tuanku imam bonjol
DESCRIPTION
Biografi Pahlawan IndonesiaMata Pelajaran SejarahKelas 6 SDTRANSCRIPT
-
5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol
1/33
TUANKU IMAM BONJOL
Lahir diBonjol,Pasaman,Sumatera Barat,Indonesia1772 - wafat dalam pengasingan dan dimakamkan di
Lotak,Pineleng,Minahasa,6 November1864.
Tuanku Imam Bonjol adalah salah seorangulama,pemimpin dan pejuang yang berperang melawanBelanda
dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Padri pada tahun 1803-1838. Tuanku Imam Bonjol
diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesiaberdasarkan SK Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973,
tanggal6 November1973.
A. Nama dan GelarNama asli dari Tuanku Imam Bonjol adalah Muhammad Shahab, yang lahir di Bonjol pada
tahun 1772. Dia merupakan putra dari pasangan Bayanuddin (ayah) dan Hamatun (ibu).
Ayahnya, Khatib Bayanuddin, merupakan seorang alim ulama yang berasal dari Sungai
Rimbang, Suliki, Lima Puluh Kota.[3] Sebagai ulama dan pemimpin masyarakat setempat,
Muhammad Shahab memperoleh beberapa gelar, yaitu Peto Syarif, Malin Basa, dan TuankuImam.Tuanku nan Renceh dariKamang, Agam sebagai salah seorang pemimpin dariHarimau
nan Salapanadalah yang menunjuknya sebagaiImam(pemimpin) bagi kaum Padri di Bonjol.
Ia akhirnya lebih dikenal dengan sebutan Tuanku Imam Bonjol.
B. Riwayat PerjuanganTak dapat dimungkiri, Perang Padri meninggalkan kenangan heroik sekaligus traumatis dalam
memori bangsa. Selama sekitar 18 tahun pertama perang itu (1803-1821) praktis yang
berperang adalah sesama orangMinang danMandailing atauBatak umumnya.Pada awalnya timbulnya peperangan ini didasari keinginan dikalangan pemimpin ulama di
kerajaan Pagaruyung untuk menerapkan dan menjalankan syariat Islam sesuai dengan Ahlus
Sunnah wal Jamaah (Sunni) yang berpegang teguh pada Al-Qur'an dan sunnah-sunnah
Rasullullah shalallahu 'alaihi wasallam. Kemudian pemimpin ulama yang tergabung dalam
Harimau nan Salapan meminta Tuanku Lintau untuk mengajak Yang Dipertuan Pagaruyung
beserta Kaum Adat untuk meninggalkan beberapa kebiasaan yang tidak sesuai dengan Islam
(bid'ah).
Dalam beberapa perundingan tidak ada kata sepakat antaraKaum Padri (penamaan bagi kaum
ulama) dengan Kaum Adat. Seiring itu dibeberapa nagari dalam kerajaan Pagaruyung
Lahir 1772
Bonjol
Meninggal 6 November1864Minahasa
Kebangsaan Minangkabau
Agama Islam
http://id.wikipedia.org/wiki/Bonjol,_Pasamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pasamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/1772http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lotak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Minahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1864http://id.wikipedia.org/wiki/Ulamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Padrihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1973http://id.wikipedia.org/wiki/Bonjol,_Pasamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1772http://id.wikipedia.org/wiki/Suliki_Gunung_Mas,_Lima_Puluh_Kotahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-3http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-3http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-3http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_nan_Rencehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamang_Magek,_Agamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Padrihttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Minangkabauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Mandailinghttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Batakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sunnihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Lintauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Yang_Dipertuan_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kaum_Adathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kaum_Padrihttp://id.wikipedia.org/wiki/Nagarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bonjolhttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1864http://id.wikipedia.org/wiki/Minahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Minangkabauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Minangkabauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Minangkabauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Minahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/1864http://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bonjolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Nagarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kaum_Padrihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kaum_Adathttp://id.wikipedia.org/wiki/Yang_Dipertuan_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Lintauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sunnihttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Batakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Mandailinghttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Minangkabauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Padrihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamang_Magek,_Agamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_nan_Rencehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-3http://id.wikipedia.org/wiki/Suliki_Gunung_Mas,_Lima_Puluh_Kotahttp://id.wikipedia.org/wiki/1772http://id.wikipedia.org/wiki/Bonjol,_Pasamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1973http://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Padrihttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ulamahttp://id.wikipedia.org/wiki/1864http://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Minahasahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lotak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1772http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pasamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bonjol,_Pasaman -
5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol
2/33
bergejolak, dan sampai akhirnya Kaum Padridibawah pimpinanTuanku Pasaman menyerang
Pagaruyung pada tahun 1815, dan pecah pertempuran di Koto Tangah dekat Batu Sangkar.
Sultan Arifin Muningsyah terpaksa melarikan diri dari ibukota kerajaan ke Lubukjambi.
Pada 21 Februari 1821, kaum Adat secara resmi bekerja sama dengan pemerintah Hindia-
Belanda berperang melawan kaum Padri dalam perjanjian yang ditandatangani di Padang,
sebagai kompensasi Belanda mendapat hak akses dan penguasaan atas wilayah darek
(pedalaman Minangkabau).[4] Perjanjian itu dihadiri juga oleh sisa keluarga dinasti kerajaan
Pagaruyung di bawah pimpinan Sultan Tangkal Alam Bagagar yang sudah berada di Padang
waktu itu.
Campur tangan Belanda dalam perang itu ditandai dengan penyerangan Simawang dan Sulit
Air oleh pasukan Kapten Goffinet dan Kapten Dienema awal April 1821 atas perintah Residen
James du Puy di Padang, Dalam hal ini Kompeni melibatkan diri dalam perang karena"diundang" oleh kaum Adat.
Perlawanan yang dilakukan oleh pasukan padri cukup tangguh sehingga sangat menyulitkan
Belanda untuk menundukkannya. Oleh sebab itu Belanda melalui Gubernur Jendral Johannes
van den Bosch mengajak pemimpin Kaum Padri yang waktu itu telah dipimpin oleh Tuanku
Imam Bonjol untuk berdamai dengan maklumat Perjanjian Masang pada tahun 1824.Hal ini
dimaklumi karena disaat bersamaan Batavia juga kehabisan dana dalam menghadapi
peperangan lain di Eropah dan Jawa sepertiPerang Diponegoro.Tetapi kemudian perjanjian ini
dilanggar sendiri oleh Belanda dengan menyerang nagariPandai Sikek.
Namun, sejak awal1833perang berubah menjadi perang antara kaum Adat dan kaum Paderi
melawan Belanda, kedua pihak bahu-membahu melawan Belanda, Pihak-pihak yang semula
bertentangan akhirnya bersatu melawan Belanda. Diujung penyesalan muncul kesadaran,
mengundang Belanda dalam konflik justru menyengsarakan masyarakat Minangkabau itu
sendiri. [5]Bersatunya kaum Adat dan kaum Padri ini dimulai dengan adanya kompromi yang
dikenal dengan nama Plakat Puncak Pato diTabek Patah yang mewujudkan konsensus Adat
basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah (Adat berdasarkan Agama, Agama berdasarkan
Kitabullah (Al-Qur'an)).
Rasa penyesalan Tuanku Imam Bonjol atas tindakan kaum Padri atas sesama orang Minang,
Mandailing dan Batak, terefleksi dalam ucapannya Adopun hukum Kitabullah banyak lah
malampau dek ulah kito juo. Baa dek kalian? (Adapun banyak hukum Kitabullah yang sudah
terlangkahi oleh kita. Bagaimana pikiran kalian?).[5]
Penyerangan dan pengepungan benteng kaum Padri di Bonjol olehBelanda dari segala jurusan
selama sekitar enam bulan (16 Maret-17 Agustus 1837)[6]yang dipimpin oleh jenderal dan para
perwira Belanda, tetapi dengan tentara yang sebagian besar adalah bangsa pribumi yang terdiri
http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Pasamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pagaruyung,_Tanjung_Emas,_Tanah_Datarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Koto_Tangah,_Tanjung_Emas,_Tanah_Datarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batu_Sangkarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Arifin_Muningsyahhttp://id.wikipedia.org/wiki/21_Februarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1821http://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Padanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-4http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-4http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-4http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bagagarsyah_dari_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Padanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Simawang,_Rambatan,_Tanah_Datarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulit_Air,_X_Koto_Diatas,_Solokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulit_Air,_X_Koto_Diatas,_Solokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Johannes_van_den_Boschhttp://id.wikipedia.org/wiki/Johannes_van_den_Boschhttp://id.wikipedia.org/wiki/1824http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Diponegorohttp://id.wikipedia.org/wiki/Pandai_Sikek,_Sepuluh_Koto,_Tanah_Datarhttp://id.wikipedia.org/wiki/1833http://id.wikipedia.org/wiki/Minangkabauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-Nain-5http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-Nain-5http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-Nain-5http://id.wikipedia.org/wiki/Tabek_Patah,_Salimpaung,_Tanah_Datarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27anhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-Nain-5http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-Nain-5http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-Nain-5http://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-6http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-6http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-6http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-6http://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-Nain-5http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27anhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tabek_Patah,_Salimpaung,_Tanah_Datarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-Nain-5http://id.wikipedia.org/wiki/Minangkabauhttp://id.wikipedia.org/wiki/1833http://id.wikipedia.org/wiki/Pandai_Sikek,_Sepuluh_Koto,_Tanah_Datarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Diponegorohttp://id.wikipedia.org/wiki/1824http://id.wikipedia.org/wiki/Johannes_van_den_Boschhttp://id.wikipedia.org/wiki/Johannes_van_den_Boschhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulit_Air,_X_Koto_Diatas,_Solokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulit_Air,_X_Koto_Diatas,_Solokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Simawang,_Rambatan,_Tanah_Datarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Padanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bagagarsyah_dari_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-4http://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Padanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/1821http://id.wikipedia.org/wiki/21_Februarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Arifin_Muningsyahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batu_Sangkarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Koto_Tangah,_Tanjung_Emas,_Tanah_Datarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pagaruyung,_Tanjung_Emas,_Tanah_Datarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Pasaman -
5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol
3/33
dari berbagai suku, sepertiJawa,Madura,Bugis,danAmbon.Dalam daftar nama para perwira
pasukan Belanda, terdapat Mayor Jendral Cochius, Letnan Kolonel Bauer, Mayor Sous, Kapten
MacLean, Letnan Satu Van der Tak, Pembantu Letnan Satu Steinmetz. dan seterusnya, tetapi
juga terdapat nama-nama Inlandsche (pribumi) seperti Kapitein Noto Prawiro, Inlandsche
Luitenant Prawiro di Logo, Karto Wongso Wiro Redjo, Prawiro Sentiko, Prawiro Brotto, dan
Merto Poero.
Terdapat 148 perwira Eropa, 36 perwira pribumi, 1.103 tentara Eropa, 4.130 tentara pribumi,
Sumenapsche hulptroepen hieronder begrepen (pasukan pembantu Sumenep, Madura).
Serangan terhadap benteng Bonjol dimulai orang-orang Bugis yang berada di bagian depan
dalam penyerangan pertahanan Padri.
Dari Batavia didatangkan terus tambahan kekuatan tentara Belanda, dimana pada tanggal 20
Juli 1837 tiba dengan Kapal Perle di Padang, Kapitein Sinninghe, sejumlah orang Eropa danAfrika, 1 sergeant, 4 korporaals dan 112 flankeurs. Yang belakangan ini menunjuk kepada
serdadu Afrika yang direkrut oleh Belanda di benua itu, kini negara Ghana dan Mali.Mereka
juga disebut Sepoysdan berdinas dalam tentara Belanda.
C. Penangkapan & PengasinganSetelah datang bantuan dari Batavia, maka Belanda mulai melanjutkan kembali pengepungan,
dan pada masa-masa selanjutnya, kedudukan Tuanku Imam Bonjol bertambah sulit, namun ia
masih tak sudi untuk menyerah kepada Belanda. Sehingga sampai untuk ketiga kali Belanda
mengganti komandan perangnya untuk merebut Bonjol, yaitu sebuah negeri kecil dengan
benteng dari tanah liat yang di sekitarnya dikelilingi oleh parit-parit. Barulah pada tanggal 16
Agustus1837,Benteng Bonjol dapat dikuasai setelah sekian lama dikepung.
Dalam bulan Oktober 1837, Tuanku Imam Bonjol diundang kePalupuh untuk berunding. Tiba
di tempat itu langsung ditangkap dan dibuang keCianjur,Jawa Barat.Kemudian dipindahkan
ke Ambon dan akhirnya ke Lotak, Minahasa, dekat Manado. Di tempat terakhir itu ia
meninggal dunia pada tanggal8 November1864.Tuanku Imam Bonjol dimakamkan di tempat
pengasingannya tersebut.
D. PenghargaanPerjuangan yang telah dilakukan oleh Tuanku Imam Bonjol dapat menjadi apresiasi akan
kepahlawanannya dalam menentang penjajahan,[7] sebagai penghargaan dari pemerintah
Indonesia yang mewakili rakyat Indonesia pada umumnya, Tuanku Imam Bonjol diangkat
sebagaiPahlawan Nasional Indonesia sejak tanggal6 November1973.
Selain itu nama Tuanku Imam Bonjol juga hadir di ruang publik bangsa sebagai nama jalan,
nama stadion, nama universitas, bahkan pada lembaran Rp 5.000 keluaran Bank Indonesia 6
November2001.
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Madurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Bugishttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Ambonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pribumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/20_Julihttp://id.wikipedia.org/wiki/20_Julihttp://id.wikipedia.org/wiki/1837http://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ghanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malihttp://id.wikipedia.org/wiki/16_Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/16_Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/1837http://id.wikipedia.org/wiki/Palupuh,_Agamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cianjurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Minahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Manadohttp://id.wikipedia.org/wiki/8_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1864http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-7http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-7http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-7http://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1973http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/2001http://id.wikipedia.org/wiki/2001http://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/1973http://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-7http://id.wikipedia.org/wiki/1864http://id.wikipedia.org/wiki/8_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manadohttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Minahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Cianjurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Palupuh,_Agamhttp://id.wikipedia.org/wiki/1837http://id.wikipedia.org/wiki/16_Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/16_Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/Malihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ghanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/1837http://id.wikipedia.org/wiki/20_Julihttp://id.wikipedia.org/wiki/20_Julihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pribumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Ambonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Bugishttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Madurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Jawa -
5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol
4/33
PATTIMURA
Pattimura(atau Thomas Matulessy) (lahir diHaria,pulau Saparua,Maluku,8 Juni1783meninggal
di Ambon,Maluku,16 Desember 1817 pada umur 34 tahun), juga dikenal dengan nama KapitanPattimura adalah pahlawanMaluku dan merupakanPahlawan nasional Indonesia.
Menurut buku biografi Pattimura versi pemerintah yang pertama kali terbit, M Sapija menulis,
"Bahwa pahlawan Pattimura tergolong turunan bangsawan dan berasal dari Nusa Ina (Seram). Ayah
beliau yang bernama Antoni Mattulessy adalah anak dari Kasimiliali Pattimura Mattulessy. Yang
terakhir ini adalah putra raja Sahulau. Sahulau merupakan nama orang di negeri yang terletak dalam
sebuah teluk di Seram Selatan".
Namun berbeda dengan sejarawan Mansyur Suryanegara. Dia mengatakan dalam bukunya Api
Sejarah bahwa Ahmad Lussy atau dalam bahasa Maluku disebut Mat Lussy, lahir di Hualoy, Seram
Selatan (bukan Saparua seperti yang dikenal dalam sejarah versi pemerintah). Dia adalah
bangsawan dari kerajaan Islam Sahulau, yang saat itu diperintah Sultan Abdurrahman. Raja ini
dikenal pula dengan sebutan Sultan Kasimillah (Kazim Allah/Asisten Allah). Dalam bahasa Maluku
disebut Kasimiliali.
A. Istilah KapitanDari sejarah tentang Pattimura yang ditulis M Sapija, gelar kapitan adalah pemberian Belanda.
Padahal tidak.
Menurut Sejarawan Mansyur Suryanegara atas saran abdul gafur, leluhur bangsa ini, dari sudut
sejarah dan antropologi, adalah homo religiosa (makhluk agamis). Keyakinan mereka terhadap
sesuatu kekuatan di luar jangkauan akal pikiran mereka, menimbulkan tafsiran yang sulit
dicerna rasio modern. Oleh sebab itu, tingkah laku sosialnya dikendalikan kekuatan-kekuatan
alam yang mereka takuti.
Jiwa mereka bersatu dengan kekuatan-kekuatan alam, kesaktian-kesaktian khusus yang dimiliki
seseorang. Kesaktian itu kemudian diterima sebagai sesuatu peristiwa yang mulia dan suci. Bila
ia melekat pada seseorang, maka orang itu adalah lambang dari kekuatan mereka. Dia adalah
Julukan Pattimura
Lahir 08 Juni1783Haria,Saparua,Maluku,Hindia Belanda
Meninggal 16 Desember 1817 (umur 34)New Victoria,Ambon,Maluku,Hindia Belanda
Pengabdian Maluku Britiania
Dinas/cabang Angkatan Darat Kerajaan
Pangkat Sersan Mayor
Perang Perang Pattimura
Penghargaan Pahlawan Nasional Indonesia (diterima6 November1973)
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Haria&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Saparuahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/8_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1783http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Ambonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/16_Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1817http://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Saparuahttp://id.wikipedia.org/wiki/08_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1783http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Saparuahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/16_Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1817http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Ambonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1973http://id.wikipedia.org/wiki/1973http://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Ambonhttp://id.wikipedia.org/wiki/1817http://id.wikipedia.org/wiki/16_Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Saparuahttp://id.wikipedia.org/wiki/1783http://id.wikipedia.org/wiki/08_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/Saparuahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/1817http://id.wikipedia.org/wiki/16_Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Ambonhttp://id.wikipedia.org/wiki/1783http://id.wikipedia.org/wiki/8_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Saparuahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Haria&action=edit&redlink=1 -
5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol
5/33
pemimpin yang dianggap memiliki kharisma. Sifat-sifat itu melekat dan berproses turun-
temurun. Walaupun kemudian mereka sudah memeluk agama, namun secara
genealogis/silsilah/keturunan adalah turunan pemimpin atau kapitan. Dari sinilah sebenarnya
sebutan "kapitan" yang melekat pada diri Pattimura itu bermula.
B. PerjuanganSebelum melakukan perlawanan terhadap VOC ia pernah berkarier dalam militer sebagai
mantan sersan Militer Inggris.[3] Kata "Maluku" berasal dari bahasa Arab Al Mulk atau Al
Malik yang berarti Tanah Raja-Raja.[4]mengingat pada masa itu banyaknya kerajaan
Pada tahun 1816 pihak Inggris menyerahkan kekuasaannya kepada pihak Belanda dan
kemudian Belanda menetapkan kebijakan politik monopoli, pajak atas tanah (landrente),
pemindahan penduduk serta pelayaran Hongi (Hongi Tochten), serta mengabaikan Traktat
London I antara lain dalam pasal 11 memuat ketentuan bahwa Residen Inggris di Ambon harus
merundingkan dahulu pemindahan koprs Ambon dengan Gubenur dan dalam perjanjian
tersebut juga dicantumkan dengan jelas bahwa jika pemerintahan Inggris berakhir di Malukumaka para serdadu-serdadu Ambon harus dibebaskan dalam artian berhak untuk memilih untuk
memasuki dinas militer pemerintah baru atau keluar dari dinas militer, akan tetapi dalam
pratiknya pemindahan dinas militer ini dipaksakan [5] Kedatangan kembali kolonial Belanda
pada tahun 1817 mendapat tantangan keras dari rakyat. Hal ini disebabkan karena kondisi
politik, ekonomi, dan hubungan kemasyarakatan yang buruk selama dua abad. Rakyat Maluku
akhirnya bangkit mengangkat senjata di bawah pimpinan Kapitan Pattimura [4] Maka pada
waktu pecah perang melawan penjajah Belanda tahun 1817, Raja-raja Patih, Para Kapitan, Tua-
tua Adat dan rakyat mengangkatnya sebagai pemimpin dan panglima perang karena
berpengalaman dan memiliki sifat-sfat kesatria (kabaressi). Sebagai panglima perang, Kapitan
Pattimura mengatur strategi perang bersama pembantunya. Sebagai pemimpin dia berhasil
mengkoordinir Raja-raja Patih dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, memimpin rakyat,
mengatur pendidikan, menyediakan pangan dan membangun benteng-benteng pertahanan.
Kewibawaannya dalam kepemimpinan diakui luas oleh para Raja Patih maupun rakyat biasa.
Dalam perjuangan menentang Belanda ia juga menggalang persatuan dengan kerajaan Ternate
dan Tidore, raja-raja di Bali, Sulawesi dan Jawa. Perang Pattimura yang berskala nasional itu
dihadapi Belanda dengan kekuatan militer yang besar dan kuat dengan mengirimkan sendiri
Laksamana Buykes, salah seorang Komisaris Jenderal untuk menghadapi Patimura.
Pertempuran-pertempuran yang hebat melawan angkatan perang Belanda di darat dan di laut
dikoordinir Kapitan Pattimura yang dibantu oleh para penglimanya antara lain Melchior
Kesaulya, Anthoni Rebhok, Philip Latumahina dan Ulupaha. Pertempuran yang
menghancurkan pasukan Belanda tercatat seperti perebutan benteng Belanda Duurstede,
pertempuran di pantai Waisisil dan jasirah Hatawano, Ouw- Ullath, Jasirah Hitu di Pulau
Ambon dan Seram Selatan. Perang Pattimura hanya dapat dihentikan dengan politik adu
domba, tipu muslihat dan bumi hangus oleh Belanda. Para tokoh pejuang akhirnya dapat
ditangkap dan mengakhiri pengabdiannya di tiang gantungan pada tanggal 16 Desember 1817
di kota Ambon. Untuk jasa dan pengorbanannya itu, Kapitan Pattimura dikukuhkan sebagai
PAHLAWAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN oleh pemerintah Republik Indonesia.
Pahlawan NasionalIndonesia.
http://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/Sersanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-3http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-3http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-3http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-Sejarah_Maluku-4http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-Sejarah_Maluku-4http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-Sejarah_Maluku-4http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-5http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-5http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-Sejarah_Maluku-4http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-Sejarah_Maluku-4http://id.wikipedia.org/wiki/Melchior_Kesaulyahttp://id.wikipedia.org/wiki/Melchior_Kesaulyahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anthoni_Rebhok&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Philip_Latumahina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ulupaha&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ulupaha&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Philip_Latumahina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anthoni_Rebhok&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Melchior_Kesaulyahttp://id.wikipedia.org/wiki/Melchior_Kesaulyahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-Sejarah_Maluku-4http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-5http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-Sejarah_Maluku-4http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-3http://id.wikipedia.org/wiki/Sersanhttp://id.wikipedia.org/wiki/VOC -
5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol
6/33
SULTAN AGUNG
Masa
kekuasaan
16131645
Pendahulu Adipati Martapura
Pengganti Amangkurat I
Pasangan Ratu KulonputriKesultananCirebonRatu WetanputriAdipatiBatang
Wangsa Dinasti Mataram
Ayah Panembahan Hanyakrawati
Ibu Ratu Mas Adi Dyah Banawati
Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma (Bahasa Jawa: Sultan Agung Adi Prabu
Hanyokrokusumo, lahir: Kutagede, Kesultanan Mataram, 1593 - wafat: Karta (Plered, Bantul),
Kesultanan Mataram, 1645) adalah Sultan ke-tiga Kesultanan Mataram yang memerintah pada
tahun1613-1645.Di bawah kepemimpinannya, Mataram berkembang menjadi kerajaan terbesar di
Jawa danNusantarapada saat itu.
Atas jasa-jasanya sebagai pejuang dan budayawan, Sultan Agung telah ditetapkan menjadi
pahlawan nasional Indonesia berdasarkan S.K. Presiden No. 106/TK/1975 tanggal 3 November
1975.
A. Silsilah keluargaNama aslinya adalah Raden Mas Jatmika, atau terkenal pula dengan sebutan Raden Mas
Rangsang. Merupakan putra dari pasangan Prabu Hanyakrawati dan Ratu Mas Adi Dyah
Banawati. Ayahnya adalah raja kedua Mataram, sedangkan ibunya adalah putri Pangeran
Benawa rajaPajang.
Versi lain mengatakan, Sultan Agung adalah putra Pangeran Purbaya (kakak Prabu
Hanyakrawati). Konon waktu itu, Pangeran Purbaya menukar bayi yang dilahirkan istrinya
dengan bayi yang dilahirkan Dyah Banawati. Versi ini adalah pendapat minoritas sebagian
masyarakatJawa yang kebenarannya perlu untuk dibuktikan.
Sebagaimana umumnya raja-raja Mataram, Sultan Agung memiliki dua orang permaisuri
utama. Yang menjadi Ratu Kulon adalah putri sultan Cirebon, melahirkan Raden Mas
Syahwawrat atau "Pangeran Alit". Sedangkan yang menjadi Ratu Wetan adalah putri Adipati
Batang (cucu Ki Juru Martani) yang melahirkan Raden Mas Sayidin (kelak menjadi
Amangkurat I).
B. Gelar yang dipakaiPada awal pemerintahannya, Raden Mas Rangsang bergelar "Panembahan Hanyakrakusuma"
atau "Prabu Pandita Hanyakrakusuma". Kemudian setelah menaklukkanMadura tahun1624,ia
http://id.wikipedia.org/wiki/1613http://id.wikipedia.org/wiki/1645http://id.wikipedia.org/wiki/Adipati_Martapurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Adipati_Martapurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Amangkurat_Ihttp://id.wikipedia.org/wiki/Amangkurat_Ihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Kulon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Cirebonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Cirebonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Wetan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Adipatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Batanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Panembahan_Hanyakrawatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Panembahan_Hanyakrawatihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Mas_Adi_Dyah_Banawati&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Mas_Adi_Dyah_Banawati&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kutagedehttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/1593http://id.wikipedia.org/wiki/Kartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/1645http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/1613http://id.wikipedia.org/wiki/1645http://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=S.K.&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Presidenhttp://id.wikipedia.org/wiki/3_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1975http://id.wikipedia.org/wiki/Prabu_Hanyakrawatihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Mas_Adi_Dyah_Banawati&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Mas_Adi_Dyah_Banawati&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Benawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Benawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Pajanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Purbayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Kulon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Kulon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sultanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cirebonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Wetan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Wetan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Adipatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Batanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Juru_Martanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Amangkurat_Ihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Madurahttp://id.wikipedia.org/wiki/1624http://id.wikipedia.org/wiki/1624http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Madurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Amangkurat_Ihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Juru_Martanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Batanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Adipatihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Wetan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Cirebonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sultanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Kulon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Purbayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Pajanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Benawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Benawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataramhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Mas_Adi_Dyah_Banawati&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Mas_Adi_Dyah_Banawati&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Prabu_Hanyakrawatihttp://id.wikipedia.org/wiki/1975http://id.wikipedia.org/wiki/3_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Presidenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=S.K.&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/1645http://id.wikipedia.org/wiki/1613http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/1645http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kartahttp://id.wikipedia.org/wiki/1593http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kutagedehttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Mas_Adi_Dyah_Banawati&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Panembahan_Hanyakrawatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Batanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Adipatihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Wetan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Cirebonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Cirebonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Kulon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Amangkurat_Ihttp://id.wikipedia.org/wiki/Adipati_Martapurahttp://id.wikipedia.org/wiki/1645http://id.wikipedia.org/wiki/1613 -
5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol
7/33
mengganti gelarnya menjadi "Susuhunan Agung Hanyakrakusuma", atau disingkat "Sunan
Agung Hanyakrakusuma".
Setelah 1640-an beliau menggunakan gelar "Sultan Agung Senapati-ing-Ngalaga
Abdurrahman". Pada tahun 1641 Sunan Agung mendapatkan gelar bernuansa Arab. Gelar
tersebut adalah "Sultan Abdullah Muhammad Maulana Mataram", yang diperolehnya dari
pemimpinKa'bah diMakkah,
Untuk mudahnya, nama yang dipakai dalam artikel ini adalah nama yang paling lazim dan
populer, yaitu "Sultan Agung".
C. Awal pemerintahanRaden Mas Rangsang naik takhta pada tahun 1613 dalam usia 20 tahun menggantikan
adiknya(beda ibu), Adipati Martapura,yang hanya menjadi Sultan Mataram selama satu hari.
Sebenarnya secara teknis Raden Mas Rangsang adalah Sultan ke-empat Kesultanan Mataram,
namun secara umum dianggap sebagai Sultan ke-tiga karena adiknya yang menderita tunagrahita diangkat hanya sebagai pemenuhan janji ayahnya, Panembahan Hanyakrawati kepada
istrinya,Ratu Tulungayu.Setelah pengangkatannya menjadi sultan, dua tahun kemudian, patih
seniorKi Juru Martani wafat karena usia tua, dan kedudukannya digantikan olehTumenggung
Singaranu.
Ibu kotaMataram saat itu masih berada diKota Gede.Pada tahun1614 mulai dibangun istana
baru di desaKarta,sekitar 5 km di sebelah barat daya Kota Gede, yang kelak mulai ditempati
pada tahun1618.
Saingan besar Mataram saat itu tetap Surabaya dan Banten. Pada tahun 1614 Sultan Agung
mengirim pasukan menaklukkan sekutu Surabaya, yaitu Lumajang. Dalam perang di SungaiAndaka, Tumenggung Surantani dari Mataram tewas oleh Panji Pulangjiwa menantu Rangga
Tohjiwa bupatiMalang.Lalu Panji Pulangjiwa sendiri mati terjebak perangkap yang dipasang
Tumenggung Alap-Alap.
Pada tahun 1615 Sultan Agung memimpin langsung penaklukan Wirasaba ibukota Majapahit
(sekarang Mojoagung, Jombang). Pihak Surabaya mencoba membalas. Adipati Pajang juga
berniat mengkhianati Mataram namun masih ragu-ragu untuk mengirim pasukan membantu
Surabaya. Akibatnya, pasukan Surabaya dapat dihancurkan pihak Mataram pada Januari1616
di desaSiwalan.
Kemenangan Sultan Agung berlanjut di Lasem dan Pasuruan tahun 1616. Kemudian pada
tahun1617 Pajang memberontak tapi dapat ditumpas. Adipati dan panglimanya (bernama Ki
Tambakbaya) melarikan diri ke Surabaya.
D. Menaklukkan SurabayaPada tahun 1620pasukan Mataram mulai mengepung kota Surabaya secara periodik. Sungai
Mas dibendung untuk menghentikan suplai air, namun kota ini tetap mampu bertahan.
Sultan Agung kemudian mengirim Tumenggung Bahureksa (bupati Kendal) untuk
menaklukkan Sukadana (Kalimantan sebelah barat daya) tahun 1622. Dikirim pula Ki Juru
Kiting (putra Ki Juru Martani) untuk menaklukkan Madura tahun 1624. Pulau Madura yang
semula terdiri atas banyak kadipaten kemudian disatukan di bawah pimpinanPangeran Prasena
yang bergelarCakraningrat I.
http://id.wikipedia.org/wiki/1641http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Arabhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ka%27bahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Makkahhttp://id.wikipedia.org/wiki/1613http://id.wikipedia.org/wiki/Adipati_Martapurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuna_grahitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuna_grahitahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Tulungayu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Juru_Martanihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Singaranu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Singaranu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Gedehttp://id.wikipedia.org/wiki/1614http://id.wikipedia.org/wiki/Kartahttp://id.wikipedia.org/wiki/1618http://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lumajanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Panji_Pulangjiwahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malanghttp://id.wikipedia.org/wiki/1615http://id.wikipedia.org/wiki/Mojoagung,_Jombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Pajanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1616http://id.wikipedia.org/wiki/Siwalanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lasem,_Rembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Pasuruanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1617http://id.wikipedia.org/wiki/1620http://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kali_Mashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kali_Mashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Bahureksa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kendalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Tanjungpurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1622http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ki_Juru_Kiting&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ki_Juru_Kiting&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Juru_Martanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Madurahttp://id.wikipedia.org/wiki/1624http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pangeran_Prasena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cakraningrat_I&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cakraningrat_I&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pangeran_Prasena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1624http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Madurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Juru_Martanihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ki_Juru_Kiting&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ki_Juru_Kiting&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1622http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Tanjungpurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kendalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Bahureksa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kali_Mashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kali_Mashttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/1620http://id.wikipedia.org/wiki/1617http://id.wikipedia.org/wiki/Pasuruanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lasem,_Rembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Siwalanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1616http://id.wikipedia.org/wiki/Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pajanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Mojoagung,_Jombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/1615http://id.wikipedia.org/wiki/Malanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Panji_Pulangjiwahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lumajanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/1618http://id.wikipedia.org/wiki/Kartahttp://id.wikipedia.org/wiki/1614http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Gedehttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataramhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Singaranu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Singaranu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Juru_Martanihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Tulungayu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tuna_grahitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuna_grahitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Adipati_Martapurahttp://id.wikipedia.org/wiki/1613http://id.wikipedia.org/wiki/Makkahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ka%27bahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Arabhttp://id.wikipedia.org/wiki/1641 -
5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol
8/33
Dengan direbutnya Sukadana dan Madura, posisi Surabaya menjadi lemah, karena suplai
pangan terputus sama sekali. Kota ini akhirnya jatuh karena kelaparan pada tahun1625,bukan
karena pertempuran. Pemimpinnya yang bernama Pangeran Jayalengkara pun menyerah pada
pihak Mataram yang dipimpinTumenggung Mangun-oneng.
Beberapa waktu kemudian, Jayalengkara meninggal karena usia tua. Sementara putranya yang
bernama Pangeran Pekik diasingkan ke Ampel. Surabaya pun resmi menjadi bawahan
Mataram, dengan dipimpin olehTumenggung Sepanjang sebagai bupati.
E. Pasca penaklukan SurabayaSetelah penaklukan Surabaya,keadaanMatarambelum juga tentram. Rakyat menderita akibat
perang yang berkepanjangan. Sejak tahun 1625-1627 terjadi wabah penyakit melanda di
berbagai daerah, yang menewaskan dua per tiga jumlah penduduknya.
Pada tahun1627 terjadi pula pemberontakanPati yang dipimpin olehAdipati Pragola,sepupuSultan Agung sendiri. Pemberontakan ini akhirnya dapat ditumpas namun dengan biaya yang
sangat mahal.
F. Hubungan dengan VOCPada tahun 1614 VOC (yang saat itu masih bermarkas di Ambon) mengirim duta untuk
mengajak Sultan Agung bekerja sama namun ditolak mentah-mentah. Pada tahun 1618
Mataram dilanda gagal panen akibat perang yang berlarut-larut melawanSurabaya.Meskipun
demikian, Sultan Agung tetap menolak bekerja sama dengan VOC.
Pada tahun 1619 VOC berhasil merebut Jayakarta di bagian Barat pulau Jawa yang belum
ditaklukkan Mataram, dan mengganti namanya menjadiBatavia.Markas mereka pun dipindah
ke kota itu. Menyadari kekuatan bangsa Belanda tersebut, Sultan Agung mulai berpikir untuk
memanfaatkan VOC dalam persaingan menghadapiSurabaya danBanten.
Maka pada tahun1621 Mataram mulai menjalin hubungan dengan VOC. Kedua pihak saling
mengirimduta besar.Akan tetapi, VOC ternyata menolak membantu saat Mataram menyerang
Surabaya. Akibatnya, hubungan diplomatik kedua pihak pun putus.
G. Menyerbu BataviaSasaran Mataram berikutnya setelah Surabaya jatuh adalah Banten yang ada di ujung Barat
pulau Jawa. Akan tetapi posisiBatavia yang menjadi penghalang perlu diatasi terlebih dahulu
oleh Mataram.
Bulan April 1628 Kyai Rangga bupati Tegal dikirim sebagai duta ke Batavia untuk
menyampaikan tawaran damai dengan syarat-syarat tertentu dari Mataram. Tawaran tersebut
ditolak pihakVOC sehingga Sultan Agung memutuskan untuk menyatakan perang.
Maka, pada 27 Agustus 1628 pasukan Mataram dipimpin Tumenggung Bahureksa, bupati
Kendal tiba di Batavia. Pasukan kedua tiba bulan Oktober dipimpin Pangeran Mandurareja
http://id.wikipedia.org/wiki/1625http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pangeran_Jayalengkara&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Mangun-oneng&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Pekikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ampelhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Sepanjang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/1625http://id.wikipedia.org/wiki/1627http://id.wikipedia.org/wiki/1627http://id.wikipedia.org/wiki/Patihttp://id.wikipedia.org/wiki/Adipati_Pragolahttp://id.wikipedia.org/wiki/1614http://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/Ambonhttp://id.wikipedia.org/wiki/1618http://id.wikipedia.org/wiki/Peranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/1619http://id.wikipedia.org/wiki/Jakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantenhttp://id.wikipedia.org/wiki/1621http://id.wikipedia.org/wiki/Duta_besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/1628http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kyai_Rangga&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tegalhttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/27_Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/1628http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Bahureksa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kendalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oktoberhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pangeran_Mandurareja&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pangeran_Mandurareja&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Oktoberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kendalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Bahureksa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1628http://id.wikipedia.org/wiki/27_Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/Tegalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kyai_Rangga&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1628http://id.wikipedia.org/wiki/Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Duta_besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/1621http://id.wikipedia.org/wiki/Bantenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/1619http://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Peranghttp://id.wikipedia.org/wiki/1618http://id.wikipedia.org/wiki/Ambonhttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/1614http://id.wikipedia.org/wiki/Adipati_Pragolahttp://id.wikipedia.org/wiki/Patihttp://id.wikipedia.org/wiki/1627http://id.wikipedia.org/wiki/1627http://id.wikipedia.org/wiki/1625http://id.wikipedia.org/wiki/Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Sepanjang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ampelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Pekikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Mangun-oneng&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pangeran_Jayalengkara&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1625 -
5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol
9/33
(cucuKi Juru Martani). Total semuanya adalah 10.000 prajurit. Perang besar terjadi di benteng
Holandia. Pasukan Mataram mengalami kehancuran karena kurang perbekalan. Menanggapi
kekalahan ini Sultan Agung bertindak tegas, pada bulan Desember 1628 ia mengirim algojo
untuk menghukum mati Tumenggung Bahureksa dan Pangeran Mandurareja. Pihak VOC
menemukan 744 mayat orangJawaberserakan dan sebagian tanpa kepala.
Sultan Agung kembali menyerang Batavia untuk kedua kalinya pada tahun berikutnya. Pasukan
pertama dipimpin Adipati Ukur berangkat pada bulan Mei 1629, sedangkan pasukan kedua
dipimpin Adipati Juminah berangkat bulanJuni.Total semua 14.000 orang prajurit. Kegagalan
serangan pertama diantisipasi dengan cara mendirikan lumbung-lumbung beras di Karawang
danCirebon.Namun pihak VOC berhasil memusnahkan semuanya.
Walaupun kembali mengalami kekalahan, serangan kedua Sultan Agung berhasil membendung
dan mengotori Sungai Ciliwung, yang mengakibatkan timbulnya wabah penyakit koleramelanda Batavia. Gubernur jenderal VOC yaitu J.P. Coen meninggal menjadi korban wabah
tersebut.
H. Setelah kekalahan di BataviaSultan Agung pantang menyerah dalam perseteruannya dengan VOC Belanda. Ia mencoba
menjalin hubungan dengan pasukan Kerajaan Portugis untuk bersama-sama menghancurkan
VOC. Namun hubungan kemudian diputus tahun1635 karena ia menyadari posisi Portugis saat
itu sudah lemah.
Kekalahan di Batavia menyebabkan daerah-daerah bawahan Mataram berani memberontak
untuk merdeka. Diawali dengan pemberontakan para ulamaTembayat yang berhasil ditumpas
pada tahun 1630. Kemudian Sumedang dan Ukur memberontak tahun 1631. Sultan Cirebon
yang masih setia berhasil memadamkan pemberontakan Sumedang tahun1632.
Pemberontakan-pemberontakan masih berlanjut dengan munculnya pemberontakan Giri
Kedaton yang tidak mau tunduk kepada Mataram. Karena pasukan Mataram merasa segan
menyerbu pasukan Giri Kedaton yang masih mereka anggap keturunanSunan Giri,maka yang
ditugasi melakukan penumpasan adalah Pangeran Pekik pemimpin Ampel. Pangeran Pekik
sendiri telah dinikahkan dengan Ratu Pandansari adik Sultan Agung pada tahun 1633.
Pemberontakan Giri Kedaton ini berhasil dipadamkan pasangan suami istri tersebut pada tahun
1636.
I. Akhir kekuasaanPada tahun 1636 Sultan Agung mengirim Pangeran Selarong (saudara seayah Sultan Agung,
putra Panembahan Hanyakrawati dan selir Lung Ayu dari Panaraga) untuk menaklukkan
Blambangan di ujung timur Pulau Jawa. Meskipun mendapat bantuan dari Bali, negeri
Blambangan tetap dapat dikalahkan pada tahun1640.
http://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Juru_Martanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1628http://id.wikipedia.org/wiki/Algojohttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Meihttp://id.wikipedia.org/wiki/1629http://id.wikipedia.org/wiki/Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/Karawanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Cirebonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Ciliwunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kolerahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gubernur_jenderalhttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/J.P._Coenhttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Portugishttp://id.wikipedia.org/wiki/1635http://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tembayat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1630http://id.wikipedia.org/wiki/Sumedanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ukur&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1631http://id.wikipedia.org/wiki/Sultanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cirebonhttp://id.wikipedia.org/wiki/1632http://id.wikipedia.org/wiki/Giri_Kedatonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Giri_Kedatonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sunan_Girihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Pekikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ampelhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Pandansari&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1633http://id.wikipedia.org/wiki/1636http://id.wikipedia.org/wiki/1636http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pangeran_Selarong&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Panembahan_Hanyakrawatihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lung_Ayu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Panaragahttp://id.wikipedia.org/wiki/Blambanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/1640http://id.wikipedia.org/wiki/1640http://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Blambanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Panaragahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lung_Ayu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Panembahan_Hanyakrawatihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pangeran_Selarong&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1636http://id.wikipedia.org/wiki/1636http://id.wikipedia.org/wiki/1633http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Pandansari&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ampelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Pekikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sunan_Girihttp://id.wikipedia.org/wiki/Giri_Kedatonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Giri_Kedatonhttp://id.wikipedia.org/wiki/1632http://id.wikipedia.org/wiki/Cirebonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sultanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1631http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ukur&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sumedanghttp://id.wikipedia.org/wiki/1630http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tembayat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/1635http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Portugishttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/J.P._Coenhttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/Gubernur_jenderalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kolerahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Ciliwunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Cirebonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karawanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1629http://id.wikipedia.org/wiki/Meihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Algojohttp://id.wikipedia.org/wiki/1628http://id.wikipedia.org/wiki/Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Juru_Martani -
5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol
10/33
Dalam masa Sultan Agung, seluruh Pulau Jawa sempat tunduk dalam kekuasaan Kesultanan
Mataram,kecuali Batavia yang masih diduduki militerVOCBelanda.Sedangkan desaBanten
telah berasimilasi melalui peleburan kebudayaan. Wilayah luar Jawa yang berhasil ditundukkan
adalah Palembang di Sumatra tahun 1636 dan Sukadana di Kalimantan tahun 1622. Sultan
Agung juga menjalin hubungan diplomatik dengan Makassar, negeri terkuat di Sulawesi saat
itu.
Sultan Agung berhasil menjadikan Mataram sebagai kerajaan besar yang tidak hanya dibangun
di atas pertumpahan darah dan kekerasan, namun melalui kebudayaan rakyat yang adiluhung
dan mengenalkan sistem-sistem pertanian. Negeri-negeri pelabuhan dan perdagangan seperti
Surabaya dan Tuban dimatikan, sehingga kehidupan rakyat hanya bergantung pada sektor
pertanian.
Sultan Agung menaruh perhatian besar pada kebudayaan Mataram. Ia memadukan KalenderHijriyah yang dipakai di pesisir utara denganKalender Saka yang masih dipakai di pedalaman.
Hasilnya adalah terciptanya Kalender Jawa Islam sebagai upaya pemersatuan rakyat Mataram.
Selain itu Sultan Agung juga dikenal sebagai penulis naskah berbau mistik, berjudul Sastra
Gending.
Di lingkungan keraton Mataram, Sultan Agung menetapkan pemakaianbahasa bagongan yang
harus dipakai oleh para bangsawan dan pejabat demi untuk menghilangkan kesenjangan satu
sama lain. Bahasa ini digunakan supaya tercipta rasa persatuan di antara penghuni istana.
Sementara ituBahasa Sundajuga mengalami perubahan sejak Mataram menguasaiJawa Barat.
Hal ini ditandai dengan terciptanya bahasa halus dan bahasa sangat halus yang sebelumnya
hanya dikenal diJawa Tengah.
J. Wafatnya Sultan AgungMenjelang tahun1645 Sultan Agung merasa ajalnya sudah dekat. Ia pun membangun Astana
Imogiri sebagai pusat pemakaman keluarga raja-rajaKesultanan Mataram mulai dari dirinya. Ia
juga menuliskan seratSastra Gending sebagai tuntunan hiduptrah Mataram.
Sesuai dengan wasiatnya, Sultan Agung yang meninggal dunia tahun 1645 digantikan oleh
putranya yang bernama Raden Mas Sayidin sebagai raja Mataram selanjutnya, bergelar
Amangkurat I.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Palembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumatrahttp://id.wikipedia.org/wiki/1636http://id.wikipedia.org/wiki/Sukadanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1622http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Bugishttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pelabuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perdaganganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tubanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Hijriyahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Hijriyahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Sakahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Jawa_Islamhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sastra_Gending&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sastra_Gending&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sastra_Gending&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_bagonganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sundahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/1645http://id.wikipedia.org/wiki/Pemakaman_Imogirihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemakaman_Imogirihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sastra_Gending&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Trahhttp://id.wikipedia.org/wiki/1645http://id.wikipedia.org/wiki/Amangkurat_Ihttp://id.wikipedia.org/wiki/Amangkurat_Ihttp://id.wikipedia.org/wiki/1645http://id.wikipedia.org/wiki/Trahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sastra_Gending&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemakaman_Imogirihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemakaman_Imogirihttp://id.wikipedia.org/wiki/1645http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sundahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_bagonganhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sastra_Gending&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sastra_Gending&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Jawa_Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Sakahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Hijriyahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Hijriyahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tubanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perdaganganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pelabuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesihttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Bugishttp://id.wikipedia.org/wiki/1622http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sukadanahttp://id.wikipedia.org/wiki/1636http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Palembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataram -
5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol
11/33
SULTAN HASANUDDIN
Sultan Hasanuddin (lahir diMakassar,Sulawesi Selatan,12 Januari1631meninggal diMakassar,
Sulawesi Selatan, 12 Juni 1670 pada umur 39 tahun) adalah Raja Gowa ke-16 dan pahlawan
nasional Indonesia yang terlahir dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang
Karaeng Bonto Mangepe. Setelah menaiki Tahta sebagai Sultan, ia mendapat tambahan gelar SultanHasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana, hanya saja lebih dikenal dengan Sultan Hasanuddin
saja. Karena keberaniannya, ia dijuluki De Haantjes van Het Oosten oleh Belanda yang artinya
Ayam Jantan/Jago dari Benua Timur. Ia dimakamkan diKatangka,Kabupaten Gowa.
Ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden No. 087/TK/1973,
tanggal6 November1973.
Sultan Hasanuddin lahir diMakasar,merupakan putera kedua dariSultan Malikussaid,RajaGowa
ke-15. Sultan Hasanuddin memerintah Kerajaan Gowa, ketika Belanda yang diwakili Kompeni
sedang berusaha menguasai perdagangan rempah-rempah. Gowa merupakan kerajaan besar di
wilayah timur Indonesia yang menguasai jalur perdagangan.[1]
Pada tahun 1666, di bawah pimpinan Laksamana Cornelis Speelman, Kompeni berusaha
menundukkan kerajaan-kerajaan kecil, tetapi belum berhasil menundukkan Gowa. Di lain pihak,
setelah Sultan Hasanuddin naik takhta, ia berusaha menggabungkan kekuatan kerajaan-kerajaan
kecil di Indonesia bagian timur untuk melawan Kompeni.
Pertempuran terus berlangsung, Kompeni menambah kekuatan pasukannya hingga pada akhirnya
Gowa terdesak dan semakin lemah sehingga pada tanggal18 November1667bersedia mengadakan
Perdamaian Bungaya di Bungaya. Gowa merasa dirugikan, karena itu Sultan Hasanuddin
mengadakan perlawanan lagi. Akhirnya pihak Kompeni minta bantuan tentara ke. Batavia.
Pertempuran kembali pecah di berbagai tempat. Sultan Hasanuddin memberikan perlawanan sengit.
Bantuan tentara dari luar menambah kekuatan pasukan Kompeni, hingga akhirnya Kompeni
berhasil menerobos benteng terkuat Gowa yaitu Benteng Sombaopu pada tanggal 12 Juni 1669.
Sultan Hasanuddin kemudian mengundurkan diri dari takhta kerajaan dan wafat pada tanggal 12
Juni1670.
http://id.wikipedia.org/wiki/Makassarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/12_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1631http://id.wikipedia.org/wiki/Makassarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/12_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1670http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Katangka&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1973http://id.wikipedia.org/wiki/Makasarhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sultan_Malikussaid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kompenihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Hasanuddin#cite_note-pahnas-1http://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Hasanuddin#cite_note-pahnas-1http://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Hasanuddin#cite_note-pahnas-1http://id.wikipedia.org/wiki/1666http://id.wikipedia.org/wiki/Cornelis_Speelmanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/18_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1667http://id.wikipedia.org/wiki/Perdamaian_Bungayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bungaya,_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bentenghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Benteng_Sombaopu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/12_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1669http://id.wikipedia.org/wiki/12_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/12_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1670http://id.wikipedia.org/wiki/1670http://id.wikipedia.org/wiki/12_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/12_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1669http://id.wikipedia.org/wiki/12_Junihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Benteng_Sombaopu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bentenghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bungaya,_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perdamaian_Bungayahttp://id.wikipedia.org/wiki/1667http://id.wikipedia.org/wiki/18_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cornelis_Speelmanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1666http://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Hasanuddin#cite_note-pahnas-1http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kompenihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sultan_Malikussaid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Makasarhttp://id.wikipedia.org/wiki/1973http://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Gowahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Katangka&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/1670http://id.wikipedia.org/wiki/12_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Makassarhttp://id.wikipedia.org/wiki/1631http://id.wikipedia.org/wiki/12_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Makassar -
5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol
12/33
CUT NYAK DHIEN
Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien, Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848 Sumedang,
Jawa Barat, 6 November 1908; dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah seorang
Pahlawan Nasional Indonesia dariAceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh.Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga
bertempur melawanBelanda.Ibrahim Lamnga tewas di Gle Tarum pada tanggal29 Juni1878 yang
menyebabkan Cut Nyak Dhien sangat marah dan bersumpah hendak menghancurkan Belanda.
Teuku Umar,salah satu tokoh yang melawan Belanda, melamar Cut Nyak Dhien. Pada awalnya Cut
Nyak Dhien menolak, tetapi karena Teuku Umar memperbolehkannya ikut serta dalam medan
perang, Cut Nyak Dhien setuju untuk menikah dengannya pada tahun1880.Mereka dikaruniai anak
yang diberi namaCut Gambang.[1]Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, ia bersamaTeuku
Umarbertempur bersama melawan Belanda. Namun, Teuku Umar gugur saat menyerangMeulaboh
pada tanggal 11 Februari 1899, sehingga ia berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh bersama
pasukan kecilnya. Cut Nyak Dien saat itu sudah tua dan memiliki penyakit encok dan rabun,
sehingga satu pasukannya yang bernama Pang Laot melaporkan keberadaannya karena iba.[2][3] Ia
akhirnya ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh. Di sana ia dirawat dan penyakitnya mulai sembuh.
Namun, keberadaannya menambah semangat perlawanan rakyat Aceh. Ia juga masih berhubungan
dengan pejuang Aceh yang belum tertangkap. Akibatnya, Dhien dibuang ke Sumedang. Tjoet Nyak
Dhien meninggal pada tanggal6 November1908 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang.
Lahir 1848Lampadang,Kesultanan Aceh
Meninggal 6 November 1908 (berusia 59
60)Sumedang,Hindia Belanda
Dikenal karena Pahlawan Nasional Indonesia
Agama Islam
Pasangan Ibrahim Lamnga,Teuku Umar
Anak Cut Gambang
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Aceh_Besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Acehhttp://id.wikipedia.org/wiki/1848http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Sumedanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1908http://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Acehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/29_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1878http://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/wiki/1880http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cut_Gambang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhien#cite_note-tjoet-1http://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhien#cite_note-tjoet-1http://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhien#cite_note-tjoet-1http://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Meulabohhttp://id.wikipedia.org/wiki/11_Februarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1899http://id.wikipedia.org/wiki/Encokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rabunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhien#cite_note-deddi-2http://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhien#cite_note-deddi-2http://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhien#cite_note-deddi-2http://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1908http://id.wikipedia.org/wiki/1848http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Aceh_Besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Acehhttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumedanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cut_Gambang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cut_Gambang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumedanghttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Acehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Aceh_Besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/1848http://id.wikipedia.org/wiki/1908http://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhien#cite_note-deddi-2http://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhien#cite_note-deddi-2http://id.wikipedia.org/wiki/Rabunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Encokhttp://id.wikipedia.org/wiki/1899http://id.wikipedia.org/wiki/11_Februarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Meulabohhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhien#cite_note-tjoet-1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cut_Gambang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1880http://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/wiki/1878http://id.wikipedia.org/wiki/29_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Acehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/1908http://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Sumedanghttp://id.wikipedia.org/wiki/1848http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Acehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Aceh_Besar -
5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol
13/33
DEWI SARTIKA
Lahir 4 Desember1884
Cicalengka,Bandung,Jawa
Barat
Meninggal 11 September1947 (umur 62)Tasikmalaya,Jawa Barat,Indonesia
Dikenal karena Pahlawan Nasional; Perintispendidikan wanita
Pasangan Raden Kanduruan AgahSuriawinata
Raden Dewi Sartika (lahir di Bandung, 4 Desember 1884meninggal di Tasikmalaya, 11
September1947pada umur 62 tahun) adalah tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita, diakui
sebagaiPahlawan Nasional oleh PemerintahIndonesia tahun1966.
Dewi Sartika dilahirkan dari keluarga priyayi Sunda, Nyi Raden Rajapermas dengan Raden
Somanagara. Meskipun bertentangan dengan adat waktu itu, ayah-ibunya bersikukuh
menyekolahkan Dewi Sartika di sekolah Belanda. Setelah ayahnya wafat, Dewi Sartika diasuh oleh
pamannya (kakah ibunya) yang menjadi patih diCicalengka.Oleh pamannya itu, ia mendapatkan
pengetahuan mengenai kebudayaan Sunda, sementara wawasan kebudayaan Barat didapatkannya
dari seorang nyonyaAsisten Residenberkebangsaan Belanda.
Sedari kecil, Dewi Sartika sudah menunjukkan bakat pendidik dan kegigihan untuk meraih
kemajuan. Sambil bermain di belakang gedung kepatihan, ia sering memperagakan praktik di
sekolah, belajar baca-tulis, dan bahasa Belanda, kepada anak-anak pembantu di kepatihan. Papan
bilik kandang kereta, arang, dan pecahan genting dijadikannya alat bantu belajar.
Waktu itu, Dewi Sartika baru berumur sekitar sepuluh tahun, ketika Cicalengka digemparkan oleh
kemampuan baca-tulis dan beberapa patah kata dalam bahasa Belanda yang ditunjukkan oleh anak-
anak pembantu kepatihan. Gempar, karena waktu itu belum ada anak (apalagi anak rakyat jelata)
yang memiliki kemampuan seperti itu, dan diajarkan oleh seorang anak perempuan.
Setelah remaja, Dewi Sartika kembali lagi kepada ibunya di Bandung. Jiwanya yang telah dewasa
semakin menggiringnya untuk mewujudkan cita-citanya. Hal ini didorong pula oleh pamannya,
Bupati Martanagara, yang memang memiliki keinginan yang sama. Tetapi, meski keinginan yang
sama dimiliki oleh pamannya, tidak menjadikannya serta merta dapat mewujudkan cita-citanya.
Adat yang mengekang kaum wanita pada waktu itu, membuat pamannya mengalami kesulitan dan
khawatir. Namun karena kegigihan semangatnya yang tak pernah surut, akhirnya Dewi Sartika bisa
meyakinkan pamannya dan diizinkan mendirikan sekolah untuk perempuan.
http://id.wikipedia.org/wiki/4_Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1884http://id.wikipedia.org/wiki/Cicalengkahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/11_Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1947http://id.wikipedia.org/wiki/Tasikmalayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandunghttp://id.wikipedia.org/wiki/4_Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1884http://id.wikipedia.org/wiki/Tasikmalayahttp://id.wikipedia.org/wiki/11_Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/11_Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1947http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/1966http://id.wikipedia.org/wiki/Priyayihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sundahttp://id.wikipedia.org/wiki/Patihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cicalengkahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan_Sundahttp://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_Barathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asisten_Residen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Belandahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asisten_Residen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan_Sundahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cicalengkahttp://id.wikipedia.org/wiki/Patihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sundahttp://id.wikipedia.org/wiki/Priyayihttp://id.wikipedia.org/wiki/1966http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1947http://id.wikipedia.org/wiki/11_Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/11_Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tasikmalayahttp://id.wikipedia.org/wiki/1884http://id.wikipedia.org/wiki/4_Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Tasikmalayahttp://id.wikipedia.org/wiki/1947http://id.wikipedia.org/wiki/11_Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Cicalengkahttp://id.wikipedia.org/wiki/1884http://id.wikipedia.org/wiki/4_Desember -
5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol
14/33
Tahun 1906, Dewi Sartika menikah dengan Raden Kanduruan Agah Suriawinata, dari
pernikahannya itu ia memiliki putra bernama R. Atot, yang merupakan Ketua Umum BIVB, sebuah
klubsepak bola yang merupakan cikal bakal dari Persib Bandung.[rujukan?]Suami dari Dewi Sartika
memiliki visi dan cita-cita yang sama dengan Dewi Sartika, guru di sekolah Karang Pamulang, yang
saat itu merupakan sekolah Latihan Guru.
Sejak 1902, Dewi Sartika sudah merintis pendidikan bagi kaum perempuan. Di sebuah ruangan
kecil, di belakang rumah ibunya di Bandung, Dewi Sartika mengajar di hadapan anggota
keluarganya yang perempuan. Merenda, memasak, jahit-menjahit, membaca, menulis dan
sebagainya, menjadi materi pelajaran saat itu
Usai berkonsultasi dengan Bupati R.A. Martenagara, pada16 Januari1904,Dewi Sartika membuka
Sakola Istri (Sekolah Perempuan) pertama se-Hindia-Belanda. Tenaga pengajarnya tiga orang :
Dewi Sartika dibantu dua saudara misannya, Ny. Poerwa dan Nyi. Oewid. Murid-murid angkatanpertamanya terdiri dari 20 orang, menggunakan ruangan pendopokabupaten Bandung.
Setahun kemudian, 1905, sekolahnya menambah kelas, sehingga kemudian pindah ke Jalan
Ciguriang,Kebon Cau.Lokasi baru ini dibeli Dewi Sartika dengan uang tabungan pribadinya, serta
bantuan dana pribadi dari Bupati Bandung. Lulusan pertama keluar pada tahun 1909, bahasa
sundabisa lebih mememenuhi syarat kelengkapan sekolah formal.
Pada tahun-tahun berikutnya di beberapa wilayah Pasundan bermunculan beberapa Sakola Istri,
terutama yang dikelola oleh perempuan-perempuan Sunda yang memiliki cita-cita yang sama
dengan Dewi Sartika. Pada tahun1912 sudah berdiri sembilan Sakola Istri di kota-kota kabupaten
(setengah dari seluruh kota kabupaten se-Pasundan). Memasuki usia ke-sepuluh, tahun1914,nama
sekolahnya diganti menjadi Sakola Kautamaan Istri (Sekolah Keutamaan Perempuan). Kota-kota
kabupaten wilayah Pasundan yang belum memiliki Sakola Kautamaan Istri tinggal tiga/empat,
semangat ini menyeberang ke Bukittinggi, di mana Sakola Kautamaan Istri didirikan oleh Encik
Rama Saleh. Seluruh wilayah Pasundan lengkap memiliki Sakola Kautamaan Istri di tiap kota
kabupatennya pada tahun1920,ditambah beberapa yang berdiri di kota kewedanaan.
Bulan September 1929, Dewi Sartika mengadakan peringatan pendirian sekolahnya yang telah
berumur 25 tahun, yang kemudian berganti nama menjadi "Sakola Raden Dwi". Atas jasanya
dalam bidang ini, Dewi Sartika dianugerahi bintang jasa oleh pemerintah Hindia-Belanda.
Dewi Sartika meninggal 11 September 1947 di Tasikmalaya, dan dimakamkan dengan suatu
upacara pemakaman sederhana di pemakaman Cigagadon-Desa Rahayu Kecamatan Cineam.Tiga
tahun kemudian dimakamkan kembali di kompleks Pemakaman Bupati Bandung di Jalan Karang
Anyar,Kabupaten Bandung.
http://id.wikipedia.org/wiki/1906http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bolahttp://id.wikipedia.org/wiki/Persib_Bandunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kutip_sumber_tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kutip_sumber_tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kutip_sumber_tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1902http://id.wikipedia.org/wiki/16_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1904http://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupatenhttp://id.wikipedia.org/wiki/1905http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kebon_Cau&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1909http://id.wikipedia.org/wiki/Pasundanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1912http://id.wikipedia.org/wiki/1914http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sakola_Kautamaan_Istri&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bukittinggihttp://id.wikipedia.org/wiki/1920http://id.wikipedia.org/wiki/Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1929http://id.wikipedia.org/wiki/11_Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1947http://id.wikipedia.org/wiki/Tasikmalayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kecamatan_Cineamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bupati_Bandunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bandunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bandunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bupati_Bandunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kecamatan_Cineamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tasikmalayahttp://id.wikipedia.org/wiki/1947http://id.wikipedia.org/wiki/11_Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1929http://id.wikipedia.org/wiki/Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1920http://id.wikipedia.org/wiki/Bukittinggihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sakola_Kautamaan_Istri&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1914http://id.wikipedia.org/wiki/1912http://id.wikipedia.org/wiki/Pasundanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1909http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kebon_Cau&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1905http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupatenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/1904http://id.wikipedia.org/wiki/16_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1902http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kutip_sumber_tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Persib_Bandunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bolahttp://id.wikipedia.org/wiki/1906 -
5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol
15/33
MARTHA CHRISTINA TIAHAHU
A. ProfilMartha Christina Tiahahu (lahir di Nusa Laut,Maluku,4 Januari1800meninggal di
Laut Banda, Maluku, 2 Januari 1818 pada umur 17 tahun) adalah seorang gadis dari Desa
Abubu di Pulau Nusalaut. Lahir sekitar tahun 1800 dan pada waktu mengangkat senjata
melawan penjajah Belanda berumur 17 tahun. Ayahnya adalah Kapitan Paulus Tiahahu,
seorang kapitan dari negeri Abubu yang juga pembantu Thomas Matulessy dalam perang
Pattimura tahun 1817 melawanBelanda.
Martha Christina tercatat sebagai seorang pejuang kemerdekaan yang unik yaitu
seorang puteri remaja yang langsung terjun dalam medan pertempuran melawan tentara
kolonial Belanda dalam perang Pattimura tahun 1817. Di kalangan para pejuang dan
masyarakat sampai di kalangan musuh, ia dikenal sebagai gadis pemberani dan konsekwen
terhadap cita-cita perjuangannya.
Sejak awal perjuangan, ia selalu ikut mengambil bagian dan pantang mundur. Dengan
rambutnya yang panjang terurai ke belakang serta berikat kepala sehelai kain berang (merah) ia
tetap mendampingi ayahnya dalam setiap pertempuran baik di Pulau Nusalaut maupun di Pulau
Saparua.Siang dan malam ia selalu hadir dan ikut dalam pembuatan kubu-kubu pertahanan. Ia
bukan saja mengangkat senjata, tetapi juga memberi semangat kepada kaum wanita di negeri-
negeri agar ikut membantu kaum pria di setiap medan pertempuran sehingga Belanda
kewalahan menghadapi kaum wanita yang ikut berjuang.
Di dalam pertempuran yang sengit di Desa Ouw Ullath jasirah Tenggara Pulau
Saparua yang nampak betapa hebat srikandi ini menggempur musuh bersama para pejuangrakyat. Namun akhirnya karena tidak seimbang dalam persenjataan, tipu daya musuh dan
pengkhianatan, para tokoh pejuang dapat ditangkap dan menjalani hukuman. Ada yang harus
mati digantung dan ada yang dibuang ke Pulau Jawa. Kapitan Paulus Tiahahu divonis hukum
mati tembak. Martha Christina berjuang untuk melepaskan ayahnya dari hukuman mati, namun
ia tidak berdaya dan meneruskan bergerilyanya di hutan, tetapi akhirnya tertangkap dan
diasingkan kePulau Jawa.
Di Kapal Perang Eversten, Martha Christina Tiahahu menemui ajalnya dan dengan
penghormatan militer jasadnya diluncurkan diLaut Banda menjelang tanggal 2 Januari 1818.
Menghargai jasa dan pengorbanan, Martha Christina dikukuhkan sebagai PahlawanKemerdekaan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Lahir 4 Januari1800Abubu, Nusa Laut,Maluku,HindiaBelanda
Meninggal 2 Januari1818 (umur 17)Laut Banda,Maluku,Indonesia
Monumen patung diAmbon,Maluku;patungdi Abubu
Pekerjaan Gerilyawan
Tahun aktif 1817
Penghargaan Pahlawan Nasional Indonesia
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nusa_Laut&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/4_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1800http://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Bandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/2_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1818http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pulau_Nusalaut&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kapitan_Paulus_Tiahahuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kapitan_Pattimurahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perang_Pattimura&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perang_Pattimura&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Saparuahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Saparuahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Bandahttp://id.wikipedia.org/wiki/4_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1800http://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/2_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1818http://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Bandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Ambonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Ambonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Bandahttp://id.wikipedia.org/wiki/1818http://id.wikipedia.org/wiki/2_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/1800http://id.wikipedia.org/wiki/4_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Bandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Saparuahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Saparuahttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perang_Pattimura&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perang_Pattimura&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kapitan_Pattimurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kapitan_Paulus_Tiahahuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pulau_Nusalaut&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1818http://id.wikipedia.org/wiki/2_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Bandahttp://id.wikipedia.org/wiki/1800http://id.wikipedia.org/wiki/4_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nusa_Laut&action=edit&redlink=1 -
5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol
16/33
B. PerjuanganMartha Christina Tiahahu dilahirkan di Abubu Nusalaut pada tanggal 4 Januari 1800
merupakan anak sulung dari Kapitan Paulus Tiahahu dan masih berusia 17 tahun ketika
mengikuti jejak ayahnya memimpin perlawanan di Pulau Nusalaut. Pada waktu yang sama
Kapitan Pattimura sedang mengangkat senjata melawan kekuasaan Belanda di Saparua.
Perlawanan di Saparua menjalar ke Nusalaut dan daerah sekitarnya.Pada waktu itu sebagian pasukan rakyat bersama para Raja dan Patih bergerak ke
Saparua untuk membantu perjuangan Kapitan Pattimura sehingga tindakan Belanda yang akan
mengambil alih Benteng Beverwijk luput dari perhatian.
Guru Soselissa yang memihak Belanda melakukan kontak dengan musuh mengatas-
namakan rakyat menyatakan menyerah kepada Belanda. Tanggal 10 Oktober 1817 Benteng
Beverwijk jatuh ke tangan Belanda tanpa perlawanan.
Sementara di