isteri nabi nuh as.doc

Upload: yakin-doank

Post on 14-Apr-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Isteri Nabi Nuh As.doc

    1/5

    Isteri Nabi Nuh Menempuh Jalan Kesesatan "Allahmembuat perumpamaan bagi orang yang ingkar: Isteri Nuhdan isteri Luth, mereka adalah isteri dua orang hambadi antara hamba- hamba Kami yang soleh. Tapi merekaberkhianat (kepada suami- suaminya). Maka, merekatiada berdaya membantu mereka sedikitpun terhadapseksaan Allah. Kepada mereka dikatakan: "Masuklah kamuke dalam neraka Jahannam bersama orang yang masuk ( ke

    dalamnya)!" (At- Tahrim: 10) Seorang wanita bangundari tidurnya, dan langsung menuju dapur untuk membuatmakanan dan kueh-kueh. Setelah semua pekerjaan ituselesai, ia segera keluar rumah tanpa memberitahusuaminya, Nabi Nuh. Sebelum pintu rumahnya terbuka,tiba-tiba anak-anaknya yang masih muda, Kan'an,menegurnya: "Mahu ke mana Ibu pagi-pagi ini?" Ibumengisyaratkan sesuatu agar anaknya merendahkan suara,supaya tidak terdengar oleh orang lain. Lalu berkata:"Lupakah kamu, Kan'an, bahwa hari ini adalah hari rayatuhan-tuhan kita? Aku akan pergi ke Makbad Besar. Disana kaum kita telah menunggu untuk bersama-samamelaksanakan penyembahan kepada tuhan yang telahmemberi rezeki dan menolong kita." Kan'an memandangibunya dengan wajah tersenyum, dan kemudian berkata:"Ibu berbuat yang terbaik. Nanti aku akan menyusul kesana, sebab bukankah ibu tahu bahwa ayah tidak senang

    melihat kita bekerjasama dalam hal ini." Pergilahisteri Nuh ke Makbad Besar itu. Sesampainya di sana,ia segera berdiri di depan berhala dan berucap: "Wed,Suwa, Yaghuts ya'uq, dan Masr..." (nama-nama, berhala)la kemudian memohon, berdoa, mendekatkan diri, danmempersembahkan makanan serta minuman bagi parapenjaga yang mulai menyuarakan kalimat-kalimat yangtidak dapat difahami maksudnya. Kemudian merekamenunjukkan kepada tuhan-tuhan, dan sekali lagimenunjuk kepada orang-orang yang mempersembahkankorban dan mengangkat wajah mereka dengan mataterpejam, agar orang yang mempersembahkan korban itumerasa bahwa Tuhan senang dan rela kepada mereka.Isteri Nabi Nuh melihat, dan ia dapati puteranyaKan'an, telah keluar dari ruangan sembahan menujuarena tarian di sebelah Makbad. Di tempat itu, kaumlelaki dan perempuan bercampur menjadi satu; melakukan

    perbuatan-perbuatan sesuka hati mereka sambilbersukaria. Melihat itu, sang ibu merasa cemas dankhuatir terhadap keadaan anaknya. Diserunya Kan'anagar kembali kepadanya, tetapi Kan'an malahbersembunyi di tengah-tengah keramaian itu tatkala iamendengar panggilan ibunya. Karena Kan'an tidakkembali setelah lama dipanggil, sang ibu segerakembali menuju berhala-berhala dan mulai berdoa lagi.Ia tidak ingin menyibukkan diri dengan urusan anaknyaitu. Sambil berdoa, ia mengeluarkan secarik kain yangtelah disapu wangi-wangian dari bungkusannya, dankemudian diletakkannya di kaki berhala. Itulahpekerjaan yang biasa dilakukannya. Waktu berlaludengan cepat, dan upacara penyembahan akhirnyaselesai. Isteri Nabi Nuh kemudian kembali ke rumahnya.Dalam perjalanan pulang, ia bertemu dengan anaknya,Kan'an, yang wajahnya tampak masam air mukanya.

    Cepat-cepat ia mendekati anaknya itu dan berkata: "Apayang sedang kamu fikirkan, Puteraku?" "Tahukah ibu,apa yang telah dilakukan Nuh, ayahku?" Kata Kan'an."Apa yang ia perbuat, Kan'an?" Tanya ibunya denganwajah penuh kesedihan. "Ia menyeru umat di pasar, danorang-orang di sekelilingnya, dan membantah apa yangdiserukan mereka!" Jawab Kan'an. "Apa yang telahdilakukannya di pasar?" Tanya ibunya kemudian! Apakahia hendak menjual kayu-kayu yang ia jadikan perkakasrumah?" Anaknya menjawab: "Aku telah mendengar bahwaia berkata: `Hai, kaumku, sesungguhnya aku adalahpemberi peringatan yang nyata bagimu; maka sembahlahAllah, bertakwalah dan taatlah kepadaNya." Isteri NabiNuh memandang Kan'an seraya berkata: "Kalau begitu,ayahmu tidak menghendaki kita menyembah tuhan-tuhanyang memberi rezeki dan memelihara kita.""Sesungguhnya ia benci akan hal itu dan bahkah

    menghinanya. Ia tidak pernah bersedia mempersembahkankorban kepada tuhan-tuhan yang biasa kita lakukan,"jawab Kan'an. Isteri Nuh dan anaknya pulang ke rumah.

  • 7/30/2019 Isteri Nabi Nuh As.doc

    2/5

    Sepanjang jalan keduanya lebih banyak membisu. Tetapikemudian Kan'an memecahkan kesunyian itu denganbertanya: "Apakah yang akan kita lakukan ibu, bilaayah menyeru kita seperti yang ia serukan kepada kaumnegeri ini?" "Tuhan-tuhan akan mengutukmu, Kan'an,jika engkau turuti seruan ayahmu itu!" Jawab ibunya."Apakah kita akan meninggalkan agama kita dan agamanenek moyang kita hanya karena ayahmu menyerukan yang

    lain? Tidak! Sesungguhnya hal itu tidak bolehterjadi!" Sebelum tengah malam tiba, Nabi Nuh telahsampai di rumahnya. Semalaman isteri dan anak Nuhtidak dapat memejamkan mata. Nabi Nuh meletakkantongkatnya di dinding rumahnya, kemudian duduk. Tidaklama, isterinya mendekati dan berkata: "Mengapa engkauterlambat pulang sampai larut malam?" "Aku mestimenyampaikan risalah yang diperintahkan Allahkepadaku." Jawab Nabi Nuh. "Risalah apakah itu, Nuh?"Tanya isterinya. Nabi Nuh menjawab: "Agar manusiamenyembah Tuhannya dan meninggalkan penyembahan kepadaberhala-berhala." "Kamu telah bertahun-tahun hidupbersama kami," sahut isterinya kemudian. "Tetapi kinikamu berselisih dengan apa yang disembah oleh kaummu.Maka, bagaimanakah mereka akan percaya kepadamu, yangtiba- tiba mengatakan bahwa Allah telah mengutusmukepada mereka dengan membawa suatu risalah dan menyeru

    mereka untuk meninggalkan sembahannya?" Nabi Nuhmenjawab: "Allah telah memilihku untuk menjalankantugas ini bila saja Dia kehendaki. Kumpulkan ke marianak-anak kita, aku akan menunjukkan kepada merekatentang risalah yang kubawa ini, sebagaimana yangtelah kuserukan kepada manusia!" Isteri Nuh tidakbergerak dari tempatnya, sementara anaknya Kan'an,telah duduk di sampingnya. Ia kemudian berkata kepadaNabi Nuh: "Anak-anakmu sedang tidur. Tundalah hal itusampai datang waktu pagi!" Kalau begitu, aku akanmenyampaikan masalah ini kepada kalian berdua lebihdahulu." "Mengapa kamu tergesa-gesa dalam urusan ini,tidurlah sampai esok pagi!" Sahut isterinya. "Tidak!"Kata Nabi Nuh. "Aku harus melaksanakan tanggungjawabkuterhadap Allah. Sesungguhnya kamu berdua adalah ahlibaitku, dan aku harus menjadi orang yang menyeru kamuberdua pertama kali. Bersaksilah bahwa Allah itu satu,

    tidak ada sekutu bagi-Nya dan tinggalkanlah semua yangkamu sembah kecuali Allah." Mendengar itu Kan'anmelihat ke arah ayah dan ibunya. Sang ibu pulamemandang kepadanya seraya mengangguk dan berkata:"Kami tidak akan meninggalkan penyembahan tuhan-tuhankami dan tuhan-tuhan kaum kami semua." Dan Kan'an pulaberkata, setelah, mendengar apa yang dikatakan olehibunya itu: "Wahai, ayah, kulihat ayah menolakucapannya." Nabi Nuh menjawab: "Tidak mungkin aku akanmeninggalkan risalah yang dibebankan oleh Allahkepadaku untuk kusampaikan kepada umat manusia? Kamuberdua terus-menerus menyembah batu dan kayu yangtidak dapat mendatangkan mudarat ataupun manfaat; dankamu enggan menyembah Tuhan yang Maha Esa lagiBerkuasa." Mendengar perdebatan itu, anak-anak NabiNuh yang lain terbangun dari tidurnya. Mereka semuabangun dan menghampiri ketiga orang itu, untuk

    mengetahui masalah yang sebenarnya terjadi. Melihatitu sang ibu segera berkata kepada mereka semua."Ayahmu menghendaki agar kita meninggalkan tuhan-tuhanyang biasa kita sembah untuk kita menyembah tuhannyayang ia katakan telah mengutusnya untuk membimbingmanusia." "Siapakah Tuhanmu itu, ayah?" Tanyaanak-anak Nabi Nuh kepada ayah mereka. "Dia adalahPencipta langit dan bumi serta semua makhluk yang adadi atas alam ini. Dialah yang memberi rezeki,mematikan semua manusia di hari perhitungan (kiamat),"jawab Nabi Nuh. "Di manakah Dia berada, Ayah? ApakahIa berada di Makbad besar bersama tuhan-tuhan yangbiasa kami sembah?" Tanya salah seorang di antaraanak-anak Nabi Nuh. "Anak-anakku," kata Nabi Nuh:"Sesungguhnya Allah tidak dibatasi oleh ruang atauwaktu. Dia adalah Pencipta ruang dan waktu itusendiri. Dia tidak dapat dilihat oleh mata kita."

    "Jika demikian, bagaimana kita mengetahui bahwa Diaada?" Tanya yang lain. Nabi Nuh menjawab: "Daritanda-tanda kekuasaan-Nya atas segala sesuatu dari

  • 7/30/2019 Isteri Nabi Nuh As.doc

    3/5

    ciptaan-Nya dan pengadaan-Nya, dari langit yangditinggikan-Nya tanpa tiang; dari bumi yangdihamparkan-Nya dan di dalamnya terdapat sungai-sungaidan lautan; dari hujan yang tercurah dari langit danmenumbuhkan tanaman yang memberikan sumber rezekimanusia dan haiwan-haiwan; dan dari kekuasaan-Nyamenciptakan manusia dan mematikan mereka; yang semuaitu ada di hadapan kita." Mendengar itu, anak-anak

    Nabi Nuh serentak berkata: "Allah telah melapangkanhati kami untuk menerima kebaikan yang ayah serukan."Betapa terperanjatnya hati isteri Nabi Nuh tatkalamendengar pengakuan terus terang anak-anaknya akanrisalah yang diserukan Nabi Nuh. Ia segera bangkitdari duduknya dan menghampiri Kan'an, sambil berkatakepada suaminya."Telah rosak akal anak-anakmu denganseruan itu. Tuhan kami akan mengutu dan menurunkanseksa kepadamu!" Ketika wajah anak-anak merekamenampakkan kehairanan Nabi Nuh menjawab: "Nanti kamuakan mengetahui bahwa berhala-hala itu tidak berkuasamemberikan manfaat dan tidak kuasa pula menolakkemudaratan atas dirinya. Bagaimana ia akan berkuasaberbuat sesuatu kepada yang lain?" Isteri Nabi Nuhtidak berhenti dalam usaha menghalang-halangi dakwahkebajikan yang diserukan oleh Nabi Nuh kepada kaumnya.Setiap datang jiran tetangga yang hendak beriman

    kepada ajaran Nabi Nuh, dan meminta pendapat isteriNabi Nuh dalam hal itu, isteri Nabi Nuh selalumencadangkan orang-orang itu agar tidak mengikutiseruan suaminya. Bahkan ia berkata kepada mereka:"Sekiranya seruan Nuh itu baik, nescaya aku dananakku, Kan'an mengikutinya." Dengan pertanyaan isteriNabi Nuh itu, pulanglah para tetangga itu dengan hatiyang yakin, dan hilanglah keraguan terhadaptuhan-tuhan yang biasa mereka sembuh. Beberapa tahuntelah berlalu, dan isteri Nabi Nuh bukannya semakincondong kepada ajaran suaminya. Rasa pertentangannyadengan Nabi Nuh bahkan semakin besar dan kuat. Bersamaberlalunya waktu, isteri Nabi Nuh semakin berpalingdari seruan kebenaran yang disampaikan oleh suaminya.Ia berkata kepada Nabi Nuh: "Tidak ada yangmengikutimu kecuali hanya beberapa orang miskin.Sekiranya bukan karena kemiskinan yang mereka derita,

    nescaya mereka tidak akan mengikutimu. Bukankah halini cukup menjadi bukti bagimu bahwa seruanmu itubatil? Semua orang memperolok-olokkanmu. Makasebaiknya kamu hentikan seruanmu itu kepadamanusia...." Meskipun demikian, Nabi Nuh tetapberjalan di atas kebenaran Ilahi yang menuntut kepadakebajikan. Ia pikul semua penderitaan dan kejahatanorang yang merintanginya untuk menyampaikan risalahTuhannya, meskipun bertahun-tahun jumlah kaum mukminintidak lebih dari seratus orang. Nabi Nuh selalu berdoakepada Allah: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telahmenyeru kaumku malam dan siang. Maka seruanku ituhanya membuat mereka lari dan semakin menjauh. Dansungguh, setiap kali aku menyeru mereka agar engkaumengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari kedalam telinganya dan menutup dirinya dengan pakaiannyadan mereka tetap ingkar dan menyombongkan diri dengan

    keangkuhan. Kemudian kuseru mereka denganterang-terangan. Dan berbicara kepada mereka dihalayak ramai, dan juga dengan diam-diam. Maka, akukatakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu,sungguh, Dia Maha Pengampun. Nescaya Dia akanmengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, danmemperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakanuntukmu kebun- kebun, dan mengadakan (pula didalamnya) sungai-sungai untukmu. Mengapa kamu tidakpercaya akan kebesaran Allah? Padahal sesungguhnya Diatelah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatkejadian? Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allahtelah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? DanAllah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya, danmenjadikan matahari sebagai pelita? Dan Allahmenumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya,kemudian dia mengembalikan kamu ke dalam tanah dan

    mengeluarkan kamu (darinya pada hari kiamat) dengansebenar-benarnya? "Dan Allah menjadikan bumi untukmusebagai hamparan supaya kamu melalui jalan-jalan yang

  • 7/30/2019 Isteri Nabi Nuh As.doc

    4/5

    luas di bumi itu?" Nuh berkata: Ya, Tuhanku,sesungguhnya mereka telah menderhakaiku, dan telahmengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknyatidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka.Dan melakukan tipu daya yang amat besar." Dan merekaberkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan(penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pulasekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd dan

    jangan pula Suwa, Yaghuts, Ya'uq, dan Nasr." "Dansesungguhnya mereka (sembahan-sembahan berhala) telahmenyesatkan orang ramai. Maka, janganlah Engkautambahkan bagi orang- orang yang zalim itu selainkesesatan." (Lihat surah Nuh ayat 5-24) Allahmemerintahkan Nabi Nuh membuat sebuah bahtera. Padasuatu hari, isteri Nabi Nuh melihat suaminyamendatangkan kayu-kayu dan menyuruh para pengikutnyaagar meletakkan kayu-kayu itu di tengah-tengah kota,padahal kota itu jauh dari laut dan sungai. Maka,bertanyalah sang isteri kepada suaminya. "Apakah yangakan engkau perbuat dengan semua kayu ini, Nuh?" "Akuakan membuat sebuah bahtera," jawab Nabi Nuh. "Mengapaengkau membuat bahtera, sedangkan di sini tidak adalautan atau sungai yang dapat melayarkannya?" Tanyaisteri Nabi Nuh. Nabi Nuh menjawab: "Bahtera ini akanbelayar ketika datang perintah Allah." Kembali isteri

    Nabi Nuh menyanggahnya: "Bagaimana orang yang berakalakan percaya dengan ungkapanmu itu?" "Nanti engkauakan melihat bahwa hal itu akan terjadi," kata NabiNuh. Setelah beberapa langkah isteri Nabi Nuhmeninggalkan tempat itu, ia masih sempat bertanyasekali lagi: "Apakah bahtera ini akan berlayar di ataspasir?" Nabi Nuh menjawab dengan penuh keyakinan:"Tidak! Tetapi banjir akan menenggelamkan bumi danorang-orang yang menentang kami, dan kaum mukmininakan selamat di atas bahtera..." Maka, pergilah isteriNabi Nuh untuk menyelesaikan urusannya. Dia tidakpercaya sedikit pun pada apa yang dikatakan suaminyaitu. Walaupun begitu, ia sebenarnya merasa hairankepada berita yang disampaikan oleh Nabi Nuh. Iabertanya-tanya kepada dirinya sendiri. "Nanti akanengkau saksikan, apakah Nabi Nuh akan membiarkanmuberlayar bersamanya di atas bahtera!" Belum selesai ia

    memikirkan hal yang menghantui fikirannya itu,terdengar suara Kan'an memanggilnya. "Apakah bahteraitu, ibu?" Maka, ibunya mengisahkan peristiwa dialogantara dirinya dan Nuh, dan mengkhabarkan pula kepadaKan'an bahwa ayahnya akan membuat sebuah bahtera ditengah kota. Kan'an nyaris tidak mendengar semuacerita ibunya, karena ia menjadi tertawaterbahak-bahak tiada henti. Kemudian ia berkata:"Kalau begitu, benar apa yang dikatakan orang tentangayahku!" Isteri Nabi Nuh memandang anaknya sambilmenyesali dirinya. "Aduhai malangnya nasib yangmembuatku menjadi isteri lelaki itu selamabertahun-tahun. Berapa lama lagi aku harus menanggungsengsara dan celaka seperti ini?" Kemudian ia membawaanaknya pergi ke Makbad Besar. Di Makbad Besar,sekelompok orang sedang berbantah-bantah tentang NabiNuh. Melihat isteri Nabi Nuh dan Kan'an datang mereka

    segera berkelompok di sekelilingnya dan berkatakepadanya. "Benarkah berita yang sampai kepada kamibahwa Nuh akan membuat sebuah bahtera?" "Hal itu akudengar dari mulut Nuh sendiri," jawab isteri Nabi Nuh.Bertambahlah kemarahan orang-orang itu. Jika hal itudimaksudkan sebagai olok-olok Nuh kepada mereka, makamereka akan mengusir Nabi Nuh dari negeri mereka. KaumNabi Nuh tersebut kemudian pergi ke tengah kota. Disana Nabi Nuh sedang mempersiapkan kayu-kayu untukdibuat bahtera. Di sekelilingnya ada sekelompokorang-orang yang beriman kepadanya yang membantunyamenyediakan kayu-kayu itu. Sementara itu, kaum NabiNuh mulai mengolok-oloknya. Salah seorang dari merekaberteriak. "Baiklah, Nuh! Nyata sekali bahwa kamu akandatang dengan membawa bahtera kepada kami di sini,sehingga kami dapat naik bahtera yang kamu buat diatas padang pasir yang tandus ini!" Suara yang lain

    terdengar: "Baiklah, Nuh! Apakah kamu akan menyuruhkaum mukminin untuk datang kepadamu dengan membawabekas-bekas yang penuh air untuk dituangkan ke bawah

  • 7/30/2019 Isteri Nabi Nuh As.doc

    5/5

    bahtera ini sehingga engkau dapat membuat sebuah kolamyang di atasnya bahteramu belayar?" Yang lain lagiberseru." Hal itu tentu saja akan memakan waktubeberapa ratus tahun, tahukah kamu, Nuh?" Kemudian diantara mereka ada yang tertawa sambil mengejak NabiNuh." Dan semua air akan diserap oleh pasir..." NabiNuh tidak memberikan jawapan terhadap ejekan-ejekandan cemuhan- cemuhan mereka itu melainkan hanya

    berucap dengan beberapa kalimat pendek: "Jika kamumemperolok kami, kami pun akan memperolokkan kamu,sebagaimana kamu memperolokkan kami! Tapi kamu akansedar, kepada siapa akan datang azab yang meliputidirinya dengan kehinaan. Dan kepada siapa akan turunazab yang tiada akhirnya." (Surah Hud ayat 38-39)Beberapa tahun telah berlalu. Nabi Nuh telahmenyelesaikan bahtera ciptaannya. Sementara itu,ejekan yang datang dari kaum di sekelilingnya tidakberhenti, siang dan malam. Isteri Nabi Nuh dalam halitu selalu memberitahu kaum musyrikin tentangkesedihan suaminya selama itu. Mendengar berita itu,makin bertambahlah kegembiraan hati mereka. Pada suatuhari, isteri Nabi Nuh terbangun dari tidurnya karenasesuatu yang menggelisahkan hatinya. Di rumahnya, NabiNuh mengumpulkan setiap jenis haiwan dan burung,masing-masing sepasang. Melihat perbuatan Nabi Nuh

    itu, isterinya bertanya. "Nuh, apa yang kamu lakukan?Dan ke mana kamu akan pergi dengan semua haiwan danburung itu? Apakah kaum mukminin yang bersamamu akanmakan haiwan- haiwan dan burung-burung itu, dan engkautinggalkan kami di sini tanpa apa-apa?" "Tuhanku telahmemerintahkan kepadaku untuk membawa haiwan-haiwan danburung-burung di dalam bahtera!" Jawab Nabi Nuh.Dengan agak pelik, isteri Nabi Nuh bertanya:"Bagaimana Tuhanmu memerintahkan seperti ini?" NabiNuh menjawab: "Kelak akan kubawa setiap pasangbinatang dan semua kaum mukminin di dalam bahtera ini,dengan kebenaran yang diperintahkan oleh Tuhankukepadaku." Isteri Nabi Nuh tidak mahu diam. Ia bahkanberusaha membantah sambil berkata: "Apa yang akan kamulakukan dalam bahtera itu? Apakah kalian akanmeninggalkan rumah dan hidup bersama haiwan-haiwan danburung- burung ini?" Nabi Nuh menjawab: "Kelak air

    akan menenggelamkan segala sesuatu, dan tidak ada yangakan selamat kecuali siapa yang naik ke atas bahteraini, kemudian memulai kehidupan baru yang munculdengan fajar keimanan!" Kali ini isteri Nabi Nuhbenar-benar merasa takut dan ngeri dengan ucapansuaminya itu. Namun, karena keingkarannya telah kerasmembatu, ia tetap berusaha menekan rasa takutnya itu.Segera ia pergi untuk memberitahu kaumnya tentang yangdiperbuat suaminya. Maka, bertambah keraslah ejekanmereka kepada Nabi Nuh dan apa yang diperbuatnya.Ketika datang masa yang dijanjikan oleh Allah,terperanjatlah kaum Nabi Nuh melihat datangnya banjiryang besar serta merta. Pintu-pintu langit terbuka danmencurahkan air hujan ke bumi, sedangkan Nabi Nuhbersama orang-orang yang beriman belayar di atasbahtera tanpa isterinya dan Kan'an puteranya. Merekaberdua menolak ketika Nabi Nuh memerintahkannya agar

    ikut bersama ke atas bahtera. Bahkan mereka berkata:"Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapatmenyelamatkan daku dari banjir!" (Hud ayat 43) Banjirterlalu besar, hingga puncak gunung pun tenggelam.Maka tenggelamlah sang ibu bersama puteranya dalamgelombang banjir yang dahsyat. Kisah mereka di dalamAl-Quran sentiasa menjadi tanda dan peringatan bagiseluruh kaum mukminin bahwa petunjuk itu kadang-kadang terasa lebih jauh meskipun bagi orang yangpaling dekat dengan pemberi petunjuk itu sendiri.

    __________________________________________________Do You Yahoo!?Get personalized email addresses from Yahoo! Mail - only $35a year! http://personal.mail.yahoo.com/

    Rasulullah saw bersabda maksudnya: "Siapa yang menjurusi satu jalan untuk mencari ilmu nescaya Allah akan

    mempermudahkan padanya jalan ke syurga.