imam hambali

11
IMAM HAMBALI (AHMAD IBNU HAMBAL) Ahmad Ibn Hambal adalah pendiri Madzhab Hambali mempunyai nama lengkap Ahmad ibn Muhammad Ibn Hambal bin Hilal Asad al-Syaibani Abu Abdillah al-Marwazi al-Baghdadi. Kata Hambal termasyhur dengan nama datuknya Hambal, dan karena itu orang menyebutnya dengan nama Hambal. Ayahnya bernama Muhammad. Sedangkan ibunya bernama Syarifah Maimunah binti Abd al-Malik ibn Sawadah ibn Hindun al-Syaibaniy. Jadi baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu, Imam Ahmad Ibn Hambal berasal dari keturunan Bani Syaiban salah satu kabilah yang berdomisili di semenanjung Arabia. Keturunan Ahmad Ibn Hambal bertemu dengan keturunan Rasulullah saw pada Mazin ibn Mu’ad ibn Adnan. Ahmad Ibn Hambal dilahirkan di Baghdad pada bulan Rabi’ul awal tahun 164 H (780 M). ia dibesarkan dalam keadaan yatim oleh ibunya karena ayahnya meninggal ketika beliau masih bayi. Sejak kecil beliau telah menunjukkan minat yang besar kepada ilmu pengetahuan. Kebetulan pada saat itu Baghdad merupakan kota pusat ilmu pengetahuan. Beliau memulai dengan belajar menghafal al-Quran, kemudian belajar bahasa Arab, Hadits, sejarah Nabi dan sahabat serta para tabi’in. Ahmad Ibn Hambal terkenal seorang yang wara’, zuhud dan sangat kuat berpegang kepada yang haq. Dia hafal al- Quran dan mempelajari bahasa dan juga belajar menulis dan mengarang ketika berusia empat belas tahun. Ahmad Ibn

Upload: aloel-amor

Post on 28-Sep-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Imam Hambali

TRANSCRIPT

IMAM HAMBALI (AHMAD IBNU HAMBAL)

Ahmad Ibn Hambal adalah pendiri Madzhab Hambali mempunyai nama lengkap Ahmad ibn Muhammad Ibn Hambal bin Hilal Asad al-Syaibani Abu Abdillah al-Marwazi al-Baghdadi. Kata Hambal termasyhur dengan nama datuknya Hambal, dan karena itu orang menyebutnya dengan nama Hambal.Ayahnya bernama Muhammad. Sedangkan ibunya bernama Syarifah Maimunah binti Abd al-Malik ibn Sawadah ibn Hindun al-Syaibaniy. Jadi baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu, Imam Ahmad Ibn Hambal berasal dari keturunan Bani Syaiban salah satu kabilah yang berdomisili di semenanjung Arabia. Keturunan Ahmad Ibn Hambal bertemu dengan keturunan Rasulullah saw pada Mazin ibn Muad ibn Adnan.Ahmad Ibn Hambal dilahirkan di Baghdad pada bulan Rabiul awal tahun 164 H (780 M). ia dibesarkan dalam keadaan yatim oleh ibunya karena ayahnya meninggal ketika beliau masih bayi. Sejak kecil beliau telah menunjukkan minat yang besar kepada ilmu pengetahuan. Kebetulan pada saat itu Baghdad merupakan kota pusat ilmu pengetahuan. Beliau memulai dengan belajar menghafal al-Quran, kemudian belajar bahasa Arab, Hadits, sejarah Nabi dan sahabat serta para tabiin.Ahmad Ibn Hambal terkenal seorang yang wara, zuhud dan sangat kuat berpegang kepada yang haq. Dia hafal al-Quran dan mempelajari bahasa dan juga belajar menulis dan mengarang ketika berusia empat belas tahun. Ahmad Ibn Hambal hidup sebagai seorang yang cinta untuk menuntut ilmu.Pada mulanya Ahmad Ibn Hambal belajar ilmu fikih pada Abu Yusuf salah seorang murid Abu Hanifah. Kemudian beliau beralih untuk belajar hadits. Karena tidak henti-hentinya dalam belajar hadits, sehingga ia banyak bertemu dengan para Syaikh ahli Hadits. Ia menulis hadits dari guru-gurunya dalam sebuah buku, sehingga ia terkenal sebagai seorang Imam al-Sunnah pada masanya. Dia juga memperdalam ilmu fikih dan berguru pada Imam Syafiiy, ia termasuk Akbar Talamidz al-Syafii al-Baghdadiyin.Ahmad Ibn Hambal suka melakukan perjalanan ke berbagai daerah. Di antara daerah yang pernah dikunjunginya adalah Kuffah, Basrah, Makkah, Madinah, Syam, Yaman dan Arabia untuk mengumpulkan hadits. Karena banyak negeri yang dikunjunginya dalam rangka mengumpulkan hadits, maka ia dijuluki imam rihalah sebagaimana halnya Imam Syafiiy. Ia berhasil mengumpulkan sejumlah besar hadis Nabi. Kumpulan hadisnya itu disebut dengan musnad Imam Ahmad. Imam Ahmad memperoleh guru-guru hadis terkenal di antaranya Sufyan ibn Uyainah, Ibrahim ibn Saad dan Yahya ibn Qathan.Imam Ahmad mempunyai daya ingat yang kuat dan itu adalah kemampuan yang umum terdapat pada ahli-ahli hadis. Dia juga sangat sabar dan ulet memiliki keinginan yang kuat dan teguh dalam pendirian. Maka tidak aneh jika dia menentang dengan keras terhadap pendapat yang menyatakan bahwa al-Quran itu adalah makhluk. Ini terjadi pada masa pemerintahan al-Muttasim.Imam Ahmad Ibn Hambal adalah seorang pemuka Ahlu al-Hadis yang telah disepakati oleh para ulama. Namun sebagai seorang ahli fikih masih diperselisihkan. Imam Ahmad pada dasarnya tidak menulis kitab fikih secara khusus, karena semua masalah fikih yang dikaitkan dengannya sebenarnya berasal dari fatwanya sebagai jawaban terhadap pertanyaan yang pernah ditanyakan kepadanya. Sedangkan yang menyusunnya hingga menjadi sebuah kitab fikih adalah para pengikutnya.Imam Ahmad tidak menulis kitab-kitabnya sendiri, meskipun beliau mempunyai banyak catatan tentang hadits. Kitab Musnad Ahmad Ibn Hambal dalam Hadits disusun dan dikumpulkan oleh putranya yang bernama Abdullah bin Ahmad, Abu Bakar al-Asdom, Abdul Malik al-Malmuny, Ibrahim bin Ishak al-Hazbi dan lain-lain. Murid-murid inilah yang menulis risalah-risalah dan melaksanakannya berdasarkan fikih yang diterima dari Imam Ahmad. Adapun yang mengembangkan madzhab Hambali yang terkenal serta pengaruhnya terasa di dunia Islam sekarang adalah muridnya yaitu Ibn Taimiyah.Imam Ahmad Ibn Hambal adalah seorang yang dihormati dan disegani dan diturut perkataan-perkataannya oleh orang. Bahkan guru-gurunya sendiri memandang hebat dirinya. Ahmad memperoleh muhibah ini dari Allah. al-Qasim ibn Salam berkata,Aku pernah duduk di majelis Abu Yusuf, Muhammad ibn al-Hasan, Yahya ibn Said, Abdurrahman ibn Mahdi. Tak ada yang hebat di mataku seperti kehebatan Ahmad. Bagaimana tidak bertambah-tambah kehebatannya dia tidak pernah bersenda-gurau, dia selalu berdiam diri, tidak memperkatakan selain ilmu.Dalam bidang hadis Imam Ahmad diarahkan oleh Husyin ibn Basyir ibn Abi Hazim, inilah guru Imam Ahmad yang pertama dan utama dalam bidang hadis. Lima tahun lamanya Ahmad Ibn Hambal ditempa oleh Husyin. Dialah boleh dikatakan yang banyak mempengaruhi pola pikir Ahmad. Untuk mendalami cara-cara istinbath dan membina fikih, Ahmad Ibn Hambal berguru kepada asy-Syafiiy.Melalui keahlian Imam Ahmad Ibn Hambal dalam bidang hadis, sebenarnya adalah Atsar Ahmad tidak menulis kitab dalam bidang fiqih yang dapat dijadikan pegangan pokok yang merupakan sumber madzhabnya. Risalah-risalahnya yang berkembang dalam masyarakat semuanya merupakan kitab hadits tak ada di dalamnya sesuatu istinbath fikih. Demikian pula kitab-kitabAn-Nasikh Wal Mansukh, at-Tarikh, al-Mu qaddam Wal Muakkhar Fii Kitabillahi Taala. Fadla Ilus Shahabah, Al-Manasikhul Kabir, Al-Manasikhus Shaghir, dan kitab Azzud,semuanya dalam bidang hadis.Musnad Ahmad adalah koleksi terbesar yang mengumpulkan hadis-hadis yang diriwayatkan Ahmad. Dialah saripati hadis yang diterima Ahmad dan didewankan dengan menyebutkan sanad-sanadnya. Kitab-kitab ini mulai dikumpulkan sejak dia menghadapi hadits pada umur 16 tahun. Musnad ini terdiri dari empat jilid dan memuat lebih dari 40.000 hadits. Para ulama Sunnah menetapkan bahwa Ahmad memulai usaha mengumpulkan musnad pada tahun 180 H.Imam Ahmad Ibn Hambal meninggalkan beberapa karya besar yang menjadi standar dalam madzhab ini. Imam Ahmad selain seorang ahli mengajar dan ahli mendidik, ia juga seorang pengarang. Ia mempunyai beberapa kitab yang telah disusun dan direncanakannya, yang isinya sangat berharga bagi masyarakat umat yang hidup sesudahnya. Di antara kitab-kitabnya adalah sebagai berikut :1. Kitab al-Musnad2. Kitab Tafsir al-Quran3. Kitab al-Nasikh Wa al-Mansukh.4. Kitab al-Muqaddam Wa al-Muakkhar Fi al-Quran.5. Kitab Jawabatu al-Quran6. Kitab al-Tarikh7. Kitab Mansiku al-Kabir8. Kitab Manasiku al-Shaghir9. Kitab Thaatu al-Rasul10. Kitab al-Illijh11. Kitab al-ShalahUlama-ulama besar yang pernah mengambil dari Imam Ahmad ibn Hambal antara lain: Imam Bukhari, Imam Muslim, Ibn Abi al-Dunya dan Ahmad ibn Abi Hawarimy. Di antara ulama yang telah berjasa mengembangkan madzhabnya adalah: al-Stram Abu Bakar Ahmad ibn Haniy al-Khurazaniy, Ahmad ibn Muhammad ibn al-Hajjaj al-Marwaniy, ibn Ishaq al-Harby, al-Qasim Umar ibn Abi Ali al-Husein al-Khiraqiy, Abd al-Aziz ibn Jafar dan sebagai penerus mereka yaitu Muwaffaqu al-Din, Ibn Qudamah dan Syamsu al-Din Ibn Al-Qudamah Al-Maqdisiy.Ketika Ahmad Ibn Hambal dipanggil untuk ditanya tentang apakah al-Quran itu makhluk atau bukan. Ia tidak menjawab, bahwa al-Quran itu makhluk sebagaimana yang dikehendaki al-Muttasim. Sehingga dia dipukul dan dipenjara. Bertahun-tahun lamanya Imam Ahmad berada dalam penjara. Hukuman tersebut berakhir pada pemerintahan al-Watsiq. Setelah al-Watsiq wafat, jabatan kekhalifahan digantikan oleh al-Mutawakil. Atas kebijakan al-Mutawakil, Imam Ahmad dibebaskan dari penjara.Ketika dia keluar dari penjara, usianya sudah lanjut dan keadaan tubuhnya yang sering mendapatkan penyiksaan membuat beliau sering jatuh sakit. Kesehatannya semakin hari semakin memburuk dan akhirnya beliau wafat pada hari Jumat pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 241 H/ 855 M dalam usia 77 tahun dan dimakamkan di Baghdad.

IMAM HAMBALI (AHMAD IBNU HAMBAL)

Ahmad Ibn Hanbal is the founder of the Hanbali Madzhab have the full name of Muhammad ibn Ahmad ibn Hanbal bin Hilal al-Syaibani Asad Abu Abd al-Marwazi al-Baghdadi. Hanbal said illustrious grandfather named Hanbal, and therefore say that the name Hanbal.His father named Muhammad. While his mother was Syarifah Maimunah bint Abd al-Malik ibn Sawadah Hind ibn al-Syaibaniy. So either the paternal or maternal, Imam Ahmad Ibn Hanbal descendant of one of the tribes of Bani Syaiban domiciled in the Arabian Peninsula. Ahmad Ibn Hanbal descendants met with the descendants of the Prophet in Mazin ibn Mu'ad ibn Adnan.Ahmad Ibn Hanbal was born in Baghdad in early Rabi year 164 AH (780 AD). he grew up in an orphan by his mother because his father died when he was a baby. Since childhood, he has shown great interest to science. Incidentally at that time the center of Baghdad is a city of science. He started to learn to memorize the Koran, then learn Arabic, Hadith, the Prophet and the Companions and the history of the tabi'in.Ahmad Ibn Hanbal famous man wara ', ascetic and a very strong hold on to the Truth. He memorized the Qur'an and learn the language and also learn to write and compose at the age of fourteen years. Ahmad Ibn Hanbal lived as a man of love for study.Ahmad Ibn Hanbal Initially studied jurisprudence at Abu Yusuf was a disciple of Abu Hanifa. Then he switched to studying hadith. Because it does not cease in the study of hadith, that he met with Sheikh many experts Hadith. He wrote the hadith of teachers in a book, so he is well known as one of Imam al-Sunnah in his time. He also deepen and studied jurisprudence at Imam Syafi'iy, he included Akbar Talamidz al-Shafi'i al-Baghdadiyin.Ahmad Ibn Hanbal like to travel to different regions. Among the areas he has visited is Kuffah, Basra, Mecca, Medina, Sham, Yemen and Arabia to collect hadith. Because many countries he visited in order to collect hadith, then he dubbed rihalah priest as well as Imam Syafi'iy. He managed to gather a large number of hadith of the Prophet. The hadith collection called Musnad Imam Ahmad. Imam Ahmad teachers acquire the famous Hadith of whom Sufyan ibn Uyainah, Ibrahim ibn Yahya ibn Sa'ad and Qathan.Imam Ahmad has a good memory and it is an ability that is common to the experts in the hadith. He was also very patient and tenacious have a strong desire and firm in the establishment. So it is not strange if he opposes to the idea that the Koran was being. This happened during the reign of al-Muttasim.Imam Ahmad Ibn Hanbal was a leader Ahl al-Hadith that has been agreed upon by the scholars. But as a jurist is still disputed. Imam Ahmad basically did not write the book of jurisprudence in particular, because of all the problems associated with the actual jurisprudence derived from the fatwa in response to the questions that have been asked to him. While that compose up to be a book of fiqh are followers.Imam Ahmad did not write his books himself, even though he has a lot of notes on hadith. Book of Ibn Hanbal in Musnad Ahmad Hadith compiled and collected by his son Abdullah bin Ahmad, Abu Bakr al-Asdom, Abdul Malik al-Malmuny, Ibrahim bin Ishak al-Hazbi and others. Disciples that wrote treatises and executing received fiqh of Imam Ahmad. As for developing the famous Hanbali schools and its influence felt in the Islamic world today is that Ibn Taymiyya his.Imam Ahmad Ibn Hanbal was a revered and respected and be followed by those sayings. Even the teachers themselves look great himself. Ahmad obtain this goodwill of God. al-Qasim ibn Salam said,"I've sat in the assembly of Abu Yusuf, Muhammad ibn al-Hasan, Yahya ibn Sa'id, Abdurrahman ibn Mahdi. Nothing great in my eyes like greatness Ahmad. "How not increased in brilliance he never splashing-joke, he is always silent, do not talk about other than science."In the field of hadith Imam Ahmad ibn Bashir directed by Husyin ibn Abi Hazim, this is the teacher of Imam Ahmad is first and foremost in the field of hadith. Five Ahmad Ibn Hanbal years forged by Husyin. He may be said that most affect the mindset Ahmad. To explore ways of fostering istinbath and jurisprudence, Ahmad Ibn Hanbal learning from ash-Syafi'iy.Through Imam Ahmad Ibn Hanbal expertise in the field of hadith, actually is Atsar Ahmad did not write the book in the field of jurisprudence that can be used as a handle which is the principal source of madzhabnya. Treatise treatise develops in society are all the books of hadith nothing in it something istinbath jurisprudence. Similarly books Nasikh Wal-Mansukh An at-Tarikh al-Mu qaddam Wal Muakkhar Fii Kitabillahi Ta'ala. Fadla ilus Shahabah, Manasikhul Al-Kabir, Al-Sagheer Manasikhus, and book Azzud, all in the field of hadith.Musnad Ahmad is the largest collection of collecting the traditions narrated by Ahmad. He received the quintessence hadith Ahmad and didewankan to mention sanad isnaad. These books began to be collected since he faced the hadith at the age of 16 years. Musnad consists of four volumes and contains more than 40,000 hadith. The scholars' Sunnah set that collects Musnad Ahmad start a business in the year 180 H.Imam Ahmad Ibn Hanbal left some great works that are standard in these schools. Imam Ahmad besides an expert teaching and pedagogue, he is also an author. He has several books that have been prepared and planned, the contents of which are very valuable to the community people who live afterwards. Among his books are as follows:1. The Bokk of al-Musnad2. The Book of commentary al-Quran3. The Book of al-Nasikh Wa al-Mansukh.4. The Book of al-Muqaddam Wa al-Muakkhar Fi al-Quran.5. The Book of Jawabatu al-Quran6. The book of al-Chronicle7. The Book of Mansiku al-Kabir8. The Book of al-Sagheer Manasiku9. The Book of Tha'atu al-Rasul10. The Book of al-'Illijh11. The Book of al-Salah

Great scholars who ever took of Imam Ahmad ibn Hanbal, among others: Imam Bukhari, Imam Muslim, Ibn Abi al-Dunya and Ahmad ibn Abi Hawarimy. Among the scholars who have contributed to developing madzhabnya are: al-Stram Abu Bakr Ahmad ibn al-Khurazaniy HaniY, Ahmad ibn Muhammad ibn al-Hajjaj al-Marwaniy, ibn Ishaq al-Harby, al-Qasim Umar ibn Abi Ali al-Husayn al -Khiraqiy, Abd al-Aziz ibn Ja'far and as their successors are Muwaffaqu al-Din Ibn Qudamah and Syamsu al-Din Ibn al-Qudamah Al-Maqdisiy.When Ahmad Ibn Hanbal called to asked about whether the Koran was created or not. He did not answer, that the Koran was being desired as al-Muttasim. So he was beaten and jailed. For years Imam Ahmad in prison. The sentence ends the reign of al-Wathiq. After al-Wathiq died, office Caliphate was replaced by al-Mutawakil. At the discretion of al-Mutawakil, Imam Ahmad was released from prison.When he came out of prison, advanced age and state of the body that often get torture makes him often fall ill. His health is increasingly worse and finally he died on Friday on 12-year-Awwal 241 AH / 855 AD at the age of 77 years and was buried in Baghdad.