jose mix design
DESCRIPTION
mix designTRANSCRIPT
LAPORAN MIX DESIGN
BAB I
(MIX DESIGN)
A. Data Perencanaan
1. Kuat Tekan beton yang disyaratkan f ’c = 22,5 MPa.
2. Jenis pekerjaan = Kolom
3. Umur Beton 28 hari.
4. Beton di dalam ruang bangunan,keadaan keliling non korosif.
5. Jenis Semen Type I.
6. Jenis kerikil : alami (Kerikil Awang Bangkal).
7. Ukuran maksimum kerikil : 40 mm (Hasil Analisa Saringan).
8. Jenis pasir Zona I pasir kasar (Pasir awang bangkal).
B. Perencanaan Beton/Mix Design
1. Kuat tekan beton yang disyaratkan pada 28 hari yaitu f ‘c = 22,5 MPa.
2. Perhitungan Nilai Tambah/Margin (M)
Nilai tambah 12 diambil karena tidak mempunyai pengalaman (kurang
dari 15 benda uji). Jika pelaksana mempunyai data pengalaman
pembuatan beton. Beton yang diuji kuat tekan pada umur 28 hari dapat
dipakai rumus :
M = K . Sd
Dimana :
M = Nilai tambah
Sd = Standar Deviasi
K = Konstanta statistik 1,64
3. Menetapkan kuat tekan Rata-rata yang direncanakan
f ’cr = f ’c + M
= 22,5 + 12
= 34,5 MPa.
(sumber : SK.SNI.T-15-1990-03)
4. Menetapkan Jenis Semen
1
LAPORAN MIX DESIGN
Jenis Semen Type I.
5. Menetapkan Jenis agregat kasar
Dipakai kerikil dari awang bangkal (alami).
6. Mencari Faktor Air Semen
Cara I Dari gambar 1.1 dengan f ‘cr = 34,5 MPa pada umur 28 hari
didapat 0,46.
Gambar 1.1
Cara II Dari tabel 1.1 jenis semen Type I; kerikil alami pada umur 28
hari didapat kuat beton sebesar 33 Mpa. Dari gambar 1.2,
nilai Faktor air semen sebesar 0,5 (dari tabel 1.3) tarik garis
ke atas sampai pada nilai kuat tekan beton sebesar 33 Mpa
diperoleh garis lengkung untuk 28 hari, kemudian tarik garis
dengan nilai kuat tekan beton sebesar 34,5 Mpa ke garis
lengkung 28 hari tarik ke bawah didapat nilai Faktor air
semen (Fas) 0,47.
Cara III Dari tabel 1.2 didapat 0,60
Dari ketiga cara diambil nilai yang terendah yaitu 0,46.
2
34,5
0,46
LAPORAN MIX DESIGN
7. Menetapkan Faktor Air Semen
FAS maksimum 0,60 (cara III)
FAS minimum 0,46 (cara I) diambil nilai yang terendah yaitu 0,46.
Tabel 1.1 Perkiraan Kuat Tekan Beton (Mpa)
Jenis
Semen
Jenis
Agregat
Umur beton (hari)
3 7 28 91
I,II,III
III
Alami
Batu Pecah
Alami
Batu Pecah
17
19
21
25
23
27
28
33
33
37
38
44
40
45
44
48
(sumber : SK.SNI.T-15-1990-03)
Tabel 1.2 Persyaratan Faktor Air semen Maksimum untuk
Berbagai Pembetonan dan Lingkungan Khusus
Jenis Pembetonan Nilai Faktor Air Semen Maksimum
1. Beton di dalam ruang bangunana. Keadan keliling non korosifb. Keadaan keliling korosif disebabkan
oleh kondensasi atau uap korosi
0,600,52
2. Beton di luar ruang bangunana. Tidak terlindung dari hujan dan terik
matahari langsungb. Terlindung dari hujan dan terik
matahari langsungc.
0,55
0,60
3. Beton yang masuk ke dalam tanaha. Mengalami keadaan basah dan kering
berganti-gantib. Mendapat pengaruh sulfat dan alkali
dari tanah
0,55
Lihat Tabel
4. Beton kontinue berhubungan dengan aira. Air tawarb. Air laut
Lihat Tabel
(sumber : SK.SNI.T-15-1990-03)
3
LAPORAN MIX DESIGN
Tabel 1.3 Faktor Air Semen Untuk Beton Bertulang Dalam Air
Berhubungan dengan Type semen Faktor Air Semen
Air tawar
Air payau
Air laut
Semua Type I-V
Type I + Pozolan (15-
40%) atau S.P Pozolan
Type II atau V
Type II atau V
0,50
0,45
0,50
0,45
(sumber : SK.SNI.T-15-1990-03)
Tabel 1.4 Faktor Air Semen Maksimum Untuk Beton Yang Berhubung
Dengan Air Tanah Yang Mengandung Sulfat
Konsentrasi sulfat (SO3)
Jenis SemenFAS
maksimal
Dalam tanahSO dalam air tanah
(g/l)Total SO3 %
SO dalam campuran
air:tanah = 2:1(g/l)
< 0,2
0,2-0,5
0,5-1,0
1,0-2,0> 2,0
< 1,0
1,0-1,9
1,9-3,1
3,1-5,6>5,6
<0,3
0,3-1,2
1,2-2,5
2,5-5,0>5,0
Type I Dengan atau tanpa Pozolan (15% - 40%)Type I tanpa Pozolan Type I dengan Pozolan (15% - 40%) atau Semen Portland Pozolan Type II atau VType I Dengan Pozolan (15% - 40%) atauSemen PortlandPozolan Type II atau VType II atau VType II atau V dan lapisan pelindung
0,50
0,500,55
0,55
0,45
0,45
0,450,45
(sumber : SK.SNI.T-15-1990-03)
4
LAPORAN MIX DESIGN
8. Penetapan Nilai Slump Beton
Dari Tabel 1.5 (Nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton)
didapat 75 – 150 mm pada pembetonan massal.
Tabel 1.5 Nilai Slump Untuk Berbagai Pekerjaan
No. UraianSlump(cm)
Max. Min.
1 Dinding plat pondasi telapak bertulang 12,5 5,0
2Pondasi telapak tidak bertulang, kaison dan
konstruksi bawah tanah9,0 2,5
3 Plat, balok, kolom dan dinding 15,0 7,5
4 Pengerasan jalan 7,5 5,0
5 Pembetonan missal 7,5 2,5
(sumber : SK.SNI.T-15-1990-03)
9. Agregat Maksimum
Ukuran agregat maksimum dari analisa saringan adalah 40 mm
(Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi I).
10. Menetapkan kebutuhan air
Dari tabel 1.6 jika pasir maksimum 10 mm jenis alami
Jika kerikil maksimum 40 mm jenis alami
Nilai slump 75 - 150 mm
Maka A = 0,67*Ah + 0,33*Ak
Rumus ini tidak dipakai karena jenis agregat kasar dan agregat halus
sama. Maka kebutuhan air (A) adalah 175 Lt/m3 = 175 Kg/ m3 .
5
LAPORAN MIX DESIGN
Tabel 1.6 Perkiraan Kebutuhan Air Per Meter Kubik Beton
(liter)
Besar ukuran
maks. Kerikil
(mm)
Jenis Batuan
Slump (mm)
0-10 10-30 30-60 60-180
10
20
40
Alami
Batu Pecah
Alami
Batu Pecah
Alami
Batu Pecah
150
180
135
170
115
155
180
205
160
190
140
175
205
230
180
210
160
190
225
250
195
225
175
205
(sumber : SK.SNI.T-15-1990-03)
11. Menentukan Kebutuhan Semen
= kebutuhan air/faktor air semen (langkah 10/langkah 7)
= 175/0,46
= 380,43 kg/m3
12. Menetapkan Kebutuhan Semen minimum
Dari tabel 1.9 didapat 275 kg/m3
Tabel 1.7 Kandungan Beton Minimum Untuk Beton Bertulang Dalam Air
Berhubungan
denganType Semen
Kandungan semen minimum
Ukuran maksimum agregat (mm)
40 20
Air tawar
Air payau
Air laut
Semua type I-V
Type I + Pozolan (15-40%)
atau S.P Pozoland
Type II atau V
Type II atau V
280
340
290
330
300
380
330
370
(sumber : SK.SNI.T-15-1990-03)
Tabel 1.8 Kandungan Semen Minimum Untuk Beton Yang Berhubungan
Dengan Air Tanah Yang Mengandung Sulfat
6
LAPORAN MIX DESIGN
Konsentrasi sulfat (SO3)
Jenis Semen
Kandungan semen minimum (kg/m3)
Ukuran maks. Agregat (mm)
Dalam tanahSO dalam air
tanah(g/l)Total SO3 %
SO dalam campuran
air:tanah = 2:1(g/l)
40 20 10
< 0,2
0,2-0,5
0,5-1,0
1,0-2,0> 2,0
< 1,0
1,0-1,9
1,9-3,1
3,1-5,6>5,6
<0,3
0,3-1,2
1,2-2,5
2,5-5,0>5,0
Type I dengan atau tanpa Pozolan (15% - 40%)Type I tanpa Pozolan Type I dengan Pozolan (15% - 40%) atau Semen Portland Pozolan Type II atau VType I Dengan Pozolan (15% - 40%) atauSemen PortlandPozolan Type II atau VType II atau VType II atau V dan lapisan pelindung
280
290
250340
290330330
300
330
290380
330370370
350
380
430430
380420420
(sumber : SK.SNI.T-15-1990-03)
Tabel 1.9 Kebutuhan Semen Minimum untuk Berbagai Pembetonan dan Lingkungan Khusus
Jenis PembetonanKandungan Semen Minimum
(kg/m3)
1. Beton di dalam ruang bangunana. Keadan keliling non korosif b. Keadaan keliling korosif disebabkan
oleh kondensasi atau uap korosi275
2. Beton di luar ruang bangunana. Tidak terlindung dari hujan dan terik
matahari langsungb. Terlindung dari hujan dan terik
matahari langsungc.
325
275
3. Beton yang masuk ke dalam tanaha. Mengalami keadaan basah dan kering
berganti-gantib. Mendapat pengaruh sulfat dan alkali
dari tanah
325
Lihat Tabel 4.9
4. Beton kontinue berhubungan dengan aira. Air tawarb. Air laut
Lihat Tabel 4.8
(sumber : SK.SNI.T-15-1990-03)
7
LAPORAN MIX DESIGN
13. Kebutuhan semen yang sesuai
Dari langkah 11 didapat 380,43 kg/m3
Ditetapkan kebutuhan semen yang dipakai 380,43 kg/m3
14. Penyesuaian Jumlah Air Atau Faktor Air Semen
Karena pada langkah 13 tidak mengubah jumlah kebutuhan semen
yang dihitung pada langkah 11 maka tidak perlu ada penyesuaian
jumlah air maupun air semen.
15. Menentukan golongan pasir
Pasir awang bangkal yang dipakai termasuk dalam gradasi Zona I.
Perbandingan pasir dan kerikil (pasir terhadap campuran)
Dengan gambar 1.3 jika air semen 0,46; pasir gradasi zona I; slump
7,5-15 cm dan agregat maksimum 40 mm didapat 45 % pasir.
16. Menentukan berat jenis agregat campuran pasir dari kerikil
Dimana :
Bjcampuran = Berat jenis campuran.
P = Persentasi pasir terhadap agregat campuran.
8
45
0,46
LAPORAN MIX DESIGN
K = Persentasi kerikil terhadap agregat campuran.
17. Menentukan berat jenis beton
Dari gambar 1.4 jika berat jenis campuran 2,65 kebutuhan air (langkah
10) = 175 Lt/m3 didapat berat jenis betonnya = 2420 kg/m3.
18. Menentukan kebutuhan pasir dan kerikil
Berat pasir + kerikil = Berat beton – kebutuhan air – kebutuhan semen
= (langkah 17) (langkah 10) (langkah 11)
= 2420 – 175 – 380,43
= 1864,57 kg/m3.
19. Menentukan kebutuhan pasir
Kebutuhan pasir = (berat pasir+kerikil)* Persentase berat pasir
= 1864,57 kg/m3* 45 %
= 839,057 kg/m3.
20. Menentukan kebutuhan kerikil
Kebutuhan kerikil = (berat pasir+kerikil) – Kebutuhan pasir
=1864,57 kg/m3. – 839,057 kg/m3.
= 1025,51 kg/m3.
Koreksi Perhitungan karena pasir dan kerikil dianggap dalam keadaan
jenuh kering, padahal di lapangan biasanya tidak jenuh kering maka
perhitungan dikoreksi dengan rumus :
Dimana :
A : Jumlah kebutuhan air (liter/m3)
9
1 liter = 1 kg
LAPORAN MIX DESIGN
B : Jumlah kebutuhan pasir (kg/m3)
C : Jumlah kebutuhan kerikil (kg/m3)
Ah : Kadar air sesungguhnya dalam pasir (%)
Ak : Kadar air sesungguhnya dalam kerikil (%)
A1 : Kadar air pada pasir jenuh kering muka (%)
A2 : Kadar air pada kerikil jenuh kering muka (%)
Koreksi Terhadap Kondisi Bahan
Bahan (kg/m3)Water
Absorption(%)Kadar air (%)
Air = 175 - -
Semen =380,43 - -
Pasir = 839,057 3,781 4,74
Kerikil =1025,51 1,394 1,04
Jadi bahan yang diperlukan adalah :
a. Semen = 380,43 kg/m3
21. Perhitungan Benda Uji
Untuk percobaan volume benda uji :
- Silinder = ¼ x 3,14 x (0,15)2 x 0,3 = 0,00530 m3
10
LAPORAN MIX DESIGN
Dalam pelaksanaan ditambah 15 % dari jumlah total untuk menjaga
dari kemungkinan susut. Jadi material yang diperlukan adalah :
Silinder = ¼ x 3,14 x (0,15)2 x 0,3
= 0,00530 m3 x 1,15
= 0,00610 m3
Karena 5 buah = 0,00610 m3 x 5
= 0,0305 m3
Maka bahan yang diperlukan benda uji adalah sebagai berikut :
Silinder
a. Semen = 0,0305 m3 x 380,43 kg/m3 = 11,603 kg
b. Air = 0,0305 m3 x kg/m3 = 5,226 kg
c. Pasir = 0,0305 m3 x 867,132 kg/m3 = 26,448 kg
d. Kerikil = 0,0305 m3 x kg/m3 = 31,167 kg
- Kubus = ¼ x 3,14 x (0,15)2 x 0,3 = 0,00530 m3
Dalam pelaksanaan ditambah 15 % dari jumlah total untuk menjaga
dari kemungkinan susut. Jadi material yang diperlukan adalah :
Kubus = (0,20)3 x 0,56
= 0,00448 m3
Karena 2 buah = 0,00448 m3 x 2
= 0,00896 m3
Maka bahan yang diperlukan benda uji adalah sebagai berikut :
Kubus
a. Semen = 0,00896 m3 x 380,43 kg/m3 = 3,41 kg
b. Air = 0,00896 m3 x kg/m3 = 1,54 kg
c. Pasir = 0,00896 m3 x 867,132 kg/m3 = 7,77 kg
d. Kerikil = 0,00896 m3 x kg/m3 = 9,16 kg
Kesimpulan :
Untuk 1 m3 beton (dengan berat beton kg) dibutuhkan :
a. Semen = 380,43 kg/m3
11
LAPORAN MIX DESIGN
b. Air = 171,339 kg/m3
c. Pasir = 867,132 kg/m3
d. Kerikil = 1021,88 kg/m3
12