j. krishnamurti – 1982 – bebas dari kekerasan

170
J. KRISHNAMURTI BEBAS KEKERASAN Yayasan Krishnamurti Indonesia 1982 Copyright (c) Krishnamurti Foundafion Trust Ltd .1973 Copyright (c) Krishnamurti Foundafion Trust Ltd .1982 Judul asli : BEYOND VIOLENCE Terjemahan ini diizinkan oleh Krishnamurti FoundationTrust Ltd. London Dicetak pertama kali di Percetakan Yayasan Krishnamurti Indonesia, Malang. Website YKI : www.krishnamurti.or.id

Upload: muhammadalkahf

Post on 19-Jan-2016

48 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

J. KRISHNAMURTI

BEBAS KEKERASAN

Yayasan Krishnamurti Indonesia

1982 Copyright (c) Krishnamurti Foundafion Trust Ltd .1973 Copyright (c) Krishnamurti Foundafion Trust Ltd .1982 Judul asli : BEYOND VIOLENCE Terjemahan ini diizinkan oleh Krishnamurti FoundationTrust Ltd. London Dicetak pertama kali di Percetakan Yayasan Krishnamurti Indonesia, Malang. Website YKI : www.krishnamurti.or.id

Page 2: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

DAFTAR ISI Halaman

1. EKSISTENSI (KEADAAN HIDUP) 1 2. KEBEBASAN 15 3. REVOLUSI BATIN 28 4. AGAMA 41 5. RASA TAKUT 56 6. KEKERASAN (VIOLENCE) 67 7. MEDITASI 80 8. PENGENDALIAN DAN KETERTIBAN 92 9. KEBENARAN 103 10. JIWA YANG SALEH (RELIGIOUS MIND) 119 11. JIWA YANG BEBAS (TIADA BEBAN PENGARUH) 135 12. PERPECAHAN DAN KESATUAN 146 13. REVOLUSI BATIN 155

Page 3: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

1

1. EKSISTENSI ( Keadaan Hidup )

Saya ingin bicara tentang seluruh persoalan eksistensi. Barang kali anda telah mengetahui dengan baik, seperti pembicara, akan apa yang sesungguhnya sedang terjadi di dunia ini kekacau-balauan yang luar biasa, ketidak-tertiban, kekerasan, bentuk- bentuk ekstrim dari kekejaman, kekacauan yang berakhir dengan perang. Kehidupan kita luar biasa sukarnya, bingung dan bertentangan, bukan hanya di dalam diri kita sendiri — seolah-olah di sebelah dalam kulit — akan tetapi juga di sebelah luar. Di dalam kehidupan kita terdapat kehancuran total. Semua nilai berubah dari hari ke hari, tidak ada hormat, tidak ada otoriter, dan tidak ada seorang pun mempunyai kepercayaan kepada apapun juga; tidak mempunyai kepercayaan baik kepada gereja, maupun kepada suatu pendirian yang sedang bercokol (the establishment), ataupun kepada suatu filsafat. Dengan demikian, orang dibiarkan sendirian untuk mencari tahu apa yang harus dia lakukan dalam dunia kacau-balau ini.

Apakah gerangan perbuatan yang benar? Kalau saja memang ada yang disebut perbuatan benar itu.

Saya yakin setiap orang dari kita bertanya apakah gerangan tingkah laku yang benar itu. Ini adalah suatu pertanyaan yang amat serius dan saya harap anda sekalian yang berada di sini adalah sungguh-sungguh serius, karena pertemuan ini bukanlah suatu pertemuan untuk kesenangan berfilsafat atau agama. Kita tidak hanyut dalam suatu teori atau filsafat, dan tidak membawa dari Timur suatu faham yang aneh-aneh. Apa yang akan kita lakukan bersama adalah untuk menyelidiki kenyataan seperti apa adanya, secara sangat dekat, obyektif, tidak menurutkan perasaan sentimen atau emosi. Dan untuk menyelidiki secara demikian, haruslah ada kebebasan dari prasangka, kebebasan dari setiap beban pengaruh (conditioning), kebebasan dari setiap filsafat, atau setiap kepercayaan; kita akan menyelidiki bersama secara perlahan-lahan, sabar, ragu-ragu untuk mencari tahu. Kita akan melakukan penyelidikan seperti ahli-ahli ilmiah yang baik memandang melalui mikroskop dan melihat benda yang sama betul-betul. Sebab jika anda seorang ahli ilmiah di dalam

Page 4: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

2

laboratorium yang sedang menggunakan sebuah mikroskop anda harus memperlihatkan apa yang anda lihat kepada ahli lainnya, sehingga anda berdua melihat betul-betul apa yang ada. Dan demikianlah apa yang akan kita lakukan. Tidak ada mikroskop anda atau mikrostop pembicara; yang ada hanya sebuah saja alat peneliti yang akan kita pergunakan untuk mengamati dan mempelajari dalam penyelidikan itu — bukan belajar sesuai dengan tabiat anda, beban pengaruh anda, atau menurutkan bentuk kepercayaan tertentu anda, melainkan semata-mata mengamati apa yang ada sesungguhnya, dan dengan demikian kita belajar. Belajar berarti bertindak, belajar tidaklah terpisah dari berbuat.

Maka apa yang akan kita lakukan pertama-tama adalah untuk mengerti apa artinya berkomunikasi. Tak dapat dielakkan lagi bahwa kita terpaksa harus mempergunakan kata-kata dalam berkomunikasi, akan tetapi adalah jauh lebih penting untuk mencapai pengertian yang lebih luas daripada kata-kata. Ini berarti bahwa anda dan pembicara akan melakukan usaha penyelidikan bersama-sama, di mana kita masing-masing senantiasa merasakan adanya kemanuggalan (communion) dengan yang lain, yaitu menyelami bersama, menyelidiki bersama, mengamati bersama. Karena kata-kata "komunikasi" berarti saling mengambil bagian, saling membagi.

Oleh karena itu, tidak ada guru atau murid, tidak ada si pernbicara yang anda dengarkan untuk anda setujui atau tidak setujui — hal ini akan merupakan hal yang bukan-bukan. Jika kita berkomunikasi, maka tidak adalah soal setuju atau tidak setuju, karena kita berdua sama-sama memandang, sama-sama menyelidiki, bukan dari sudut pandangan anda, atau dari sudut pandangan pernbicara.

Itulah sebabnya maka sangat penting untuk mencari tahu bagaimana caranya untuk mengamati, bagaimana untuk memandang dengan mata jernih, bagaimana untuk mendengarkan sehingga tidak ada kesalahfahaman. Adalah tanggung jawab anda dan pembicara untuk sama merasakan — kita akan bekerja sama. Hal ini harus di mengerti dengan jelas benar dari permulaan; kita tidak terhanyut dalam bentuk apapun dari perasaan sentimen dan emosi.

Jika hal ini sudah jelas, bahwa anda dan pembicara dalam keadaan bebas dari prasangka kita, dari kepercayaan kita, dari

Page 5: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

3

beban pengaruh dan pengetahuan tertentu kita, kita bebas untuk menyelidiki, barulah kita dapat melanjutkan; mencatat dalam ingatan bahwa kita sedang mempergunakan sebuah alat peneliti "mikroskop" dan bahwa anda dan pembicara harus melihat benda yang sama; kalau tidak demikian maka tidak mungkinlah untuk berkomunikasi. Karena ini adalah suatu persoalan yang serius, anda tidak hanya harus bebas untuk menyelidiki, akan tetapi juga bebas untuk melaksanakannya, bebas untuk mengujinya dalam kehidupan sehari-hari; tidak hanya menyimpannya sebagai suatu teori atau sebagai suatu prinsip yang sedang anda anut dan kerjakan.

Sekarang marilah kita melihat apa yang sesungguhnya sedang tenjadi di dalam dunia; di situ terdapat segala macam kekerasan, tidak hanya di sebelah luar saja akan tetapi juga di dalam perhubungan kita satu sama lain. Di situ terdapat pembagian bangsa dan agama yang tak terbatas banyaknya di antara manusia, saling berlawanan, baik secara politis maupun secara perorangan. Melihat kekacauan hebat ini, kedukaan mendalam ini, apa yang akan anda lakukan? Dapatkah anda mengandalkan kepada siapapun juga untuk mengatakan kepada anda apa yang harus anda lakukan? Dapatkah anda mengandalkan kepada pendeta, kepada spesialis, kepada seorang analis? Mereka itu tidak dapat mendatangkan perdamaian, atau kebahagiaan, kegembiraan, atau kebebasan untuk hidup. Maka kemanakah anda akan memandang? Jika anda menerima pertanggungan-jawab otoritet anda sendiri sebagai seorang individu, karena anda tidak lagi mempunyai kepercayaan kepadi otoritet Iuar — kita mempergunakan kata-kata "otoritet" dengan makna tertentu dari kata-kata itu — maka anda sebagai seorang individu, apakah anda akan mencari otoritet anda sendiri di sebelah dalam?

Kata-kata individuality (perorangan) berarti "tidak terbagi" tidak terpecah belah. Individuality berarti suatu totalitas, keseluruhan dan kata-kata keseluruhan berarti sehat, suci. Tetapi anda bukanlah seorang individual, anda tidaklah bijaksana, karena anda terpecah belah, cerai-berai di dalam diri anda sendiri; anda berada dalam pertentangan dengan diri anda sendiri, terpisah-pisah, karena anda sama sekali bukanlah seorang individual. Maka, dari dalam keadaan yang terpecah-belah ini bagaimana anda dapat bertanya

Page 6: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

4

bahwa suatu bagian dari perpecahan memiliki otoritet di atas bagian-bagian yang lain?

Harap anda melihat ini dengan sangat jelas, inilah yang akan kita selidiki; karena kita melihat bahwa pendidikan, ilmu pengetahuan, perkumpulan agama, propaganda, politik semua itu telah gagal. Semua itu tidak mendatangkan perdamaian, walaupun secara tehnis manusia telah maju dengan hebatnya. Namun manusia tetap tinggal seperti dalam keadaannya selama ribuan tahun, suka berkelahi, rakus, ini hati, keras dan dibebani kedukaan besar. Itulah kenyataannya, bukanlah sekedar dugaan belaka.

Maka, untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan dalarn dunia yang begini kacau, begini kejam, begini sama sekali tidak bahagia, kita harus menyelidiki tidak hanya apakah gerangan hidup ini yaitu seperti keadaannya yang sesungguhnya — tetapi kita juga harus mengerti apakah cinta kasih itu; dan apa artinya mati. Juga kita harus mengerti apa yang manusia telah mencoba untuk mencari tahu selama ribuan tahun, yaitu adakah suatu kesunyataan yang mengatasi semua pikiran. Sebelum anda mengerti keruwetan dari seluruh gambaran ini, tidak ada artinya sama sekali jika anda berkata, "Apa yang harus kulakukan sehubungan dengan bahagian tertentu itu?" Anda harus mengerti keseluruhan dari keadaan hidup ini, tidak hanya mengerti sebahagian saja dari itu, betapapun menjemukan, betapapun menyiksanya, betapapun kejamnya bahagian itu, anda harus melihat seluruh gambaran itu — gambaran tentang apa adanya cintakasih, apa adanya meditasi, apakah ada yang di sebut Tuhan, dan apa artinya hidup. Kita harus mengerti akan keajaiban dari eksistensi ini sebagai suatu keseluruhan. Setelah itu, barulah anda dapat mengajukan pertanyaan, "Apa yang harus kulakukan?" Dan jika anda melihat seluruh gambaran ini, boleh jadi anda takkan pernah mengajukan pertanyaan itu, barulah anda akan hidup dan barulah hidup merupakan perbuatan yang benar.

Maka pertama kita akan melihat apakah hidup ini, dan apakah

yang bukan hidup. Kita harus mengerti apa artinya kata-kata "mengamati" itu. Melihat, mendengar dan belajar — apakah artinya "melihat"?

Page 7: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

5

Bila kita bersama memandang kepada sesuatu, itu bukan berarti "bersarna-sama". Itu berarti bahwa anda dan pembicara akan memandang. Apakah artinya kata-kata "memandang" itu? Memandang adalah hal yang cukup sukar, orang harus memiliki seninya. Boleh jadi anda belum pernah benar-benar memandang kepada sebatang pohon, karena bila anda memandang pohon, semua pengetahuan botanis (ilmu tumbuh-tumbuhan) anda masuk dan menghalangi anda dari pengamatan kepada pohon itu seperti apa adanya. Barangkali anda belum pernah memandang kepada isteri anda, suami anda, sahabat pria atau sahabat wanita anda, karena anda mempunyai suatu gambaran tentang dia itu. Gambaran yang anda bentuk tentang dia itu, atau gambaran tentang diri anda sendiri, akan menghalangi anda untuk memandang. Oleh karena itu, apabila anda memandang disitu terdapat penyesatan (distortion), disitu terdapat pertentangan. Maka apabila anda memandang, haruslah terdapat hubungan antara si pengamat dan barang yang di amati. Haraplah anda mendengarkan ini karena hal ini membutuhkan perhatian besar. Anda tahu, bila anda penuh perhatian terhadap sesuatu anda mengamatinya dekat sekali, yang berarti anda mempunyai kasih yang besar, barulah anda bisa melakukan pengamatan.

Maka, memandang bersama-sama berarti mengamati dengan penuh perhatian, dengan penuh kasih, sehingga kita bersama melihat benda yang sama. Tetapi, pertama-tama haruslah ada kebebasan dari gambaran yang anda punyai tentang diri anda sendiri.

Haraplah anda melakukan seperti yang telah dikatakan, pembicara hanyalah sebuah cermin dan karenanya apa yang anda lihat adalah anda sendiri didalam cermin. Si pembicara sama sekali tidaklah penting, yang penting adalah apa yang anda lihat dalam cermin itu. Dan untuk dapat melihat dengan jelas, tepat, tanpa suatu penyesatan, setiap bentuk gambaran harus pergi — gambaran bahwa anda adalah seorang Amerika atau seorang Katholik, bahwa anda adalah seorang kaya atau seorang miskin, semua prasangka anda harus lenyap. Dan semua itu akan lenyap pada saat anda melihat dengan jelas apa yang berada didepan anda, karena apa yang anda lihat adalah jauh lebih penting daripada apa yang anda "harus lakukan" mengenai apa yang anda

Page 8: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

6

lihat. Pada saat anda melihat dengan sangat jelas, maka dari sini terdapat tindakan. Hanya pikiran yang kacau, bingung dan memilih sajalah yang bertanya, "Apa yang harus kulakukan?" Terdapat bahaya kebangsaan, pembagian diantara rakyat/manusia, pembagi-bagian inilah bahaya terbesar karena didalam pembagi-bagian ini terdapat ketidak-amanan, terdapat perang, terdapat ketidak-pastian. Tetapi apabila pikiran melihat bahaya pembagi-bagian ini dengan sangat jelas — bukan secara intelektuil, bukan secara emosi, tetapi sungguh-sungguh melihatnya — barulah ada suatu tindakan yang sama sekali berbeda sifatnya.

Maka amatlah penting untuk belajar melihat, belajar mengamati. Dan apakah yang kita amati? Bukan hanya keadaan lahiriah di luar belaka, tetapi juga keadaan batiniah manusia. Karena tanpa adanya suatu revolusi azasi dan radikal di dalam jiwa/batin, di dalam lubuk hati yang paling dalam dari diri seseorang, maka kalau hanya kepura-puraan belaka, hanya pembuatan undang-undang pada luarnya belaka, mempunyai arti sedikit sekali. Maka apa yang penting kita ketahui adalah apakah manusia, dalam keadaannya seperti ini, dapat secara radikal mendatangkan suatu perubahan hakiki dalam dirinya sendiri, tidak menurut suatu teori tertentu, suatu filsafat tertentu, melainkan dengan melihat kenyataan sesungguhnya akan dirinya itu. Pengamatan akan apa adanya dia itu seperti apa adanya, akan mendatangkan perubahan radikal. Dan untuk melihat dia seperti apa adanya, adalah yang paling penting — bukan melihat apa yang dia pikir tentang dirinya, juga bukan apa yang di ceritakan orang tentang keadaan dirinya.

Terdapat perbedaan antara anda diberitahu orang bahwa anda lapar dengan jika anda benar-benar sedang lapar. Dua keadaan ini sama sekali berbeda, dalam keadaan yang satu anda tahu sungguh-sungguh melalui pengamatan dan perasaan langsung anda sendiri bahwa anda lapar, lain anda bertindak. Tetapi jika anda diberitahu seseorang bahwa anda boleh jadi lapar, maka yang akan terjadi adalah tindakan yang sangat berbeda. Maka seperti itulah, orang harus mengamati dan melihat sendiri sungguh-sungguh apa adanya dia itu. Dan itulah yang akan kita lakukan : mengenal diri sendiri. Telah dinyatakan bahwa mengenal diri sendiri adalah kebijaksanaan tertinggi, namun sangat sedikit dari kita yang telah melakukannya. Kita tidak memiliki kesabaran, kesungguhan hati atau gairah, untuk mencari tahu apakah sesungguhnya kita ini.

Page 9: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

7

Kita memiliki enersi, namun kita melepaskan enersi itu kepada orang lain, kita ingin diberitahu apakah sesungguhnya kita ini.

Kita akan mencari tahu dan mengamati diri kita sendiri, karena pada saat terjadi perubahan radikal dalam keadaan diri kita, berarti kita akan mendatangkan perdamaian di dalam dunia. Kita akan hidup dengan bebas — bukan berarti melakukan apa yang kita suka, namun hidup dengan bahagia, dengan gembira. Seseorang yang memiliki kegembiraan besar di dalam hatinya, dia tidak mempunyai kebencian, tidak mempunyai kekerasan, dia tidak akan mendatangkan kerusakan kepada orang lain. Kebebasan berarti tidak menyalahkan apapun juga atas apa yang anda lihat dalam diri anda. Sebagian besar dari kita menyalahkan, atau membela, atau membenarkan — kita tidak pernah memandang tanpa membenarkan atau menyalahkan. Oleh karena itu hal pertama-tama yang harus di lakukan dan barangkali ini adalah hal yang terakhir yang harus dilakukan — adalah untuk mengamati tanpa menyalahkan dalam bentuk apapun. Ini akan menjadi sangat sukar, karena seluruh kebudayaan kita, tradisi kita, adalah untuk membandingkan, membenarkan atau menyalahkan apa adanya kita. Kita berkata benar, ini salah, ini palsu, ini bagus, semua ini rnenghalangi kita dari pengamatan sungguh-sungguh akan apa adanya kita.

Harap perhatikan ini : anda adalah suatu barang hidup dan bila anda menyalahkan apa yang anda lihat dalam diri anda sendiri, berarti anda menyalahkannya dengan suatu ingatan yang mati, yang telah lalu. Oleh karena itu terdapat kontradiksi antara yang hidup dan yang telah lalu. Untuk mengerti yang hidup, yang lalu harus pergi, agar anda dapat memandang. Anda lakukan ini sekarang, selagi kita bicara; anda tidak akan pulang untuk memikirkan tentang itu. Karena pada saat anda memikirkan tentang itu berarti anda telah gagal. Ini bukanlah pengobatan berkelompok, bukan pula suatu pengakuan umum yang kesemuanya tidak menunjukkan kedewasaan. Apa yang kita lakukan adalah untuk menyelidiki ke dalam diri kita sendiri seperti dilakukan oleh para sarjana, tidak bersandar kepada siapapun. Jika anda mempercayakan seseorang anda tersesat, biarpun yang anda percaya itu adalah ahli analis anda, pendeta anda, atau ingatan anda sendiri, pengalaman anda sendiri; karena semua itu adalah masa lalu. Dan jika anda memandang dengan mata masa-lalu

Page 10: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

8

kepada masa kini, anda takkan pernah mengerti apakah adanya benda hidup ini.

Maka kita menyelidiki bersama benda hidup ini, yaitu anda, penghidupan, apa saja adanya itu; hal ini berarti bahwa kita sedang memandang kepada gejala kekerasan (phenomenon) ini, pertama kepada kekerasan dalam diri kita sendiri kemudian kepada kekerasan diluar. Bila kita telah mengerti akan kekerasan dalam diri kita sendiri, maka boleh jadi tidak akan perlu lagi untuk memandang kekerasan di luar, karena apa adanya kita didalam, kita pancarkan ke luar. Secara alamiah, melalui keturunan, melalui yang di sebut evolusi, kita telah mendatangkan kekerasan ini di dalam diri kita sendiri ini adalah suatu kenyataan; kita adalah mahluk manusia yang keras. Terdapat seribu satu macam penjelasan mengapa kita keras. Kita tidak hanyut dalam penjelasan-penjelasan, karena kita bisa tersesat dengan adanya setiap ahli mengatakan "Inilah sebab dari kekerasan". Makin banyak penjelasan kita peroleh, makin pula kita mengira bahwa kita mengerti, namun keadaannya tetap seperti sediakala. Maka harap camkan benar-benar selalu bahwa suatu gambaran bukanlah apa sesungguhnya yang digambarkan; apa yang dijelaskan/diterangkan bukanlah apa adanya. Banyak terdapat penjelasan yang cukup sederhana dan nyata — kota-kota yang terlalu padat penduduk, kelebihan penduduk, keturunan dan sebagainya lagi; kita dapat mengesampingkan semua itu. Kenyataannya tetap bahwa kita adalah orang-orang keras. Semenjak kanak-kanak kita telah dididik untuk menjadi keras, bersaingan, bersikap buruk satu kepada yang lain. Kita tidak pernah menghadapi kenyataan. Apa yang kita katakan adalah, "Apa yang harus kita lakukan dengan kekerasan ini?"

Harap suka mendengarkan ini dengan perhatian sepenuhnya yaitu dengan kasih sayang, dengan perhatian. Pada saat anda mengeluarkan pertanyaan "Apa yang harus kita lakukan dengan itu?" Maka jawaban anda selalu akan sesuai dengan masa lalu. Karena hanya itulah satu-satunya yang anda ketahui seluruh keadaan anda berdasarkan masa lalu, penghidupan anda adalah masa lalu. Jika anda pernah memandang kepada diri anda dengan benar, anda akan melihat betapa luar biasa jauhnya anda hidup didalam masa lalu. Semua pemikiran — nanti kita akan membicarakan hal ini — adalah tanggapan masa lalu, tanggapan dari kenangan, pengetahuan dan pengalaman. Maka pemikiran

Page 11: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

9

tidak pernah baru, tidak pernah bebas. Dengan proses pemikiran ini anda memandang kepada penghidupan, dan oleh karena itu, bila anda bertanya, "Apakah yang harus kulakukan dengan kekerasan ini?" berarti anda telah melarikan diri dari kenyataan.

Maka dapatkah kita mempelajari, mengamati, apa adanya kekerasan itu? Sekarang, bagaimanakah anda memandangnya? Apakah anda menyalahkannya? Apakah anda membenarkannya. Jika tidak demikian, lalu bagaimana anda memandangnya? Sudikah anda melakukan ini selagi kita bicara tentang ini — ini adalah amat penting sekali. Apakah anda memandang gejala ini, yang adalah anda sendiri sebagai seorang mahluk manusia keras, memandangnya seperti seorang penonton di luar memandang ke dalam? Atau anda memandangnya tanpa si penonton diluar, tanpa si penilai? Bila anda memandang, apakah anda memandang sebagai seorang pengamat, berlainan dengan benda yang anda pandang — seperti seorang yang berkata, "Aku tidak keras, tetapi aku ingin terlepas dari kekerasan?" Bila anda memandang dengan cara demikian berarti anda menerima anggapan bahwa sebuah fragmen/bagian adalah lebih penting daripada fragmen-fragmen lainnya.

Bila anda memandang sebagai sesuatu fragmen memandang kepada fragmen lain, maka fragmen yang satu itu telah menerima otoritas, dan fragmen ini menyebabkan kontradiksi dan karenanya menyebabkan pertentangan. Namun jika anda dapat memandang tanpa suatu fragmenpun, berarti anda memandang kepada keseluruhan tanpa si pengamat. Apakah anda dapat mengerti semua ini? Kalau begitu, lakukanlah! Karena kemudian anda akan melihat suatu hal yang luar biasa sedang terjadi, kemudian anda akan tidak mempunyai pertentangan apapun juga. Pertentangan adalah apa adanya kita, dengan apa kita hidup. Di rumah, di kantor, bila anda tidur, selalu kita berada dalam pertentangan, terdapat perang dan kontradiksi tak kunjung henti.

Maka sebelum anda mengerti sendiri akar dari kontradiksi ini — bukan menurut pembicara, bukan menurut siapapun — anda tidak dapat memiliki hidup damai dan bahagia dan gembira. Oleh karena itu amatlah penting untuk anda mengerti apa yang menyebabkan konflik dan karenanya menyebabkan kontradiksi, apa yang menjadi akarnya. Akarnya adalah pembagian antara si pengamat dan benda yang diamati. Si pengamat berkata, "Aku

Page 12: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

10

harus bebas dari kekerasan", atau "Aku menjalani hidup tanpa kekerasan" padahal dia adalah kekerasan itu sendiri — yang adalah suatu kepura-puraan, suatu kemunafikan. Maka mencari tahu apa yang menyebabkan pemisahan ini merupakan hal yang teramat penting.

Anda sedang mendengarkan seorang pembicara yang tidak memiliki otoritas, yang bukan guru anda, karena di sini tidak ada guru, tidak ada pengikut; di sini yang ada hanya manusia-manusia yang berusaha untuk menemukan suatu kehidupan tanpa pertentangan, untuk hidup dengan damai, untuk hidup dengan penuh cinta kasih yang melimpah. Akan tetapi jika anda mengikuti seseorang, berarti anda merusak anda sendiri dan orang lain (tepuk tangan).

Harap jangan bertepuk tangan. Saya tidak sedang mencoba untuk menyenangkan anda, saya tidak mencari pujian anda. Yang penting adalah bahwa anda dan saya mengerti, dan hidup dalam suatu kehidupan yang berbeda — tidak seperti kehidupan bodoh yang kita jalani ini. Dan pujian anda, setuju atau tidak setuju anda tidaklah merubah kenyataan ini.

Adalah sangat penting untuk mengerti sendiri, untuk melihat, melalui pengamatan sendiri, bahwa pertentangan pasti selalu ada selama terdapat pemisahan antara si pengamat dan yang di amati. Dan dalam diri ada terdapat pembagian ini sebagai si aku yang berusaha untuk menjadi lain daripada yang lain. Apakah ini jelas? Jelas berarti anda melihat sendiri. Ini bukan hanya jelas dalam kata-kata belaka, mendengarkan sekelompok kata-kata atau buah pikiran; ini berarti bahwa anda melihat sendiri dengan terang dan karena itu melihat tanpa pilihan, betapa pemisahan antara si pengamat dan yang di amati itu menciptakan kejahatan, kebingungan dan kedukaan. Maka apabila anda keras, dapatkah anda memandang kekerasan dalam diri anda itu tanpa kenangan, tanpa membenarkan, tanpa suatu keputusan bahwa anda harus bebas dari kekerasan, melainkan hanya memandang saja? Yang berarti hahwa anda harus bebas dari masa lalu. Memandang berarti bahwa anda harus mempunyai enersi besar, anda harus mempunyai kesungguhan. Anda harus mempunyai gairah, kalau tidak anda tidak dapat mernandang. Sebelum anda mempunyai gairah besar dan kesungguhan anda tidak dapat memandang kepada keindahan segumpal awan, atau kepada bukit-bukit permai

Page 13: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

11

yang anda punyai di tempat ini. Seperti itu pula, untuk memandang kepada diri sendiri tanpa si pengamat dibutuhkan enersi dan gairah yang amat besar. Gairah dan kesungguhan ini akan hancur apabila anda mulai membenarkan, menyalahkan, apabila anda berkata "Aku harus tidak begini", "aku harus begitu" atau bila anda berkata "Aku melaksanakan suatu kehidupan tanpa kekerasan" atau berpura-pura untuk melaksanakan kehidupan tanpa kekerasan.

Itulah sebabnya mengapa semua ideologi adalah paling merusak. Di India, rnereka bicara tentang tanpa kekerasan sejak jaman kuno. Mereka berkata "Kami mempraktekkan tanpa kekerasan" dan mereka itu tetap saja sekeras seperti setiap orang lain. Ideal itu memberi mereka suatu perasaan dari pelarian yang munafik dari kenyataan. Jika anda dapat mengesampingkan semua ideologi, semua prinsip, dan hanya menghadapi kenyataan, berarti anda berurusan dengan sesuatu yang nyata, bukan dongeng, bukan hanya teoretis.

Demikianlah, itu adalah hal yang pertama : mengamati tanpa si pengamat; memandang kepada isteri anda, kepada anak-anak anda, tanpa gambaran angan-angan. Baik gambaran itu suatu gambaran dangkal saja atau tersembunyi dalam sekali di dalam bawah sadar; orang tidak hanya harus mengamati gambaran yang dia bentuk di sebelah luar saja, akan tetapi juga gambaran angan-angan yang dia punyai jauh sebelah dalam dirinya ---gambaran dari suku bangsa, kebudayaan, gambaran dari pandangan sejarah yang dipunyai tentang dirinya sendiri. Maka seseorang harus mengamati tidak hanya pada tingkat kesadaran, namun juga pada tingkat yang tersembunyi, di dalam dasar tersembunyi dari pikirannya sendiri.

Saya tidak tahu apakah anda pernah mengamati bawah-sadar. Apakah anda tertarik akan ini semua? Tahukah anda betapa sukarnya semua ini? Adalah amat mudah untuk mengucapkan pendapat seteorang, atau untuk mengulangi apa yang dikatakan kepada anda oleh ahli-analisa atau profesor anda; itu adalah permainan kanak-kanak belaka. Namun jika anda tidak hanya membaca kitab-kitab tentang hal ini maka barulah hal itu menjadi luar biasa sukarnya. Adalah menjadi sebagian dari meditasi anda untuk mencari tahu bagaimana untuk memandang kepada bawah-sadar; tidak melalui impian, tidak melalui bisikan hati, karena bisikan hati (intuisi) anda boleh jadi hanyalah hasrat hati anda saja,

Page 14: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

12

pengharapan tersembunyi anda. Maka anda harus mencari tahu bagaimana untuk mernandang kepada gambaran angan-angan yang anda ciptakan tentang diri anda sendiri lahiriah — lambang/simbol-nya dan juga untuk memandang sampai jauh sekali di dalam diri anda sendiri.

Orang harus waspada tidak hanya akan hal-hal lahiriah, tetapi juga akan gerakan batiniah dari kehidupan, gerakan-gerakan batiniah dari nafsu, motif-motif (dasar perbuatan), kecemasan, takut, duka. Demikianlah, untuk waspada tanpa memilih berarti waspada akan warna pakaian yang dipakai seseorang, tanpa berkata "Aku suka itu" atau "Aku tidak suka itu", melainkan hanya mengamati saja; jika anda duduk dalam otobis, mengamati gerakan dari fikiran anda sendiri tanpa menyalahkan, tanpa membenarkan, tanpa memilih. Bila anda memandang seperti ini anda akan melihat bahwa di situ tidak ada si pengamat. Si pengamat adalah si pemeriksa, si Amerika, si Katholik. si Protestant; dia adalah hasil dari propaganda; dia adalah masa-lalu. Dan bila masa-lalu yang memandang, tak dapat dielakkan lagi dia pasti memisahkan, menyalahkan, atau membenarkan. Seseorang yang lapar yang sungguh-sungguh dalam kesengsaraan, apakah dia berkata "Jika aku melakukan ini, apakah aku akan memperoleh itu?" Dia ingin terbebas dari kesengsaraannya atau dia ingin mengisi perutnya; dia tidak pernah bicara tentang teori-teori. Demikianlah, pertama-tama, jika boleh saya usulkan, bebaskanlah diri anda dari angan-angan tentang "jikalau".

Jangan hidup di suatu tempat di masa-depan; masa depan adalah apa yang anda bayangkan sekarang. Sekarang adalah masa lalu, demikianlah adanya anda bila anda berkata "Aku sedang hidup sekarang". Anda sedang hidup di masa lalu, karena masa lalu membimbing dan membentuk anda; kenangan masa lalu membuat anda bertindak begini atau begitu.

Maka "hidup" berarti bebas dari waktu; dan bila anda berkata "jikalau", anda memperkenalkan waktu dalam hidup anda. Dan waktu adalah kesengsaraan terbesar. Penanya: Dapatkah kita — sebagaimana adanya diri kita berhubungan satu sama lain?

Page 15: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

13

Krishnamurti: Dengarlah pertanyaan itu; "sebagai diri kita sendiri". Apakah itu "diri anda sendiri" kalau saya boleh bertanya? Bila anda berkata "diri kita sendiri kepada yang lain", apakah diri — anda sendiri itu? Kemarahan anda, kepahitan anda, kekecewaan anda, keputus-asaan anda, kekerasan anda, pengharapan anda kemiskinan anda akan cinta kasih — itukah adanya diri anda? Tidak, jangan katakan "Dapatkah aku — sebagaimana adanya diriku — berhubungan dengan orang lain?" Anda tidak mengenal diri anda sendiri. Anda adalah kesemuanya itu, dan orang lain itu pun kesemuanya itu pula — kesengsaraannya, persoalan-persoalannya, suasana hatinya, kekecewaannya, arnbisinya; setiap orang hidup dalam pengasingan diri, dalam pengecualian. Hanyalah apabila penghalang-penghalang ini, perlawanan ini, lenyap maka anda dapat hidup berbahagia dengan orang lain. Penanya: Mengapa anda memisahkan kesadaran dari bawah-sadar bila anda tidak setuju akan pemisahan? Krishnamurti: Andalah yang memisahkan, bukan saya! (Suara tertawa). Anda telah dididik, selama beberapa puluh tahun terakhir, bahwa anda mempunyai suatu bawah-sadar, dan berjilid-jilid telah ditulis tentang itu; para ahli-analisa telah menghasilkan kekayaan besar dari situ. Air tetap air; baik anda menaruhnya dalam sebuah jambangan ernas atau dalam poci tanah, tetap saja air. Demikianlah pula, bukan untuk membagi-bagi, melainkan untuk melihat keseluruhannya; itulah persoalan kita, melihat keseluruhan dari kesadaran, bukan hanya suatu bagian tertentu sebagai kesadaran atau bawah-sadar. Melihat keseluruhannya adalah satu di antara hal-hal tersukar untuk di lakukan, tetapi melihat suatu bagian saja adalah sangat mudah. Melihat suatu keseluruhan, yang berarti melihat secara sadar, sehat, lengkap, anda harus tidak mempunyai pusat dari mana anda memandang — si pusat sebagai "aku", sebagai "anda", "mereka", atau "kami".

Ini bukanlah suatu pidato, ini bukanlah suatu ceramah atau kuliah yang anda dengarkan sepintas lalu kemudian anda pergi begitu saja. Anda mendengarkan kepada anda sendiri, jika anda menggunakan telinga untuk mendengarkan apa yang telah dikatakan anda tidak dapat setuju atau tidak setuju — yang telah

Page 16: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

14

dibicarakan memang apa adanya. Oleh karena itu kita merasakan bersama, kita saling berkomunikasi, kita bekerja sama. Di dalam itu terdapat kebebasan besar, kasih sayang besar, belas kasihan dan selain semua itu, dari situ datanglah pengertian.

Santa monica, California, 1 Maret 1970

Page 17: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

15

2. K E B E B A S A N Kita telah mengatakan betapa penting adanya perubahan dasar

dalam batin manusia dan bahwa perubahan ini hanya dapat terjadi melalui kebebasan yang sempurna. Kata-kata "kebebasan" adalah suatu kata yang sangat berbahaya jika kita tidak mengerti dengan lengkap dan mutlak akan artinya; kita harus mempelajari makna sepenuhnya yang terkandung dalam kata itu, bukan hanya mempelajari artinya menurut kamus. Kebanyakan dari kita menggunakan kata ini sesuai dengan kecenderungan tertentu kita, atau persangkaan kita, atau secara politis. Kita akan menggunakan kata ini tidak secara politis, juga tidak menurut keadaan, melainkan lebih condong memasuki artinya yang mendalam dan batiniah.

Namun sebelum itu, kita harus mengerti arti dari kata-kata "belajar". Seperti telah kita katakan beberapa hari yang lalu, kita akan berkomunikasi bersama — yang berarti mengambil bagian, merasakan bersama — dan belajar adalah sebagian dari Anda tidak akan belajar dari si pembicara, namun anda belajar dengan pengamatan, dengan mempergunakan si pembicara sebagai sebuah cermin untuk mengamati gerakan pikiran dan perasaan anda sendiri, mengamati batin anda sendiri, jiwa anda sendiri. Di dalam kerjasama ini tidak ada penguasa (otoritas) sama sekali, sungguhpun si pembicara harus duduk diatas mimbar, karena ini adalah praktis, namun posisi ini tidaklah memberi pembicara suatu kekuasaan apa pun juga. Maka kita dapat menyapu bersih pendapat seperti itu dan mempertimbangkan persoalan dari "belajar" ini — bukan belajar dari orang lain melainkan mempergunakan si pembicara untuk belajar tentang diri sendiri, Anda belajar dari pengamatan terhadap batin anda sendiri, terhadap diri anda sendiri — apapun adanya itu. Untuk belajar, haruslah ada kebebasan, haruslah ada keinginan tahu yang besar dan haruslah ada kesungguhan, gairah, tanpa menunda. Anda tidak dapat belajar jika tidak ada gairah, tidak ada enersi untuk menyelidiki. Jika terdapat suatu macam prasangka, suatu kecenderungan untuk suka atau tidak suka, menyalahkan, maka kita tidak mungkin dapat belajar, kita hanya menyeleweng dari apa yang kita amati.

Page 18: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

16

Kata "disiplin" berarti belajar dari seseorang yang tahu; anda dianggap tidak tahu, maka anda belajar dari orang lain. Kata "disiplin" menunjukkan arti demikian (pada umumnya). Akan tetapi di sini kita mempergunakan kata "disiplin" bukan sebagai belajar dari orang melainkan sebagai pengamatan terhadap diri sendiri dan pengamatan ini menuntut suatu disiplin yang bukan penekanan, bukan tiruan atau penyesuaian, bahkan bukan pula sesuatu yang diselaraskan, melainkan pengamatan yang sesungguhnya; pengamatan itu sendiri adalah suatu gerakan dari disiplin — ialah belajar dari pengamatan. Justru belajar itulah disiplin, dalam arti kata bahwa dalam belajar anda harus mencurahkan perhatian besar, anda harus memiliki enersi besar, kesungguhan dan bertindak tanpa menunda.

Kita akan bicara tentang takut, dan dalam memasuki persoalan ini kita harus mempertimbangkan banyak hal, karena takut adalah suatu persoalan yang amat rumit. Kecuali jika batin telah bebas sama sekali dari rasa takut, setiap bentuk perbuatan mendatangkan Iebih banyak kejahatan, lebih banyak kesengsaraan, lebih banyak kekacauan. Maka kita akan menyelidiki bersama seluk beluk dari rasa takut dan apakah benar mungkin untuk bebas sepenuhnya dari rasa takut bukan besok bukan untuk suatu masa depan, melainkan begitu anda meninggalkan ruangan ini maka beban itu, kegelapan itu, kesengsaraan dan kejahatan dari rasa takut itu tidak ada lagi pada diri anda.

Untuk mengerti hal ini anda harus menyelidiki pula ide yang kita miliki tentang perubahan tingkat demi tingkat — yaitu, angan-angan tentang membebaskan diri dari rasa takut sedikit demi sedikit. Apa yang dikatakan membebaskan diri dari rasa takut sedikit demi sedikit itu, sesungguhnya tak ada. Yang ada hanyalah anda sama sekali bebas dari rasa takut, atau tidak bebas sama sekali; tidak ada lambat laun, yang menyangkut waktu — waktu bukan hanya dalam arti tempo (kronologis), akan tetapi juga dalam arti batiniah. Waktu bahkan adalah intisari dari rasa takut, seperti yang akan kita tunjukkan sebentar. Maka dengan mengerti dan bebas dari rasa takut dan beban pengaruh di mana kita di besarkan, ide untuk membebaskan diri dari rasa takut secara perlahan-lahan, berangsur-angsur, harus berhenti sama sekali. Ini menjadi kesukaran kita yang pertama.

Page 19: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

17

Jika saya boleh menujukkan lagi, ini bukanlah suatu kuliah; lebih tepat dikatakan bahwa dua orang yang bersahabat dan berkasih sayang, menyelidiki bersama kedalam suatu persoalan yang amat sukar. Manusia telah hidup dengan rasa takut, manusia telah menerima rasa takut sebagai bagian dari hidupnya dan kita sedang menyelidiki apakah mungkin, atau lebih baik apakah itu "tidak mungkin" untuk menghentikan rasa takut. Anda tahu, apa yang mungkin, berarti sudah dilakukan, sudah selesai — bukan? Jika itu "mungkin" berarti anda dapat melakukannya. Akan tetapi apa yang tidak mungkin menjadi mungkin hanya apabila anda mengerti bahwa tidaklah ada hari esok sama sekali — dalam arti kata batiniah. Kita di hadapkan pada persoalan luar biasa dari rasa takut, dan agaknya manusia belum pernah dapat membebaskan diri secara menyeluruh dari rasa takut ini. Tidak hanya lahiriah, namun di sebelah dalam, batiniah, manusia tidak pernah dapat terbebas dari rasa takut; manusia selalu melarikan diri dari rasa takut melalui bermacam bentuk kesenangan, melalui agama dan sebagainya. Dan pelarian-pelarian ini adalah untuk menghindarkan diri dari "apa adanya". Nah, yang penting kita perhatikan adalah "ketidak-mungkinan" terbebas sama sekali dari rasa takut itu — karena itu, yang "tidak mungkin" menjadi mungkin.

Apakah sesungguhnya takut itu? Kalau dibuat pembandingan, takut badaniah dapat di mengerti lebih mudah. Namun rasa takut batiniah adalah jauh lebih rumit, dan untuk mengerti ini haruslah ada kebebasan untuk menyelidik — bukan untuk membentuk suatu pendapat, bukan pula suatu analisa kritis untuk mencari kemungkinan mengakhiri rasa takut. Akan tetapi pertama-tama marilah kita memasuki persoalan rasa takut badaniah, yang tentu saja mempengaruhi batin. Apabila anda bertemu dengan bahaya apapun di situ terdapat tanggapan badaniah yang cepat. Adakah tanggapan ini rasa takut? (Anda tidak sedang belajar dari saya, kita belajar bersama: karena itu anda harus mencurahkan perhatian, sebab tidaklah berguna jika datang ke suatu pertemuan macam ini lalu pergi lagi dengan membawa beberapa macam ide, atau rumus — hal itu tidak akan membebaskan batin dari rasa takut. Akan tetapi apa yang dapat membebaskan batin secara menyeluruh dan mutlak dari rasa takut

Page 20: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

18

adalah dengan sungguh-sungguh mengerti akan rasa takut itu sekarang juga bukan esok hari. Hal itu adalah seperti kalau melihat sesuatu secara menyeluruh dan lengkap; dan apa yang anda lihat anda mengerti. Kalau sudah demikian, barulah itu pengertian anda sendiri dan bukan dari orang lain).

Maka terdapatlah rasa takut badaniah, seperti melihat sebuah, jurang, bertemu dengan seekor binatang buas. Adakah tanggapan dalam bertemu bahaya macam itu merupakan rasa takut badaniah, ataukah itu adalah kecerdasan (inteligensia)? Anda bertemu seekor ular, dan anda bertindak segera. Tanggapan ini adalah beban pengaruh masa lalu yang mengatakan "berhati-hatilah" dan seluruh tanggapan jiwa raga anda adalah segera, sungguhpun di beban pengaruhi; itu adalah hasil masa lalu, karena anda pernah diberitahu bahwa binatang itu berbahaya. Dalam pertemuan dengan bentuk apa saja dari bahaya badaniah, adakah rasa takut? Atau apakah itu tanggapan dari kecerdasan untuk keperluan pemeliharaan diri?

Dan ada pula rasa takut akan menderita lagi penyakit atau rasa nyeri badaniah yang pernah dirasakan. Apakah yang terjadi? Apakah ini bijaksana? Ataukah ini suatu perbuatan dari pikiran, ya itu tanggapan dari ingatan yang takut bahwa rasa nyeri yang pernah di derita di masa lalu itu akan terjadi lagi? Apakah ini jelas bahwa pikiran menghasilkan rasa takut? Terdapat juga bermacam-macam bentuk rasa takut badaniah — takut akan kematian, takut akan masyarakat, takut akan tidak dihormati, takut akan apa yang di katakan orang-orang, takut akan kegelapan dan selanjutnya.

Sebelum kita memasuki persoalan rasa takut batiniah ini, kita harus mengerti tentang, sesuatu dengan sangat jelas; yaitu kita tidak sedang membuat analisa. Menganalisa tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan pengamatan, dengan memandang. Dalam analisa selalu ada si penganalisa dan hal yang dianalisa. Si penganalisa adalah suatu pecahan (fragmen) dari banyak pecahan yang lain, tersusun menjadi diri kita ini. Suatu pecahan menerima kekuasaan (otoritas) si penganalisa dan mulailah dia menganalisa. Nah, apakah yang terlihat dalam hal ini? Yang menganalisa adalah si sensor, menjadi sesuatu yang berlagak bahwa dia mempunyai

Page 21: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

19

pengetahuan dan karenanya dia mempunyai kekuasaan untuk menganalisa. Kecuali jika dia menganalisa secara lengkap, benar, tanpa suatu penyelewengan, maka analisanya itu tidak ada harganya sama sekali. Harap hal ini di mengerti dengan sangat jelas, karena si pembicara tidaklah mempertahankan pentingnya suatu analisa apapun, dan kapanpun juga. Hal ini agaknya merupakan sebutir pil pahit yang harus di telan, karena sebagian banyak dari anda pernah di analisa, atau akan di analisa; atau telah mempelajari apakah analisa itu. Analisa berarti tidak hanya seorang penganalisa terpisah dari yang di analisa, akan tetapi juga berarti waktu. Anda harus menganalisa berangsur-angsur, sedikit demi sedikit , seluruh seri dari pecahan-pecahan yang merupakan anda sendiri dan hal ini makan waktu bertahun-tahun. Dan apabila anda menganalisa, batin haruslah sama sekali terang dan bebas.

Maka beberapa hal terlibat; si penganalisa, suatu pecahan yang memisahkan diri dari lain-lain pecahan dan berkata, "Aku akan menganalisa", dan juga menyangkut waktu, hari demi hari, memandang, mengeritik, menyalahkan, mengadili, menilai, mengingat-ingat. Juga analisa berarti seluruh drama dari mimpi; kita tidak pernah bertanya apakah memang penting untuk bermimpi, sungguhpun semua ahli jiwa berkata bahwa anda harus mimpi, kalau tidak anda akan menjadi gila.

Maka siapakah yang menganalisa? Dia adalah sebagian dari anda sendiri, sebagian dari batin anda, dan dia akan memeriksa bagian-bagian yang lain; dia adalah hasil dari pengalaman-pengalaman lain, pengetahuan lalu, penilaian-penilaian yang lalu, dia adalah si pusat dari mana dia akan memeriksa. Adakah si pusat ini memiliki suatu kebenaran, suatu kenyataan? Kita semua bertindak dari si pusat ini dan apakah pusat ini? Pusat ini adalah pusat dari rasa takut kecemasan, ketamakan, kesenangan, keputus-asaan, pengharapan, ketergantungan, ambisi, pembandingan — dari situlah kita berpikir dan bertindak. Ini bukanlah suatu dugaan, bukan pula suatu teori, melainkan suatu kenyataan sehari-hari yang mutlak dan dapat di amati. Di dalam pusat ini terdapat banyak pecahan dan satu dari pecahan-pecahan itu menjadi si penganalisa — ini adalah tak masuk akal, karena yang menganalisa adalah yang dianalisa pula.

Page 22: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

20

Anda harus mengerti ini, kalau tidak anda, takkan dapat mengikuti bila kita memasuki persoalan takut jauh lebih mendalam lagi. Anda harus mengerti selengkapnya, karena bilamana anda meninggalkan ruangan ini anda harus bebas dari rasa takut sehingga anda dapat hidup, menikmati dan memandang dunia ini dengan mata lain; sehingga anda dapat memiliki hubungan yang tidak lagi dibebani rasa takut, cemburu, putus-asa; sehingga anda menjadi seorang manusia, bukan seekor binatang yang buas dan merusak.

Maka yang menganalisa adalah yang dianalisa sendiri dan

dalam pemisahan antara yang menganalisa dengan yang dianalisa terdapat seluruh proses dari pertentangan. Dan penganalisaan menyangkut waktu, pada waktu anda telah menganalisa kesemuanya, anda telah berada di ambang kubur dan anda sama sekali tak pernah hidup. (Semua tertawa). Tidak, jangan tertawa; ini bukanlah suatu pesta hiburan, ini adalah luar biasa sekali seriusnya. Hanyalah orang yang sungguh-sungguh dan serius saja yang tahu apakah hidup ini — bukan orang yang mencari kesenangan. Karena itu, hal ini menuntut suatu penyelidikan sungguh-sungguh yang tidak kepalang tanggung.

Batin harus sama sekali bebas dari angan-angan tentang analisa, karena itu tidak mempunyai arti. Anda harus melihat ini, bukan karena si pembicara mengatakan demikian, akan tetapi dengan melihat kenyataan dari seluruh proses dari analisa. Dan kenyataan akan mendatangkan pengertian; kenyataan adalah pengertian — tentang kapalsuan dari analisa. Karena itu apabila anda melihat apa yang palsu, anda dapat mengesampingkannya sama sekali. Hanyalah jika kita tidak melihat, maka kita bingung.

Sekarang dapatkah kita memadang kepada rasa takut sebagai suatu keseluruhan — tidak kepada rasa takut batiniah yang banyak macamnya, melainkan memandang kepada rasa takut? — yang ada hanyalah satu rasa takut. Sungguhpun boleh jadi terdapat sebab-sebab berbeda dari rasa takut, di timbulkan melalui bermacam-macam reaksi dan pengaruh, namun yang ada hanya rasa takut saja. Dan rasa takut tidaklah timbul sendiri, melainkan timbul dalam hubungan dengan sesuatu, hal ini adalah amat sederhana dan jelas. Kita takut akan sesuatu — akan masa depan, masa lain, takut akan tidak dapat memenuhi sesuatu keinginan,

Page 23: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

21

takut akan tidak dicinta, hidup kesunyian, hidup sengsara, akan usia tua dan kematian.

Jadi rasa takut itu ada, baik dikenal maupun tersembunyi. Apa

yang kita selidiki bukanlah suatu bentuk tertentu dari rasa takut melainkan keseluruhan dari rasa takut, takut yang di sadari maupun yang tersembunyi. Bagaimanakah terjadinya rasa takut? Dalam mengajukan pertanyaan ini anda harus pula bertanya apakah kesenangan itu? Karena rasa takut dan kesenangan berjalan berdampingan. Anda tidak bisa membuang rasa takut tanpa mengerti tentang kesenangan; keduanya itu adalah dua muka dari sebuah mata uang. Maka dalam mengerti kenyataan tentang rasa takut, anda juga mengerti kenyataan tentang kesenangan. Hanya menginginkan kesenangan saja tanpa rasa takut adalah suatu tuntutan yang tidak mungkin. Bila anda mengerti keduanya, anda akan mempunyai penghargaan yang berbeda sekali, mempunyai pengertian yang berbeda. Yang berarti bahwa kita harus mempelajari tentang susunan dan sifat dari rasa takut dan juga dari kesenangan. Anda tidak dapat bebas dari yang satu dan mempertahankan yang lain.

Apakah rasa takut dan apakah kesenangan itu? Seperti anda dapat mengamati dalam diri anda sendiri, anda ingin bebas dari rasa takut. Seluruh kehidupan adalah pelarian dari rasa takut. Tuhan-tuhan anda, gereja-gereja anda, ahlak-ahlak anda, semua berdasarkan rasa takut dan untuk mengerti hal itu anda harus mengerti bagaimanakah timbulnya rasa takut ini. Anda telah berbuat sesuatu di masa lalu dan anda tidak ingin orang lain tahu akan perbuatan anda itu; itulah suatu bentuk dari rasa takut. Anda takut akan masa depan karena anda tidak mempunyai pekerjaan, atau anda takut akan sesuatu yang lain lagi. Demikianlah, anda takut akan masa lalu dan anda takut pula akan masa depan. Rasa takut datang apabila pikiran memandang kembali kepada hal-hal yang terjadi di masa lalu atau membayangkan kejadian-kejadian yang boleh jadi akan terjadi di masa depan. Pikiranlah yang bertanggung jawab untuk ini. Anda telah menyingkirkan dengan hati-hati terutama di Amerika — pikiran tentang kematian; betapapun juga, kematian selalu ada. Anda tidak ingin berpikir tentang kematian, karena pada saat anda memikirkan, anda

Page 24: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

22

menjadi takut. Dan karena anda takut, anda mempunyai teori-teori tentang kematian; anda percaya akan Kebangkitan kembali, anda percaya akan tumimbal-lahir (reincarnasi) — anda mempunyai banyak macam kepercayaan — semua itu adalah karena anda takut dan semua itu timbul dari pikiran. Pikiran mencipta dan mempertahankan rasa takut akan masa lalu dan masa depan, dan pikiran juga mempertahankan kesenangan. Anda telah melihat sendiri matahari tenggelam yang indah; pada saat itu terdapatlah suatu kegembiraan besar, keindahan cahaya di atas air dan lambaian dari pohon-pohon; terdapatlah kenikmatan yang besar. Kemudian pikiranpun datanglah dan berkata "Betapa aku ingin dapat menikmatinya lagi". Anda mulai memikirkan kesenangan itu dan pergi lagi ketempat itu besok dan anda tidak melihatnya.

Anda mengalami kenikmatan sex dan anda memikirkan tentang itu, anda mengunyahnya dalam kenangan, anda membangun khayal dan gambaran tentang pengalaman itu, dan pikiran menunjangnya. Adalah pikiran yang menunjang kesenangan dan pikiran pula yang menujang rasa takut. Maka pikiranlah yang bertanggung jawab. Ini bukanlah suatu rumus untuk anda pelajari, melainkan suatu kenyataan untuk dimengerti bersama; karena itu tidaklah ada soal setuju atau tidak setuju.

Apakah pikiran itu? Pikiran adalah jelas jawaban dari ingatan. Jika anda tidak mempunyai ingatan, maka tidak akan ada pikiran. Jika anda tidak mempunyai ingatan akan jalan yang menuju ke rumah anda, anda tidak akan dapat pulang ke rurnah. Maka pikiran bukan hanya melahirkan dan menunjang rasa takut dan kesenangan, akan tetapi pikiran juga perlu untuk berfungsi, untuk bertindak dengan tepat (efficient). Lihat betapa sukar jadinya; pikiran harus dipekerjakan selengkapnya secara objektif apabila anda berfungsi secara tehnis, apabila anda melakukan sesuatu dan pikiran juga menimbulkan rasa takut dan kesenangan dan karenanya juga penderitaan.

Maka kita bertanya pada diri sendiri : bagaimanakah kedudukan pikiran? Manakah garis — batas antara di mana pikiran harus dipekerjakan sepenuhnya dan dimana pikiran harus tidak ikut campur seperti ketika anda melihat matahari terbenam yang teramat indah dan menikmatinya pada saat itu lalu melupakannya pada saat itu pula. Seluruh proses pemikiran tidak pernah bebas karena akar-akarnya berada dalam masa lalu; pikiran tidak pernah

Page 25: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

23

baru. Tidak ada persoalan memilih kebebasan karena pikiran bekerja apabila anda memilih. Maka kita berhadapan dengan suatu persoalan yang halus, yaitu kita melihat bahaya dari pikiran yang melahirkan rasa takut — rasa takut merusak, membujuk, membuat batin hidup dalam kegelapan, dalam kesengsaraan — namun kita melihat pula bahwa pikiran harus dipergunakan secara tepat, objektif, tanpa emosi, bagaimanakah keadaan batin anda — ketika anda mengamati kenyataan ini ?

Perhatikanlah tuan-tuan, adalah teramat penting untuk mengerti ini secara sangat jelas, karena tidak ada gunanya anda duduk di situ mendengarkan banyak kata-kata yang tidak berarti, apabila pada akhir pertemuan ini, anda masih dihinggapi rasa takut. Bilamana anda meninggalkan tempat ini harus tidak ada rasa takut lagi, bukan karena anda menghipnotis anda sendiri bahwa di sana tidak ada rasa takut, melainkan karena anda telah mengerti dengan sesungguhnya, secara batiniah, di sebelah dalam, seluruh susunan dari rasa takut.

Itulah mengapa sangat penting untuk belajar, untuk memandang. Apa yang kita lakukan adalah mengamati sangat dekat bagaimana rasa takut terjelma. Apabila anda memikirkan tentang kematian, atau tentang kehilangan pekerjaan anda, apabila anda memikirkan tentang banyak hal, baik hal lain maupun hal mendatang, muncullah rasa takut yang tak dapat dielakkan lagi. Apabila batin melihat kenyataan bahwa pikiran harus berfungsi dan juga melihat bahaya dari pikiran, bagaimanakah keadaan batin yang melihat ini? Anda harus mencari tahu, jangan menunggu saya untuk memberitahu anda.

Harap dengarkan dengan penuh perhatian, ini sesungguhnya demikian sederhana. Kita berkata bahwa analisa tidaklah berguna, dan kita telah menerangkan mengapa demikian. Jika anda melihat kebenaran tentang itu berarti anda mengerti itu. Sebelumnya, anda menerima analisa, sebagai bagian dari beban-pengaruh anda. Sekarang, setelah anda melihat kesia-siaan dan kepalsuan dari analisa, hal itu terlepaslah sudah. Maka bagaimanakah keadaan batin yang telah mengesampingkan analisa? Batin menjadi lebih bebas bukan? Karenanya batin menjadi lebih hidup, lebih aktif dan karena itu jauh lebih cerdas, lebih tajam, lebih peka rasa. Dan

Page 26: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

24

apabila anda telah melihat kenyataan akan bagaimana terjelmanya rasa takut, telah menpelajari tentang itu dan mengamati pula proses dari kesenangan, lalu mengamati batin anda, yang menjadi jauh lebih tajam, lebih terang, karenanya lebih cerdas. Kecerdasan ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan pengetahuan atau pengalaman; anda tidak dapat mencapai inteligensia ini dengan pergi berkuliah dan belajar untuk menjadi peka (sensitive). Inteligensia ini datang apabila anda telah mengamati sangat dekat seluruh susunan dari analisa dan apa yang termasuk di dalamnya — waktu yang terlibat dan pemikiran bodoh bahwa suatu pecahan akan menerangkan suatu proses — dan apabila anda telah melihat sifat dari rasa takut dan mengerti apakah kesenangan itu.

Demikianlah bilamana rasa takut — yang menjadi suatu kebiasaan — datang pada anda besok, anda akan tahu bagaimana untuk menemuinya dan bukan menundanya. Pertemuan itu sendiri dengan rasa takut adalah penghentian rasa takut pada saat itu juga, karena inteligensia anda bekerja. Itu berarti menghentikan bukan hanya rasa takut yang diketahui, akan tetapi juga rasa takut yang mendalam dan tersembunyi.

Anda tahu satu diantara hal-hal paling aneh adalah betapa gampangnya kita dipengaruhi. Sejak masa kanak-kanak kita dididik menjadi Katholik, Protestan, bangsa Amerika atau apapun juga; Kita adalah hasil propaganda yang di ulang-ulang dan kita tetap mengulangnya terus. Kita bukanlah manusia-manusia yang menemukan sendiri sesuatu. Oleh karena itu berjaga-jagalah agar anda tidak dipengaruhi oleh si pembicara, karena anda berurusan dengan kehidupan anda sendiri, bukan kehidupan si pembicara.

Memasuki persoalan kesenangan, kita harus pula mengerti apakah gerangan kegembiraan yang sejati itu, karena hal ini tidak ada hubungannya dengan kesenangan. Apakah kesenangan, nafsu keinginan, ada sangkut pautnya dengan cinta kasih? Untuk mengerti semua ini kita harus mengamati diri sendiri. Kita adalah hasil dari dunia; seseorang adalah seorang manusia yang menjadi bagian dari manusia-manusia lain, yang kesemuanya mempunyai persoalan-persoalan yang sama, barangkali tidak sama dalam bidang ekonomi atau sosial, akan tetapi sama dalam persoalan manusia — semua berkelahi, membuat usaha yang hebat-hebat dan berkata kepada diri sendiri bahwa kehidupan tidak mempunyai arti apapun juga seperti yang dialami sekarang ini. Maka orang

Page 27: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

25

menciptakan rumus untuk kehidupan. Semua sama sekali tidak diperlukan lagi apabila anda mengerti akan susunan dari diri anda sendiri dan mengerti pula akan susunan dari rasa takut, kesenangan, cinta-kasih, dan mengerti pula arti dari kematian. Hanya kalau sudah demikian sajalah anda dapat hidup, sebagai seorang manusia lengkap dan tidak akan pernah melakukan sesuatu yang salah.

Jika anda menghendaki, anda boleh mengajukan pertanyaan-pertanyaan, tanpa melupakan bahwa pertanyaan dan jawabannya berada di dalam diri anda sendiri. Penanya: Jika terdapat rasa takut yang di dorong oleh sesuatu yang tidak dikenal dan anda mengatakan bahwa mempergunakan pikiran adalah suatu cara yang keliru untuk mengerti tentang itu . Krishnamurti: Anda berkata bahwa anda takut akan sesuatu yang tidak dikenal, baik yang tidak dikenal dari masa depan, maupun takut akan yang sungguh-sungguh tidak dikenal. Apakah yang anda takuti itu sesuatu yang tidak anda kenal? Ataukah anda takut akan sesuatu yang anda kenal, kepada siapa anda terikat ? Karena itu anda takut untuk meninggalkan yang di kenal itu? Ataukah anda takut bahwa anda akan kehilangan semua benda yang anda telah kenal, yaitu kesenangan anda, keluarga anda, kemajuan anda, sukses anda, harta benda anda? Bagaimana orang dapat takut akan sesuatu yang dia tidak kenal (tahu)? Dan jika anda takut akan sesuatu yang tidak dikenal, pikiran anda ingin mengambil yang tidak dikenal itu kedalam lapangan dari yang dikenal, karena itu pikiran-pikiran mulai mengkhayal. Karena itulah Tuhan adalah hasil dari khayalan anda atau hasil dari rasa takut anda. Oleh karena itu janganlah anda berspekulasi tentang yang tidak dikenal. Mengertilah tentang yang dikenal dan bebaslah dari yang dikenal itu. Penanya: Saya telah membaca pernyataan "Ya Tuhan, saya percaya, tolonglah ketidak-percayaan saya". Bagaimanakah kita dapat melaksanakan sesuatu dengan adanya bayangan pertentangan dari kepercayaan dan keraguan ini?

Page 28: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

26

Krishnamurti: Mengapa anda percaya akan sesuatu yang anda baca? Tidak peduli apakah yang anda baca itu terdapat dalam Kitab Injil atau didalam Kitab Gita atau di dalam kitab-kitab suci dari agama-agama lain. Pandanglah itu — mengapa anda percaya? Percayakah anda akan matahari terbit besok pagi? Anda percaya dalam arti kata — anda pikir matahari akan terbit besok. Akan tetapi anda percaya akan Sorga, anda percaya akan suatu Tuhan, anda percaya akan sesuatu — mengapa? Karena anda takut, tidak bahagia, kesepian, karena anda takut akan kematian, maka anda percaya akan sesuatu yang anda pikir abadi. Bagaimana mungkin batin yang dibebani dengan kepercayaan-kepercayaan dapat melihat dengan terang? Bagaimana dapat bebas untuk mengamati? Bagaimana batin seperti itu dapat mencinta? Anda memiliki kepercayan anda dan orang lain memiliki kepercayaannya sendiri. Dalam mengerti seluruh persoalan dari rasa takut, orang harus tidak mempunyai kepercayaan apapun juga. Kalau begitu, batin dapat berfungsi dengan bahagia, tanpa penyelewengan dan karenanya, di situ terdapat kegembiraan besar, ekstase. Penanya: Saya telah membaca buku-buku anda dan saya mendengarkan anda bicara dan saya mendengar anda mengatakan hal-hal yang indah. Saya mendengar anda bicara tentang rasa takut dan bagaimana kita harus meleyapkannya, namun sifat batin adalah penuh dengan keinginan, penuh dengan pikiran. Bagaimana kita dapat mengalami kebebasan batin selama batin selalu aktif? Apakah caranya? Krishnamurti: Tuan, apakah keinginan itu? Mengapa batin mengoceh tiada hentinya? Penanya: Karena ketidak-puasan. Krishnamurti: Harap jangan menjawab, cari tahulah. Anda menghendaki suatu cara, suatu metode, suatu disiplin untuk mengheningkan batin, untuk mengerti ini atau itu atau untuk menyingkirkan keinginan. Mempraktekkan suatu cara berarti suatu pengulangan seperti mesin, melakukan hal yang lama berulang-ulang, itulah apa yang diartikan oleh suatu cara. Apa yang terjadi apabila batin melakukan pengulangan-pengulangan itu? Batin

Page 29: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

27

menjadi tumpul dan bodoh. Orang harus mengerti mengapa batin mengoceh, mengapa pikiran melompat dari satu ke hal lain. Saya kira saya tidak akan bisa memasuki persoalan itu malam ini — apakah anda tidak lelah? (Teriakan "tidak") Anda telah sehari bekerja di kantor; di kantor anda sana adalah routine (pengulangan kerja sehari-hari). Di sini anda berkata bahwa anda tidak lelah, yang berarti bahwa anda tadi tidak bekerja. (Suara tertawa). Anda tadi tidak melakukan penyelidikan yang serius. Itu berarti bahwa anda hanyalah di hibur (diberi kesenangan) dan anda akan pergi lagi dengan membawa rasa takut anda. Dan demi Tuhan, tuan-tuan, apakah gunanya itu?

Santa Monica, California, 4 Maret 1970

Page 30: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

28

3. REVOLUSI BATIN

Kita sedang mempertimbangkan betapa luar biasa ruwetnya kehidupan sehari-hari, perjuangannya, pertentangannya, kesengsaraan dan kebingungannya di mana kita berada di dalamnya. Sebelum kita sungguh-sungguh mengerti sifat dan susunan dari keruwetan ini, betapa kita terperosok ke dalam perangkap ini, maka tidak akan ada kebebasan — baik kebebasan untuk menyelidiki maupun kebebasan yang datang dengan kegembiraan besar dalam mana terdapat penyerahan diri seluruhnya. Kebebasan seperti itu tidaklah mungkin ada jika terdapat rasa takut dalam bentuk apapun, baik rasa takut lahiriah ataupun rasa takut batiniah yang mendalam. Kita telah menunjukkan hubungan antara rasa takut, kesenangan, dan nafsu keinginan. Untuk mengerti rasa takut kita harus pula mengerti sifat dari kesenangan.

Pagi ini kita akan bicara tentang si pusat dari mana kehidupan dan keaktifan kita timbul dan apakah itu mungkin sama sekali untuk merubah si pusat ini. Sebab perubahan, suatu perombakan, suatu revolusi batin, jelas amat perlu. Untuk merealisasi perubahan ini, kita harus memeriksa dengan teliti apakah kehidupan kita ini, bukan melarikan diri darinya, tidak hanya dalam kepercayaan dan pernyataan teoritis, melainkan mengamati secara sangat dekat apakah sesungguhnya kehidupan kita ini dan melihat apakah mungkin untuk merubahnya sama sekali. Dalam perubahan itu anda boleh jadi akan mempengaruhi sifat dan kebudayaan masyarakat. Harus ada perubahan dalam masyarakat, karena disitu terdapat demikian banyak kejahatan dan ketidakadilan sosial, disitu terdapat suatu kepalsuan permainan yang mengerikan dari pemujaan dan sebagainya. Namun perubahan dalam masyarakat adalah kepentingan nomor dua; perubahan itu akan datang sendiri secara wajar, tak dapat tiada, apabila anda sebagai seorang manusia dalam hubungan dengan manusia lain menimbulkan perubahan dalam diri anda sendiri.

Pagi ini kita akan memperbincangkan tiga hal penting : apakah kehidupan itu? — kehidupan yang kita hayati setiap hari; apakah welas-asih, cinta kasih itu? dan yang ketiga, apakah kematian itu?

Page 31: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

29

Antara ketiganya ini terdapat hubungan dekat — mengerti yang satu, kita akan mengerti pula yang dua lainnya. Seperti telah kita lihat, anda tidak dapat mengambil sebagian saja dari kehidupan, memilih suatu bagian dari kehidupan yang anda rasa berharga atau menarik hati anda, atau menurut kecondongan hati anda. Anda menerima keseluruhan kehidupan — dalam mana termasuk kematian, cintakasih dan kehidupan atau anda hanya mengambil suatu bagian dari hidup yang tampaknya memuaskan, namun yang tak dapat tiada akan mendatangkan kekacauan yang Iebih besar. Maka kita harus menerima keseluruhannya ini dan dalam mengamati apakah kehidupan ini kita harus ingat bahwa kita membicarakan suatu peristiwa yang utuh, sehat dan suci.

Kita melihat bahwa di dalam kehidupan dari hubungan sehari-hari terdapat pertentangan, kepedihan dan penderitaan; terdapat ketergantungan kepada orang lain yang tak kunjung hentinya dimana terdapat iba diri dan pembandingan; inilah yang kita namakan kehidupan. Perkenankan saya mengulang lagi : kita tidak mempersoalkan teori-teori, kita tidak mempropagandakan suatu ideologi karena ideologi jelas tidak mempunyai nilai apapun; sebaliknya, ideologi mendatangkan kekacauan dan pertentangan Iebih besar. Kita tidak hanyut dalam pendapat, penilaian, kita tidak pula menyalahkan. Perhatian tunggal kita adalah pengamatan terhadap apa yang sesungguhnya terjadi untuk melihat apakah itu dapat dirubah.

Kita dapat melihat dengan jelas dalam kehidupan kita sehari-hari betapa hidup ini penuh pertentangan dan kekacauan; kehidupan kita seperti yang kita hayati sekarang ini sama sekali tidak ada artinya. Kita boleh mereka-reka suatu pendapat; kaum intelek mereka-reka suatu pendapat dan rakyat mengikuti pendapat itu —pendapat itu boleh jadi merupakan suatu filsafat yang tinggi, namun itu dihasilkan dari kekosongan. Sebaliknya jika kita hanya berhadapan dengan "apa adanya", tanpa mereka-reka suatu arti, atau pelarian, atau hanyut dalam teori atau ideologi, jika kita sungguh-sungguh waspada, maka batin kita dapat menghadapi "apa adanya". Teori dan kepercayaan tidak merubah kehidupan kita — manusia telah memiliki teori dan kepercayaan selama ribuan tahun dan dia tetap tidak berubah, mungkin saja teori dan kepercayaan ini telah memberi manusia sekadar pulas tipis di permukaan; dia barang kali, berkurang biadabnya, namun dia tetap

Page 32: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

30

saja masih kejam penuh kekerasan, bertingkah, tidak bisa mempertahankan kesungguhan. Kita menghayati suatu kehidupan penuh kedukaan besar sejak kita lahir sampai kita mati. Ini adalah suatu kenyataan. Betapapun banyaknya teori spekulatif tentang kenyataan ini tidak akan dapat mempengaruhi kenyataan ini. Apa yang dapat mempengaruhi "apa adanya" adalah kemampuan, enersi, kegiatan, gairah dengan apa kita memandang kenyataan itu. Dan kita tidak bisa mempunyai gairah dan kegiatan, jika batin kita mengejar suatu kebohongan, suatu ideologi spekulatif.

Kita akan memasuki suatu persoalan yang agak ruwet, yang membutuhkan seluruh enersi anda seluruh perhatian anda — tidak hanya sewaktu anda berada di dalam ruangan ini, melainkan juga selama hidup, jika anda sungguh-sungguh memang serius. Yang kita persoalkan adalah perubahan dari "apa adanya" yaitu kedukaan pertentangan, kekerasan, ketergantungan kepada orang lain — bukan ketergantungan kepada pedagang, dokter, tukang pos, melainkan ketergantungan dalam hubungan kita dengan orang lain, baik hubungan kejiwaan maupun keselamatan jiwa raga. Ketergantungan kepada orang lain selalu menimbulkan rasa takut selama saya bergantung kepada anda untuk menjamin saya secara emosi atau batiniah, saya adalah budak anda dan karena itu terdapatlah rasa takut. Ini adalah suatu kenyataan. Sebagian banyak manusia bergantung kepada orang lain dan dalam ketergantungan ini terdapatlah iba-diri yang datang melalui perbandingan. Maka, di mana terdapat ketergantungan batiniah kepada orang lain — kepada isteri anda, atau kepada suami anda — di situ tentu tidak hanya terdapat rasa takut dan kesenangan, akan tetapi juga penderitaannya. Saya harap anda mengamati ini didalam diri anda sendiri dan tidak hanya mendengarkan si pembicara belaka.

Anda tahu, terdapat dua cara untuk mendengarkan : mendengarkan sambil lalu, mendengarkan serangkaian ide-ide, setuju atau tidak setuju dengan ide-ide itu; atau terdapat suatu cara mendengarkan yang lain, yang tidak hanya mendengarkan kata-katanya dan arti dari kata-kata itu saja, tetapi juga mendengarkan apa yang sesungguhnya terjadi di dalam diri anda sendiri. Jika anda mendengarkan secara ini, barulah apa yang diungkapkan si pembicara ada hubungannya dengan apa yang anda dengarkan dalam diri anda sendiri; dengan demikian anda tidak hanya semata-

Page 33: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

31

mata mendengarkan si pembicara yang tidak ada sangkut-pautnya dengan diri anda melainkan mendengarkan seluruh isi dari diri anda sendiri. Dan jika anda mendengarkan secara ini dengan kesungguhan pada saat yang sama dan pada tingkat yang sama, barulah kita berdua sama-sama mengambil bagian dan menyelami bersama dalam apa yang sesungguhnya terjadi. Barulah anda mempunyai gairah akan merubah apa yang ada. Namun jika anda tidak mendengarkan secara itu, dengan seluruh batin anda, dengan seluruh hati anda, maka suatu pertemuan semacam ini menjadi tidak berarti sama sekali.

Dalam pergertian akan "apa adanya", akan kehidupan yang mengerikan dan nyata yang kita hayati, kita melihat bahwa kita menghayati suatu kehidupan yang menyendiri — sungguhpun kita boleh jadi mempunyai seorang isteri dan anak-anak, namun di dalam diri sendiri terjadilah suatu proses pengasingan diri. Si isteri, si sahabat wanita atau sahabat pria, masing-masing sesungguhnya hidup dalam pengasingan; walaupun hidup bersama serumah, masing-masing menyendiri dengan ambisi, rasa takut dan kedukaan masing-masing. Hidup macam ini disebut perhubungan ! Sakali lagi ini adalah suatu kenyataan; anda mempunyai gambaran pikiran (image) anda tentang dia dan dia mempunyai gambaran pikirannya tentang anda dan anda mempunyai gambaran angan-angan anda sendiri tentang diri anda sendiri. Perhubungan itu adalah perhubungan antar gambaran-gambaran ini dan bukanlah perhubungan yang nyata. Maka kita harus lebih dulu mencari tahu bagaimana gambaran-gambaran pikiran ini tersusun, bagaimana gambaran-gambaran ini terjelma, mengapa harus ada gambaran-gambaran ini dan apa artinya hidup tanpa gambaran-gambaran macam ini. Saya tidak tahu pernahkah anda memikirkan apakah suatu kehidupan dalam mana tidak ada gambaran, tidak ada rumus itu mungkin dan apakah artinya suatu kehidupan tanpa gambaran pikiran. Kita akan menyelidikinya.

Kita selalu mempunyai banyak pengalaman. Boleh jadi kita sadar atau tidak sadar akan pengalaman-pengalamau itu. Setiap pengalaman meninggalkan jejak; jejak-jejak ini di susun hari demi hari dan menjadilah gambaran angan-angan. Seseorang menghina anda dan pada saat itu anda telah membentuk suatu gambaran pikiran tentang dia yang menghina anda. Atau seseorang

Page 34: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

32

menyanjung anda dan lagi-lagi suatu gambaran pikiran telah terbentuk. Demikianlah, tak dapat tiada setiap reaksi membentuk suatu gambaran pikiran, Dan setelah mencipta gambaran — gambaran ini, mungkinkah mengakhirinya?

Untuk mengakhiri suatu gambaran pikiran kita harus lebih dahulu mencari tahu bagaimana gambaran itu terjelma; dan kita melihat bahwa jika kita tidak menjawab sepenuhnya terhadap setiap tantangan, tentu akan meninggalkan suatu gambaran. Jika anda memaki saya gila, serta merta anda menjadi musuh saya, atau saya tidak suka kepada anda. Apabila anda memaki saya gila saya harus waspada sungguh-sungguh pada saat itu, tanpa pilihan, tanpa suatu rasa menyalahkan, hanya mendengarkan saja apa yang anda katakan. Jika disitu tidak ada jawaban emosi terhadap ucapan anda, maka anda akan melihat bahwa tidak ada gambaran angan-angan yang terbentuk.

Maka kita harus waspada akan reaksinya dan jangan memberinya waktu untuk berakar; karena pada saat reaksi itu berakar dia telah membentuk suatu gambaran angan-angan. Nah, dapatkah anda melakukan itu? Untuk melakukan itu anda membutuhkan perhatian — tidak hanya bermimpi mengembara dalam hidup — perhatian pada saat datangnya suatu tantangan, perhatian dengan seluruh diri anda, mendengarkan dengan hati dan pikiran anda, sehingga anda melihat jelas apa yang sedang dikatakan — baik yang dikatakan itu merupakan penghinaan atau sanjungan atau suatu pendapat tentang anda. Barulah anda akan melihat bahwa tidak akan ada gambaran angan-angan sama sekali. Gambaran angan-angan adalah selalu tentang apa yang telah terjadi di masa lalu. Jika itu suatu gambaran yang menyenangkan, kita mempertahankannya. Jika gambaran itu menyakitkan, kita ingin menghindarinya. Maka terjelmalah nafsu keinginanan : suatu hal ingin kita pertahankan, lain hal ingin kita tolak; dan nafsu keinginan mendatangkan pertentangan. Jika anda sadar akan ini semua, mencurahkan perhatian kepada hal itu tanpa pilihan, hanya mengamati, barulah anda dapat menemukannya sendiri, barulah anda hidup tidak menurut apa katanya seorang ahli jiwa, seorang pendeta, atau seorang dokter. Untuk mencari tahu kebenaran, anda harus bebas sarna sekali dari semua itu, anda harus berdiri sendiri. Dan berdiri sendiri berarti membelakangi masyarakat.

Page 35: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

33

Jika anda mengamati diri anda sendiri dengan hati-hati, anda akan melihat bahwa sebagian dari otak anda, yang telah berkembang selama ribuan tahun, adalah masa lalu — masa lalu adalah pengalaman, ingatan. Di dalam masa lalu, terdapat perasaan aman. Saya harap anda mengamati semua ini dalam diri anda sendiri.

Masa lalu senantiasa menjawab seketika; dan memperlambat jawaban masa lalu bilamana anda bertemu tantangan agar terdapat suatu jarak antara tantangan dan jawabannya, adalah pengakhiran dari gambaran pikiran. Jika ini tidak terjadi, maka kita akan selalu hidup di masa lalu. Kita adalah masa lalu dan dalam masa lalu tidak ada kebebasan. Demikianlah kehidupan kita yang merupakan perang tak kunjung hentinya, masa lalu, di rubah bentuknya oleh masa kini yang bergerak ke dalam masa depan — yang tetap masih merupakan pergerakan dari masa lalu sungguhpun telah dirubah. Selama pergerakan ini ada, manusia tidak pernah dapat bebas, dia mesti selalu dalam pertentangan, dalam duka, dalam kebingungan, dalam kesengsaraan. Dapatkah jawaban masa lalu itu diperlambat, sehingga disitu tidak seketika terbentuk suatu gambaran pikiran?

Kita harus memandang hidup seperti apa adanya, memandang kepada kekacauan dan kesengsaraan yang tiada akhirnya dan memandang pula pada pelarian dari situ kedalam suatu ketakhayulan agama atau kedalam pemujaan Negara, atau kedalam pelbagai bentuk kesenangan, Kita harus memandang betapa kita melarikan diri kedalam neurosis — karena neurosis memberikan suatu rasa keamanan yang istimewa. Orang yang "percaya" adalah neurotik, orang yang memuja suatu gambaran pikiran adalah neurotik. Terdapat neurosis yang mengandung rasa keamanan besar. Dan itu tidak mendatangkan revolusi yang radikal dalam diri sendiri. Uutuk melakukan revolusi itu anda harus mengamati tanpa pilihan, tanpa suatu penyelewengan karena nafsu keinginan atau rasa takut — hanya mengamati sungguh-sungguh saja apa adanya diri anda tanpa pelarian. Dan jangan beri nama apapun yang anda liat, hanya amatilah saja. Barulah anda akan memiliki gairah, enersi, untuk mengamati dan dalam pengamatan ini datanglah suatu perubahan yang amat hebat.

Apakah cintakasih itu? Kita bicara banyak tentang itu — cintakasih terhadap Tuhan, cintakasih terhadap kemanusiaan,

Page 36: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

34

cintakasih terhadap negara, cintakasih terhadap keluarga — namun aneh, bersama cintakasih itu terdapat kebencian. Anda mencinta Tuhan anda dan membenci Tuhan lain orang, anda mencinta bangsa anda, keluarga anda, namun anda menentang keluarga lain orang, bangsa lain orang. Dan lebih banyak lagi, di seluruh dunia, cintakasih digabungkan dengan sex. Kita tidak menyalahkannya, kita tidak mengadilinya, kita tidak menilainya; kita hanyalah mengamati apa yang sesungguhnya terjadi; dan jika anda tahu bagaimana untuk mengamati, hal ini memberi anda enersi yang amat hebat.

Apakah cintakasih itu dan apa pula welas-asih? Kata-kata "welas-asih" berarti gairah terhadap setiap orang, perhatian terhadap segala sesuatu — termasuk binatang yang anda bunuh untuk anda makan. Pertama-tama rnarilah kita memandang kepada apa adanya — bukan kepada apa yang seharusnya — melihat apa adanya seperti yang sesungguhnya, dalam kehidupan sehari-hari. Tahukah kita apa artinya mencinta, ataukah kita hanya mengetahui kesenangan dan nafsu keinginan yang kita sebut cintakasih? tentu saja bersama kesenangan, bersama nafsu, terdapat pula kemesraan, penjagaan, rasa sayang dan sebagainya. Dengan demikian, apakah cintakasih itu kesenangan, nafsu? Agaknya begitulah bagi sebagian besar dari kita. Kita tergantung kepada isteri kita, kita mencinta isteri kita, namun jika dia memandang kepada laki-laki lain, kita menjadi marah, kecewa, sengsara — dan akhirnya bercerai. Itulah yang anda sebut cinta ! — dan jika isteri anda meninggal dunia anda mengambil isteri baru lagi, demikian besarlah adanya ketergantungan. Kita tidak pernah bertanya mengapa kita bergantung kepada lain orang (saya bicara tentang ketergantungan batiniah). Jika anda memandang kedalam kesemuanya ini, anda melihat betapa kesepian adanya anda, jauh di sebelah dalam, betapa kecewa dan tidak bahagia adanya anda. Anda tidak tahu harus berbuat apa dengan kesepian ini, pengasingan ini, yang merupakan suatu bentuk bunuh diri. Dan demikianlah, karena tidak tahu harus berbuat apa, anda lalu bergantung. Ketergantungan memberi anda hiburan besar dan persahabatan namun apabila persahabatan ini dirubah sedikit saja anda menjadi cemburu, marah.

Page 37: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

35

Apakah anda akan mengirim anak-anak anda ke medan perang jika anda mencinta mereka? Apakah anda akan memberi mereka pendidikan seperti yang mereka dapat sekarang ini, hanya mendidik mereka secara tehnis, untuk membantu mereka memperoleh suatu pekerjaan, untuk lulus dalam beberapa ujian dan melalaikan sisa dari seluruh kehidupan yang ajaib ini? Anda menjaga mereka sampai mereka berusia lima tahun secara demikian hati-hati dan setelah itu anda melempar mereka kepada serigala. Itulah yang anda namakan cintakasih. Adakah disitu cintakasih, bilamana di situ terdapat kekerasan, kebencian, permusuhan?

Maka apakah yang akan anda lakukan? Di dalam kekerasan dan kebencian inilah terletak kebajikan dan kesusilaan anda; apabila anda menolak itu, barulah anda seorang bajik. Itu berarti melihat seluruh pertalian dari apakah adanya cintakasih itu; barulah anda berdiri sendiri dan baru anda dapat mencinta. Harap anda mendengarkan ini baik-baik karena ini adalah kebenaran. Jika anda tidak menghayatinya, kebenaran menjadi racun; jika anda mendengar suatu yang benar dan kemudian melalaikannya, hal itu mendatangkan kontradiksi lain dalam hidup dan karenanya mendatangkan banyak kesengsaraan. Maka dengarkanlah dengan sepenuh hati dan batin anda selengkapnya, atau jangan dengarkan sama sekali. Akan tetapi karena anda berada disini, saya harap anda sedang mendengarkan!

Cintakasih bukanlah kebalikan dari apapun. Cintakasih bukanlah kebalikan dari kebencian atau kekerasan. Bahkan jika anda tidak tergantung kepada siapapun dan anda hidup amat saleh — melakukan pekerjaan sosial, berdemontrasi hilir mudik di jalan raya ---jika anda tidak mempunyai cintakasih maka semua itu tidak ada nilainya sama sekali. Jika anda mencinta, barulah anda dapat berbuat apa yang anda sukai. Karena bagi seorang yang mencinta tidaklah ada kekeliruan — atau jika terdapat suatu kekeliruan, dia membetulkannya segera. Seorang yang mencinta tidak mempunyai cemburu/iri hati, tidak ada penyesalan; baginya tidak ada pengampunan, karena tidak ada sesaatpun muncul sesuatu hal yang harus di ampuni. Semua ini menuntut penyelidikan yang mendalam, kecermatan serta perhatian yang besar. Namun anda terperosok kedalam perangkap dari masyarakat modern; anda

Page 38: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

36

sendiri yang menciptakan perangkap itu dan jika ada orang menunjukkannya kepada anda, anda tidak mengindahkan. Dan demikianlah perang dan kebencian berlangsung terus.

Saya ingin sekali tahu bagaimana anda menanggapi kematian; bukan secara teoretis, melainkan apa arti kematian bagi anda — sesungguhnya, bukan sebagai suatu yang tak dapat tidak akan datang, baik melalui kecelakaan penyakit, atau usia tua. Hal itu terjadi pada setiap orang; usia tua dan kepongahan yang datang bersama usia tua atau berusaha menjadi muda. Semua teori, semua harapan, berarti bahwa anda berada dalam keputusasaan; dalam keadaan putus asa anda mencari sesuatu yang memberi harapan kepada anda. Pernahkah anda memandang kepada keputus-asaan anda untuk melihat mengapa ada keputus-asaan itu? Keputus-asaan timbul karena anda membandingkan diri anda sendiri dengan orang lain, karena anda ingin memenuhi keinginan anda, ingin menjadi, ingin berada, ingin mencapai sesuatu.

Satu di antara hal-hal aneh dalam hidup adalah bahwa kita dibeban-pengaruhi (conditoned) oleh kata-kata "menjadi" (to be). Sebab dalam kata ini terdapat masa lalu, masa kini dan masa depan. Semua beban-pengaruh agama berdasar pada kata-kerja "menjadi" kata-kata ini menjadi dasar dari semua sorga dan neraka, semua kepercayaan, semua juru selamat, semua ekses. Dapatkah seorang manusia hidup tanpa kata-kata ini — yang berarti hidup dan tidak mempunyai masa lalu, tidak mempunyai masa depan ? Hal ini bukanlah berarti "hidup dimasa kini" — anda tidak mengerti apa artinya hidup di masa kini. Untuk hidup selengkapnya di masa kini anda harus mengenal sifat dan susunan dari masa lalu — yaitu anda sendiri. Anda harus mengenal diri anda sendiri sedemikian menyeluruh, sehingga tidak ada sudut tersembunyi; "diri anda sendiri" adalah masa lalu dan "aku" itu berkembang melalui — kata "menjadi", yaitu untuk menjadi sesuatu, mencapai sesuatu, atau untuk mengingat-ingat. Selidikilah apa artinya hidup tanpa kata-kata itu secara mendalam, secara batiniah (psikologis).

Apakah artinya kematian? Mengapa kita semua begitu takut akan kematian? Di seluruh Asia orang percaya akan tumimbal lahir (reincarnation), di dalamnya terkandung pengharapan besar — saya tidak tahu mengapa dan orang selalu bicara dan menulis tentang ini. Apabila anda memandang kepada benda yang akan

Page 39: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

37

tumimbal lahir, apakah itu? — seluruh masa lalu, seluruh kesengsaraan anda, semua kebingungan anda, semua adanya diri anda sekarang ini? Dan anda berpikir bahwa "anda" (disini anda menggunakan kata "sukma") adalah sesuatu yang abadi. Adakah sesuatu dalam hidup ini yang abadi? Anda akan suka sekali memiliki sesuatu yang abadi dan karena itu anda menyingkirkan kematian jauh-jauh dari anda, tidak pernah memandangnya, karena anda takut. Kemudian anda mempunyai "waktu" ---waktu antara "apa adanya" dan apa yang niscaya akan terjadi.

Anda bisa saja merencanakan hidup anda kedalam masa depan dan melanjutkan kehidupan seperti sekarang ini, mengharapkan bahwa akan ada suatu Kebangkitan kembali atau Tumimbal lahir. Atau anda dapat mati setiap hari; mati setiap hari terhadap diri anda sendiri, terhadap kesengsaraan anda, kedukaan anda; anda menyingkirkan beban ini setiap hari sehingga batin segar, muda dan murni (innocent). Kata-kata "kemurnian" (innocence) berarti "tidak bisa disakiti". Mempunyai suatu batin yang tidak bisa disakiti bukan berarti bahwa batin itu telah membangun banyak perlawanan sebaliknya malah, batin seperti itu mati terhadap segala sesuatu yang telah dikenalnya dimana tadinya terdapat pertentangan, kesenangan dan penderitaan. Hanya kalau sudah demikian, batin adalah murni; yang berarti batin bisa mencinta. Anda tidak bisa mencinta dengan ingatan, cintakasih bukanlah soal kenangan, bukan soal waktu.

Maka cintakasih, kematian dan kehidupan, tak dapat dipisah-pisahkan melainkan suatu keseluruhan yang Iengkap dan di situ terdapatlah kesehatan batin (sanity). Kesehatan batin tidak mungkin apabila disitu terdapat kebencian, kemarahan, iri hati, apabila disitu terdapat ketergantungan yang melahirkan rasa takut. Di mana ada kesehatan batin, hidup menjadi suci; di situ terdapat kegembiraan besar dan anda dapat melakukan apa saja yang anda kehendaki; karena kalau sudah begitu, apa yang anda lakukan adalah bajik, adalah benar.

Kita tidak tahu akan semua ini — kita hanya tahu akan kesengsaraan kita — karena tidak tahu, kita berusaha untuk melarikan diri. Kalau saja kita tidak melarikan diri, melainkan dapat mengamati sungguh-sungguh, tak pernah beralih pergi sedikitpun dari "apa adanya", beralih pergi dengan cara memberinya nama, dengan cara menyalahkannya, atau mengadilinya — kalau saja kita

Page 40: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

38

dapat hanya memandangnya saja. Untuk mengamati sesuatu anda memerlukan perhatian — perhatian berarti belas-kasih (compassion).

Suatu kehidupan yang di hayati sedemikian sempurna dan lengkap, barulah dapat memasuki suatu hal yang akan kita bicarakan besok, yaitu meditasi. Tanpa menaruh fondasi seperti itu, meditasi merupakan penyihiran — diri (self-hipnosis). Menaruh fondasi ini berarti bahwa anda telah mengerti akan kehidupan yang luar biasa ini, sehingga anda memiliki suatu batin yang tidak mengenal pertentangan dan anda menghayati hidup yang mempunyai belas kasihan, keindahan dan karenanya mempunyai ketertiban. Bukan ketertiban sebuah gambar rencana (blueprint), melainkan ketertiban yang datang apabila anda mengerti apakah ketidak-tertiban itu, yalah kehidupan anda sendiri. Hidup anda berada dalam ketidak-tertiban. Ketidak-tertiban adalah kontradiksi, pertentangan antara hal yang berlawanan. Apabila anda mengerti ketidak-tertiban itu yang berada di dalam diri anda sendiri, maka dari pengertian ini datanglah ketertiban-ketertiban yang berarti ketepatan mutlak, di mana tidak ada penyelewengan (distortion). Semua ini menuntut suatu batin yang meditatif, batin yang bisa melihat dengan tenang. Penanya: Dalam sebuah di antara kitab-kitab anda, anda mengatakan bahwa keajaiban adalah satu di antara hal-hal termudah yang dapat dilakukan. Sudikah anda menerangkan tentang keajaiban-keajaiban yang anda sebut itu. Krishnamurti: Saya harap anda tidak mengutip dari sebuah kitab — termasuk kitab si pembicara. (Suara tertawa) Saya bersungguh-sungguh, dengan serius Janganlah mengutip siapapun. Hidup di atas ide-ide orang lain adalah satu di antara hal-hal terburuk yang dapat dilakukan. Dan ide-ide bukanlah kebenaran. "Di dalam satu di antara kitab-kitab itu dikatakan bahwa keajaiban-keajaiban adalah hal yang paling mudah di dunia" — bukankah demikian? Bukankah itu suatu keajaiban bahwa anda duduk di sana dan saya di sini dan kita saling bercakap-cakap? Karena jika anda mendengarkan tanpa ikhtiar anda akan tahu apa artinya hidup secara lengkap, menyeluruh; jika anda hidup seperti itu, terdapatlah suatu keajaiban, keajaiban yang paling besar dari segala.

Page 41: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

39

Penanya: Saya telah pergi selama duapuluh tujuh tahun dan baru pulang kira-kira tiga bulan yang lalu. Saya mendapatkan rasa takut yang hebat sekali sedang berkembang di negara ini. Dari pengamatan saya sendiri dan dari pengamatan teman-teman saya, saya percaya disini terdapat pengambil-alihan dari Mafia dan perkembangan dari sebuah negara kepolisian (police state) lengkap. Dapatkah anda menolong kami sebagai perorangan, memberi karni suatu kunci untuk melawan terhadap keadaan sedemikian ini? Saya maklum bahwa untuk melawan akan sukar, saya juga maklum bahwa jika kami melawan kami dapat masuk penjara. Apakah yang dapat di lakukan perorangan untuk dirinya sendiri dalam memerangi kekuasaan buruk ini ? Krishnamurti: Tuan, ini bukan merupakan penghindaran dari pertanyaan itu, akan tetapi : dapatkah anda sebagai perorangan (individual) hidup penuh damai? Apakah benar-benar anda ini seorang individual ? Boleh jadi anda mempunyai rekening bank anda sendiri, anda memiliki sebuah rumah terpisah, memiliki suatu keluarga tersendiri dan sebagainya, namun adakah anda seorang individual ? Individual berarti tak dapat dipisah-pisah dalam dirinya sendiri, tidak terpecah-pecah. Namun kita terpecah-belah, maka kita bukanlah individual-individual. Apa adanya masyarakat, demikian pulalah kita. Kita telah membuat masyarakat. Maka bagaimana seorang manusia yang terpecah-belah dapat melakukan sesuatu kecuali tiba pada keadaan di mana dia itu utuh selengkapnya? Kalau sudah begitu akan terjadilah suatu tindakan yang sama sekali berbeda maknanya. Akan tetapi selama kita bertindak dalam pecahan-pecahan (fragments), kita tentu akan menciptakan lebih banyak kekacauan di dunia. Saya yakin bahwa jawaban ini tidak memuaskan siapapun; anda ingin kuncinya dan kunci itu berada didalam diri anda sendiri. Anda harus menggembleng (forge) kunci itu. Penanya: Akan tetapi waktunya singkat dan saya agaknya tidak bisa menemukan tindakan yang tepat dalam menghadapi ini.

Page 42: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

40

Krishnamurti: "Waktunya singkat" — dapatkah anda berubah seketika? Bukan berubah sedikit-sedikit atau besok. Dapatkah anda memiliki ini kesadaran akan suatu kehidupan "utuh" di mana terdapat cintakasih segala yang telah kita bicarakan pagi ini —secara seketika ? Si pembicara mengatakan bahwa itulah satu-satu nya hal untuk dilakukan — yaitu berubah selengkapnya, secara radikal, seketika. Untuk melakukan perubahan ini, anda harus mengamati dengan sepenuh hati dan pikiran anda; bukan melarikan diri kepada apapun, nasionalisme atau kepercayaan-kepercayaan anda; singkirkanlah semua ini sekaligus dan waspadalah selengkapnya. Kalau sudah begitu terdapatlah suatu perubahan radikal, seketika dan dari perubahan seketika ini anda akan bertindak berbeda sama sekali. Penanya: Apakah cintakasih mempunyai obyek? Dapatkah seseorang hanya mencinta seseorang saja selama hidupnya? Krishnamurti: Apakah anda mendengarkan pertanyaan itu? Dapatkah anda mencinta seseorang pada waktu yang sama mencinta banyak orang? Betapa anehnya pertanyaan ini. Jika anda mencinta, anda mencinta yang satu dan yang banyak. Akan tetapi kita tidak mencinta. Tuan, banyak orang dapat mencium keharuman setangkai bunga — atau hanya seorang saja dapat mencium keharumannya — namun bunga itu tidak peduli, dia hanya ada. Dan itu lah keindahan cintakasih; dia dapat memberi kepada satu atau banyak. Itu hanya mungkin apabila di situ terdapat belas kasihan, apabila disitu tidak ada cemburu, tidak ada pamrih, tidak ada sukses; dan ini berarti menolak segala yang telah di bangun manusia dalam dirinya sendiri dan di sekelilingnya. Melalui penemuan dari yang palsu (negation) maka yang benarpun terjelmalah.

Santa Monica, California, 7 Maret 1970

Page 43: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

41

4. AGAMA

Kita telah mengatakan bahwa kita akan bicara tentang agama dan meditasi malam ini. Keduanya merupakan suatu soal yang memang cukup ruwet (complex), membutuhkan banyak kesabaran dan penyelidikan teliti, tanpa mereka-reka apapun, tanpa menerima atau mempercayai apapun. Manusia selalu mencari sesuatu yang lebih daripada kehidupan sehari-hari yang berisi penderitaan, kesenangan dan kedukaan; dia selalu ingin memperoleh sesuatu yang lebih kekal. Dan dalam mencari sesuatu yang tak dapat dinamakan ini, dia telah membangun kuil, gereja, masjid. Hal-hal luar biasa telah dilakukan atas nama agama. Terjadi peperangan-peperangan yang disebabkan oleh agama; manusia-manusia telah disiksa, dibakar, dibasmi; karena kepercayaan dianggapnya lebih penting daripada kebenaran, dogma lebih penting daripada pengamatan langsung. Apabila kepercayaan menjadi maha penting, anda bersedia mengorbankan apa saja untuk kepercayaan itu; apakah kepercayaan itu nyata ataukah tidak ada harganya bukan menjadi soal asalkan memberi hiburan, rasa keamanan, perasaan suasana kekekalan.

Adalah amat mudah menemukan sesuatu yang anda cari; akan tetapi itu berarti bahwa sebelum kita mulai mencari, kita harus mempunyai dasar, mempunyai suatu ide tentang apa yang kita cari. Di dalam mencari, terlibat berbagai proses; bukan hanya terdapat keinginan dan harapan bahwa apa yang anda kenali adalah kebenaran, akan tetapi terdapat juga alasan penggerak (motif) dibalik pencarian itu. Jika di situ terdapat suatu alasan berupa pelarian dari rasa takut, suatu kerinduan akan hiburan dan rasa keamanan, maka tak dapat tiada anda akan menemukan sesuatu yang akan memuaskan anda; boleh jadi ia merupakan suatu kepercayaan yang paling tak masuk akal, namun selama kepercayaan itu memuaskan dan teramat rnenyenangkan, betapa menggelikan sekalipun khayalan itu, anda melekat kepadanya. Maka terdapatlah bahaya besar bagi mereka yang mencari untuk menemukan.

Page 44: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

42

Jika terdapat rasa takut macam apapun, tersembunyi atau terlihat, maka mencari menjadi suatu penghindaran, suatu pelarian dari kenyataan. Dan jika di dalam pencarian anda itu anda menemukan sesuatu, penemuan itu didasari pengenalan (recognition) — anda harus mengenalinya, kalau tidak penemuan itu tidak ada harganya bagi anda. Namun pengenalan ini, jika anda perhatikan, adalah dari ingatan masa lalu, ingatan akan sesuatu yang anda kenal, kalau tidak begitu anda tidak mungkin dapat mengenalinya. Semua ini terlibat dalam pencarian yang tak kunjung henti terhadap yang dianggap kebenaran itu; akan tetapi sesuatu yang lepas dari ukuran pikiran, tidaklah di dasarkan pada pengenalan.

Agama, dalam arti kata yang di akui sekarang, menjadi soal propaganda, soal pengukuhan kepentingan (vested interest), dengan memiliki harta, dengan sistim dari "kerohanian" yang bertingkat (hierarchical) dan birokratis. Agama menjadi suatu dogma, kepercayaan dan upacara keagamaan — menjadi sesuatu yang sama sekali terpisah dari kehidupan sehari-hari. Anda boleh jadi percaya atau tidak percaya kepada Tuhan, namun kepercayaan itu mempunyai arti yang kecil sekali dalam kehidupan sehari-hari di mana anda menipu, merusak, berambisi, serakah, iri hati, penuh kekerasan. Anda percaya kepada Tuhan atau kepada seorang juru selamat, atau kepada guru-guru, namun anda menjauhkan kepercayaan itu sedemikian rupa sehingga kepercayaan itu tidak sungguh-sungguh menyentuh kehidupan anda sehari-hari.

Agama, seperti keadaannya sekarang ini, telah menjadi suatu gejala (phenomenon) luar biasa yang tidak mempunyai arti (validity) sama sekali. Umat Kristen, selama dua ribu tahun ini, telah di beban-pengaruhi (conditioned) untuk percaya. Harap anda mengamat-amati dalam diri anda sendiri, tanpa mengritik, tanpa menyalahkan, hanya mengamati saja. Orang boleh jadi tidak menyukai ini, tetapi dia harus menghadapi kenyataan bahwa jika dia seorang Kristen, dia itu dibeban-pengaruhi (conditioned) seperti halnya seorang Komunis atau seorang Ateis. Yang percaya dan yang tidak percaya keduanya dibeban pengaruhi oleh kebudayaan jaman mereka, oleh masyarakat, oleh proses luar biasa dari propaganda. Hal seperti itupun terjadi di Asia selama ribuan tahun.

Semua struktur lahiriah (physical structure), pernyataan-pernyataan rohaniah (psychological assertions) kepercayaan-

Page 45: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

43

kepercayaan yang kuat yang demi semua itu semua manusia bersedia untuk menghancurkan atau dihancurkan, semua itu berdasar pada pendapat yang dialektis dan yang didesakkan, tentang bagaimana untuk menemukan apa yang benar; namun "pendapat yang benar", betapa pun cerdiknya, betapapun beralasannya, tidaklah mempunyai kenyataan sama sekali; pendapat adalah tetap pendapat belaka.

Agama-agama di seluruh dunia sekarang sama sekali tidak ada artinya. Kita ingin dihibur secara rohaniah dan karena itulah kita pergi gereja atau kuil atau masjid dan hal itu sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan kedukaan, kebingungan dan kebencian kita sehari-hari. Seorang yang sungguh-sungguh serius, yang sungguh-sungguh ingin menyelidiki apakah ada sesuatu yang lebih dari hal mengerikan yang disebut "kehidupan" (existence) ini, tentu saja harus bebas sama sekali dari dogma, dari kepercayaan, dari propaganda, dia harus bebas dari struktur dimana dia telah dididik untuk menjadi seorang "manusia beragama".

Dengan melihat yang palsu sebagai yang palsu dari "apa yang ada" dalam apa yang dinamakan agama, anda sampai pada kenyataan (positive). Kita akan menyelidiki, jika kita bisa, apakah gerangan yang dicari manusia — tidak melalui suatu kepercayaan, tidak melalui seorang juru selamat atau melalui seorang guru, tidak pula melalui si pembicara. Kita akan menyelidiki sendiri apakah ada ataukah tidak ada, sesuatu yang bukan bayangan (proyeksi) dari harapan-harapan kita sendiri, rasa takut kita sendiri, sesuatu yang tidak direka-reka oleh pikiran yang licik atau sesuatu yang tidak dilahirkan dan kesepian hebat kita sendiri.

Untuk menyelidiki, kita harus bebas dari kepercayaan; karena kepercayaan adalah sifat batin yang menanam modal dalam sesuatu yang akan memberi harapan, hiburan, kepastian, suatu perasaan kekekalan. Agar dapat bebas menyelidiki, kita harus bebas dari rasa takut, dari kecemasan, dari keinginan untuk merasa aman dalam batin. Semua itu sangat diperlukan oleh seseorang yang sangat serius dan bersungguh-sungguh ingin menyelidiki.

Alat yang cakap untuk penyelidikan adalah suatu batin yang jernih, yang tidak ada penyelewengan-penyelewengan (distortions) atau prasangka dari kesimpulan, rumus, atau kepercayaan. Lihatlah betapa luar biasa sukarnya untuk memiliki batin yang tidak berada

Page 46: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

44

dalam pertentangan; karena ini berarti suatu batin yang telah memahami pertentangan dan karenanya bebas dari padanya.

Jiwa — yang berarti bukan hanya pikiran akan tetapi juga perasaan, seluruh sifat batin dan raga manusia — haruslah sangat peka, karena kepekaan berarti kecerdasan. Kita akan membahas hal ini lebih mendalam, karena semua ini berarti meletakkan fondasi untuk meditasi. Jika anda tidak meletakkan fondasi ketertiban, maka meditasi — yang merupakan satu di antara hal-hal paling luar biasa dalam hidup — hanyalah menjadi suatu pelarian yang menuju kepada penipuan diri sendiri, penyihiran diri sendiri. Batin yang palsu (shoddy) dapat mempelajari muslihat itu, dapat mempraktekkan apa yang disebut meditasi, tapi akan tetap tinggal sebagai batin yang palsu dan bodoh.

Kebanyakan dari kita mempunyai sangat sedikit enersi, kita menghabiskannya dalam pertentangan, dalam pergulatan, kita buang-buang dalam bermacam cara — tidak hanya melalui sex, akan tetapi sebagian besar dari enersi itu terbuang dalam kontradiksi-kontradiksi dan dalam pemecah-belahan dalam diri kita sendiri yang mendatangkan konflik. Konflik jelas sekali merupakan suatu pemborosan besar dari enersi — tegangannya (voltage) berkurang. Tidak hanya enersi badaniah yang penting, tetapi demikian pula enersi batiniah, dengan batin yang sangat tenang, logic, sehat, lurus (undistorted) dan hati yang tidak mempunyai sentimen apapun, tidak mempunyai ernosi, melainkan bersifat cintakasih dan belas kasih yang melimpah. Semua ini mendatangkan kesungguhan (intensity), gairah yang besar. Anda memerlukan itu, kalau tidak, anda tidak dapat menyelidiki yang disebut meditasi ini. Anda boleh duduk bersila, mengatur pernapasan, melakukan hal-hal aneh, namun anda tidak akan pernah mencapai meditasi.

Tubuh haruslah luar biasa pekanya; ini merupakan satu diantara hal-hal paling sukar, karena kita telah merusak kecerdasan tubuh melalui minuman, merokok, pemanjaan, melalui kesenangan; kita telah membuat tubuh kita kasar. Lihatlah pada tubuh yang seharusnya sangat hidup dan peka dan anda akan melihat betapa kita telah menurunkan keadaannya ! Tubuh mempengaruhi batin dan batin mempengaruhi tubuh dan karena itulah kepekaan tubuh, susunan badan ini, adalah penting. Kepekaan ini tidak datang

Page 47: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

45

melalui puasa, melalui segala macam muslihat yang dilakukan terhadap tubuh. Batin harus mengawasinya dengan tenang. (Saya harap anda melakukan itu sekarang ini, karena si pernbicara akan memasuki persoalan ini — bukan besok atau baru kemudian — karena seperti yang telah kita katakan, kita mengambil bagian bersama dalam perjalanan ini, dalam penyelidikan ini).

Pengamatan terhadap "apa adanya" adalah pengertian terhadap kejadian itu. Pengertian diperoleh dari pengamatan akan "apa adanya"; mengujinya dalam kehidupan sehari-hari membawa kepada pengertian akan pengalaman. Sebagian dari kita menginginkan pengalaman-pengalaman besar karena kehidupan kita sendiri begitu terbatas, begitu sangat tumpul (dull). Kita menginginkan pengalaman — pengalaman yang mendalam, yang tahan lama, dan indah. Namun kita tidak mengerti sedikitpun apa artinya kata “pengalaman" itu dan batin yang mencari sesuatu pengalaman tidak mampu memahami apa artinya kebenaran. Kehidupan yang kita hayati setiap hari haruslah berubah; haruslah ada pengakhiran dari kebencian ini, pengakhiran dari kekerasan dalam diri sendiri, kekhawatiran, kejahatan, keinginan untuk berhasil, keinginan untuk menjadi orang yang diagungkan dan tanpa berubahnya semua itu secara radikal, maka mencoba untuk mencari suatu "pengalaman" tidak ada artinya sama sekali.

Batin yang mengharapkan untuk melihat kebenaran melalui obat bius, untuk memperoleh pengalaman-pengalaman luar biasa atau dihibur melalui obat bius, menjadi hamba dari obat-obat itu dan akhirnya membuat batin menjadi tumpul dan bodoh.

Kita sedang menyelidiki bersama persoalan batin yang saleh (religious) — bukan agama — melainkan apakah batin saleh itu, yang dapat menemukan kebenaran. Arti dasar dari kata-kata "agama" adaIah agak tak menentu; kita dapat memberinya arti apapun yang kita sukai dan biasanya kita memang telah melakukan itu. Namun, tanpa mempunyai pendapat sesuatu tentang apakah agama itu, berarti bebas untuk menyelidikinya, menyelidiki sifat batin yang saleh (religious). Sifat batin ini tidaklah terpisah dari kehidupan sehari-hari yang berisi penderitaan, kesenangan, kedukaan dan kebingungan.

Page 48: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

46

Untuk menyelidiki ini, haruslah ada kebebasan dari semua otoritas. Anda berdiri sendiri dalam penyelidikan ini, tidak ada kitab, tidak ada siapapun yang menolong anda. Harap anda melihat betapa pentingnya ini, karena kita telah menyerahkan kepercayaan dan keyakinan kita kepada orang-orang lain — kepada pendeta-pendeta, kepada para juru selamat, kepada para guru dan sebagainya — dan setelah menyerahkan kepercayaan kita, kita mengharapkan mereka untuk membimbing kita dan bimbingan mereka sia-sia belaka.

Didalam penyelidikan ini tidak ada persoalan otoritas — anda seperti seorang sarjana sejati, tanpa mencari suatu hasil. Apabila tidak ada otoritas apapun, maka tidak ada sistim, tidak ada praktek. Suatu sistim, suatu metode, mengandung suatu rutin (routine), suatu pembentukan kebiasaan. Jika anda mempraktekkan suatu sistim tertentu setiap hari, batin anda pasti menjadi tumpul (dull). Ini adalah amat sederhana dan jelas. Maka sistim-sistim, metode-metode, praktek-praktek, haruslah lenyap lama sekali. Lihatlah apa yang terjadi pada batin yang tidak takut, yang tidak mencari kesenangan atau mengejar hiburan, batin yang tidak bersandar pada otoritas melainkan sungguh-sungguh menyelidiki; bagi batin yang tidak bergantung pada apapun juga tidak ada rasa takut dan karena itu dapat menyelidiki. Batin seperti itu telah menjadi luar biasa tajamnya, hidup, kuat dan sungguh-sungguh. (Apabila kita menggunakan kata-kata "jiwa" (mind). kita maksudkan keseluruhannya, termasuk organisme-nya, hatinya). Batin yang sifatnya demikian memiliki keindahan; tanpa menggunakan metode, batin itu jernih menyelidik, mengamati dan mempelajari pada saat mengamati. Belajar tidaklah terpisah dari perbuatan. Belajar adalah bertindak. Jika anda mempelajari tentang kebangsaan, tentang bahaya pemisahan, bahaya pembagi-bagian antara rakyat-rakyat, jika anda mengamatinya dan memahaminya, maka pengertiannya itu sendiri mengakhiri perbuatan yang membagi-bagi ini. Karena itu pengamatan adalah luar biasa pentingnya.

Barangkali anda semua tahu tentang yoga. Demikian banyak buku ditulis tentang itu, setiap Tom, Dick dan Harry yang pernah tinggal beberapa bulan di India dan menempuh sedikit pelajaran, menjadilah dia seorang "yogi". Kata-kata "Yoga" mempunyai banyak arti; yoga berarti suatu cara hidup, bukan hanya berarti mempraktekkan beberapa latihan agar awet muda. Yoga berarti

Page 49: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

47

suatu cara hidup di mana tidak ada pemisahan dan karenanya tidak ada konflik — demikian itu adalah cara si pembicara memandang arti yoga. Tentu saja latihan secara teratur benar adalah baik, menjaga tubuh tetap gemulai (supple). Pembicara telah banyak melakukan latihan selama bertahun-tahun, bukan untuk memperoleh suatu keadaan istimewa melalui latihan pernapasan dari yang sebagainya, melainkan untuk menjaga tubuh agar tetap gemulai. Anda harus mendapatkan latihan yang benar, makanan yang benar, bukan memenuhi perut dengan banyak daging — dengan semua kebuasan dan kekasaran yang pasti menjadi akibatnya. Setiap orang harus menyelidiki makanan yang baik untuk dirinya sendiri, dia harus mencoba mengujinya.

Terdapat pula suatu muslihat yang dipergunakan untuk menipu

anda; yaitu Mantra Yoga. Untuk empat atau tiga puluh dollar, anda diajari beberapa mantra — suatu pengulangan dari kata-kata, terutama dalam Bahasa Sanskrit. Umat Katholik rnempunyai tasbih dan mengucapkan Ave Maria berulang kali — atau apapun juga yang mereka ulang. Tahukah anda apa yang terjadi bila anda secara tetap mengulang suatu rangkaian kata-kata ? Anda menyihir-diri anda sendiri kedalam ketenangan. Atau anda menunggang diatas nada dari kata-kata itu. Apabila anda terus menerus mengulang suatu kata-kata tertentu, pengulangan ini menimbulkan suatu suara, di sebelah dalam; dan suara-dalam ini terus berbunyi — jika anda mendengarkannya; suara itu menjadi sangat hidup dan anda mengira bahwa itu adalah suatu hal yang teramat hebat. Padahal tidaklah demikian, itu hanyalah suatu macam bentuk penyihiran diri sendiri. Itupun harus di buang sama sekali.

Kemudian kita tiba pada suatu masalah yang sangat berbeda, yaitu : kewaspadaan (awareness) dan perhatian. Saya tidak tahu apakah anda pernah mendalami hal ini — bukan dengan membaca kitab-kitab, bukan dengan di ajari bagaimana harus waspada dalam sebuah sekolah di Asia, di suatu biara — akan tetapi jika anda mendalami hal itu, anda akan melihatnya sendiri apakah artinya tidak di ajari oleh orang lain. Anda harus mempelajari sendiri apa artinya kewaspadaan; waspada akan ruangan dimana anda duduk, waspada akan keserasian ruangan dan warna yang berada didalamnya; tanpa mengatakan apakah ruangan itu buruk atau

Page 50: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

48

indah, hanya mengamatinya saja. Bila anda berjalan di jalan raya, waspadalah akan hal-hal yang terjadi disekeliling anda, mengamati awan-awan, pohon-pohon, cahaya di atas air, burung yang sedang terbang.

Waspada tanpa suatu gangguan pikiran yang berkata, "ini benar", "ini salah", "ini seharusnya", atau "tidak seharusnya". Waspada akan hal-hal yang terjadi di luar, lalu waspada juga akan hal di sebelah dalam — mengawasi setiap gerakan, pikiran, mengawasi setiap perasaan, setiap reaksi; ini membuat batin luar biasa hidupnya.

Ada perbedaan antara konsentrasi dan perhatian. Konsentrasi adalah proses penolakan, proses dari perlawanan dan karenanya merupakan konflik. Pernahkah anda mengawasi pikiran anda apabila anda mencoba untuk mengkonsentrasi atas sesuatu? Pikiran itu berkeliaran dan anda mencoba untuk menariknya kembali dan perang pun berlangsung terus; anda ingin memusatkan perhatian anda, mengkonsentrasikan pada sesuatu, namun pikiran ingin sekali memandang keluar jendela, atau ingin sekali memikirkan tentang sesuatu yang Iain. Dalam konflik ini terdapat demikian banyaknya pembuangan enersi dan waktu.

Kita bertanya mengapa pikiran (mind) mengoceh, bicara tak kunjung henti kepada diri sendiri atau kepada orang lain, atau ingin selalu disibukkan setiap saat dengan membaca buku, memutar radio, selalu aktif. Mengapa? Jika anda mengamati, terdapatlah suatu kebiasaan dari kegelisahan, tubuh anda tak pernah dapat duduk diam untuk suatu waktu yang agak panjang, selalu melakukan sesuatu atau dalam kegelisahan. Batin juga mengoceh; kalau tidak demikian apa yang akan terjadi dengannya? — batin merasa ketakutan, maka harus diisi dengan kesibukan (occupied). Batin harus disibukkan dengan pembaharuan sosial, dengan ini atau itu, dengan suatu kepercayaan, dengan suatu pertengkaran, dengan sesuatu yang terjadi di masa lalu — selalu memikirkan tiada hentinya.

Seperti yang telah kita katakan : perhatian sama sekali berbeda dari konsentrasi. Kewaspadaan dan perhatian jalan bersama — tetapi tidak dengan konsentrasi. Batin yang sungguh-sungguh memperhatikan dapat mengamati sangat jelas, tanpa suatu penyelewengan, tanpa suatu perlawanan, namun bekerja dengan efisien dan objektif. Bagaimanakah sifat batin seperti itu? (Saya

Page 51: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

49

harap anda tertarik tentang ini, karena ini adalah sebahagian dari hidup. Jika anda menolak semua ini, berarti anda juga menolak seluruh kehidupan. Jika anda tidak mengenal arti dan keindahan dari meditasi berarti anda tidak tahu apapun tentang hidup. Anda bisa memiliki mobil terbaru, anda bisa berkeliling dunia dengan bebas, namun jika anda tidak mengenal keindahan sejati, kebenaran dan kegembiraan dari meditasi, anda kehilangan bagian besar dalam kehidupan. Ini bukan berarti untuk membuat anda berkata : "Aku harus belajar bermeditasi". Meditasi adalah suatu hal wajar yang terjadi. Batin yang menyelidiki pasti akan tiba kepada ini; batin yang waspada (aware), yang mengamati akan "apa adanya" dalam dirinya sendiri, adalah diri sendiri, mengenal diri sendiri).

Kita bertanya : bagaimanakah sifat batin yang telah sampai sedemikian jauh, secara wajar, tanpa suatu dorongan (effort)? Jika anda memandang kepada sebatang pohon atau segumpal awan, memandang kepada wajah isteri anda atau suami anda atau wajah tetangga anda, hanyalah dari keheningan saja anda dapat mengamati dengan sangat jelas. Anda hanya dapat mendengarkan jika di situ tidak ada kebisingan yang diciptakan sendiri. Apabila anda mengoceh pada diri sendiri, membandingkan apa yang telah dikatakan dengan apa yang telah anda ketahui, berarti anda tidak mendengarkan. Apabila anda mengamati dengan mata anda dan segala macam prasangka dan pengetahuan datang mencampuri, berarti anda tidak sungguh-sungguh mengamati. Demikianlah bila anda sungguh-sunguh mengamati dan mendengarkan, anda hanya dapat melakukan itu dari keheningan (silence).

Saya tidak tahu apakah anda pernah menyelami sejauh ini bukanlah sesuatu yang anda pupuk, memakan waktu bertahun-tahun untuk menemukannya, karena ini bukanlah hasil dari waktu atau dari pembandingan; ini adalah hasil dari pengamatan dalam kehidupan sehari-hari, pengamatan dari pikiran — pikiran anda dan pengertian akan pikiran itu. Apabila batin sungguh-sungguh waspada (aware), ia menjadi luar biasa hening, tenang; bukan berarti bahwa batin itu tidur, melainkan sadar sungguh-sungguh di dalam keheningan. Hanya batin seperti inilah dapat melihat apakah kebenaran itu, dapat melihat apakah terdapat sesuatu yang lebih luhur ataukah tidak. Hanya batin seperti itulah merupakan batin yang saleh (religious), karena ia telah meninggalkan masa lalu

Page 52: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

50

sama sekali — sungguhpun ia mempergunakan ingatan masa lalu itu. Kalaupun sudah demikian agama menjadi sesuatu yang tidak mungkin dapat dinyatakan dalam kata-kata; tak dapat diukur dengan pikiran — karena pikiran selalu mengukur-ukur; pikiran, seperti kita katakan, adalah jawaban dari masa lalu. Pikiran tak pernah bebas; selalu bekerja di dalam lapangan dari yang telah di kenal.

Maka batin yang dapat mengerti apakah kebenaran, apakah kesunyataan — kalau saja ada yang disebut kesunyataan itu — haruslah sama sekali bebas dari semua muslihat, penipuan dan khayalan. Dan ini memerlukan banyak pekerjaan. Ini berarti disiplin batiniah; disiplin yang bukan tiruan, bukan penyesuaian diri atau bukan pengetrapan (adjustment). Disiplin datang di dalam pengamatan terhadap "apa adanya" dan mempelajarinya; mempelajari tentang itu sendiri sudah merupakan disiplinnya sendiri. Karena itu terdapatlah ketertiban dan dengan datangnya ketertiban ini berakhirlah ketidak-tertiban dalam diri sendiri. Semua ini, dari awal percakapan ini sampai sekarang, adalah sebagian dari meditasi.

Hanya jika anda tahu bagaimana memandang segumpal awan atau melihat keindahan cahaya di atas lautan, tahu bagaimana memandang kepada isteri anda — atau kepada si pemuda atau si pemudi — dengan penglihatan yang segar dengan batin murni yang tidak pernah di sakiti, yang tidak pernah rnenitikkan sebutir air mata, barulah batin dapat melihat apakah kebenaran itu. Penanya: Beberapa waktu yang lalu Saya telah menyelidiki sendiri kebenaran apa yang anda katakan — bahwa kunci menuju kebebasan batin adalah mengalami bahwa yang mengamati dan yang diamati adalah satu. Saya mempunyai suatu pekerjaan yang sangat sukar dan menjemukan yang harus saya laksanakan, pekerjaan yang mendatangkan rasa perlawanan besar dalam diri saya. Saya mendapat kenyataan bahwa sayalah perlawanan itu sendiri dan bahwa hanya perlawanan yang memandang kepada perlawanan (resistance). Kemudian tiba-tiba rasa perlawanan itu lenyap — seperti suatu keajaiban saja — dan saya bahkan memperoleh kekuatan jasmani untuk menyelesaikan pekerjaan saya itu.

Page 53: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

51

Krishnamurti: Apakah anda berusaha memperkuat apa yang saya bicarakan, memberi dorongan semangat kepada saya atau kepada para pendengar? (Suara tertawa). Penanya: Dibutuhkan enersi yang amat besar sebelum seseorang sampai pada titik dari penglihatan bahwa si pengamat dan yang di amati adalah satu. Krishnamurti: Tuan itu mengatakan bahwa si pengamat adalah yang di amati juga; yaitu : bilamana terdapat rasa takut, si pengamat adalah bagian dari rasa takut itu. Dia tidak mempersatukan dirinya sendiri dengan rasa takut; si pengamat adalah bagian dari rasa takut itu sendiri. Untuk menyadari hal ini adalah amat mudah. Anda menyadari berdasarkan kata-kata, teoretis — yaitu mengerti arti dari kata-katanya atau anda secara nyata melihat bahwa si pengamat dan yang di amati adalah satu. Jika anda melihat ini dengan nyata, hal ini akan membuat suatu perubahan azasi dalam kehidupan anda; hal ini akan mengakhiri konflik. Apabila terdapat sesuatu pemisahan antara si pengamat dan yang di amati, suatu celah, di situ terdapat selingan waktu dan karena itu timbullah konflik. Apabila anda melihat dengan nyata dan membuktikan bahwa si pengamat dan yang diamati adalah benar-benar satu, berarti anda mengakhiri seluruh konflik dalam kehidupan, dalam seluruh hubungan. Penanya: Setelah kita memperoleh kenyataan bahwa masa lalu sebagai ingatan, berada diantara sesuatu yang lebih dalam dan yang lahiriah, apakah yang dapat kita lakukan? Kita tidak dapat menghentikannya — hal itu akan berlangsung terus. Krishnamurti: Ingatan menyelipkan diri sendiri di antara yang luar dan yang dalam. Di situ terdapat yang di dalam serta yang di luar dan batin sebagai ingatan, sebagai sesuatu yang terpisah, sebagai masa lalu. Dengan demikian terdapatlah tiga macam hal sekarang, yang di dalam, yang di luar dan batin sebagai masa lalu.

Harap anda jangan tertawa — ini adalah kehidupan kita, inilah apa yang kita lakukan; sungguhpun anda mengajukan pertanyaan secara berbeda, inilah kenyataannya apa yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Anda ingin melakukan sesuatu; batin

Page 54: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

52

berkata, "Jangan lakukan itu atau, lakukanlah itu dengan suatu cara lain", maka berlangsunglah suatu peperangan. Batin mencampurinya; batin sebagai pikiran, pikiran sebagai masa lalu. Pikiran masuk diantara kenyataan, yang di dalam dan yang di luar; maka apakah yang harus kita lakukan? Fungsi dari pikiran adalah untuk memisah-misahkan; pikiran telah memisah-misahkan hidup sebagai masa lalu, masa kini dan masa depan. Pikiran telah memisahkan yang dalam dari yang luar. Pikiran berkata : Bagaimana saya dapat menghubungkan yang dua ini dan bertindak sebagai satu keseluruhan?

Dapatkah pikiran melakukan ini? — padahal pikiran sendiri menjadi unsur (factor) dari pemisahan itu? Penanya: Jika ada kemauan pasti ada caranya. Krishnamurti: Tidak tuan : anda mempunyai cara anda di dalam dunia; anda mempunyai kemauan untuk menghancurkan manusia dan anda telah berhasil, anda telah menemukan caranya. Kita tidak berurusan dengan kemauan; kemauan adalah hal yang paling merusak, karena kemauan berdasar atas kesenangan, nafsu keinginan dan bukan berdasar atas sukacita yang bebas.

Anda bertanya bagaimana pikiran dapat dibuat tenang. Bagaimana pikiran dapat hening? Apakah itu pertanyaannya yang benar?— karena kalau anda mengajukan pertanyaan yang keliru tak dapat tiada anda akan memperoleh jawaban yang keliru pula. (Suara tertawa). Tidak tuan, ini bukanlah suatu soal yang patut ditertawakan. Anda harus mengajukan pertanyaan yang benar. Adakah itu pertanyaan benar jika kita bertanya, "Bagaimanakah pikiran dapat berakhir?" Ataukah kita harus menyelidiki apakah fungsi dari pikiran? jika anda mengakhiri pikiran — jika hal ini memang mungkin — lalu bagaimana anda akan rnelaksanakannya apabila anda harus pergi ke kantor? Pikiran, jelas adalah perlu.

Kita mengatakan bahwa pikiran berbahaya di dalam suatu segi tertentu; karena pikiran memisah-misahkan; namun demikian, pikiran harus bekerja secara logis, waras, objektif, sehat, dalam arah lain. Bagaimana ini mungkin? Bagaimana pikiran dapat tidak mencampuri ? Apakah anda dapat melihat persoalannya? Soalnya bukanlah "bagaimana mengakhiri pikiran". Apabila anda

Page 55: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

53

mengajukan pertanyaannya dengan sangat jelas, anda akan melihatnya sendiri.

Pikiran, sebagai jawaban dari masa lalu, mencampuri, memisah-misahkan antara luar dan dalam dan menghancurkan kesatuan. Maka kita lalu berkata, "Marilah kita hancurkan pikiran, mari kita bunuh pikiran." Ini adalah salah sama sekali. Akan tetapi jika anda menyelidiki ke dalam seluruh struktur pikiran, melihat di mana tempatnya, dimana pikiran tidak diperlukan, barulah anda menemukan bahwa batin akan bertindak bijaksana kapan pikiran tidak berfungsi atau juga kapan pikiran harus berfungsi.

Penanya: Mengapa anda mempunyai kewaspadaan lebih besar tentang "apa adanya" daripada saya? Apakah rahasia anda?

Krishnamurti: Saya sungguh tidak pernah memikirkan tentang itu. Lihatlah, apakah kerendahan hati itu sesuatu yang harus diusahakan? Jika anda mengusahakan kerendahan hati, itu adalah tetap saja merupakan ketinggian hati. Jika anda mengusahakan kewaspadaan tentang "apa adanya", berarti anda tidaklah waspada. Namun jika anda waspada pada waktu anda duduk dalam sebuah otobis, atau waktu mengemudikan mobil, pada waktu anda memandang, bicara atau bergembira, maka dari kewaspadaan itu, dengan sendirinya, dengan mudah, datanglah kewaspadaan tentang "apa adanya". Namun jika anda mencoba untuk berusaha mencurahkan perhatian besar tentang "apa adanya", maka pikiranlah yang sedang bekerja, bukan kewaspadaan.

Penanya: Apakah anda telah mengatakan untuk menjadi bebas kita tidak seharusnya mempunyai guru? Apakah saya tidak salah mengerti?

Krishnamurti: Apakah fungsi seorang guru? Kalau dia tahu akan suatu subjek seperti obat-obatan, ilmu pengetahuan, bagaimana untuk menjalankan sebuah komputer dan sebagainya, fungsinya adalah untuk mengajarkannya kepada orang lain tentang pengetahuan dan keterangan yang dimilikinya. Itu adalah sederhana sekali. Akan tetapi kalau kita bicara tentang seorang guru yang mengatakan bahwa dia tahu dan ingin mengajar sang

Page 56: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

54

murid, maka bercurigalah, karena orang yang berkata bahwa dia tahu, sesungguhnya dia tidak tahu. Karena kebenaran, keindahan dari penerangan jiwa (enlightment), atau apapun yang anda pakai untuk menamakannya, tidak pernah dapat di gambarkan — dia ada. Dia adalah sesuatu yang hidup, sesuatu yang bergerak, aktif, tanpa bobot. Hanya tentang sebuah benda mati saja anda dapat mengatakan apakah adanya itu; dan guru yang mengajar anda tentang benda-benda mati bukanlah seorang guru. Penanya: Bagaimana kita bisa mempersatukan konsentrasi, disiplin dan perhatian? Krishnamurti: Kata-kata disiplin berarti belajar dari orang lain. Siswa adalah orang yang belajar dari seorang guru. Pernahkah anda mempertimbangkan atau menyelami persoalan apakah artinya belajar? Kata "learning" ("belajar") -- apakah artinya itu? Dapat berarti anda mempelajari untuk menambah apa yang anda telah ketahui, yang menjadi pengetahuan — seperti ilmu pengetahuan — atau terdapat suatu pelajaran yang bukan merupakan timbunan pengetahuan melainkan suatu gerakan. Apakah anda melihat perbedaan antara dua itu? Saya belajar untuk memperoleh pengetahuan, untuk menjadi efisien, secara teknis dan sebagainya, atau saya belajar sepanjang masa tentang sesuatu yang selalu baru dan karenanya perbuatan adalah selalu baru. Harap dengarkan ini. Saya ingin tahu saya ingin belajar tentang diri sendiri. Saya adalah suatu kesatuan yang sangat ruwet (complex), disitu terdapat yang tersembunyi dan yang jelas. Saya ingin tahu tentang keseluruhan selengkapnya tentang diri saya sendiri. Maka saya mengawasi diri sendiri dan saya melihat bahwa saya takut; saya melihat sebab dari rasa takut ini; dalam pengawasan ini saya telah belajar dan ini menjadi pengetahuan saya. Akan tetapi jika lain waktu rasa takut timbul, saya memandangnya dengan pengetahuan yang lewat itu, berarti saya berhenti belajar. Saya hanya memandangnya dengan masa lalu dan saya tidak belajar tentang apa yang sesungguhnya sedang terjadi.

Untuk mempelajari diri sendiri, haruslah ada kebebasan, sehingga terdapat pengamatan tetap tanpa campur tangan masa lalu — tanpa campur tangan pikiran.

Page 57: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

55

Dengan demikian "belajar" mempunyai dua arti; belajar untuk memperoleh pengetahuan yang dapat saya pergunakan dengan efisien dalam lapangan tertentu; atau belajar tentang diri sendiri, sehingga masa lalu — yaitu pikiran — tidak selalu mencampuri; dengan cara ini saya dapat mengamati dan jiwa selalu peka. Penanya: Saya ingin bertanya apakah anda makan daging atau ikan? Krishnamurti: Apakah hal itu betul-betul menarik perhatian anda? Selama hidup saya tidak pernah menyentuh daging atau ikan — saya tidak pernah mencicipinya, tidak pernah merokok atau minum alkohol; hal ini tidak menarik, tidak ada artinya. Apakah hal ini akan membuat anda menjadi vegetarian (tidak makan daging) pula? (Suara ketawa). Tentu tidak! Anda tahu, pahlawan-pahlawan, tauladan-tauladan, adalah hal-hal terburuk yang dapat anda miliki. Selidikilah mengapa anda makan daging, mengapa anda hanyut dalam kebiasaan merokok dan minum alkohol, mengapa anda tidak dapat hidup sederhana — yang bukan berarti hanya memiliki satu stel pakaian, atau makan sekali sehari melainkan sifat jiwa yang sederhana, tanpa segala penyelewengan dari kesenangan dan nafsu keinginan, ambisi dan motif-motif — sehingga anda dapat memandang langsung dan melihat keindahan dunia. Penanya: Saya hanya ingin bertanya apakah humor itu. Krishnamurti: Saya kira arti sesungguhnya ialah merasa tertawa terhadap diri sendiri. Kita mempunyai demikian banyak air mata dalam hati kita, demikian banyak kesengsaraan — lihatlah kepada diri sendiri dengan hati tertawa, mengawasi dengan terang dan dengan serius namun dalam suasana tertawa, jika kita bisa.

Santa Monica, California, 8 Maret 1970

Page 58: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

56

5. R A S A T A K UT

Orang haruslah serius, karena hanya mereka yang sungguh-

sungguh serius dapat menghayati hidup yang lengkap dan menyeluruh. Dan keseriusan ini tidaklah berarti mengasingkan suka cita, kegembiraan; namun selama terdapat rasa takut, orang tidak mungkin mengetahui apa artinya memiliki suka cita yang besar.

Rasa takut agaknya telah menjadi satu di antara hal-hal yang dianggap paling lumrah dalam kehidupan; anehnya kita telah menerimanya sebagai suatu cara hidup — sama halnya seperti kita menerima kekerasan dalam seluruh bentuknya yang bermacam-macam sebagai suatu cara hidup dan kita telah menjadi terbiasa untuk merasa takut di dalam batin kita.

Saya rasa kita harus rnenyelidiki persoalan takut ini secara menyeluruh, harus mengerti sepenuhnya, sehingga apabila kita meninggalkan tempat ini, kita, telah bebas dari rasa takut. Hal ini dapat dilakukan; ini bukanlah suatu teori belaka, bukan hanya suatu harapan belaka. Jika kita memberi perhatian sepenuhnya kepada persoalan takut ini, bagaimana kita mendekatinya, memandangnya, kita akan menemukan bahwa batin — batin yang telah menderita begitu banyak, yang telah menanggung begitu banyak kesengsaraan, yang telah hidup dalam kedukaan hebat dan ketakutan — akan bebas sama sekali dari rasa takut. Untuk menyelidiki persoalan ini, amatlah pentingnya bahwa kita tidak memiliki prasangka yang akan menghalangi kita untuk mengerti kebenaran dari "apa adanya."

Melakukan penyelidikan bersama ini berarti bahwa kita tidak menerima atau menolak; tidak berkata pada diri sendiri bahwa sama sekali tidak mungkin untuk terbebas dari rasa takut; juga tidak mengatakan bahwa hal itu mungkin. Kita membutuhkan batin yang bebas untuk menyelidiki persoalan ini; batin yang tanpa mencapai suatu kesimpulan, bebas untuk mengamati, bebas untuk menyelidiki.

Terdapat begitu banyaknya bentuk rasa takut Iahiriah dan batiniah. Untuk menyelidiki setiap bentuk rasa takut yang bermacam-macam itu, menyelidiki dari setiap sudut pandangan, akan memakan waktu yang sangat banyak. Akan tetapi kita dapat

Page 59: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

57

mengamati keadaan umumnya dari rasa takut; kita dapat mengamati sifat dan struktur umum dari rasa takut tanpa tersesat kedalam seluk beluk suatu bentuk rasa takut tertentu. Apabila kita mengerti sifat dan struktur rasa takut seperti itu, maka dengan pengertian ini, kita dapat menyelidiki rasa takut yang tertentu.

Seseorang boleh jadi takut akan kegelapan; boleh jadi takut kepada isteri atau suaminya; atau takut terhadap apa yang akan dikatakan atau dipikirkan atau dilakukan orang lain terhadap dirinya; atau takut akan rasa kesepian, atau takut akan kehampaan kehidupannya, takut akan kejemuan hidup tanpa arti yang dihayatinya. Orang boleh jadi takut akan masa depan, akan ketidak-pastian dan ketidak-amanan hari depan — atau takut akan bom.

Orang boleh jadi takut akan kematian, akhir dari hidupnya. Terdapat demikian banyaknya bentuk rasa takut, rasa takut yang tidak wajar (neurotic) dan juga rasa takut yang wajar dan masuk akal (rational) — kalau saja rasa takut itu bisa wajar dan masuk akal. Kebanyakan dari kita secara tidak wajar (neurotic) merasa takut akan masa depan, hari ini dan masa lampau; sehingga dengan demikian unsur waktu terlibat dalam rasa takut.

Tidak hanya terdapat rasa takut yang disadari akan tetapi terdapat juga rasa takut yang berada sangat jauh di sebelah dalam, belum ditemukan dan berada dalam tempat tersembunyi yang amat dalam dari batin kita. Bagaimana kita harus menanggulangi rasa takut yang disadari maupun yang tersembunyi itu? Sudah pasti bahwa rasa takut berada di dalam gerakan menyingkir dari "apa adanya"; rasa takut adalah pelarian, penghindaran dari "apa adanya" yang nyata; pelarian inilah yang menimbulkan rasa takut. Juga bilamana terdapat pembandingan macam apapun, maka terdapat pemupukan rasa takut — pembandingan antara keadaan diri anda seperti apa adanya dan bagaimana seharusnya keadaan diri anda menurut pikiran anda. Maka rasa takut berada dalam gerakan menyingkir dari apa yang nyata, bukan dalam objek yang anda jauhi itu.

Tidak ada satupun dari persoalan-persoalan rasa takut ini dapat dipecahkan melalui kemauan — dengan berkata kepada diri sendiri, "Aku tidak akan takut." Tindakan dari kemauan ini tidak ada artinya.

Kita sedang menyelidiki suatu persoalan yang amat serius dan yang harus kita beri perhatian sepenuhnya. Kita tidak akan dapat mencurahkan perhatian jika kita menafsirkan atau menterjemahkan

Page 60: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

58

atau membandingkan apa yang dibicarakan dengan apa yang telah kita ketahui. Kita harus mendengarkan — seni mendengar yang harus kita pelajari, karena biasanya kita selalu membandingkan, menilai, mengadili, menyetujui, menolak dan dengan demikian kita tidak mendengarkan sama sekali; sesungguhnya dengan demikian kita menghalangi diri sendiri untuk mendengarkan. Mendengarkan sepenuhnya berarti bahwa kita mencurahkan perhatian kita seluruhnya berarti kita setuju atau tidak setuju. Tidak ada setuju atau tidak setuju apabila kita menyelidiki bersama; akan tetapi "alat mikroskop" yang kita pakai untuk melihat boleh jadi tidak terang. Jika kita melihat melalui sebuah alat yang cermat, maka yang kita lihat adalah apa yang akan dilihat juga oleh orang lain; karena itu tidak ada persoalan setuju atau tidak setuju. Dalam usaha menyelidiki seluruh persoalan rasa takut ini kita harus mencurahkan perhatian sepenuhnya; namun, sebelurn rasa takut dapat diatasi, maka rasa takut itu akan mematikan batin, membuat batin menjadi tidak peka (insensitive) dan tumpul (dull).

Bagaimanakah rasa-rasa takut tersembunyi dapat terungkap? Kita dapat mengenal rasa takut yang di sadari — bagaimana untuk menanggulanginya akan kita, bicarakan sebentar — akan tetapi terdapat rasa takut rersernbunyi yang barangkali lebih penting. Bagaimanakah kita akan menanggulangi rasa takut tersembunyi ini, Bagaimana kita akan dapat memperhatikannya? Dapatkah rasa takut tersembunyi terungkap melalui analisa, dengan mencari sebabnya? Apakah analisa dapat membebaskan batin dari rasa takut, bukan hanya bebas dari suatu rasa takut tertentu, melainkan dari seluruh susunan rasa takut? Dalam analisa termasuk bukan hanya waktu akan tetapi juga si penganalisa — memakan waktu berhari-hari, bertahun-tahun, bahkan selama hidup, pada akhirnya barangkali anda akan mengerti sedikit, akan tetapi sementara itu anda telah berada diambang kubur. Siapakah si penganalisa? Jika dia seorang profesional, seorang ahli yang memiliki gelar, diapun akan membutuhkan banyak waktu; diapun adalah hasil dari banyak macam beban pengaruh (conditioning). Jika orang menganalisa dirinya sendiri disitu tercakup si penganalisa yang menyensor dan dia akan menganalisa rasa takut yang diciptakannya sendiri. Betapapun juga analisa makan banyak waktu; di dalam jangka waktu ketika anda menganalisa sampai pada akhirnya, banyak faktor lain akan timbul dan yang akan memberi arah lain. Anda

Page 61: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

59

harus melihat kenyataan bahwa analisa bukanlah jalan yang benar, karena si penganalisa adalah suatu pecahan (fragment) di antara banyak pecahan lain yang akan membentuk si aku, si ego — dia adalah hasil dari waktu, di beban pengaruhi. Melihat bahwa analisa menyangkut waktu dan tidak mengakhiri rasa takut berarti bahwa anda telah menyingkirkan sama sekali seluruh ide tentang perubahan progresif; anda telah melihat bahwa faktor perubahan itu sendiri adalah satu di antara sebab-sebab utama dari rasa takut.

(Bagi saya, bagi si pembicara, ini adalah suatu hal yang sangat penting, karena itu dia merasa sangat yakin, dia bicara dengan sungguh-sungguh; akan tetapi dia tidak melakukan propaganda —tidak ada sesuatu yang harus anda anut, tidak ada sesuatu yang harus anda percaya; melainkan amati dan pelajari dan bebaslah dari rasa takut ini).

Maka analisa bukanlah caranya. Apabila anda melihat kebenaran dari hal ini, berarti anda tidak lagi berpikir dalam istilah-istilah si penganalisa yang akan menganalisa, yang akan mengadili dan menilai dan batin anda bebas dari beban istimewa yang disebut analisa; karena itu batin anda sanggup untuk memandang secara langsung.

Bagaimana anda akan memandang kepada rasa takut ini; bagaimana anda akan mengungkap seluruh susunan rasa takut, seluruh bagiannya yang tersembunyi? — melalui mimpi-mimpi? Mimpi-mimpi adalah lanjutan dalam tidur dari keaktifan waktu sadar — bukan? Anda melihat dalam mimpi bahwa disitu selalu terdapat perbuatan satu dan lain terjadi dalam mimpi seperti yang terjadi di waktu sadar, suatu kelanjutan yang masih merupakan bagian dari satu pergerakan yang menyeluruh. Maka mimpi tidak ada nilainya. Anda melihat apa yang terjadi; kita menghapus hal-hal yang bagi anda telah terbiasa, yaitu analisa, mimpi, kemauan, waktu; apabila anda menghapus semua itu, batin menjadi luar biasa pekanya (sensitive) — tidak hanya peka akan tetapi juga cerdas. Sekarang dengan kepekaan dan kecerdasan itu kita akan memandang kepada rasa takut. (Jika anda sungguh-sungguh rnendalami hal ini, anda membelakangi seluruh struktur sosial di mana waktu, analisa dan kemauan sedang bekerja). Apakah rasa takut itu? — bagaimana timbulnya? Rasa takut selalu berada dalam hubungan

Page 62: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

60

dengan sesuatu; dia tidak berdiri sendiri. Ada rasa takut akan apa yang terjadi kemarin sehubungan dengan kemungkinan akan terulangnya kembali besok; selalu terdapat suatu titik tolak dari mana terjadi perhubungan.

Bagaimana rasa takut memasukinya? Saya menderita nyeri kemarin; terdapat ingatan tentang itu dan saya tidak ingin menderitanya lagi besok. Memikirkan tentang kenyerian kemarin, memikirkan yang menyangkut ingatan dari kenyerian hari kemarin, mendatangkan rasa takut kalau-kalau kenyerian itu datang lagi besok. Maka pikiranlah yang mendatangkan rasa takut. Pikiran melahirkan rasa takut; pikiran juga memupuk kesenangan. Untuk dapat mengerti rasa takut, juga anda harus mengerti kesenangan — keduanya itu saling bergandengan; tanpa mengerti yang satu anda tidak mengerti yang lain; ini berarti bahwa orang tidak dapat berkata, "Aku harus mendapatkan kesenangan saja tanpa adanya rasa takut"; rasa takut adalah sisi yang lain dari mata uang yang disebut kesenangan.

Berpikir dengan gambaran pikiran dari kesenangan kemarin, pikiran membayangkan bahwa anda boleh jadi tidak akan memperoleh kesenangan itu lagi besok — maka pikiran melahirkan rasa takut/khawatir. Pikiran mencoba untuk mempertahankan kesenangan dan karena itu memelihara rasa takut.

Pikiran telah memisah-misahkan diri sendiri sebagai si penganalisa dan hal yang di analisa keduanya adalah bagian-bagian dari pikiran yang menipu diri sendiri. Dalam melakukan semua ini pikiran menolak untuk menyelidiki rasa takut bawah sadar; pikiran memasukkan waktu sebagai suatu cara untuk melarikan diri dari rasa takut namun pada saat yang sama mempertahankan pula rasa takut itu.

Pikiran menyuburkan kesenangan (pleasure) — yang tidak ada sangkut pautnya dengan kegembiraan/sukacita (joy); sukacita bukanlah hasil pikiran, sukacita bukanlah kesenangan. Anda dapat memupuk kesenangan, anda dapat berpikir tentang kesenangan tiada hentinya, namun anda tidak dapat melakukan hal itu dengan sukacita. Pada saat anda berpikir tentang sukacita dia menghilang, sukacita berubah menjadi sesuatu dari mana anda memperoleh

Page 63: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

61

kesenangan dan karena itu berarti memperoleh sesuatu yang anda takut akan kehilangan.

Pikiran menimbulkan kesepian namun menyalahkannya maka pikiran mencipta cara-cara untuk melarikan diri dari kesepian, meIalui bermacam bentuk hiburan keagamaan atau kebudayaan, melalui pencarian yang tak kunjung henti akan sandaran yang lebih mendalam dan lebih Iuas.

Pikiran bertanggung jawab atas seluruh kenyataan sehari-hari yang dapat dilihat ini; kenyataan-kenyataan ini bukanlah pendapat si pembicara, bukan pula filsafat aneh atau teori si pembicara. Apakah yang harus kita lakukan? Anda tak dapat membunuh pikiran, anda tak dapat menghancurkannya, anda tak dapat berkata, "Aku akan melupakan itu", anda tak dapat melawannya; jika anda melakukan ini, inipun adalah perbuatan pikiran dalam bentuk lain.

Pikiran adalah tanggapan dari ingatan : ingatan dibutuhkan untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari, untuk pergi ke kantor anda, rumah anda, untuk dapat bercakap; ingatan adalah gudang dari pengetahuan tehnik. Maka anda membutuhkan ingatan, namun demikian anda melihat pula betapa ingatan melalui pikiran memelihara rasa takut. Ingatan dibutuhkan dalam seluruh kejernihan dan kejelasan pikiran untuk satu jurusan — yaitu secara tehnis, untuk berfungsi sehari-hari, untuk mencari nafkah dan selanjutnya — namun demikian anda melihat kenyataannya bahwa ingatan juga menimbulkan rasa takut. Maka apakah yang harus dilakukan oleh batin? Bagaimana anda akan menjawab pertanyaan ini setelah anda meneliti bermacam kenyataan tentang analisa, waktu, pelarian, ketergantungan, setelah anda melihat betapa gerakan lari dari "apa adanya" adalah rasa takut; betapa gerakan itu sendiri adalah rasa takut? Setelah mengamati semua itu, melihat kebenaran dari semua itu — bukan sebagai suatu pendapat, bukan sebagai suatu penilaian yang sambil lalu saja — apakah jawaban anda terhadap pertanyaan ini? Bagaimanakah pikiran dapat berfungsi secara effisien, sehat namun pikiran itu sendiri tidak menjadi suatu bahaya, karena ia menimbulkan rasa takut?

Page 64: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

62

Bagaimanakah keadaan batin yang telah meneliti kesemuanya ini? Pengertian bagaimanakah yang dimiliki batin yang telah menyelidiki semua kenyataan bermacam-macam yang telah kita perlihatkan ini, yang telah diterangkan atau diamati? — yaitu mutu batin anda sekarang ini? — karena jawaban anda tergantung pada mutu itu. Jika anda telah sungguh-sungguh melakukan perjalanan penyelidikan itu, langkah demi langkah dan memasuki segala sesuatu yang telah kita rundingkan, maka batin anda, seperti anda akan melihatnya, telah menjadi luar biasa cerdas, hidup dan pekanya, karena batin anda telah membuang semua beban yang telah di timbunnya itu. Bagaimanakah anda sekarang mengamati seluruh proses dari pemikiran? Apakah ada pusatnya dari mana anda berpikir? — si pusat sebagai pemeriksa, yang memutuskan, menilai, menyalahkan, membenarkan. Apakah anda masih berpikir dari pusat itu ? — atau apakah di situ sama sekali tidak ada lagi pusat dari mana anda berpikir, namun di situ tetap ada pikiran ? Apakah anda melihat perbedaannya ?

Pikiran telah mencipta suatu pusat sebagai si "aku" — "aku" pendapatku, negeriku, Tuhanku, pengalamanku, rumahku, barang-barangku, isteriku, anak-anakku, anda tentu tahu, "Aku", "aku", "aku". Itulah si pusat dari mana anda bertindak. Si pusat memecah-belah. Si pusat dan pemecahbelahan itu jelas adalah sebab dari pertentangan (konflik) — apabila itu adalah pendapat anda melawan pendapat orang lain, negeriku, negerimu, semua itu adalah pemecah belahan yang diciptakan oleh pikiran. Anda mengamati dari pusat itu dan anda masih terjebak dalam rasa takut, karena si pusat itu telah memisahkan dirinya sendiri dari hal yang dia namakan rasa takut itu; si pusat berkata "Aku harus bebas dari rasa takut", "Aku harus menganalisanya," "Aku harus mengalahkannya", "menolaknya" dan selanjutnya; dengan cara demikian anda memperkuat rasa takut.

Dapatkah batin memandang kepada rasa takut tanpa si pusat? dapatkah anda memandang kepada rasa takut tanpa memberinya nama? — pada saat anda menamakannya "rasa takut", ia telah berada di masa lalu. Pada saat anda memberi nama kepada sesuatu, anda telah memisahkannya keluar. Maka, dapatkah anda mengamati tanpa si pusat itu, tidak memberi nama kepada yang di sebut rasa takut itu, pada saat ia timbul ? Hal itu memerlukan disiplin yang hebat. Kalau sudah demikian batin memandang tanpa

Page 65: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

63

si pusat yang tadinya terbiasa melihat dari pusat, lalu rasa takut lenyap, baik rasa takut yang tersembunyi maupun yang terbuka.

Jika anda tidak melihat kebenaran tentang itu malam ini janganlah anda membawanya pulang sebagai suatu persoalan (problema) untuk dipikirkan. Kebenaran adalah sesuatu yang anda harus melihatnya saat itu juga — dan untuk melihat sesuatu dengan terang anda harus mencurahkan hati dan pikiran dan seluruh jiwa raga anda pada saat itu juga. Penanya: Apakah anda mengatakan bahwa, daripada mencoba lari dari rasa takut — yang sesungguhnya adalah takut terhadap rasa takut — kita seharusnya menerima rasa takut? Krishnamurti: Tidak, tuan. Jangan menerima apapun. Jangan menerima rasa takut melainkan pandanglah dia. Anda tidak pernah memandang rasa takut, bukan? Anda tidak pernah berkata, "Ya, aku takut, biarlah aku memandangnya." Sebaliknya anda telah berkata, "Aku takut, biarlah aku menyetel radio" — atau pergi ke gereja atau membaca buku, atau berlindung kepada suatu kepercayaan ---gerakan apa saja untuk menyingkir dari rasa takut. Karena tidak pernah memandang rasa takut anda tidak pernah berhuhungan/berkomunikasi langsung dengan rasa takut, anda tidak pernah memandang kepada rasa takut tanpa memberinya nama, tanpa melarikan diri, tanpa mencoba untuk mengatasinya. Diamlah saja bersama rasa takut itu, tanpa suatu gerakan lari dari padanya dan jika anda melakukan ini, anda akan melihat suatu hal yang amat aneh terjadi. Penanya: Setelah anda menjumpai rasa takut, dapatkah anda menjadi dia? Krishnamurti: Andalah rasa takut; bagaimana anda bisa menjadi dia? Anda sendirilah rasa takut, hanya pikiran yang memisahkan dirinya sendiri dari rasa takut, tidak tahu apa yang harus di lakukan dengannya, menolaknya; dengan memisahkan dirinya sendiri dari rasa takut pikiran menjadi si "pengamat" dari rasa takut itu yang menolak atau melarikan diri dari padanya. Namun si "pengamat" yang menolak itu, adalah rasa takut juga.

Page 66: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

64

Penanya: Tuan, terdapat banyak kekecewaan karena kami tidak boleh merekam sendiri ceramah ini. Dapatkah anda memberitahu kepada kami, mengapa? Krishnamurti: Saya akan memberitahu anda — soalnya sangat sederhana. Pertama-tama jika anda merekam percakapan ini, hal itu akan sangat rnengganggu tetangga anda — anda mengutak-utik alat-alat itu dan lain sebagainya. Kedua, apa yang lebih penting; mendengarkan, langsung, sekarang, apa yang dibicarakan, ataukah membawa pulang sebuah rekaman dan mendengarkannya di waktu senggang? Bila si pembicara berkata, "jangan biarkan waktu campur tangan," anda berkata sebaliknya, "Saya akan merekam apa yang anda katakan dan membawanya pulang." Sesungguhnyalah rasa takut adalah sekarang; anda mempunyai rasa takut di dalam hati anda, di dalam batin anda, sekarang ini. Penanya: Jika itu benar lalu mengapa Yayasan (Foundation) menjual rekaman? Krishnamurti: Bukankah hal yang terpenting adalah : mendengarkan langsung apa yang dikatakan sekarang, pada saat anda berada di sini? Anda telah bersusah payah untuk datang ke sini dan si pernbicarapun demikian. Kita sedang mencoba untuk berkomunikasi bersama, mencoba untuk mengerti sesuatu pada saat ini, bukan besok. Dan pengertian "sekarang" adalah teramat penting, maka anda harus mencurahkan seluruh perhatian anda untuk itu. Anda tidak dapat mencurahkan seluruh perhatian jika anda membuat catatan, jika anda mencurahkan setengah perhatian anda pada sebuah alat perekam.

Boleh jadi anda tidak mengerti semua ini dengan segera maka anda mungkin akan mendengarkannya kembali. Kalau begitu belilah sebuah rekaman, atau jangan beli rekaman, belilah atau jangan beli sejilid kitab — hanya itulah soalnya. Jika anda dapat menangkap semua yang telah dibicarakan malam ini selama satu jam sepuluh menit, selengkapnya, sehingga anda dapat menyerapi seluruhnya; dengan hati dan pikiran anda, maka selesailah sudah. Sayangnya anda tidak melakukan itu; anda tidak mencurahkan

Page 67: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

65

batin anda kepada semua ini tadi; anda telah menerima rasa takut, anda hidup bersama rasa takut anda yang telah menjadi kebiasaan anda. Apa yang dikatakan si pembicara adalah untuk menghancurkan semua itu. Dan si pembicara berkata, "Lakukanlah itu sekarang, bukan besok." Batin kita tidak bisa melihat seluruh sifat rasa takut dan apa yang tersimpul di dalamnya. Namun jika anda dapat melihatnya dengan segera, anda dapat meninggalkan ruangan ini dengan jiwa yang bersukacita. Akan tetapi sebagian besar dari kita tidak dapat melakukannya dan karenanya memerlukan rekaman itu. Penanya: Anda mengamati rasa takut dan mendapatkan diri anda bergerak pergi menjauhinya. Apa yang harus anda lakukan? Krishnamurti: Pertama-tama, jangan melawan gerakan menjauh itu. Untuk mengamati rasa takut anda harus memberi perhatian dan dalam perhatian itu anda tidak menyalahkan, tidak mengadili, tidak menilai melainkan hanya mengamati. Jika anda menyingkir adalah karena perhatian anda telah menyeleweng, anda tidak memperhatikan ---tidak ada perhatian di situ. Tak apalah demikian, tetapi waspadalah bahwa anda tidak ada perhatian ---kewaspadaan kesadaran bahwa anda tidak memperhatikan itu adalah perhatian. Jika anda sadar akan ketidak-perhatian anda, sadarilah itu. jangan melakukan sesuatu terhadap itu, kecuali sadarlah bahwa anda tidak ada perhatian; dengan demikian kesadaran itu sendiri adalah perhatian. Demikian sederhananya. Satu kali anda melihat ini berarti anda akan menghapuskan konflik sama sekali; anda sadar (aware) tanpa pilihan. Apabila anda berkata, "Aku tadinya memperhatikan, tetapi sekarang aku tidak ada perhatian dan aku harus memperhatikan", maka terdapatlah pilihan. Waspada/sadar berarti sadar tanpa pilihan. Penanya: Jika, seperti anda katakan, rasa takut dan kesenangan saling berhubungan, dapatkah kita mengenyahkan rasa takut dan dengan demikian menikmati kesenangan dengan sepenuhnya. Krishnamurti: Kalau bisa begitu, alangkah bagusnya, bukan? Lenyapkan semua rasa takutku agar aku dapat menikmati kesenangan-kesenanganku. Setiap orang di seluruh dunia

Page 68: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

66

menginginkan hal yang sama, ada yang amat kasar, ada yang dengan sangat halus —ingin menjauhi rasa takut dan mempertahankan kesenangan. Kesenangan — anda merokok, itu adalah suatu kesenangan, namun di situ terdapat pula penderitaan di dalamnya karena anda bisa terkena penyakit. Anda telah memperoleh kesenangan, baik sebagai pria maupun wanita, dengan sex ataupun dengan cara hiburan dan selanjutnya : bila si dia memalingkan muka anda menjadi cemburu, marah, kecewa, patah hati.

Kesenangan tidak dapat tiada mendatangkan penderitaan (kita tidak berkata bahwa kita tidak boleh memperoleh kesenangan); akan tetapi lihatlah seluruh strukturnya dan anda akan tahu bahwa sukacita, sukacita yang sejati, keindahan serta kebebasan sukacita, sama sekali tidak ada sangkut pautnya apapun dengan kesenangan dan karena itu juga tidak dengan penderitaan atau dengan rasa takut. Jika anda melihat ini, kebenaran dari ini, anda akan mengerti akan kesenangan dan memberinya tempat yang wajar.

San Diego State College, 6 April 1970

Page 69: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

67

6. KEKERASAN (VIOLENCE)

Apa yang akan kita diskusikan pagi ini? Kata diskusi tidaklah benar, lebih tepat disebut suatu percakapan (dialogue). Pendapat-pendapat tidak akan membawa kita kemanapun dan kalau hanya menghanyutkan diri kedalam kepintaran intelektuil belaka akan mempunyai arti yang sangat sedikit, karena kebenaran tidak dapat ditemukan melalui tukar menukar pendapat atau ide. Maka jika kita ingin membicarakan bersama setiap problema (persoalan) haruslah berada di tingkat yang bukan intelektuil, emosionil atau sentimentil. Penanya: Saya pikir perang melawan Komunis dipandang dari sudut tertentu dapat dibenarkan. Saya ingin mencari tahu dengan anda apakah saya benar atau salah. Anda harus mengerti, saya hidup sepuluh tahun di bawah Komunis, saya pernah berada di dalam sebuah kamp tawanan Rusia, saya juga pernah berada di dalam sebuah rumah penjara Komunis. Mereka hanya mengenal satu bahasa, yaitu Kekuasaan. Maka pertanyaan saya adalah apakah perang melawan Komunis ini suatu pembelaan diri ataukah bukan? Krishnamurti: Saya percaya bahwa setiap kelompok yang menimbulkan perang selalu berkata bahwa itu adalah perang untuk membela diri. Selalu terdapat perang, baik menyerang maupun membela diri; namun terdapatlah perang yang telah menjadi suatu permainan aneh dan mengerikan selama berabad-abad. Dan kita celakanya, kita yang disebut terpelajar dan berbudaya, kita hanyut dalam cara pembunuhan yang paling buas. Maka dapatkah kita memasuki persoalan tentang apakah kekerasan yang mendalam ini, keganasan (aggression) dalam diri rnanusia ini? — dapatkah kita melihat apakah mungkin untuk bebas dari itu?

Terdapat mereka yang berkata, "Dalam keadaan apapun jangan melakukan kekerasan;" itu berarti melaksanakan kehidupan penuh damai sungguhpun dikelilingi oleh orang-orang yang agresif, keras; itu berarti suatu macam pusar (nucleus) di tengah-tengah orang yang buas, kejam, keras. Akan tetapi apakah batin membebaskan diri sendiri dari timbunan kekerasan, kekerasan berbudaya,

Page 70: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

68

kekerasan pembelaan diri, kekerasan agresi, kekerasan persaingan, kekerasan dalam usaha menjadi ternama, kekerasan dalam usaha mendisiplin diri menurut suatu tauladan, kekerasan dalam usaha menjadi seorang tertentu, dalam usaha untuk menekan dan menindas diri sendiri, kejam terhadap diri sendiri, dalam usaha untuk tidak keras bagaimana batin dapat terbebas dari seluruh bentuk kekerasan macam itu?

Terdapat demikian banyak macamnya kekerasan/keganasan (violence). Apakah kita akan menyelidiki seluruh susunan (struktur) dari kekerasan? Dapatkah kita memandang kepada seluruh rangkaian (spectrum) dari kekerasan, tidak hanya kepada satu bagian saja daripadanya?

Sumber dari kekerasan adalah si "aku", si ego, si diri sendiri, yang mewujudkan dirinya sendiri dalam begitu banyak cara — dalam pemisahan, dalam usaha untuk menjadi atau jadi seorang seperti yang di inginkannya — yang memisahkan dirinya sendiri sebagai si "aku" dan "bukan aku", sebagai yang dibawah sadar dan yang sadar : si "aku" yang mempersamakan diri dengan keluarga atau tidak, dengan masyarakat atau tidak dan selanjutnya. Seperti sebuah batu di jatuhkan ke dalam telaga; ombaknya makin melebar, di tengah-tengahnya adalah si "aku". Selama si "aku" mempertahankan diri dalam bentuk apapun, sangat halus atau kasar, pasti ada kekerasan.

Akan tetapi dengan bertanya, "Apakah sebab pokok dari kekerasan?" dengan mencoba untuk menemukan apakah sebab dari kekerasan, tidaklah berarti mesti terlepas daripadanya.

Saya pikir, jika saya tahu mengapa saya kasar, saya akan mengakhirinya. Lalu saya rnenggunakan waktu berminggu, berbulan, bertahun, mencari sebabnya, atau membaca keterangan-keterangan yang diberikan oleh para ahli, tentang bermacam sebab dari kekerasan atau agresi namun pada akhirnya saya masih tetap saja keras. Maka apakah kita akan menyelidiki persoalan kekerasan ini melalui penemuan tentang sebab dan akibatnya? — ataukah kita akan mengambil seluruhnya dan memandangnya? Kita melihat bahwa sebab menjadi akibat dan akibat menjadi sebab — tidak ada sebab dan tidak ada akibat yang dapat dibedakan secara jelas — itu adalah suatu rantai, suatu sebab menjadi akibat dan akibat menjadi sebab — dan kita menyusuri proses ini tanpa batas. Namun jika kita dapat memandang kepada seluruh persoalan

Page 71: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

69

kekerasan ini kita akan memahaminya sedemikian penuh enersi sehingga kekerasan itu akan berakhir.

Kita telah membangun suatu masyarakat yang keras dan kita, sebagai manusia adalah keras/ganas; keadaan sekeliling, kebudayaan dalam mana kita hidup, adalah hasil dari usaha kita, hasil dari perjuangan kita; dari penderitaan kita, dari kekejaman kita yang dahsyat. Maka pertanyaan yang paling penting adalah Apakah mungkin kita mengakhiri kekerasan hebat dalam diri sendiri ini? Itulah sesungguhnya yang menjadi persoalan. Penanya: Apakah mungkin untuk merubah kekerasan. Krishnamurti: Kekerasan adalah sesuatu bentuk enersi; kekerasan adalah enersi yang dipergunakan dalam suatu cara tertentu yang menjadi keganasan (aggression). Namun pada saat ini kita tidak sedang mencoba untuk merubah kekerasan melainkan untuk mengerti dan memahaminya sedemikian sempurna sehingga kita terbebas darinya; batin telah bebas dari kekerasan — apakah batin telah mengatasinya atau merubahnya, tidaklah begitu penting. Mungkinkah itu? — tidak mungkinkah itu? itu mungkin — semua kata-kata ini! Bagaimana kita pikir tentang kekerasan? Bagaimana kita memandang kepada kekerasan? Harap dengarkan pertanyaan ini : bagaimana kita tahu bahwa kita keras? Bila seseorang diliputi kekerasan, apakah orang sadar bahwa ia keras? Bagaimana kita mengetahui kekerasan? Soal mengetahui adalah sungguh ruwet. Bila saya berkata, "saya kenal (know) anda" apakah itu artinya "saya kenal" ? Saya kenal anda seperti adanya anda ketika saya bertemu dengan anda kemarin, atau sepuluh tahun yang lalu. Namun di antara sepuluh tahun yang lalu dan sekarang anda telah berubah dan saya telah berubah, karena itu berarti saya tidak kenal anda. Saya kenal anda hanya sebagai masa lalu, karena itu saya tidak pernah dapat berkata, "Saya kenal anda" — Haraplah dimengerti hal sederhana ini lebih dulu. Karena itu saya hanya dapat berkata, "Saya telah bersikap keras, namun saya tidak tahu apakah kekerasan itu sekarang." Anda rnengatakan sesuatu kepada saya yang menyakiti hati saya dan saya menjadi marah. Sedetik kemudian, anda berkata, "Saya telah marah". Pada saat kemarahan itu anda tidak mengenalnya, hanya kemudian baru anda mengenalnya. Anda harus menyelidiki susunan (struktur) dari

Page 72: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

70

pengenalan kembali (recognition) : jika ada tidak mengerti itu anda takkan dapat menjumpai kemarahan pada saat itu juga. Saya marah, namun saya insyaf akan hal ini sesaat kemudian. Keinsyafan itu adalah pengenalan kembali bahwa saya telah marah; keinsyafan ini terjadi setelah saya marah kalau tidak begitu saya tidak akan mengenalnya sebagai kemarahan. Lihatlah apa yang terjadi : pengenalan kembali mencampuri kenyataan. Saya selalu menterjemahkan kenyataan saat ini dalam saat yang lalu.

Maka dapatkah kita, tanpa menterjemahkan saat ini dalam istilah saat lalu, memandang kepada tanggapannya (response) secara baru, dengan jiwa yang segar? Anda memaki saya gila dan darah saya naik dan saya berkata "Kamu juga gila". Dan apa yang telah terjadi, di dalam diri saya, secara emosionil, secara batiniah? Saya mempunyai gambaran tentang diri saya sebagai sesuatu yang saya anggap patut, mulia, berharga; dan anda menghina gambaran itu. Adalah gambaran ini yang menjawab, yalah yang lapuk. Maka pertanyaan berikutnya adalah dapatkah tanggapannya itu tidak dari yang lapuk? — bisakah terdapat selingan antara yang "lapuk" dan kenyataan baru? — dapatkah yang lapuk meragu, sehingga membiarkan yang baru berwujud? Saya pikir disitulah terletak seluruh persoalannya. Penanya: Apakah anda berkata bahwa semua kekerasan hanyalah pemisahan antara apa yang bukan dan apa adanya? Krishnamurti: Tidak tuan. Marilah kita mulai lagi. Kita adalah keras. Dalam seluruh keadaan hidupnya, manusia telah bersifat keras dan masih keras. Saya ingin menemukan, sebagai manusia, bagaimana untuk mengatasi kekerasan ini, bagaimana untuk bebas daripadanya. Apa yang harus kita lakukan? Saya melihat apa yang telah dilakukan oleh kekerasan di dalam dunia, betapa kekerasan telah menghancurkan setiap bentuk hubungan, betapa kekerasan telah mendatangkan kesengsaraan hebat dalam diri sendiri, kedukaan — saya melihat semua itu. Dan saya berkata kepada diri sendiri, saya menghendaki suatu kehidupan yang sungguh damai dimana terdapat cintakasih yang berlimpah-limpah — semua kekerasan harus pergi. Sekarang apa yang harus saya lakukan?

Page 73: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

71

Pertama saya harus tidak menyingkir dari kekerasan; hal ini harus kita yakini benar. Saya harus tidak lari dari kenyataan bahwa saya adalah keras — "melarikan diri" dalarn arti kata menyalahkan atau membenarkannya, atau memberinya nama sebagai kekerasan — pemberian nama adalah suatu bentuk dari menyalahkan, suatu bentuk dari membenarkan.

Saya harus menginsyafi bahwa batin harus tidak di selewengkan dari kenyataan akan kekerasan ini, tidak dengan cara mencari sebabnya ataupun menjelaskan tentang sebabnya, tidak dengan memberi nama pada kenyataan bahwa saya keras, tidak pula membenarkannya, menyalahkannya, mencoba untuk membebaskan diri dari kekerasan. Semua ini adalah bentuk-bentuk penyelewengan dari kenyataan akan kekerasan. Batin harus melihat seterang-terangnya bahwa tidaklah mungkin melarikan diri dari kekerasan; juga tidak harus ada latihan kemauan yang berkata, "Aku akan mengalahkannya" --- kemauan adalah intisari dari kekerasan itu sendiri”. Penanya: Pada dasarnya, apakah kita sedang berusaha menemukan apakah kekerasan itu dengan rnenemukan ketertiban di dalamnya? Krishnamurti: Tidak tuan. Bagaimana bisa terdapat ketertiban dalam kekerasan? — kekerasan adalah ketidaktertiban.

Haruslah tidak ada pelarian dari kekerasan dalam bentuk apa pun, tidak ada pembelaan bersifat intelektuil atau penjelasan — lihatlah betapa sukarnya ini; karena batin demikian penuh muslihat, demikian cerdik untuk lari karena dia tidak tahu harus berbuat apa dengan kekerasannya. Batin tidak dapat mengatasi atau merasa tidak mampu — karena itu ia lari. Setiap bentuk pelarian, penyelewengan, setiap bentuk pengelakan, menunjang kekerasan itu sendiri. Jika kita menginsyafi ini, batin dihadapkan dengan kenyataan dari "apa adanya" semata. Penanya: Bagaimana anda dapat mengatakan bahwa itu adalah kekerasan jika anda tidak memberinya nama?

Page 74: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

72

Krishnamurti: Apabila anda memberinya nama berarti anda menghubungkannya melalui nama itu dengan masa lalu, karena itu anda memandangnya dengan mata yang sudah di sentuh masa lalu, karena itu anda tidak memandangnya secara baru, itulah soalnya. Apakah anda menangkap intinya?

Anda memandang kepada kekerasan, membenarkan, berkata bahwa kekerasan adalah perlu demi untuk hidup di dalam rnasyarakat yang ganas ini, anda berkata bahwa kekerasan adalah sebagian dari alam — "Lihat, alam membunuh" — anda dibeban pengaruhi untuk memandang dengan batin menyalahkan, membenarkan atau melawan. Anda hanya dapat memandang kepada kekerasan dengan cara yang segar, baru, apabila anda menjadi sadar bahwa anda mempersamakan apa yang anda lihat dengan gambaran pikiran dari apa yang anda telah kenal dan bahwa karena itu anda tidak melihatnya secara baru. Maka timbullah pertanyaan: bagaimanakah bayangan pikiran ini terbentuk, apakah alatnya (mechanism) yang membentuk gambaran ini? Isteri saya berkata kepada saya, "Engkau seorang gila". Saya tidak menyukai ini dan makian itu meninggalkan suatu bekas dalam batin saya. Bekas-bekas ini adalah bayangan pikiran dari ingatan. Sekarang apabila dia berkata kepada saya, "Engkau seorang gila," jika pada saat itu juga saya waspada, memberi perhatian, maka tidaklah terdapat bekas sama sekali --- dia boleh jadi berkata benar.

Maka tidak adanya perhatian melahirkan gambaran pikiran; perhatian membebaskan batin dari gambaran pikiran. Ini sangat sederhana. Dengan cara yang sama, jika pada waktu saya marah saya mencurahkan seluruh perhatian, maka tidaklah terdapat kelengahan itu yang membiarkan masa lalu masuk dan mencampuri pengamatan sesungguhnya dari kemarahan pada saat itu juga. Penanya: Bukankah itu merupakan suatu tindakan dari kemauan? Krishnamurti: Kita telah berkata : "Kemauan dalam intinya adalah kekerasan." Marilah kita periksa apa adanya kemauan : "Aku ingin melakukan itu" — "Aku tidak mau mempunyai itu" —"aku akan melakukan itu" — aku menolak, aku menuntut, aku menginginkan, adalah bentuk-bentuk dari perlawanan. Apabila anda berkata, "saya

Page 75: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

73

mau itu", ini adalah suatu bentuk perlawanan dan perlawanan adalah kekerasan. Penanya: Saya mengerti maksud anda ketika anda berkata bahwa kita telah menghindari persoalannya dengan cara mencari suatu jawaban; hal itu menjauhkan dari "apa adanya". Krishnamurti: Maka saya ingin tahu bagaimana harus memandang kepada "apa adanya". Sekarang, kita sedang mencoba untuk mencari tahu apakah mungkin untuk mengatasi kekerasan. Kita berkata : "Jangan lari dari kekerasan; jangan menjauhi kenyataan pokok dari kekerasan". Pertanyaan telah diajukan "Bagaimana anda tahu bahwa itu adalah kekerasan?" — apakah anda mengetahuinya hanya karena anda telah mengenalnya kembali sebagai kekerasan yang lalu? Namun bila anda memandangnya tanpa memberi nama, tanpa membenarkan atau menyalahkan (yang kesemuanya adalah beban pengaruh masa lalu) maka anda memandangnya secara baru — bukan? Kalau sudah demikian, adakah itu kekerasan? Ini adalah satu di antara hal-hal yang paling sukar untuk dilakukan, karena seluruh kehidupan kita telah dibeban pengaruhi oleh masa lalu. Tahukah anda apa artinya hidup di saat ini? Penanya: Anda berkata, "Bebaslah dari kekerasan" — hal itu mengandung arti yang jauh lebih luas; sampai bagaimanakah luasnya kebebasan? Krishnamurti: Memasuki kebebasan; apa artinya itu? Terdapat semua kemarahan, kekecewaan dan perlawanan yang mendalam; batin juga harus bebas dari semua itu bukan? Saya bertanya dapatkah batin bebas dari kekerasan aktif disaat ini, bebas dari timbunan bawah-sadar dari kebencian, kemarahan, dendam, yang berada di situ, jauh di sebelah dalam? Bagaimana ini harus dilakukan? Penanya: Jika kita bebas dari kekerasan dalam diri sendiri ini, kemudian kita melihat kekerasan di luar dari diri sendiri, apakah kita tidak merasa tertekan? Apa yang harus kita lakukan?

Page 76: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

74

Krishnamurti: Apa yang harus kita lakukan adalah mengajar orang lain. Mengajar orang lain adalah pekerjaan termulia didunia — bukan untuk uang, bukan untuk simpanan bank anda yang besar, melainkan hanya mengajar, memberitahu kepada orang lain. Penanya: Apakah cara yang paling mudah untuk ……. Krishnamurti: Apakah cara yang paling mudah? . . . . (suara ketawa) . . Sebuah sirkus! Tuan, anda mengajar orang lain dan dengan mengajar berarti anda sendiripun belajar. Soalnya bukan lebih dulu anda telah belajar, menimbun, lalu anda memberitahu. Anda sendiri adalah keras; mengerti diri anda sendiri berarti membantu orang lain untuk mengerti dirinya sendiri, karena itu mengajar adalah belajar juga. Anda tidak melihat keindahan dari semua ini.

Marilah kita lanjutkan. Apakah anda tidak mengetahui dari hati anda apakah cintakasih itu? Bukankah telah menjadi jeritan manusia, selama ribuan tahun, untuk mencari tahu bagaimana dapat hidup penuh damai, bagaimana dapat memiliki cintakasih dan belas kasihan yang berlimpah-limpah? Itu hanya dapat terujud apabila terdapat kesadaran sesungguhnya dari "tanpa aku", anda tentu mengerti. Dan kita berkata : Pandanglah, untuk mencari tahu — baik itu dari kesepian, atau kemarahan, atau dendam — pandanglah, tanpa pelarian apapun. Pelarian adalah pemberian nama pada hal-hal itu, maka jangan memberi nama, pandanglah saja. Kemudian lihatlah tanpa memberi nama — apakah dendam itu ada. Penanya: Apakah anda menasihatkan untuk menyingkirkan seluruh kekerasan, ataukah ada suatu kekerasan yang sehat dalam kehidupan kita? Saya tidak maksudkan kekerasan jasmaniah, melainkan menyingkirkan kekecewaan. Apakah ini menolong, mencoba untuk menghindarkan kekecewaan? Krishnamurti: Tidak nyonya. Jawabannya berada didalam pertanyaan : Mengapa kita kecewa? Pernahkah anda bertanya kepada diri sendiri mengapa anda kecewa? Dan untuk menjawab pertanyaan itu pernahkah anda bertanya; Apakah artinya memenuhi angan-angan (fulfilment)? — mengapa anda ingin untuk

Page 77: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

75

memenuhi angan-angan? Adakah itu yang disebut memenuhi angan-angan? Apakah yang memenuhi itu? — apakah itu si "aku", si "aku" sebagai yang keras, si "aku" yang memisah-misah, si "aku" yang berkata, "Aku lebih hebat daripada engkau" yang mengejar ambisi, ketenaran, kemasyhuran? Karena ingin mencapai sesuatu, ia menjadi kecewa apabila tidak dapat mencapainya, karena itu menjadi duka nestapa.

Apakah anda melihat bahwa terdapat sesuatu sebagai si "aku" yang ingin memperluas diri sendiri, yang apabila tidak dapat memperluas diri, merasa kecewa dan karena itu lalu menjadi duka nestapa? duka nestapa ini, keinginan untuk memperluas diri ini, adalah kekerasan. Sekarang setelah anda melihat kebenaran tentang itu, tidak ada Iagi kehendak untuk dipenuhi keinginannya sama sekali, karena itu tidak ada lagi kekecewaan. Penanya: Tumbuh-tumbuhan dan hewan keduanya adalah benda-benda hidup, mereka keduanya berusaha untuk bertahan hidup (survive). Apakah anda menarik garis perbedaan antara membunuh hewan untuk di makan dan membunuh turnbuh-tumbuhan untuk di makan? Jika benar demikian mengapa? Krishnamurti: Kita harus bertahan hidup, maka kita membunuh benda paling kurang peka yang tersedia. Saya tidak pernah makan daging selama hidup saya. Dan saya percaya beberapa orang sarjana lambat laun tiba pada pendapat yang sama pula; kalau mereka berpendapat demikian, barulah anda semua akan menerimanya Penanya: Agaknya menurut saya, bahwa setiap orang di sini telah terbiasa dengan cara berfikir filsuf Aristoteles dan anda menggunakan taktik non-Aristoteles dan jurang pemisahnya demikian lebar dan saya terperanjat. Bagaimana kita dapat saling berkomunikasi secara sangat dekat? Krishnamurti: Itulah kesukarannya tuan. Anda telah terbiasa dengan suatu rumus atau Bahasa tertentu, dengan suatu arti tertentu pula dan si pembicara tidak mempunyai pandangan tertentu tersebut. Maka terdapatlah kesukaran dalam komunikasi. Kita telah memasuki persoalan itu : kita telah berkata, kata-kata

Page 78: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

76

bukanlah sang benda, gambarannya bukanlah yang digambarkan, keterangannya bukanlah yang diterangkan. Anda selalu melekat kepada keterangannya, berpegang kepada kata-kata; itulah sebabnya mengapa terdapat kesukaran.

Nah, kita melihat bahwa kekerasan ada didalam dunia — sebagian dari rasa takut, sebagian dari kesenangan. Terdapat gairah hebat untuk memperoleh kenikmatan/keasyikan (excitement); kita menginginkan itu dan kita memberi semangat kepada masyarakat untuk memberikan itu kepada kita. Dan kemudian kita menyalahkan masyarakat; padahal kitalah yang bertanggung jawab. Dan kita bertanya kepada diri sendiri apakah enersi yang dahsyat dari kekerasan ini dapat dipergunakan secara berbeda. Untuk menjadi keras dibutuhkan enersi : dapatkah enersi ini dipindahkan atau dijuruskan kepada arah lain? Nah didalam pengertian dan penglihatan akan kebenaran tentang itu, enersi tersebut menjadi sama sekali berbeda. Penanya: Apakah anda mengatakan kalau begitu bahwa tanpa kekerasan adalah mutlak — bahwa kekerasan adalah suatu penyimpangan dari apa yang dapat terjadi? Krishnamurti: Ya, kalau anda ingin menyatakan secara demikian. Kita berkata bahwa kekerasan adalah suatu bentuk dari enersi pula dan cintakasih adalah suatu bentuk dari enersi pula — cintakasih tanpa cemburu, tanpa kekhawatiran, tanpa rasa takut, tanpa dendam, tanpa semua kesengsaraan yang datang bersama apa yang disebut cintakasih itu. Nah, kekerasan adalah enersi dan cintakasih yang dikelilingi pagar cemburu, adalah lain bentuk enersi juga.

Untuk mengatasi keduanya, bebas dari keduanya, termasuk enersi yang sama, bergerak kearah atau dimensi yang lain sama sekali. Penanya: Cinta dengan cemburu sesungguhnya adalah kekerasan? Krishnamurti: Tentu saja begitu.

Page 79: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

77

Penanya: Jadi anda memiliki dua enersi, anda memiliki kekerasan dan cinta kasih. Krishnamurti: Itu adalah enersi yang sama, tuan. Penanya: Bilakah kita akan memperoleh pengalaman batin ? Krishnamurti: Apakah sangkut pautnya itu dengan kekerasan? Bilakah anda akan memperoleh pengalaman batin ? Selamanya tidak! Tahukah anda apa artinya memperoleh pengalaman batin ? Untuk memperoleh pengalaman yang hanya dapat tampak oleh indera ke enam (extra sensory perceptive), anda harus luar biasa matang, luar biasa peka dan karenanya harus luar biasa cerdas; dan jika anda luar biasa cerdasnya, anda tidak lagi menginginkan pengalaman batin (suara tertawa).

Harap anda mencurahkan hati anda kepada persoalan ini : manusia saling menghancurkan melalui kekerasan, si suami menghancurkan si isteri dan si isteri menghancurkan si suami.. Sungguh pun mereka tidur bersama, jalan bersama, masing-masing hidup dalam pengasingan bersama problemanya sendiri-sendiri, bersama kekhawatirannya masing-masing; dan pengasingan ini adalah kekerasan. Sekarang apabila anda melihat semua ini demikian jelasnya di depan anda — melihatnya, tidak hanya memikirkannya — bila anda melihat bahayanya, anda bertindak bukan? Bilamana anda melihat seekor binatang yang berbahaya, anda bertindak; disitu tidak ada keraguan, di situ tidak ada perbantahan antara anda dan binatang itu — anda hanya bertindak, anda lari atau melakukan sesuatu. Di sini kita berbantahan karena anda tidak melihat bahaya hebat dari kekerasan.

Jika anda sungguh-sungguh, dengan hati anda, melihat sifat dari kekerasan, melihat bahayanya, anda terbebas daripadanya. Sekarang bagaimana seseorang dapat menunjukkan bahayanya, jika anda tidak ingin melihatnya? --- baik bahaya Aristoteles maupun non-Aristoteles tidak akan dapat menolong anda. Penanya: Bagaimana kita harus menghadapi kekerasan orang lain?

Page 80: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

78

Krishnamurti: Hal itu sungguh merupakan suatu problem yang berbeda, bukan? Tetanggaku keras; bagaimana saya akan menghadapinya? Memberikan pipi yang sebelah lagi? Dia kegirangan. Apa yang akan saya lakukan? Apakah anda akan mengajukan pertanyaan itu jika anda benar-benar bebas dari kekerasan (non-violent), jika tidak ada kekerasan dalam diri anda? Dengarkanlah pertanyaan ini. Jika di dalam hati anda, di dalam jiwa anda, tidak ada kekerasan sama sekali, tidak ada kebencian, tidak ada dendam, tidak ada rasa hendak memenuhi angan-angan, tidak ada keinginan untuk bebas, tidak ada kekerasan sama sekali, apakah anda akan bertanya tentang bagaimana anda harus menghadapi tetangga yang keras? Ataukah anda akan tahu pada saat itu juga apa yang harus anda lakukan dengan tetangga anda itu? Orang-orang lain boleh jadi mengatakan apa yang anda lakukan itu adalah kekerasan, namun anda boleh jadi tidak keras; pada saat tetangga anda bertindak keras anda akan tahu bagaimana untuk menanggulangi keadaan itu.

Namun orang ketiga yang menyaksikannya, boleh berkata, "Anda juga keras". Namun anda tahu bahwa anda tidak keras. Maka apa yang penting adalah untuk menjadi sama sekali tanpa kekerasan bagi anda sendiri --- dan tidaklah menjadi soal apa yang dikatakan orang lain tentang diri anda. Penanya: Bukankah kepercayaan akan persatuan segala benda sama manusiawinya dengan kepercayaan akan pemisahan segala benda? Krishnamurti: Mengapa anda ingin mempercayai sesuatu? Mengapa anda ingin percaya dalam persatuan seluruh umat manusia? — kita tidak bersatu, ini suatu kenyataan; mengapa anda ingin percaya pada sesuatu yang tidak nyata? Terdapatlah seluruh persoalan kepercayaan ini; pikir saja, anda memiliki kepercayaan anda dan orang lain memiliki kepercayaan sendiri; dan kita berkelahi dan saling bunuh untuk suatu kepercayaan.

Mengapa anda mempunyai suatu kepercayaan? Apakah anda mempunyai kepercayaan karena anda takut? Tidak? Apakah anda percaya bahwa matahari terbit? — matahari ada di sana untuk di lihat, anda tidak perlu mempercayainya. Kepercayaan adalah suatu bentuk pemisahan dan karena itu merupakan suatu bentuk

Page 81: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

79

kekerasan. Untuk bebas dari kekerasan berarti bebas dari segala sesuatu yang orang telah menaruhnya kepada orang lain, kepercayaan, dogma, upacara agama, negeriku, negerimu, Tuhanku dan Tuhanmu, pendapatku, pendapatmu, cita-citaku. Semua itu mendorong pemisahan antara manusia dan karenanya menimbulkan kekerasan.

Dan sungguhpun agama-agama yang diorganisir telah mengkhotbahkan persatuan antara manusia, setiap agama berbendapat bahwa dia jauh lebih baik dari pada yang lain.

Penanya: Saya menafsirkan apa yang anda katakan tentang persatuan berarti bahwa mereka yang mengkhotbahkan persatuan sesungguhnya menambah pemisahan. Krishnamurti: Benar sekali, tuan. Penanya: Apakah tujuan hidup hanya agar dapat mengatasi keadaan hidup (eksistensi)? Krishnamurti: Anda berkata, "Apakah ini tujuan hidup?" —akan tetapi mengapa anda menginginkan suatu tujuan untuk kehidupan? — hiduplah. Tujuan hidup adalah hidup itu sendiri; mengapa anda menginginkan suatu tujuan? Lihatlah setiap orang mempunyai tujuannya sendiri, orang beragama dengan tujuannya, sarjana dengan tujuannya, kepala keluarga dengan tujuannya dan selanjutnya, semua itu memecah belah. Kehidupan seseorang yang mempunyai suatu tujuan melahirkan kekerasan. Ini demikian jelas dan gamblang.

San Diego State College 1 April 1970

Page 82: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

80

7. MEDITASI

Apakah meditasi itu? Sebelum kita memasuki persoalan yang sungguh cukup ruwet sekali dan banyak lika-likunya ini, seyogianya kita mengerti dulu dengan jelas apakah yang kita kejar. Kita selalu mencari sesuatu, terutama mereka yang cenderung kepada agama; bahkan bagi kaum sarjana, mencari merupakan suatu hal yang penting — mencari. Faktor mencari ini haruslah dimengerti secara sangat jelas dan pasti sebelum kita memasuki persoalan apakah meditasi itu dan mengapa pula kita harus bermeditasi, apakah manfaatnya dan kemana anda akan dibawanya.

Kata "mencari" — mengejar, menyelidiki — berarti bahwa kita telah mengenal, sedikit banyak, apa yang kita cari itu, bukan? Bila kita berkata bahwa kita mencari kebenaran, atau kita mencari Tuhan — jika kita cenderung beragama — atau kita mencari suatu kehidupan yang sempurna dan selanjutnya, kita tentu telah mempunyai gambaran pikiran atau gagasan di dalarn batin kita. Untuk dapat menemukan sesuatu setelah kita mencarinya, kita tentu telah mengenal bagaimana bentuknya, warnanya, sarinya dan sebagainya dari sesuatu yang kita cari tadi. Bukankah diartikan dalam kata “mencari" itu, bahwa kita telah kehilangan sesuatu dan kita akan menemukannya kembali dan bahwa apabila kita menemukan kita akan dapat mengenalnya kembali — yang berarti bahwa kita telah mengenalnya, bahwa apa yang harus kita lakukan hanyalah mengejar dan mencarinya?

Di dalam meditasi hal yang pertama-tama kita sadari adalah bahwa tidaklah ada gunanya untuk mencari; karena apa yang anda cari sudah ditentukan lebih dulu oleh apa yang anda inginkan; jika anda tidak bahagia, kesepian, putus asa, anda akan mencari pengharapan, persahabatan, sesuatu untuk menghibur anda dan anda akan menemukan itu, tak salah lagi.

Dalam meditasi, kita harus meletakkan fondasinya, fondasi ketertiban, yaitu kebajikan (righteousness) — bukan kehormatan, moral masyarakat yang bukanlah moral sama sekali, melainkan ketertiban yang datang dari pengertian tentang ketidak-tertiban suatu hal yang sungguh berbeda. Ketidak-tertiban pasti ada selama terdapat pertentangan, baik lahir maupun batin.

Page 83: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

81

Ketertiban, yang datang dari pengertian tentang ketidak-tertiban, bukanlah menurut suatu pola, bukan tunduk kepada suatu otoritas, bukan pula menurut pengalaman istimewa anda sendiri. Jelas bahwa ketertiban ini harus datang tanpa daya upaya, karena daya upaya adalah penyelewengan — ketertiban harus datang tanpa suatu bentuk pengendalian.

Kita bicara tentang sesuatu yang sangat sukar dengan mengatakan bahwa kita harus mendatangkan ketertiban tanpa pengendalian. Kita harus mengerti tentang ketidak-tertiban, bagaimana terjadinya; ketidak-tertiban adalah pertentangan yang berada didalam diri kita sendiri. Dalam mengamatinya ketidak-tertiban telah dimengerti; bukan berarti menaklukkannya, mencekiknya, menekannya. Untuk mengamati tanpa suatu penyelewengan, tanpa suatu dorongan hati yang memaksa atau memimpin, adalah suatu pekerjaan yang amat sukar.

Pengendalian berarti penekanan, penolakan atau penyingkiran; itu berarti suatu pemisahan antara si pengendali dan hal yang di kendalikannya; itu berarti pertentangan. Apabila kita mengerti ini, pengendalian dan pemilihan menjadi berhenti sama sekali. Semua ini boleh jadi tampaknya agak sukar dan agak bertentangan dengan segala sesuatu yang pernah anda pikirkan. Anda boleh jadi barkata: bagaimana bisa terdapat ketertiban tanpa pengendalian, tanpa tindakan dari kemauan? Namun, seperti telah kita katakan, pengendalian berarti pemecah-belahan, di antara yang mengandalikan dan hal yang harus dikendalikan; di dalam pemecahbelahan ini terdapat pertentangan, terdapat penyelewengan. Apabila anda sungguh-sungguh mengerti ini, maka terjadilah pengakhiran dari pemisahan antara yang mengendalikan dan yang dikendalikan dan karena itu terdapatlah pemahaman (comprehension), terdapat pengertian. Bila terdapat pengertian tentang apa yang ada sesungguhnya, maka tidak dibutuhkan pengendalian.

Terdapatlah dua hal penting yang harus dimengerti dengan sempurna jika kita ingin memasuki persoalan tentang apakah meditasi itu : pertama, tidak ada gunanya mencari; kedua, haruslah ada ketertiban yang datang dari pengertian tentang ketidak-tertiban yang muncul dari pengendalian, dengan segala seluk beluknya tentang dwiunsur (duality) dan kontradiksi yang timbul antara si pengamat dan yang di amati.

Page 84: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

82

Ketertiban timbul apabila orang yang sedang marah dan mencoba untuk menghindarkan kemarahan itu melihat bahwa dialah kemarahan itu sendiri. Tanpa pengertian ini anda sungguh tidak mungkin tahu apakah meditasi itu. Jangan menipu diri sendiri dengan segala kitab-kitab yang ditulis tentang meditasi, atau dengan semua orang-orang yang memberitahu anda bagaimana harus bermeditasi, atau dengan kelompok yang dibentuk dengan maksud bermeditasi, Karena jika tidak terdapat ketertiban yang juga berarti kebajikan, batin tentu hidup dalam daya upaya (effort) dari kontradiksi. Bagaimana suatu batin seperti itu dapat sadar (aware) tentang seluruh seluk beluk meditasi?

Dengan seluruh jiwa raga kita, kita harus bertemu dengan keajaiban yang disebut cintakasih ---dan karenanya bebas dari rasa takut. Kita maksudkan cintakasih yang tidak disentuh oleh kesenangan, oleh nafsu keinginan, oleh cemburu — cintakasih yang tidak mengenal persaingan, yang tidak memecah belah sebagai cintaku dan cintamu. Barulah jiwa — termasuk pikiran dan perasaan — berada dalam keselarasan yang sempurna; dan seharusnya beginilah, kalau tidak, meditasi menjadi penyihiran diri sendiri.

Anda harus bekerja sangat keras untuk menyelidiki keaktifan batin anda sendiri, bagaimana batin anda bekerja dengan keaktifannya yang berpusat pada diri sendiri, si "aku" dan "bukan aku" anda harus cukup mengenal diri anda sendiri dan mengenal semua muslihat dari pikiran yang mempermainkan diri sendiri, angan-angan dan khayal, bayangan angan-angan dan pengkhayalan segala macam ide-ide romantis yang anda miliki. Batin yang dapat dikuasai sentimen tak dapat mengenal cintakasih; sentimen melahirkan keganasan, kekejaman dan kekerasan, bukan cintakasih.

Untuk mewujudkan ini secara mendalam didalam diri anda sendiri adalah cukup sukar; hal itu membutuhkan suatu disiplin yang hebat, untuk belajar dengan mengamati apa yang sedang terjadi di dalam diri anda sendiri. Pengamatan itu tidaklah mungkin jika terdapat bentuk apapun dari prasangka, kesimpulan atau rumus, jika anda mengamati sesuai dengan kesemuanya itu. Jika anda mengamati sesuai dengan apa yang dikatakan seorang ahli jiwa kepada anda, sesungguhnya anda tidak mengamati diri sendiri, karena itu tidak ada pengenalan diri sendiri.

Page 85: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

83

Anda memerlukan batin yang dapat berdiri sendiri sepenuhnya — tidak dibebani oleh propaganda atau pengalaman-pengalaman dari orang lain. Penerangan batin (enlightenment) tidak datang meIalui seorang pemimpin atau melalui seorang guru; penerangan batin datang melalui pengertian dari apa yang ada dalam diri anda sendiri — tidak lari dari diri anda sendiri. Batin harus mengerti sungguh-sungguh apa yang sedang terjadi di dalam lapangan batiniah sendiri; ia harus waspada (aware) tentang apa yang sedang terjadi tanpa suatu penyelewengan, tanpa suatu pilihan, tanpa suatu kebencian, dendam, penjelasan atau pernbelaan — ia harus hanya waspada saja.

Dasar ini harus diletakkan dengan bahagia, tidak dengan

paksaan melainkan dengan sukarela, dengan sukarela tanpa suatu pengharapan untuk mencapai apapun. Jika anda memiliki pengharapan berarti anda bergerak dari keputus-asaan; kita harus mengerti tentang keputus-asaan, bukan mencari-cari pengharapan. Dalam pengertian tentang "apa adanya" tidaklah terdapat baik keputus-asaan, maupun pengharapan.

Apakah semuanya itu menuntut terlampau banyak dari batin manusia? Kecuali kalau kita bertanya apa yang tampaknya tidak mungkin, kita akan terperosok kedalam perangkap, pembatasan, tentang apa yang dikiranya adalah mungkin. Untuk terjatuh kedalam perangkap ini adalah amat mudah. Kita harus menuntut sebanyak mungkin dari pikiran dan hati, kalau tidak kita akan tinggal dalam hal-hal yang mungkin, yang enak serta menyenangkan.

Apakah kita masih bersama-sama? Secara lisan, mungkin demikian; namun kata-kata bukanlah si benda; apa yang telah kita lakukan adalah untuk menggambarkan dan penggambaran bukanlah yang digambarkan. Jika anda melakukan perjalanan bersama si pembicara, anda melakukan perjalanan secara sungguh-sungguh, tidak hanya teoretis, tidak sebagai suatu gagasan melainkan sebagai sesuatu yang sedang anda amati dengan nyata — bukan sesuatu yang sedang anda alami; terdapat perbedaan antara pengamatan dan pengalaman.

Page 86: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

84

Terdapat perbedaan besar antara pengamatan dan pengalaman. Di dalam pengamatan tidak terdapat si pengamat sama sekali, yang ada hanyalah pengamatan; tidak ada sesuatu yang mengamati dan terpisah lepas dari hal yang di amati Pengamatan sama sekali berbeda dengan penyelidikan dalam mana terlibat analisa. Di dalam analisa terdapat selalu si "penganalisa" dan hal yang dianalisa. Di dalam penyelidikan selalu terdapat sesuatu yang menyelidiki.

Di dalam pengamatan kita belajar selalu, bukan menimbun selalu. Saya harap anda dapat melihat perbedaannya. Belajar seperti itu berbeda dengan belajar untuk menimbun sehingga dari penimbunan itu kita berpikir dan bertindak. Suatu penyelidikan boleh jadi logis, sehat dan rasionil, namun untuk mengamati tanpa si "pengamat" adalah sama sekali berbeda.

Kemudian terdapat persoalan tentang pengalaman. Mengapa kita menginginkan pengalaman? Pernahkah anda memikirkan hal itu? Kita mendapatkan pengalaman setiap saat, yang kita kenal atau yang tidak kita pedulikan. Dan kita menginginkan pengalaman yang lebih mendalam, lebih luas — yang gaib, mendalam, bersifat rohani, illahi, spiritual — mengapa?

Bukankah dikarenakan kehidupan kita begitu palsu, begitu sengsara, begitu kecil dan tidak berarti? Kita ingin melupakan semua itu dan ingin pindah ke dalam dimensi yang lain sama sekali. Bagaimana mungkin suatu batin yang picik, cemas, ketakutan, dilanda problem demi problem, dapat mengalami sesuatu kecuali bayangan (projection) dan keaktifannya sendiri? Tuntutan untuk pengalaman batin yang lebih besar ini adalah pelarian dari apa yang sesungguhnya ada; namun hanyalah melalui apa yang sesungguhnya ada maka hal paling ajaib dalam hidup dapat muncul. Dalam pengalaman tersangkut proses dari pengenalan kembali. Bila anda mengenal kembali sesuatu, itu berarti bahwa anda telah kenal sebelumnya. Pengalaman, pada umumnya datang dari masa lalu, tidak ada yang baru di dalamnya. Maka terdapatlah suatu perbedaan antara pengamatan dan keinginan kuat untuk memperoleh pengalaman.

Jika semua ini, yang demikian luar biasa halusnya, yang membutuhkan perhatian batiniah yang besar, sudah jelas, barulah kita dapat menyelidiki persoalan yang pada mulanya kita ajukan, yaitu : apakah meditasi itu? Telah begitu banyak dibicarakan

Page 87: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

85

tentang meditasi; begitu banyak kitab tentang itu telah ditulis orang; terdapat yogi-yogi besar (saya tidak tahu apakah mereka itu besar) yang datang dan yang mengajar anda bagaimana caranya untuk bermeditasi. Seluruh Asia bicara tentang meditasi; itu adalah satu di antara kebiasaan-kebiasaan mereka, seperti kebiasaan percaya kepada Tuhan atau kepada sesuatu yang lain. Mereka duduk selama sepuluh menit sehari di dalam sebuah kamar sunyi dan "bermeditasi" berkonsentrasi, menujukan pikiran mereka pada suatu gambaran pikiran, suatu bayangan yang mereka bentuk sendiri, atau dibentuk oleh orang lain yang menawarkan gambaran pikiran itu melalui propaganda. Selama sepuluh menit itu mereka rnencoba untuk mengendalikan pikiran; pikiran ingin pergi kesana kemari dan mereka berperang melawan itu ---permainan yang mereka mainkan tak henti-hentinya; dan itulah apa yang mereka namakan meditasi.

Jika kita tidak tahu apapun tentang, meditasi, kita harus menyelidiki apakah itu sesungguhnya — bukan menurut orang lain siapapun — dan hal itu bisa membawa kita kepada kesia-siaan atau bisa juga membawa kita kepada segala-galanya. Kita harus menyelidiki, mengajukan pertanyaan, tanpa suatu pamrih.

Untuk mengamati pikiran — pikiran yang mengoceh ini, pikiran yang merencanakan ide-ide, yang hidup dalam kontradiksi, dalam konflik dan pembandingan selalu — tentu saja saya harus tenang sekali. Jika saya ingin mendengarkan kepada apa yang sedang anda katakan saya harus memberi perhatian, saya tidak boleh mengoceh, saya tidak boleh memikirkan hal lain lagi, saya harus tidak membandingkan apa yang anda katakan dengan apa yang telah saya ketahui, saya harus mendengarkan anda dengan selengkapnya; batin haruslah penuh perhatian, haruslah diam, tenang.

Adalah suatu keharusan untuk melihat dengan jelas seluruh struktur dari kekerasan; memandang kepada kekerasan, pikiran menjadi diam dengan sempurna — anda tidak harus "memupuk" pikiran yang tenang. Memupuk pikiran tenang menunjukan adanya seseorang yang memupuk, di dalam lapangan waktu, sesuatu yang di harapkan untuk dapat tercapai. Lihatlah kesukarannya. Mereka yang mengajar meditasi berkata, "Kendalikan pikiranmu, pikiranmu sama sekali tenang." Anda mencoba untuk mengendalikannya dan selamanya anda berperang dengan pikiran; anda membuang waktu

Page 88: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

86

empat puluh tahun untuk mengendalikannya. Batin yang mengamati tidaklah mengendalikan dan tidak berperang selamanya.

Tindakan melihat atau mendengar itu sendiri adalah perhatian; hal ini tidak harus anda praktekkan sama sekali; jika mempraktekkannya, segera anda menjadi tiada perhatian (lengah). Anda sedang memperhatikan dan pikiran anda mengembara; biarkan saja ia mengembara akan tetapi ketahuilah bahwa ia adalah kelengahan; kesadaran akan pikiran yang lengah itu adalah perhatian. Jangan memerangi kelengahan dengan mencoba berkata, "Aku harus memperhatikan" ini adalah kekanak-kanakan. Ketahuilah bahwa anda lengah; sadarilah, tanpa pilihan, bahwa anda lengah — apa salahnya? — dan pada saat itu, di dalam kelengahan itu, jika terdapat tindakan, waspadalah akan tindakan itu. Apakah anda mengerti ini? Ini demikian sederhana. Jika anda melakukan itu, maka batin akan menjadi jernih, jernih seperti air.

Ketenangan batin adalah keindahan itu sendiri. Mendengarkan seekor burung, suara seorang manusia, mendengarkan seorang politikus, pendeta, mendengarkan semua kebisingan propaganda yang sedang berlangsung, mendengarkan dengan ketenangan yang sempurna, berarti mendengar jauh lebih banyak; melihat jauh lebih banyak. Ketenangan seperti itu tidak mungkin jika tubuh anda tidak diam sama sekali pula. Anggauta badan, dengan semua kepekaan syarafnya — kegugupannya, pergerakan tiada hentinya dari jari-jari tangan, dari mata — dengan semua kegelisahannya yang umum, haruslah diam seluruhnya. Pernahkah anda mencoba untuk duduk dengan diam sama sekali tanpa suatu gerakanpun dari tubuh, termasuk mata? Lakukanlah itu selama dua menit. Di dalam dua menit ini seluruhnya terbuka bagi anda — jika anda tahu bagaimana untuk memandang.

Tubuh yang diam membuat aliran darah ke kepala menjadi lebih banyak. Namun jika anda duduk membungkuk bermalas-malasan, akan lebih sukarlah bagi darah untuk mengalir ke kepala —anda harus tahu akan semua ini. Akan tetapi, sebaliknya anda dapat melakukan apapun dan pada saat itu pula bermeditasi, ketika anda berada di dalam otobis, atau ketika anda sedang mengemudi — ini adalah hal yang paling luar biasa, bahwa anda dapat bermeditasi selagi anda mengemudi — berhati-hatilah, saya bersungguh-sungguh dalam hal ini. Tubuh memiliki kecerdasannya sendiri, yang

Page 89: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

87

dihancurkan oleh pikiran. Pikiran mencari kesenangan dan secara ini pikiran menuntun kepada kepuasan, kerakusan, hanyut dalam kesenangan sex; pikiran memaksa tubuh untuk melakukan hal-hal tertentu jika tubuh malas, pikiran memaksanya agar tidak malas, atau pikiran mengusulkan makan sebutir pil agar tidak tidur. Secara demikian kecerdasan pembawaan dari anggauta badan dirusak dari tubuh menjadi tidak peka. Kita memerlukan kepekaan yang halus, karena itu kita harus menjaga apa yang kita makan — jika kita makan terlalu banyak, kita tahu apa yang terjadi. Apabila terdapat kepekaan yang tinggi, terdapat pula kecerdasan dan karena itu terdapat pula cintakasih lalu cintakasih adalah kegembiraan dan tanpa unsur waktu.

Kebanyakan dari kita pernah mendapat sakit badaniah, dalam satu dan lain betuk. Rasa sakit itu umumnya mengganggu batin selama berhari-hari, bahkan bertahun, memikirkan tentang itu — "Ku harap aku tidak menderita penyakit itu;" "Apakah aku akan dapat terlepas darinya?" Apabila tubuh menderita nyeri, awasilah itu, amatilah, jangan biarkan pikiran mencampurinya.

Batin, termasuk pikiran dan hati, haruslah berada dalam keselarasan (harmony) sempurna. Nah apakah artinya semua ini, kehidupan macam ini, keselarasan macam ini, apakah kebaikannya di dunia, di mana terdapat begitu banyak penderitaan? Jika ada satu/dua orang memiliki kehidupan penuh sukacita seperti ini, apakah gunanya? Apakah artinya mengajukan pertanyaan ini? — tidak ada artinya apapun. Jika hal yang luar biasa itu terjadi didalam kehidupan anda, maka itu adalah segala-galanya, maka anda menjadi si guru, si murid, si tetangga, keindahan awan — anda adalah semua itu dan itulah cintakasih.

Kemudian datanglah lain faktor dalam meditasi. Pikiran diwaktu tidak tidur, pikiran yang bekerja selama sehari sepanjang garis yang telah di latihnya, pikiran sadar dengan seluruh keaktifan sehari-hari, sewaktu tidur pikiran melanjutkan keaktifan-keaktifan itu di dalam mimpi. Di dalam mimpi terjadilah tindakan dari satu atau lain macam, suatu kejadian, sehingga tidur anda adalah kelanjutan dari waktu jaga. Dan terdapat banyak ketakhayulan aneh-aneh mengenai mimpi — bahwa mimpi membutuhkan penafsiran artinya, maka muncullah ahli-ahli tafsir mimpi — yang dapat anda amati sendiri sangat mudahnya, jika anda mengawasi seluruh kehidupan anda selama siang harinya. Namun, mengapa harus ada mimpi?

Page 90: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

88

(Sungguhpun para ahli jiwa mengatakan bahwa anda harus bermimpi, kalau tidak anda akan menjadi gila). Akan tetapi apabila anda telah mengamati dengan sangat teliti di waktu anda jaga, seluruh keaktifan anda yang berpusat pada diri pribadi, yang ketakutan, yang kecemasan, yang bersalah, apabila anda mencurahkan perhatian kepada semua itu sehari penuh anda akan melihat bahwa apabila anda tidur, anda tidak akan bermimpi. Batin telah mengawasi setiap saat dari pikiran, memperhatikan setiap kata dari pikiran; jika anda melakukan ini, anda akan melihat keindahannya — bukan kebosanan pengawasan yang lelah, melainkan keindahan dari pengawasan; anda akan melihat bahwa terdapat perhatian pula dalam tidur. Dan meditasi, hal yang kita bicarakan saat ini, menjadi luar biasa penting dan berharga, penuh kemuliaan dan keindahan. Apabila anda mengerti apakah perhatian itu, tidak hanya diwaktu terjaga melainkan juga di waktu tidur, maka seluruh batin anda waspada/sadar sepenuhnya. Di luar itu, setiap bentuk dari penggambaran bukanlah yang digambarkan; anda tidak bicara tentang itu. Satu-satunya yang dapat dilakukan hanyalah menunjuk ke pintu.

Dan jika anda suka untuk pergi, melakukan perjalanan kepintu itu, maka anda sendirilah yang akan melampauinya; tak seorangpun dapat menggambarkan sesuatu yang tak dapat di namakan, baik yang dapat dinamakan itu bukan apa-apa atau segala-galanya --- tidaklah menjadi soal. Siapapun yang menggambarkannya, dia tidak tahu. Dan seseorang yang mengatakan dia tahu, dia tidak tahu. Penanya: Apakah keheningan apakah ketenangan? Apakah itu akhir dari kebisingan? Krishnamurti: Suara adalah sesuatu yang aneh. Saya tidak tahu apakah anda pernah mendengarkan suara — bukan suara yang anda suka atau tidak suka — melainkan hanya mendengarkan saja kepada suatu suara! Suara dalam ruang angkasa rnenimbulkan akibat yang luar biasa. Pernahkah anda mendengarkan sebuah pesawat udara jet yang terbang diatas kepala? pernahkah anda mendengarkan suaranya yang dalam, tanpa suatu penolakan

Page 91: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

89

apapun ? Pernahkah anda mendengarkan dan bergerak bersama suara itu ? Suara mempunyai suatu gema tertentu.

Sekarang, apakah keheningan itu? — apakah itu "ruang" yang anda ciptakan, yang anda sebut keheningan, dengan pengendalian, dengan menekan kebisingan? Pikiran aktif setiap waktu, menanggapi rangsangan (stimuli) dengan kebisingannya sendiri. Maka, apakah keheningan itu? Anda mengerti pertanyaan itu sekarang? Apakah keheningan itu penghentian dari kebisingan ciptaan sendiri? —apakah keheningan itu penghentian dari ocehan, kata-kata, dari setiap pikiran? Bahkan apabila tidak lagi terdapat kata-kata dan pikiran agaknya telah berakhir, otak masih terus bekerja. Karena itu bukankah keheningan tidak hanya akhir dari kebisingan melainkan penghentian seluruhnya dari semua gerakan? Amatilah itu, selamilah, lihat betapa otak anda sebagai hasil dari beban pengaruh jutaan tahun, selalu menanggapi setiap rangsangan seketika itu juga; lihat apakah sel-sel otak itu yang selalu aktif, mengoceh, menanggapi, dapat diam.

Dapatkah pikiran, otak, seluruh susunannya, keseluruhan jiwa raga ini diam sama sekali? — tidak dipaksa, tidak ditekan, tidak dikendalikan, tidak timbul dari keserakahan yang berkata "Aku harus diam agar bisa mendapatkan pengalaman yang paling hebat?" Selamilah, selidiki dan lihatlah apakah keheningan anda itu hanya suatu hasil usaha, ataukah mungkin karena anda telah meletakkan fondasinya. Jika anda tidak meletakkan fondasinya, yaitu cintakasih, yaitu kebajikan, yaitu kebaikan, yaitu belas kasihan yang sungguh di dasar seluruh jiwa raga anda, jika anda tidak meletakkan fondasi itu, maka keheningan anda hanyalah merupakan akhir dari kebisingan belaka.

Lalu terdapatlah segala macam persoalan obat bius. Di India di jaman kuno, terdapat semacam zat yang disebut "soma". Ini adalah semacam jamur yang mereka minum air perasannya dan menghasilkan ketenangan atau segala macam pengalaman khayali (hallucination); pengalaman-pengalaman itu adalah hasil dari beban pengaruh. (Semua pengalaman seperti itu adalah hasil dari beban pengaruh; jika anda percaya tentang Tuhan; namun kepercayaan berdasarkan pada rasa takut dan semua kesengsaraan dari konflik; tuhan anda adalah hasil dari rasa takut anda sendiri. Dan demikianlah, pengalaman tentang Tuhan yang paling hebat tak lain

Page 92: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

90

adalah proyeksi anda sendiri). Namun mereka telah kehilangan rahasia dari jamur itu, benda aneh yang disebut soma itu. Semenjak itu di India, seperti di sini pula, terdapat bermacam-macam obat bius, hashish, LSD, mariyuana, anda tahu masih banyak semacam itu, tembakau, minuman keras, heroin. Juga terdapat puasa. Jika anda berpuasa, terjadilah aksi-aksi kimiawi tertentu yang menimbulkan suatu kejernihan istimewa dan terdapat kenikmatan didalamnya.

Jika kita dapat menghayati suatu kehidupan yang indah tanpa obat bius, mengapa kita menggunakannya? Akan tetapi mereka yang telah menggunakan obat bius menceritakan kepada kita bahwa terjadi perubahan-perubahan istimewa; kekuatan (vitalitas) tertentu, suatu enersi timbul dan ruang antara si pengamat dan yang diamati lenyap; benda-benda nampak lebih jelas. Seorang pecandu obat bius bercerita bahwa dia memakai obat bius apabila dia pergi ke museum, karena dengan demikian dia melihat warna-warna lebih cemerlang daripada biasanya. Akan tetapi anda dapat melihat warna-warna tadi secemerlang itu tanpa rnenggunakan obat bius apabila anda mencurahkan seluruh perhatian, apabila anda mengamatinya tanpa ruang antara anda sebagai pengamat dan benda yang di amati. Apabila anda menggunakan obat bius anda tergantung kepadanya dan cepat atau lambat obat bius itu akan menimbulkan segala macam akibat yang merusak.

Maka terdapatlah disitu — puasa, obat bius, yang diharapkan akan memuaskan keinginan untuk pengalaman-pengalaman luar biasa, yang akan menghasilkan segala yang anda inginkan. Dan apa yang diinginkan adalah suatu hal yang begitu remeh; suatu pengalaman kecil yang tak berarti, yang ditiup menjadi sesuatu yang luar biasa. Maka seorang bijaksana, seorang yang telah mengamati kesemuanya ini, menyingkirkan semua rangsangan, dia mengamati diri sendiri dan mengenal diri sendiri. Mengenal diri sendiri adalah permulaan dari kebijaksanan dan pengakhiran dari duka cita. Penanya: Di dalam perhubungan yang benar, apakah kita sungguh menolong orang lain? Apakah itu cukup hanya mencinta mereka? Krishnamurti: Apakah perhubungan itu? Apa yang kita maksudkan dengan perhubungan? Apakah kita berhubungan dengan

Page 93: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

91

seseorang? — kecuali hubungan berdarah? Apa yang kita maksudkan dengan kata "perhubungan?" Apakah kita berhubungan dengan sesuatu kalau setiap orang dari kita hidup dalam pengasingan diri —pengasingan dalam arti kata keaktifan yang bersumber kepada diri sendiri, setiap orang dengan persoalan masing-masing, rasa takut masing-masing, keputus-asaan masing-masing, keinginan masing-masing untuk di penuhi — yang merangkum semua harta benda. Jika dia dianggap berhubungan dengan isterinya, dia telah menambah gambaran pikirannya. Adalah gambaran pikiran inilah yang saling berhubungan dan hubungan seperti itu di sebut cintakasih! Hubungan sejati hanyalah ada apabila gambaran pikiran, proses pengasingan diri berakhir; apabila anda tidak mempunyai ambisi terhadap isteri anda dan dia tidak mempunyai ambisi terhadap anda, apabila dia tidak memiliki anda atau anda memiliki dia, atau anda tergantung kepadanya atau dia kepada anda.

Apabila terdapat cintakasih, anda tidak akan bertanya apakah anda menolong atau tidak. Setangkai bunga ditepi jalan, dengan kecantikannya, dengan keharumannya, tidak minta kepada anda yang lewat untuk menghampiri dan menciumnya, untuk rnemandangnya, menikmatinya, melihat kecantikannya, kehalusannya, sifatnya yang mudah layu —bunga itu ada disitu untuk anda pandang atau tidak. Namun jika anda berkata, "Aku ingin menolong orang lain," itulah permulaan rasa takut, permulaan kejahatan.

San Diego College, 9 April 1970

Page 94: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

92

8. PENGENDALIAN DAN KETERTIBAN

Demikian banyaknya hal-hal yang mengerikan terjadi di dalam dunia; demikian banyak kekacauan, kekerasan dan kebuasan. Apakah yang dapat kita lakukan, sebagai seorang manusia, didalam dunia yang terkoyak-koyak, di dalam dunia di mana terdapat demikian banyak keputus-asaan dan dukacita? Dan di dalam diri sendiri terdapat begitu banyak kebingungan dan konflik. Apakah hubungan seorang manusia dengan masyarakat yang busuk (corrupt) ini, di mana si perorangan sendiri adalah busuk? Apakah cara hidup di mana kita dapat menemukan semacam perdamaian, semacam ketertiban namun tetap hidup di dalam masyarakat yang busuk dan menuju kehancuran ini? Saya yakin bahwa anda tentu telah mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu kepada diri anda sendiri; dan jika kita dapat menemukan jawabannya yang betul, suatu hal yang amat sukar, barangkali kita bisa menimbulkan suatu ketertiban di dalam hidup kita.

Apakah nilainya seseorang menghayati suatu kehidupan yang tertib, sehat, menyeluruh dan berimbang di dalam dunia yang menghancurkan dirinya sendiri, dunia yang selalu diancam perang? Apakah nilainya perubahan perorangan? Bagaimana itu akan mempengaruhi seluruh kehidupan manusia sebanyak ini? Saya yakin anda telah mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini. Akan tetapi saya pikir itu adalah pertanyaan yang keliru, karena kita hidup dan berbuat benar bukan demi orang lain, bukan untuk kepentinganan masyarakat. Maka saya pikir bahwa kita harus menyelidiki apakah ketertiban itu, agar tidak tergantung kepada sekeliling, tergantung kepada kebudayaan tertentu — ekonomis, sosial atau lainnya — karena jika kita tidak menyelidiki sendiri apakah ketertiban itu dan cara untuk hidup tanpa konflik, maka hidup kita tersia-sia, tidak ada artinya. Seperti kita hidup sekarang ini dalam penderitaan dan konflik selalu, hidup mempunyai arti sedikit sekali; sesungguhnya tidak mempunyai arti sama sekali. Mempunyai sedikit kekayaan, setiap hari ke kantor, dalam keadaan dibeban pengaruhi, mengulang apa yang dikatakan orang lain memiliki pendapat-pendapat yang sangat kuat dan kukuh, memiliki kepercayaan dogmatic — semua keaktifan seperti itu mempunyai

Page 95: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

93

arti sedikit sekali. Dan karena tidak ada artinya, para cendekiawan di seluruh dunia mencoba untuk memberi arti kepadanya. Jika mereka itu cenderung beragama mereka memberi suatu pandangan khusus kepada arti kehidupan, jika mereka materialistis merekapun memberinya arti khusus yang lain, dengan suatu filsafat atau teori khusus.

Maka agaknya amatlah pentingnya —tidak hanya sekarang melainkan selamanya, jika kita memang serius untuk menyelidiki suatu cara hidup untuk diri sendiri, bukan sebagai suatu teori, melainkan secara nyata di dalam kehidupan sehari-hari, suatu cara untuk hidup tanpa konflik macam apapun pada setiap tingkat kehidupan kita. Untuk menyelidikinya kita harus serius. Pertemuan-pertemuan di sini seperti ini bukanlah hiburan filsafat atau agama. Kita berada disini jika kita serius dan saya harap kita demikian — adalah untuk menyelidiki bersama suatu cara hidup yang tidak menurut petunjuk suatu rumus atau teori atau prinsip atau kepercayaan tertentu. Komunikasi berarti menyelami bersama, mencipta bersama, bekerja sama, bukan hanya mendengarkan banyak kata-kata dan ide-ide; kita tidak bersangkutan dengan ide-ide sama sekali. Maka dari awal mula haruslah jelas benar bahwa kita dengan serius mencurahkan pikiran dan hati kita untuk mencari tahu apakah manusia — apakah anda — dapat hidup dalam perdamaian sempurna, mengakhiri semua konflik di dalam semua hubungan.

Untuk menyelidiki hal ini, kita harus memandang diri kita sendiri tidak menurut petunjuk suatu filsafat tertentu atau suatu sistim pikiran tertentu, atau dari suatu sudut pandangan agama tertentu. Saya pikir kita harus membuang semua itu seluruhnya, sehingga batin kita bebas untuk mengamati diri sendiri dalam hubungannya dengan masyarakat, dalam hubungannya dengan diri kita sendiri, dengan keluarga kita, dengan tetangga kita; karena hanya setelah demikian, di dalam pengamatan terhadap apa yang sesungguhnya terjadi, terdapat kemungkinan untuk melewati itu semua. Dan saya harap demikianlah yang akan kita lakukan selama pembicaraan-pembicaraan ini.

Kita tidak sedang mengumumkan suatu teori baru, suatu filsafat baru, ataupun mendatangkan suatu wahyu agama (revelation). Tidak ada guru, tidak ada juru selamat, tidak ada pemimpin, tidak ada otoritas — saya bersungguh-sungguh dalam hal ini — karena

Page 96: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

94

jika anda hendak menyelami apa yang sedang dibicarakan, anda juga harus mengesampingkan sama sekali setiap bentuk pandangan yang dipengaruhi otoritas dan tata tingkat; batin harus bebas untuk mengamati. Dan batin tak mungkin dapat mengamati jika anda mengikuti suatu sistim, suatu petunjuk, suatu prinsip atau terikat kepada bentuk kepercayaan apapun. Batin haruslah mampu mengamati. Itu akan menjadi kesulitan kita, karena bagi sebagian besar dari kita pengetahuan telah menjadi suatu beban mati, menjadi sebuah batu berat yang mengganduli leher kita; telah menjadi kebiasaan kita, beban pengaruh kita. Batin yang serius harus bebas untuk mengamati; harus bebas dari beban mati ini yang berupa pengetahuan, pengalaman, tradisi — yang kesemuanya adalah tumpukan ingatan, masa lalu.

Maka untuk sungguh-sungguh mengamati "apa adanya," untuk melihat seluruh arti dari "apa adanya" batin harus segar, jernih, tidak terpisah-pisah. Dan itu akan menjadi suatu persoalan lain; bagaimana untuk memandang tanpa pemisah-misahan ini — si "aku" dan bukan "aku," si "kami" dan "mereka."

Seperti kita katakan, anda sedang mengamati diri anda sendiri, mengawasi diri anda sendiri melalui kata-kata si pembicara. Maka pertanyaannya adalah: Bagaimana anda harus memandang? Saya tidak tahu apakah anda pernah menyediliki persoalan itu. Bagaimanakah anda memandang, mendengar, mengamati? — tidak hanya diri anda sendiri, melainkan juga memandang langit, pohon-pohon, burung-burung, tetangga anda, si politikus. Bagaimanakah anda mendengarkan dan mengamati orang lain, bagaimana anda mengamati diri anda sendiri? Kunci pengamatan ini terletak dalam memandang segala sesuatu tanpa pemisah-misahan. Dan dapatkah ini terjadi?

Semua keadaan hidup kita adalah terpecah belah. Kita terbagi-bagi di dalam diri kita sendiri, dalam diri kita ada pertentangan. Kita hidup di dalam keadaan terpecah belah — hal ini adalah suatu fakta nyata. Suatu pecahan dari banyak pecahan ini berpikir bahwa dia mempunyai kepandaian untuk mengamati. Walaupun melalui banyak asosiasi ia menyangka memiliki otoritas, ia tetap saja suatu pecahan dari pecahan-pecahan yang banyak itu. Dan pecahan

Page 97: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

95

yang satu ini memandang dan berkata, "Aku mengerti, aku tahu apakah perbuatan benar itu."

Maka karena terpecah belah, terbagi-bagi, berlawanan, terdapatlah konflik-konflik di antara pecahan-pecahan yang bermacam-macam itu. Anda mengetahui bahwa hal ini adalah suatu fakta, jika anda mengamatinya. Dan kita tiba pada kesimpulan bahwa tidak ada apapun yang dapat di lakukan mengenai itu, tidak ada apapun yang dapat dirubah. Bagaimanakah pecahan-pecahan ini dapat dibikin utuh? Kita menginsyafi bahwa untuk menghayati hidup yang selaras (harmonius), tertib, waras dan sehat, maka pemecahbelahan ini, pemisahan ini antara "kau" dan "aku" haruslah berakhir. Namun kita mengambil kesimpulan bahwa hal ini tidak mungkin — inilah yang menjadi beban mati bagi "apa adanya". Maka kita lalu menciptakan teori-teori, kita menanti datangnya "rahmat" (grace) dari suatu ilahi — nama apapun yang anda berikan untuk itu — yang akan membebaskan kita secara ajaib. Sayangnya hal itu tidak terjadi. Atau anda hidup di dalam bayangan khayal (illusion), menciptakan suatu dongeng tentang diri yang lebih tinggi, Atman. Hal ini menyediakan suatu pelarian.

Kita mudah dibujuk untuk lari karena kita tidak tahu bagaimana pecahan-pecahan itu dapat dibikin utuh. Kita tidak bicara tentang penyatuan (integration) karena ini berarti bahwa ada seorang yang mendatangkan integrasi itu — suatu pecahan menyatukan pecahan-pecahan lainnya. Saya harap anda melihat betapa sukarnya ini, betapa kita terpecah belah menjadi banyak pecahan, di. sadari maupun tidak. Dan kita mencoba banyak cara. Satu diantara cara-cara yang umum adalah menyuruh seorang penganalisa melakukan analisa untuk anda; atau menganalisa diri anda sendiri.

Harap anda mengikuti ini dengan saksama : terdapatlah si penganalisa dan hal yang dianalisa. Kita tidak pernah bertanya siapakah si penganalisa itu. Dia itu jelas adalah satu diantara banyak pecahan itu dan dia terus menganalisa seluruh struktur dari dirinya sendiri. Namun si penganalisa sendiri yang juga adalah sebuah pecahan, adalah beban pengaruh. Bila dia menganalisa terdapatlah beberapa hal yang tersangkut di dalamnya. Pertama-tama, setiap penganalisaan harus lengkap atau kalau tidak akan menjadi batu yang mengganduli leher si penganalisa apabila dia mulai mengalisa peristiwa berikutnya, reaksi berikutnya. Maka

Page 98: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

96

ingatan dari analisa yang baru lalu menambah beban. Dan analisa juga berarti waktu; terdapat demikian banyak reaksi, asosiasi (associations) dan kenang-kenangan yang harus dianalisa sehingga itu akan memakan waktu selama hidup anda. Pada saat anda telah menganalisa diri anda sendiri secara menyeluruh — jika hal ini mungkin sama sekali — anda telah berada di ambang kubur.

Itulah satu di antara beban pengaruh kita, yaitu ide bahwa kita harus menganalisa diri sendiri, memandang kepada diri sendiri dengan introspeksi, dalam analisa ini selalu terdapat si sensor, dia yang mengontrol, menuntun, membentuk; selalu terdapat konflik antara si penganalisa dan hal yang harus dianalisa. Maka kita harus melihat ini bukan sebagai suatu teori, bukan sebagai sesuatu yang telah anda timbun sebagai pengetahuan; pengetahuan adalah utama sekali dalam tempatnya yang tepat, tetapi tidak demikian apabila anda mencoba untuk mengerti seluruh struktur dari keadaan hidup anda. Jika anda menggunakan pengetahuan melalui asosiasi dan penimbunan, melalui analisa sebagai cara untuk mengerti diri anda sendiri, berarti anda berhenti belajar tentang diri anda sendiri. Untuk belajar haruslah ada kebenaran untuk mengamati tanpa si sensor.

Kita dapat melihat hal ini terjadi di dalam diri kita sendiri, sesungguhnya, sebagai "apa adanya" siang dan malam, tanpa akhir. Dan melihat kebenaran dari ini — kebenarannya, bukan sebagai suatu pendapat — kesia-siaannya, kejahatannya, pembuangan enersi dan waktu, maka seluruh proses dari analisa akan berakhir. Saya harap anda sedang melakukan ini selagi anda mendengarkan apa yang sedang dibicarakan. Karena melalui analisa terdapatlah kelanjutan dari rantai asosiasi yang tiada akhir; karena itu kita berkata pada diri sendiri, "Kita tidak pernah dapat berubah; konflik ini, kesengsaraan ini, kekacauan ini tidak dapat dihindarkan, ini adalah jalan hidup." Maka kita lalu menjadi mekanis, keras, ganas dan bodoh. Apabila kita benar-benar mengamati ini sebagai suatu fakta, kita melihat kebenarannya; kita hanya dapat melihat kebenaran ini apabila kita sungguh-sungguh melihat apa yang sedang terjadi — ialah "apa adanya". Jangan menyalahkannya, jangan menggunakan pertimbangan pikiran (rationalise) — hanya mengamatinya saja. Dan anda hanya dapat mengamati apabila tidak terdapat asosiasi-asosiasi dalam pengamatan anda.

Page 99: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

97

Selama terdapat si penganalisa pasti ada si sensor yang mendatangkan seluruh problem dari pengendalian. Saya tidak tahu apakah anda pernah menginsyafi bahwa sejak saat kita lahir sarnpai kita mati, kita selalu mengendalikan diri sendiri yang "mesti" dan yang "tidak mesti," yang "seharusnya" dan yang "tidak seharusnya". Pengendalian berarti penyesuaian, peniruan, mengikuti suatu prinsip tertentu, suatu cita-cita, yang mungkin menuntun kepada keadaan mengerikan yang disebut kehormatan. Mengapa pula kita harus mengendalikan? — bukan berarti bahwa anda sama sekali kehilangan seluruh kendali. Kita harus mengerti apa yang terkandung didalam kata pengendalian. Proses dari pergendalian menimbulkan ketidaktertiban; seperti kebalikannya — kekurangan pengendalian — juga menimbulkan ketidaktertiban.

Kita harus menyelidiki, mengerti, memandang apa yang terkandung dalam pengendalian ini dan melihat kebenarannya; haruslah kita dapat menghayati kehidupan yang tertib dimana tidak terdapat pengendalian apapun. Ketidak-tertiban ditimbulkan oleh kontradiksi yang disebabkan oleh si sensor, si penganalisa, oleh suatu kesatuan yang telah memisahkan dirinya dari pecahan-pecahan lain yang bermacam-macam dan yang mencoba untuk memaksakan apa yang dipikirnya adalah benar.

Maka kita harus mengerti beban pengaruh (conditioning) istimewa ini: bahwa kita semua telah dibelenggu dan dibentuk oleh pengendalian. Saya tidak tahu apakah anda pernah bertanya kepada diri sendiri mengapa anda mengendalikan sesuatu. Anda mengendalikan bukan? Mengapa? Apa yang membuat anda mengendalikan? Apakah akar dari peniruan ini, penyesuaian ini? Jelas bahwa satu di antara faktor-.faktor adalah beban pengaruh kebudayaan kita, hukum-hukurn agama dan hukum sosial kita, sebagai "anda harus melakukan ini" dan "tidak melakukan itu." Di dalam pengendalian ini selalu terdapat kemauan, yaitu suatu bentuk dari keinginan sangat mendesak yang mengendalikan, yang membentuk, yang memberi arah. Amatilah ini selagi anda mendengarkan; amatilah sungguh-sungguh dan anda akan melihat bahwa sesuatu yang sama sekali berbeda akan terjadi. Kita mengendalikan diri sendiri, tabiat kita, keinginan kita, selera kita, karena itu selalu aman, Terdapat keamanan besar dalam pengendalian, dengan semua penekanan dan kontradiksinya, dengan semua pergulatan-pergulatan dan pertentangan-

Page 100: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

98

pertentangannya; di situ terdapat suatu perasaan keamanan istimewa. Dan itupun memberi kepastian kepada kita bahwa kita tidak akan pernah gagal.

Di mana terdapat pemisahan antara yang mengendalikan dan hal yang dikendalikan, di situ tidak ada kebaikan. Kebaikan tidak terletak di dalam keterpisahan. Kebajikan adalah suatu keadaan jiwa di mana tidak terdapat keterpisahan, karena itu tidak terdapat pula pengendalian yang mengandung pemisah-misahan. Pengendalian berarti penekanan, kontradiksi, usaha, tuntutan keamanan — semua demi nama kebaikan, keindahan, kebajikan; namun itu sesungguhnya adalah pengingkaran terhadap kebajikan dan itu adalah ketidaktertiban.

Maka dapatkah kita mengamati tanpa pemisahan, tanpa si pengamat berhadapan dengan hal yang di amati, tanpa pengetahuan yang telah diperoleh si pengamat, yang memisahkan dia apabila dia memandang? Karena si pengamat adalah musuh dari yang baik — walaupun dia menginginkan ketertiban, walaupun berusaha untuk mendatangkan kelakuan benar, berusaha untuk hidup dengan damai. Si pengamat yang memisahkan dirinya sendiri dari hal yang diamati justru adalah sumber dari segala yang tidak baik. Apakah anda melihat ini semua? Ataukah anda hanya sedang dihibur secara sambil lalu pada suatu Sabtu sore? Tahukah anda apa artinya semua ini? — bahwa batin tidak lagi menganalisa melainkan mengamati dengan nyata, melihat langsung dan karena itu bertindak langsung pula. Itu berarti suatu batin yang tidak mengandung pemisahan apa pun juga; suatu jiwa yang utuh dan sempurna — yang berarti jiwa yang sehat. Hanya yang neurotik saja yang harus mengendalikan; apabila dia tiba pada titik dari pengendalian diri sendiri sepenuhnya, dia adalah neurotik yang selengkapnya sehingga dia tidak dapat bergerak, tidak bebas.

Lihatlah kebenaran dari ini! Kebenaran bukanlah "apa adanya" — "apa adanya" adalah pemisah-misahan ini, Hitam dan Putih, Arab dan Yahudi, semua kekacauan yang sedang terjadi didalam dunia yang mengerikan ini. Karena batin telah membagi-bagi dirinya sendiri, maka dia bukanlah jiwa yang utuh, waras, sehat dan suci. Dan karena pemisah-misahan ini di dalam batin sendiri, maka terdapatlah begitu banyak kebobrokan (corruption), begitu banyak ketidaktertiban, begitu banyak kekerasan dan keganasan.

Page 101: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

99

Maka pertanyaannya adalah: dapatkah batin mengamati tanpa pemisah-misahan, di mana si pengamat adalah yang di amati? Untuk memandang kepada sebatang pohon, segumpal awan, kepada keindahan musim semi yang permai, untuk memandang kepada diri anda sendiri, tanpa beban pengetahuan, memandang kepada diri anda sendiri dan belajar pada saat pengamatan itu, tanpa penimbunan dari pelajaran, sehingga batin bebas selalu untuk mengamati. Hanya batin yang muda saja yang belajar, bukan batin yang dibebani dengan pengetahuan. Dan belajar berarti mengamati diri sendiri tanpa pemisah-misahan, tanpa analisa, tanpa si sensor yang memisahkan yang baik dari yang buruk, yang memisahkan yang "seharusnya" dari yang "seharusnya tidak". Ini adalah satu di antara hal hal yang paling penting, karena jika anda mengamati secara demikian, jiwa akan memperoleh kenyataan bahwa seluruh konflik berakhir. Di dalam situ terdapat kebaikan sempurna. Hanya jiwa seperti itulah yang dapat bertindak benar dan didalam situ terdapat sukacita besar — bukan sukacita yang didorong melalui kesenangan.

Saya tidak tahu apakah anda berniat untuk mengajukan suatu pertanyaan? Anda harus menanyakan segala sesuatu, termasuk kepercayaan yang anda sukai, cita-cita anda, otoritas anda, kitab suci anda, politikus anda. Yang berarti bahwa haruslah ada suatu sifat tertentu yang meragukan segala sesuatu. Namun keraguan haruslah di kendalikan, anda harus melepaskannya bilamana perlu, agar batin dapat melihat dengan bebas, dapat lari dengan cepat. Apabila anda bertanya, yang ditanyakan haruslah persoalan pribadi anda sendiri yang khusus, bukan suatu pertanyaan sambil lalu dan dangkal yang akan menyenangkan anda; itu haruslah sesuatu dari anda sendiri. Jika begini, berarti anda akan mengajukan pertanyaan yang benar. Dan jika itu adalah pertanyaan yang benar anda akan memperoleh jawaban yang benar, karena mengajukan pertanyaan yang benar itu sendiri telah menunjukkan jawaban di dalamnya. Maka kita harus jika boleh kita mengatakan — mengajukan pertanyaan yang benar. Dalam mengajukan pertanyaan yang benar ini kita berdua dapat menyelami bersama, mengambil bagian bersama, di dalam persoalan itu. Persoalan anda tidak berbeda dengan persoalan-persoalan orang lain. Semua persoalan-persoalan saling berhubungan dan jika anda dapat mengerti suatu persoalan dengan sempurna selengkapnya, berarti anda telah

Page 102: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

100

mengerti semua persoalan yang lain. Karena itu, amatlah penting untuk mengajukan pertanyaan yang benar. Meskipun pertanyaan itu keliru, anda akan menemukan bahwa didalam mengajukan pertanyaan yang keliru tadi andapun akan mengetahui kapan harus mengajukan pertanyaan yang benar. Anda harus melakukan keduanya; barulah kita akan dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang fondamentil, sungguh dan benar. Penanya: Apakah yang rnenjadi sebab atau tujuan terakhir dari adanya hidup manusia? Krishnamurti: Apakah anda mengetahui suatu tujuan? Cara yang kita hayati dalam hidup, tidak mempunyai arti dan tujuan. Kita dapat menciptakan suatu tujuan, tujuan dari kesempurnaan, penerangan jiwa, mendapatkan bentuk kepekaan tertinggi; kita dapat menciptakan teori-teori yang tidak ada habisnya. Dan kita terperosok kedalam teori-teori itu, menjadikan teori-teori itu persoalan kita. Hidup kita sehari-hari tidak mempunyai arti, tidak mempunyai tujuan, kecuali hanya untuk mencari sedikit uang dan menghayati suatu macam kehidupan yang sinting. Kita dapat mengamati semua ini, bukan dalam teori melainkan menurut kenyataan dalam diri sendiri; perang yang tiada henti-hentinya dalam diri sendiri, mencari-cari tujuan hidup, mencari-cari penerangan jiwa, menjelajah seluruh dunia terutama ke India dan Jepang — untuk mempelajari suatu tehnik meditasi. Anda dapat menciptakan seribu satu macam tujuan, namun anda tidak perlu pergi ke manapun, tidak ke Himalaya, ke biara, atau ke suatu Asrama kebatinan apapun — yang sesungguhnya adalah bentuk lain dari kamp tawanan — karena segala sesuatu berada dalam diri anda sendiri, Yang tertinggi, yang tak dapat diukur, berada didalam anda, jika anda tahu bagaimana untuk memandang. Jangan lantas anda beranggapan bahwa itu berada disitu — inilah satu diantara muslihat-muslihat bodoh yang kita gunakan untuk mempermainkan diri sendiri, bahwa kita adalah Tuhan, bahwa kita adalah yang "sempurna" dan semua pendapat ke kanak-kanakan lainnya. Namun demikian, melalui bayangan khayal (illusion) itu, melalui "apa adanya", melalui yang dapat diukur, anda menemukan sesuatu yang tak dapat diukur; namun anda harus memulai dengan diri anda sendiri, di dimana anda dapat menemukan sendiri

Page 103: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

101

bagaimana harus memandang yaitu: memandang tanpa si pengamat. Penanya: Sudikah anda menerangkan, bertalian dengan apa yang anda bicarakan, pengendalian dalam hubungannya dengan pengekangan diri. Krishnamurti: Kita harus mengerti arti sepenuhnya dari kata pengendalian (control), tidak hanya menurut kamus, melainkan betapa batin telah dibeban pengaruhi oleh pengendalian — pengendalian yang berarti penekanan. Di dalamnya terdapat si sensor, si pengontrol, pemisahan, konflik, pengekangan diri, penahanan, pantangan. Bila kita telah sadar akan semua itu batin menjadi sangat peka dan karenanya sangat cerdas. Kita telah menghancurkan kecerdasan ini, yang juga berada di dalam tubuh, di dalam susunan badan; kita telah merusaknya melalui selera dan kelahapan kita akan yang enak-enak. Juga batin telah dibebani, dikendalikan, dipengaruhi selama berabad-abad oleh kebudayaan, oleh rasa takut, oleh kepercayaan. Apabila kita menginsyafi ini, bukan secara teoretis melainkan menurut kenyataannya, apabila kita sadar akan hal ini, barulah kita akan menemukan kepekaan yang menjawab secara cerdas tanpa pantangan, tanpa pengendalian, penekanan atau pengekangan diri. Akan tetapi kita harus mengerti struktur dan sifat dari pengendalian, yang telah menimbulkan demikian banyak ketidaktertiban dalam diri kita sendiri — kemauan, yang sesungguhnya adalah pusat dari kontradiksi dan karenanya pusat pengendalian. Pandanglah itu, amatilah itu di dalam kehidupan anda dan anda akan melihat semua ini dan lebih banyak lagi. Akan tetapi apabila anda membuat penemuan kenyataan ini menjadi pengetahuan, menjadi suatu beban mati, maka anda akan tersesat. Karena pengetahuan adalah penumpukan dari asosiasi, suatu rantai yang tiada ujungnya. Dan jika batin terjerat olehnya maka perubahan tidaklah mungkin. Penanya: Dapatkah anda menerangkan kepada saya bagaimana jiwa dapat menguasai raga sehingga dapat terbang (levitate)?

Page 104: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

102

Krishnamurti: Apakah anda benar-benar tertarik akan hal ini? Saya tidak tahu mengapa anda ingin terbang (levitate). Ketahuilah batin selalu mencari sesuatu yang ajaib, sesuatu yang tersembunyi, yang tak ditemukan orang lain kecuali anda sendiri dan hal itu memberi anda suatu perasaan betapa luar biasa pentingnya diri anda, ingin dipuji-puji dan ternama — anda menjadi si "ahli mistik." Padahal terdapatlah keajaiban yang sejati, sesuatu yang sungguh suci, apabila anda mengerti seluruh persoalan hidup ini, seluruh keadaan hidup ini. Di dalamnya terdapat keindahan agung, kesukariaan mendalam. Terdapat sesuatu yang hebat dan disebut yang tak dapat diukur. Namun anda harus mengerti lebih dulu tentang yang dapat di ukur. Dan yang tak dapat diukur bukanlah lawan dari yang dapat di ukur.

Terdapat foto-foto dari orang-orang yang dapat terbang (levitate). Pembicara pernah melihatnya dan lain macam hal-hal yang tidak penting. Jika anda sungguh-sungguh tertarik akan ilmu terbang (levitation) — saya tidak tahu mengapa anda tertarik, namun jika anda tertarik — anda harus mempunyai jasmani yang amat luar biasa pekanya; anda harus tidak minum-minuman keras, tidak merokok, tidak menggunakan obat bius, tidak makan daging. Anda harus memiliki tubuh yang sama sekali lemas (pliable), sehat, yang memiliki kecerdasannya sendiri, bukan kecerdasan yang datang dari pengaruh pikiran terhadap tubuh. Dan jika anda sudah memasuki semua itu, anda kemudian boleh jadi memperoleh kenyataan bahwa ilmu terbang (levitation) itu tidak ada.

London, 16 Mei 1970

Page 105: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

103

9. KEBENARAN

Ada beberapa hal yang harus kita bicarakan, seperti pendidikan, apa artinya mimpi dan apakah memang mungkin bagi batin, hidup di dalam dunia yang telah menjadi begini mekanis dan bersifat meniru (imitative), untuk dapat bebas kita dapat mendekati persoalan ini dengan menyelidiki apakah jiwa dapat bebas dari semua rasa penyesuaian. Kita harus menyelidiki seluruh persoalan kehidupan, bukan hanya satu bagian saja dari itu, bukan hanya bagian teknis dari kehidupan dan tentang pencarian nafkah saja, melainkan juga kita harus mempertimbangkan seluruh persoalan mengenai bagaimana untuk merubah masyarakat; apakah ini mungkin dilakukan melalui revolusi, ataukah terdapat suatu macam revolusi batin yang berbeda, yang pasti akan mewujudkan semacam masyarakat yang berbeda. Saya pikir kita harus memasuki persoalan ini lebih dulu dan kemudian meningkat pada persoalan meditasi.

Karena — jika anda mau memaafkan saya karena mengatakan

demikian — saya rasa, anda tidak tahu apa yang diartikan dengan meditasi. Kebanyakan dari kita telah membaca tentang meditasi atau pernah diberitahu orang lain apakah meditasi itu dan kita telah mencoba untuk mempraktekkannya. Apa yang akan dikatakan oleh pembicara tentang meditasi mungkin sama sekali berlawanan dengan semua yang anda ketahui atau praktekkan atau alami. Kita tidak dapat mencari kebenaran; karena itu kita harus mengerti arti dari mencari. Maka hal itu menjadi persoalan yang sangat ruwet (complex); meditasi membutuhkan bentuk tertinggi dari kepekaan (sensitivity), membutuhkan suatu kwalitas keheningan yang luar biasa, tidak ditimbulkan, tidak dilatih (disciplined), tidak dipupuk. Dan itu hanya dapat terwujud, atau muncul, apabila kita mengerti secara batiniah, bagaimana untuk hidup, karena kehidupan kita seperti yang kita hayati setiap harinya, adalah dalam konflik; merupakan serangkaian penyesuaian diri, pengendalian, penekanan dan pemberontakan terhadap semua itu.

Page 106: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

104

Terdapat keseluruhan persoalan tentang bagaimana untuk menghayati suatu kehidupan tanpa kekerasan apapun; karena tanpa mengerti sungguh-sungguh dan bebas dari kekerasan, meditasi tidaklah mungkin, Anda dapat bermain-main dengan itu, pergi ke Himalaya untuk belajar cara bernapas dan duduk dengan tepat, melakukan sedikit yoga dan mengira bahwa anda telah mempelajari meditasi, namun semua itu agak kekanak-kanakan. Untuk dapat sampai kepada hal luar biasa yang disebut meditasi, batin haruslah sama sekali bebas dari seluruh perasaan kekerasan. Karena itu agaknya cukup berharga untuk bicara tentang kekerasan dan melihat apakah batin dapat sungguh-sungguh bebas dari kekerasan: bukan pergi melayang-layang dalam khayal suatu pembiusan apa yang di anggap meditasi.

Berjilid-jilid telah ditulis tentang mengapa manusia bersifat agresif. Para ahli ilmu pengetahuan manusia memberikan keterangan-keterangan dan setiap orang ahli menyatakannya dalam cara masing-masing, rnenentang atau membesarkan apa yang kebanyakan dari kita mengetahui secara rasionil : bahwa manusia adalah ganas/keras. Kita mengira bahwa kekerasan hanyalah suatu tindakan jasmaniah, pergi berperang dan membunuh manusia lain. Kita telah menerima perang sebagai suatu cara hidup. Dan karena menerimanya, kita tidak melakukan sesuatu terhadapnya. Secara sambil lalu atau dengan kesujudan kita boleh menjadi seorang pasifis (anti perang) pada suatu bagian dari kehidupan kita, namun yang selebihnya kita berada dalam konflik; kita berambisi, kita bersaingan, kita melakukan daya upaya hebat; daya upaya seperti itu mengandung konflik dan karenanya berarti kekerasan. Setiap bentuk penyesuaian, setiap bentuk penyelewengan (distortion) — disengaja atau tidak disadari — adalah kekerasan. Mendisiplin diri sendiri sesuai dengan suatu pola, suatu cita-cita, suatu prinsip, adalah suatu bentuk kekerasan. Setiap penyelewengan, tanpa mengerti sesungguhnya "apa adanya" dan mengatasinya, adalah suatu bentuk kekerasan. Namun demikian, apakah itu memang mungkin untuk mengakhiri kekerasan didalam diri sendiri tanpa suatu konflik, tanpa suatu perlawanan?

Kita terbiasa dengan suatu masyarakat, suatu moral yang berdasarkan kepada kekerasan. Kita semua mengetahui akan hal

Page 107: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

105

ini. Semenjak masa kanak-kanak kita dididik untuk menjadi ganas (violent), untuk meniru, untuk menyesuaikan diri — secara sadar atau pun tidak. Kita tidak tahu bagaimana untuk keluar dari keadaan itu. Kita berkata kepada diri sendiri bahwa hal ini tidak mungkin manusia harus ganas, namun kekerasan/keganasan dapat dilakukan dengan berkedok kesopanan dan sebagainya. Maka kita harus menyelidiki persoalan kekerasan ini, karena tanpa mengerti kekerasan dan rasa takut, bagaimana bisa terdapat cintakasih? Dapatkah batin yang telah menerima penyesuaian kepada suatu masyarakat, kepada suatu prinsip, kepada suatu moral sosial yang sama sekali, bukanlah moral, suatu batin yang telah dibeban pengaruhi oleh agama-agama untuk percaya — menerima gagasan tentang Tuhan, atau menolaknya — dapatkah batin membebaskan diri sendiri tanpa suatu bentuk pergulatan, tanpa suatu perlawanan apapun? Kekerasan melahirkan lebih banyak kekerasan lagi, perlawanan hanya menciptakan lain bentuk penyelewengan.

Tanpa membaca kitab-kitab atau mendengarkan para profesor atau para "orang suci" (saint), kita dapat mengamati batin kita sendiri. Betapapun juga, itu adalah permulaan dari pengenalan diri sendiri : untuk mengenal diri sendiri, tidak menurut pendapat seorang ahli jiwa atau penganalisa, melainkan dengan mengamati diri sendiri. Kita dapat melihat betapa berat batin telah dibeban pengaruhi — terdapat nasionalisme, perbedaan ras dan tingkat (kolas) dan sebagainya lagi. Jika kita waspada akan hal itu kita menjadi sadar akan beban pengaruh ini, sadar akan propaganda maha luas di atas nama Tuhan, diatas nama komunisme atau apa saja, yang telah membentuk kita sejak masa kanak-kanak, selama berabad-abad lamanya. Setelah sadar akan hal ini, dapatkah batin membebaskan diri dari beban pengaruh, membebaskan diri sendiri dari seluruh kehendak menyesuaikan diri dan karenanya batin memiliki kebebasan?

Bagaimana hal ini harus dilakukan? Bagaimana saya atau anda, dapat menjadi sadar/waspada (aware) mengetahui bahwa batin kita secara kuat telah dibeban pengaruhi tidak hanya secara dangkal, melainkan sampai jauh mendalam? Bagaimanakah beban pengaruh ini harus diruntuhkan? Jika hal ini tidak mungkin, kita selamanya akan hidup dalam penyesuaian diri — sekalipun jika

Page 108: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

106

terdapat suatu pola baru, suatu struktur masyarakat baru atau suatu rangkaian kepercayaan baru, dogma-dogma baru dan propaganda baru, semua itu tetap saja merupakan penyesuaian diri. Dan jika perlu ada suatu macam perubahan sosial, haruslah terdapat suatu macam pendidikan yang berbeda — agar anak-anak tidak dididik untuk menyesuaikan diri.

Maka terdapatlah pertanyaan: bagaimanakah batin harus membebaskan diri dari beban pengaruh? Saya tidak tahu apakah anda pernah mencobanya, menyelaminya secara sangat mendalam, tidak hanya pada lapisan kesadaran melainkan pada lapisan-lapisan yang lebih mendalam dari bawah sadar. Sesungguhnya, apakah ada pemisahan antara keduanya itu? Ataukah itu adalah satu gerakan, di mana kita hanya sadar akan gerakan dangkal yang telah dididik untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan suatu masyarakat atau kebudayaan tertentu?

Seperti telah kita katakan beberapa hari yang lalu : kita tidak hanya mendengarkan beberapa rangkaian kata-kata, karena itu tidak mempunyai nilai sama sekali. Namun dengan mengambil bagian dalam apa yang dibicarakan, menyelaminya bersama, bekerja sama, anda akan menemukan sendiri bagaimana untuk mengamati seluruh gerakan ini, tanpa pemisahan, tanpa pembagi-bagian; karena dimana saja terdapat suatu macam pemisahan — rasial, intelektual, emosionil, atau pemisahan dari unsur berlawanan si "aku" dan si "bukan aku", aku yang tinggi dan aku yang rendah dan selanjutnya — tidak dapat dihindarkan lagi pasti akan menimbulkan konflik. Konflik adalah suatu pemborosan enersi dan untuk mengerti semua yang kita bicarakan anda membutuhkan banyak sekali enersi.

Batin yang begitu dibeban pengaruhi, bagaimana dapat mengamati diri sendiri, tanpa pemisahan ke dalam si pengamat dan yang diamati? Ruang antara si pengamat dan yang diamati, jarak, selang — waktu, adalah suatu kontradiksi dan intisari dari pemisahan. Karena itu apabila si pengamat memisahkan diri sendiri dari yang diamati, dia tidak hanya bertindak sebagai sensor tetapi juga mendatangkan dwi unsur (duality) ini karenanya mendatangkan konflik,

Page 109: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

107

Maka dapatkah batin mengamati diri sendiri tanpa pemisahan dari si pengamat dan yang diamati? Apakah anda mengerti persoalannya? Apabila anda melihat bahwa anda cemburu, iri hati — yang merupakan suatu faktor sangat lumrah dan anda sadar akan keadaan anda itu, selalu terdapatlah si pengamat yang berkata "Aku harus tidak cemburu." Atau si pengamat memberi suatu alasan mengapa cemburu, membenarkan itu — bukankah demikian? Disitu terdapat si pengamat dan yang di amati; si pengamat mengamati cemburu sebagai sesuatu yang terpisah dari dirinya sendiri yang dia coba untuk mengendalikannya, yang dia coba untuk menyingkirkannya; karena itu terjadilah konflik antara si pengamat dan hal yang di amati. Si pengamat adalah satu di antara banyak pecahan (fragments) yang adalah diri kita ini.

Apakah ada komunikasi di antara kita satu dengan yang lain? Apakah anda mengerti apa yang kita maksudkan dengan berkomunikasi? Ialah menyelami bersama, tidak hanya mengerti kata-katanya belaka, melainkan melihat dengan intelek akan maknanya.

Tidak ada pengertian intelektuil tentang apapun; terutama bila

kita menyelidiki persoalan-persoalan kemanusiaan yang fundamentil dan besar.

Maka apabila anda sungguh-sungguh mengerti kebenarannya bahwa pemisah-misahan macam apapun pasti tidak dapat tidak melahirkan konflik, anda akan melihat bahwa itu adalah pemborosan enersi dan karenanya menyebabkan penyelewengan (distortion) dan kekerasan (violence) dan segala hal lainnya yang timbul dari konflik. Apabila anda sungguh-sungguh mengerti ini — bukan hanya kata-katanya saja melainkan sebagai kenyataan — maka anda akan melihat bagaimana untuk mengamati tanpa selingan waktu dari ruang di antara si pengamat dan yang diamati; anda akan melihat bagaimana untuk mengamati beban pengaruh, kekerasan, penindasan, kebuasan, hal-hal mengerikan yang sedang terjadi di dalam dunia dan di dalam diri anda sendiri. Apakah anda melakukan ini selagi kita bicara? Jangan mengatakan "ya" karena itu adalah satu di antara hal-hal yang paling sukar, untuk mengamati tanpa si pengamat, tanpa si pengucap, tanpa

Page 110: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

108

kesatuan yang penuh dengan pengetahuan yang adalah masa lalu, tanpa ruang antara si pengamat dan hal yang di amati. Lakukanlah itu — pandanglah sebatang pohon segumpal awan, keindahan musim semi, daun yang baru — dan anda akan melihat betapa luar biasa hal itu. Namun anda lalu akan melihat bahwa anda belum pernah melihat pohon itu sebelumnya, belum pernah!

Apabila anda mengamati, anda selalu mengamati dengan suatu

gambaran pikiran atau melalui suatu gambaran pikiran. Anda mempunyai suatu gambaran pikiran, sebagai pengetahuan, bila anda memandang kepada pohon atau bila anda memandang kepada isteri anda atau suami anda; anda mempunyai gambaran pikiran tentang bagaimanakah dia itu, yang telah disusun selama dua puluh, tigapuluh atau empatpuluh tahun. Dengan demikian, suatu gambaran pikiran memandang kepada lain gambaran pikiran dan gambaran-gambaran ini memiliki hubungan mereka sendiri; karena itu tidaklah terdapat hubungan yang sesungguhnya. Kenalilah fakta/kenyataan sederhana ini, bahwa kita memandang kepada hampir segala sesuatu dalam kehidupan dengan suatu gambaran pikiran, dengan suatu prasangka, dengan suatu ide yang direncanakan sebelumnya. Kita tidak pernah memandang dengan mata segar; batin kita tidak pernah muda.

Maka kita harus mengamati diri kita sendiri — yang adalah sebagian dari kekerasan — dan pengejaran yang luar biasa kepada kesenangan dengan rasa takutnya, dengan kekecewaannya, dengan kesengsaraan dari kesunyian, kekurangan cinta-kasih, keputus-asaan. Untuk mengamati seluruh struktur dari diri sendiri tanpa si pengamat, untuk melihat itu seperti apa adanya tanpa penyelewengan apapun, tanpa suatu penilaian apapun, menyalahkan atau membandingkan — yang kesemuanya adalah gerakan dari si pengamat, dari si "aku" dan si "bukan aku" — membutuhkan bentuk tertinggi dari disiplin. Kita menggunakan kata "disiplin" bukan dalam arti penyesuaian diri atau paksaan — bukan sebagai disiplin yang ditimbulkan melalui hadiah atau hukuman. Untuk mengamati sesuatu — isteri anda, tetangga anda atau segumpal awan — kita harus memiliki suatu batin yang sangat peka (sensitive); pengamatan seperti ini mendatangkan disiplinnya

Page 111: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

109

sendiri yang bukan hasil penyesuaian. Karena itu, bentuk tertinggi dari disiplin adalah tidak berdisiplin.

Maka untuk mengamati hal yang disebut kekerasan tanpa pemisahan, tanpa si pengamat, untuk melihat beban pengaruh, struktur dan kepercayaan, pendapat-pendapat, prasangka-prasangka, adalah untuk melihat apa adanya dari anda; yaitu "apa adanya."

Bila anda mengamati itu dan disitu terdapat suatu pemisahan,

anda lalu berkata, "Adalah tidak mungkin untuk berubah." Manusia telah hidup seperti ini selama ribuan tahun dan anda terus melanjutkan kehidupan secara ini. Berkata "adalah tidak mungkin" merampas enersi. Hanya apabila anda melihat apa yang mungkin dalam bentuk tertinggi, barulah anda mempunyai enersi yang banyak.

Karena itu orang harus mengamati dengan sungguh-sungguh

"apa adanya," bukan mengamati gambaran pikiran yang anda punyai tentang "apa adanya," melainkan apa adanya diri anda sesungguhnya; tanpa berkata “buruk" atau "bagus". Anda tahu apa adanya diri anda hanya melalui pembandingan. Anda berkata "aku bodoh" dengan membandingkan diri anda dengan orang lain yang sangat cerdas, sangat cekatan. Pernahkah anda mencoba untuk menghayati suatu kehidupan tanpa membandingkan diri anda dengan orang lain atau dengan sesuatu? Kalau demikian, apakah adanya anda? Kalau demikian, anda adalah "apa adanya". Kalau sudah begitu, anda dapat rnelewati itu semua, menemukan apakah kebenaran itu! Maka seluruh persoalan membebaskan jiwa dari beban ini terletak dalam bagaimana batin mengamati (observe).

Saya tidak tahu apakah anda pernah menyelidiki apakah cinta-

kasih itu, atau pernah memikirkan tentang itu atau mendalami tentang itu. Apakah cinta-kasih itu kesenangan? Apakah cinta-kasih itu nafsu keinginan? Apakah cinta-kasih itu sesuatu yang harus di pupuk, yang dijadikan oleh masyarakat sebagai sesuatu yang patut dihorrnati? Jika cinta-kasih itu kesenangan, seperti tampaknya, dari segala sesuatu yang telah kita amati — bukan hanya kesenangan sex melainkan juga kesenangan moral, kesenangan memperoleh,

Page 112: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

110

kesenangan sukses, kesenangan menjadi, menjadi orang yang berarti rnengandung persaingan dan penyesuaian diri — apakah itu cinta kasih? Seseorang yang ambisius, bahkan orang berkata, "Aku harus menemukan kebenaran," dia yang mengejar apa yang dianggapnya kebenaran, dapatkah dia tahu apakah cinta-kasih itu?

Bukankah seharusnya kita menyelidiki ini dengan kecerdasan?

— yaitu, melihat apa yang bukan cintakasih, melalui penglihatan akan yang palsu sebagai yang palsu datang kepada yang murni. Menolak yang bukan cintakasih. Cemburu bukanlah cintakasih, kenangan tentang kesenangan sex atau lainnya bukanlah cintakasih; pemupukan kebajikan, daya upaya tetap mencoba untuk menjadi berbudi bukanlah cintakasih. Dan apabila anda berkata, "Aku cinta padamu" apakah artinya itu? Gambaran pikiran yang anda miliki tentang si dia, kesenangan sex dan kesemuanya itu, penghiburan, keakraban, tak pernah sendirian dan takut untuk sendirian, selalu ingin dicinta, selalu ingin dimiliki, menguasai, mempertahankan, ingin untuk bersikap agresif — apakah semua itu cintakasih? Jika anda melihat bahwa semua itu tidak masuk akal, bukan hanya tahu kata-katanya saja melainkan sesungguhnya seperti apa adanya, semua omong kosong yang kita bicarakan tentang cinatakasih — cintakasih terhadap negara kita, cintakasih terhadap Tuhan — apabila anda melihat bahwa semua itu timbul dari rangsangan indra — kita tidak rnenyalahkan sex, kita mengamatinya — apabila anda sungguh-sungguh mengamati seperti apa adanya, anda melihat bahwa cintakasih anda terhadap Tuhan adalah cintakasih yang tirnbul dari rasa takut, agama hiburan anda adalah rasa takut. Dan untuk mengamatinya secara menyeluruh, berarti tidak ada pemisahan. Dimana tidak terdapat pemisah-misahan di situ terdapat kebaikan; anda tidak perlu memupuk kebaikan. Maka dapatkah batin — batin termasuk otak dan seluruh strukturnya — dengan sempurna mengamati hal yang disebutnya cintakasih, dengan semua kerusuhannya, dengan semua kepicikannya dan sikap setengah-setengah dari borjuis? Untuk mengamati ini, haruslah terdapat penolakan dari segala yang bukan cintakasih.

Tahukah anda bahwa, terdapat perbedaan besar antara suka cita dan kesenangan. Anda dapat memupuk kesenangan,

Page 113: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

111

memikirkan banyak-banyak tentang kesenangan dan memperoleh lebih banyak kesenangan lagi. Anda memperoleh kesenangan kemarin dan anda dapat memikirkan tentang itu, mengunyahnya dan anda akan menginginkan hal itu terulang lagi besok. Di dalam kesenangan terdapat suatu motif dimana terdapat keinginan memiliki, menguasai, menyesuaikan dan sebagainya lagi. Terdapat kesenangan besar dalam penyesuaian — Hitler, Mussolini, Stalin dan selanjutnya, membuat rakyat menyesuaikan diri, karena didalam itu terdapat keselamatan dan keamanan. Maka apabila anda melihat semua itu, apabila anda bebas dari itu — sungguh-sungguh, bukan hanya tahu kata-katanya belaka, tidak pernah cemburu, tidak pernah menguasai atau dimiliki, apabila batin telah menyapu bersih semua itu barulah anda tahu apakah cintakasih itu — anda tidak perlu mencarinya.

Apabila batin telah mengerti arti dari kata cintakasih, maka anda pasti akan bertanya : apakah kematian itu? Karena cintakasih dan kematian jalan bersama-sama. Jika batin tidak tahu bagaimana untuk mati terhadap masa lalu, dia tidak tahu apakah cinta kasih itu. Cintakasih bukan soal waktu, bukan suatu hal untuk di kenang — anda tidak dapat mengenang sukacita dan memupuknya; dia datang tanpa di undang.

Maka apakah kematian itu? Saya tidak tahu apakah anda

pernah mengamati kematian, bukan mengamati seseorang yang mati, melainkan anda sendiri yang mati. Adalah satu diantara hal-hal paling sukar untuk tidak menyamakan diri anda dengan sesuatu. Kebanyakan dari kita menyamakan diri kita sendiri dengan mebel kita, dengan rumah kita, dengan isteri atau suami kita, dengan pemerintah kita, dengan negara kita, dengan gambaran pikiran yang kita punyai tentang diri kita, menyamakan diri kita dengan sesuatu yang lebih luhur — yang lebih luhur ini boleh jadi suatu golongan yang lebih besar, yaitu bangsa; atau anda menyamakan diri dengan suatu gambaran pikiran atau nilai tertentu. Tidak menyamakan diri anda dengan barang anda, dengan pengetahuan anda, dengan pengalaman anda, dengan tehnik-tehnik anda dan pengetahuan tehnis anda sebagai sarjana atau insinyur, mengakhiri segala penyamaan ini adalah suatu bentuk kematian. Lakukanlah itu sekali waktu dan anda akan

Page 114: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

112

menemukan apa artinya : bukan perasaan pahit getir, bukan perasaan tiada harapan, bukan perasaan putus-asa melainkan suatu perasaan luar biasa — satu jiwa yang bebas seluruhnya untuk mengamati dan karenanya satu jiwa yang hidup.

Celakanya kita telah memisah-misahkan kehidupan dan

kematian. Apa yang kita takuti adalah "tidak hidup" — "hidup" macam ini yang kita namakan kehidupan. Dan apabila anda sungguh-sungguh menyelidiki apakah hidup ini, bukan secara teoretis, melainkan mengamatinya dengan mata dan telinga anda sendiri, dengan segala yang anda miliki, anda melihat betapa palsunya hidup ini, betapa kecil, picik, dangkal; anda boleh memiliki sebuah mobil Rolls Royce, sebuah rumah besar, sebuah taman indah, sebuah titel, suatu pangkat, namun disebelah dalam, hidup merupakan suatu peperangan yang terus menerus, suatu pergulatan yang tiada hentinya, dengan kontradiksi, nafsu keinginan yang berlawanan, kebutuhan yang bermacam-macam.

Itulah yang kita sebut hidup dan kita melekat kepadanya. Apa

saja yang mengakhiri itu — kecuali kalau anda luar biasa mempersamakan diri dengan tubuh anda — kita namakan kematian; sungguhpun susunan jasmani berakhir pula. Dan karena takut akan keakhiran, kita mempunyai segala macam kepercayaan. Semua itu adalah pelarian — termasuk tumibal lahir (reincarnation). Yang penting adalah bagaimana anda hidup sekarang, bukan apa yang anda akan menjadi dalam kehidupan berikutnya. Kemudian persoalannya adalah apakah batin dapat hidup sama sekali tanpa waktu. Kita harus sungguh-sungguh mengerti soal masa lalu ini — masa lalu sebagai yang kemarin, melalui hari ini, membentuk hari esok dan apa yang telah ada kemarin. Dapatkah batin — yang adalah akibat dari waktu, dari evolusi — bebas dari masa lalu ? — yaitu untuk mati. Hanyalah batin yang mengerti hal ini, yang dapat sampai kepada hal yang disebut meditasi. Tanpa mengerti semua ini, mencoba untuk bermeditasi hanyalah khayal kekanak-kanakan belaka.

Kebenaran bukanlah "apa adanya," akan tetapi pengertian

tentang "apa adanya" membuka pintu yang menuju kepada kebenaran. Jika anda tidak sungguh-sungguh mengerti "apa

Page 115: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

113

adanya," apa adanya anda, dengan hati anda, dengan batin anda, dengan otak anda, dengan perasaan anda, anda tidak dapat mengerti apakah kebenaran itu. Penanya: Apapun yang saya dengar anda katakan dalam ruangan ini menjadi begitu sederhana dan mudah di mengerti. Akan tetapi begitu saya berada di luar saya menjadi bingung — dan saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan bila saya sendirian. Krishnamurti: Begini tuan : apa yang dikatakan si pembicara adalah sangat jelas. Dia menunjukkan kepada anda "apa adanya" — itu ada pada anda, bukan berada di dalam ruangan ini, tidaklah ada pada si pembicara, si pembicara tidak membuat suatu propaganda apapun, dia tidak menginginkan apapun dari anda, baik itu berupa kata-kata manis, penghinaan maupun pujian anda. Itu ada pada anda, kehidupan anda, kesengsaraan anda, keputus-asaan anda; hal itu harus anda pahami, bukan hanya disini karena disini anda didorong ke sudut, anda menghadapi diri anda sendiri barangkali selama beberapa menit. Namun bila anda meninggalkan ruangan ini, maka disitulah anda baru tahu! Kita tidak mencoba mempengaruhi anda untuk bertindak, berpikir, melakukan ini atau itu — hal mana akan bersifat propaganda. Namun jika anda telah mendengarkan dengan hati anda dan dengan batin yang sadar (aware) —bukan karena dipengaruhi jika anda telah mengamati, maka apabila anda keluar hal itu akan bersama anda dimanapun anda berada karena itu ada pada anda, anda telah mengerti. Penanya: Apakah peranan dari seorang seniman (artis)? Krishnamurti: Apakah seniman demikian sangat berbeda dari manusia lain? Mengapa kita membagi-bagi hidup ke dalam sarjana, seniman ibu rumah tangga, dokter? Si seniman boleh jadi lebih peka (sensitive), mengamati lebih banyak, boleh jadi lebih hidup.

Namun dia juga mempunyai persoalan-persoalannya sebagai seorang manusia. Dia boleh membuat lukisan-lukisan hebat, menulis sajak-sajak indah, atau membuat benda-benda dengan tangannya, namun dia tetap masih seorang manusia yang cemas, ketakutan, iri hati dan ambisius. Bagaimana seorang "seniman" dapat berwatak ambisius? Jika dia ambisius, dia bukan seniman

Page 116: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

114

lagi. Pemain biola atau piano yang mempergunakan alat musiknya untuk mencari uang, untuk mencari nama — coba pikirkan — bukanlah seorang musikus. Atau seorang sarjana yang bekerja untuk pemerintah, untuk masyarakat, untuk perang, apakah dia itu sarjana? Orang yang mencari pengetahuan dan pengertian telah menjadi korup seperti manusia-manusia lain. Dia boleh jadi hebat sekali di dalam laboratoriumnya atau dia boleh jadi dapat menyatakan dirinya diatas kain lukisan (canvas) secara indah sekali, namun dia terkoyak-koyak di sebelah dalam dirinya seperti orang-orang lain, dia picik, palsu, cemas, takut. Sesungguhnya seorang seniman, seorang manusia, seorang individual, adalah sesuatu yang utuh, tidak terpisah-pisah dan lengkap. Individual berarti tidak terpisah-pisah, namun kita tidak demikian, kita adalah manusia-manusia yang terpecah belah, berkeping-keping (fragmented) — si pedagang, si seniman, si dokter, si musikus. Dan karena itu kita menghayati suatu kehidupan yang — Ah, saya tidak perlu menjelaskannya, anda sudah tahu. Penanya: Tuan, apakah yang menjadi ukuran dalam memilih antara bermacam-macam kemungkinan? Krishnamurti: Mengapa anda ingin memilih? Apabila anda melihat sesuatu dengan sangat jelas, apa perlunya pilihan? Harap dengarkan ini. Hanyalah batin yang bingung, ragu-ragu, tidak jelas yang memilih. Saya, tidak bicara tentang memilih antara warna merah dan hitam, melainkan memilih secara batiniah. Kecuali kalau anda kebingungan, mengapa anda harus memilih? Jika anda melihat sesuatu dengan jelas tanpa suatu penyelewengan (distortion), apakah ada perlunya untuk memilih? Tidak terdapat pilihan lain (alternative); pilihan hanya ada bila anda harus memilih antara dua buah jalan lahiriah — anda boleh mengambil jalan pertama atau kedua. Namun pilihan juga terdapat di dalarn batin yang terpisah-pisah dalam dirinya sendiri dan yang bingung; karena itu dia berada dalam konflik, karena itu dia adalah kekerasan. Hanya batin yang keras yang berkata bahwa dia akan hidup penuh damai dan dalam reaksinya dia menjadi keras (violent). Namun jika anda melihat seluruh sifat dari kekerasan dengan sangat jelas, dari bentuk yang paling kasar sampai yang paling halus dari kekerasan, maka anda akan bebas dari kekerasan itu.

Page 117: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

115

Penanya: Kapankah anda dapat melihat semua itu? Krishnamurti: Pernahkah anda mengamati sebatang pohon secara sempurna? Penanya: Saya tidak tahu. Krishnamurti: Tuan, lakukanlah itu sekali waktu jika anda tertarik akan hal-hal seperti ini. Penanya: Saya selalu mengira bahwa saya tertarik, sampai waktu berikutnya. Krishnamurti: Untuk menyelidiki ini, marilah kita mulai dengan pohon, benda yang paling obyektif. Amatilah dengan sempurna, yang berarti tanpa si pengamat, tanpa pemisah-misahan — yang tidak berarti bahwa anda harus mempersamakan diri anda dengan pohon itu, hal yang sangat mustahil. Namun untuk mengamati pohon itu berarti memandangnya tanpa pemisah-misahan antara anda dan pohon itu, tanpa ruang yang diciptakan oleh si "pengamat" dengan pengetahuannya, dengan pikirannya, dengan prasangkanya tentang pohon itu; juga tidak apabila anda sedang marah, iri hati, atau dalam keadaan putus asa, atau penuh dengan hal yang disebut pengharapan — yang sesungguhnya adalah lawan dari putus asa, karena itu bukan pengharapan sama sekali. Apabila anda mengamati ini, melihatnya tanpa pemisah-misahan, tanpa ruang itu, maka anda akan dapat melihat keseluruhannya.

Apabila anda mengamati isteri anda, sahabat anda, suami atau siapa saja, bila anda memandang tanpa gambaran pikiran, yaitu penimbunan dari masa lalu, anda akan melihat sesuatu yang luar biasa terjadi. Anda tidak pernah melihat sesuatu seperti itu sebelumnya dalam kehidupan anda. Narnun untuk mengamati secara sempurna berarti tidak ada pemisah-misahan. Orang-orang menggunakan LSD dan lain obat bius demi untuk menghancurkan ruang antara si pengamat dan yang diamati. Saya tidak pernah mempergunakannya; dan sekali anda mulai dengan permainan itu anda celaka, anda selamanya tergantung kepadanya dan obat bius itu menimbulkan bencananya (mischief) sendiri.

Page 118: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

116

Penanya: Apakah hubungannya antara pikiran dan kenyataan? Krishnamurti: Apakah pikiran dalam hubungannya dengan waktu, hubungannya dengan apa yang dapat diukur dan apa yang tak dapat diukur? Apakah pikiran itu? Pikiran adalah tanggapan dari ingatan — itu sudah jelas. Jika anda tidak mempunyai ingatan anda takkan dapat berpikir sama sekali, anda akan berada dalam keadaan hilang ingatan (amnesia). Pikiran adalah selalu tua. pikiran tidak pernah bebas, pikiran tak pernah bisa baru. Bilamana pikiran hening boleh jadi terdapat suatu penemuan baru; narnun pikiran tak mungkin dapat menemukan sesuatu yang baru. Apakah ini jelas?

Harap jangan menyetujui saya. Apabila anda mengajukan suatu pertanyaan dan anda mengenal betul pertanyaan anda dapat menjawab dengan segera. "Siapakah nama anda?" — anda dapat menjawab dengan segera. "Di mana anda tiriggal?" — anda menjawab seketika itu juga. Namun untuk sebuah pertanyaan yang lebih rumit membutuhkan waktu untuk menjawab. Di dalam selang waktu itu pikiran mencari-cari, mencoba untuk mengingat.

Maka pikiran di dalam keinginannya untuk menemukan apakah kebenaran selalu mencari-cari dalam istilah-istilah dari masa lalu. Itulah kesukarannya mencari. Jika anda mencari, anda mesti dapat mengenal apa yang anda temukan; dan apa yang anda temukan dalam istilah pengenalan anda adalah masa lalu. Maka pikiran adalah waktu — tentu saja — hal ini demikian sederhana, bukan? Anda memperoleh pengalaman yang amat nikmat kemarin, anda berpikir tentang itu dan anda ingin hal itu terulang kembali besok. Pikiran memikirkan sesuatu yang mendatangkan kesenangan, menginginkannya lagi besok, karena itu "besok" dan "kemarin" membuat selang waktu dimana anda akan memperoleh kesenangan itu, di mana anda akan memikirkan tentang itu. Maka pikiran adalah waktu. Dan pikiran tak pernah bebas karena itu adalah tanggapan masa lalu. Bagaimana pikiran dapat menemukan sesuatu yang baru? Hal ini baru mungkin apabila pikiran hening sama sekali. Bukan karena pikiran ingin menemukan sesuatu yang baru, karena kalau begitu keheningan itu timbul dari suatu motif dan karenanya itu bukanlah keheningan.

Jika anda mengerti ini berarti anda telah mengerti seluruh persoalannya dan bahkan telah menjawab pertanyaan anda.

Page 119: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

117

Lihatlah kita selalu mempergunakan pikiran sebagai alat untuk menemukan, untuk bertanya, untuk menyelidiki, untuk memandang. Apakah anda mengira bahwa pikiran dapat mengetahui apakah cinta kasih itu? Pikiran dapat mengetahui kesenangan dari apa yang disebut cinta kasih dan menuntut kesenangan itu kembali demi cintakasih. Namun pikiran sebagai hasil dari waktu, hasil dari ukuran, tak mungkin dapat mengerti atau sampai kepada hal yang tidak dapat diukur. Maka timbullah pertanyaan : bagaimana anda dapat membikin pikiran hening? Anda tidak dapat. Barangkali kita akan menyelidiki hal ini lain waktu. Penanya: Apakah kita membutuhkan peraturan-peraturan untuk pedoman dalam kehidupan? Krishnamurti: Nyonya, anda tidak mendengarkan semua apa yang telah saya katakan selama dalam pembicaraan ini ! Siapakah yang akan meletakkan peraturannya? Gereja-gereja telah melakukannya, pemerintah-pemerintah lalim telah melakukannya, atau anda sendiri telah meletakkan peraturan untuk tingkah laku anda sendiri, untuk kelakuan anda sendiri. Dan anda tahu apa artinya itu — suatu peperangan antara apa yang anda pikir bagaimana seharusnya diri anda dengan apa adanya diri anda. Manakah yang lebih penting : mengerti apa seharusnya anda, atau apa adanya anda? Penanya: Apakah saya ini? Krishnamurti: Mari kita selidiki. Saya telah memberitahukan anda apa adanya anda — negeri anda, mebel anda, gambaran pikiran anda, ambisi anda, kehormatan anda, suku bangsa anda, keanehan tabiat dan prasangka anda, tujuan pikiran yang selalu menghantui anda — anda tahu apa adanya anda ! Melalui semua itu anda ingin menemukan kebenaran, Tuhan, kenyataan. Dan karena batin tidak tahu bagaimana untuk menjadi bebas dari semua ini anda lalu menciptakan sesuatu, suatu perantara di luar, atau memberi arti kepada kehidupan.

Maka apabila anda mengerti sifat dari pikiran tidak hanya tahu kata-katanya saja, melainkan secara sungguh-sungguh sadar akan hal itu — kemudian apabila anda mempunyai prasangka, pandanglah itu dan anda akan melihat bahwa agama-agama anda

Page 120: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

118

adalah suatu prasangka, bahwa penyamaan (identification) dengan negeri anda adalah suatu prasangka. Kita mempunyai demikian banyak pendapat-pendapat, demikian banyak prasangka; amatilah saja diri sendiri secara sempurna, dengan hati anda, dengan batin anda, dengan cinta kasih — sayangilah itu, pandanglah itu. Jangan mengatakan "aku harus tidak" atau "aku harus" pandanglah saja itu. Dan barulah anda akan melihat bagaimana untuk hidup tanpa suatu prasangka. Hanyalah suatu jiwa yang bebas dari prasangka, dari konflik, yang dapat melihat apakah kebenaran itu.

London, 27 Mei 1970

Page 121: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

119

10. JIWA YANG SALEH (RELIGIOUS MIND)

Bagaimana kalau kita bicara tentang meditasi? Bicara tentang sesuatu dan melakukan sesuatu itu adalah sama sekali berbeda. Jika kita hendak menyelami persoalan yang ruwet (complex) ini, kita tidak hanya harus mengerti arti dari kata itu, namun juga agaknya bagi saya, kita harus mengerti yang lebih mendalam lagi daripada itu. Ada beberapa hal tercakup dalam meditasi. Untuk mengertinya dengan sungguh, untuk melakukannya dengan nyata, tidak hanya secara intelektuil atau lisan atau teoretis, membutuhkan keseriusan yang istimewa dimana harus terdapat kecerdasan dan kegembiraan (humour) yang besar.

Pertama-tama, kita harus menyelidiki apakah jiwa yang saleh itu; bukan menyelidiki apakah agama itu, melainkan mutu batin dan hati yang saleh. Kita dapat memberi banyak arti kepada agama, tergantung dari beban pengaruh kita — baik menerimanya secara emosionil, sentimentil atau secara sujud, atau sama sekali menolaknya seluruh persoalan dari pendirian agama, cara hidup beragama, seperti yang dilakukan banyak orang. Kita bahkan agak malu untuk bicara tentang soal-soal agama. Namun jiwa yang saleh tidak ada sangkut pautnya apapun dengan kepercayaan kepada Tuhan — jiwa yang saleh tidak mempunyai teori, filsafat, kesimpulan, karena ia tidak mempunyai rasa takut dan karenanya tidak membutuhkan kepercayaan.

Jiwa yang saleh sukar untuk digambarkan — penggambaran tidak pernah sama dengan hal yang digambarkan. Namun bila kita peka (sensitive), waspada dan serius, kita dapat menyelam kedalamnya.

Pertama-tama, kita tidak bisa terikat kepada suatu agama yang di organisir. Saya kira itu adalah satu diatara hal-hal yang paling sukar bagi kebanyakan manusia; mereka ingin melekat kepada suatu macam harapan, kepercayaan suatu macam teori atau kesimpulan atau suatu pengalaman dari mereka sendiri, memberinya suatu nilai keagamaan. Setiap bentuk ikatan dan karenanya ketergantungan kepada pengalaman gaib tertentu dari seseorang, atau pengalaman-pengalaman bertumpuk dari apa yang disebut orang-orang suci, ahli-ahli mistik, atau guru kebatinan

Page 122: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

120

istimewa anda sendiri, semua itu harus seluruhnya dan sama sekali di singkirkan. Saya harap anda melakukan itu, karena jiwa yang saleh tidak dibebani rasa takut, atau mencari sesuatu bentuk keamanan dan kesenangan. Jiwa yang tidak dibebani pengalaman mutlak perlu untuk menyelidiki apakah meditasi itu. Dalam mencari pengalaman terletak jalan kearah khayalan (illusion).

Tidak mencari suatu bentuk pengalaman apapun adalah amat sukar; kebanyakan dari kita hidup sedemikian mekanis, demikian dangkal, sehingga kita menginginkan pengalaman yang lebih mendalam karena kita bosan dengan kedangkalan hidup. Kita ingin, atau lebih tepat lagi kita mendambakan sesuatu yang ada artinya, yang ada isinya, yang menyelam, yang cantik dan indah dan demikianlah batin mencari-cari. Dan apa yang dicarinya akan di temukannya; yang ditemukannya bukanlah kebenaran. Apakah anda menerima semua ini, atau menolaknya? Harap jangan menerima atau menyangkal — ini bukanlah suatu soal tentang kesenangan anda atau kesenangan saya, karena di dalam ini tidak terdapat otoritas apapun, tidak ada otoritas si pembicara atau siapapun, Anda tahu, kebanyakan dari kita menginginkan seseorang memimpin kita, untuk membimbing kita, untuk membantu kita dan kita menaruh kesetiaan dan kepercayaan dalam diri orang itu atau dalam gagasan atau prinsip atau pikiran. Karena itu kita bergantung kepada orang lain. Batin yang bergantung kepada suatu otoritas dan karenanya tidak dapat berdiri sendiri, tidak dapat mengerti, tidak dapat memandang secara langsung, batin seperti itu sudah pasti mempunyai rasa takut akan kesalahan, takut akan tidak melakukan hal yang benar, takut akan tidak mencapai ekstasa (ecstasy) yang telah di janjikan kepadanya atau yang diharap-harapkannya. Seluruh bentuk-bentuk otoritas macam itu haruslah berakhir sama sekali; yang berarti tidak mempunyai rasa takut, tidak terdapat ketergantungan kepada orang lain (tidak ada guru kebatinan) dan suatu batin yang tidak mencari-cari pengalaman batin. Karena bila kita menginginkan suatu pengalaman, hal ini menunjukkan bahwa kita menginginkan — kesenangan besar, namakan apa saja sesuka anda ekstasa, kegembiraan, mencari-cari kebenaran, menemukan penerangan jiwa.

Pula, bagaimana si pencari mengenal apa yang ditemukannya dan apakah yang ditemukannya itu kebenaran? Dapatkah batin

Page 123: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

121

yang mencari-cari, mengejar, menemukan sesuatu yang hidup bergerak, yang tidak mempunyai tempat perhentian? Jiwa yang saleh tidak termasuk pada suatu kelompok, suatu mazhab, suatu kepercayaan, suatu gereja, suatu perkumpulan sirkus yang diorganisir; karena itu dapat memandang kepada segala sesuatu secara langsung dan dapat mengerti segala sesuatu pada saat itu juga. Demikianlah keadaan jiwa yang saleh, karena ia adalah penerangan bagi dirinya sendiri. Penerangannya tidak dinyalakan oleh orang lain — lilin yang dinyalakan orang lain dapat dipadamkan dengan cepat. Dan kebanyakan dari kepercayaan kita, dogma-dogma dan upacara-upacara keagamaan kita, adalah hasil dari propaganda yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan yang saleh. Jiwa yang saleh adalah penerangan bagi diri sendiri dan karena itu tidak terdapat hukuman atau ganjaran.

Meditasi adalah pengosongan batin secara menyeluruh. Isi dari batin adalah hasil dari waktu, hasil dari apa yang disebut evolusi; isi dari batin adalah hasil dari ribuan macam pengalaman, penumpukan besar dari pengetahuan dan kenangan. Batin dibebani sedemikian rupa dengan masa lalu karena semua pengetahuan adalah masa lalu, semua pengalaman adalah masa lalu dan semua kenangan adalah penumpukan hasil dari ribuan pengalaman — yaitu yang dikenal. Dapatkah batin, yalah kesadaran dan bawah sadar juga, mengosongkan diri sendiri secara menyeluruh dari masa lalu? Itu adalah seluruh gerakan meditasi batin yang waspada akan diri sendiri tanpa suatu pilihan, yang melihat seluruh gerakan diri sendiri — dapatkah kewaspadaan itu sama sekali mengosongkan batin dari yang dikenal? Sebab jika masih terdapat suatu sisa dari masa lalu, batin tidak dapat murni (innocent). Maka meditasi adah pengosongan batin secara menyeluruh.

Demikian banyak hal dikatakan orang tentang meditasi terutama di Timur; terdapat demikian banyak mazhab, demikian banyak disiplin, demikian banyak kitab ditulis orang tentang bagaimana harus bermeditasi, apa yang harus dilakukan. Bagaimana anda tahu apakah yang dikatakan orang itu benar atau palsu? Ketika si pembicara mengatakan bahwa meditasi adalah pengosongan batin secara menyeluruh, bagaimana anda tahu bahwa itu benar? Apa yang memberitahu anda? Prasangka anda pribadi, tabiat anda yang aneh yang suka akan wajah dari orang yang bicara? — ataukah

Page 124: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

122

nama baik orang itu, atau karena dia memiliki sifat mengesankan yang ramah tamah? Bagaimana anda mengetahuinya? Apakah anda harus menyelidiki semua sistim-sistim, semua mazhab-rnazhah, mempunyai guru-guru yang mengajar anda bagaimana harus bermeditasi, sebelum anda menemukan apakah meditasi itu? Atau dapatkah anda menemukannya jika anda tidak diberitahu oleh seorangpun dari mereka itu apa yang harus anda lakukan?

Saya mengatakan ini secara yang paling tidak dogmatis: jangan mendengarkan siapapun juga termasuk si pembicara, terutama si pembicara — karena anda amat mudah dipengaruhi, karena anda semua menginginkan sesuatu, merindukan sesuatu, merindukan penerangan jiwa, rindu akan sukacita, kenikmatin, sorga; anda mudah sekali terjebak. Maka anda harus menyelidikinya sendiri sama sekali. Karena itu tidak perlu pergi ke India, atau ke biasa Zen Buddhist, untuk bermeditasi, atau untuk mencari seorang guru; karena jika anda tahu bagaimana untuk memandang, segala sesuatu telah berada di dalam diri anda. Karena itu anda menyingkirkan sama sekali seluruh otoritas, semua pencarian bantuan kepada orang lain karena kebenaran bukanlah milik siapapun juga, bukanlah suatu soal pribadi. Meditasi bukanlah suatu pengalaman atau kesenangan pribadi tersendiri.

Kita dapat melihat bahwa kita membutuhkan keselarasan (harmony) yang mendalam antara pikiran, hati dan tubuh, jika anda dapat memisah-misahkannya seperti itu — secara jiwa raga (psychosomatically), jika anda lebih suka dengan istilah itu. Jelas bahwa haruslah terdapat keselarasan sempurna, karena jika terdapat suatu kontradiksi, suatu pemisah-misahan, maka terdapatlah pertentangan konflik. Konflik adalah intisari pembuangan enersi dan anda membutuhkan enersi hebat untuk bermeditasi. Karena itu keselarasan adalah penting sehingga batin, otak, alat tubuh dan hati sanubari adalah utuh, tidak terpecah belah; anda dapat melihat sendiri hal itu, tidak ada seorangpun perlu mengajarkannya kepada anda. Bagaimana untuk mendatangkan keselarasan ini merupakan suatu hal lain lagi. Keselarasan sempurna berarti bahwa batin dan badan haruslah luar biasa pekanya (sensitive); karena itu kita harus menyelidiki persoalan makan, latihan dan hidup dengan pantas. Karena kita tidak ingin berpikir tentang itu atau menyelidiki hal itu, kita lalu menoleh kepada orang lain untuk memberi tahu kita apa yang

Page 125: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

123

harus dilakukan. Dan jika kita menoleh kepada orang lain berarti kita membatasi enersi kita, karena kita lalu bertanya apakah hal itu mungkin atau tidak. Jika kita bilang tidak mungkin, enersi menjadi sangat terbatas; jika kita bilang mungkin dalam istilah yang telah kita ketahui, maka hal itu menjadi sangat remeh dan selanjutnya.

Maka kita menyadari akan pentingnya keselarasan sempurna ini, karena jika terdapat suatu macam ketidakselarasan, maka terdapatlah penyelewengan. Dan haruslah terdapat disiplin. Disiplin berarti ketertiban — bukan penekanan, bukan penyesuaian terhadap suatu prinsip atau terhadap suatu gagasan, terhadap suatu kesimpulan, suatu sistim atau suatu metoda.

Ketertiban bukanlah suatu rancangan atau suatu pola yang menjadi dasar dari kehidupan anda. Ketertiban datang hanya apabila anda mengerti seluruh proses dari ketidak-tertiban — melalui pengertian akan yang palsu sebagai yang palsu datang kepada kenyatan. Kehidupan kita adalah ketidaktertiban, yang berarti kontradiksi, mengatakan suatu hal melakukan hal lain dan memikirkan hal yang sama sekali berbeda lagi. Ini adalah keadaan hidup (eksistensi) terpecah-belah dan dalam perpecahan ini kita mencoba untuk menemukan suatu macam ketertiban. Kita mengira bahwa ketertiban ini datang melalui disiplin dan pengendalian. Batin yang dikendalikan, didisiplinkan dalam arti disesuaikan dengan suatu pola, baik pola yang ditentukan oleh diri sendiri, atau oleh masyarakat, atau oleh suatu kebudayaan tertentu, batin seperti itu tidak bebas, itu adalah suatu batin yang menyeleweng. Karena itu kita harus menyelidiki persoalan dari ketidaktertiban ini. Dan melalui pengertian tentang ketidaktertiban, bagaimana terjadinya, datanglah ketertiban — sesuatu yang hidup.

Apakah intisari pokok dari ketidaktertiban? Kehidupan kita tidak tertib, terpisah-pisah; kita hidup dalam bagian yang berbeda-beda; kita tidak merupakan kesatuan yang utuh dan tak terpisahkan. Intisari dari ketidaktertiban adalah kontradiksi dan apabila terdapat kontradiksi didalam diri kita sendiri pasti terdapat daya upaya dan karenanya terdapat ketidaktertiban. (Ini adalah amat sederhana. Barangkali anda tidak menyukai hal-hal sederhana. Kita dapat membuatnya sangat ruwet (complex)!. Kita melihat betapa tidak tertib adanya kehidupan kita sendiri, betapa kontradiksi dari bermacam keinginan, tujuan, kesimpulan, niat, saling cakar-mencakar; dalam keadaan ganas/keras, kita ingin hidup penuh

Page 126: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

124

damai; dalam keadaan penuh cita-cita (ambisius), rakus, bersaingan, kita bicara tentang cinta; dalam keadaan mementingkan diri pribadi, menonjolkan aku, terbatas, kita bicara tentang persaudaraan diseluruh dunia. Kita berpura-pura dan karenanya terdapat kemunafikan besar.

Maka ketertiban adalah perlu dan pengertian dari ketidaktertiban itu sendiri mendatangkan disiplinnya sendiri, yalah ketertiban dimana tidak ada penindasan, penekanan, tidak ada penyesuaian. Saya harap si pembicara telah membuatnya cukup jelas, setidaknya dalam arti kata-katanya (verbally). Disiplin berarti belajar, bukan untuk menumpuk pengetahuan mekanis — belajar tentang kehidupan tidak tertib yang kita hayati dan karenanya tidak menarik kesimpulan apapun pada saat manapun. Kebanyakan dari tindakan kita di dasari atas kesimpulan atau cita-cita atau pendekatan pada suatu cita-cita. Maka tindakan kita selalu saling berlawanan dan karenanya tidak tertib. Hal ini dapat kita lihat dengan sangat mudah.

Jika kita memandang hal ini dalam diri sendiri, tentu saja akan timbul ketertiban, kebebasan dari semua otoritas dan karenanya kebebasan dari rasa takut. Kita dapat membuat suatu kesalahan namun membetulkannya seketika.

Bagaimanakah batin dapat tidak terjebak dalam khayal? — karena anda dapat "bermeditasi" tak kunjung henti, menciptakan khayal anda sendiri. Tempo hari kita berjurnpa dengan seseorang yang telah melakukan meditasi selama duapuluh lima tahun — bukan secara sambil lalu — dia telah mengesampingkan segalanya, kedudukannya yang baik, uang, keluarga, nama dan duapuluh lima tahun dia mempraktekkan meditasi. Malang baginya seseorang membawa dia mengikuti satu diantara ceramah-ceramah dan keesokan harinya dia datang menemui si pembicara dan berkata, "Apa yang anda katakan tentang meditasi adalah benar sama sekali. Saya telah menyihir diri sendiri, melihat bayangan-khayal (vision) saya sendiri, memperoleh kenikrnatan pribadi saya sendiri di dalam bayangan-khayal itu sesuai dengan beban pengaruh saya." Jika kita seorang umat Kristen, kita melihat bayangan-khayal dari Kristus dan selanjutnya; jika kita seorang umat Hindu kita memiliki Tuhan khusus kita sendiri dan secara langsung berkomunikasi dengan dia yang berarti, sesuai dengan beban pengaruh kita.

Page 127: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

125

Maka pertanyaannya adalah, bagaimana batin dapat bebas seluruhnya dari gambaran-khayal ? Kita harus mengajukan pertanyaan ini secara sangat serius dan mendalam. Banyak sekali orang mendengarkan segala macam yogi dan guru yang memberitahu mereka apa yang harus dilakukan, memberi mereka beberapa macam slogan, beberapa macam mantra, beberapa macam kata-kata yang akan memberi mereka pengalaman-pengalaman batin yang luar biasa — anda tahu apa yang dimaksudkan si pembicara. Pernahkah anda mendengarkan sedemikian sepenuhnya kepada suatu nada musik sehingga segala suara lain menghilang kecuali satu suara itu? Jika batin mengikuti suara itu, pergi bersamanya, anda memperoleh hasil-hasil yang luar biasa. Tetapi itu bukanlah meditasi, itu adalah suatu macam muslihat yang dapat kita mainkan terhadap diri sendiri dan itu adalah suatu bentuk lain dari gambaran khayal (illusion).

Juga mempergunakan obat bius untuk memperoleh "pengalaman gaib" dapat mendatangkan hasil-hasil tertentu, melalui kimia; seperti juga, jika anda banyak melakukan puasa, anda memiliki kepekaan tertentu dan batin anda menjadi jauh lebih waspada, awas, tajam dan jernih — atau jika anda melakukan latihan pernapasan secara tepat. Semua itu adalah semacam bentuk muslihat, yang mendatangkan gambaran khayal masing-masing. Dan batin melekat pada gambaran-gambaran khayal itu, karena gambaran khayal itu sangat memuaskan, menjadi hasil milik pribadi anda sendiri. Namun selagi dunia sedang menderita, rnengalami kesengsaraan, penyelewengan, kejahatan, maka gambaran khayal anda yang sedikit didalam sudut kecil dari medan kehidupan ini tidak ada nilainya.

Maka kita dapat menyingkirkan semua itu sebagai hal yang bersifat mentah dan kekanak-kanakan. Di samping ini, gambaran khayal itu memabokkan, membuat batin menjadi tumpul. Sekarang bagaimanakah batin dapat bebas dari semua gambaran khayal? Dengan mengingat bahwa selama terdapat daya upaya apapun dan suatu kontradiksi apapun disitu pasti terdapat gambaran khayal (illusion). Bagaimanakah keadaan kontradiksi kebingungan, penyelewengan, bermacam bentuk kejahatan-kejahatan sosial, keagamaan dan pribadi — bagaimanakah semua itu yang mengakibatkan bermacam bentuk anggapan palsu dan gambaran khayal dapat di hapuskan seluruhnya? Hal ini hanya dapat terjadi

Page 128: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

126

apabila batin sama sekali hening/diam, karena setiap gerakan dari pikiran adalah suatu gerakan dari masa lalu. Dan selama gerakan masa lalu itu terdapat di dalam seluruh struktur batin — termasuk pikiran — pasti terdapat penyelewengan.

Maka pertanyaannya adalah bagaimana pikiran dapat sama sekali tidak hadir (absen) di dalam meditasi? Pikiran adalah perlu; makin logis, waras, sehat, objektif, bebas emosi, tidak berfihak, makin berguna dan makin efisien-lah pikiran itu. Anda harus mempergunakan pikiran untuk berfungsi dalam hidup. Namun batin haruslah cakap, haruslah sama sekali bebas dari setiap rasa penyelewengan untuk menyelidiki apa yang benar, apa yang suci. Haruslah terdapat keselarasan antara penggunaan pikiran dalam fungsi kehidupan dan kebebasan dari pikiran. Ini adalah masuk akal; ini bukanlah suatu teori pribadi yang rahasia. Untuk dapat melihat sesuatu yang benar, yang baru untuk ditemukan, baru untuk disaksikan, sesuatu yang tidak pernah diciptakan atau dilakukan sebelumnya, batin haruslah bebas dari yang dikenal. Orang yang menemukan mesin jet, pasti telah bebas dari pengetahuan tentang mesin kompresi (internal combustion engine). Demikian pula dalam cara yang sama, bagi batin untuk dapat menemukan sesuatu yang sama sekali baru, haruslah tidak ada gambaran khayal, haruslah terdapat keheningan yang menyeluruh dan sempurna; bukan hanya didalam gerakan pikiran, melainkan juga didalam semua keaktifan dari sel-sel otak sendiri dengan ingatan-ingatannya.

Ini merupakan suatu persoalan yang sukar bukan? Mengertikah anda akan cara hidup di dalam rumus-rumus, dalam kesimpulan-kesimpulan, dalan prasangka-prasangka? Kita hidup seperti mesin (mechanically), di dalarn rutin mencari nafkah, di dalam rutin dari tugas pekerjaan yang kita coba untuk memperoleh suatu kedudukan prestige. Kehidupan kita adalah suatu rentetan penyesuaian; terdapat penyesuaian baik dari rasa takut maupun dari kesenangan.

Batin seperti itu tidak mungkin menemukan sesuatu yang baru. Oleh karena itu setiap guru, setiap metode, setiap sistim yang berkata, "Lakukan ini dan anda akan menemukannya," itu adalah bohong, Karena siapa saja yang berkata bahwa dia tahu, dia tidak

Page 129: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

127

tahu. Apa yang diketahuinya adalah pengulangannya (rutin), prakteknya, disiplinnya, penyesuaiannya.

Maka batin dan otak dan tubuh dalam keselarasan sempurna haruslah hening/diam — keheningan yang tidak diperoleh dengan menggunakan obat penenang atau dengan mengulang-ulang kata-kata, baik kata-kata itu berbunyi Ave Maria ataupun suatu kata Sansekerta. Dengan mengulang kata-kata, batin anda dapat menjadi tumpul dan batin yang terbius tak mungkin dapat menemukan apa yang benar. Kebenaran adalah sesuatu yang baru setiap saat — kata "baru" tidaklah tepat, sesungguhnya itu adalah "tanpa unsur waktu".

Maka haruslah ada keheningan. Keheningan bukanlah lawan dari kebisingan atau penghentian dari ocehan; keheningan bukanlah hasil dari pengendalian yang berkata, "Aku mau hening", yang lagi-lagi adalah suatu kontradiksi. Apabila anda berkata "aku mau" pasti terdapat sesuatu yang mengambil keputusan untuk hening dan karena itu mempraktekkan suatu hal yang dia namakan keheningan; karena itu terdapatlah suatu pemisahan suatu kontradiksi, suatu penyelewengan.

Semua ini membutuhkan enersi besar dan karenanya membutuhkan tindakan. Kita menghamburkan banyak sekali enersi dengan menumpuk pengetahuan. Pengetahuan mempunyai tempatnya sendiri — anda harus memiliki pengetahuan, makin banyak makin baik. Namun bila pengetahuan itu menjadi mekanis, bila pengetahuan membuat batin merasa bahwa tidak ada kemungkinan lagi, bila kita berkesimpulan bahwa tidaklah mungkin untuk berubah, maka kita tidak memiliki enersi.

Terdapat gagasan tentang pengendalian sex agar dapat mempunyai lebih banyak enersi untuk menemukan Tuhan dan segala seluk beluk keagamaan tentang hal itu. Ingatlah kepada semua orang-orang suci dan Para pendeta yang malang, betapa hebat siksaan yang mereka derita untuk dapat menemukan Tuhan! Dan Tuhan — kalau memang ada — tidak menghendaki batin yang tersiksa, batin yang dicerai beraikan, yang menyeleweng atau yang telah menjadi tumpul dan hidup dalam pembiusan.

Keheningan batin datang dengan wajar — harap dengarkan ini dia datang dengan wajar, dengan mudah, tanpa daya upaya apapun jika anda tahu bagaimana untuk mengamati, bagaimana untuk memandang. Bila anda mengamati segumpal awan,

Page 130: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

128

pandanglah itu tanpa kata dan karena itu tanpa pikiran, pandanglah itu tanpa pemisahan sebagai si pengamat. Kalau sudah demikian terdapatlah kewaspadaan (awareness) dan perhatian didalam perbuatan memandang itu sendiri; bukan penentuan untuk memperhatikan, melainkan memandang dengan perhatian, sungguhpun pandangan itu hanya berlangsung selama satu detik, satu menit — itu sudah cukup.

Jangan menjadi serakah, jangan berkata, "Aku harus memiliki perhatian itu untuk sehari penuh". Memandang tanpa si pengamat berarti memandang tanpa ruang di antara si pengamat dan hal yang di amati — yang bukan berarti mempersamakan diri dengan hal yang di pandangnya.

Maka apabila kita dapat memandang sebatang pohon, segumpal awan, cahaya diatas air, tanpa si pengamat dan juga — yang jauh lebih sukar lagi, yang membutuhkan perhatian yang lebih besar — jika anda dapat memandang kepada diri anda sendiri tanpa gambaran pikiran, tanpa suatu kesimpulan, karena gambaran pikiran, kesimpulan, pendapat, pertimbangan, kebaikan dan keburukan, adalah terpusat di sekeliling si pengamat, maka anda akan menemukan bahwa bahwa otak, menjadi luar biasa tenang. Dan ketenangan ini bukanlah suatu hal yang dapat di usahakan; ketenangan itu dapat terjadi, tentu terjadi, jika anda penuh perhatian, jika anda dapat mengawasi setiap saat, mengawasi gerak-gerik anda, kata-kata anda, perasaan anda, gerakan wajah anda dan lain sebagainya. Membetulkannya (mengoreksinya) mendatangkan kontradiksi, namun jika anda mengawasinya, ini mendatangkan perubahan dengan sendirinya.

Maka keheningan muncul apabila terdapat perhatian yang mendalam, tidak hanya pada tingkat kesadaran saja melainkan juga pada tingkat yang lebih mendalam dari kesadaran. Mimpi dan tidur adalah hal-hal yang amat penting; adalah merupakan sebagian dari meditasi untuk terjaga di dalam untuk waspada, penuh perhatian selagi batin dan tubuh — jasmani — sedang tidur (Harap jangan menerima apa saja yang dikatakan si penibicara — si pembicara bukanlah guru kebatinan anda, bukan guru atau otoritas anda. Jika anda membuat dia menjadi otoritas anda, anda menghancurkan diri anda sendiri dan si pembicara).

Kita berkata : meditasi adalah pengosongan batin; tidak hanya batin yang sadar namun juga semua bagian tersembunyi dari batin,

Page 131: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

129

yang dinamakan bawah-sadar. Yang di bawah-sadar sama tidak ada artinya dan tidak masuk akalnya seperti yang sadar. Dan sewaktu tidur terdapat berbagai macam mimpi yang remeh, bahkan tidak ada harganya untuk dipikirkan — mimpi-mimpi yang tidak ada artinya sama sekali. Saya yakin anda tahu akan semua ini bukan? Kemudian terdapat mimpi yang mempunyai arti dan artinya dapat dimengerti sewaktu di mimpikan. Hal ini hanya mungkin apabila diwaktu siang harinya anda penuh perhatian, mengawasi, mendengarkan setiap gerakan dari pikiran anda, motif anda, perasaan dan ambisi anda. Mengawasi tidak melelahkan anda, tidak menghabiskan tenaga anda, jika anda tidak mengoreksi apa yang anda awasi. Jika anda berkata, "Ini harus tidak" atau "itu harus", maka anda menjadi lelah dan jemu. Namun jika anda mengawasi tanpa pilihan, waspada tanpa suka atau tidak suka diwaktu siang harinya, maka apabila anda bermimpi dan mimpi itu mempunyai suatu arti, pada saat bermimpi itu — semua mimpi adalah aktif, selalu terdapat perbuatan yang sedang terjadi —perbuatan didalam mimpi itu dimengerti. Maka bila anda telah melakukan semua ini, batin di dalam tidur menjadi luar biasa sadar (terjaga) dan anda tidak perlu pergi kepada seorang ahli penafsir mimpi. Kewaspadaan dari batin melihat sesuatu yang tak pernah dapat dilihat batin yang sadar. Maka keheningan bukanlah sesuatu yang harus di praktekkan dia datang apabila anda telah mengerti seluruh struktur dan permulaan dan penghayatan dari kehidupan.

Kita harus merubah struktur dari masyarakat kita, ketidakadilannya, moralnya yang mengerikan, pemisah-misahan yang telah diciptakannya diantara manusia dan manusia, peperangan, tidak adanya kasih sayang dan cintakasih sama sekali yang menghancurkan dunia. Jika meditasi anda hanyalah suatu urusan pribadi, sesuatu yang anda nikmati sendiri, maka itu bukanlah meditasi. Meditasi berarti suatu perubahan radikal seluruhnya dari pikiran dan hati.

Hal ini hanya mungkin apabila terdapat perasaan luar biasa dari

keheningan batiniah dan hanya itulah yang mendatangkan jiwa yang saleh. Jiwa seperti itu tahu apa yang suci. Penanya: Bagaimana kita dapat membuat perubahan yang menyeluruh ini?

Page 132: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

130

Krishnamurti: Tuan, dapatkah pengetahuan mendatangkan suatu revolusi total? — dapatkah masa lalu, ialah pengetahuan, mendatangkan suatu perubahan yang menyeluruh didalam mutu batin? Atau haruskah terdapat kebebasan dari masa lalu, sehingga batin berada dalam revolusi selalu, dalam gerakan perubahan selalu?

Pusat dari pengetahuan, dari pengalaman, dari kenangan, berada di dalam si pengamat, bukan? Harap jangan menerima ini, awasi sendiri. Terdapat si penyensor, si ego di dalam setiap orang, yang berkata, "Ini betul", "Ini saleh", "Ini baik", buruk", "Aku harus", "Aku harus tidak". Si sensor yang mengamati. Dialah si pengamat dan dia memisahkan diri sendiri dari hal yang diamatinya. Si sensor, si pengamat, adalah selalu masa lalu dan "apa adanya" adalah berubah, baru. Selama terdapat pemisahan antara si pengamat dan yang di amati, tidak mungkin ada revolusi radikal : selalu akan terdapat kebusukan (corruption). Anda dapat melihat apa yang telah dilakukan oleh Revolusi Perancis atau Revolusi Komunis kebusukan memasukinya setiap waktu. Selama pemisah-misahan ini ada, kebaikan tidaklah mungkin ada. Lalu anda akan berkata, "Bagaimanakah pemisah-misahan dapat berakhir?" Bagaimana si pengamat, yang merupakan tumpukan masa lalu sebagai pengetahuan, dapat berakhir? Itu tak dapat berakhir karena anda membutuhkan si "pengamat" itu apabila anda berfungsi secara mekanis. Anda membutuhkan pengetahuan bila anda pergi ke kantor atau ke pabrik, atau ke laboratorium. Akan tetapi pengetahuan itu, terikat kepada si sensor yang ambisius dan serakah, menjadi jahat; dia menggunakan pengetahuan untuk kebusukan. Ini demikian gamblang !

Apabila terdapat keinsyafan yang mendalam akan hal ini, si "pengamat" berakhir; ini bukan soal waktu, bukan soal si pengamat lambat laun berakhir. Kita telah dibeban pengaruhi untuk berpikir, "Lambat laun kita akan bebas dari si pengamat, lambat laun kita akan menjadi bebas kekerasan." Namun sementara itu kita menyebar bibit-bibit kekerasan.

Maka apabila anda melihat dengan sangat jelas betapa si "pengamat" menyelewengkan segala sesuatu — si pengamat sebagai si ego, si "aku" betapa dia memisah-misah dan menyelewengkan, di dalam detik kejelasan pengamatan itu si pengamat tidak ada.

Page 133: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

131

Penanya: Mungkinkah bisa terdapat keselarasan langgeng (continuous harmony) di dalam kehidupan ini? Krishnamurti: Keselarasan langgeng didalam kehidupan ini adalah suatu kontradiksi, bukan? Gagasan bahwa keselarasan harus langgeng menghalangi penemuan sesuatu yang baru. Maka keinginan untuk memiliki keselarasan langgeng adalah suatu kontradiksi.

Anda selaras (harmonious) — titik. Kita adalah hamba-hamba dari kata "menjadi" (to be). Jika sesuatu yang anda sebut keselarasan mempunyai kelanggengan, itu adalah ketidakselarasan. Karena itu tuan, jangan menginginkan sesuatu yang langgeng. Anda menginginkan hubungan anda dengan isteri anda menjadi langgeng, bahagia indah — segala hal-hal yang romantis. Dan hal itu tidak pernah terjadi. Cintakasih bukanlah sesuatu yang berunsur waktu. Maka janganlah biarkan kita menjadi serakah. Keselarasan bukanlah suatu hal yang dapat langgeng. Jika itu langgeng lalu menjadi mekanis. Akan tetapi jiwa yang selaras "adalah" selaras — bukan "akan" atau "telah". Jiwa yang berada dalam keselarasan — sekali lagi, "adalah" merupakan kata yang saleh — jiwa yang sadar (aware) bahwa ia selaras tidak mengajukan pertanyaan, "Apakah besok aku akan memiliki keselarasan ini?" Penanya: Tuan, bagaimanakah hubungan segala hal dengan isi dari batin yang terdiri dari kata-kata? Krishnamurti: Hal itu sangat sederhana, bukan? Apabila kita mengerti bahwa kata bukanlah si benda, bahwa gambaran bukanlah yang digambarkan, keterangan bukanlah yang diterangkan, maka batin bebas dari kata-kata. Jika kita mempunyai suatu gambaran pikiran tentang diri sendiri, gambaran pikiran itu disusun oleh kata-kata, oleh pikiran — pikiran adalah kata-kata. Kita menganggap diri sendiri besar, atau kecil, pintar, atau seseorang yang luar biasa (genius) atau apa saja sesuka anda — kita mempunyai suatu gambaran pikiran tentang diri sendiri. Gambaran pikiran itu dapat di gambarkan, itu adalah hasil dari penggambaran. Dan gambaran pikiran itu adalah ciptaan pikiran. Akan tetapi apakah penggambaran, gambaran pikiran itu, sebagian dari batin?

Page 134: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

132

Hubungan apakah yang ada antara isi batin dan batin itu sendiri? Apakah isinya adalah batin itu sendiri? — itukah pertanyaannya tuan? Tentu saja demikian. Jika isi batin adalah perabot rumah, kitab-kitab, apa yang dikatakan orang, prasangka-prasangka anda, beban pengaruh anda, rasa takut anda, itu adalah batin. Jika batin mengatakan di sana terdapat suatu sukma, terdapat Tuhan, terdapat neraka, terdapat sorga, terdapat hantu, itukah isi dari batin. Isi batin "adalah" sang batin. Jika batin dapat mengosongkan diri sendiri dari semua itu, dia adalah sesuatu yang berbeda sama sekali; batin lalu menjadi sesuatu yang baru dan karena itu abadi. Penanya: Apakah tandanya seseorang yang telah mulai memperkembangkan kewaspadaan? Krishnamurti: Maaf, saya ingin berkelakar mengenai itu — dia tidak membawa bendera merah ! Begini tuan, pertama-tama, seperti telah kita katakan, kewaspadaan/kesadaran (awareness) bukanlah soal perkembangan, bukanlah soal tumbuh perlahan-lahan. Apakah membutuhkan waktu untuk mengerti sesuatu? Apakah keadaan batin yang berkata, "Aku telah mengerti" — bukan secara lisan belaka melainkan selengkapnya? Kapan dia mengatakan ini? Dia mengatakan itu apabila batin secara sungguh-sungguh dan sempurna penuh perhatian terhadap sesuatu yang sedang di pandangnya. Dalam keadaan penuh perhatian pada saat itu dia telah mengerti selengkapnya, hal itu bukanlah soal waktu. Penanya: Terdapat demikian banyak penderitaan: dengan memiliki belas kasihan (compassion), bagaimana kita bisa tenteram (at peace)? Krishnamurti: Apakah anda pikir bahwa anda berbeda dengan dunia? Bukankah anda dunia ini? — dunia yang telah anda bikin dengan ambisi anda, keserakahan anda, dengan jaminan ekonomi anda, dengan peperangan anda — anda membuatnya semua itu.

Penyiksaan binatang untuk makanan anda, pemborosan uang untuk perang, kekurangan pendidikan yang besar — anda telah membangun dunia ini, dunia adalah sebagian dari anda. Maka andalah dunia ini dan dunia adalah anda; tidak terdapat pemisahan

Page 135: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

133

antara anda dan dunia. Anda bertanya "Bagaimana anda dapat hidup tenteram bila dunia menderita?" Bagaimana anda dapat tenteram bila anda menderita? Inilah pertanyaannya, karena andalah dunia ini. Anda dapat pergi ke seluruh dunia, bicara kepada manusia-manusia, baik mereka itu pintar, terkenal maupun buta huruf, mereka itu semua hidup menderita seperti anda. Maka pertanyaannya bukanlah, "Bagaimana anda dapat hidup tenteram bila dunia menderita?" Anda sedang menderita maka dunia menderita; karena itu akhirilah penderitaan anda, jika anda tahu bagaimana mengakhirinya. Penderitaan bersama iba-dirinya berakhir hanya apabila terdapat pengenalan diri sendiri. Dan anda akan berkata, "Apa yang dapat dilakukan oleh seorang manusia yang telah membebaskan dirinya sendiri dari duka citanya sendiri, nilai apakah yang dimiliki manusia itu dengan beradanya di dunia?" Pertanyaan macam itu tidak ada nilainya. Jika anda telah membebaskan diri anda dari dukacita — tahukah anda apa artinya itu? — dan berkata, "Nilai apa yang dimiliki orang itu didalam dunia yang menderita?" itu adalah suatu pertanyaan yang salah. Penanya: Apakah kegilaan itu? Krishnamurti: Ah itu adalah sangat jelas. Kebanyakan dari kita adalah sinting (neurotic), bukan? Kebanyakan dari kita adalah agak miring, kebanyakan dari kita memiliki gagasan-gagasan aneh, kepercayaan-kepercayaan aneh. Pada suatu kali kita bicara dengan seorang Katholik yang sangat setia dan dia berkata "Kalian orang-orang Hindu adalah orang-orang yang paling tahyul, mabok agama dan gila; kalian percaya kepada begitu banyak hal-hal yang abnormal." Dia sama sekali tidak sadar akan ketidak-normalannya sendiri, kepercayaan-kepercayaannya sendiri, kebodohan-kebodohannya sendiri. Maka siapakah yang seimbang? Jelas, yang waras adalah orang yang tidak mempunyai rasa takut, orang yang utuh. Utuh berarti waras, sehat dan suci; akan tetapi kita tidak begitu, kita adalah manusia-manusia yang terpecah belah, karena itu kita tidak seimbang (un-balanced). Hanya terdapat keseimbangan (balance) apabila kita utuh selengkapnya. Itu berarti sehat, dengan jiwa yang jernih, yang tidak memiliki prasangka dan yang memiliki kebajikan (Tepuk tangan). Harap jangan bertepuk

Page 136: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

134

tangan, pujian anda tidak ada artinya bagi saya — saya bersungguh-sungguh dalam hal ini. Jika anda mengerti itu, karena anda melihatnya sendiri, maka tidaklah perlu untuk bertepuk tangan memuji — itu adalah milik anda. Penerangan batin tidak datang melalui orang lain, dia datang melalui pengamatan anda sendiri; melalui pergertian anda sendiri tentang diri anda.

London, 30 Mei 1970

Page 137: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

135

11. JIWA YANG BEBAS (Tiada beban pengaruh)

Jika anda benar-benar serius, pertanyaan apakah mungkin untuk membebaskan batin dari beban pengaruh, tentu merupakan satu di antara hal-hal yang paling hakiki. Kita dapat melihat bahwa manusia, di bagian-bagian yang berbeda-beda didunia, dengan kebudayaan dan moral sosial yang berbeda-beda, dibeban pengaruhi dengan sangat mendalam; dia berpikir sepanjang garis-garis tertentu, dia bertindak dan bekerja menurut pola. Dia dihubungkan dengan saat ini melalui latar belakang masa lalu. Dia telah memupuk pengetahuan yang luas; dia telah memiliki pengalaman jutaan tahun.

Semua ini telah membeban pengaruhi dia — pendidikan kebudayaan, moral sosial, propaganda, agama, — dan terhadap ini dia mempunyai reaksinya tersendiri; tanggapan bentuk lain dari beban pengaruh (conditioning).

Kita harus menaruh cukup perhatian untuk melihat seluruh arti dari beban pengaruh ini, betapa dia memisah-misahkan manusia, secara kebangsaan, agama, sosial dan bahasa. Pemisah-misahan ini merupakan rintangan yang hebat, menimbulkan konflik dan kekerasan. Jika kita ingin hidup dalam perdamaian dengan sempurna, dengan penuh daya cipta — nanti kita akan mendalami kata-kata "damai" dan "penuh daya cipta" itu — jika kita ingin hidup seperti itu, kita harus mengerti tentang beban pengaruh (conditioning) ini yang tidak hanya pada batas luarnya atau dangkal, melainkan juga sangat mendalam, tersembunyi. Kita harus menemukan apakah seIuruh struktur beban pengaruh ini dapat terungkapkan. Dan setelah itu dapat ditemukan, apakah yang harus kita lakukan agar terbebas dari padanya?

Jika kita melihat bahwa kita dibeban pengaruhi lalu berkata, "Kita tidak akan pernah mungkin dapat membebaskan batin dari beban pengaruh", maka persoalannyapun berakhir. Jika anda memulai dengan suatu rumus bahwa kita tidak akan pernah bebas dari beban pengaruh, semua penyelidikan terhenti, kita telah menentang dan telah menjawab persoalannya dan berakhir disitu; lalu kita hanya dapat menghias beban pengaruh itu lebih lanjut. Akan tetapi jika kita menyelaminya secara mendalam dan kita

Page 138: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

136

waspada akan seluruh persoalannya, lalu apa yang harus kita lakukan? Bagaimanakah kita akan menjawabnya bila ini adalah suatu tantangan yang amat serius sekali dan bukan sesuatu yang bisa dikesampingkan begitu saja. Jika hal ini sesuatu yang vital dan luar biasa pentingnya dalam kehidupan kita, apakah tanggapan kita.

Jika anda telah menemukan keadaan beban pengaruh ini lalu apakah cara pengamatan anda? Apakah anda mengamatinya untuk diri anda sendiri atau adakah seseorang telah memberitahukan anda tentang itu? Ini merupakan suatu pertanyaan yang sungguh amat penting untuk di jawab. Jika anda telah diberitahu orang lain tentang itu dan anda berkata, "Ya, aku adalah dibeban pengaruhi", maka anda menanggapi suatu saran; itu tidak sungguh, itu hanyalah suatu konsep (concept) kata-kata yang telah anda terima, yang anda setujui; itu sama sekali berbeda dengan penemuan tentang beban pengaruh itu oleh anda sendiri, karena kalau begitu merupakan hal yang amat vital sekali dan anda memiliki gairah untuk menemukan jalan keluarnya.

Apakah anda mendapatkan bahwa anda dibeban pengaruhi karena anda telah menyelidiki, mencari dan menjenguk kedalamnya? Jika demikian : "siapa" yang telah mendapatkannya itu? — si pengamat, si pemeriksa, si penganalisa? — "siapa" yang mengamati memeriksa, menganalisa seluruh kekacau-balauan dan kegilaan yang disebabkan oleh beban pengaruh ini di dalam dunia? "Siapa" yang dengan pengamatan telah menemukan struktur dari beban pengaruh ini dan akibatnya? Dengan mengamati apa yang terjadi, diluar dan di dalam — konflik-konflik, peperangan, kesengsaraan, kebingungan di dalam diri sendiri dan di luar diri sendiri (yang luar adalah sebagian dari keadaan kita) — dengan mengamati ini secara sangat teliti (di seluruh dunia hal ini terjadi) saya telah menemukan bahwa saya adalah dibeban pengaruhi dan telah menemukan akibat dari beban pengaruh ini. Maka terdapatlah si pengamat yang telah mendapat kenyataan bahwa dia dibeban pengaruhi dan timbullah pertanyaan : apakah si "pengamat" berbeda dengan yang diamatinya dan di temukannya itu, apakah itu merupakan sesuatu yang terpisah dari dia? Jika terdapat perpisahan, maka kembali terdapatlah pembagi-bagian dan karena itu terdapat konflik berupa bagaimana untuk mengatasi beban pengaruh ini, bagaimana untuk membebaskan diri sendiri

Page 139: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

137

dari beban pengaruh ini, apa yang harus dilakukan tentang itu dan sebagainya. Kita harus menemukan apakah terdapat dua hal yang terpisah, dua gerakan terpisah, si "pengamat" dan hal yang di amati. Apakah mereka terpisah? Atau adakah si "pengamat" itu yang di amati? Adalah amat penting untuk menyelidiki sendiri hal ini; jika kita melakukannya, maka seluruh jalan pemikiran kita mengaIami suatu perubahan yang menyeluruh. Itu adalah suatu penemuan yang paling radikal sebagai suatu hasil di mana struktur moral, kelanjutan pengetahuan, mempunyai ---bagi kita sendiri — suatu arti yang sangat berbeda. Selidiki apakah anda menemukan ini sendiri, ataukah anda telah menerima apa yang orang lain memberitahu anda sebagai suatu fakta; ataukah anda telah menemukan ini sendiri tanpa bantuan apapun dari luar yang memberitahu anda "Benarlah demikian". Jika itu adalah penemuan anda sendiri, berarti membebaskan enersi yang hebat, yang sebelumnya telah diboroskan di dalam pemisah-misahan antara si "pengamat" dan yang di amati.

Kelanjutan pengetahuan (beban pengaruh batiniah) dalam perbuatan adalah pemborosan enersi. Pengetahuan telah dikumpulkan oleh si "pengamat" dan si "pengamat" menggunakan pengetahuan itu dalam perbuatan, namun pengetahuan itu terpisahkan dari perbuatan; karena itu terdapatlah konflik. Dan dia yang memegang pengetahuan ini — yang sesungguhnya adalah beban pengaruhnya — adalah si "pengamat". Kita harus menemukan sendiri prinsip dasar ini; ini adalah suatu prinsip, bukan sesuatu yang ditetapkan; ini adalah suatu kenyataan yang tidak pernah dapat disangsikan lagi.

Apa yang terjadi dengan suatu batin yang telah menemukan kebenaran ini, fakta sederhana ini, bahwa si "pengamat" adalah yang diamati — dalam arti batiniah? Jika ini telah ditemukan, apakah yang terjadi kepada mutu batin — yang telah begitu lama di beban pengaruhi oleh pengertiannya tentang "Diri yang lebih tinggi" atau "sukma" sebagai sesuatu yang terpisah dari tubuh? Jika penemuan ini tidak membukakan pintu menuju kebebasan maka itu tidak ada artinya; itu masih saja merupakan suatu faham intelektuil yang lain lagi, tidak membawa kita kemanapun. Namun jika itu merupakan suatu penemuan yang sungguh, suatu kenyataan yang sungguh, maka pasti terdapat kebebasan — bukanlah kebebasan untuk melakukan apa yang anda suka atau kebebasan untuk

Page 140: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

138

memenuhi keinginan, untuk menjadi, untuk menentukan, atau kebebasan untuk berpikir sesuka anda dan berbuat menurut kehendak anda.

Apakah suatu jiwa yang bebas itu memilih? Pilihan berarti keputusan di antara ini dan itu; namun apakah perlunya suatu pilihan? (Harap anda memperhatikan, tuan-tuan, semua ini bukanlah omong-omong kosong belaka; kita harus menyelidikinya, kita harus menghayatinya sehari-hari dan barulah akan ditemukan keindahannya, kekuatannya, kegairahan dan kehebatannya). Pilihan berarti keputusan; keputusan adalah tindakan dari kemauan, siapakah itu yang melatih kemauan untuk melakukan ini atau itu? Harap anda mengikuti ini dengan saksama. Jika si "pengamat" adalah yang di amati, apakah perlunya terdapat keputusan lagi? Apabila terdapat suatu bentuk keputusan (secara batiniah), yang tergantung kepada pilihan, itu menunjukkan suatu batin yang kebingungan. Batin yang melihat dengan sangat jelas tidak memilih, yang ada hanya tindakan — kesuraman penglihatan timbul apabila terdapat pemisah-misahan antara si "pengamat" dan yang di amati. Penanya: Kenyataan mernbuktikan bahwa harus terdapat pilihan ini, pemisah-misahan ini, bukan? Krishnamurti: Saya memilih antara kain coklat dan kain merah — tentu saja. Akan tetapi saya bicara mengenai batiniah (psychologically).

Jika kita mengerti akan akibat-akibat dari pilihan, akibat-akibat dari pemisah-misahan dan keputusan, maka pilihan menjadi suatu peristiwa yang sangat kecil artinya. Contohnya : Saya kebingungan; di dalam dunia ini saya dididik menjadi seorang Katholik, atau seorang Hindu; saya tidak puas dan saya meloncat ke lain perkumpulan agama yang telah saya "pilih". Akan tetapi jika saya meneliti seluruh beban pengaruh dari suatu kebudayaan agama tertentu, saya melihat bahwa itu adalah propaganda, suatu deretan dari penerimaan kepercayaan, semua timbul melalui rasa takut, melalui tuntutan keamanan, secara batiniah; karena di sebelah dalam kita merasa tidak cukup, merasa, tidak bahagia, tidak tentu, kita menaruh harapan kita ke dalam sesuatu yang dapat menawarkan keamanan, ketentuan. Maka apabila agama tertentu yang saya peluk itu gagal, saya meloncat ke dalam lain agama,

Page 141: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

139

dengan harapan untuk menemukan keamanan di situ, namun itu merupakan hal yang sama dengan nama lain, baik dinamakan "X" ataupun "Y". Apabila batin sudah sangat jelas tentang ini, batin mengerti seluruh situasinya dan tidak membutuhkan pilihan; kemudian seluruh tanggapan dari tindakan sesuai dengan "kemauan" berakhir sama sekali. "Kemauan" menunjukkan adanya perlawanan dan merupakan suatu bentuk pengasingan diri; batin yang di asingkan bukanlah suatu batin yang bebas.

Batin yang terjerat di dalam penguasaan pengetahuan sebagai suatu cara menuju kebebasan tidak akan sampai kepada kebebasan itu. Mengapa pengetahuan menjadi suatu hal yang demikian luar biasa pentingnya dalam kehidupan? pengetahuan sebagai tumpukan pengalaman akan sesuatu yang di dapatkan orang lain — ilmiah, batiniah dan selanjutnya, bersama-sama dengan pengetahuan yang kita peroleh sendiri melalui pengamatan, melalui belajar. Tempat apakah yang dipunyai pengetahuan dalam kebebasan? Pengetahuan adalah selalu dari masa lalu; bila anda berkata "Aku tahu" di situ tersimpul bahwa anda telah mengetahuinya. Pengetahuan dari setiap hal, ilmiah, pribadi, kelompok, pengetahuan apa saja, adalah selalu dari masa lalu; dan karena batin kita adalah hasil masa lalu, dapatkah ia bebas sama sekali? Penanya: Bagairnana tentang pengetahuan/pengenalan diri sendiri? Krishnamurti: Pertama-tama lihatlah betapa pikiran menumpuk pengetahuan dan mengapa hal itu di lakukan, lihatlah dimana pengetahuan adalah penting dan dimana dia menjadi suatu halangan bagi kebebasan. Jelas bahwa untuk melakukan sesuatu kita harus mempunyai pengetahuan — untuk mengemudikan mobil, untuk menguasai suatu bahasa, untuk melakukan suatu pekerjaan teknis —anda harus memiliki banyak pengetahuan, makin efisien, makin obyektif, makin bebas pribadi (impersonal), makin baik namun kita bicara tentang pengetahuan yang membeban pengaruhi kita secara batiniah.

Si "pengamat" adalah tempat penampungan dari pengetahuan; Si "pengamat" karena itu adalah masa lalu, dia adalah si sensor,

Page 142: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

140

dialah yang mempertimbangkan dari turnpukan pengetahuan. Dia melakukan ini demi kepentingannya sendiri. Setelah memperoleh pengetahuan tentang dirinya sendiri dari para ahli jiwa, dia mengira bahwa telah belajar tentang dirinya sendiri dan dengan pengetahuan ini dia memandang kepada dirinya sendiri. Dia tidak memandang kepada dirinya sendiri dengan mata baru. Dia berkata, "Aku tahu aku telah melihat diriku sendiri, sebagian adalah luar biasa baiknya, tetapi bagian-bagian lain adalah agak mengerikan". Dia telah mengadili dan dia tidak pernah menemukan sesuatu yang baru tentang dirinya sendiri karena dia, si "pengamat", adalah terpisah dari yang di amatinya, yaitu yang dia namakan dirinya sendiri. Itulah yang kita lakukan selalu, di dalam semua perhubungan. Hubungan-hubungan dengan orang lain atau hubungan-huhungan dengan mesin semua di dasari atas keinginan untuk mendapatkan suatu tempat di mana kita dapat merasa sama sekali aman dan pasti. Dan kita mencari keamanan di dalam pengetahuan; pemegang dari pengetahuan ini adalah si "pengamat", si pemikir, yang mengalami, si sensor, selalu sebagai hal yang berbeda dari hal yang di amati.

Kecerdasan bukan berada didalam penumpukan pengetahuan. Penumpukan pengetahuan andalah mandeg (statis) — kita boleh menambahnya namun pusat dari itu adalah statis. Dari penumpukan yang statis inilah kita hidup, kita bekerja, kita melukis, kita menulis, kita melakukan semua keburukan di dalam dunia dan kita menamakan itu kebebasan. Maka dapatkah batin bebas dari pengetahuan, dari yang di kenal? Ini adalah suatu pertanyaan yang amat luar biasa, jika kita bertanya tidak hanya secara intelektuil, melainkan secara sungguh sangat mendalam; dapatkah batin terbebas dari yang di kenal? Kalau tidak maka tidak terdapat ciptaan; kalau demikian tidak ada sesuatu yang baru di dunia; selalu hanyalah pembaharuan dari yang di perbaharui.

Kita harus menyelidiki mengapa pemisah-misahan antara si "pengamat" dan yang di amati ini ada; dan dapatkah batin bebas dari pemisah-misahan ini, agar terbebas dari yang di kenal untuk berfungsi di dalam dimensi lain sama sekali? — yang berarti bahwa kecerdasan akan mempergunakan pengetahuan bilamana perlu namun bebas dari pengetahuan.

Page 143: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

141

Dalam kecerdasan berarti kebebasan; dalam kebebasan tersimpul akhir dari semua konflik; kecerdasan muncul dan konflik berakhir apabila si "pengamat" adalah yang di amati, karena setelah begitu tidak terdapat pemisah-misahan. Maka apabila kecerdasan ada terdapatlah cintakasih. Kata cinta kasih ini, yang sudah demikian hebatnya dibebani, meragukan kita untuk menggunakannya; cintakasih telah di asosiasikan dengan kesenangan, sex dan rasa takut, dengan cemburu, dengan ketergantungan, dengan keserakahan.

Batin yang tidak bebas tidak mengenal arti cintakasih — dia boleh mengenal kesenangan dan karenanya mengenal rasa takut, yang tentu saja bukan cintakasih.

Cintakasih hanya dapat muncul apabila terdapat kebebasan sejati dari masa lalu sebagai pengetahuan. Akan mungkinkah ini? Manusia telah mencari ini dalam berbagai cara; untuk bebas dari kefanaan pengetahuan. Manusia telah selalu mencari sesuatu yang bukan dari pengetahuan, bukan dari tanggapan pikiran; maka dia lalu menciptakan suatu gambaran pikiran yang disebut Tuhan. Segala hal bukan-bukan yang bermunculan di sekeliling itu ! Namun untuk menyelidiki apakah terdapat sesuatu yang bukan dari gambaran pikiran khayal dari pikiran haruslah terdapat kebebasan dari semua rasa takut. Penanya: Apakah anda membedakan antara otak sebagai akal (intellect) dan batin (mind); batin sebagai sesuatu yang lain, suatu kawaspadaan/kesadaran (awareness) ? Krishnamurti: Tidak, kita menggunakan kata "batin" (mind) dengan arti seluruh proses dari pikiran, sebagai ingatan, pengetahuan, termasuk sel-sel otak. Penanya: Termasuk sel-sel otak? Krishnamurti: Tentu saja. Kita tidak dapat memisahkan sel-sel otak dari lain-lain bagian dari batin, bukan? Otak — apakah tugas (fungsi) dari otak? Sebuah komputer? Penanya: Ya, saya kira begitulah.

Page 144: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

142

Krishnamurti: Sebuah komputer yang paling luas biasa, di susun selama ribuan tahun; itu adalah hasil dari pengalaman — pengalaman ribuan tahun, untuk menjamin daya-tahan kehidupan (survival) dan keselamatan. Dan kita mempunyai demikian banyaknya pengetahuan akan segala sesuatu yang terjadi di dunia luar, namun sangat sedikit pengetahuan kita tentang diri sendiri. Penanya: Tidak dapatkah ciptaan tergantung kepada ingatan dan karenanya tergantung kepada masa lalu? Anda telah mengatakan tadi bahwa sesungguhnya tidak terdapat sesuatu yang baru di dunia. Krishnamurti: "Tidak terdapat sesuatu yang baru di bawah cakrawala" — setidak-tidaknya. Kitab Injil, Ecclesiastes, berkata demikian. Apakah kita tidak mencampur-adukkan ciptaan dengan ungkapan (expression) — dan apakah seorang yang mempunyai daya cipta membutuhkan pengungkapan (expression)? Harap pikirkan ini : "Aku perlu memenuhi keinginan diri sendiri dalam sesuatu yang harus di ungkapkan", "Aku mempunyai perasaan bahwa aku adalah seorang seniman dan aku harus melukis, atau menulis sajak " Apakah daya cipta (creation) membutuhkan ungkapan (expresion)? Dan apakah pengungkapan dari seorang seniman menunjukkan suatu jiwa yang bebas dalam daya cipta? Mengertikah anda? Kita menulis sebuah sajak atau melukis sebuah lukisan — apakah ini menunjukkan suatu jiwa yang penuh daya cipta? Apakah artinya memiliki daya cipta (creativeness)? Bukan pengulangan mekanis dari masa lalu ! Penanya: Saya pikir daya cipta memerlukan pengungkapan kalau tidak kita tidak akan mempunyai dunia. Krishnamurti: Daya cipta memerlukan pengungkapan? Apakah artinya daya cipta? Perasaan apakah yang dimiliki batin yang mempunyai daya cipta? Penanya: Apabila batin mendapatkan apabila batin dapat membuat sesuatu yang baik dan indah.

Page 145: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

143

Krishnamurti: Apakah batin yang berdaya cipta memerlukan ilham? Bukankah jiwa harus bebas agar dapat berdaya cipta — bebas? Kalau tidak dia akan menjadi pengulang. Di dalam pengulangan itu mungkin terdapat pengungkapan-pengungkapan baru namun itu tetap adalah pengulangan, mekanis; batin yang mekanis, dapatkah ia menjadi berdaya cipta? Batin manusia dalam konflik, dalam ketegangan, neurotik — biarpun menulis sajak-sajak hebat, menulis ceritera sandiwara hebat — dapatkah ia menjadi penuh daya cipta? Penanya: Itu harus terjadi "di saat ini" dan bukan ..... Krishnamurti: Apa artinya itu, berada "di saat ini"? Itu tidak bisa mekanis. Itu tidak bisa dibebani dengan seluruh beban dari pengetahuan, dari tradisi. Itu berarti suatu batin yang sungguh-sungguh, secara mendalam bebas — bebas dari rasa takut. Itu kebebasan, bukan? Penanya: Namun pasti dia masih mencari keselamatan; itulah tugas/fungsi dari otak. Krishnamurti: Tentu saja, adalah fungsi otak untuk mencari keamanan. Akan tetapi amankah bila dia membeban pengaruhi diri sendiri sebagai kebangsaan dan kepercayaan agama, dalam mengatakan ini itu milikmu dan selanjutnya. Penanya: Bagi saya, tanpa adanya lawan (oposisi) takkan ada pertumbuhan. Itu adalah sebagian dari neurology. Krishnamurti: Begitukah? Penanya: Tanpa tinggi tidak ada rendah, atau tanpa lebar tidak ada sempit. Krishnamurti: Mari kita selidiki. Kita telah hidup secara itu, di antara yang baik dan yang buruk, antara kebencian, cemburu dan cintakasih, antara kehalusan dan kekasaran, antara kekerasan dan kelunakan, selama jutaan tahun. Dan kita mengatakan kita telah menerirna itu karena itu adalah sesuatu yang nyata; benarkah itu,

Page 146: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

144

hidup semacam itu? Mutu batin yang bergoyang antara kebencian dan iri hati dan kesenangan dari rasa takut, dapatkah ia mengetahui apakah cintakasih itu? Dapatkah suatu batin yang selalu mencari pengungkapan, pemenuhan keinginan, mencari untuk menjadi ternama, untuk di kenal orang — yang kita sebut menjadi sesuatu, menjadi yang merupakan sebagian dari struktur sosial, sebagian dari beban pengaruh kita — dapatkah batin seperti itu menjadi berdaya cipta? Apabila batin terjebak ke dalam selalu menjadi sesuatu, ke dalam kata kerja "menjadi", "saya mau menjadi", "saya telah menjadi", maka terdapatlah rasa takut akan kematian, rasa takut akan yang tak di kenal, maka ia melekat kepada yang di kenal. Dapatkah batin seperti itu menjadi berdaya cipta? Dapatkah daya cipta di hasilkan oleh tekanan, ketegangan? Penanya: Daya cipta adalah sukacita, khayali. Krishnamurti: Tahukah anda apa artinya sukacita? Apakah sukacita itu kesenangan? Penanya: Bukan. Krishnamurti: Anda mengatakan "bukan"; akan tetapi itulah yang anda cari, bukan? Anda boleh jadi memperoleh suatu saat dari sukacita yang besar, kegembiraan besar dan anda mengenangkannya. Mengenangkan tentang sukacita menurunkannya rnenjadi kesenangan. Kita demikian mudah menarik kesimpulan-kesimpulan dan batin yang penuh dengan kesimpulan bukanlah batin yang bebas.

Selidikilah apa kita dapat hidup tanpa kesimpulan; menghayati kehidupan sehari-hari tanpa pembandingan. Anda menarik kesimpulan karena anda membandingkan. Hayatilah suatu kehidupan tanpa pembandingan; lakukanlah itu dan anda akan mendapat kenyataan betapa sesuatu yang luar biasa sedang terjadi.

Penanya: Jika yang ada hanya pengalaman dan pengalaman itu adalah rasa takut, atau kemarahan, apa yang terjadi?

Page 147: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

145

Krishnamurti: Jika kita hidup hanya dalam suatu pengalaman tanpa pengalaman itu dicatat dan dikenali kembali di masa depan sebagai suatu pengalaman, apa yang terjadi? Saya pikir kita lebih dulu harus menyelidiki apa yang kita maksudkan dengan kata "pengalaman." Bukankah itu berarti "melaluinya"? Dan bukankah disitu tersimpul pengenalan, kalau tidak kita tidak akan tahu bahwa kita telah memperoleh suatu pengalaman? Jika saya tidak mengenali pengalaman itu, apakah itu di alami? Penanya: Tidak dapatkah yang ada hanya pengalaman saja? Krishnamurti: Melangkahlah agak jauh lagi. Mengapa kita membutuhkan pengalaman? Kita semua menginginkan pengalaman; kita bosan dengan kehidupan, kita telah membuat kehidupan menjadi suatu peristiwa mekanis dan kita menghendaki pengalaman yang lebih luas, lebih mendalam dan pengalaman rohani. Maka terdapatlah pelarian dari kebosanan ini, melalui meditasi, kedalam yang dinamakan ketuhanan (divine). Pengalaman berarti pengenalan hal yang telah terjadi; anda hanya dapat mengenal jika terdapat ingatan tentang hal yang telah terjadi. Maka pertanyaannya adalah: mengapa kita mencari pengalaman? Untuk menggugah kita, karena kita tidur? Apakah itu suatu tantangan yang kita tanggapi sesuai latar belakang kita, yalah yang di kenal?

Maka, apakah mungkin untuk menghayati suatu kehidupan di mana jiwa sedemikian jernihnya, sadar, suatu penerangan bagi diri sendiri, sehingga tidak membutuhkan pengalaman? Itu berarti menghayati suatu kehidupan tanpa konflik; itu berarti suatu jiwa yang sedemikian sangat peka dan cerdasnya, yang tidak membutuhkan sesuatu untuk menantangnya atau untuk menggugahnya.

Brockwood Park, 12 September 1970

Page 148: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

146

12. PEPECAHAN DAN KESATUAN

Satu di antara persoalan-persoalan terpenting untuk ditanggulangi adalah bagaimana mendatangkan suatu kesatuan yang menyeluruh, sesuatu yang bebas dari keadaan terpecah-belah yang berpusat pada diri sendiri dengan si "aku", pada tingkat apapun, tingkat sosial, ekonomi atau keagamaan. Si "aku" dan si "bukan aku", si "kami" dan "mereka" adalah faktor-faktor dari perpecahan/pemisah-misahan.

Mungkin kiranya untuk terbebas dari keaktifan yang berpusat pada diri pribadi? Jika sesuatu itu "mungkin" maka kita mempunyai banyak enersi; akan tetapi apa yang memboroskan enersi adalah perasaan bahwa itu tidak mungkin, sehingga kita hanya terapung-apung — seperti yang kebanyakan dari kita melakukannya — dari satu ke lain perangkap. Bagaimana ini mungkin? — melihat bahwa di dalam diri manusia terdapat banyak kekerasan dan keganasan hewani terdapat banyak tindakan bodoh yang merugikan; melihat betapa manusia terjebak kedalam berbagai kepercayaan, dogma-dogma dan teori-teori pemisahan dan betapa dia memberontak terhadap suatu sistim atau pendirian umum tertentu dan jatuh ke dalam sistim yang lain lagi.

Demikianlah, melihat keadan manusia seperti apa adanya, apa yang harus kita lakukan? Saya pikir ini adalah pertanyaan yang tak dapat tidak di ajukan oleh setiap manusia yang peka, yang penuh daya hidup dan waspada akan hal-hal yang terjadi sekeliling dirinya. Itu bukanlah suatu pertanyaan intelektuil atau yang bersifat menduga-duga (hypothetical), melainkan sesuatu yang timbul dari kenyataan hidup. Itu bukanlah sesuatu untuk beberapa saat yang jarang-jarang saja melainkan sesuatu yang bertahan selama siang dan malam, selama bertahun-tahun sampai kita menghayati suatu kehidupan yang selaras (harmonious) secara menyeluruh, tanpa konflik dalam diri sendiri dan dengan dunia.

Konflik yang seperti kita lihat, timbul dari kepentingan yang

bersumber kepada diri pribadi, yang memberi arti demikian hebat

Page 149: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

147

pada selera. Bagaimana kita mengatasi diri pribadi yang picik, lapuk dan kecil ini? (Ia adalah demikian, biarpun kita boleh menamakannya sukma, Atman — kata-kata yang demikian menyenangkan bunyinya yang kita dapatkan untuk menutupi suatu kebusukan (coruption). Bagaimana kita dapat mengatasinya?

Karena tidak mampu berubah disebelah dalam, secara batiniah,

kita menoleh kepada bantuan dari luar — rubahlah keadaan sekelilingnya, rubahlah struktur sosial dan ekonominya dan manusia pasti akan berubah juga! Hal ini telah terbukti sama sekali tidak benar — sungguh kaum komunis mempertahankan teori itu. Dan otoritas keagamaan telah berkata: percayalah, terimalah, serahkan dirimu kedalam tangan sesuatu yang berada diluar dan lebih luhur daripada dirimu sendiri. Hal inipun telah kehilangan daya hidupnya karena itu tidakkah nyata, itu hanya suatu pendapat intelektuil suatu struktur kata-kata yang tidak mempunyai dasar yang mendalam sama sekali. Menyamakan diri dengan kebangsaan, inipun telah mendatangkan peperangan-peperangan yang mengerikan, kesengsaraan dan kebingungan — pemisah-misahan yang lebih lama lebih parah. Melihat ini semua, apa yang harus kita lakukan? — melarikan diri ke suatu biara, mempelajari meditasi Zen, menerima beberapa teori filsafat dan melibatkan diri sendiri kepada itu, bermeditasi sebagai jalan pelarian dan penyihiran diri? Kita melihat semua ini — dengan sesungguhnya, bukan secara mengerti kata-katanya belaka atau intelektuil — dan melihat bahwa semua itu tidak ada gunanya: bukankah kita lalu tak dapat tiada membuang semua itu ke samping, menolak semua itu sama sekali, seluruhnya?

Kita melihat kebodohan dari semua bentuk penyamaan diri

dengan sesuatu yang lebih besar, kebodohan karena mengharapkan keadaan sekeliling dapat membentuk manusia; kita melihat kepalsuan semua itu; kita melihat kedangkalan dari kepercayaan, baik yang mulia maupun yang hina; tidakkah kita lalu mengesampingkan semua itu, dengan sesungguhnya, bukan secara teoretis belaka? Jika kita melakukannya — dan itu merupakan suatu tugas berat — hal itu menunjukkan suatu batin yang mampu memandang segala sesuatu dengan sempurna, seperti apa adanya, tanpa suatu penyelewengan, tanpa suatu

Page 150: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

148

interpretasi sesuai dengan rasa suka atau tidak suka; kalau sudah begitu, apa yang terjadi pada mutu batin? Bukankah lalu terdapat tindakan yang seketika? — tindakan kecerdasan; melihat bahaya dan bertindak; kecerdasan di mana tidak terdapat pemisahan antara melihat dan bertindak. Di dalam penglihatan itu sendiri terdapat tindakan. Jika kita tidak bertindak, ketidak-warasan mulailah, terjadi ketidak-seimbangan; lain kita berkata, "Aku tidak dapat melakukan itu, itu terlampau sukar, apa yang harus kulakukan?"

Apabila terdapat suatu konsep berdasarkan mana tindakan di tentukan dengan konsep itu, secara batiniah, terdapatlah pemisah-misahan dan pasti terdapat konflik. Konflik antara gagasan (idea) dan tindakan (action) ini merupakan faktor yang paling membingungkan dalam kehidupan. Apakah tidak mungkin bertindak tanpa adanya gagasan? — yaitu, melihat dan bertindak terjadi berbarengan; karena apabila terdapat suatu bahaya jasmaniah yang besar, suatu krisis, itulah yang kita lakukan, yaitu bertindak seketika. Apakah mungkin hidup seperti itu? Yaitu : apakah mungkin melihat dengan jelas bahaya dari, umpamanya, kebangsaan, atau kepercayaan agama yang memisahkan manusia dari manusia, sehingga penglihatan itu sendiri adalah pengertian bahwa itu adalah palsu? — ini bukan soal percaya bahwa itu palsu. Kepercayaan tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan penglihatan; sebaliknya kepercayaan menghalangi penglihatan, jika anda mempunyai suatu rumus, suatu tradisi atau suatu prasangka, anda seorang Hindu, seorang Yahudi, seorang Arab atau seorang Komunis dan selanjutnya, maka pemisah-misahan itu sendiri menimbulkan permusuhan, kebencian, kekerasan dan anda tidak mampu melihat kenyataan. Dalam setiap pemisahan antara konsep dan tindakan pasti terdapat konflik; konflik ini adalah neurotik, tidak waras. Dapatkah batin melihat secara langsung sehingga di dalam penglihatan itu sendiri terletak perbuatan? Hal ini menuntut perhatian yang memerlukan suatu kesadaran, suatu kecekatan dari batin, suatu kepekaan.

Kita melihat ini — bahwa kita perlu memiliki suatu kewaspadaan

yang terang, tajam, peka dan cerdas — dan kita lalu bertanya, "Bagaimana aku bisa memperoleh itu, menangkap itu?" — di dalam

Page 151: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

149

pertanyaan ini telah terdapat pemisahan. Padahal, apabila anda melihat fakta sesungguhnya dari apa yang sedang terjadi, maka penglihatan itu sendiri adalah tindakan — saya harap ini jelas.

Setiap bentuk konflik, di dalam atau di luar — dan

sesungguhnya tidak ada pemisahan sebagai yang di luar atau yang di dalam — adalah penyelewengan. Saya pikir bahwa kita insyaf akan hal itu dengan cukup jelas. Kita telah begitu terbiasa dengan konflik dan daya upaya (struggle); kita bahkan merasa bahwa apabila tidak ada konflik kita tidak tumbuh, tidak maju, tidak mencipta, bahwa kita tidak berfungsi dengan sepatutnya. Kita menghendaki perlawanan, namun tidak melihat apa yang terkandung dalam perlawanan, yaitu pemisah-misahan. Maka, dapatkah batin bertindak tanpa perlawanan, tanpa konflik, dengan melihat bahwa setiap bentuk gesekan, setiap bentuk perlawanan, berarti pemisah-misahan yang menimbulkan suatu keadaan yang neurotik dan bertentangan?

Apabila terdapat penglihatan dan tindakan tanpa konsep, maka

keaktifan dari si pusat, dari si "diri pribadi," si "aku," si "ego" si "nafsu" — kata apapun yang digunakan untuk menggambarkan apa yang terjadi dalam batin — si "pengamat," si sensor, si pengendali, si pemikir, yang mengalami dan selanjutnya, pun berakhirlah. Pusat dari seluruh gagasan batiniah adalah si "aku" (bukan pengetahuan praktis dan ilmiah dan sebagainya). Apabila terdapat suatu tantangan, maka tanggapan dari si pusat sebagai si "aku" adalah tanggapan dari masa lalu. Padahal, di dalam penglihatan seketika dan tindakan seketika si "aku" tidak masuk sama sekali.

Si pusat adalah si Hindu, si Arab, si Yahudi, si Kristen, si

Komunis dan selanjutnya apabila pusat itu menanggapi, itu adalah tanggapan dari beban pengaruh yang lalu, adalah hasil dari propaganda ribuan tahun, baik propaganda keagamaan atau propaganda sosial; dan apabila itu yang menanggapinya pasti terdapat konflik.

Apabila kita melihat sesuatu dengan sangat jelas dan bertindak,

tidak terdapat pemisahan. Kita tidak mempelajari ini dari kitab-kitab; ini adalah sesuatu yang hanya dapat kita pelajari melalui mengenal

Page 152: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

150

diri sendiri, sesuatu yang dipelajari dengan langsung, bukan dari tangan kedua.

Dapatkah manusia insyaf akan kefanaan segala sesuatu,

menemukan sesuatu tanpa unsur waktu? Otak adalah hasil dari unsur waktu; yang telah dibeban pengaruhi melalui waktu ribuan tahun. Pikiran adalah tanggapan dari ingatan, pengetahuan, pengalaman; pikiran itu tidak pernah bisa mendapatkan sesuatu yang baru karena ia adalah dari beban pengaruh itu; ia selalu tua; ia tak pernah bebas. Apa saja yang diproyeksikan pikiran berada di dalam lapangan waktu; ia boleh mencipta Tuhan, ia boleh menggambarkan sesuatu keadaan tanpa unsur waktu, ia boleh mereka-reka sorga, namun semua itu masih merupakan hasil buatannya sendiri dan karena itu adalah dari unsur waktu, dari masa lalu dan tidak nyata.

Maka manusia, seperti yang kita amati, insyaf akan sifat waktu

— waktu batiniah dalam mana pikiran menjadi demikian luar biasa pentingnya — selalu mencari sesuatu yang lebih luhur. Manusia berusaha menemukan ini; dia terjebak kedalam kepercayaan; melalui rasa takut dia menciptakan suatu Tuhan yang hebat. Dia boleh berusaha menemukannya melalui suatu sistim meditasi, suatu peristiwa pengulang-ulangan, yang boleh jadi dapat membuat batin agak tenang dan tumpul. Dia boleh mengulang-ulang mantra tiada hentinya. Di dalam pengulang-ulangan seperti itu batin menjadi mekanis, agak bodoh; ia boleh terbang ke dalam sesuatu yang mistik, gaib, rohani (transcendental) dan lain lagi yang diproyeksi untuk dirinya sendiri. Itu bukanlah meditasi sama sekali.

Meditasi berarti suatu batin yang sedemikian jernih

mentakjubkan sehingga setiap bentuk penipuan diri sendiri berakhir. Kita dapat menipu diri sendiri dengan banyak cara dan tak habis-habisnya; dan biasanya yang dinamakan meditasi adalah suatu bentuk penyihiran diri — melihat pemandangan khayal sesuai dengan beban pengaruh anda. Itu demikian sederhana jika anda seorang Kristen anda akan melihat Kristus anda; jika anda seorang Hindu anda akan melihat Krishna anda, atau yang manapun dari tuhan-tuhan anda yang tak terhitung banyaknya. Namun meditasi bukanlah satu di antara hal-hal ini : meditasi adalah keheningan

Page 153: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

151

mutlak dari batin, kediaman mutlak dari otak. Dasar dari meditasi harus di letakkan di dalam kehidupan sehari-hari; di dalam bagaimana kita berkelakuan, di dalam apa yang kita pikirkan. Kita tidak bisa ganas/keras dan melakukan meditasi; itu tidak ada artinya. Jika terdapat suatu macam rasa takut batiniah apapun, maka jelas bahwa meditasi merupakan suatu pelarian. Untuk keheningan batin, kediamannya yang sempurna, suatu disiplin luar biasa dibutuhkan; bukan disiplin atau penekanan, penyesuaian, atau pengekoran suatu otoritas, melainkan disiplin dari belajar yang terjadi selama sehari penuh, dari setiap gerakan pikiran; kalau begitu batin lalu mempunyai suatu mutu persatuan yang bajik (religious); dari situ dapat terjadi tindakan yang tidak bertentangan.

Dan juga di dalam kesemuanya ini : apakah peranan mimpi?

Batin tidak pernah diam; keaktifan tak kunjung henti yang berlangsung siang harinya bersambung sewaktu tidur. Kesusahan, penderitaan, kebingungan, kecemasan, rasa takut dan kesenangan berlangsung terus sewaktu tidur; kesemuanya itu menjadi lebih tajam diperlambangkan di dalam mimpi. Dapatkah batin diam dengan sempuma selama tidur? Ini mungkin, akan tetapi hanya apabila penderitaan siang hari telah dimengerti pada setiap saat sehingga hal itu selesai dan tidak terbawa ke dalam tidur. Jika kita dihina atau di puji, akhirilah itu pada saat hal itu terjadi, sehingga batin selalu bebas dari persoalan-persoalan. Kemudian kalau anda tidur, suatu macam mutu yang berbeda muncul, batin beristirahat dengan sempuma, kita tidak membawa-bawa urusan siang hari, kita mengakhiri itu pada setiap hari.

Jika kita telah menyelami semua ini kita melihat bahwa meditasi

adalah mutu batin yang seluruhnya bebas dari semua pengetahuan — namun batin seperti itu mempergunakan pengetahuan; karena dia bebas dari "yang dikenal" dia dapat mempergunakan "yang dikenal"; apabila dia mempergunakan "yang dikenal" dia adalah waras, obyektif, tidak berunsur pribadi (impersonal), tidak dogmatis.

Dan demikianlah kenyataannya bahwa di dalam keheningan

batin ini terdapat suatu mutu yang bebas dari unsur waktu. Tetapi, seperti telah kita katakan, keterangan, penggambaran, bukanlah yang di terangkan atau di gambarkan. Kebanyakan dari kita telah

Page 154: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

152

puas dengan keterangan-keterangan atau penggambaran-penggambaran; kita harus bebas dari kata-kata, karena si kata bukanlah si benda. Apabila kita hidup seperti itu, kehidupan mempunyai keindahan yang sama sekali berbeda; disitu terdapat cintakasih murni yang bukan kesenangan bukan pula nafsu keinginan; karena kesenangan dan nafsu keinginan ada hubungannya dengan pikiran dan cinta kasih bukanlah hasil karya pikiran. Penanya: Apabila saya mengamati diri saya sendiri, saya melihat suatu gerakan yang sangat cepat dari pikiran dan perasaan dan saya tidak mampu mengawasi suatu pikiran sampai ke ujungnya. Krishnamurti: Selalu terdapat suatu rantai kejadian-kejadian berlangsung. Apa yang anda harus lakukan? Bila anda mengawasi dan mencoba untuk mengerti suatu pikiran, mengikuti sampai keakhirnya, lain pikiran timbul; ini terjadi terus menerus. Itulah persoalan anda : jika anda mengawasi anda adalah perbanyakan (multiplikasi) dari pikiran dan anda tidak dapat menyelesaikan satu pikiran sampai akhir. Apa yang harus anda lakukan? Ajukanlah pertanyaannya secara lain; mengapa pikiran mengoceh tiada hentinya — mengapa berceloteh seorang diri ini berlangsung terus? Apa yang terjadi jika tidak demikian? Apakah ocehan itu merupakan hasil dari keinginan untuk sibuk dengan sesuatu? Jika anda seorang nyonya rumah anda sibuk dengan pekerjaan rumah-tangga, atau anda sibuk sebagai seorang karyawan kesibukan menjadi suatu kegemaran yang berlebihan. Mengapa pikiran menuntut kesibukan ini, ocehan ini? Apa yang terjadi jika ia tidak mengoceh, tidak sibuk? — apakah terdapat rasa takut di belakangnya? Takut apa? Penanya: Takut untuk menjadi bukan apa-apa? Krishnamurti: Takut untuk menjadi kosong, merasa kesepian, takut utuk menjadi sadar akan seluruh kekalutan di dalam diri sendiri; karena itu pikiran harus disibukkan dengan sesuatu, seperti seorang rahib sibuk dengan juru selamatnya, dengan doa-doanya; pada saat dia menghentikan itu dia menjadi seperti setiap orang lain, terdapat rasa takut. Maka anda ingin diisi kesibukan dan ini

Page 155: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

153

berarti suatu rasa takut untuk menemukan apa adanya anda. Sebelum anda memecahkan persoalan takut, pikiran anda akan mengoceh terus. Penanya: Kalau saya mengawasi diri sendiri rasa takut bertambah. Krishnamurti: Tentu saja. Maka pertanyaannya adalah : bukannya bagaimana untuk menghentikan bertambahnya rasa takut melainkan lebih tepat, dapatkah rasa takut berakhir?

Apakah rasa takut itu? Anda boleh jadi tidak merasa takut kalau anda duduk disini, maka barangkali anda boleh jadi tidak mampu untuk mengambil dan menyelidiki rasa takut dan mempelajarinya sekarang juga. Namun anda dapat segera melihat bahwa anda bersandar/bergantung bukan? Anda bergantung kepada sahabat anda, kepada gagasan-gagasan anda, kepada suami anda; ketergantungan batiniah terdapat disitu selalu. Mengapa anda bergantung?

Apakah karena ketergantungan memberi anda hiburan, suatu perasaan aman dan senang, persahabatan? Apabila ketergantungan itu gagal anda menjadi cemburu, marah dan segala akibatnya. Atau, anda mencoba untuk memelihara kebebasan dari ketergantungan, untuk menjadi merdeka. Mengapa pikiran melakukan ini semua? Apakah karena di dalamnya sendiri kosong, tumpul, bodoh, dangkal? — melalui ketergantungan ia merasa bahwa ia adalah sesuatu yang lebih.

Pikiran mengoceh karena ia harus diisi kesibukan dengan satu dan lain hal; kesibukan ini berbeda-beda dari kesibukan tertinggi seorang yang "taat beragama" sampai kepada kesibukan terendah seorang serdadu dan selanjutnya. Batin jelas diisi kesibukan karena kalau tidak ia bisa jadi ia menemukan sesuatu yang amat ditakutinya, sesuatu yang mungkin tak dapat di pecahkannya.

Apakah rasa takut itu? — bukankah itu berhubungan dengan sesuatu yang saya lakukan di masa lalu, atau sesuatu yang saya khayalkan bisa terjadi di masa depan? — kejadian masa lalu dan kecelakaan masa depan; penyakit masa lalu dan terulangnya rasa sakit itu dimasa depan. Jadi pikiranlah yang menciptakan rasa takut ini; pikiran menyebabkan rasa takut, seperti juga pikiran menunjang dan memupuk kesenangan. Lalu dapatkah pikiran berakhir? — dapatkah ia berakhir sehingga ia tidak lagi memberi kelanjutan

Page 156: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

154

kepada rasa takut atau kesenangan? Kita menghendaki kesenangan, kita menghendaki kelanjutannya; namun rasa takut, biarlah kita singkirkan. Kita tak pernah melihat bahwa keduanya itu jalan bersama.

Adalah mesin pikiran yang bertanggung jawab, yang memberi kelanjutan kepada kesenangan dan rasa takut. Dapatkah mesin ini berhenti? Apabila anda melihat keindahan luar biasa dari matahari terbenam, lihatlah itu; akan tetapi jangan menggambarkannya dengan pikiran dan berkata, "Aku harus menyimpannya di dalam ingatan, atau memperolehnya lagi". Melihat itu dan mengakhiri itu, adalah tindakan (action). Kebanyakan dari kita hidup dalam bukan-tindakan (inaction), karena itu terdapat ocehan yang tidak ada akhirnya. Penanya: Namun apabila ocehan itu berjalan terus, apakah anda hanya mengamatinya? Krishnamurti: Yaitu waspada/sadar akan ocehan ini — tanpa pilihan, Yang berarti jangan mencoba untuk menekannya, jangan berkata "ini salah, atau benar," atau "aku harus mengatasinya." Kalau anda mengawasi ocehan, anda mendapatkan mengapa ia mengoceh terus. Apabila anda belajar tentang ocehan, ia berakhir, tidak ada lagi perlawanan terhadap ocehan. Melalui penglihatan akan yang palsu sebagai yang palsu, anda memperoleh tindakan yang positif.

Brockwood Park, 13 September 1970

Page 157: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

155

13. REVOLUSI BATIN

Kehidupan adalah serius; kita harus mencurahkan pikiran dan hati secara menyeluruh terhadapnya; kita tidak bisa bermain-main dengannya. Terdapat demikian banyak persoalan, terdapat demikian banyak kekacauan di dalam dunia; terdapat keburukan (corruption) masyarakat dan bermacam-macam pemisah-misahan dan kontradiksi keagamaan dan politik. Terdapat ketidakadilan, kedukaan dan kemiskinan hebat — tidak hanya kemiskinan lahiriah melainkan juga kemiskinan batiniah. Setiap orang yang serius — cukup cerdas dan tidak hanya berperasaan sentimentil belaka — melihat ini semua, melihat perlunya ada perubahan.

Perubahan adalah suatu revolusi batin yang menyeluruh

didalam sifat dari semua keadaan manusia, atau Itu hanyalah suatu usaha pembaharuan (reformation) dari struktur sosial belaka. Kemelut sesungguhnya di dalam kehidupan manusia, anda dan saya, yalah apakah suatu revolusi batin yang menyeluruh seperti itu dapat diadakan — tidak tergantung kepada kebangsaan dan kepada semua pemisah-misahan keagamaan.

Kita telah membangun masyarakat ini; orang tua kita dan orang

tua mereka, telah menghasilkan struktur yang busuk ini dan kita adalah hasil dari itu. Kita adalah masyarakat, kita adalah dunia dan jika kita tidak merubah diri kita sendiri secara radikal, dengan sungguh amat mendalam, maka tidaklah terdapat kemungkinan untuk merubah ketertiban sosial. Kebanyakan dari kita tidak menginsyafi hal ini. Setiap orang, terutama generasi muda, berkata "Kita harus merubah masyarakat." Kita bicara sangat banyak namun kita tidak melakukan sesuatu tentang itu. Adalah kita sendiri yang harus berubah, bukan masyarakat haraplah menginsyafi hal ini. Kita harus menimbulkan di dalam diri kita sendiri, pada tingkat tertinggi dan terdalam, suatu perubahan di dalam seluruh cara berpikir, hidup dan merasakan; hanya setelah demikian maka perubahan sosial adalah mungkin — kalau hanya revolusi sosial, perubahan dari struktur masyarakat lahiriah oleh revolusi jasmani,

Page 158: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

156

tidak dapat dielakkan lagi seperti telah terlihat, mendatangkan kediktatoran atau negara totaliter, yang menolak segala kebebasan.

Untuk mendatangkan suatu perubahan seperti itu didalam diri

kita sendiri adalah suatu pekerjaan selama hidup — bukan hanya suatu pekerjaan untuk beberapa hari lalu di lupakan — itu adalah suatu perhatian yang terus menerus, suatu kewaspadaan terus menerus tentang apa yang sedang terjadi, di sebelah dalam dan diluar.

Kita harus hidup dalam perhubungan; tanpa itu kita tidak

mungkin dapat berada. Berhubungan berarti hidup menyeluruh, sepenuhnya; untuk ini haruslah terdapat di dalam diri kita sendiri suatu perubahan radikal. Bagaimana kita dapat merubah kita sendiri secara radikal? Jika hal ini secara genius menarik bagi anda maka kita akan mempunyai komunikasi satu sama lain; kita akan berpikir bersama, merasa dan mengerti bersama. Nah bagaimana manusia, anda dan saya, dapat berubah sama sekali? Itulah pertanyaannya dan tidak ada hal lain yang lebih penting — itu adalah suatu pertanyaan tidak hanya untuk kaum muda melainkan juga bagi kaum tua.

Di dalam dunia ini terdapat kesengsaraan yang luar biasa,

kedukaan yang amat hebat, perang, kebuasan dan kekerasan; terdapat kelaparan yang sama sekali tidak anda kenal. Kita menginsyafi bahwa terdapat banyak hal yang dapat dilakukan sekiranya tidak ada pemecah-belahan amat luas yang ada, di dalam dunia politik dengan banyak partainya dan didalam banyak agama; mereka semua bicara tentang perdamaian namun mengingkarinya, karena hanya bisa terdapat perdamaian, kenyataan dan cintakasih bilamana tidak terdapat pemisah-misahan.

Oleh karena itu lagi, dengan melihat pemecah-mecahan amat luas secara batiniah dan lahiriah, satu-satunya soal adalah bahwa seorang manusia harus secara radikal, secara mendalam, mendatangkan revolusi di dalam dirinya sendiri. Ini adalah satu persoalan yang sangat serius, suatu soal yang menyangkut seluruh kehidupan kita di dalamnya tersangkut meditasi, kebenaran,

Page 159: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

157

keindahan, cintakasih. Semua ini bukan hanya kata-kata belaka. Kita harus menemukan suatu cara hidup di mana semua itu menjadi kenyataan.

Satu di antara hal-hal terpenting dalam kehidupan adalah cintakasih. Namun apa yang dinamakan cintakasih telah di asosiasikan dengan sex, yang menjadi luar biasa pentingnya; segala sesuatu tampaknya berputar di sekitar sex. Mengapa umat manusia — di seluruh dunia, apapun kebudayaan mereka, apapun yang di katakan hukum-hukum agama — menganggap sex demikian luar biasa pentingnya? dan dengan sex telah di asosiasikan kata "cintakasih" ---mengapa?

Apabila anda memandang kehidupan anda sendiri, anda melihat betapa hidup telah menjadi mekanis; pendidikan kita adalah mekanis; kita memperoleh pengetahuan, pemberitahuan, yang lambat laun menjadi mekanis. Kita adalah mesin-mesin, manusia pembeo. Kita mengulang apa yang telah di katakan orang lain. Kita membaca luar biasa banyaknya. Kita adalah hasil dari propaganda ribuan tahun. Kita telah menjadi mekanis secara batiniah dan intelektuil. Di dalam sebuah mesin tidak terdapat kebebasan. Sex menyuguhkan kebebasan; di situ untuk beberapa detik terdapat kebebasan, anda sama sekali melupakan diri anda sendiri dan melupakan kehidupan mekanis anda. Maka sex telah menjadi sangat berarti sekali; kesenangan sex anda namakan cintakasih. Akan tetapi apakah cintakasih itu kesenangan? Atau apakah cintakasih itu sesuatu yang sama sekali berbeda, sesuatu yang tidak mengandung cemburu, ketergantungan, tidak memiliki?

Kita harus memberikan perhatian selama hidup kita untuk

menyelidiki apa artinya cintakasih, seperti juga kita harus menggunakan seluruh kehidupan kita untuk menyelidiki apakah meditasi dan kebenaran itu. Kebenaran sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan kepercayaan.

Kepercayaan timbul apabila terdapat rasa takut. Kita percaya

kepada Tuhan karena di dalam diri sendiri kita begitu tidak ada kepastian sama sekali. Kita melihat hal-hal fana (tidak kekal) didalam kehidupan — tidak terdapat kepastian, tidak terdapat

Page 160: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

158

jaminan keamanan, tidak terdapat pelipur, melainkan kedukaan hebat — maka pikiran mencetuskan sesuatu dengan sifat kekekalan, disebut Tuhan, ke dalam mana batin manusia melipur diri. Namun itu bukanlah kebenaran.

Kebenaran adalah sesuatu yang dapat di temukan apabila tidak

terdapat rasa takut. Lagi, kita harus memberi perhatian yang amat banyak untuk mengerti apakah rasa takut itu — baik rasa takut badaniah maupun rasa takut batiniah. Kita mempunyai problem ini dalam kehidupan yang tidak kita mengerti, yang tidak kita atasi; karena itu kita melanjutkan suatu masyarakat yang korup, yang moralnya adalah tak bermoral dan di masyarakat mana, kebajikan, kebaikan, keindahan, cintakasih, yang begitu banyak kita bicarakan, segera menjadi busuk (corrupt).

Apakah pengertian tentang problem-problem ini memakan

waktu? Apakah perubahan itu terjadi seketika? Atau apakah itu harus di datangkan melalui evolusi dari waktu? jika unsur waktu di pergunakan — dalam arti kata, pada akhir kehidupan anda, anda memperoleh penerangan jiwa maka dalam jangka waktu itu anda melanjutkan penyebaran bibit-bibit kejahatan, peperangan, kebencian. Maka dapatkah revolusi batin yang radikal ini terjadi seketika? Itu dapat terjadi seketika apabila anda melihat bahayanya ini semua seperti melihat bahayanya sebuah jurang, seekor binatang liar, seekor ular; maka terdapatlah tindakan seketika. Akan tetapi kita tidak melihat bahaya dari semua perpecahan ini yang terjadi apabila si "diri," si "aku", menjadi penting — dan perpecahan dari si "aku" dan si "bukan aku". Pada saat terdapat perpecahan dalam diri anda sendiri pasti ada konflik; dan konflik adalah akar pokok dari kebusukan (corruption). Maka, adalah sepantasnya bagi kita untuk menyelidiki sendiri keindahan dari meditasi, karena setelah demikian, jiwa yang bebas dan tidak dibeban pengaruhi, melihat apa yang benar.

Mengajukan pertanyaan-pertanyaan adalah penting; tidak

hanya bahwa kita mengungkap diri akan tetapi juga dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan kita akan menemukan sendiri jawabannya jika kita mengajukan pertanyaan yang benar maka jawabannya yang benar berada di dalam pertanyaan itu. Kita harus

Page 161: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

159

menanyakan segala sesuatu dalam kehidupan, rambut pendek atau rambut panjang kita, pakaian kita, cara kita berjalan, cara kita makan, apa yang kita pikirkan, bagaimana kita merasa — segala harus di tanyakan; kalau begitu jiwa menjadi luar biasa peka, hidup dan cerdas. Jiwa seperti itu dapat mencinta; hanya jiwa seperti itulah yang tahu apa yang disebut jiwa yang saleh. Penanya: Apakah artinya meditasi yang anda bicarakan itu? Krishnamurti: Apakah anda sebetulnya tahu sesuatu tentang apa artinya meditasi? Penanya: Saya tahu terdapat bermacam-macam bentuk meditasi akan tetapi saya tidak tahu manakah yang anda bicarakan itu. Krishnarnurti: Suatu sistim meditasi bukanlah meditasi. Suatu sistim berarti suatu cara (method), yang anda praktekkan demi mencapai sesuatu pada akhirnya. Sesuatu yang di praktekkan yang berulang kali menjadi mekanis bukan? Bagaimanakah suatu batin yang mekanis — yang telah dilatih dan di tekuk, di siksa untuk menyetujui pola dari yang dinamakan meditasi — mengharap untuk mencapai ganjaran pada akhirnya — menjadi bebas untuk mengamati untuk belajar?

Terdapat banyak macam mazhab, di India dan Timur jauh, di mana mereka mengajarkan metode-metode meditasi — itu sungguh teramat mengerikan. Ini berarti melatih batin mekanis; secara karena itu ia tidak bebas lagi dan tidak mengerti persoalannya.

Maka apabila kita menggunakan kata "meditasi" kita tidak maksudkan sesuatu yang dilatih/dipraktekkan. Kita tidak mempunyai metode. Meditasi berarti kewaspadaan/kesadaran (awareness); waspada/sadar akan apa yang anda lakukan, akan apa yang anda pikirkan, akan apa yang anda rasakan, waspada tanpa pilihan, untuk mengamati, untuk mempelajari. Meditasi adalah untuk berwaspada/sadar akan beban pengaruh diri sendiri, betapa kita dibeban pengaruhi oleh masyarakat di mana kita hidup, di mana kita di besarkan, oleh propaganda agama — waspada/sadar tanpa pilihan, tanpa penyelewengan, tanpa

Page 162: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

160

mengharapkan keadaan lain. Dari dalam kewaspadaan ini datanglah perhatian, kecakapan untuk menjadi penuh perhatian secara menyeluruh. Maka terdapatlah kebebasan untuk melihat segala hal seperti apa adanya yang sesungguhnya, tanpa penyelewengan. Batin menjadi tidak kacau, terang dan peka; meditasi seperti itu mendatangkan suatu mutu batin yang tenang secara sempurna — tentang mutu ini dapat kita bicarakan terus menerus, namun tidak akan ada artinya kecuali kalau mutu itu ada. Penanya: Apakah cara ini tidak akan membawa kepada lebih banyak pengasingan, lebih banyak kebingungan? Krishnamurti: Pertama-tama, bukankah kebanyakan dari umat manusia terlalu bingung? Apakah anda tidak sangat bingung? — lihat faktanya, ketahui apakah anda bingung atau tidak. Batin yang kebingungan, apapun yang dilakukannya, mendatangkan kekacauan. Batin yang kebingungan berkata, "Aku mau mempraktekkan meditasi", atau "Aku mau menyelidiki apakah cintakasih itu" bagaimanakah suatu batin yang kebingungan bisa menemukan sesuatu, kecuali menemukan proyeksi dari kebingungannya sendiri. Jika kita telah menginsyafi fakta ini, lalu apa yang akan kita lakukan?

Kita kebingungan dan kita rnencoba untuk mendatangkan suatu keadaan batin yang tidak kebingungan. Kita mencoba ini, itu, sepuluh hal yang berlainan — obat bius, minuman keras, sex, pemujaan, pelarian —mengertikah anda — melempar bom, apa saja. Hal yang pertama-tama adalah menghentikan tindakan, menghentikan perbuatan sesuatu. Juga, kita harus menghentikan semua pergerakan menyingkir dari kebingungan sehingga tidak terdapat tindakan menuju kepada atau pergi dari, kebingungan itu. Maka seluruh tindakan lalu berhenti, yang ada hanya kebingungan itu. Tidak ada pelarian dari kebingungan, juga tidak ada percobaan untuk mencari jalan keluar darinya, tidak pula mencoba untuk menggantikan kebingungan itu dengan penerangan; tidak terdapat gerakan pikiran yang menjauh dari itu, yang menyebabkan lain kebingungan lagi; pikiran tidak berminat untuk bertindak pada saat itu. Maka muncullah pertanyaannya : apakah anda waspada/sadar akan kebingungan ini sebagai sesuatu diluar diri anda sebagai si

Page 163: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

161

"pengamat," ataukah anda adalah sebagian dari kebingungan ini? Apakah si "pangamat" berbeda dari hal yang di amati — yalah kebingungan itu?

Jika si "pengamat" di perbedakan dari hal yang diamati maka

terdapatlah kontradiksi — dan justru kontradiksi ini sendiri adalah sebab dari kebingungan. Maka, bagaimanakah batin memandang kepada kebingungan ini adalah penting. Apakah batin memandang kebingungan sebagai sesuatu yang terpisah, terpisah dari batin sendiri, ataukah si "pengamat" adalah yang di amati? Harap anda mengerti hal yang teramat penting ini. Sekali anda telah mengerti ini anda akan melihat betapa hal ini akan membuat suatu perbedaan yang amat hebat di dalam kehidupan; seluruh konflik lenyap.

Si "pengamat" tidak lagi berkata : "Aku harus merubahnya",

"Aku harus mendatangkan penerangan," "Aku harus mengatasinya," "Aku harus mencoba untuk mengertinya," "Aku harus melarikan diri darinya." Semua keaktifan semacam itu adalah dari si "pengamat" yang memisahkan diri sendiri dari kebingungan dan yang telah menghasilkan konflik antara diri sendiri dan kebingungan. Pertanya: Saya mengakui kebingungan saya. Krishnamurti: Ah! Pada saat anda berkata "Saya mengakui kebingungan saya," di situ terdapat suatu kesatuan yang menyatakan pengakuan itu. Anda tidak melihat pentingnya ini. Saya mengamati di dalam pengamatan itu apakah saya mendapatkan bahwa saya mengamati sebagai orang luar, ataukah sebagai sebagian dari kebingungan ini? Jika saya adalah sebagian dari kebingungan ini batin menjadi sama sekali tenang, di situ tidak terdapat pergerakan, saya diam, saya tidak bergerak pergi dari itu. Karena itu, apabila tidak terdapat pemisahan antara si "pengamat" dan yang diamati, maka terdapatlah penghentian sama sekali dari kebingungan.

Dan pertanyaan lain yang telah di ajukan : "Jika saya harus belajar dari diri sendiri, apa yang terjadi bila dunia di sekeliling saya mengendalikan saya, mengharuskan saya menjadi tentara,

Page 164: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

162

membawa saya ke medan perang, memberi tahu saya apa yang harus saya lakukan secara politis, ekonomis dan keagamaan? Terdapat ahli-ahli jiwa-jiwa dan guru-guru kebatinan dari Timur - mereka semua memberi tahu saya apa yang harus saya lakukan. Jika saya taat — itulah apa yang mereka semua kehendaki agar saya lakukan, menjanjikan Negara Impian (Utopia) pada akhir semua itu, atau Nirwana, Penerangan jiwa atau kebenaran — maka saya menjadi mekanis. Arti pokok dari kata "taat" adalah mendengar.

Dengan mendengar selalu apa yang orang lain beritahukan

kepada saya, lambat laun saya terpeleset ke dalam ketaatan. Jika saya belajar dari diri sendiri, saya juga belajar tentang orang lain. Dan jika pemerintah minta kepada saya untuk menjadi tentara, saya akan melakukan apa yang saya pikir benar pada saat saya di minta.

Suatu jiwa yang bebas adalah bebas karena di dalamnya

sendiri tidak terdapat kekacauan. Lalu anda akan berkata "Apakah kebaikannya mempunyai satu perorangan, seorang manusia, dengan jiwa seperti itu padahal semua di sekelilingnya terdapat kekacauan dan kejahatan?" Apa anda pikir anda akan mengajakan pertanyaan seperti itu jika anda mempunyai jiwa seperti itu?

Apakah artinya mempunyai jiwa yang demikian terang sempurna dan tidak kacau? Penanya: Sudah pasti tidak akan ada kata-kata lain lagi? Krishnamurti: Semua itu adalah dugaan-dugaan anda, bukan? Bagaimana anda tahu? Penanya: Kata-kata adalah dasar dari gagasan. Tidak akan terdapat ide-ide lagi dan batin akan menjadi bebas; lalu kita akan memiliki perhubungan, kita tidak akan mencari lagi. Kita akan mempunyai keheningan, keheningan menyeluruh dan kita akan mengerti. Setiap orang dapat memiliki batin yang bebas. Krishnamurti: Saya mengerti apa yang anda katakan dengan sangat jelas. Tetapi pertama-tama apakah kita menganggap dunia

Page 165: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

163

sebagai suatu yang terpisah dari kita sendiri? Apakah dunia adalah "anda" secara sesungguhnya — bukan secara teoretis saja? Apakah anda merasakan mutu suatu batin yang berkata, "Aku adalah dunia, dunia adalah aku, aku dan dunia bukanlah dua kesatuan yang terpisah?" Si "diri pribadi" adalah terpisah dari masyarakat, si "diri pribadi" bertentangan dengan dunia, si "diri pribadi" bertentangan dengan sahabat anda, bertentangan dengan isteri anda suami anda. Si "diri pribadi" adalah penting bukan? Dan si "diri pribadi" itulah yang mengajukan pertanyaan, "Apa jadinya dengan dunia jika tidak terdapat si diri pribadi?" Selidikilah apa anda dapat hidup tanpa "diri pribadi" dan anda akan melihat kebenaran dari itu. Juga terdapat pertanyaan terdahulu : apakah kebaikannya satu umat manusia di dalam dunia memiliki jiwa yang terang dan bersih, bebas — apa gunanya itu? Nah, siapakah yang mengajukan pertanyaan itu? Dia yang kebingungan ataukah dia yang jiwanya terang tidak kacau, bebas? "Siapa" yang mengajukan pertanyaan itu? Apakah bunga mengajukan pertanyaan ini? Apakah cintakasih mengajukan pertanyaan ini? Apakah anda mengajukan suatu pertanyaan seperti ini apabila anda di hadapkan kepada suatu soal yang luar biasa? Apakah anda mengajukan pertanyaan ini : apakah nilainya jika saya tahu apa artinya mencinta sedangkan orang-orang lain tidak tahu apa artinya mencinta? Anda hanya mencinta.

Anda tidak mengajukan pertanyaan itu. Apabila anda tidak mempunyai rasa takut, secara batiniah dan setiap orang di sekeliling anda mempunyai rasa takut ini, apakah anda akan bertanya, "Apa kebaikannya kalau saya tidak mempunyai rasa takut sedangkan semua orang lain mempunyai rasa takut?" Lalu apa yang anda lakukan? Anda tidak mempunyai rasa takut dan orang-orang lain mempunyai rasa takut — apa yang anda lakukan? — anda mencoba untuk menolong saya untuk mempelajari seluruh struktur dari rasa takut. Penanya: Bagaimana anda dapat mencegah bahasa menciptakan pemisah-misahan? Setiap bahasa mempunyai strukturnya sendiri yang aneh, mempunyai suatu pola tertentu dan bahasa menjadi suatu penghalang.

Page 166: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

164

Krishnamurti: Nah, bagaimana kita dapat melalui penghalang ini? Bukankah sangat jelas bahwa si kata bukanlah si benda? Biar anda mempergunakan sebuah kata Itali atau sebuah kata Inggris atau sebuah kata Yunani, si kata itu bukanlah si benda. Kata "pintu" bukanlah si pintu. Kata-kata, penggambaran, keterangan, bukanlah benda yang di gambarkan atau di terangkan; jika ini telah terlihat, maka tidak lagi terdapat suatu ketergantungan kepada kata belaka. Sekarang, pikiran dibuat dari kata-kata, pikiran selalu menanggapi, menurut ingatan, di dalam struktur kata-kata. Pikiran di batasi oleh kata-kata, pikiran adalah budak dari kata-kata. Dapatkah kita mendengarkan tanpa kata-kata mencampurinya? Anda berkata kepada saya "Aku cinta padamu", tetapi apa yang terjadi di situ? Kata-kata itu tidak berarti apapun; tetapi disitu boleh jadi terdapat suatu perasaan dari hubungan yang tidak ditimbulkan oleh tanggapan pikiran terhadap kata-kata itu; di situ boleh jadi terdapat suatu komunikasi langsung. Maka batin, yang waspada/sadar bahwa si kata bukanlah si benda, bahwa kata-kata yaitu pikiran selalu mencampuri; mendengarkan dengan bebas, tanpa prasangka —seperti yang dilakukannya ketika anda berkata "Aku cinta padamu".

Dapatkah anda mendengarkan tanpa penafsiran, tanpa prasangka mencampurinya, memutar-mutar — mendengarkan seperti kalau anda mendengarkan nyanyian seekor burung? (Di Itali terdapat begitu sedikit burung; mereka membunuhi burung-burung itu. Betapa kejamnya kita manusia ini). Dapatkah anda mendengarkan nyanyian seekor burung tanpa komentar lisan, tanpa memberinya nama dengan berkata "Itu adalah seekor burung hitam", "Aku suka untuk mendengarkan terus", dapatkah anda mendengarkan tanpa suatu campur tangan seperti itu, hanya mendengarkan saja — eh? Anda bisa bukan? Sekarang : dapatkah anda mendengarkan seperti itu kepada apa yang terjadi di dalarn diri anda sendiri? — tanpa prasangka, tanpa suatu rumus, tanpa penyelewengan — hanya seperti anda bisa mendengarkan lonceng itu (terdengar suara lonceng) tanpa suatu asosiasi apapun, hanya mendengarkan kepada suaranya yang jernih; kalau begitu anda adalah suara itu, anda tidak mendengarkan kepada suara itu sebagai sesuatu yang terpisah.

Page 167: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

165

Penanya: Untuk melakukan itu kita membutuhkan latihan/praktek. Krishnamurti: Untuk mendengarkan seperti itu anda membutuhkan berlatih! Seseorang harus mengajari anda! Pada saat seseorang mengajar anda, anda mempunyai guru dan murid, otoritas dan pelajar. Nah, ketika bel lonceng itu berbunyi, apakah anda mendengarkan itu tanpa suatu penafsiran, dengan perhatian rnenyeluruh? Jika anda melihat bahwa anda berkata kepada diri sendiri, "Sekarang sudah siang", "Jam berapakah ini?", "Ini waktunya makan", maka anda melihat bahwa anda tidak sungguh-sungguh memberi perhatian seluruhnya kepada suara itu; maka anda belajar (mengerti) — anda tidak di ajari — bahwa anda tidak mendengarkan. Penanya: Terdapat suatu perbedaan antara bel berdering atau seekor burung bernyanyi, disatu fihak dan sebuah kata dalam satu kalimat yang dirangkai dengan kata-kata lain. Saya dapat memencilkan suara dari seekor burung, tetapi sebuah kata dalam satu kalimat tak dapat saya memencilkannya. Krishnamurti: Mendengarkan seekor burung adalah obyektif, di luar. Tetapi dapatkah saya mendengarkan kepada diri sendiri menggunakan sebuah kata di dalam hubungannya dengan satu kalimat; dapatkah saya mendengarkan kata itu dan bebas dari kata itu dan hubungannya dalam kalimat?

Anda dapat berkata : "Itu adalah sebuah meja yang indah". Anda telah memberi penghargaan tertentu kepada meja itu; anda telah menyebutnya indah. Saya boleh memandangnya dan berkata: "Betapa buruknya meja itu”. Maka kata itu menunjukkan perasaan anda; itu bukanlah hal yang sebenarnya; itu muncul sebagai suatu gagasan yang di asosiasikan. Dapatkah anda memandang kepada sahabat anda tanpa gambaran pikiran yang anda ciptakan tentang sahabat itu — gambaran pikiran yang juga si kata, si lambang?

Kita tidak dapat karena kita tidak tahu bagaimana gambaran

pikiran itu telah tersusun. Anda mengatakan sesuatu kepada saya, yang menyenangkan dan saya menciptakan suatu gambaran pikiran dari itu, bahwa anda adalah sahabat saya; lain orang

Page 168: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

166

mengatakan sesuatu kepada saya yang tidak menyenangkan, saya juga membangun suatu gambaran pikiran; bila saya bertemu dengan anda adalah sebagai sahabat, bila bertemu dengan orang lain itu adalah bukan sebagai sahabat. Akan tetapi dapatkah batin tidak membangun suatu gambaran pikiran sama sekali, walaupun anda mengatakan hal yang menyenangkan atau yang tidak menyenangkan? Saya dapat menghentikan pembangunan gambaran pikiran apabila saya mencurahkan perhatian; lalu tidak terdapat pembentukan gambaran; saya dapat mendengarkan — mendengarkan tanpa suatu gambaran pikiran. Penanya: Akan mungkinkah itu untuk kembali kepada apa yang anda katakan pada permulaannya, tentang merubah diri kita sendiri dalam masyarakat? Betapa mungkin untuk sungguh-sungguh merubah diri anda sendiri sedangkan anda terpaksa harus mempertahankan perhubungan anda. Saya berada di dalam dunia Kapitalis dan semua hubungan saya haruslah kapitalistis kalau tidak saya akan kelaparan. Krishnamurti: Dan jika anda hidup di dalam dunia Komunis, anda juga akan menyesuaikan diri di sana, merubah ini dan itu secara lahiriah. Penanya: Dengan pasti. Krishnamurti: Lalu apa yang akan anda lakukan? Penanya: Bagaimana saya dapat berubah? Krishnamurti: Anda telah mengajukan pertanyaan : jika saya hidup di dalam masyarakat Kapitalis saya harus menyesuaikan diri kepada tuntutan-tuntutan kapitalis; namun jika saya hidup didalam masyarakat Komunis, masyarakat totaliter dan birokratis, saya juga harus melakukan hal-hal yang sama — maka apa yang akan saya lakukan? Penanya: Saya pikir itu tidak akan merupakan hal yang sama.

Page 169: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

167

Krishnamurti: Akan tetapi itu adalah pola yang sama. Disana anda boleh jadi mempunyai potongan rambut pendek dan anda akan harus bekerja, melakukan ini atau itu. Namun itu berada dalam olakan air yang sama. Apa yang akan anda lakukan? Seorang manusia yang insyaf bahwa perubahan di dalam dirinya sendiri adalah terutama pentingnya — baik dia tinggal di sini atau di sana — apa yang mesti diperhatikannya? Dia harus merubah diri sendiri: apakah artinya perubahan ini? Bebas dari rasa takut batiniah, bebas dari keserakahan, bebas dari iri hati, cemburu, ketergantungan; bebas dari rasa takut karena kesunyian, rasa takut karena penyesuaian — benarkah? Jika anda memiliki semua hal ini yang terjadi didalam diri anda ---tidak melakukan penyesuaian — anda hidup sebaik yang anda dapat, disana ataupun disini. Akan tetapi, malang bagi kita, hal yang penting bukanlah revolusi batiniah melainkan merubah ini dan itu secara lahiriah. Penanya: Dan lain apa yang terjadi jika seseorang membunuh anda? Krishnamurti: Ah, tidak ada yang dapat membunuh seorang manusia bebas. Mereka dapat mencongkel keluar matanya; di sebelah dalam dia adalah bebas, tidak ada apapun yang dapat menyentuh kebebasan itu. Penanya: Maukah anda memberi suatu definisi tentang egoisme (keakuan)? Krishnamurti: Jika anda menghendaki suatu definisi carilah itu di dalam kamus. "Definisi" — harap perhatikan, saya telah mengatakan dengan sangat cerrnat bahwa penggambaran bukanlah yang di gambarkan. Apakah si diri pribadi ini yang mengasingkan diri selalu? Bahkan walaupun anda mencinta seseorang, apakah anda tidur dengan seseorang itu dan seterusnya, selalu terdapat si diri pribadi yang memisahkan diri — dengan ambisinya, rasa takutnya, penderitaannya, dengan kesibukannya dengan diri sendiri di dalam alam iba diri. Selama si diri pribadi itu ada pasti terdapat pemisahan, selarna ia ada pasti terdapat konflik — betulkah? Bagaimana si diri pribadi itu dapat lenyap — tanpa usaha? Pada saat anda membuat suatu usaha,

Page 170: J. Krishnamurti – 1982 – Bebas Dari Kekerasan

168

rnuncullah yang dinamakan "Diri Yang Lebih Tinggi," yang menguasai "diri yang rendah." Bagaimana batin dapat menghilangkan hal yang dinamakan "diri pribadi"? Apakah diri pribadi? — apakah ia segabung ingatan? — atau apakah ia sesuatu yang abadi? Jika ia segabung ingatan, ia adalah dari masa lalu; hanya itulah yang anda miliki, ia sama sekali tidak abadi.

Diri pribadi adalah si "aku" yang telah menumpuk pengetahuan dan pengalaman, sebagai ingatan, sebagai penderitaan; dan itu menjadi pusat dari mana semua tindakan terjadi. Lihatlah itu sesungguhnya seperti apa adanya.

Setiap agama, setiap masyarakat dan kebudayaan, menginsyafi

bahwa si "diri pribadi" menghendaki untuk menyatakan diri sendiri; dalam kesenian, pernyataan diri amatlah pentingnya; itu juga amat penting dalam pertahanannya untuk menguasai. Setiap agama telah mencoba untuk menghancurkan si diri pribadi — "Jangan menghiraukan diri pribadi", Taruhlah Tuhan di tempatnya, atau Negara di tempatnya. Dan semua itu tidak berhasil. Diri pribadi telah menyamakan dirinya dengan Tuhan — apapun adanya itu — dan ia tetap seperti itu. Kita berkata : amatilah diri pribadi itu selagi ia sedang bekerja, belajar tentang itu, awasilah ia, waspadalah tentang ia, jangan hancurkan itu, jangan berkata, "Aku harus bebas darinya" atau "harus merubahnya", hanya awasilah saja, tanpa pilihan apapun, tanpa penyelewengan apapun; maka mengawasi dan mempelajari itu menyirnakan diri pribadi.

Roma, 21 Oktober 1970