job 1 - laporan praktek

29
BENGKEL ELEKTRONIKA LAPORAN HASIL PRATIKUM POWER SUPPLY 12 VOLT Oleh : I Wayan Adiyasa 11502241014 Kelas A1.1 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Jurusan Elektronika - Falkutas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2011

Upload: anang-prasetyo

Post on 17-Sep-2015

243 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tteknik Kerja Bengkel

TRANSCRIPT

BENGKEL ELEKTRONIKALAPORAN HASIL PRATIKUMPOWER SUPPLY 12 VOLT

Oleh :I Wayan Adiyasa 11502241014Kelas A1.1

Program Studi Pendidikan Teknik ElektronikaJurusan Elektronika - Falkutas TeknikUniversitas Negeri Yogyakarta2011

A. Tujuan : 1. Mahasiswa dapat menguasai penggunaan peralatan tangan. 2. Mahasiswa dapat menguasai penggunaan peralatan tangan. 3. Mahasiswa dapat merancang dan membuat alat elektronika.

B. Teori Singkat Power Supply adalah barang elektronik yang berfungsi sebagai mengubah arus AC (Alternating Current) menjadi arus DC (Direct Current). Power supply ada beberapa jenis, yaitu power supply varibel (dengan variabel potensiometer dan variabel tap), power supply dengan tegangan tetap, dan power supply dengan tegangan simetris. Power supply variabel adalah power supply yang keluaran tegangannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Power supply variabel ada 2 yaitu varibel dengan menggunakan potensiometer dan power supply dengan menggunakan rotary tap. Pada power supply varibel dengan potensiometer tegangan yang keluar dapat diatur dengan leluasa dengan range 0V sampai dengan batas maksimum output power supply. Sedangkan power supply yang menggunakan rotary tap tegangan yang keluar terbatas, tergantung jumlah tap pada rotary dan tegangan-tegangan yang keluar sudah ditentukan dan tidak dapat diubah-ubah selain yang ada pada masing-masing tap. Power supply tetap adalah power supply yang hanya mengeluarkan 1 besaran tegangan seperti 5V, 9V, 12V, dan lainnya. Power supply jenis ini banyak digunakan pada jenis adapter HP, laptop, printer (printer lama), dan lainnya. Power supply dengan tegangan simetris adalah power supply yang mempunyai keluaran dengan 3 kutub yaitu positif (+), ground (0), dan negatif (-). Tegangan yang keluar ada yang tetap dan ada juga yang variabel sehingga tegangan yang keluar dapat diatur. Power supply terdiri dari beberapa blok dan komponen seperti penyearah, filter, regulator, penguat, dan indikator. a. Penyearah adalah blok yang berfungsi sebagai mengubah arus AC bolah balik menjadi arus AC yang mempunyai puncak positif. Komponen utama dari rangkaian ini adalah dioda atau rectifier. Pada bagian ini arus AC diubah menjadi 2 bentuh gelombang yaitu setengah gelombang dan gelombang penuh. Dimana setiap rangkaiannya berbeda tergantung dari kebutuhan. Untuk trafo nol bila ingin mengubah menjadi setengah gelombang, kita cukup memerlukan 1 buah dioda penyearah. Bila ingin menjadikan penyerah gelombang penuh, kita memerlukan 4 buah dioda sebaagai penyusunnya atau dapat digantikan dengan rectifier yang hanya 1 buah komponen. Begitu juga pada rangkain yang menggunakan trafo CT (Center Tab), bila ingin menjadikan penyearah setengah gelombang cukup hanya 1 dioda. Bila ingin menjadikan penyearah gelombang penuh, cukup menggunakan 2 buah dioda. Bisa juga kita menggunakan 4 buah dioda atau rectifier. Untuk bentuk gelombangnnya dapat kita lihat pada gambar di bawah ini : Gambar penyerahGambar gelombang

b. Filter adalah komponen yang digunakan untuk meratakan tegangan dari gelombang AC sehingga gelombang tersebut menjadi rata (mendekati DC). Komponen utama yang menyusun filter adalah kapasitor polar. Semakina besar nilai kapasitor tersebut, semakin rata atau semakin kecil tegangan ripple yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin kecil kapasitor yang digunakan maka tegangan ripplenya masih tetap besar.

Pada gambar sinyal di atas menggunakan capasitor yang memiliki kapasitas yang kecil. Sedangkan gambar sinyal di bawahnya menggunakan capasitor yang memiliki kapasitas yang besar. c. Regulator adalah adalah blok penyetabil tegangan yang bertujuan agar keluaran output power supply menghasilkan tegangan yang stabil. Komponen penyusun utamanya adalah zener dan IC regulator (78xx sebagai regulator positif dan 79xx sebagai regulator negatif). Untuk mengetahui tegangan yang bisa distabilkan, kita dapat melihat dari kode masing-masing komponen seperti IC regulator dengan melihat 2 kode di belakang misal 7805 yaitu IC regulator dengan kode 78 sebagai kode bahwa IC tersebut menyetabilkan tegangan posistif dan 05 sebagai kode tegangan output yang keluar yaitu sebasar 5V. Contoh lainnya adalah 7812 (regulator positif dengan keluaran 12V), 7905 (regulator negatif dengan keluaran -5V), 7912 (regulator negatif dengan keluaran -12V). d. Penguat adalah adalah blok yang digunakan untuk menguatkan arus yang akan mengalir ke beban output. Komponen utama penyusun blok ini adalah transistor. e. Indikator terdiri dari resistor dan LED (Light Emitting Diode) yang berfungsi sebagai penanda bahwa power supply tersebut bekerja dengan baik.

C. Alat dan Bahan Rangkaian

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. Transformator Step Down 1A CT 12VDioda 1N4001 1A Capasitor Polar Capasitor Polar Capasitor Non Polar IC Regulator LM 7812 IC Regulator LM 7912 Kabel NYAF 0,75 - Merah Kabel NYAF 0,75 - Hitang Kabel NYAF 0,75 - Kuning Resistor W 1K LED - Merah PCB Ferry Cloride Kertas Glossy Spidol Permanent F Spidol Permanent M Baut dan Mur Spinser Capit Buaya - Merah Capit Buaya - Hitam Capit Buaya - Kuning Banana Jack dan Plug - Merah Banana Jack dan Plug - Hitam Banana Jack dan Plug - Kuning Kabel AC Timah 14222111111110x20111110411111112Buah BuahBuahBuahBuahBuahBuahMeterMeter Meter BuahBuahCmBuahLembar BuahBuahPasang BuahBuahBuahBuahPasang PasangPasang MeterMeter

Box

28. 29. 30. 31. 32. 33. Plat Alumunium Saklar Karet Kabel AC Baut ulir Amplas Halus dan Kasar Cat 35x5311421 Cm Buah BuahBuahBuah Kaleng

Alat

34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. Setrika Wajan Platik Mesin Bor Cutter Solder Pasta Solder Obeng Kembang Mesin Pemotong Plat Mesin Pelipat Plat Kikir Gergaji Compressor Multimeter 1111111111111BuahBuahSetBuahBuahBuahBuahSetSetSet BuahSetSet

D. Keselamatan Kerja 1. Ingat berdoa sebelum melakukan pratikum. 2. Jangan bermain, bercanda, maupun mengganggu teman pada saat melakukan pratikum di bengkel. 3. Selalu memperhatikan petunjuk dosen sebelum melakukan pratikum. 4. Hati-hati dalam menggunakan peralatan bengkel karena sangat berbahaya. 5. Selalu meletakan alat kerja dengan rapi agar terhindar dari kecelakaan pada saat pratikum. 6. Ingat menggunakan alat keselamatan kerja sebelum melakukan kegiatan pratikum. 7. Selalu membersihkan tangan setelah melakukan pratikum agar terhindar dari bahan kimia yang terdapat dalam komponen elektronika dan peralatan bengkel. 8. Letakan alat pada tempatnya apabila telah selesai melakukan pratikum di bengkel. 9. Selalu membersihkan bengkel ketika sebelum memasuki dan sesudah pratikum selesai.

E. Gambar Skema

F. Langkah Kerja Menyablon PCB 1. Sebelum melakukan kegiatan, hendaknya berdoa terlebih dahulu. 2. Siapkan semua alat yang digunakan untuk menyablon seperti setrika, papan PCB, spidol permanen, dan kertas glosy yang sudah terdapat layout di dalamnya.

3. Potong PCB dengan ukur yang sesuai dengan besar layout yang akan digunakan.

4. Setelah terpotong sesuai dengan ukuran, selanjutnya tempelkan glossy pada bagian yang halus (licin) tersebut ke bagian tembaga papan PCB. Sesuaikan dengan berpatokan pada garis tepi. 5. Siapkan setrika dengan pengaturan panas setengah lingkaran. 6. Bila setrika sudah panas, tempelkan setrika secara perlahan di atas kertas glossy pada bagian yang kasar.

7. Panaskan kertas dengan merata ditekan-tekan (jangan terlalu keras). 8. Lakukan selama kurang lebih 10 menit. 9. Setelah 10 menit, diamkan sampai PCB dingin.

10. Bila PCB yang telah disetrika tadi sudah dingin, rendam dalam air sampai kertas yang menempel terangkat dengan sendirinya. 11. Setelah kertas terangkat atau lepas dari PCB, angkat PCB lalu keringkan. 12. Jika terdapat tinta yang hilang atau lepas, tutup tembaga PCB dengan spidol permanen.

13. Proses penyablonan selesai.

Pelarutan PCB 1. Setelah selesai proses penyablonan, siapkan bahan dan alat untuk palarutan PCB seperti FeCl3 (ferri cloride), baskom atau loyang plastik, dan air panas. 2. Tuangkan FeCl3 ke dalam baskom atau loyang plastik yang telah disiapkan. 3. Tuangkan air panas secara perlahan ke dalam loyang yang sudah terdapat FeCl3.4. Aduk rata air panas tersebut. Bila FeCl3 sudah terlarut dengan sempurna, letakan PCB yang sudah tersablon tadi ke dalam loyang.

5. Goyangkan loyang sehingga tembaaga pada PCB terendam oleh larutan FeCl3. Goyang sampai tembaga pada PCB yang tidak tertutup tinta menghilang.

6. Bila tembaga yang tidak tertutup tinta permanen hilang, angkat PCB, lalu bersihkan dengan air. 7. INGAT !!! sesudah melarutkan, buanglah limbah FeCl3 pada tempatnya, jangan membuang FeCl3 sembarangan karena akan dapat merusak lingkungan. 8. Setelah PCB dibasuh dengan air, lap PCB dengan kain atau tissue. 9. Siapkan bensin atau tinner untuk menghilangkan tinta pada PCB.

10. Teteskan beberapa tetes bensin atau tinner ke PCB yang tertutup tinta. 11. Gosok hingga tinta terangkat dari PCB. Setelah itu bersihkan PCB dengan air. 12. Keringkat PCB hingga PCB tampak tembaga kuning bersih.

13. Proses pelarutan selesai.

Pengeboran PCB1. Siapkan mesin bor dan mata bor yang akan digunakan. 2. Sebelum di bor, PCB hendaknnya ditindik dahulu agar proses pengeboran dapat dilakukan dengan mudah.

3. Penindikan dilakukan dengan penindik PCB dan palu karet. 4. Bila telah selesai menindik, proses selanjutnya adalah pengeboran PCB. 5. Sesuaikan mata bor dengan besar lubang pada PCB agar sesuai dengan kaki komponen yang tersedia.

6. Bila pengeboran telah selesai, haluskan bagian tembaga PCB dengan amplas.

7. Gosokan amplas dalam air agar partikel-partikel tembaga tidak menempel pada bagian papan PCB. 8. Ratakan bagian pingiran PCB yang terdapat lekukan-lekukan.

9. Bila telah selesai di amplas, gosokan PCB dengan kain kering atau tissue. 10. Keringkan PCB, kemudian lapisi bagian tembaga dengan pasta solder agar proses penyolderan dapat dilakukan dengan mudah.

11. Proses pengeboran selesai.

Memasang Komponen 1. Siapkan bahan-bahan dan peralatan untuk menyolder.

2. Amplas kaki-kaki komponen agar timah pada saat penyolderan mampu nempel dengan sempurna di kaki komponen. 3. Masukan kaki-kaki komponen sesuai dengan tata letak yang sudah disesuaikan dengan gambar layout. 4. Atur posisi komponen agar enak untuk dilihat dan mudah dalam pengecekan. 5. Solder dengan rapi dan selalu memperhatikan cara menyolder serta keselamatan kerja.

6. Ukur tegangan output pada titik output power supply untuk memastikan bahwa power supply bekerja dengan baik.

Membuat Box 1. Siapkan bahan seperti alumunium dan alat-alat kerja seperti kikir, bor, mesin pemotong plat, mesin pelipat plat, palu, dan lainnya.

2. Ukur dan goreskan garis pada plat tembaga sesuai dengan design yang sudah disediakan.

3. Setelah mengukur dan menggaris plat, memotong plat dengan mesin pemotong plat. INGAT ! jangan pernah bermain-main dekat mesin plat bila sedang bekerja dengan pemotong plat.

4. Atur posisi plat agar pemotongan sesuai dengan harapan. 5. Bila ada bagian yang tidak bisa dikerjakan dengan pemotong plat, pemotongan plat gunakan gergaji.

6. Pada lubang saklar, bor dan gunakan kikir segitiga untuk membuat lubang persegi.

7. Bor bagian lubang baut, LED, serta lubang kabel AC dan output menggunakan mata bor yang telah ditentukan dan sesuai dengan besar komponen dan kabel.

8. Kikir bagian plat yang kirang rata.

9. Lipat tembaga sesuai dengan garis-garis lipat yang telah digoreskan pada alumunium. 10. Bila ada lipatan sudut, gunakan pelipat plat yang terdapat pembatas lipatan. 11. agar tidak terdapat celah pada sudut, gunakan palu untuk merapatkan celah yang longgar. 12. Setelah plat alumunium telah dilipat dengan sempurna, selanjutnya mengamplas permukaan plat dengan amplas untuk proses pengecatan. 13. Menggunakan amplas kasar untuk permulaan, bila permukaan telah halus, dapat menggunakan amplas halus.

14. Cuci plat apabila plat alumunium telah selesai diamplas. Keringkan dengan lap.

15. Selanjutnya plat alumunium dapat dicat. Siapkan cat dan kompresosr untuk proses pengecatan. 16. Semprotkan cat dengan menggunakan kompresosr.

17. Cat dengan rata agar box alumunium tertutupi dengan warna cat. 18. Keringkan box alumunium dengan menyinari langsung dengan matahari.

19. Bila telah kering, lapisi box untuk lapisan kedua.

20. Keringkan box alumunium dengan menyinari langsung dengan matahari. 21. Proses pembuatan box telah selesai.

Pemasangan ke dalam Box 1. Siapkan semua alat dan bahan serta rangkaian PCB yang sudah dirakit.

2. Pasang kaki box dan LED pada box. Memasang banana plug bila memakai banana plug. 3. Pasang spinser pada rangkaian PCB power supply. 4. Letakan PCB dan trafo dalam box pada tempat yang sudah ditentukan serta memasang baut pada spinser. 5. Solder bagian input trafo dengan kabel AC dan output rangkaian dengan kabel NYAF. 6. Solder capit buaya pada ujung kabel.

Pengukuran 1. Ukur tegangan output dapat dilakukan setelah perakitan PCB dan setelah pemasangan rangkaian pada box. 2. Siapkan rangkaian power supply yang sudah dirakit dan multimeter atau voltmeter. 3. Atur batas ukur multimeter atau voltmeter dengan batas ukur volt DC meter. 4. Hubungkan kutub positif power supply dengan kabel merah multimeter dan ground power supply dengan kabel hitam multimeter. 5. Baca hasil ukur dengan tegangan 12V. 6. Hubungkan kutub ground power supply dengan kabel merah multimeter dan negatif power supply dengan kabel hitam multimeter. 7. Baca hasil ukur dengan tegangan 12V.8. Hubungkan kutub positif power supply dengan kabel merah multimeter dan negatif power supply dengan kabel hitam multimeter. 9. Baca hasil ukur dengan tegangan 24V. 10. Jika telah sesuai dengan petunjuk diatas, maka proses perancangan dan perakitan power supply simetris 12V telah berhasil.

G. Penutup 1. Kesimpulan Dalam penggunaan alat kerja selalu menggunakan kaidah aturan-aturan yang sudah ditetapkan seperti cara memegangan kikir, cara menyolder, mengebor, dan penggunaan alat kerja lainnya. Untuk merancang suatu power supply, terlebih dahulu untuk mengetahui prinsip dasar tentang alat yang akan dibuat. Agar hasil berjalan dengan baik, sebaiknya mengikuti prosedur langkah-langkah kerja dan petunjuk dari dosen.

2. Saran Sebelum memasuki bengkel, hendaknya melakukan pembersihan agar proses pratikum berjalan secara nyaman. Selalu menggunakan peralatan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) dan memperhatikan peringatan-peringatan yang sudah dihimbau oleh dosen dan poster agar proses pratikum tidak terhambat. Peralatan hendaknya bila kurang lengkap, mahasiswa disarankan membawa sendiri agar pratikum berjalan lebih cepat. Mahasiswa wajib hadir sebelum dosen datang atau 5 menit sebelum mata kuliah dimulai.