kepada

orang lain. Niat yang baik dan ikhlas mendapat keberkatan daripada Allah.

* * * * * * * *

Bilal Yang Teguh Iman

Saiyidina Bilal (berkulit hitam) adalah di antara 7 orang yang pertama menzahirkan keIslaman secara terang-terangan meskipun diancam oleh kafir musyrik. Ketika mengetahui hambanya, Bilal telah memeluk Islam, tuannya telah menyiksa Bilal dengan memakaikan baju besi dan kemudian dijemur di padang pasir yang sangat panas. Ketika ditanya tentang pegangan agamanya, Bilal tetap mengatakan 'Ahad! Ahad!' (Allah Yang Esa, Yang Esa).

Bilal kemudian diseret hingga ke lereng-lereng gunung tetapi Bilal tetap memperkatakan 'Ahad! Ahad!'. Imannya tidak bergoncang sedikitpun. Melihat tidak apa perubahan terjadi dalam diri Bilal, mereka kemudian meningkatkan siksaan dengan meletakkan batu besar di atas badannya yang terjemur di tengah kepanasan matahari. Namun tiada ucapan lain yang keluar dari mulut Bilal kecuali 'Ahad! Ahad!' Bilal rela mati daripada menukar pegangan agamanya yang haq kepada yang bathil.

Saat Saiyidina Abu Bakar diberitahu tentang siksa yang dialami oleh Bilal, Abu Bakar kemudian menemui Umaiyah yang sedang menyiksa Bilal dan kemudian meminta Bilal dibebaskan. Sebagai ganti Abu Bakar menyerahkan seorang hamba hitam yang lebih kuat sebagai tebusan. Baru saja ditebus, Saiyidina Abu Bakar pun membebaskan Bilal dari perhambaan.

130

Page 131: Mix of Islamic Story

Moral & Iktibar Iman yang kental dan pegangan aqidah yang kukuh tidak dapat digugat

sekalipun disiksa dengan pelbagai siksaan. Kemanisan iman tidak ada banding di dunia dan akhirat. Allah tidak melihat kecantikan fisik seseorang tetapi yang paling utama

ialah kecantikan hati. Allah mempertingkatkan tahap atau tingkat keimanan seseorang, dengan

mengenakan ujian dan cobaan. Selagi tidak diuji dengan kesusahan, tahap keimanan belum dapat

dipastikan kebenarannya. Bertambah kuat iman seseorang, bertambah hebat ujian yang Allah kenakan

ke atasnya. Ujian dan bala yang dikenakan ke atas seseorang bukan berarti Allah

membencinya, sebaliknya ia adalah satu rahmat untuk meninggikan derajatnya di sisi Allah.

Bala sebenarnya bukan 'bala' tetapi adalah satu nikmat yang patut disyukuri. Kekayaan dan kesenangan hidup belum tentu menjadi satu nikmat, bahkan

ia satu cobaan/bala untuk menguji sama ada kita mensyukuri Allah atau sebaliknya.

* * * * * * * *

Cinta Sejati Tsauban Terhadap Nabi

Seorang hamba sahaya bernama Tsauban amat menyayangi dan merindui Nabi Muhammad saw. Sehari tidak berjumpa Nabi, dia rasakan seperti setahun. Kalau boleh dia hendak bersama Nabi setiap masa. Jika tidak bertemu Rasulullah, dia amat berasa sedih, murung dan seringkali menangis. Rasulullah juga demikian terhadap Tsauban. Baginda mengetahui betapa hebatnya kasih sayang Tsauban terhadap dirinya.

Suatu hari Tsauban berjumpa Rasulullah saw. Katanya "Ya Rasulullah, saya sebenarnya tidak sakit, tapi saya sangat sedih jika berpisah dan tidak bertemu denganmu walaupun sekejap. Jika dapat bertemu, barulah hatiku tenang dan bergembira sekali. Apabila memikirkan akhirat, hati saya bertambah cemas, takut-takut tidak dapat bersama denganmu. Kedudukanmu sudah tentu di surga yang tinggi, sedangkan saya belum tentu kemungkinan di surga paling bawah atau paling khawatirkan tidak dimasukkan ke dalam surga langsung. Ketika itu saya tentu tidak berjumpa denganmu lagi."

131

Page 132: Mix of Islamic Story

Mendengar kata Tsauban, baginda amat terharu. Namun baginda tidak dapat berbuat apa-apa karena itu urusan Allah. Setelah peristiwa itu, turunlah wahyu kepada Rasulullah saw, bermaksud "Barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya, maka mereka itu nanti akan bersama mereka yang diberi nikmat oleh Allah yaitu para nabi, syuhada, orang-orang soleh dan mereka yang sebaik-baik teman." Mendengarkan jaminan Allah ini, Tsauban menjadi gembira lagi.

Moral & Iktibar Cinta kepada Rasulullah adalah cinta sejati yang berlandaskan keimanan

yang tulen Mencintai Rasul bermakna mencintai Allah Kita bersama siapa yang kita sayangi. Jika di dunia sayangkan nabi,

insyallah kita bersama nabi di akhirat nanti Hati yang dalam kecintaan terhadap seseorang akan merasa rindu yang

teramat sangat jika tidak bertemu Pasangan sahabat yang berjumpa dan berpisah karena Allah semata-mata

akan mendapat naungan Arasy di hari akhirat kelak Rasulullah amat mengetahui mana-mana umatnya yang mencintai baginda,

meskipun baginda sudah wafat. Rasulullah memberi syafaat kepada sesiapa di antara umatnya yang

mengasihi baginda Sebaik-baik sahabat ialah mereka yang berkawan di atas landasan

keagamaan dan semata-mata karena Allah.

* * * * * * * *

Derita Sakaratul Maut Karena Mengutamakan Isteri Lebih Dari Ibunya

Di zaman Rasulullah ada seorang pemuda yang bernama Alqomah, ia sangat rajin beribadat. Suatu hari ia tiba-tiba jatuh sakit yang sangat keras, maka isterinya menyuruh orang memanggil Rasulullah dan mengatakan suaminya sakit keras dan dalam naza sakaratul maut. Ketika berita ini sampai kepada Rasulullah, maka Rasulullah menyuruh Bilal r.a, Ali r.a, Salamam r.a dan Ammar r.a supaya pergi melihat keadaan Alqomah. Saat mereka sampai ke rumah Alqomah, mereka mendapatkan Alqomah sambil membantunya membacakan kalimah La-ilaa-ha-illallah, tetapi lidah Alqomah tidak dapat menyebutnya.

Ketika para sahabat mendapati bahwa Alqomah pasti akan mati, maka mereka menyuruh Bilal r.a supaya memberitahu Rasulullah tentang keadaan

132

Page 133: Mix of Islamic Story

Alqomah. Saat Bilal sampai dirumah Rasulullah, maka bilal menceritakan segala hal yang terjadi kepada Alqomah. Lalu Rasulullah bertanya kepada Bilal; "Wahai Bilal apakah ayah Alqomah masih hidup?" jawab Bilal r.a, "Tidak, ayahnya sudah meninggal, tetapi ibunya masih hidup dan sangat tua usianya". Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata kepada Bilal; "Pergilah kamu kepada ibunya dan sampaikan salamku, dan katakan kepadanya kalau dia dapat berjalan, suruh dia datang padaku, kalau dia tidak dapat berjalan katakan aku akan kerumahnya".

Maka ketika Bilal sampai kerumah ibu Alqomah, lalu ia berkata seperti yang Rasulullah kata kepadanya, maka berkata ibu Alqomah; "Aku lebih patut pergi berjumpa Rasulullah". Lalu ibu Alqomah mengangkat tongkat dan terus berjalan menuju ke rumah Rasulullah. Maka bertanya Nabi s.a.w. kepada ibu Alqomah; "Terangkan kepada ku perkara yang sebenar tentang Alqomah, jika kamu berdusta niscaya akan turun wahyu kepadaku". Berkata Nabi lagi; "Bagaimana keadaan Alqomah?", jawab ibunya; "Ia sangat rajin beribadat, ia sholat, berpuasa dan sangat suka bersedekah sebanyak-banyaknya sehingga tidak diketahui banyaknya". Bertanya Rasulullah; "Bagaimana hubungan kamu dengan dia?", jawab ibunya; "Aku murka kepadanya", lalu Rasulullah bertanya; "Mengapa", jawab ibunya; "Karena ia seharusnya mengutamakan aku dari isterinya, dan menurut kata-kata isterinya sehingga ia menentangku".

Maka berkata Rasulullah; "Murka kamu itulah yang telah mengunci lidahnya dari mengucap La iilaa ha illallah", kemudian Nabi s.a.w menyuruh Bilal mencari kayu api untuk membakar Alqomah. Ketika ibu Alqomah mendengar perintah Rasulullah lalu ia bertanya; "Wahai Rasulullah, kamu hendak membakar putera ku didepan mataku?, bagaimana hatiku dapat menerimanya". Kemudian berkata Nabi s.a.w; "Wahai ibu Alqomah, siksa Allah itu lebih berat dan kekal, oleh karena itu jika kamu mau Allah mengampunkan dosa anakmu itu, maka hendaklah kamu mengampuninya", demi Allah yang jiwaku ditangannya, tidak akan guna sholatnya, sedekahnya, selagi kamu murka kepadanya". Maka berkata ibu Alqomah sambil mengangkat kedua tangannya; "Ya Rasulullah, aku persaksikan kepada Allah dilangit dan kau Ya Rasulullah dan mereka-mereka yang hadir disini bahwa aku ridha pada anakku Alqomah".

Maka Rasulullah menyuruh Bilal pergi melihat Alqomah sambil berkata; "Pergilah kamu wahai Bilal, lihat sama ada Alqomah dapat mengucapkan La iilaa ha illallah atau tidak". Berkata Rasulullah lagi kepada Bilal ; "Aku khawatir kalau kalau ibu Alqomah mengucapkan itu semata-mata karena ada aku dan bukan dari hatinya". Maka apabila Bilal sampai di rumah Alqomah tiba-tiba terdengar suara Alqomah menyebut; "La iilaa ha illallah". Lalu Bilal masuk sambil berkata; "Wahai semua orang yang berada disini, ketahuilah sesungguhnya murka ibunya telah menghalang Alqomah dari dapat

133

Page 134: Mix of Islamic Story

mengucapkan kalimah La iila ha illallah, karena ridha ibunyalah maka Alqomah dapat menyebut kalimah syahadat". Maka matilah Alqomah pada waktu baru saja dia mengucap.

Maka Rasulullah s.a.w pun sampai di rumah Alqomah sambil berkata; "Segeralah mandi dan kafankan", lalu disholatkan oleh Nabi s.a.w. dan sesudah dikuburkan maka berkata Nabi s.a.w. sambil berdiri dekat kubur; "Hai sahabat Muhajirin dan Anshar, barang siapa yang mengutamakan isterinya daripada ibunya maka ia adalah orang yang dilaknat oleh Allah s.w.t, dan tidak diterimanya daripadanya ibadat fardhu dan sunatnya.

* * * * * * * *

Dialog Abu Hanifah Dengan Ilmuan Kafir Tentang Ketuhanan

Imam Abu Hanifah pernah bercerita : Ada seorang ilmuwan besar, Atheis dari kalangan bangsa Rom, tapi ia orang kafir. Ulama-ulama Islam membiarkan saja, kecuali seorang, yaitu Hammad guru Abu Hanifah, oleh karena itu dia segan bila bertemu dengannya.

Pada suatu hari, manusia berkumpul di masjid, orang kafir itu naik mimbar dan mau mengadakan tukar pikiran dengan siapa saja, dia hendak menyerang ulama-ulama Islam. Di antara shaf-shaf masjid bangunlah seorang laki-laki muda, dialah Abu Hanifah dan ketika sudah berada dekat depan mimbar, dia berkata: "Inilah saya, hendak tukar pikiran dengan tuan". Mata Abu Hanifah berusaha untuk menguasai suasana, namun dia tetap merendahkan diri karena usia mudanya. Namun dia pun angkat berkata: "Katakan pendapat tuan!". Ilmuwan kafir itu heran akan keberanian Abu Hanifah, lalu bertanya:

Atheis : Pada tahun berapakah Rabbmu dilahirkan?

Abu Hanifah : Allah berfirman: "Dia (Allah) tidak dilahirkan dan tidak pula melahirkan"

Atheis : Masuk akalkah bila dikatakan bahwa Allah ada pertama yang tiada apa-apa sebelum-Nya?, Pada tahun berapa Dia ada?

Abu Hanifah : Dia berada sebelum adanya sesuatu.

Atheis : Kami mohon diberikan contoh yang lebih jelas dari kenyataan!

Abu Hanifah : Tahukah tuan tentang perhitungan?

134

Page 135: Mix of Islamic Story

Atheis : Ya.

Abu Hanifah : Angka berapa sebelum angka satu?

Atheis : Tidak ada angka (nol).

Abu Hanifah : Kalau sebelum angka satu tidak ada angka lain yang mendahuluinya, kenapa tuan heran kalau sebelum Allah Yang Maha satu yang hakiki tidak ada yang mendahuluiNya?

Atheis : Dimanakah Rabbmu berada sekarang?, sesuatu yang ada pasti ada tempatnya.

Abu Hanifah : Tahukah tuan bagaimana bentuk susu?, apakah di dalam susu itu keju?

Atheis : Ya, sudah tentu.

Abu Hanifah : Tolong perlihatkan kepadaku di mana, di bagian mana tempatnya keju itu sekarang?

Atheis : Tak ada tempat yang khusus. Keju itu menyeluruh meliputi dan bercampur dengan susu diseluruh bagian.

Abu Hanifah : Kalau keju makhluk itu tidak ada tempat khusus dalam susu tersebut, apakah layak tuan meminta kepadaku untuk menetapkan tempat Allah Ta'ala?, Dia tidak bertempat dan tidak ditempatkan!

Atheis : Tunjukkan kepada kami zat Rabbmu, apakah ia benda padat seperti besi, atau benda cair seperti air, atau menguap seperti gas?

Abu Hanifah : Pernahkan tuan mendampingi orang sakit yang akan meninggal?

Atheis : Ya, pernah.

Abu Hanifah : Pada awalnya ia berbicara dengan tuan dan menggerak-gerakan anggota tubuhnya. Lalu tiba-tiba diam tak bergerak, apa yang menimbulkan perubahan itu?

Atheis : Karena rohnya telah meninggalkan tubuhnya.

Abu Hanifah : Apakah waktu keluarnya roh itu tuan masih ada disana?

Atheis : Ya, masih ada.

Abu Hanifah : Ceritakanlah kepadaku, apakah rohnya itu benda padat seperti besi, atau cair seperti air atau menguap seperti gas?

Atheis : Entahlah, kami tidak tahu.

135

Page 136: Mix of Islamic Story

Abu Hanifah : Kalau tuan tidak dapat mengetahui bagaimana zat maupun bentuk roh yang hanya sebuah makhluk, bagaimana tuan bisa memaksaku untuk mengutarakan zat Allah Ta'ala?!!

Atheis : Ke arah manakah Allah sekarang menghadapkan wajahnya? Sebab segala sesuatu pasti mempunyai arah?

Abu Hanifah : Jika tuan menyalakan lampu di dalam gelap malam, ke arah manakah sinar lampu itu menghadap?

Atheis : Sinarnya menghadap ke seluruh arah dan penjuru.

Abu Hanifah : Kalau demikian halnya dengan lampu yang cuma buatan itu, bagaimana dengan Allah Ta'ala Pencipta langit dan bumi, sebab Dia nur cahaya langit dan bumi.

Atheis : Kalau ada orang masuk ke surga itu ada awalnya, kenapa tidak ada akhirnya? Kenapa di surga kekal selamanya?

Abu Hanifah : Perhitungan angka pun ada awalnya tetapi tidak ada akhirnya.

Atheis : Bagaimana kita boleh makan dan minum di surga tanpa buang air kecil dan besar?

Abu Hanifah : Tuan sudah mempraktekkanya ketika tuan ada di perut ibu tuan. Hidup dan makan minum selama sembilan bulan, akan tetapi tidak pernah buang air kecil dan besar disana. Baru kita melakukan dua hajat tersebut setelah keluar beberapa saat ke dunia.

Atheis : Bagaimana kebaikan surga akan bertambah dan tidak akan habis-habisnya jika dinafkahkan?

Abu Hanifah : Allah juga menciptakan sesuatu di dunia, yang bila dinafkahkan malah bertambah banyak, seperti ilmu. Semakin diberikan (disebarkan) ilmu kita semakin berkembang (bertambah) dan tidak berkurang.

Atheis : "Ya! kalau segala sesuatu sudah ditakdirkan sebelum diciptakan, apa yang sedang Allah kerjakan sekarang?".

"Tuan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dari atas mimbar, sedangkan saya menjawabnya dari atas lantai. Maka untuk menjawab pertanyaan tuan, saya mohon tuan turun dari atas mimbar dan saya akan menjawabnya di tempat tuan", pinta Abu Hanifah. Ilmuwan kafir itu turun dari mimbarnya, dan Abu Hanifah naik di atas. "Baiklah, sekarang saya akan menjawab pertanyaan tuan. Tuan bertanya apa pekerjaan Allah sekarang?". Ilmuwan kafir mengangguk. "Ada pekerjaan-Nya yang dijelaskan dan ada pula yang tidak dijelaskan.

136

Page 137: Mix of Islamic Story

Pekerjaan-Nya sekarang ialah bahwa apabila di atas mimbar sedang berdiri seorang kafir yang tidak hak seperti tuan, Dia akan menurunkannya seperti sekarang, sedangkan apabila ada seorang mukmin di lantai yang berhak, dengan segera itu pula Dia akan mengangkatnya ke atas mimbar, demikian pekerjaan Allah setiap waktu". Para hadirin puas dengan jawaban yang diberikan oleh Abu Hanifah dan begitu pula dengan orang kafir itu.

* * * * * * * *

Dialog Allah Dan Iblis - Mengenai Tempat Tinggal

Salah seorang sahabat, Ansa bin Malik r.a. berkata: "Iblis laknat telah bertanya kepada Allah s.w.t. antaranya ialah:

Kata Iblis kepada Allah s.w.t.: "Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan kepada anak Adam itu tempat kediaman yakni rumah untuk berzikir kepadaMu. Tunjukkanlah kepadaku tempat kediamanku."

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud: "Wahai Iblis tempat kediamanmu ialah di dalam bilik air (tandas)."

Iblis berkata: "Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan kepada anak Adam itu tempat mereka berkumpul (mesjid, surau). Di manakah tempat bagiku berkumpul?"

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud: "Wahai Iblis tempat untuk kamu berkumpul ialah di pasar-pasar (di pusat-pusat membeli belah, pesta-pesta, kelab-kelab malam, majlis-majlis maksiat, tempat hiburan dan sebagainya)."

Iblis berkata lagi: "Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan kepada anak Adam itu kitab untuk mereka membaca (Al-Quran). Tunjukkanlah kepadaku apakah bahan bacaanku?"

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud: "Wahai Iblis, bahan bacaanmu ialah Syair (sajak dan yang bersangkutan dengannya)."

Kata Iblis: "Ya Tuhanku, Engkau telah berikan kepada mereka cerita-cerita (kata-kata benar), apakah cerita-cerita bagiku?"

Firman Allah s.w.t.: "Wahai Iblis, cerita bagimu ialah kata-kata dusta (bohong dan yang bersangkutan denganya)."

137

Page 138: Mix of Islamic Story

Kata Iblis: "Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan azan kepada anak Adam untuk mereka mengajak orang datang (mengumpulkan orang untuk sholat berjamaah). Apakah azanku (untuk mengumpulkan orang)."

Firman Allah s.w.t.: "Wahai Iblis, azan untukmu ialah seruling."

Kata Iblis: "Ya Tuhanku, Engkau telah mengutus para utusanmu (para nabi dan para Rasul) kepada anak-anak Adam. Siapakah yang akan menjadi utusan bagiku."

Firman Allah s.w.t.: "Wahai Iblis, para utusanmu ialah dari dukun (dan yang lebih kurang sama dengannya)."

Kata Iblis: "Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan kitab bertulis (ayat-ayat Al-Quran) kepada anak-anak Adam. Apakah tulisan bagiku?"

Firman Allah s.w.t.: "Wahai Iblis, tulisanmu ialah tulisan gincu yang palsu di badan (seperti lukisan-lukisan dilengan, tahi lalat yang diada-adakan dan yang lebih kurang sama dengannya)."

Kata Iblis: "Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan kepada anak-anak Adam itu perangkap-perangkap. Apakah perangkap bagiku."

Firman Allah s.w.t.: "Wahai Iblis, perangkap untukmu ialah wanita-wanita."

Kata Iblis: "Ya Tuhanku, Engkau telah memberikan makanan (yang disebutkan dengan namaMu) kepada anak-anak Adam. Apakah makanan bagiku?"

Firman Allah s.w.t.: "Wahai Iblis, makanan untukmu ialah sesuatu yang tidak disebut nama Allah."

Kata Iblis: "Ya Tuhanku, Engkau telah berikan minuman (minuman yang halal dan yang sentiasa dimulakan dengan bismillah) kepada anak-anak Adam. Apakah minuman bagiku?"

Firman Allah s.w.t.: "Wahai Iblis, minuman untukmu ialah sesuatu yang memabukkan (seperti arak, yang lebih kurang sama dengannya dan minuman yang tidak dimulakan dengan bismillah)."

Ibnu Mas'ud r.a. berkata: "Kalau seseorang itu makan dengan tidak membaca bismillah, maka setan akan makan bersamanya. Apabila seseorang itu makan dan dimulai dengan bismillah maka setan tidak akan dapat makan bersama bahkan setan akan memuntahkan kembali apa-apa yang sudah dimakannya."

138

Page 139: Mix of Islamic Story

Ibrahim Annakhaai berkata: "Kalau seseorang itu masuk ke rumahnya dan memberi salam, maka setan akan berkata: "Tidak ada tempat bagiku di sini." Dan kalau seseorang itu hendak makan atau minum lalu dimulai dengan bismillah maka setan akan berkata: "Tidak ada tempat dan tidak ada makanan dan minuman untukku di sini." Akan keluarlah setan dengan rasa kecewa."

* * * * * * * *

Dialog Iblis Dengan Rasulullah S.A.W.

Allah S.W.T. telah memerintahkan seorang Malaikat untuk memberitahu Iblis supaya dia menemui Rasulullah s.a.w. untuk memberitahu segala rahasianya; baik yang disukai maupun yang dibencinya. Hikmatnya ialah untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad S.A.W. dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat manusia.

Maka Malaikat itu pun berjumpa Iblis dan berkata, "Hai Iblis! Bahwa Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar menyuruh engkau menghadap ke hadirat Rasullullah S.A.W. Hendaklah engkau buka segala rahsia engkau dan apa-apa yang ditanyakan oleh Rasulullah hendaklah engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau engkau berdusta walau satu perkataan pun, niscaya akan diputuskan segala suku-suku anggota badanmu, uratmu serta disiksa dengan azab yang amat keras".

Walau mendengar saja kata Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan. Maka segeralah dia menghadap Rasulullah s.a.w. dengan menyamar sebagai seorang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai; panjangnya seperti ekor lembu. Iblis pun memberi salam, sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh Rasulullah s.a.w. Maka sembah Iblis (alaihi laknat), "Ya Rasulullah! Mengapa tuan hamba tidak mejawab salam hamba? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?"

Maka jawab Nabi dengah marah "Hai Aduwullah seteru Allah! Kepada aku engkau menunjuk baikmu? Jangan engkau coba hendak tipu aku sebagimana engkau tipu Nabi Adam a.s sehingga keluar dari surga, Habil mati teraniaya dibunuh Qabil dengan sebab hasutan engkau, Nabi Ayub engkau tiup dengan asap racun ketika dia sedang sujud sholat hingga dia sengsara beberapa lama, Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan pendeta yang telah menanggung sengsara akibat hasutan engkau. Hai Iblis!

139

Page 140: Mix of Islamic Story

Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wajalla, cuma salam engkau saja aku tidak hendak menjawabnya karena diharamkan Allah. Maka aku kenal baik-baik engkaulah Iblis, raja segala iblis, setan dan jin yang menyamar diri. Apa maksudmu datang menemui aku?"

Sembah Iblis,"Ya Nabi Allah! Janganlah tuan hamba marah. karena tuan adalah Khatamul Anbiya maka tuan dapat kenal akan hamba. Kedatangan hamba adalah disuruh Allah untuk memberitahu segala tipu daya hamba terhadap umat tuan dari zaman Nabi Adam hingga akhir zaman. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang tuan tanya hamba bersedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, tiadalah hamba berani sembunyikan." Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata "Ya Rasulullah! Sekiranya hamba berdusta barang sepatah pun niscaya hancur leburlah badan hamba menjadi abu" Ketika mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum dan berkata dalam hatinya, inilah satu peluang aku untuk menyiasati segala perbuatannya agar didengar oleh sekalian sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai kepada sekalian umatku.

Pertanyaan Nabi (1) - "Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuh engkau dan bagaimana aku terhadap engkau?" Jawab Iblis - "Ya Nabi Allah! Tuanlah musuh hamba yang paling besar di antara segala musuh hamba di muka bumi ini" Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun mengeletar karena ketakutan. Sambung Iblis, "Ya Khatamul Anbiya! Adapun hamba dapat merupakan diri hamba seperti sekelian manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun tidak salah sepertinya, kecuali diri tuan saja yang tidak dapat hamba tiru karena ditegah oleh Allah. Kiranya hamba menyerupai diri tuan, maka terbakarlah diri hamba menjadi abu. Hamba cabut iktikad anak Adam supaya menjadi kafir karena tuan berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam; begitu jugalah hamba berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad atau munafik. Hamba akan tarik sekelian umat Islam dari jalan benar kepada jalan yang salah supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersama hamba"

Pertanyaan Nabi ke 2 - "Hai Iblis! Betapa perbuatanmu kepada makhluk Allah" Jawab Iblis - "Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggang-kan kedua pehanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Hamba goda segala manusia supaya meninggalkan sholat, terlena dengan makan minum, berbuat durhaka, hamba lalaikan dengan harta benda seperti emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan haram. Demikian juga ketika tamasya yang bercampur lelaki perempuan. Di situ hamba lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang maruah dan minum arak. Apabila terminum

140

Page 141: Mix of Islamic Story

arak itu maka hilanglah akal, pikiran dan malunya. Lalu hamba hulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri. Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau amal ibadat, hamba akan galang mereka supaya mereka menangguhkannya. Bertambah keras hamba goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang. Bila kena goda hatinya, datanglah rasa riak, takbur, megah, sombong dan melengahkan amalnya. Bila pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah hamba goda mereka setiap saat."

Pertanyaan Nabi ke 3 - "Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah dan berpenat melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa yang besar di neraka yang paling bawah? Hai kutuk Allah! Siapa yang menjadikan engkau? Siapa yang melanjutkan usia engkau? Siapa yang menerangkan mata engkau? Siapa yang memberi pendengaran engkau? Siapa yang memberi kekuatan anggota badan engkau?" Jawab Iblis - "Sekalian itu adalah anugerah daripada Tuhan Yang Maha Besar juga. Tetapi hawa nafsu dan takabur menceburkan hamba menjadi sebesar-besar jahat. Tuan lebih tahu bahwa hamba telah beribu-ribu tahun menjadi ketua kepada sekalian Malaikat dan pangkat hamba telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit yang tinggi. Kemudian hamba tinggal di dunia ini beribadat bersama sekelian Malaikat beberapa lama. Tiba-tiba datang firman Allah s.w.t. hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka hamba pun membantah. Lalu Allah mencipta lelaki (Nabi Adam) lalu dititahkan sekelian Malaikat memberi hormat kepada lelaki itu, kecuali hamba yang ingkar. Oleh itu Allah murka kepada hamba dan muka hamba yang cantik molek dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan bodoh. Hamba merasa sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam raja di surga dan dikurniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah sekalian bidadari. Hamba bertambah dengki dan berdendam kepada mereka. Akhirnya dapat juga hamba tipu melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah Khuldi, lalu keduanya dihalau dari surga ke dunia. Kedua mereka berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itu pun hamba masih tidak puas hati dan berbagai tipu daya hamba lakukan hingga Hari Kiamat. Sebelum tuan lahir ke dunia, hamba serta bala tentara hamba dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadat serta balasan pahala dan surga mereka. Kemudian hamba turun ke dunia, dan memberitahu manusia yang lain daripada

141

Page 142: Mix of Islamic Story

apa yang sebenarnya hamba dapat, dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bidaah dan karut-marut. Tetapi ketika tuan lahir ke dunia ini, maka hamba dilarang oleh Allah untuk naik ke langit serta mencuri rahasia, karena banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika hamba berkeras juga hendak naik, maka Malaikat akan melontar dengan anak panah api yang menyala. Sudah banyak bala tentera hamba yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu. Maka besarlah kesusahan hamba dan tentera hamba untuk menjalankan tugas hasutan."

Pertanyaan Nabi ke 4 - "Hai Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu akan manusia?" Jawab Iblis - "Pertama sekali hamba palingkan iktikadnya imannya kepada kafir sama ada dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil juga, hamba akan tarik dengan cara mengurangkan pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut kemauan jalan hamba"

Pertanyaan Nabi ke 5 - "Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, bagaimana hal engkau?" Jawab Iblis - "Sebesar-besar kesusahan kepada hamba. Gementarlah badan hamba dan lemah tulang sendi hamba. Maka hamba kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang manusia, pada setiap anggota badannya. Setengah-setengahnya datang pada setiap anggota badannya supaya malas sholat, was-was, terlupa bilangan rakaatnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, sentiasa hendak cepat habis sholat, hilangkan khusyuknya - matanya sentiasa menjeling ke kiri kanan, telinganya sentiasa mendengar orang bercakap serta bunyi-bunyi yang lain. Setengah Iblis duduk di belakang badan orang yang sholat itu supaya dia tidak kuasa sujud lama-lama, penat atau duduk tahiyat dan dalam hatinya sentiasa hendak cepat habis sholat, itu semua membawa kepada kurang pahala. Jika para Iblis itu tidak dapat menggoda manusia itu, maka hamba sendiri akan menghukum mereka dengan seberat-berat hukuman"

Pertanyaan Nabi ke 6 - "Jika umatku membaca Al-Quran karena Allah, apalah rasa engkau?" Jawab Iblis - "Jika mereka membaca Al-Quran karena Allah, maka rasa terbakarlah tubuh hamba, putus-putus segala urat hamba lalu hamba lari daripadanya."

Pertanyaan Nabi ke 7 - "Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, bagaimana rasa engkau?" Jawab Iblis - "Binasalah diri hamba, gugurlah daging dan tulang hamba karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya"

Pertanyaan Nabi ke 8 - "Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana hal engkau?" Jawab Iblis - "Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepada hamba. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka

142

Page 143: Mix of Islamic Story

memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan sekelian Malaikat menyambut dengan kesukaan. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa. Yang menghancurkan hati hamba ialah segala isi langit dan bumi ; yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan keampunan orang yang berpuasa. Satu lagi kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup dan semua pintu surga dibuka seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam surga. Pada hari umat tuan mula berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekelian Malaikat dengan garangnya menangkap hamba dan tentera hamba; jin, setan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis umat tuan berpuasa barulah hamba dilepaskan dengan ancaman agar tidak mengganggu umat tuan. Umat tuan sendiri telah merasa ketenangan berpuasa seperti mana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut berbanding bulan biasa."

Pertanyaan Nabi ke 9 - "Hai Iblis! Bagaimana sekalian sahabatku kepada engkau?" Jawab Iblis - "Sekalian sahabat tuan hamba juga adalah sebesar-besar seteru hamba. Tiada upaya hamba melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. karena tuan sendiri telah berkata yang "Sekalian sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu mengikut mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk." Sayidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersama tuan, hamba tidak dapat menggodanya apalagi setelah berdamping dengan tuan. Beliau begitu percaya atas kebenaran tuan hingga dia menjadi wazirul a'zam. Bahkan tuan sendiri telah mengatakan jika ditimbang sekelian isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Tambahan pula dia telah menjadi mertua tuan karena tuan menikahi anaknya, Saiyidatina Aisyah yang juga banyak menghafaz Hadist tuan. Saiyidina Umar Al-Khattab pula tidaklah berani hamba pandang akan wajahnya karena dia sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan saksama. Jika hamba pandang wajahnya, maka gementarlah segala tulang sendi hamba karena sangat takut. Ini karena imannya sangat kuat apalagi tuan telah mengatakan, "Jikalau adanya Nabi sesudah aku maka Umar bisa menggantikan aku" karena dia adalah orang harapan tuan serta pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar 'Al-Faruq'. Saiyidina Usman Al-Affan lagi hamba tidak jauh berbeda, karena lidahnya sentiasa bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantu tuan sebanyak dua kali. Karena taatnya, banyak Malaikat datang melawat dan

143

Page 144: Mix of Islamic Story

memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga tuan mengatakan,"Barang siapa menulis Bismillahir rahmanir rahim pada kitab atau kertas-kertas dengan dakwat merah, niscaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid" Saiyidina Ali Abi Talib pun itu hamba sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat sopan, alim orangnya. Jika iblis, setan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia sangat kuat beribadat serta beliau adalah budak pertama memeluk agama Islam dan tidak pernah menunduk kan kepalanya kepada semua berhala. Digelar 'Ali Karamullahu Wajhahu' - dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga 'Harimau Allah' dan tuan sendiri berkata "Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya". Tambahan pula dia menjadi menantu tuan, lagilah hamba ngeri kepadanya.

Pertanyaan Nabi ke 10 - "Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku?" Jawab Iblis - "Umat tuan itu ada tiga macam. Yang pertama seperti hujan dari langit yang menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan laranganNya seperti kata Jibrail a.s "Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat" Yang kedua umat tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridha dengan karunia Allah. Berbuat amal soleh, tawakal dan kebajikan. Yang ketiga umat tuan seperti Firaun; terlampau tamak dengan harta dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka hamba pun sukacita lalu masuk kedalam badannya, hamba putarkan hatinya ke lautan derhaka dan hamba hela ke mana saja mengikut kehendak hamba. Jadi dia sentiasa bimbang kepada dunia dan tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadat, tidak hendak mengeluarkan zakat, miskin hendak beribadat. Lalu hamba godanya minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umat tuan terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia sentiasa bimbang akan hartanya dan setengahnya asyik hendak merebut dunia harta, cakap besar sesama Islam, benci dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan pelacur"

Pertanyaan Nabi ke 11 - "Siapa yang serupa dengan engkau?" Jawab Iblis - "Orang yang meringankan syariat tuan hamba dan membenci orang belajar agama Islam"

Pertanyaan Nabi ke 12 - " Siapa yang mencahayakan muka engkau?" Jawab Iblis - "Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir janji"

144

Page 145: Mix of Islamic Story

Pertanyaan Nabi ke 13 - "Apakah rahasia engkau kepada umatku?" Jawab Iblis - Jika seorang Islam pergi buang air besar serta tidak membaca doa pelindung setan, maka hamba gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sadari"

Pertanyaan Nabi ke 14 - "Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal engkau?" Jawab Iblis - "Jika umat tuan hendak bersetubuh dengan isterinya serta membaca doa pelindung setan, maka larilah hamba dari mereka. Jika tidak hamba akan bersetubuh dahulu dengan isterinya, dan bercampurlah benih hamba dengan benih isterinya. Jika menjadi anak maka anak itu akan gemar kepada pekerjaan maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapanya sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa Bismillah, hamba yang dahulu makan daripadanya. Walaupun mereka makan, tiadalah rasa kenyang."

Pertanyaan Nabi ke 15 - "Dengan jalan apa dapat menolak tipu daya engkau?" Jawab Iblis - "Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Allah, menangis kesal akan perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil air wudlu, maka padamlah marahnya."

Pertanyaan Nabi ke 16 - "Siapakah orang yang paling engkau lebih suka?" Jawab Iblis - "Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situ lah hamba mengecilkan diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu"

Pertanyaan Nabi ke 17 - "Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?" Jawab Iblis - "Orang yang tidur tengkurap, orang yang matanya celik di waktu subuh tetapi menyambung tidur lagi. Lalu hamba ulit dia lena hingga terbit fajar. Demikian jua pada waktu Dhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya’, hamba beratkan hatinya untuk sholat"

Pertanyaan Nabi ke 18 - "Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?" Jawab Iblis - "Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Quran dan sholat tengah malam"

Pertanyaan Nabi ke 19 - "Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?" Jawab Iblis - "Orang yang duduk di dalam masjid serta beriktikaf di dalamnya"

Pertanyaan Nabi ke 20 - "Apa lagi yang memecahkan mata engkau?" Jawab Iblis - "Orang yang taat kepada kedua ibu bapanya, mendengar kata mereka, membantu makan-pakai mereka selama mereka hidup, karena tuan telah bersabda,'Surga itu di bawah tapak kaki ibu' "

145

Page 146: Mix of Islamic Story

* * * * * * * *

Dialog Ramadhan Di Hadapan Allah

Di akhirat semua amal kebajikan boleh dilihat dan ditimbang. Amal kebajikan datang dengan rupa dan paras yang sangat elok seperti bulan purnama; sementara amal kejahatan kelihatan amat buruk dan busuk.

Ramadhan merupakan satu bulan di mana amalan puasa diwajibkan. Pada hari kiamat ia kelihatan amat cantik. Satu ketika Ramadhan datang ke hadrat Allah swt. memohon sesuatu rekomendasi bagi manusia yang berpuasa di bulan Ramadhan. Allah bertanya : “Apa hajatmu ya Ramadhan?” Ramadhan meminta Allah memakaikan mahkota kepada setiap orang yang berpuasa di bulan ini. Allah lantas perkenankan dengan mengkaruniakan 1000 mahkota kepada setiap pengamal puasa di bulan Ramadhan. Di samping itu ada tambahan lain yaitu setiap orang diberikan syafaat untuk membebaskan 70,000 orang yang berdosa besar. Kemudian dikawinkan setiap orang dengan 1000 bidadari yang rupawan. Setiap bidadari itu dilayani oleh 70000 dayang-dayang. Untuk kelengkapan menerauang di surga mereka diberikan kenaikan BOURAQ sebagai kapal terbang.

Ramadhan masih tegak tidak berganjak. Allah bertanya "Apa lagi kehendakmu ya Ramadhan?" Ramadhan meminta Allah menempatkan pengamal puasa Ramadhan supaya ditempatkan bersama Nabi di Surga Firdaus. Allah memperkenankan hajatnya dengan tambahan setiap orang diberi 100 bandar dari permata merah ya'qut. Setiap bandar pula dilengkapkan dengan 1000 mahligai. Betapa hebatnya pemberian Allah terhadap orang yang berpuasa di bulan Ramadhan.

Moral & Iktibar Setiap amal kebajikan akan memberi pertolongan kepada pengamalnya

sama ada di dalam kubur atau di akhirat kelak Fadhilat Ramadhan amat banyak tidak terbatas. Amalan puasa diberikan balasan tanpa had.

Mengosongkan perut karena mengharap keridhaan Allah adalah satu amalan yang terpuji.

Balasan bagi orang berpuasa di bulan Ramadhan atas hak Allah teristimewa dalam Lailatul-Qadr.

Orang berpuasa tinggal bersama nabi di Surga Firdaus.

146

Page 147: Mix of Islamic Story

Mereka tinggal dalam kediaman yang tidak dapat digambarkan dengan mata kepala bersama bidadari dan kenaikan yang paling canggih.

Amat rugilah mereka yang tidak berpuasa dengan adab yang betul sepanjang Ramadhan ini.

* * * * * * * *

Fadhilat Majlis Zikir

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah S.W.T. mempunyai malaikat yang ditugaskan mencari majelis zikir. Setelah mereka menjumpainya, mereka duduk bersama dengan orang-orang yang berzikir itu serta memanggil malaikat-malaikat yang lain. Mereka akan datang mengelilingi majlis zikir itu dengan sayap-sayapnya sehingga memenuhi ruang antara mereka dengan langit dunia.

Lalu mereka ditanya oleh RabbNya (Dia Maha Mengetahui), "Apa yang dikatakan oleh hamba-hamba-Ku?" Para malaikat menjawab, "Mereka menyucikan dan mengagungkan Engkau, memuji dan memuliakan Engkau."

Allah berfirman, "Apakah mereka melihat-Ku?" Para malaikat menjawab, "Tidak, demi Allah, mereka tidak melihat-Mu." Allah berfirman, "Bagaimana kalau mereka melihat Aku?" Para malaikat berkata, "Kalau mereka melihat-Mu, tentunya ibadah mereka akan bertambah, tambah menyucikan dan memuliakan Engkau."

Allah S.W.T. berfirman, "Apa yang mereka minta?" Para malaikat berkata, "Mereka memohon surga kepada-Mu." Allah berfirman, "Apakah mereka pernah melihatnya?" Para malaikat berkata, "Tidak, demi Allah, mereka tidak pernah melihatnya." Allah s.w.t. berfirman, "Bagaimana kalau mereka melihatnya?" Para malaikat berkata, "Kalau mereka melihatnya, niscaya mereka akan semakin berhasrat serta tamak dalam memohon dan memintanya."

Allah s.w.t. berfirman, "Pada apa mereka memohon perlindungan?" Para malaikat berkata, "Mereka memohon perlindungan dari neraka-Mu." Allah s.w.t. berfirman, "Apakah mereka pernah melihatnya?" Para malaikat berkata, "Kalau mereka melihatnya, niscaya mereka akan semakin berlari menjauhinya dan semakin takut." Allah s.w.t. berfirman, "Kalian Aku jadikan saksi bahwa Aku telah mengampuni mereka."

147

Page 148: Mix of Islamic Story

Salah seorang dari malaikat itu berkata, "Di dalam kelompok mereka terdapat si Fulan yang bukan bagian dari mereka. Ia datang ke sana hanya untuk suatu keperluan." Allah s.w.t. berfirman, "Anggota majlis itu tidak menyengsarakan orang yang duduk bergabung dalam majelis mereka."

* * * * * * * *

Gubernur Dan Wanita Jelata

Seorang Gubernur pada zaman Khalifah Al-Mahdi, pada suatu hari mengumpulkan sejumlah tetangganya dan menaburkan uang dinar dihadapan mereka. Semuanya saling berebutan memunguti uang itu dengan suka cita. Kecuali seorang wanita kumal, berkulit hitam dan berwajah jelek. Ia terlihat diam saja tidak bergerak, sambil memandangi para tetangganya yang sebenarnya lebih kaya dari dirinya, tetapi berbuat seolah-olah mereka orang-orang yang kekurangan harta.

Dengan keheranan sang Gubernur bertanya, "Mengapa engkau tidak ikut memunguti uang dinar itu seperti tetanggamu?" Janda bermuka buruk itu menjawab, "Sebab yang mereka cari uang dinar sebagai bekal dunia. Sedangkan yang saya perlukan bukan dinar melainkan bekal akhirat." "Maksud engkau?" tanya sang Gubernur mulai tertarik akan kepribadian perempuan itu. "Maksud saya, uang dunia sudah cukup. Yang masih saya perlukan adalah bekal akhirat, yaitu sholat, puasa dan zikir. Sebab perjalanan di dunia amat pendek dibanding dengan pengembaraan di akhirat yang panjang dan kekal."

Dengan jawaban seperti itu, sang Gubernur merasa telah disindir tajam. Ia insaf, dirinya selama ini hanya sibuk mengumpulkan harta benda dan melalaikan kewajiban agamanya. Padahal kekayaannya melimpah ruah, tak kan habis dimakan keluarganya sampai tujuh keturunan. Sedangkan umurnya sudah di atas setengah abad, dan Malaikat Izrail sudah mengintainya.

Akhirnya sang Gubernur jatuh cinta kepada perempuan lusuh yang berparas hanya lebih bagus sedikit dari monyet itu. Kabar itu tersebar ke segenap pelosok negeri. Orang-orang besar tak habis fikir, bagaimana seorang Gubernur bisa menaruh hati kepada perempuan jelata bertampang jelek itu.

Maka pada suatu kesempatan, diundanglah mereka oleh Gubernur dalam sebuah pesta mewah. Juga para tetangga, termasuk wanita yang membuat heboh tadi. Kepada mereka diberikan gelas crystal yang bertahtakan permata, berisi cairan anggur segar. Gubernur lantas memerintah agar mereka

148

Page 149: Mix of Islamic Story

membanting gelas masing-masing. Semuanya terbengong dan tidak ada yang mau menuruti perintah itu. Namun, tiba-tiba terdengar bunyi berdenting, pertanda ada orang gila yang melaksanakan perintah itu. Itulah si perempuan berwajah buruk. Di kakinya pecahan gelas berhamburan sampai semua orang tampak terkejut dan keheranan.

Gubernur lalu bertanya, "Mengapa kaubanting gelas itu?" Tanpa takut wanita itu menjawab, "Ada beberapa sebab. Pertama, dengan memecahkan gelas ini berarti berkurang kekayaan Tuan. Tetapi, menurut saya hal itu lebih baik daripada wibawa Tuan berkurang lantaran perintah Tuan tidak dipatuhi." Gubernur terkesima. Para tamunya juga kagum akan jawaban yang masuk akal itu. Sebab lainnya?" tanya Gubernur. Wanita itu menjawab, "Kedua, saya hanya menaati perintah Allah. Sebab di dalam Al-Quran, Allah memerintahkan agar kita mematuhi Allah, Utusan-Nya, dan para penguasa. Sedangkan Tuan adalah penguasa, atau ulil amri, maka dengan segala resikonya saya laksanakan perintah Tuan." Gubernur kian takjub. Demikian pula para tamunya. "Masih ada sebab lain?"

Perempuan itu mengangguk dan berkata, "Ketiga, dengan saya memecahkan gelas itu, orang-orang akan menganggap saya gila. Namun, hal itu lebih baik buat saya. Biarlah saya dicap gila daripada tidak melakukan perintah Gubernurnya, yang berarti saya sudah berbuat durhaka. Tuduhan saya gila, akan saya terima dengan lapang dada daripada saya dituduh durhaka kepada penguasa saya. Itu lebih berat buat saya."

Maka ketika kemudian Gubernurnya yang kematian isteri itu melamar lalu menikahi perempuan bertampang jelek dan hitam legam itu, semua yang mendengar bahkan berbalik sangat gembira karena Gubernurnya memperoleh jodoh seorang wanita yang tidak saja taat kepada suami, tetapi juga taat kepada Gubernurnya, kepada Nabinya, dan kepada Tuhannya.

* * * * * * * *

Hadiah Dari Neraka

Di hari kiamat kelak malaikat maut akan membentak kepada Iblis: "Berhentilah kamu Iblis laknat dan rasalah kepedihan maut sebagaimana yang dirasai oleh orang-orang yang engkau sesatkan dalam beberapa abad yang kau hidup dan inilah hari yang ditentukan oleh Allah terhadap kamu, maka kemanakah kamu hendak lari?"

149

Page 150: Mix of Islamic Story

Ketika Iblis mendengarnya maka ia coba lari tetapi kemana saja ia pergi malaikat maut tetap berada di hadapannya. Tidak ada satu tempat pun untuk ia bersembunyi. Kemudian ia berlari mendapatkan kubur Nabi Adam sambil berkata: "Disebabkan kamulah aku mendapat laknat." Kemudian Iblis bertanya kepada malaikat maut: "Minuman dan siksaan apakah yang akan dikenakan terhadapku?" Maka jawab malaikat : "Kamu akan diberi minum dari Neraka Ladha, siksa yang akan kamu terima serupa dengan siksa ahli neraka dan berlipat kali ganda."

Mendengar hal itu maka Iblis pun berguling di atas tanah sambil menjerit sekuat suaranya, kemudian ia berlari dari barat ke timur dan akhirnya sampai ke tempat yang mula-mula diturunkan. Disitu dia dihalang oleh malaikat Zabaniah dengan rantai di tangannya.

Tatkala itu bumi bagaikan api karena dikerumuni oleh malaikat Zabaniah yang menikam dengan bantulan dari Neraka Ladha sehingga Iblis merasakan siksa sakaratul maut. Disaat itu akan dipanggil Nabi Adam dan Siti Hawa untuk melihat Iblis. Maka berdoalah mereka: "Ya Allah, sesungguhnya engkau telah menyempurnakan nikmat-Mu kepada kami."

* * * * * * * *

Hamba Yang Ajaib

Pada suatu hari Abdul Wahid bin Zaid r.a berjalan-jalan dipasar tiba-tiba ia terlihat seorang hamba yang sedang dijual. Hamba tersebut melihat Abdul Wahid dengan mata yang tajam lalu Abdul Wahid teringin untuk membeli hamba tersebut untuk membuat kerja-kerja dirumahnya. Hamba ini adalah seorang yang taat dan sentiasa melakukan kerja-kerja dengan tekun sekali.

Abdul Wahid merasa heran tentang perangai hamba ini karena diwaktu siang ia bekerja dengan tekun sedangkan diwaktu malam ia tidak ada dirumah walaupun lama Abdul Wahid mencarinya sedangkan pintu rumah sentiasa tertutup dan tidak ada tanda-tanda bahwa pintu telah dibuka. Pada waktu pagi hamba tersebut telah berada kembali didalam rumah dan menyerahkan satu keping uang dirham yang terukir surat Al-Ikhlas diatasnya. Ketika ditanya oleh Abul Wahid, hamba tersebut menjawab " saya akan memberi kepada tuan setiap hari satu keping uang dirham asalkan tuan jangan bertanya kemana saya pergi". Abdul Wahid menerimanya dan tidak mengambil tahu lagi hal tersebut.

150

Page 151: Mix of Islamic Story

Setelah sekian lama perkara tersebut berlalu, pada suatu hari datang seorang teman Abdul Wahid dan memberitahu bahwa kerja hambanya setiap malam adalah menggali kubur orang yang meninggal dunia. Abdul Wahid amat terkejut diatas apa yang diberitahu oleh kawanya, tetapi dia tidak percaya. Abdul Wahid berjanji akan menyelidiki perkara terlebih dahulu.

Pada suatu malam salepas sholat Isya’, Abdul Wahid mengintai gerak gerik hambanya tanpa diketahui bahwa dia sedang diintip. Abdul Wahid nampak hambanya menuju ke pintu hanya dengan menunjukkan jarinya saja pintu tersebut terbuka dengan sendirinya sambil diperhatikan oleh Abdul Wahid dengan keheranan. Satelah hambanya keluar pintu tersebut tertutup kembali dengan sendirinya. Abdul Wahid terus mengekori hambanya sehingga sampai kesuatu tempat yang lapang (padang pasir). Hambanya kemudian menukarkan pakaiannya dengan pakaian lain yang diperbuat daripada kain goni. Hamba tersebut terus menunaikan sholat sehingga terbit fajar. Satelah selesai sholat hamba tersebut menadah tangan kelangit dan memohon doa kepada yang Maha Berkuasa dengan berkata "wahai tuanku yang besar berilah upah kepada tuanku yang kecil". Selesai ia berdoa jatuhlah sekeping uang dirham dari langit dan diambil oleh hamba tersebut. Abdul Wahid memerhatikan hambanya dengan perasaan heran dan takjub sekali.

Oleh karena hari sudah hampir siang, Abdul Wahid mencari air disekitarnya untuk berwudu dan menunaikan sholat Subuh. Sewaktu beliau berdoa dia berjanji akan memerdekakan hambanya karena hamba yang soleh sepertinya tidak seharusnya menghambakan diri kepada sesama manusia. Selesai berdoa Abdul Wahid mencari hambanya tetapi tidak berjumpa dia telah menghilangkan diri dengan bagitu cepat sekali. Abdul Wahid coba mencari jalan untuk pulang kerumahnya tetapi tidak berjumpa karena tempat tersebut asing baginya. Dengan perasaan cemas dan menyesal diatas tindakannya dan dalam keadaan mondar-mandir yang tidak menentu tiba-tiba dia nampak bayang-bayang dari jauh orang berkuda sedang menuju kearah beliau.

Dengan parasaan tidak sabar, Abdul Wahid menunggu kedatangan orang tersebut dan apabila sampai ketempat beliau, orang berkuda tersebut bertanya "apakah yang kamu buat ditengah-tengah padang pasir ini wahai Abdul Wahid". Abdul Wahid keheranan dan berkata didalam hatinya, bagaimanakah orang ini mengetahui nama aku. Abdul Wahid menceritakan kepada orang berkuda apa yang telah terjadi. Orang berkuda itu berkata lagi "janganlah kamu berasa curiga terhadap apa yang terjadi " Abdul Wahid mengangguk-ngangguk saja apa yang dikatakan oleh orang berkuda tadi. Orang berkuda berkata lagi "tahukah kamu berapa jauh rumah kamu dangan tempat ini" jawab Abdul Wahid "saya tidak tahu". "Jaraknya adalah dua tahun perjalanan dengan kuda yang

151

Page 152: Mix of Islamic Story

berlari dengan cepat" kata orang berkuda. Abdul Wahid keheran dengan kata-kata orang berkuda tadi dan berkata didalam hati semasa aku mengikuti hambaku malam tadi hanya beberapa menit saja perjalannya kemari.

Sebelum berlalu orang berkuda tersebut memesan kepada Abdul Wahid supaya mengunggu disini dan jangan kemana-mana, nanti malam hamba mu akan datang dan kamu dapat mengikutinya pulang nanti. Abdul Wahid menunggu saja disitu seperti yang dipesan oleh orang berkuda tadi. Sewaktu menunggu Abdul Wahid sudah beberapa kali tertidur dan terjaga karena keletihan dan kehausan. Ketika Abdul Wahid tersadar dari tidurnya dia mendapati makanan dan minuman telah terhidang disisinya dan hambanya juga berada disitu. Hambanya melayani Abdul Wahid makan makanan yang telah terhidang. Tanpa bekata apa-apa Abdul Wahid makan dengan lahapnya karena tersangat lapar dan dahaga. Hambanya berkata kepada Adul Wahid "janganlah tuan mengulangi lagi pebuatan ini dan tunggulah disini sehingga saya selesai sholat". Hambanya terus mengerjakan sholat sehingga terbit fajar. Satelah selesai sholat hambanya berdoa seperti malam sebelumnya, tiba-tiba jatuh sekeping dirham dari langit dan diberikan kepada Abdul Wahid dan ianya mengambilnya satu dirham lagi dari sakunya seraya berkata "ini uang dirham untuk malam tadi".

Satelah selesai hambanya memimpin Abdul Wahid dan berjalan dengan cepatnya dan tidak sampai beberapa saat mereka telah tiba dihadapan rumah Abdul Wahid. Hambanya bertanya kepada Abdul Wahid "betulkah tuan akan memerdekakan saya karena Allah Taala" jawab Abdul Wahid "benar" Lalu hambanya menunjukkan kepada batu penyendal pintu dan menyatakan bahwa ia adalah uang tebusannya. Abdul Wahid merasa heran bagaimnana batu yang telah lama berada disitu dijadikan uang tebusan. Lalu Abdul Wahid mengambil batu tersebut dan dengan serta merta batu tersebut bertukar menjadi seketul emas. Abdul wahid keheranan diatas keajaiban yang terjadi yang dilihatnya sebelum ini dan pada hari ini.

Pada waktu siangnya Abdul Wahid pergi kerumah kawannya yang menuduh hambanya menggali kubur dan menceritakan kepadanya apa yang sebenarnya terjadi. Sementara dirumahnya terjadi kekacauan dimana anak perempuan Abdul Wahid memaki hambanya karena menyangka selama dua malam anyahnya tidak balik kerumah dan menuduh hambanya membunuh ayahnya karena mengintip perbuatan jahatnya menggali kubur orang. Anak perempuan Abdul Wahid dengan perasaan marah telah mengambil seketul batu dan membalingkan kearah hamba tersebut lalu terkena pada matanya dan menyebabkan mata hambanya terkeluar dan dia jatuh pingsan.

152

Page 153: Mix of Islamic Story

Setelah Abdul Wahid kembali kerumahnya dari melawat kawannya keadaan kelam kabut telah terjadi dimana orang ramai yang berada disitu telah memberitahu kepadanya apa yang telah terjadi. Dengan perasaan marah Abdul Wahid mengambil pedang lalu memotong tangan anaknya sehingga putus. Abdul Wahid merasa kesal diatas tuduhan yang dibuat oleh anaknya sedangkan mereka tidak mengetahui keadaan sebenarnya.

Satelah hambanya sadar dari pingsan, hambanya bangkit serta mengambil mata yang terjatuh lalu dimasukkan kembali ketempat asalnya sambil berdoa kepada Allah supaya memulihkan kembali penglihatannya. Satelah berdoa, matanya kembali sembuh seperti sedia kala dan hambanya pergi mengambil tangan anak Abdul Wahid yang putus lalu menyambungnya seraya membaca sesuatu. Tidak lama kemudian tangan anak Abdul Wahid kembali pulih seperti sedia kala. Hambanya terus meminta diri dan berlalu dari situ. Orang-orang keheranan melihat keajaiban yang telah terjadi.

Bagitulah besarnya derajat orang yang taat dan patuh kepada perintah Allah dan dia telah memperoleh derajat dan kemulian dari Allah s.w.t.

* * * * * * * *

Hamba Yang Banyak Celanya

Syeikh Abdurrahman AI-Muhazzab bercerita : Sekali peristiwa ketika saya pergi untuk membeli-belah di pasar, saya melalui pasar hamba, dan saya terlihat di sana ada seorang saudagar yang sedang menawarkan seorang hamba, yang usianya masih kecil, katanya berulang kali: 'Siapakah ingin membeli hamba yang banyak celanya ini?' Kemudian diulangi lagi kata-kata itu berkali-kali. Sudah tentulah tidak ada orang yang mau membelinya.

Saya lalu menghampiri saudagar itu seraya bertanya kepadanya: “Apakah cela hamba ini?” Saudagar itu tidak menjawab, tetapi disuruhnya saya sendiri menanyakan hamba itu tentang keaibannya. Maka saya merenung wajah hamba itu, lalu bertanya kepadanya : “Apa cela yang ada padamu itu?”

“Cela hamba sangat banyak,” jawab hamba itu. “Akan tetapi saya sendiri tidak mengerti cela yang mana satu yang dimaksudkan oleh tuan pemilikku, sehingga dia memberiku gelaran sebagai hamba yang paling banyak celanya.”

153

Page 154: Mix of Islamic Story

Saya berpaling lagi kepada pemilik hamba itu dan bertanya sekali lagi: “Cela yang mana satu yang tuan maksudkan?”

“Mmm, hamba ini mengidap penyakit gila,” jawab saudagar itu. “Penyakit gila?” Saya merenung wajah saudagar itu. Dalam hatiku mengatakan tidak mungkin. Orang gila tak akan begini jawabnya.

“Betulkah engkau mengidap penyakit gila?” tanyaku ingin tahu. “Begitulah seperti kata tuan pemilikku,” dia menjawab penuh ragu dan tidak jelas.

“Kalau betul pun, pada saat apakah penyakit itu datang?” tanyaku lagi. “Adakah setiap hari, atau setiap minggu, atau sebulan sekali? Tolonglah terangkan!”

“Tuan, bila penyakit itu menggusir di hati hamba, maka berjalanlah la ke seluruh anggota badanku, kemudian ke dalam jiwaku. Maka ketika itu akan berubahlah akalku, kemudian tanpa kurasakan lagi lisanku menyebut-nyebut nama yang paling kucinta.” Akhirnya penyakit itu membuat hatiku benar-benar terpancang kepadaNya. Sementara itu badanku tidak bergerak sedikit pun. Maka dengan sebab itulah, orang bodoh yang melihatku dalam keadaan demikian akan menuduhku “orang gila,” sedang aku sendiri tidak memahami mengapa orang boleh mengatakan begitu, karena mungkin dia tidak pernah mengalami apa yang pernah aku alami itu.”

Mendengar apa yang dikatakan oleh hamba itu, teringat di dalam hatiku, bahwa dia termasuk di antara kekasih Allah. Orang 'bodoh' seperti yang diungkapkan hamba itu memang mementingkan kulit saja, tidak kenal isi. Saya lalu mendekati pemiliknya dan bertanya: “Berapakah harganya?”

“Dua ratus dirham,” jawabnya mau tak mau. 'Nah' ini dua ratus dirham harganya,” sambil menghulurkan uang itu, 'dan ini dua puluh dirham lagi, aku tambah untukmu,' kataku lagi.

Saya pun mengajak hamba itu pulang ke rumah. Tiba di rumah, saya menyuruhnya masuk, tetapi mulanya ia enggan, seraya bertanya:

'Tuan tidak mempunyai keluarga?!' dia bertanya kepadaku. 'Ada,' 'jawabku pendek. 'Maaf,' katanya, 'tidak boleh seseorang itu bertemu dengan selain keluarganya sendiri.'

'Tidak mengapa, aku benarkan kau masuk ke dalam, kataku lagi. 'Semoga Allah memelihara hamba dari segala dosa,' ujarnya.

154

Page 155: Mix of Islamic Story

'Tidak mengapalah, biar hamba duduk di luar saja. Sekiranya tuan memerlukan sesuatu, hamba bersedia untuk mengerjakannya tanpa memasuki rumah.'

Bagaimana hamba ini? Aku ingat di dalam hati. Kelihatannya dia terlalu warak dan menjaga seluk-beluk agamanya dengan baik. 'Baiklah, kalau begitu! jawabku kepadanya.

Saya kemudian memasuki rumah untuk mengambil makanan dan minuman untuk memberikannya kepada hamba itu, tetapi ia menolaknya dengan alasan ia sedang berpuasa. Pada waktu malam, hamba itu berada sendirian di kamarnya di luar rumah. Saya lihat senyap saja tiada bersuara. Maka pada tengah malam saya keluar untuk mengintipnya, dan saya dapati ia sedang sholat dengan khusyuknya. Dia tidak sadar saya sedang mengintipnya. Selesai dari sholat ia terus sujud menangis serta berdoa.

'Ya Allah! Ya Tuhan hamba! Semua raja telah menutupi pintu rumahnya, namun pintu Tuan sajalah yang tetap terbuka luas bagi siapa yang ingin memintamu! 'Ya Tuhan! Bintang-bintang di langit semuanya berkelip-kelipan, mata-mata insan pula sedang tertutup karena nyenyak dalam tidur, namun Dikaulah Zat yang sentiasa sadar selamanya, tidak pernah mengantuk atau tidur.

'Ya Allah! Kalau ada seorang sedang berkumpul dengan kekasihnya, maka Dikaulah kekasih bagi orang yang benar-benar mengenal cinta.

'Ya Allah! Kalau Tuan mengusir hamba, ke manakah hamba akan pergi. 'Ya Allah! jika Tuan menjauhkan hamba dari pintuMu, siapakah hamba akan mengetuk lagi?

'Ya Allah! jika Tuan akan menyiksa hamba, memang sepantasnyalah, sebab hamba tergolong orang-orang yang berdosa. Namun, Jika Tuan memberi maaf, memanglah Tuan adalah Maha Pemaaf dan Belas-kasih kepada semua hambaMu, karena Dikaulah Maha Dermawan!'

Sesudah itu, anak itu bangun dari sujudnya seraya menangis, lalu mengangkat kepalanya lagi dan berdoa: 'Ya llahi! KepadaMulah siapa yang dekat denganmu beramal. Dengan kurnia Tuan, selamatkanlah hamba-hambamu yang salih dari kebinasaan. Dengan rahmat Tuan, sadarkanlah hamba-hambamu yang tersesat supaya kembali ke jalan yang lurus. Wahal Zat yang Baik! Berilah hamba ampunan, berilah hamba maghfirah dan keampunan, sesungguhnya Tuan adalah Zat Pemberi maaf terhadap segala kesalahan hambanya!' Mendengar doa hamba itu, tidak terbayangkan lagi keharuan di hatiku, lalu saya meninggalkan tempat itu, supaya tidak mengganggu kekusyukan hamba itu. Pagi-pagi saya

155

Page 156: Mix of Islamic Story

datang untuk menemuinya dan bertanya sapa kepadanya. Saya memberi salam kepadanya seraya bertanya:

Anakku! Bagaimana tidurmu semalam, tenangkah?' saya pura-pura tanya tidak tahu. 'Bisakah tidur mata yang benar-benar takut api neraka?' tanya dia kembali kepadaku.

'terus,' kataku hendak mendengar seterusnya.

'Bolehkah tidur mata yang selalu mengingat perhitungan amal di Mahsyar nanti, serta membayangkan saat dan ketika dihadapkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa?' hamba itu kemudian menangis terisak-isak.

'Anakku! Aku merdekakan dirimu semata-mata karena Allah,' kataku kepadanya. Dia tidak menjawab, tetapi justru dia semakin menangis. Tidak lama kemudian ia berkata pula: 'Tuan!' katanya kepadaku. 'Hamba dulu mendapat dua pahala, yaitu pahala beribadah dan pahala melayani tuan. Kini satu daripadanya sudah dibebaskan, tinggal satu lagi, yaitu beribadat kepada Tuhan.' 'Ya, saya paham maksudmu itu, sebab itu saya merdekakanmu,' kataku kepadanya lagi.

‘Terima kasih, dan semoga Allah menyelamatkan tuan dari api neraka!' doanya untukku pula.

Saya pun memberinya uang untuk keperluannya, dan membiarkan dia pergi, karena dia sudah menjadi orang merdeka sekarang, Dia lalu mengucapkan banyak terima kasih lagi kepadaku, tetapi uang yang kuberikannya itu ditolaknya sambil berkata:

'Tuhan yang memberiku rezeki sewaktu hamba di perut ibu, Dialah nanti yang akan menanggung rezeki hamba saat hamba berada di atas buminya ini!' Hamba itu kemudian pergi meninggalkanku, dan sesudah itu saya tidak pernah lagi bertemu dengannya. 'Ya Allah! Berilah hambamu ini taufiq dan hidayah, sebagaimana Dikau telah menganugerahkannya kepada para kekasih dan orang pilihanmu, Amin.

* * * * * * * *

Hari Sabtunya Orang Yahudi

Dan tanyakanlah kepada Bani Israel tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di

156

Page 157: Mix of Islamic Story

permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?" Mereka menjawab : "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggungjawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa". Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang lalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang mereka dilarang mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina". Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang soleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran). (Al-A'Raaf: 63-68)

Kisah ini menceritakan tentang sebuah desa orang-orang Yahudi yang terletak di pesisir lautan, yaitu sebuah desa pesisir di antara desa-desa yang mereka diami. Orang-orang Yahudi setempat telah diperintahkan Allah untuk tidak berburu dan menangkap ikan pada hari Sabtu dan mereka dibolehkan untuk menangkap pada hari-hari lain dalam sepekan.

Allah telah menguji mereka dengan kewajiban ini, di mana ikan-ikan itu menjauhi mereka dan jarang ditemui pada hari-hari dibolehkannya menangkap ikan, sementara pada hari Sabtu ikan-ikan itu justru banyak mendatangi mereka dengan terapung-apung di sekitar mereka.

Setan pun membisiki hati sekelompok orang dari penduduk desa dan membujuk mereka untuk menangkap ikan. Akan tetapi, bagaimana caranya mereka dapat mengelak dari perintah Allah tersebut? Setan menunjukkan alibi, cara tipu daya, serta membimbing mereka kiat agar dapat menangkap ikan pada hari Sabtu.

Penduduk desa itu terbagi menjadi dua kelompok dalam menghadapi kelompok yang melanggar batas tersebut. Kelompok pertama adalah orang-orang soleh dari para dai yang menjalankan kewajiban mereka dalam dakwah dan

157

Page 158: Mix of Islamic Story

memprotes orang-orang yang mengakali perintah-perintah Allah dengan berbagai alibi, pelanggaran, dan perburuan mereka pada hari Sabtu.

Kelompok kedua adalah orang-orang yang berdiam diri, yang diam melihat pelanggaran orang-orang yang melampaui batas, dan mereka justru melontarkan celaan dan penentangan terhadap orang-orang soleh yang berdakwah, dengan alasan bahwa tidak ada manfaatnya menasihati dan memperingatkan sekelompok orang yang memang sudah sepantasnya binasa dan akan mendapat azab.

Orang-orang soleh itu menjelaskan kepada orang-orang yang mencela mereka dan mendiamkan kemungkaran itu bahwa mereka memprotes kemungkaran itu dengan tujuan melepaskan tanggungjawab di hadapan Allah dan demi menunaikan kewajiban serta agar mereka mau bertakwa.

Ketika azab Allah menimpa orang-orang yang melampaui batas itu, maka Allah mengubah wujud mereka menjadi monyet-monyet hina. Perubahan bentuk wujud itu memang terjadi sesungguhnya. Tidak lama setelah berubah wujud menjadi monyet yang tidak mempunyai keturunan, mereka akhirnya mati.

Allah menyelamatkan orang-orang soleh para dai itu. Sementara itu, Al-Quran tidak menjelaskan nasib orang-orang yang diam, barangkali karena mereka tidak berarti dan hina di mata Allah. karena mereka tidak disebutkan bersama orang-orang yang selamat maka tampaknya mereka termasuk orang-orang yang binasa dan terkutuk.

* * * * * * * *

Iblis Ingin Bertaubat

Dalam sebuah kitab diterangkan bahwa sesungguhnya Iblis telah datang berjumpa dengan Nabi Musa a.s. dengan berkata: "Wahai Musa, engkau adalah seorang yang telah diutus oleh Allah s.w.t. dan Dia telah berkata-kata denganmu secara langsung." Kemudian Nabi Musa a.s. berkata: "Memang benar apa yang kamu ucap, kamu ini siapa dan apa yang kamu mau dariku?"

Lalu berkata Iblis : "Aku adalah Iblis! Wahai Musa aku mau kamu tolong katakan kepada Tuhanmu bahwa seorang makhluk-Nya ingin minta taubat kepadaNya." Lalu Nabi Musa a.s. berdoa kepada Allah s.w.t. dan menyampaikan apa yang diucap oleh Iblis, kemudian Allah s.w.t. pun menurunkan wahyu yang bermaksud: "Wahai Musa, katakan padanya bahwa sesungguhnya Aku berkenan

158

Page 159: Mix of Islamic Story

menerima permohonannya itu dengan syarat mestilah terlebih dahulu dia (Iblis) sujud di kubur Adam, kalau dia mau sujud maka aku sedia mengampuni segala dosanya."

Setelah Nabi Musa a.s. menerima wahyu dari Allah s.w.t. maka Nabi Musa a.s. pun terus memberitahu Iblis tentang apa yang telah Allah perintahkan. Baru saja selesai Nabi Musa a.s. memberitahukan segala perintah Allah s.w.t. maka dengan sombong dan bongkak Iblis berkata: "Wahai Musa, aku tidak sujud pada Adam ketika ia hidup di surga, bagaimana aku hendak sujud padanya sesudah dia mati." Begitulah sifat sombong Iblis yang tetap dengan kedekilan-nya, walaupun dia tahu bahwa api neraka itu akan memakannya tapi dia tetap tidak mau beriman pada Allah s.w.t.

Dalam sebuah hadis menerangkan bahwa sesungguhnya Allah s.w.t. mengeluarkan Iblis dari neraka setiap 1000 tahun sekali, dan mengeluarkan Adam a.s. dari surga, serta memerintahkan Iblis supaya sujud kepada Adam a.s. Disebabkan sikap angkuhnya dia tetap enggan sujud, maka dikembalikan Iblis ke dalam neraka.

* * * * * * * *

Isteri Yang Taat Kepada Suami

Ada sebuah kisah, bahwa pada masa Nabi s.a.w. ada seorang laki-laki yang akan berangkat berperang, yang berpesan kepada isterinya : "Hai isteriku janganlah sekali-kali engkau meninggalkan rumah ini, sampai aku kembali pulang." Secara kebetulan, ayahnya menderita sakit, maka wanita tadi mengutus seorang laki-laki menemui Rasulullah s.a.w.

Rasullullah s.a.w. bersabda kepada utusan itu : "Agar dia mentaati suaminya". Demikian pula si wanita, mengutus utusan tidak hanya sekali sehingga akhirnya dia mentaati suaminya dan tidak berani keluar rumah.

Maka ayahnya pun meninggal dunia dan dia tetap tidak melihat mayat ayahnya dan dia tetap sabar. Sehingga suaminya kembali pulang. Maka Allah menurunkan wahyu kepada Nabi s.a.w. yang berbunyi, Maksudnya : "Sesungguhnya Allah s.w.t. telah mengampuni wanita tersebut, disebabkan ketaatannya kepada suaminya."

* * * * * * * *

159

Page 160: Mix of Islamic Story

Janggut Nabi Harun Berwarna Dua

Nabi Musa a.s. telah diperintahkan oleh Allah s.w.t. supaya pergi ke bukit Sina untuk menerima wahyu. Semasa pemergian Nabi Musa, segala urusan telah diserahkan kepada saudaranya Nabi Harun a.s. Kepergian Nabi Musa mengambil masa selama 40 hari dan 40 malam.

Ketiadaan Nabi Musa a.s telah mengembirakan seorang musuh dalam selimut bernama Samiri. Dia telah memanfatkan masa ini untuk menyesatkan kaum Nabi Musa yang selama ini telah bersusah payah membentuk dan memberi keimanan kepada mereka. Sewaktu Nabi Musa menyeberangi Laut Merah setelah pulang dari Mesir, kaki kuda yang ditunggangi oleh Nabi Musa telah tenggelam dalam pasir di tengah lautan yang kering itu. Dengan segala usaha yang dilakukan oleh Nabi Musa, kuda yang ditungganginya tetap tidak mau meneruskan perjalanan untuk menyeberangi Laut Merah.

Karena itu Allah telah mengutuskan malaikat Jibril dengan menunggang kuda betina. Melihat lawan sejenisnya kuda yang ditunggangi oleh Nabi Musa telah mengejar kuda yang ditunggangi oleh Malaikat Jibril. Samiri yang ikut serta dalam rombongan tersebut telah mengambil segenggam pasir bekas tapak kaki kuda yang ditunggangi oleh Jibrail dan disimpannya untuk dijadikan azimat.

Ketika tiba masa yang sesuai yaitu semasa Nabi Musa bersunyi di Bukit Sina, Samiri membuat patung seekor lembu daripada emas murni. Setelah siap, patung itu diisinya dengan pasir yang di ambil dari bekas tapak kaki kuda Jibrail. Dalam waktu yang singkat saja patung lembu tersebut dapat mengeluarkan suara. Melihat keadaan tersebut, umat Nabi Musa datang berduyun-duyun kepada Samiri. Samiri memimpin mereka menyembah patung lembu yang menakjubkan itu.

Nabi Harun sangat marah setelah melihat umatnya menyembah berhala, lalu berusaha mencegah umatnya daripada terus syirik kepada Allah bahkan umatnya mengancam Nabi Harun untuk membunuhnya jika Nabi Harun terus melarang mereka meyembah patung lembu tersebut. Nabi Harun tidak dapat berbuat apa-apa untuk melarang mereka terus menyembah patung tersebut. Setelah kembali dari Bukit Sina, Nabi Musa sangat marah karena melihat umatnya telah murtad.

Nabi Harun telah di persalahkan dalam hal ini. Dalam keadaan marah yang tidak dapat dikawal Nabi Musa telah menarik janggut Nabi Harun menyebabkan janggut yang dipegang oleh Nabi Musa telah bertukar menjadi

160

Page 161: Mix of Islamic Story

putih dan janggut yang tidak terkena tangan Nabi Musa kekal berwarna hitam. Sejak itu janggut Nabi Harun mempunyai dua warna yaitu putih dan hitam.

* * * * * * * *

Keadaan Manusia Di Padang Mahsyar

Setelah semua mahkluk yang bernyawa di alam nyata ini mati dan hancur binasa Allah s.w.t. memerintahkan Malaikat Israfil untuk meniupkan angin Sangakala yang hebat itu untuk menghidupkan lagi semua mahkluk yang sudah mati Israfil meniup dan berteriak dengan sekuat-kuatnya : "Wahai nyawa yang telah keluar dari badan, tulang-tulang yang telah reput luluh, tubuh yang telah buruk, urat yang telah putus berkecai, kulit-kulit yang telah pecah hancur, rambut-rambut yang telah luruh! Bangunlah kamu semua untuk menjalani hukuman dari Allah s.w.t. yang menjadi Hakim Besar dan Raja kepada semua raja!".

Maka dengan tiba-tiba mereka pun tegak bangun berdiri. Mereka lihat langit, didapati langit berjalan-jalan, mereka lihat bumi, didapati bertukar wajah, tidak seperti bumi yang dahulu. Dilihat bintang-bintang, semuanya telah berhimpun di satu kawasan dengan padatnya. Dilihat laut terdapat api yang sedang bernyala-nyala diatasnya. Dilihat Malaikat Zabaniah telah berada di hadapan mereka. Dilihat matahari telah hilang cahayanya. Maka sadarlah dan tahulah mereka bahwa mereka berada ditempat yang dijanjikan kiamat.

Lantas mereka berkata : "Inilah dia sebagaimana yang telah Allah janjikan dan inilah menunjukkan kebenaran para Rasul." Seperti yang telah Allah sebutkan dalam Al-Quran : "Mereka berkata : Aduhai celakanya kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari kubur tempat tidur kami?, Lalu dikatakan kepada mereka: "Inilah dia yang telah dijanjikan oleh Allah Yang Maha Pemurah dan benarlah berita yang disampaikan oleh Rasul-rasul !" (Yassin, Ayat: 52)

Mereka pun keluar dari kubur tanpa pakaian, tidak berkasut dan sebagainya. Mereka bertelanjang bulat tanpa seurat benang pun dibadan. Dalam masa bangkit itu, manusia dalam keadaan bermacam-macam rupa.1. Setengah mereka ada yang berupa kera karena di dunia mereka suka

membuat fitnah kepada orang lain.2. Ada yang berupa khinzir karena suka makan rasuah ketika menjalankan

hukuman.3. Ada yang buta mata karena keterlaluan pada menghukum manusia.

161

Page 162: Mix of Islamic Story

4. Ada yang pekak dan bisu karena mereka heran dengan amalan yang mereka lakukan.

5. Ada yang mengalir daripadanya nanah dan darah yang amat busuk dan sentiasa menikam-nikam lidah sendiri. Ini adalah kumpulan Ulama yang bercakap dan mengajar tetapi perbuatannya tidak sama dengan apa yang diucapkan.

6. Ada pula yang luka-luka seluruh badan karena suka menjadi saksi bohong.7. Ada yang telapak kaki mereka terletak di dahi dan terikat kepada ubun-ubun

mereka serta menjadi sangat busuk, lebih busuk daripada bangkai. Mereka adalah orang yang sanggup membeli dunia dengan akhirat (mencari kemewahan dunia dengan memperalatkan agama).

8. Ada seperti orang mabuk, rebah ke kiri, rebah ke kanan terhuyung-hayang. Mereka inilah yang menyimpan harta dari belanjakan ke jalan Allah.

9. Ada yang keadaannya benar-benar mabuk, orang ini suka bercerita-cerita dalam masjid akan hal dunia.

10. Ada yang berupa khinzir karena suka makan harta riba.11. Ada yang tidak bertangan dan tidak berkaki. Mereka ini suka menyakiti

orang-orang sekampungnya.12. Ada yang berupa khinzir karena mereka mempermudah-mudahkan sholat

(lalai dalam sholat)13. Ada pula yang bangkit dengan perut mereka penuh dengan ular dan

kalajengking yang sentiasa mengigit-gigit dan menyengat-nyengat. Mereka ini di dunia lalai mengeluarkan zakat.

14. Ada yang berkeadaan dimana darah yang amat busuk sentiasa keluar dari mulut mereka. Orang ini suka berbohong dalam perniagaan.

15. Ada yang sampai terasing daripada manusia serta badannya sangat busuk dari bangkai. Mereka ini suka menyembunyikan maksiat karena takutkan manusia, tidak takut pada Allah.

16. Ada yang terpotong halkum, keadaannya tercerai dari leher. Orang ini selalu sanggup untuk bersaksi bohong.

17. Ada yang bangun dari kubur tiada berlidah dan mengali darah busuk dari dalam mulutnya. Orang itu malas mengucap kalimah syahdah.

18. Ada pula yang berjalan dengan kepala di bawah dan kaki di atas langit. Darah dan nanah sentiasa mengalir dari kemaluan mereka. Mereka itu suka berbuat zina semasa hidup.

19. Ada yang berkeadaan muka hitam dan perutnya penuh dengan api neraka. Mereka ini suka memakan harta anak yatim secara zalim.

20. Ada pula yang bangun dengan mengidap penyakit kusta dan sopak. Mereka inilah yang durhaka terhadap kedua ibu bapaknya.

162

Page 163: Mix of Islamic Story

21. Ada yang gigi mereka seperti tanduk lembu, lidah mereka terjelir hingga ke perut, najis dan kencing sentiasa keluar dari perut mereka. Mereka adalah orang yang suka meminum arak.

Semoga kita tergolong dalam golongan yang segera menginsafi diri dan bertaubat di atas dosa dan pengkhianatan yang dilakukan terhadap sesama manusia.

* * * * * * * *

Keberanian Rasulullah S.A.W.

Sesungguhnya pemimpin umat Islam itu bukan saja Rasulullah s.a.w. mengatur taktik dan strategi sebagai Panglima atau Jendral, bahkan bagindalah yang sering maju kebarisan depan bertatap muka dengan musuh.

Saiyidina Ali bin Abu Talib r.a. adalah pahlawan yang selalu turut berperang disamping Rasulullah s.a.w. Beliau pernah menceritakan betapa beraninya Rasulullah di dalam suatu peperangan, katanya: "Baginda sangat berani mendekati kubu-kubu pertahanan musuh. Sewaktu tentara Islam menghadapi tantangan dalam peperangan Hunain dan banyak pejuang-pejuang Islam yang lari, baginda sendiri tidak keluar dari barisan pertahanan bahkan mengatur arahan dari atas kuda di tengah-tengah serbuan musuh. Akhirnya baginda berhasil mengumpulkan pasukan yang perpecah-belah itu untuk meneruskan perlawanan."

Sewaktu tentara Islam terkepung dalam peperangan Uhud, Rasulullah s.a.w. sendiri mendapat luka, sahabat serta musuhnya menyangka baginda sudah tewas. Maka pada saat-saat yang mencemaskan itu, baginda memaksa dirinya tampil ke depan seraya berteriak: "Di sini Muhammad! Rasulullah! Aku masih hidup!."

Pernah pada suatu malam penduduk kota Madinah menjadi gempar sebab terdengar bunyi riuh-rendah musuh yang coba menyerang kota Madinah. Pasukan tentara Islam segera berlari ke tempat tersebut dan mendapati Rasulullah s.a.w. telah berada lebih dahulu di situ. Baginda berkata kepada pasukan yang datang itu: "Musuh telah lari, keadaan telah aman, mari kita pulang."

* * * * * * * *

163

Page 164: Mix of Islamic Story

Kecantikan Rasulullah S.A.W. sebagai Insan Teragung

Nabi Muhammad s.a.w. meskipun sama kejadiannya dengan manusia lain di muka bumi ini, namun bentuk lahiriah dan rohaniahnya tidak sama. Baginda mempunyai keistimewaan yang sama sekali tidak terdapat pada manusia-manusia biasa.

Sebagai manusia yang terbaik di muka bumi ini, Baginda dianugerahkan dengan keperibadian dan perwatakan yang istimewa karena padanyalah terdapat contoh untuk diteladani.

Umum mengetahui keadaan yang zahir adalah gambaran yang terjelma dari unsur-unsur batin. Rupa paras seseorang boleh membantu menjelaskan keperibadian setiap individu. Ciri-ciri seperti bentuk badan, sifat fisik dan rupa bentuk anggota adalah menggambarkan tentang akal dan akhlak seseorang. Begitulah dengan Nabi Muhammad s.a.w. yang mempunyai bentuk badan yang indah dan segar, namun tidak dapat digambarkan oleh mana-mana pelukis potret di dunia ini. Allah mengharamkan penggambaran potret Baginda oleh sesiapa saja. Sungguhpun begitu sifat-sifat kecantikan baginda masih boleh diilustrasikan melalui pertuturan dan riwayat para sahabat dan tabi'in.

Begitu indahnya sifat fisik Baginda, sehingga seorang ulama Yahudi yang pada pertama kalinya bersua muka dengan Baginda lantas melafazkan keIslaman dan mengaku akan kebenaran apa yang disampaikan oleh Baginda. Ulama Yahudi terpukau dengan raut paras dan akhlak baginda yang sudah tentunya milik seorang Rasul Agung di muka bumi ini.

Para sahabat yang sentiasa bersamanya sentiasa meneliti bentuk tubuh tokoh kesayangannya secara terperinci. Di antara kata-kata appresiasi mereka yang pernah melihat baginda s.a.w. : Aku belum pernah melihat lelaki yang secakep Rasulullah. Aku melihat

cahaya memancar dari lidahnya. Seandainya kamu melihat Rasulullah, kamu akan merasa seolah-olah

sedang melihat matahari terbit. Aku pernah melihat Rasulullah s.a.w. di bawah sinaran bulan. Aku

bandingkan wajahnya dengan bulan, akhirnya aku sadari bahwa Rasulullah s.a.w. jauh lebih cantik daripada sinar bulan.

Rasulullah s.a.w. seumpama matahari yang bersinar. Aku belum pernah melihat lelaki setampan Rasulullah s.a.w.

Apabila Rasulullah s.a.w. berasa gembira, wajahnya bercahaya seperti bulan purnama dan dari situ kami mengetahui baginda sedang gembira.

164

Page 165: Mix of Islamic Story

Kali pertama memandangnya, sudah tentu kamu akan terpesona Wajahnya tidak bulat tetapi lebih cenderung kepada bulat Wajahnya seperti bulan purnama Dahi Baginda luas, raut kening tebal, terpisah di tengahnya. Urat darah

kelihatan di antara dua kening dan nampak semakin jelas semasa marah. Mata Baginda hitam dengan bulu mata yang panjang Garis-garis merah di bagian putih mata, luas kelopaknya, kebiruan asli di

bagian sudut. Hidungnya agak mancung, bercahaya penuh misteri, kelihatan luas sekali

pertama kali melihatnya. Mulut baginda sederhana luas dan cantik Giginya kecil dan bercahaya, indah tersusun, renggang di bagian depan. Apabila berkata-kata cahaya kelihatan memancar dari giginya Janggutnya penuh dan tebal menawan Lehernya kecil dan panjang, terbentuk dengan cantik seperti arca. Warna

lehernya putih seperti perak sangat indah. Kepalanya besar tapi terlalu elok bentuknya Rambutnya sedikit ikal Rambutnya tebal kadang-kadang menyentuh pangkal telinga dan kadang-

kadang mencecah bahu tapi disisir rapi Rambutnya terbelah di tengah Di tubuhnya tidak banyak rambut kecuali satu garisan rambut menganjur

dari dada ke pusat Dadanya bidang dan selaras dengan perut. Luas bidang antara kedua

bahunya lebih daripada biasa Seimbang antara kedua bahunya Pergelangan tangannya lebar, lebar tapak tangannya, jarinya juga besar dan

tersusun dengan cantik Aku tidak pernah menyentuh sebarang sutera yang tipis maupun tebal yang

lebih lembut daripada tapak tangan Rasulullah s.a.w. Perut betisnya tidak lembut tetapi cantik. kakinya berisi, di tapak kakinya

terlalu licin sehingga tidak melekat air. Terlalu sedikit daging di bagian tumit kakinya.

Warna kulitnya tidak putih seperti kapur atau coklat tapi campuran antara coklat dan putih. Warna putihnya lebih banyak.

Warna kulit Baginda putih kemerah-merahan Warna kulitnya putih tapi sehat Kulitnya putih lagi bercahaya Binaan badannya sempurna, tulang-temulangnya besar dan kokoh Badannya tidak gemuk

165

Page 166: Mix of Islamic Story

Badannya tidak tinggi dan tidak pula rendah, kecil tapi berukuran sederhana lagi tampan

Perutnya tidak buncit Badannya cenderung kepada tinggi. Semasa berada di kalangan orang

banyak, baginda kelihatan lebih tinggi daripada mereka Sekalipun baginda miskin dan lapar tapi tubuhnya lebih gagah dan sehat

daripada orang yang cukup makan. Aku tidak pernah melihat seorang lelaki yang lebih gagah dan berani daripada Rasulullah s.a.w.

Begitu hebat personaliti dan ketokohan Baginda s.a.w., makhluk terpuji dan teragung di muka bumi. Kesimpulannya Nabi Muhammad s.a.w. adalah manusia agung yang ideal dan sebaik-baik contoh sepanjang zaman.

Moral & Iktibar Nabi Muhammad s.a.w. adalah manusia terbaik pilihan Allah. Sifatnya yang terpuji merangkumi aspek fisik dan rohani. Atas sifatnya yang superior inilah baginda dilantik menjadi pemimpin

seluruh manusia di dunia ini. Baginda adalah manusia mithali yang serba lengkap dan serba kamil dan

layaklah baginda tidak disentuh sebarang dosa lagi bersifat dengan maksum. Kepimpinan Baginda sepatutnya menjadi contoh teladan kepada semua

manusia di muka bumi ini. Barangsiapa mentaati Allah tanpa mengakui kerasulan Nabi s.a.w., niscaya Allah tidak menerima keimanannya.

* * * * * * * *

Keledai Yang Berjasa

Pada suatu hari seekor keledai telah pergi menemui Nabi Muhammad s.a.w. lalu berkata: "Ya Rasulullah! Allah Yang Maha Besar telah menambahkan bilangan keluarga kami sebanyak enam puluh ekor. Setiap seekor tuan telah pun menunggangnya, hanya aku saja yang belum tuan tunggangi. Maka itu sudilah tuan menunggangi aku pula. Aku lebih suka tuan menjaga aku daripada tuan aku sendiri."

"Kenapa engkau berkata begitu wahai keledai?" tanya Rasulullah. Maka jawabnya: "Karena penjaga aku itu tidak menjaga aku dengan betul dan sentiasa membiarkan aku lapar."

166

Page 167: Mix of Islamic Story

"Siapa yang menjaga engkau wahai keledai yang malang?." tanya Rasulullah lagi. Keledai itu pun segera menjawab: "Yazid bin Shahab." Semenjak hari itu nasib keledai pun berubah.

Ketika Rasulullah s.a.w. wafat, keledai itu amat merasa sedih sekali, seolah-olah enggan berpisah dengan nabi. Keledai itu kemudiannya telah jatuh sakit dan akhirnya terjatuh ke dalam sumur lalu mati.

* * * * * * * *

Kelebihan Huzaifah Al-Yamani

Huzaifah Al-Yamani telah diberi oleh Rasulullah s.a.w. suatu ilmu khusus tentang mengenali orang-orang munafik serta sifat-sifatnya yang tersembunyi. Beliaulah yang pertama sekali memperkenalkan Ilmu Tasauf dan membuka jalan serta teori-teori ilmu tersebut.

Ada orang bertanya kepada Huzaifah: "Kami melihat tuan mengeluarkan kata-kata yang tidak pernah kami dengar dari sahabat-sahabat Rasulullah s.a.w. yang lain. Dari mana tuan memperolehinya?" Lalu jawabnya : "Rasulullah telah menentukannya kepadaku. Orang banyak bertanya Rasulullah s.a.w. dari hal yang baik-baik, tapi aku bertanya dari hal yang jahat-jahat agar aku mengetahuinya dan menjauhkan daripadanya. Sedang mengenai yang baik-baik aku tidak takut ketinggalan mengerjakannya. Sesungguhnya barangsiapa yang tidak kenal kejahatan, ia tidak akan kenal kebaikan."

Dalam riwayat yang lain beliau berkata: "Banyak orang bertanya kepada Rasulullah s.a.w. tentang pahala dan fadilat-fadilat amalan, tetapi aku bertanya Rasulullah apa yang merusakkan amalan itu."

Saiyidina Umar r.a. misalnya, enggan mensholatkan jenazah seseorang kalau dilihatnya Huzaifah tidak turut mensholatkannya. Inilah kelebihan Huzaifah Al-Yamani yang mempunyai pengetahuan tentang ilmu ghaib hingga dia tahu siapa yang munafik dan siapa yang tidak.

* * * * * * * *

167

Page 168: Mix of Islamic Story

Keramat Seorang Wanita

Syeikh Sariy Saqaty r.a adalah seorang alim dan ulama yang abrar. Murid-muridnya terdiri dari pelbagai kaum yang datang dari seluruh pelosok. Salah seorang dari muridnya adalah seorang wanita yang solehah, jujur dan sentiasa taat dan patuh kepada perintah Allah. Wanita ini mempunyai seorang anak yang bernama Muhammad. Anaknya telah diserahkan kepada seorang guru untuk mempelajari ilmu-ilmu agama dan mengaji Al-Quran.

Pada suatu hari guru agama ini pergi ke tepi sungai Dajlah bersama-sama anak wanita tadi untuk jalan-jalan sambil refresing. Ketika guru itu duduk sambil beristirahat, anak wanita tadi bermain-main di tebing sungai dan tidak disadari bahwa anak itu telah turun ke dalam sungai itu. Setelah disadari oleh guru itu dan belum sempat guru itu untuk menarik anak itu ke darat, tiba-tiba anak itu tenggelam ke dalam sungai. Dengan perasaan cemas guru itu mencari-cari anak itu tetapi tidak ketemu. Setelah lama mencari guru itu tidak dapat berbuat apa-apa dan beliau berpikir mungkin anak itu telah mati dan di bawa arus.

Guru tersebut merasa kesal atas perbuatannya karena mengajak anak tersebut berstamasya di tepi sungai. Pikirannya buntu tidak dapat memikirkan bagaimana memberitahu ibunya tentang hilangnya anak tersebut, dia takut dimarahi oleh wanita itu atas kelalaiannya. Dengan perasaan yang tidak menentu itu, tiba-tiba ia teringat tentang syeikh Sariy seorang ulama tempat ibunya mengaji, mungkin syeikh tersebut bisa membantu menyelesaikan masalah ini. Tanpa membuang waktu, guru itu langsung ke rumah Syeikh Sariy untuk memohon bantuannya menyelasaikan masalah kehilangan anak kepada wanita, muridnya.

Setibanya di sana Guru itu menceritakan kepada Syeikh Sariy tentang kehilangan anak kepada wanita itu, dia memohon supaya mencari jalan bagaimana untuk memberitahu ibunya tentang kehilangan anaknya. Syeikh Sariy mengajak kawannya Al-Junid yang kebetulan berada disitu untuk pergi ke rumah wanita itu dan sama-sama membantu supaya wanita itu tidak marah atau memaki guru itu di atas kelalaian yang menyebabkan anaknya tenggelam di dalam sungai.

Ketika tiba di rumahnya Syeikh Sariy dan Al-Junid mengajarnya tentang kesabaran yang perlu dihadapi karena itu adalah cobaan Allah, jika sesuatu musibah yang menimpanya ia adalah takdir Allah semata-mata. Wanita itu keheranan tentang tingkah laku Syeikh Sariy dan kawannya Al Junid. Wanita

168

Page 169: Mix of Islamic Story

itu berkata kepada Syeikh Sariy "Apakah sebenarnya yang terjadi? sehingga tuan-tuan menceritakan tentang perkara yang telah saya ketahui". Syeikh Sariy berterus terang dan menceritakan tentang hilangnya anaknya yang telah tenggelam ke dalam sungai ketika anaknya bermain-main bersama-sama gurunya di tebing sungai Dajlah.

Mendengar keterangan tersebut wanita itu berkata dengan perasanan tenang "Insya Allah, Tuhan tidak akan membuat sedemikian kepada aku". Wanita itu mengajak mereka supaya menunjukkan tempat hilangnya anaknya. Mereka menuju ke tebing sungai dan ketika sampai di sana guru itu menunjukkan tempat anaknya tenggelam. Kata wanita itu "Apakah kamu pasti bahwa anakku hilang di sini" Jawab guru itu "Benar di sinilah dia tenggelam dan saya tidak sempat untuk mememegang tangannya ketika ia tenggelam". Lalu wanita itu menyeru nama anaknya "Hai anakku Muhamammad" beberapa kali, tidak lama kemudian anaknya menjawab "Ibu, Saya ada disini". wanita itu terus turun kedalam sungai lalu menghulurkan tangannya ke dalam air dan menarik keluar anaknya. Syeikh Sariy, Al Junid dan Gurunya hanya terpegun melihat keajaiban yang terjadi di depan matanya. Syeikh Sariy berkata "jika kita beritahu orang, tentu mereka tidak percaya". Jawab Al Junid "Benar kata tuan, keajaiban tidak diperoleh oleh semua orang, kecuali mereka yang benar-benar takwa dan patuh kepada Allah, maka Allah akan mengkaruniakan kelebihan kepada mereka".

Wanita tadi memelok anaknya dangan penuh kegembiraan. Mereka kemudian pergi dari situ untuk pulang ke rumahnya dan tinggallah Syeikh Sariy, Al Junid dan Guru di situ. mereka berbincang-bincang tentang karomah yang diberikan Allah kepada wanita itu. Syeikh Sariy berkata "Wanita itu telah mendapat alamat bahwa anaknya masih hidup semasa ia berkata bahwa Allah tidak akan membuat sedemikian kepadanya" Mereka bertiga pun pergi dari situ dengan membawa kenangan yang tidak dapat di lupakan dan mereka bersyukur kepada Allah diatas kebesaran dan kekuasaan-Nya dan segala yang terjadi diatas muka bumi ini adalah di atas ketentuan-Nya.

* * * * * * * *

Ketabahan Iman Zunairah Terhadap Allah

Satu diantara hamba muslim adalah Zunairah, hamba Abu Jahal. Karena keyakinannya itulah dia diinterogasi Abu Jahal. "Benarkah kamu telah menganut agama Islam?" tanya Abu Jahal. "Benar. Aku percaya pada seruan Muhammad,

169

Page 170: Mix of Islamic Story

karena itu aku mengikutinya." Jawab Zunairah. Untuk menggoyangkan keyakinan hambanya, Abu Jahal bertanya kepada kawan-kawannya. "Hai kawan-kawan, apakah kalian juga mengikuti seruan Muhammad?" "Tidaaak," jawab mereka serempak. "Nah, jikalau yang dibawa Muhammad itu baik, tentu mereka akan lebih dulu mengikutinya" kata Abu Jahal melecehkan hambanya.

Maka dipukullah Zunairah itu secara keji hingga matanya luka parah dan akhirnya menjadi buta. Melihat mata hambanya menjadi buta, Abu Jahal membujuknya. "Matamu menjadi buta itu akibat kau masuk Islam. Coba kau tinggalkan agama Muhammad itu, matamu akan sembuh kembali," katanya.

Betapa sakit hati Zunairah mendengar olok-olokan itu. "Kalian semua adalah pembohong, tak bermoral. Lata dan Uzza yang kalian sembah itu tak akan bisa berbuat apa-apa. Apalagi memberi manfaat dan mudarat," katanya.

Mendengar itu, Abu Jahal semakin naik pitam. Maka dipukullah hamba itu sekeras-kerasnya dan berkata, "Wahai Zunairah. Ingatlah kepada Lata dan Uzza. Itu berhala sembahan kita sejak nenek moyang kita. Tak takutkah jika mereka nanti murka kepadamu? Tinggalkan segera agama Muhammad yang melecehkan kita." Kata Abu Jahal.

"Wahai Abu Jahal. Sebenarnya Latta dan Uzza itu buta. Lebih buta daripada mataku yang buta akibat siksaanmu ini. Meski mataku buta, Allah tak akan sulit mengembalikannya menjadi terang, tidak seperti tuhanmu Latta dan Uzza itu" kata Zunairah.

Berkat kekuasaan Allah. Esoknya mata Zunairah yang buta akibat siksaan Abu Jahal itu kembali sembuh seperti sedia kala. Abu Jahal yang menyaksikannya menjadi sangat heran. Namun dasar orang tak beriman, dia malah berkata "Ini pasti karena sihir Muhammad" katanya sambil kembali menyiksa hambanya. Untunglah datang Abu Bakar yang lalu memerdekakan Zunairah setelah memberi tebusan kepada Abu Jahal.

* * * * * * * *

Khalifah Gila?

Memang betul, Khalifah Umar bin Khattab telah berubah ingatan. Banyak yang melihatnya dengan mata kepala sendiri. Barangkali karena Umar di masa mudanya sarat dengan dosa, seperti merampok, mabuk-mabukkan, malah suka mengamuk tanpa berperikemanusiaan, sampai orang tidak bersalah banyak

170

Page 171: Mix of Islamic Story

yang menjadi korban. Itulah yang mungkin telah menyiksa batinnya sehingga ia ditimpa penyakit jiwa.

Dulu Umar sering menangis sendirian sesudah selesai menunaikan sholat. Dan tiba-tiba ia tertawa terbahak-bahak, juga sendirian. Tidak ada orang lain yang membuatnya tertawa. Bukankah hal itu merupakan isyarat yang jelas bahwa Umar bin Khattab sudah gila?

Abdurrahman bin Auf, sebagai salah seorang sahabat Umar yang paling akrab, merasa tersinggung dan sangat murung mendengar tuduhan itu. Apalagi, hampir semua rakyat Madinah telah sepakat menganggap Umar betul-betul sinting. Dan, sudah tentu, orang sinting tidak layak lagi memimpin umat atau negara.

Yang lebih mengejutkan rakyat, pada waktu melakukan sholat Jum’at yang lalu, ketika sedang berada di mimbar untuk membacakan khutbahnya, sekonyong-konyong Umar berseru, "Hai sariah, hai tentaraku. Bukit itu, bukit itu, bukit itu!" Jamaah pun geger. Sebab ucapan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan isi khutbah yang disampaikan. "Wah, khalifah kita benar-benar sudah gila," gumam rakyat Madinah yang menjadi makmum sholat Jum’at hari itu.

Tetapi Abdurrahman tidak mau bertindak gegabah, ia harus tahu betul, apa sebabnya Umar berbuat begitu. Maka didatanginya Umar, dan ditanyainya, "Wahai Amirul Mukminin. Mengapa engkau berseru-seru di sela-sela khutbah engkau seraya pandangan engkau menatap kejauhan?" Umar dengan tenang menjelaskan, "Begini, sahabatku. Beberapa pekan yang lewat aku mengirimkan Suriah, pasukan tentara yang tidak kupimpin langsung, untuk membasmi kaum pengacau. Tatkala aku sedang berkhutbah, kulihat pasukan itu dikepung musuh dari segala penjuru. Kulihat pula satu-satunya benteng untuk mempertahankan diri adalah sebuah bukit dibelakang mereka. Maka aku berseru: bukit itu, bukit itu, bukit itu!"

Setengah tidak percaya, Abdurrahman megerutkan kening. "Lalu, mengapa engkau dulu sering menangis dan tertawa sendirian selesai melaksanakan sholat fardhu?" tanya Abdurrahman pula. Umar menjawab, "Aku menangis kalau teringat kebiadabanku sebelum Islam. Aku pernah menguburkan anak perempuanku hidup-hidup. Dan aku tertawa jika teringat akan kebodohanku. Kubuat patung dari tepung gandum dan kusembah-sembah seperti Tuhan, bila ku lapar ku makan 'Tuhan' ku itu".

Abdurrahman lantas mengundurkan diri dari hadapan Khalifah Umar. Ia belum bisa menilai, sejauh mana kebenaran ucapan Umar tadi. Ataukah hal itu

171

Page 172: Mix of Islamic Story

justru lebih membuktikan ketidakwarasannya sehingga jawabannya pun kacau balau? Masak ia dapat melihat pasukannya yang terpisah amat jauh dari masjid tempatnya berkhutbah?

Akhirnya, bukti itupun datang tanpa dimintanya. Yaitu manakala sariah yang dikirimkan Umar tersebut telah kembali ke Madinah. Wajah mereka berbinar-binar meskipun nyata sekali tanda-tanda kelelahan dan bekas-bekas luka yang diderita mereka. Mereka datang membawa kemenangan.

Komandan pasukan itu, pada hari berikutnya, bercerita kepada masyarakat Madinah tentang dasyatnya peperangan yang dialami mereka. "Kami dikepung oleh tentara musuh, tanpa harapan akan dapat meloloskan diri dengan selamat. Lawan secara beringas menghantam kami dari berbagai penjuru. Kami sudah luluh lantak. Kekuatan kami nyaris terkuras habis. Sampai tibalah saat sholat Jumat yang seharusnya kami kerjakan. Persis kala itu, kami mendengar sebuah seruan ghaib yang tajam dan tegas: "Bukit itu, bukit itu, bukit itu!" Tiga kali seruan tersebut diulang-diulang sehingga kami tahu maksudnya. Serta-merta kami pun mundur ke lereng bukit. Dan kami jadikan bukit itu sebagai pelindung di bagian belakang. Dengan demikian kami dapat menghadapi serangn tentara lawan dari satu arah, yakni dari depan. Itulah awal kesuksesan kami."

Abdurrahman mengangguk-anggukkan kepala dengan takjub. Begitu pula masyarakat yang tadinya menuduh Umar telah berubah ingatan. Abdurrahman kemudian berkata, "Biarlah Umar dengan kelakuannya yang terkadang menyalahi adat. Sebab ia dapat melihat sesuatu yang indera kita tidak mampu melihatnya"

* * * * * * * *

Khalifah Umar Abdul Aziz Hidup Sederhana

Suatu hari Khalifah Umar Abdul Aziz berpidato di hadapan kaum muslimin. Sebagaimana biasa, pidato beliau sangat menarik dan memikat para pendengar. Akan tetapi pada kali ini, selain dari kandungan pidatonya, gerak-gerik Khalifah pula turut menjadi perhatian. Khalifah sering memegang dan mengibas-ngibaskan bajunya ketika berpidato, sesekali di sebelah kanan dan sesekali di sebelah kiri. Dengan demikian orang menyadari bahwa gerakan tangan Khalifah tidak mengena dengan kandungan pidato.

Setelah Khalifah turun dari tempat berpidato, mereka bertanya sesama sendiri dan akhirnya diketahui rahasianya. Dikatakan bahwa baju yang dipakai

172

Page 173: Mix of Islamic Story

Khalifah baru saja dibasuh dan belum kering. karena ketiadaan baju lagi, maka baju itu dipakainya juga. Oleh itu beliau selalu mengerak-gerakkan bajunya ketika berpidato agar cepat kering.

Ketika Khalifah Umar sakit, pakaian yang dipakainya telah kotor. Muslimah Abdul Aziz kakak Fatimah Abul Malik datang menemui adiknya dan melihat Khalifah yang sedang sakit. "Fatimah, basuhlah pakaian Khalifah itu. Sebentar lagi banyak orang akan masuk menemuinya", tegur Muslimah. "Demi Allah, beliau tidak punya pakaian lagi kecuali yang dipakai itu", jawab Fatimah.

Seorang perempuan Mesir telah datang ke Damsyik karena ingin bertemu dengan Amirul Mukminin Khalifah Umar Abdul Aziz. Dia bertanya-tanya di mana istana Khalifah dan orang-orang menunjukkannya. Sampai di rumah yang dimaksudkan, perempuan Mesir itu bertemu dengan seorang perempuan yang memakai pakaian yang sudah lusuh dan buruk dan seorang lelaki sedang bergelumang dengan tanah karena memperbaiki rumahnya.

Perempuan itu bertanya lagi dan saat mengetahui bahwa perempuan yang ditanya adalah Fatimah isteri Khalifah, dia terkejut luar biasa. Kerena mana ada seorang permaisuri raja yang berkuasa memakai baju buruk seperti itu. Dia merasa takut dan kagum. Akan tetapi Fatimah pandai melayani, sehingga para tamu itu berasa suka dan tenang hatinya.

"Mengapa puan tidak menutup diri daripada lelaki tukang aduk pasir itu?" tanya perempuan Mesir itu. "Tukang aduk pasir itulah Amirul Mukminin" jawab Fatimah sambil tersenyum. Sekali lagi para tamu itu terkejut dan beristighfar. Khalifah Umar tidak mempunyai pelayan kecuali seorang anak lelaki. Dialah satu-satunya khadam dalam istana Umar. Fatimah memberinya makan kacang setiap hari sehingga si pelayan menjadi bosan. "Kacang..kacang..setiap hari kacang," kata si pelayan merungut. "Inilah makanan tuanmu Amirul Mukminin, wahai anakanda," kata Fatimah.

Diceritakan bahwa seorang lelaki dan isterinya di Syam telah merelakan anaknya ikut berperang di jalan Allah dan mati syahid di medang perang. Beberapa masa kemudian dia melihat seorang lelaki dengan menunggang kuda menuju kearahnya. Setelah diperhatikan, ternyata pemuda itu mirip anaknya yang telah meninggal dunia. "Hai, coba kamu lihat pemuda yang berkuda itu, seperti anak kita kan?" kata lelaki itu kepada isterinya. "Semoga Allah merahmati engkau. Janganlah tertipu oleh setan. Anak kita sudah syahid, bagaimana bisa menunggang kuda seperti itu?" kata isterinya.

Sementara suami isteri itu memperhatikan dengan betul, tiba-tiba pemuda menunggang kuda itu telah berada di hadapannya. "Assalamualaikum."

173

Page 174: Mix of Islamic Story

kata penunggang kuda. "Wa alaikumsalam," jawab kedua-dua suami isteri itu. Ternyata dia memang anaknya, maka terkejutlah kedua-dua ibu bapak itu sambil segera memeluknya. Mereka gembira luar biasa bercampur heran.

"Ayah, ibu tetap saja di situ," kata pemuda itu menegur. "Saya bukan seperti ayah dan ibu lagi, demikian juga ayah dan ibu bukan seperti saya. Saya datang pun bukan untuk pulang kepada ayah dan ibu." Kedua-dua ibu bapak paham akan maksud anaknya, mereka pun tenang. Kemudian anak itu menerangkan bahwa kedatangannya bukan sengaja.

"Sebenarnya aku datang bukan untuk mengunjungi ayah dan ibu, tetapi hanya mengambil kesempatan saja dalam keperluan lain. Yaitu Amirul Mukminin Khalifah Umar Abdul Aziz telah wafat. Golongan syuhada minta izin kepada Allah untuk hadir dalam pengurusan janazahnya. Allah memperkenankan permintaan mereka dan saya termasuk di antaranya."

Kemudian dia bertanya keadaan kedua ibu bapaknya, menghormatinya dan menjanjikan kebaikan dari Allah. Lepas itu dia mendoakan ibu bapanya memberi salam lalu pergi. Dengan itu penduduk kampung mengetahui bahwa khalifah mereka, Umar Abdul Aziz telah wafat.

* * * * * * * *

Khalifah Umar Al-Khatab Dengan Nenek Tua

Pada suatu hari Khalifah Umar Al-Khatab baru saja pulang dari melawat negeri Syria. Seperti biasa Saiyidina Umar berjalan-jalan dan meninjau sekitar kawasan untuk melihat keadaan rakyat jelata untuk mengetahui sendiri akan penderitaan mereka. Pada kali ini Sayidina Umar menuju ke sebuah pondok jelek yang didiami oleh seorang nenek tua.

Sayidina Umar pergi ke rumah nenek tersebut dengan menyamar sebagai orang biasa. Sudah menjadi kebiasaan kepada Khalifah Umar menyamar menjadi orang biasa karena beliau ingin melihat sendiri akan penderitaan yang di alami oleh rakyatnya dan ingin mendapat pendapat atau pandangan rakyat terhadapnya. Ketika tiba di rumah nenek tersebut Khalifah memberi salam dan berkata. "Adakah nenek mendengar apa-apa berita tentang Umar?". jawab nenek tua itu "Khabarnya Umar baru saja pulang dari Syria dengan selamat". Kata khalifah lagi "Bagaimana pendapat nenek tentang khalifah kita itu". Jawab nenek "Semoga Allah tidak memberi ganjaran baik kepadanya". Umar bertanya lagi " Mengapa nenek berkata begitu?".

174

Page 175: Mix of Islamic Story

Jawab nenek "Ia sangat jauh dari rakyatnya. Semenjak menjadi khalifah dia belum pernah menjenguk pondokku ini apalagi memberi uang". Jawab Umar "Bagaimana mungkin dia dapat mengetahui keadaan nenek sedangkan tempat ini jauh terpencil" Nenek mengeluh dan berkata "Subhanallah! tidak mungkin seorang khalifah tidak mengetahui akan keadaan rakyatnya walau dimana mereka berada".

Mendengar kata-kata tadi Khalifah Umar tersentak lalu berkata didalam hatinya "Celakalah aku karena semua orang dan nenek ini pun mengetahui perihal diriku". Sayidina Umar menyesal sambil menitiskan air mata. Saiyidina Umar berkata lagi "Wahai nenek, berapakah kamu hendak menjual kezaliman Umar terhadap nenek? Saya kasihan kalau Umar mati nanti akan masuk neraka. Itu pun kalau nenek mau menjualnya". Kata nenek "Jangan engkau bergurau dengan aku yang sudah tua ini".

Sambung Umar lagi "Saya tidak bergurau, saya betul-betul ini, berapakah nenek akan menjualnya. Saya akan menebus dosanya, maukah nenek menerima uang sebayak 25 dinar sebagai harga kezalimanya terhadap nenek" sambil menyerahkan uang tersebut kepada nenek. "Terima kasih nak, baik benar budimu" kata nenek sambil mengambil uang tersebut.

Sementara itu Saiyidina Ali bin Abu Talib bersama Abdullah bin Mas'ud melintas di kawasan itu. Melihat Khalifah Umar berada disitu, mereka pun memberi salam. "Assalamualaikum ya Amirul Mukminin". mendengar ucapan tersebut, tahulah nenek bahwa tamu yang bercakap denganya sebentar tadi adalah Khalifah Umar bin Khattab. Dengan perasaan takut dan gementar nenek berkata "Masya Allah, celakalah aku dan ampunlah nenek diatas kelancangan nenek tadi ya Amirul Mukminin. Nenek telah memaki Khalifah Umar dihadapan tuan sendiri". Ratapan nenek telah menyadarkan Sayidina Umar.

"Tak mengapakah nek, mudah-mudah Allah memberi restu kepada nenek" kata Saiyidina Umar. Seketika itu juga Khalifah Umar telah membuka bajunya dan menulis keterangan berikut diatas bajunya.

"Bismillahirrahmanirrahim,

Dengan ini Umar telah menebus dosanya atas kezalimannya terhadap seorang nenek yang merasa dirinya dizalimi oleh Umar, semenjak menjadi khalifah sehingga ditebusnya dosa itu dengan 25 dinar. Dengan ini jika perempuan itu mendakwa Umar di hari Mahsyar, maka Umar sudah bebas dan tidak bersangkut paut lagi".

175

Page 176: Mix of Islamic Story

Pernyataan tersebut ditandatangani oleh Sayidina Ali bin Abu Talib dan di saksikan oleh Abdullah bin Mas'ud. Baju tersebut diserahkan kepada Abdullah bin Mas'ud seraya berkata "Simpahlah baju ini dan jika aku mati masukkan kedalam kain kafanku untuk dibawa mengadap Allah s.w.t.".

* * * * * * * *

Khidir Hadir Semasa Pengurusan Jenazah Nabi s.a.w.

Ketika Rasulullah s.a.w. baru saja wafat, diriwayatkan ketika Saiyidina Ali Bin Abu Talib r.a. meletakkan jasad baginda di atas tempat tidur, tiba-tiba terdengar satu suara ghaib dari sudut rumah berseru dengan nada yang tinggi; "Jangan kamu mandikan jenazah Muhammad karena ia adalah suci lagi pula ia membawa kesucian."

Sayidina Ali merasa curiga lalu bertanya: "Siapa kau?, bukankah Rasulullah menyuruh kami menandikannya." Kemudian terdengar pula suara ghaib yang lain berseru: "Hai Ali! Mandikanlah beliau. Suara ghaib yang pertama itu adalah suara iblis yang terkutuk karena dengki terhadap Nabi Muhammad s.a.w. dan bermaksud supaya Muhammad dimasukkan ke dalam liang kuburnya tanpa dimandikan." Kata Syaidina Ali pula: "Semoga Allah membalas engkau dengan kebaikan karena engkau telah memberitahu bahwa suara itu adalah iblis. Siapa dirimu sebenarnya?" "Aku adalah Khidir, aku datang untuk menghadiri jenazah Nabi Muhammad s.a.w." Jawab suara itu.

Kemudian Sayidina Ali pun memandikan jenazah Rasulullah sedang Al-Fadhal Bin Abbas dan Usman Bin Zaid mengambil air dan Malaikat Jibril datang membawa harum-haruman dari surga. Mereka mengkafan dan mengubur-kan baginda di kamar rumah Siti Aisyah pada malam Rabu dan ada yang mengatakan pada malam Selasa.

* * * * * * * *

Kisah Nabi Musa Dengan Wanita Penzina

Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh

176

Page 177: Mix of Islamic Story

wajahnya. Tanpa hias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah mengoyak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk".

Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia Berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya. Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya."

"Apakah dosamu wahai wanita?" tanya Nabi Musa a.s. terkejut.

"Saya takut mengatakannya." jawab wanita cantik. "Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa. Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya... telah berzina.

"Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak. Perempuan itu meneruskan, "Dari perzinaan itu saya pun lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya... cekik lehernya sampai... mati," ucap wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya. Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang ia menghardik, "Perempuan bejat, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"... teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.

Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah keluar. Dia terantuk-antuk keluar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tidak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tidak tahu mau dibawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa.

Jibril lalu bertanya, "Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?" Nabi Musa terperanjat. "Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril. "Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang nista itu?"

"Ada!" jawab Jibril dengan tegas. "Dosa apakah itu?" tanya Musa a.s. "Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina."

177

Page 178: Mix of Islamic Story

Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Nabi Musa memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut. Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sholat itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Bererti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya.

Sedang orang yang bertaubat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh bererti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya.

Malah dalam satu hadis Nabi s.a.w. berkata "Barangsiapa yang meninggalkan sholat dengan sengaja, maka ia kafir terang-terangan" (H.R. Atthabarani)

Dalam hadis Nabi s.a.w. disebutkan : "Orang yang meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Quran, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah. Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari di akhirat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia."

Al-Ghazzali berkata: "Jika ada orang berkata, bahwa ia telah mencapai satu tingkat disisi Allah s.w.t. hingga ia tidak wajib sholat, maka tidak ragu dibunuh orang itu, dan membunuh orang yang seperti itu lebih afdal dari pada membunuh 100 orang kafir."

Ahmad bin Hanbal berkata: "Tidak sah menikah dengan wanita yang meninggalkan sholat, tetapi dalam mazhab kami: Menikah dengan wanita kitabiyah dzimmiyah lebih baik daripada menikah dengan wanita yang meniggalkan sholat."

Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita penzina, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubuilaiik.

178

Page 179: Mix of Islamic Story

* * * * * * * *

Kisah Qarun Yang Binasa Dengan Hartanya

Qarun adalah kaum Nabi Musa, berkebangsaan Israel, dan bukan berasal dari suku Qibthi (Gypsy, bangsa Mesir). Allah mengutus Musa kepadanya seperti diutusnya Musa kepada Fir'aun dan Haman. Allah telah mengurniai Qarun harta yang sangat banyak dan perbendaharaan yang melimpah ruah yang banyak memenuhi peti simpanan. Perbendaharaan harta dan peti-peti ini sangat berat untuk diangkat karena beratnya isi kekayaan Qarun. Walaupun diangkat oleh beberapa orang lelaki kuat dan kekar pun, mereka masih kewalahan.

Qarun mempergunakan harta ini dalam kesesatan, kezaliman dan permusuhan serta membuatnya sombong. Hal ini merupakan musibah dan bencana bagi kaum kafir dan lemah di kalangan Bani Israil. Dalam memandang Qarun dan harta kekayaannya, Bani Israil terbahagi atas dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok orang yang beriman kepada Allah dan lebih mengutamakan apa yang ada di sisi-Nya. Karena itu mereka tidak terpedaya oleh harta Qarun dan tidak berangan-angan ingin memilikinya. Bahkan mereka memprotes kesombongan, kesesatan dan kerusakannya serta berharap agar ia menafkahkan hartanya di jalan Allah dan memberikan kontribusi kepada hamba-hamba Allah yang lain. Adapun kelompok kedua adalah yang terpukau dan tertipu oleh harta Qarun karena mereka telah kehilangan tolok ukur nilai, landasan dan asas yang dapat digunakan untuk menilai Qarun dan hartanya. Mereka menganggap bahwa kekayaan Qarun merupakan bukti keridhaan dan kecintaan Allah kepadanya. Maka mereka berangan-angan ingin bernasib seperti itu.

Qarun mabuk dan terlena oleh melimpahnya harta dan kekayaan. Semua itu membuatnya buta dari kebenaran dan tuli dari nasihat-nasihat orang mukmin. Ketika mereka meminta Qarun untuk bersyukur kepada Allah atas segala nikmat harta kekayaan dan memintanya untuk memanfaatkan hartanya dalam hal yang bermanfaat, kabaikan dan hal yang halal karena semua itu adalah harta Allah, ia justru menolak seraya mengatakan "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku"

Suatu hari, keluarlah ia kepada kaumnya dengan kemegahan dan rasa bangga, sombong dan congkaknya. Maka hancurlah hati orang fakir dan silaulah penglihatan mereka seraya berkata, "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti

179

Page 180: Mix of Islamic Story

apa diberikan kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar." Akan tetapi orang-orang mukmin yang dianugerahi ilmu menasihati orang-orang yang tertipu seraya berkata, "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal soleh…."

Terjadilah sunnatullah atasnya dan murka Allah menimpanya. Hartanya menyebabkan Allah murka, menyebabkan dia hancur, dan datangnya siksa Allah. Maka Allah membenamkan harta dan rumahnya ke dalam bumi, kemudian terbelah dan mengangalah bumi, maka tenggelamlah ia beserta harta yang dimilikinya dengan disaksikan oleh orang-orang Bani Israil. Tidak seorangpun yang dapat menolong dan menahannya dari bencana itu, tidak bermanfaat harta kekayaan dan perbendaharan-nya.

Tatkala Bani Israil melihat bencana yang menimpa Qarun dan hartanya, bertambahlah keimanan orang-orang yang beriman dan sabar. Adapun mereka yang telah tertipu dan pernah berangan-angan seperti Qarun, akhirnya mengetahui hakikat yang sebenarnya dan terbukalah tabir, lalu mereka memuji Allah karena tidak mengalami nasib seperti Qarun. Mereka berkata, "Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezeki bagi sesiapa saja yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita. benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah)."

Penyebutan Qarun Dalam Quran

Nama Qarun diulang sebanyak empat kali dalam Al-Quran, dua kali dalam surat al-Qashash, satu kali dalam surat al-Ankabut, dan satu kali dalam surat al-Mu'min. Penyebutan dalam surat al-Ankabut pada pembahasan singkat tentang pendustaan oleh tiga orang oknum thagut, yaitu Qarun, Fir'aun, dan Haman, lalu Allah menghancurkan mereka.

Dan (juga) Qarun, Fir'aun dan Haman. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa bukti-bukti) keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi, mereka berlaku sombong di (muka) bumi, dan tiadalah mereka orang-orang yang luput (dari kehancuran itu).

Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka diantara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu, kerikil dan diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan diantara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan diantara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya

180

Page 181: Mix of Islamic Story

mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri." (al-Ankabut: 39-40)

Penyebutan dalam surat al-Mu'min (Ghafir) pada kisah pengutusan Musa a.s. kepada tiga orang thagut yang mendustakannya. "Dan sesungguhnya telah Kami utus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata, kepada Fir'aun, Haman, dan Qarun, maka mereka berkata, Ia (Musa) adalah seorang ahli sihir yang pendusta." (al-Mu'min: 23-24)

* * * * * * * *

Kisah Rasulullah Dengan Daging Beracun

Abu Hurairah pernah meriwayatkan suatu kisah katanya: "Ketika wilayah Khaibar telah ditakluki oleh pihak Islam, seekor kambing yang telah dibubuh racun telah diberikan kepada baginda Rasulullah oleh seorang Yahudi yang ada di sini." Ketika orang-orang Yahudi dihadapkan didepan baginda, maka baginda pun berkata: "Aku ingin bertanya kepada kamu semua, bolehkah kamu berkata benar?". Meraka menjawab: "Boleh Ya Abu Qasim." Rasulullah pun bertanya: "Siapakah bapanya." Bila mereka menjawab si fulan dan si fulan, baginda mengatakan mereka itu berdusta kepadanya. Mereka berkata: "Tuan berkata benar."

Baginda lalu bertanya: "Bisakah kamu berucap benar jika aku bertanya sesuatu?." Mereka menjawab: "Bisa Ya Abu Qasim. Jika kami berbohong tuan akan tahu juga, sebagaimana halnya tentang ayah kami." Baginda bertanya: "Siapakah yang akan masuk ke neraka." Mereka menjawab: "Kami hanya akan dimasukkan sebentar saja, kemudian tuan akan mengikuti kami." Kata Rasulullah selanjutnya: "Masuklah kamu ke dalamnya dengan hina. Demi Allah aku bersumpah bahwa kami tidak akan mengikuti kamu ke dalamnya." Baginda kemudiannya berkata: "Bisakah kamu berucap benar jika aku tanyakan sesuatu?" Lalu mereka menjawab: "Bisa Ya Abu Qasim".

Rasulullah s.a.w. lalu bertanya: "Apakah kamu yang membubuh racun pada daging kambing ini?." Mereka menjawab bahwa merekalah yang melakukannya dan apabila ditanya apakah sebabnya, mereka menjawab: "Kami mau membunuh engkau, jika engkau seorang pendusta tetapi sekiranya engkau seorang yang benar, racun itu tidak akan dapat membunuhmu. (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari)

181

Page 182: Mix of Islamic Story

* * * * * * * *

Kisah Saiyidina Umar Dengan Pendeta

Sayidina Umar r.a. adalah seorang Khalifah Islam yang tegas dalam menjalankan pemerintahan. Sungguhpun demikian baginda suka berlaku lembut dan santun terhadap orang miskin, lemah, Kaum Zimmi bahkan terhadap penduduk bukan Islam yang telah ditaklukinya.

Ketika tentara Islam sukses menakluki wilayah Il'ya di Baitul-Maqdis, penduduk-penduduk yang beragama Kristen berserta Pendeta Besarnya menghendaki Kalifah Umar sendiri datang untuk membuat perjanjian damai dengan mereka. Lalu berangkatlah baginda ke sana untuk membuat perjanjian damai yang berisi jaminan terhadap jiwa, serta harta benda, gereja-gereja, salib-salib dan hal-hal yang berkenaan soal-soal hubungan antara agama. Dalam perjanjian tersebut Umar r.a. melarang berlaku keras terhadap penganut-penganut agama Kristen serta tindakan-tindakan yang mendatangkan kesusahan kepada mereka.

Ketika Umar r.a. bersama Pendeta Besar di gereja Al-Qiamah, masuklah waktu sholat. Saiyidina Umar bergegas keluar untuk sholat pada suatu sudut gereja itu. Hal ini diketahui oleh pendeta besar, lalu berkata kepada Saiyidina Umar r.a.: "Silahkan sholat di dalam Ya Amirul Mukminin." Jawab Umar r.a. "Terima kasih tuan. Saya sengaja sholat di luar supaya di belakang hari kelak jangan ada orang berkata Umar mau menukarkan gereja kepada masjid, lalu diikuti pula oleh kaum muslimin yang lain." Demikianlah ketinggian akhlak Saiyidina Umar r.a. dalam hal sekecilpun ditimbangkannya juga.

* * * * * * * *

Kisah Seekor Ulat Dengan Nabi Daud a.s.

Dalam sebuah kitab Imam Al-Ghazali menceritakan pada suatu ketika tatkala Nabi Daud a.s. sedang duduk dalam suraunya sambil membaca kitab az-Zabur, dengan tiba-tiba dia melihat seekor ulat merah pada debu.

Lalu Nabi Daud a.s. berkata pada dirinya, "Apa yang dikehendaki Allah dengan ulat ini?"

182

Page 183: Mix of Islamic Story

Baru saja Nabi Daud selesai berkata begitu, maka Allah pun mengizinkan ulat merah itu berkata-kata. Lalu ulat merah itu pun mula berkata-kata kepada Nabi Daud a.s. "Wahai Nabi Allah! Allah S.W.T telah mengilhamkan kepadaku untuk membaca 'Subhanallahu walhamdulillahi wala ilaha illallahu wallahu akbar' setiap hari sebanyak 1000 kali dan pada malamnya Allah mengilhamkan kepadaku supaya membaca 'Allahumma solli ala Muhammadin annabiyyil ummiyyi wa ala alihi wa sohbihi wa sallim' setiap malam sebanyak 1000 kali.

Setelah ulat merah itu berkata demikian, maka dia pun bertanya kepada Nabi Daud a.s. "Apakah yang dapat kamu katakan kepadaku agar aku dapat faedah darimu?"

Akhirnya Nabi Daud menyedari akan kealpaannya karena memandang remeh akan ulat tersebut, dan dia sangat takut kepada Allah S.W.T. maka Nabi Daud a.s. pun bertaubat dan menyerah diri kepada Allah S.W.T.

Begitulah sikap para Nabi a.s. apabila mereka menyadari kealpaan yang telah dilakukan maka dengan segera mereka akan bertaubat dan menyerah diri kepada Allah S.W.T. Kisah-kisah yang terjadi pada zaman para nabi bukanlah untuk kita ingat sebagai bahan sejarah, tetapi hendaklah kita jadikan sebagai teladan supaya kita tidak memandang rendah kepada apa saja makhluk Allah yang berada di bumi yang sama-sama kita tumpangi ini.

* * * * * * * *

Kisah Tsabit Disuruh Kahwin Karena Sebiji Apel

Seorang lelaki yang soleh bernama Tsabit bin Ibrahim sedang berjalan di pinggiran kota Kufah. Tiba-tiba dia melihat Sebuah apel jatuh keluar pagar sebuah kebun buah-buahan. Melihat apel yang merah ranum itu tergeletak di tanah membuat air liur Tsabit terbit, apalagi di hari yang panas dan tengah kehausan. Maka tanpa berfikir panjang dipungut dan dimakannyalah buah apel yang lazat itu, akan tetapi baru setengahnya di makan dia teringat bahwa buah itu bukan miliknya dan dia belum mendapat izin pemiliknya.

Maka ia segera pergi kedalam kebun buah-buahan itu hendak menemui pemiliknya agar meminta dihalalkan buah yang telah dimakannya. Di kebun itu ia bertemu dengan seorang lelaki. Maka langsung saja dia berkata, "Aku sudah makan setengah dari buah apel ini. Aku berharap anda menghalalkannya". Orang

183

Page 184: Mix of Islamic Story

itu menjawab, "Aku bukan pemilik kebun ini. Aku Khadamnya yang ditugaskan menjaga dan mengurus kebunnya".

Dengan nada menyesal Tsabit bertanya lagi, "Dimana rumah pemiliknya? Aku akan menemuinya dan minta agar dihalalkan apel yang telah ku makan ini." Pengurus kebun itu memberitahukan, "Apabila engkau ingin pergi kesana maka engkau harus menempuh perjalan sehari semalam".

Tsabit bin Ibrahim bertekad akan pergi menemui si pemilik kebun itu. Katanya kepada orang tua itu, "Tidak mengapa. Aku akan tetap pergi menemuinya, meskipun rumahnya jauh. Aku telah memakan apel yang tidak halal bagiku karena tanpa izin pemiliknya. Bukankah Rasulullah s.a.w. sudah memperingatkan kita melalui sabdanya: "Siapa yang tubuhnya tumbuh dari yang haram, maka ia lebih layak menjadi umpan api neraka"

Tsabit pergi juga ke rumah pemilik kebun itu, dan setiba di sana dia langsung mengetuk pintu. Setelah si pemilik rumah membukakan pintu, Tsabit langsung memberi salam dengan sopan, seraya berkata," Wahai tuan yang pemurah, saya sudah terlanjur makan setengah dari buah apel tuan yang jatuh ke luar kebun tuan. Karena itu maukah tuan menghalalkan apa yang sudah ku makan itu?"

Lelaki tua yang ada dihadapan Tsabit mengamatinya dengan cermat. Lalu dia berkata tiba-tiba, "Tidak, aku tidak bisa menghalalkannya kecuali dengan satu syarat." Tsabit merasa khawatir dengan syarat itu karena takut ia tidak dapat memenuhinya. Maka segera ia bertanya, "Apa syarat itu tuan?" Orang itu menjawab, "Engkau harus mengawini putriku !"

Tsabit bin Ibrahim tidak memahami apa maksud dan tujuan lelaki itu, maka dia berkata, "Apakah karena hanya aku makan setengah buah apelmu yang keluar dari kebunmu, aku harus mengawini putrimu?"

Tetapi pemilik kebun itu tidak mempedulikan pertanyaan Tsabit. Ia malah menambahkan, katanya, "Sebelum pernikahan dimulai engkau harus tahu dulu kekurangan-kekurangan putriku itu. Dia seorang yang buta, bisu, dan tuli. Lebih dari itu ia juga seorang yang lumpuh!"

Tsabit amat terkejut dengan keterangan si pemilik kebun. Dia berpikir dalam hatinya, apakah perempuan seperti itu patut dia persunting sebagai isteri gara-gara setengah buah apel yang tidak dihalalkan kepadanya? Kemudian pemilik kebun itu menyatakan lagi, "Selain syarat itu aku tidak bisa menghalalkan apa yang telah kau makan!"

184

Page 185: Mix of Islamic Story

Namun Tsabit kemudian menjawab dengan mantap, "Aku akan menerima pinangannya dan perkawinanya. Aku telah bertekad akan mengadakan transaksi dengan Allah Rabbul 'alamin. Untuk itu aku akan memenuhi kewajiban-kewajiban dan hak-hakku kepadanya karena aku amat berharap Allah selalu meridhoiku dan mudah-mudahan aku dapat meningkatkan kebaikan-kebaikanku di sisi Allah Ta'ala".

Maka pernikahan pun dilaksanakan. Pemilik kebun itu menghadirkan dua saksi yang akan menyaksikan akad nikah mereka. Sesudah pernikahan selesai, Tsabit dipersilahkan masuk menemui isterinya. Sewaktu Tsabit hendak masuk kamar pengantin, dia berpikir akan tetap mengucapkan salam walaupun isterinya tuli dan bisu, karena bukankah malaikat Allah yang berkeliaran dalam rumahnya tentu tidak tuli dan bisu juga. Maka iapun mengucapkan salam, "Assalamu"alaikum..."

Tak disangka sama sekali wanita yang ada dihadapannya dan kini resmi jadi isterinya itu menjawab salamnya dengan baik. Ketika Tsabit masuk hendak menghampiri wanita itu , dia mengulurkan tangan untuk menyambut tangannya. Sekali lagi Tsabit terkejut karena wanita yang kini menjadi isterinya itu menyambut uluran tangannya.

Tsabit sempat terhentak menyaksikan kenyataan ini. "Kata ayahnya dia wanita tuli dan bisu tetapi ternyata dia menyambut salamnya dengan baik. Jika demikian berarti wanita yang ada dihadapanku ini dapat mendengar dan tidak bisu. Ayahnya juga mengatakan bahwa dia buta dan lumpuh tetapi ternyata dia menyambut kedatanganku dengan ramah dan mengulurkan tangan dengan mesra pula", Kata Tsabit dalam hatinya. Tsabit berfikir, mengapa ayahnya menyampaikan berita-berita yang bertentangan dengan yang sebenarnya ?

Setelah Tsabit duduk di samping isterinya, dia bertanya, "Ayahmu mengatakan kepadaku bahwa engkau buta. Mengapa?" Wanita itu kemudian berkata, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah melihat apa-apa yang diharamkan Allah". Tsabit bertanya lagi, "Ayahmu juga mengatakan bahwa engkau tuli, mengapa?" Wanita itu menjawab, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah mau mendengar berita dan cerita orang yang tidak membuat ridha Allah.

Ayahku juga mengatakan kepadamu bahwa aku bisu dan lumpuh, bukan?" Tanya wanita itu kepada Tsabit yang kini sah menjadi suaminya. Tsabit mengangguk perlahan mengiyakan pertanyaan isterinya. Selanjutnya wanita itu berkata, "aku dikatakan bisu karena dalam banyak hal aku hanya menggunakan lidahku untuk menyebut asma Allah Ta'ala saja. Aku juga dikatakan lumpuh karena kakiku tidak pernah pergi ke tempat-tempat yang boleh menimbulkan kegusaran Allah Ta'ala".

185

Page 186: Mix of Islamic Story

Tsabit amat bahagia mendapatkan isteri yang ternyata amat soleh dan wanita yang memelihara dirinya. Dengan bangga ia berkata tentang isterinya, "Ketika kulihat wajahnya... Subhanallah, dia bagaikan bulan purnama di malam yang gelap".

Tsabit dan isterinya yang salihah dan cantik itu hidup rukun dan berbahagia. Tidak lama kemudian mereka dikurniakan seorang putra yang ilmunya memancarkan hikmah ke seluruh penjuru dunia, Beliau adalah Al Imam Abu Hanifah An Nu'man bin Tsabit.

* * * * * * * *

Kuda Mati Hidup Lagi

Kisah ini adalah mengenai seorang pemuda bernama Nauf yang bercita-cita untuk berdakwah dan mengislamkan sebuah negeri yang diperintah oleh seorang Raja yang bernama Faris. Walau apa pun halangan yang akan di tempuhi nanti, beliau tetap akan ke istana tersebut untuk menyampaikan syiar Islam.

Pada suatu hari Nauf berjalan-jalan menuju ke istana dengan harapan dia dapat memasuki istana tersebut. Sampai di pintu gerbang beliau melihat anak-anak sedang bermain dadu. Nauf memerhatikan dengan penuh minat dan kemudiannya beliau diajak bermain bersama. Di dalam permainan tersebut sudah tentu kemenangan berpihak kepada Nauf karena beliau seorang dewasa. Hasil dari kemenangan tersebut beliau dapat mengumpulkan sebanyak 40 dirham. Seorang anak Perdana Menteri sungguh kagum di atas permainannya dan mengajak Nauf ke rumahnya. Nauf berkata "Saya tidak bisa pergi ke rumahmu, karena belum mendapat izin daripada ayahmu". sambung Nauf lagi "Kamu pulanglah dahulu dan beritahu ayahmu". "Baiklah" kata anak itu.

Anak itu pulang ke rumah dan meminta izin dari ayahnya. Setelah mendapat izin daripada ayahnya, anak itu terus pergi menemui Nauf dan mengajak ke rumahnya. Nauf berkata di dalam hatinya "Inilah peluang baik bagi ku karena aku dapat menyampaikan dakwah kepadanya nanti".

Tatkala sampai di rumah Perdana Menteri dan waktu hendak melangkah masuk kerumah Nauf membaca "Bismillah" dan semua setan yang berada di situ berhamburan lari karena takut bacaan tadi. Untuk memuliakan tamu yang datang, Perdana Menteri menghidangkan makanan dan minuman, baru saja makanan dihidangkan setan-setan kembali datang untuk menikmati makanan yang sedang dihidangkan. Melihatkan keadaan ini Nauf membaca "Bismillah" sekali lagi dan

186

Page 187: Mix of Islamic Story

setan-setan berhamburan lari. Perdana Menteri keheranan dan bertanya kepada Nauf "Siapa kamu sebenarnya dan bagaimana kamu bisa menghalau setan-setan tersebut" Nauf memberitahu bahwa dia telah diutuskan oleh Nabi Isa untuk mengajak tuan hamba, raja yang memerintah negeri ini dan sekalian rakyaknya untuk beriman kepada Allah.

Nauf berkata lagi " Allah Maha Esa tiada Tuhan lain melaikan Dia, Allahlah yang menjadikan alam ini dan memberi rezeki kepada sekalian hambanya. Dia berkuasa menghidupkan kamu dan mematikan kamu". Katanya lagi "Oleh itu kamu sepatutnya menyembah Allah dan bukannya menyembah berhala atau patung-patung karena ia adalah perbuatan setan". Setelah mendengar kata-kata Nauf, Pedana Menteri sangat tertarik dan beliau telah memeluk Islam. Oleh karena beliau tidak ingin diketahui oleh Raja Faris beliau sholat secara diam-diam dan bersembunyi.

Suatu hari Perdana Menteri balik dari istana dengan keadaan muram dan tidak seceria seperti biasa. Nauf bertanya kepada Perdana Menteri "Kenapakah tuan hamba bermuram durja sedemikian rupa dan saya tidak pernah melihat keadaan tuan hamba seperi ini" jawab Perdana Menteri "Raja Faris sedang berduka karena seekor kuda yang disayanginya telah mati. Baginda sangat kasih kepada kuda tersebut melebihi daripada harta benda yang lain". Nauf berkata kepada Perdana Menteri "Beritahulah Raja kamu bahwa saya bisa membantu menghidupkan lagi kuda itu".

Perdana Menteri pergi ke istana dan memberitahu baginda bahwa ada seorang pemuda yang sangat alim dan sanggup menghidupkan kembali kuda tuanku. Baginda memerintahkan Perdana Menteri supaya mengundang pemuda tersebut ke istana. Setelah berada di istana, Raja Faris berkata kepada Nauf "Betulkah kamu dapat menghidupkan kembali kuda ku?" Nauf berkata, "Saya bisa menghidupkan kembali kuda tuanku dengan keizinan Allah dengan syarat tuanku memperkenankan permintaan saya. Raja Faris menyetujui permintaan tersebut. Nauf bertanya kepada Raja Faris "Siapakah keluarga tuanku yang berada di dalam istana ini?" Raja Faris menjawab "Aku hanya mempunyai seorang ayah dan isteri saja". "Baiklah, panggil mereka berdua dan sekalian rakyat supaya berkumpul di sini" kata Nauf. Baginda memerintahkan Perdana Menteri supaya memanggil ayahanda baginda, permaisuri dan sekalian rakyat supaya berkumpul di istana.

Setelah semuanya berkumpul Nauf memegang salah satu kaki kuda dan menyebut "La ila ha illallah" maka kaki kuda tersebut mula bergerak dan Nauf menyuruh Raja Faris, ayahandanya dan isterinya supaya memegang seorang satu kaki dan menyebut sebagaimana yang diucapnya tadi. Mereka pun melakukan-

187

Page 188: Mix of Islamic Story

nya dan baru saja mereka mengucapkan kalimah tersebut dengan izin Allah ketiga-tiga kaki yang dipegang oleh baginda, permaisuri dan ayahanda Raja Fariz bergerak kesemuanya. Perintah Nauf seterusnya,"Suruhlah rakyat baginda menyebut kalimat tersebut untuk mengerakkan badan kuda ini" Raja Faris memerintahkan rakyatnya untuk menyebut kalimat tersebut. Dengan izin Allah kuda tersebut bangkit dan kembali hidup seperti sediakala.

Kini Raja Faris dan rakyatnya telah beriman kepada Allah dan Nauf berasa senang hati karena cita-citanya untuk berdakwah dan mengislamkan mereka telah dimakbulkan oleh Allah.

* * * * * * * *

Malaikat di rumahmu

Suatu hari seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Dia bertanya kepada Tuhan : "Para malaikat disini mengatakan bahwa besok engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup disana, saya begitu kecil dan lemah?"

Dan Tuhan menjawab, "Saya telah memilih satu malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu."

"Tapi disini, di dalam surga, apa yang pernah saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini sudah cukup bagi saya untuk berbahagia."

"Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari. Dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih berbahagia."

"Dan bagaimana saya boleh mengerti saat orang-orang bercakap kepadaku jika saya tidak mengerti bahasa mereka?"

"Malaikatmu akan bercakap kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar; dan dengan penuh kesabaran dan perhatian, dia akan mengajarkan bagaimana cara kamu bercakap."

"Dan apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadaMu?"

"Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa."

"Saya mendengar bahwa di Bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya?"

188

Page 189: Mix of Islamic Story

"Malaikatmu akan melindungimu, walaupun hal tersebut mungkin dapat mengancam jiwanya."

"Tapi, saya pasti akan merasa sedih karena tidak melihatMu lagi."

"Malaikatmu akan menceritakan padamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu boleh kembali kepadaKu, walaupun sesungguhnya Aku akan selalu berada di sisimu."

Saat itu Surga begitu tenangnya sehingga suara dari Bumi dapat terdengar, dan sang anak bertanya perlahan, "Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bolehkah Kamu memberitahuku nama malaikat tersebut ?

"Kamu akan memanggil malaikatmu, Ibu."

Ingatlah selalu kasih sayang ibu, berdoalah untuknya dan cintailah dia sepanjang masa.

* * * * * * * *

Mengapa Al-Quran Dibukukan

Ketika wafatnya junjungan kita Nabi Muhammad s.a.w. terjadilah suatu peristiwa seorang penipu bernama Musailamah Al-Kazzab menggelar dirinya sebagai nabi. Maka orang yang lemah imannya banyaklah yang kembali murtad.

Ketika keadaan bertambah genting Saiyidina Abu Bakar r.a. telah mengisytiharkan perang untuk memberantas gejala buruk ini, maka terjadilah satu peperangan yang hebat. Dengan bantuan Allah s.w.t. tentara Islam dapat menewaskan dan membunuh Musailamah. Dalam peperangan ini banyak para hafiz yang terbunuh. Hal ini amat membimbangkan Saiyidina Abu Bakar. Maka beliau memerintahkan Zaid bin Thabith untuk mengumpulkan lembaran ayat-ayat Al-Quran untuk dibukukan. Saat mendengar perintah itu Zaid berkata : “Dengan nama Allah, jika tuan hamba menyuruh hamba memindah gunung dari satu tempat ke satu tempat yang lain tidaklah ia membebankanku dari mengumpulkan lembaran ayat-ayat Al-Quran. Bagaimanakah sanggup tuan hamba melakukan sesuatu yang baginda sendiri tidak malakukannya?" Saiyidina Abu Bakar r.a. menerangkan bahwa tindakan ini terpaksa dibuat demi menyelamatkan Al-Quran dari kepunahan.

Setelah Zaid mendengar penerangan itu, maka ia pun menemui penduduk-penduduk di situ dan mengumpulkan satu demi satu lembaran ayat-

189

Page 190: Mix of Islamic Story

ayat Al-Quran dari mereka yang ada menyalinnya. Zaid r.a. juga menemui para hafiz yang menghafalnya dalam hati mereka sehingga dapatlah Zaid mengumpulkan hingga ayat yang terakhir.

* * * * * * * *

Mengenal Dermawan Teragung Dunia

Saiyidina Abu Bakar r.a. merupakan seorang hartawan dan juga jutawan yang sanggup dengan rela hati ikhlas memberikan seluruh harta bendanya bagi suatu perjuangan suci, lalu sanggup pula hidup miskin karenanya. Beliau adalah diantara orang yang mula-mula sekali memeluk Islam dan menjadi sahabat baginda Rasulullah s.a.w yang paling karib serta paling disayangi.

Sebelum memeluk Islam lagi Saiyidina Abu Bakar r.a. sudah terkenal sebagai seorang bangsawan Arab yang kaya, baik akhlak serta di hormati oleh masyarakat Quraisyh Mekah. Tetapi setelah ia memeluk Islam, beliau merupakan tokoh Islam yang utama sekali dengan mengorbankan seluruh harta bendanya bagi menegakkan agama Islam di Tanah Arab. Dikalangan para sahabat dialah orang yang paling murah hati dan dermawan sekali.

Pernah dalam peperangan Tabuk, Rasulullah telah meminta pada sekalian umat Muslimin agar mengorbankan harta mereka pada jalan Allah. Maka datanglah Saiyidina Abu Bakar r.a. membawa seluruh harta bendanya, lalu diletakkan antara dua tangan baginda. Melihat banyaknya harta yang dibawa oleh Abu Bakar r.a. itu baginda menjadi terkejut lalu bertanya kepadanya: "Hai sahabatku yang budiman, kalau sudah seluruh harta bendamu kau korbankan, apakah lagi yang akan kau tinggalkan untuk anak-anak dan isterimu?." Pertanyaan Rasulullah s.a.w. dijawab oleh Saiyidina Abu Bakar r.a. dengan tenang sambil tersenyum, katanya: "Saya tinggalkan mereka Allah dan rasul-Nya." Demikianlah kehebatan jiwa Saiyidian Abu Bakar Al-Siddiq r.a. yang tiada bandingannya di dunia hingga hari ini.

* * * * * * * *

190

Page 191: Mix of Islamic Story

Mimpi Hasan Al-Bashri

Antara Hasan Al-Bashri dan Ibnu Sirin ada rasa sentimen. Keduanya tidak mau saling menyapa. Setiap kali mendengar orang lain menyambut nama Ibnu Sirin, Hasan Al-Bashri merasa tidak suka : "Jangan sebut nama orang yang berjalan dengan lagak sombong itu di hadapanku," katanya.

Pada suatu malam Hasan Al-Bashri bermimpi seolah-olah ia sedang bertelanjang di kandang binatang sambil membuat sebatang tongkat. Pagi hari ketika ia bangun, ia merasa bingung dengan mimpinya itu. Tiba-tiba ia ingat bahwa Ibnu Sirin yang kurang ia sukai adalah orang yang pandai menafsirkan mimpi.

Merasa malu bertemu sendiri, ia lalu meminta tolong seorang teman dekatnya : "Temui Ibnu Sirin, dan ceritakan mimpiku ini seakan-akan kamu sendiri yang mengalaminya," pesannya. Teman dekat Hasan Al-Bashri itu segera menemui Ibnu Sirin. Begitu selesai menceritakan isi mimpi tersebut, Ibnu Sirin langsung berkata:

"Bilang kepada orang yang mengalami mimpi ini, jangan menanyakannya kepada orang yang berjalan dengan lagak sombong. Kalau berani suruh ia datang sendiri kemari."

Mendengar laporan yang disampaikan temannya ini, Hasan Al-Bashri kesal. Ia bingung, dan merasa tercabar. Setelah berfikir sejenak, akhirnya ia memutuskan untuk bertemu langsung dengan Ibnu Sirin. Ia tidak peduli dengan rasa malu atau gengsi.

"Antarkan aku ke sana," katanya. Begitu melihat kedatangan Hasan Al-Bashri, Ibnu Sirin menyambutnya dengan baik. Setelah saling mengucap salam dan berjabat tangan, masing-masing lalu mengambil tempat duduk yang agak berjauhan.

"Sudahlah, kita tidak usah berbasa-basi. Langsung saja, aku bingung memikirkan dan menafsirkan sebuah mimpi," kata Hasan Al-Bashri.

"Jangan bingung," kata Ibnu Sirin." Telanjang dalam mimpimu itu adalah ketelanjangan dunia. Artinya, engkau sama sekali tidak bergantung padanya karena engkau memang orang yang zuhud. Kandang binatang adalah lambang dunia yang fana itu sendiri. Engkau telah melihat dengan jelas keadaan yang sebenarnya. Sedangkan sebatang tongkat yang engkau buat itu adalah

191

Page 192: Mix of Islamic Story

lambang hikmah yang anda katakan, dan mendatangkan manfaat bagi ramai orang."

Sesaat Hasan Al-Bashri terkesima. Ia kagum pada kehebatan Ibnu Sirin sebagai ahli tafsir mimpi, dan percaya sekali pada penjelasannya.

"Tetapi bagaimana engkau tahu kalau aku yang mengalami mimpi itu?" tanya Hasan Al-Bashri.

"Ketika teman engkau menceritakan mimpi tersebut kepadaku, aku berfikir, menurutku, hanya engkau yang layak mengalaminya." jawab Ibnu Sirin.

Sumber : Kitab Wafyat al-A'yan oleh al-Shafadi

* * * * * * * *

Musuh Dalam Selimut

Saiyidina Usman bin Affan diangkat menjadi Khalifah setelah Sayidina Umar bin Khatab dibunuh oleh musuh dalam selimut dari golongan kaum munafik. Ketika itu keadaan masih lagi dilanda pergolakan dan keresahan. Dengan ketegasan sikap dan kebijaksanaan Sayidina Usman suasana pemerintahan dapat dikendalikan secara aman oleh Khalifah yang berjiwa lembut itu. Banyak penganut agama lain datang berduyun-duyun masuk Islam. Salah seorang daripadanya adalah seorang pemuda Yahudi dari Yaman yang bernama Abdullah bin Saba'.

Namun ternyata Abdullah bin Saba' mempunyai tujuan lain dibalik memeluk Islam. Ia mengharapkan Khalifah selaku penguasa negara akan memberikan kehormatan kepadanya. Maka berangkatlah Abdullah bin Saba' ke Madinah. Ia meminta izin mengadap Khalifah. Setelah diperkenankan ia menyampaikan keinginannya agar diberi kedudukan tinggi di salah satu jabatan terpinting dalam bidang apa saja. Tetapi Saiyidina Usman menolak dan berkata "Aku hanya seorang pelayan umat. Aku diangkat menjadi Khalifah bukanlah atas keinginanku bahkan atas kesepakatan para sahabat yang lain."

Saiyidina Usman berkata lagi "Tidakkah tuan tahu bahwa jabatan bukanlah satu kehormatan tetapi merupakan satu amanah." sambung Khalifah lagi "Apakah tuan sudah sanggup memikul amanah itu sedangkan tuan baru saja memeluk Islam dan lebih daripada itu tidak layak sesuatu kedudukan diminta

192

Page 193: Mix of Islamic Story

atau diminati, karena Allah jualah yang memberi atau mencabut kedudukan seseorang."

Abdullah bin Saba' keluar dengan perasaan gelap. Ia telah bersusah memeluk Islam dan kemudian menempuh perjalanan yang jauh dengan harapan untuk memperoleh sanjungan dan mendapat jabatan tinggi, tetapi ternyata hanya memperolehi nasihat dan teguran. Semenjak dari itu Abdullah bin Saba' menyimpan dendam kepada Khalifah, umat Islam dan agama Islam. Ia bertekad untuk membinasakan umat Islam dan mengacaukan ajarannya.

Maka Abdullah bin Saba' berkeliling kemana-mana dan berbisik-bisik sambil menabur fitnah kepada orang banyak dengan berkata bahwa pewaris dan Khalifah yang sah adalah Saiyidina Ali bin Abi Thalib. Sebagian daripada mesyarakat telah terpengaruh dengan hasutan tersebut sehingga mereka menumbuhkan kumpulan yang dipanggil Syiah Saba'iyah yakni kaum Syiah sekarang.

Bagitu busuknya fitnah yang disebarkan oleh Abdullah bin Saba' sehingga ia berani berkata "Sesungguhnya yang menjadi Nabi pilihan Allah adalah Ali bin Abi Thalib. Hanya kebetulan pada ketika itu malaikat Jibrail sedang mengantuk sehingga wahyu Allah diberikan kepada Muhammad yaitu orang yang tidak berhak."

Mendengar khabar beracun seperti itu Saiyidina Ali bin Abi Thalib sangat marah dan tatkala beliau diangkat menjadi Khalifah keempat menggantikan Khalifah Saiyidina Usman bin Affan atas perintahnya Abdullah bin Saba' diusir dari Madinah.

* * * * * * * *

Nabi Danial a.s. Dengan Singa

Suatu saat, Raja Bukhatnezar datang ke Baitul Maqdis dari negeri Syam. Dia membunuh orang-orang Bani Israil dan merebut secara paksa kota Baitul Maqdis serta menawan banyak orang dari mereka. Di antara mereka yang ditawan adalah Nabi Danial a.s.

Sebelumnya, Raja ini didatangi oleh para ahli nujum (peramal) dan orang-orang cendekiawan saat itu. Mereka semua mengatakan, 'pada malam ini dan ini akan dilahirkan seorang bayi yang nantinya akan menghinakan dan menghancurkan kerajaanmu.' Maka Raja itu berjanji dan bersumpah, 'Demi

193

Page 194: Mix of Islamic Story

Allah, tak ada seorang bayi pun yang lahir pada malam itu kecuali akan aku bunuh,' Di antara bayi-bayi yang lahir saat itu, hanya bayi Danial saja yang tidak dibunuh, tetapi dibuang ke hutan yang terdapat singa di dalamnya. Bayi Danial hanya sempat dijilat-jilat oleh seekor singa beserta anaknya dan tidak menyakitinya, sampai akhirnya datanglah ibunya. Saat dua binatang itu menjilatinya, maka Allah s.w.t. menyelamatkannya. Para cendekiawan daerah itu mengatakan, bahwa akhirnya Danial mengukir gambar dia beserta dua singa itu yang sedang menjilatinya, di atas batu cincinnya agar senantiasa tidak lupa akan nikmat Allah s.w.t. itu. (HR. Ibnu Abid-Dunya dengan sanad hasan).

Dalam redaksi riwayat lain disebutkan:

Ada seorang Nabi pada masa Bani Israil, jauh setelah Nabi Musa a.s. meninggal dunia, namanya Danial a.s. Dia didustakan oleh kaumnya. Bahkan akhirnya dia diciduk oleh raja yang berkuasa saat itu dan dilemparkan ke kandang seekor singa yang sudah dilaparkan.

Setelah Allah s.w.t. melihat, betapa besar perasaan tawakkalnya, juga kesabarannya, hanya karena mengharap keridhaanNya, maka Allah mencegah mulut-mulut singa itu untuk memakannya. Bahkan sampai Danial berdiri di atas kedua kakinya di hadapan singa yang sudah tunduk dan tidak lagi membahayakan. Kemudian Allah mengirim Irmiya dari Syam sehingga Danial dapat keluar dari masalah ini dan menumpas orang yang ingin membinasakannya'.

Dari Abdullah bin Abil Hudail, dia berkata: "Bukhtanashar telah melatih dua singa untuk berburu dan meletakkannya di dalam kandang. Kemudian dia menggiring Danial dan melemparkannya pada binatang tersebut. Tetapi singa itu tidak mengganggunya sama sekali. Danial pun, dengan izin Allah, untuk beberapa lama tinggal di dalam kandang. Tiba-tiba -suatu saat- dia ingin makan dan minum seperti lazimnya orang-orang. Maka Allah s.w.t. memerintahkan melalui wahyu kepada Irmiya yang saat itu berada di Syam, untuk menyediakan makanan dan minuman Danial. Maka dia berkata: "Ya Rabbi, aku sekarang berada di tanah suci (Baitul Maqdis), sementara Danial berada di kota Babilon di tanah Iraq." Lalu Allah mewahyukan lagi kepadanya: "Siapkanlah apa yang telah Aku perintahkan kepadamu. Aku akan kirim utusan yang akan membawamu ke sana beserta apa yang kau persiapkan." Akhirnya Irmiya melaksanakan perintah tersebut dan Allah mengirim utusan yang membawanya serta makanan yang dipersiapkannya. Sesampainya di depan gerbang kandang singa;

Danial berkata: "Siapa ini?"

194

Page 195: Mix of Islamic Story

Irmiya: "Aku Irmiya."

Danial: "Kenapa kau datang ke mari?"

Irmiya: "Aku diutus oleh Tuhanmu untuk menemuimu."

Danial: "Apakah Dia menyebut namaku?"

Irmiya: "Ya."

Danial: "Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang tidak melupakan orang yang mengingatNya. Segala puji bagi Allah yang kalau ada orang bertawakkal padaNya, maka Dia akan berikan kecukupan padanya. Segala puji bagi Allah yang kalau ada orang yang percaya kepadaNya, tidak akan Dia pasrahkan urusannya pada yang lain. Segala puji bagi Allah yang memberikan keselamatan atas kesabaran. Segala puji bagi Allah yang telah menyingkap kesulitan kita setelah ditimpa musibah. Segala puji bagi Allah, Dialah tempat kepercayaan kami, ketika kami berprasangka buruk atas amalan-amalan kami. Segala puji bagi Allah, Dia tempat harapan kami, ketika semua cara tertutup di hadapan kami."

* * * * * * * *

Nabi Ibrahim a.s. Dengan Orang Majusi

Pernah suatu hari Nabi Ibrahim a.s. menolak seorang tamu yang berkunjung ke rumahnya. Nabi Ibrahim berkata "Aku tidak menerima tamu seperti engkau selagi engkau tidak meninggalkan agamamu dan ajaran orang-orang Majusi". Orang Majusi itu meninggalkan rumah Nabi Ibrahim dengan perasaan dukacita sekali.

Sikap Nabi Ibrahim a.s. tidak disenangi Allah sehingga turunlah wahyu yang bermaksud "Apa kerugianmu jika engkau menerima tamu itu, walaupun dia mengingkari dan mengkafiri-Ku. Allah akan menggantikan makanan dan minuman yang engkau berikan kepadanya selama 70 tahun."

Setelah menerima wahyu tersebut Nabi Ibrahim sungguh menyesal di atas tindakannya dan keesokan harinya Nabi Ibrahim a.s. pergi mencari orang Majusi itu dan membujuknya supaya sudi datang ke rumahnya sekali lagi. Kata orang Majusi itu "Pelik sungguh, semalam engkau mengusirku, tetapi hari ini engkau mengajak aku pergi ke rumahmu". Nabi Ibrahim menceritakan tentang wahyu yang diterimanya setelah menghalau orang Majusi itu.

195

Page 196: Mix of Islamic Story

Orang Majusi itu berkata "Sungguh baik Tuhanmu memperlakukan aku begini, walaupun aku ini orang kafir". Orang Majusi itu berkata lagi "Ulurlah tanganmu, (sambil berjabat tangan) aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang lain melainkan Allah dan engkau adalah utusan Allah". Semenjak dari itu orang Majusi itu mengikuti ajaran Nabi Ibrahim a.s.

* * * * * * * *

Nabi Idris a.s. Menikam Mata Iblis

Dalam sebuah kitab diterangkan bahwa pada suatu hari sedang Nabi Idris a.s. duduk menjahit bajunya, maka dengan tiba-tiba berdiri di hadapan pintu rumah Nabi Idris seorang lelaki yang tidak dikenali dan ditangannya terdapat sebiji telur. Lalu ia berkata: "Wahai Nabi Idris! bisakah Tuhan kamu memasukkan dunia ini ke dalam telur yang sedang aku pegang?" Ketika Nabi Idris mendengar kata-kata lelaki itu, tahulah ia bahwa yang berbicara dengannya itu adalah iblis.

Lalu Nabi Idris berkata kepadanya: "Datanglah mendekat dan tanyalah apa yang hendak kamu ketahui." Setelah iblis menghampirinya maka Nabi Idris pun berkata: "Tuhanku dapat memasukkan dunia ini ke dalam apa saja, jangankan dalam telur yang kamu pengang itu, bahkan ia dapat memasukkan dunia ini ke dalam lubang jarum yang aku pegang."

Setelah menjawab pertanyaan yang dikemukakan oleh iblis itu, Nabi Idris dengan tiba-tiba menusuk mata iblis dengan jarum yang ada di tangannya. Alangkah terperanjatnya iblis dengan tindakan yang tidak diduga sama sekali. Lalu iblis pun lari meninggalkan Nabi Idris yang telah membutakan sebelah matanya. Iblis itu buta sebelah matanya sehingga tiba saat kebangkitan junjungan besar kita Nabi Muhammad s.a.w.

* * * * * * * *

Nabi Isa a.s. Dengan Si Rakus

Dahulu ada seorang lelaki yang datang kepada nabi Isa a.s., ia ingin sekali bersahabat dengan beliau, karena itu ia berkata : .... "Aku ingin sekali

196

Page 197: Mix of Islamic Story

bersahabat denganmu kemana saja engkau pergi." Jawab Isa a.s.: "Baiklah kalau demikian."

Pada suatu hari berjalanlah keduanya di tepi sungai dan makanlah berdua tiga potong roti, Nabi Isa a.s. satu potong dan satu potong untuk orang itu, sisa satu potong. Kemudian ketika Nabi Isa a.s. pergi minum ke sungai, dan kembai roti yang sepotong itu tidak ada, lalu beliau bertanya kepada sahabatnya: "Siapakah yang telah mengabil sepotong roti ?" Jawab sahabat itu: "Aku tidak tahu."

Maka berjalanlah keduanya, tiba-tiba melihat rusa dengan kedua anaknya, maka dipanggillah salah satu dari anak rusa itu lalu disembelihnya dan dibakar. Kemudian dimakan berdua, lalu Nabi Isa a.s. menyuruh anak rusa yang telah dimakan itu supaya hidup kembali maka hiduplah ia dengan izin Allah, kemudian Nabi Isa a.s. bertanya: Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti kekuasaan-Nya itu siapakah yang mengambil sepotong roti itu ?" Jawab sahabatnya: "Aku tidak tahu."

Kemudian keduanya meneruskan perjalanan hingga sampai ke tepi sungai, lalu Nabi Isa a.s. memegang tangan sahabatnya itu dan mengajaknya berjalan hingga sampai ke seberang, lalu ditanyalah sahabatnya itu sekali lagi: "Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti ini, siapakah yang mengambil sepotong roti itu ?" Sahabat itu menjawab: "Aku tidak tahu."

Kemudian berjalanlah keduanya ketika berada di hutan dan keduanya sedang duduk-duduk, Nabi Isa a.s. mengambil tanah dan kerikil, lalu diperintahkan: "Jadilah emas dengan izin Allah." Maka dengan tiba-tiba tanah dan kerikil itu berubah menjadi emas, lalu dibagi menjadi tiga bagian, kemudian beliau berkata: "Untukku sepertiga, dan kamu sepertiga, sedang sepertiga ini untuk orang yang mengambil roti." Serentak sahabat itu menjawab: "Akulah yang mengambil roti itu."

Nabi Isa a.s. berkata: "Maka ambillah semua bagian ini untukmu." Lalu keduanya berpisah. Kemudian orang itu didatangi oleh dua orang yang akan merampok harta itu dan membunuhnya lalu orang itu (sahabat Isa a.s.) berkata: "Lebih baik kita bagi tiga saja." Ketiga orang itu menjadi setuju, lalu menyuruh salah seorang pergi ke pasar berbelanja makanan, maka timbul perasaan orang yang berbelanja itu, dan berkata dalam hatinya: "Untuk apa kita membagi uang, lebih baik makanan ini saya bubuh racun saja biar keduanya mati, dan ambil semua harta itu."

Lalu diberinya racun makanan itu. Sementara orang yang tinggal itu berkata: "Untuk apa kita membagi harta ini, lebih baik jika ia datang, kita bunuh

197

Page 198: Mix of Islamic Story

saja, lalu harta itu kita bagi dua." Maka ketika datang orang yang berbelanja itu, segera dibunuh oleh keduanya, lalu hartanya dibagi menjadi dua, kemudian keduanya makan dari makanan yang telah diberi racun itu, maka matilah keduanya, dan tinggallah harta itu di hutan, sedang mereka mati di sekitar harta itu.

Kemudian ketika Nabi Isa a.s. berjalan di hutan dan menemukan (melihat) hal itu, maka iapun berkata kepada sahabat-sahabatnya: "Inilah contohnya dunia, maka berhati-hatilah kamu kepadanya."

* * * * * * * *

Rasulullah S.A.W. Dan Pengutip Hutang

Pada suatu hari seorang Yahudi telah datang menemui Rasulullah S.A.W karena hendak menuntut hutangnya. Tetapi cara orang Yahudi itu datang menuntut hutangnya amatlah kasar sekali. Baru saja Yahudi itu menghampiri Rasulullah dia kemudian merengut baju Rasulullah sambil berkata: ''Hai keturunan Abdul Mutalib, engkau memangnya dari golongan orang yang suka menangguh-nangguhkan hutang ''

Sikap kasar serta tutur kata yang tidak sopan dari orang Yahudi itu sangat menyakitkan hati Syaidina Umar bin Khattab yang berada bersama-sama dengan Rasulullah ketika itu. Dengan kekerasan jua. Oleh karena perasaaan marahnya begitu meluap Syaidina Umar terus menendang Yahudi itu.

Rasulullah terkejut dengan sikap Syaidina Umar itu, karena tidak dapat menjaga perasaannya. Walaupun, air muka rasulullah terbayang kemarahaannya tetapi baginda dapat menjaga perasaan itu. Lalu baginda berkata kepada Syaidina Umar: ''Wahai Umar, saya dan dia, mempunyai urusan yang lebih layak. Biarlah kami berdua yang menyelesaikannya dan janganlah kau mencampurinya. Sebaik-baiknya engkau suruh saya bayar hutang itu dengan baik dan suruh dia menuntut hutang dengan baik juga. Sebenarnya masih ada tiga hari lagi tempo untuk membayar hutang tersebut''. Maka baginda menyuruh Syaidina Umar membayar hutang baginda dengan memberi dua puluh gantang gandum kepada Yahudi itu sebagai balasan karena Syaidina Umar telah berlaku kasar terhadap Yahudi itu.

Ketika Yahudi itu melihat kejadian itu tiba-tiba keluarlah kata-kata dari mulut Yahudi itu, katanya: ''Wahai Umar, semuanya ini adalah merupakan tanda-tanda kenabian. Saya telah dapat melihat tanda-tanda tersebut terbayang di ruangan wajah nabi s.a.w. ketika saya memperhatikan wajahnya. Sebenarnya

198

Page 199: Mix of Islamic Story

saya ingin mengetahui apakah benar-benar dia seorang nabi. Sebab itulah saya uji dia untuk mengetahui apakah dia seorang yang tinggi akhlaknya dan pemaaf. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan disembah melainkan Allah dan bahwasanya Muhammad itu adalah pesuruh Allah.''

Begitulah besarnya pengaruh sifat dan sabar Rasulullah s.a.w hingga menyebabkan Yahudi yang mengasari baginda terbuka terbuka hatinya untuk memeluk agama Islam.

* * * * * * * *

Nabi Sulaiman Dengan Kubah Ajaib

Pada suatu hari Nabi Allah Sulaiman telah menerima wahyu dari Allah supaya pergi ke tepi pantai untuk menyaksikan suatu benda yang ajaib yang akan ditunjukkan kepada Nabi Sulaiman. Setelah bersiap-siap, Nabi Sulaiman berangkat ke tepi pantai yang di nyatakan di dalam wahyu. Baginda diiringi oleh kaum jin, manusia dan binatang.

Setibanya di pantai, Nabi Sulaiman kemudian mencari sesuatu seperti yang dikatakan oleh Allah. Setelah lama mencari, baginda belum lagi menjumpai apa-apa. Kata salah seorang daripada mereka "Mungkin salah tempat". Tetapi baginda menjawab "Tidak, di sinilah tempatnya". Nabi Sulaiman mengarahkan Jin Ifrit supaya menyelam kedalam laut untuk menyelidiki apa-apa yang aneh atau ajaib. Jin Ifrit menyelam agak lama juga barulah ia kembali kepada Nabi Sulaiman dan memberitahu bahwa dia tidak menjumpai apa-apa benda yang ajaib. Tanya Nabi Sulaiman "Apakah kamu menyelam sehingga dasar laut" Jawab Jin Ifrit "Tidak". Nabi Sulaiman pun mengarahkan Jin Ifrit yang kedua supaya menyelam sehingga ke dasar laut. Setelah lama menyelam dan mencari benda-benda yang di katakan oleh Nabi Sulaiman, Jin Ifrit yang kedua juga tidak menjumpai apa-apa yang ajaib dan ia melaporkan kepada Nabi Sulaiman.

Perdana Menterinya yang bernama Asif bin Barkhiya berbisik ke telinga Nabi Sulaiman dan memohon izin untuk menolongnya. Setelah mendapat izin Nabi Sulaiman, dia membaca sesuatu dan terus menyelam ke dalam laut. Tidak lama kemudian Asif menjumpai sebuah kubah yang sangant cantik. Kubah tersebut mempunyai empat penjuru, setiap penjuru mempunyai pintu. Pintu pertama dibuat dari mutiara, pintu kedua dibuat dari zamrud berwarna merah, pintu ketiga dibuat dari jauhar dan pintu keempat dibuat dari zabarjad. Pintu-

199

Page 200: Mix of Islamic Story

pintu tersebut terbuka luas, tetapi yang banyaknya air tidak masuk kedalam kubah tersebut walaupun pintunya terbuka luas.

Dengan kuasa yang diberikah oleh Allah, Asif dapat membawa kubah tersebut naik ke darat dan diletakkan di hadapan Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman melihat kubah tersebut dengan penuh takjub di atas kebesaran Allah. Baginda berjalan untuk melihat kubah tersebut, setelah masuk ke dalam didapati ada seorang pemuda berada di dalamnya. Pemuda tersebut masih belum sadar walaupun kubahnya telah diangkat ke darat karena asyik bermunajat kepada Allah. Nabi Sulaiman memberi salam kepada pemuda tersebut. Pemuda tersebut menyambut salam dengan perasaan terkejutnya tatkala melihat banyak orang berada disitu. Nabi Sulaiman memperkenalkan dirinya kepada pemuda itu bahwa beliau adalah Nabi Allah Sulaiman. Pemuda itu bertanya "Dari manakan mereka ini dan bagaimana mereka datang?". Pemuda itu merasa heran dan setelah menjenguk keluar dia mendapati bahwa kubahnya telah berada di darat. Nabi Sulaiman memberitahu pemuda itu bahwa mereka datang karena diperintahkan oleh Allah untuk melihat keajaiban yang dikurniakan Allah kepadanya.

Setelah mendapat izin dari pemuda itu Nabi Sulaiman meninjau ke dalamnya untuk melihat benda yang ajaib yang dihiasi di dalamnya. Keindahan yang terdapat di dalam kubah itu sungguh menakjubkan. Nabi Sulaiman bertanya kepada pemuda tersebut bagaimana dia bisa berada di dalam kubah ini yang terletak di dasar laut. Pemuda tersebut menceritakan bahwa dia telah berkhidmat kepada kedua ibu bapanya selama 70 tahun. Bapanya seorang yang lumpuh sedangkan ibunya pula seorang yang buta. Suatu hari ketika ibunya hendak meninggal dunia, ibunya memanggilnya dan memaklumkan bahwa ibunya telah rela diatas khidmat yang diberikan olehnya. Ibunya berdoa kepada Allah supaya anaknya dipanjangkan umur dan sentiasa taat kepada Allah. Setelah ibunya meninggal dunia, tidak lama kemudian bapanya pula meninggal dunia. Sebelum bapanya meninggal dunia, bapanya juga telah memanggilnya dan memaklumkan bahwa dia juga telah rela diatas khidmat yang diberkan olehnya. Bapanya telah berdoa sebelum meninggal dunia supaya anaknya di letakkan di suatu tempat yang tidak dapat diganggu oleh setan.

Doa kedua dua orang tuanya telah dimakbulkan oleh Alllah. Pada sutau hari ketika pemuda tersebut berjalan-jalan di tepi pantai ia terlihat sebuah kubah yang sedang terapung-apung di tepi pantai. Ketika pemuda tadi menghampiri kubah tersebut. Ada suara menyeru supaya pemuda itu masuk ke dalam kubah tersebut. Baru saja ia masuk kubah dan melihat di dalamnya tiba-tiba ia bergerak dengan cepat dan tenggelam ke dasar laut. Tidak lama kemudian muncul satu rombongan sambil memperkenalkan bahwa dia adalah malaikat yang diutus Allah. Malaikat itu mengumumkan bahwa kubah itu adalah karunia Allah karena

200

Page 201: Mix of Islamic Story

khidmatnya kepada orang tuanya dan beliau boleh tinggal di dalamnya selama dia suka, segala makan dan minum akan dihidangkan pada saat ia memerlukan-nya. Malaikat itu mengumumkan bahwa dia diperintah Allah untuk membawa kubah tersebut ke dasar laut. Semenjak dari itu pemuda tersebut terus bermunajah kepada Allah sehingga hari ini.

Nabi Sulaiman bertanya kepada pemuda itu "Berapa lamakah kamu berada di dalam kubah ini" Pemuda itu menjawab "Saya tidak menghitungnya tetapi mulai memasukkinya semasa pemerintahan Nabi Allah Ibrahim a.s". Nabi Sulaiman menghitung ". Ini berarti kamu telah berada didalam kubah ini selama dua ribu empat ratus tahun". Nabi Sulaiman berkata "Wajahmu tidak berubah malah senantiasa muda walaupun sudah dua ribu empat ratus tahun lamanya". Nabi Sulaiman bertanya pemuda itu apakah dia mau pulang bersamanya". Jawab pemuda tadi "Nikmat apa lagi yang harus aku pinta selain daripada nikmat yang dikurniakan oleh Allah kepada ku ini". Nabi Sulaiman bertanya"Apakah kamu ingin pulang ke tempat asal mu" Jawab pemuda itu "Ya, antar aku ke tempat asalku". Nasi Sulaiman pun memerintahkan Perdana Menterinya membawa kubah tersebut ketempat asalnya.

Setelah kubah tersebut diletakkan ketempat asal, Nabi Sulaiman berkata kepada kaumnya "Kamu semua telah melihat keajaiban yang dikaruniakan oleh Allah. Lihatlah betapa besar balasan yang Allah berikan kepada orang yang taat kepada orang tuanya dan betapa siksanya orang yang mendurhakai kedua ibu bapanya". Nabi Sulaiman pun berangkat pulang ketempatnya dan bersyukur kepada Allah Taala karena telah memberi kesempatan kepadanya untuk menyaksikan perkara yang ajaib.

* * * * * * * *

Nabi Sulaiman Raja Yang Bijaksana

Nabi Sulaiman adalah seorang raja yang teliti. Setiap masalah yang disampaikan kepadanya tidak mudah dipercayai begitu saja, sebelum diteliti kebenarannya. Nabi Sulaiman kemudian menulis sepucuk surat yang ditujukan kepada Ratu Balqis dengan memerintahkan burung hud-hud untuk membawanya. Isi surat tersebut merupakan suatu Nabi Sulaiman untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kebesaran Kerajaan Sabaiyah yang dipimpin oleh Ratu Balqis. Sekiranya Ratu Balqis menjawab surat Nabi Sulaiman itu dengan kekuatan bersenjata, maka benarlah Kerajaan Sabaiyah itu adalah satu kerajaan yang kuat.

201

Page 202: Mix of Islamic Story

Tetapi kalau jawaban itu berupa hadiah dan pameran harta kekayaan duniawi, tahulah Nabi Sulaiman bahwa Ratu Balqis itu hanyalah sekadar ratu yang kaya. Sekiranya jawaban itu berupa penyerahan dan ajakan perdamaian, maka ternyata kerajaan Ratu Balqis adalah kerajaan yang kecil, kerajaan yang lemah dan tidak mempunyai kekuatan jika dibandingkan dengan kebesaran kerajaan Nabi Sulaiman yang mempunyai bermacam bala tentera yang terdiri dari pasukan tentera manusia, jin, burung, angin, semut, setan, binatang dan lain-lain.

* * * * * * * *

Nelayan Mukmin Dan Nelayan Kafir

Pada zaman dulu, ada dua orang nelayan, seorang mukmin dan seorang lagi kafir. Pada suatu hari keduanya turun ke laut untuk menangkap ikan. Sewaktu menebar jala, nelayan kafir menyebut nama tuhan berhalanya. Hasil tangkapannya amat banyak. Berlainan pula dengan nelayan mukmin. Ketika menebar jalanya, si-mukmin itu menyebut nama Allah. Hasilnya tidak ada seekor pun ikan yang tersangkut pada jaringnya. Hingga ke lewat senja, nelayan mukmin tidak berhasil mendapat satu ikan pun sedangkan si-kafir itu kembali dengan membawa ikan yang sangat banyak.

Meskipun pulang dengan tangan kosong, namun nelayan mukmin itu tetap bersabar serta ridha dengan apa yang Allah takdirkan. Si-kafir yang membawa berbakul-bakul ikan pulang dengan rasa bangga dan sombong.

Malaikat yang melihat keadaan nelayan mukmin ini merasa simpati lalu mengadu kepada Allah. Allah memperlihatkan kepada malaikat tempat yang disediakan olehNya untuk nelayan mukmin itu; yaitu sebuah surga. Berkata malaikat "Demi Allah, sesungguhnya tidak memberi arti apa-apa pun penderitaan di dunia ini jika dia mendapat tempat di surga Allah."

Setelah itu Allah memperlihatkan tempat yang disediakan untuk nelayan kafir. Berkata malaikat "Alangkah malangnya nasib si-kafir. Sesungguhnya tidak berguna apa yang dia dapat di dunia dulu sedangkan tempat kembalinya adalah neraka jahanam."

Moral & Iktibar Kediaman mukmin adalah di surga sedangkan kediaman kafir adalah di

neraka. Dunia adalah surga orang kafir.

202

Page 203: Mix of Islamic Story

Kekayaan dan kemewahan di dunia tidak semestinya berkekalan di akhirat. Kesusahan orang mukmin di dunia tidak seberapa jika dibandingkan dengan

kenikmatan yang disediakan di surga. Kesenangan orang kafir di dunia tak berbaloi jika dibandingkan dengan

azab seksa yang disediakan di neraka. Kesenangan atau kesusahan seseorang bukan menjadi kayu ukur bagi

keridhaan Allah; yang menjadi penentu ialah keimanan terhadapNya. Kesusahan di dunia bukan bermakna Allah tidak menyukai seseorang. Begitu juga kemewahan yang Allah berikan kepada seseorng bukan

bermakna Allah meridhainya. Ridha di atas takdir Ilahi adalah sifat mukmin sejati. Jangan berputus asa, kecewa atau sedih apabila melihat orang kafir senang

dan mewah dalam kehidupan di dunia Keimanan seseorang adalah lebih mahal daripada dunia dan isinya. Apalah maknanya kemewahan jika tidak mensyukuri dan beriman dengan

Allah.

* * * * * * * *

Orang Pertama Yang Dihukum Di Akhirat

Rasulullah s.a.w. bersabda: "Pada hari kiamat Allah akan menghukum semua makhluk dan semua makhluk tertekuk lutut. Pada hari itu orang yang pertama sekali akan dipanggil ialah orang yang mengerti Al-Quran, kedua orang yang mati fisabilillah dan ketiga ialah orang kaya.

Allah akan bertanya kepada orang yang mengerti Al-Quran: "Bukankah Aku telah mengajar kepadamu apa yang Aku turunkan kepada utusan-Ku?. Orang itu menjawab: "Benar Ya Tuhanku. Aku telah mempelajarinya di waktu malam dan mengerjakannya di waktu siang." Allah berfirman: "Dusta! Kamu hanya mau gelar sebagai Qari dan Qariah, malaikat juga berkata demikian." Datang orang kedua, lalu Allah bertanya: "Kenapa kamu terbunuh?" Jawab orang itu: "Aku telah berperang untuk menegakkan agama-Mu." Allah berfirman: "Dusta! Kamu hanya ingin disebut pahlawan yang gagah berani dan kamu telah mendapat gelar tersebut, malaikat juga berkata demikian."

203

Page 204: Mix of Islamic Story

Kemudian datang orang ketika pula: "Apa kamu buat terhadap harta yang Aku berikan kepadamu?." Jawab orang itu: "Aku gunakan untuk membantu kaum keluargaku dan juga untuk bersedekah." Lantas Allah berfirman: "Dusta! Kamu hanya ingin disebut dermawan dan kamu telah dikenali, malaikat juga berkata demikian." Sabda Rasulullah s.a.w. lagi: "Ketiga-tiga orang inilah yang pertama-tama akan dibakar dalam api neraka."

* * * * * * * *

Panasnya Api Neraka !

Dari sebuah hadis ada diceritakan ALLAH s.w.t. telah menghantar malaikat Jibril bertemu malaikat Malik untuk mengambil api darinya bagi kegunaan Adam untuk memasak. Malaikat Malik pun bertanya "Wahai Jibril! berapa banyakkah yang kamu mau?" Sebesar buah tamar, jawab Jibril. Kata Malik, "Tahukah kamu, kalau aku berikan api neraka sebesar yang kamu mau pasti akan hancur lebur 7 petala langit dan bumi karena kepanasannya. "Kalau begitu separuh buah tamar, kata Jibril. Jawab Malik, "Kalau separuh darinya niscaya langit tidak dapat menurunkan hujan walaupun setitik ke bumi dan segala tanaman akan musnah."

Malaikat Jibril lalu memohon pertolongan dari ALLAH untuk mengetahui jumlah yang betul. ALLAH lalu berfirman, "Ambillah sebesar biji sawi." Pergilah Jibril mendapatkan api itu kemudiannya api itu dibasuh dahulu dengan 70 buah sungai di surga. Setelah itu ianya dibawa kepada Adam dan diletakkan di atas puncak gunung yang tinggi. Tiba-tiba cairlah gunung itu dan tinggallah hanya sedikit maka api itulah yang digunakan hingga sekarang.

Kesimpulannya, api neraka beribu-ribu kali lebih panas dari api di dunia. Nauzubillahiminzalik.

* * * * * * * *

Pemerintah Yang Bertanggungjawab

Siapakah antara kaum muslimin yang tidak mengagumi keadilan dan mendalamnya rasa perikemanusiaan Khalifah Umar Ibnu Khattab. Dialah

204

Page 205: Mix of Islamic Story

pemerintah yang teragung yang pernah memerintah sebagian dari bumi Allah s.w.t. yang terentang dari Mesir hingga keperbatasan negeri India.

Suatu riwayat menyebutkan ketika baginda berjalan memasuki pasar untuk melihat keadaan umat baginda, lalu beliau ngobrol dengan seorang tua yang telah bongkok, jalan bertongkat dan sangat susah untuk mengatur langkah. Orang tua itu menadahkan tangannya sambil meminta sedekah. Melihat keadaan ini Khalifah Umar r.a. pun bertanya: "Mengapa sampai begini keadaanmu wahai orang tua?" Maka jawab orang tua itu: "Saya mengumpulkan uang buat bayar jizyah, tuan." Dari ucapan itu tahulah Umar dia bukanlah beragama Islam tetapi seorang ahli kitab.

"Tidak, mulai hari ini engkau mestilah berhenti dari meminta-minta." Kata Umar r.a. Lalu baginda menoleh kepada pengiringnya seraya berkata: "Hari mudanya telah digunakan segala tenaga untuk memikul tanggungjawab, setelah tua kita biarkan saja, ini tidak adil. Mulai hari ini potong namanya dari sebagai orang yang wajib membayar jizyah dan masukkan namanya dalam daftar orang tua yang berhak menerima bantuan dari Baitul Mal setiap bulan." Demikian satu contoh dari pemerintah yang agung menjadi kekaguman hingga ke hari ini.

* * * * * * * *

Pemimpin Yang Tulen

Banyak orang dewasa ini berebut-rebut hendak menjadi pemimpin atau ketua. Bagi mereka yang menyadari tentang besarnya risiko memegang jawatan sebagai ketua sudah tentu keberatan menerima jawatan tersebut. Saiyidina Abu Bakar sendiri semasa hendak meninggal dunia, mengeluh dan menyesal karena dilantik sebagai ketua (khalifah).

Begitu juga dengan Saiyidina Umar yang dilantik sebagai khalifah selepas kematian Saiyidina Abu Bakar. Saiyidina Umar sangat berat tentang kebajikan rakyatnya. Pada suatu malam dia meronda di sekeliling kota dan kampung untuk melihat rakyatnya, dia terdengar tangisan anak-anak. Saiyidina Umar menghampiri pondok jelek tempat tinggalnya anak-anak itu.

Dia mendengar ibunya memasak sesuatu. Anak-anak tadi diam seketika saat melihat ibunya sedang memasak. Namun masakannya tidak siap-siap sehingga anaknya tertidur dalam kelaparan. Melihat keadaan yang menyayat hati itu, Sayidina Umar memberi salam dan meminta izin untuk masuk. Wanita itu tidak sadar bahwa tamu itu ialah Sayidina Umar. Saiyidina Umar bertanya

205

Page 206: Mix of Islamic Story

tentang kehidupan wanita itu. Wanita itu mengadu yang dia dan anaknya sudah berhari-hari tidak makan. Ketika anaknya menangis ingin makan, dia pura-pura memasak dengan memasukkan beberapa ketul batu ke dalam periuk. Melihat keadaan itu, anaknya diam sebentar karena menyangka ibunya memasak sesuatu.

Wanita itu mengadu dan mengutuk Khalifah Saiyidina Umar karena tidak bertanggungjawab terhadap rakyatnya. Mendengar kutukan wanita itu, Saiyidina Umar terdiam sejenak. Sebentar kemudian, dia memohon diri meninggalkan keluarga wanita itu. Dalam kegelapan malam, Saiyidina Umar terus menuju ke Baitul Mal lalu mengambil sendiri beberapa pundi gandum untuk dihantar ke rumah wanita itu.

Baru sampai di rumah wanita itu, Saiyidina Umar memberi salam dan masuk ke rumahnya buat kali kedua. Dia mengambil gandum dari pundi lalu terus memasakkan untuk wanita dan anaknya. Wanita itu masih tidak sadar bahwa orang yang datang membawa gandum dan memasak itu ialah khalifah sendiri. Setelah siap, Saiyidina Umar sendiri menghidangkan makanan untuk wanita dan anaknya.

Melihat mereka gembira mengadap makanan, Saiyidina Umar berasa amat senang hati dan beredar dari situ. "Kalaulah Saiyidina Umar buat begini, alangkah baiknya....", kata wanita itu tanpa menyadari orang yang berada di hadapannya ialah Saiyidina Umar sendiri.

Moral & Iktibar Tanggungjawab sebagai pemimpin amat berat. Mengikut Nabi Muhammad

s.a.w. Setiap kita adalah gembala dan akan ditanya tentang hewan gembalaannya. Ini bermaksud kita akan dipersoalkan tentang orang di bawah jagaan/tanggungan kita.

Pemimpin yang benar-benar bertanggungjawab terhadap rakyat sentiasa memastikan kebajikan mereka dijaga dengan baik.

Pemimpin tulen ialah mereka yang sentiasa mengutamakan kebajikan rakyat terutama yang miskin lebih daripada kepentingan sendiri.

Amalan yang ikhlas tanpa mengharapkan pujian makhluk adalah satu amalan yang terpuji.

Setiap pemimpin (raja, menteri, atau wakil rakyat) sepatutnya sanggup turun padang setiap ketika untuk melihat sendiri kehidupan rakyat dan hulurkan bantuan kepada mereka yang miskin dan memerlukan dengan ikhlas karena Allah, bukan mengharapkan pujian dan sanjungan.

Kegagalan seseorang pemimpin memimpin negara dengan adil dan saksama akan menyebabkan dirinya jauh dari surga dan hampir dengan neraka.

206

Page 207: Mix of Islamic Story

Walau setinggi manapun pangkat dan derajat kita tidak akan dinilai Allah. Apa yang diambil kira ialah amalan yang diikhlaskan untuk Allah.

Untuk keselamatan dunia dan akhirat hendaklah kita mencontoh pekerti Nabi Muhammad dan sahabat-sahabat Baginda.

Pemimpin yang baik ialah mereka yang sanggup mendengar kritikan rakyat jelata serta mengambil tindakan segera untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.

* * * * * * * *

Pencuri Dan Abid (orang yang kuat ibadat)

Di zaman Nabi Musa a.s. ada seorang hamba Allah yang kerjanya mencuri. Sudah 40 tahun dia mencuri. Suatu hari, dia terlihat Nabi Musa a.s. sedang berjalan. Terlintas di hatinya untuk berjalan bersama Nabi Musa a.s. Katanya; “ Kalau aku dapat berjalan bersama Nabi Musa, mudah-mudahan ada juga berkatnya untuk aku.”

Tetapi setelah difikirkannya lagi, dia tidak jadi melangsungkan niatnya itu. Dia berkata, “Aku ini pencuri. Manalah layak pencuri macam aku ini berjalan bersama seorang nabi.” Sejurus kemudian, dia terlihat pula seorang abid berlari-lari kecil mengejar Nabi Musa a.s. dari belakang. Si abid ini telah beribadah secara istiqamah selama 40 tahun dan dikenali orang. Si pencuri itu berkata di dalam hatinya, “Baik aku berjalan bersama si abid ini. Moga-moga ada juga baiknya untuk aku.”

Lantas si pencuri menghampiri si abid dan meminta kebenaran untuk berjalan bersamanya. Ketika melihat si pencuri, si abid terkejut dan terus merasa takut. Dia berkata di dalam hatinya, “Celaka aku! Kalau si pencuri ini berjalan bersama aku, takut-takut nanti rusak segala kebaikan dan amalanku.”

Si abid terus berlari laju supaya si pencuri tidak dapat ikut. Si pencuri tadi terus mengikut si abid karena hendak berjalan bersamanya. Akhirnya kedua-dua mereka sampai bersamaan pada Nabi Musa a.s.

Nabi Musa a.s. kemudian berpaling dan bersabda kepada mereka berdua, “ Aku baru saja mendapat wahyu dari Allah Taala supaya memberitahu kamu berdua bahwa segala amalan baik dan buruk kamu telah dimansuhkan oleh Allah.” Maka terkejutlah si abid dan si pencuri tadi. Berbahagialah si pencuri karena segala dosanya mencuri selama 40 tahun telah diampuni oleh Allah.

207

Page 208: Mix of Islamic Story

Celaka dan dukacitalah si abid karena segala amalan dan ibadahnya selama 40 tahun telah ditolak dan tidak diterima oleh Allah.

Rupa-rupanya si pencuri itu, walaupun kerjanya mencuri, dia tidak suka akan perbuatannya itu. Dia miskin dan tanggungannya banyak. Masyarakat ketika itu sudah rusak dan orang kaya enggan membantu fakir miskin. Dia mencuri karena terpaksa. Oleh itu, setiap kali dia mencuri, dia amat merasa bersalah dan berdosa. Jiwanya tersiksa dan menderita. Selama 40 tahun dia menanggung rasa berdosa itu dan selama itu juga jiwanya parah menanggung derita. Selama 40 tahun hatinya merintih meminta belas kasihan, keampunan dan mengharapkan kasih sayang Tuhan.

Si abid pula, amat yakin ibadahnya mampu menyelamatkannya. Dia yakin ibadahnya akan dapat membeli Surga. Setiap kali dia beribadah, dia rasa dirinya bertambah baik. Setiap kali dia beribadah, dia rasa dirinya bertambah mulia. Selama 40 tahun si abid ini mendidik hatinya supaya merasa lebih baik dan lebih mulia setiap kali dia membuat ibadah. Hingga dia rasa tidak layak bergaul, demikian pula berjalan bersama orang yang hina dan berdosa. Dia rasa dia hanya layak berjalan bersama para Nabi.

Maha Suci Allah yang mengetahui segala isi hati manusia. Yang tidak melihat akan amalan-amalan lahir tetapi apa yang ada di dalam hati. Yang menilai hamba-Nya mengikut apa yang mampu oleh hamba-Nya dan tidak lebih dari itu. Yang menguji manusia dengan kesusahan dan nikmat untuk mengetahui siapa di kalangan hamba-hamba-Nya yang benar-benar berjiwa hamba dan merasa bahwa Allah itu Tuhannya.

* * * * * * * *

Pencuri Kain Kafan

Di Baghdad terdapat seorang lelaki yang sering mencuri kain kafan. Dia menggali setiap kubur orang yang baru meninggal dunia dan mengambil kain itu. Pada satu malam sedang dia menggali kubur, dia terperanjat melihat api menjulang-julang keluar dari lubang kubur. Badannya menggigil dan terus pingsan.

Baru saja sadar, dia lari tunggang-langgang sambil menangis terisak-isak. Dia berjumpa dengan seorang wali Syeikh Jonid Al-Bustani untuk menceritakan keadaan dan ingin bertaubat. Dia mengadu yang dia telah menggali 78 kubur. Hanya 2 kubur saja yang mayatnya masih mengadap kiblat. Dalam

208

Page 209: Mix of Islamic Story

kubur-kubur lain, semua mayat itu telah berputar membelakangi kiblat. Syeikh Joned menerangkan mayat-mayat yang berputar membelakangi kiblat itu adalah pada masa hidupnya syak atau ragu-ragu tentang jaminan rezeki oleh Allah.

209

Page 210: Mix of Islamic Story

Moral & Iktibar Kita mesti yakin tentang rezeki yang Allah telah jamin sebelum kita

dilahirkan. Syak terhadap jaminan ini sama seperti tidak beriman terhadap Allah. Allah mengurniakan hidayat kepada siapa yang dikehendaki meskipun pada

mulanya dia seorang a'asi (maksiat). Jangan menghina atau memandang rendah kaki maksiat, jangan-jangan dia

akan bertukar menjadi orang yang soleh; sedangkan kita belum tahu. Syak terhadap jaminan rezeki adalah satu dosa yang balasannya diterima di

dalam kubur lagi. Mayat di kubur sebenarnya tidak mati, dia hanya berpindah alam dan di

sana dia akan merasa bahagia jika ahli surga dan susah ditimpakan azab jika ahli neraka.

* * * * * * * *

Pengakuan Dari Musuh Nomor Satu

Nabi Muhammad s.a.w. adalah seorang yang paling dihormati dan dipercayai oleh seluruh anggota masyarakat Quraisyh, baik sebelum dirinya diutus menjadi Rasul maupun sesudahnya. Sebelum baginda diutus menjadi Rasul lagi, baginda telah memperoleh gelaran "Al-Amin" yang berarti orang yang dipercayai. Baginda memperoleh gelar itu tidak lain karena peribadinya yang indah serta budi pekertinya yang mulia lagi terpuji. Anehnya baginda bukan saja dianggap orang yang paling benar oleh para sahabat dan pengikutnya tetapi juga oleh musuh-musuh baginda termasuk Abu Jahal Bin Hisyam, musuh Islam nomor satu dan juga musuh baginda Rasulullah s.a.w.

Pernah suatu ketika datang seorang sahabat Abu Jahal bertanya kepadanya: "Ya Abu Hakam, di sini tidak ada orang lain yang akan dapat mendengar perbualan kita selain engkau dan aku. Maka itu aku ingin tahu dari mulutmu sendiri, apakah Muhammad itu seorang yang benar atau pendusta?". Betapa terkejutnya lelaki itu ketika Abu Jahal menjawab pertanyaannya itu dengan pantas dan spontan: "Demi Tuhan! Sesungguhnya Muhammad itu seorang yang benar dan ia tidak pernah berbohong sama sekali."

Demikian anehnya, satu-satunya kejadian dalam dunia ini seorang musuh besar terang-terang tanpa ragu-ragu lagi mengakui bahwa lawannya itu seorang yang benar. Ini satu-satunya keistimewaan Nabi Muhammad s.a.w.,

210

Page 211: Mix of Islamic Story

baginda dianggap benar sekalipun oleh musuh-musuhnya yang paling berat sekali.

* * * * * * * *

Pengorbanan Suci

Seorang pemuda sedang dalam satu perjalanan yang jauh, berasa amat letih. Dia pun berhenti beristirahat di satu kawasan perkampungan dan melepaskan kudanya mencari makan di situ. Oleh karena keletihan, pemuda itu tertidur di bawah pohon. Kudanya yang kelaparan berjalan di satu kawasan ladang dan memakan tanaman di situ. Tidak berapa lama kemudian, sang petani yang memiliki ladang itu pun kembali. Melihat habis tanamannya, petani itu hilang kesabaran lalu membunuh kuda yang memakan tamannya.

Ketika terjaga dari tidur, pemuda itu mencari kudanya. Lama dia mencari tidak juga ketemu. Akhirnya dia lihat bangkai kudanya di sebuah ladang. Melihat keadaan itu, dia menjadi marah dan mencari pembunuh kudanya. Dia menuju ke sebuah rumah penduduk.

Baru saja menjumpai tuan rumah, dia langsung mengamuk dan terjadilah pertikaian dan akhirnya petani itu terbunuh. Peristiwa itu diketahui banyak orang. Pemuda itu dibawa berjumpa khalifah untuk diadili. Mengikut hukum qisas, bunuh dibalas dengan bunuh. Khalifah memerintahkan supaya dia dipenjarakan sehari semalam sebelum dia dipancung pada jam 5:00 keesokan petangnya. Pemuda itu merayu supaya dia dibolehkan balik dahulu berjumpa ibunya untuk menyelesaikan satu perkara yang amat penting.

Khalifah tidak meluluskan rayuan pemuda itu. Namun pemuda itu tidak berputus asa dan terus merayu sambil menyatakan dia mempunyai tanggungjawab yang mesti diselesaikan sebelum dia dihukum bunuh. Dia berjanji akan balik segera setelah urusannya selesai. Khalifah meminta pandangan waris si mati. Anak petani itu tidak mengizinkan pemuda itu pergi karena ragu dia tidak akan datang lagi untuk menerima hukuman mati.

Berkali-kali pemuda itu merayu dan bersumpah akan datang lagi, namun tiada seorangpun menunjukkan tanda simpati. Akhirnya seorang tua menuju mengadap khalifah menyatakan kesanggupan untuk menjadi tebusan untuk membolehkan pemuda itu pulang ke rumah. Orang tua itu tidak lain tidak bukan ialah Abu Zar, seorang sahabat Nabi yang banyak merawikan Hadith. Melihat apa yang terjadi, semua hadirin tercengang dan sebagian besar memarahi

211

Page 212: Mix of Islamic Story

Abu Zar karena tindakannya yang membahayakan diri sendiri. Abu Zar berjanji untuk menjadi tebusan dan membolehan pemuda itu pulang menyelesaikan masalahnya. Melihat kejadian ini, pemuda itu menjadi tenang dan mengikat janji bahwa dia akan kembali lagi untuk pancung setelah urusannya selesai. Abu Zar paham kegagalan pemuda itu menunaikan janji akan mengakibatkan nyawanya tergadai.

Ketika ditanya Khalifah bagaimana dia sanggup menempatkan dirinya dalam keadaan membahayakan, Abu Zar menerangkan demi keluhuran Islam, dia sangat malu melihat tiada siapapun sanggup menghulurkan bantuan ketika pemuda asing itu dalam kesusahan yang amat sangat. Pemuda itu dibolehkan pulang ke rumah sementara Abu Zar dikurung di penjara. Pada keesokan petangnya, penuh sesak manusia menuju ke istana khalifah untuk menyaksikan episode yang mencemaskan. Banyak orang yang menganggap Abu Zar akan dibunuh karena kemungkinan besar pemuda itu tidak akan datang menyerahkan lehernya untuk dipancung. Saat yang mendebarkan terjadi saat beberapa menit lagi jam lima petang, pemuda itu masih belum tiba. Abu Zar dikeluarkan dari kurungan. Kegagalan pemuda itu menghadirkan diri akan menyebabkan Abu Zar menjadi korban.

Di saat terakhir, orang melihat kelibat seorang lelaki menunggang seekor kuda dengan amat kencang sekali. Ketika itu riak cemas orang ramai bertukar menjadi reda. Tepat sekali bagaimana dijanjikan pemuda itu sampai genap jam lima petang. Pemuda itu lantas turun di hadapan Khalifah seraya meminta maaf karena 'terlambat' menyebabkan suasana tegang dan cemas. Pemuda itu menerangkan sepatutnya dia sampai lebih awal, tetapi terlewat disebabkan tali kudanya putus di tengah perjalanan. Dia menerangkan urusan yang dikatakannya amat penting dulu ialah karena terpaksa menyelesaikan tanggungjawabnya sebagai penjaga harta anak-anak yatim dan menyerahkan tugas itu kepada ibunya. Pemuda itu berjumpa Abu Zar untuk mengucapkan terimakasih di atas kesanggupannya menjadikan dirinya sebagai tebusan. Selepas itu dia segera ke tempat dilakukan hukuman pancung. Ketika pengawal hendak menghayun pedangnya, tiba-tiba anak petani dengan suara yang kuat meminta hukuman dibatalkan. Dengan rela hati dia memaafkan kesalahan pemuda itu. Mendengar kata-kata anak petani itu, pemuda itu amat lega dan terus sujud tanda syukur kepada Allah.

* * * * * * * *

212

Page 213: Mix of Islamic Story

Pendayung Rakit Dan Seorang Wali

Diceritakan oleh sebagian orang salih:

Pekerjaanku adalah sebagai pendayung rakit di sungai, yakni aku memindahkan penumpang dari satu tebing sungai ke tebingnya yang lain. Hal itu sudah ku lakukan sejak bertahun-tahun lamanya. Pada suatu hari, datanglah seorang lelaki tua yang sangat bersinar-sinar wajahnya, ia mendekatiku lalu memberi salam. Aku pun membalas salamnya dengan baik.

"Tuan!" berkata orang tua itu kepadaku. "Dapatkah tuan menyeberangkanku ke tebing sebelah sana secara ikhlas lillahi ta'ala?"

"Boleh," jawabku. "Aku bisa membawamu ke sana dengan ikhlas, tanpa bayaran!" Lelaki tua itu pun menaiki rakitku dan aku pun menjalankan rakit itu menuju ke tebing yang sebelah. Saat tiba di tebing sana, orang itu berkata lagi:

"Tuan, aku akan memberikan sesuatu kepada tuan, dapatkah tuan menjaganya?"

"Apakah itu?" tanyaku kepadanya. "Hanya suatu bungkusan dan sebilah tongkat. Apabila datang hari besok hampir waktu Dhuhur, tuan akan menemukan diriku mati di bawah pohon itu," dia berkata begitu sambil menunjukkan pohon yang dimaksudkan. Kemudian dia menyambung pesannya lagi:

"Maka mandikan dan bungkuslah aku dengan kain yang ada di bawah kepalaku, kemudian sholatkanlah aku dan kebumikan aku di bawah pohon itu. Setelah itu ambillah bungkusan ini serta tongkatnya lalu simpanlah dia baik-baik. Sewaktu-waktu kalau ada orang yang memintanya berikanlah kepadanya!" pesannya dengan sungguh-sungguh.

"Itu saja pesanmu?!" tanyaku lagi, Dia mengangguk-anggukkan kepalanya. "Baiklah," kataku dengan penuh kcheranan. Malam itu aku tak dapat tidur karena terus memikirkan keadaan orang itu. Betulkah dia akan mati, seperti yang dia katakan? Kalau tidak, buat apa aku memikul bebanan amanat ini! Ketika menjelang pagi, aku segera pergi ke tempat rakitku untuk bekerja, sambil menunggu waktu yang ditetapkannya itu.

Saat menjelang waktu Dhuhur, aku pun duduk termangu-mangu dan hatiku berdebar-debar. Tiba-tiba aku terlena dan terus tertidur, dan baru bangun ketika waktu menjelang Ashar. Aku teringat akan janjiku kepada lelaki tua itu, dan aku cepat-cepat menuju ke bawah pohon yang ditunjukkan kepadaku

213

Page 214: Mix of Islamic Story

semalam. Ternyata benar lelaki itu telah meninggal dunia di sana, dan wajahnya semakin bersinar-sinar.

"Inna Lillaahi Wa Innaa llaihi Raji'uun!" lisanku mengucap. Aku pun segera menyelenggarakan mayatnya, memandikannya lalu membungkusnya dengan kain yang diletakkan di bawah kepalanya yang baunya sangat harum sekali. Kemudian mensholatinya dan menggali kubur di bawah pohon. Ternyata di sana telah terdapat kuburan yang dibuat dari batu yang sangat halus sekali buatannya. Aku masukkan jasad itu ke dalamnya, lalu menimbuni kubur itu dengan tanah, dan aku ambil bungkusan serta tongkat titipannya dan menyimpannya di rumah.

Hari itu, aku terpaksa bekerja sampai pagi untuk menggantikan waktu aku gunakan untuk menyelenggarakan pengebumian mayat lelaki tua tadi. Ketika menjelang fajar, datanglah seorang pemuda kepadaku seraya memandangku dengan pandangan yang tajam sekali. Setelah aku mengamat-amatinya, aku mengenalinya. la adalah seorang pemuda yang biasa bermain sandiwara, dan biasa menyanyi dan menari. la memakai baju yang tipis, sementara jari-jarinya penuh dengan pacar. Pemuda itu mendekatiku seraya memberi salam. Aku membalas salamnya. la bertanya:

"Benarkah tuan ini fulan bin fulan?" aku heran bagaimana dia tahu namaku.

"Betul", jawabku. "Jika demikian, di manakah amanat itu?" "Amanat apa?" tanyaku kembali. "Sebuah bungkusan dan sebilah tongkat," pemuda itu memberitahuku. "Siapakah yang memberitahukan hal itu kepadamu?"

"Aku sendiri tak mengerti," jawabnya, "tapi tadi malam aku sedang di rumah teman untuk meraikan pesta perkawinan. Aku menari-nari serta menyanyi sampai jauh malam dan aku pun tidur di sana. Tiba-tiba datang seorang yang tak ku kenal membangunkanku seraya berkata:

"Wahai pemuda, bangunlah! Ketahuilah bahwa Allah s.w.t. telah mematikan seorang walinya, dan menjadikan dirimu sebagai gantinya. Nah pergilah sekarang juga dan temui fulan bin fulan yang bekerja sebagai penolak rakit, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya wali Allah yang mati itu meninggalkan amanah untukmu, yaitu berupa sebuah bungkusan dan sebilah tongkat."

Aku benar-benar keheranan mendengar penuturan pemuda itu, dan aku pun menyerahkan kedua amanah itu kepadanya. la menerimanya lalu menanggalkan pakaiannya yang di atas badan, kemudian mandi dan berwudhu, lalu membuka bungkusan itu yang ternyata di dalamnya ada sepasang pakaian,

214

Page 215: Mix of Islamic Story

lalu memakainya, dan memegang tongkat. Kemudian dia datang kepadaku seraya berkata:

"Terima kasih karena kau sanggup menjaga amanat ini, semoga Tuhan saja yang membalasmu!"

Kemudian pemuda itu pergi meninggalkanku. Ke mana dia pergi, aku pun tidak tahu. Di sepanjang-panjang hari itu, aku terus memikirkan tentang pemuda itu, dan bagaimana dia dengan kehidupannya yang lalai dan sia-sia bisa menerima amanat wali yang mati itu. Bila aku merasa penat, aku pun tidur. Dalam tidurku itu aku mendengar suatu suara yang mengatakan:

"Wahai hamba Allah! Apakah engkau keberatan jika Allah berkenan melimpahkan kurnianya kepada hambanya yang selalu membuat derhaka kepadaNya? Ketahuilah, bahwa Allah berhak sepenuhnya untuk memberikan kelebihannya kepada siapa pun, takdirnya adalah menurut iradatnya!"

Pada masa itulah, aku terkejut dari tidurku, lalu bangun menangis sejadi-jadinya. Dalam menangis itu aku memohon: "Ya Allah! Berilah hambamu ini rahmat dan belas-kasihmu! Berilah pertolongan untuk berbakti kepadamu, bersyukur atas segala nikmatmu, dan bersabar atas segala cobaanmu! Amin"

* * * * * * * *

Keyakinan Dan Prasangka Baik

Seorang murid mendambakan syeikh yang akan menyampaikannya kepada Allah. Meski sudah berusaha keras, ia tak berhasil menemukan syeikh yang diidamkan. Suatu hari ada yang berkata kepadanya bahwa ia tidak akan menemukan seorang syeikh yang dapat menyampaikannya kepada Allah kecuali Fulan bin Fulan yang tinggal disuatu kota. Ia pun segera berangkat ke kota itu. Setelah sampai di sana, ia menanyakan tentang orang yang dimaksud. Penghuni kota menunjukkan kepadanya seorang lelaki yang berperangai buruk dan suka bermaksiat. Ia mendatangi rumah orang itu dan mengetuk pintunya.

"Siapa?" tanya pemilik rumah. "Fulan," jawabnya.

Pemilik rumah sedang menunggu orang yang kebetulan namanya sama dengan nama si murid. Ia telah berjanji kepadanya untuk bersenang-senang dengan wanita dan minum minuman memabukkan. Ia lalu membukakan pintu karena mengira bahwa tamu itu adalah temannya.

215

Page 216: Mix of Islamic Story

Si murid masuk ke dalam rumah. Ketika menatap wajah pemilik rumah, ia lalu duduk bersimpuh dan menangis. Pertemuan dengan sang calon syeikh ini begitu mengharukannya sehingga ia tidak melihat wanita-wanita dan minuman keras yang ada di situ."Apa yang terjadi denganmu?" tanya pemilik rumah keheranan. "Aku ingin agar kamu menyampaikan aku kepada Allah. Aku telah berusaha mencari guru, tetapi tidak menemukan selain kamu," kata si murid dengan suara sendu. karena ingin segera terbebas dari orang yang tampak aneh ini, lelaki itu berkata sekenanya, "Pergilah ke tempat A, di bawah gunung B. Di sana akan kamu temukan air. Berwudhulah dengan air itu kemudian beribadahlah di situ sampai Allah memberimu fath."

Si murid segera keluar melaksanakan perintah syeikhnya. Ia beribadah dengan sungguh-sungguh sampai akhirnya Allah memberinya fath. Setelah menerima fath dari Allah, ia akhirnya tahu bahwa orang yang selama ini dianggap sebagai syeikhnya ternyata adalah manusia yang berperangai buruk dan suka bermaksiat kepada Allah.

Si murid kemudian mulai dikenal orang. Kesolehannya menjadi buah bibir masyarakat. Manusia mulai berdatangan, ada yang ingin menuntut ilmu, ada juga yang sekadar ingin memperoleh keberkahan. Bertambah hari muridnya bertambah banyak. Suatu hari ia jatuh sakit. Ketika penyakitnya menjadi semakin parah, para muridnya bertanya, "Guru, siapa yang akan kamu angkat untuk menggantikan kedudukanmu jika kamu wafat."

"Fulan bin Fulan yang suka bermaksiat. Karena itu, bertawajuhlah kalian kepada Allah, berdoalah, agar sebelum aku meninggal dunia, Allah telah mengubah keadaannya menjadi yang terbaik, dan memberinya petunjuk, karena sesungguhnya aku tidak akan mencapai kedudukan ini kalau bukan karena dia. Bertawajuhlah kepada Allah!"

Allah mengabulkan doa mereka. Lelaki itu bertaubat dan menjadi murid dari mantan muridnya. Ia berusaha sungguh-sungguh untuk mendekatkan diri kepada Allah di bawah bimbingan gurunya. Sepeninggal sang guru, ia dipercaya untuk menggantikan kedudukannya. Barangsiapa bertaubat, Allah akan menerima taubatnya. Karena lelaki tadi mendekatkan diri kepada Allah dengan sidq (kesungguhan), ia mencapai kedudukan yang tinggi. Barang siapa menghadap Allah dengan sidq, ia akan mencapai apa yang telah dicapai oleh orang-orang yang sempurna.

* * * * * * * *

216

Page 217: Mix of Islamic Story

Perdebatan Malaikat Rahmat Dan Malaikat Azab

Pada zaman dulu, ada seorang lelaki yang telah membunuh 99 orang. Dia ingin menjumpai pendeta untuk meminta fatwa supaya dia dapat bertaubat dari dosanya. setelah bertemu, dia pun menerangkan bahwa dia telah membunuh 99 orang dan bertanya sama ada dia masih ada peluang untuk bertaubat. Pendeta dengan tegas mengatakan dia tidak bisa bertaubat karena dosanya terlalu banyak. Lelaki itu mejadi marah dan terus membunuh pendeta itu, menjadikannya korban yang ke-100.

Dia masih ingin untuk bertaubat dan terus mencari kalau-kalau ada ulama yang boleh membantunya. Akhirnya dia berjumpa dengan seorang ulama. Dia menceritakan bahwa dia telah membunuh 100 orang dan bertanya sama ada Allah masih menerima taubatnya. Ulama itu menerangkan dia masih ada harapan untuk bertaubat. Seterusnya dia menyuruh lelaki itu pergi ke sebuah negeri di mana terdapat sekumpulan abid (orang beribadat). Apabila sampai di sana nanti, ulama itu menyuruhnya tinggal di sana dan beribadat bersama mereka. Ulama itu melarangnya pulang ke negeri asalnya yang penuh dengan maksiat.

Lelaki itu mengucapkan terima kasih lalu terus pergi ke negeri yang diterangkan oleh ulama tadi. Baru saja sampai separuh perjalanan, dia jatuh sakit lalu meninggal dunia.

Ketika itu terjadilah perdebatan antara dua malaikat, yaitu Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab. Malaikat Rahmat ingin mengambil roh lelaki itu karena pada pendapatnya dia adalah orang baik lantaran niatnya untuk bertaubat sementara Malaikat Azab mengatakan dia mati dalam su'ul-khatimah karena dia telah membunuh 100 orang dan masih belum membuat satupun kebajikan. Mereka saling berebutan dan tidak dapat memutuskan keadaan lelaki itu.

Allah kemudian mengantar seorang malaikat lain berupa manusia untuk mengadili perdebatan mereka berdua. Dia menyuruh malaikat itu mengukur jarak tempat kejadian itu dengan kedua-dua tempat; adakah tempat kejadian itu lebih dekat dengan tempat kebajikan yang hendak dituju atau lebih dekat dengan tempat dia mula bertolak. Sekiranya jaraknya lebih dekat dengan tempat kebajikan, dia kepunyaan Malaikat Rahmat. Setelah diukur, didapati jarak ke negeri kebajikan melebihi kadar sejengkal saja. Lalu roh lelaki itu terus diambil oleh Malaikat Rahmat. Lelaki itu akhirnya mendapat pengampunan Allah.

Moral & Iktibar Allah Maha Pengampun Lagi Maha Mengasihani.

217

Page 218: Mix of Islamic Story

Orang yang berbuat dosa hendaklah diiringi dengan penyesalan dan taubat. Jangan merasa putus asa dari rahmat Allah meskipun telah melakukan dosa

yang sangat banyak karena rahmat Allah sangat luas dan lebih besar daripada dosa besar yang kita lakukan.

Menjalankan amar makruf dan nahi mungkar hendaklah dengan hikmah dan bijaksana.

Fatwa yang salah dan tidak berlandaskan hukum sebenar hanya menyusahkan diri sendiri.

Pelepasan dari azab diperoleh hanya dengan berlebihnya timbangan kebajikan meskipun dengar kadar yang sedikit.

Orang yang hendak bertaubat mesti buktikan penyesalan dengan tindak-tanduk yang sewajarnya.

Orang yang bertaubat dengan sungguh-sungguh penyesalan dan berikrar tidak mengulangi kejahatannya akan diterima oleh Allah taubatnya.

Mereka yang diterima oleh Allah akan taubatnya seolah-olah tidak mempunyai dosa.

Mereka yang sempat bertaubat 'nasuha' sebelum roh sampai ke khalqum dimasukkan ke dalam surga.

* * * * * * * *

Perihal Dua Ruh Yang Disiksa Di Neraka

Allah tidak memerlukan amal hamba-Nya. Dia memerintah hamba-Nya untuk beramal, tak lain agar ia mengakui bahwa dirinya lemah (i'tiraf) dan selalu memerlukan pertolongan. Pengakuan macam ini sangat penting. Diceritakan bahwa ada dua ruh disiksa di neraka. Allah kemudian memerintahkan agar keduanya dikeluarkan. Setelah keluar, Allah bertanya kepada mereka, "Apakah yang menyebabkan kalian masuk neraka?"

"Nafsu kami," jawab mereka. "Bukankah telah Kularang kalian bermaksiat kepada-Ku? Bukankah Aku telah mengutus rasul-rasulKu dengan bukti-bukti nyata? Dan bukankah telah-Ku katakan melalui lisan para ulama bahwa barangsiapa yang taat akan memperoleh surga, istana, wildan dan bidadari, sedang orang yang bermaksiat akan tinggal di neraka bersama Qarun, Firaun dan Haman?" "Benar, tetapi kami tidak taat dan selalu bermaksiat kepada-Mu."

"Kembalilah kalian ke neraka, dan rasakanlah siksa-Ku," perintah Allah. Ruh yang satu bergegas kembali, namun ruh yang lain berjalan dengan

218

Page 219: Mix of Islamic Story

enggan sambil sesekali menoleh ke belakang. "Mengapa kamu berjalan cepat-cepat?" tanya Allah kepada ruh yang pertama.

"Ya Tuhan, dahulu aku selalu membangkang perintah-Mu, sekarang sudah seharusnya aku taat kepada-Mu." "Dan kamu, mengapa kamu tidak segera kembali ke neraka?" tanya Allah kepada ruh kedua. "Aku sangat mengharap ampunan-Mu, karena mustahil Kamu akan mengembalikan kami ke neraka setelah membebaskan kami darinya."

"Masuklah kalian berdua ke dalam surga. Masuklah, karena kamu telah mentaati perintah-Ku. Dan masuklah, karena kamu percaya pada rahmat dan kemurahan-Ku."

* * * * * * * *

Rahasia Permata Indah Khalifah Harun Ar-Rasyid

Sebagian orang salih bercerita:

Saya sudah lama tinggal di Baghdad. Suatu hari ada sebuah rumah yang roboh dan perlu dibaiki secepatnya. Saya pun pergi ke suatu tempat di mana biasanya terdapat para pekerja yang menunggu pekerjaannya. Saya tiba di sana dan mencari-cari pekerja yang rajin dan bagus. Maka saya tertarik kepada seorang anak berumur kira-kira dua belas tahun. la kelihatan tampan namun agak kurus sedikit tubuhnya. Ketika saya mengamat-amatinya dan ia pun bertanya:

"Adakah tuan memerlukan diriku untuk bekerja?" dia bertanya kepadaku. "Benar, saya memerlukan tenaga untuk membantuku. Maukah engkau bekerja denganku pada han ini?" Saya menjawab pertanyaanya.

"Saya bersedia untuk bekerja, tetapi dengan beberapa syarat," jawabnya. "Syarat apakah itu?"

"Gajiku dalam sehari satu dirham, dan bila datang waktu sholat, izinkanlah saya sholat berjamaah, itulah syaratnya!" jawab anak muda itu.

"Itu sajakah!" "Saya, itu saja," jawabnya lagi. "Baiklah, saya terima syarat itu," tegasku kepadanya. Anak muda itu lalu bekerja dengan memuaskan, hasilnya cukup menggembirakan. Dia tidak tahu mencuri tulang, atau mengelat dengan mencuri masa. Di waktu pagi, bila saya berikannya makanan untuk sarapan, ia menolak dengan alasan bahwa dia sedang berpuasa. Pada saat sholat Dhuhur, saya bolehkan ia pergi berjamaah, kemudian ia kembali lagi untuk

219

Page 220: Mix of Islamic Story

meneruskan pekerjaannya hingga menjelang waktu Ashar, maka ia pun pergi lagi untuk sholat Ashar berjamaah, kemudian ia kembali lagi dan bekerja lagi sampai menjelang waktu Maghrib. Saya lihat anak muda ini bukan saja tekun dalan kerjanya, namun dia tidak berhenti bekerja, melainkan sesudah masuk waktu Maghrib,di mana dia akan membuka puasanya. Mana orang boleh tahan seperti itu. Sudahlah terus-menerus bekerja, dia berpuasa pula. Saya merasa kasihan kepadanya, lalu saya mendatanginya dan melarangnya bekerja, terlampau sangat.

"Jangan bekerja terlalu banyak dan sampai lewat Maghrib," kataku menyuruhnya berhenti bekerja. Dia tersenyum, lalu menjawab: "Memang saya biasa bekerja sampai menjelang waktu Maghrib," jawabnya bersahaja.

"Bukan saya tak suka kau bekerja kuat, tapi kasihanlah sedikit pada dirimu itu," saya menasihatinya. "Terima kasih tuan," jawabnya lagi.

Setelah selesai kerjanya dia, terus mengerjakan sholat Maghrib. Kemudian saya datang kepadanya dan menyerahkan gajinya, yaitu sebanyak dua dirham, meskipun janji kita dulu hanya satu dirham.

"Mengapa dua dirham?" dia bertanyaku.

"Sebab engkau telah bekerja sampai malam, dan pekerjaanmu cukup memuaskan dan bagus sekali, saya suka karena itu saya bayar tambahan satu dirham lagi," kataku kepadanya.

"Tak bisa, kita harus menepati syarat yang telah kita setujui." Saya heran mengapa dia tidak mau menerima upah yang lebih, kalau orang lain mesti dianggapnya bodoh.

"Tak bisa, kau mesti ambil yang lebih ini!" perintahku dengan suara keras sedikit. "Bukan saya tak mau, tapi saya tak boleh menerimanya, karena ini adalah telah menyalahi syarat dan janji", jawab anak muda itu lagi.

Anak muda itu kemudian pergi dari situ dan meninggalkanku. Saya sudah tidak perdulikannya lagi karena dia menolak juga tambahan yang saya berikan kepadanya itu. Biarkanlah dia sudah, kata hatiku. Suka dialah. Ketika menjelang pagi, saya lihat dia tidak datang lagi ke tempatku untuk bekerja. Di mana dia anak muda itu? Mengapa dia tidak datang. Barangkali dia marah, saat saya hendak memaksanya menerima upah yang lebih itu? Saya pun pergi mencari di tempatnya yang lagi, namun saya tidak menemukannya di situ. Saya bertanya kepada teman-temannya, maka saya telah diberitahu bahwa anak muda itu hanya datang ke tempatnya pada hari Sabtu saja. Ajaib! Di mana dia pergi hari-hari yang lain? Pada hari Sabtu yang berikutnya, saya kembali mencarinya lagi.

220

Page 221: Mix of Islamic Story

Memang benar, anak muda itu ada di tempatnya. Saya mengajaknya untuk bekerja kembali dengan syarat yang sama seperti dahulu. Dia datang dan bekerja dengan sungguh-sungguh dan giat, seperti sebelumnya, sekalipun ia tetap dalam keadaan berpuasa. Ketika saya bertanya kepadanya tentang hari-hari lainnya, di mana dia? Dia enggan memberitahu dan saya tidak mau memaksanya, mungkin dia tidak suka. Pada hari Sabtu ketiga, saya datang mencarinya, di tempat itu, tetapi dia tidak ada pada tempatnya yang biasa. Temannya memberitahuku bahwa ia sedang sakit di sebuah gubuk yang ditumpangkan oleh orang. Saya merasa kasihan kepadanya, ketika mendengar dia sedang sakit. Orang dagang rupanya dia, tidak punya rumah tetap. Saya pun pergi untuk menziarahinya, dan saya dapatinya sedang telentang di atas tanah tanpa tikar dan bantal. Semakin sedih hatiku melihat keadaannya yang cukup miskin itu. Namun dia tetap begitu juga, tidak terkesan oleh keadaannya yang sungguh menyayat hati itu. Malah kelihatan wajahnya lebih bercahaya dari biasanya.

"Anakku!" kataku, "apa kabarmu?" "Syukur Alhamdulillah, cuma saya sakit sedikit," jawabnya.

"Ada sesuatu yang perlu saya tolong?" saya membujuknya untuk membantu apa pun, jika dia mau. "Ya, kebetulan sekali, memang ada," jawabnya lagi.

"Apa itu?"

"Besok pagi di waktu dhuha datanglah ke mari, jika tuan dapati saya sudah mati di sini, tolonglah mandikan saya, kemudian bungkuslah saya dengan bajuku ini, lalu sholati saya dan kuburkanlah saya di tempat ini, semua itu hendaklah tuan yang mengerjakannya sendirian saja! Setelah itu robeklah saku baju saya ini, ambil isinya lalu pergilah ke istana Khalifah Harun Ar-Rasyid, dan tunjukkan barang itu kepada beliau. Itulah saja pesan saya kepada tuan. Dan jangan lupa menyampaikan salam saya kepada beliau, dan semoga Allah membalas segala kebaikan tuan." Mendengar keterangan anak muda itu, saya heran sekali. Siapa dia sebenarnya kepada Khalifah Harun Ar-Rasyid? Apa ada kait-mengaitnya dia dengan Khalifah itu, sehingga kematiannya mesti dilaporkan kepada beliau?.

"Siapa sebenarnya anak ini?" tanyaku ingin keterangan.

"Saya hamba Allah!" jawabnya. Saya terus memerhatikan wajahnya dengan penuh tanda-tanya. "Ingat, jangan lupa apa yang saya pesan tadi," tegasnya lagi.

"Baiklah!" jawabku pendek.

221

Page 222: Mix of Islamic Story

Kemudian saya pun pergi dari situ meninggalkannya. Pada pagi besoknya saya pergi ke gubuk itu, ternyata memang benarlah anak muda itu telah mati, wajahnya semakin bercahaya dan bibirnya pula tersenyum gembira. Saya pun segera memandikannya dan membungkus mayatnya dengan bajunya, di mana saya terlebih dulu merobek sakunya, dan saya dapati di dalamnya ada sebuah permata besar, yang tentu sekali, sangat mahal harganya. Sesudah itu saya mensholatinya dan menguburkannya berdekatan dengan gubuk itu. Kemudian saya tafakkur sebentar mengingatkan pertemuan anak muda itu denganku, dan bagaimana jujurnya dia dalam tindak-tanduknya. Tentulah dia seorang wali yang besar, yang banyak orang tidak tahu. Kemudian saya pun meninggalkan tempat itu kembali ke rumahku. Untuk beberapa hari saya memikirkan, bagaimana saya dapat sampaikan barang amanat yang berharga itu kepada tuannya. Saya pikir-pikir caranya, sehingga saya teringat bahwa Khalifah Harun Ar-Rasyid sering melalui suatu tempat untuk melihat-lihat sekitar pasar. Maka saya pun menunggu di situ beberapa hari, sehingga pada suatu hari benarlah Khalifah Harun Ar-Rasyid sedang melalui di situ di atas tunggannya.

"Tuanku!" jeritku. Semua pengawalnya terkejut dan coba menghadangku dari sampai kepada Khalifah Harun Ar-Rasyid. Mujur Khalifah menunjuk supaya saya dibolehkan datang menghampirinya. "Tuanku! Saya ada suatu amanat untuk Tuanku," kataku dengan penuh hormat.

"Apa itu?" tanya Khalifah. Saya pun tunjukkan kepadanya permata itu. Melihat permata tersebut, dengan tidak disangka-sangka lagi, Khalifah Harun Ar-Rasyid menjerit sekuat suara, lalu pingsan. Para pengawal berlaku sigap antara satu dengan yang lain, ketika melihat Khalifahnya pengsan. Saya lalu ditangkap, nasib baik Khalifah segera sadar, saya pun dilepaskannya. Saya diperintah oleh Khalifah untuk mengikutinya ke istana. Rupanya dia tidak jadi hendak meneruskan perjalanannya. Tentulah perkara permata ini sangat penting sekali kepada Khalifah itu. Ketika di istana, saya ditanya oleh Khalifah:

"Di mana kau dapat permata ini?" tanya Khalifah.

"Hamba diberikan oleh seorang anak muda yang pernah bekerja dengan saya, Tuanku," jawabku dengan penuh hormat.

"Baiklah, di mana dia sekarang?" tanya Khalifah lagi.

"Dia sudah meninggal dunia, Tuanku," jawabku.

"Sudah meninggal dunia?!"

"Ya, Tuanku."

"Innaa Lillaahi Wa Innaa llalhi Rajiuun," ucap Khalifah. "Benar?"

222

Page 223: Mix of Islamic Story

"Benar, Tuanku. Saya yang menyelenggarakan mayatnya," terangku dengan takut dan bimbang, karena saya lihat Khalifah berubah mukanya karena sedih.

"Aduh!" keluh Khalifah, kemudian dia menangis. Saya tunduk takut dan bimbang sekali. Apa rahasia permata ini? janganlah karenanya saya dihukum Khalifah pula. Nampaknya dia terlalu sedih itu. Saya berdiam di situ tegak menunggu pertanyaan berikutnya dari Khalifah, sedang pengawal-pengawalnya mengelilingku menjaga jangan sampai saya coba melarikan diri, agaknya.

Setelah Khalifah Harun Ar-Rasyid tenang lagi, dia lalu mengatakan kepadaku dengan suara rendah penuh sedih.

"Coba kau ceritakan kepadaku, bagaimana kau menemui pemilik permata ini?" sambil menunjukkan kepada permata yang ditangannya itu. Saya pun menceritakan segala-galanya tentang anak muda itu kepada Khalifah Harun Ar-Rasyid, dan beliau mendengarkannya dengan tenang, dan kadang-kadang mengalir air matanya. Setelah selesai ceritaku kepadanya, saya dengar katanya:

"Berbahagialah anakku! Ketahuilah, wahal anakku, aku sungguh menyesal atas apa yang terjadi ke atas dirimu!" Kemudian Khalifah memanggil seseorang dari dalam istana itu. Tidak lama kemudian datang seorang wanita yang agak setengah umur. Melihat saya ada di situ, dia kemudian mengundurkan dirinya lagi, tetapi Khalifah Harun Ar-Rasyid mengisyaratkan supaya dia maju dan duduk di sampingnya. Kemudian Khalifah menunjukkan permata itu. Begitu ia melihat permata itu, wanita itu pun menjerit dan jatuh pengsan. Setelah ia sadar lagi, ia bertanya:

"Wahai paduka! Bagaiman paduka dapat permata ini?" Khalifah lalu menoleh kepadaku seraya berkata:

"Ceritakanlah apa yang kau ceritakan kepadaku tadi!" Saya pun menceritakan sekali lagi apa yang terjadi di antaraku dengan anak muda itu, satu persatu, hingga selesai. Sambil mendengar ceritaku itu, sambil menangis wanita itu.

Kemudian dia lalu menjerit: "Oh anakku! Oh buah hatiku! Betapa rindu ibumu kepadamu selama ini. Oh alangkah bahagianya aku, jika engkau berada di sampingku. Aku dapat memberimu makan dan minum, dan aku dapat menjagamu, dan merawatmu. Khalifah Harun Ar-Rasyid kemudian berkata kepadaku:

"Terima kasih banyak karena kau telah kembalikan amanat ini kepadaku. Bukan itu saja, bahkan kau telah membawa berita ia kepadaku tentang

223

Page 224: Mix of Islamic Story

anakku yang menghilang itu. Dia adalah anakku yang sangat kusayangi, demikian pula ibunya. la selalu mengunjungi para alim-ulama, para guru, para cerdik pandai serta para salihin. Saat aku dinobatkan menjadi Khalifah, ia tidak begitu suka, ia terus menjauhkanku, kemudian melarikan dirinya daripadaku. Tetapi kerap pula dia datang kepada ibunya untuk memberitakan hal dan keadaannya. Saya pernah memberikan permata ini kepada ibunya untuk diserahkan kepadanya, supaya dijual kalau-kalau dia memerlukan uang untuk hidupnya. Tetapi rupanya dia simpan permata ini, dan kini dia kembalikan kepada kami. Bagaimana cara kehidupannya kami tidak tahu. Kami juga tidak tahu tempat tinggalnya, di kota, di rimba, di kampung mana, hanya Tuhan saja yang mengetahuinya. Bertahun-tahun kami menunggunya kembali, tetapi hampa belaka. Kami ingin dia datang menjenguk kami, walau sebentar saja, supaya kami dapat melihat wajahnya, tetapi sekarang hanya beritanya saja yang sampai kepada kami, dan berita itu pula berita yang menyedihkan. Rupanya dia telah meninggalkan kami buat selama-lamanya!" Khalifah lalu menangis sedih, dan saya pun turut menangis sama.

"Tuanku!! Anakmu itu adalah seorang wali," saya ingin menggembirakan Khalifah. "Ya, memang ke situlah ia menuju," jawab Khalifah. la bertafakur sebentar, kemudian bertanya: "Tunjukkanlah kepada ku di mana kubur anakku itu? Aku ingin menziarahinya." "Baiklah, Tuanku. Hamba bersedia menghantarkan Tuanku ke sana," jawabku. Pada hari yang ditetapkan, saya pun mengantarkan Khalifah bersama rombongannya ke kubur anaknya itu. Khalifah Harun Ar-Rasyid berdiri di atas pusara anaknya dengan sedih dan mengalirkan air mata. Kemudian saya pun meninggalkan mereka di situ dan kembali ke rumahku. Sungguh kejadian itu meninggalkan kesan yang mendalam yang susah hendak dilupakan di dalam hatiku. Saya lalu berdoa: "Ya Allah! Berilah kami taufiq dan hidayah serta pertolonganmu dalam menjalani kehidupan di alam fana ini, dan rahmatilah kami semuanya, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar Lagi Mengasihani!" Amin!

* * * * * * * *

Raja Yang Rela Menjadi Tukang Kebun

Ibrahim bin Adham adalah seorang raja yang sangat besar kekuasaannya. Oleh karena kehidupan yang mewah dan serba cukup tidak membawa ketenangan kepada jiwanya, baginda akhirnya memilih untuk hidup sebagai rakyat biasa dengan mengambil upah sebagai tukang kebun.

224

Page 225: Mix of Islamic Story

Kebun yang dijaga oleh baginda itu ada banyak pohon-pohon delima. Ia menjaga kebun itu dengan patuh dan rajin. Suatu hari datanglah tuan kebun itu dan meminta Ibrahim membawakan sebiji delima yang masak lagi manis kepadanya. Ibrahim pun segera ke cabang-cabang delima untuk mencari buah delima yang paling masak.

Saat tuannya merasa delima tersebut, air mukanya berubah. Kemudian berkata: "Wahai Ibrahim tolong bawakan kepada aku sebiji delima yang lebih manis." Sekali lagi Ibrahim pergi mencari buah delima yang lain tanpa mengetahiu mengapa tuannya itu menyuruh dia membawakan sebiji lagi. Setelah buah yang diberikan kepada tuannya itu dimakan, dengan sepontan buah itu dibuang oleh tuannya itu.

Oleh karena terlalu marah sebab buah yang dimakannya itu masih masam, ia pun berkata dengan suara yang keras: "Wahai Ibrahim! Heran sekali aku melihat engkau. Sudah begini lama engkau menjaga kebunku, tidakkah engkau tahu yang masam dan manis?" Lalu jawab Ibrahim dengan suara yang lemah dan sopan: "Tuan, bukankah saya ini diamanahkan untuk menjaga kebun supaya sentiasa subur dengan buah-buahan, tetapi tuan tidak memberi izin kepada saya merasa buahnya." Betapa terkejutnya tuannya itu saat mendengar jawaban tersebut. Tidak terduga sama sekali akan besarnya sifat amanah yang ada pada tukang kebunnya itu.

* * * * * * * *

Rejab Bulan Allah

Rejab digelar bulan Allah. Dikatakan begitu karena ia adalah satu bulan yang mulia di mana Allah telah bermurah hati mengampunkan dosa-dosa hamba-hambaNya, mengangkatkan derajat mereka serta melipatgandakan pahala mereka yang melakukan amal ibadat dalam bulan ini. Sekiranya dalam bulan-bulan biasa, satu kebajikan dibalas dengan 10, tetapi dalam bulan Rejab setiap kebajikan dibalas dengan 70. Dalam bulan ini juga Allah telah menjalankan Nabi Muhammad s.a.w. dalam peristiwa Isra' dan Mi'raj yaitu dari Masjidil Haram (Mekah) ke Masjid Aqsa dan dari sana pula dibawa ke Sidratul Muntaha, untuk menerima kewajiban sholat 5 waktu sehari semalam.

Setiap kali kedatangan bulan Rejab, seorang abidah (waniita yang kuat beribadat) mewiridkan bacaan 'Qulhuwallahu Ahad' sebanyak 11 kali selepas sholat Subuh. Ini dilakukannya setiap hari sepanjang Rejab pada tiap-tiap tahun.

225

Page 226: Mix of Islamic Story

Usaha ini dilakukannya sebagai tanda memuliakan Bulan Rejab. Selain itu, wanita ini akan memakai pakaian yang kasar menggantikan pakaian biasa yang dipakainya pada bulan-bulan lain.

Suatu hari, dia jatuh sakit. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, wanita itu sempat berwasiat kepada anak-anaknya jika dia mati kafankannya dengan kain kasar yang dipakainya. Dalam keadaan yang tenang, wanita itu menghembuskan nafasnya yang akhir. Sewaktu mengkafankan jenazah ibunya, anak-anaknya terasa aib untuk menggunakan kain kapan yang sudah uzur dan lusuh, lalu menggantikannya dengan kain kafan yang baru.

Pada malam itu, anaknya bermimpi berjumpa ibunya. Ibunya bertanya mengapa mereka tidak mematuhi wasiatnya. Perbuatan mengkafannya dengan kain baik menyebabkan ibunya tidak meridhai mereka. Kemudian anaknya terjaga, dia berasa amat sedih dan menyesal atas perbuatannya. Dia segera ke kubur pada malam itu juga lalu menggali kubur ibunya untuk menggantikan dengan kain kafan yang lusuh. Alangkah terperanjatnya apabila mendapati mayat ibunya tidak ada di situ.

Anaknya berasa amat heran. Tiba-tiba kedengaran satu suara 'Hai anak! Tidakkah kau tahu bahwa orang yang memuliakan bulan Rejab tidak akan sendirian di dalam kubur.' Mendengar suara itu, anaknya segera faham. Dia pun menimbun lagi kubur yang digalinya lalu pergi dari situ. Wallahu 'Alam.

Moral & Iktibar Barangsiapa yang memuliakan bulan Rejab akan dimuliakan Allah. Allah lebih suka melihat hambaNya yang beramal sedikit tetapi berkekalan

daripada mereka yang beramal banyak tetapi tidak kekal. Kita hendaklah mencari keridhaan ibu karena keridhaan Allah bergantung

pada keridhaannya. Surga di bawah tapak kaki ibu. Dalam kata-kata lain salah satu syarat untuk

memasuki surga ialah mentaati kedua ibu bapa. Anak yang taat akan segera meminta keampunan daripada ibubapa jika dia

melakukan kesalahan. Orang yang memuliakan bulan Rejab akan dimasukkan ke dalam surga. Liang lahat (tanah perkuburan) menjadi pintu surga bagi mereka yang

beramal soleh. Sebaliknya akan bertukar menjadi pintu neraka bagi mereka yang kufur dengan Allah.

Liang lahat menjadi amat luas dipenuhi dengan taman surga untuk mereka yang taat kepada Allah dan RasulNya.

226

Page 227: Mix of Islamic Story

Liang lahat juga menjadi amat sempit dengan dipenuhi dengan ular dan kala jengking yang sentiasa menyeksa mayat yang kufur dan sentiasa membuat maksiat di dunia ini.

Kejadian ini terjadi adalah karena Allah hendak membukakan rahasia balasan Allah kepada orang yang memuliakan bulan Rejab.

Setiap sesuatu yang terjadi di dunia ini tidak terjadi secara sia-sia. Bahkan ada sesuatu yang tersirat di sebaliknya. Inilah yang perlu kita fikirkan untuk diambil iktibar.

Amal ibadat semasa hidup menjadi teman sejati semasa di kubur. Harta kekayaan yang dikumpul semasa di dunia belum tentu menjamin kebahagiaan di akhirat.

* * * * * * * *

Riwayat Asal Kejadian Nabi Adam a.s.

Pada suatu ketika Allah s.w.t. menitahkan Malaikat Jibril supaya turun ke bumi untuk mengambil sebagian tanahnya untuk dijadikan bahan mencipta Adam. Namun ketika tiba di bumi, bumi enggan tanahnya diambil untuk dijadikan Adam, hingga bumi bersumpah, demi Allah ia tidak akan rela sebagian tanahnya dijadikan Adam. karena ia bimbang kelak Adam akan berbuat maksiat kepada Allah.

Lalu Jibril kembali ke hadrat Tuhan, ia tidak dapat berbuat apa-apa apabila mendengar sumpahnya bumi. Kemudian Allah menitahkan malaikat Mikail turun pula ke bumi dengan maksud yang sama, namun setelah mendengar perkataan bumi seperti apa yang dikatakan kepada Jibril, Mikail pun tidak dapat berbuat apa-apa, kembali ke hadrat Allah dengan tangan hampa.

Akhir sekali Allah menyuruh Malaikat Izra'il turun ke bumi untuk mengambil tanah. Kata Allah: "Hai Izra'il engkau kini Aku tugaskan mengambil tanah. Meskipun bumi bersumpah-sumpah dengan ucapan bagaimanapun, jangan engkau undur. Katakan bahwa kerjakan atas perintah dan atas nama-Ku."

Setelah Izra'il tiba di atas bumi, dia berkata: "Hai bumi, ketahuilah kedatanganku ke mari atas perintah Allah dan atas nama Allah. Jika engkau membantuh atas pekerjaanku ini, bererti engkau membantah perintah Allah dan tentunya engkau tidak ingin menjadi makhluk yang durhaka kepada Allah, bukan?".

227

Page 228: Mix of Islamic Story

Mendengar perkataan Izra'il, maka bumi tidak dapat berkata apa-apa kecuali membiarkan Izra'il mengambil tanahnya dengan tidak banyak reaksi. Setelah Izra'il mengambil beberapa jenis tanah, kembalilah dia ke hadrat Illahi.

Kata Allah: "Ya Izra'il, pertama engkau yang Aku tugaskan untuk mengambil tanah, dan kemudian di belakang hari kelak engkau pula yang Aku tugaskan untuk mencabut roh manusia."

"Jika demikian hamba bimbang yang hamba ini akan jadi dibenci anak Adam karena pekerjaan hamba ini," kata Izra'il.

"Tidak," jawab Allah: "Tidak mereka akan memusuhi engkau. Aku yang mengaturnya. Lalu Aku jadikan sebab-sebab untuk mendatangkan kematian mereka. Sebab terbunuh, sebab terbakar, sebab sakit dan sebagainya."

Mengikut keterangan para Ulama bahwa tanah-tanah itu adalah seperti berikut :1. Tanah tempat bakal berdirinya Baitul Muqaddis2. Tanah Bukit Tursina3. Tanah Iraq4. Tanah Aden5. Telaga Al-Kautsar6. Tanah tempat bakal berdirinya Baitullah7. Tanah Paris8. Tanah Khurisan9. Tanah Babylon10. Tanah India11. Tanah Surga Firdaus12. Tanah Tha'if

Kata Ibnu Abbas: Kepala Adam dari tanah Baitul Muqaddis, karena di situlah berada otak

manusia dan di situlah tempat akal. Telinganya dari tanah Bukit Tursina, karena ia alat pendengar tempat

penerima nasihat. Dahinya dari Iraq, karena di situ tempat sujud kepada Allah. Mukanya dari tanah Aden, karena di situ tempat berhias dan tempat

kecantikan. Mata dari tanah telaga Al-Kautsar, tempat untuk menarik perhatian. Giginya dari tanah telaga Al-Kautsar, tempat untuk memanis-manis. Tangan kanannya dari tanah ka'abah, untuk mencari nafkah dan kerja-kerja

sesama manusia. Tangan kirinya dari tanah Paris, tempat beristinjak. Perutnya dari tanah Khurasan, tempat lapar dan haus.

228

Page 229: Mix of Islamic Story

Kemaluannya dari tanah Babylon. Di situ tempat sex (berahi) dan tipu daya setan untuk menjerumuskan manusia ke lembah dosa.

Tulang dari tanah Bukit Tursina, alat peneguh tubuh badan. Dua kakinya dari tanah India tempat berdiri dan berjalan. Hatinya dari tanah surga Firdaus, karena di situ tempat iman, keyakinan,

ilmu, kemauan dan sebagainya. Lidahnya, dari tanah Tha'if tempat mengucap kalimat syahadat, bersyukur

dan berdoa kepada Tuhan.

-- Dipetik dari Mingguan Famili Disember 1997

* * * * * * * *

Riya'...Membinasakan Ibadat

Pada suatu waktu sahur, seorang abid membaca Al-Quran, surat "Thoha", di biliknya yang berdekatanan dengan jalan raya. Selesai membaca, dia berasa amat mengantuk, lalu tertidur. Dalam tidurnya itu dia bermimpi melihat seorang lelaki turun dari langit membawa senaskah Al-Quran.

Lelaki itu datang menemuinya dan segera membuka kitab suci itu di depannya. Dibukanya surat "Thoha" dan dibukanya halaman demi halaman untuk tatapan si abid. Si abid melihat setiap kalimah surat itu dicatatkan sepuluh kebajikan sebagai pahala bacaannya kecuali satu kalimah saja yang catatannya dipadamkan.

Lalu katanya, "Demi Allah, sesungguhnya telah kubaca seluruh surat ini tanpa meninggalkan satu kalimat pun". "Tetapi kenapakah catatan pahala untuk kalimat ini dipadamkan?" Lelaki itu berkata.

"Benarlah seperti katamu itu. Engkau memang tidak meninggalkan kalimat itu dalam bacaanmu tadi. Malah, untuk kalimat itu telah kami catatkan pahalanya, tetapi tiba-tiba kami terdengar suara yang menyeru dari arah 'Arasy : 'Padamkan catatan itu dan gugurkan pahala untuk kalimah itu'. Maka sebab itulah kami segera memadamkannya".

Si abid menangis dalam mimpinya itu dan berkata, "Kenapakah tindakan itu dilakukan?".

"Awalnya engkau sendiri. Ketika membaca surat itu tadi, seorang hamba Allah melewati jalan di depan rumah mu. Engkau sadar hal itu, lalu engkau meninggikan suara bacaanmu supaya didengar oleh hamba Allah itu.

229

Page 230: Mix of Islamic Story

Kalimah yang tiada catatan pahala itulah yang telah engkau baca dengan suara tinggi itu".

Si abid terjaga dari tidurnya. "Astaghfirullaahal-'Azhim! Sungguh licin virus riya' menyusup masuk ke dalam kalbu ku dan sungguh besar kecelakaannya. Dalam sekelip mata saja ibadahku dimusnahkannya.

Benarlah kata alim ulama', serangan penyakit riya' atau ujub, boleh membinasakan amal ibadat seseorang hamba Allah selama tujuh puluh tahun".

* * * * * * * *

Saiyidina Ali Dan Peminta Sedekah

Siti Fatimah, isteri Saiyidina Ali didatangi seorang peminta sedekah. Ketika itu Saiyidina Ali mempunyai 50 dirham. Setelah menerima uang, pengemis itu pun balik. Di tengah jalan, Saiyidina Ali bertanya berapa banyak yang diberi oleh Saidatina Fatimah. Apabila diberitahu 25 dirham, Saiyidina Ali menyuruh pengemis itu pergi sekali lagi ke rumahnya. Pengemis itu pun pergi dan Fatimah memberikan baki 25 dirham kepada pengemis itu.

Selang beberapa hari, datang seorang hamba Allah berjumpa Saiyidina Ali dengan membawa seekor unta. Orang itu mengadu dalam kesusahan dan ingin menjualkan untanya. Saiyidina Ali tanpa berlengah menyatakan kesanggupan untuk membelinya, meskipun ketika itu dia tidak memiliki uang. Dia berjanji akan membayar harga unta itu dalam masa beberapa hari.

Dalam perjalanan pulang, Saiyidina Ali berjumpa dengan seorang lelaki yang ingin membeli unta itu dengan harga yang lebih tinggi daripada harga asal. Saiyidina Ali pun menjualkan unta itu kepada orang itu. Setelah mendapat uang, Saiyidina Ali pun menjelaskan hutangnya kepada penjual unta.

Beberapa hari kemudian, Rasulullah s.a.w. berjumpa Saiyidina Ali lalu bertanya "Ya Ali, tahukah kamu siapakah yang menjual dan membeli unta itu?" Apabila Saiyidina Ali mengatakan tidak tahu, Nabi menerangkan yang menjual itu ialah Jibril dan yang membelinya ialah Mikail.

Moral & Iktibar Allah membalas atau memberi ganjaran berlipat ganda jika kita menolong

orang yang dalam kesusahan. Memberikan bantuan kepada orang yang susah merupakan satu aset yang

balasannya akan diterima di dunia lagi.

230

Page 231: Mix of Islamic Story

Berikanlah bantuan kepada orang yang berada di dalam kesempitan kelak Allah akan melepaskan kita semasa kita berada dalam kesusahan.

Keyakinan kepada balasan baik Allah merangsang kita untuk melakukan amalan dan kebajikan dengan lebih banyak.

* * * * * * * *

Saiyidina Ali Dengan Seorang Nasrani Tua

Suatu hari Saiyidina Ali Karramallaha Wajhah tergesa-gesa untuk menunaikan sholat subuh berjemaah bersama-sama Rasulullah. Di tengah perjalanan ke masjid, Saiyidina Ali bertemu dengan orang tua bertongkat sedang berjalan dengan sangat perlahan dan ditangannya memegang lampu untuk menerangi jalan yang gelap gelita.

Saiyidina Ali mengikuti saja langkah orang tua itu karena beliau tidak sanggup menyalip orang tua itu sebagai menghormatinya. Ketika tiba di masjid, Saiyidina Ali bergegas masuk ke masjid untuk menunaikan sholat subuh berjemaah bersama Rasulullah. Ketika Saiyidina Ali memasuki masjid di dapati Rasulullah sedang rukuk. Rukuk Rasulullah pada kali itu sungguh lama, tidak seperti biasa, seolah-olah menanti Saiyidina Ali turut serta sholat berjemaah.

Setelah selesai sholat subuh Saiyidina Ali bertanya kepada Rasulullah " Ya Rasulullah, kenapakah engkau memanjangkan rukuk pada kali ini, belum pernah engkau lakukan sebelum ini". Jawab Rasulullah " Sewaktu aku sedang rukuk, dan ketika aku hendak iktidal, tiba-tiba datang Malaikat Jibril dan menekan belakangku. Setelah lama menekan barulah aku dapat iktidal".

Mendengar jawaban Rasulullah, Sayidina Ali menceritakan apa yang terjadi sewaktu perjalananya ke masjid tadi. Rupa-rupanya Allah telah mengisyaratkan kepada Rasulullah supaya menanti Sayidina Ali supaya dapat ikut serta sholat subuh berjemaah. Ada juga diriwayatkan bahwa pada saat itu Allah telah memerintahkan Malaikat Mika'il supaya menahan kelajuan matahari agar Sayidina Ali dapat sholat subuh berjamaah bersama-sama Rasulullah karena sikap Sayidina Ali meredah diri dan menghormati orang tua Nasrani itu.

* * * * * * * *

231

Page 232: Mix of Islamic Story

Sayidina Hassan Dan Pemuda Badwi

Saiyidina Hassan bin Ali r.a., adalah seorang tokoh Islam yang sangat dicintai oleh umat Islam. Sebagai seorang cucu Rasulullah s.a.w. beliau adalah ibarat permata di zaman hidupnya karena memiliki budi pekerti yang mulia dan terpuji.

Pada suatu hari sedang Saiyidina Hassan duduk di muka pintu rumahnya, tiba-tiba datang seorang pemuda badwi, lalu mencacinya dan juga kedua ibu bapanya. Anehnya, Saiyidina Hassan hanya mendengar saja tanpa sedikit pun berubah air mukanya, atau membalas kata-katanya itu. Saiyidina Hassan berkata kepada orang itu: "Wahai badwi, adakah engkau lapar atau dahaga? atau adakah sesuatu yang merungsingkan hati engkau?" Tanpa mempedulikan kata-kata Saiyidina Hassan, badwi itu terus memaki hamunnya.

Oleh itu Saiyidina Hassan pun menyuruh pembantu rumahnya membawa dompet yang berisi uang perak lantas diberikannya kepada badwi itu dan berkata: "Wahai badwi, maafkanlah saya. Inilah saja yang saya miliki. Jika ada yang lebih tidak akan saya sembunyikannya dari padamu."

Sikap dan pelayanan Saiyidina Hassan itu akhirnya berhasil melembutkan hati badwi tersebut. Badwi itu menangis terisak-isak lantas sujud di kaki Saiyidina Hassan dan berkata: "Wahai cucu baginda Rasulullah s.a.w. maafkanlah aku karena berlaku kasar terhadapmu. Sebenarnya aku sengaja melakukan begini untuk menguji kebaikan budi pekertimu sebagai cucu baginda Rasulullah s.a.w. yang aku kasihi. Sekarang yakinlah aku bahwa engkau mempunyai budi pekerti yang mulia sekali."

* * * * * * * *

Sakit Mata dan Air Wudhu

Suatu hari Junaid Al-Banghdadi sakit mata. Ia diberitahu oleh seorang tabib, jika ingin cepat sembuh jangan sampai matanya terkena air.

Ketika tabib itu pergi, ia nekad berwudhu membasuh mukanya untuk sholat kemudian tidur. Anehnya, sakit matanya malah menjadi sembuh. Saat itu terdengar suara "Junaid menjadi sembuh matanya karena ia lebih ridha kepada-

232

Page 233: Mix of Islamic Story

Ku". Seandainya ahli neraka minta kepada-Ku dengan semangat Junaid niscaya Aku luluskan permintaannya." Kata suara itu.

Tabib yang melihat mata Junaid sembuh itu menjadi keheranan, "Apa yang telah engkau lakukan?"

"Aku telah membasuh muka dan mataku kemudian sholat", ujarnya."

Tabib itu memang beragama Nashrani, dan setelah melihat peristiwa itu, dia beriman. "Itu obat dari Tuhan yang menciptakan sakit itu. Dia pulalah yang menciptakan obatnya. Aku ini sebenarnya yang sakit mata hatiku, dan Junaidlah tabibnya."

* * * * * * * *

Salman Al-Farisi Pemimpin Yang Rendah Diri

Salman Al-Farisi tergolong sebagai salah seorang sahabat Rasulullah s.a.w. Beliau berasal dari negeri Parsi. Pernah di masa hidupnya, Salman telah diberi jawatan sebagai Gubernur di salah sebuah jajahan takluk Islam. Namun demikian kedudukannya itu tidak sedikit pun mengubah keperibadiannya yang penyantun, rendah diri, serta zuhud terhadap kemewahan dunia.

Pada suatu hari, diriwayatkan seorang rakyat awam tanpa mengenali Salman terus menariknya secara kasar lalu menyuruhnya melakukan suatu kerja yang berat. Orang itu menjumpai Salman ketika berada di tepi jalan. Ia mempunyai sebuah karung besar lalu menyuruh Salman memikulnya sampai ke rumah. Tanpa banyak tanya Salman terus memikulnya.

Di pertengahan jalan, seorang lelaki telah memberi salam kepadanya. Alangkah terkejutnya melihat Salman memikul karung. Lalu berkata: "Wahai tuan! Tahukah tuan bahwa orang yang memikul karung tuan itu adalah Salman Al-Farisi, Amir negeri kita ini." Terkejut lelaki itu mendengarnya, apabila dikenangkan orang yang dikasarinya itu adalah gubenurnya sendiri. Lantas dia meminta maaf lalu menyuruh Salman menurunkan karung yang sedang dipikulnya itu.

Tetapi Salman menjawab: "Oh tidak mengapa tuan. Biarlah saya memikul barang tuan ini hingga sampai ke rumah tuan". Demikianlah ketinggian budi pekerti Salman Al-Farisi, salah seorang sahabat Rasulullah s.a.w. yang tidak mementingkan derajat kedudukan.

233

Page 234: Mix of Islamic Story

* * * * * * * *

Satu Amalan Nilainya Surga

Di padang Mahsyar segala amalan manusia ditimbang oleh Allah. Mana yang lebih banyak pahala dimasukkan ke surga sementara yang berat timbangan dosa dihumban ke neraka. Seorang hamba Allah didapati kurang satu amalan (mata) saja untuk melayakkan dia masuk ke surga. Jika mengikut perkiraan, dia adalah calon neraka tapi Allah Maha Penyayang akan hambanya. Allah memerintahkan orang itu mencari satu lagi mata untuk melayakkan dia ke surga. Lama dia merayu dan mengemis dari seorang ke seorang untuk mendapatkan satu kebajikan saja namun tak berhasil. Masing-masing memerlukan walau satu kebajikan. Kesemuanya mengatakan nasib mereka belum menentu, bagaimana hendak memberikan satu pahala.

Namun dia tidak berputus asa. Akhirnya berjumpa dengan seorang hamba Allah yang bersimpati dengannya. Dia mengatakan hidupnya bergelumang dengan dosa dan sepanjang hidupnya hanya membuat satu kebajikan saja. Padanya satu pahala itu tidak membawa makna, karena menyangkakan dia akan masuk ke neraka akhirnya. Oleh sebab simpatinya kepada orang itu, dia memberikan satu pahala itu kepadanya. Dengan gembira yang tidak terhingga dia kembali menghadap Allah membawa pahala tersebut. Dia menerangkan apa yang terjadi. Oleh sebab sikap penderma yang pemurah itu, Allah menyuruh orang itu mencari penderma berkenaan untuk dimasukkan bersamanya ke dalam surga.

Moral & Iktibar Allah bersifat dengan AR-RAHIM . Jangan remehkan kebajikan walaupun hanya amalan sunat. Satu kebajikan amat berat timbangan di sisi Allah Satu amalan boleh

meletakkan diri sama ada surga atau neraka. Di padang mahsyar semuanya nafsi-nafsi; masing-masing mau melepaskan

diri dari azab yang pedih. Orang yang pemurah akan dirahmati Allah yang bersifat dengan Pemurah. Penghakiman di akhirat amat teliti serta berlandaskan keadilan yang hakiki.

* * * * * * * *

234

Page 235: Mix of Islamic Story

Semerbak Iman Masyita

Berbicara tentang iman, ssetiap tahun kita mendengar peristiwa 'isra’ dan mi’raj' khususnya tentang kehebatan iman Masyita, tukang sisir rambut anak Firaun. Firaun menjadi sombong dan angkuh karena kebesaran empayarnya dan kehebatan pengaruhnya di kalangan rakyat Mesir. Dia mengaku sebagai tuhan yang agung dan memusuhi siapa saja yang bertuhankan selain dirinya. Malahan dia akan membunuh mereka yang tidak mengaku Firaun sebagai tuhan.

Masyita walaupun bekerja di istana Firaun, namun di dalam hati kecilnya tetap bertuhankan Allah yang Maha Berkuasa dan Dialah juga yang menjadikan segala makhluk di muka bumi ini termasuk Firaun yang mengaku dirinya sebagai Tuhan. Kepercayaan ini dirahsiakannya supaya tidak diketahui oleh Firaun dan sekutunya.

Pada suatu hari, sedang dia menyisir rambut anak Firaun, sikat di tangannya terjatuh. Masyita terlatah dan berkata "Mampus Firaun!" Saat anak Firaun mendengar kata-kata penghinaan terhadap bapanya, dia berkata, "Kenapa kau berkata begitu terhadap bapaku? Adakah tuhan lain selain bapaku?"

"Memang benar! Tuhanku dan tuhan bapamu ialah Allah." Mendengar kata-kata itu, anak Firaun menjadi marah. "Baik kamu bertaubat, kalau tidak aku akan beritahu bapaku." Masyita bertegas dan mengatakan, "Pergilah kau beritahu bapa kau. Aku tetap dengan pendirianku bahwa tuhan yang sebenarnya ialah Allah."

Setelah Firaun diberitahu oleh anaknya tentang Masyita, dia menjadi murka dan memanggil Masyita. Dia bertanya benar apa yang dikatakan oleh anaknya itu. Masyita tetap mengatakan Tuhannya ialah Allah. Firaun memvonis untuk membunuh Masyita dan keluarganya sekiranya dia tidak mengubah pendiriannya.

Keesokannya keluarga Masyita dibawa ke satu tempat lapang, berhadapan dengan sebuah kawah besar yang berisi dengan minyak yang sangat panas. Firaun hendak memasukkan semua keluarga Masyita termasuk anaknya yang masih kecil ke dalam minyak panas sekiranya Masyita tidak mengaku Firaun sebagai tuhan. Keimanan Masyita tidak luntur meskipun berhadapan dengan ancaman maut.

Melihatkan iman Masyita yang tidak berganjak, Firaun menyuruh pengawalnya mencampakkan keluarga Masyita seorang demi seorang ke dalam kawah yang besar itu. Saat sampai giliran anaknya yang kecil, perasaan Masyita

235

Page 236: Mix of Islamic Story

menjadi belas dan sebak. Hati siapa tidak sedih melihatkan anak yang disayangi akan dilempar ke dalam kawah yang penuh dengan minyak panas. Masyita meminta supaya dia dicampakkan dulu sebagai ganti kepada anaknya. Tiba-tiba dengan kuasa Tuhan, anaknya yang kecil itu membuka mulut dan berkata, "Ibu, jangan bersedih. Teruskan! Biarkan saya dilempar ke dalam kawah itu." Masyita dan orang-orang di sekeliling terperanjat melihat seorang bayi bisa berkata-kata.

Mendengar kata-kata anaknya itu, Masyita menjadi semakin yakin dan tabah. Dia menghulurkan anaknya untuk dilemparkan ke dalam kawah. Tanpa belas kesihan pengawal Firaun kemudian melemparkan anak Masyita ke dalam minyak panas. Setelah itu barulah Masyita dibawa ke tepi kawah yang panas itu lalu dilemparkan ke dalamnya.

Demikianlah hebatnya Masyita mempertahankan kebenaran aqidah sehingga dia dan keluarganya berkorban dibunuh oleh Firaun. Keberanian seorang wanita memperjuangkan kebenaran dan keimanan ini direkam dan diingati setiap tahun oleh seluruh manusia. Dalam peristiwa Isra’ Mikraj, Nabi sampai di satu tempat yang sangat harum. Malaikat Jibril menerangkan bahwa tempat itu ialah tempat bersemadinya Masyita dan keluarganya.

Awas! Mana-mana pemimpin yang sombong dan mengaku kehebatannya sebagai pemimpin, takbur, sombong dan berlagak sebagai superman yang kuku besi, nyatalah ciri-ciri Firaun yang terkutuk itu sudah diwarisinya. Nauzubillah!

Moral & Iktibar Orang yang mengorbankan jiwa dan raganya demi menegakkan kebenaran

diberikan kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Bukan lelaki saja yang mempunyai semangat yang kental dan tinggi dalam

memperjuangkan kebenaran. Golongan wanita yang dianggap kaum yang lemah juga mempunyai keberanian dengan izin Allah

Allah menetapkan hati hamba yang mencari keridhaanNya sehingga seorang bayi mampu bercakap dalam usia yang paling muda. Anak Masyita adalah salah seorang bayi yang boleh bercakap semasa kecil lagi. Contoh lain ialah anak Siti Mariam yang menafikan ibunya melahirkan anak haram.

Orang yang Allah tidak kehendaki keimanannya dibiarkan mereka hidup dalam kezaliman sehingga menyangka keburukan sebagai kebaikan dan kebaikan pula dipandang sebagai kejahatan.

Manusia jangan menyangka mereka mudah saja dibalas dengan surga selagi tidak diduga dengan pelbagai musibah dan kesusahan.

Dunia adalah tempat bersusah-payah, sedangkan akhirat ialah tempat kesenangan abadi.

236

Page 237: Mix of Islamic Story

Prinsip dan pegangan hidup orang tua-tua, "Bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian" seharusnya dijadikan pedoman hidup bagi kita.

Manusia yang senang kehidupannya tanpa diduga oleh Allah belum lagi diiktiraf keselamatannya di akhirat

Kesenangan di dunia belum boleh dijadikan bukti sebagai tanda Allah menyayangi mereka. Begitu juga kesusahan di dunia bukan menjadi bukti bahwa Allah membenci mereka.

Kesenangan di dunia bukan menjadi kayu pengukur kepada kesenangan di akhirat. Kesusahan di dunia pula bukan menjadi kayu pengukur kepada kesusahan di akhirat.

* * * * * * * *

Si Sopak, Si Botak Dan Si Buta

Pada suatu hari Allah memerintahkan malaikat bertemu dengan tiga orang Bani Israil. Ketiga-tiga mereka cacat; seorang botak, seorang sopak dan seorang lagi buta.

Malaikat yang menyamar seperti manusia itu bertanya si-sopak "Jika Allah hendak kurniakan sesuatu untuk kamu, apakah yang kamu mau?" Si-sopak menjawab, "Saya mau kulit saya sembuh seperti biasa dan diberi kekayaan yang banyak." Dengan takdir Allah, kulitnya kembali sembuh dan dikurniakan rezeki yang banyak.

Kemudian malaikat bertanya si-botak soalan yang sama. Si-botak menjawab, "Saya mau kepala saya berambut lagi supaya kelihatan kacak dan diberikan harta yang banyak." Tiba-tiba, dengan kurnia Allah si-botak itu kembali berambut dan diberikan harta yang banyak.

Selepas itu malaikat bertanya si-buta pertanyaan yang sama. Si-buta menjawab, "Saya hendak mata saya dicelikkan lagi dan diberikan harta yang banyak." Dengan takdir Allah, mata si-buta menjadi celik dan dikurniakan kekayaan yang melimpah.

Selang beberapa bulan, Allah memerintahkan lagi malaikat untuk berjumpa dengan ketiga-tiga orang cacat itu. Kali ini malaikat menyamar sebagai peminta sedekah. Dia berjumpa dengan orang pertama yang dulunya sopak dan meminta sedikit uang. 'Si-sopak' itu tidak menghulurkan sebarang bantuan malah mengherdik malaikat. Malaikat berkata, "Saya rasa saya kenal kamu. Dulu kamu

237

Page 238: Mix of Islamic Story

sopak..dan miskin. Allah telah menolong kamu." Si-sopak tidak mengaku. Dengan kuasa Allah, si-sopak yang sombong itu bertukar menjadi sopak lagi dan bertukar menjadi miskin.

Kemudian malaikat berjumpa dengan si-botak yang telah menjadi kaya dan berambut lebat. Apabila malaikat meminta bantuan, si-botak juga enggan membantu, malahan dia tidak mengaku bahwa dia dulu botak. Oleh sebab sombong dan tidak sadar diri, Allah menjadikan kepalanya botak lagi dan bertukar menjadi miskin.

Malaikat berjumpa dengan orang buta yang telah diberikan penglihatan. Ketika malaikat meminta bantuan, si-buta memberikan keseluruhan hartanya dan berkata, "Ini semua harta pemberiaan Allah. Ambillah kesemuanya. Mata saya yang kembali celik ini adalah lebih berharga daripada kesemua harta ini." Malaikat tidak mengambil pemberian itu. Dia memberitahu bahwa dia adalah malaikat yang pernah datang dulu. Kedatangannya kali ini ialah untuk menguji siapa di antara mereka bertiga yang bersyukur.

Si-buta yang bersyukur itu terus dapat menikmati kekayaan dan penglihatannya. Sedangkan si-sopak dan si-botak kekal dengan keadaannya yang asal.

Moral & Iktibar Allah mengurniakan kesenangan dan keselesaan adalah sebagai ujian untuk

melihat siapakah di antara mereka yang bersyukur. Manusia yang bersyukur Allah akan tambah kurniaan sebaliknya manusia

yang kufur akan diazab oleh Allah. Manusia seringkali lupa daratan apabila diberikan kemewahan dan

kesenangan. Sangat sedikit hamba Allah yang bersyukur. Siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, dia tidak akan bersyukur

kepada Allah. Allah memberi kurnia kepada sesiapa yang dikehendakiNya dan menarik

nikmat daripada siapa saja yang dikehendakiNya. Sifat syukur adalah satu sifat yang terpuji, sebaliknya kufur (kufur nikmat)

adalah sifat yang dicela oleh Allah.

* * * * * * * *

238

Page 239: Mix of Islamic Story

Sifat Kasih Rasulullah s.a.w.

Dalam suatu khutbahnya Rasulullah s.a.w. telah menyeru supaya manusia berbuat baik antara satu sama lain terutama terhadap anak-anak yatim, janda-janda juga terhadap binatang.

Pada suatu hari ketika baginda berjalan pulang ke rumahnya, lalu dilihat seekor kucing sedang tidur dengan anak-anaknya di atas jubah yang hendak dipakainya. Sikap baginda yang cinta binatang membuatkan baginda menggunting bagian jubah yang selebihnya untuk di pakai. Dengan itu kucing-kucing tersebut tidak terganggu.

Suatu ketika yang lain pula sedang baginda berjalan-jalan disuatu lorong di bandar, tiba-tiba baginda terlihat seekor unta sedang berlari dengan cepatnya. Orang-orang berhamburan lari untuk menghindar dari ditabrak unta itu. Tetapi anehnya saat unta itu sampai kepada Rasulullah ia menjadi jinak, lalu ia dipeluk oleh baginda. Sejurus kemudian tuan unta itu datang dengan dengan tersengal-sengal sambil mengucapkan terima kasih kepadanya.

Rasulullah tahu apa yang menyebabkan unta itu lari dari tuanya. Baginda berkata: "Kenapa engkau tidak memberikan makanan yang cukup untuk unta ini? Ia mengadu lapar kepadaku. Kalau engkau dapat menjaganya dengan baik ia tidak akan lari." Orang itu sangat terkejut mendengar kata-kata Rasulullah, dia tidak menyangka bahwa unta itu dapat mengadu kepada Rasulullah dan baginda memahami bahasa binatang itu. Lantas ia mengaku kesalahannya itu.

Sejak itu ia sadar bahwa unta itu bukanlah semata-mata sebagai hambanya saja bahkan harus dijaga dengan baik dan sempurna.

* * * * * * * *

Sifat Pemurah Rasulullah s.a.w

Sabda Rasulullah s.a.w.: "Kunci surga ialah mencintai orang-orang miskin." Dalam hal ini Rasulullah telah menunjukkan contoh yang luar biasa.

Pada suatu hari, setelah sholat berjamaah di masjid, baginda tergesa-gesa pulang ke rumah hingga sahabat-sahabat merasa heran. Setibanya di rumah,

239

Page 240: Mix of Islamic Story

baginda lalu menyuruh pembantunya memanggil orang-orang fakir dan miskin pada malam itu juga untuk dibahagikan uang. Sebenarnya sesudah sholat tadi terlintas dalam ingatan baginda yang ia masih menyimpan uang yang belum dibagikan kepada orang yang berhak menerimanya.

Suatu hari yang lain, baginda telah pergi ke pasar untuk membeli sehelai kain sambil membawa uang 8 dirham. Di tengah jalan baginda bertemu dengan seorang budak perempuan yang menangis. Dia tidak berani pulang karena takut akan dimarahi oleh majikannya. Seketika itu juga Rasulullah memberikan kepadanya uang 2 dirham, lalu berhentilah ia dari menangis.

Dengan baki uang 6 dirham baginda terus pergi ke pasar lalu membeli sehelai kain sarung dengan harga 4 dirham. Sewaktu pulang, baginda bertemu dengan seorang lelaki tua yang sudah koyak-koyak kain sarungnya, hingga nampak bagian aurat. Tanpa memikirkan keperluannya baginda kemudian memberikan kain sarung yang baru dibelinya itu kepada orang tua tersebut. Kemudian baginda kembali ke pasar dengan uang yang masih ada. Baginda membeli kain sarung untuk dirinya sendiri yang tentu mutunya lebih rendah daripada kain sarung yang dihadiahkannya tadi.

* * * * * * * *

Surat Sayidina Umar Ibnu Khattab Kepada Sungai Nil.

Sewaktu negeri Mesir ditaklukkan oleh tentera Islam, khalifah Umar r.a. telah melantik Amru bin Al-As sebagai Gubernur di wilayah tersebut, satu peristiwa ganjil telah terjadi semasa pemerintahannya. Air Sungai Nil dikatakan akan berhenti mengalir dan penduduk Mesir berencana hendak melakukan satu upacara Jahiliah yaitu dengan mengorbankan seorang gadis ke dalam sungai itu. Amru bin Al-As sudah tentu berkeras tidak mau melakukannya.

Ketika air Sungai Nil mulai kering, penduduknya merasa cemas. Sebagian dari mereka terpaksa pindah ke kawasan lain. Keadaan ini memaksa Amru Al-As menulis surat kepada Khalifah Umar r.a. untuk meminta pandangannya. Sayidina Umar pun mengirimkan jawabannya kepada Amru. Surat itu bukanlah ditujukan kepadanya, tetapi kepada Sungai Nil. Sebelum mencampakkan surat itu ke dalam Sungai Nil Amru sempat membaca isi kandungannya yang berbunyai: "Surat ini dikirimkan kepada Sungai Nil oleh Umar, hamba Allah dan Amirul Mukminin. Wahai Sungai Nil ! Jika air yang mengalir di sungai ini atas kuasamu, maka ketahuilah bahwa kami tidak

240

Page 241: Mix of Islamic Story

memerlukan kau, tetapi jika itu mengalir di atas kekuasaan Allah s.w.t, maka kepadanyalah kami memohon agar mengalirkan air di sungai ini."

Setelah dicampakkan surat itu kedalamnya, diriwayatkan sungai itupun dipenuhi lagi oleh air sedalam 40 kaki pada malam itu juga. Semenjak hari itu lenyaplah amalan-amalan Jahiliah dikalangan penduduk Mesir.

* * * * * * * *

Syadad Bin 'Aad Membangun Surga Dunia

Dikisahkan bahwa 'Aad mempunyai dua orang putera, yang pertama bernama Syadid dan yang kedua bernama Syadad. Syadad adalah orang yang suka membaca kitab. Pada suatu ketika ia membaca tentang sifat-sifat surga, kemudian ia berkata dalam hatinya: "Pada suatu saat nanti aku akan membuat di permukaan bumi ini suatu surga seperti yang dijelaskan dalam kitab ini."

Pada masa itu seluruh kerajaan berada pada kekuasaannya. Lalu ia mengajak raja-raja bawahannya untuk bermusyawarah dan berkata kepada mereka: "Aku akan membangun surga seperti yang difirmankan Allah dalam kitab-kitab-Nya. Mereka menjawab: Hal itu terserah kepada tuan hamba, kerajaan ini kepunyaan tuan hamba."

Kemudian ia memerintahkan agar dikumpulkan semua emas dan perak dari Timur hingga ke Barat. Setelah itu ia berkata: "Bangunkanlah untukku surga dalam masa tiga ratus tahun." Maka berkumpullah segala macam bentuk tukang bangunan. Maka dipilihlah tiga ratus di antara mereka setiap seorang dari tukang tersebut memimpin sebanyak seribu anak buah.

Mereka mengelilingi bumi selama sepuluh tahun, akhirnya mereka menemukan suatu tempat yang paling baik. Ada pohon-pohon, sungai-sungai. Maka mereka pun mulai membangun surga yang dirancangkan itu satu parsakh demi satu parsakh. Satu parsakh dari emas dan satu parsakh dari perak.

Setelah mereka anggap semuanya telah sempurna, lalu mereka alirkan sungai-sungai, mereka dirikan pohon-pohon yang batangnya terbuat daripada perak, cabang dan rantingnya terbuat daripada emas. Dan mereka bangun istana-istana dari mirah delima, dengan dihiasi berbagai permata, seperti intan, berlian dan lain-lain. Kemudian mereka sirami dengan minyak yang paling uangi. Setelah itu baru mereka memberitahukannya kepada Syadad.

241

Page 242: Mix of Islamic Story

Syadad pun bersiap-siap untuk ke sana. Keberangkatan mereka itu selama sepuluh tahun perjalanan. Untuk mewujudkan keinginan Syadad tersebut, raja-raja dan para pembantu mereka telah mengambil emas dan perak daripada rakyat dengan cara paksaan. Sehingga tidak tertinggal sedikit pun emas dan perak pada rakyatnya, melainkan yang masih ada pada leher seorang anak, yang beratnya kira-kira satu dirham.

Ketika mereka ingin merampasnya, maka anak itu berkata: "Janganlah tuan ambil emasku ini." Akan tetapi mereka berusaha untuk mengambilnya, dan mereka berkata: "Kami diperintahkan oleh raja untuk mengambilnya." Lalu emas yang sedikit itu mereka paksa mengambilnya daripada leher anak kecil itu.

Maka anak tersebut mengangkat tangan, sambil berdoa: "Wahai Tuhanku, Engkau Maha mengetahui tentang apa yang telah dilakukan oleh orang yang zalim ini terhadap hamba-hamba-Mu yang lemah. Maka tolonglah kami, wahai Zat yang menolong kepada orang-orang yang meminta pertolongan."

Semua malaikat mengaminkan doa anak tersebut. Kemudian Allah s.w.t. mengutus Jibril a.s. Ketika itu rombongan Syadad telah sampai dekat surga yang mereka buat. Akan tetapi tiba-tiba Jibril memekik dengan suara yang sangat keras dari atas langit. Maka dalam masa yang singkat mereka semuanya mati, sebelum sempat memasuki surga tersebut. Firman Allah s.w.t.:

"Dan berapa banyak telah Kami binasakan umat-umat sebelum mereka. Adakah kamu melihat seorang pun daripada mereka atau kamu dengar suara mereka samar-samar?" (QS Maryam: 98)

* * * * * * * *

Tahukah Anda Apa Yang Mencantikkan Wajah?

Al-Ahnaf bin Qais tergolong dari golongan ulama-ulama yang terkenal di zaman hidupnya. Pada suatu hari datang seorang pemuda dari suku Tai'yi berkunjung ke rumahnya. Rumah Al-Ahnaf memang sentiasa dikunjungi oleh banyak orang, terutama oleh anak-anak murid dan sahabat-sahabatnya. Mereka sekalian menziarahinya dengan tujuan untuk menuntut ilmu darinya.

Kedatangan pemuda dari suku Tai'yi itu sangat menarik perhatiannya. Ahnaf mendapati pemuda itu sangat tampan. Lalu ia pun bertanya: "Wahai orang muda, adakah engkau menghiasi wajahmu dengan sesuatu?."

242

Page 243: Mix of Islamic Story

"Benar tuan, sungguh saya ada menghiasi wajah saya dengan sesuatu," ujarnya dengan sopan serta ringkas. Pemuda itu menyambung lagi: "Kalau saya bercakap saya tidak bohong. Kalau ada orang sedang bercakap saya dengar. Kalau saya berjanji saya tepati dan jika saya diberikan sesuatu amanah saya tidak khianat."

Mendengar jawaban yang bernas itu, maka berkatalah Ahnaf: "Benar seperti katamu wahai orang muda, sungguh engkau telah menghiasi dirimu dengan akhlak yang mulia."

* * * * * * * *

Tangisan Isam Bin Yusuf

Dikisahkan bahwa ada seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, dia sangat warak dan sangat khusyuk sholatnya. Namun demikian dia selalu khawatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih baik ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasanya kurang khusyuk.

Pada suatu hari Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Asam dan bertanya: "Wahai Aba Abdurrahman (Nama gelaran Hatim), bagaimanakah caranya tuan sholat?"

Berkata Hatim: "Apabila masuk waktu sholat, aku berwuduk lahir dan batin." Bertanya Isam: "Bagaimana wuduk batin itu?"

Berkata Hatim: "Wuduk lahir sebagaimana biasa, yaitu membasuh semua anggota wuduk dengan air. Sementara wuduk batin ialah membasuh anggota dengan 7 perkara : 1. Bertaubat.2. Menyesali akan dosa yang telah dilakukan.3. Tidak tergila-gila dengan dunia.4. Tidak mencari atau mengharapkan pujian dari manusia.5. Meninggalkan sifat bermegah-megahan.6. Meninggalkan sifat khianat dan menipu.7. Meninggalkan sifat dengki."

Kemudiana Hatim berkata: "Kemudian aku pergi ke Masjid, kukemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku bayangkan Allah ada di hadapanku, surga di sebelah

243

Page 244: Mix of Islamic Story

kananku, neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku. Dan kubayangkan pula bahwa aku seolah-olah berdiri di atas titian Shiratul Mustaqim' dan aku menganggap bahwa sholatku kali ini adalah sholat yang terakhir bagiku (karena aku rasa akan mati selepas sholat ini), kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik. Setiap bacaan dan doa dalam sholat ku faham maknanya, kemudian aku rukuk dan sujud dengan tawaduk (merasa hina), aku bertasyahud (tahiyat) dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku sholat selama 30 tahun.

Ketika Isam mendengar menangislah ia sekuat-kuatnya karena membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.

* * * * * * * *

Tangisan Rasulullah Menggoncangkan Arasy

Dikisahkan, bahwasanya di waktu Rasulullah s.a.w. sedang asyik bertawaf di Ka'bah, beliau mendengar seseorang di hadapannya bertawaf, sambil berzikir: "Ya Karim! Ya Karim!"

Rasulullah s.a.w. menirunya membaca "Ya Karim! Ya Karim!" Orang itu Ialu berhenti di salah satu sudut Ka'bah, dan berzikir lagi: "Ya Karim! Ya Karim!" Rasulullah s.a.w. yang berada di belakangnya mengikut dzikirnya "Ya Karim! Ya Karim!" Merasa seperti diolok-olokkan, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya. Orang itu Ialu berkata:

"Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku, karena aku ini adalah orang Arab badwi? Kalaulah bukan karena ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah."

Mendengar kata-kata orang badwi itu, Rasulullah s.a.w. tersenyum, lalu bertanya: "Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?" "Belum," jawab orang itu. "Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?"

"Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya," kata orang Arab badwi itu pula.

Rasulullah s.a.w. pun berkata kepadanya: "Wahai orang Arab! Ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat!"

244

Page 245: Mix of Islamic Story

Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya.

"Tuan ini Nabi Muhammad?!" "Ya" jawab Nabi s.a.w. Dia segera tunduk untuk mencium kedua kaki Rasulullah s.a.w. Melihat hal itu, Rasulullah s.a.w. menarik tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya:

"Wahal orang Arab! janganlah berbuat serupa itu. Perbuatan serupa itu balasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada majikannnya, Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabur yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi demi membawa berita gembira bagi orang yang beriman, dan membawa berita menakutkan bagi yang mengingkarinya."

Ketika itulah, Malaikat Jibril a.s. turun membawa berita dari langit dia berkata: "Ya Muhammad! Tuhan As-Salam mengucapkan salam kepadamu dan bersabda: "Katakanlah kepada orang Arab itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar!" Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Maka orang Arab itu pula berkata:

"Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengannya!" kata orang Arab badwi itu. "Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan Tuhan?" Rasulullah bertanya kepadanya. 'Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran maghfirahnya,' jawab orang itu. 'Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa keluasan pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa kedermawanannya!'

Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah s.a.w. pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badwi itu, air mata beliau meleleh membasahi Janggutnya. Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata:

"Ya Muhammad! Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu, dan bersabda: Berhentilah engkau dari menangis! Sesungguhnya karena tangismu, penjaga Arasy lupa dari bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga la bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya. Allah sudah rnengampuni semua kesalahannya dan la akan menjadi temanmu di surga nanti!"

245

Page 246: Mix of Islamic Story

Betapa sukanya orang Arab badwi itu, apabila mendengar berita tersebut. la Ialu menangis karena tidak berdaya menahan keharuan dirinya.

* * * * * * * *

Taubat Perompak Badwi Dengan Sepotong Ayat

Syaikh AI-Asrna'i r.a. bercerita:

Pada suatu musim haji, saya menuju ke kota Makkah untuk berhaji, kemudian saya bercadang untuk datang ke Madinah karena hendak menziarahi Rasulullah s.a.w. di makamnya. Malangnya, di tengah perjalanan, saya dihalang oleh seorang Arab badwi, di tangannya ada sebilah pedang besar, yang digenggamnya, dan pada bahunya tergantung busur panah serta anak-anak panahnya sekali. Orang badwi itu mendekatiku dan bermaksud untuk merampas segala apa yang saya miliki. Dengan penuh perasaan takut dan bimbang, saya segera mengucapkan salam kepadanya, dan heran pula la membalas salamku seraya bertanya:

"Dari manakah engkau ini?"

"Saya dari tempat yang jauh, ingin pergi ke Baitullah serta ziarah kepada Rasulullah," jawabku.

"Mana barang-barangmu?" tanya badwi itu pula.

"Saya adalah seorang fakir dan tak memiliki harta yang berharga apa pun," jawabku lagi dengan penuh bimbang.

"Apakah pekerjaanmu?" dia bertanya pula.

"Aku adalah guru mengaji AI-Quran bagi anak-anak di kampung."

"Apakah AI-Quran itu?" dia bertanya lagi. Rupanya dia tidak tahu AI-Quran.

"Kau tak tahu AI-Quran?" aku bertanya kepadanya.

"Jangan tanya aku, jawab pertanyaanku?" dia membentak.

"Baiklah, baiklah!" kataku. "AI-Quran adalah firman Allah s.w.t."

"Adakah Allah itu berfirman?"

"Benar, Allah s.w.t. berfirman."

246

Page 247: Mix of Islamic Story

"Cobalah bacakan kepadaku di antara firmannya!"

Saya pun membaca ayat berikut: Maksudnya: 'Dan dari langit (turun) rezekimu dan apa yang dijanjikan.' (Az-Zariyat: 22)

Tanpa saya sangka-sangka, tiba-tiba orang itu membuang pedang dan busur beserta anak-anak panahnya. Dia tampak seperti orang yang ketakutan sekali, Ialu berkata:

"Oh, alangkah celakanya hidup sebagai perompak, merampas hak orang. Dia telah mengkhianati rezekinya yang telah ditentukan oleh Allah di langit, sedang ia mencari-carinya di bumi," katanya dengan sungguh-sungguh. Saya juga takjub, bagaimana cepatnya dia boleh berubah. Ternyata orang badwi itu sangat menyesali segala perbuatannya yang terdahulu, dan berjanji akan meninggalkan segala perbuatan yang sadis itu, dan bermaksud akan bertaubat dengan sesungguhnya.

Saya pun gembira sekali mendengar pernyataan dan janji orang badwi itu. la kembali kepada Islam dengan ketulusan hati, dan meminta agar saya mengajarya untuk sholat dan melakukan ibadat-ibadat yang lain. Saya lalu melakukan segala permintaannya dengan senang hati, sehingga ia menjadi seorang yang cukup kenal akan liku-liku agamanya.

Pada tahun berikutnya, pada saat saya bertawaf mengelilingi Kaabah, saya lihat seorang lelaki tua yang ketara kesalihannya datang mendekatiku, lalu mengucapkan salam. Saya membalas salamnya dan coba mengingat-ingat siapa gerangan orangnya. la kemudian berkata kepadaku:

"Bukankah tuan ini teman saya pada tahun yang lalu?" Saya coba mengingat-ingatkan diriku sambil memerhatikan paras wajahnya, sehinggalah saya teringat. Dialah orang badwi yang saya ajarkannya Islam.

"Oh, benar. Saya hampir lupa, dan anda datang lagi ke mari tahun ini?" aku bertanya kepadanya pula. la mengiyakannya, Ialu berkata:

"Tuan! Tolonglah bacakan kepadaku suatu firman Allah yang lain!" pintanya kepadaku pula.

Saya memenuhi permintaannya dengan membacakan firman Allah yang berbunyi: Maksudnya :'Demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya benarlah apa yang engkau katakan!' (Az-Zariyat: 23)

Saya lihat orang badwi itu mendengarkannya dengan khusyuk, lalu mengangkat kepalanya seraya berkata:

247

Page 248: Mix of Islamic Story

"Tuan! Mengapa Allah sampai bersumpah begitu?"

Kemudian dia berdoa pula: "Ya Allah! Ampunilah segala dosa-dosa hamba selama ini. Selesai dari berdoa, saya lihat dia menangis dengan sangatnya, dan oleh karena terlalu banyak tangisannya dia jatuh pengsan. Saya segera menyambutnya dan menidurkannya di atas pangkuanku. Tidak lama sesudah itu, ternyata ia telah pulang ke rahmatullah.

Saya merasa sangat sedih sekali, lalu menangis. Kemudian saya teringat di dalam hatiku: Alangkah bahagianya orang itu. Kehidupannya yang begitu panjang berlumuran dengan dosa diakhiri Tuhan dengan kesadaran serta kesalihan. Dia kembali kepada Allah setelah bertaubat dan memohon keampunan terhadap segala perbuatannya yang telah berlalu. Demikianlah Allah memberikan petunjuk kepada hamba yang dikehendakinya.

* * * * * * * *

Taubatnya Abu Hurairah r.a.

Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Pada suatu malam setelah salat Isya saya keluar bersama Rasulullah s.a.w. Tiba-tiba di hadapanku ada seorang wanita bercadar yang sedang berdiri di tengah jalan, seraya berkata, "Wahai Abu Hurairah! Sesungguhnya aku telah melakukan perbuatan dosa besar. Apakah masih ada kesempatan bagiku untuk bertaubat?" Lalu saya tanya wanita itu, "Apakah dosamu itu?" Dia menjawab, "Aku telah berzina dan membunuh anakku dari hasil zina itu." Kukatakan padanya, "Kau telah binasakan dirimu dan telah binasakan orang lain. Demi Allah, tidak ada kesempatan bertaubat bagimu." Mendengar jawabanku, wanitu itu menjerit histeris dan jatuh pingsan. Setelah siuman dia pun lantas pergi. Aku berkata di dalam hati, "Aku berfatwa, padahal Rasulullah s.a.w. ada ditengah-tengah kami?"

Pada pagi harinya aku menemui Rasulullah dan berkata, "Wahai Rasulullah! Tadi malam ada seorang wanita meminta fatwa kepadaku berkenaan dengan ini…. dan ini…." Setelah mendengar penjelasan aku, beliau bersabda, "Innaa lillahi wa inna ilahi raajiun! Demi Allah, celakalah engkau dan telah mencelakakan orang lain. Tidakkah kau ingat ayat ini :

"Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat

248

Page 249: Mix of Islamic Story

gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal soleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Furqaan: 68-70)

Maka aku keluar dari sisi Rasulullah s.a.w. dan berlari menyusuri gang-gang jalan Madinah, sambil bertanya-tanya, "Siapakah yang boleh menunjukkan aku kepada seorang wanita yang meminta fatwa kepadaku tentang begini dan begini tadi malam?" Sementara anak-anak bersorak, "Abu Hurairah sudah gila!" Hingga menjelang larut malam, baru aku menemukannya di tempat itu. Maka kuberitahukan segera kepada wanita itu seperti apa yang dikatakan Rasulullah s.a.w. bahwa dia boleh bertaubat. Wanita itu kembali menjerit kegirangan seraya berkata, "Kebun yang kumiliki akan kusedekahkan kepada orang-orang miskin karena dosaku."

* * * * * * * *

Taubatnya Malik Bin Dinar

Diriwayatkan dari Malik bin Dinar, dia pernah ditanya tentang sebab-sebab dia bertaubat, maka dia berkata : "Aku adalah seorang polisi dan aku sedang asyik menikmati khamr, kemudian aku beli seorang budak perempuan dengan harga mahal, dan dia melahirkan seorang anak perempuan, aku pun menyayanginya. Ketika dia mulai bisa berjalan, maka cintaku bertambah padanya. Setiap kali aku meletakkan minuman keras dihadapanku anak itu datang padaku dan mengambilnya dan menuangkannya di bajuku, ketika umurnya menginjak dua tahun dia meninggal dunia, maka aku pun sangat sedih atas musibah ini.

Ketika malam dipertengahan bulan Syaban dan itu di malam Jumaat, aku meneguk khamr lalu tidur belum sholat isya'. Maka akau bermimpi seakan-akan qiyamat itu terjadi, dan terompet sangkakala ditiup, orang mati dibangkitkan, seluruh makhluk dikumpulkan dan aku berada bersama mereka, kemudian aku mendengar sesuatu yang bergerak dibelakangku, ketika aku menoleh ke arahnya kulihat ular yang sangat besar berwarna hitam kebiru-biruan membuka mulutnya menuju kearahku, maka aku lari tunggang langgang karena ketakutan, ditengah jalan kutemui seorang syaikh yang berpakaian putih dengan uangi yang semerbak, maka aku ucapkan salam atasnya dia pun menjawabnya, maka aku berkata : "Wahai syaikh ! Tolong lindungilah aku dari ular ini semoga

249

Page 250: Mix of Islamic Story

Allah melindungimu". Maka syaikh itu menangis dan berkata padaku : "Aku orang yang lemah dan ular itu lebih kuat dariku dan aku tak mampu mengatasinya, akan tetapi bergegaslah engkau mudah-mudahan Allah menyelamatkanmu", maka aku bergegas lari dan memanjat sebuah tebing Neraka hingga sampai pada ujung tebing itu, aku lihat kobaran api Neraka yang sangat dahsyat, hampir saja aku terjatuh kedalamnya karena rasa takutku pada ular itu. Namun pada waktu itu seorang menjerit memanggilku, "Kembalilah engkau karena engkau bukan penghuni Neraka itu!", aku pun tenang mendengarnya, maka turunlah aku dari tebing itu dan pulang. Sedang ular yang mengejarku itu juga kembali. Aku datangi syaikh dan aku katakan, "Wahai syaikh, aku mohon kepadamu agar melindungiku dari ular itu namun engkau tak mampu berbuat apa-apa". Menangislah syaikh itu seraya berkata, "Aku seorang yang lemah tetapi pergilah ke gunung itu karena di sana terdapat banyak simpanan kaum muslimin, kalau engkau punya barang simpanan di sana maka barang itu akan menolongmu"

Aku melihat ke gunung yang bulat itu yang terbuat dari perak. Di sana ada setrika yang telah retak dan tirai-tirai yang tergantung yang setiap lubang cahaya mempunyai daun-daun pintu dari emas dan di setiap daun pintu itu mempunyai tirai sutera. Ketika aku lihat gunung itu, aku langsung lari karena kutemui ular besar lagi. Maka tatkala ular itu mendekatiku, para malaikat berteriak : "Angkatlah tirai-tirai itu dan bukalah pintu-pintunya dan mendakilah kesana!" Mudah-mudahan dia punya barang titipan di sana yang dapat melindunginya dari musuhnya (ular). Ketika tirai-tirai itu diangkat dan pintu-pintu telah dibuka, ada beberapa anak dengan wajah berseri mengawasiku dari atas. Ular itu semakin mendekat padaku maka aku kebingungan, berteriaklah anak-anak itu : "Celakalah kamu sekalian! Cepatlah naik semuanya karena ular besar itu telah mendekatinya". Maka naiklah mereka dengan serentak, aku lihat anak perempuanku yang telah meninggal ikut mengawasiku bersama mereka. Ketika dia melihatku, dia menangis dan berkata : "Ayahku, demi Allah!" Kemudian dia melompat bak anak panah menuju padaku, kemudian dia ulurkan tangan kirinya pada tangan kananku dan menariknya, kemudian dia ulurkan tangan kanannya ke ular itu, namun binatang tersebut lari.

Kemudian dia mendudukkanku dan dia duduk di pangkuanku, maka aku pegang tangan kanannya untuk menghelai jenggotku dan berkata : "Wahai ayahku! Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah". (QS. Al-Hadid : 16). Maka aku menangis dan berkata : "Wahai anakku! Kalian semua faham tentang Al-Quran", maka dia berkata : "Wahai ayahku, kami lebih tahu tentang Al-Quran darimu", aku berkata : "Ceritakanlah padaku tentang ular yang ingin membunuhku", dia menjawab :

250

Page 251: Mix of Islamic Story

"Itulah pekerjaanmu yang buruk yang selama ini engkau kerjakan, maka itu akan memasukkanmu ke dalam api Neraka", akau berkata : "Ceritakanlah tentang Syaikh yang berjalan di jalanku itu", dia menjawab : "Wahai ayahku, itulah amal soleh yang sedikit hingga tak mampu menolongmu", aku berkata : "Wahai anakku, apa yang kalian perbuat di gunung itu?", dia menjawab : "Kami adalah anak-anak orang muslimin yang di sini hingga terjadinya kiamat, kami menunggu kalian hingga datang pada kami kemudian kami memberi syafa'at pada kalian". (HR. Muslim dalam shahihnya No. 2635).

Berkata Malik : "Maka akupun takut dan aku tuangkan seluruh minuman keras itu dan kupecahkan seluruh botol-botol minuman kemudian aku bertaubat pada Allah, dan inilah cerita tentang taubatku pada Allah".

Dikutip dari : Hakikat Taubat

* * * * * * * *

Terperangkap Di Dalam Gua

Pada zaman dulu, 3 orang pemuda dalam satu perjalanan beristirahat di dalam sebuah gua untuk berteduh dari hujan lebat. Tiba-tiba pintu gua tertutup oleh satu batu yang besar. Mereka coba mendorong batu itu tetapi tidak berhasil.

Mereka berusaha berbagai cara untuk keluar tapi semuanya gagal. Akhirnya tiada jalan lain kecuali memohon dan mengadu kepada Allah. Mereka tahu hanya Allah yang dapat melepaskan mereka. Keputusan diambil supaya tiap-tiap orang mengadu atau bertawassul dengan amal kebajikan yang mereka buat.

Pemuda pertama berdoa: "Ya Allah, saya pernah berbuat amal soleh terhadap kedua ibu bapa saya. Suatu hari saya balik dari kerja dan berasa tersangat lapar. Saya sangka ibu saya sudah masak nasi tapi rupanya belum karena kehabisan beras. Saya terus keluar untuk beli beras. Ketika pulang, saya lihat ibu saya tertidur. Saya tidak berani mengejutkannya walaupun saya tersangat lapar sehinggalah dia tersadar sendiri. Ya Allah, jika ini merupakan amal kebajikan yang ikhlas terhadap ibuku dan mendapat keridhaanMu, tolonglah kami untuk keluar dari sini."

Tiba-tiba pintu itu terbuka sedikit dengan kurnia Allah, namun mereka masih belum bisa keluar.

251

Page 252: Mix of Islamic Story

Giliran pemuda kedua berdoa: "Ya Allah, saya juga mempunyai amal soleh. Saya mempunyai gedung perusahaan dan mempunyai banyak pekerja. Setiap pekerja dibayar gaji tepat pada waktunya. Pada satu ketika seorang pekerja tidak datang mengambil gaji bulanannya sehingga beberapa bulan. Uang gajinya saya gunakan untuk membeli barang-barang perniagaan sehingga saya untung 10 kali ganda uang asalnya. Beberapa bulan kemudian, pekerja itu datang kembali lalu saya serahkan kesemua hartanya termasuk keuntungan yang saya niagakan. Ya Allah, sekiranya ini merupakan amal yang mendapat keridhaanMu, tolonglah kami dalam kesusahan ini!"

Baru saja habis merayu, tiba-tiba pintu itu bergerak sedikit tetapi masih belum bisa keluar.

Akhirnya sampai giliran pemuda ketiga: "Ya Allah, aku sebenarnya tidak mempunyai suatu amalan yang dianggap penting. Sepanjang ingatanku, hanya sekali aku berbuat baik karena malu kepada Engkau ya Allah. Aku ditugaskan membagi-bagikan makanan kepada orang-orang miskin. Sewaktu bekerja aku terlihat seorang gadis cantik yang juga meminta bagiannya. Setelah semua orang pulang, aku pun memanggil gadis itu dan menyatakan niat jahatku kepadanya. Gadis itu menangis seraya berkata dia rela mati kelaparan daripada melakukan dosa perbuatan terkutuk itu. Aku menjadi serba salah dan datang penyesalan yang tidak terhingga. Aku malu dan insaf atas kesalahanku. Ya Allah, sekiranya penyesalan dan taubat ini Kau terima, tolonglah kami dari kesusahan ini." Tiba-tiba pintu gua itu terbuka luas dan mereka pun keluar dengan selamat.

Moral & Iktibar Allah memberikan bantuan kepada mereka yang benar-benar berdoa dengan

penuh keikhlasan kepadaNya. Dalam kesempitan, kita dibolehkan bertawassul dengan amal kebajikan

yang kita lakukan. Bertawassul juga merupakan salah satu ciri dalam Ahlus Sunnah Wal

Jamaah Dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan eloklah bermuafakat terlebih dahulu

sebab muafakat itu membawa berkat Berbakti kepada ibu bapa adalah satu amalan soleh Berlaku jujur dalam perniagaan juga amalan soleh Mengelak dari melakukan perzinaan adalah amalan soleh

* * * * * * * *

252

Page 253: Mix of Islamic Story

Tidak Sejahat Firaun

Khalifah Al-Makmun memang kurang disukai oleh rakyatnya. Banyak ulama dan orang salih yang memusuhinya. Bahkan sejarah mencatat beberapa noda hitam dalam masa pemerintahannya.

Oleh karena itu, acap kali mimbar-mimbar agama dimanfaatkan oleh para mubalig untuk menyerukan masyarakat agar lebih bersungguh-sungguh melawan kemungkaran dan kezaliman para penguasa. Namun sejauh itu, tidak ada yang berani menunjuk hidung dan dengan terang-terangan mencacinya.

Pada suatu Jumaat, Khalifah Al-Makmun mengunjungi Bashrah. Ia ikut sholat di masjid agung kota kelahiran Imam Hasan Al-Bashri itu. Tiba-tiba sang khatib dalam khutbahnya menyebut namanya dengan nada tidak sopan dan membongkar serta menuduh keculasan-keculasan secara kasar. Khalifah mengelus dada. Siapa tahu khatib itu cuma terbawa emosi akibat hawa panas yang sedang menyengat seluruh negeri?

Kali yang lain, ketika Khalifah menjalankan sholat jemaah di mesjid yang berbeda, kebetulan khatibnya sama, seperti pada waktu ia sholat di masjid agung Bashrah. Dan khatib itu mengulangi kembali makian serta kutukan-kutukannya kepada Al-makmun. Di antaranya sang khatib berdoa, "Mudah-mudahan Khalifah yang sewenang-wenang ini dilaknat oleh Allah s.w.t." Maka habislah kesabaran Al-Makmun. Khatib itu diperintahkan untuk datang menghadap ke istana. Setengah dipaksa, khatib tersebut akhirnya mau juga mengunjungi Khalifah.

Kepada khatib yang keras itu Al-Makmun betanya, "Kira-kira, manakah yang lebih baik, Tuan atau Nabi Musa?" Tanpa berfikir lagi, sang khatib yang galak itu menjawab, "Sudah tentu Nabi Musa lebih baik daripada saya. Tuan pun tahu bukan?" "Ya,ya. Saya fikir begitu," sahut Al-Makmun. "lalu, siapakah menurut pendapat Tuan yang lebih jahat, saya atau Firaun?" Disini sang khatib terperangah. Ia sudah dapat menduga kemana tujuna pertanyaan itu. Namun ia harus menjawab sejujurnya. Maka ia lantas berkata, "Pada hemat saya, Firaun masih lebih jahat daripada Tuan."

Al-Makmun kemudian menegur, "Maaf, Tuan. Seingat saya, bagaimana pun jahatnya Firaun, sampai ia mengaku tuhan, dan bertindak kejam kepada umat Nabi Musa, malah telah menebus hidup-hidup dayang-dayang putrinya yang bernama Masyitah beserta susuannya, pun Nabi Musa diperintahkan Allah

253

Page 254: Mix of Islamic Story

untuk berkata dengan lemah lembut kepada si zalim itu. Tolong dapatkah Tuan membacakan buat saya perintah Allah yang dimuat dalam Al-Quran tersebut?"

Tergagap-gagap sang khatib membacakan surat Thoha ayat 44 yang artinya: "Berikanlah, hai Musa dan Harun, kepada Firaun nasihat-nasihat yang baik dengan bahasa yang halus, mudah-mudahan ia mau ingat dan menjadi takut kepada Allah."

Khalifah Al-Makmun tersenyum sebelum dengan tegas bertitah,"karena itu, pantas bukan kalau saya meminta Tuan untuk menegur saya dengan bahasa yang lebih sopan dan sikap yang lebih bertata krama? Lantaran Tuan tidak sebaik Nabi Musa dan saya tidak sejahat Firaun? Ataukah barangkali Tuan mempunya Al-Quran lain yang memuat ayat 44 surat Thaha itu?"

Khatib tersebut tidak dapat menjawab sepatah pun. Hatinya tidak puas, rasanya masih ingin mengutuk Al-Makmun dengan kalimat yang lebih garang dan keras. Akan tetapi, bagaimanapun pahitnya, perintah Allah harus dipatuhi, ayat Al-Quran harus dipegang. karenanya, sejak saat itu ia berkhutbah dengan nada yang berubah dan isi yang lebih menyentuh. Terbukti, dengan cara itu, makin banyak masyarakat yang terpikat dengan pengajaran-pengajarannya, lalu berbalik langkah dari dunia hitam yang penuh maksiat, untuk bertaubat melaksanakan ibadah yang lebih taat.

Melalui mimbar-mimbarnya, ia sudah berani lantang mengutip surat An-Nahl ayat 125 yang berbunyi : "Serulah ke jalan Tuhanmu dengan bijaksana, dengan nasihat yang baik, dan berhujahlah kepada mereka dengan landasan yang lebih mendalam."

Nyatanya, acap kali manusia dapat menggali mutiara dari lumpur laut yang hitam legam. Sebab dari seekor ular yang berbisa dan menjijikkan, keluarlah berbutir-butir telur yang halal dimakan. Maka patutlah apabila Sayidina Ali bin Abi Thalib pernah berpesan, "lihatlah apa yang dikatakan, dan jangan melihat siapa yang mengatakan."

* * * * * * * *

Tiga Pertanyaan

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri Syam kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari

254

Page 255: Mix of Islamic Story

seorang Guru agama, siapapun yang dapat menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya Orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.

“Anda siapa? Dan apakah bisa anda menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?” Pemuda bertanya. “Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan saudara.” Jawab Guru Agama. “Anda yakin? sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.” Jawab Guru Agama “Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya”

Pemuda : “Saya punya 3 pertanyaan;1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan kewujudan Tuhan kepada saya2. Apakah yang dimaksudkan dengan takdir?3. Kalau setan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat

dari api?, tentu tidak menyakitkan buat setan, sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?”

Tiba-tiba Guru Agama tersebut menampar pipi si Pemuda dengan kuat. Sambil menahan kesakitan pemuda berkata “Kenapa anda marah kepada saya?” Jawab Guru Agama “Saya tidak marah… Tamparan itu adalah jawaban saya kepada 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya”.

“Saya sungguh-sungguh tidak faham”, kata pemuda itu. Guru Agama bertanya “Bagaimana rasanya tamparan saya?”. “Tentu saja saya merasakan sakit”, jawab beliau. Guru Agama bertanya ”Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?”. Pemuda itu mengangguk tanda percaya. Guru Agama bertanya lagi, “Tunjukan pada saya wujud sakit itu!” “Tak bisa”, jawab pemuda. “Itulah jawaban pertanyaan pertama: kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.” Terang Guru Agama.

Guru Agama bertanya lagi, “Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?”. “Tidak” jawab pemuda. “Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?” “Tidak” jawab pemuda. “Itulah yang dinamakan Takdir” Terang Guru Agama.

Guru Agama bertanya lagi, “Diperbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?”. “kulit”. Jawab pemuda. “Pipi anda diperbuat dari apa?” “ Kulit “ Jawab pemuda. “Bagaimana rasanya tamparan saya?”. “Sakit.” Jawab pemuda. “Walaupun setan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk setan.” Terang Guru Agama.

* * * * * * * *

255

Page 256: Mix of Islamic Story

Toleransi Nabi Dalam Berdakwah

Sedang Nabi Muhammad saw duduk bersama para sahabat, muncul seorang pemuda berjumpa Nabi lalu berkata "Izinkanlah saya untuk berzina." Mendengar perkataan yang biadab itu, sahabat-sahabat terpanga dan merasa marah.

Namun Nabi Muhammad bersikap tenang dan melayan dengan baik. Baginda menyuruh pemuda itu mendekat kepadanya lalu bertanya "Maukah engkau berzina dengan ibumu?" Pemuda itu menjawab "Tidak!". Lantas Nabi bersabda "Kalau begitu, orang-orang lain juga tidak suka berbuat jahat kepada ibu-ibu mereka." Nabi kemudian mengajukan pertanyaan kedua "Sukakah kamu berbuat jahat dengan saudara perempuanmu sendiri? atau sukakah kamu sekiranya isteri kamu dinodai orang?" Kesemua pertanyaan itu dijawab oleh pemuda itu dengan "Tidak!".

Rasulullah saw kemudian meletakkan tangannya yang mulia ke atas pemuda itu sambil berdoa "Ya Allah, sucikanlah hati pemuda ini. Ampunkanlah dosanya dan peliharakanlah dia dari melakukan zina." Sejak peristiwa itu, tiadalah perkara yang paling dibenci oleh pemuda itu selain zina.

Moral & Iktibar1. Sifat berlemah-lembut dan toleransi amat perlu ada dalam setiap

pendakwah.2. Sifat lemah-lembut kunci bagi keberhasilan dakwah.3. Sifat toleransi merupakan satu rahmat dan pemberian Allah yang bersifat

dengan Ar-Rahman dan Ar-Rahim.4. Perkataan yang kasar dan kesat bukan menghampirkan orang lain kepada

kita malah akan menjauhkannya lagi.5. Sebelum melakukan sesuatu perkara, perlulah bermesyuarat atau berbincang

(bertukar-tukra fikiran) dengan orang lain.6. Jauhkan bertindak mengikut hawa nafsu karena ia datang dari setan.7. Kemukakanlah pertanyaan kepada orang lain walaupun pertanyaan itu

kemungkinan tidak ada logikanya; sementara orang yang ditanya pula berikanlah jawaban yang sepatutnya dengan ikhlas.

8. Berikanlah nasihat atau teguran kepada orang yang memerlukan namun teguran itu hendaklah dilakukan dengan ihsan karena Allah semata-mata semoga orang yang berkenaan tidak berasa dihinakan dan terus menerus menjadi mangsa setan.

9. Berdakwah dengan hikmah memberikan kesadaran dan keinsafan kepada orang yang didakwah.

256

Page 257: Mix of Islamic Story

* * * * * * * *

Umar bin Abdul Aziz Pemerintah Yang Amanah

Khalifah Umar bin Abdul Aziz, adalah seorang Khalifah Bani Umaiyah. Pada suatu malam tatkala baginda sedang bekerja di bilik istananya, tiba-tiba seorang putranya masuk untuk membincangkan sesuatu hal yang berhubungan dengan urusan keluarga. Tiba-tiba baginda memadamkan lampu yang terletak di mejanya yang digunakan untuk menerangi bilik kerjanya itu. Putranya merasa heran melihat sikap ayahnya itu seraya bertanya: "Kenapa ayah padamkan lampu itu?" Maka jawab ayahnya: "Benar kata kau wahai anakku, tetapi kau harus ingat lampu yang sedang ayah gunakan untuk bekerja ini kepunyaan kerajaan. Minyak yang digunakan itu dibeli dengan menggunakan uang kerajaan, sedang perkara yang hendak anakkanda perbincangkan dengan ayahanda adalah perkara keluarga."

Lantas baginda meminta pembantunya membawa lampu dari bilik dalam. Kemudian baginda pun berkata kepada putranya: "Sekarang lampu yang baru kita nyalakan ini adalah kepunyaan keluarga kita, minyak pun kita beli dengan uang kita sendiri. Silahkan kemukakan apa masalah yang anakanda perbincangkan dengan ayahanda." Demikianlah besarnya sifat amanah dari seorang pemimpin berkaliber selaku seorang raja yang berjiwa besar.

* * * * * * * *

Wafatnya Tsa'labah Bin Abdurrahman r.a.

Seorang pemuda dari kaum Ansar yang bernama Tsa'labah bin Abdurrahman telah masuk Islam. Dia sangat setia melayani Rasulullah s.a.w. Suatu ketika Rasulullah s.a.w. mengutusnya untuk suatu keperluan. Dalam perjalanannya dia melalui rumah salah seorang dari Ansar, maka terlihat dirinya seorang wanita Ansar yang sedang mandi. Dia takut akan turun wahyu kepada Rasulullah s.a.w. menyangkut perbuatannya itu. Maka dia pun pergi kabur. Dia menuju ke sebuah gunung yang berada diantara Mekkah dan Madinah dan terus mendakinya.

257

Page 258: Mix of Islamic Story

Selama empat puluh hari Rasulullah s.a.w. kehilangan dia. Lalu Jibril a.s. turun kepada Nabi s.a.w. dan berkata, "Wahai Muhammad! Sesungguhnya Tuhanmu menyampaikan salam buatmu dan berfirman kepadamu, "Sesungguhnya seorang laki-laki dari umatmu berada di gunung ini sedang memohon perlindungan kepada-Ku.""

Maka Nabi s.a.w. berkata, "Wahai Umar dan Salman! Pergilah cari Tsa'laba bin Aburrahman, lalu bawa kemari." Keduanya pun lalu pergi menyusuri perbukitan Madinah. Dalam pencariannya itu mereka bertemu dengan salah seorang penggembala Madinah yang bernama Dzufafah. Umar bertanya kepadanya, "Apakah engkau tahu seorang pemuda di antara perbukitan ini?" Penggembala itu menjawab, "Jangan-jangan yang engkau maksud seorang laki-laki yang lari dari neraka Jahanam?" "Bagaimana engkau tahu bahwa dia lari dari neraka Jahanam?" tanya Umar. Dzaufafah menjawab, "Karena, apabila malam telah tiba, dia keluar kepada kami dari perbukitan ini dengan meletakkan tangannya di atas kepalanya sambil berkata, "Mengapa tidak cabut saja nyawaku dan Engkau binasakan tubuhku, dan tidak membiarkan aku menanti keputusan!" "Ya, dialah yang kami maksud," tegas Umar. Akhirnya mereka bertiga pergi bersama-sama.

Ketika malam menjelang, keluarlah dia dari antara perbukitan itu dengan meletakkan tangannya di atas kepalanya sambil berkata, "Wahai, seandainya saja Engkau cabut nyawaku dan Engkau binasakan tubuhku, dan tidak membiarkan aku menanti-nanti keputusan!" Lalu Umar menghampirinya dan mendekapnya. Tsa'labah berkata, "Wahai Umar! Apakah Rasulullah telah mengetahui dosaku?" "Aku tidak tahu, yang jelas kemarin beliau menyebut-nyebut namamu lalu mengutus aku dan Salman untuk mencarimu." Tsa'labah berkata, "Wahai Umar! Jangan kau bawa aku menghadap beliau kecuali dia dalam keadaan sholat"

Ketika mereka menemukan Rasulullah s.a.w. tengah melakukan sholat, Umar dan Salman segera mengisi shaf. Tatkala Tsa'laba mendengar bacaan Nabi saw, dia tersungkur pingsan. Setelah Nabi mengucapkan salam, beliau bersabda, "Wahai Umar! Salman! Apakah yang telah kau lakukan Tsa'labah?" Keduanya menjawab, "Ini dia, wahai Rasulullah saw!" Maka Rasulullah berdiri dan menggerak-gerakkan Tsa'labah yang membuatnya tersadar. Rasulullah s.a.w. berkata kepadanya, "Mengapa engkau menghilang dariku?" Tsa'labah menjawab, "Dosaku, ya Rasulullah!" Beliau mengatakan, "Bukankah telah kuajarkan kepadamu suatu ayat yang dapat menghapus dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan?" "Benar, wahai Rasulullah." Rasulullah s.a.w. bersabda, "Katakan… Ya Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan di akhirat serta peliharalah kami dari azab neraka." (QS Al-Baqarah:201)

258

Page 259: Mix of Islamic Story

Tsa'labah berkata, "Dosaku, wahai Rasulullah, sangat besar." Beliau bersabda,"Akan tetapi kalamullah lebih besar." Kemudian Rasulullah menyusul agar pulang kerumahnya. Di rumah dia jatuh sakit selama 8 hari. Mendengar Tsa'labah sakit, Salman pun datang menghadap Rasulullah s.a.w. lalu berkata, "Wahai Rasulullah! Masihkah engkau mengingat Tsa'labah? Dia sekarang sedang sakit keras." Maka Rasulullah s.a.w. datang menemuinya dan meletakkan kepala Tsa'labah di atas pangkuan beliau. Akan tetapi Tsa'labah menyingkirkan kepalanya dari pangkuan beliau.

"Mengapa engkau singkirkan kepalamu dari pangkuanku?" tanya Rasulullah s.a.w. "Karena penuh dengan dosa." Jawabnya Beliau bertanya lagi, "Bagaimana yang engkau rasakan?" "Seperti dikerubuti semut pada tulang, daging, dan kulitku." Jawab Tsa'labah. Beliau bertanya, "Apa yang kau inginkan?" "Ampunan Tuhanku." Jawabnya.

Maka turunlah Jibril as. dan berkata, "Wahai Muhammad! Sesungguhnya Tuhanmu mengucapkan salam untukmu dan berfirman kepadamu, "Kalau saja hamba-Ku ini menemui Aku dengan membawa sepenuh bumi kesalahan, niscaya Aku akan temui dia dengan ampunan sepenuh itu pula." Maka segera Rasulullah s.a.w. memberitahukan hal itu kepadanya. Mendengar berita itu, terpekiklah Tsa'labah dan langsung ia meninggal.

Lalu Rasulullah s.a.w. memerintahkan agar Tsa'labah segera dimandikan dan dikafani. Ketika telah selesai disholatkan, Rasulullah s.a.w. berjalan sambil berjingkat-jingkat. Setelah selesai pemakamannya, para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah! Kami lihat engkau berjalan sambil berjingkat-jingkat." Beliau bersabda, "Demi Zat yang telah mengutus aku sebagai seorang nabi yang sebenarnya! Karena, banyaknya malaikat yang turut menziarahi Tsa'labah."

* * * * * * * *

Wajah Mayat Berubah Menjadi Keledai

Dalam terik panas mentari yang memancar menyinari tanah Baitul Haram, seorang ulama zuhud yang bernama Muhammad Abdullah al-Mubarak keluar dari rumahnya untuk menunaikan ibadah haji. Di sana dia leka melihat seorang pemuda yang asyik membaca sholawat dalam keadaan ihram. Malah di Padang Arafah dan di Mina pemuda tersebut hanya membasahkan lidahnya dengan selawat ke atas Nabi. "Hai saudara," tegur Abdullah kepada pemuda

259

Page 260: Mix of Islamic Story

tersebut. "Setiap tempat ada bacaannya tersendiri. Kenapa saudara tidak membanyakkan doa dan sholat sedangkan itu yang lebih dituntut? Saya lihat saudara asyik membaca sholawat saja."

"Saya ada alasan tersendiri," jawab pemuda itu. "Saya meninggalkan Khurasan, tanah air saya untuk menunaikan haji bersama ayah saya. Ketika kami sampai di Kufah, tiba-tiba ayah saya sakit keras. Dia telah menghembuskan nafas terakhir di hadapan saya sendiri. Dengan kain sarung yang ada, saya tutup mukanya. Malangnya, ketika saya membuka lagi kain tersebut, rupa ayah saya telah bertukar menjadi keledai. Saya malu. Bagaimana saya mau memberitahu orang tentang kematian ayah saya sedangkan wajahnya begitu bodoh sekali?

"Saya terduduk di sisi mayat ayah saya dalam keadaan kebingungan. Akhirnya saya tertidur dan bermimpi. Dalam mimpi itu saya melihat seorang pemuda yang tampan dan baik akhlaknya. Pemuda itu memakai tutup muka. Dia lantas membuka penutup mukanya saat melihat saya dan berkata, "Mengapa kamu susah hati dengan apa yang telah terjadi?"

"Maka saya menjawab, "Bagaimana saya tidak susah hati sedangkan dialah orang yang paling saya sayangi?"

"Pemuda itu pun mendekati ayah saya dan mengusap wajahnya sehingga ayah saya berubah wajahnya menjadi seperti sediakala. Saya segera mendekati ayah dan melihat ada cahaya dari wajahnya seperti bulan yang baru terbit pada malam bulan purnama.

"Engkau siapa?" tanya saya kepada pemuda yang baik hati itu.

"Saya yang terpilih (Muhammad)."

"Saya lantas memegang jarinya dan berkata, "Wahai tuan, beritahulah saya, mengapa peristiwa ini bisa terjadi?"

"Sebenarnya ayahmu seorang pemakan harta riba. Allah telah menetapkan agar orang yang memakan harta riba akan ditukar wajahnya menjadi keledai di dunia dan di akhirat. Allah telah menjatuhkan hukuman itu di dunia dan tidak di akhirat.

"Semasa hayatnya juga ayahmu seorang yang istiqamah mengamalkan sholawat sebanyak seratus kali sebelum tidur. Maka ketika semua amalan umatku diperlihatkan, malaikat telah memberi tahu keadaan ayahmu kepadaku. Aku telah memohon kepada Allah agar Dia mengizinkan aku memberi syafaat kepada ayahmu. Dan inilah aku datang untuk memulihkan keadaan ayahmu."

* * * * * * * *

260

Page 261: Mix of Islamic Story

Wakil Rakyat Yang Berumur Sepuluh Tahun

Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah pemerintah Islam di zaman Bani Umaiyah. Suatu hari wakil dari setiap jajahan telah menghadap baginda untuk melaporkan keadaan di jajahan masing-masing.

Jajahan Hijaz telah mengantar seorang budak sebagai wakilnya dan diarahkan berbicara terlebih dahulu. Setelah melihat wakil itu seorang budak, Khalifah Umar bertanya: "Wahai budak, biarlah orang-orang yang lebih tua berbicara terlebih dahulu. "Mendengar teguran Khalifah itu wakil yang masih budak ini lantas menjawab: "Ya Amirul Mukminin, manusia sebenarnya dipandang dari dua perkara, yaitu hati dan lidahnya. Ketika Allah s.w.t. telah mengkaruniakan kepada seseorang itu lidah yang petah dan hati yang arif, orang itu lebih berhak bersuara. Jika di pandang dari segi umur, ketahuilah hai Amirul Mukminin! Ada orang yang lebih berhak untuk duduk di atas takhta Paduka Tuan itu." Khalifah amat terkejut mendengar jawaban itu. Ternyata kata-katanya itu benar sekali, hingga baginda sadar atas keterlaluannya: "Benar katamu wahai wakil yang terhormat. Ceritakanlah bagaimana keadaan negerimu sekarang?"

Ya Amirul Mukminin, yang kami hormati, kami adalah wakil-wakil yang mendapat kebahagiaan, bukannya kecelakaan. Kami mengadap Tuanku bukan karena hendak mengadu hal negeri kami yang tidak aman, sebaliknya kami telah memperolehi apa yang telah kami mohonkan di bawah naungan Tuanku yang adil." Khalifah Umar r.a. merasa heran melihat betapa fasih dan bijaknya budak itu berucap, lalu baginda bertanya: "Berapa umurmu wahai wakil yang bijaksana.?" Jawab budak itu: "Sepuluh tahun Tuanku."

* * * * * * * *

Wasiat Nabi s.a.w. Kepada Abu Dzar r.a.

Dalam sebuah kesempatan sahabat Abu Dzar a-Ghiffari r.a. pernah berbincang-bincang cukup lama dengan Rasulullah s.a.w. Diantara isi percakapan tersebut adalah wasiat beliau kepadanya. Berikut petikannya ;

Aku berkata kepada Nabi s.a.w., "Ya Rasulullah, berwasiatlah kepadaku." Beliau bersabda, "Aku wasiatkan kepadamu untuk bertaqwa kepada

261

Page 262: Mix of Islamic Story

Allah, karena ia adalah inti segala urusan." "Ya Rasulullah, tambahkanlah." pintaku.

"Hendaklah engkau senantiasa membaca Al Quran dan berzikir kepada Allah azza wa jalla, karena hal itu merupakan cahaya bagimu dibumi dan simpananmu dilangit."

"Ya Rasulullah, tambahkanlah." kataku. "Janganlah engkau banyak tertawa, karena banyak tawa itu akan mematikan hati dan menghilangkan cahaya wajah."

"Lagi ya Rasulullah." "Hendaklah engkau pergi berjihad karena jihad adalah kependetaan umatku."

"Lagi ya Rasulullah." "Cintailah orang-orang miskin dan bergaullah dengan mereka."

"Tambahilah lagi." "Katakanlah yang benar walaupun pahit akibatnya."

"Tambahlah lagi untukku." "Hendaklah engkau sampaikan kepada manusia apa yang telah engkau ketahui dan mereka belum mendapatkan apa yang engkau sampaikan. Cukup sebagai kekurangan bagimu jika engkau tidak mengetahui apa yang telah diketahui manusia dan engkau membawa sesuatu yang telah mereka dapati (ketahui)."

Kemudian beliau memukulkan tangannya kedadaku seraya bersabda,"Wahai Abu Dzar, Tidaklah ada orang yang berakal sebagaimana orang yang mau bertadabbur (berfikir), tidak ada wara sebagaimana orang yang menahan diri (dari meminta), tidaklah disebut menghitung diri sebagaimana orang yang baik akhlaqnya."

Itulah beberapa wasiat emas yang disampaikan Rasulullah s.a.w. kepada salah seorang sahabat terdekatnya. Semoga kita dapat meresapi dan mengamalkan wasiat beliau. Wallahu A'lam.

* * * * * * * *

Yang Lebih Kaya dan Mencintai Fitnah

Abu Nawas adalah seorang yang cerdik dan mempunyai pemikiran yang luas, tetapi perwatakannya sangat lucu dan menjadi bahan tertawaan

262

Page 263: Mix of Islamic Story

banyak orang pada masa itu. Beliau sangat disanjungi dan disayangi oleh Khalifah Harun Al-Rashid.

Pada suatu hari Abu Nawas pergi ke pasar untuk menemui kawan-kawannya. Keadaan pasar pada pagi itu sibuk dengan orang yang sedang membeli belah. Ketika tiba di pasar Abu Nawas berkata "Hai kawan-kawanku, aku sangat benci kepada yang hak dan sangat cinta kepada fitnah" dan beliau berkata lagi "Aku sesungguhnya pada hari ini sangat kaya malah lebih kaya daripada Allah". Banyak Orang yang mendengar ucapan Abu Nawas mulai rasa curiga dan menuduh Abu Nawas sudah tidak sadar lagi karana semua orang sangat mencintai kepada perkara yang hak dan membenci kepada fitnah dan sesungguhnya Allah maha kaya dari sekelian makhlukNya.

Banyak Orang yang berada disitu telah menangkap Abu Nawas dan membawanya mengadap Khalifah Harun Al-Rashid. Masyarakat memberi tahu Khalifah Harun Al-Rashid tentang ucapan Abu Nawas di pasar tadi, Khalifah sangat marah dengan kata-kata Abu Nawas. Oleh karena Khalifah adalah seorang pemerintah yang adil, beginda tidak langsung menghukum Abu Nawas sehingga beliau tahu benar-benar pasti akan kebenaran kata-kata Abu Nawas. Khalifah bertanya kepada Abu Nawas "Adakah benar kamu mengatakan bahwa kamu sangat membenci kepada yang hak dan mencintai kepada fitnah?". "Benar wahai Amirul Mukminin" jawab Abu Nawas. Khalifah bertanya lagi "Adakah benar kamu mengatakan bahwa kamu lebih kaya daripada Allah?". Jawab Abu Nawas "Benar wahai Amirul Mukminin".

Khalifah Harun Al-Rashid sangat marah kepada Abu Nawas karena setahunya Abu Nawas adalah seorang yang alim dan sentiasa bertakwa kepada Allah. Khalifah berkata "Apakah yang telah terjadi kepada kamu?. Telah kafirkah kamu karena sanggup mengucapkan kata-kata tersebut?". Abu Nawas tersenyum dan berkata "Sabarlah wahai Amirul Mukminin, dengarlah dahulu penjelasan hamba" "Apa yang kamu hendak jelaskan lagi, bukankah kata-kata kamu sudah jelas dan nyata" jawab Khalifah. "Begini wahai Amirul Mukminin" jawab Abu Nawas dan menyambungnya lagi "Aku sering mendengar orang membaca talkin bahwa mati itu adalah hak dan neraka adalah hak, bukankah mati dan neraka sangat dibenci oleh orang" "Saya rasa Amirul Mukminin juga membenci akan mati dan neraka sama seperti saya membencinya" kara Abu Nawas. Khalifah Harun Al-Rashid mengangguk-nganggukkan kepalanya menandakan kebenaran kata-kata Abu Nawas.

"Bagaimana pula dengan kata-kata mu bahwa kamu sangat mencintai kepada fitnah" kata Khalifah. Jawab Abu Nawas "Anak dan Harta dapat membawa kepada fitnah, tidak ada seorang pun yang membenci akan anak dan

263

Page 264: Mix of Islamic Story

harta. Khalifah sendiri sangat mencintai anak dan suka mengumpulkan harta". Khalifah sekali menganggukkan kepalanya sebagai menandakan kebenaran kata-kata Abu Nawas.

Khalifah Harun Al-Rahid bertanya lagi "Terangkan kepada ku bagimana kamu mengatakan bahwa kamu lebih kaya daripada Allah". Abu Nawas menjawab dengan selamba "Saya mempunyai banyak anak sedangkan Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan". Orang-orang yang berada disitu berasa lega dan berpuas hati diatas penjelasan Abu Nawas. Mereka pun pergi dari situ untuk meneruskan aktivitas masing-masing.

Khalifah Harun Al-Rashid memberikan hadiah kepada Abu Nawas atas kebijaksanaannya dan berkata berkata kepada Abu Nawas "Apakah sebenarnya yang menyebabkan kamu mengucapkan kata-kata tersebut di khalayak ramai". Abu Nawas menjawab bahwa dia ingin berjumpa dengan Amirul Mukminin, hanya dengan cara itu saja lah dia dapat berjumpa dengan Amirul Mukmini. Setelah berbasa-basi dengan Khalifah Harun Al-Rashid, Abu Nawas memohon diri dan pergi dari situ.

* * * * * * * *

Zubir bin Al-Awwam Pembantu Yang Setia

Zubir bin Al-Awwam tergolong salah seorang pahlawan Islam yang gagah perkasa dan handal di zaman Rasulullah s.a.w. Keberaniannya dapat disamakan dengan Saiyidina Ali r.a. atau Saiyidina Hamzah bin Abdul Mutalib.

Kisahnya terjadi semasa peperangan Uhud yaitu seorang pahlawan musyrik telah keluar dari tempat pertahanannya ke tengah-tengah medan pertempuran untuk berlawan pedang satu sama satu dengan tentara Islam. Ia menyeru pahlawan-pahlawan Islam datang kepadanya. Tiga kali ia menyeru namun tentera Islam masih berdiam diri juga.

Demi untuk membela maruah tentara Islam, Zubir lantas melompat ke atas untanya, lalu pergi menghadapi musuh yang sudah lama menanti. Setelah dekat dengan unta musuh, segeralah ia melompat ke atasnya. Maka terjadilah pergelutan yang dahsyat. Tidak lama kemudian, Zubir dapat menggulingkan musuhnya ke bawah. Lantaran itu mudahlah baginya menyembelih leher musuh itu.

264

Page 265: Mix of Islamic Story

Melihat kejadian itu baginda Rasulullah s.a.w. amat gembira sekali seraya berkata: "Setiap nabi mempunyai pembantunya sendiri dan Zubir adalah pembantuku." Kemudian Rasulullah menyambung lagi, katanya: "Sekiranya Zubir tidak segera keluar mendapatkan musyrik itu, tentulah aku sendiri yang terpaksa keluar mendapatkannya. "Zubir Bin Al-Awwam dialah juga panglima Islam yang kemudiannya berhasil menakluki kota Babylon yang terkenal itu.

* * * * * * * *

Saat Malaikat Mencabut Nyawa

Baginda Rasullullah s.a.w. bersabda: "Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua telapak kakinya sehingga sampai kelutut. Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar. Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu."

Sambung Rasullullah s.a.w.. lagi: "Kalau orang yang nazak itu orang yang beriman, maka malaikat Jibrail A.S. akan menebarkan sayapnya yang disebelah kanan sehingga orang yang nazak itu dapat melihat kedudukannya di surga. Apabila orang yang beriman itu melihat surga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada disekelilinginya. Ini adalah karena sangat rindunya pada surga dan melihat terus pandangannya kepada sayap Jibrail A.S."

Kalau orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibrail A.S. akan menebarkan sayap disebelah kiri. Maka orang yang nazak tu dapat melihat kedudukannya di neraka dan dalam masa itu orang itu tidak lagi melihat orang disekelilinginya. Ini adalah karena terlalu takutnya ketika melihat neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya.

Dari sebuah hadis bahwa apabila Allah s.w.t. menghendaki seorang mukmin itu dicabut nyawanya maka datanglah malaikat maut. Apabila malaikat maut hendak mencabut roh orang mukmin itu dari arah mulut maka keluarlah zikir dari mulut orang mukmin itu dengan berkata:

265

Page 266: Mix of Islamic Story

"Tidak ada jalan bagimu mencabut roh orang ini melalui jalan ini karena orang ini sentiasa menjadikan lidahnya berzikir kepada Allah s.w.t." Setelah malaikat maut mendengar penjelasan itu, maka dia pun kembali kepada Allah s.w.t. dan menjelaskan apa yang diucapkan oleh lidah orang mukmin itu. Lalu Allah s.w.t. berfirman yang bermaksud: "Wahai malaikat maut, kamu cabutlah ruhnya dari arah lain."

Setelah malaikat maut mendapat perintah Allah s.w.t. maka malaikat maut pun coba mencabut roh orang mukmin dari arah tangan. Tapi keluarlah sedekah dari arah tangan orang mukmin itu, keluarlah usapan kepala anak-anak yatim dan keluar penulisan ilmu.

Maka berkata tangan: Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut roh orang mukmin dari arah ini, tangan ini telah mengeluarkan sedekah, tangan ini mengusap kepala anak-anak yatim dan tangan ini menulis ilmu pengetahuan."

Oleh karena malaikat maut gagal untuk mencabut roh orang mukmin dari arah tangan maka malaikat maut coba pula dari arah kaki. Malangnya malaikat maut juga gagal melakukan sebab kaki berkata:

"Tidak ada jalan bagimu dari arah ini karena kaki ini sentiasa berjalan berulang kali mengerjakan sholat dengan berjamaah dan kaki ini juga berjalan menghadiri majelis-majelis ilmu."

Ketika gagal malaikat maut, mencabut roh orang mukmin dari arah kaki, maka malaikat maut coba pula dari arah telinga. Setelah malaikat maut menghampiri telinga maka telinga pun berkata: "Tidak ada jalan bagimu dari arah ini karena telinga ini sentiasa mendengar bacaan Al-Quran dan zikir."

Akhir sekali malaikat maut coba mencabut orang mukmin dari arah mata tetapi baru saja hendak menghampiri mata maka berkata mata: "Tidak ada jalan bagimu dari arah ini sebab mata ini sentiasa melihat beberapa mushaf dan kitab-kitab dan mata ini sentiasa menangis karena takut akan Allah."

Setelah gagal maka malaikat maut kembali kepada Allah s.w.t. Kemudian Allah s.w.t. berfirman yang bermaksud: "Wahai malaikatKu, tulis AsmaKu ditelapak tanganmu dan tunjukkan kepada roh orang yang beriman itu." Setelah mendapat perintah Allah s.w.t. maka malaikat maut menghampiri roh orang itu dan menunjukkan Asma Allah s.w.t.

Setelah melihat Asma Allah dan cintanya kepada Allah S.W.T maka keluarlah roh tersebut dari arah mulut dengan tenang.

Abu Bakar R.A. telah ditanya tentang kemana roh pergi setelah ia keluar dari jasad. Maka berkata Abu Bakar R.A: "Roh itu menuju ketujuh

266

Page 267: Mix of Islamic Story

tempat:1. Roh para Nabi dan utusan menuju ke Surga Adnin.2. Roh para ulama menuju ke Surga Firdaus.3. Roh mereka yang berbahagia menuju ke Surga Illiyyina.4. Roh para shuhada berterbangan seperti burung di surga mengikut kehendak

mereka.5. Roh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan

tidak di langit sampai hari kiamat.6. Roh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak

misik.7. Roh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin, mereka diseksa

berserta jasadnya hingga sampai hari Kiamat."

Telah bersabda Rasullullah s.a.w.: Tiga kelompok manusia yang akan dijabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya:1. Orang-orang yang mati syahid.2. Orang-orang yang mengerjakan sholat malam dalam bulan ramadhan.3. Orang berpuasa di hari Arafah.

Tanda-Tanda Saat-Saat Kematian

“Bagaimana kamu kufur (ingkar) dengan Allah dan adalah kamu itu mati maka kamu dihidupkan, kemudian kamu dimatikan kemudian kamu dihidupkan kemudian kepada-Nya kamu dikembalikan” (Surat Al-Baqarah : Ayat 28)

Adapun tanda-tanda kematian mengikut ulama adalah benar dan ujud cuma amalan dan ketakwaan kita saja yang akan dapat membedakan kepekaan kita kepada tanda-tanda ini.

Rasulallah SAW diriwayatkan masih mampu memperlihat dan menceritakan kepada keluarga dan sahabat secara lansung akan kesukaran menghadapi sakaratulmaut dari awal hinggalah akhirnya hayat Baginda.

Imam Ghazali rahimaullah diriwayatkan memperoleh tanda-tanda ini sehingga beliau mampu menyediakan dirinya untuk menghadapi sakaratulmaut secara sendirian. Beliau menyediakan dirinya dengan segala persiapan termasuk mandinya, wuduknya serta kafannya sekali cuma ketika sampai bagian tubuh dan kepala saja beliau telah memanggil abangnya yaitu Imam Ahmad Ibnu Hambal untuk menyambung tugas tersebut. Beliau wafat ketika Imam Ahmad bersedia untuk mengkafankan bagian mukanya.

Adapun riwayat-riwayat ini memperlihatkan kepada kita sesungguhnya Allah s.w.t. tidak pernah berlaku zalim kepada hambanya. Tanda-tanda yang

267

Page 268: Mix of Islamic Story

diberikan adalah untuk menjadikan kita umat Islam supaya dapat bertaubat dan bersiap dalam perjalanan menghadap Allah s.w.t. Walau bagaimanapun semua tanda-tanda ini akan terjadi kepada orang-orang Islam saja sedangkan orang-orang kafir yaitu orang yang menyekutukan Allah nyawa mereka ini akan terus di rentap tanpa satupun peringatan sesuai dengan kekufuran mereka kepada Allah s.w.t.

Adapun tanda-tanda ini terbahagi kepada beberapa keadaan:

Tanda 100 hari sebelum hari mati.

Ini adalah tanda pertama dari Allah s.w.t. kepada hambanya dan hanya akan disadari oleh mereka-mereka yang dikehendakinya. Walau bagaimanapun semua orang Islam akan mendapat tanda ini cuma supaya mereka sadar atau tidak saja. Tanda ini akan terjadi lazimnya selepas waktu Ashar. Seluruh tubuh yaitu dari ujung rambut sampai ke ujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan mengigil.

Contohnya seperti daging lembu yang baru disembelih dimana jika diperhatikan dengan teliti kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar. Tanda ini rasanya lezat dan bagi mereka sadar dan berdetik di hati bahwa mungkin ini adalah tanda mati maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita sadar akan kehadiran tanda ini.

Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian, tanda ini akan lenyap begitu saja tanpa manfaat. Bagi yang sadar dengan kehadiran tanda ini maka ini adalah peluang terbaik untuk memunafaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.

Tanda 40 hari sebelum hari mati

Tanda ini juga akan terjadi setelah waktu Ashar. Bagian pusat kita akan berdenyut-denyut. Pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari inti yang letaknya di atas Arash Allah s.w.t. Maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mula membuat persediaannya ke atas kita antaranya adalah ia akan mulai mengikuti kita sepanjang waktu.

Akan terjadi malaikat maut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung seketika. Adapun malaika tmaut ini wujudnya cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya.

268

Page 269: Mix of Islamic Story

Tanda 7 hari

Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesakitan di mana orang sakit yang tidak makan secara tiba-tiba ianya berselera untuk makan.

Tanda 3 hari

Pada ketika ini akan terasa denyutan di bagian tengah dahi kita yaitu diantara dahi kanan dan kiri. Jika tanda ini dapat dirasa maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti.

Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan jatuh dan ini dapat dirasa jika kita melihatnya dari bagian sisi. Telinganya akan layu dimana bagian ujungnya akan berangsur-angsur masuk ke dalam. Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.

Tanda 1 hari

Akan terjadi sesudah waktu Ashar di mana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang yaitu di kawasan ubun-ubun di mana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu Ashar keesokan harinya.

Tanda Akhir

Akan terjadi keadaan di mana kita akan merasakan satu keadaan sejuk di bagian pusat dan ianya akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bagian halkum. Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimah syahadah dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada Allah s.w.t. yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula. Seelok-eloknya bila sudah merasa tanda yang akhir sekali, mengucap dalam keadaan diam and jangan lagi bercakap-cakap.

Sesungguhnya marilah kita bertaqwa dan berdoa kepada Allah s.w.t. semoga kita adalah di antara orang-orang yang yang dipilih oleh Allah yang akan diberi kesadaran untuk peka terhadap tanda-tanda mati ini semoga kita dapat membuat persiapan terakhir dalam usaha memohon keampunan samada dari Allah s.w.t. maupun dari manusia sendiri dari segala dosa dan urusan hutang piutang kita.

Walau bagaimanapun sesuai dengan sifat Allah s.w.t. yang Maha Berkuasa lagi Maha Pemurah lagi maha mengasihani maka diriwatkan bahwa

269

Page 270: Mix of Islamic Story

tarikh mati seseorang manusia itu masih bisa diubah dengan amalan doa yaitu doa dari kita sendiri ataupun doa dari orang lain. Namun itu adalah ketentuan Allah s.w.t. semata-mata.

Oleh karena itu marilah kita bersama-sama berusaha dan berdoa semoga kita diberi hidayah dan petunjuk oleh Allah s.w.t. serta kelapangan masa dan kesehatan tubuh badan dan juga fikiran dalam usaha kita untuk mencari keridhaan Allah s.w.t. baik di dunia maupun akhirat. Apa yang baik dan benar itu datangnya dari Allah s.w.t. dan apa yang salah dan silap itu adalah dari kelemahan manusia itu sendiri.

* * * * * * * *

Kepentingan Masturat Muslimat / Wanita

Bayan Syed Ahmad Khan, Pakistan, Januari 19911. Seorang wanita solehah lebih baik daripada 1000 orang wali.2. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk daripada 1000 lelaki yang

jahat.3. Dua rakaat sholat dari wanita yang hamil lebih baik daripada 80 rakaat

sholat wanita yang tidak hamil.4. Seorang isteri yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak nyenyak

karena menjaga anaknya yang sakit dapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba.

5. Isteri yang lihat suami dengan kasih sayang dan suami lihat isteri dengan kasih sayang Allah s.w.t. akan pandang dengan penuh rahmat.

6. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar pada jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumah tangganya akan masuk surga 500 tahun lebih dahulu daripada suaminya, akan jadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan dalam surga dan menunggu suaminya dan menunggau kuda yang dibuat daripada Yakut.

7. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari karena menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah s.w.t. akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah s.w.t. bagi 12 tahun pahala ibadat.

8. Wanita yang perah susu binatang dengan Bismillah akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.

9. Wanita yang uli/ kamil tepong dengan Bismillah Allah s.w.t. akan berkati rezekinya.

270

Page 271: Mix of Islamic Story

10. Wanita yang menjaga sholat, puasa dan taat pada suami Allah s.w.t. akan izinkannya memasuki surga dari mana-mana pintu yang dia suka.

11. Wanita yang hamil akan dapat pahala Berpuasa pada siang hari dan Beribadat pada malam hari.

12. Wanita yang memijat suami tanpa disuruh dapat pahala 7 tola emas, sedangkan wanita yang memijat suaminya bila disuruh akan dapat pahala 7 tola perak.

13. Seorang suami yang ridha akan isteri ketika meninggal dunia, Allah s.w.t. mewajibkan surga bagi isterinya.

14. Seorang wanita yang solehah lebih baik daripada 70 lelaki soleh.15. Jika suami mengajar isterinya satu masaalah (agama) akan dapat pahala 80

tahun ibadat.16. Di surga semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah s.w.t.

Sedang semua manusia sibuk hendak berjumpa dengan Allah s.w.t., tetapi Allah s.w.t. akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya yaitu memakai purda di dunia ini dengan istiqamah (tetap). Antara kelebihan berpurdah ialah;

Allah swt. akan tingkatkan Nur pada wajah, 13 kali ganda daripada wajah asli. Kecantikan wajah seseorang wanita terletak bila Allah swt. beri nur wajah ini.

Manfaat di dunia dengan memakai purda sepenuhnya. Di surga Allah swt. beri 70 kali ganda kecantikan La'ibah ketua bidadari. Ini merupakan satu rahmat dan nikmat dari Allah swt.

Hadhrat Fatimah r.a berkata kepada Rasulullah s.a.w; "Wahai Rasulullah s.a.w, jika seseorang itu dapat menjaga auratnya adalah manis daripada madu tetapi untuk mengamalkannya adalah lebih halus daripada sehelai rambut karena untuk menjaga sehelai rambut adalah payah.

Hadhrat Fatimah r.a dapat menjaga auratnya dengan sepenuhnya hingga di akhirat kelak apabila ia hendak melintasi titian Sirat, Allah swt. memerintahkan semua orang supaya tunduk dan berpaling pandangan mereka dari melihat Hadhrat Fatimah r.a. Beliau sungguh memandang berat pada aurat hingga beliau meninggal dunia maka kebumikanlah di waktu malam supaya tiada siapa dapat melihat siapakah beliau kurus atau gemuk, tinggi atau rendah.

17. Perempuan yang memakai kain yang tipis dan jarang untuk menarik perhatian laki-laki yang bukan muhrimnya atau memakai segala yang mendatangkan kegairahan pada orang lain, maka dia tidak akan mencium bau surga.

271

Page 272: Mix of Islamic Story

18. Seorang wanita yang menyambut baik suaminya yang datang dengan kemarahan, Allah s.w.t. berikan padanya ganjaran setengah pahala jihad.

19. Allah s.w.t. berkati dalam rezeki apabila seorang wanita memasak dengan zikir Bismillah.

20. Allah s.w.t. melaknat wanita yang sengaja memperlihatkan auratnya kepada lelaki yang bukan muhrimnya.

21. Kepada wanita yang tidak menutup aurat, Allah s.w.t. berfirman: hiduplah dengan apa yang kau suka.

22. Nabi s.a.w. bersabda: "Tiga orang yang tidak diterima shalat (tidak diberi pahala shalatnya) dan tidak diangkat kebajikan mereka kelangit ialah:-

Seorang hamba yang lari dari tuannya sehingga dia kembali. Seorang isteri yang dimurkai oleh suaminya sehingga suaminya ridha. Orang yang mabuk hingga dia sadar kembali.

23. Seorang wanita yang membersihkan rumahnya dengan berzikir pahalanya seolah-olah ia membersihkan kaabah. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir dapat pahala seperti menyapu di Baitullah.

24. Ibadat bagi malam hari dan siang hari seperti puasa bagi wanita yang mengandung.

25. Selepas seorang wanita melahirkan anak, Allah s.w.t. sediakan pahala 70 tahun sholat dan puasa. Setiap kesakitan pada satu-satu uratnya melahirkan anak itu, Allah s.w.t. memberi satu pahala haji mabrur.

26. Apabila seorang wanita meninggal dunia ketika melahirkan anak, dia dianggap mati syahid.

27. Apabila seorang wanita memberi susu dadanya kepada anaknya yang menangis di waktu malam dengan sabar, Allah s.w.t. memberi pahala 1 tahun sholat dan puasa, akan dapat satu pahala daripada setiap titik susu yang diberikannya.

28. Kalau wanita menyusui anaknya sampai cukup tempo yaitu 2½ tahun, malaikat dari langit datang membawa khabar gembira yaitu Allah s.w.t. mengurniakan/ wajib surga baginya.

29. Apabila seorang wanita memberi makan dengan taat, tanpa khianat kepada suaminya yang pulang dari musafir, maka Allah s.w.t. memberikannya 12 tahun ibadat/ sholat nafil.

"Orang laki-laki itu menjadi tulang punggung (penanggungjawab) bagi wanita." (Al-Hadis) Artinya, bahwa mereka (laki-laki) itu menguasai urusan kaum wanita dan mendidiknya.

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi s.a.w. bersabda: "Sebaik-baik wanita adalah apabila dia engkau pandang, maka dia mengembirakan, bila

272

Page 273: Mix of Islamic Story

engkau perintah dia taat, dan bila engkau tiada dia menjaga hartamu dan menjaga pula akan kehormatan dirinya."

Anas Bin Malik, meriwayatkan bahwa Nabi s.a.w. bersabda: "Seorang wanita yang apabila mengerjakan sholat lima waktu, berpuasa wajib sebulan, memelihara kemaluannya serta taat kepada suaminya, maka pasti akan masuk surga dari pintu mana saja yang dia kehendaki." (Hadits RIWAYAT ABU NAIM)

Abdurrahman Bin Auf r.a. meriwayatkan bahwa Nabi s.a.w. bersabda: "Seorang wanita yang solehah lebih baik daripada seribu orang laki-laki yang tidak soleh dan seorang wanita yang melayani suaminya selama seminggu, maka ditutuplah baginya tujuh pintu neraka dan dibukakan baginya delapan pintu surga, yang dia dapat masuk dari pintu mana saja tanpa hisab/ hitung."

Siti Aishah r.a. meriwayatkan bahwa Nabi s.a.w bersabda: "Tidaklah seseorang wanita yang haid itu, kecuali haidnya merupakan kifarat (tebusan) untuk dosa-dosanya yang telah lalu dan pada hari pertama haidnya membaca Alhamdulillahi alaa kulli wa astaghfirullah (segala puji bagi Allah s.w.t. dalam segala keadaan dan saya mohon ampun kepada Allah s.w.t. dari segala dosa.) Maka Allah s.w.t. menetapkan dia bebas dari neraka dan dengan mudah melalui shirathul mustaqim yang aman dari seksa, bahkan Allah s.w.t. mengangkat keatasnya derajat, seperti derajatnya 40 orang yang mati syahid."

Termasuk dosa besar adalah seorang perempuan yang telah bersuami keluar dari rumahnya tampa seizin suaminya, biarpun dia keluar karena kematian salah seorang dari kedua orang tuanya.

Di dalam kitab Al-Ihya diceritakan sebuah kisah, bahwa pada masa Nabi s.a.w. ada seorang laki-laki yang akan berangkat berperang, yang berpesan kepada isterinya: "Hai isteriku janganlah sekali-kali engkau meninggalkan rumah ini, sampai aku kembali pulang."

Secara kebetulan, ayahnya menderita sakit, maka wanita tadi mengutus seorang laki-laki menemui Rasulullah s.a.w. Rasullullah s.a.w. bersabda kepada utusan itu: "Agar dia mentaati suaminya". Demikian pula si wanita, mengutus utusan tidak hanya sekali sehigga akhirnya dia mentaati suaminya dan tidak berani keluar rumah.

Maka ayahnya pun meninggal dunia dan dia tetap tidak melihat mayat ayahnya dan dia tetap sabar. Sehingga suaminya kembali pulang. Maka Allah menurunkan wahyu kepada Nabi s.a.w. yang berbunyi: Maksudnya: "Sesungguhnya Allah s.w.t. telah mengampuni wanita tersebut, disebabkan ketaatannya kepada suaminya."

273

Page 274: Mix of Islamic Story

Golongan Wanita Yang Di Seksa Dalam Neraka

Abdullah Bin Masud r.a. meriwayatkan bahwa Nabi s.a.w. bersabda: "Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah s.w.t. mencatat baginya seribu kebaikan, dan mengampuni dua ribu kesalahannya, bahkan segala sesuatu yang disinari sang surya akan memintakan ampunan baginya, dan Allah s.w.t. mengangkat seribu derajat untuknya." (H.R. Abu Mansur Didalam Kitab Masnadil Firdaus)

Ali r.a. meriwayatkan sebagai berikut: Saya bersama-sama Fathimah berkunjung ke rumah Rasulullah, maka kami temui beliau sedang menangis. Kami bertanya kepada beliau: "Apakah yang menyebabkan engkau menangis wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Pada malam aku diIsrakan ke langit, saya melihat orang-orang yang sedang mengalami penyiksaan, maka ketika aku teringat keadaan mereka, aku menangis." Saya bertanya lagi, "Wahai Rasulullah apakah yang engkau lihat?"

Beliau bersabda:1. Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih.2. Wanita yang digantung dengan lidahnya serta tangan dicopot dari

punggungnya, aspal mendidih dari neraka dituang ke kerongkongnya.3. Wanita yang digantung dengan buah dadanya dari balik punggungnya,

sedang air getah kayu Zakum dituangkan ke kerongkongnya.4. Wanita yang digantung, diikat kedua kaki dan tangannya kearah ubun-ubun

kepalanya, serta dibelit dan dibawah kekuasaan ular dan kala jengking.5. Wanita yang memakan badannya sendiri, serta dibawahnya tampak api yang

berkobar-kobar dengan hebatnya.6. Wanita yang memotong-motong badannya sendiri dengan gunting dari

neraka.7. Wanita yang bermuka hitam serta dia makan usus-ususnya sendiri.8. Wanita yang tuli, buta dan bisu didalam peti neraka, sedang darahnya

mengalir dari lubang-lubang badannya (hidung, telinga, mulut) dan badannya membusuk akibat penyakit kulit dan lepra.

9. Wanita yang berkepala seperti kepala babi dan berbadan himmar (keldai) yang mendapat berjuta macam seksaan.

10. Wanita yang berbentuk anjing, sedangkan beberapa ular dan kala jengking masuk melalui duburnya atau mulutnya dan keluar melalui duburnya, sedangkan malaikat sama-sama memukuli kepalanya dengan palu dari neraka.

Maka berdirilah Fatimah seraya berkata, "Wahai ayahku, biji mata kesayanganku, ceritakanlah kepadaku, apakah amal perbuatan wanita-wanita

274

Page 275: Mix of Islamic Story

itu." Rasulullah s.a.w. bersabda: "Hai Fatimah, adapun tentang;1. Wanita yang digantung dengan rambutnya karena tidak menjaga rambutnya

(dijilbab) dikalangan laki-laki.2. Wanita yang digantung dengan lidahnya, karena dia menyakiti hati

suaminya, dengan kata-katanya." Kemudian Nabi s.a.w. bersabda: "Tidak seorang wanita pun yang menyakiti hati suaminya melalui kata-kata, kecuali Allah s.w.t. akan membuat mulutnya kelak dihari kiamat selebar tujuh puluh dzira kemudian akan mengikatkannya dibelakang lehernya."

3. Adapun wanita yang digantung dengan buah dadanya, karena dia menyusui anak orang lain tanpa seizin suaminya.

4. Adapun wanita yang diikat dengan kaki dan tangannya itu, karena dia keluar rumah tanpa seizin suaminya, tidak mandi wajib dari haid dan dari nifas (keluar darah setelah melahirkan).

5. Adapun wanita yang memakan badannya sendiri, karena dia bersolek untuk dilihat laki-laki lain serta suka membicarakan aib orang lain.

6. Adapun wanita yang memotong-motong badannya sendiri dengan gunting dari neraka, dia suka menonjolkan diri (ingin terkenal) dikalangan orang banyak, dengan maksud supaya mereka (orang banyak) itu melihat perhiasannya, dan setiap orang yang melihatnya jatuh cinta padanya, karena melihat perhiasannya.

7. Adapun wanita yang diikat kedua kaki dan tangannya sampai keubun-ubunnya dan dibelit oleh ular dan kala jengking, karena dia mampu untuk mengerjakan sholat dan puasa, sedangkan dia tidak mau berwudhu dan tidak sholat dan tidak mau mandi wajib.

8. Adapun wanita yang kepalanya seperti kepala babi dan badannya seperti keledai (himmar), karena dia suka mengadu-domba serta berdusta.

9. Adapun wanita yang berbentuk seperti anjing, karena dia ahli fitnah serta suka marah-marah pada suaminya.

Dalam sebuah hadis Nabi s.a.w. bersabda: empat jenis wanita yang berada di surga dan empat jenis wanita yang berada di neraka dan beliau menyebutnya di antara empat jenis perempuan yang berada di surga ialah:1. Perempuan yang menjaga diri dari berbuat haram lagi berbakti kepada Allah

dan suaminya.2. Perempuan yang banyak keturunannya lagi penyabar serta menerima

dengan senang hati dengan keadaan yang serba kekurangan (dalam kehidupan) bersama suaminya.

3. Perempuan yang bersifat pemalu, dan jika suaminya pergi maka ia menjaga dirinya dan harta suaminya, dan jika suaminya datang ia mengekang mulutnya dari perkataan yang tidak layak kepadanya.

275

Page 276: Mix of Islamic Story

4. Perempuan yang ditinggal mati oleh suaminya dan ia mempunyai anak-anak yang masih kecil, lalu ia mengekang dirinya hanya untuk mengurusi anak-anaknya dan mendidik mereka serta memperlakukannya dengan baik kepada mereka dan tidak bersedia kawin karena khuatir anak-anaknya akan tersia-sia (terlantar).

Kemudian Nabi s.a.w. bersabda: Dan adapun empat jenis wanita yang berada di neraka ialah:1. Perempuan yang jelek (jahat) mulutnya terhadap suaminya, jika suaminya

pergi, maka ia tidak menjaga dirinya dan jika suaminnya datang ia memakinya (memarahinya).

2. Perempuan yang memaksa suaminya untuk memberi apa yang ia tidak mampu.

3. Perempuan yang tidak menutupi dirinya dari kaum lelaki dan keluar dari rumahnya dengan menampakkan perhiasannya dan memperlihatkan kecantikannya (untuk menarik perhatian kaum lelaki).

4. Perempuan yang tidak mempunyai tujuan hidup kecuali makan, minum dan tidur dan ia tidak senang berbakti kepada Allah, RasulNya dan suaminya.

Oleh karena itu seorang perempuan yang bersifat dengan sifat-sifat (empat) ini, maka ia dilaknat termasuk ahli neraka kecuali jika ia bertaubat. Diceritakan dari isteri Khumaid As-sa-idiy bahwa ia datang kepada Nabi s.a.w. lalu berkata: "Hai Rasulullah sesungguhnya aku senang mengerjakan sholat bersamamu". Beliau berkata: "Aku mengerti bahwa engkau senang mengerjakan sholat bersamaku, akan tetapi sholatmu di tempat tidurmu itu lebih baik dari pada sholatmu dikamarmu dan sholatmu dikamarmu lebih baik dari sholatmu dirumahmu dan sholatmu dirumahmu lebih baik daripada sholatmu di masjidku". -(Bagi lelaki sangat dituntut sholat berjemaah di mesjid)

Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya yang lebih disukai sholatnya perempuan oleh Allah ialah yang dilakukan pada tempat yang amat gelap dirumahnya".

Diceritakan dari Aisyah r.a.: "Pada suatu ketika Rasulullah s.a.w. duduk di masjid, tiba-tiba masuklah seorang perempuan dari suku Muzainah yang memakai pakaian yang terseret-seret ditanah untuk perhiasan pada dirinya di dalam masjid". Maka Nabi s.a.w. bersabda: "Wahai manusia laranglah isteri-isterimu dari memakai perhiasan dan memperindah gaya berjalan di dalam masjid. Karena sesungguhnya kaum Bani Israil itu tidak dilaknat hingga mereka memberi pakaian isteri-isteri mereka dengan pakaian perhiasan dan mereka berjalan dengan gaya sombong di dalam masjid".

276

Page 277: Mix of Islamic Story

Ibnu Abas r.a. meriwayatkan juga bahwa Nabi s.a.w. bersabda: "Apabila seorang wanita keluar rumahnya dengan mempesolek dirinya serta memakai bau-bauan (sedang suaminya ridha akan berbuatan yang demikian itu), maka dibangunkan untuk suaminya pada setiap langkahnya sebuah rumah di neraka."

Sabda Rasulullah s.a.w. lagi yang bermaksud: "Jihad seorang wanita ialah taat suami dan berhias diri untuknya."

Isteri tidak wajib taat suruhan dan arahan suami, apabila suruhan dan arahan itu bertentangan dengan hukum Allah s.w.t.

Imam Al-Ghazali menegaskan: "Seorang isteri wajib mentaati suami sepenuhnya dan memenuhi segala tuntutan suami dari dirinya sekiranya tuntutan itu tidak mengandungi maksiat."

Perbandingan Empat Mazahab Berhubung Wanita Merdeka Nisbah Pada Pandangan Lelaki Ajnabi

MALIKI:

Semua badannya, kecuali muka dan dua tapak tangan. Mubah (harus) diperlihatkan muka dan dua tapak tangannya di jalan dan di hadapan lelaki ajnabi,tetapi dengan syarat aman daripada fitnah. Jika ditakuti fitnah, maka wajib ditutup

HAMBALI: Ada dua qawl:1. Semua badannya kecuali muka dan dua tapak tangan. Muka dan dua tapak

tangannya halal dilihat lelaki ajnabi, jika aman daripada fitnah. Tetapi wajib ditutup sekiranya ditakuti mendatangkan fitnah.

2. Semua badannya, tampa kecuali. Ini berdasarkan kepada satu riwayat daripada Iman Ahmad dan inilah qawl yang paling sahih.

SHAFIE: Ada dua qawl berdasarkan dua riwayat daripada Iman Shafie:1. Semua badan, tampa kecuali. Inilah qawl yang paling sahih atau paling

nyata atau mu'tamad, sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Hajar al-Haytamiyy di dalam az-Zawajir dan al-Baydawiyy di dalam Tafsirnya dan juga para Ulama' Shafie.

2. Semua badan, melainkan muka dan dua tapak tangan. Mubah didedahkan muka dan dua tapak tangan di hadapan lelaki ajnabi dengan syarat aman daripada fitnah. Wajib tutup muka dan dua tapak tangan itu bukan karena ianya aurat, tetapi karena menutup pintu fitnah dan fasad.

HANAFIYY: Ada dua qawl, berdasarkan dua riwayat daripada Iman Abu Hanifah:

277

Page 278: Mix of Islamic Story

1. Semua badan kecuali muka dan dua tapak tangan. Mubah diperlihatkan muka dan dua tapak tangan di jalan dan di depan lelaki ajnabi dengan syarat aman dari fitnah. Jika ditakuti mendatangkan fitnah atau membawa kepada fasad, maka wajib ditutup.

2. Semua badannya, kecuali muka, dua tapak tangan dan dua qadam (yaitu tapak kaki) dan pergelangannya.

Kewajiban Wanita; Menjaga Diri, Harta, Dan Anak-anak

a) Menjaga diri, harta dan anak-anak:

Seorang isteri bertanggungjawab menjaga penghormatan dirinya dari diganggu oleh gejala-gejala yang akan merusakkan hubungan suami isteri. Penjagaan diri dari aspek fisikal dan mental, supaya fisikalnya sehat dan mentalnya bersih dari pemikiran yang tidak baik.

Seorang isteri juga bertanggungjawab menjaga harta suami yang diamanahkan kepadanya. Menjaga harta dari kecurian, kerusakan dan kemusnahan. Mengurus keuangan rumahtangga supaya tidak dibelanjakan pada perkara-perkara yang membazir dan tidak mendatangkan faedah.

Selain dari harta benda yang perlu diurus, anak-anak juga menjadi tanggung jawab utama kepada seorang isteri. Tanggungjawab isteri sebagai ibu menjaga maslahat anak-anak dan menjauhkan mereka dari sebarang keburukan. Penjagaan yang dijalankan oleh isteri akan dipertanyakan oleh Allah s.w.t. seperti yang diterangkan oleh Rasulullah s.a.w. dalam sabdanya yang bermaksud:

"Setiap orang kamu adalah gembala, dan setiap gembala itu bertanggungjawab ke atas orang di bawah jagaannya."

b) Kewajiban Wanita, 8 Perkara:1. Sholat tepat waktu2. Senantiasa membaca Al-Quran3. Zikir pagi dan petang4. Talim di rumah5. Menjaga aurat6. Khidmat dan hormat kepada suami7. Mendidik anak cara Islam8. Memberi semangat kepada suami/ muhrim keluar bermujahadah di jalan

Allah swt.

Sifat-Sifat Isteri Yang Solehah:

278

Page 279: Mix of Islamic Story

"Yang taat jika suami memerintahnya, yang menyenangkan jika suami memandangnya, yang menjaga kehormatan diri suami dan hartanya." (Riwayat an-Nasa'i, Ahmad dan al-Baihaqi)

Di antara sifat-sifat isteri yang solehah ialah:1. Tidak melihat dan mencari aib wanita lain, tidak menceritakan keadaan

tubuh wanita lain kepada suaminya, khawatir jika suaminya tertarik dan ini akan menimbulkan kerusakan. Al-Bukhari berkata: "Rasulullali s.a.w. melarang seorang Wanita berada dalam satu selimut dengan wanita lain, agar dia tidak menceritakan perihal suaminya."

2. Memakai hijab di hadapan lelaki yang bukan muhramnya, termasuk lelaki buta. Rasulullah s.a.w, memerintahkan para wanita berhijab di hadapan orang yang buta dengan bersabda: "Pakailah hijab di hadapannya." Mereka berkata: "Wahai Rasulullah, bukankah dia buta?" Baginda bersabda: "Apakah kedua mata kamu buta. Bukankah kamu melihatnya?" (Riwayat Abu Daud, at-Tirmizi dan Ahmad. Menurut at-Tirmizi, hadis ini Hasan)

3. Berhias, bersolek dan memakai minyak uangi di dalam rumah untuk suaminya. Ini dilakukan agar suaminya gembira dan mencegahnya melakukan perkara yang haram. Isteri yang solehah tidak boleh keluar rumah dalam keadaan bersolek dan membuat sesuatu yang menarik perhatian lelaki lain. Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud: "Allah melaknat lelaki yang seperti wanita (waria) dan wanita seperti lelaki. Usirlah mereka dari rumah kamu." (Riwayat al-Bukhari, at-Tirmizi, Ibnu Majah dan Abu Daud).

4. Isteri yang solehah tidak menolak ajakan suaminya di tempat tidur. Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud: "Jika wanita menjauhi keinginan suaminya di malam hari, maka para malaikat melaknatnya sehingga dia kembali." (Riwayat al-Bukhari dan Muslim)

5. Dalam keadaan ini, dia bersekutu dengan setan. Sedangkan wanita solehah ialah yang bersama dengan suaminya untuk menghadapi setan. Sabda Nabi s.a.w. yang bermaksud: "Jika seorang lelaki mengajak isterinya berjimak, maka hendaklah dia memenuinya, sekalipun dia sedang berada di dekat tungku api." (Riwayat at-Tirmizi dan Ahmad)

6. Wanita solehah ialah yang tidak mengutuk dan mengingkari nikmat yang diterima dari suaminya, berdasarkan sabda baginda: "Bersedekahlah kamu, karena kebanya-kan di antara kamu akan menjadi kayu bakar Jahanam." Ada seorang wanita yang bertanya: "Wahai Rasulullah, mengapa sedemikian?" "Karena kamu suka mengutuk dan mengingkari suami." (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).

7. Wanita solehah ialah yang tidak membocorkan rahasia suaminya. Isteri ialah wadah suami dan orang yang paling rapat dengannya. Membocorkan

279

Page 280: Mix of Islamic Story

rahasia seseorang merupakan sifat tercela, lebih-lebih lagi seorang isteri yang membocorkan rahasia suaminya. Perbuatan ini merupakan dosa besar dan merbahaya. Karena itu tatkala ada seorang isteri Nabi s.a.w. yang membocorkan rahasianya, baginda bersabda: "Sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat ialah lelaki yang mencampuri isterinya dan wanita yang mencampuri suaminya, kemudian salah seorang di antara keduanya membocorkan rahasia yang lainnya." (Riwayat Muslim).

8. Wanita solehah ialah yang tidak berkhalwat dengan lelaki yang bukan mahramnya, sebagaimana ia juga dilarang kepada suami yang soleh. Sabda Nabi Muhammad s.a.w. yang bermaksud: "Ingatlah, janganlah seorang lelaki berkhalwat dengan seorang wanita, karena yang ketiga ialah setan." (Riwayat at-Tirmizi, Ahmad, al-Hakim dan Ibnu Hibban)

9. Wanita solehah ialah yang mengetahui bahwa suaminya merupakan seorang pemimpin, berhak menyuruh dan melarang dalam rumahnya. Sabda baginda yang bermaksud: "Tidak dibenarkan manusia bersujud kepada manusia lain. Andaikan manusia dibenarkan sujud kepada yang lain, maka akan aku perintahkan wanita bersujud kepada suaminya karena besarnya hak suami ke atas dirinya." (Riwayat Ahmad, al-Bazzar dan al-Haithami)

Bagaimana Isteri Yang Solehah Membuat Suaminya Ridha:

Syeikh al-Qathan telah menyebutkannya dalam pernyataan yang berikut ini:1. Memiliki akidah yang mulia/ bersih.2. Membantu suaminya dalam ketaatan kepada Allah s.w.t.3. Berhias, bersolek dan berdandan hanya untuk suami serta berusaha

menampilkan diri dalam suatu pembaharuan.4. Menghiasi diri dengan memakai emas, tetapi hanya sekadarnya saja dan dari

emas yang harganya lebih rendah.5. Memilih minyak uangi yang disukai suami.6. Tidak perlu bekerja dan mencari penghasilan sendiri, karena gajinya tidak

diperlukan suami. Jika dia hendak bekerja, mestilah mendapat keridhaan suaminya.

7. Memuji suami dengan kata-kata yang lembut, sehingga membangkitkan kasih sayang di antara keduanya.

8. Menghadapi suami dengan wajah yang berseri dan jangan sesekali berwajah muram.

9. Menjauhi rokok terutama di hadapan anak-anak.10. Menikmati hari cuti dengan bergembira bersama anak-anak dan bertamasya.11. Menghindari tempat yang akan menimbulkan syubhat supaya tidak

menimbulkan anggapan yang buruk,

280

Page 281: Mix of Islamic Story

12. Menjaga pesan suami ketika dia berpergian dan menerima kepulangannya dengan wajah ceria.

13. Mesti pandai mengurus keadaan rumahnya dan tidak hanya menyerahkannya kepada pembantu rumah.

14. Ikhlas, sabar dan tulus jika suami sedang sakit.15. Menjaga nilai-nilai dan akhlak dalam kehidupan rumah tangga, lebih

menonjolkan iman jika dia kaya atau miskin.16. Turut menangis atau berpura-pura menangis jika suami menangis karena

sesuatu.17. Menghidupkan suasana kasih sayang ketika berbual melalui telefon jika

suami berada di tempat kerja atau ketika berjauhan.18. Mendidik anak yang tua, sama ada lelaki atau perempuan untuk menjadi

pengganti ibu bapanya dalam mengatur rumah.

Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya seorang lelaki jika melihat kepada isterinya dan isterinya juga balas memandang kepadanya, maka Allah telah melihat mereka berdua dengan pandangan rahmat."

Jika seorang lelaki memegang tapak tangan isterinya, maka gugurlah semua dosa mereka berdua dari sela-sela jari-jari mereka berdua.

Diceritakan dari Nabi s.a.w.: Sesungguhnya seorang lelaki itu (ketika) menyetubuhi isterinya, maka baginya telah dicatat memdapat pahala karena persetubuhan itu seperti pahalanya anak lelaki yang ikut berperang membela agama Allah lalu terbunuh.

Syeikh Ibrahim bin Shalih al-Mahmud berkata: Jalan yang paling mudah untuk mendapat keridhaan suami ialah dengan senyuman, kata-kata yang manis, berakhlak mulia, belaian yang lembut, memakai perhiasan yang serasi dan menjaga kebersihan. Isteri juga mesti mengetahui hak suami ke atas dirinya lebih besar daripada haknya ke atas suami, berdasarkan firman Allah s.w.t.: "Para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya." (Al-Baqarah: 228)

Syeikh al-Halwani seorang pendakwah Islam di Thaif mengatakan: Isteri mesti berusaha membuat suaminya ridha, sesuai dengan batasan petunjuk yang mulia: "Tidak ada ketaatan terhadap makhluk dalam kederhakaan terhadap Khaliq." Ia merupakan kaidah yang utama meliputi beberapa perkara yang penting. Di antaranya ialah:1. Jangan biarkan suami mencium bau yang busuk dari dirinya. Pastikan dia

sentiasa wangi dan bersih.2. Jangan menyambut kepulangannya dengan memakai pakaian yang kotor

dan comot.

281

Page 282: Mix of Islamic Story

3. Menjaga penampilannya.4. Memperhatikan keadaan suami dan menjaga perasaannya.5. Jangan menyuruh suami melakukan pekerjaan rumah yang seharusnya

dilakukan oleh isteri, dengan alasan bahwa nabi s.a.w. memerintahkan para suami membantu isterinya menyelesaikan pekerjaan rumah. Istri mesti melakukannya sendiri.

6. Menghadapi berbagai masalah dengan lapang dada.7. Memenuhi berbagai ruang, satu persatu.

Adab-Adab Seorang Isteri & Wasiat Seorang Ibu

Adab-Adab Seorang Isteri:

Seorang wanita memberikan nasihat kepada anak perempuannya yang akan menikah: Jagalah sepuluh perkara ini untuk kepentingannya:1 & 2. Dampingilah dia dengan penuh kerelaan dan bergaullah dengan baik.3 & 4. Jagalah tempat yang menjadi sasaran mata dan hidungnya. Bersihkan diri agar sedap matanya memandang.5 & 6. Jagalah waktu makan dan tidurnya, karena rasa lapar dan tidur yang terganggu akan menyebabkannya marah.7 & 8. Jagalah hartanya dan jalinkan hubungan yang baik dengan keluarganya.9 & 10. Janganlah mendurhakai perintahnya dan jangan membocorkan rahasianya. Janganlah bergembira di hadapannya, jika dia sedang berduka dan janganlah berduka jika dia sedang bergembira.

Wasiat Seorang Ibu Untuk Anaknya

Setelah Al Haris bin Amr, Raja negeri Kandah menikah dengan anak perempuan Auf bin Muhlim, di waktu utusan di raja hendak membawa pengantin perempuan untuk disampaikan kepada Raja tadi, maka ibunya berwasiat kepada anak perempuannya ini. Dia berkata:-

"Wahai anakku!

Kalaulah wasiat ini untuk kesempurnaan adabmu

aku percaya kau telah mewarisi segala-galanya,

Tetapi !

Ia sebagai peringatan untuk yang lalai

Dan pedoman kepada yang berakal.

282

Page 283: Mix of Islamic Story

Andai ibu-bapamu dapat memberikan segala-galanya

niscaya,

tidak perlu bagimu seorang suami

dan kau terlalu berharga bagi kami,

Tetapi !

Wanita dicipta untuk lelaki Lelaki dicipta untuk wanita.

Bercerailah kau dari ayunan buaianmu

meninggalkan teratak tempat besarmu

melangkah menuju ke alam baru

yang belum kenal

yang belum biasa

Kau milik suamimu

anggap dirimu sebagai hamba

tentunya suamimu

jadi teman yang paling setia

Bawalah wasiat dariku

sepuluh sifat

sebagai bekalan perjalanan

menuju alam bahagia

Relakan hatimu sekadar yang adasemoga suci hatimu dengan taat setiadan hulur tanganmu tanda mau berganding bahujauhkan dirimu dari segala yang jelek

283

Page 284: Mix of Islamic Story

yang dihidu atau dipandang matajuga awasi gerak lakumu agar tidak sumbang mengguris rasa

Sembunyikan suram wajahmu gantikan ia dengan sinarsecerah sang surya pagi

Dan badan yang semerbak harumbermandikan bauanmata berpasak, kening bercelakitu menambah seriitu membangkitkan berahidan…………….air cukup memadabagi yang tiada

Jaga waktu makannyajuga waktu tidurnyakarena, perut kosong hilang bicaramata mengantuk hilang kesabaran di dada

Kunci mulutmutabahkan hatimubadanmu terselamatjiwa temanmu tidak terseksa

Simpan dulu kerianganmu di kala dia berdukapendamkan kesedihanmu di kala dia bergembiraakibat aksi tidak senadahilang simpatimu disebab pertamakeruh suasana disebab kedua

Ulur tanganmu……andai kau menghulur sebelah tanganniscaya dia menghulur kedua belah tangantidak cukup tangan, nyiru pula ditadahkan

Ketahuilah !Kasihmu tiada sampai ke manaJika hatimu berdua tidak sejiwakasih kau, kasihlah dia

284

Page 285: Mix of Islamic Story

benci kau, bencilah diaAllah saja yang menentukan nasibmu."

"Kau bawalah wasiatku ini, dan sampaikan salamku kepada suamimu." Beginilah ibu tadi berpesan kepada anaknya. Seterusnya wanita ini telah tercapai kedudukan yang mulia di sisi suaminya. Dia telah memperoleh tujuh orang anak lelaki, yang semuanya mereka telah menjadi pemerintah negeri Yaman selepas ayah mereka. Beginilah seterusnya statusnya wanita-wanita yang memiliki kelebihan.

Aku sudahi dengan nama Allah, semoga Dia memberi taufik dan hidayat. Amin.

* * * * * * * *

285

Page 286: Mix of Islamic Story

Kisah Qarun

Qarun adalah kaum Nabi Musa, berkebangsaan Israel, dan bukan berasal dari suku Qibthi (Gypsy, bangsa Mesir). Allah mengutus Musa kepadanya seperti diutusnya Musa kepada Fir'aun dan Haman. Allah telah mengaruniai Qarun harta yang sangat banyak dan perbendaharaan yang melimpah ruah yang banyak memenuhi lemari simpanan. Perbendaharaan harta dan lemari-lemari ini sangat berat untuk diangkat karena beratnya isi kekayaan Qarun. Walaupun diangkat oleh beberapa orang lelaki kuat dan kekar pun, mereka masih kewalahan.

Qarun mempergunakan harta ini dalam kesesatan, kezaliman dan permusuhan serta membuatnya sombong. Hal ini merupakan musibah dan bencana bagi kaum kafir dan lemah di kalangan Bani Israil.Dalam memandang Qarun dan harta kekayaannya, Bani Israil terbagi atas dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok orang yang beriman kepada Allah dan lebih mengutmakan apa yang ada di sisi-Nya. Karena itu mereka tidak terpedaya oleh harta Qarun dan tidak berangan-angan ingin memilikinya. Bahkan mereka memprotes kesombongan, kesesatan dan kerusakannya serta berharap agar ia menafkahkan hartanya di jalan Allah dan memberikan kontribusi kepada hamba-hamba Allah yang lain.Adapun kelompok kedua adalah yang terpukau dan tertipu oleh harta Qarun karena mereka telah kehilangan tolok ukur nilai, landasan dan fondasi yang dapat digunakan untuk menilai Qarun dan hartanya. Mereka menganggap bahwa kekayaan Qarun merupakan bukti keridhaan dan kecintaan Allah kepadanya. Maka mereka berangan-angan ingin bernasib seperti itu.

Qarun mabuk dan terlena oleh melimpahnya darta dan kekayaan. Semua itu membuatnya buta dari kebenaran dan tuli dari nasihat-nasihat orang mukmin. Ketika mereka meminta Qarun untuk bersyukur kepada Allah atas sedala nikmat harta kekayaan dan memintanya untuk memanfaatkan hartanya dalam hal yang bermanfaat,kabaikan dan hal yang halal karena semua itu adalah harta Allah, ia justru menolak seraya mengatakan "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku"

Suatu hari, keluarlah ia kepada kaumnya dengan kemegahan dan rasa bangga, sombong dan congkaknya. Maka hancurlah hati orang fakir dan silaulah penglihatan mereka seraya berkata, "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa diberikan kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar."Akan tetapi orang-orang mukmin yang dianugerahi

286

Page 287: Mix of Islamic Story

ilmu menasihati orang-orang yang tertipu seraya berkata, "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh…."

Berlakulah sunnatullah atasnya dan murka Allah menimpanya. Hartanya menyebabkan Allah murka, menyebabkan dia hancur, dan datangnya siksa Allah. Maka Allah membenamkan harta dan rumahnya kedalam bumi, kemudian terbelah dan mengangalah bumi, maka tenggelamlah ia beserta harta yang dimilikinya dengan disaksikan oleh orang-orang Bani Israil. Tidak seorangpun yang dapat menolong dan menahannya dari bencana itu, tidak bermanfaat harta kekayaan dan perbendaharannya.

Tatkala Bani Israil melihat bencana yang menimpa Qarun dan hartanya, bertambahlah keimanan orang-orang yang beriman dan sabar. Adapaun mereka yang telah tertipu dan pernah berangan-angan seperti Qarun, akhirnya mengetahui hakikat yang sebenarnya dan terbukalah tabir, lalu mereka memuji Allah karena tidak mengalami nasib seperti Qarun. Mereka berkata, "Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezeki bagi siapa saja yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah)."

Penyebutan Qarun Dalam Quran

Nama Qarun diulang sebanyak empat kali dalam Al-Quran, dua kali dalam surah al-Qashash, satu kali dalam surah al-`Ankabut, dan satu kali dalam surah al-Mu'min.Penyebutan dalam surah al-`Ankabut pada pembahasan singkat tentang pendustaan oleh tiga orang oknum thagut, yaitu Qarun,Fir'aun, dan Haman, lalu Allah menghancurkan mereka.

"Dan (juga) Qarun, Fir'aun dan Haman. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa bukti-bukti) keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi, mereka berlaku sombong di (muka) bumi, dan tiadalah mereka orang-orang yang luput (dari kehancuran itu).

Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka diantara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu, kerikil dan diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan diantara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan diantara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri." (al-`Ankabut: 39-40)

287

Page 288: Mix of Islamic Story

Penyebutan dalam surah al-Mu'min (Ghafir) pada kisah pengutusan Musa a.s. kepada tiga orang thagut yang mendustakannya."Dan sesungguhnya telah Kami utus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata, kepada Fir'aun, Haman, dan Qarun, maka mereka berkata, `(Ia) adalah seorang ahli sihir yang pendusta.'" (al-Mu'min:23-24)

* * * * * * * *

Malaikat Yang Menjelma

"(Ingatlah), ketika malaikat berkata, 'Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya al-Masih Isa putra Maryam,seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia termasuk diantara orang-orang yang saleh."(Ali-Imran:45-46)

Pada saat itu, malaikat Jibril a.s. mengubah bentuknya menjadi manusia yang sangat sempurna, karenanya (Maryam) tidak dapat melihat Jibril a.s. dalam bentuk aslinya. Allah berfirman, "Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalamAl-Qur'an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempatdi sebelah timur. Maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka. Lalu Kami utus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna." (Maryam: 16-17)

Ketika Maryam melihat seorang pemuda yang sangat tampan (penjelmaan malaikatJibril a.s.) di hadapannya, menembus tabir yang dibuatnya, ia mengira bahwa pemuda tampan itu ingin berbuat jahat kepadanya. Sementara, dia adalahseorang wanita bersih dan suci yang ditumbuhkan Allah SWT dengan pertumbuhan yang baik. Maka ia segera berlindung kepada Allah SWT, "Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa." "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci," ujar Jibril a.s. "Bagaimanaakan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina?," jawab Maryam tegas. "Demikianlah Tuhanmu berfirman, 'Hal itu adalah mudah bagi-Ku dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami. Dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan,' jawab Jibril a.s. menjelaskan (Maryam: 18-21)

288

Page 289: Mix of Islamic Story

Kadang-kadang para malaikat mengubah bentuk sebagai orang biasa dan menemui sebagian manusia, guna memberikan kabar yang menggembirakannya dan melapangkan dadanya atas perbuatan dan tingkah lakunya yang baik serta karakteristiknya yang mulia.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Ada seorang lelaki yang ingin mengunjungi saudaranya di sebuah desa. Di dalam perjalanannya Allah SWT mengutus seorang malaikat untuk mengawasinya. Ketika lelaki itu sampai padanya, malaikat itu berkata, "Kemanakah engkau akan pergi?' Lelaki itu menjawab, 'Aku ingin mengunjungi saudaraku di desa ini.' Malaikat itu bertanya lagi, 'Apakah engkau punya kepentingan dari kenikmatan di desa ini?' Lelaki itu menjawab, 'Tidak, hanya saja aku mencintainya karena Allah.' Kemudian malaikat itu berkata, 'Sesungguhnya aku adalah utusan Allah SWT yang diutus kepadamu, bahwa Allah juga mencintaimu sebagaimana kamu mencintai-Nya.'"

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a.. Ia mendengar Rasulullah bersabda, "Ada tiga orang dari kalangan Bani Israel,yang pertama menderita kusta, kedua berkepala botak, dan ketiga matanya buta. Allah SWT ingin menguji mereka dengan mengutus salah seorang malaikat. Lalu malaikat itu (yang sudah mengubah bentuk menjadi manusia) mendatangi seorang yang menderita kusta itu sembari bertanya, 'Apakah gerangan yang engkau sukai?' Orang itu menjawab, 'Warna yang bagus, kulit yang mulus, dan sembuhnya penyakit yang membuat semua orang merasa jijik padaku.' Kemudian malaikat itu mengusapnya hingga penyakit yang membuat orang jijik padanya lenyap, serta memberinya warna yang bagus dan kulit yang mulus. Setelah itu malaikat bertanya lagi, 'Harta apakah yang engkau inginkan?' Orang itu menjawab, 'Seekor unta.' Lalu malaikat itu memberikan seekor unta betina yang sedang hamil tua seraya berkata, "Semoga Allah SWT, menganugerahkan berkah-Nya padamu dengan unta ini.'

Kemudian malaikat itu mendatangi orang yang berkepala botak sambil bertanya,'Apakah gerangan yang engkau sukai?' Lelaki itu menjawab, 'Rambut yang bagus dan kesembuhan dari penyakit yang membuat orang jijik padaku.' Malaikat itu mengusapnya kemudian berlalu setelah memberinya rambut yang bagus. Lebih lanjut malaikat itu bertanya, 'Harta apakah yang engkau inginkan?' Lelaki itu menjawab, 'Seekor sapi.' Malaikat itu memberinya seekor sapi yang sedang bunting seraya berujar, 'Semoga Allah menganugerahkan berkah-Nya kepadamu dengan seekor sapi ini.'

Setelah itu malaikat tersebut mendatangi orang yang buta dan berkata,'Apakah gerangan yang sangat engkau inginkan?' Lelaki buta menjawab,

289

Page 290: Mix of Islamic Story

'Allah SWT mengembalikan penglihatanku hingga aku bisa melihat manusia.' Malaikat itu mengusapnya dan kembalilah penglihatannya. Selanjutnya malaikat itu berkata, "Harta apakah yang engkau inginkan?' Lelaki itu menjawab, 'Seekor kambing.' Malaikat itu mengabulkannya dengan memberikan seekor kambing yang sedang bunting. Hewan yang ini melahirkan dan yang ini melahirkan. Akhirnya, orang ini memiliki lahan peternakan unta, orang ini memiliki lahan peternakan sapi dan orang ini memiliki lahan peternakan kambing.

Setelah itu malaikat mendatangi orang yang pernah menderita penyakit kusta dengan menyamar sebagai orang tua yang menderita kusta seraya berkata, 'Seorang lelaki miskin yang hidup sebatang kara dalam perjalanan hidupnya. Hari ini ia tidak bisa memohon kepada siapa pun kecuali Allah SWT kemudian kepadamu. Aku meminta kepadamu apa-apa yang telah dianugerahkan (Allah SWT) kepadamu, warna yang bagus, kulit yang mulus, dan harta yang berupa unta untuk kelangsungan hidupku.' Lelaki itu berkata, 'Banyak sekali hak-hak yang kau minta.' Malaikat itu berkata, 'Sepertinya aku mengenalmu. Bukankah engkau dulu juga seorang penderita kusta yang dikucilkan masyarakat. Saat itu engkau sangat miskin dan kemudian Allah SWT menganugerahkan kekayaan padamu?' 'Harta ini kuwarisi secara turun temurun,' ujar lelaki itu dengan sombong. 'Jika engkau berbohong, maka Allah SWT mengembalikanmu seperti keadaan semula…."

Beliau melanjutkan, "Lalu malaikat itu mendatangi orang yang pernah menderita kebotakan dangan menyamar sebagai seorang lelaki botak seperti dirinya. Ia mengatakan seperti apa yang dikatakannya kepada lelaki yang menderita kusta di atas. Dan diapun menjawab seperti apa yang dijawab oleh rekannya. Kemudian malaikat berkata, 'Jika engkau berbohong, maka Allah SWTakan mengembalikanmu pada keadaanmu semula…'"

Beliau bersabda, "Setelah itu ia mendatangi orang yang pernah kehilangan penglihatannya dengan menyamar sebagai lelaki tua buta dan berkata, 'Seorang lelaki miskin dan Ibnu Sabil. Dalam perjalanan hidupku aku tidak lagi memiliki siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa. Hari ini tidak ada seorangpun yang kuminta, kecuali Allah SWT kemudian kepadamu. Aku meminta atas nama yang mengembalikan penglihatanmu, seekor kambing guna kelangsungan hidupku. Lelaki itu berkata, 'Aku pernah mengalami kebutaan, lalu Allah SWT mengembalikan penglihatanku seperti sedia kala. Ambilah sesukamu dan tinggalkan sesukamu. Demi Allah, hari ini aku tidak akan mempersulit segala sesuatu yang ingin kau ambil, demi Allah. (Yakni aku tidak akan mempersulitmu dengan menolak sesuatu yang ingin kau minta dan kau ambil). 'Lalu malaikat itu berkata, 'Peliharalah apa-apa yang kau miliki. Sesungguhnya

290

Page 291: Mix of Islamic Story

kalian telah diuji. Sesungguhnya Allah SWT meridhaimu dan memurkai kedua rekanmu.'"

* * * * * * * *

Hari Sabtunya Orang Yahudi

Dan tanyakanlah kepada Bani Israel tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata : "Mengapa kamu menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?" Mereka menjawab : "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa". Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang lalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang mereka dilarang mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina". Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran). (Al-A'Raaf: 63-68)

Kisah ini menceritakan tentang sebuah desa orang-orang Yahudi yang terletak di pesisir lautan, yaitu sebuah desa pesisir di antara desa-desa yang mereka diami. Orang-orang Yahudi setempat telah diperintahkan Allah untuk tidak berburu dan menangkap ikan pada hari Sabtu dan mereka dibolehkan untuk menangkap pada hari-hari lain dalam sepekan.

Allah telah menguji mereka dengan kewajiban ini, di mana ikan-ikan itu menjauhi mereka dan jarang ditemui pada hari-hari dibolehkannya menangkap

291

Page 292: Mix of Islamic Story

ikan, sementara pada hari Sabtu ikan-ikan itu justru banyak mendatangi mereka dengan terapung-apung di sekitar mereka.

Setan pun membisiki hati sekelompok orang dari penduduk desa dan membujuk mereka untuk menangkap ikan. Akan tetapi, bagaimana caranya mereka dapat mengelak dari perintah Allah tersebut? Setan menunjukkan alibi, cara tipu daya, serta membimbing mereka kiat agar dapat menangkap ikan pada hari Sabtu.

Penduduk desa itu terbagi menjadi dua kelompok dalam menghadapi kelompok yang melanggar batas tersebut. Kelompok pertama adalah orang-orang saleh dari para dai yang menjalankan kewajiban mereka dalam dakwah dan memprotes orang-orang yang mengakali perintah-perintah Allah dengan berbagai alibi, pelanggaran, dan perburuan mereka pada hari Sabtu.

Kelompok kedua adalah orang-orang yang berdiam diri, yang diam melihat pelanggaran orang-orang yang melampaui batas, dan mereka justru melontarkan celaan dan penentangan terhadap orang-orang saleh yang berdakwah, dengan alasan bahwa tidak ada manfaatnya menasihati dan memperingatkan sekelompok orang yang memang sudah sepantasnya binasa dan akan mendapat azab.

Orang-orang saleh itu menjelaskan kepada orang-orang yang mencela mereka dan mendiamkan kemungkaran itu bahwa mereka memprotes kemungkaran itu dengan tujuan melepaskan tanggung jawab di hadapan Allah dan demi menunaikan kewajiban serta agar mereka mau bertakwa.

Ketika azab Allah menimpa orang-orang yang melampaui batas itu, maka Allah mengubah wujud mereka menjadi monyet-monyet hina. Perubahan bentuk wujud itu memang terjadi sesungguhnya. Tidak lama setelah berubah wujud menjadi monyet yang tidak mempunyai keturunan, mereka akhirnya mati.

Allah menyelamatkan orang-orang saleh para dai itu. Sementara itu, Al-Quran tidak menjelaskan nasib orang-orang yang diam, barangkali karena mereka tidak berarti dan hina di mata Allah. Karena mereka tidak disebutkan bersama orang-orang yang selamat maka tampaknya mereka termasuk orang-orang yang binasa dan terkutuk.

* * * * * * * *

292

Page 293: Mix of Islamic Story

Khalifah Gila?

Memang betul, Khalifah Umar bin Khaththab telah berubah ingatan. Banyak yang melihatnya dengan mata kepala sendiri. Barangkali karena Umar di masa mudanya sarat dengan dosa, seperti merampok, mabuk-mabukkan, malah suka mengamuk tanpa berperi kemanusiaan, sampai orang tidak bersalah banyak yang menjadi korban. Itulah yang mungkin telah menyiksa batinnya sehingga ia ditimpa penyakit jiwa.

Dulu Umar sering menangis sendirian sesudah selesai menunaikan salat. Dan tiba-tiba ia tertawa terbahak-bahak, juga sendirian. Tidak ada orang lain yang membuatnya tertawa. Bukankah hal itu merupakan isyarat yang jelas bahwa Umar bin Kaththab sudah gila?

Abdurrahman bin Auf, sebagai salah seorang sahabat Umar yang paling akrab, merasa tersinggung dan sangat murung mendengar tuduhan itu. Apalagi, hampir semua rakyat Madinah telah sepakat menganggap Umar betul-betul sinting. Dan, sudah tentu, orang sinting tidak layak lagi memimpin umat atau negara.

Yang lebih mengejutkan rakyat, pada waktu melakukan salat Jum'at yang lalu, ketika sedang berada di mimbar untuk membacakan khotbahnya, sekonyong-konyong Umar berseru, "Hai sariah, hai tentaraku. Bukit itu, bukit itu, bukit itu!" Jemaah pun geger. Sebab ucapan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan isi khotbah yang disampaikan. "Wah, khalifah kita benar-benar sudah gila," gumam rakyat Madinah yang menjadi makmum salat Jumat hari itu.

Tetapi Abdurrahman tidak mau bertindak gegabah, ia harus tahu betul, apa sebabnya Umar berbuat begitu. Maka didatanginya Umar, dan ditanyainya, "Wahai Amirul Mukminin. Mengapa engkau berseru-seru di sela-sela khotbah engkau seraya pandangan engkau menatap kejauhan?" Umar dengan tenang menjelaskan, "Begini, sahabatku. Beberapa pekan yang lewat aku mengirimkan Suriah, pasukan tentara yang tidak kupimpin langsung, untuk membasmi kaum pengacau. Tatkala aku sedang berkhotbah, kulihat pasukan itu dikepung musuh dari segala penjuru. Kulihat pula satu-satunya benteng untuk mempertahankan diri adalah sebuah bukit dibelakang mereka. Maka aku berseru : bukit itu, bukit itu, bukit itu!"

Setengah tidak percaya, Abdurrahman megerutkan kening. "Lalu, mengapa engkau dulu sering menangis dan tertawa sendirian selesai melaksanakan salat fardhu?" tanya Abdurrahman pula. Umar menjawab, "Aku

293

Page 294: Mix of Islamic Story

menangis kalau teringat kebiadabanku sebelum Islam. Aku pernah menguburkan anak perempuanku hidup-hidup. Dan aku tertawa jika teringat akan kebodohanku. Kubikin patung dari tepung gandum, dan kusembah-sembah seperti Tuhan."

Abdurrahman lantas mengundurkan diri dari hadapan Khalifah Umar. Ia belum bisa menilai, sejauh mana kebenaran ucapan Umar tadi. Ataukah hal itu justru lebih membuktikan ketidakwarasannya sehingga jawabannya pun kacau balau? Masak ia dapat melihat pasukannya yang terpisah amat jauh dari masjid tempatnya berkhotbah?

Akhirnya, bukti itupun datang tanpa dimintanya. Yaitu manakala sariah yang kirimkan Umar tersebut telah kembali ke Madinah. Wajah mereka berbinar-binar meskipun nyata sekali tanda-tanda kelelahan dan bekas-bekas luka yang diderita mereka. Mereka datang membawa kemenangan.

Komandan pasukan itu, pada hari berikutnya, bercerita kepada masyarakat Madinah tentang dasyatnya peperangan yang dialami mereka. "Kami dikepungoleh tentara musuh, tanpa harapan akan dapat meloloskan diri dengan selamat. Lawan secara beringas menghantam kami dari berbagai jurusan. Kami sudah luluh lantak. Kekuatan kami nyaris terkuras habis. Sampai tibalah saat salat Jumat yang seharusnya kami kejakan. Persis kala itu, kami mendengar sebuah seruan gaib yang tajam dan tegas : "Bukit itu, bukit itu, bukit itu!" Tiga kali seruan tersebut diulang-diulang sehingga kami tahu maksudnya. Serta-merta kami pun mundur ke lereng bukit. Dan kami jadikan bukit itu sebagai pelindung di bagian belakang. Dengan demikian kami dapat menghadapi serangan tentara lawan dari satu arah, yakni dari depan. Itulah awal kejayaan kami."

Abdurrahman mengangguk-anggukkan kepala dengan takjub. Begitu pula masyarakat yang tadinya menuduh Umar telah berubah ingatan. Abdurrahman kemudian berkata, "Biarlah Umar dengan kelakuannya yang terkadang menyalahi adat. Sebab ia dapat melihat sesuatu yang indera kita tidak mampu melacaknya"

Dari buku Kisah Teladan - K.H. Abdurrahman Arroisi

* * * * * * * *

294

Page 295: Mix of Islamic Story

Kisah Sesendok Madu

Ada sebuah kisah simbolik yang cukup menarik untuk kita simak. Kisah ini adalah kisah tentang seorang raja dan sesendok madu. Alkisah, pada suatu ketika seorang raja ingin menguji kesadaran warganya. Raja memerintahkan agar setiap orang, pada suatu malam yang telah ditetapkan, membawa sesendok madu untuk dituangkan dalam sebuah bejana yang telah disediakan di puncak bukit ditengah kota. Seluruh warga kota pun memahami benar perintah tersebut dan menyatakan kesediaan mereka untuk melaksanakannya.

Tetapi dalam pikiran seorang warga kota (katakanlah si A) terlintas suatu cara untuk mengelak, "Aku akan membawa sesendok penuh, tetapi bukan madu. Aku akan membawa air. Kegelapan malam akan melindungi dari pandangan mata seseorang. Sesendok airpun tidak akan mempengaruhi bejana yang kelak akan diisi madu oleh seluruh warga kota."

Tibalah waktu yang telah ditetapkan. Apa kemudian terjadi? Seluruh bejana ternyata penuh dengan air. Rupanya semua warga kota berpikiran sama dengan si A. Mereka mengharapkan warga kota yang lain membawa madu sambil membebaskan diri dari tanggung jawab.

Kisah simbolik ini dapat terjadi bahkan mungkin telah terjadi, dalam berbagai masyarakat manusia. Dari sini wajar jika agama, khususnya Islam, memberikan petunjuk-petunjuk agar kejadian seperti di atas tidak terjadi : "Katakanlah (hai Muhammad), inilah jalanku. Aku mengajak ke jalan Allah disertai dengan pembuktian yang nyata. Aku bersama orang-orang yang mengikutiku (QS 12:108) Dalam redaksi ayat di atas tercermin bahwa seseorang harus memulai dari dirinya sendiri disertai dengan pembuktian yang nyata, baru kemudian dia melibatkan pengikut-pengikutnya.

"Berperang atau berjuang di jalan Allah tidaklah dibebankan kecuali pada dirimu sendiri, dan bangkitkanlah semangat orang-orang mukmin pengikut-pengikutmu) (QS An Nisaa’ (4):84). Perhatikan kata-kata "tidaklah dibebankan kecuali pada dirimu sendiri." Nabi Muhammad SAW. pernah bersabda : "Mulailah dari dirimu sendiri, kemudian susulkanlah keluargamu." Setiap orang menurut beliau adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang dipimpinnya, ini berarti bahwa setiap orang harus tampil terlebih dahulu. Sikap mental demikianlah yang dapat menjadikan bejana sang raja penuh dengan madu bukan air, apalagi racun.

Pelita Hati - M. Quraish Shihab

295

Page 296: Mix of Islamic Story

* * * * * * * *

Kisah Harut Dan Marut

Al-Israa-iiliyaat dalam kisah "Harut dan Marut (Dinukil dari kitabal-israa-iiliyaat fit-Tafsiir, Dr. Muhammad bin Muhammad Abu Syahbah) Diriwayatkan oleh as-Sayuthi dalam kitab ad-Durrul Mantsuur, ditafsirkan dalam firman Allah SWT, "… Dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut…." (al-Baqarah: 102). Terdapat riwayat yang sangat banyak dan kisah-kisah yang menakjubkan ini yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, Ibnu Mas'ud, dan Ali. Juga oleh Ibnu Abbas, Mujahid, Ka'ah, Rabi', dan as-Sady yang meriwayatkan dari Ibnu Jarirath-Thabari dalam tafsirnya, Ibnu Mardaweh, dan al-Hakim. Ibnu al-Mundzirdan Ibnu Abi ad-Dunya serta al-Baihaqi dan al-Khatib dalam tafsir-tafsir, kitab-kitab, dan khulashah-nya, "Ketika masyarakat dari anak-anak Adam a.s. terjerumus dalam perbuatan-perbuatan maksiat dan kafir kepada Allah SWT. Para malaikat di atas langit berkata, "Ya Rabb, alam raya ini Engkau ciptakan sebagai tempat untuk beribadah dan taat kepada-Mu. Mereka telah berbuat maksiat, kafir, membunuh orang yang diharamkan, memakan harta haram, mencuri, berzina, dan meminum khamar (minuman keras). Mereka (para malaikat) selalu mengajukan tuntutan atas apa yeng diperbuat manusia tanpa bisa memakluminya. Lalu dikatakan kepada mereka, 'Manusia-manusia itu dalam keadaan tidak sadar.' Namun mereka tetap saja tidak mau memakluminya. Didalam sebagian riwayat dikatakan bahwa Allah SWT berfirman kepada mereka, 'Jika kalian menempati posisi mereka niscaya kalian juga akan melakukan seperti apa yang mereka lakukan.' Mereka berkata, 'Mahasuci Engkau, kami tidak akan pernah melakukan hal itu'" Didalam riwayat lain dikatakan kepadamereka, 'Tidak akan pernah.' Lalu dikatakan kepada mereka, 'Pilihlah dua orang malaikat diantara kalian, Aku akan memerintahkannya untuk melakukan apa-apa yang-Ku perintahkan dan melarangnya untuk berbuat maksiat kepada-Ku.'

Lalu mereka memilih Harut dan Marut. Keduanya segera turun ke bumi setelah dilengkapi dengan perangkat syahwat, sebagaimana yang terdapat pada manusia. Keduanya diperintahkan untuk senantiasa menyembah Allah SWT dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, dilarang membunuh manusia yang diharamkan, memakan harta haram, mencuri, berzina, dan meminum khamar. Keduanya tinggal di bumi selama beberapa tahun dan tinggal diantara manusia dengan benar. Pada suatu zaman terdapat seorang wanita yang

296

Page 297: Mix of Islamic Story

kecantikannya dikalangan manusia laksana kecantikan planet Venus diantara gugusan galaksi diangkasa. Kedua malaikat itu sama-sama ingin memiliki wanita tersebut. Namun wanita itu menolak kecuali jika keduanya mengikuti agamanya. Lalu keduanya menanyakan agama yang dianut oleh wanita tersebut. Wanita cantik itu segera mengeluarkan dan memperlihatkan sebuah berhala. 'Kami tidak punya keinginan untuk menyembah ini,' tolak kedua malaikat itu. Setelah itu, keduanya berlalu dan menyembah kepada Allah SWT.

Kemudian kedua malaikat itu mendatangi wanita tersebut dan berusaha menaklukannya dengan kata-kata, dengan harapan bisa memilikinya. Namun, wanita itu tetap menolak kecuali jika keduanya menyembah berhala yang disembahnya. Kedua malaikat itu tetap menolak. Ketika wanita itu melihat dua laki-laki itu tetap tidak mau menyerah dan menyembah berhala, ia berkata, 'Jika kalian tetap menolak, pilihlah satu diantara tiga pilihan. Kalian menyembah berhala ini, membunuh manusia atau minum khamar.' Keduanya segera berkata, 'Yang paling mudah dari ketiga pilihan itu adalah meminum khamar.'

Wanita itu segera meminumkan khamar kepada keduanya. Setelah minum khamar mereka menyetubuhi wanitu itu. Pada saat mereka melakukan perbuatan itu, seorang lelaki lewat dihadapannya. Karena keduanya merasa khawatir bahwa orang itu akan menyebarluaskan apa yang dilakukannya, mereka segera membunuhnya.

Begitu sadar dari mabuknya, keduanya segera menyadari kesalahan yang baru saja dilakukannya dan ingin segera kembali ke atas langit. Namun, mereka tidak bisa melakukannya. Dengan demikian penutup tabir rahasia antara keduanya dengan penghuni langit sudah terungkap. Pada saat itu, para malaikat menyaksikan sendiri perbuatan dosa yang telah dilakukan oleh kedua rekannya dan mengetahui dengan pasti bahwa orang yang kehilangan kesadaran mereka kadar rasa takutnya akan lebih sedikit. Sejak saat itu, mereka selalu memohonkan ampunan untuk penghuni bumi.

Setelah kesalahan yang menimpa kedua malaikat itu terjadi, lalu dikatakan kepadanya, 'Sekarang pilihlah, azab dunia atau azab akhirat.' Keduanya berkata, 'Azab dunia akan berakhir sedangkan azab akhirat tidak akan pernahberakhir.' Keduanya memilih azab dunia. Kemudian keduanya ditempat-kan dinegeri Babil dan diazab dengan kedua kaki terikat. Di dalam sebagian riwayatdikatakan, 'Bahwa keduanya mengajari wanita itu kalimat yang dapat membuat keduanya naik kelangit. Lalu wanita itu naik ke atas langit, namun Allah memutuskannya. Planet yang dikenal dengan nama Zahrah (Venus) adalah penjelmaan wanita tersebut!'"

297

Page 298: Mix of Islamic Story

Semua cerita diatas adalah khurafat-khurafat anak cucu Israel dan kebohongan mereka yang tidak masuk akal, tidak masuk dalam nukilan dan tidak masuk dalam syariat. Dan, sebagian perawi kisah khurafat batil ini dalam meriwayatkannya tidak sampai kepada para sahabat dan tabi'in. Akan tetapi,mereka telah membuka pintu-pintu kejahatan dan memasukinya. Mereka telah melekatkan dan mengangkat kebohongan ini kepada Rasulullah SAW. Mahasuci Allah Rabb-ku, ini adalah perbuatan keji yang sangat besar.

Imam Abu al-Farj telah menghukumi kisah itu sebagai hadith palsu dan as-Syihab al-Iraqi telah me-nash-kan bahwa orang percaya bahwa Harut dan Marut adalah dua orang malaikat yang diazab, karena kesalahan yang telah dilakukannya, maka ia telah kafir kepada Allah Yang Maha Agung.

Imam al-Qadhi 'Ayadh dalam kitab asy-Syifa berkata, "Bahwa apa yang disebutkan oleh para perawi dan dinukil oleh para ahli tafsir tentang kisah Harut dan Marut tidak memiliki arti apa-apa dan tidak benar berasal dari sabda Rasulullah SAW. serta bukan sesuatu yang diambil dari qiyas."

Kemudian jika ditinjau dari segi akal kisah ini tidak bisa diterima. Karena para malaikat suci dan bersih dari dosa besar semacam ini yang tidak bersumber, kecuali dari akhlak yang buruk. Allah SWT telah memberitahukan tentang mereka tidak pernah mengingkari apa-apa yang diperintahkan-Nya dan senantisa menjalankan apa-apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam sebagian riwayat yang telah dikemukankan yang menjawab firman Allah SWT. Di dalam riwayat lain dikatakan bahwa Allah SWT berfirman kepada mereka, "Jika kalian berdua diuji sebagaiman ujian yang diterapkan kepada anak cucu Adam a.s., kalian juga akan berbuat maksiat kepada-Ku." Kedua malaikat itu menjawab, "Kalaupun Engkau juga menguji kami dengan ujian yang Kau terapkan kepada anak-anak Adam, kami sekali-kali tidak akan berbuat maksiat kepada-Mu." Menanggapi firman Allah SWT adalah suatu kekafiran, karena akan menjauhkan orang yang memiliki pengetahuan tentang Allah dan sifat-sifat-Nya dari-Nya. Bagaiman mungkin seorang yang jahat dapat naik ke langit dan menjadi salah satu gugusan galaksi yang berkilau. Lalu bintang apakah gerangan yang mereka berinama az-Zahrah dan mereka anggap sebagai penjelmaan dari wanita jahat tersebut. Lalu Allah memutuskannya kecuali tetap berada di tempatnya sejak Ia menciptakan lapisan langit dan bumi.

Khurafat yang tidak ditemukan tersebut, sebenarnya cerita itu dinukil dan tidak berdasarkan pada logika yang benar, sangat bertentangan dengan keyakinan yang dianut oleh para ilmuwan modern.

298

Page 299: Mix of Islamic Story

* * * * * * * *

Isra’ Bersama Rasulullah SAW Ke Langit Yang Paling Tinggi

Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya dari Anas Ibnu Malik bahwa Rasulullah SAW. bersabda, "Didatangkan untukku Buraq yang merupakan hewan putih, panjangnya diatas keledai dan dibawah bagal, kukunya berada di akhir ujungnya. Beliau bersabda, `Aku segera menungganginya hingga tiba di Baitul Maqdis.' Beliau bersabda, `Lalu ia mengikatnya dengan tali (rantai) yang biasa dipakai oleh para nabi untuk mengikat.' Beliau melanjutkan, `Kemudian aku memasuki masjid (Baitul Maqdis) dan mendirikan shalat dua rakaat. Setelah itu, aku keluar. Lalu Malaikat Jibril a.s. mendatangiku dan menyodorkan dua buah gelas yang satu berisi khamar dan lainnya berisi susu. Aku memilih gelas yang berisi susu dan Jibril a.s. berkata, `Engkau telah memilih kesucian.'

Kemudian ia naik bersamaku ke langit yang pertama. Jibril meminta dibukakan pintu. Lalu (malaikat penjaga langit pertama) bertanya, `Siapakah kamu.' Jibril a.s. menjawab, `Jibril.' Kemudian ia ditanya lagi, `Siapakah yang besertamu?' Jibril a.s. menjawab, `Muhammad.' Malaikat itu bertanya, `Apakah kamu diutus?' Jibril menjawab, `Ya, aku diutus.' Lalu pintu langit dibukakan untuk kami. Ternyata aku bertemu dengan Nabi Adam a.s. Ia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan.

Setelah itu Jibril a.s. naik bersamaku kelangit yang kedua dan meminta dibukakan pintu. Lalu pintu langit kedua dibukakan untuk kami. Di sana aku bertemu dengan dua putra paman Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakaria a.s., keduanya menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan.

Lalu Jibril a.s. naik bersamaku ke langit yang ketiga dan meminta dibukakan pintu langit ketiga. Lalu pintu langit ketiga dibukakan untuk kami. Di sana aku bertemu dengan Yusuf a.s. yang telah dianugerahi sebagian nikmat ketampanan. Ia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan.

Kemudian Jibril a.s. naik bersamaku kelangit keempat dan meminta dibukakan pintu langit keempat. Lalu pintu langit keempat dibukakan untuk kami. Di sana aku bertemu dengan Idris a.s. yang menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Allah SWT berfirman, `Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.'

299

Page 300: Mix of Islamic Story

Setelah itu Jibril a.s. kembali naik bersamaku kelangit yang kelima dan meminta dibukakan pintu langit kelima. Lalu ia membukakan pintu langit yang kelima untuk kami, Di sana aku bertemu dengan Harun a.s. yang menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan.

Malaikat Jibril a.s. kembali naik bersamaku ke langit yang keenam dan meminta dibukakan pintu untuk kami. Lalu ia membukakan pintu keenam untuk kami. Di sana aku bertemu dengan Musa a.s. yang menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan.

Lalu Jibril a.s. naik lagi bersamaku ke langit yang ketujuh dan meminta dibukakan pintu langit ketujuh. Kemudian malaikat penjaga pintu langit ketujuh membukakan pintu untuk kami. Di sana aku bertemu dengan Ibrahim a.s. yang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'mur yang setiap harinya dimasuki oleh tujuh puluh ribu malaikat dan tidak kembali kepadanya -sebelum menyelesaikan urusannya.

Setelah itu, ia pergi bersamaku ke Sidratul Muntaha. Ternyata, daun-daunnya sebesar kuping gajah dan buah-buahannya menyerupai buah anggur. Begitu perintah Allah SWT menyelubunginya dan menyelubungi apa-apa yang akan diselubungi, ia segera berubah. Tidak ada seorang makhluk Allah pun yang mampu menyifati keindahan dan keelokannya. Lalu Allah Maha Agung mewahyukan apa-apa yang akan diwahyukan-Nya kepadaku dan mewajibkanku untuk mendirikan shalat lima puluh kali setiap hari sehari semalam. Setelah itu, aku turun menemui Musa a.s.. Ia bertanya kepadaku, `Apakah gerangan yang telah diwajibkan Allah SWT atas umatmu.' Aku menjawab,' Mendirikan shalat sebanyak lima puluh kali.' Kemudian ia berkata, `Kembalilah kepada Rabb-mu dan mohonlah kepada-Nya keringanan. Sesungguhnya umatmu tidak memiliki kemampuan untuk melakukan itu. Sesungguhnya aku telah berpengalaman mencobanya kepada Bani Israel.' Beliau melanjutkan sabdanya, `Kemudian aku kembali kepada Rabb-ku dan memohon, `Wahai Rabb, berikanlah keringanan untuk umatku.' Dan Ia mengurangi menjadi lima kali. Setelah itu, aku kembali menemui Musa a.s. dan kukatakan kepadanya, `Ia telah mengurangi menjadi lima kali.' Namun Musa a.s. kembali berkata, `Sesungguhnya umatmu tidak memiliki kemampuan untuk melakukan hal itu. Karena itu kembalilah kepada Rabb-mu dan mohonlah keringanan.' Lalu aku bolak-balik bertemu antara Rabb-ku Yang Maha Tinggi dengan Musa a.s.. Lalu Dia berfirman, `Wahai Muhammad, sesungguhnya kelima shalat itu dilaksanakan setiap sehari semalam. Setiap shalat dihitung sepuluh yang berarti berjumlah lima puluh shalat. Barang siapa yang ingin melakukan suatu kebaikan kemudian tidak melaksanakannya, maka Ku-tuliskan untuknya satu kebaikan. Dan jika ia mengerjakannya, maka Ku-tuliskan untuknya sepuluh kebaikan. Barangsiapa ingin melakukan kejelekan

300

Page 301: Mix of Islamic Story

kemudian tidak melakukannya, maka Aku tidak menulis apa-apa padanya. Dan jika ia mengerjakannya, maka Aku menuliskannya satu kejelekan.' Beliau kembali melanjutkan sabdanya, `Lalu aku turun hingga sampai kepada Musa a.s. dan memberitahukan hal tersebut. Musa a.s. berkata, `Kembalilah kepada Rabb-mu dan memohonlah keringanan.' Saat itu Rasulullah saw. bersabda, `Aku katakan kepadanya, `Aku telah berulang kali kembali kepada Rabb-ku hingga aku merasa malu kepada-Nya.'"

* * * * * * * *

Ikrimah Bin Abu Jahal

Abu Ishaw As-Ayabi'i meriwayatkan, ketika Rasulullah SAW berhasil menaklukkan kota Makkah, maka Ikrimah berkata : Aku tidak akan tinggal di tempat ini!" Setelah berkata demikian, dia pun pergi berlayar dan memerintahkan supaya isterinya membantunya. Akan tetapi isterinya berkata : "Hendak kemana kamu wahai pemimpin pemuda Quraisy?" Apakah kamu akan pergi kesuatu tempat yang tidak kamu ketahui?" Ikrimah pun melangkahkan kakinya tanpa sedikitpun memperhatikan perkataan isterinya.

Ketika Rasulullah SAW bersama para sahabat lainnya telah berhasil menaklukkan kota Makkah, maka kepada Rasulullah isteri Ikrimah berkata : "Ya Rasulullah, sesungguhnya Ikrimah telah melarikan diri ke negeri Yaman karena ia takut kalau-kalau kamu akan membunuhnya. Justru itu aku memohon kepadamu supaya engkau berkenan menjamin keselamatannya."

Rasulullah SAW menjawab: "Dia akan berada dalam keadaan aman!" Mendengar jawaban itu, maka isteri Ikrimah memohon diri dan pergi untuk mencari suaminya. Akhirnya dia berhasil menemukannya di tepi pantai yang berada di Tihamah. Ketika Ikrimah menaiki kapal, maka orang yang mengemudikan kapal tersebut berkata kepadanya : "Wahai Ikrimah, ikhlaskanlah saja!"

Ikrimah bertanya: "Apakah yang harus aku ikhlaskan?" "Ikhlaskanlah bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan akuilah bahwa Muhammad adalah utusan Allah!" Kata pengemudi kapal itu. Ikrimah menjawab: "Tidak, justru aku melarikan diri adalah karena ucapan itu."

Selepas itu datanglah isterinya dan berkata: "Wahai Ikrimah putera bapa saudaraku, aku datang menemuimu membawa pesan dari orang yang paling utama, dari manusia yang paling mulia dan manusia yang paling baik. Aku

301

Page 302: Mix of Islamic Story

memohon supaya engkau jangan menghancurkan dirimu sendiri. Aku telah memohonkan jaminan keselamatan untukmu kepada Rasulullah SAW."

Kepada isterinya Ikrimah bertanya : "Benarkah apa yang telah engkau lakukan itu?"

Isterinya menjawab : "Benar, aku telah berbicara dengan baginda dan baginda pun akan memberikan jaminan keselamatan atas dirimu." Begitu saja mendengar berita gembira dari isterinya itu, pada malam harinya Ikrimah bermaksud untuk melakukan persetubuhan dengan isterinya, akan tetapi isterinya menolaknya sambil berkata : "Engkau orang kafir, sedangkan aku orang Muslim."

Kepada isterinya Ikrimah berkata : "Penolakan kamu itu adalah merupakan suatu masalah besar bagi diriku."

Tidak lama selepas Ikrimah bertemu dengan isterinya itu, mereka pun pulang kembali, setelah mendengar berita bahwa Ikrimah sudah pulang, maka Rasulullah SAW segera ingin menemuinya. Karena rasa kegembiraan yang tidak terkira, sehingga membuatkan Rasulullah SAW lupa memakai sorbannya.

Setelah bertemu dengan Ikrimah, baginda pun duduk. Ketika itu Ikrimah berserta dengan isterinya berada di hadapan Rasulullah SAW Ikrimah lalu berkata : "Sesungguhnya aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah." Mendengar ucapan Ikrimah itu, Rasulullah SAW sangat merasa gembira, selanjutnya Ikrimah kembali berkata : "Wahai Rasulullah, ajarkanlah sesuatu yang baik yang harus aku ucapkan."

Rasulullah SAW menjawab : "Ucapkanlah bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya.

Ikrimah kembali bertanya: "Selepas itu apa lagi?" Rasulullah Menjawab : "Ucapkanlah sekali lagi, aku bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya." Ikrimah pun mengucapkan apa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW selepas itu baginda bersabda : "Jika sekiranya pada hari ini kamu meminta kepadaku sesuatu sebagaimana yang telah aku berikan kepada orang lain, niscaya aku akan mengabulkannya."

Ikrimah berkata : "Aku memohon kepadamu ya Rasulullah, supaya engkau berkenan memohonkan ampunan untukku kepada Allah atas setiap permusuhan yang pernah aku lakukan terhadap dirimu, setiap perjalanan yang

302

Page 303: Mix of Islamic Story

aku lalui untuk menyerangmu, setiap yang aku gunakan untuk melawanmu dan setiap perkataan kotor yang aku katakan di hadapan atau di belakangmu."

Maka Rasulullah SAW pun berdoa : "Ya Allah, ampunilah dosanya atas setiap permusuhan yang pernah dilakukannya untuk bermusuh denganku, setiap langkah perjalanan yang dilaluinya untuk menyerangku yang tujuannya untuk memadamkan cahaya-Mu dan ampunilah dosanya atas segala sesuatu yang pernah dilakukannya baik secara langsung berhadapan denganku mahupun tidak."

Mendengar doa yang dimohon oleh Rasulullah SAW itu, alangkah senangnya hati Ikrimah, maka ketika itu juga ia berkata : "Ya Rasulullah! Aku bersumpah demi Allah, aku tidak akan membiarkan satu dinar pun biaya yang pernah aku gunakan untuk melawan agama Allah, melainkan akan aku ganti berlipat ganda demi membela agama-Nya. Begitu juga setiap perjuangan yang dahulu aku lakukan untuk melawan agama Allah, akan aku ganti dengan perjuangan yang berlipat ganda demi membela agama-Nya, aku akan ikut berperang dan berjuang sampai ke tetesan darah yang terakhir."

Demikianlah keadaan Ikrimah, setelah ia memeluk Islam, ia sentiasa ikut dalam peperangan hingga akhirnya ia terbunuh sebagai syahid. Semoga Allah berkenan melimpahkan kurnia dan rahmat-Nya kepada Ikrimah. Dalam riwayat yang lain pula diceritakan, bahwa ketika terjadinya Perang Yarmuk, Ikrimah juga ikut serta berperang sebagai pasukan perang yang berjalan kaki, pada waktu itu Khalid bin Walid mengatakan : "Jangan kamu lakukan hal itu, karena bahaya yang akan menimpamu adalah lebih besar!" Ikrimah menjawab : "Karena kamu wahai Khalid telah terlebih dahulu ikut berperang bersama Rasalullah SAW, maka biarlah hal ini aku lakukan!"

Ikrimah tetap meneruskan niatnya itu, hingga akhirnya ia gugur di medan perang. Pada waktu Ikrimah gugur, ternyata di tubuhnya terdapat lebih kurang tujuh puluh luka bekas tikaman pedang, tombak dan anak panah. Abdullah bin Mas'ud pula berkata : Di antara orang-orang yang termasuk dalam barisan Perang Yarmuk adalah Haris bin Hisyam, Ikrimah bin Abu Jahal dan Suhail bin Amar. Di saat-saat kematian mereka, ada seorang sahabat yang memberinya air minum, akan tetapi mereka menolaknya. Setiap kali air itu akan diberikan kepada salah seorang dari mereka yang bertiga orang itu, maka masing-masing mereka berkata : "Berikan saja air itu kepada sahabat di sebelahku." Demikianlah keadaan mereka seterusnya, sehingga akhirnya mereka bertiga menghembuskan nafas yang terakhir dalam keadaan belum sempat meminum air itu.

303

Page 304: Mix of Islamic Story

Dalam riwayat yang lain pula ditambahkan : "Sebenarnya Ikrimah bermaksud untuk meminum air tersebut, akan tetapi pada waktu ia akan meminumnya, ia melihat ke arah Suhail dan Suhail pun melihat ke arahnya pula, maka Ikrimah berkata : "Berikanlah saja air minum ini kepadanya, barangkali ia lebih memerlukannya daripadaku." Suhail pula melihat kepada Haris, begitu juga Haris melihat kepadanya. Akhirnya Suhail berkata : "Berikanlah air minum ini kepada siapa saja, barangkali sahabat-sahabatku itu lebih memerlukannya daripadaku." Begitulah keadaan mereka, sehingga air tersebut tidak seorangpun di antara mereka yang dapat meminumnya, sehingga mati syahid semuanya. Semoga Allah melimpahkan kurnia dan rahmat-Nya kepada mereka bertiga. Amin."

* * * * * * * *

Allah Sebagai Saksi & Penjamin

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW., beliau bercerita, "Sesungguhnya ada seorang Bani Israel yang memohon kepada Bani Israel lainnya untuk meminjaminya uang seribu dinar. Orang yang meminjamkan berkata, 'Datangkanlah saksi-saksi. Aku ingin mempersaksikan peminjaman ini kepada mereka.' Peminjam berkata, 'Cukuplah Allah sebagai saksinya.' Orang yang meminjamkan berkata, 'Datangkanlah seorang penjamin.' Peminjam berkata, 'Cukuplah Allah sebagai penjamin.' Orang yang meminjamkan berkata, 'Kamu benar.' Kemudian dia memberikan uang itu hingga tempo tertentu.

Peminjam uang pergi ke laut untuk memenuhi hajatnya. Kemudian dia merasa sangat membutuhkan perahu untuk mengantarkan uang pinjamannya yang sudah jatuh tempo pembayarannya. Namun, dia tidak menemukannya. Kemudian dia mengambil kayu dan melubanginya. Lalu dia memasukkan ke dalamnya uang seribu dinar berikut secarik tulisan yang ditujukan kepada pemilik uang. Kemudian melapisinya agar tidak terkena air. Lalu dia membawa kayu ke laut. Dia berkata, 'Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa saya telah meminjam uang seribu dinar kepada si Fulan. Dia meminta penjamin dariku, kemudian kukatakan bahwa cukuplah Allah sebagai penjamin, dan dia pun rela. Dia memintaku mendatangkan saksi, lalu kukatakan bahwa cukuplah Allah sebagai saksi, dan dia pun rela. Sesungguhnya aku telah berusaha untuk mendapatkan perahu yang akan kugunakan untuk mengantarkan uangku kepadanya, namun aku tidak mendapatkannya. Kini, kutitipkan uang itu kepada-

304

Page 305: Mix of Islamic Story

Mu.' Kemudian dia melemparkan kayu itu hingga tenggelam. Dia pun pergi. Walau demikian, dia tetap berusaha mencari perahu yang menuju ke negeri orang yang meminjamkan.

Kini, orang yang meminjamkan uang pergi untuk menanti. Barangkali ada perahu datang membawa piutangnya. Tiba-tiba dia menemukan kayu yang berisi uang itu. Dia membawanya pulang sebagai kayu bakar untuk istrinya. Tatkala dia membelahnya, dia menemukan uang dan secarik pesan. Di lain pihak, si peminjam pun datang juga membawa seribu dinar. Dia berkata, 'Demi Allah, sebelum aku datang sekarang, aku senantiasa berusaha untuk mendapatkan perahu guna mengantarkan pinjaman kepadamu.' Orang yang meminjamkan berkata, 'Apakah kamu mengirimkan sesuatu kepadaku?' Peminjam berkata, 'Bukankah telah kuceritakan kepadamu bahwa aku tidak menemukan perahu, sebelum saya mendapatkannya sekarang ini?' Orang yang meminjamkan berkata, 'Sesungguhnya Allah telah mengantarkan pinjamanmu yang kau taruh dalam kayu. Maka gunakanlah uangmu yang seribu dinar itu dengan baik.'"

Sanad riwayat ini sahih. Al-Bukhari meriwayatkan pula kisah ini dalam bentuk yang ketat.

* * * * * * * *

Wa'ilah Isteri Nabi Luth Mati Dalam Kesesatan

Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth menjadi perumpamaan bagi orang-orang yang ingkar. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang soleh di antara hamba-hamba Kami, lalu kedua isteri itu berkhidmat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksaan) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya)." Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)." (At-Tahrim: 10)

Dalam perjalanan hidup seorang nabi, apabila ia mendapati kebenaran yang datang dari Allah, keluarga terdekatnyalah yang terutama mesti ia seru terlebih dahulu. Orang yang paling dekat dengannya tentu saja memperoleh kesempatan paling besar untuk menerima seruannya. Akan tetapi, tidak demikian halnya dengan isteri Nuh dan anaknya. Meskipun keduanya adalah orang-orang yang paling dekat dengan beliau, mereka termasuk golongan yang ingkar akan kebenaran Allah dengan enggan beriman.

305

Page 306: Mix of Islamic Story

Begitu pula wanita yang satu ini, isteri salah seorang dari nabi Allah, yakni isteri Luth as. Luth adalah seorang nabi dan rasul yang diutus oleh Allah kepada kaumnya di Sadom, sebuah negeri besar yang mempunyai banyak kota, sedangkan penduduknya tenggelam dalam arus kemaksiatan. Rakyat Negeri Sadom ketika itu berserikat dan bahu-membahu dalam perbuatan dosa yang mengaibkan.

Nabi Luth diperintahkan oleh Allah untuk menyampaikan risalah-Nya kepada kaumnya itu, termasuk kepada isterinya sendiri. Berkata Nabi Luth kepada mereka seraya mengingatkan : "Mengapa kamu melakukan perbuatan tercela itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun di dunia ini sebelummu? Kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu, bukan kepada wanita. Bahkan kamu ini adalah kaum yang melampaui batas." (Al-A'raf: 80-81)

Memang, kaum Nabi Luth ketika itu berada pada tingkat kebinatangan yang paling rendah, kebejatan akhlak yang paling parah, dan tidak ada manusia seburuk mereka sebelumnya. Mendengar seruan Nabi Luth, seruan seorang nabi Allah yang juga pernah didengar oleh kaum-kaum lain sebelum mereka, rakyat Negeri Sadom merasa terusik kesenangannya. Mereka tidak tinggal diam setelah mendengar seruan kebenaran yang disampaikan oleh Nabi Luth. Mereka terus berfikir, mencari jalan bagaimana agar Nabi Luth tidak dapat mengumandangkan seruannya kembali. Ketika, mereka tengah duduk berfikir, tiba-tiba datang seorang perempuan tua menghampiri mereka. Sebenarnya, sudah lama perempuan tua itu mendengar rencana kaum Luth itu, dan ia tersenyum bangga mendengar rencana itu.

"Akan kutunjukkan kepada kalian, suatu lubang yang dapat menghalangi seruan Luth," ujar perempuan tua itu dengan wajah penuh keyakinan. "Lubang yang mana itu?" tanya mereka dengan keinginan yang penuh harap.

"Tidak akan kukatakan hal itu, kecuali aku mendapat sekeping perak sebagai upahnya," sahut si perempuan tua.

Tak seorangpun dari keturunan kaum Luth itu yang merasa marah atau heran mendengar ucapan perempuan tua yang terkenal mata duitan dan sifat lobanya itu. Salah seorang dari mereka memasukkan tangannya ke dalam sakunya; kemudian mengambil sekeping perak dan diberikannya kepada perempuan tua itu. Dengan senyum kemenangan, perempuan tua itu cepat mengambil dan menyembunyikan kepingan perak itu di dadanya. "Kalian dapat membatalkan seruan Luth melalui isterinya!" Kata perempuan itu kemudian.

306

Page 307: Mix of Islamic Story

Terbelalaklah mata kaum Luth ketika mendengar ucapan itu. Mereka semakin mendekatkan telinga masing-masing ke mulut perempuan penipu itu dengan penuh harapan.

"Bagaimana caranya?" Tanya mereka serentak.

"Kalian harus bekerjasama dengan isteri Luth untuk menghentikan seruannya kepada kalian."

Dengan kesal, salah seorang dari mereka berteriak. "Kami tidak ada urusan dengan isteri Luth!"

Dengan wajah marah, perempuan tua itu kembali berkata : "Aku lebih mengerti hal itu daripada kalian!"

"Kalau begitu," sela salah seorang yang lain. "Apa peranan isteri Luth dalam hal ini?"

"Dengar baik-baik. Peranan isteri Luth sama seperti perananku bagi kalian sekarang ini," jawabnya.

"Jadi, apakah kamu berharap agar isteri Luth dapat menunjuki kami, siapa orang-orang yang dapat memenuhi keinginan kami, sebagaimana yang engkau lakukan kini?" tanya salah seorang dari mereka. Dengan kedua mata yang bersinar, disertai kegembiraan hewani, perempuan tua berlalu sambil bergumam, "Ya... ya..."

Isteri Nabi Luth sedang menyelesaikan sebagian pekerjaannya ketika terdengar pintu rumahnya diketuk orang. Segera ia berlari, membukakan pintu. Dan seorang perempuan tua tiba-tiba berada di hadapannya. Dengan tergopoh-gopoh perempuan tua itu lalu berkata: "Hai, anakku, adakah seteguk air yang dapat menghilangkan dahaga yang kurasakan ini?"

"Silakan masuk dahulu," jawab Wa'ilah, isteri Nabi Luth, dengan lembut." Akan kuambilkan air untukmu."

Perempuan tua itu kemudian duduk menunggu, sementara Wa'ilah masuk ke dapurnya. Tak lama kemudian, Wa'ilah kembali dengan membawa bekas yang penuh berisi air untuk tamunya itu. Dengan lahap, si perempuan tua segera meneguk habis air di bekas tersebut, dan kemudian melepas nafas dengan lega.

"Kami hidup bersama suamiku, Luth namanya, dan dua anak perempuanku," jawab Wa'ilah.

307

Page 308: Mix of Islamic Story

Perempuan itu kemudian memalingkan wajahnya ke sekeliling rumah yang kecil itu, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya seakan-akan prihatin akan apa yang dilihatnya. Dengan wajah yang memperlihatkan kesedihan, perempuan tua itu berkata : "Aduhai, apakah kesengsaraan menimpamu, Anakku?"

"Aku tidak sengsara, bahkan rumah ini cukup bagi kami, dan aku mempunyai suami yang memberiku makan dan minum bersama kedua puteriku," jawab Wa'ilah.

Perempuan tua penipu itu lebih mendekat kepada isteri Nabi Luth sambil berkata : "Dapatkah ruangan seperti ini disebut rumah? Dapatkah yang engkau teguk dan engkau rasakan ini disebut makanan atau minuman?"

Wa'ilah terpegun mendengar ucapan perempuan tuan itu. Dengan penuh keheranan, ia kemudian bertanya. "Kalau begitu, apa yang selama ini kumakan dan kuminum?"

Cepat-cepat perempuan tua itu berkata : "Panggillah aku dengan sebutan ibu. Bukankah kedudukanku seperti ibu saudaramu?" Kemudian ia menyambung lagi. "Sesungguhnya semua ini adalah kemiskinan dan kesengsaraan hidup yang membawa kemalangan bagimu, hai anakku. Mengapa kamu tidak masuk ke rumah orang-orang kaya di antara kaummu. Tidakkah kamu melihat kehidupan mereka yang penuh kemegahan, kesenangan, dan kenikmatan...? Kamu berparas cantik, hai anakku. Tidak layak kamu membiarkan kecantikanmu itu dalam kemiskinan hina begini. Tidakkah kamu sadari bahwa kamu tidak mempunyai anak lelaki yang dapat bekerja untuk memberimu makan kelak apabila suamimu meninggal dunia?"

Wa'ilah, isteri Nabi Luth, mendengarkan dengan saksama semua ucapan perempuan tua itu. Ya, ucapan itu telah membuatnya terlena sambil merenung atap rumahnya. Sesekali ia perhatikan perempuan tua yang semakin mengeraskan suaranya yang penuh nada kesedihan dan kedukaan. Dalam lamunannya itu, tiba-tiba Wa'ilah merasakan pelukan perempuan tua itu di bahunya.

Ketika perempuan tua itu menghentikan pembicaraannya, isteri Nabi Luth memandang kepadanya sambil berusaha meneliti kalimat-kalimat yang baru didengarnya. Tetapi si perempuan tua tidak memberinya kesempatan untuk berfikir, bahkan ia mulai menyambung pembicaraannya dengan berkata: "Hai, anakku, apakah yang dikerjakan suamimu? Bagaimana hubungannya dengan penduduk Negeri Sadom dan kampung-kampung kecil di sekelilingnya?

Sesungguhnya orang-orang di sini menginginkan sesuatu yang dapat menyenangkan hati mereka sesuai dengan yang mereka kehendaki. Dan sesuatu

308

Page 309: Mix of Islamic Story

yang dicarinya itu dapat menjadi sumber penghasilan dan kekayaan bagi orang yang mahu membantu mereka. Lihatlah! Lihatlah, hai anakku, kepingan-kepingan emas dan perak ini! Sesungguhnya emas dan perak bagiku adalah barang yang mudah kuperolehi. Aku menunjukkan kepada kaumku beberapa lelaki berwajah `cantik' yang datang dari kota. Sedangkan kamu... di rumahmu sering datang beberapa pemuda dan remaja lelaki kepada suamimu.

Ya, suamimu yang seruannya diperolok-olok oleh kaum kita. Pekerjaan semacam ini sebenarnya tidak memberatkan kamu. Suruhlah salah seorang puterimu menemui sekelompok kaum kita dan memberitahu mereka akan adanya lelaki tampan di rumahmu. Dengan demikian, engkau akan memperoleh emas atau perak sebagai hadiahnya setiap kali engkau kerjakan itu. Bukankah pekerjaan itu amat mudah bagimu? Dengan itu, engkau bersama puteri-puterimu dapat merasakan kenikmatan sesuai dengan apa yang kalian kehendaki."

Sambil mengakhiri ucapannya, perempuan tua itu meletakkan dua keping perak di tangan Wa'ilah, dan kemudian segera keluar. Isteri Nabi Luth duduk sambil merenungkan peristiwa yang baru terjadi itu tentang keadaan pekerjaan yang dicadangkan oleh si perempuan tuan. Dan... ia kebingungan sambil berputar-putar di sekitar rumahnya. Suara perempuan tua itu masih terngiang-ngiang di telinganya, sementara di tangannya terselit dua keping perak. Wa'ilah dibayangi keraguan apakah sebaiknya ia terima saja saranan perempuan tua itu. Tetapi, apa yang akan dikatakan orang nanti tentang dirinya jika hal itu ia lakukan; bahwa isteri seorang yang mengaku sebagai Rasul Allah dan menyerukan kebajikan, ternyata, menolong kaumnya dalam melakukan kebatilan.

Tiba-tiba datang suara yang membisikkan ke telinganya : "Perempuan tua itu telah menasihatimu. Ia tidak mengharapkan sesuatu kecuali kebaikan dan kebahagiaan bagimu. Kamu tidak bertanggungjawab atas apa yang dilakukan oleh kaummu. Dan lagi pekerjaan yang dicadangkan perempuan tua itu sama sekali tidak memberatkanmu. Kamu hanya memberitahu mereka tentang kedatangan tamu-tamu suamimu, Luth. Lekaslah... lekaslah... nanti akan kukatakan... lekas, supaya engkau memperoleh kekayaan dan kenikmatan... Cepatlah...!" Dan tiba-tiba, tanpa ragu-ragu, Wa'ilah berkata: "Baiklah, kuterima..."

"Kalau begitu, selamat kuucapkan kepadamu," demikian Iblis membisikkan kepadanya." Sesudah ini engkau akan merasakan kenikmatan di dalam kehidupanmu..."

Nabi Luth kembali kepada penduduk desa yang berada di sekitar Sadom untuk menyerukan kebenaran Ilahi sesuai dengan perintah Allah kepadanya.

309

Page 310: Mix of Islamic Story

"Mengapa kalian mengerjakan perbuatan tercela itu, yang belum pernah diperbuat oleh seorangpun di dunia ini sebelum kalian? Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian bukan kepada wanita, bahkan kalian ini adalah kaum yang melampaui batas."

Perlawanan penduduk Sadom terhadap dakwah kebenaran yang disampaikan oleh Nabi Luth kepada mereka membuat kesedihan dan kedukaan di hati Nabi Luth sendiri. Betapa kaumnya tidak mahu menerima kebenaran dan tidak menghendaki diri mereka bersih dari perangai yang hina dan merusakkan itu.

Hari demi hari berlalu. Setiap isteri Nabi Luth melihat beberapa lelaki datang ke rumahnya, ia segera memberi tahu kaumnya tentang hal itu dan setiap kali berita yang dibawanya sampai kepada kaumnya si perempuan tua datang kepadanya dengan membawa sepotong perak seraya berkata : "Jika engkau selalu menolong kami, nescaya engkau akan dapatkan terus sekeping perak, sementara suamimu tidak dapat menyeru kepadanya." Wajah perempuan tua itu tertawa seperti tawa setan, kemudian pergi...

Sementara itu, seruan Nabi Luth kepada kaumnya tidak menambah apa-apa kecuali perlawanan dan kesombongan. Mereka tetap selalu berpaling dari ajakan suci itu. Bahkan mereka terus-menerus melakukan perbuatan keji tatkala Nabi Luth memperingatkan akan datangnya siksa Allah atas mereka apabila mereka tidak mahu berhenti dari kesesatannya. Mereka malah menentang Nabi Luth dengan berkata : "Datangkanlah kepada kami azab dari Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar." Maka, Nabi Luth pun memohon kepada Allah, agar Allah menolongnya dari kaumnya.

Nabi Luth berdoa: "Ya, Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu." (Al-Ankabut: 30) Allah memperkenankan doa Nabi Luth as, dan mengutus Jibril as. untuk membinasakan mereka. Jibril datang ke Negeri Sadom dengan menyerupai dua orang lelaki yang tampan. "Dia (Luth) merasa susah dan sempit dadanya karena kedatangan mereka. Dan ia berkata : "Ini adalah hari yang amat sulit." (Hud: 77)

Nabi Luth as. cemas memikirkan apa yang bakal diperbuat kaumnya jika mereka mengetahui kedatangan tamu lelaki yang berwajah `cantik' di rumahnya. Bagaimana ia dapat mempertahankan dan memelihara mereka dari kemungkaran kaumnya? Ah, bukankah tidak ada yang mengetahui kedatangan mereka, kecuali dia sendiri, dan kedua puterinya? Sebaliknya kedatangan kedua tamu Nabi Luth itu merupakan kesempatan bagi isterinya untuk menambah kepingan-kepingan perak yang biasa ia perolehi dari si wanita tua. Sekarang, ia harus mengutus seseorang kepada kaumnya untuk memberitahu mereka. Tetapi

310

Page 311: Mix of Islamic Story

kedua puterinya sedang sibuk menyiapkan hidangan bagi kedua tamu ayahnya, atas perintah Nabi Luth. Karena keinginannya yang mendesak, isteri Luth akhirnya memberi isyarat kepada salah seorang puterinya untuk mendekat. Kemudian ia membiisikkan beberapa kalimat ke telinga anak perempuannya itu. Sesaat kemudian, sang puteri segera keluar rumah untuk memberitahu kaumnya, sebagaimana biasa.

Di tengah-tengah kerumunan orang ramai anak Nabi Luth melihat seorang perempuan tua melambaikan tangan sambil mengisyaratkan panggilan kepadanya. Segera ia mendekati perempuan itu dan memberitahu tentang dua lelaki tampan yang datang ke rumahnya.

Perempuan tua itu kemudian menyuruh ia cepat pulang, sementara kelompok lelaki menghampiri seraya bertanya : "Apakah yang terjadi? Apakah ada berita baru?" Wajah si perempuan tua menampakkan senyum tipuan sambil berkata : "Kali ini tidak kurang dari empat potong emas harus kuterima."

Dengan bersemangat kaumnya bertanya: "Apakah yang terjadi? Apakah ada yang istimewa?"

Perempuan itu berkata kepada mereka, sementara ia membuka matanya lebar-lebar disertai setan. "Kalian akan memperoleh apa yang kalian kehendaki, yaitu dua orang lelaki yang berwajah `tampan'. Dengan wajah buas dan bernafsu, mereka bertanya dengan tidak sabar. "Di mana mereka? Di mana lelaki berwajah `tampan' itu?

"Berikan harta kepadaku terlebih dahulu, barulah kuberi tahu kalian!" Katanya. Sebagian dari mereka menyahut : "Wahai wanita tua, engkau yang tamak, tidak pernah kenyang!" Dan sebagian yang lain berkata: "Inilah harta untukmu, tetapi cepat katakan, di mana lelaki yang berwajah `tampan' itu?" Setelah tangannya menggenggam emas, berkatalah perempuan tua itu kepada mereka. "Mereka ada di rumah Luth..." Hampir-hampir kaumnya tidak mendengar ucapan perempuan tua itu dengan jelas. Tetapi, sesaat kemudian, mereka berlumba-lumba untuk segera datang ke rumah Nabi Luth. Masing-masing ingin memperoleh kepuasan dari dua lelaki `tampan' yang ada di rumah Luth. Sesampainya mereka di sana, didapati pintu rumah Nabi Luth tertutup. Segeralah mereka mengetuk keras sambil berteriak. "Bukakan, Luth bukalah pintu-pintumu! Kalau tidak, kami terpaksa akan memecahkannya!" Isteri Nabi Luth mencoba menemui suaminya yang ternyata telah meninggalkan kedua tamunya di dalam kamar, sementara ia sendiri mendekati pintu rumahnya yang tertutup dan memisahkan dia dengan sekumpulan kaumnya. Isteri Nabi Luth mengintai dari balik tirai. Hatinya melonjak kegirangan. Sebentar lagi ia bakal memperoleh sepotong perak dari si perempuan tua, sesuai dengan kebiasaan

311

Page 312: Mix of Islamic Story

yang telah berlangsung selama ini. Bahkan di samping itu, tanpa diketahuinya, ia mungkin bakal memperoleh pula sepotong emas sebagai bonus. Teriakan kaum Luth bertambah keras dan garang. Mereka tak sabar dan ingin memecah pintu agar dapat masuk dan menemui tamu-tamu Nabi Luth. Apakah yang akan dikatakan oleh Nabi Luth atas tindakan kebengisan yang diperbuat oleh naluri hewan kaumnya yang rendah itu?

Nabi Luth pun berdiri terpaku; hanya pintu yang memisahkannya dari kaum durjana itu. Sesaat kemudian, Nabi Luth berkata kepada mereka demi menenangkan keadaan : "Hai, kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu. Maka, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan namaku di hadapan tamuku. Tidak adakah di antaramu seorang yang dapat menbedakan baik dan buruk. Ya, orang-orang yang berakal ketika itu telah dihinggapi fikiran-fikiran hewan yang rendah, sehingga nafsu mereka sulit dibendung.

Luth kemudian kembali menegaskan permohonannya kepada kaumnya itu, sedangkan isterinya mengintip tidak jauh dari situ. Nabi Luth menawarkan kepada mereka untuk mengawini puteri-puterinya, tetapi dengan serentak mereka menjawab : "Sesungguhnya engkau telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki." Sampai di sini, dialog antara Nabi Luth dan kaumnya terputus. Nabi Luth kemudian berfikir, apakah yang akan ia lakukan jika kaumnya memecah pintu rumahnya dan masuk untuk melampiaskan nafsu setannya kepada dua orang tamunya. Ia berdiri kebingungan, sedangkan isterinya memandangnya dengan pandangan khianat. Tiba-tiba tamu Nabi Luth berkata kepadanya: "Sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu; sekali-kali mereka tidak dapat mengganggu engkau." Kalau begitu, tamu-tamu Nabi Luth adalah utusan-utusan Allah yang datang untuk menimpakan azab kepada penduduk Negeri Sadom yang berbuat kerusakan itu. Mendengar semua itu, isteri Nabi Luth merasa khuatir, karena ia akan gagal memperoleh harta yang selalu diingininya itu. Kebatilan dan pelakunya memang tidak akan pernah kekal, dan kini siksa sedang menghampiri mereka. Berkata utusan-utusan Allah itu kepada Nabi Luth : "Bukakan pintu, dan tinggalkan kami bersama mereka!"

Maka, Nabi Luth pun membuka pintu rumahnya. Isteri Nabi Luth merasa cemas tatkala melihat serombongan kaumnya menyerbu masuk dengan penuh kegilaan, dan segera menuju ke arah tamu-tamu Nabi Luth. Ketika itulah, Jibril menunjukkan kelebihannya. Ia mengembangkan kedua sayapnya dan memukul orang-orang durjana itu. akhirnya, mata mereka, tanpa kecuali, buta seketika. Dengan berteriak kesakitan, mereka semua menghendap-hendap dan bingung, kemana mereka harus berjalan. Bertanyalah Nabi Luth kepada Malaikat

312

Page 313: Mix of Islamic Story

Jibril : "Apakah kaumku akan dibinasakan saat ini juga?" Malaikat Jibril memberitahu bahwa azab akan ditimpakan kepada kaum Nabi Luth pada waktu Subuh nanti. Mendengar itu, Nabi Luth segera berfikir, bukankah waktu Subuh sudah dekat. Jibril memerintahkan Nabi Luth agar pergi dengan membawa keluarganya pada akhir malam nanti. Semua keluarga Nabi Luth pada malam itu pergi bersamanya ke luar kota, kecuali Wa'ilah. Isterinya itu bukan lagi termasuk keluarganya yang beriman kepada risalah Allah yang dibawanya. Sebaliknya, Isteri Nabi Luth justru telah membantu orang-orang yang berbuat kerosakan, dan ia harus menerima akibatnya. Maka, turunlah azab atas dirinya, bersama semua kaum Nabi Luth yang ingkar, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah dalam Kitab Suci Al-Quran: "Maka, tatkala datang azab Kami, Kami balikkan (kota itu), dan Kami turunkan di atasnya hujan batu, (seperti) tanah liat dibakar bertubi-tubi. Diberi tanda oleh Tuhanmu. Dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim." Maha Benar Allah lagi Maha Agung.

* * * * * * * *

Ibrahim Dan Ismail Meninggikan Baitullah

Firman Allah, "Dan ingatlah ketika Ibrahim dan Ismail meninggikan fondasi Baitullah, sedang dia berkata, `Ya Tuhan kami, terimalah amal kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.'" Dahulu, ketika keduanya meninggikan fondasi, keduanya berdoa kepada Allah agar kiranya Dia menerima amalnya, sedang hatinya bergetar karena khawatir tidak akan diterima, sebagaimana Allah menuturkan keadaan kaum mukmin yang ikhlas dalam firman-Nya, "Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati bergetar" karena khawatir amalnya tidak diterima.

Diriwayatkan dari al-Bukhari rahimanullah dalam kitab Shahih-nya, dari Ibnu Abbas r.a., dia berkata, "Wanita pertama yang membuat ikat pinggang ialah ibunya Ismail. Dia membuatnya untuk (mengikat pakaian agar terjuntai ke tanah) agar menutupi jejak kakinya sehingga tak diketahui oleh Sarah. Kemudian Ibrahim membawa istri dan anaknya Ismail yang masih disusuinya. Ibrahim menempatkan istrinya dekat Baitullah di sisi pohon Dauhah, pada bagian atas sumur Zamzam dan Masjidil Haram menurut perkiraan sekarang.

Pada saat itu di Mekkah belum ada segelintir manusia pun dan tiada air. Ibrahim menempatkan keduanya di sana berikut sebuah tempat makanan berisi kurma dan tempat yang berisi air. Kemudian Ibrahim pun berlalu. Maka ibu Ismail mengikutinya sambil berkata, `Hai Ibrahim, hendak kemana? Engkau

313

Page 314: Mix of Islamic Story

meninggalkan kami di lembah yang tiada teman atau apa pun.' Ibu Ismail memberondongnya dengan pertanyaan itu beberapa kali. Namun, Ibrahim tidak meliriknya. Ibu Ismail bertanya, `Apakah Allah telah menyuruhmu berbuat demikian?' Ibrahim menjawab, `Benar.' Ibu Ismail berkata, `Jika demikian, maka Dia tidak akan menelantarkan kami.' Kemudian, Ibu Ismail pun kembali ke tempat semula. Ibrahim melanjutkan langkahnya hingga sampai di Tsaniah di tempat istri dan anaknya tidak lagi dapat melihatnya.

Dia menghadapkan wajahnya ke Baitullah seraya mengangkat kedua tangannya sambil berdoa demikian, `Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak memiliki pepohonan, yaitu di sisi Rumah-Mu yang suci….mudah-mudahan mereka berterima kasih.' Kemudian ibu Ismail menyusui anaknya dan dia minum dari tempat persediaan air. Setelah air itu tandas, maka dia kehausan, demikian pula anaknya. Dia memperhatikan anaknya yang berguling-guling kehausan. Dia melengos karena tidak tega melihat anknya demikian. Maka dilihatnya bukit Shafa sebagai tempat yang paling dekat darinya. Dia berdiri di puncaknya sambil megarahkan pandangannya ke lembah dengan harapan melihat seseorang. Namun, dia tidak melihat seorangpun. Kemudian, dia turun dari Shafa. Ketika dia tiba di lembah, dia menyingsingkan kainnya lalu berjalan seperti orang tergesa-gesa hingga melintasi lembah tersebut. Kemudian dia menuju Marwah, lalu berdiri dipuncaknya dengan harapan dapat melihat seseorang. Tetapi dia tidak melihat seorang pun. Dia melakukan perbuatan demikian sebanyak tujuh kali."Ibnu Abbas berkata bahwa Nabi saw. bersabda, "Oleh karena itulah maka manusia bersa'i antara keduanya.""Ketika dia hampir tiba di Marwah, dia mendengar sebuah suara. Dia berkata, `Diam!' Maksudnya menenteramkan diri sendiri. Lalu dia mendengar lagi suara. Dia berkata, `Engkau telah memperdengarkan suara. Apakah kamu dapat menolong?' Tiba-tiba dia melihat malaikat dekat tempat bakal sumur Zamzam. Malaikat menggali tanah dengan tumitnya atau dengan sayapnya sehingga muncullah air. Maka Dia mulai membendung air dengan tangannya begini….Dia menciduk air ke tempatnya, kemudian air pun terus menyembur setelah diciduk"Ibnu Abbas berkata bahwa Nabi saw. bersabda. "Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada Ibu Ismail. Jika dia membiarkan Zamzam, atau jika dia tidak menciduk airnya, niscaya Zamzam menjadi mata air yang mengalir.

"Ibu Abbas berkata, `Kemudian dia minum lalu menyusui anaknya. Malaikat berkata kepadanya, `Kamu jangan khawatir akan disia-siakan karena di sana ada Baitullah yang akan dibangun kembali oleh anak ini dan bapaknya. Dan bahwa Allah tidak akan menelantarkan penduduknya.' Keadaan Baitullah itu lebih tinggi dari permukaan tanah. Ia seperti tonjolan tanah yang diterpa banjir

314

Page 315: Mix of Islamic Story

sehingga mengikis bagian kiri dan kanannya. Kondisi Ibu Ismail terus berlanjut demikian sampai sekelompok Bani Jurhum atau sekelompok pengunjung Baitullah dari kalangan Bani Jurhum lewat di sana dari suatu jalan. Mereka turun ke lembah Mekkah dan melihat ada burung berputar di angkasa. Mereka berkata, `Burung itu pasti mengitari air. Kita yakin bahwa di lembah ini ada tempat air.'"

"Kemudian dia mengirim satu atau dua orang utusan. Ternyata mereka menemukan air. Mereka kembali memberitahukan ihwal air. Maka mereka mendekatinya."

Ibnu Abbas berkata, "Saat itu Ibu Ismail berada di sekitar air. Mereka berkata kepadanya, `Apakah engkau megizinkan kami untuk tinggal di dekat airmu?' Dia menjawab, `Boleh saja. Namun kalian tidak berhak atas air ini.' Mereka menjawab, `Baiklah.'

"Ibnu Abbas berkata, "Nabi bersabda, `Maka Ibu Ismail menerima mereka dengan baik karena dia ingin punya teman.' Mereka pun menetap dan mengirimkan utusan kepada warganya untuk tinggal bersama mereka di sana sehingga berdirilah beberapa rumah di sana. Sang bayi pun tumbuh menjadi pemuda. Dia belajar bahasa Arab dari mereka. Dia disayang dan disanjung oleh mereka. Setelah dia balig, mereka mengawinkannya dengan salah seorang perempuan dari suku mereka. Ibu Ismail pun meninggal. Setelah Ismail menikah, datanglah Ibrahim guna menengok keturunan yang dulu ditinggalkannya. Namun, dia tidak mendapatkan Ismail. Ibrahim bertanya kepada istri Ismail. Istrinya menjawab, `Dia sedang pergi mencari nafkah untuk kami.' Kemudian Ibrahim menanyakan ihwal penghidupan dan kesejahterannya. Istri Ibrahim menjawab, `Kami dalam kondisi yang buruk dan hidup dalam kesempitan dan kemiskinan.' Sang istri mengadu kepada Ibrahim. Ibrahim berkata, `Apabila suamimu datang, sampaikan salam saya kepadanya dan sampaikan pesan bahwa dia harus mengubah ambang pintunya.' Setelah Ismail datang, maka seolah-olah dia lupa akan sesuatu, kemudain bertanya, `Apakah tadi ada orang yang datang?' Si istri menjawab, `Ya, tadi ada orang tua begini….begini….datang. Dia bertanya kepadaku ihwal engkau, maka aku menceritakannya dan dia pun bertanya ihwal kehidupan kita, dan aku pun menceritakannya bahwa kita hidup dalam kepayahan dan kesusahan.' Ismail bertanya, `Apakah dia berpesan sesuatu kepadamu?' Istrinya menjawab, `Benar. Dia menyuruhku menyampaikan salamnya kepadamu dan menyuruhmu mengubah ambang pintu rumahmu.'Ismail berkata, `Dia adalah bapakku. Dia menyuruhku menceraikanmu. Maka kembalilah kamu kepada keluargamu.' Ismail menceraikannya, kemudian mengawini wanita lain dari Bani Jurhum."

315

Page 316: Mix of Islamic Story

"Ibrahim meninggalkan mereka selama beberapa waktu. Kemudian dia menjumpainya, namun tidak mendapatkan Ismail. Dia masuk ke rumah istrinya dan menanyakan ihwal dia. Si istri berkata, `Dia sedang pergi mencari nafkah untuk kami.' Ibrahim bertanya, `Bagaiman keadaan penghidupan dan kondisi kalian?' Si istri menjawab, `Kami baik-baik saja dan berkecukupan.' Si istri memuji kepada Allah Ta'ala. Ibrahim bertanya, `Apa yang kalian makan?' Si istri menjawab, `Daging' Ibrahim bertanya, `Apa yang kalian minum?' Si istri menjawab, `Air.' Ibrahim berkata, `Ya Allah, berkatilah mereka pada daging dan air.'"

Nabi SAW. bersabda, "pada saat itu, mereka belum memiliki makanan pokok berupa biji-bijian. Seandainya mereka punya, niscaya Ibrahim akan mendoakannya supaya biji-bijian itu diberkati."

Nabi bersabda, "Daging dan air memang ada pada selain penduduk Mekkah, namun tidak cocok menjadi makanan pokok. Ibrahim berkata, `Apabila suamimu datang, sampaikanlah salamku kepadanya dan suruhlah dia menetapkan ambang pintu rumahnya.' Ketika Ismail datang, dia bertanya, `Apakah ada orang yang datang?' Si istri menjawab, `Ada seorang tua yang baik penampilannya (si istri memuji Ibrahim) dan dia menanyakan ihwalmu kepadaku, lalu aku pun menceritakannya. Dia bertanya kepadaku ihwal penghidupan kita , maka akupun menyampaikannya bahwa kehidupan kami baik-baik saja.' Ismail bertanya, ` Adakah dia pesan sesuatu kepadamu?' Si istri menjawab, `Dia menyampaikan salam kepadamu dan menyuruhmu untuk mengokohkan ambang pintu rumahmu.' Ismail berkata, `Dia adalah ayahku dan engkau merupakan ambang pintu itu. Dia menyuruhku untuk tetap mengawinimu.'"

"Kemudain Ibrahim meninggalkan mereka selama beberapa waktu. Seelah itu, dia datang lagi, sementara Ismail tengah meraut anak panah di bawah pohon Dauhah dekat sumur Zamzam. Ketika Ismail melihatnya, dia bangkit dan terjadilah adegan yang maklum terjadi antara anak dan ayahnya dan ayah dengan anaknya. Ibrahim berkata, `Hai Ismail, sesungguhnya Allah memberiku sebuah perintah.' Ismail berkata, `Lakukanlah apa yang diperintahkan oleh Tuhanmu.' Ibrahim berkata, `Apakah kamu akan membantuku?' Ismail menjawab, `Aku akan membantumu.' Ibrahim berkata, `Sesungguhnya Allah menyuruhku membuat suatu rumah di sana.' Ibrahim menunjuk ke tumpukan tanah yang lebih tinggi dari sekelilingnya."

Ibnu Abbas berkata, "Pada saat itu keduanya meninggikan fondasi Baitullah. Ismail mulai mengangkut batu, sementara Ibrahim memasangnya. Setelah bangunan tinggi, Ismail datang membawa batu ini (yakni batu yang

316

Page 317: Mix of Islamic Story

dipijak Ibrahim pada saat pembangunan Ka'bah sudah tinggi. Batu inilah yang disebut Maqam Ibrahim) untuk dijadikan pijakan oleh Ibrahim. Sementara Ibrahim memasang batu dan Ismail menyodorkannya, keduanya berdoa, `Ya Tuhan kami, terimalah amal kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi maha Mengetahui.'

"Ibnu Abbas berkata, "maka keduanya terus menuntaskan pembangunan sekeliling Ka'bah sambil berkata, "ya Tuhan kami, terimalah amal kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Melihat.'"Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail : "

Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk dan yang sujud". Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa : Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian.

Allah berfirman : "Dan kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali".Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) fondasi-fondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa) : "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang." (Al-Baqarah, 125-128)

* * * * * * * *

Sepotong Roti Penebus Dosa

Abu Burdah bin Musa Al-Asy'ari meriwayatkan, bahwa ketika menjelang wafatnya Abu Musa pernah berkata kepada puteranya: "Wahai anakku, ingatlah kamu akan cerita tentang seseorang yang mempunyai sepotong roti."

317

Page 318: Mix of Islamic Story

Dahulu kala di sebuah tempat ibadah ada seorang lelaki yang sangat tekun beribadah kepada Allah. Ibadah yang dilakukannya itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun. Tempat ibadahnya tidak pernah ditinggalkannya, kecuali pada hari-hari yang telah dia tentukan. Akan tetapi pada suatu hari, dia digoda oleh seorang wanita sehingga diapun tergoda dalam bujuk rayunya dan bergelimang di dalam dosa selama tujuh hari sebagaimana perkara yang dilakukan oleh pasangan suami-isteri. Setelah ia sadar, maka ia lalu bertaubat, sedangkan tempat ibadahnya itu ditinggalkannya, kemudian ia melangkahkan kakinya pergi mengembara sambil disertai dengan mengerjakan sholat dan bersujud.

Akhirnya dalam pengembaraannya itu ia sampai ke sebuah pondok yang di dalamnya sudah terdapat dua belas orang fakir miskin, sedangkan lelaki itu juga bermaksud untuk menumpang bermalam di sana, karena sudah sangat letih dari sebuah perjalanan yang sangat jauh, sehingga akhirnya dia tertidur bersama dengan lelaki fakir miskin dalam pondok itu. Rupanya di samping kedai tersebut hidup seorang pendita yang ada setiap malamnya selalu mengirimkan beberapa buku roti kepada fakir miskin yang menginap di pondok itu dengan masing-masingnya mendapat sebuku roti.

Pada waktu yang lain, datang pula orang lain yang membagi-bagikan roti kepada setiap fakir miskin yang berada di pondok tersebut, begitu juga dengan lelaki yang sedang bertaubat kepada Allah itu juga mendapat bagian, karena disangka sebagai orang miskin. Rupanya salah seorang di antara orang miskin itu ada yang tidak mendapat bagian dari orang yang membahagikan roti tersebut, sehingga kepada orang yang membahagikan roti itu ia berkata: "Mengapa kamu tidak memberikan roti itu kepadaku." Orang yang membagikan roti itu menjawab: "Kamu dapat melihat sendiri, roti yang aku bagikan semuanya telah habis, dan aku tidak membagikan kepada mereka lebih dari satu buku roti." Mendengar ungkapan dari orang yang membagikan roti tersebut, maka lelaki yang sedang bertaubat itu lalu mengambil roti yang telah diberikan kepadanya dan memberikannya kepada orang yang tidak mendapat bagian tadi. Sedangkan keesokan harinya, orang yang bertaubat itu meninggal dunia.

Di hadapan Allah, maka ditimbanglah amal ibadah yang pernah dilakukan oleh orang yang bertaubat itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun dengan dosa yang dilakukannya selama tujuh malam. Ternyata hasil dari timbangan tersebut, amal ibadat yang dilakukan selama tujuh puluh tahun itu dikalahkan oleh kemaksiatan yang dilakukannya selama tujuh malam. Akan tetapi ketika dosa yang dilakukannya selama tujuh malam itu ditimbang dengan sebuku roti yang pernah diberikannya kepada fakir miskin yang sangat memerlukannya, ternyata amal sebuku roti tersebut dapat mengalahkan

318

Page 319: Mix of Islamic Story

perbuatan dosanya selama tujuh malam itu. Kepada anaknya Abu Musa berkata: "Wahai anakku, ingatlah olehmu akan orang yang memiliki sebuku roti itu!"

* * * * * * * *

Ketabahan Budak Zunairah

Satu diantara budak muslim adalah Zunairah, budak Abu Jahl. Karena keyakinannya itulah dia diinterogasi Abu Jahl.

"Benarkah kamu telah menganut agama Islam?" tanya Abu Jahl.

"Benar. Aku percaya pada seruan Muhammad, karena itu aku mengikutinya." Jawab Zunairah.

Untuk menggoyahkan keyakinan budaknya, Abu Jahl bertanya pada kawan-kawannya."Hai kawan-kawan, apakah kalian juga mengikuti seruan Muhammad?"

"Tidaaak," jawab mereka serempak.

"Nah, sekira apa yang dibawa Muhammad itu baik, tentu mereka akan lebih dulu mengikutinya" kata Abu Jahl melecehkan budaknya.

Maka dipukullah Zunairah itu secara keji hingga matanya luka parah dan akhirnya menjadi buta. Melihat mata budaknya menjadi buta, Abu Jahl membujuknya.

"Matamu menjadi buta itu akibat kau masuk Islam. Coba kau tinggalkan agama Muhammad itu, matamu akan sembuh kembali," katanya.

Betapa sakit hati Zunairah mendengar olok-olokan itu."Kalian semua adalah pembohong, tak bermoral. Lata dan Uzza yang kalian sembah itu tak akan bisa berbuat apa-apa. Apalagi memberi manfaat dan madlarat," katanya. Mendengar itu, Abu Jahl semakin naik pitam. Maka dipukullah budak itu sekeras-kerasnya dan berkata, "Wahai Zunairah. Ingatlah kepada Lata dan Uzza. Itu berhala sembahan kita sejak nenek moyang kita. Tak takutkah jika mereka nanti murka kepadamu? Tinggalkan segera agama Muhammad yang melecehkan kita." Kata Abu Jahl.

"Wahai Abu Jahl. Sebenarnya Latta dan Uzza itu buta. Lebih buta daripada mataku yang buta akibat siksaanmu ini. Meski mataku buta, Allah tak

319

Page 320: Mix of Islamic Story

akan sulit mengembalikannya menjadi terang, tidak seperti tuhanmu Latta dan Uzza itu" kata Zunairah.

Berkat kekuasaan Allah. Esoknya mata Zunairah yang buta akibat siksaan Abu Jahl itu kembali sembuh sperti sedia kala. Abu Jahl yang menyaksikannya menjadi terheran-heran. Namun dasar orang tak beriman, dia malah berkata "Ini pasti karena sihir Muhammad" katanya sembari kembali menyiksa budaknya. Untunglah datang Abu Bakar yang lalu memerdekakan Zunairah setelah memberi tebusan kepada Abu Jahl.

* * * * * * * *

Ummu Sulaim Perisai Rasulullah

Ketika pulang dari perjalanan dari Syam (Syria), Malik menjumpai Ummu Sulaim binti Milhan isterinya telah masuk Islam. Tentu saja dia marah. "Apakah kau sudah berpindah agama?" tanya Malik.

"Tidak, aku tidak berpindah agama. Tetapi aku percaya dengan anak laki-laki ini" jawab isterinya.

Yang dimaksud anak laki-laki itu adalah Anas bin Malik Al Anshary, yang lahir di Madinah pada tahun ke-10 sebelum Hijriyah. Mendengar isterinya mengajarkan syahadat kepada anak lelakinya, Malik yang kafir itu semakin emosi.

Dengan muka merah padam dia membentak isterinya. "Jangan kau rusak anakku ini!" "Aku tidak merusaknya" jawab isterinya kemudian.

Selang beberapa hari, Malik pergi lagi ke Syam. Di sana dia dihadang musuh-musuhnya hingga akhirnya tewas terbunuh. Sejak itu Ummu Sulaim berikrar, "Aku tidak akan menceraikan Anas dari menyusui hingga ia meninggalkannya sendiri. Dan aku tidak akan kawin lagi sebelum dia dapat duduk dan dapat menyuruh aku." katanya. Menanggapi tekad ibunya, Anas selalu berdoa kepada Allah agar berkenan membalas jasa dan amal ibunya.

Sebagai seorang janda, Ummu Sulaim cukup teguh pada pendiriannya. Ketika seorang lelaki, Abu Talkhah datang meminangnya, dia menolaknya. Tekadnya, dia harus berhasil menaklukkan calon suaminya dari musyrik menjadi muslim. "Abu Talkhah, Allah mengetahui bahwa aku sungguh cinta kepadamu, namun sayang sekali kau masih kafir, sedang aku ini muslimah. Jika kamu mau

320

Page 321: Mix of Islamic Story

memeluk Islam, aku tidak keberatan menerima lamaranmu. Aku tidak akan menuntut emas kawin kecuali keislamanmu itu, tiada yang lain." Katanya.

Dengan perasaan malu dan kecewa, Abu Talkhah meninggalkan Ummu Sulaim karena keberatan masuk Islam. Tetapi karena dia sudah terlanjur cinta, pada kesempatan lain dia datang kembali, namun Ummu Sulaim tetap pantang menyerah.

"Abu Talkhah, apakah anda tidak malu menyembah kayu?" katanya.

Mendengar ucapan itu, Abu Talkhah menjadi sadar dan insaf serta berikrar memeluk Islam seraya mengikrarkan syahadatain.

Mendengar ucapan itu, Ummu Sulaim segera memanggil Anas anaknya. "Wahai Anas, kawinkan Abu Talkhah ini"

Demikianlah, berkat kebijaksanaan Ummu Sulaim, Abu Talkhah memeluk Islam. Bahkan akhirnya di kenal sebagai pembantu dan pendukung Rasulullah yang gagah berani dalam jihad fi sabilillah serta ikut menghadiri bai'at Aqabah. Ummu Sulaim sendiri dikenal sebagai wanita yang ikut terjun langsung dalam berbagai pertempuran bersama Rasulullah. Dialah yang memberi pertolongan kepada para prajurit muslim dengan memberi makanan dan minuman, serta merawat mereka yang terluka. Bahkan bersama Abu Talkhah suaminya, ibu ini pernah bertempur langsung merebut senjata musuh untuk membentengi Rasulullah.

* * * * * * * *

Sedekah

Dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda, "Seseorang berkata, 'Sungguh saya akan menyedekahkan sesuatu pada malam ini.' Kemudian dia memberikan sesuatu itu pada tangan seorang pezina. Keesokan harinya orang-orang menceritakan bahwa dia bersedekah kepada seorang pezina.

Orang itu berkata, 'Ya Allah, segala puji kepunyaan Engkau yang telah menetapkan sedekahku bagi pelacur. Sungguh saya akan bersedekah lagi pada malam ini.' Kemudian dia meletakkan di tangan orang kaya.

Keesokan harinya orang-orang membicarakan bahwa pada malam itu dia bersedekah kepada orang kaya. Maka dia berkata, 'Ya Allah, kepunyaan

321

Page 322: Mix of Islamic Story

Engkaulah segala puji yang telah menetapkanku bersedekah pada orang kaya. Sungguh, saya akan bersedekah lagi pada malam ini.'

Kemudian, dia pergi dan menyimpan sedekah ditangan pencuri. Maka dia berkata, 'Ya Allah, kepunyaan Engkaulah segala puji yang telah menetapkanku sedekah bagi pezina, orang kaya dan pencuri.'

Kemudian orang itu didatangi oleh seseorang seraya berkata kepadanya, 'Sedekahmu sudah diterima. Adapun sedekah yang sampai ke tangan pelacur, mudah-mudahan saja dia berhenti dari melacur; yang sampai orang kaya, mudah-mudahan saja dia mengambil pelajaran dan mau menginfakkan sebagian harta yang telah diberikan Allah kepadanya; dan yang sampai ke pencuri, mudah-mudahan saja menghentikan perbuatan mencurinya."

* * * * * * * *

Ahli Surga

Imam Ahmad meriwayatkan dari Muhammad bin Qais bin Ubadah, dia berkata, "Aku sedang berada di masjid. Tiba-tiba datanglah seorang yang di wajahnya ada tanda kekusyukan. Dia shalat dua rakaat secara singkat. Orang-orang berkata, 'Orang ini ahli surga.'

Setelah dia keluar, maka saya mengikutinya sampai di rumahnya, lalu aku ikut masuk kerumahnya. Kami bercakap-cakap, dan setelah akrab aku bertanya, 'Ketika engkau masuk mesjid, orang-orang mengatakan bahwa engkau ahli surga.' Dia menanggapi, 'Mahasuci Allah. Tidak selayaknya seseorang mengatakan sesuatu yang tidak diketahuinya.

Saya akan bercerita kepadamu mengapa saya demikian. Sesungguhnya aku bermimpi seolah-olah aku berada di taman nan hijau.'" Ibnu Aun berkata : "Orang itu menceritakan kehijauan dan keluasan taman. 'Di tengah-tengah taman ada tiang besi. Bagian bawahnya menancap ke bumi dan bagian atasnya menjulang ke langit. Pada bagian tengahnya ada tali.

Tiba-tiba dikatakan kepadaku, 'Naiklah!'

Maka aku menjawab, 'Aku tidak bisa.'

Kemudian datanglah pelayan.'

322

Page 323: Mix of Islamic Story

" Ibnu Aun berkata, "Pelayan itu seorang pemuda. Pelayan menyingsingkan bajuku dari belakang seraya berkata, 'Naiklah!' Maka akupun naik hingga berhasil memegang tali.

Dia berkata, 'Peganglah tali itu.' Maka aku terbangun dan tali itu benar-benar ada ditanganku.

Kemudian aku menemui Rasulullah SAW. dan menceritakan kejadian itu kepada beliau. Maka beliau bersabda, 'Taman itu melambangkan taman Islam, tiang itu melambangkan tiang Islam, dan tali itu adalah tali yang kokoh. Kamu akan senantiasa memeluk Islam hingga mati.'"

Hadist ini dikemukakan dalam shahihain. Orang itu adalah Abdullah bin Salam r.a.

* * * * * * * *

Malaikat Dalam Perang Al-Ahzab

Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya.

Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan (al-Ahzab:9). Al-Allamah bin Katsir berkata, "Allah SWT berfirman memberitahukan nikmat, keutamaan, dan kebaikan-Nya yang telah dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dalam menghadapi dan mengalahkan musuh-musuhnya pada saat mereka terkepung.

Hal itu terjadi pada tahun Khandaq, bulan Syawal tahun kelima Hijriah dalam pendapat yang sahih dan masyur. "Musa bin Aqabah dan lain-lainnya berpendapat bahwa peristiwa itu terjadi pada tahun keempat Hijriah.

Adapun yang menjadi menjadi sebab pengepungan tersebut adalah bahwa seorang pemuka Yahudi banin Nadhir yang telah diusir Rasulullah SAW. dari kota Madinah ke Khaibar, di dalamnya termasuk Salam bin Abi al-Haqiq, Salam bin Masykam dan Khanah ibnar Rabi', keluar menuju kota Mekah. Mereka berkumpul dengan para pemuka Quraisy dan membujuk mereka untuk memerangi Rasulullah SAW. dan menjanjikan kemenangan serta bantuan dari kelompok mereka sendiri. Kaum Quraisy menyetujui usulan mereka dan bersama-sama keluar untuk mengajak kaum Ghathfan bergabung.

323

Page 324: Mix of Islamic Story

Mereka juga menyepakati usulan tersebut. Setelah itu, kaum Quraisy keluar bersama para sekutunya dibawah pimpinan Abu Sufyan Shakhar bin Harb, dan kaum Ghathfan dibawah pimpinan Uyainah bin Hushun bin Badar dengan kekuatan sebesar sepuluh ribu orang.Begitu Rasulullah SAW. mendengar bergeraknya mereka untuk melakukan penyerangan, beliau segera memerintahkan kaum muslimin untuk menggali khandaq (lubang) di sekitar kota Madinah yang berhadapan ke timur kota. Hal itu beliau lakukan atas saran Salmah al-Farisi r.a. Dengan penuh ketekunan kaum muslimin bersama Rasulullah SAW. bekerja keras menggali dan memindahkan tanah serta batu-batu.

Beberapa waktu kemudian, kaum musyrikin datang membuat kamp di sebelah timur kota di dekat Uhud. Lalu salah satu kelompok dari mereka turun ke dataran tinggi kota Madinah, sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an, "(Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan bawahmu." (al-Ahzab:10) Rasulullah SAW. keluar bersama kaum muslimin yang berkekuatan sekitar 3000 orang, ada yang mengatakan 700 orang.

Mereka menyandarkan punggung masing-masing ke bongkahan batu/tanah. Sementara, wajah mereka menghadap ke arah datangnya musuh. Sedangkan khandaq di depan mereka tidak lebih dari sebuah lubang tanpa air yang memisahkan antara mereka dan menghalangi pasukan berkuda dan pejalan kaki untuk sampai kepada mereka, serta menempatkan kaum wanita dan anak-anak di dalam benteng kota. Bani Quraizhah adalah salah satu kelompok Yahudi yang memiliki benteng di sebelah timur kota Madinah dan terikat perjanjian serta jaminan dengan Rasulullah SAW.

Jumlah kekuatan mereka sekitar 800 laskar. Lalu Huyai bin Akhthab an-Nadhari pergi menemui mereka dan membujuknya untuk bersama-sama menyerang Rasulullah SAW. Ia tidak beranjak dari sana hingga mereka mengkhianati perjanjian yang dibuatnya dan bergabung mengepung Rasulullah SAW. dan kaum muslimin.

Kini urusannya semakin besar, persoalan semakin rumit, dan keadaan semakin kritis, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an, "Di situlah diuji orang-orang mukmin, dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat dasyat." (al-Ahzab:11) Mereka tetap tinggal di sana melindungi Rasulullah SAW. dan para sahabatnya selama hampir satu bulan. Hanya saja kaum musyrikin belum sampai kepada mereka dan tidak terjadi pertempuran antara mereka. Lalu Amrun bin Abdi Wuddin al-'Amri salah seorang pasukan berkuda dan pahlawan pemberani yang tersohor pada zaman jahiliah, bersama beberapa orang prajurit berkuda melintasi khandaq dan berhasil menuju ke arah

324

Page 325: Mix of Islamic Story

kaum muslimin. Rasulullah SAW. segera memerintahkan beberapa prajurit berkuda untuk menghadapinya. Namun, tidak ada seorangpun yang menuruti perintahnya. Lalu beliau memerintahkan Ali bin Abi Thalib r.a. yang segera keluar menghadapinya.

Untuk beberapa saat keduanya bertempur hingga akhirnya Ali bin Abi Thalib berhasil membunuhnya. Dan ini adalah pertanda kemenangan. Lalu Allah mengirimkan angin topan yang berhembus sangat dasyat ke arah para pengepung hingga tidak ada sebuah tenda pun yang tersisa dan tanpa nyala api.

Akhirnya, mereka semua lari meninggalkan ketakutan dan menderita kerugian, sebagaiman firman Allah SWT. "Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan." (al-Ahzab:9)

Firman Allah SWT, "Wa junuudun lam tarauhaa," menurut Ibnu Katsir adalah para malaikat yang membuat mereka (kaum musyrikin) terguncang dan menyusupkan rasa kaget dan takut ke dalam hati mereka. Pada saat itu, setiap kepala kabilah berkata, "Wahai bani Fulan kemarilah kepadaku." Dan mereka pun berkumpul kepadanya dan berkata, "Keselamatan, keselamatan" karena Allah menimpakan ketakutan ke dalam hati mereka.

* * * * * * * *

Sesungguhnya Agama Di Sisi Allah Adalah Islam

Abu al-Qasim ath-Thabrani meriwayatkan dalam Mu'jam al-Kabir dengan sanadnya dari Ghalib al-Qathan, dia berkata, "Saya datang ke Kufah untuk urusan dagang. Saya menginap dengan A'masy. Pada malam hari, tatkala saya hendak turun, A'masy pun bangkit kemudian shalat malam. Dia membaca ayat dan sampai pada `Allah mempersaksikan' hingga ayat `sesungguhnya agama pada sisi Allah ialah Islam'.

Kemudian dia mengatakan, `Aku pun bersaksi dengan apa yang dipersaksikan Allah. Aku ingin menitipkan kesaksian ini kepada Allah. Juga aku menitipkan kesaksianku pada sisi Allah bahwa sesungguhnya agama pada sisi Allah ialah Islam sebagai suatu titipan.' A'masy mengatakan hal itu beberapa kali. Saya berkata, `Sungguh aku mendengar sesuatu dalam ayat ini.'

325

Page 326: Mix of Islamic Story

Ketika pagi tiba, saya menemuinya dan berkata, `Hai Abu Muhammad, saya mendengar Anda mengulang-ulang ayat itu.'

A'masy berkata, “Bukankah kandungannya telah disampaikan kepadamu?” Saya menjawab, “Sudah sebulan saya bersama Anda, namun Anda belum memberitahukannya kepadaku.”

A'masy berkata, `Demi Allah, aku tidak akan menceritakannya kepadamu sebelum satu tahun.

''Maka aku pun tinggal bersamanya selama satu tahun. Setelah satu tahun berlalu, maka saya bertanya, `Hai Abu Muhammad, setahun telah berlalu.'

A'masy berkata, `Abu Wa'il telah menceritakan kepadaku dari Abdullah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda, `Pada hari kiamat akan ditampilkan pemilik titipan ayat itu, lalu Allah Azza wa Jalla berkata, `Hamba-Ku telah berjanji kepada-Ku, dan Aku adalah yang paling berhak memenuhi janji itu. Masuklah ke dalam surga.'"

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Ali-'Imran:18-19)

* * * * * * * *

Allah Tidak Membebani Seseorang Melainkan Sesuai Kesanggupannya

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata, "Tatkala ayat : `Kepunyaan Allahlah apa yang ada di langit dan di bumi. Apabila kamu menampakkan atau menyembunyikan apa yang ada pada dirimu, maka Allah akan memperhitungkan kamu lantaran perbuatan itu. Lalu Dia mengampuni orang yang dikehendaki-Nya dan mengazab orang yang dikehendaki-Nya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu' (al-Baqarah:284) diturunkan kepada Rasulullah SAW. maka hal itu sangat menyulitkan para sahabat beliau.

326

Page 327: Mix of Islamic Story

Mereka menemui Rasulullah. Mereka berlutut seraya berkata, `Ya Rasulullah, kami telah dibebani berbagai amal yang dapat kami kerjakan seperti shalat, shaum, jihad dan sedekah. Sekarang ayat itu diturunkan kepada engkau, dan kami yang sanggup mengamalkannya.'

Maka Rasulullah SAW bersabda, `Apakah kamu hendak mengatakan apa apa yang telah dikatakan oleh para Ahli Kitab terdahulu, yaitu `kami mendengar namun kami mendurhakainya?' Namun katakanlah olehmu, `Kami mendengar dan kami taat. Ampunilah kami, ya Tuhan kami. Dan kepada Engkaulah tempat kembali.'

Setelah orang-orang menginsafi ayat itu dan mengucapkan keinsafannya dengan lidah mereka, maka Allah menurunkan ayat yang sesudahnya, yaitu `Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. `Kami tidak membeda-bedakan sedikit pun antara seorang rasul dengan rasul lainnya.'

Dan mereka mengatakan, `Kami dengar dan kami taat. Ya Tuhan kami, ampunilah kami, dan kepada Engkaulah tempat kami kembali.' Setelah mereka mengamalkan ayat itu, maka Allah menasakh ayat tadi dengan ayat, `Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari (kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), `Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau khilaf.'"

Baca al-Baqarah, 284-286

* * * * * * * *

Tsa'labah Bin Abdurrahman Ra

Seorang pemuda dari kaum anshar yang bernama Tsa'labah bin Abdurrahman telah masuk Islam. Dia sangat setia melayani Rasulullah SAW. dan cekatan. Suatu ketika Rasulullah SAW. mengutusnya untuk suatu keperluan. Dalam perjalanannya dia melewati rumah salah seorang dari Anshar, maka terlihat dirinya seorang wanita Anshar yang sedang mandi. Dia takut akan turun wahyu kepada Rasulullah SAW. menyangkut perbuatannya itu. Maka dia pun pergi kabur.

327

Page 328: Mix of Islamic Story

Dia menuju ke sebuah gunung yg berada diantara Mekkah dan Madinah dan terus mendakinya. Selama empat puluh hari Rasulullah SAW. kehilangan dia. Lalu Jibril alaihissalam turun kepada Nabi SAW. dan berkata, "Wahai Muhammad! Sesungguhnya Tuhanmu menyampaikan salam buatmu dan berfirman kepadamu, `Sesungguhnya seorang laki-laki dari umatmu berada di gunung ini sedang memohon perlindungan kepada-Ku.'"

Maka Nabi saw. berkata, "Wahai Umar dan Salman! Pergilah cari Tsa'laba bin Aburrahman, lalu bawa kemari."

Keduanya pun lalu pergi menyusuri perbukitan Madinah. Dalam pencariannya itu mereka bertemu dengan salah seorang penggembala Madinah yang bernama Dzufafah.

Umar bertanya kepadanya, "Apakah engkau tahu seorang pemuda di antara perbukitan ini?"

Penggembala itu menjawab, "Jangan-jangan yang engkau maksud seorang laki-laki yang lari dari neraka Jahanam?"

"Bagaimana engkau tahu bahwa dia lari dari neraka Jahanam?" tanya Umar.

Dzaufafah menjawab, "Karena, apabila malam telah tiba, dia keluar kepada kami dari perbukitan ini dengan meletakkan tangannya di atas kepalanya sambil berkata, "Mengapa tidak cabut saja nyawaku dan Engkau binasakan tubuhku, dan tidak membiarkan aku menanti keputusan!"

"Ya, dialah yg kami maksud," tegas Umar. Akhirnya mereka bertiga pergi bersama-sama.

Ketika malam menjelang, keluarlah dia dari antara perbukitan itu dengan meletakkan tangannya di atas kepalanya sambil berkata, "Wahai, seandainya saja Engkau cabut nyawaku dan Engkau binasakan tubuhku, dan tidak membiarkan aku menanti-nanti keputusan!"

Lalu Umar menghampirinya dan mendekapnya. Tsa'labah berkata, "Wahai Umar! Apakah Rasulullah telah mengetahui dosaku?"

"Aku tidak tahu, yang jelas kemarin beliau menyebut-nyebut namamu lalu mengutus aku dan Salman untuk mencarimu."

Tsa'labah berkata, "Wahai Umar! Jangan kau bawa aku menghadap beliau kecuali dia dalam keadaan salat"

328

Page 329: Mix of Islamic Story

Ketika mereka menemukan Rasulullah SAW. tengah melakukan salat, Umar dan Salman segera mengisi shaf. Tatkala Tsa'laba mendengar bacaan Nabi SAW, dia tersungkur pingsan.

Setelah Nabi mengucapkan salam, beliau bersabda, "Wahai Umar! Salman! Apakah yang telah kau lakukan Tsa'labah?"

Keduanya menjawab, "Ini dia, wahai Rasulullah SAW!" Maka Rasulullah berdiri dan menggerak-gerakkan Tsa'labah yang membuatnya tersadar.

Rasulullah SAW. berkata kepadanya, "Mengapa engkau menghilang dariku?"

Tsa'labah menjawab, "Dosaku, ya Rasulullah!"

Beliau mengatakan, "Bukankah telah kuajarkan kepadamu suatu ayat yg apat menghapus dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan?"

"Benar, wahai Rasulullah."

Rasulullah saw. bersabda, "Katakan… Ya Tuhan kami, berilah kami sebahagiaan di dunia dan di akhirat serta peliharalah kami dari azab neraka." (QS Al-Baqarah:201)

Tsa'labah berkata, "Dosaku, wahai Rasulullah, sangat besar."

Beliau bersabda,"Akan tetapi kalamullah lebih besar."

Kemudian Rasulullah menyusul agar pulang kerumahnya. Di rumah dia jatuh sakit selama delapan hari. Mendengar Tsa'labah sakit, Salman pun datang menghadap Rasulullah SAW. lalu berkata, "Wahai Rasulullah! Masihkah engkau mengingat Tsa'labah? dia sekarang sedang sakit keras."

Maka Rasulullah SAW. datang menemuinya dan meletakkan kepala Tsa'labah di atas pangkuan beliau. Akan tetapi Tsa'labah menyingkirkan kepalanya dari pangkuan beliau."

Mengapa engkau singkirkan kepalamu dari pangkuanku?" tanya Rasulullah saw.

"Karena penuh dengan dosa." Jawabnya

Beliau bertanya lagi, "Bagaimana yang engkau rasakan?"

"Seperti dikerubuti semut pada tulang, daging, dan kulitku." Jawab Tsa'labah.

329

Page 330: Mix of Islamic Story

Beliau bertanya, "Apa yang kau inginkan?"

"Ampunan Tuhanku." Jawabnya.

Maka turunlah Jibril as. dan berkata, "Wahai Muhammad! Sesungguhnya Tuhanmu mengucapkan salam untukmu dan berfirman kepadamu, `Kalau saja hamba-Ku ini menemui Aku dengan membawa sepenuh bumi kesalahan, niscaya Aku akan temui dia dengan ampunan sepenuh itu pula.'

Maka segera Rasulullah SAW membertahukan hal itu kepadanya. Mendengar berita itu, terpekiklah Tsa'labah dan langsung ia meninggal. Lalu Rasulullah SAW memerintahkan agar Tsa'labah segera dimandikan dan dikafani. Ketika telah selesai menyalatkan, Rasulullah SAW. berjalan sambil berjingkat-jingkat. Setelah selesai pemakamannya, para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah! Kami lihat engkau berjalan sambil berjingkat-jingkat." Beliau bersabda, "Demi Zat yang telah mengutus aku sebagai seorang nabi yang sebenarnya! Karena, banyaknya malaikat yang turut melayat Tsa'labah."

* * * * * * * *

Tobatnya Abu Hurairah Ra

Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Pada suatu malam setelah salat Isya saya keluar bersama Rasulullah SAW. Tiba-tiba di hadapanku ada seorang wanita bercadar yang sedang berdiri di tengah jalan, seraya berkata, "Wahai Abu Hurairah! Sesungguhnya aku telah melakukan perbuatan dosa besar. Apakah masih ada kesempatan bagiku untuk bertobat?"

Lalu saya tanya wanita itu, "Apakah dosamu itu?"

Dia menjawab, "Aku telah berzina dan membunuh anakku dari hasil zina itu." Kukatakan padanya, "Kau telah binasakan dirimu dan telah binasakan orang lain. Demi Allah, tidak ada kesempatan bertobat bagimu."

Mendengar jawabanku, wanitu itu menjerit histeris dan jatuh pingsan. Setelah siuman dia pun lantas pergi. Aku berkata di dalam hati, "Aku berfatwa, padahal Rasulullah SAW. ada ditengah-tengah kami?"

Pada pagi harinya aku menemui Rasulullah dan berkata, "Wahai Rasulullah! Tadi malam ada seorang wanita meminta fatwa kepadaku berkenaan dengan ini…. dan ini…." Setelah mendengar penjelasan aku, beliau bersabda, "Innaa lillahi wa inna ilahi raajiun! Demi Allah, celakalah engkau dan telah

330

Page 331: Mix of Islamic Story

mencelakakan orang lain. Tidakkah kau ingat ayat ini : "Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Furqaan:68-70)

Maka aku keluar dari sisi Rasulullah SAW dan berlari menyusuri gang-gang jalan Madinah, sambil bertanya-tanya, "Siapakah yang bisa menunjukkan aku kepada seorang wanita yang meminta fatwa kepadaku tentang begini dan begini tadi malam?" Sementara anak-anak bersorak, "Abu Hurairah sudah gila!" Hingga menjelang larut malam, baru aku menemukannya di tempat itu.

Maka kuberitahukan segera pada wanita itu seperti apa yang dikatakan Rasulullah SAW. bahwa dia boleh bertobat. Wanita itu kembali menjerit kegirangan seraya berkata, "Kebun yang kumiliki akan kusedekahkan kepada orang-orang miskin karena dosaku."

* * * * * * * *

Panglima Romawi Yang Bertobat

Dalam kegemparan terjadinya peperangan Yarmuk, salah seorang panglima Romawi yang bermana George memanggil Khalid bin Walid. Kedua orang panglima itu saling mendekat sampai kedua kepala kuda mereka saling bertemu. Kepada Khalid, George bertanya: "Wahai Khalid, aku meminta kamu berbicara dengan jujur dan jangan berdusta sedikitpun, karena Tuhan Yang Maha Mulia tidak pernah berdusta, dan jangan pula kamu menipuku, karana sesungguhnya orang yang beriman itu tidak akan berdusta di sisi Allah."

"Tanyalah apa yang ingin engkau tanyakan," kata Khalid.

"Apakah Allah menurunkan kepada Nabi-Nya Muhammad SAW sebuah pedang dari langit kemudian diberikannya kepadamu sehingga jika kamu pakai pedang itu untuk berperang, pasti kamu akan menang?"

"Tidak!" Jawab Khalid.

331

Page 332: Mix of Islamic Story

"Apakah sebabnya kamu digelar dengan Saifullah (Pedang Allah)?" Tanya George.

Khalid menjawab: "Ketika Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW, seluruh kaumnya sangat memusuhinya termasuk juga aku, aku adalah orang yang paling membencinya. Setelah Allah SWT memberikan hidayah-Nya kepadaku, maka aku pun masuk Islam. Ketika aku masuk Islam Rasulullah SAW menerimaku dan memberi gelaran kepadaku "Saifullah" (pedang Allah)."

"Jadi tujuan kamu berperang ini untuk apa?" Tanya George. "Kami ingin mengajak kamu supaya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad itu adalah utusan Allah dan kami juga ingin mengajak kamu untuk mempercayai bahwa segala apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW itu adalah benar." Jawab Khalid.

George bertanya: "Apakah hukumannya bila orang itu tidak mau menerimanya?" Jawab Khalid : "Hukumannya adalah harus membayar jizyah, maka kami tidak akan memeranginya."

"Bagaimana kalau mereka tidak mahu membayar?" Tanya George.

"Kami akan mengumumkan perang kepadanya," kata Khalid bin Walid.

George bertanya: "Bagaimanakah kedudukannya jika orang masuk Islam pada hari ini?"

Khalid menjawab: "Di hadapan Allah SWT, kita akan sama semuanya, baik dia orang yang kuat, orang yang lemah, yang dahulu maupun yang kemudian masuk Islam."

"Apakah orang dahulu masuk Islam kedudukannya akan sama dengan orang yang baru masuk?" Tanya George.

Khalid menjawab: "Orang yang datang kemudian akan lebih tinggi kedudukannya dari orang yang terdahulu, sebab kami yang terlebih dahulu masuk Islam, menerima Islam itu ketika Rasulullah SAW masih hidup dan kami dapat menyaksikan turunnya wahyu kepada baginda. Sedangkan orang yang masuk Islam kemudian tidak menyaksikan apa yang telah kami saksikan. Oleh karena itu siapa saja yang masuk Islam yang datang terakhir maka dia akan lebih mulia kedudukannya, sebab dia masuk Islam tanpa menyaksikan bukti-bukti yang lebih meyakinkannya terlebih dahulu."

George bertanya: "Apakah yang kamu katakan itu benar?" "Demi Allah, sesungguhnya apa yang aku katakan itu adalah benar,"jawab Khalid.

332

Page 333: Mix of Islamic Story

George berkata: "Kalau begitu aku akan percaya kepada apa yang kamu katakan itu, mulai saat ini aku bertaubat untuk tidak lagi memusuhi Islam dan aku menyatakan diri masuk ke dalam agama Islam, wahai Khalid tolonglah ajarkan aku tentang Islam."

Lalu Khalid bin Walid membawa George ke dalam kemahnya, kemudian menuangkan air ke dalam timba untuk menyuruh George bersuci dan mengerjakan sholat dua rakaat.

Ketika Khalid bersama dengan George masuk ke dalam kemah, maka tentara Romawi mengadakan serangan besar-besaran terhadap pertahanan umat Islam. Setelah selesai mengerjakan sholat, maka Khalid bin Walid bersama dengan George dan kaum Muslimin lainnya meneruskan peperangan sampai matahari terbenam dan di saat itu kaum Muslimin mengerjakan sholat Dhuhur dan Ashar dengan isyarat saja.

Dalam pertempuran itu, George yang telah bergabung dengan barisan kaum Muslimin itu terbunuh, dan dia hanya baru mengerjakan sholat dua rakaat bersama dengan Khalid bin Walid. Walaupun demikian, ia telah menyatakan keIslamannya dan berjanji untuk tidak akan kembali lagi kepada agama lamanya. Semoga Allah menempatkan George ke dalam golongan orang-orang yang mati syahid. Amin.

* * * * * * * *

Tukang Fitnah & Seorang Gadis

Ada seorang tukang fitnah yang jatuh cinta kepada seorang gadis tetangganya. Suatu hari, keluarga gadis itu mengutusnya ke kampung lain untuk suatu keperluan. Mengetahui hal itu si tukang fitnah pun mengikutinya, lalu melontarkan bujuk rayunya kepada wanita itu.

Gadis itu berkata, "Jangan kau lakukan ini! Sebenarnya cintaku padamu melebihi cintamu kepadaku, akan tetapi aku takut kepada Allah SWT."

Laki-laki itu berkata, "Kau takut pada Allah, sementara aku tidak takut kepada-Nya?" Akhirnya laki-laki itu pulang dengan perasaan penuh tobat kepada Allah SWT. Dalam perjalanannya ia didera rasa haus yang mencekik tenggorokannya. Dalam kondisi kritis itu tiba-tiba dia bertemu dengan utusan dari seorang nabi Bani Israil dan ditanya, "Mengapa kau ini?"

"Haus," jawabnya.

333

Page 334: Mix of Islamic Story

Utusan itu berkata, "Ke sinilah, kita berdoa kepada Allah agar awan menaungi kita hingga sampai tujuan."

Laki-laki tukang fitnah itu berkata, "Aku tidak mempunyai amal kebajikan."

Utusan nabi itu berkata, "Aku yang berdoa dan engkau tinggal mengaminkan."

Berdoalah utusan itu dan si tukang fitnah itu mengaminkannya.

Tidak lama kemudian datang awan menaungi mereka hingga mereka tiba di kampung tujuan. Setelah sampai, si tukang fitnah memasuki rumahnya, sedangkan awan itu mengikutinya. Sebelum utusan itu pulang dia berkata, "Engkau telah mengaku tidak mempunyai amal kebajikan, padahal ketika aku berdoa dan engkau mengaminkannya, serta merta awan itu menaungi kita, kemudian aku mengikutimu agar engkau memberitahuku apa sebenarnya yang telah terjadi denganmu."

Lalu tukang fitnah itu menceritakan kisahnya kepada utusan itu. Maka berkatalah utusan nabi itu, "Orang yang bertobat kepada Allah mendapat kedudukan yang tidak seorangpun menyamai kedudukannya."

* * * * * * * *

Gara-Gara Seekor Ular

Disebutkan oleh Al-Qadhi Abu Ali At-Tanukhi, dia mengatakan: Dahulu kala hiduplah seorang lelaki yang terkenal zuhud dan kuat ibadatnya, dialah Labib Al-Abid. Dia datang ke pintu gerbang negeri Syam dari arah barat kota Baghdad, sebuah tempat yang menjadi laluan banyak orang.

Labib kemudian berkata kepadaku : Dahulu aku adalah seorang hamba Rom, milik salah seorang tentara. Dialah yang merawat dan mengajarku cara bermain pedang sehingga aku pun mahir memainkannya sehingga merasa benar-benar perkasa. Demi menjalin persaudaraan dan untuk mengawal hartanya, walaupun aku telah dimerdekakan sepeninggalnya, aku kemudian menikahi isterinya. Aku yakin, Allah SWT. telah mengetahui bahwa apa yang kuperbuat itu tiada lain sekadar untuk menjaganya. Aku tinggal bersamanya beberapa tahun.

334

Page 335: Mix of Islamic Story

Selama hidup berumah tangga dengannya, suatu hari kulihat seekor ular menyelinap dalam bilik kami. Aku lalu memegang ekornya untuk kubunuh, tetapi ular itu justru berbalik menyerangku dan berhasil menggigit tanganku hingga menjadi lumpuh. Setelah tanganku yang satu mengalami kelumpuhan, selang beberapa waktu kemudian tanganku yang lain menyusul lumpuh pula tanpa sebab-sebab yang jelas. Seterusnya kedua kakiku juga lumpuh, mataku menjadi buta dan terakhir aku menjadi bisu. Kemalangan ini kualami selama satu tahun.

Demikianlah keadaanku yang sangat buruk, kecuali hanya telingaku yang masih mampu menangkap segala pembicaraan. Aku tergeletak tiada berdaya : Aku selalu diberi minum saat aku merasa tidak dahaga, sementara itu dibiarkan kehausan saat aku kenyang, dan dibiarkan ketika aku merasa lapar. Setelah berjalan satu tahun, datanglah seorang wanita menjumpai isteriku.

Dia bertanya kepada isteriku, Bagaimana keadaan Abu Ali Labib? Dia tidak hidup dan tidak juga mati, sehingga hal ini membuatku bimbang dan hatiku menjadi sangat sedih, jawab isteriku.

Mendengar hal itu, dalam hatiku lalu mengadu kepada Allah dan berdoa. Dalam keadaan menderita sakit yang seperti ini sedikit pun dalam jiwaku tidak merasakan sesuatu.

Pada suatu hari, aku merasa seakan-akan menerima pukulan sangat keras yang hampir membuatku binasa. Hal itu terus berlangsung hingga tengah malam atau mungkin sudah lewat tengah malam, kemudian sedikit demi sedikit rasa sakitku ini mula hilang, akhirnya aku dapat tidur.

Keesokan hari ketika terjaga dari tidur, kurasakan tangan ini telah berada di atas dada, padahal selama ini tergeletak tidak berdaya di atas tempat tidur karena mengalami kelumpuhan. Kucoba untuk bergerak dan ternyata bisa. Melihat hal ini, aku merasa gembira dan yakin bahwa Allah akan memberikan kesembuhan.

Ku coba menggerakkan tanganku yang lain dan ternyata dapat kugerakkan pula. Aku juga mencoba memegang salah satu kakiku dan berhasil memegangnya, dan kukembalikan tanganku pada keadaan semula, hal ini kulakukan pula pada tanganku yang lain. Setelah itu aku ingin mencoba membalikkan tubuhku dan ternyata dapat kubalikkan dan bahkan aku mampu duduk lagi. Kemudian, aku bermaksud untuk berdiri dan ternyata aku juga mampu melakukannya, lalu kucoba lagi turun dari pembaringan, yang selama ini tubuhku terbaring. Tempat tidurku itu berada di sebuah bilik yang ada di rumahku.

335

Page 336: Mix of Islamic Story

Dalam kegelapan aku mencoba untuk mencari pintu bilik dengan meraba-raba dinding bilik, sebab mataku belum dapat melihat dengan terang. Akhirnya aku berhasil mencapai teras rumah dan di sana aku dapat memandang langit dan bintang-bintang yang berkedip. karena luapan kegembiraan yang tiada terkira hampir menghentikan detak jantungku, dan segera terlontar dari bibirku rasa syukur kepada-Nya: Wahai Zat Yang Maha Kaya Kebaikan-Nya! Hanya Milik-Mulah segala puji. Setelah itu aku pun berteriak memanggil isteriku dan dia segera datang menemuiku seraya berkata, Abu Ali? Sekarang inilah aku menjadi Abu Ali yang sebenarnya. Dan kini nyalakanlah lampu, kataku kepadanya.

Isteriku segera pula menyalakan lampu, dan kemudian kuperintahkan kepadanya untuk mengambilkan sebuah gunting. Dia pun datang dengan membawa gunting yang kumaksud, dengan gunting itulah kupotong kumisku. Isteriku lalu berkata kepadaku, Apa yang hendak kamu lakukan? Bukankah teman-temanmu telah mencelamu? Selepas ini, aku tidak akan melayani seorang pun kecuali hanya Tuhanku semata-mata, jawabku. Seterusnya kugunakan seluruh waktuku untuk menghadap kepada Allah SWT. dan tekun beribadat. Al-Qadhi Abu Ali meneruskan ceritanya kembali, bahwa Abu Ali Labib Al Abib adalah seorang yang mustajab doanya.

* * * * * * * *

Tinggalkan Khianat Mendapat Rahmat

Al-Qadhi Abu Bakar Muhammad bin Abdul Baqi bin Muhammad Al-Bazzar Al-Anshari berkata: "Dulu, aku pernah berada di Makkah semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala selalu menjaganya, suatu hari aku merasakan lapar yang sangat. Aku tidak mendapatkan sesuatu yang dapat menghilangkan laparku. Tiba-tiba aku menemukan sebuah kantong dari sutera yang diikat dengan kaos kaki yang terbuat dari sutera pula.

Aku memungutnya dan membawanya pulang ke rumah. Ketika aku buka, aku dapatkan didalamnya sebuah kalung permata yang tak pernah aku lihat sebelumnya. Aku lalu keluar dari rumah, dan saat itu ada seorang bapak tua yang berteriak mencari kantongnya yang hilang sambil memegang kantong kain yang berisi uang lima ratus dinar. Dia mengatakan, 'Ini adalah bagi orang yang mau mengembalikan kantong sutera yang berisi permata'. Aku berkata pada diriku, 'Aku sedang membutuhkan, aku ini sedang lapar. Aku bisa mengambil uang

336

Page 337: Mix of Islamic Story

dinar emas itu untuk aku manfaatkan dan mengembalikan kantong sutera ini padanya'.

Maka aku berkata pada bapak tua itu, 'Hai, kemarilah'. Lalu aku membawanya ke rumahku. Setibanya di rumah, dia menceritakan padaku ciri kantong sutera itu, ciri-ciri kaos kaki pengikatnya, ciri-ciri permata dan jumlahnya berikut benang yang mengikatnya. Maka aku mengeluarkan dan memberikan kantong itu kepadanya dan dia pun memberikan untukku lima ratus dinar, tetapi aku tidak mau mengambilnya. Aku katakan padanya, 'Memang seharusnya aku mengembalikannya kepadamu tanpa mengambil upah untuk itu'. Ternyata dia bersikeras, 'Kau harus mau menerimanya', sambil memaksaku terus-menerus. Aku tetap pada pendirianku, tak mau menerima.

Akhirnya bapak tua itu pun pergi meninggalkanku. Adapun aku, beberapa waktu setelah kejadian itu aku keluar dari kota Makkah dan berlayar dengan perahu. Di tengah laut, perahu tumpangan itu pecah, orang-orang semua tenggelam dengan harta benda mereka. Tetapi aku selamat, dengan menumpang potongan papan dari pecahan perahu itu. Untuk beberapa waktu aku tetap berada di laut, tak tahu ke mana hendak pergi!

Akhirnya aku tiba di sebuah pulau yang berpenduduk. Aku duduk di salah satu masjid mereka sambil membaca ayat-ayat Al-Qur'an. Ketika mereka tahu bagaimana aku membacanya, tak seorang pun dari penduduk pulau tersebut kecuali dia datang kepadaku dan mengatakan, 'Ajarkanlah Al-Qur'an kepadaku'. Aku penuhi permintaan mereka. Dari mereka aku mendapat harta yang banyak.

Di dalam masjid, aku menemukan beberapa lembar dari mushaf, aku mengambil dan mulai membacanya. Lalu mereka bertanya, 'Kau bisa menulis?', aku jawab, 'Ya'. Mereka berkata, 'Kalau begitu, ajarilah kami menulis'. Mereka pun datang dengan anak-anak juga dan para remaja mereka. Aku ajari mereka tulis-menulis. Dari itu juga aku mendapat banyak uang. Setelah itu mereka berkata, 'Kami mempunyai seorang puteri yatim, dia mempunyai harta yang cukup. Maukah kau menikahinya?' Aku menolak. Tetapi mereka terus mendesak, 'Tidak bisa, kau harus mau'. Akhirnya aku menuruti keinginan mereka juga. Ketika mereka membawa anak perempuan itu kehadapanku, aku pandangi dia. Tiba-tiba aku melihat kalung permata yang dulu pernah aku temukan di Makkah melingkar di lehernya. Tak ada yang aku lakukan saat itu kecuali hanya terus memperhatikan kalung permata itu.

Mereka berkata, 'Sungguh, kau telah menghancurkan hati perempuan yatim ini. Kau hanya memperhatikan kalung itu dan tidak memperhatikan orangnya'. Maka saya ceritakan kepada mereka kisah saya dengan kalung tersebut. Setelah mereka tahu, mereka meneriakkan tahlil dan takbir hingga

337

Page 338: Mix of Islamic Story

terdengar oleh penduduk setempat. 'Ada apa dengan kalian?', kataku bertanya. Mereka menjawab, 'Tahukah engkau, bahwa orang tua yang mengambil kalung itu darimu saat itu adalah ayah anak perempuan ini'. Dia pernah mengatakan, 'Aku tidak pernah mendapatkan seorang muslim di dunia ini (sebaik) orang yang telah mengembalikan kalung ini kepadaku'.

Dia juga berdoa, 'Ya Allah, pertemukanlah aku dengan orang itu hingga aku dapat menikahkannya dengan puteriku', dan sekarang sudah menjadi kenyataan'. Aku mulai mengarungi kehidupan bersamanya dan kami dikaruniai dua orang anak. Kemudian isteriku meninggal dan kalung permata menjadi harta pusaka untukku dan untuk kedua anakku. Tetapi kedua anakku itu meninggal juga, hingga kalung permata itu jatuh ke tanganku. Lalu aku menjualnya seharga seratus ribu dinar. Dan harta yang kalian lihat ada padaku sekarang ini adalah sisa dari uang 100 ribu dinar itu."

* * * * * * * *

Nabi Musa Dan Seorang Pezina

Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam dukacita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa hias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan uluk salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk".

Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia Berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya. Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya."

"Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa a.s. terkejut.

"Saya takut mengatakannya."jawab wanita cantik. "Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa.

Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya... telah berzina.

"Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak. Perempuan itu meneruskan,

338

Page 339: Mix of Islamic Story

"Dari perzinaan itu saya pun...lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya... cekik lehernya sampai... tewas," ucap wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya.

Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang ia mengherdik, "Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"... teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.

Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk keluar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau dibawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa.

Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, "Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?" Nabi Musa terperanjat. "Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril. "Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang nista itu?"

"Ada!" jawab Jibril dengan tegas. "Dosa apakah itu?" tanya Musa kian penasaran."Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal.

Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina"

Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut. Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya.

Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya. (Dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH Abdurrahman Arroisy)

339

Page 340: Mix of Islamic Story

Dalam hadis Nabi SAW disebutkan : Orang yang meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah. Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari diakherat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia.

Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita penzina dan dua hadis Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubuilaiik.

* * * * * * * *

Ukhuwah

Ini adalah sebuah kisah tentang kepemimpinan Ali ibn Abi Thalib dalam Khulafaurrasyidin yang sangat patut kita teladani.

Tidak ada khalifah yang paling mencintai ukhuwwah, ketika orang berusaha menghancurkannya, seperti Ali ibn Abi Thalib. Baru saja dia memegang tampuk pemerintahan, beberapa orang tokoh sahabat melakukan pemberontakan. Dua orang di antara pemimpin Muhajirin meminta izin untuk melakukan umrah. Ternyata mereka kemudian bergabung dengan pasukan pembangkang. Walaupun menurut hukum Islam pembangkang harus diperangi, Ali memilih pendekatan persuasif. Dia mengirim beberapa orang utusan untuk menyadarkan mereka. Beberapa pucuk surat dikirimkan. Namun, seluruh upaya ini gagal. Jumlah pasukan pemberontak semakin membengkak. Mereka bergerak menuju Basra.

Dengan hati yang berat, Ali menghimpun pasukan. Ketika dia sampai di perbatasan Basra, di satu tempat yang bernama Alzawiyah, dia turun dari kuda. Dia melakukan shalat empat rakaat. Usai shalat, dia merebahkan pipinya ke atas tanah dan air matanya mengalir membasahi tanah di bawahnya. Kemudian dia mengangkat tangan dan berdo'a: "Ya Allah, yang memelihara langit dan apa-apa yang dinaunginya, yang memelihara bumi dan apa-apa yang ditumbuhkannya. Wahai Tuhan pemilik 'arasy nan agung. Inilah Basra. Aku mohon kepada-Mu

340

Page 341: Mix of Islamic Story

kebaikan kota ini. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya. Ya Allah, masukkanlah aku ke tempat masuk yang baik, karena Engkaulah sebaik-baiknya yang menempatkan orang. Ya Allah, mereka telah membangkang aku, menentang aku dan memutuskan bay'ah-ku. Ya Allah, peliharalah darah kaum Muslim."

Ketika kedua pasukan sudah mendekat, untuk terakhir kalinya Ali mengirim Abdullah ibn Abbas menemui pemimpin pasukan pembangkang, mengajak bersatu kembali dan tidak menumpahkan darah. Ketika usaha ini pun gagal, Ali berbicara di hadapan sahabat-sahabatnya, sambil mengangkat Al-Qur'an di tangan kanannya: "Siapa di antara kalian yang mau membawa mushaf ini ke tengah-tengah musuh. Sampaikanlah pesan perdamaian atas nama Al-Qur'an. Jika tangannya terpotong peganglah Al-Qur'an ini dengan tangan yang lain; jika tangan itu pun terpotong, gigitlah dengan gigi-giginya sampai dia terbunuh."

Seorang pemuda Kufah bangkit menawarkan dirinya. Karena melihat usianya terlalu muda, mula-mula Ali tidak menghiraukannya. Lalu dia menawarkannya kepada sahabat-sahabatnya yang lain. Namun, tak seorang pun menjawab. Akhirnya Ali menyerahkan Al-Qur'an kepada anak muda itu, "Bawalah Al-Qur'an ini ke tengah-tengah mereka. Katakan: Al-Qur'an berada di tengah-tengah kita. Demi Allah, janganlah kalian menumpahkan darah kami dan darah kalian."

Tanpa rasa gentar dan penuh dengan keberanian, pemuda itu berdiri di depan pasukan Aisyah. Dia mengangkat Al-Qur'an dengan kedua tangannya, mengajak mereka untuk memelihara ukhuwwah. Teriakannya tidak didengar. Dia disambut dengan tebasan pedang. Tangan kanannya terputus. Dia mengambil mushaf dengan tangan kirinya, sambil tidak henti-hentinya menyerukan pesan perdamaian. Untuk kedua kalinya tangannya ditebas. Dia mengambil Al-Quran dengan gigi-giginya, sementara tubuhnya sudah bersimbah darah. Sorot matanya masih menyerukan perdamaian dan mengajak mereka untuk memelihara darah kaum Muslim. Akhirnya orang pun menebas lehernya.

Pejuang perdamaian ini rubuh. Orang-orang membawanya ke hadapan Ali ibn Abi Thalib. Ali mengucapkan do'a untuknya, sementara air matanya deras membasahi wajahnya. "Sampai juga saatnya kita harus memerangi mereka. Tetapi aku nasihatkan kepada kalian, janganlah kalian memulai menyerang mereka. Jika kalian berhasil mengalahkan mereka, janganlah mengganggu orang yang terluka, dan janganlah mengejar orang yang lari. Jangan membuka aurat mereka. Jangan merusak tubuh orang yang terbunuh. Bila kalian mencapai perkampungan mereka janganlah membuka yang tertutup, jangan memasuki

341

Page 342: Mix of Islamic Story

rumah tanpa izin, janganlah mengambil harta mereka sedikit pun. Jangan menyakiti perempuan walaupun mereka mencemoohkan kamu. Jangan mengecam pemimpin mereka dan orang-orang saleh di antara mereka."

Sejarah kemudian mencatat kemenangan di pihak Ali. Seperti yang dipesankannya, pasukan Ali berusaha menyembuhkan luka ukhuwwah yang sudah retak. Ali sendiri memberikan ampunan massal. Sejarah juga mencatat bahwa tidak lama setelah kemenangan ini, pembangkang-pembangkang yang lain muncul. Mu'awiyah mengerahkan pasukan untuk memerangi Ali. Ketika mereka terdesak dan kekalahan sudah di ambang pintu, mereka mengangkat Al-Qur'an, memohon perdamaian. Ali, yang sangat mencintai ukhuwwah, menghentikan peperangan. Seperti kita ketahui bersama, Ali dikhianati. Karena kecewa, segolongan dari pengikut Ali memisahkan diri. Golongan ini, kelak terkenal sebagai Khawarij, berubah menjadi penentang Ali. Seperti biasa, Ali mengirimkan utusan untuk mengajak mereka berdamai. Seperti biasa pula, upaya tersebut gagal.

Dari: Islam Aktual. Jalaluddin Rakhmat. Mizan, Jakarta 1991

* * * * * * * *

Dengki

Ada seorang lelaki yang setiap hari mengunjungi raja. Setelah bertemu raja, ia selalu berkata, "Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya."

Ada seseorang yang dengki melihat keakraban lelaki itu dengan raja. "Lelaki itu memiliki kedudukan yang dekat dengan raja, setiap hari ia bertemu raja," pikir si pendengki dengan perasaan kurang senang. Si pendengki kemudian menemui raja dan berkata, "Lelaki yang setiap hari menemuimu, jika keluar dari sini selalu berbicara buruk tentang kamu. Ia juga berkata bahwa bau mulutmu busuk." Raja terdiam.

Sekeluarnya dari kerajaan, pendengki duduk di tepi jalan yang biasa dilalui oleh lelaki yang akrab dengan raja. Ketika si lelaki itu lewat dalam perjalanannya menemui raja. Ia menghadangnya, "Kemarilah, singgahlah ke rumahku."

Setelah temannya singgah ke rumahnya, si pendengki menawarkan bawang merah dan putih, dan memaksanya agar ia memakannya. Karena

342

Page 343: Mix of Islamic Story

dipaksa, ia akhirnya mau juga memakannya untuk melegakan hati orang itu. Bau bawang merah dan putih itu tentu tidak mudah hilang.

Selesai berkunjung ke tempat si pendengki, lelaki itu sebagaimana biasa mengunjungi raja. Sewaktu berjabatan tangan dengan raja, ia menutup mulutnya agar raja tidak mencium bau mulutnya.

"Rupanya benar perkataan orang itu, ia benar-benar menganggap mulutku bau," pikir raja. Sang raja kemudian memikirkan suatu rencana jahat.

Lelaki itu kemudian duduk dan berkata sebagaimana biasa, "Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya."

Setelah merasa waktu berkunjungnya sudah cukup, ia kemudian pamit kepada raja. Raja berkata, "Bawalah surat ini dan serahkanlah kepada fulan." Surat itu berisi, "Jika sampai kepadamu pembawa surat ini, maka sembelih dan kulitilah dia, kemudian isilah tubuhnya dengan jerami."

Lelaki tadi keluar membawa surat raja. Di tengah jalan ia dihadang oleh si pendengki.

"Apa yang kamu bawa?" tanyanya.

"Surat raja untuk fulan. Surat ini beliau tulis dengan tangannya sendiri. Biasanya beliau tidak pernah menulis surat sendiri, kecuali dalam urusan pembagian hadiah.".

"Berikanlah surat itu kepadaku, aku ini sedang butuh uang," pintanya. Ia kemudian menceritakan kesulitan hidupnya. Karena kasihan, surat itu kemudian ia serahkan kepada si pendengki.

Si Pendengki menerimanya dengan senang hati. Setelah sampai di tempat tujuan, ia menyerahkan surat itu kepada teman raja.

"Masuklah ke sini, raja menyuruhku membunuhmu," kata teman raja.

"Yang dimaksud bukan aku, coba tunggulah sebentar biar kujelaskan," katanya ketakutan.

"Perintah raja tak bisa ditunda," kata teman raja.

Ia lalu membunuh, menguliti dan mengisi tubuh si pendengki dengan jerami.

Keesokan harinya, lelaki itu datang sebagaimana biasa dan berkata, "Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk,

343

Page 344: Mix of Islamic Story

cukup keburukan itu sebagai balasannya." Raja heran melihatnya masih hidup. Setelah diselidiki, terbongkarlah keburukan si pendengki.

"Tidak ada sesuatu yang terjadi antara aku dengannya, hanya saja kemarin ia mengundangku kerumahnya dan memaksaku makan bawang merah dan putih. Waktu aku menemuimu kututup mulutku agar kamu tidak mencium bau tidak sedap dari mulutku. Sekeluarnya dari sini, ia menemuiku dan menanyakan titipanmu," lelaki itu kemudian menceritakan semua yang terjadi.

Mendengar jalannya cerita, tahulah raja bahwa orang itu ternyata dengki kepada sahabatnya. "Benar ucapanmu, orang yang berbuat baik akan mendapat balasan, dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya."

Kedengkian di hati orang itu telah membunuh dirinya sendiri. Dengki itu merusak amal Dengki memakan kebaikan seperti api memusnahkan kayu bakar. (HR Ibnu Majah) Kedengkian seseorang hanya akan berakibat buruk bagi orang itu sendiri.

Habib Muhammad bin Hadi bin Hasan bin Abdurrahman Asseqaf, Tuhfatul Asyraf, Kisah dan Hikmah

* * * * *

1. Kesejahteraan Hidup Dapat Dicari, Asalkan…

Seorang arif melihat setan dalam keadaan telanjang di tengah-tengah masyarakat.

"Hai makhluk yang tak punya malu, mengapa kamu telanjang di hadapan manusia?" tegur sang arif.

"Mereka bukan manusia, mereka kera."

Sesungguhnya sudah sejak lama Al-Ghazali menulis dalam Ihya`, Dzahaban naas wa baqiyan nasnaas (Telah pergi manusia, yang tertinggal hanya kera)

344

Page 345: Mix of Islamic Story

"Jika kamu ingin melihat manusia, ikutlah aku ke pasar," lanjut sang setan.

Orang arif itu lalu pergi bersama setan ke pasar. Sesampainya di pasar, setan itu menjelma seorang laki-laki dan langsung menuju ke toko yang paling besar. Toko itu hanya menjual permata yang berkualitas tinggi dengan harga yang amat mahal.

"Coba lihat permata itu," kata setan kepada pemilik toko sambil menunjuk permata yang paling besar.

Pemilik toko mengambil permata itu lalu menyerahkannya kepada setan. Ketika permata berpindah ke tangan setan, pemilik toko mendengar muadzin menyerukan : hayya `alash sholaah (Marilah salat) Pemilik toko segera mengambil kembali permatanya.

"Kamu pasti setan. Tak ada yang datang pada waktu seperti ini kecuali setan," kata pemilik toko.

Kemudian ia mengusir si setan. Setelah setan pergi, ia lalu menghancurkan permata itu dengan batu.

"Permata ini tidak ada berkahnya," kata pemilik toko. Kemudian ia keluar untuk salat.

Allah berfirman :

"Laki-laki yang perniagaan dan jual beli tidak dapat melalaikannya dari mengingat Allah." (QS An-Nur, 24:37)

Dalam surat Al-Muzzammil, Allah menyejajarkan para pedagang dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah.

Dan orang-orang yang berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah, dan orang-orang lain yang berperang di jalan Allah. (QS Al-Muzzammil, 73:20)

Perdagangan untuk mencari kesejahteraan di dunia tidaklah tercela. Sebaik-baik urusan dunia adalah yang dapat menjadi tunggangan menuju akhirat. Adapun yang tercela adalah jika kita selalu tenggelam dalam urusan keduniaan, hati kita selalu terikat pada dunia sehingga kita melalaikan hak-hak dan perintah-perintah Allah. Yang terpuji adalah hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan. Hidup berlebih-lebihan membuat seseorang terlambat masuk surga.

Seorang bermimpi melihat Malik bin Dinar berlomba-lomba dengan Muhammad bin Wasi' menuju surga. Ia menyaksikan bahwa Muhammad bin Wasi` akhirnya dapat mendahului Malik bin Dinar. Orang itu kemudian bertanya

345

Page 346: Mix of Islamic Story

mengapa demikian kejadiannya, karena menurut perkiraannya Malik bin Dinar bakal menang. Kaum salihin menjawab bahwa ketika meninggal dunia Muhammad bin Wasi' hanya meninggalkan sepotong pakaian, sedang Malik meninggalkan dua potong pakaian.

Jika seorang arif seperti Malik bin Dinar dapat tertinggal hanya karena pakaian, lalu bagaimana dengan kita. Lemari kita penuh dengan pakaian, dan kita pun masih merasa belum cukup.

Ya Allah, jadikanlah kami puas

dengan rezeki yang Engkau karuniakan.

Berkahilah apa yang telah Engkau berikan.

Dan jangan jadikan (bagi kami) dunia sebagai

puncak perhatian dan pengetahuan. (I:511)

Habib Muhammad bin Hadi bin Hasan bin Abdurrahman Asseqaf, Tuhfatul Asyraf, Kisah dan Hikmah

* * * * *

2. Keyakinan Dan Prasangka Baik

Seorang murid mendambakan syeikh yang akan menyampaikan- nya kepada Allah. Meski sudah berusaha keras, ia tak berhasil menemukan syeikh yang diidamkan.

Suatu hari ada yang berkata kepadanya bahwa ia tidak akan menemukan seorang syeikh yang dapat menyampaikannya kepada Allah kecuali Fulan bin Fulan yang tinggal disuatu kota. Ia pun segera berangkat ke kota itu. Setelah sampai di sana, ia menanyakan tentang orang yang dimaksud. Penghuni kota menunjukkan kepadanya seorang lelaki yang berperangai buruk dan suka bermaksiat. Ia mendatangi rumah orang itu dan mengetuk pintunya.

"Siapa?" tanya pemilik rumah.

"Fulan," jawabnya.

346

Page 347: Mix of Islamic Story

Pemilik rumah sedang menunggu orang yang kebetulan namanya sama dengan nama si murid. Ia telah berjanji kepadanya untuk bersenang-senang dengan wanita dan minuman memabukkan. Ia lalu membukakan pintu karena mengira bahwa tamu itu adalah temannya.

Si murid masuk ke dalam rumah. Ketika menatap wajah pemilik rumah, ia lalu duduk bersimpuh dan menangis. Pertemuan dengan sang calon syeikh ini begitu mengharukannya sehingga ia tidak melihat wanita-wanita dan minuman keras yang ada di situ.

"Apa yang terjadi denganmu?" tanya pemilik rumah keheranan.

"Aku ingin agar kamu menyampaikan aku kepada Allah. Aku telah berusaha mencari guru, tetapi tidak menemukan selain kamu," kata si murid dengan suara sendu.

Karena ingin segera terbebas dari orang yang tampak aneh ini, lelaki itu berkata sekenanya, "Pergilah ke tempat A, di bawah gunung B. Di sana akan kamu temukan air. Berwudhulah dengan air itu kemudian beribadahlah di situ sampai Allah memberimu fath."

Si murid segera keluar melaksanakan perintah syeikhnya. Ia beribadah dengan sungguh-sungguh sampai akhirnya Allah memberinya fath. Setelah menerima fath dari Allah, ia akhirnya tahu bahwa orang yang selama ini dianggap sebagai syeikhnya ternyata adalah manusia yang berperangai buruk dan suka bermaksiat kepada Allah.

Si murid kemudian mulai dikenal orang. Kesalehannya menjadi buah bibir masyarakat. Manusia mulai berdatangan, ada yang ingin menuntut ilmu, ada juga yang sekedar ingin memperoleh keberkahan. Bertambah hari muridnya bertambah banyak. Suatu hari ia jatuh sakit. Ketika penyakitnya menjadi semakin parah, para muridnya bertanya, "Guru, siapa yang akan kamu angkat untuk mengantikan kedudukanmu jika kamu wafat."

"Fulan bin Fulan yang suka bermaksiat. Karena itu, bertawajuhlah kalian kepada Allah, berdoalah, agar sebelum aku meninggal dunia, Allah telah merubah keadaannya menjadi yang terbaik, dan memberinya petunjuk, karena sesungguhnya aku tidak akan mencapai kedudukan ini kalau bukan karena dia. Bertawajuhlah kepada Allah!"

Allah mengabulkan doa mereka. Lelaki itu bertobat dan menjadi murid dari mantan muridnya.

Ia berusaha sungguh-sungguh untuk mendekatkan diri kepada Allah di bawah bimbingan gurunya. Sepeninggal sang guru, ia dipercaya untuk

347

Page 348: Mix of Islamic Story

menggantikan kedudukannya.

Barangsiapa bertobat, Allah akan menerima tobatnya. Karena lelaki tadi mendekatkan diri kepada Allah dengan sidq (kesungguhan), ia mencapai kedudukan yang tinggi. Barang siapa menghadap Allah dengan sidq, ia akan mencapai apa yang telah dicapai oleh orang-orang yang sempurna. (I:136)

Habib Muhammad bin Hadi bin Hasan bin Abdurrahman Asseqaf, Tuhfatul Asyraf, Kisah dan Hikmah

* * * * *

3. Sikap Wara' Menguntungkan

Jangan sekali-kali berpikir bahwa orang yang sempurna adalah orang yang mengenakan imamah terbaik dan pakaian mewah. Akan tetapi orang yang sempurna adalah yang menjauhi maksiat, menekuni wirid-wirid, beramal saleh, dan menuntut ilmu dengan penuh adab, karena ilmu akan menuntun pemiliknya mencapai kemuliaan.

Abdullah bin Mubarak suatu hari berkata, "Aku akan mengerjakan perbuatan yang akan membuatku mulia." Ia lalu menuntut ilmu hingga menjadi seorang yang alim. Waktu ia memasuki kota Madinah, masyarakat berbondong-bondong menyambutnya hingga hampir-hampir saja mereka saling bunuh karena berdesak-desakan. Ibu suri raja yang kebetulan menyaksikan kejadian itu bertanya, "Siapakah orang yang datang ke kota kita ini?"

"Ia adalah salah seorang ulama Islam," jawab pelayannya.

Ia kemudian berkata kepada anaknya, "Perhatikanlah, bagaimana masyarakat berbondong-bondong mendatanginya. Raja yang satu ini tidak seperti kamu. Kamu, jika menginginkan sesuatu, harus memerintah seseorang untuk melakukannya. Tetapi, mereka mendatanginya dengan sukarela."

Abdullah sesungguhnya adalah anak seorang budak berkulit hitam bernama Mubarak. Budak ini betisnya kecil, bibirnya tebal dan telapak kakinya pecah-pecah. Walaupun demikian, ia adalah seorang yang sangat wara`. Ke-

348

Page 349: Mix of Islamic Story

wara'-annya ini akhirnya membuahkan anak yang saleh.Mubarak bekerja sebagai penjaga kebun. Suatu hari tuannya datang ke kebun.

"Mubarak, petikkan aku anggur yang manis," perintah tuannya.

Mubarak pergi sebentar lalu kembali membawa anggur dan menyerahkannya kepada tuannya.

"Mubarak, anggur ini masam rasanya, tolong carikan yang manis!" kata tuannya setelah memakan anggur itu.

Mubarak segera pergi, tak lama kemudian ia kembali dengan anggur lain. Anggur itu dimakan oleh tuannya.

"Bagaimana kamu ini, aku suruh petik anggur yang manis, tapi lagi-lagi kamu memberiku anggur masam, padahal kamu telah dua tahun tinggal di kebun ini," tegur tuannya dengan perasaan kesal.

"Tuanku, aku tidak bisa membedakan anggur yang manis dengan yang masam, karena kamu mempekerjakan aku di kebun ini hanya sebagai penjaga. Sejak tinggal di sini aku belum pernah merasakan sebutir anggur pun, bagaimana mungkin aku dapat membedakan yang manis dari yang masam?" jawabnya.

Tuannya tertegun mendengar jawaban Mubarak. Ia seakan-akan memikirkan sesuatu. Kemudian pulanglah ia ke rumah.

Pemilik kebun itu memiliki seorang anak gadis. Banyak pedagang kaya telah melamar anak gadisnya.

Sesampainya dirumah, ia berkata kepada istrinya, "Aku telah menemukan calon suami anak kita."

"Siapa dia?" tanya istrinya.

"Mubarak, budak yang menjaga kebun."

"Bagaimana kamu ini?! Masa puteri kita hendak kamu nikahkan dengan seorang budak hitam yang tebal bibirnya. Kalau pun kita rela, belum tentu anak kita sudi menikah dengan budak itu."

"Coba saja sampaikan maksudku ini kepadanya, aku lihat budak itu sangat wara' dan takut kepada Allah."

Kemudian sang istri pergi menemui anak gadisnya, "Ayahmu akan menikahkanmu dengan seorang budak bernama Mubarak. Aku datang untuk meminta persetujuanmu."

349

Page 350: Mix of Islamic Story

"Ibu, jika kalian berdua telah setuju, aku pun setuju. Siapakah yang mampu memperhatikanku lebih tulus daripada kedua orang tuaku? Lalu mengapa aku harus tidak setuju?"

Sang ayah yang kaya raya itu kemudian menikahkan anak gadisnya dengan Mubarak. Dari pernikahan ini, lahirlah Abdullah bin Mubarak.

Quthbul Irsyad Abdullah bin Alwi Al-Haddad dalam qosidah Ainiyah-nya memuji Ibnul Mubarak. (I:78)

Habib Muhammad bin Hadi bin Hasan bin Abdurrahman Asseqaf, Tuhfatul Asyraf, Kisah dan Hikmah

* * * * *

4. Kita Ini Pengikut Siapa

Para salaf kita sangat tekun mengamalkan sunah dan salat malam. Habib Segaf bin Muhammad Assegaf berkata, "Aku tidak pernah meninggalkan qiyamullail sejak usia 7 tahun." Dalam Risalatul Qusyairiyah seorang saleh berkata, "Sejak usia 3 tahun, aku tidak pernah meninggalkan qiyamullail."

Di masa kanak-kanaknya, Abu Yazid Al-Busthami belajar mengaji Quran pada seorang guru. Suatu saat ia sampai pada firman Allah : "Hai orang yang berselimut, bangunlah (untuk salat) di malam hari, kecuali sedikit (dari padanya), yaitu seperduanya atau kurangi sedikit dari seperdua itu." (QS Al-Muzzammil, 73:1-3)

Sepulangnya dari belajar, ia bertanya kepada ayahnya, "Ayah, siapakah orang yang diperintahkan oleh Allah untuk bangun malam?" "Anakku, beliau adalah Nabi Muhammad SAW. Aku dan kamu tidak mampu meneladani perbuatan beliau," jawab ayahnya. Abu Yazid terdiam.

Pada pelajaran berikutnya, ia membaca ayat: Dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersamamu. (QS Al-Muzzammil, 73:20)

Sepulangnya dari belajar, ia bertanya lagi kepada ayahnya.

"Siapakah yang bangun malam bersama Nabi SAW?"

350

Page 351: Mix of Islamic Story

"Anakku, mereka adalah sahabat-sahabat beliau."

"Ayah, jika kita tidak seperti nabi dan tidak pula seperti sahabat-sahabat beliau, lalu kita ini seperti siapa?"

Mendengar ucapan ini, tergeraklah hati sang ayah untuk bangun malam. Hari itu juga, ia mulai salat malam. Si kecil Abu Yazid ikut bangun.

"Tidurlah anakku, engkau kan masih kecil," bujuk ayahnya.

"Ayah, ijinkanlah aku salat bersama ayah, kalau tidak, aku akan mengadukan ayah kepada Tuhanku," jawabnya.

"Tidak demi Allah, aku tidak ingin kamu mengadukan aku kepada Tuhanmu. Mulai malam ini salatlah bersamaku."

Abu Yazid selalu bermujahadah hingga ia mencapai kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Pernah diriwayatkan bahwa suatu hari ia berkata, "Barangsiapa mengetahui namaku dan nama ayahku akan masuk surga." Nama Abu Yazid dan ayahnya adalah Thoifur bin Isa.

Tingkat ketekunan

menentukan derajat ketinggian.

Siapa ingin kemuliaan

janganlah tidur malam.

Barang siapa bersungguh-sungguh, ia akan memperoleh yang diinginkan. Barangsiapa mengetuk pintu, ia akan masuk. Barang siapa menempuh perjalanan, ia akan sampai dan akan menganggap kecil apa yang telah dikorbankan.

Penuntut ilmu hendaknya bangun sebelum fajar, walaupun hanya setengah jam sebelumnya. Jika ia bangun setelah fajar, maka setan telah kencing di telinganya. Dan barang siapa telinganya dikencingi setan, ia akan memulai harinya dengan perasaan malas. Syeikh Ahmad bin Hajar berkata bahwa setan benar-benar telah mengencingi telinga orang itu, namun ia tidak wajib menyucikannya karena kejadian itu bersifat batiniah.

Habib Muhammad bin Hadi bin Hasan bin Abdurrahman Asseqaf, Tuhfatul Asyraf, Kisah dan Hikmah

351

Page 352: Mix of Islamic Story

* * * * *

5. Doa Untuk Si Mayit

Dalam perjalanannya menuju mesjid, Iring-iringan jenazah melewati seorang badui. Pemandangan ini membuat si badui merenung sejenak.

"Aku akan ikut sholatkan jenazah itu agar bila aku mati nanti orang juga tak segan menyolatkan aku," pikir si badui.

Ia lalu mengikuti iringan jenazah itu memasuki mesjid. Setelah menyolatkan, ia kembali mengurus kerjaannya.Malam harinya sang imam mimpi bertemu dengan si mayit. Ia tampak sangat bahagia.

"Bagaimana keadaanmu," tanya sang imam."Alhamdulillah, Allah telah mengampuni dosa-dosaku berkat doa si badui."

Keesokan harinya sang imam mencari si Badui. Setelah bertemu, ia bertanya, "Doa apa yang kau baca sewaktu sholat jenazah kemarin."

"Aku tidak membaca apa-apa," kata si Badui. "Semalam aku mimpi bertemu dengan mayit yang kita sholatkan kemarin. Ia bercerita bahwa Allah telah mengampuni dosa-dosanya berkat doamu."

"Aku tidak berdoa apa-apa. Aku hanya berkata : Ya Alloh, sekarang ia adalah tamu-Mu. Kalau tamuku, tentu akan kusembelihkan seekor kambing."

* * * * *

6. Siapa Yang Lebih Parah ?

Seorang santri mendatangi rumah seorang Kyai di Kampung yang terkenal amat mumpuni dalam ilmu hadits. Tetapi saat ia memasuki rumahkyai dan duduk di ruang tamu, timbullah banyak pertanyaan dalam pikirnya mengapa banyak gambar tertempel di dinding, mulai dari gambar presiden dan wapresnya, hingga gambar keluarganya.

"Wah, kyai ini konon ahli hadits, tetapi kok tidak mengamalkan hadits" pikir santri "Saya harus mempertanyakan masalah ini dengan kritis".

352

Page 353: Mix of Islamic Story

Melihat sang tamu duduk termenung, kyai bertanya " Nak , apa yang kamu pikirkan ?"

"Saya tuh heran kyai, anda konon dikenal sebagai ahli hadits, tetapi mengapa anda masih menempelkan foto-foto itu ?" tanya santri sambilmenunjuk ke arah dinding ." Bukankah itu menyalahi apa yang dinyatakan Nabi ? " Tanya santri lagi.

Alih-alih langsung memberikan jawaban terhadap pertanyaan sang santri, Kyai dengan roman muka kaget dan kebingungan, melakukan gerakan seperti mencari-cari sesuatu dari saku baju kokonya, tetapi ia tidak menemukan sesuatu, ia pun mencari-cari sesuatu dari dompetnya, tetapi juga tidak ada. Santri melihat Kyai dengan wajah bertanya-tanya.

Kyai memanggil pelayannya dan meminta agar istri Kyai mengambilkan uang Rp 50.000, karena ia teringat harus membayar upah kerja kepada tukang.

Saat mendengar alasan kyai yang sibuk mencari-cari sesuatu, Santri berkata , " Oh pak Kyai, kalau begitu, tak usahlah risau, biar ini saya talangi dulu" kata Santri sambil menanggalkan kopiah hitamnya, kemudian mengambil selembar Senyuman HMS dari lipatan di kopiahnya.

Dengan muka ceria sang Kyai, menerima uang Rp 50.000 itu memandangi gambar HMSnya, kemudian memandang ke dinding, lalu berkata, " Wah... nak Santri, menjawab pertanyaan anda tentang haditsmemasang gambar, saya sih tidak separah anda, saya hanya memasangdi dinding dan itupun dhohir terlihat orang lain. Sementara anda menempatkan gambar HMS secara khusus, teramat pribadi, dan bahkan di tempat sangat mulia di atas kepala anda ".

* * * * *

7. Membuka Pintu Sorga

Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abi Thalib pulang lebih sore menjelang asar. Fatimah binti Rasulullah menyabut kedatangan suaminya yang sehari suntuk mencari rezeki dengan sukacita. Siapa tahu Ali membawa uang lebih banyak karena kebutuhan di rumah makin besar.

353

Page 354: Mix of Islamic Story

Sesudah melepas lelah, Ali berkata kepada Fatimah. "Maaf sayangku, kali ini aku tidak membawa uang sepeserpun. "Fatimah menyahut sambil tersenyum, "Memang yang mengatur rezeki tidak duduk di pasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu adalah Allah Ta'ala."

"Terima kasih," jawab Ali.

Matanya memberat lantaran istrinya begitu tawakal. Padahal persediaan dapur sudah ludes sama sekali. Toh Fatimah tidak menunjukan sikap kecewa atau sedih. Ali lalu berangkat ke masjid untuk menjalankan salat berjama'ah.

Sepulang dari Sholat, di jalan ia dihentikan oleh seorang tua. "Maaf anak muda, betulkah engkau Ali anaknya Abu Thalib?"

Áli menjawab heran. "Ya betul. Ada apa, Tuan?''

Orang tua itu merogoh kantungnya seraya menjawab, "Dahulu ayahmu pernah kusuruh menyamak kulit. Aku belum sempat membayar ongkosnya, ayahmu sudah meninggal. Jadi, terimalah uang ini, sebab engkaulah ahli warisnya."Dengan gembira Ali mengambil haknya dari orang itu sebanyak 30 dinar.Tentu saja Fatimah sangat gembira memperoleh rezeki yang tidak di sangka-sangka ketika Ali mencerita- kan kejadian itu. Dan ia menyuruh membelanjakannya semua agar tidak pusing-pusing lagi merisaukan keperluan sehari-hari. Ali pun bergegas berangkat ke pasar.

Sebelum masuk ke dalam pasar, ia melihat seorang fakir menadahkan tangan, "Siapakah yang mau menghutangkan hartanya untuk Allah, bersedekahlah kepada saya, seorang musafir yang kehabisan bekal di perjalanan."

Tanpa pikir panjang lebar, Ali memberikan seluruh uangnya kepada orang itu. Pada waktu ia pulang dan Fatimah keheranan melihat suaminya tidak membawa apa-apa, Ali menerangkan peristiwa yang baru saja dialaminya. Fatimah, masih dalam senyum, berkata, "Keputusan kanda adalah yang juga akan saya lakukan seandainya saya yang mengalaminya. Lebih baik kita menghutangkan harta kepada Allah daripada bersifat bakhil yang di murkai-Nya, dan menutup pintu surga buat kita."

* * * * *

8. Tobatnya Kaum Nabi Musa as.

354

Page 355: Mix of Islamic Story

Nabi Musa pernah menghadap Tuhannya Azza Wajalla untuk memohon agar Dia berkenan menerima tobat kaumnya dari penyembahan anak sapi. Lalu Allah SWT berfirman, "Wahai Musa! Tidak ada tobat bagi mereka kecuali mereka membunuh diri mereka sendiri." Nabi Musa pun segera kembali pada kaumnya dan berkata, "Wahai kaumku! Sesungguhnya Allah enggan menerima tobat kalian hingga kamu membunuh dirimu sendiri." Karena, memang begitulah cara kalian bertobat. "Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu."( Baca QS: Al-Baqarah:54) Yakni Pencipta kamu. Mereka berkata, "Hai Musa! Kami siap untuk bersabar menerima perintah Allah Azza Wajalla. Karena, kaummu telah menyesali atas semua perbuatan mereka."

Nabi Musa as lalu mengangkat janji dari mereka untuk bersabar menghadapi kamatian. Mereka pun menyatakan setuju. Keesokan harinya mereka siap berkumpul di halaman rumah-rumah mereka. Setiap keluarga berada dalam kelompok masing-masing. Kemudian Musa memerintahkan orang-orang yang tidak pernah menyembah anak sapi dari Bani Israil untuk membawa pedang dan menebas siapa saja yang ia jumpai. Mereka pun berjalan di tempat-tempat berkumpul seraya berkata, "Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada orang yang tidak bangkit dari duduknya, tidak mengangkat pandangannya, dan tidak mengadakan perlawanan dengan tangan ataupun kakinya, sehingga Allah menuntaskan hukuman-Nya."

Mereka pun membunuh siapa saja yang mereka temui, hingga ada orang laki-laki dari Bani Israil yang mendatangi kaumnya yang sedang duduk di halaman rumah-rumah mereka lalu berkata, "Sesungguhnya mereka adalah saudara-saidara kamu juga yang datang kepada kamu yang masing-masing membawa pedang terhunus. Maka takutlah kamu kepada Allah dan bersabarlah, karena sesungguhnya laknat Allah dan malaikat-malaikat-Nya akan ditimpakan atas siapa saja yang berdiri atau membela diri dengan tangan atau kakinya." Mereka pun menjawab, "Amin."

Kaum itu berkata ketika mereka diperintahkan agar sebagian mereka membunuih sebagian yang lain, "Ya Rasulullah, bagaimana kami tega membunuh para orang tua kami, anak-anak dan saudara-saudara kami?" Lalu Allah menurunkan kegelapan atas mereka sehingga mereka tidak bisa melihat orang-orang di sekelilingnya. Maka pada saat itulah mereka melakukan perintah pembunuhan itu. Kemudian mereka bertanya, "Hai Musa! Apakah tanda-tanda tobat kami?" Musa berkata, "Pedang-pedang dan senjata-senjata kalian akan terhenti, tidak mau membunuh, dan diangkat kembali kegelapan dari kamu."

355

Page 356: Mix of Islamic Story

Mereka terus melakukan pembunuhan hingga darah mencapai jubah dan menggenangi mereka.

Terdengarlah jeritan anak-anak memanggil Nabi Musa, "Ya Musa! Ampun! Ampun!" Mendengar itu Musa pun lalu menangis mengadu kepada Allah Azza Wajalla, maka Allah SWT menurunkan rahmat-Nya, lalu terhentilah senjata-senjata mereka. Nabi Musa segera berseru, "Cukup, tinggalkanlah saudara-saudaramu, karena sesungguhnya rahmat Allah telah turun!"

Seketika lenyaplah kegelapan dari mereka dan tampaklah mayat-mayat disana-sini. Ibn Abbas berkata, "Mereka yang terbunuh adalah para syuhada sedang yang masih hidup telah mendapat ampunan Allah SWT"

* * * * *

9. Nabi Sulaiman Dan Semut

Sulaiman bin Daud adalah satu-satunya Nabi yang memperoleh keistimewaan dari Allah SWT sehingga bisa memahami bahasa binatang. Dia bisa bicara dengan burung Hud Hud dan juga bisa memahami bahasa semut. Dalam Al-Quran surah An Naml, ayat 18-26 adalah contoh dari sebagian ayat yang menceritakan akan keistimewaan Nabi yang sangat kaya raya ini. Firman Allah, Dan Sulaiman telah mewarisi Daud dan dia berkata, hai manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu karunia yang nyata.

Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan) sehingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut, hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.

Maka Nabi Sulaiman tersenyum dengan tertawa karena mendengar perkataan semut itu. Katanya, Ya Rabbi, limpahkan kepadaku karunia untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku; karuniakan padaku hingga boleh mengerjakan amal soleh yang Engkau ridhai; dan masukkan aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang soleh. (An-Naml: 16-19)

356

Page 357: Mix of Islamic Story

Menurut sejumlah riwayat, pernah suatu hari Nabi Sulaiman as bertanya kepada seekor semut, Wahai semut! Berapa banyak engkau perolehi rezeki dari Allah dalam waktu satu tahun? Sebesar biji gandum, jawabnya.

Kemudian, Nabi Sulaiman memberi semut sebiji gandum lalu memeliharanya dalam sebuah botol. Setelah genap satu tahun, Sulaiman membuka botol untuk melihat nasib si semut. Namun, didapatinya si semut hanya memakan sebagian biji gandum itu. Mengapa engkau hanya memakan sebagian dan tidak menghabiskannya? tanya Nabi Sulaiman. Dahulu aku bertawakal dan pasrah diri kepada Allah, jawab si semut. Dengan tawakal kepada-Nya aku yakin bahwa Dia tidak akan melupakanku. Ketika aku berpasrah kepadamu, aku tidak yakin apakah engkau akan ingat kepadaku pada tahun berikutnya sehingga boleh memperoleh sebiji gandum lagi atau engkau akan lupa kepadaku. Karena itu, aku harus tinggalkan sebagian sebagai bekal tahun berikutnya.

Nabi Sulaiman, walaupun ia sangat kaya raya, namun kekayaannya adalah nisbi dan terbatas. Yang Maha Kaya secara mutlak hanyalah Allah SWT semata-mata. Nabi Sulaiman, meskipun sangat baik dan kasih, namun yang Maha Baik dan Maha Kasih dari seluruh pengasih hanyalah Allah SWT semata. Dalam diri Nabi Sulaiman tersimpan sifat terbatas dan kenisbian yang tidak dapat dipisahkan; sementara dalam Zat Allah sifat mutlak dan absolut.

Bagaimanapun kayanya Nabi Sulaiman, dia tetap manusia biasa yang tidak boleh sepenuhnya dijadikan tempat bergantung. Bagaimana kasihnya Nabi Sulaiman, dia adalah manusia biasa yang menyimpan kedaifan-kedaifannya tersendiri. Hal itu diketahui oleh semut Nabi Sulaiman. Karena itu, dia masih tidak percaya kepada janji Nabi Sulaiman ke atasnya. Bukan karena khuatir Nabi Sulaiman akan ingkar janji, namun khuatir Nabi Sulaiman tidak mampu memenuhinya lantaran sifat manusiawinya. Tawakal atau berpasrah diri bulat-bulat hanyalah kepada Allah SWT semata, bukan kepada manusia.

* * * * *

10. Terkena Api Di Kuburan

Diceritakan dari Ibnu Hajar bahwa serombongan orang dari kalangan Tabi'in pergi berziarah ke rumah Abu Sinan. Baru sebentar mereka di rumah itu, Abu Sinan telah mengajak mereka untuk berziarah ke rumah jirannya. "Mari ikut

357

Page 358: Mix of Islamic Story

saya ke rumah jiran untuk mengucapkan ta'ziah atas kematian saudaranya." kata Abu Sinan kepada tetamunya.

Sesampainya di sana, mereka mendapati saudara si mati senantiasa menangis karana terlalu sedih. Para tetamu telah berusaha menghibur dan membujuknya agar jangan menangis, tapi tidak berhasil. "Apakah kamu tidak tahu bahwa kematian itu suatu perkara yang mesti dijalani oleh setiap orang?" tanya para tetamu. "Itu aku tahu. Akan tetapi aku sangat sedih karena memikirkan siksa yang telah menimpa saudaraku itu." jawabnya. "Apakah engkau mengetahui perkara yang ghaib?" "Tidak. Akan tetapi ketika aku menguburkannya dan meratakan tanah di atasnya telah terjadi sesuatu yang menakutkan. Ketika itu orang-orang telah pulang, tapi aku masih duduk di atas kuburnya. Tiba-tiba terdengar suara dari dalam kubur "Ah....ah....Mereka tinggalkan aku seorang diri menanggung siksa. Padahal aku mengerjakan puasa dan sholat". Jeritan itu betul-betul membuatku menangis karena kasihan. Aku coba menggali kuburnya semula karena ingin tahu apa yang sudah terjadi di dalamnya. Ternyata kuburan itu telah penuh dengan api dan di leher si mayat ada rantai dari api. Karena kasihan kepada saudara, aku coba untuk melepaskan rantai itu dari lehernya. Apabila aku hulurkan tangan untuk membukanya, tanganku terbakar."

Lelaki itu menunjukkan tangannya yang masih hitam dan mengelupas kulitnya karena bekas api dari dalam kubur kepada tetamu. Dia meneruskan ceritanya: "Aku terus menimbun kubur itu seperti semula dan pulang dengan segera. Bagaimana kami tidak akan menangis apabila mengingati keadaan itu?" "Apa yang biasa dilakukan oleh saudaramu ketika di dunia?" tanya teman-teman Abu Sinan. "Dia tidak mengeluarkan zakat hartanya." jawabnya.

Dengan jawaban ini, teman-teman Abu Sinan membuat kesimpulan tentang kebenaran ayat Suci Al-Quran surah Ali Imran yang artinya: "Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Ali Imran, 180)

* * * * *

11. Azab Kaum Nasrani

358

Page 359: Mix of Islamic Story

Abdullah berkata, Saya mendengar Abu Burdah menceritakan kepada Umar bin Abdul Aziz dari ayahnya Abu Musa al-Asy'ari, dia berkata, Rasulullah saw. Bersabda, "Jika hari kiamat tiba, maka para nabi dan umatnya diseru. Maka diserulah Isa. Allah telah menuturkan nikmat yang telah dianugerahkan kepadanya dan Isa pun mengakuinya. Allah berfirman, "Hai Isa putra Maryam, ingatlah akan nikmat-Ku yang diberikan kepadamu dan kepada ibumu.' Kemudian Allah berfirman, `Adakah kamu mengatakan kepada manusia, `Jadikanlah aku dan ibuku dua tuhan selain Allah." Isa menolak bahwa dirinya mengatakan demikian. Lalu ditampilkan kaum Nasrani dan ditanya. Maka mereka menjawab, `Benar, Isa menyuruh kami berbuat demikan.' Nabi bersabda, `Maka rambut Isa menjadi panjang. Lalu setiap malaikat memegang sehelai rambut kepala dan bulu tubuh Isa. Kemudian Isa menjadikan kaum Nasrani duduk memeluk lutut dihadapan Allah selama seribu tahun sebelum ditegakkan hujjah yang mengalahkan mereka, diangkat ke tiang salib dan digiring ke neraka,'

"Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib-gaib".Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan) nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (al-Maa-idah:116-118)

* * * * *

12. Hidangan

359

Page 360: Mix of Islamic Story

Abu Ja'far bin Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa dia menceritakan tentang Isa. Isa berkata kepada Bani Israel, "Maukah kamu berpuasa tiga hari karena Allah. Kemudian, jika kamu memohon sesuatu kepada-Nya, niscaya Dia memberi apa yang kamu pinta, sebab pahala orang yang beramal itu bagi orang yang beramal karena Dia." Mereka pun melakukannya, lalu berkata, "Hai pengajar kebaikan, kamu mengatakan kepada kami bahwa pahala orang yang beramal itu diberikan kepada orang yang beramal karena Dia, kamu pun menyuruh kami berpuasa selama tiga hari lalu kami melakukannya, dan tidaklah kami bekerja pada seseorang selama 30 hari melainkan dia memberi kami makanan tatkala persediaan makanan kami habis. Apakah Tuhanmu mampu menurunkan hidangan dari langit?"

Maka Isa berkata, "Bertakwalah kepada Allah, jika kamu merupakan orang-orang yang beriman." Mereka berkata, "Kami ingin memakannya sehingga hati kami menjadi tenteram dan kami pun yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, lalu kami akan menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu."Isa putra Maryam berdoa. "Ya Allah Tuhan kami, turunkanlah suatu hidangan dari langit yang akan menjadi tanda yang menunjukkan kekuasaan-Mu; anugerahkanlah rezeki kepada kami dan Engkaulah pemberi rezeki yang paling utama."

Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu. Barangsiapa diantara kamu kamu yang kafir sesudah itu, maka sesungguhnya Aku akan mengazabnya dengan suatu azab yang belum pernah Kutimpakan kepada seorang makhluk pun." Ibnu Abbas melanjutkan: maka malaikat terbang membawa hidangan dari langit. Hidangan itu berisi tujuh jenis ikan dan tujuh jenis roti. Malaikat meletakkannya di hadapan mereka. Orang yang terakhir memakannya seperti halnya orang yang pertama memakannya.

Demikian pula kisah ini diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas.Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ammar bin Yasir dari Nabi saw, beliau bersabda, "Hidangan itu diturunkan dari langit. Ia berisikan roti dan daging. Mereka diperintahkan supaya jangan berkhianat dan menyisakan untuk esok. Lalu mereka berkhianat dan menyimpannya. Maka mereka dialih rupakan menjadi kera dan babi."

(Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: "Hai Isa putra Maryam, bersediakah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?" Isa menjawab: "Bertakwalah kepada Allah jika betul-betul kamu orang yang beriman".Mereka berkata; "kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu".

360

Page 361: Mix of Islamic Story

Isa putra Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah Pemberi rezeki Yang Paling Utama".

Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, barang siapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorang pun di antara umat manusia".( al-Maa-idah:112-115)

* * * * *

13. Orang Beriman

Imam Ahmad meriwayatkan dari Jarir bin Adullah dia berkata, "Kami pergi bersama Rasulullah SAW. Setelah kami meninggalkan Madinah, tiba-tiba ada seorang penunggang menuju ke arah kami. Rasulullah SAW bersabda, Sepertinya penunggang itu ada keperluan kepadamu.? Akhirnya, tibalah penunggang itu pada kami seraya memberi salam. Kami pun menjawab salamnya. Rasulullah SAW. Bertanya kepadanya, Dari mana engkau? Dia menjawab, "Dari istriku, anakku, dan keluargaku. Beliau bertanya, Hendak ke mana kamu? Dia menjawab, Hendak menemui Rasulullah. Beliau bersabda, Kamu telah menjumpainya. Dia berkata, Ajarkanlah kepadaku apakah iman itu? Beliau bersabda, Hendaklah kmau bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, bahwa Muhammad merupakan Rasul Allah, kamu pun harus mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan beribadah haji ke Baitullah. Dia berkata, Sungguh aku mengakui "

Jarir melanjutkan, "Kemudian kaki depan unta orang itu masuk ke dalam lubang tikus yang besar sehingga unta pun terperosok, demikia pula orang itu terjatuh dengan kepala terbentur hingga ia mati. Maka Rasulullah bersabda, Saya harus menolong orang itu! Maka Amar bin Yasir dan Hudzaifah bin al-Yaman meloncat untuk memburu Nabi saw. Lalu keduanya mendudukkan beliau seraya berkata, Ya Rasulullah, orang itu sudah meninggal. "

Jarir berkata, "Maka Rasulullah berpaling dari kedua sahabat itu, lalu bersabda kepada keduanya, Apakah kamu berdua tidak melihat keberpalinganku

361

Page 362: Mix of Islamic Story

dari orang itu? Sungguh saya melihat dua malaikat menyuapkan buah surga ke mulut orang itu sehingga tahulah saya bahwa dia mati dalam keadaan lapar! Kemudian Rasulullah SAW. Bersabda, Orang ini termasuk orang-orang yang disifati Allah dalam firman-Nya,”

Orang-orang yang beriman dan mereka tidak mencampurkan keimanannya dengan kezaliman. Kemudian beliau melanjutkan, Bawalah saudaramu itu! Maka kami pun membawanya ke air, memandikannya, melumurinya dengan obat, mengafaninya, dan membawanya ke kubur.

Lalu, datanglah Rasulullah SAW. Kemudian beliau duduk di pinggir kubur dan bersabda, Buatlah lahad (relung di lubang kubur) dan jangan membuat galian di tengah-tengah, sebab lahad itu untuk umat Islam sedang lubang di tengah untuk agama lain."

* * * * *

14. Amal Buruk

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Abu Marzuq, "Tatkala oang kafir atau orang jahat keluar dari kuburnya, dia bertemu dengan sosok paling buruk dan bau yang paling busuk. Orang kafir bertanya, Siapa kamu? Sosok itu menjawab, Apakah kamu tidak mengenal saya? Si kafir menjawab, Demi Allah, saya tidak mengenalmu karena Allah memburukkan wajahmu dan membusukkan baumu. Sosok itu menjawab, Aku adalah amalmu yang buruk itu. Demikianlah, dahulu ketika didunia aku merupakan amal yang buruk dan busuk. Selama kamu menunggangiku ketika di dunia, selama itu pula aku menempel denganmu. " Itulah maksud firman Allah, "Sedang mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya."(al-An aam:31)

* * * * *

15. Tobatnya Al-Qass

362

Page 363: Mix of Islamic Story

Al-Qass adalah orang yang paling baik ibadahnya di mata penduduk Mekkah. Pada suatu hari dia bertemu dengan Sallamah, gadis pinangan orang Quraisy. Lalu al-Qass mendengar nyanyiannya dan berhenti untuk mendengarkannya.

Pada saat itulah majikan gadis itu melihat al-Qass dan berkata, "Maukah Anda masuk untuk mendengarkannya?" Al-Qass pura-pura tidak mau sampai gadis itu mengizinkannya. Al-Qass berkata, "Tempatkan saya di tempat yang sepi agar saya tidak dapat melihat dia dan dia tidak melihatku" Kemudian al-Qass masuk dan gadis itu pun menyanyi. Gadis itu tertarik kepadanya. Lalu majikannya menawarkan kepada al-Qass untuk berkenalan dengannya, tetapi al-Qass tidak mau. Pada suatu hari gadis itu berkata kepadanya, "Sungguh aku mencintaimu." Al-Qass menjawab, "Saya juga mencintaimu." Gadis itu berkata, "Aku ingin sekali mengecup bibirmu." Al-Qass berkata, "Saya juga." Gadis itu berkata, "Saya ingin menempelkan dadaku ke dadamu." Al-Qass menjawab, "Saya juga." Gadis itu berkata, "Lalu mengapa Anda tidak melakukannya? Sungguh tempat ini benar-benar sepi."

Al-Qass menjawab, "Saya mendengar Allah berfirman yang artinya : Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. (QS: az-Zukhruf:67)

Saya tidak ingin kasih sayang antara diriku dan dirimu berubah menjadi permusuhan di hari kiamat."

Lalu gadis itu berkata, "Wahai al-Qass! Apakah Tuhanku dan Tuhanmu tidak menerima kita kalau bertobat kepadanya? Al-Qass menjawab, "Ya! Tetapi saya tidak aman dari kematian yang datang dengan tiba-tiba." Kemudain al-Qass berdiri dan kedua matanya mengeluarkan air mata. Setelah itu dia tidak pernah kembali lagi ke tempat itu dan beribadahlah dia seperti sedia kala.

* * * * *

16. Keutamaan Al-Fatihah

Nama-nama lain Al-Fatihah : Fatihatul-Kitab, Ummul Kitab, Ummul-Qur'an, as-Sab'ul-Matsani, al-Qur'anul-`Azhim,asy-Syifa, dan Assaul-Qur'an.

363

Page 364: Mix of Islamic Story

Imam Ahmad bin Hambal r.a. meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dia berkata, "Rasulullah SAW menemui Ubai bin Ka'ab, namun dia sedang shalat. Rasul berkata, `Hai Ubai.' Maka Ubai melirik, namun tidak menyahut. Nabi berkata, `Hai Ubai!' Lalu Ubai mempercepat shalatnya, kemudian beranjak menemui Rasulullah SAW Sambil berkata, `Asalamu'alaika, ya Rasulullah.' Rasul menjawab, `Wa'alaikassalam. Hai Ubai, mengapa kamu tidak menjawab ketika kupanggil?' Ubai menjawab, `Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku sedang shalat.'

Nabi bersabda, `Apakah kamu tidak menemukan dalam ayat yang diwahyukan Allah Ta'ala kepadaku yang menyatakan, `Penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila menyeru kamu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu.' (al-Anfal:24)

Ubai menjawab, `Ya Rasulullah, saya menemukan dan saya tidak akan mengulangi hal itu.' Rasul bersabda, `Sukakah kamu bila kuajari sebuah surat yang tidak diturunkan surat lain yang serupa dengannya di dalam Taurat, Injil, Zabur dan al-Furqan?' Ubai menjawab, `Saya suka, wahai Rasulullah.'

Rasulullah SAW Bersabda, `Sesungguhnya aku tidak mau keluar dari pintu ini sebelum aku mengajarkannya.' Ubai berkata, `Kemudian Rasulullah memegang tanganku sambil bercerita kepadaku. Saya memperlambat jalan karena khawatir beliau akan sampai di pintu sebelum menuntaskan pembicaraannya. Ketika kami sudah mendekati pintu, aku berkata, `Ya Rasulullah, surat apakah yang janjikan itu?' Beliau bertanya, `Apa yang kamu baca dalam shalat?' Ubai berkata, `Maka aku membacakan Ummul-Qur'an kepada beliau.'

Beliau bersabda, `Demi yang jiwaku dalam genggaman-Nya, Allah tidak menurunkan surat yang setara dengan itu baik dalam Taurat, Injil, Zabur, maupun al-Furqan. Ia merupakan tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang.'

"Muslim meriwayatkan dalam sahihnya dan Nasa'I meriwayatkan dalam sunannya dengan sanad dari Ibnu, dia berkata, "Suatu ketika Rasulullah SAW (sedang duduk) dan di sisinya ada Jibril. Tiba-tiba jibril mendengar suara dari atas. Maka dia mengarahkan pandangannya ke langit, lalu berkata, `Inilah pintu langit dibukakan, padahal sebelumnya tidak pernah.' Ibnu Abbas berkata, "Gembirakanlah (umatmu) dengan dua cahaya. Sungguh keduanya diberikan lepadamu dan tidak pernah diberikan kepada seorang nabi pun sebelummu, yaitu Fatihatul-Kitab dan beberapa ayat terakhir surat al-Baqarah. Tidakkah Anda membaca satu hurufpun darinya melainkan Anda akan diberi (pahalanya).'"

364

Page 365: Mix of Islamic Story

* * * * *

17. Jamil Butsainah

Nama lengkapnya adalah Jamil bin Adullah bin Muammar al-Udzri, sedangkan nama panggilannya Abu Umar. Penyair yang terkenal dengan kisah cintanya di kalangan bangsa Arab ini sangat mencintai salah seorang gadis dari kabilahnya, Yatsinah. Dari sini tersebarlah cerita tentang cinta keduanya. Syair-syair mengalir begitu lembut, kebanyakan bertemakan cinta dan kasih sayang, kebanggaan, serta lukisan keindahan dan kecantikan wanita. Ia wafat pada tahun 82 H.

Az-Zubair bin Bakkar telah meriwayatkan dari Abbas bin Sahl as-Sa'idi bahwa menemui Jamil menjelang wafatnya. Saat itu Jamil bertanya kepadanya, "Wahai saudaraku, apa pendapatmu tentang seseorang yang belum pernah minum khamr sedikitpun. Ia pun tidak berzina ataupun mencuri dan tidak pernah membunuh sesama. Ia benar-benar bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah?" Abbas bin Sahl menjawab, "saya kira orang itu akan selamat dari siksa neraka dan saya berharap ia masuk ke dalam surga. Siapakah orang itu, wahai Jamil?" tanya Abbas. Jamil menjawab, "Akulah orangnya." Abbas terperangah mendengar jawaban Jamil, lalu katanya lagi, "Allahu Akbar!

Sungguh saya sama sekali tidak mengira kalau engkau tidak pernah melakukan itu semua. Bukankah engkau selama dua puluh tahun banyak melukiskan tentang keindahan tubuh wanita, seperti Yatsinah, dalam syair-syairmu?" Jamil menjawab, "Biarlah aku tidak mendapatkan syafa'at dari Nabi Muhammad SAW Di akhirat kelak seandainya aku pernah meletakkan tanganku pada diri beliau dengan sesuatu yang meragukan. Sesungguhnya kini aku berada pada hari pertama dari hari-hari akhirat dan hari terakhir dari kehidupan dunia." jawab Jamil dengan sunguh-sungguh. Dan tak lama kemudian ia pun wafat.

* * * * *

18. Banyaklah Berzikir

365

Page 366: Mix of Islamic Story

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. Ia berkata bahwa Rasulullah SAW Bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT memiliki malaikat-malaikat yang berkeliling di jalan-jalan guna mencari hamba ahli berzikir. Jika mereka mendapati kaum yang selalu berzikir kepada Allah SWT, mereka menyerunya, `Serukanlah kebutuhan kalian.' Kemudian mereka membawanya dengan sayap-sayapnya ke atas langit bumi. Lalu mereka ditanya oleh Rabb-nya (Dia Maha Mengetahui), `Apa yang dikatakan oleh hamba-hamba-Ku?' Para malaikat menjawab, `Mereka menyucikan dan mengagungkan Engkau, memuji dan memuliakan Engkau.' Allah berfirman, `Apakah mereka melihat-Ku?' Para malaikat menjawab, `Tidak, demi Allah, mereka tidak melihat-Mu.' Allah berfirman, `Bagaimana kalau mereka melihat Aku?' Para malaikat berkata, `Kalau mereka melihat-Mu, tentunya ibadah mereka akan bertambah, tambah menyucikan dan memuliakan Engkau.' Allah SWT berfirman, `Apa yang mereka minta?' Para malaikat berkata, `Mereka memohon surga kepada-Mu.' Allah berfirman, `Apakah mereka pernah melihatnya?' Para malaikat berkata, `Tidak, demi Allah, mereka tidak pernah melihatnya.' Allah SWT berfirman, `Bagaimana kalau mereka melihatnya?' Para malaikat berkata, `Kalau mereka melihatnya, niscaya mereka akan semakin berhasrat serta tamak dalam memohon dan memintanya.' Allah SWT berfirman, `Pada apa mereka memohon perlindungan?' Para malaikat berkata, `Mereka memohon perlindungan dari neraka-Mu.' Allah SWT berfirman, `Apakah mereka pernah melihatnya?' Para malaikat berkata, `Kalau mereka melihatnya, niscaya mereka akan semakin berlari menjauhinya dan semakin takut.' Allah SWT berfirman, `Kalian Aku jadikan saksi bahwa Aku telah mengampuni mereka.'

Salah seorang dari malaikat itu berkata, `Di dalam kelompok mereka terdapat si Fulan yang bukan bagian dari mereka. Ia datang ke sana hanya untuk suatu keperluan.' Allah SWT berfirman, `Anggota majelis itu tidak menyengsarakan orang yang duduk bergabung dalam majelis mereka.'"

* * * * *

19. Paku Di Tiang

Beberapa ketika yang silam, ada seorang ikhwah yang mempunyai seorang anak lelaki bernama Mat. Mat membesar menjadi seorang yang lalai menunaikan suruhan agama. Meskipun telah berbuih ajakan dan nasihat, suruhan dan perintah dari ayahnya agar Mat Sholat, puasa dan lain-lain amal kebajikan,

366

Page 367: Mix of Islamic Story

dia tetap meninggalkannya. Sebaliknya amal kejahatan pula yang menjadi kebiasaannya.

Kaki judi, kaki botol, dan seribu satu macam jenis kaki lagi menjadi kemegahannya. Suatu hari ikhwah tadi memanggil anaknya dan berkata, "Mat, kau ni terlalu sangat lalai dan berbuat kemungkaran. Mulai hari ini aku akan pacakkan satu paku tiang di tengah halaman rumah kita. Setiap kali kau berbuat satu kejahatan, maka aku akan benamkan satu paku ke tiang ini. Dan setiap kali kau berbuat satu kebajikan, sebatang paku akan kucabut keluar dari tiang ini."

Bapanya berbuat sepertimana yang dia janjikan, dan setiap hari dia akan memukul beberapa batang paku ke tiang tersebut. Kadang-kadang sampai berpuluh paku dalam satu hari. Jarang-jarang benar dia mencabut keluar paku dari tiang.

Hari bersilih ganti, beberapa purnama berlalu, dari musim ribut tengkujuh berganti kemarau panjang. Tahun demi tahun beredar. Tiang yang berdiri megah di halaman kini telah hampir dipenuhi dengan tusukan paku-paku dari bawah sampai ke atas. Hampir setiap permukaan tiang itu dipenuhi dengan paku-paku. Ada yang berkarat lepat dek karena hujan dan panas. Setelah melihat keadaan tiang yang bersusukan dengan paku-paku yang menjijikkan pandangan mata, timbullah rasa malu. Maka dia pun berazamlah untuk memperbaiki dirinya. Mulai detik itu, Mat mulai sholat. Hari itu saja lima butir paku dicabut ayahnya dari tiang. Besoknya sholat lagi ditambah dengan sunat-sunatnya. Lebih banyak lagi paku tercabut. Hari berikutnya Mat tinggalkan sisa-sisa maksiat yang melekat. Maka semakin banyaklah tercabut paku-paku tadi. Hari demi hari, semakin banyak kebaikan yang Mat lakukan dan semakin banyak maksiat yang ditinggal, hingga akhirnya hanya tinggal sebatang paku yang tinggal melekat di tiang.

Maka ayahnyapun memanggil anaknya dan berkata: "Lihatlah anakku, ini paku terakhir, dan akan aku cabutkannya keluar sekarang. Tidakkah kamu gembira?" Mat merenung pada tiang tersebut, tapi disetelah rasa gembira sebagai yang disangkakan oleh ayahnya, dia mula menangis teresak-esak. "Kenapa anakku?" tanya ayahnya, "aku menyangkakan tentunya kau gembira karena semua paku-paku tadi telah tiada. "Dalam nada yang sayu Mat mengeluh, "Wahai ayahku, sungguh benar katamu, paku-paku itu telah tiada, tapi aku bersedih parut-parut lubang dari paku itu tetap kekal ditiang, bersama dengan karatnya."

Rakan yang dimuliakan, Dengan dosa-dosa dan kemungkaran yang seringkali diulangi hinggakan menjadi suatu kebiasaan, kita mungkin boleh mengatasinya, atau secara beransur-ansur menghapuskannya, tapi ingatlah

367

Page 368: Mix of Islamic Story

bahwa parut-parutnya akan kekal. Dari itu, bilamana kita menyadari diri ini melakukan suatu kemungkaran, ataupun sedang diambang pintu kebiasaan yang buruk, maka berhentilah serta-merta. Karena setiap kali kita bergelimang dalam kemungkaran, maka kita telah membenamkan sebilah paku lagi yang akan meninggalkan parut pada jiwa kita, meskipun paku itu kita cabut kemudiannya. Apatah lagi kalau kita biarkan ianya berkarat dalam diri ini sebelum dicabut. Lebih-lebih lagilah kalau dibiarkan berkarat dan tak dicabut. Wassalam.

* * * * *

20. Andaikata Lebih Panjang Lagi

Seperti yang telah biasa dilakukannya ketika salah satu sahabatnya meninggal dunia Rosulullah mengantar jenazahnya sampai ke kuburan. Dan pada saat pulangnya disempatkannya singgah untuk menghibur dan menenangkan keluarga almarhum supaya tetap bersabar dan tawakal menerima musibah itu. Kemudian Rosulullah berkata, "tidakkah almarhum mengucapkan wasiat sebelum wafatnya?" Istrinya menjawab, saya mendengar dia mengatakan sesuatu diantara dengkur nafasnya yang tersengal-sengal menjelang ajal"

"Apa yang di katakannya?"

"saya tidak tahu, ya Rosulullah, apakah ucapannya itu sekedar rintihan sebelum mati, ataukah pekikan pedih karena dasyatnya sakaratul maut. Cuma, ucapannya memang sulit dipahami lantaran merupakan kalimat yang terpotong-potong."

"Bagaimana bunyinya?" desak Rosulullah.

Istri yang setia itu menjawab,"suami saya mengatakan "Andaikata lebih panjang lagi....andaikata yang masih baru....andaikata semuanya...." hanya itulah yang tertangkap sehingga kami bingung dibuatnya. Apakah perkataan-perkataan itu igauan dalam keadaan tidak sadar, ataukah pesan-pesan yang tidak selesai?"

Rosulullah tersenyum. "sungguh yang diucapkan suamimu itu tidak keliru,"ujarnya.

Kisahnya begini. pada suatu hari ia sedang bergegas akan ke masjid untuk melaksanakan shalat jum'at. Ditengah jalan ia berjumpa dengan orang buta yang bertujuan sama. Si buta itu tersaruk-saruk karena tidak ada yang menuntun.

368

Page 369: Mix of Islamic Story

Maka suamimu yang membimbingnya hingga tiba di masjid. Tatkala hendak menghembuskan nafas penghabisan, ia menyaksikan pahala amal sholehnya itu, lalu iapun berkata "andaikan lebih panjang lagi".Maksudnya, andaikata jalan ke masjid itu lebih panjang lagi, pasti pahalanya lebih besar pula.

Ucapan lainnya ya Rosulullah?"tanya sang istri mulai tertarik.

Nabi menjawab,"adapun ucapannya yang kedua dikatakannya tatkala, ia melihat hasil perbuatannya yang lain. Sebab pada hari berikutnya, waktu ia pergi ke masjid pagi-pagi, sedangkan cuaca dingin sekali, di tepi jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil, hampir mati kedinginan. Kebetulan suamimu membawa sebuah mantel baru, selain yang dipakainya. Maka ia mencopot mantelnya yang lama, diberikannya kepada lelaki tersebut. Dan mantelnya yang baru lalu dikenakannya. Menjelang saat-saat terakhirnya, suamimu melihat balasan amal kebajikannya itu sehingga ia pun menyesal dan berkata, "Coba andaikan yang masih yang kuberikan kepadanya dan bukan mantelku yang lama, pasti pahalaku jauh lebih besar lagi". Itulah yang dikatakan suamimu selengkapnya.

Kemudian, ucapannya yang ketiga, apa maksudnya, ya Rosulullah?" tanya sang istri makin ingin tahu. Dengan sabar Nabi menjelaskan, "ingatkah kamu pada suatu ketika suamimu datang dalam keadaan sangat lapar dan meminta disediakan makanan? Engkau menghidangkan sepotong roti yang telah dicampur dengan daging. Namun, tatkala hendak dimakannya, tiba-tiba seorang musyafir mengetuk pintu dan meminta makanan. Suamimu lantas membagi rotinya menjadi dua potong, yang sebelah diberikan kepada musyafir itu. Dengan demikian, pada waktu suamimu akan nazak, ia menyaksikan betapa besarnya pahala dari amalannya itu. Karenanya, ia pun menyesal dan berkata ' kalau aku tahu begini hasilnya, musyafir itu tidak hanya kuberi separoh. Sebab andaikata semuanya kuberikan kepadanya, sudah pasti ganjaranku akan berlipat ganda. Memang begitulah keadilan Tuhan. Pada hakekatnya, apabila kita berbuat baik, sebetulnya kita juga yang beruntung, bukan orang lain. Lantaran segala tindak-tanduk kita tidak lepas dari penilaian Allah. Sama halnya jika kita berbuat buruk. Akibatnya juga akan menimpa kita sendiri. Karena itu Allah mengingatkan: "kalau kamu berbuat baik, sebetulnya kamu berbuat baik untuk dirimu. Danjika kamu berbuat buruk, berarti kamu telah berbuat buruk atas dirimu pula."(surat Al Isra':7)

* * * * * * * *

Kisah Tsabit Bin Ibrahim

369

Page 370: Mix of Islamic Story

Seorang lelaki yang saleh bernama Tsabit bin Ibrahim sedang berjalan di pinggiran kota Kufah. Tiba-tiba dia melihat Sebuah apel jatuh keluar pagar sebuah kebun buah-buahan. Melihat apel yang merah ranum itu tergeletak di tanah membuat air liur Tsabit terbit, apalagi di hari yang panas dan tengah kehausan. Maka tanpa berpikir panjang dipungut dan dimakannyalah buah apel yang lezat itu. akan tetapi baru setengahnya di makan dia teringat bahwa buah itu bukan miliknya dan dia belum mendapat ijin pemiliknya. Maka ia segera pergi kedalam kebun buah-buahan itu hendak menemui pemiliknya agar menghalalkan buah yang telah dimakannya.

Di kebun itu ia bertemu dengan seorang lelaki. Maka langsung saja dia berkata, "Aku sudah makan setengah dari buah apel ini. Aku berharap Anda menghalalkannya". Orang itu menjawab, "Aku bukan pemilik kebun ini. Aku Khadamnya yang ditugaskan merawat dan mengurusi kebunnya". Dengan nada menyesal Tsabit bertanya lagi, "Dimana rumah pemiliknya? Aku akan menemuinya dan minta agar dihalalkan apel yang telah kumakan ini." Pengurus kebun itu memberitahukan, "Apabila engkau ingin pergi kesana maka engkau harus menempuh perjalan sehari semalam". Tsabit bin Ibrahim bertekad akan pergi menemui si pemilik kebun itu. Katanya kepada orang tua itu, "Tidak mengapa. Aku akan tetap pergi menemuinya, meskipun rumahnya jauh. Aku telah memakan apel yang tidak halal bagiku karena tanpa seijin pemiliknya. Bukankah Rasulullah SAW sudah memperingatkan kita lewat sabdanya : "Siapa yang tubuhnya tumbuh dari yang haram, maka ia lebih layak menjadi umpan api neraka"

Tsabit pergi juga ke rumah pemilik kebun itu, dan setiba di sana dia langsung mengetuk pintu. Setelah si pemilik rumah membukakan pintu, Tsabit langsung memberi salam dengan sopan, seraya berkata," Wahai tuan yang pemurah, saya sudah terlanjur makan setengah dari buah apel tuan yang jatuh ke luar kebun tuan. Karena itu maukah tuan menghalalkan apa yang sudah kumakan itu ?" Lelaki tua yang ada dihadapan Tsabit mengamatinya dengan cermat. Lalu dia berkata tiba-tiba, "Tidak, aku tidak bisa menghalalkannya kecuali dengan satu syarat." Tsabit merasa khawatir dengan syarat itu karena takut ia tidak bisa memenuhinya. Maka segera ia bertanya, "Apa syarat itu tuan ?" Orang itu menjawab, "Engkau harus mengawini putriku !"

Tsabit bin Ibrahim tidak memahami apa maksud dan tujuan lelaki itu, maka dia berkata, "Apakah karena hanya aku makan setengah buah apelmu yang keluar dari kebunmu, aku harus mengawini putrimu ?" Tetapi pemilik kebun itu tidak menggubris pertanyaan Tsabit. Ia malah menambahkan, katanya, "Sebelum

370

Page 371: Mix of Islamic Story

pernikahan dimulai engkau harus tahu dulu kekurangan-kekurangan putriku itu. Dia seorang yang buta, bisu, dan tuli. Lebih dari itu ia juga seorang yang lumpuh!"

Tsabit amat terkejut dengan keterangan si pemilik kebun. Dia berpikir dalam hatinya, apakah perempuan seperti itu patut dia persunting sebagai istri gara-gara setengah buah apel yang tidak dihalalkan kepadanya? Kemudian pemilik kebun itu menyatakan lagi, "Selain syarat itu aku tidak bisa menghalalkan apa yang telah kau makan !"

Namun Tsabit kemudian menjawab dengan mantap, "Aku akan menerima pinangannya dan perkawinanya. Aku telah bertekad akan mengadakan transaksi dengan Allah Rabbul 'alamin. Untuk itu aku akan memenuhi kewajiban-kewajiban dan hak-hakku kepadanya karena aku amat berharap Allah selalu meridhaiku dan mudah-mudahan aku dapat meningkatkan kebaikan-kebaikanku di sisi Allah Ta'ala".

Maka pernikahan pun dilaksanakan. Pemilik kebun itu menghadirkan dua saksi yang akan menyaksikan akad nikah mereka. Sesudah perkawinan usai, Tsabit dipersilahkan masuk menemui istrinya. Sewaktu Tsabit hendak masuk kamar pengantin, dia berpikir akan tetap mengucapkan salam walaupun istrinya tuli dan bisu, karena bukankah malaikat Allah yang berkeliaran dalam rumahnya tentu tidak tuli dan bisu juga. Maka iapun mengucapkan salam ,"Assalamu'alaikum..." Tak dinyana sama sekali wanita yang ada dihadapannya dan kini resmi jadi istrinya itu menjawab salamnya dengan baik. Ketika Tsabit masuk hendak menghampiri wanita itu , dia mengulurkan tangan untuk menyambut tangannya . Sekali lagi Tsabit terkejut karena wanita yang kini menjadi istrinya itu menyambut uluran tangannya. Tsabit sempat terhentak menyaksikan kenyataan ini.

"Kata ayahnya dia wanita tuli dan bisu tetapi ternyata dia menyambut salamnya dengan baik. Jika demikian berarti wanita yang ada dihadapanku ini dapat mendengar dan tidak bisu. Ayahnya juga mengatakan bahwa dia buta dan lumpuh tetapi ternyata dia menyambut kedatanganku dengan ramah dan mengulurkan tangan dengan mesra pula", Kata Tsabit dalam hatinya. Tsabit berpikir, mengapa ayahnya menyampaikan berita-berita yang bertentangan dengan yang sebenarnya ? Setelah Tsabit duduk di samping istrinya , dia bertanya, "Ayahmu mengatakan kepadaku bahwa engkau buta. Mengapa ?" Wanita itu kemudian berkata, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah melihat apa-apa yang diharamkan Allah".

Tsabit bertanya lagi, "Ayahmu juga mengatakan bahwa engkau tuli. Mengapa?"

371

Page 372: Mix of Islamic Story

Wanita itu menjawab, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah mau mendengar berita dan cerita orang yang tidak membuat ridha Allah. Ayahku juga mengatakan kepadamu bahwa aku bisu dan lumpuh, bukan ?"

Tanya wanita itu kepada Tsabit yang kini sah menjadi suaminya. Tsabit mengangguk perlahan mengiyakan pertanyaan istrinya. Selanjutnya wanita itu berkata, "aku dikatakan bisu karena dalam banyak hal aku hanya menggunakan lidahku untuk menyebut asma Allah Ta'ala saja. Aku juga dikatakan lumpuh karena kakiku tidak pernah pergi ke tempat-tempat yang bisa menimbulkan kegusaran Allah Ta'ala".

Tsabit amat bahagia mendapatkan istri yang ternyata amat saleh dan wanita yang memelihara dirinya. Dengan bangga ia berkata tentang istrinya, "Ketika kulihat wajahnya... Subhanallah , dia bagaikan bulan purnama di malam yang gelap". Tsabit dan istrinya yang salihah dan cantik itu hidup rukun dan berbahagia. Tidak lama kemudian mereka dikaruniai seorang putra yang ilmunya memancarkan hikmah ke seluruh penjuru dunia. Itulah Al Imam Abu Hanifah An Nu'man bin Tsabit.

* * * * * * * *

Sang Sufi

Tersebutlah seorang penganut tasawuf bernama Nidzam al-Mahmudi. Ia tinggal di sebuah kampung terpencil, dalam sebuah gubuk kecil. Istri dan anak-anaknya hidup dengan amat sederhana. Akan tetapi, semua anaknya berpikiran cerdas dan berpendidikan. Selain penduduk kampung itu, tidak ada yang tahu bahwa ia mempunyai kebun subur berhektar-hektar dan perniagaan yang kian berkembang di beberapa kota besar. Dengan kekayaan yang diputar secara mahir itu ia dapat menghidupi ratusan keluarga yang bergantung padanya. Tingkat kemakmuran para kuli dan pegawainya bahkan jauh lebih tinggi ketimbang sang majikan. Namun, Nidzam al-Mahmudi merasa amat bahagia dan damai menikmati perjalanan usianya.

Salah seorang anaknya pernah bertanya, `Mengapa Ayah tidak membangun rumah yang besar dan indah? Bukankah Ayah mampu?""Ada beberapa sebab mengapa Ayah lebih suka menempati sebuah gubuk kecil," jawab sang sufi yang tidak terkenal itu. "Pertama, karena betapa pun besarnya rumah kita, yang kita butuhkan ternyata hanya tempat untuk duduk dan berbaring. Rumah besar sering menjadi penjara bagi penghuninya. Sehari-harian

372

Page 373: Mix of Islamic Story

ia Cuma mengurung diri sambil menikmati keindahan istananya. Ia terlepas dari masyarakatnya. Dan ia terlepas dari alam bebas yang indah ini. Akibatnya ia akan kurang bersyukur kepada Allah."

Anaknya yang sudah cukup dewasa itu membenarkan ucapan ayahnya dalam hati. Apalagi ketika sang Ayah melanjutkan argumentasinya, "Kedua, dengan menempati sebuah gubuk kecil, kalian akan menjadi cepat dewasa. Kalian ingin segera memisahkan diri dari orang tua supaya dapat menghuni rumah yang lebih selesa. Ketiga, kami dulu cuma berdua, Ayah dan Ibu. Kelak akan menjadi berdua lagi setelah anak-anak semuanya berumah tangga. Apalagi Ayah dan Ibu menempati rumah yang besar, bukankah kelengangan suasana akan lebih terasa dan menyiksa?"

Si anak tercenung. Alangkah bijaknya sikap sang ayah yang tampak lugu dan polos itu. Ia seorang hartawan yang kekayaannya melimpah. Akan tetapi, keringatnya setiap hari selalu bercucuran. Ia ikut mencangkul dan menuai hasil tanaman. Ia betul-betul menikmati kekayaannya dengan cara yang paling mendasar. Ia tidak melayang-layang dalam buaian harta benda sehingga sebenarnya bukan merasakan kekayaan, melainkan kepayahan semata-mata. Sebab banyak hartawan lain yang hanya bisa menghitung-hitung kekayaannya dalam bentuk angka-angka. Mereka hanya menikmati lembaran-lembaran kertas yang disangkanya kekayaan yang tiada tara. Padahal hakikatnya ia tidak menikmati apa-apa kecuali angan-angan kosongnya sendiri.

Kemudian anak itu lebih terkesima tatkala ayahnya meneruskan, "Anakku, jika aku membangun sebuah istana anggun, biayanya terlalu besar. Dan biaya sebesar itu kalau kubangunkan gubuk-gubuk kecil yang memadai untuk tempat tinggal, berapa banyak tunawisma/gelandangan bisa terangkat martabatnya menjadi warga terhormat? Ingatlah anakku, dunia ini disediakan Tuhan untuk segenap mahkluknya. Dan dunia ini cukup untuk memenuhi kebutuhan semua penghuninya. Akan tetapi, dunia ini akan menjadi sempit dan terlalu sedikit, bahkan tidak cukup, untuk memuaskan hanya keserakahan seorang manusia saja."

* * * * * * * *

Kisah Pohon Apel

Suatu masa dahulu, terdapat sebatang pohon apel yang amat besar. Seorang anak lelaki begitu gemar bermain-main di sekitar pohon apel ini setiap

373

Page 374: Mix of Islamic Story

hari. Dia memanjat pohon tersebut, memetik serta memakan apel sepuas-puas hatinya, dan adakalanya dia beristirahat lalu terlelap di dahan pohon apel tersebut. Anak lelaki tersebut begitu menyayangi tempat permainannya. Pohon apel itu juga menyukai anak tersebut.

Masa berlalu... anak lelaki itu sudah besar dan menjadi seorang remaja. Dia tidak lagi menghabiskan masanya setiap hari bermain di sekitar pohon apel tersebut. Namun begitu, suatu hari dia datang kepada pohon apel tersebut dengan wajah yang sedih. "Marilah bermain-mainlah di sekitarku," ajak pohon apel itu." Aku bukan lagi anak-anak, aku tidak lagi senag bermain dengan engkau," jawab remaja itu." Aku ingin sebuah mainan. Aku perlukan uang untuk membelinya," tambah remaja itu dengan nada yang sedih. Lalu pohon apel itu berkata, "

Kalau begitu, petiklah apel-apel yang ada padaku. Juallah untuk mendapatkan uang. Dengan itu, kau dapat membeli permainan yang kauinginkan."

Remaja itu dengan gembiranya memetik semua apel dipohon itu dan pergi dari situ. Dia tidak kembali lagi selepas itu. Pohon apel itu merasa sedih. Masa berlalu...Suatu hari, remaja itu kembali. Dia semakin dewasa.

Pohon apel itu merasa gembira. "Marilah bermain-mainlah di sekitarku," ajak pohon apel itu."Aku tiada waktu untuk bermain. Aku terpaksa bekerja untuk mendapatkan uang. Aku ingin membina rumah sebagai tempat perlindungan untuk keluargaku. Maukah kau menolongku?" Tanya anak itu."

Maafkan aku. Aku tidak mempunyai rumah. Tetapi kau boleh memotong dahan-dahanku yang besar ini dan kaubuatlah rumah daripadanya." Pohon apel itu memberikan cadangan. Lalu, remaja yang semakin dewasa itu memotong kesemua dahan pohon apel itu dan pergi dengan gembiranya. Pohon apel itu pun turut gembira tetapi kemudiannya merasa sedih karena remaja itu tidak kembali lagi selepas itu.

Suatu hari yang panas, seorang lelaki datang menemui pohon apel itu. Dia sebenarnya adalah anak lelaki yang pernah bermain-main dengan pohon apel itu. Dia telah matang dan dewasa. "Marilah bermain-mainlah di sekitarku," ajak pohon apel itu." Maafkan aku, tetapi aku bukan lagi anak lelaki yang suka bermain-main di sekitarmu. Aku sudah dewasa. Akumempunyai cita-cita untuk belayar. Malangnya, aku tidak mempunyai perahu. Maukah kau menolongku?" tanya lelaki itu."

Aku tidak mempunyai perahu untuk diberikan kepada kau. Tetapi kau boleh memotong batang pohon ini untuk dijadikan perahu. Kau akan dapat belayar dengan gembira," kata pohon apel itu. Lelaki itu merasa amat gembira

374

Page 375: Mix of Islamic Story

dan menebang batang pohon apel itu. Dia kemudiannya pergi dari situ dengan gembiranya dan tidak kembali lagi selepas itu. Namun begitu, pada suatu hari, seorang lelaki yang semakin dimakan usia, datang menuju pohon apel itu. Dia adalah anak lelaki yang pernah bermain di sekitar pohon apel itu."

Maafkan aku. Aku tidak ada apa-apa lagi untuk diberikan kepada kau. Aku sudah memberikan buahku untuk kau jual, dahanku untuk kau buat rumah, batangku untuk kau buat perahu. Aku hanya ada tunggul dengan akar yang hampir mati..." kata pohon apel itu dengan nada pilu."

Aku tidak mau apelmu karena aku sudah tiada bergigi untuk memakannya, aku tidak mau dahanmu karena aku sudah tua untuk memotongnya, aku tidak mau batang pohonmu karena aku berupaya untuk belayar lagi, aku merasa lelah dan ingin istirahat," jawab lelaki tuaitu."

Jika begitu, istirahatlah di perduku," kata pohon apel itu. Lalu lelaki tua itu duduk beristirahat di perdu pohon apel itu dan beristirahat. Mereka berdua menangis kegembiraan.

Tersebut. Sebenarnya, pohon apel yang dimaksudkan didalam cerita itu adalah kedua-dua ibu bapak kita. Bilakita masih muda, kita suka bermain dengan mereka. Ketika kita meningkat remaja, kita perlukan bantuan mereka untuk meneruskan hidup. Kita tinggalkan mereka, dan hanya kembali meminta pertolongan apabila kita didalam kesusahan. Namun begitu, mereka tetap menolong kita dan melakukan apa saja asalkan kita bahagia dan gembira dalam hidup. Anda mungkin terfikir bahwa anak lelaki itu bersikap kejam terhadap pohon apel itu, tetapi fikirkanlah, itu hakikatnya bagaimana kebanyakan anak-anak masa kini melayani ibu bapak mereka. Hargailah jasa ibu bapak kepada kita. Jangan hanya kita menghargai mereka semasa menyambut hari ibu dan hari bapa setiap tahun.

* * * * * * * *

Janda Jelata

Seorang janda tua pernah mengundang saya untuk selamatan di rumahnya. Perempuan yang sudah nenek-nenek itu saya tahu mata pencahariannya hanya berdagang kue keliling kampung yang hasilnya tidak seberapa. Ia hidup sendirian di Jakarta, tanpa sanak keluarga. Dan ia tinggal di emperan rumah oang lain atas kebaikan hati si tuan rumah. Hari itu, selepas salat Jum'at ia ingin mengadakan syukuran. Saya pun segera datang tepat pada

375

Page 376: Mix of Islamic Story

waktunya. Tidak berapa lama kemudian datang pula ketua RT, imam masjid, dan seorang merbotnya. Disusul dengan kehadiran si tuan rumah yang selama bertahun-tahun memberikan emperan rumahnya untuk ditempati.

Sudah setengah jam saya tunggu yang lainnya tidak ada yang datang lagi. Jadi saya tanya, "Masih ada yang ditunggu Nek?" Nenek itu menggeleng, "Tidak ada, Ustaz. Yang saya undang hanya lima orang, termasuk Ustaz. Maklum, tempatnya sempit."

Saya tersentuh. Orang kecil ini masih juga ingin mengadakan syukuran kepada Allah dalam ketidakberdayaannya, sementara banyak orang lain yang rumahnya besar-besar tidak pernah diinjak tetangganya untuk selamatan. "Apa tujuan syukuran ini, Nek?" saya bertanya pula." Begini, Ustaz," jawab si nenek. "Saya bersyukur kepada Allah karena sejak bulan depan saya bisa mengontrak kamar ini, sebulan tiga ribu rupiah. Tadinya tuan rumah menolak, tidak mau menerima uang saya. Tapi akhirnya ia tidak keberatan, sehingga utang budi saya tidak terlalu berat."

Masya Allah. Alangkah mulianya hati nenek itu. Ia yang sebetulnya masih perlu disedekahi, tidak mau membebani orang lain tanpa imbalan. Dan alangkah mulianya pula si tuan rumah yang tidak mau mengecewakan hati seoang nenek yang ingin terbebas dari perasaan bergantung pada orang lain. Oleh KH. A Arroisi

* * * * * * * *

Wanita Jelata

Seorang gubernur pada zaman Khalifah Al-Mahdi, pada suatu hari mengumpulkan sejumlah tetangganya dan menaburkan uang dinar dihadapan mereka. Semuanya saling berebutan memunguti uang itu dengan suka cita. Kecuali seorang wanita kumal, berkulit hitam dan berwajah jelek. Ia terlihat diam saja tidak bergerak, sambil memandangi para tetangganya yang sebenarnya lebih kaya dari dirinya, tetapi berbuat seolah-olah mereka orang-orang yang kekurangan harta.

Dengan keheranan sang Gubernur bertanya, "Mengapa engkau tidak ikut memunguti uang dinar itu seperti tetangga engkau?"

Janda bermuka buruk itu menjawab, "Sebab yang mereka cari uang dinar sebagai bekal dunia. Sedangkan yang saya butuhkan bukan dinar

376

Page 377: Mix of Islamic Story

melainkan bekal akhirat."

"Maksud engkau?" tanya sang Gubernur mulai tertarik akan kepribadian perempuan itu."

Maksud saya, uang dunia sudah cukup. Yang masih saya perlukan adalah bekal akhirat, yaitu salat, puasa dan zikir. Sebab perjalanan di dunia amat pendek dibanding dengan pengembaraan di akhirat yang panjang dan kekal."

Dengan jawaban seperti itu, sang Gubernur merasa telah disindir tajam. Ia insaf, dirinya selama ini hanya sibuk mengumpulkan harta benda dan melalaikan kewajiban agamanya. Padahal kekayaannya melimpah ruah, tak kan habis dimakan keluarganya sampai tujuh keturunan. Sedangkan umurnya sudah di atas setengah abad, dan Malaikat Izrail sudah mengintainya.

Akhirnya sang Gubernur jatuh cinta kepada perempuan lusuh yang berparas hanya lebih bagus sedikit dari monyet itu. Kabar itu tersebar ke segenap pelosok negeri. Orang-orang besar tak habis pikir, bagaimana seorang gubernur bisa menaruh hati kepada perempuan jelata bertampang jelek itu.

Maka pada suatu kesempatan, diundanglah mereka oleh Gubernur dalam sebuah pesta mewah. Juga para tetangga, trmasuk wanita yang membuat heboh tadi. Kepada mereka diberikan gelas crystal yang bertahtakan permata, berisi cairan anggur segar. Gubernur lantas memerintah agar mereka membanting gelas masing-masing. Semuanya terbengong dan tidak ada yang mau menuruti perintah itu. Namun, tiba-tiba terdengar bunyi berdenting, pertanda ada orang gila yang melaksanakan perintah itu. Itulah si perempuan berwajah buruk. Di kakinya pecahan gelas berhamburan sampai semua orang tampak terkejut dan keheranan. Gubernur lalu bertanya, "Mengapa kaubanting gelas itu?"

Tanpa takut wanita itu menjawab, "Ada beberapa sebab. Pertama, dengan memecahkan gelas ini berarti berkurang kekayaan Tuan. Tetapi, menurut saya hal itu lebih baik daripada wibawa Tuan berkurang lantaran perintah Tuan tidak dipatuhi."

Gubernur terkesima. Para tamunya juga kagum akan jawaban yang masuk akal itu.

Sebab lainnya?" tanya Gubernur. Wanita itu menjawab, "Kedua, saya hanya menaati perintah Allah. Sebab di dalam Alquran, Allah memerintahkan agar kita mematuhi Allah, Utusan-Nya, dan para penguasa. Sedangkan Tuan adalah penguasa, atau ulil amri, maka dengan segala resikonya saya laksanakan perintah Tuan."

377

Page 378: Mix of Islamic Story

Gubernur kian takjub. Demikian pula paran tamunya. "Masih ada sebab lain?"

Perempuan itu mengangguk dan berkata, "Ketiga, dengan saya memecahkan gelas itu, orang-orang akan menganggap saya gila. Namun, hal itu lebih baik buat saya. Biarlah saya dicap gila daripada tidak melakukan perintah Gubernurnya, yang berarti saya sudah berbuat durhaka. Tuduhan saya gila, akan saya terima dengan lapang dada daripada saya dituduh durhaka kepada penguasa saya. Itu lebih berat buat saya. "Maka ketika kemudian Gubernor yang kematian istri itu melamar lalu menikahi perempuan bertampang jelek dan hitam legam itu, semua yang mendengar bahkah berbalik sangat gembira karena Gubernur memperoleh jodoh seorang wanita yang tidak saja taat kepada suami, tetapi juga taat kepada gubernurnya, kepada Nabinya, dan kepada Tuhannya.

* * * * * * * *

Al-Qamah Dibakar Rasul

Dengan tergopoh-gopoh, isteri Al-Qamah menghadap Rasulullah SAW mengabarkan suaminya sakit keras. Beberapa hari mengalami naza' tapi tak juga sembuh. "Aku sangat kasihan kepadanya ya Rasulullah," ratap perempuan itu. Mendengar pengaduan wanita itu Nabi SAW merasa iba di hati. Beliau lalu mengutus sahabat Bilal, Shuhaib dan Ammar untuk menjenguk keadaan Al-Qamah. Keadaan Al-Qamah memang sudah dalam keadaan koma. Sahabat Bilal lalu menuntunnya membacakan tahlil di telinganya, anehnya seakan-akan mulut Al-Qamah rapat terkunci. Berulang kali dicoba, mulut itu tidak mau membuka sedikitpun. Tiga sahabat itu lalu bergegas pulang melaporkan kepada Rasulullah SAW tentang keadaan Al-Qamah. "Sudah kau coba menalqin di telinganya?" tanya Nabi."Sudah Rasulullah, tetapi mulut itu tetap terbungkam rapat," jawabnya." Biarlah aku sendiri datang ke sana", kata Nabi.

Begitu melihat keadaan Al-Qamah tergolek diranjangnya, Nabi bertanya kepada isteri Al-Qamah : "Masihkah kedua orang tuanya?" tanya Nabi.

"Masih ya Rasulullah," tetapi tinggal ibunya yang sudah tua renta," jawab isterinya."

Di mana dia sekarang?"

"Di rumahnya, tetapi rumahnya jauh dari sini."

378

Page 379: Mix of Islamic Story

Tanpa banyak bicara, Rasulullah SAW lalu mengajak sahabatnya menemui ibu Al-Qamah mengabarkan anaknya yang sakit parah. "Biarlah dia rasakan sendiri", ujar ibu Al-Qamah. "Tetapi dia sedang dalan keadaan sekarat, apakah ibu tidak merasa kasihan kepada anakmu ?" tanya Nabi.

"Dia berbuat dosa kepadaku," jawabnya singkat.

"Ya, tetapi maafkanlah dia. Sudah sewajarnya ibu memaafkan dosa anaknya," bujuk Nabi.

"Bagaimana aku harus memaafkan dia ya Rasulullah jika Al-Qamah selalu menyakiti hatiku sejak dia memiliki isteri," kata ibu itu.

"Jika kau tidak mau memaafkannya, Al-Qamah tidak akan bisa mengucap kalimat syahadat, dan dia akan mati kafir," kata Rasulullah.

"Biarlah dia ke neraka dengan dosanya," jawab ibu itu. Merasa bujukannya tidak berhasil meluluhkan hati ibu itu, Rasulullah lalu mencari kiat lain. Kepada sahabat Bilal Nabi berkata : "Hai bilal, kumpulkan kayu bakar sebanyak-banyaknya," perintah Nabi.

"Untuk apa kayu bakar itu Rasulullah," tanya Bilal keheranan."Akan kugunakan untuk membakar Al-Qamah, dari pada dia hidup tersiksa seperti itu, jika dibakar dia akan lebih cepat mati, dan itu lebih baik karena tak lama menanggung sakit", jawab Rasulullah. Mendengar perkataan Nabi itu, ibu Al-Qamah jadi tersentak. Hatinya luluh membayangkan jadinya jika anak lelaki di bakar hidup-hidup. Ia menghadap Rasulullah sambil meratap, "Wahai Rasulullah, jangan kau bakar anakku," ratapnya. Legalah kini hati Rasulullah karena bisa meluluhkan hati seorang ibu yang menaruh dendam kepada anak lelakinya. Beliau lalu mendatangi Al-Qamah dan menuntunya membaca talkin. Berbeda dengan sebelumnya, mulut Al-Qamah lantas bergerak membacakan kalimat dzikir membaca syahadat seperti yang dituntunkan Nabi. Jiwanya tenang karena dosanya telah diampuni ibu kandungnya. Al-Qamah kemudian menghembuskan nafasnya yang terakhir dengan fasih mengucapkan kalimat syahadat. Ia meninggal dalam keadaan khusnul khatimah. Memang, surga adalah di bawah telapak kaki ibunda.

* * * * * * * *

Pemuda & Ayahnya Yang Berubah Menjadi Keledai

379

Page 380: Mix of Islamic Story

Dalam terik panas mentari yang memancar menyinari tanah Baitul Haram, seorang ulama zuhud yang bernama Muhammad Abdullah al-Mubarak keluar dari rumahnya untuk menunaikan ibadah haji. Di sana dia leka melihat seorang pemuda yang asyik membaca selawat dalam keadaan ihram. Malah di Padang Arafah dan di Mina pemuda tersebut hanya membasahkan lidahnya dengan selawat ke atas Nabi. "Hai saudara," tegur Abdullah kepada pemuda tersebut. "Setiap tempat ada bacaannya tersendiri. Kenapa saudara tidak membanyakkan doa dan sholat sedangkan itu yang lebih dituntut? Saya lihat saudara asyik membaca selawat saja."

"Saya ada alasan tersendiri," jawab pemuda itu. "Saya meninggalkan Khurasan, tanahair saya untuk menunaikan haji bersama ayah saya. Apabila kami sampai di Kufah, tiba-tiba ayah saya sakit kuat. Dia telah menghembuskan nafas terakhir di hadapan saya sendiri. Dengan kain sarung yang ada, saya tutup mukanya. Malangnya, apabila saya membuka semula kain tersebut, rupa ayah saya telah bertukar menjadi keledai. Saya malu. Bagaimana saya mahu memberitahu orang tentang kematian ayah saya sedangkan wajahnya begitu hodoh sekali?

"Saya terduduk di sisi mayat ayah saya dalam keadaan kebingungan. Akhirnya saya tertidur dan bermimpi. Dalam mimpi itu saya melihat seorang pemuda yang tampan dan baik akhlaknya. Pemuda itu memakai tutup muka. Dia lantas membuka penutup mukanya apabila melihat saya dan berkata, "Mengapa kamu susah hati dengan apa yang telah berlaku?" "Maka saya menjawab, "Bagaimana saya tidak susah hati sedangkan dialah orang yang paling saya sayangi?"

"Pemuda itu pun mendekati ayah saya dan mengusap wajahnya sehingga ayah saya berubah wajahnya menjadi seperti sediakala. Saya segera mendekati ayah dan melihat ada cahaya dari wajahnya seperti bulan yang baru terbit pada malam bulan purnama. "Engkau siapa?" tanya saya kepada pemuda yang baik hati itu. "Saya yang terpilih (Muhammad)."

"Saya lantas memegang jarinya dan berkata, "Wahai tuan, beritahulah saya, mengapa peristiwa ini bisa terjadi?" Rahasia selawat 100 kali "Sebenarnya ayahmu seorang pemakan harta riba. Allah telah menetapkan agar orang yang memakan harta riba akan ditukar wajahnya menjadi keledai di dunia dan di akhirat. Allah telah menjatuhkan hukuman itu di dunia dan tidak di akhirat. "

Semasa hayatnya juga ayahmu seorang yang istiqamah mengamalkan selawat sebanyak seratus kali sebelum tidur. Maka ketika semua amalan umatku ditontonkan, malaikat telah memberi tahu keadaan ayahmu kepadaku. Aku telah

380

Page 381: Mix of Islamic Story

memohon kepada Allah agar Dia mengizinkan aku memberi syafaat kepada ayahmu. Dan inilah aku datang untuk memulihkan semula keadaan ayahmu."

* * * * * * * *

Kezaliman Syadad Bin 'Aad

Dikisahkan bahwa `Aad mempunyai dua orang putera, yang pertama bernama Syadid dan yang kedua bernama Syadad. Syadad adalah orang yang suka membaca kitab. Pada suatu ketika ia membaca tentang sifat-sifat syurga, kemudian ia berkata dalam hatinya : "Pada suatu saat nanti aku akan membuat di permukaan bumi ini suatu syurga seperti yang dijelaskan dalam kitab ini."

Pada masa itu seluruh kerajaan berada pada kekuasaannya. Lalu ia mengajak raja-raja bawahannya untuk bermesyuarat dan berkata kepada mereka : "Aku akan membangun syurga seperti yang difirmankan Allah dalam kitab-kitab-Nya. Mereka menjawab : Hal itu terserah kepada tuan hamba, kerajaan ini kepunyaan tuan hamba."

Kemudian ia memerintahkan agar dikumpulkan semua emas dan perak dari Timur hingga ke Barat. Setelah itu ia berkata : "Bangunkanlah untukku syurga dalam masa tiga ratus tahun." Maka berkumpullah segala macam bentuk tukang bangunan. Maka dipilihlah tiga ratus di antara mereka setiap seorang dari tukang tersebut memimpin sebanyak seribu anak buah.

Mereka mengelilingi bumi selama sepuluh tahun, akhirnya mereka menemukan suatu tempat yang paling baik. Ada pohon-pohon, sungai-sungai. Maka mereka pun mulai membangun syurga yang dirancangkan itu satu parsakh demi satu parsakh. Satu parsakh daripada emas dan satu parsakh daripada perak.

Setelah mereka anggap semuanya telah sempurna, lalu mereka alirkan sungai-sungai, mereka dirikan pohon-pohon yang batangnya terbuat daripada perak, cabang dan rantingnya terbuat daripada emas. Dan mereka bangun istana-istana dari mirah delima, dengan dihiasi berbagai permata, seperti intan, berlian dan lain-lain. Kemudian mereka sirami dengan minyak yang paling wangi. Setelah itu baru mereka memberitahukannya kepada Syadad.

Syadad pun bersiap-siap untuk ke sana. Keberangkatan mereka itu selama sepuluh tahun perjalanan. Untuk mewujudkan keinginan Syadad tersebut, raja-raja dan para pembantu mereka telah mengambil emas dan perak daripada rakyat dengan cara paksaan. Sehingga tidak tertinggal sedikit pun emas dan

381

Page 382: Mix of Islamic Story

perak daripada rakyatnya, melainkan yang masih ada pada leher seorang anak, yang beratnya kira-kira satu dirham.

Ketika mereka ingin merampasnya, maka anak itu berkata : "Janganlah tuan ambil emasku ini." Akan tetapi mereka berusaha untuk mengambilnya, dan mereka berkata: "Kami diperintahkan oleh raja untuk mengambilnya." Lalu emas yang sedikit itu mereka paksa mengambilnya daripada leher anak kecil itu.

Maka anak tersebut mengangkat tangan, sambil berdoa: "Wahai Tuhanku, Engkau Maha mengetahui tentang apa yang telah dilakukan oleh orang yang zalim ini terhadap hamba-hamba-Mu yang lemah. Maka tolonglah kami, wahai Zat yang menolong kepada orang-orang yang meminta pertolongan."

Semua malaikat mengaminkan doa anak tersebut. Kemudian Allah SWT mengutus Jibril as. Ketika itu rombongan Syadad telah sampai dekat syurga yang mereka buat. Akan tetapi tiba-tiba Jibril memekik dengan suara yang sangat keras dari atas langit. Maka dalam masa yang singkat mereka semuanya mati, sebelum sempat memasuki syurga tersebut. Firman Allah SWT: "Dan berapa banyak telah Kami binasakan umat-umat sebelum mereka. Adakah kamu melihat seorang pun daripada mereka atau kamu dengar suara mereka samar-samar?" (Maryam: 98)

Dipetik Dari Buku.1001 Durjana - Himpunan Kisah Insan Durhaka

* * * * * * * *

Bersama Seorang Pemuda Penggali Kubur

Diriwayatkan dari Ibnu Hubaiq: Riwayat dari ayahku yang berkata, Yusuf bin Asbath pernah bertemankan seorang pemuda dari Teluk, yang tidak pernah berbincang-bincang dengannya (Yusuf) selama sepuluh tahun. Akan tetapi, Yusuf mengetahui kerisauan dan kecemasan hati pemuda itu dan juga ketekunannya melakukan ibadat pada siang mahupun malam hari. Kepada pemuda itu Yusuf pernah berkata, "Apa sebenarnya pekerjaanmu dahulu, sehingga aku lihat dirimu selalu tertunduk menangis?" "Dahulu aku adalah seorang penggali kubur," jawabnya. "Apa yang pernah kamu lihat saat berada di liang lahat?" tanya Yusuf meminta penjelasan. "Aku melihat rata-rata muka mereka dipalingkan dari arah kiblat, kecuali beberapa orang saja," kata pemuda itu. "Kecuali beberapa orang saja?" tanya Yusuf dengan penuh hairan.

382

Page 383: Mix of Islamic Story

Setelah berkata demikian, Yusuf pun gelisah dan fikirannya tidak tenteram. Oleh itu dia memerlukan obat untuk menyembuhkan kegelisahannya. Ibnu Hubaiq meneruskan ceritanya, "Ayahku berkata: Kami lalu memanggil dokter Sulaiman untuk mengubati Yusuf. Setelah mendapatkan perawatan yang teratur, Yusuf pun sihat kembali seperti sediakala dan dia pun berkata, "Kecuali hanya sedikit saja!" Yusuf terus-menerus mengucapkan demikian, dan lantaran itu dia mendapatkan perawatan terus agar fikirannya normal kembali. Ketika dokter Sulaiman selesai mengobati dan hendak pulang, Yusuf berkata kepada orang-orang yang menungguinya, "Apa yang mesti kalian berikan kepada dokter itu?"

"Dia tidak mengharapkan apa-apa darimu," jawab kami semua.

"Subhanallah! Kalian telah berani mendatangkan doktor kerajaan, akan tetapi, aku tidak memberikan sesuatu pun kepadanya," kata Yusuf.

"Berikan kepadanya uang beberapa dinar!" kata kami kepada Yusuf.

Ambillah ini dan berikan kepadanya serta tolong beritahukan kepadanya bahwa aku tidak memiliki sesuatu pun, kecuali sekadar ini, agar dia tidak berprasangka bahwa aku ini mempunyai harga diri yang lebih rendah daripada para raja," kata Yusuf.

Yusuf kemudian menyerahkan sebuah kantong berisi uang sebanyak lima belas dinar dan diberikannya kepadaku. Selanjutnya kuserahkan uang tersebut kepada dokter Sulaiman atas pertolongannya kepada Yusuf. Sejak peristiwa itu Yusuf akhirnya tekun menganyam tikar dari daun kurma hingga akhir hayatnya. Dan diriwayatkan dari Hubaiq yang mengatakan : Yusuf bin Asbath pernah berkata, "Dari ayahku, aku mendapatkan harta waris berupa tanah seharga lima ratus dinar yang terletak di daerah Kufah. Akan tetapi, pada akhirnya terjadilah perselisihan di antara saudara-saudaraku, karena itu aku meminta pendapat kepada Hasan bin Shaleh. Hasan bin Shaleh lalu berkata kepadaku, "Aku tidak ingin kamu terlibat pertentangan dengan mereka, hanya disebabkan masalah tanah yang akan kita masuki kelak." Demikianlah atas saran Hasan bin Shaleh itu, maka kurelakan tanah itu kepada mereka secara ikhlas karena Allah SWT semata sebab aku menyadari bahwa diriku adalah bagian daripada tanah.

* * * * * * * *

Penduduk Syurga

383

Page 384: Mix of Islamic Story

Di dalam kitab Al-Multaqith diceritakan, bahwa sebagian bangsa Alawiyah ada yang bermukim di daerah Balkha. Ada sebuah keluarga yang terdiri dari sepasang suami isteri dengan beberapa anak wanita mereka. Keadaan keluarga tersebut serba kekurangan.

Ketika suaminya meninggal dunia, isteri beserta anak-anak wanitanya meninggalkan kampung halamannya pergi ke Samarkand untuk menghindari ejekan orang di sekitarnya. Kejadian tersebut berlaku pada musim dingin. Saat mereka telah memasuki kota, si ibu mengajak anak-anaknya singgah di masjid, sementara dirinya pergi untuk mencari sesuap nasi.

Di tengah perjalanan si ibu berjumpa dengan dua kelompok orang, yang satu dipimpin oleh seorang Muslim yang merupakan tokoh di kampung itu sendiri, sedang kelompok satunya lagi dipimpin oleh seorang Majusi, pemimpin kampung itu. Si ibu tersebut lalu menghampiri tokoh tersebut dan menjelaskan mengenai dirinya serta berkata, "Aku mohon agar tuan berkenan memberiku makanan untuk keperluan malam ini!" "Tunjukkan bukti-bukti bahwa dirimu benar-benar bangsa Alawiyah," kata tokoh orang Muslim di kampung itu. "Di kampung tidak ada orang yang mengenaliku," kata ibu tersebut.

Sang tokoh itu pun akhirnya tidak menghiraukannya. Seterusnya dia hendak memohon kepada si Majusi, pemimpin kampung tersebut. Setelah menjelaskan tentang dirinya dengan tokoh kampung, lelaki Majusi lalu memerintahkan kepada salah seorang anggota keluarganya untuk datang ke masjid bersama si ibu itu, akhirnya dibawalah seluruh keluarga janda tersebut untuk tinggal di rumah Majusi yang memberinya pula pelbagai perhiasan serba indah.

Sementara tokoh masyarakat yang beragama Islam itu bermimpi seakan-akan hari Kiamat telah tiba dan panji kebenaran berada di atas kepala Rasulullah SAW. Dia pun sempat menyaksikan sebuah istana tersusun dari zamrud berwarna hijau. Kepada Rasulullah SAW. dia lalu bertanya, "Wahai Rasululah! Milik siapa istana ini?" "Milik seorang Muslim yang mengesakan Allah," jawab baginda. "Wahai Rasulullah, aku pun seorang Muslim," jawabnya. "Coba tunjukkan kepadaku bahwa dirimu benar-benar seorang Muslim yang mengESAkan Allah," sabda Rasulullah SAW. kepadanya. Tokoh di kampung itu pun bingung atas pertanyaan baginda, dan kepadanya Rasulullah SAW. kemudian bersabda lagi, "Di saat wanita Alawiyah datang kepadamu, bukankah kamu berkata kepadanya, "Tunjukkan mengenai dirimu kepadaku!" Karenanya, demikian juga yang harus kamu lakukan, yaitu tunjukkan dahulu mengenai bukti diri sebagai seorang Muslim kepadaku!"

384

Page 385: Mix of Islamic Story

Sesaat kemudian lelaki muslim itu terjaga dari tidurnya dan air matanya pun jatuh berderai, lalu dia memukuli mukanya sendiri. Dia berkeliling kota untuk mencari wanita Alawiyah yang pernah memohon pertolongan kepadanya, hingga dia mengetahui di mana kini wanita tersebut berada.

Lelaki Muslim itu segera berangkat ke rumah orang Majusi yang telah menampung wanita Alawiyah beserta anak-anaknya. "Di mana wanita Alawiyah itu?' tanya lelaki Muslim kepada orang Majusi. "Ada padaku," jawab si Majusi. "Aku sekarang menghendakinya," ujar lelaki Muslim itu. "Tidak semudah itu," jawab lelaki Majusi. "Ambillah wang seribu dinar dariku dan kemudian serahkan mereka padaku," desak lelaki Muslim. "Aku tidak akan melepaskannya. Mereka telah tinggal di rumahku dan dari mereka aku telah mendapatkan berkatnya," jawab lelaki Majusi itu. "Tidak boleh, engkau harus menyerahkannya," ujar lelaki Muslim itu seolah-olah mengugut.

Maka, lelaki Majusi pun menegaskan kepada tokoh Muslim itu, "Akulah yang berhak menentukan apa yang kamu minta. Dan istana yang pernah kamu lihat dalam mimpi itu adalah diciptakan untukku! Adakah kamu mau menunjukkan keislamanmu kepadaku? Demi Allah, aku dan seluruh keluargaku tidak akan tidur sebelum kami memeluk agama Islam di hadapan wanita Alawiyah itu, dan aku pun telah bermimpi sepertimana yang kamu mimpikan, serta Rasulullah SAW. sendiri telah pula bersabda kepadaku, "Adakah wanita Alawiyah beserta anaknya itu padamu?" "Ya, benar," jawabku. "Istana itu adalah milikmu dan seluruh keluargamu. Kamu dan semua keluargamu termasuk penduduk syurga, karena Allah sejak zaman azali dahulu telah menciptakanmu sebagai orang Mukmin," sabda baginda kembali.

* * * * * * * *

Tangisan Isam Bin Yusuf

Dikisahkan bahwa ada seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, dia sangat warak dan sangat khusyuk sholatnya. Namun demikian dia selalu khuatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih baik ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasanya kurang khusyuk.

Pada suatu hari Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Asam dan bertanya: "Wahai Aba Abdurrahman (Nama gelaran Hatim), bagaimanakah caranya tuan Sholat?"

385

Page 386: Mix of Islamic Story

Berkata Hatim: "Apabila masuk waktu sembahyang, aku berwuduk lahir dan batin."

Bertanya Isam: "Bagaimana wuduk batin itu?"

Berkata Hatim: "Wuduk lahir sebagaimana biasa, yaitu membasuh semua anggota wuduk dengan air. Sementara wuduk batin ialah membasuh anggota dengan tujuh perkara : 1. Bertaubat. 2. Menyesali akan dosa yang telah dilakukan. 3. Tidak tergila-gila dengan dunia. 4. Tidak mencari atau mengharapkan pujian dari manusia 5. Meninggalkan sifat bermegah-megahan. 6. Meninggalkan sifat khianat dan menipu. 7. Meninggalkan sifat dengki."

Seterusnya Hatim berkata: "Kemudian aku pergi ke Masjid, kukemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku bayangkan Allah ada di hadapanku, syurga di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku. Dan kubayangkan pula bahwa aku seolah-olah berdiri di atas titian Shiratul Mustaqim' dan aku menganggap bahwa sholatku kali ini adalah sholat terakhir bagiku (karena aku rasa akan mati selepas sholat ini), kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik. Setiap bacaan dan doa dalam sholat ku pahami maknanya, kemudian aku rukuk dan sujud dengan tawaduk (merasa hina), aku bertasyahud (tahiyat) dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersembahyang selama 30 tahun.

Apabila Isam mendengar menangislah ia sekuat-kuatnya karena membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.

* * * * * * * *

Dialog Imam Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah pernah bercerita : "Ada seorang ilmuwan besar dari kalangan bangsa Romawi, tapi ia orang kafir. Ulama-ulama Islam membiarkan saja, kecuali seorang, yaitu Hammad guru Abu Hanifah, oleh karena itu dia segan bila bertemu dengannya. Pada hari kedua, manusia berkumpul di masjid, orang kafir itu naik mimbar dan mau mengadakan tukar pikiran dengan siapa saja, dia hendak menyerang ulama-ulama Islam. Di antara shof-shof masjid

386

Page 387: Mix of Islamic Story

bangun seorang laki-laki muda, dialah Abu Hanifah, dan ketika sudah berada dekat depan mimbar, dia berkata : "Inilah saya, hendak tukar pikiran dengan tuan". Mata Abu Hanifah berusaha untuk menguasai suasana, namun dia tetap merendahkan diri karena mudanya. Namun dia pun angkat bicara : "Katakan pendapat tuan!". Ilmuwan kafir itu heran akan keberanian Abu Hanifah, lalu bertanya : "Masuk akalkah bila dikatakan bahwa ada pertama yang tidak apa-apanya sebelumnya?". "Benar, tahukah tuan tentang hitungan?", tanya Abu Hanifah. "Ya". "Apa itu sebelum angka satu?". "Ia adalah pertama, dan yang paling pertama. Tak ada angka lain sebelum angka satu", jawab sang kafir itu. "Demikian pula Allah SWT". "Di mana Dia sekarang? Sesuatu yang ada mesti ada tempatnya", tanya si kafir tersebut. "Tahukah tuan bagaimana bentuk susu?". "Ya". "Adakah di dalam susu itu keju?". "Ya". "Di mana, di sebelah mana tempatnya keju itu sekarang?", tanya Abu Hanifah. "Tak ada tempat yang khusus. Keju itu menyeluruh meliputi dan bercampur dengan susu!", jawab ilmuwan kafir itu. "Begitu pulalah Allah, tidak bertempat dan tidak ditempatkan", jelas Abu Hanifah. "Ke arah manakah Allah sekarang menghadap? Sebab segala sesuatu pasti punya arah?", tanya orang kafir itu. "Jika tuan menyalakan lampu, ke arah manakah sinar lampu itu menghadap?", tanya Abu Hanifah. "Sinarnya menghadap ke semua arah". "Begitu pulalah Allah Pencipta langit dan bumi". "Ya! Apa yang sedang Allah kerjakan sekarang?". "Tuan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dari atas mimbar, sedangkan saya menjawabnya dari atas lantai. Maka untuk menjawab pertanyaan tuan, saya mohon tuan turun dari atas mimbar dan saya akan menjawabnya di tempat tuan", pinta Abu Hanifah. Ilmuwan kafir itu turun dari mimbarnya, dan Abu Hanifah naik di atas. "Baiklah, sekarang saya akan menjawab pertanyaan tuan. Tuan bertanya apa pekerjaan Allah sekarang?". Ilmuwan kafir mengangguk. "Pekerjaan-Nya sekarang, ialah bahwa apabila di atas mimbar sedang berdiri seorang kafir seperti tuan, Dia akan menurunkannya seperti sekarang, sedangkan apabila ada seorang mu`min di lantai, dengan segera itu pula Dia akan mengangkatnya ke atas mimbar, demikian pekerjaan Allah setiap waktu". Para hadirin puas dan begitu pula orang kafir itu.

* * * * * * * *

Umar Bin Khattab

Seorang pemuda yang gagah perkasa berjalan dengan langkah yang mantap mencari Nabi hendak membunuhnya. Ia sangat membenci Nabi, dan agama baru yang dibawanya. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan seseorang

387

Page 388: Mix of Islamic Story

yang bernama Naim bin Abdullah yang menanyakan tujuan perjalanannya tersebut. Kemudian diceritakannya niatnya itu. Dengan mengejek, Naim mengatakan agar ia lebih baik memperbaiki urusan rumah tangganya sendiri terlebih dahulu. Seketika itu juga pemuda itu kembali ke rumah dan mendapatkan ipar lelakinya sedang asyik membaca kitab suci Al-Qur'an. Langsung sang ipar dipukul dengan ganas, pukulan yang tidak membuat ipar maupun adiknya meninggalkan agama Islam. Pendirian adik perempuannya yang teguh itu akhirnya justru menentramkan hatinya dan malahan ia memintanya membaca kembali baris-baris Al-Qur'an. Permintaan tersebut dipenuhi dengan senang hati. Kandungan arti dan alunan ayat-ayat Kitabullah ternyata membuat si pemuda itu begitu terpesonanya, sehingga ia bergegas ke rumah Nabi dan langsung memeluk agama Islam. Begitulah pemuda yang bernama Umar bin Khattab, yang sebelum masuk Islam dikenal sebagai musuh Islam yang berbahaya. Dengan rahmat dan hidayah Allah, Islam telah bertambah kekuatannya dengan masuknya seorang pemuda yang gagah perkasa. Ketiga bersaudara itu begitu gembiranya, sehingga mereka secara spontan mengumandangkan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar). Gaungnya bergema di pegunungan di sekitarnya.

Umar masuk agama Islam pada usia 27 tahun. Beliau dilahirkan di Makkah, 40 tahun sebelum hijrah. Silsilahnya berkaitan dengan garis keturunan Nabi pada generasi ke delapan. Moyangnya memegang jabatan duta besar dan leluhurnya adalah pedagang. Ia salah satu dari 17 orang Makkah yang terpelajar ketika kenabian dianugerahkan kepada Muhammad SAW.

Dengan masuknya Umar ke dalam agama Islam, kekuatan kaum Muslimin makin bertambah tangguh. Ia kemudian menjadi penasehat utama Abu Bakar selama masa pemerintahan dua setengah tahun. Ketika Abu Bakar mangkat, ia dipilih menjadi khalifah Islam yang kedua, jabatan yang diembannya dengan sangat hebat selama sepuluh setengah tahun. Ia meninggal pada tahun 644 M, dibunuh selagi menjadi imam sholat di masjid Nabi. Pembunuhnya bernama Feroz alias Abu Lu'lu, seorang Majusi yang tidak puas.

Ajaran-ajaran Nabi telah mengubah suku-suku bangsa Arab yang suka berperang menjadi bangsa yang bersatu, dan merupakan suatu revolusi terbesar dalam sejarah manusia. Dalam masa tidak sampai 30 tahun, orang-orang Arab yang suka berkelana telah menjadi tuan sebuah kerajaan terbesar di waktu itu. Prajurit-prajuritnya melanda tiga benua terkenal di dunia, dan dua kerajaan besar Caesar (Romawi) dan Chesroes (Parsi) bertekuk lutut di hadapan pasukan Islam yang perkasa. Nabi telah meninggalkan sekelompok orang yang tidak mementingkan diri, yang telah mengabdikan dirinya kepada satu tujuan, yakni berbakti kepada agama yang baru itu. Salah seorang di antaranya adalah Umar

388

Page 389: Mix of Islamic Story

al-Faruq, seorang tokoh besar, di masa perang maupun di waktu damai. Tidak banyak tokoh dalam sejarah manusia yang telah menunjukkan kepintaran dan kebaikan hati yang melebihi Umar, baik sebagai pemimpin tentara di medan perang, maupun dalam mengemban tugas-tugas terhadap rakyat serta dalam hak ketaatan kepada keadilan. Kehebatannya terlihat juga dalam mengkonsolidasikan negeri-negeri yang telah di taklukkan.

Islam sempat dituduh menyebarluaskan dirinya melalui ujung pedang. Tapi riset sejarah modern yang dilakukan kemudian membuktikan bahwa perang yang dilakukan orang Muslim selama kekhalifahan Khulafaurrosyidin adalah untuk mempertahankan diri.

Sejarawan Inggris, Sir William Muir, melalui bukunya yang termasyur, Rise, Decline and Fall of the Caliphate, mencatat bahwa setelah penaklukan Mesopotamia, seorang jenderal Arab bernama Zaid memohon izin Khalifah Umar untuk mengejar tentara Parsi yang melarikan diri ke Khurasan. Keinginan jenderalnya itu ditolak Umar dengan berkata, "Saya ingin agar antara Mesopotamia dan negara-negara di sekitar pegunungan-pegunungan menjadi semacam batas penyekat, sehingga orang-orang Parsi tidak akan mungkin menyerang kita. Demikian pula kita, kita tidak bisa menyerang mereka. Dataran Irak sudah memenuhi keinginan kita. Saya lebih menyukai keselamatan bangsaku dari pada ribuan barang rampasan dan melebarkan wilayah penaklukkan. Muir mengomentarinya demikian: "Pemikiran melakukan misi yang meliputi seluruh dunia masih merupakan suatu embrio, kewajiban untuk memaksakan agama Islam melalui peperangan belum lagi timbul dalam pikiran orang Muslimin."

Umar adalah ahli strategi militer yang besar. Ia mengeluarkan perintah operasi militer secara mendetail. Pernah ketika mengadakan operasi militer untuk menghadapi kejahatan orang-orang Parsi, beliau yang merancang komposisi pasukan Muslim, dan mengeluarkan perintah dengan detailnya. Saat beliau menerima khabar hasil pertempurannya beliau ingin segera menyampaikan berita gembira atas kemenangan tentara kaum Muslimin kepada penduduk, lalu Khalifah Umar berpidato di hadapan penduduk Madinah: "Saudara-saudaraku! Aku bukanlah rajamu yang ingin menjadikan Anda budak. Aku adalah hamba Allah dan pengabdi hamba-Nya. Kepadaku telah dipercayakan tanggung jawab yang berat untuk menjalankan pemerintahan khilafah. Adalah tugasku membuat Anda senang dalam segala hal, dan akan menjadi hari nahas bagiku jika timbul keinginan barang sekalipun agar Anda melayaniku. Aku berhasrat mendidik Anda bukan melalui perintah-perintah, tetapi melalui perbuatan."

389

Page 390: Mix of Islamic Story

Pada tahun 634 M, pernah terjadi pertempuran dahsyat antara pasukan Islam dan Romawi di dataran Yarmuk. Pihak Romawi mengerahkan 300.000 tentaranya, sedangkan tentara Muslimin hanya 46.000 orang. Walaupun tidak terlatih dan berperlengkapan buruk, pasukan Muslimin yang bertempur dengan gagah berani akhirnya berhasil mengalahkan tentara Romawi. Sekitar 100.000 orang serdadu Romawi tewas sedangkan di pihak Muslimin tidak lebih dari 3000 orang yang tewas dalam pertempuran itu. Ketika Caesar diberitakan dengan kekalahan di pihaknya, dengan sedih ia berteriak: "Selamat tinggal Syria," dan dia mundur ke Konstantinopel.

Beberapa prajurit yang melarikan diri dari medan pertempuran Yarmuk, mencari perlindungan di antara dinding-dinding benteng kota Yerusalem. Kota dijaga oleh garnisun tentara yang kuat dan mereka mampu bertahan cukup lama. Akhirnya uskup agung Yerusalem mengajak berdamai, tapi menolak menyerah kecuali langsung kepada Khalifah sendiri. Umar mengabulkan permohonan itu, menempuh perjalanan di Jabia tanpa pengawalan dan arak-arakan kebesaran, kecuali ditemani seorang pembantunya. Ketika Umar tiba di hadapan uskup agung dan para pembantunya, Khalifah menuntun untanya yang ditunggangi pembantunya. Para pendeta Kristen lalu sangat kagum dengan sikap rendah hati Khalifah Islam dan penghargaannya pada persamaan martabat antara sesama manusia. Uskup agung dalam kesempatan itu menyerahkan kunci kota suci kepada Khalifah dan kemudian mereka bersama-sama memasuki kota. Ketika ditawari bersembahyang di gereja Kebaktian, Umar menolaknya dengan mengatakan: "Kalau saya berbuat demikian, kaum Muslimin di masa depan akan melanggar perjanjian ini dengan alasan mengikuti contoh saya." Syarat-syarat perdamaian yang adil ditawarkan kepada orang Kristen. Sedangkan kepada orang-orang Yahudi, yang membantu orang Muslimin, hak milik mereka dikembalikan tanpa harus membayar pajak apa pun.

Penaklukan Syria sudah selesai. Seorang sejarawan terkenal mengatakan: "Syria telah tunduk pada tongkat kekuasaan Khalifah, 700 tahun setelah Pompey menurunkan tahta raja terakhir Macedonia. Setelah kekalahannya yang terakhir, orang Romawi mengaku takluk, walaupun mereka masih terus menyerang daerah-daerah Muslimin. Orang Romawi membangun sebuah rintangan yang tidak bisa dilalui, antara daerahnya dan daerah orang Muslim. Mereka juga mengubah sisa tanah luas miliknya di perbatasan Asia menjadi sebuah padang pasir. Semua kota di jalur itu dihancurkan, benteng-benteng dibongkar, dan penduduk dipaksa pindah ke wilayah yang lebih utara. Demikianlah keadaannya apa yang dianggap sebagai perbuatan orang Arab Muslim yang biadab sesungguhnya hasil kebiadaban Byzantium." Namun kebijaksanaan bumi hangus yang sembrono itu ternyata tidak dapat menghalangi

390

Page 391: Mix of Islamic Story

gelombang maju pasukan Muslimin. Dipimpin Ayaz yang menjadi panglima, tentara Muslim melewati Tarsus, dan maju sampai ke pantai Laut Hitam.

Menurut sejarawan terkenal, Baladhuri, tentara Islam seharusnya telah mencapai Dataran Debal di Sind. Tapi, kata Thabari, Khalifah menghalangi tentaranya maju lebih ke timur dari Mekran.

Suatu penelitian pernah dilakukan untuk menunjukkan faktor-faktor yang menentukan kemenangan besar operasai militer Muslimin yang diraih dalam waktu yang begitu singkat. Kita ketahui, selama pemerintahan khalifah yang kedua, orang Islam memerintah daerah yang sangat luas. Termasuk di dalamnya Syria, Mesir, Irak, Parsi, Khuzistan, Armenia, Azerbaijan, Kirman, Khurasan, Mekran, dan sebagian Baluchistan. Pernah sekelompok orang Arab yang bersenjata tidak lengkap dan tidak terlatih berhasil menggulingkan dua kerajaan yang paling kuat di dunia. Apa yang memotivasikan mereka? Ternyata, ajaran Nabi SAW. telah menanamkan semangat baru kepada pengikut agama baru itu. Mereka merasa berjuang hanya demi Allah semata. Kebijaksanaan khalifah Islam kedua dalam memilih para jenderalnya dan syarat-syarat yang lunak yang ditawarkan kepada bangsa-bangsa yang ditaklukan telah membantu terciptanya serangkaian kemenangan bagi kaum Muslimin yang dicapai dalam waktu sangat singkat.

Bila diteliti kitab sejarah Thabari, dapat diketahui bahwa Umar al-Faruq, kendati berada ribuan mil dari medan perang, berhasil menuntun pasukannya dan mengawasi gerakan pasukan musuh. Suatu kelebihan anugerah Allah yang luar biasa. Dalam menaklukan musuhnya, khalifah banyak menekankan pada segi moral, dengan menawarkan syarat-syarat yang lunak, dan memberikan mereka segala macam hak yang bahkan dalam abad modern ini tidak pernah ditawarkan kepada suatu bangsa yang kalah perang. Hal ini sangat membantu memenangkan simpati rakyat, dan itu pada akhirnya membuka jalan bagi konsolidasi administrasi secara efisien. Ia melarang keras tentaranya membunuh orang yang lemah dan menodai kuil serta tempat ibadah lainnya. Sekali suatu perjanjian ditandatangani, ia harus ditaati, yang tersurat maupun yang tersirat.

Berbeda dengan tindakan penindasan dan kebuasan yang dilakukan Alexander, Caesar, Atilla, Ghengiz Khan, dan Hulagu. Penaklukan model Umar bersifat badani dan rohani.

Ketika Alexander menaklukan Sur, sebuah kota di Syria, dia memerintahkan para jenderalnya melakukan pembunuhan massal, dan menggantung seribu warga negara terhormat pada dinding kota. Demikian pula ketika dia menaklukan Astakher, sebuah kota di Parsi, dia memerintahkan

391

Page 392: Mix of Islamic Story

memenggal kepala semua laki-laki. Raja lalim seperti Ghengiz Khan, Atilla dan Hulagu bahkan lebih ganas lagi. Tetapi imperium mereka yang luas itu hancur berkeping-keping begitu sang raja meninggal. Sedangkan penaklukan oleh khalifah Islam kedua berbeda sifatnya. Kebijaksanaannya yang arif, dan administrasi yang efisien, membantu mengonsolidasikan kerajaannya sedemikian rupa. Sehingga sampai masa kini pun, setelah melewati lebih dari 1.400 tahun, negara-negara yang ditaklukannya masih berada di tangan orang Muslim. Umar al-Faruk sesungguhnya penakluk terbesar yang pernah dihasilkan sejarah.

Sifat mulia kaum Muslimin umumnya dan Khalifah khususnya, telah memperkuat kepercayaan kaum non Muslim pada janji-janji yang diberikan oleh pihak Muslimin. Suatu ketika, Hurmuz, pemimpin Parsi yang menjadi musuh bebuyutan kaum Muslimin, tertawan di medan perang dan di bawa menghadap Khalifah di Madinah. Ia sadar kepalanya pasti akan dipenggal karena dosanya sebagai pembunuh sekian banyak orang kaum Muslimin. Dia tampaknya merencanakan sesuatu, dan meminta segelas air. Permohonannya dipenuhi, tapi anehnya ia tidak mau minum air yang dihidangkan. Dia rupanya merasa akan dibunuh selagi mereguk minuman, Khalifah meyakinkannya, dia tidak akan dibunuh kecuali jika Hurmuz meminum air tadi. Hurmuz yang cerdik seketika itu juga membuang air itu. Ia lalu berkata, karena dia mendapatkan jaminan dari Khalifah, dia tidak akan minum air itu lagi. Khalifah memegang janjinya. Hurmuz yang terkesan dengan kejujuran Khalifah, akhirnya masuk Islam.

Khalifah Umar pernah berkata, "Kata-kata seorang Muslim biasa sama beratnya dengan ucapan komandannya atau khalifahnya." Demokrasi sejati seperti ini diajarkan dan dilaksanakan selama kekhalifahan ar-rosyidin hampir tidak ada persamaannya dalam sejarah umat manusia. Islam sebagai agama yang demokratis, seperti digariskan Al-Qur'an, dengan tegas meletakkan dasar kehidupan demokrasi dalam kehidupan Muslimin, dan dengan demikian setiap masalah kenegaraan harus dilaksanakan melalui konsultasi dan perundingan. Nabi SAW. sendiri tidak pernah mengambil keputusan penting tanpa melakukan konsultasi. Pohon demokrasi dalam Islam yang ditanam Nabi dan dipelihara oleh Abu Bakar mencapai puncaknya pada jaman Khalifah Umar. Semasa pemerintahan Umar telah dibentuk dua badan penasehat. Badan penasehat yang satu merupakan sidang umum yang diundang bersidang bila negara menghadapi bahaya. Sedang yang satu lagi adalah badan khusus yang terdiri dari orang-orang yang integritasnya tidak diragukan untuk diajak membicarakan hal rutin dan penting. Bahkan masalah pengangkatan dan pemecatan pegawai sipil serta lainnya dapat dibawa ke badan khusus ini, dan keputusannya dipatuhi.

Umar hidup seperti orang biasa dan setiap orang bebas menanyakan tindakan-tindakannya. Suatu ketika ia berkata: "Aku tidak berkuasa apa pun

392

Page 393: Mix of Islamic Story

terhadap Baitul Mal (harta umum) selain sebagai petugas penjaga milik yatim piatu. Jika aku kaya, aku mengambil uang sedikit sebagai pemenuh kebutuhan sehari-hari. Saudara-saudaraku sekalian! Aku abdi kalian, kalian harus mengawasi dan menanyakan segala tindakanku. Salah satu hal yang harus diingat, uang rakyat tidak boleh dihambur-hamburkan. Aku harus bekerja di atas prinsip kesejahteraan dan kemakmuran rakyat."

Suatu kali dalam sebuah rapat umum, seseorang berteriak: "O, Umar, takutlah kepada Tuhan." Para hadirin bermaksud membungkam orang itu, tapi Khalifah mencegahnya sambil berkata: "Jika sikap jujur seperti itu tidak ditunjukan oleh rakyat, rakyat menjadi tidak ada artinya. Jika kita tidak mendengarkannya, kita akan seperti mereka." Suatu kebebasan menyampaikan pendapat telah dipraktekan dengan baik.

Ketika berpidato suatu kali di hadapan para gubernur, Khalifah berkata: "Ingatlah, saya mengangkat Anda bukan untuk memerintah rakyat, tapi agar Anda melayani mereka. Anda harus memberi contoh dengan tindakan yang baik sehingga rakyat dapat meneladani Anda."

Pada saat pengangkatannya, seorang gubernur harus menandatangani pernyataan yang mensyaratkan bahwa "Dia harus mengenakan pakaian sederhana, makan roti yang kasar, dan setiap orang yang ingin mengadukan suatu hal bebas menghadapnya setiap saat." Menurut pengarang buku Futuhul-Buldan, di masa itu dibuat sebuah daftar barang bergerak dan tidak bergerak begitu pegawai tinggi yang terpilih diangkat. Daftar itu akan diteliti pada setiap waktu tertentu, dan penguasa tersebut harus mempertanggung-jawabkan terhadap setiap hartanya yang bertambah dengan sangat mencolok. Pada saat musim haji setiap tahunnya, semua pegawai tinggi harus melapor kepada Khalifah. Menurut penulis buku Kitab ul-Kharaj, setiap orang berhak mengadukan kesalahan pejabat negara, yang tertinggi sekalipun, dan pengaduan itu harus dilayani. Bila terbukti bersalah, pejabat tersebut mendapat ganjaran hukuman.

Muhammad bin Muslamah Ansari, seorang yang dikenal berintegritas tinggi, diangkat sebagai penyelidik keliling. Dia mengunjungi berbagai negara dan meneliti pengaduan masyarakat. Sekali waktu, Khalifah menerima pengaduan bahwa Sa'ad bin Abi Waqqash, gubernur Kufah, telah membangun sebuah istana. Seketika itu juga Umar memutus Muhammad Ansari untuk menyaksikan adanya bagian istana yang ternyata menghambat jalan masuk kepemukiman sebagian penduduk Kufah. Bagian istana yang merugikan kepentingan umum itu kemudian dibongkar. Kasus pengaduan lainnya menyebabkan Sa'ad dipecat dari jabatannya.

393

Page 394: Mix of Islamic Story

Seorang sejarawan Eropa menulis dalam The Encyclopedia of Islam: "Peranan Umar sangatlah besar. Pengaturan warganya yang non-Muslim, pembentukan lembaga yang mendaftar orang-orang yang mendapat hak untuk pensiun tentara (divan), pengadaan pusat-pusat militer (amsar) yang dikemudian hari berkembang menjadi kota-kota besar Islam, pembentukan kantor kadi (qazi), semuanya adalah hasil karyanya. Demikian pula seperangkat peraturan, seperti shalat tarawih di bulan Ramadhan, keharusan naik haji, hukuman bagi pemabuk, dan hukuman pelemparan dengan batu bagi orang yang berzina."

Khalifah menaruh perhatian yang sangat besar dalam usaha perbaikan keuangan negara, dengan menempatkannya pada kedudukan yang sehat. Ia membentuk "Diwan" (departemen keuangan) yang dipercayakan menjalankan administrasi pendapatan negara.

Pendapatan persemakmuran berasal dari sumber :

Zakat atau pajak yang dikenakan secara bertahap terhadap Muslim yang berharta. Kharaj atau pajak bumi Jizyah atau pajak perseorangan. Dua pajak yang disebut terakhir, yang membuat Islam banyak dicerca oleh sejarawan Barat, sebenarnya pernah berlaku di kerajaan Romawi dan Sasanid (Parsi). Pajak yang dikenakan pada orang non Muslim jauh lebih kecil jumlahnya dari pada yang dibebankan pada kaum Muslimin. Khalifah menetapkan pajak bumi menurut jenis penggunaan tanah yang terkena. Ia menetapkan 4 dirham untuk satu Jarib gandum. Sejumlah 2 dirham dikenakan untuk luas tanah yang sama tapi ditanami gersb (gandum pembuat ragi). Padang rumput dan tanah yang tidak ditanami tidak dipungut pajak. Menurut sumber-sumber sejarah yang dapat dipercaya, pendapatan pajak tahunan di Irak berjumlah 860 juta dirham. Jumlah itu tak pernah terlampaui pada masa setelah wafatnya Umar.

Ia memperkenalkan reform (penataan) yang luas di lapangan pertanian, hal yang bahkan tidak terdapat di negara-negara berkebudayaan tinggi di zaman modern ini. Salah satu dari reform itu ialah penghapusan zamindari (tuan tanah), sehingga pada gilirannya terhapus pula beban buruk yang mencekik petani penggarap. Ketika orang Romawi menaklukkan Syria dan Mesir, mereka menyita tanah petani dan membagi-bagikannya kepada anggota tentara, kaum ningrat, gereja, dan anggota keluarga kerajaan.

Sejarawan Perancis mencatat: "Kebijaksanaan liberal orang Arab dalam menentukan pajak dan mengadakan land reform sangat banyak pengaruhnya terhadap berbagai kemenangan mereka di bidang kemiliteran."

Ia membentuk departemen kesejahteraan rakyat, yang mengawasi pekerjaan pembangunan dan melanjutkan rencana-rencana. Sejarawan terkenal

394

Page 395: Mix of Islamic Story

Allamah Maqrizi mengatakan, di Mesir saja lebih dari 20.000 pekerja terus-menerus dipekerjakan sepanjang tahun. Sejumlah kanal di bangun di Khuzistan dan Ahwaz selama masa itu. Sebuah kanal bernama "Nahr Amiril Mukminin," yang menghubungkan Sungai Nil dengan Laut Merah, dibangun untuk menjamin pengangkutan padi secara cepat dari Mesir ke Tanah Suci.

Selama masa pemerintahan Umar diadakan pemisahan antara kekuasaan pengadilan dan kekuasaan eksekutif. Von Hamer mengatakan, "Dahulu hakim diangkat dan sekarang pun masih diangkat. Hakim ush-Shara ialah penguasa yang ditetapkan berdasarkan undang-undang, karena undang-undang menguasai seluruh keputusan pengadilan, dan para gubernur dikuasakan menjalankan keputusan itu. Dengan demikian dengan usianya yang masih sangat muda, Islam telah mengumandangkan dalam kata dan perbuatan, pemisahan antara kekuasaan pengadilan dan kekuasaan eksekutif." Pemisahan seperti itu belum lagi dicapai oleh negara-negara paling maju, sekalipun di zaman modern ini.

Umar sangat tegas dalam penegakan hukum yang tidak memihak dan tidak pandang bulu. Suatu ketika anaknya sendiri yang bernama Abu Syahma, dilaporkan terbiasa meminum khamar. Khalifah memanggilnya menghadap dan ia sendiri yang mendera anak itu sampai meninggal. Cemeti yang dipakai menghukum Abu Syahma ditancapkan di atas kuburan anak itu.

Kebesaran Khalifah Umar juga terlihat dalam perlakuannya yang simpatik terhadap warganya yang non Muslim. Ia mengembalikan tanah-tanah yang dirampas oleh pemerintahan jahiliyah kepada yang berhak yang sebagian besar non Muslim. Ia berdamai dengan orang Kristen Elia yang menyerah. Syarat-syarat perdamaiannya ialah: "Inilah perdamaian yang ditawarkan Umar, hamba Allah, kepada penduduk Elia. Orang-orang non Muslim diizinkan tinggal di gereja-gereja dan rumah-rumah ibadah tidak boleh dihancurkan. Mereka bebas sepenuhnya menjalankan ibadahnya dan tidak dianiaya dengan cara apa pun." Menurut Imam Syafi'i ketika Khalifah mengetahui seorang Muslim membunuh seorang Kristen, ia mengijinkan ahli waris almarhum menuntut balas. Akibatnya, si pembunuh dihukum penggal kepala.

Khalifah Umar juga mengajak orang non Muslim berkonsultasi tentang sejumlah masalah kenegaraan. Menurut pengarang Kitab al-Kharaj, dalam wasiatnya yang terakhir Umar memerintahkan kaum Muslimin menepati sejumlah jaminan yang pernah diberikan kepada non Muslim, melindungi harta dan jiwanya, dengan taruhan jiwa sekalipun. Umar bahkan memaafkan penghianatan mereka, yang dalam sebuah pemerintahan beradab di zaman sekarang pun tidak akan mentolerirnya. Orang Kristen dan Yahudi di Hems bahkan sampai berdoa agar orang Muslimin kembali ke negeri mereka. Khalifah

395

Page 396: Mix of Islamic Story

memang membebankan jizyah, yaitu pajak perlindungan bagi kaum non Muslim, tapi pajak itu tidak dikenakan bagi orang non Muslim, yang bergabung dengan tentara Muslimin.

Khalifah sangat memperhatikan rakyatnya, sehingga pada suatu ketika secara diam-diam ia turun berkeliling di malam hari untuk menyaksikan langsung keadaan rakyatnya. Pada suatu malam, ketika sedang berkeliling di luar kota Madinah, di sebuah rumah dilihatnya seorang wanita sedang memasak sesuatu, sedang dua anak perempuan duduk di sampingnya berteriak-teriak minta makan. Perempuan itu, ketika menjawab Khalifah, menjelaskan bahwa anak-anaknya lapar, sedangkan di ceret yang ia jerang tidak ada apa-apa selain air dan beberapa buah batu. Itulah caranya ia menenangkan anak-anaknya agar mereka percaya bahwa makanan sedang disiapkan. Tanpa menunjukan identitasnya, Khalifah bergegas kembali ke Madinah yang berjarak tiga mil. Ia kembali dengan memikul sekarung terigu, memasakkannya sendiri, dan baru merasa puas setelah melihat anak-anak yang malang itu sudah merasa kenyang. Keesokan harinya, ia berkunjung kembali, dan sambil meminta maaf kepada wanita itu ia meninggalkan sejumlah uang sebagai sedekah kepadanya.

Khalifah yang agung itu hidup dengan cara yang sangat sederhana. Tingkat kehidupannya tidak lebih tinggi dari kehidupan orang biasa. Suatu ketika Gubernur Kufah mengunjunginya sewaktu ia sedang makan. Sang gubernur menyaksikan makanannya terdiri dari roti gersh dan minyak zaitun, dan berkata, "Amirul mukminin, terdapat cukup di kerajaan Anda; mengapa Anda tidak makan roti dari gandum?" Dengan agak tersinggung dan nada murung, Khalifah bertanya, "Apakah Anda pikir setiap orang di kerajaanku yang begitu luas bisa mendapatkan gandum?" "Tidak," Jawab gubernur. "Lalu, bagaimana aku dapat makan roti dari gandum? Kecuali bila itu bisa dengan mudah didapat oleh seluruh rakyatku." Tambah Umar.

Dalam kesempatan lain Umar berpidato di hadapan suatu pertemuan. Katanya, "Saudara-saudara, apabila aku menyeleweng, apa yang akan kalian lakukan?" Seorang laki-laki bangkit dan berkata, "Anda akan kami pancung." Umar berkata lagi untuk mengujinya, "Beranikah anda mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan seperti itu kepadaku?" "Ya, berani!" jawab laki-laki tadi. Umar sangat gembira dengan keberanian orang itu dan berkata, "Alhamdulillah, masih ada orang yang seberani itu di negeri kita ini, sehingga bila aku menyeleweng mereka akan memperbaikiku."

Seorang filosof dan penyair Muslim tenar dari India menulis nukilan seperti berikut untuk dia: Jis se jigar-i-lala me thandak ho who shabnam Daryaan ke dil jis se dabel jaen who toofan

396

Page 397: Mix of Islamic Story

Seperti embun yang mendinginkan hati bunga lily, dan bagaikan topan yang menggelagakkan dalamnya sungai.

Sejarawan Kristen Mesir, Jurji Zaidan terhadap prestasi Umar berkomentar: "Pada zamannya, berbagai negara ia taklukkan, barang rampasan kian menumpuk, harta kekayaan raja-raja Parsi dan Romawi mengalir dengan derasnya di hadapan tentaranya, namun dia sendiri menunjukkan kemampuan menahan nafsu serakah, sehingga kesederhanaannya tidak pernah ada yang mampu menandingi. Dia berpidato di hadapan rakyatnya dengan pakaian bertambalkan kulit hewan. Dia mempraktekkan satunya kata dengan perbuatan. Dia mengawasi para gubernur dan jenderalnya dengan cermat dan dengan cermat pula menyelidiki perbuatan mereka. Bahkan Khalid bin Walid yang perkasa pun tidak terkecuali. Dia berlaku adil kepada semua orang, dan bahkan juga bagi orang non-Muslim. Selama masa pemerintahannya, disiplin baja diterapkan secara utuh."

* * * * * * * *

Mentaati Perintah Dan Meyakini Rahmat

Allah tidak membutuhkan amal hamba-Nya. Dia memerintah hamba-Nya untuk beramal, tak lain agar ia mengakui bahwa dirinya lemah (i'tiraf) dan selalu membutuhkan pertolongan. Pengakuan macam ini sangat penting.

Diceritakan bahwa ada dua ruh disiksa di neraka. Allah kemudian memerintahkan agar keduanya dikeluarkan. Setelah keluar, Allah bertanya kepada mereka, "Apakah yang menyebabkan kalian masuk neraka?"

"Nafsu kami," jawab mereka.

"Bukankah telah Kularang kalian bermaksiat kepada-Ku? Bukankah Aku telah mengutus rasul-rasul-Ku dengan bukti-bukti nyata? Dan bukankah telah Kukatakan lewat lisan para ulama bahwa siapa saja yang taat akan memperoleh surga, istana, wildan dan bidadari, sedang orang yang bermaksiat akan tinggal di neraka bersama Qorun, Firaun dan Haman?"

"Benar, tetapi kami tidak taat dan selalu bermaksiat kepada-Mu."

"Kembalilah kalian ke neraka, dan rasakanlah siksa-Ku," perintah Allah.

397

Page 398: Mix of Islamic Story

Ruh yang satu bergegas kembali, namun ruh yang lain berjalan dengan enggan sambil sesekali menoleh ke belakang.

"Mengapa kamu berjalan cepat-cepat?" tanya Allah kepada ruh yang pertama.

"Ya Tuhan, dahulu aku selalu membangkang perintah-Mu, sekarang sudah seharusnya aku taat kepada-Mu."

"Dan kamu, mengapa kamu tidak segera kembali ke neraka?" tanya Allah kepada ruh kedua.

"Aku sangat mengharap ampunan-Mu, karena mustahil Kamu akan mengembalikan kami ke neraka setelah membebaskan kami darinya."

"Masuklah kalian berdua ke dalam surga. Masuklah, karena kamu telah mentaati perintah-Ku. Dan masuklah, karena kamu percaya pada rahmat dan kemurahan-Ku."

Habib Muhammad bin Hadi bin Hasan bin Abdurrahman Asseqaf, Tuhfatul Asyraf, Kisah dan Hikmah

* * * * * * * *

Makan Saja Dulu Itu Semua

Setelah melewati 3 bukit dan ngarai, sang petani tiba di rumah kyai. Kyai menanyakan maksud kedatangannya.

Petani (P) : Saya ingin bertanya, apakah kepiting sawah itu halal atau haram ?

Kyai (K) Sebelum menjawab pertanyaan kamu saya ingin dulu bertanya, apakah kamu punya sawah ?

P: Punya , Kyai

K: Apakah di sawah yang kamu sedang tanami itu kamu bisa memancing belut?

P: Iya, kyai, bisa

K: Apakah kamu punya empang ?

P: Punya, Kyai

398

Page 399: Mix of Islamic Story

K: Apakah di empangmu dipelihara aneka ragam ikan, seperti mujair, tawes, mas, nila, gurame?

P : Iya , Kyai

K: Apakah kamu juga beternak ayam atau bebek seperti petani di sini?

P : Iya, Kyai

K: Nah , kalau begitu, makan dulu saja itu semua, janganlah dulu kamu persoalkan kepiting sawah, ayam, itik, ikan itupun mungkin tak habis kamu makan, jangan kau susahkan hidupmu dengan persoalan kepiting sawah.

* * * * * * * *

Pahitnya Obat

Seorang raja memiliki istri yang sangat ia cintai. Sayang, istrinya tidak bisa memberinya keturunan. Banyak tabib telah berusaha mengobatinya, namun tidak berhasil. Ia diberitahu bahwa ada seorang tabib yang sangat mahir di suatu tempat tertentu.

"Panggillah ia kemari," titah sang raja.

Tak beberapa lama datanglah sang tabib ke hadapan raja.

"Jika kalian ingin aku mengobatinya, maka biarkanlah aku berdua dengan sang permaisuri, tutuplah dengan hijab," kata sang tabib. Mereka kemudian meninggalkan kedua orang itu.

"Setelah kuamati bukuku, ternyata ajalmu telah dekat. Sisa umurmu tak cukup untuk mengandung dan melahirkan. Umurmu hanya tinggal 40 hari lagi," kata sang tabib kepada permaisuri raja.Setelah merasa cukup berbicara dengannya, sang tabib kemudian mohon diri.

Sejak pertemuannya dengan sang tabib, nafsu makan permaisuri sangat berkurang. Makan siang dihidangkan, namun ia tidak memakannya. Makan malam disiapkan, ia juga tidak menyentuhnya.Raja khawatir dengan keadaan istrinya.

"Apa yang terjadi denganmu?" tanya raja.

"Orang bijak itu mengatakan bahwa umurku tinggal 40 hari," jelas istrinya.Permaisuri lalu menceritakan semua yang dikatakan oleh sang tabib.

399

Page 400: Mix of Islamic Story

Semakin hari tubuh sang permaisuri semakin kurus. Empat puluh hari lewat sudah, tetapi ia tidak mati juga. Raja kemudian mengutus orang untuk mengundang sang tabib.

"Empat puluh hari telah berlalu, namun istriku tetap hidup," kata raja kepada sang tabib.

"Sesungguhnya aku tidak tahu kapan ajalku tiba, apa lagi ajal orang lain. Namun saat itu, aku tidak menemukan obat yang lebih manjur dari berita yang menakutkannya. Istrimu selalu makan yang nikmat-nikmat sehingga lemak menutup rahimnya. Sekarang temuilah dia dan kumpullah dengannya. Insyaa Allah dia akan hamil." Tak lama kemudian tersebar berita bahwa permaisuri raja hamil.

* * * * * * * *

Nilai Persahabatan

Suatu hari, Nabiyullah Isa AS melakukan perjalanan dengan seorang temannya. Mereka hanya berbekal tiga potong roti. Ketika sampai di suatu tempat, mereka berdua beristirahat.

"Bawa roti itu kemari," kata Nabi Isa AS kepada temannya.

Lelaki itu memberikan dua potong roti.

"Mana yang sepotong lagi?" tanya nabi Isa.

"Aku tidak tahu."

Setelah masing-masing makan sepotong roti, keduanya kembali melanjutkan perjalanan hingga sampai ke tepi laut. Nabiyullah Isa menggelar sajadahnya di atas laut, mereka berdua lalu berlayar ke seberang.

"Demi Allah yang telah memperlihatkan mukjizat ini kepadamu, siapakah yang telah makan sepotong roti itu?" tanya Nabi Isa kepada temannya."Aku tidak tahu."

Mereka kemudian melanjutkan perjalanan. Di tengah jalan mereka melihat seekor kijang. Setelah dipanggil, kijang itu pun datang menghampiri beliau. Beliau lalu menyembelih, memanggang dan memakannya. Sehabis makan, Nabi Isa berkata kepada tulang-tulang kijang, "Berkumpullah kamu." Tulang-tulang itu pun berkumpul. Beliau lalu berkata, "Dengan izin Allah,

400

Page 401: Mix of Islamic Story

jadilah kalian seperti semula." Tulang-tulang itu segera bangkit dan berubah menjadi kijang."Demi Allah yang telah memperlihatkan mukjizat ini kepadamu, siapakah yang telah makan sepotong roti itu?" tanya Nabi Isa AS."Aku tidak tahu," jawab temannya.

Nabiyullah Isa bersama temannya kembali melanjutkan perjalanan hingga sampai pada sebuah tempat. Mereka duduk beristirahat. Nabiyullah Isa memungut tiga bongkahan batu.

"Dengan izin Allah, jadilah emas," kata Nabi Isa AS.

Batu itu pun segera berubah menjadi emas.

"Ini untukku, yang ini untukmu dan yang satu lagi untuk orang yang telah makan sepotong roti itu," kata Nabiyullah Isa:

"Akulah yang telah makan roti itu," kata temannya.

"Ambillah semua emas ini, aku tak mau berteman dengan pendusta," kata beliau sambil meninggalkan temannya.

Lelaki tadi lalu duduk di dekat emasnya. Ia tidak mampu membawa ketiga-tiganya, tetapi juga tidak rela meninggalkan sebagian darinya. Ketika ia sedang memikirkan cara membawa ketiga bongkahan emas itu, datanglah dua orang lelaki. Melihat keindahan emas itu, timbul keinginan di hati kedua orang itu untuk memilikinya.

"Kalian tidak pantas mengambil milikku dan kalian sama sekali tidak akan mendapatkan bagian," kata pemilik emas.

Melihat mereka berdua hendak membunuhnya, ia segera berkata, "Emas ini kita bagi saja, satu untukku dan sisanya untuk kalian berdua."Mereka pun rela dengan pembagian itu.

"Ambillah secuil dari bongkahan emas ini, pergilah beli makanan," kata pendatang kepada pemilik emas.

Setelah mengambil secuil emas, ia lalu pergi membeli makanan untuk mereka bertiga.

"Untuk apa aku membagi emas itu dengan mereka berdua, emas itu kan milikku," pikir si pemilik emas. Timbullah niat untuk meracuni makanan.

"Jika mereka berdua mati, emas itu akan jatuh ke tanganku lagi," pikir si pemilik emas.

401

Page 402: Mix of Islamic Story

Ia lalu membeli racun yang paling ganas, siapa pun yang memakannya pasti akan mati seketika. Racun itu lalu ia taburkan di atas makanan mereka.

Kedua pendatang tadi juga mempunyai rencana, "Mengapa kita harus memberi dia. Jika telah kembali, kita bunuh saja dia. Emas itu semua akan menjadi menjadi milik kita berdua."

Mereka berdua kemudian membunuh si pemilik emas. Dan dengan perasaan senang karena mendapat emas lebih banyak, kedua lelaki itu kemudian menyantap dengan lahap makanan yang baru saja dibeli.

Beberapa tahun kemudian Nabi Isa bersama kaumnya melewati tempat itu. Mereka melihat tiga bongkahan emas dan tiga kerangka manusia.

"Lihatlah bagaimana dunia memperlakukan mereka," kata Nabi Isa AS kepada kaumnya.

Beliau kemudian berdiri di depan emas dan berkata, "Jadilah seperti asalmu." Emas itu pun kembali menjadi batu.

* * * * * * * *

Abu Yazid Sang Raja Para Mistik

Abu Yazid Thoifur bin Isa bin Surusyan al-Busthami. Lahir di Bustham yang terletak di bagian timur Laut Persi. Meninggal di Bustham pada tahun 261 H/874 M. Beliau adalah salah seorang Sulton Aulia, yang merupakan salah satu Syech yang ada di silsilah dalam thoriqoh Sadziliyah, Thoriqoh Suhrowardiyah dan beberapa thoriqoh lain. Tetapi beliau sendiri menyebutkan di dalam kitab karangan tokoh di negeri Irbil sbb:" ...bahwa mulai Abu Bakar Shiddiq sampai ke aku adalah golongan Shiddiqiah."

Masa Remaja

Kakek Abu Yazid al Busthami adalah seorang penganut agama Zoroaster. Ayahnya adalah salah satu di antara orang-orang terkemuka di Bustham. Kehidupan Abu Yazid yang luar biasa bermula sejak ia masih berada dalam kandungan. "Setiap kali aku menyuap makanan yang kuragukan kehalalannya" , ibunya sering berkata pada Abu Yazid, "engkau yang masih berada didalam rahimku memberontak dan tidak mau berhenti sebelum makanan itu kumuntahkan kembali". Pernyataan itu dibenarkan oleh Abu Yazid sendiri.

402

Page 403: Mix of Islamic Story

Setelah sampai waktunya, si ibu mengirimkan Abu Yazid ke sekolah. Abu Yazid mempelajari Al Qur-an. pada suatu hari gurunya menerangkan arti satu ayat dari surat Lukman yang berbunyi, "Berterimakasihlah kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu". Ayat ini sangat menggetarkan hati Abu Yazid. Abu Yazid meletakkan batu tulisnya dan berkata kepada gurunya, "Ijinkanlah aku untuk pulang,. Ada yang hendak kukatakan pada ibuku".

Si guru memberi ijin, Abu Yazid lalu pulang kerumahnya. Ibunya menyambutnya dengan kata-kata, "Thoifur, mengapa engkau sudah pulang? Apakah engkau mendapat hadiah atau adakah sesuatu kejadian istimewa?"

"Tidak" jawab Abu Yazid "Pelajaranku sampai pada ayat dimana Alloh memerintahkan agar aku berbakti kepadaNya dan kepadamu. Tetapi aku tak dapat mengurus dua rumah dalam waktu yang bersamaan. Ayat ini sangat menyusahkan hatiku. Maka wahai ibu, mintalah diriku ini kepada Alloh sehingga aku menjadi milikmu seorang atau serahkanlah aku kepada Alloh semata sehingga aku dapat hidup untuk Dia semata-mata".

"Anakku" jawab ibunya "aku serahkan engkau kepada Alloh dan kubebaskan engkau dari semua kewajibanmu terhadapku. Pergilah engkau menjadi hamba Alloh.

Di kemudian hari Abu Yazid berkata, "Kewajiban yang semula kukira sebagai kewajiban yang paling ringan, paling sepele di antara yang lain-lainnya, ternyata merupakan kewajiban yang paling utama. Yaitu kewajiban untuk berbakti kepada ibuku. Di dalam berbakti kepada ibuku itulah kuperoleh segala sesuatu yang kucari, yakni segala sesuatu yang hanya bisa dipahami lewat tindakan disiplin diri dan pengabdian kepada Alloh.

Kejadiannya adalah sebagai berikut : Pada suatu malam, ibu meminta air kepadaku. Maka akupun mengambilnya, ternyata di dalam tempayan kami tak ada air. Kulihat dalam kendi, tetapi kendi itupun kosong. Oleh karena itu, aku pergi ke sungai lalu mengisi kendi tersebut dengan air. Ketika aku pulang, ternyata ibuku sudah tertidur". Malam itu udara terasa dingin. Kendi itu tetap dalam rangkulanku. Ketika ibu terjaga, ia meminum air yang kubawa itu kemudian memberkati diriku. Kemudian terlihatlah olehku betapa kendi itu telah membuat tangaku kaku.

"Mengapa engkau tetap memegang kendi itu?" ibuku bertanya.

"Aku takut ibu terjaga sedang aku sendiri terlena", jawabku. Kemudian ibu berkata kepadaku, "Biarkan saja pintu itu setengah terbuka"

403

Page 404: Mix of Islamic Story

"Sepanjang malam aku berjaga-jaga agar pintu itu tetap dalam keadaan setengah terbuka dan agar aku tidak melalaikan perintah ibuku. Hingga akhirnya fajar terlihat lewat pintu, begitulah yang sering kulakukan berkali-kali".

(Wahai ingatkah kita di Qur'an Surat Al-Baqoroh 255) Sedang Alloh tidak pernah mengantuk dan tidak pernah tidur. Selalu terjaga. Mengapakah kita masih sering terlena?

Setelah si ibu memasrahkan anaknya pada Alloh, Abu Yazid meninggalkan Bustham, merantau dari satu negri ke negri lain selama tiga puluh tahun, dan melakukan disiplin diri dengan terus menerus berpuasa di siang hari dan bertirakat sepanjang malam. Ia belajar di bawah bimbingan seratus tiga belas guru spiritual dan telah memperoleh manfaat dari setiap pelajaran yang mereka berikan. Di antara guru-gurunya itu ada seorang yang bernama Shadiq. Ketika Abu Yazid sedang duduk dihadapannya, tiba-tiba Shadiq berkata kepadanya,"Abu Yazid, ambilkan buku yang di jendela itu".

"Jendela? Jendela yang mana?", tanya Abu Yazid.

"Telah sekian lama engkau belajar disini dan tidak pernah melihat jendela itu?"

"Tidak", jawab Abu Yazid, "apakah peduliku dengan jendela. Ketika menghadapmu, mataku tertutup terhadap hal-hal lain. Aku tidak datang kesini untuk melihat segala sesuatu yang ada di sini"."Jika demikian", kata si guru," kembalilah ke Bustham. Pelajaranmu telah selesai".

(Wahai, bagaimanakah saat kita sholat? Bukankah saat itu kita menghadap pada Sang Maha Kuasa?) Mengapakah masih peduli terhadap lainnya? Pikiran masih melantur kemana-mana, hati masih diskusi sendiri?" Celakalah engkau yang sholat, yaitu engkau yang di dalam sholatmu lalai" Fawailulil musholin aladzinahum ansholatihim sahun". "Inna sholati li dzikri"

Abu Yazid mendengar bahwa di suatu tempat tertentu ada seorang guru besar. Dari jauh Abu Yazid datang untuk menemuinya. Ketika sudah dekat, Abu Yazid menyaksikan betapa guru yang termasyhur itu meludah ke arah kota Mekkah (diartikan menghina kota Mekah), karena itu segera ia memutar langkahnya.

"Jika ia memang telah memperoleh semua kemajuan itu dari jalan Allah", Abu Yazid berkata mengenai guru tadi,"niscaya ia tidak akan melanggar hukum seperti yang dilakukannya"

Diriwayatkan bahwa rumah Abu Yazid hanya berjarak empat puluh langkah dari sebuah mesjid, ia tidak pernah meludah ke arah jalan dan

404

Page 405: Mix of Islamic Story

menghormati masjid itu.

(syari'at tanpa hakekat adalah kosong sedang hakekat tanpa syari'at adalah batal)

Setiap kali Abu Yazid tiba di depan sebuah masjid, sesaat lamanya ia akan berdiri terpaku dan menangis.

"Mengapa engkau selalu berlaku demikian?" tanya salah seseorang kepadanya. "Aku merasa diriku sebagai seorang wanita yang sedang haid. Aku merasa malu untuk masuk dan mengotori masjid", jawabnya.

(Lihatlah do'a Nabi Adam atau do'a Nabi Yunus a.s "Laa ilaha ila anta Subhanaka inni kuntum minadholimin", Tidak ada tuhan melainkan engkau yaa Allah, sesungguhnya aku ini termasuk orang-orang yang dholim. Atau lihat do'a Abunawas,' Ya Allah kalau engkau masukkan aku ke dalam sorga, rasanya tidaklah pantas aku berada di dalam sorga. Tetapi kalau aku kau masukkan ke dalam neraka, aku tidak akan tahan, aku tidak akan kuat ya Allah, maka terimalah saja taubatku)

Perjalanan Abu Yazid menuju Ka'bah memakan waktu dua belas tahun penuh. Hal ini karena setiap kali ia bersua dengan seorang pengkhotbah yang memberikan pengajaran di dalam perjalanan itu, Abu Yazid segera membentangkan sajadahnya dan melakukan sholat sunnah dua roka'at. Mengenai hal ini Abu Yazid mengatakan: "Ka'bah bukanlah serambi istana raja, tetapi suatu tempat yang dapat dikunjungi orang setiap saat".

Akhirnya sampailah ia ke Ka'bah tetapi ia tidak pergi ke Madinah pada tahun itu juga. "Tidaklah pantas perkunjungan ke Madinah hanya sebagai pelengkap saja", Abu Yazid menjelaskan, "Saya akan mengenakan pakaian haji yang berbeda untuk mengunjungi Madinah".

Tahun berikutnya sekali lagi ia menunaikan ibadah Haji. Ia mengenakan pakaian yang berbeda untuk setiap tahap perjalanannya sejak mulai menempuh padang pasir. Di sebuah kota dalam perjalanan tersebut, suatu rombongan besar telah menjadi muridnya dan ketika ia meninggalkan tanah suci, banyak orang yang mengikutinya

"Siapakah orang-orang ini?", ia bertanya sambil melihat ke belakang.

"Mereka ingin berjalan bersamamu", terdengar sebuah jawaban.

"Ya Allah!", Abu Yazid memohon, "Janganlah Engkau tutup penglihatan hamba-hambaMu karenaku".

405

Page 406: Mix of Islamic Story

Untuk menghilangkan kecintaan mereka kepada dirinya dan agar dirinya tidak menjadi penghalang bagi mereka, maka setelah selesai melakukan sholat shubuh, Abu Yazid berseru kepada mereka, "Ana Allah, Laa ilaha illa ana, Fa'budni". Sesungguhnya Aku adalah Allah, Tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka Sembahlah Aku"

"Abu Yazid sudah gila!", seru mereka kemudian meninggalkannya.

Abu Yazid meneruskan perjalanannya. Di tengah perjalanan, ia menemukan sebuah tengkorak manusia yang bertuliskan, Tuli, bisu, buta ...mereka tidak memahami. Sambil menangis Abu Yazid memungut tengkorak itu lalu menciuminya."Tampaknya ini adalah kepala seorang sufi", gumamnya," yang menjadi tauhid di jalan Allah ... ia tidak lagi mempunyai telinga untuk mendengar suara abadi, tidak lagi mempunyai mata untuk memandang keindahan abadi, tidak lagi mempunyai lidah untuk memuji kebesaran Alloh, dan tak lagi mempunyai akal walaupun untuk merenung secuil pengetahuan Alloh yang sejati. Tulisan ini adalah mengenai dirinya".

Suatu ketika Abu Yazid di dalam perjalanan, ia membawa seekor unta sebagai tunggangan dan pemikul perbekalannya."Binatang yang malang, betapa berat beban yang engkau tanggung. Sungguh kejam!", seseorang berseru.

Setelah beberapa kali mendengar seruan ini, akhirnya Abu Yazid menjawab, "Wahai anak muda, sebenarnya bukan unta ini yang memikul beban".

Kemudian si pemuda meneliti apakah beban itu benar-benar berada di atas punggung onta tersebut. Barulah ia percaya setelah melihat beban itu mengambang satu jengkal di atas punggung unta dan binatang itu sedikitpun tidak memikul beban tersebut.

"Maha besar Allah, benar-benar menakjubkan!", seru si pemuda.

"Jika kusembunyikan kenyataan-kenyataan yang sebenarnya mengenai diriku, engkau akan melontarkan celaan kepadaku", kata Abu Yazid kepadanya.

"Tetapi jika kujelaskan kenyataan-kenyataan itu kepadamu, engkau tidak dapat memahaminya. Bagaimana seharusnya sikapku kepadamu?"

(Menuruti orang itu memang nggak ada benernya, seperti kisah Luqman saat mendidik anaknya, diajaknya anaknya kepasar dengan membawa keledai. Awalnya Luqman yang naik keledai itu. Lewatlah di suatu desa. Orang-orang disitu berteriak mencemooh. "Lihatlah itu, seorang Bapak yang tega pada anaknya. Udara panas begini, anaknya disuruh jalan kaki sedang Bapaknya enak-enak di atas keledai." . "Catat itu anakku" kata Luqman, kemudian ganti dia yang berjalan sedang anaknya dinaikkan keledai. Lewatlah mereka di satu desa lagi.

406

Page 407: Mix of Islamic Story

Orang-orang di desa itu melihat mereka dengan mencemooh, "Lihat itu, jaman sudah edan, itulah contoh anak durhaka pada orang tua, anaknya enak-enak naik keledai, sedang Bapaknya yang sudah tua disuruh jalan kaki diudara panas seperti ini". "Catat itu anakku", kata Luqman lagi.

Kini, dua-duanya berjalan kaki. Jadi iring-iringan bertiga dengan keledainya berjalan kaki. Lewatlah mereka di satu desa. Orang-orang di desa itu mencemooh, "Lihat itu, orang-orang bodoh, mereka bercapek-capek jalan kaki sementara ada tunggangan keledai dibiarkan saja". "Catat itu anakku" kata Luqman. Mereka mencari bambu panjang, dan sekarang keledainya mereka panggul berdua. Lewatlah mereka disatu desa lain. Orang-orang di situ melihat mereka dan mencemooh, "Lihat itu Bapak dan anak sama-sama gila, Keledai tidak apa-apa dipanggul. Enaklah jadi keledainya." Lukman berkata pada anaknya" Catat itu waahai anakku. Kalau engkau menuruti omongan orang-orang, maka tidak akan pernah benar. Maka kuatkanlah keyakinanmu.)

Mi'roj

Abu Yazid mengisah, "Dengan tatapan yang pasti aku memandang Allah setelah Dia membebaskan diriku dari semua makhluq-Nya, menerangi diriku dengan Cahaya-Nya, membukakan keajaiban-keajaiban rahasiaNya dan menunjukkan kebesaranNya kepadaku.

Setelah menatap Allah akupun memandang diriku sendiri dan merenungi rahasia serta hakekat diri ini. Cahaya diriku adalah kegelapan jika dibandingkan dengan CahayaNya, kebesaran diriku sangat kecil jika dibandingkan dengan kebesaranNya, kemuliaan diriku hanyalah kesombongan yang sia-sia jika dibandingkan dengan kemuliaanNya. Di dalam Allah segalanya suci sedang di dalam diriku segalanya kotor dan cemar.

Bila kurenungi kembali, maka tahulah aku bahwa aku hidup karena cahaya Allah. Aku menyadari kemuliaan diriku bersumber dari kemuliaan dan kebesaranNya. Apapun yang telah kulakukan, hanya karena kemahakuasaanNya. Apapun yang telah terlihat oleh mata lahirku, sebenarnya melalui Dia. Aku memandang dengan mata keadilan dan realitas. Segala kebaktianku bersumber dari Allah, bukan dari diriku sendiri, sedang selama ini aku beranggapan bahwa akulah yang berbakti kepadaNya.

Aku bertanya, "Ya Allah, apakah ini?"

Dia menjawab, "Semuanya adalah Aku, tidak ada sesuatupun juga kecuali Aku. Dan sesungguhnya tidak ada wujud selain wujudKu". Kemudian Ia menjahit mataku sehingga aku tidak dapat melihat. Dia menyuruhku untuk

407

Page 408: Mix of Islamic Story

merenungi akar permasalahan, yaitu diriNya sendiri. Dia meniadakan aku dari kehidupanNya sendiri, dan Ia memuliakan diriku.

Kepadaku dibukakanNya rahasia diriNya sendiri sedikitpun tidak tergoyahkan oleh karena adaku. Demikianlah Allah, Kebenaran Yang Tunggal menambahkan realitas kedalam diriku. Melalui Allah aku memandang Allah, dan kulihat Allah didalam realitasNya.

Di sana aku berdiam dan beristirahat untuk beberapa saat lamanya. kututup telinga dari derap perjuangan. Lidah yang meminta-minta kutelan ke dalam tenggorokan keputusasaan. Kucampakkan pengetahuan yang telah kutuntut dan kubungkamkan kata hati yang menggoda kepada perbuatan-perbuatan aniaya. Di sana aku berdiam dengan tenang. Dengan karunia Allah aku membuang kemewahan-kemewahan dari jalan yang menuju prinsip-prinsip dasar.

Allah menaruh belas kasih kepadaku. Ia memberkahiku dengan pengetahuan abadi dan menanam lidah kebajikanNya ke dalam tenggorokanku. Untuk diciptakanNya sebuah mata dari cahayaNya, semua makhluk kulihat melalui Dia. Dengan lidah kebajikan itu aku berkata-kata kepada Allah, dengan pengetahuan Allah kuperoleh sebuah pengetahuan, dan dengan cahaya Allah aku menatap kepadaNya.

Allah berkata kepadaku, "Wahai engkau yang tak memiliki sesuatupun jua namun telah memperoleh segalanya, yang tak memiliki perbekalan namun telah memiliki kekayaan".

"Ya Allah" jawabku "Jangan biarkan diriku terperdaya oleh semua itu. Jangan biarkan aku puas dengan diriku sendiri tanpa mendambakan diri Mu. Adalah lebih baik jika Engkau menjadi milikku tanpa aku, daripada aku menjadi milikku sendiri tanpa Engkau. Lebih baik jika aku berkata-kata kepadaMu melalui Engkau, daripada aku berkata-kata kepada diriku sendiri tanpa Engkau".

Allah berkata, "Oleh karena itu perhatikanlah hukumKu dan janganlah engkau melanggar perintah serta laranganKu, agar Kami berterima kasih akan segala jerih payahmu"

"Aku telah membuktikan imanku kepadaMu dan aku benar-benar yakin bahwa sesungguhnya Engkau lebih pantas untuk berterimakasih kepada diriMu sendiri dari pada kepada hambaMu. Bahkan seandainya Engkau mengutuk diriku ini, Engkau bebas dari segala perbuatan aniaya"

"Dari siapakah engkau belajar?", tanya Allah.

408

Page 409: Mix of Islamic Story

"Ia Yang Bertanya lebih tahu dari ia yang ditanya", jawabku," karena Ia adalah Yang Dihasratkan dan Yang Menghasratkan, Yang Dijawab dan Yang Menjawab, Yang Dirasakan dan Yang Merasakan, Yang Ditanya dan Yang Bertanya".

Setelah Dia menyaksikan kesucian hatiku yang terdalam, aku mendengar seruan puas dari Allzh. Dia mencap diriku dengan cap kepuasanNya. Dia menerangi diriku, menyelamatkan diriku dari kegelapan hawa nafsu dan kecemaran jasmani. Aku tahu bahwa melalui Dialah aku hidup dan karena kelimpahanNya-lah aku bisa menghamparkan permadani kebahagiaan di dalam hatiku.

"Mintalah kepadaKu segala sesuatu yang engkau kehendaki", kata Allah. "Engkaulah yang kuinginkan",jawabku, "karena Engkau lebih dari kemurahan dan melalui Engkau telah kudapatkan kepuasan di dalam Engkau. Karena Engkau adalah milikku, telah kugulung catatan-catatan kelimpahan dan kemurahan. Janganlah Engkau jauhkan aku dari diriMu dan janganlah Engkau berikan kepadaku sesuatu yang lebih rendah daripada Engkau".

Beberapa lama Dia tak menjawab. Kemudian sambil meletakkan mahkota kemurahan hati ke atas kepalaku, berkatalah Dia : "Kebenaranlah yang engkau ucapkan dan realitaslah yang engkau cari, karena itu engkau menyaksikan dan mendengarkan kebenaran". "Jika aku telah melihat"., kataku pula, "melalui Engkau-lah aku melihat, dan jika aku telah mendengar, melalui Engkaulah aku mendengar. Setelah Engkau, barulah aku mendengar".

Kemudian kuucapkan berbagai pujian kepadaNya. Karena itu Ia hadiahkan kepadaku sayap keagungan, sehingga aku dapat melayang-layang memandangi alam kebesaranNya dan hal-hal menakjubkan dari ciptaanNya. Karena mengetahui kelemahanku dan apa-apa yang kubutuhkan, maka Ia menguatkan diriku dengan perhiasan-perhiasanNya sendiri.

Ia menaruh mahkota kemurahan hati ke atas kepalaku dan membuka pintu istana ketauhidan untukku. Setelah Ia melihat betapa sifat-sifatku tauhid ke dalam sifat-sifaNya, dihadiahkanNya kepadaku sebuah nama dari hadiratNya sendiri dan berkata-kata kepadaku dalam wujudNya sendiri. Maka terciptalah Tauhid Dzat dan punahlah perpisahan.

"Kepuasan Kami adalah kepuasanmu", kataNya, "dan kepuasanmu adalah kepuasan Kami. Ucapan-ucapanmu tak mengandung kecemaran dan tak seorangpun akan menghukummu karena ke-AKU-anMU".

Kemudian Dia menyuruhku untuk merasakan hunjaman rasa cemburu dan setelah itu Ia menghidupkan aku kembali. Dari dalam api pengujian itu aku

409

Page 410: Mix of Islamic Story

keluar dalam keadaan suci bersih. Kemudian Dia bertanya,: "Siapakah yang memiliki kerajaan ini"

"Engkau", jawabku

"Siapakah yang memiliki kekuasaan?"

"Engkau", jawabku

"Siapakah yang memiliki kehendak?"

"Engkau", jawabku

Karena jawaban-jawabanku itu persis seperti yang didengarkan pada awal penciptaan, maka ditunjukkanNya kepadaku betapa jika bukan karena belas kasihNya, alam semesta tidak akan pernah tenang, dan jika bukan karena cintaNya segala sesuatu telah dibinasakan oleh keMahaPerkasaanNya. Dia memandangku dengan mata Yang Maha Melihat melalui medium Yang Maha memaksa, dan segala sesuatu mengenai diriku sirna tak terlihat.

Di dalam kemabukan itu setiap lembah kuterjuni. Kulumatkan tubuhku ke dalam setiap wadah gejolak api cemburu. Kupacu kuda pemburuan di dalam hutan belantara yang luas. Kutemukan bahwa tidak ada yang lebih baik dari pada kepapaan dan tidak ada yang lebih baik dari ketidakberdayaan (fana-red). Tiada pelita yang lebih terang dari pada keheningan dan tiada kata-kata yang lebih merdu dari pada kebisuan. Dan tiada pula gerak yang lebih sempurna dari pada diam. Aku menghuni istana keheningan, aku mengenakan pakaian ketabahan, sehingga segala masalah terlihat sampai keakar-akarnya. Dia melihat betapa jasmani dan rohaniku bersih dari kilasan hawa nafsu, kemudian dibukakanNya pintu kedamaian di dalam dadaku yang kelam dan diberikanNya kepadaku lidah keselamatan dan ketauhidan.

Kini telah kumiliki sebuah lidah rahmat nan abadi, sebuah hati yang memancarkan nur ilahi, dan mata yang ditempa oleh tanganNya sendiri. Karena Dia-lah aku berbicara dan dengan kekuasaanNya-lah aku memegang. Karena melalui Dia aku hidup, karena Dia-lah Dzat Yang Maha Hidup dan Maha Menghidupi, maka aku tidak akan pernah mati. Karena telah mencapai tingkat keluhuran ini, maka isyaratku adalah abadi, ucapanku berlaku untuk selama-lamanya, lidahku adalah lidah tauhid dan ruhku adalah ruh keselamatan, ruh Islam. Aku tidak berbicara mengenai diriku sendiri sebagai seorang pemberi peringatan. Dia-lah yang menggerakkan lidahku sesuai dengan kehendakNya, sedang aku hanyalah seseorang yang menyampaikan. Sebenarnya yang berkata-kata ini adalah Dia, bukan aku.

410

Page 411: Mix of Islamic Story

Setelah memuliakan diriku Dia berkata, "Hamba-hambaKu ingin bertemu denganmu". "Bukanlah keinginanku untuk menemui mereka", jawabku. "Tetapi jika Engkau menghendakiku untuk menemui mereka, maka aku tidak akan menentang kehendakMu. Hiaslah diriku dengan ke-esaanMu, sehingga apabila hamba-hambaMu memandangku yang terpandang oleh mereka adalah ciptaanMu. Dan mereka akan melihat Sang Pencipta semata-mata, bukan diriku ini".

Keinginanku ini dikabulkanNya. DitaruhNya mahkota kemurahan hati ke atas kepalaku dan Ia membantuku mengalahkan jasmaniku.

Setelah itu Dia berkata, "temuilah hamba-hambaKu itu". Akupun berjalan selangkah menjauhi hadiratNya. Tetapi pada langkah yang kedua aku jatuh terjerumus. Terdengarlah seruan,:

"Bawalah kembali kekasihKu kemari. Ia tidak dapat hidup tanpa Aku dan tidak ada satu jalanpun yang diketahuinya kecuali jalan yang menuju Aku".

Setelah aku mencapai taraf tauhid Dzat-itulah saat pertama aku menatap Yang Esa-bertahun-tahun lamanya aku mengelana di dalam lembah yang berada dikaki bukit pemahaman. Akhirnya aku menjadi seekor burung dengan tubuh yang berasal dari ke-ESA-an dan dengan sayap keabadian. Terus menerus aku melayang-layang di angkasa kemutlakan. Setelah terlepas dari segala sesuatu yang diciptakanNya, akupun berkata, " Aku telah sampai kepada Sang Pencipta. Aku telah kembali kepadaNya".

Kemudian kutengadahkan kepalaku dari lembah kemuliaan. Dahagaku kupuaskan seperti yang tak pernah terulang di sepanjang zaman. Kemudian selama tiga puluh ribu tahun aku terbang di dalam sifatNya yang luas, tigapuluh ribu tahun di dalam kemuliaan perbuatanNya, dan selama tiga puluh ribu tahun di dalam keesaan DzatNya. Setelah berakhir masa sembilan puluh ribu tahun, terlihat olehku Abu Yazid, dan segala yang terpandang olehku adalah aku sendiri.

Kemudian aku jelajahi empat ribu padang belantara. Ketika sampai diakhir penjelajahan itu terlihat olehku bahwa aku masih berada pada tahap awal kenabian. Maka kulanjutkan pula pengembaraan yang tak berkesudahan di lautan tanpa tepi itu untuk beberapa lama, aku katakan, "Tidak ada seorang manusiapun yang pernah mencapai kemuliaan yang lebih tinggi daripada yang telah kucapai ini. Tidak mungkin ada tingkatan yang lebih tinggi daripada ini".

Tetapi ketika kutajamkan pandangan ternyata kepalaku masih berada di tapak kaki seorang Nabi. Maka sadarlah aku bahwa tingkat terakhir yang dapat

411

Page 412: Mix of Islamic Story

dicapai oleh manusia-manusia suci hanyalah sebagai tingkatan awal dari kenabian. Mengenai tingkat terakhir dari kenabian tidak dapat kubayangkan.

Kemudian ruhku menembus segala penjuru di dalam kerajaan Allah. Surga dan neraka ditunjukkan kepada ruhku itu tetapi ia tidak peduli. Apakah yang dapat menghadang dan membuatnya peduli?. Semua sukma yang bukan Nabi yang ditemuinya tidak dipedulikannya. Ketika ruhku mencapai sukma manusia kesayangan Allah, Nabi Muhammad SAW, terlihatlah olehku seratus ribu lautan api yang tiada bertepi dan seribu tirai cahaya. Seandainya kujejakkan kaki ke dalam lautan api yang pertama itu, niscaya aku hangus binasa. Aku sedemikian gentar dan bingung sehinga aku menjadi sirna. Tetapi betapapun besar keinginanku, aku tidak berani memandang tiang perkemahan Muhammad. Walaupun aku telah berjumpa dengan Allah, tetapi aku tidak berani berjumpa dengan Muhammad.

Kemudian Abu Yazid berkata, "Ya Allah, segala sesuatu yang telah terlihat olehku adalah aku sendiri. Bagiku tiada jalan yang menuju kepadaMu selama aku ini masih ada. Aku tidak dapat menembus keakuan ini, apakah yang harus kulakukan?"

Maka terdengarlah perintah, "Untuk melepas keakuanmu itu ikutilah kekasih Kami, Muhammad, si orang Arab. Usaplah matamu dengan debu kakinya dan ikutilah jejaknya.

Maka terjunlah aku ke dalam lautan api yang tak bertepi dan kutenggelamkan diriku kedalam tirai-tirai cahaya yang mengelilingi Muhammad. Dan kemudian tak kulihat diriku sendiri, yang kulihat Muhammad. Aku terdampar dan kulihat Abu Yazid berkata," aku adalah debu kaki Muhammad, maka aku akan mengikuti jejak Muhammad.

Perang Tanding Antara Abu Yazid Dan Yahya Bin Mu'adz

Yahya bin Mu'adz-salah seorang tokoh sufi, aulia, waliyulloh, jaman itu, menulis surat kepada Abu Yazid," Apakah katamu mengenai seseorang yang telah mereguk secawan arak dan menjadi mabuk tiada henti-hentinya?"

"Aku tidak tahu", jawab Abu Yazid. "Yang kuketahui hanyalah bahwa di sini ada seseorang yang sehari semalam telah mereguk isi samudra luas yang tiada bertepi namun masih merasa haus dan dahaga".

Yahya bin Mu'adz menyurati lagi," Ada sebuah rahasia yang hendak kukatakan kepadamu tetapi tempat pertemuan kita adalah di dalam surga. Di sana, di bawah naungan pohon Tuba akan kukatakan rahasia itu kepadamu".

412

Page 413: Mix of Islamic Story

Bersamaan surat itu dia kirimkan sepotong roti dengan pesan, "Syech harus memakan roti ini karena aku telah membuatnya dari air zam-zam".

Di dalam jawabannya Abu Yazid berkata mengenai rahasia yang hendak disampaikan Yahya itu," Mengenai tempat pertemuan yang engkau katakan, dengan hanya mengingatNya, pada saat ini juga aku dapat menikmati surga dan puhon Tuba. tetapi roti yang engkau kirimkan itu tidak dapat kunikmati. Engkau memang telah mengatakan air apa yang telah engkau pergunakan, tetapi engkau tidak mengatakan bibit gandum apa yang telah engkau taburkan".

Maka Yahya bin Mu'adz ingin sekali mengunjungi Abu Yazid. Ia datang pada waktu sholat Isya'. Yahya berkisah sebagai berikut: "Aku tidak mau mengganggu Syech Abu Yazid. Tetapi aku pun tidak dapat bersabar hingga pagi. Maka pergilah aku ke suatu tempat di padang pasir di mana aku dapat menemuinya pada saat itu seperti dikatakan orang-orang kepadaku. Sesampainya ditempat itu terlihat olehku Abu Yazid sedang sholat Isya'. Kemudian ia berdiri di atas jari-jari kakinya sampai keesokan harinya. Aku tegak terpana menyaksikan hal ini. Sepanjang malam kudengar Abu Yazid berkata di dalam do'anya.," Aku berlindung kepadamu dari segala hasratku untuk menerima kehormatan-kehormatan ini".

Setelah sadar, Yahya mengucapkan salam kepada Abu Yazid dan bertanya apakah yang telah dialaminya pada malam tadi. Abu Yazid menjawab," lebih dari dua puluh kehormatan telah ditawarkan kepadaku. Tetapi tak satupun yang kuinginkan karena semuanya adalah kehormatan-kehormatan yang membutakan mata".

"Guru, mengapakah engkau tidak meminta pengetahuan mistik, karena bukankah Dia Raja diantara raja yang pernah berkata, "Mintalah kepadaKu segala sesuatu yang engkau kehendaki?" Yahya bertanya. "Diamlah!", sela Abu Yazid," Aku cemburu kepada diriku sendiri yang telah mengenalNya, karena aku ingin tiada sesuatupun kecuali Dia yang mengenal diriNya. Mengenai pengetahuanNya, apakah peduliku. Sesungguhnya seperti itulah kehendakNya, Yahya. Hanya Dia, dan bukan siapa-siapa yang akan mengenal diriNya.

"Demi keagungan Allah", Yahya memohon, "berikanlah kepadaku sebagian dari karunia-karunia yang telah ditawarkan kepadamu malam tadi".

"Seandainya engkau memperoleh kemuliaan Adam, kesucian Jibril, kelapangan hati Ibrahim, kedambaan Musa kepada Allah, kekudusan Isa, dan kecintaan Muhammad, niscaya engkau masih merasa belum puas. Engkau akan mengharapkan hal-hal lain yang melampaui segala sesuatu", jawab Yazid."

413

Page 414: Mix of Islamic Story

Tetaplah merenung Yang Maha Tingi dan jangan rendahkan pandanganmu, karena apabila engkau merendahkan pandanganmu kepada sesuatu hal, maka hal itulah yang akan membutakan matamu"

Suatu hari Abu Yazid berjalan-jalan dengan beberapa orang muridnya. jalan yang sedang mereka lalui sempit dan dari arah yang berlawanan datanglah seekor anjing. Abu Yazid menyingkir kepinggir untuk memberi jalan kepada binatang itu.

Salah seorang murid tidak menyetujui perbuatan Abu Yazid ini dan berkata," Allah Yang Maha Besar telah memuliakan manusia di atas segala makhluk-makhlukNya. Abu Yazid adalah "Raja diantara kaum mistik", tetapi dengan ketinggian martabatnya itu beserta murid-muridnya yang taat masih memberi jalan kepada seekor anjing. Apakah pantas perbuatan seperti itu?"

Abu Yazid menjawab," Anak muda, anjing tadi secara diam-diam telah berkata kepadaku,'Apakah dosaku dan apakah pahalamu pada awal kejadian sehingga aku berpakaian kulit anjing dan engkau mengenakan jubah kehormatan sebagai raja diantara para mistik?'. Begitulah yang sampai dalam pikiranku dan karena itulah aku memberi jalan kepadanya".

Suatu ketika Abu yazid melakukan perjalanan menuju Ka'bah di Makkah, tetapi beberapa saat kemudian ia pun kembali lagi. "Di waktu yang sudah-sudah engkau tidak pernah membatalkan niatmu. Mengapa sekarang engkau berbuat demikian?", tanya seseorang kepaa Abu Yazid.

"baru saja aku palingkan wajahku ke jalan", jawab Abu Yazid,"terlihat olehku seorang hitam yang menghadang dengan pedang terhunus dan berkata,"Jika engkau kembali, selamat dan sejahtera-lah engkau. Jika tidak, akan kutebas kepalamu. Engkau telah meninggalkan Allah di Bustham untuk pergi kerumahNya.

Hatim Tuli-salah seorang waliyulloh masa itu-, berkata kepada murid-muridnya," Barang siapa di antara kamu yang tidak memohon ampunan bagi penduduk neraka di hari berbangkit nanti, ia bukan muridku".

Perkataan Hatim ini disampaikan orang kepada Abu Yazid. kemudian Abu yazid menambahkan," Barang siapa yang berdiri di tebing neraka dan menangkap setiap orang yang dijerumuskan ke dalam neraka, kemudian mengantarnya ke surga lalu kembali ke neraka sebagai pengganti mereka, ia adalah muridku".

Abu Yazid Dan Seorang Muridnya

414

Page 415: Mix of Islamic Story

Ada seorang pertapa di antara tokoh-tokoh suci terkenal di Bustham. Ia mempunyai banyak pengikut dan pengagum, tetapi ia sendiri senantiasa mengikuti pelajaran-pelajaran yang diberikan oleh Abu Yazid. Dengan tekun ia mendengarkan ceramah-ceramah Abu Yazid dan duduk bersama sahabat-sahabat beliau.

Pada suatu hari berkatalah ia kepada Abu Yazid,"pada hari ini genaplah tigapuluh tahun lamanya aku berpuasa dan memanjatkan do'a sepanjang malam sehingga aku tidak pernah tidur. Namun pengetahuan yang engkau sampaikan ini belum pernah menyentuh hatiku. Walau demikian aku percaya kepada pengetahuan itu dan senang mendengarkan ceramah-ceramahmu".

"Walaupun engkau berpuasa siang malam selama tiga ratus tahun, sedikitpun dari ceramah-ceramahku ini tidak akan dapat engkau hayati".

"Mengapa demikian?",tanya si murid.

"Karena matamu tertutup oleh dirimu sendiri", jawab Abu Yazid.

"Apakah yang harus kulakukan?",tanya si murid pula.

"Jika kukatakan, pasti engkau tidak mau menerimanya", jawab Abu Yazid.

"Akan kuterima!. Katakanlah kepadaku agar kulakukan seperti yang engkau petuahkan".

"Baiklah!", jawab Abu Yazid. "Sekarang ini juga, cukurlah janggut dan rambutmu. Tanggalkan pakaian yang sedang engkau kenakan ini dan gantilah dengan cawat yang terbuat dari bulu domba. Gantungkan sebungkus kacang dilehermu, kemudian pergilah ke tempat ramai. Kumpulkan anak-anak sebanyak mungkin dan katakan pada mereka, "Akan kuberikan sebutir kacang kepada setiap orang yang menampar kepalaku". Dengan cara yang sama pergilah berkeliling kota, terutama sekali ke tempat dimana orang-orang sudah mengenalmu. Itulah yang harus engkau lakukan".

"Maha besar Allah!Tiada Tuhan kecuali Allah", cetus simurid setelah mendengar kata-kata Abu Yazid itu.

"Jika seorang kafir mengucapkan kata-kata itu niscaya ia menjadi seorang Muslim",kata Abu Yazid."Tetapi dengan mengucapkan kata-kata yang sama engkau telah mempersekutukan Alloh".

"Mengapa begitu?",tanya si murid.

415

Page 416: Mix of Islamic Story

"Karena engkau merasa bahwa dirimu terlalu mulia untuk berbuat seperti yang telah kukatakan tadi. Kemudian engkau mencetuskan kata-kata tadi untuk menunjukkan bahwa engkau adalah seorang penting, dan bukan untuk memuliakan Allah. Dengan demikian bukankah engkau telah mempersekutukan Allah?".

"Saran-saranmu tadi tidak dapat kulaksanakan. Berikanlah saran-saran yang lain", si murid berkeberatan.

"Hanya itu yang dapat kusarankan",Abu Yazid menegaskan.

"Aku tak sanggup melaksanakannya", si murid mengulangi kata-katanya.

"Bukankah telah aku katakan bahwa engkau tidak akan sanggup untuk melaksanakannya dan engkau tidak akan menuruti kata-kataku",kata Abu Yazid.

(Duhai, sadarlah aku bahwa kesombongan dalam diriku begitu tebal, betapa pentingnya aku, betapa mulianya aku, betapa orang lain berada lebih rendah dari aku.....lihat nggantengku, lihat kekayaanku, lihat kepandaianku,...lihat kekuatanku....lihat kekuasaanku......! Besi mesti dipanasi untuk dijadikan pedang, besi mesti ditempa untuk dibuat menjadi tajam. Batu kotor mesti digosok supaya jadi berlian. "Gosoklah berlian imanmu dengan Laa illaha ilalloh". 'Jadidu Imanakum bi Laa illaha ilalloh' )

"Engkau dapat berjalan di atas air", orang-orang berkata kepada Abu Yazid. "Sepotong kayupun dapat melakukan hal itu", jawab Abu Yazid.

"Engkau dapat terbang di angkasa". "Seekor burung pun dapat melakukan itu"

"Engkau dapat pergi ke Ka'bah dalam satu malam". " Setiap orang sakti dapat melakukan perjalanan dari India ke Demavand dalam satu malam".

"Jika demikian apakah yang harus dilakukan oleh manusia-manusia sejati?", mereka bertanya kepada Abu Yazid. Abu Yazid menjawab,"Seorang manusia sejati tidak akan menautkan hatinya kepada siapapun dan apapun kecuali kepada Allah".

Abu Yazid ditanya orang, "Bagaimanakah engkau mencapai tingkat kesalehan yang seperti ini?"

. "Pada suatu malam ketika aku masih kecil,", jawab Abu Yazid, "aku keluar dari kota Bustham. Bulan bersinar terang dan bumi tertidur tenang. Tiba-tiba kulihat suatu kehadiran. Di sisinya ada delapan belas ribu dunia yang

416

Page 417: Mix of Islamic Story

tampaknya sebagai sebuah debu belaka. hatiku bergetar kencang lalu aku hanyut dilanda gelombang ekstase yang dahsyat. Aku berseru "Ya Allah, sebuah istana yang sedemikian besarnya tapi sedemikian kosongnya. Hasil karya yang sedemikian agung tapi begitu sepi? " Lalu terdengar olehku sebuah jawaban dari langit." Istana ini kosong bukan karena tak seorangpun memasukinya tetapi Kami tidak memperkenankan setiap orang untuk memasukinya. Tak seorang manusia yang tak mencuci muka-pun yang pantas menghuni istana ini".

"Maka aku lalu bertekat untuk mendo'akan semua manusia. Kemudian terpikirlah olehku bahwa yang berhak untuk menjadi penengah manusia adalah Muhammad SAW. Oleh karena itu aku hanya memperhatikan tingkah lakuku sendiri. Kemudian terdengarlah suara yang menyeruku.," Karena engkau berjaga-jaga untuk selalu bertingkah laku baik, maka Aku muliakan namamu sampai hari Berbangkit nanti dan ummat manusia akan menyebutmu

Raja Para Mistik".

Abu Yazid menyatakan," Sewaktu pertama kali memasuki Rumah Suci (Ka'bah), yang terlihat olehku hanya Rumah Suci itu. Ketika untuk kedua kalinya memasuki Rumah Suci itu, yang terlihat olehku adalah Pemilik Rumah Suci. Tetapi ketika untuk ketiga kalinya memasuki Rumah Suci, baik si Pemilik maupun Rumah Suci itu sendiri tidak terlihat olehku".

Sedemikian khusyuknya Abu Yazid dalam berbakti kepada Allah, sehingga setiap hari apabila ditegur oleh muridnya, yang senantiasa menyertainya selama 20 tahun, ia akan bertanya," Anakku, siapakah namamu?" Suatu ketika si murid berkata pada Abu Yazid, "Guru, apakah engkau memperolok-olokkanku. Telah 20 tahun aku mengabdi kepadamu, tetapi, setiap hari engkau menanyakan namaku".

"Anakku", Abu Yazid menjawab,"aku tidak memperolok-olokkanmu. Tetapi nama-Nya telah memenuhi hatiku dan telah menyisihkan nama-nama yang lain. Setiap kali aku mendengar sebuah nama yang lain, segeralah nama itu terlupakan olehku"

Abu Yazid mengisahkan :

Suatu hari ketika sedang duduk-duduk, datanglah sebuah pikiran ke dalam benakku bahwa aku adalah Syaikh dan tokoh suci zaman ini. Tetapi begitu hal itu terpikirkan olehku, aku segera sadar bahwa aku telah melakukan dosa besar. Aku lalu bangkit dan berangkat ke Khurazan. Di sebuah persinggahan aku berhenti dan bersumpah tidak akan meninggalkan tempat itu sebelum Allah mengutus seseorang untuk membukakan diriku.

417

Page 418: Mix of Islamic Story

Tiga hari tiga malam aku tinggal di persinggahan itu. Pada hari yang ke-empat kulihat seseorang yang bermata satu dengan menunggang seekor unta sedang datang ke tempat persinggahan itu. Setelah mengamati dengan seksama, terlihat olehku tanda-tanda kesadaran Ilahi di dalam dirinya. Aku mengisyaratkan agar unta itu berhenti lalu unta itu segera menekukkan kaki-kaki depannya. Lelaki bermata satu itu memandangiku.

"Sejauh ini engkau memanggilku", katanya," hanya untuk membukakan mata yang tertutup dan membukakan pintu yang terkunci serta untuk menenggelamkan penduduk Bustham bersama Abu Yazid?"

"Aku jatuh lunglai. Kemudian aku bertanya kepada orang itu,"Dari manakah engkau datang?"

"Sejak engkau bersumpah itu telah beribu-ribu mil yang kutempuh", kemudian ia menambahkan, "berhati-hatilah Abu Yazid, Jagalah hatimu!"

Setelah berkata demikian ia berpaling dariku dan meninggalkan tempat itu.

Masa Akhir

Diriwayatkan bahwa Abu Yazid telah tujuh puluh kali diterima Allah ke hadhiratNya. Setiap kali kembali dari perjumpaan dengan Allah itu, Abu Yazid mengenakan sebuah ikat pinggang yang lantas diputuskannya pula.

Menjelang akhir hayatnya Abu Yazid memasuki tempat sholat dan mengenakan sebuah ikat pinggang. Mantel dan topinya yang terbuat dari bulu domba itu dikenakannya secara terbalik. Kemudian ia berkata kepada Allah:

"Ya Allah, aku tidak membanggakan disiplin diri yang telah kulaksanakan seumur hidupku, aku tidak membanggakan sholat yang telah kulakukan sepanjang malam. Aku tidak menyombongkan puasa yang telah kulakukan selama hidupku. Aku tidak menonjolkan telah berapa kali aku menamatkan Al Qur'an. Aku tidak akan mengatakan pengalaman-pengalaman spiritual khususku yang telah kualami, do'a- do'a yang telah kupanjatkan dan betapa akrab hubungan antara Engkau dan aku. Engkaupun mengetahui bahwa aku tidak menonjolkan segala sesuatu yang telah kulakukan itu.

Semua yang kukatakan ini bukanlah untuk membanggakan diri atau mengandalkannya. Semua ini kukatakan kepadaMu karena aku malu atas segala perbuatanku itu. Engkau telah melimpahkan rahmatMu sehingga aku dapat mengenal diriku sendiri. Semuanya tidak berarti, anggaplah itu tidak pernah terjadi. Aku adalah seorang Torkoman yang berusaha tujuh puluh tahun dengan rambut yang telah memutih di dalam kejahilan.

418

Page 419: Mix of Islamic Story

Dari padang pasir aku datang sambil berseru-seru,'Tangri-Tangri' Baru sekarang inilah aku dapat memutus ikat pinggang ini. Baru sekarang inilah aku dapat melangkah ke dalam lingkungan Islam. Baru sekarang inilah aku dapat menggerakkan lidahku untuk mengucapkan syahadat. Segala sesuatu yang Engkau perbuat adalah tanpa sebab. Engkau tidak menerima ummat manusia karena kepatuhan mereka dan Engkau tidak akan menolak mereka hanya karena keingkaran mereka. Segala sesuatu yang kulakukan hanyalah debu. Kepada setiap perbuatanku yang tidak berkenan kepadaMu limpahkanlah ampunanMu. Basuhlah debu keingkaran dari dalam diriku karena akupun telah membasuh debu kelancangan karena mengaku telah mematuhiMu.

Kemudian Abu Yazid menghembuskan nafas terakhirnya dengan menyebut nama Alloh pada tahun 261 H /874 M.

* * * * * * * *

Doa Mustajab

"Ya Allah, jangan kembalikan aku ke keluargakau, dan limpahkanlah kepadaku kesyahidan."

Doa itu keluar dari mulut `Amru bin Jumuh, ketika ia bersiap-siap mengenakan baju perang dan bermaksud berangkat bersama kaum Muslimin ke medan Uhud. Ini adalah kali pertama bagi `Amru terjun ke medan perang, karena dia kakinya pincang. Didalam Al-Quran disebutkan: "Tiada dosa atas orang-orang buta, atas orang-orang pincang dan atas orang sakit untuk tidak ikut berperang." (QC. Al-Fath:17)

Karena kepincangannya itu maka `Amru tidak wajib ikut berperang, di samping keempat anaknya telah pergi ke medan perang. Tidak seorangpun menduga `Amru dengan keadaannya yang seperti itu akan memanggul senjata dan bergabung dengan kaum Muslimin lainnya untuk berperang.

Sebenarnya, kaumnya telah mencegah dia dengan mengatakan: "Sadarilah hai `Amru, bahwa engkau pincang. Tak usahlah ikut berperang bersama Nabi saw."

Namun `Amru menjawab: "Mereka semua pergi ke surga, apakah aku harus duduk-duduk bersama kalian?"

Meski `Amru berkeras, kaumnya tetap mencegahnya pergi ke medan perang. Karena itu `Amru kemudian menghadap Rasulullah Saw dan berkata

419

Page 420: Mix of Islamic Story

kepada beliau: "Wahai Rasulullah. Kaumku mencegahku pergi berperang bersama Tuan. Demi Allah, aku ingin menginjak surga dengan kakiku yang pincang ini."

"Engkau dimaafkan. Berperang tidak wajib atas dirimu." Kata Nabi mengingatkan.

"Aku tahu itu, wahai Rasulullah. Tetapi aku ingin berangkat ke sana." Kata `Amru tetap berkeras.

Melihat semangat yang begitu kuat, Rasulullah kemudian bersabda kepada kaum `Amru: "Biarlah dia pergi. Semoga Allah menganugerahkan kesyahidan kepadanya."

Dengan terpincang-pincang `Amru akhirnya ikut juga berperang di barisan depan bersama seorang anaknya. Mereka berperang dengan gagah berani, seakan-akan berteriak: "Aku mendambakan surga, aku mendambakan mati : sampai akhirnya ajal menemui mereka.

Setelah perang usai, kaum wanita yang ikut ke medan perang semuanya pulang. Di antara mereka adalah "Aisyah. Di tengah perjalanan pulang itu `Aisyah melihat Hindun, istri `Amru bin Jumuh sedang menuntun unta ke arah Madianh. `Aisyah bertanya: "Bagaiman beritanya?"

"Baik-baik , Rasulullah selamat Musibah yang ada ringan-ringan saja. Sedang orang-orang kafir pulang dengan kemarahan, "jawab Hindun.

"Mayat siapakah di atas unta itu?"

"Saudaraku, anakku dan suamiku."

"Akan dibawa ke mana?"

"Akan dikubur di Madinah."

Setelah itu Hindun melanjutkan perjalanan sambil menuntun untanya ke arah Madinah. Namun untanya berjalan terseot-seot lalu merebah.

"Barangkali terlalu berat," kata `Aisyah.

"Tidak. Unta ini kuat sekali. Mungkin ada sebab lain." Jawab Hindun.

Ia kemudian memukul unta tersebut sampai berdiri dan berjalan kembali, namun binatang itu berjalan dengan cepat ke arah Uhud dan lagi-lagi merebah ketika di belokkan ke arah Madinah. Menyaksikan pemandangan aneh itu, Hindun kemudian menghadap kepada Rasulullah dan menyampaikan peristiwa yang dialaminya: "Hai Rasulullah. Jasad saudaraku, anakku dan

420

Page 421: Mix of Islamic Story

suamiku akan kubawa dengan unta ini untuk dikuburkan di Madinah. Tapi binatang ini tak mau berjalan bahkan berbalik ke Uhud dengan cepat."

Rasulullah berkata kepada Hindun: "Sungguh unta ini sangat kuat. Apakah suamimu tidak berkata apa-apa ketika hendak ke Uhud?"

"Benar ya Rasulullah. Ketika hendak berangkat dia menghadap ke kiblat dan berdoa : "Ya Allah, janganlah Engkau kembalikan aku ke keluargaku dan limpahkanlah kepadaku kesyahidan."

"Karena itulah unta ini tidak mau berangkat ke Medinah. Allah SWT tidak mau mengembalikan jasad ini ke Madinah" kata beliau lagi.

"Sesungguhnya diantara kamu sekalian ada orang-orang jika berdoa kepada Allah benar-benar dikabulkan. Diantara mereka itu adalah suamimu, `Amru bin Jumuh," sambung Nabi.

Setelah itu Rasulullah memerintahkan agar ketiga jasad itu dikuburkan di Uhud. Selanjutnya beliau berkata kepada Hindun: "Mereka akan bertemu di surga. `Amru bin Jumuh, suamimu; Khulad, anakmu; dan Abdullah, saudaramu."

"Ya Rasulullah. Doakan aku agar Allah mengumpulkan aku bersama mereka,: kata Hindun memohon kepada Nabi.

* * * * * * * *

Luqman

Wa la qad aataina luqmaanal hikmata anisy kurlillaahi wa may yasykur fa innamaa yasykuru li nafsihii wa ma kafara fa innallaaha ghaniyyun hamiid.Sesungguhnya Kami telah memberi Luqman hikmah, yaitu, "Bersyukurlah kepada Allah. Barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang ingkar maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji."

Para ulama salaf berikhtilaf mengenai Luqman: apakah dia seorang nabi atau hamba Allah yang saleh tanpa menerima kenabian? Mengenai hal ini ada dua pendapat. Mayoritas ulama berpendapat bahwa dia adalah hamba Allah yang saleh tanpa menerima kenabian. Menurut Ibnu Abbas, Luqman adalah seorang hamba berkebangsaan Habsyi yang berprofesi sebagai tukang kayu. Sementara Jabir bin Abdillah mengidentifikasikan Luqman sebagai orang bertubuh pendek

421

Page 422: Mix of Islamic Story

dan berhidung pesek. Sedangkan Said bin Musayyab mengatakan bahwa Luqman berasal dari kota Sudan, memiliki kekuatan, dan mendapat hikmah dari Allah, namun dia tidak menerima kenabian.

Selanjutnya, Ibnu Jarir berpendapat bahwa Luqman adalah seorang hamba sahaya berbangsa Habsyi yang berprofesi sebagai tukang kayu. Suatu kali, majikannya berkata kepada Luqman, "Sembelihkan domba ini untuk kami." Lalu dia menyembelihnya. Si majikan berkata, "Ambillah bagian dagingnya yang terbaik." Lalu Luqman mengambil lidah dan hati domba. Si Majikan diam selama beberapa saat, lalu berkata, "Sembelihkan domba yang ini untuk kami." Lalu dia menyembelihnya. Si majikan berkata, "Ambillah bagian dagingnya yang terburuk." Lalu Luqman mengambil lidah dan hati domba. Kemudian si majikan berkata, "Aku menyuruhmu mengambil dua bagian daging domba yang terbaik, lalu kamu melaksanakannya dan akupun menyuruhmu mengeluarkan bagian domba yang terburuk, lalu kamu mengambil daging yang sama." Luqman berkata, "Sesunguhnya tiada perkara yang lebih baik daripada lidah dan hati jika keduanya baik dan tiada perkara yang lebih buruk daripada lidah dan hati jika keduanya buruk."

Suatu kali dia didatangi seseornag, lalu bertanya, “Apa yang dapat mengantarkanmu kepada kebajikan dalam bertutur?" Luqman menjawab: “Berkata jujur dan tidak mengatakan hal yang tidak penting."

Dari keterangan di atas jelaslah bahwa Luqman adalah seorang hamba yang menjadi sahaya, dan kesahayaan menghambatnya untuk menjadi nabi, sebab para rasul yang diutus itu berasal dari kalangan keluarga terpandang diantara kaumnya. Karena itu mayoritas ulama salaf memandang Luqman bukan sebagai nabi.

Luqman pun pernah ditanya ihwal prestasi yang dicapainya. Dia menjawab. "Hai anak saudaraku, jika engkau menyimak apa yang aku katakan kepadamu, kamupun akan berprestasi seperti aku." Lalu Luqman berkata, "Aku menjaga mengontrol pandanganku, mejaga lidahku, menjaga kesucian makananku, memelihara kemaluanku, berkata jujur, memenuhi janjiku, menghormati tamuku, memelihara hubungan baik dengan tetanggaku, dan meninggalkan perkara yang tidak penting. Itulah yang membuat diriku seperti yang kamu lihat."

Firman Allah Ta'al, "Sesungguhnya Kami telah memberi Luqman hikmah," yaitu pemahaman, ilmu, tuturan yang baik, dan pemahaman Islam, walaupun dia bukan nabi dan tidak menerima wahyu. "Yaitu, Bersyukurlah kepada Allah." Yakni, Kami menyuruhnya bersyukur kepada Allah Yang

422

Page 423: Mix of Islamic Story

Mahamulia lagi Mahaagung atas karunia yang telah diberikan secara khusus kepadanya, tidak diberikan kepada manusia sejenis yang hidup pada masa itu.

Kemudian Allah berfirman, "Barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri." Sesungguhnya manfaat bersyukur itu berpulang kepada orang-orang yang bersyukur itu sendiri, karena Allah berfirman, 'Dan barangsiapa yang ingkar maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji." Dia tidak membutuhkan hamba dan Dia tidak mendapat mudarat jika seluruh penduduk bumi ingkar, sebab Dia tidak membutuhkan perkara selain-Nya. Karena itu, tidak ada tuhan melainkan Allah dan kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya.

* * * * * * * *

Al-An'aam 151

Katakanlah, "Marilah kubacakan apa yg diharamkan oleh Tuhanmu kepadamu, yaitu janganlah kamu menyekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah kepada ibu bapak, janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin - Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka - janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan keji baik yang tampak maupun yang tersembunyi, janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali atas dasar alasan yang benar," Demikianlah yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami.

Daud al-Audi meriwayatkan bahwa Ibnu Mas;ud r.a. berkata, "Barangsiapa ingin melihat wasiat Rasulullah saw. Yang terdapat pada cincinnya, maka bacalah ayat, `Katakanlah, `Marilah kubacakan apa yang diharamkan oleh Tuhanmu kepadamu, yaitu janganlh kamu menyekutukan sesuatu dengan Dia, `sampai dengan…..'agar kamu bertakwa.'"

Al-Hakim meriwayatkan dalam Mustadraknya sebuah hsdits Yazid bin Harun dari Ubadah bin Shamit, bahwa Rasulullah saw, bersabda, "Siapakah diantara kam yang ingin berbaiat kepadaku mengenai tiga perkara? Kemudian Rasulullah saw. membaca ayat,' Katakanlah, `Marilah kubacakan apa yang diharamkan oleh Tuhanmu kepadamu….." Beliau menyelesaikan bacaan ayat itu. Barangsiapa yang memenuhi ketiganmya, maka pahalanya dijamin Allah. Barang siapa mengurangi salah satu dari ketiganya, dan masih hidup maka Allah akan menyiksanya di dunia. Dan barangsiapa yang ditangguhkan ke akhirat,

423

Page 424: Mix of Islamic Story

maka terserah kepada Allah: jika Dia berkehendak, maka Dia menyiksanya dan bila Dia berkehendak, maka Dia mengampuninya."

Kemudian Hakim mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih walaupun Bukhari-Muslim tidak mengeluarkannya dan keduanya menyepakati hadits az-Zuhri yang diterima dari Abu Idris dari Ubadah, "Berbaiatlah kepadaku untuk tidak menyekutukan apa pun dengan Allah…..'

Tafsir ayat itu ialah bahwaa Allah Ta'ala berfirman kepada Nabi Muhammad saw., "Hai Muhammad, katakanlah kepada kaum musyrikin yang menyembah selain Allah, mengharamkan perkara yang telah direzekikan Allah, dan membunuh anak-anaknya; semua itu dilakukan menurut pikiran mereka dan bujuk rayu setan." "Katakanlah" kepada mereka, "Marilah kubacakan apa yang diharamkan oleh Tuhanmu kepadamu, `yaitu janganlah kamu menyekutukan sesuatu dengan Dia." Mulanya ayat itu kira-kira berbunyi, "saya berpesan kepadamu janganlah kamu menyekutukan sesuatu denga Dia." Oleh katu, pada akhir ayat Allah berfirman, "Demikianlah, yang dipesankan kepadamu."

Dalam Shahihain, yaitu dalam hadits Abu Dzar r.a. dia berkata: Rasulullah saw. Bersabda, "Jibril datang kepadaku dan menyampaikan berita gembira bahwa barangsiapa diantara umatmu mati sedang dia tidak menyekutukan sesuatu dengan Allah, maka dia akan masuk surga. Saya bertanya, `Walaupun dia berzina dan mencuri?' Jibril menjawab, `Walaupun dia berzina dan mencuri.' Saya bertanya, `Walaupun dia berzina dan mencuri?' Jibril menjawab, `Walaupun dia berzina dan mencuri.' Saya bertanya, `Walaupun dia berzina dan mencuri?' Jibril menjawab, `Walaupun dia berzina, walaupun dia mencuri, walaupun dia meminum khamr.'"

Dalam riwayat lain dikatakan bahwa orang yang bertanya itu tiada lain Abu Dzar sendiri. Dalam Shahih Muslim dikatakan dari Ibnu Mas'ud, "Barangsiapa yang meninggal sedang dia tidak menyekutukan sesuatu dengan Allah, maka dia akan masuk surga."

Ibnu Mardawih meriwayatkan dari hadits Ubadah dan Abud Darda, "Jangan kamu menyekutukan apa pun dengan Allah meskipun kamu dipotong, disalib atau dibakar."

Firman Allah Ta'ala, "dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, "Yakni dipesankan dan diperintahkan kepadamu supaya kamu berbuat baik kepada ibu bapak. Yakni, hendaklah kamu berbuat baik kepada mereka. Sering sekali Allah membarengkan ketaatan kepada-Nya dengan berbuat baik kepada ibu bapak, sebagaiman Allah berfirman, "bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu

424

Page 425: Mix of Islamic Story

untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik" (Luqman:14-15). Allah menyuruh berbuat baik kepada keduanya, walaupun keduanya itu musyrik. Ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah ini masih banyak.

Dalam Shahihain diriwayatkan bahwa Ibnu Mas;ud berkata, "Saya bertanya kepada Rasulullah saw., `Amal apakah yang paling utama?' Beliau menjawab, `Shalat tepat waktu.' Saya bertanya, `Kemudian amal apa lagi?' Beliau bersabda, `Berbakti kepada kedua orang tua.' Saya bertanya, `Kemudian apa lagi?' Beliau bersabda, `Berjihad di jalan Allah.'"

Kemudian Ibnu Mas'ud berkata, "Rasulullah saw. Menceritakannya kepadaku. Seandainya aku menanyakannya lagi, niscaya beliau akan menambahnya."

Firman Allah Ta'ala, "Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin - Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka." Setelah Allah memerintahkan berbuat baik kepada orang tua dan kakek-nenek, maka perintah itu disusul dengan perintah berbuat baik kepada anak-cucu. Maka Allah berfirman, :Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan." Oleh karena itu Allah Ta'ala berfirman, "Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka." Yakni semua itu merupakan wewenang Allah. Firman Allah Ta'ala, "Dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan keji baik yang nampak maupun yang tersembunyi" adalah seperti firman Allah, "Katakanlah, `Sesungguhnya Tuhanku hanyalah mengharamkan perkara yang buruk-buruk, baik yang nampak maupun yang tersembunyi.'"

Dalam Shahihain dikatakan dari Ibnu Mas'ud r.a. dia bahwa Rasulullah saw. Bersabda, "Tiada yang lebih cemburu daripada Allah. Oleh karena itu, Dia mengharamkan perbuatan keji, baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi."

Allah Ta'ala berfirman, "Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali atas dasar alasan yang benar." Penggalan ini ditetapkan oleh Allah untuk lebih menegaskan larangan. Jika bukan untuk tujuan itu, niscaya penggalan tadi masuk ke dalam larangan melakukan yang buruk-buruk baik yang nyata maupun yang tersembunyi. Dalam Shahihain dikatakan dari Ibnu Mas'ud r.a.: Rasulullah saw. Bersabda, "Tidaklah halal darah seorang muslim yang bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku adalah Rasulullah kecuali karena salah satu dari tiga alasan: orang yang telah pernah kawin yang berzina, jiwa dibalas dengan jiwa, dan orang yang meninggalkan agamanya serta memisahkan diri dari jamaah."

425

Page 426: Mix of Islamic Story

Adapula larangan, cegahan, dan ancaman membunuh orang kafir yang telah memenuhi perjanjian. Al-Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Amr, dikatakan dari Nabi saw. Secara marfu', "Barang siapa yang membunuh orang yang telah memenuhi perjanjiannya, maka dia tidak akan mencium bau surga, yang wanginya dapat tercium dari jarak perjalanan 40 tahun."

Firman Allah Ta'ala, "Demikianlah yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami." Perkara yang diperintahkan kepadamu ini dimaksudkan supaya kamu memahami perintah dan larangan Allah

* * * * * * * *

Tariq Bin Ziyad

Mengukir Karang dengan Namanya

Mendung hitam menggelayut di atas bumi Spanyol. Eropa sedang dikangkangi oleh penjajah, Raja Gotik yang kejam. Wanita merasa terancam kesuciannya, petani dikenakan pajak tanah yang tinggi, dan banyak lagi penindasan yang tak berperikemanausiaan. Raja dan anteknya bersukaria dalam kemewahan sedang rakyat merintih dalam kesengsaraan. Sebagian besar penduduk yang beragama Kristen dan Yahudi, mengungsi ke Afrika, berharap mendapat ketenangan yang lebih menjanjikan. Dan saat itu Afrika, adalah sebuah daerah yang makmur dan mempunyai toleransi yang tinggi karena berada di bawah naungan pemerintahan Islam.

Satu dari jutaan pengungsi itu adalah Julian, Gubernur Ceuta yang putrinya Florinda telah dinodai Roderick, raja bangsa Gotik. Mereka memohon pada Musa bin Nusair, raja muda Islam di Afrika untuk memerdekakan negeri mereka dari penindasan raja yang lalim itu. Setelah mendapat persetujuan Khalifah, Musa melakukan pengintaian ke pantai selatan Spanyol. Bulan Mei tahun 711 Masehi, Tariq bin Ziyad, budak Barbar yang juga mantan pembantu Musa bin Nusair memimpin 12.000 anggota pasukan muslim menyeberangi selat antara Afrika dan daratan Eropa.

Begitu kapal-kapal yang berisi pasukannya mendarat di Eropa, Tariq mengumpulkan mereka di atas sebuah bukit karang, yang dinamai Jabal Tariq (karang Tariq) yang sekarang terkenal dengan nama Jabraltar. Diatas bukit karang itu Thariq memerintahkan pembakaran kapal-kapal yang telah menyeberangkan mereka. Tentu saja perintah ini membuat prajuritnya

426

Page 427: Mix of Islamic Story

keheranan. "Kenapa Andalakukan ini?" tanya mereka. "Bagaimana kita kembali nanti?" tanya yang lain.

Namun Tariq tetap pada pendiriannya. Dengan gagah berani ia berseru, "Kita datang ke sini tidak untuk kembali. Kita hanya punya pilihan, menaklukkan negeri ini dan menetap di sini, atau kita semua syahid." Keberanian dan perkataannya yang luar biasa menggugah Iqbal, seorang penyair Persia, untuk menggubahnya dalam sebuah syair berjudul "Piyam-i Mashriq": "Tatkala Tariq membakar kapal-kapalnya di pantai Andalusia (Spanyol), Prajurit-prajurit mengatakan, tindakannya tidak bijaksana. Bagaimana bisa mereka kembali ke negeri Asal, dan perusakan peralatan adalah bertentangan dengan hukum Islam. Mendengar itu semua, Tariq menghunus pedangnya, dan menyatakan bahwa setiap negeri kepunyaan Allah adalah kampung halaman kita."

Kata-kata Tariq itu bagaikan cambuk yang melecut semangat prajurit muslim yang dipimpinnya. Bala tentara muslim yang berjumlah 12.000 orang maju melawan tentara Gotik yang berkekuatan 100.000 tentara. Pasukan Kristen jauh lebih unggul baik dalam jumlah maupun persenjataan. Namun semua itu tak mengecutkan hati pasukan muslim.

Tanggal 19 Juli tahun 711 Masehi, pasukan Islam dan Nasrani bertemu, keduanya berperang di dekat muara sungai Barbate. Pada pertempuran ini, Tariq dan pasukannya berhasil melumpuhkan pasukan Gotik, hingga Raja Roderick tenggelam di sungai itu. Kemenangan Tariq yang luar biasa ini, menjatuhkan semangat orang-orang Spanyol dan semenjak itu mereka tidak berani lagi menghadapi tentara Islam secara terbuka.

Tariq membagi pasukannya menjadi empat kelompok, dan menyebar-kan mereka ke Kordoba, Malaga, dan Granada. Sedangkan dia sendiri bersama pasukan utamanya menuju ke Toledo, ibukota Spanyol. Semua kota-kota itu menyerah tanpa perlawanan berarti. Kecepatan gerak dan kehebatan pasukan Tariq berhasil melumpuhkan orang-orang Gotik.

Rakyat Spanyol yang sekian lama tertekan akibat penjajahan bangsa Gotik, mengelu-elukan orang-orang Islam. Selain itu, perilaku Tariq dan orang-orang Islam begitu mulia sehingga mereka disayangi oleh bangsa-bangsa yang ditaklukkannya.

Salah satu pertempuran paling seru terjadi di Ecija yang membawa kemenangan bagi pasukan Tariq. Dalam pertempuran ini, Musa bin Nusair, atasannya, sang raja muda Islam di Afrika ikut bergabung dengannya.

Selanjutnya, kedua jenderal itu bergerak maju terus berdampingan dan dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun seluruh dataran Spanyol jatuh ke tangan

427

Page 428: Mix of Islamic Story

Islam. Portugis ditaklukkan pula beberapa tahun kemudian.

"Ini merupakan perjuangan utama yang terakhir dan paling sensasional bagi bangsa Arab itu," tulis Phillip K.Hitti, "dan membawa masuknya wilayah Eropa yang paling luas yang belum pernah mereka peroleh sebelumnya ke dalam kekuasaan Islam. Kecepatan pelaksanaan dan kesempurnaan keberhasilan operasi ke Spanyol ini telah mendapat tempat yang unik di dalam sejarah peperangan abad pertengahan."

Penaklukkan Spanyol oleh orang-orang Islam mendorong timbulnya revolusi sosial di mana kebebasan beragama benar-benar diakui. Ketidak-toleranan dan penganiayaan yang biasa dilakukan orang-orang Kristen, digantikan oleh toleransi yang tinggi dan kebaikan hati yang luar biasa.

Keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu, sehingga jika tentara Islam yang melakukan kekerasan akan dikenakan hukuman berat. Tidak ada harta benda atau tanah milik rakyat yang disita. Orang-orang Islam memperkenalkan sistem perpajakan yang sangat jitu yang dengan cepat membawa kemakmuran di semenanjung itu dan menjadikan negeri teladan di Barat. Orang-orang Kristen dibiarkan memiliki hakim sendiri untuk memutuskan perkara-perkara mereka. Semua komunitas mendapat kesempatan yang sama dalam pelayanan umum.

Pemerintahan Islam yang baik dan bijaksana ini membawa efek luarbiasa. Orang-orang Kristen termasuk pendeta-pendetanya yang pada mulanya meninggalkan rumah mereka dalam keadaan ketakutan, kembali pulang dan menjalani hidup yang bahagia dan makmur. Seorang penulis Kristen terkenal menulis : "Muslim-muslim Arab itu mengorganisir kerajaan Kordoba yang baik adalah sebuah keajaiban Abad Pertengahan, mereka mengenalkan obor pengetahuan dan peradaban, kecemerlangan dan keistimewaan kepada dunia Barat. Dan saat itu Eropa sedang dalam kondisi percekcokan dan kebodohan yang biadab."

Tariq bermaksud menaklukkan seluruh Eropa, tapi Allah menentukan lain. Saat merencanakan penyerbuan ke Eropa, datang panggilan dari Khalifah untuk pergi ke Damaskus. Dengan disiplin dan kepatuhan tinggi, Tariq memenuhi panggilan Khalifah dan berusaha tiba seawal mungkin di Damaskus. Tak lama kemudian, Tariq wafat di sana. Budak Barbar, penakluk Spanyol, wilayah Islam terbesar di Eropa yang selama 8 abad di bawah kekuasaan Islam telah memenuhi panggilan Rabbnya. Semoga Allah merahmatinya.

* * * * * * *

428