its undergraduate 16973 4307100025 chapter1pdf

4
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan Profil Pantai adalah fenomena berubahnya elevasi dasar perairan suatu kawasan pantai jika dilihat menurut potongan tegak lurus pantai. Perubahan profil pantai terjadi karena keluar dan masuk sedimen yang terbawa arus. Sehingga terjadi destructive ataupun constructive forces yang merubah profil pantai. Bentuk profil pantai sangat dipengaruhi oleh serangan gelombang, sifat- sifat sedimen seperti rapat massa dan tahanan terhadap erosi, ukuran dan bentuk partikel, kondisi gelombang dan arus serta bathimetry pantai. Pantai dapat Terbentuk dari material dasar yang berupa lumpur, pasir atau kerikil (gravel). Kemiringan dasar pantai tergantung pada bentuk dan material ukuran dasar. Pantai berlumpur memiliki kemiringan yang sangat kecil sampai mencapai 1 : 5000. Kemiringan pantai adalah 1 :20 dan 1 : 50. Kemiringan pantai berkerikil dapat mencapai 1 : 4. Pantai berlumpur banyak dijumpai di daerah pantai di mana banyak sungai yang mengangkut sedimen suspensi bermuara di daerah tersebut dengan gelombang yang relatif kecil. Pantai utara Jawa dan timur Sumatera sebagian besar merupakan pantai berlumpur. Sebagian besar pantai yang menghadap ke Samudera Indonesia, seperti pantai selatan Jawa, Bali, NusaTenggara, pantai barat Sumatera adalah pantai berpasir. Kedua tipe pantai ini mempunyai sifat yang berbeda (Triatmodjo,1999). Metode yang digunakan dalam analisa ini adalah metode Empirical Orthogonal Function (EOF), Tujuan analisis EOF ini adalah untuk memisahkan keterkaitan data temporal dan spasial sehingga dapat dihasilkan sebagai kombinasi fungsi linier yang sesuai dari ruang dan waktu. Fungsi tersebut secara objektif mewakili variasi konfigurasi pantai terkait perubahan terhadap jarak dan waktu pada garis pantai selama waktu studi (Ritphring dan Tanaka, 2007). Analisa EOF mulai dikembangkan pada awal 1900-an oleh Pearson (1901) dan Hotteling (1933), sebagai sarana untuk ekstraksi pola dominan dari suatu set data yang

Upload: muhamad-akmal

Post on 10-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Empirical Orthogonal Function (EOF) adalah salah satu teknik dalam statistika untuk memetakan data observasi menjadi suatu bentuk fungsi yang diekstraksi dari data itu sendiri. Metode EOF dapat mencari sejumlah kecil variable independen yang dapat memberikan sebanyak mungkin informasi tetapi tidak berlebihan

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Perubahan Profil Pantai adalah fenomena berubahnya elevasi dasar

    perairan suatu kawasan pantai jika dilihat menurut potongan tegak lurus pantai.

    Perubahan profil pantai terjadi karena keluar dan masuk sedimen yang terbawa

    arus. Sehingga terjadi destructive ataupun constructive forces yang merubah profil

    pantai. Bentuk profil pantai sangat dipengaruhi oleh serangan gelombang, sifat-

    sifat sedimen seperti rapat massa dan tahanan terhadap erosi, ukuran dan bentuk

    partikel, kondisi gelombang dan arus serta bathimetry pantai. Pantai dapat

    Terbentuk dari material dasar yang berupa lumpur, pasir atau kerikil (gravel).

    Kemiringan dasar pantai tergantung pada bentuk dan material ukuran dasar. Pantai

    berlumpur memiliki kemiringan yang sangat kecil sampai mencapai 1 : 5000.

    Kemiringan pantai adalah 1 :20 dan 1 : 50. Kemiringan pantai berkerikil dapat

    mencapai 1 : 4. Pantai berlumpur banyak dijumpai di daerah pantai di mana

    banyak sungai yang mengangkut sedimen suspensi bermuara di daerah tersebut

    dengan gelombang yang relatif kecil. Pantai utara Jawa dan timur Sumatera

    sebagian besar merupakan pantai berlumpur. Sebagian besar pantai yang

    menghadap ke Samudera Indonesia, seperti pantai selatan Jawa, Bali,

    NusaTenggara, pantai barat Sumatera adalah pantai berpasir. Kedua tipe pantai ini

    mempunyai sifat yang berbeda (Triatmodjo,1999).

    Metode yang digunakan dalam analisa ini adalah metode Empirical

    Orthogonal Function (EOF), Tujuan analisis EOF ini adalah untuk memisahkan

    keterkaitan data temporal dan spasial sehingga dapat dihasilkan sebagai kombinasi

    fungsi linier yang sesuai dari ruang dan waktu. Fungsi tersebut secara objektif

    mewakili variasi konfigurasi pantai terkait perubahan terhadap jarak dan waktu

    pada garis pantai selama waktu studi (Ritphring dan Tanaka, 2007). Analisa EOF

    mulai dikembangkan pada awal 1900-an oleh Pearson (1901) dan Hotteling

    (1933), sebagai sarana untuk ekstraksi pola dominan dari suatu set data yang

  • 2

    random (Miller dan Dean, 2007). Dalam bidang proses pantai, metode EOF telah

    diaplikasikan untuk menganalisa perubahan profil melintang pantai (Winant et al.,

    1975; Aubrey, 1979; Dick dan Dalrymple, 1984; Hsu et al., 1986; Gao et al.,

    1998), maupun beberapa penelitian lainnya untuk menganalisa perubahan garis

    pantai menyusur pantai (longshore). Analisa EOF untuk mengukur variabilitas

    garis pantai sepanjang pantai pernah dilakukan sebelumnya oleh Munoz-Perez et

    al., (2001). Miller dan Dean (2007) juga menganalisa variabilitas garis pantai

    sepanjang pantai pada beberapa lokasi di Amerika dan Australia. Selain itu,

    Rithpring dan Tanaka (2007) melakukan analisa perubahan topografi di muara

    sungai Natori akibat pembangunan pelabuhan Yuriage dan di sekitar pelabuhan

    Sendai di Jepang. Hsu et al., (1994) mengembangkan model empirical

    eigenfunction dua dimensi baru dari yang diusulkan sebelumnya (Hsu et al., 1986)

    untuk prediksi perubahan pantai akibat kombinasi pengaruh transportasi sedimen

    arah longshore dan crossshore. Riset terbaru dilakukan oleh Fairley et al. (2009)

    yang menggunakan metode EOF breakwater, dengan menggunakan data rekaman

    video selama 30 bulan, di pantai Sea Paling, Inggris. Sementara Munoz-Perez dan

    Medina (2010) mengaplikasikan metode EOF untuk dan pendek dari profil

    pantai.

    Tanjung Perak Surabaya sekarang terdiri dari dermaga dan bangunan

    penahan gelombang, setiap tahun dilakukan pengerukan untuk mencukupi draft

    kedalaman kapal yang akan berlabuh di pelabuhan tersebut. Hal ini

    menyimpulkan bahwa terjadi pergerakan sedimen yang menyebabkan constructive

    sedimen di wilayah pantai Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Dengan adanya

    berbagai aktivitas pelabuhan dan proses pergerakan sedimen ini tentu saja

    merubah profil pantai dari waktu ke waktu.

    Pada penelitian ini, analisis dilakukan untuk mengetahui kondisi

    perubahan profil pantai di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya secara spasial dan

    temporal, dengan menggunakan metode Empirical Orthogonal Function (EOF).

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi terhadap pihak yang

  • 3

    berkepentingan dalam pengambilan keputusan untuk pengelolaan Pantai

    pelabuhan Tanjung Perak Surabaya secara terpadu dan berkelanjutan.

    1.2 Perumusan Masalah

    Dari latar belakang yang telah dipaparkan pada subbab di atas, maka

    permasalahan yang diangkat dalam tugas akhir kali ini adalah sebagai berikut :

    a. Bagaimana perubahan level dasar laut di Pelabuhan Tanjung Perak

    Surabaya berdasarkan data Batimetry ?

    b. Bagaimana pola dominan dari variasi perubahan profil pantai di Pelabuhan

    Tanjung Perak Surabaya berdasarkan hasil analisa empirical orthogonal

    function (EOF) ?

    c. Bagaimana perbandingan dari hasil analisa empirical orthogonal function

    (EOF) dengan profil Bathimetry tahun 2010 ?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perubahan profil pantai di

    Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    a. Melakukan analisa perubahan level (bed level change) dasar laut

    berdasarkan data batimetry di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

    b. Mengidentifikasi pola dominan dari variasi perubahan profil pantai di

    Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan menggunakan metode

    empirical orthogonal function (EOF).

    c. Melakukan analisa perbandingan hasil perubahan profil pantai dengan

    metode EOF dengan profil pantai dari peta bathimetry tahun 2010.

  • 4

    1.5 Manfaat Penelitian

    Manfaat dari analisa perubahan profil pantai ini adalah dapat memberikan

    data dan informasi perubahan profil pantai di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

    Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan rujukan dan pertimbangan

    dalam pengambilan kebijakan untuk mengatasi permasalahan abrasi dan

    sedimentasi dalam pengelolaan pantai di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

    1.6 Batasan Masalah

    Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    1. Lokasi penelitian adalah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

    2. Data bathimetry yang digunakan adalah data selama 1(tahun) tahun (2009),

    data pasut dan data angin yang di gunakan selama 1 (satu) tahun (2009).

    3. Pemodelan perubahan garis pantai menggunakan model numeric Empirical

    Orthogonal Function (EOF) yang dikembangkan oleh Environmental

    Hydrodynamics Laboratory, Civil Engineering Department Tohoku

    University.

    4. Data perubahan profil pantai hasil analisa EOF dibandingkan dengan profil

    pantai dari peta bathimetry tahun 2010.