job 2 rico ferdian 6eea

16
LAPORAN LADDER DIAGRAM UNTUK RANGKAIAN LATCHING Dibuat Untuk Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Praktek Programmable Logic Controller Oleh : KELOMPOK : 2 (Empat) KELAS : 6 EEA Rico Ferdian 0609 3032 0885 PRORAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Upload: rico-ferdian

Post on 24-Jul-2015

168 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Job 2 Rico Ferdian 6eea

LAPORAN

LADDER DIAGRAM UNTUK RANGKAIAN LATCHING

Dibuat Untuk Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Praktek

Programmable Logic Controller

Oleh :

KELOMPOK : 2 (Empat)

KELAS : 6 EEA

Rico Ferdian

0609 3032 0885

PRORAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PALEMBANG

2012

Page 2: Job 2 Rico Ferdian 6eea

PERCOBAAN 2

LADDER DIAGRAM INTERLOCK

( RANGKAIAN PENGUNCI)

I. Tujuan Percobaan

1. Mampu merangkai rangkaian Interlock pada PLC.

2. Mampu membedakan antara normally close dan normaly open.

3. Mampu menganalisa rangkaian Interlock.

II. Teori Dasar

Progam Pengunci (Latching)

Penggunaan lain relay internal adalah untuk mengembalikan sebuah rangkaian

latching ke kondisi awalnya (reseting).

Gambar 1.

Diagram tangga Latching

Page 3: Job 2 Rico Ferdian 6eea

Ketika kontak-kontak input 1 menutup selama sekejap, sebuah output

dihasilkan out 1. Output ini menutup kontak-kontak yang dihubungkan dengan nama

out 1 sehingga mempertahankan output, bahkan setelah input 1 membuka. Ketika

input 2 menutup, relay internal IR1 diaktifkan sehingga membuka kontak-kontak IR1,

yang normal-tertutup. Dengan demikian, output dari out 1 terhenti dan oleh karenanya

output ini tidak lagi terkunci.

Perhatikan situasi dimana sebuah rangkaian latching dipakai pada sebuah

mesin otomatis yang dapat di nyalakan atau dimatikan dengan menekan sebuah saklar

tombol tekan. Sebuah rangkaian latching digunakan untuk menyambungkan dan

memutuskan daya yang diberikan mesin. Mesin tersebut memiliki beberapa output

yang akan berada dalam kondisi hidup jika daya disambungkan dan dalam kondisi

mati jika daya diputuskan. Kita dapat merancang sebuah diagram tangga output

mesin. Akan tetapi, metode yang lebih sederhana adalah dengan menggunakan relay

.

Gerbang XOR

Gerbang XOR merupakan singkatan dari kata Exclusive-OR. Sesuai dengan

namanya, gerbang logika ini merupakan versi modifikasi dari gerbang OR. Jika pada

gerbang OR Anda akan mendapatkan hasil output yang serba 1 jika salah satu input

atau keduanya bernilai 1, tidak demikian dengan XOR. Gerbang logika ini hanya akan

mengeluarkan hasil output bernilai 1 jika hanya salah satu input saja yang bernilai 1.

Maksudnya jika kedua input bernilai 1, maka hasil output-nya tetaplah 0.

Jadi dengan demikian, logika XOR tidak akan membiarkan kedua input bernilai sama.

Jika sama, maka hasil output-nya adalah 0.

Page 4: Job 2 Rico Ferdian 6eea

III. Gambar Ladder Diagram Rangkaian Latching

Gambar 2.1

Ladder Diagram Rangkaian Interlock (Latching)

IV. Langkah Kerja

Setelah komputer dihidupkan

Pilih Program yang GMWIN 2.0

Page 5: Job 2 Rico Ferdian 6eea

Maka akan tampil

Lalu pilih New project untuk memulai

Kemudian OK diteruskan dengan memilih GM yang akan dipakai adalah GM6.

Page 6: Job 2 Rico Ferdian 6eea

Lalu pilih next

Lalu pilih next

Lalu pilih Finish maka akan muncul tampilan untuk membuat ladder diagram.

Page 7: Job 2 Rico Ferdian 6eea

Pilih simbol yang ada disamping row gambar sesuai yang anda butuhkan dari saklar,

garis dan outputnya.

Indikasikan input A dan B pada switch yang diinginkan, begitu pula dengan output

leader diagram AND, OR, NAND, NOR, NOT, X-NOR, X-OR.

Setelah gambar sudah dirangkaipastikan sudah dalam keadaan online dan connect

agar rangkaian dapat terhubungke PLC.

Hubungkan jumper ke PLC untuk mengaktifkan PLC.

Beri aksi pada switch yang telah ditentukan sebagai input, sesuai dengan tabel

kebenaran gerbang logika AND, OR, NAND, NOT, NOR, X-NOR, X-OR..

Amati hasil dari leader diagram gerbang logika AND, OR, NAND, NOT, NOR, X-

NOR, X-OR.

Setelah mendapatkan hasil, klik stop dan disconnect kan PLC.

Page 8: Job 2 Rico Ferdian 6eea

V. Hasil

Keterangan

IN1 = IX0.0.0 (Normally Open)

IN2 = IX0.0.1 (Normally Close)

IN3 = IX0.0.2 (Normally Close dan Normally Open)

IN4 = IX0.0.4 (Normally Open dan Normally Close)

OUT1 = QX0.2.0 (LED 2.0)

OUT2 = QX0.2.1 (Kutub Motor DC CCW)

OUT3 = QX0.2.2 (Kutub Motor DC CW)

Gambar 2.2 Hasil Rangkaian Latching

Page 9: Job 2 Rico Ferdian 6eea

VI. ANALISA

Pada percobaan kali ini adalah merangkai ladder diagram rangkaian Latching di

modifikasi dengan tambahan gerbang X-OR dengan output LED dan motor DC. Adapun

pada switch IN1 menggunakan switch normally open, switch IN2 menggunakan switch

normally close serta switch IN3 menggunakan switch normally open dan normally close dan

IN4 menggunakan switch normally close dan normally open. Setelah ladder diagram di-RUN

kan maka dilakukan pengujian terhadap rangkaian yaitu Saat IN1 ditekan maka akan didapat

hasil pada OUT1 yaitu LED pada QX0.2.0 akan menyala, saat IN1 dilepaskan LED pada

QX0.2.0 akan tetap menyala hal ini dikarenakan saat switch IN1 menutup, dihasilkan sebuah

output. Tetapi, saat terdapat sebuah output, switch lain yang diasosiasikan dengan OUT1

akan menutup juga. Switch OUT1 dengan switch IN1 membentuk sistem gerbang logika OR,

sehingga bahkan jika switch IN1 membuka rangkaian akan tetap mempertahankan OUT1

dalam keadaan menyala.

Gambar 2.3

Saat Switch IN1 Ditekan

Page 10: Job 2 Rico Ferdian 6eea

Pada sat switch IN2 ditekan maka lampu akan mereset dan menjadi mati. Switch IN2

ini merupakan reset dari rangkaian latching.

Gambar 2.4

Saat Switch IN2 Ditekan

Sedangkan untuk pengaplikasian rangkaian Latching dengan output motor DC

berputar berlawanan arah jarum jam (CCW) dan searah jarum jam (CW) yaitu output pada

OUT2 dan OUT3 dihubungkan ke kedua kutub motor DC. Untuk perputaran berlawanan arah

jarum jam yaitu saat IN1ditekan maka akan dihasilkan pada output OUT1, lalu switch IN3

ditekan maka motor akan bergerak berlawanan arah jarum jam, hal ini dikarenakan switch

IN3 akan mengaktifkan OUT 3.

Page 11: Job 2 Rico Ferdian 6eea

Gambar 2.5

Saat Awitch IN3 ditekan

sedangkan pada switch IN4 akan menggerakkan pada OUT 2 motor akan bergerak

berputar searah jarum jam.

Gambar 2.6 Saat Switch IN4 Ditekan

Selanjutnya saat IN3 dan IN 4 ditekan maka motor DC akan berhenti berputar, hal ini

dikarenakan OUT2 dan OUT3 mempunyai logika 0. Hal ini ditunjukkan pada gambar 2.6

Gambar 2.7 Saat Switch IN3 dan IN4 Ditekan

Percobaan terakhir yaitu menghentikan jalannya rangkaian latching yaitu dengan

mengaktifkan switch IN2, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.7. Switch IN2 yang

Page 12: Job 2 Rico Ferdian 6eea

merupakan switch normally close akan memutus tegangan dan arus ke OUT1 sehingga output

yang dihasilkan pada OUT1 berlogika 0, otomatis dengan OUT1 yang berlogika 0 maka tidak

ada tegangan dan arus yang mengalir ke OUT2 dan OUT3.

Gambar 2.8 Saat Switch IN2 Ditekan

Page 13: Job 2 Rico Ferdian 6eea

VII. Kesimpulan

Switch normally close pada IN2 digunakan sebagai switch pengaman untuk

mematikan rangkaian latching.

Rangkaian Latching dapat digunakan untuk kondisi dimana output harus berada

dalam keadaan hidup meskipun arus dan tegangan ke output telah terputus.

Untuk megatur perputaran motor DC agar searah atau berlawanan arah jarum jam,

maka diatur input logika pada tiap kutubnya.

Output dapat diasosiakan pada rangkaian latching ini sebagai switch

Page 14: Job 2 Rico Ferdian 6eea