implementasi pembelajaran matematika islam dalam memecahkan masalah pada bangun datar yang berkaitan...
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA ISLAM DALAM
MEMECAHKAN MASALAH PADA BANGUN DATAR YANG
BERKAITAN DENGAN TEOREMA PYTHAGORAS
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberi
rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya kepada kita sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini tanpa ada halangan apapun. Sholawat serta
salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,yang
kita tunggu-tunggu syafa’atnya didunia maupun diakhirat kelak.
Matematika merupakan ilmu hiung yang sangat berguna bagi
kehidupan masyarakat sehari-hari. Didalam agama juga terdapat ilmu
matematika, teorema phithagoras juga digunakan dalam agama misalnya
untuk mengetahui arah Kiblat. Karena arah Kiblat sangat berpengaruh
dalam sholat apabila Kiblatnya salah maka sholat kita tidak sah. Hal ini
terbukti dengan adanya beberapa tokoh islam yang bukan hanya
menguasai ilmu agama tapi juga ilmu dunia salah satunya adalah Ibnu
Haytham yang telah memberikan jasa besar terhadap kemajuan
matematika.
Dari sinilah penyusun mencoba memasukkan unsur keislaman dalam
pembelajaran dengan teorema Pythagoras.
B. Tujuan
Makalah ini kami susun dengan tujuan agar siswa dapat mengetahui
dan menyadari bahwa dalam dalam ilmu matematika bukan hanya umum
saja tapi ada juga unsur keislamannya, dalam hal ini terutama yang
berhubungan dengan memecahkan masalah pada bangun datar yang
berkaitan dengan teorema pythagoras.
Selain itu, juga bertujuan agar guru dalam memberikan materi ilmu
matematika bisa mengkaitankan dengan unsur keislaman. oleh karena itu
guru dituntut untuk mempunyai jiwa keislaman yang matang, agar
makalah ini bisa digunakan sebagaimana mestinya.
C. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator
Standar Kompetensi
Dalam materi memecahkan masalah pad bangun datar yang
berkaitan dengan teorema pythagoras. Standar kompetensi yang harus
dicapai adalah siswa mampu mengingat kembali kuadrat dan akar
kuadrat, dan menemukan dalil pythagoras pada bidang datar dalam
memecahkan masalah.
Kompetensi Dasar
Siswa diharapkan mampu memecahkan masalah pada bangun
datar dengan teorema pythagoras.
Indikator
Siswa dianggap telah memiliki kompetensi dasar jika:
a. Mampu menemukan Teorema Pythagoras.
b. Mampu menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika sisi lain
diketahui.
c. Mampu menghitung diagonal sisi pada bidang datar (persegi dan
persegi panjang)
d. Mampu menyelesaikan soal cerita (dalam kehidupan sehari-hari)
dengan mrnggunakan teorema Pythagora.
D. Permasalahan
Dalam makalah ini penyusun mencoba menggambarkan dan
memecahkan materi serta memberikan contoh dengan membuat cara
menyelesaikan dalam teorema pythagoras yang islami di MTs/SMP
dengan beberapa langkah serta menunjukan dalil-dalil baik berupa Hadits
maupun sejarah matematikawan Islam zaman dahulu yang berhubungan
dengan materi. Sehingga kami rangkum dalam bentuk teorema.
II. RINGKASAN MATERI
1. Menemukan Teorema Pythagoras
1
Pythagoras adalah seorang ahli matematika yang berkebangsaan Yunani.
Beliau berhasil menemukan teorema tentang hubungan antara sisi-sisi
disebuah segitiga siku-siku. Teorema tersebut dikenal dengan Teorema
Pythagoras. Teorema Pythagoras banyak digunakan dalam perhitungan
matematika, oleh karena itu kita perlu mempelajarinya.
a. Mengingat kembali kuadrat dan akar kuadrat suatu bilangan.
Untuk memperoleh kuadrat suatu bilangan, kalikan bilangan itu
dengan dirinya sendiri.
Contoh 1:
7 x 7 = 72
Akar kuadrat bilangan positif dari suatu bilgan n positif N ialah
bilangan yang bisa dikalikan dengan dirinya sendiri menghasilkan
bilangan N.
Contoh 2:
= 9 sebab 9 x 9 = 81
Mengkuadratkan dan menarik akar kuadrat merupakan operasi-
operasi yang berkebalikan / saling invers.
Conoth 3:
dibaca “ekuavalen”
b. Menyatakan Teorema Pythagoras dalam bentuk rumus
Perhatikan gambar berikut :
Dari gambar ini dapat dinyatakan
bahwa luasan persegi yang bersisi
a = jumlah luasan persegi2 yang bersisi
a dan b atau bisa dinyatakan sebagai
berikut : a2 = b2 + c2.
Sehingga ini dapat membuktikan mengenai dalil pythagoras yang sering
ditemui dalam rumusan berikut : untuk setiap segitiga siku-siku, berlaku
kuadrat panjang sisi miring sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi
siku-sikunya.
2
Y
5 cm
13 cm
A B
C
15 cm
Misal : Jika ABC adalah segitiga siku-siku dengan C panjang sisi miring
sedangkan a dan b panjang sisi siku-sikunya maka berlaku :
C2 = a2 + b2
b2 = C2 + a2
a2 = c2 + b2
2. Menggunakan Teorema Pythagoras untuk menghitung panjang segitiga
siku-siku menghitung salahsatu sisi segittiga siku-siku, Teorema
Pythagoras dapat digunakan jika kedua sisi yang lain diketahui.
Contoh:
Hitung panjang x dan y pada bangun dibawah ini
Jawab: Dengan menggunakan Teorema Pythagoras
x2 = 82 + 62
x2 = 64 + 36
x2 = 100
x =
x = 10
Jawab:
y2 = 132 + 52
y2 = 169 – 25
y2 = 144
y =
y = 12
Jadi panjang x dan y pada bangun di atas adalah 10 cm dan 12 cm.
contoh:
Panjang sisi miring dari suatu segitiga siku-siku adalah 15 cm. jika
panjang salah satu siku-sikunya 12 cm. hitunglah pangjang sisi siku-siku
yang lain.
Jawab:
Berdasarklan Teorema Pythagoras 12 cm
3
AC2 = AB2 + BC2
Atau
AB2 = AC2 - BC2
= 152 - 122
= 225 – 144
= 81
AB = = 9
Jadi panjang siku-siku yang lain adalah 9 cm.
3. Menghitung panjang diagonal pada bidang datar (persegi dan persegi
panjang)
Teorema Pythagoras selain dapat digunakan untuk mencari panjang
salah satu sisi segitiga siku-siku, yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan soal pada bangun datar. Untuk lebih jelasnya perhatikan
contoh berikut:
Contoh 1:
Pada sebuah persegi panjang ABCD dengan sisi-sisi berturut-turut
12 cm dan 5 cm.
a. Gambar persegi panjang tersebut !
b. Hitung panjang diagonalnya !
jawab:
b ABC siku –siku di B
AC2 = AB2 + BC2
= 122 - 52
= 144 – 25
= 169
AC =
AC = 13 cm
Contoh 2:
Sautu persegi PQRS yang diketahui sisinya 8 cm. tentukan
diagonalnya dengan menggunakan gambar.
4
Jawab:
PR2 = PQ2 + QR2
= 82 + 82
= 64 + 64
PR =
= 8
Jadi panjang PR = QS = 8
4. Menyelesaikan soal cerita dengan menggunakan Teorema Pythagoras.
Untuk mempermudah menyelesaikan soal-soal bentuk cerita dapat
dilakukan dengan membuat sketsa terlebih dahulu.
Contoh 1 :
Seorang anak menaikan layang-layang dengan benang sepanjang 100
m. jika rentangan benang dianggap lurus dan jarak anak ke tempat yang
berada tepat dibawah layang-layang adalah 60 m. berapakah tinggi
layang-layang dari tanah?
Jawab:
Diketahui: - Panjang benang atau r = 100 m
- Jarak anak SMP di bawah layang-layang atau q = 60 m
Ditanya : Berapa tinggi layang-layang dari tanah atau p?
Jawab:
r2 = q2 + p2
p2 = r2 - q2
p2 = 1002 + 602
= 10.000 – 3600
p2 = 6400
p =
p = 80
Jadi, tinggi layang-layang dari tanah adalah 80 m
contoh 2 :
5
Sebuah kapal berlayar dari suatu pelabuhan kearah utara 8 km,
kemudian kearah timur 15 km, maka jarak kapal tersebut dari tempat
semula adalah ?
diketahui: - Arah utara (x) = 8 km
- Arah timur (y) = 15 km
Ditanya: jarak kapal ketempat semula? (z)
Jawab:
z2 = x2 + y2
= 82 + 152
= 64 + 225
= 289
z =
z = 17
jadi, jarak kapal dari tempat semula adalah 17 km.
5. Kebalikan Teorema Pythagoras dan bilangan Tripel Pythagoras.
a. Kebalikan Teorema Pythagoras
Teorema Pythagoras menyatakan bahwa, “dalam ABC, bila < A
adalah sudut siku-siku maka a2 = b2 + c2, sedangkan sebaliknya
berbunyi “dalam AABC bila a2 = b2 + c2 maka < A adalah sudut siku-
siku. Marilah kita buktikan kebenaran kebalikan tersebut. Perhatikan
gambar.
Pada ABC dan PQR memiliki sisi-sisi yang sama panjang.
Ddengan berimpitan sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua segitiga
diperoleh sudut-sudut yang sama besar, dengan demikian < CAB = <
RPQ = 900 atau CAB siku-siku.
b. Bilangan yang merupakan Tripel Pythagoras
Teorema Pythagoras adalah tiga bilangan bulat positif yang
memenuhi syarat-syarat kuadrat salah satu bilangan sama dengan
jumlah kuadrat dua bilangan yang lain.
contoh:
6
1. Tunjukkan bahwa segitiga dengan sisi-sisi 10 cm merupakan
Teorema Pythagoras.
Jawab:
102 = 82 + 62
100 = 64 + 36
100 = 100
Jadi segitiga dengan sisi 10 cm, 8 cm, dan 6 cm merupakan Teorema
Pythagoras.
2. Diketahui panjang sisi-sisi suatu segitiga adalah 8, 15, dan 17
satuan apakah ketiga bilangan tersebut merupakan Teorema
Pythagoras ?
Jawab:
172 = 152 + 82
289 = 225 + 64
289 = 289
Karena segitiga tersebut berbentuk siku-siku maka 8, 15 dan 17
merupakan Teorema Pythagoras.
Untuk membahas Teorema Pythagoras, pertama-tam siapkan 2
bilangan asli m dan n dengan m > n, maka Teorema Pythagoras
yang dapat kita buat adalah (m2 + n2), (m2 – n2), (2 x m x n).
III. IMPLEMENTASI KEISLAMAN
1. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Pertemuan Pertama (WAKTU 2 X 40 MENIT)
Standar Kompetensi
Siswa mampu mengingat kembali kuadrat dan akar kuadrat, dan
menemukan dalil Pythagoras pada bidang datar dalam
memecahkan masalah.
Kompetensi Dasar
Siswa diharapkan mampu memecahkan masalah pada bangun
datar dengan teorema Pythagoras.
Indikator
7
Siswa dianggap telah memiliki kompetensi dasar jika :
a. Mampu menemukan teorema Pythagoras.
b. Mampu menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika sisi
lain diketahui.
1) Kegiatan Awal (alokasi waktu 20 menit)
Pendahuluan : - guru memberikan salam dan murid
menjawabnya kemudian guru memimpin doa
sebelum memulai pelajaran. ( alokasi waktu 1
menit ) lampiran 1.
- guru mengabsen murid dan menanyakan
kabar. (alokasi waktu 4 menit)
Apersepsi : mengingat kembali materi bangun datar yang
berkaitan dengan teorema Pythagoras. (alokasi
5 menit). Lampiran no. 2
Motivasi : penjajakan minat murid terhadap
pembelanjaran metematika islami dengan
membahas tokoh-tokoh islam dan pencetus
teorema pythagoras (alokasi waktu 10 menit)
Lampiran no. 3
2) Kegiatan Inti (alokasi waktu 30 menit)
1. menumbuhkan minat siswa bahwasanya mempelajari matematika
dapat menjadi ibadah akhirat. Hal ini sesuai hadits Nabi :
من كم وس��لم علي��ه الل��ه ص��لى الل��ه رس��ول عن
يتصور عمل
من الني��ة بحس��ن ويص��ير ال��دنيا أعم��ال بص��ورة
بص��ورة يتص��ور عم��ل من وكم األخ��رة أعم��ال
بس��وء ال��دنيا أعم��ال من يص��ير ثم األخ��رة أعمال
النية
8
Artinya: “Dari Rasulullah Shalallahu ‘Alaihiwasallam, banyak
amal perbuatan yang menyerupai amal dunia kemudian
menjadi amal akhirat karena niat yang baik, dan
banyak amal yang menyerupai amal akhirat kemudian
menjadi amal dunia karena buruknya niat”.(HR.
Muslim)1
2. Guru memberikan contoh bernuansa Islami yang ada hubungannya
dengan teorema Pythagoras. (alokasi waktu 10 menit) Lampiran no.
4
3. Guru dan siswa mendiskusikan materi mengenai teorema
Pythagoras dan cara menghitung panjang sisi segitiga siku-siku.
(alokasi waktu 20 menit)
3) Kegiatan Evaluasi (alokasi waktu 10 menit)
Guru mengajak peserta didik untuk mengevaluasi dan merefleksi
kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
4) Kegiatan Akhir (alokasi waktu 20 menit)
a. Guru bersama siswa merangkum materi yang telah dipelajari. (alokasi
waktu 10 menit)
b. Guru memberikan refleksi kepada murid tentang materi yang telah
dipelajari. (alokasi waktu 5 menit)
c. Guru memberikan PR. (alokasi waktu 4 menit) Lampiran no. 5
d. Guru dan murid membaca Hamdalah bersama. (alokasi waktu 1 menit)
B. Pertemuan Kedua (WAKTU 2 X 40 MENIT)
Standar Kompetensi
Siswa mampu mengingat kembali kuadrat dan akar kuadrat, dan
menemukan dalil Pythagoras pada bidang datar dalam
memecahkan masalah.
Kompetensi Dasar
1 ? Syaikh az Zarnujy, ta’lim al muta’alim, Semarang: Pustaka Ulwiyah, t. th, hlm. 10
9
Siswa diharapkan mampu memecahkan masalah pada bangun datar
dengan teorema Pythagoras.
Indikator
a. Mampu menghitung diagonal sisi pada bidang datar ( persegi
dan persegi panjang )
b. Mampu menyelesaikan soal cerita ( dalam kehdupan sehari-
hari ) dengan menggunakan teorema Pythagoras.
1) Kegiatan Awal (alokasi waktu 20 menit)
Pendahuluan : - guru dan murid membaca surat al-Fatihah
( alokasi waktu 1 menit )
- Guru mengabsen murid dan menanyakan kabar
( alokasi waktu 4 menit )
Apersepsi : membahas PR yang telah diberikan. (alokasi
waktu 15 menit) Lampiran no. 6
Motivasi : menjelaskan manfaat dari materi yang dipelajari
dan menerapkan materi teorema Pythagoras
dalam perhitungan yang berkaitan dengan Islam.
(alokasi waktu 5 menit) Lampiran no. 7
2) Kegiatan Inti (alokasi waktu 30 menit)
Dengan diskusi aktif dan memberikan contoh Islami murid dapat
memecahkan masalah tentang teorema Pythagoras pada bidang datar.
(alokasi waktu 20 menit) Lampiran no. 8
3) Kegiatan evaluasi (alokasi waktu 10 menit)
- Guru mengajak peserta didik untuk mengevaluasi dan merefleksi
kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
- Guru meminta murid untuk membuat contoh mengenai teorema
Pythagoras sesuai dengan gambaran yang diberikannya saat
pertemuan pertama
- Guru mengajak murid untuk berdiskusi guna memecahkan masalah
tentang teorema Pythagoras pada bidang datar.
4) Kegiatan akhir (alokasi waktu 20 menit)
10
a. Guru bersama murid merangkum materi yang dipelajari. (alokasi
waktu 10 menit)
b. Guru memberikan refleksi terhadap murid tentang materi yang telah
dipelajari. (alokasi waktu 9 menit)
c. Guru dan murid menbaca Hamdalah bersama-sama. (alokasi waktu 1
menit)
2. Implementasi Materi Teorema Pythagoras Dalam Pembelajaran
Matematika
Soal – soal cerita yang berkaitan dengan teorema Pythagoras :
1. Saat rukuk dalam shalat disunnahkan meluruskan punggung
sebagaiman dijelaskan dalam hadits Nabi.
Apabila kita mengamati posisi tersebut, maka akan membentuk sudut
900 apabila tinggi ari adalah 140 cm, dan tinggi saat rukuk 80 cm, maka
berapa jarak antara kepala dan kaki ari saat rukuk?
Penyelesaian:
Diket:
Tinggi Ari = 140 cm
Tinggi saat rukuk = 80 cm
Ditanya: berapa jarak antara kepala dan kaki Ari saat rukuk?
Jawab:
Misalkan tinggi Ari = A
Tinggi saat rukuk = t
Lebar saat rukuk = A – t = a
Jarak kaki – kepala = r
r2 = a2 + t2
r =
=
=
=
= 100 cm
Jadi, jarak antara kaki ke kepala adalah 100 cm.
11
2. Sebuah tangga Masjid yang panjangnya 13 m bersandar pada dinding.
Jarak kaki tangga dengan dinding 5 m. Berapakah tinggi yang dicapai
oleh tangga Masjid tersebut?
Jawab :
Diketahui:
AB = 5 m
BC = 13 m
Ditanya: Berapakah tinggi dinding (AC)?
Jawab: = +
= -
AC = -
=
=
= 12
Jadi tinggi dinding adalah 12 m.
3. Posisi rumah digambarkan sebagai berikut:
Swalayan 40 m rumah
30 m
Pasar masjid
Ali diajak ibunya pergi ke swalayan, saat akan pulang waktu sudah
menunjukkan pukul 17.50 dan waktunya shalat magrib. Karena ali dan
ibu tergolong orang ynag saleh maka mereka selalu berusaha unutk
melaksanakan shalat tepat pada waktunya. Sebagaimana perintah Allah
dalam surat An-Nisa’: 103 :
12
Artinya : ” Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu),
ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu
berbaring. kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka
dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu
adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman.”
Agar dia samapi di masjid lebih cepat. Berapa jarak yang ditempuh ali
jika posisi masjid yang ada pada gambar?
Penyelesaian:
Diketahui: Swalayan ( B )
Rumah ( A )
Masjid ( C )
Ditanya: jarak yang paling cepat unutk ditempuh?
Jawab:
Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan teorema pythagoras
yaitu yang memisalkan sebagai berikut.
Jarak rumah ke swalayan: L
Jarak masjid ke rumah: t
Dan jarak yang ditempuh: r
r2 = L2 + t2
r =
=
=
=
= 50
Jadi, Jarak yang paling pendek yang bisa ditempuh ali dan ibunya
adalah 50 m.
13
4. Menunjukkan posisi Ka’bah
Gambar di bawah menunjukkan posisi ka’bah. Jika U adalah
daerah bagian utara dan S daerah bagian selatan dan K adalah posisi
ka’bah. Jarak K ke U adalah 160 cm dan U ke S adalah 120 cm.
Berapakah panjang garis SK atau garis yang mengarahkan ke kiblat?
Jawab:
Dengan menggunkan permisalan K 1600 cm U
Jarak U – K = b
Jarak U – S = a
Jarak S – K = r S
Maka dicari
r2 = a2 + b2
r =
=
=
=
r = 2.000.000
jadi panjang garis selatan ke kiblat adalah 2 000.000 atau 20 km
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam makalah bahan ajar ini peserta didik diharapkan selain
memahami dan mampu memecahkan masalah pada bangun datar dengan
teorema pythagoras, mereka juga dapat mengambil nilai-nilai ajaran
islam, karena makalah ini disusun agar siswa mampu melaksanakan
pembelajaran dengan baik.
Adapun materi yang telah dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Menemukan rumus teorema pythagoras
2. Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika sisi lain diketahui
3. Menghitung panjang diagonal pada bidang datar
14
4. Menyelesaikan soal cerita dengan menggunakan teorema pythagoras
5. Contoh kebalikan Teorema Pythagoras dan Bilangan Tripel Pytagoras
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah bahan ajar yang telah kami susun
ini memiliki banyak kekurangan. Untuk itu kami mengharap kritik dan
saran demi kesempurnaan makalah ini. Agar nantinya lebih bermanfaat
bagi kita semua. Amiin amin yaarabbal ’alamin.
DAFTAR PUSTAKA
Asy-Syaukani,1983,Nailul Author, Beirut: Da al-Ma’arif
Hollands, Roy, 1983, Kamus Matematika, Jakarta: Erlangga.
Sujatmiko, Ponco, 2005, Matematika kreatif Untuk Kelas VIII SMP / Mts, Solo:
PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
15
Lampiran-lampiran
Lampiran no. 1
Do’a Sebelum Belajar
Membaca surat Al-Fatihah kemudian dilanjutkan dengan do’a :
ني لسا من عقدة واحلل أمري لى يسر و ري صد لى اشرح رّب7
قولى يفقهوا
16
Artinya : “ ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah
untukku urusanku, dan lepaskan kekakuanku dari lidahku supaya
mereka mengerti perkataanku.”
فهما ورزقني علما زدني رّب7
Artinya : “ Ya Allah tambahkan ilmu kepadaku dan berilah aku ke fahaman. “
Lampiran no. 2
Adapun bangun datar yang biasa di gunakan dalam teorema Pythagoras adalah
sebagai berikut :
a. segitiga
b. Persegi
c. Persegi panjang
d. Layang-layang
e. Trapesium
Lampiran no. 3
a. Tokoh Matematika Islam
Tokoh matematika lain yang tak kalah terkenal dalam Islam adalah Umar
Khayyam. Kendati lebih dikenal sebagai seorang penyair, ia memiliki
kontribusi yang tak kalah penting dalam bidang matematika, terutama dalam
bidang aljabar dan trigonometri. Ia juga seorang matematikawan pertama yang
menemukan metode umum penguraian akar-akar bilangan tingkat tinggi
dalam aljabar, dan memperkenalkan solusi persamaan kubus
b. Pythagoras sang pencetus teorema Pythagoras
Phytagoras lahir di pulau Samos, Junani, sekitar tahun 570 SM dan
meninggal sewaktu berusia sekitar 65 tahun. Dia belajar di Mesir dan
kemudian di Babilonia, dan terakhir di Cretona, suatu jajahan Junani di Italia
Selatan. Di sini dia membentuk suatu perkumpulan rahasia yang disebut
persaudaraan Phytagoras. Anggota-anggota saling mengakui melalui tanda
tangan-tanda tangan rahasia dan tanda-tanda pengenalnya memuat suatu
bintang segitiga.
Mereka bersumpah tidak akan menikah satu sama lain (tetapi Phytagoras
sendiri menikah dengan seorang anggota persaudaraan), tidak memakai wol,
17
tidak akan pernah menyentuh ayam jantan muda yang putih dan tidak
menyodok api dengan sodok besi. Mereka terjun dalam kegaiban dan agama.
Beberapa di antaranya dibunuh untuk menghindarkan terbukanya rahasia-
rahasia persaudaraan. Para pengikut Phytagoras menjadi sangat berkuasa,
tetapi mereka dibenci oleh orang-orang Cretona yang tidak termasuk anggota
persaudaraan. Ini terbawa ke sekolah Phytagoras yang dibakar dan diratakan
dengan tanah serta banyaknya anggota yang dibunuh.
Kemudian persaudaraan dilarang oleh pemerintah. Phytagoras
menemukan hubungan antara matematika dan musik, tetapi sekarang paling
terkenal oleh teori yang mengabadikan namanya. Teori Phytagoras
menyatakan, bahwa untuk segitiga siku-siku, jumlah kuadrat kedua sisi yang
mengapit sudut siku-siku adalah sama dengan kuadrat sisi yang berhadapan
dengan sudut siku-siku tersebut (sisi miring).
Lampiran no. 4
Sebagai orang islam kita wajib menjalankan sholat 5 waktu, dimana setiap
kita melakukan sholat selalu menghadap kiblat. Arah kiblat yang belum
diketahui dapat ditentukan dengan menggunakan teorema Pythagoras, yakni
terlebih dahulu kita mengetahui jarak ka’bah dengan dua kota yang letaknya
sejajar, dengan begitu apabila digambarkan dengan menarik garis maka akan
membentuk sebuah segi tiga siku-siku.
Lampiran no. 5
1. Panjang sisi miring segitiga siku-siku adalah 10 cm dan salah satu sisi
siku-sikunya 8 cm, maka sisi siku-siku yang lainnya adalah....
2. Panjang AD pada gambar di bawah ini adalah....
3. Sebuah persegi panjang diketahui diagonalnya 15 cm dan panjangnya
12 cm. Maka lebarnya adalah....
4. Dalam segitiga sama kaki di bawah ini dengan panjang alasnya 10 cm,
garis tinggi dan titik puncak dalam segitiga itu adalah....
18
5. Panjang diagonal belah ketupat masing-masing 18 cm dan 24 cm, maka
panjang sisinya adalah....
Lampiran no. 6
Jawaban PR.
1. Diketahui: panjang AC = 10 cm
panjang BC = 8 cm
ditanya: panjang AB adalah?
Jawab: = +
= -
= -
= 100 - 64
= 36
AB =
= 6
Jadi panjang sisi AB adalah 6 cm.
2. Diketahui: AB = 3 cm
BC = 4 cm
CD = 12 cm
Ditanya: berapakah panjang sisi AD?
Jawab: = +
= +
= 9 + 16
= 25
19
AC =
= 5
Untuk mencari panjang AD
= +
= +
= 25 + 144
= 169
AD =
= 13
Jadi panjang sisi AD adalah 13 cm.
3. Diketahui: AB = 12 cm
AC = 15 cm
Ditanya: Berapakah lebarnya (panjang sisi
siku-siku yang lainnya)?
Jawab: = +
= -
= -
= 225 - 144
= 81
BC =
= 9
Jadi panjang lebarnya adalah 9 cm.
4. Diketahui: AB = 10 cm
AC = BC = 12 cm
PB = AB
= 5 cm
Ditanya: Berapakah tinggi segitiga itu (PC)?
20
Jawab: = +
= -
= -
= 144 - 25
= 119
PC =
= 10,9
Jadi tinggi PC adalah 10,9 cm
5. Diketahui: AC = 18 cm
BD = 24 cm
AO = OC = AC = 9
BO = OD = BD = 12
Ditanya: Berapakah panjang sisi yang lain?
Jawab: = +
= +
= 144 + 81
= 225
BC =
= 15
Jadi panjang sisi yang lain adalah 15 cm.
Lampiran no. 7
Guru menjelaskan bahwa teorema pythagoras berguna dalam aplikasi
kehidupan sehari-hari. Misalnya, da;am menentukan arah kiblat. Dengan
teorema pythagoras diharapkan dapat memebantu permasalahan saat akan
21
mendirikan masjid atau mushala. Dalam ilmu geoloig dijelaskan bahwa benda
didunia ini berpindah-pindah terkadang selaing menjauh dan terkadang saling
mendekat sehingga masjid /mushala yang sudah beratus-ratus tahun dibangun
harus menentukan kembali arah kiblat. Agar sast kita shalat bisa senantiasa
menghadap kiblat.
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam dalil syar’i.
االرض هل ال قبله والحرم الحرم هل ال قبلة المسجد هل ال قبلة البيت
مغاربها و مشارقها فى
Artinya: baitullah adalah kiblat bagi orang-orang di masjid haram. Masjidil
haram adalah kiblat bagi orang-orang penduduk tanah haram (makkah) dan
tanah haram adalah kiblat bagi semua umatku di bumi baik dibaratmaupun
ditimur.2
Lampiran no. 8
Sebagai contoh permasalahan.
Sebuah trapesium ABCD.
Diketahui : Panjang AB = 10 cm
BC = 5 cm
CD = 4 cm
Berapakah luas trapesium ABCD tersebut ?
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka akan menyebabkan Teorema
Pythagoras untuk mencari tinggi trapesium, karena rumus luas trapesium
adalah ( AB + DC ) x t.
Dengan ditemukannya tinggi trapesium tersebut maka dapat dicari
luasnya.
2 Asy-Syarkani, Nailul Author, ( Beirut : Dar Al-Ma’arif, 1983 ), juz II, hlm 169
22