tuanku imam bonjol

Upload: budi-listiani-rahayu

Post on 15-Oct-2015

154 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Biografi Pahlawan IndonesiaMata Pelajaran SejarahKelas 6 SD

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol

    1/33

    TUANKU IMAM BONJOL

    Lahir diBonjol,Pasaman,Sumatera Barat,Indonesia1772 - wafat dalam pengasingan dan dimakamkan di

    Lotak,Pineleng,Minahasa,6 November1864.

    Tuanku Imam Bonjol adalah salah seorangulama,pemimpin dan pejuang yang berperang melawanBelanda

    dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Padri pada tahun 1803-1838. Tuanku Imam Bonjol

    diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesiaberdasarkan SK Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973,

    tanggal6 November1973.

    A. Nama dan GelarNama asli dari Tuanku Imam Bonjol adalah Muhammad Shahab, yang lahir di Bonjol pada

    tahun 1772. Dia merupakan putra dari pasangan Bayanuddin (ayah) dan Hamatun (ibu).

    Ayahnya, Khatib Bayanuddin, merupakan seorang alim ulama yang berasal dari Sungai

    Rimbang, Suliki, Lima Puluh Kota.[3] Sebagai ulama dan pemimpin masyarakat setempat,

    Muhammad Shahab memperoleh beberapa gelar, yaitu Peto Syarif, Malin Basa, dan TuankuImam.Tuanku nan Renceh dariKamang, Agam sebagai salah seorang pemimpin dariHarimau

    nan Salapanadalah yang menunjuknya sebagaiImam(pemimpin) bagi kaum Padri di Bonjol.

    Ia akhirnya lebih dikenal dengan sebutan Tuanku Imam Bonjol.

    B. Riwayat PerjuanganTak dapat dimungkiri, Perang Padri meninggalkan kenangan heroik sekaligus traumatis dalam

    memori bangsa. Selama sekitar 18 tahun pertama perang itu (1803-1821) praktis yang

    berperang adalah sesama orangMinang danMandailing atauBatak umumnya.Pada awalnya timbulnya peperangan ini didasari keinginan dikalangan pemimpin ulama di

    kerajaan Pagaruyung untuk menerapkan dan menjalankan syariat Islam sesuai dengan Ahlus

    Sunnah wal Jamaah (Sunni) yang berpegang teguh pada Al-Qur'an dan sunnah-sunnah

    Rasullullah shalallahu 'alaihi wasallam. Kemudian pemimpin ulama yang tergabung dalam

    Harimau nan Salapan meminta Tuanku Lintau untuk mengajak Yang Dipertuan Pagaruyung

    beserta Kaum Adat untuk meninggalkan beberapa kebiasaan yang tidak sesuai dengan Islam

    (bid'ah).

    Dalam beberapa perundingan tidak ada kata sepakat antaraKaum Padri (penamaan bagi kaum

    ulama) dengan Kaum Adat. Seiring itu dibeberapa nagari dalam kerajaan Pagaruyung

    Lahir 1772

    Bonjol

    Meninggal 6 November1864Minahasa

    Kebangsaan Minangkabau

    Agama Islam

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bonjol,_Pasamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pasamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/1772http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lotak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Minahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1864http://id.wikipedia.org/wiki/Ulamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Padrihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1973http://id.wikipedia.org/wiki/Bonjol,_Pasamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1772http://id.wikipedia.org/wiki/Suliki_Gunung_Mas,_Lima_Puluh_Kotahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-3http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-3http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-3http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_nan_Rencehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamang_Magek,_Agamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Padrihttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Minangkabauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Mandailinghttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Batakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sunnihttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Lintauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Yang_Dipertuan_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kaum_Adathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kaum_Padrihttp://id.wikipedia.org/wiki/Nagarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bonjolhttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1864http://id.wikipedia.org/wiki/Minahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Minangkabauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Minangkabauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Minangkabauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Minahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/1864http://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bonjolhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Nagarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kaum_Padrihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kaum_Adathttp://id.wikipedia.org/wiki/Yang_Dipertuan_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Lintauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sunnihttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Batakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Mandailinghttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Minangkabauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Padrihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamang_Magek,_Agamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_nan_Rencehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-3http://id.wikipedia.org/wiki/Suliki_Gunung_Mas,_Lima_Puluh_Kotahttp://id.wikipedia.org/wiki/1772http://id.wikipedia.org/wiki/Bonjol,_Pasamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1973http://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Padrihttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ulamahttp://id.wikipedia.org/wiki/1864http://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Minahasahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lotak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1772http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pasamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bonjol,_Pasaman
  • 5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol

    2/33

    bergejolak, dan sampai akhirnya Kaum Padridibawah pimpinanTuanku Pasaman menyerang

    Pagaruyung pada tahun 1815, dan pecah pertempuran di Koto Tangah dekat Batu Sangkar.

    Sultan Arifin Muningsyah terpaksa melarikan diri dari ibukota kerajaan ke Lubukjambi.

    Pada 21 Februari 1821, kaum Adat secara resmi bekerja sama dengan pemerintah Hindia-

    Belanda berperang melawan kaum Padri dalam perjanjian yang ditandatangani di Padang,

    sebagai kompensasi Belanda mendapat hak akses dan penguasaan atas wilayah darek

    (pedalaman Minangkabau).[4] Perjanjian itu dihadiri juga oleh sisa keluarga dinasti kerajaan

    Pagaruyung di bawah pimpinan Sultan Tangkal Alam Bagagar yang sudah berada di Padang

    waktu itu.

    Campur tangan Belanda dalam perang itu ditandai dengan penyerangan Simawang dan Sulit

    Air oleh pasukan Kapten Goffinet dan Kapten Dienema awal April 1821 atas perintah Residen

    James du Puy di Padang, Dalam hal ini Kompeni melibatkan diri dalam perang karena"diundang" oleh kaum Adat.

    Perlawanan yang dilakukan oleh pasukan padri cukup tangguh sehingga sangat menyulitkan

    Belanda untuk menundukkannya. Oleh sebab itu Belanda melalui Gubernur Jendral Johannes

    van den Bosch mengajak pemimpin Kaum Padri yang waktu itu telah dipimpin oleh Tuanku

    Imam Bonjol untuk berdamai dengan maklumat Perjanjian Masang pada tahun 1824.Hal ini

    dimaklumi karena disaat bersamaan Batavia juga kehabisan dana dalam menghadapi

    peperangan lain di Eropah dan Jawa sepertiPerang Diponegoro.Tetapi kemudian perjanjian ini

    dilanggar sendiri oleh Belanda dengan menyerang nagariPandai Sikek.

    Namun, sejak awal1833perang berubah menjadi perang antara kaum Adat dan kaum Paderi

    melawan Belanda, kedua pihak bahu-membahu melawan Belanda, Pihak-pihak yang semula

    bertentangan akhirnya bersatu melawan Belanda. Diujung penyesalan muncul kesadaran,

    mengundang Belanda dalam konflik justru menyengsarakan masyarakat Minangkabau itu

    sendiri. [5]Bersatunya kaum Adat dan kaum Padri ini dimulai dengan adanya kompromi yang

    dikenal dengan nama Plakat Puncak Pato diTabek Patah yang mewujudkan konsensus Adat

    basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah (Adat berdasarkan Agama, Agama berdasarkan

    Kitabullah (Al-Qur'an)).

    Rasa penyesalan Tuanku Imam Bonjol atas tindakan kaum Padri atas sesama orang Minang,

    Mandailing dan Batak, terefleksi dalam ucapannya Adopun hukum Kitabullah banyak lah

    malampau dek ulah kito juo. Baa dek kalian? (Adapun banyak hukum Kitabullah yang sudah

    terlangkahi oleh kita. Bagaimana pikiran kalian?).[5]

    Penyerangan dan pengepungan benteng kaum Padri di Bonjol olehBelanda dari segala jurusan

    selama sekitar enam bulan (16 Maret-17 Agustus 1837)[6]yang dipimpin oleh jenderal dan para

    perwira Belanda, tetapi dengan tentara yang sebagian besar adalah bangsa pribumi yang terdiri

    http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Pasamanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pagaruyung,_Tanjung_Emas,_Tanah_Datarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Koto_Tangah,_Tanjung_Emas,_Tanah_Datarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batu_Sangkarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Arifin_Muningsyahhttp://id.wikipedia.org/wiki/21_Februarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1821http://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Padanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-4http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-4http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-4http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bagagarsyah_dari_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Padanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Simawang,_Rambatan,_Tanah_Datarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulit_Air,_X_Koto_Diatas,_Solokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulit_Air,_X_Koto_Diatas,_Solokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Johannes_van_den_Boschhttp://id.wikipedia.org/wiki/Johannes_van_den_Boschhttp://id.wikipedia.org/wiki/1824http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Diponegorohttp://id.wikipedia.org/wiki/Pandai_Sikek,_Sepuluh_Koto,_Tanah_Datarhttp://id.wikipedia.org/wiki/1833http://id.wikipedia.org/wiki/Minangkabauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-Nain-5http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-Nain-5http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-Nain-5http://id.wikipedia.org/wiki/Tabek_Patah,_Salimpaung,_Tanah_Datarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27anhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-Nain-5http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-Nain-5http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-Nain-5http://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-6http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-6http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-6http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-6http://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-Nain-5http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27anhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tabek_Patah,_Salimpaung,_Tanah_Datarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-Nain-5http://id.wikipedia.org/wiki/Minangkabauhttp://id.wikipedia.org/wiki/1833http://id.wikipedia.org/wiki/Pandai_Sikek,_Sepuluh_Koto,_Tanah_Datarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Diponegorohttp://id.wikipedia.org/wiki/1824http://id.wikipedia.org/wiki/Johannes_van_den_Boschhttp://id.wikipedia.org/wiki/Johannes_van_den_Boschhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulit_Air,_X_Koto_Diatas,_Solokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulit_Air,_X_Koto_Diatas,_Solokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Simawang,_Rambatan,_Tanah_Datarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Padanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bagagarsyah_dari_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Pagaruyunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-4http://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Padanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/1821http://id.wikipedia.org/wiki/21_Februarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Arifin_Muningsyahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batu_Sangkarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Koto_Tangah,_Tanjung_Emas,_Tanah_Datarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pagaruyung,_Tanjung_Emas,_Tanah_Datarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Pasaman
  • 5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol

    3/33

    dari berbagai suku, sepertiJawa,Madura,Bugis,danAmbon.Dalam daftar nama para perwira

    pasukan Belanda, terdapat Mayor Jendral Cochius, Letnan Kolonel Bauer, Mayor Sous, Kapten

    MacLean, Letnan Satu Van der Tak, Pembantu Letnan Satu Steinmetz. dan seterusnya, tetapi

    juga terdapat nama-nama Inlandsche (pribumi) seperti Kapitein Noto Prawiro, Inlandsche

    Luitenant Prawiro di Logo, Karto Wongso Wiro Redjo, Prawiro Sentiko, Prawiro Brotto, dan

    Merto Poero.

    Terdapat 148 perwira Eropa, 36 perwira pribumi, 1.103 tentara Eropa, 4.130 tentara pribumi,

    Sumenapsche hulptroepen hieronder begrepen (pasukan pembantu Sumenep, Madura).

    Serangan terhadap benteng Bonjol dimulai orang-orang Bugis yang berada di bagian depan

    dalam penyerangan pertahanan Padri.

    Dari Batavia didatangkan terus tambahan kekuatan tentara Belanda, dimana pada tanggal 20

    Juli 1837 tiba dengan Kapal Perle di Padang, Kapitein Sinninghe, sejumlah orang Eropa danAfrika, 1 sergeant, 4 korporaals dan 112 flankeurs. Yang belakangan ini menunjuk kepada

    serdadu Afrika yang direkrut oleh Belanda di benua itu, kini negara Ghana dan Mali.Mereka

    juga disebut Sepoysdan berdinas dalam tentara Belanda.

    C. Penangkapan & PengasinganSetelah datang bantuan dari Batavia, maka Belanda mulai melanjutkan kembali pengepungan,

    dan pada masa-masa selanjutnya, kedudukan Tuanku Imam Bonjol bertambah sulit, namun ia

    masih tak sudi untuk menyerah kepada Belanda. Sehingga sampai untuk ketiga kali Belanda

    mengganti komandan perangnya untuk merebut Bonjol, yaitu sebuah negeri kecil dengan

    benteng dari tanah liat yang di sekitarnya dikelilingi oleh parit-parit. Barulah pada tanggal 16

    Agustus1837,Benteng Bonjol dapat dikuasai setelah sekian lama dikepung.

    Dalam bulan Oktober 1837, Tuanku Imam Bonjol diundang kePalupuh untuk berunding. Tiba

    di tempat itu langsung ditangkap dan dibuang keCianjur,Jawa Barat.Kemudian dipindahkan

    ke Ambon dan akhirnya ke Lotak, Minahasa, dekat Manado. Di tempat terakhir itu ia

    meninggal dunia pada tanggal8 November1864.Tuanku Imam Bonjol dimakamkan di tempat

    pengasingannya tersebut.

    D. PenghargaanPerjuangan yang telah dilakukan oleh Tuanku Imam Bonjol dapat menjadi apresiasi akan

    kepahlawanannya dalam menentang penjajahan,[7] sebagai penghargaan dari pemerintah

    Indonesia yang mewakili rakyat Indonesia pada umumnya, Tuanku Imam Bonjol diangkat

    sebagaiPahlawan Nasional Indonesia sejak tanggal6 November1973.

    Selain itu nama Tuanku Imam Bonjol juga hadir di ruang publik bangsa sebagai nama jalan,

    nama stadion, nama universitas, bahkan pada lembaran Rp 5.000 keluaran Bank Indonesia 6

    November2001.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Madurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Bugishttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Ambonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pribumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/20_Julihttp://id.wikipedia.org/wiki/20_Julihttp://id.wikipedia.org/wiki/1837http://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ghanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malihttp://id.wikipedia.org/wiki/16_Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/16_Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/1837http://id.wikipedia.org/wiki/Palupuh,_Agamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cianjurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Minahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Manadohttp://id.wikipedia.org/wiki/8_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1864http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-7http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-7http://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-7http://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1973http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/2001http://id.wikipedia.org/wiki/2001http://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/1973http://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuanku_Imam_Bonjol#cite_note-7http://id.wikipedia.org/wiki/1864http://id.wikipedia.org/wiki/8_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manadohttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Minahasahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Cianjurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Palupuh,_Agamhttp://id.wikipedia.org/wiki/1837http://id.wikipedia.org/wiki/16_Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/16_Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/Malihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ghanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/1837http://id.wikipedia.org/wiki/20_Julihttp://id.wikipedia.org/wiki/20_Julihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pribumihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Ambonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Bugishttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Madurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Jawa
  • 5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol

    4/33

    PATTIMURA

    Pattimura(atau Thomas Matulessy) (lahir diHaria,pulau Saparua,Maluku,8 Juni1783meninggal

    di Ambon,Maluku,16 Desember 1817 pada umur 34 tahun), juga dikenal dengan nama KapitanPattimura adalah pahlawanMaluku dan merupakanPahlawan nasional Indonesia.

    Menurut buku biografi Pattimura versi pemerintah yang pertama kali terbit, M Sapija menulis,

    "Bahwa pahlawan Pattimura tergolong turunan bangsawan dan berasal dari Nusa Ina (Seram). Ayah

    beliau yang bernama Antoni Mattulessy adalah anak dari Kasimiliali Pattimura Mattulessy. Yang

    terakhir ini adalah putra raja Sahulau. Sahulau merupakan nama orang di negeri yang terletak dalam

    sebuah teluk di Seram Selatan".

    Namun berbeda dengan sejarawan Mansyur Suryanegara. Dia mengatakan dalam bukunya Api

    Sejarah bahwa Ahmad Lussy atau dalam bahasa Maluku disebut Mat Lussy, lahir di Hualoy, Seram

    Selatan (bukan Saparua seperti yang dikenal dalam sejarah versi pemerintah). Dia adalah

    bangsawan dari kerajaan Islam Sahulau, yang saat itu diperintah Sultan Abdurrahman. Raja ini

    dikenal pula dengan sebutan Sultan Kasimillah (Kazim Allah/Asisten Allah). Dalam bahasa Maluku

    disebut Kasimiliali.

    A. Istilah KapitanDari sejarah tentang Pattimura yang ditulis M Sapija, gelar kapitan adalah pemberian Belanda.

    Padahal tidak.

    Menurut Sejarawan Mansyur Suryanegara atas saran abdul gafur, leluhur bangsa ini, dari sudut

    sejarah dan antropologi, adalah homo religiosa (makhluk agamis). Keyakinan mereka terhadap

    sesuatu kekuatan di luar jangkauan akal pikiran mereka, menimbulkan tafsiran yang sulit

    dicerna rasio modern. Oleh sebab itu, tingkah laku sosialnya dikendalikan kekuatan-kekuatan

    alam yang mereka takuti.

    Jiwa mereka bersatu dengan kekuatan-kekuatan alam, kesaktian-kesaktian khusus yang dimiliki

    seseorang. Kesaktian itu kemudian diterima sebagai sesuatu peristiwa yang mulia dan suci. Bila

    ia melekat pada seseorang, maka orang itu adalah lambang dari kekuatan mereka. Dia adalah

    Julukan Pattimura

    Lahir 08 Juni1783Haria,Saparua,Maluku,Hindia Belanda

    Meninggal 16 Desember 1817 (umur 34)New Victoria,Ambon,Maluku,Hindia Belanda

    Pengabdian Maluku Britiania

    Dinas/cabang Angkatan Darat Kerajaan

    Pangkat Sersan Mayor

    Perang Perang Pattimura

    Penghargaan Pahlawan Nasional Indonesia (diterima6 November1973)

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Haria&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Saparuahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/8_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1783http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Ambonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/16_Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1817http://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Saparuahttp://id.wikipedia.org/wiki/08_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1783http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Saparuahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/16_Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1817http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Ambonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1973http://id.wikipedia.org/wiki/1973http://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Ambonhttp://id.wikipedia.org/wiki/1817http://id.wikipedia.org/wiki/16_Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Saparuahttp://id.wikipedia.org/wiki/1783http://id.wikipedia.org/wiki/08_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/Saparuahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/1817http://id.wikipedia.org/wiki/16_Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Ambonhttp://id.wikipedia.org/wiki/1783http://id.wikipedia.org/wiki/8_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Saparuahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Haria&action=edit&redlink=1
  • 5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol

    5/33

    pemimpin yang dianggap memiliki kharisma. Sifat-sifat itu melekat dan berproses turun-

    temurun. Walaupun kemudian mereka sudah memeluk agama, namun secara

    genealogis/silsilah/keturunan adalah turunan pemimpin atau kapitan. Dari sinilah sebenarnya

    sebutan "kapitan" yang melekat pada diri Pattimura itu bermula.

    B. PerjuanganSebelum melakukan perlawanan terhadap VOC ia pernah berkarier dalam militer sebagai

    mantan sersan Militer Inggris.[3] Kata "Maluku" berasal dari bahasa Arab Al Mulk atau Al

    Malik yang berarti Tanah Raja-Raja.[4]mengingat pada masa itu banyaknya kerajaan

    Pada tahun 1816 pihak Inggris menyerahkan kekuasaannya kepada pihak Belanda dan

    kemudian Belanda menetapkan kebijakan politik monopoli, pajak atas tanah (landrente),

    pemindahan penduduk serta pelayaran Hongi (Hongi Tochten), serta mengabaikan Traktat

    London I antara lain dalam pasal 11 memuat ketentuan bahwa Residen Inggris di Ambon harus

    merundingkan dahulu pemindahan koprs Ambon dengan Gubenur dan dalam perjanjian

    tersebut juga dicantumkan dengan jelas bahwa jika pemerintahan Inggris berakhir di Malukumaka para serdadu-serdadu Ambon harus dibebaskan dalam artian berhak untuk memilih untuk

    memasuki dinas militer pemerintah baru atau keluar dari dinas militer, akan tetapi dalam

    pratiknya pemindahan dinas militer ini dipaksakan [5] Kedatangan kembali kolonial Belanda

    pada tahun 1817 mendapat tantangan keras dari rakyat. Hal ini disebabkan karena kondisi

    politik, ekonomi, dan hubungan kemasyarakatan yang buruk selama dua abad. Rakyat Maluku

    akhirnya bangkit mengangkat senjata di bawah pimpinan Kapitan Pattimura [4] Maka pada

    waktu pecah perang melawan penjajah Belanda tahun 1817, Raja-raja Patih, Para Kapitan, Tua-

    tua Adat dan rakyat mengangkatnya sebagai pemimpin dan panglima perang karena

    berpengalaman dan memiliki sifat-sfat kesatria (kabaressi). Sebagai panglima perang, Kapitan

    Pattimura mengatur strategi perang bersama pembantunya. Sebagai pemimpin dia berhasil

    mengkoordinir Raja-raja Patih dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, memimpin rakyat,

    mengatur pendidikan, menyediakan pangan dan membangun benteng-benteng pertahanan.

    Kewibawaannya dalam kepemimpinan diakui luas oleh para Raja Patih maupun rakyat biasa.

    Dalam perjuangan menentang Belanda ia juga menggalang persatuan dengan kerajaan Ternate

    dan Tidore, raja-raja di Bali, Sulawesi dan Jawa. Perang Pattimura yang berskala nasional itu

    dihadapi Belanda dengan kekuatan militer yang besar dan kuat dengan mengirimkan sendiri

    Laksamana Buykes, salah seorang Komisaris Jenderal untuk menghadapi Patimura.

    Pertempuran-pertempuran yang hebat melawan angkatan perang Belanda di darat dan di laut

    dikoordinir Kapitan Pattimura yang dibantu oleh para penglimanya antara lain Melchior

    Kesaulya, Anthoni Rebhok, Philip Latumahina dan Ulupaha. Pertempuran yang

    menghancurkan pasukan Belanda tercatat seperti perebutan benteng Belanda Duurstede,

    pertempuran di pantai Waisisil dan jasirah Hatawano, Ouw- Ullath, Jasirah Hitu di Pulau

    Ambon dan Seram Selatan. Perang Pattimura hanya dapat dihentikan dengan politik adu

    domba, tipu muslihat dan bumi hangus oleh Belanda. Para tokoh pejuang akhirnya dapat

    ditangkap dan mengakhiri pengabdiannya di tiang gantungan pada tanggal 16 Desember 1817

    di kota Ambon. Untuk jasa dan pengorbanannya itu, Kapitan Pattimura dikukuhkan sebagai

    PAHLAWAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN oleh pemerintah Republik Indonesia.

    Pahlawan NasionalIndonesia.

    http://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/Sersanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-3http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-3http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-3http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-Sejarah_Maluku-4http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-Sejarah_Maluku-4http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-Sejarah_Maluku-4http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-5http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-5http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-Sejarah_Maluku-4http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-Sejarah_Maluku-4http://id.wikipedia.org/wiki/Melchior_Kesaulyahttp://id.wikipedia.org/wiki/Melchior_Kesaulyahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anthoni_Rebhok&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Philip_Latumahina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ulupaha&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ulupaha&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Philip_Latumahina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Anthoni_Rebhok&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Melchior_Kesaulyahttp://id.wikipedia.org/wiki/Melchior_Kesaulyahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-Sejarah_Maluku-4http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-5http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-Sejarah_Maluku-4http://id.wikipedia.org/wiki/Pattimura#cite_note-3http://id.wikipedia.org/wiki/Sersanhttp://id.wikipedia.org/wiki/VOC
  • 5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol

    6/33

    SULTAN AGUNG

    Masa

    kekuasaan

    16131645

    Pendahulu Adipati Martapura

    Pengganti Amangkurat I

    Pasangan Ratu KulonputriKesultananCirebonRatu WetanputriAdipatiBatang

    Wangsa Dinasti Mataram

    Ayah Panembahan Hanyakrawati

    Ibu Ratu Mas Adi Dyah Banawati

    Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma (Bahasa Jawa: Sultan Agung Adi Prabu

    Hanyokrokusumo, lahir: Kutagede, Kesultanan Mataram, 1593 - wafat: Karta (Plered, Bantul),

    Kesultanan Mataram, 1645) adalah Sultan ke-tiga Kesultanan Mataram yang memerintah pada

    tahun1613-1645.Di bawah kepemimpinannya, Mataram berkembang menjadi kerajaan terbesar di

    Jawa danNusantarapada saat itu.

    Atas jasa-jasanya sebagai pejuang dan budayawan, Sultan Agung telah ditetapkan menjadi

    pahlawan nasional Indonesia berdasarkan S.K. Presiden No. 106/TK/1975 tanggal 3 November

    1975.

    A. Silsilah keluargaNama aslinya adalah Raden Mas Jatmika, atau terkenal pula dengan sebutan Raden Mas

    Rangsang. Merupakan putra dari pasangan Prabu Hanyakrawati dan Ratu Mas Adi Dyah

    Banawati. Ayahnya adalah raja kedua Mataram, sedangkan ibunya adalah putri Pangeran

    Benawa rajaPajang.

    Versi lain mengatakan, Sultan Agung adalah putra Pangeran Purbaya (kakak Prabu

    Hanyakrawati). Konon waktu itu, Pangeran Purbaya menukar bayi yang dilahirkan istrinya

    dengan bayi yang dilahirkan Dyah Banawati. Versi ini adalah pendapat minoritas sebagian

    masyarakatJawa yang kebenarannya perlu untuk dibuktikan.

    Sebagaimana umumnya raja-raja Mataram, Sultan Agung memiliki dua orang permaisuri

    utama. Yang menjadi Ratu Kulon adalah putri sultan Cirebon, melahirkan Raden Mas

    Syahwawrat atau "Pangeran Alit". Sedangkan yang menjadi Ratu Wetan adalah putri Adipati

    Batang (cucu Ki Juru Martani) yang melahirkan Raden Mas Sayidin (kelak menjadi

    Amangkurat I).

    B. Gelar yang dipakaiPada awal pemerintahannya, Raden Mas Rangsang bergelar "Panembahan Hanyakrakusuma"

    atau "Prabu Pandita Hanyakrakusuma". Kemudian setelah menaklukkanMadura tahun1624,ia

    http://id.wikipedia.org/wiki/1613http://id.wikipedia.org/wiki/1645http://id.wikipedia.org/wiki/Adipati_Martapurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Adipati_Martapurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Amangkurat_Ihttp://id.wikipedia.org/wiki/Amangkurat_Ihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Kulon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Cirebonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Cirebonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Wetan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Adipatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Batanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Panembahan_Hanyakrawatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Panembahan_Hanyakrawatihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Mas_Adi_Dyah_Banawati&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Mas_Adi_Dyah_Banawati&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kutagedehttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/1593http://id.wikipedia.org/wiki/Kartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/1645http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/1613http://id.wikipedia.org/wiki/1645http://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=S.K.&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Presidenhttp://id.wikipedia.org/wiki/3_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1975http://id.wikipedia.org/wiki/Prabu_Hanyakrawatihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Mas_Adi_Dyah_Banawati&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Mas_Adi_Dyah_Banawati&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Benawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Benawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Pajanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Purbayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Kulon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Kulon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sultanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cirebonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Wetan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Wetan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Adipatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Batanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Juru_Martanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Amangkurat_Ihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Madurahttp://id.wikipedia.org/wiki/1624http://id.wikipedia.org/wiki/1624http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Madurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Amangkurat_Ihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Juru_Martanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Batanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Adipatihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Wetan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Cirebonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sultanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Kulon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Purbayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Pajanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Benawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Benawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataramhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Mas_Adi_Dyah_Banawati&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Mas_Adi_Dyah_Banawati&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Prabu_Hanyakrawatihttp://id.wikipedia.org/wiki/1975http://id.wikipedia.org/wiki/3_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Presidenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=S.K.&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nusantarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/1645http://id.wikipedia.org/wiki/1613http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/1645http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kartahttp://id.wikipedia.org/wiki/1593http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kutagedehttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Mas_Adi_Dyah_Banawati&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Panembahan_Hanyakrawatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Batanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Adipatihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Wetan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Cirebonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Cirebonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Kulon&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Amangkurat_Ihttp://id.wikipedia.org/wiki/Adipati_Martapurahttp://id.wikipedia.org/wiki/1645http://id.wikipedia.org/wiki/1613
  • 5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol

    7/33

    mengganti gelarnya menjadi "Susuhunan Agung Hanyakrakusuma", atau disingkat "Sunan

    Agung Hanyakrakusuma".

    Setelah 1640-an beliau menggunakan gelar "Sultan Agung Senapati-ing-Ngalaga

    Abdurrahman". Pada tahun 1641 Sunan Agung mendapatkan gelar bernuansa Arab. Gelar

    tersebut adalah "Sultan Abdullah Muhammad Maulana Mataram", yang diperolehnya dari

    pemimpinKa'bah diMakkah,

    Untuk mudahnya, nama yang dipakai dalam artikel ini adalah nama yang paling lazim dan

    populer, yaitu "Sultan Agung".

    C. Awal pemerintahanRaden Mas Rangsang naik takhta pada tahun 1613 dalam usia 20 tahun menggantikan

    adiknya(beda ibu), Adipati Martapura,yang hanya menjadi Sultan Mataram selama satu hari.

    Sebenarnya secara teknis Raden Mas Rangsang adalah Sultan ke-empat Kesultanan Mataram,

    namun secara umum dianggap sebagai Sultan ke-tiga karena adiknya yang menderita tunagrahita diangkat hanya sebagai pemenuhan janji ayahnya, Panembahan Hanyakrawati kepada

    istrinya,Ratu Tulungayu.Setelah pengangkatannya menjadi sultan, dua tahun kemudian, patih

    seniorKi Juru Martani wafat karena usia tua, dan kedudukannya digantikan olehTumenggung

    Singaranu.

    Ibu kotaMataram saat itu masih berada diKota Gede.Pada tahun1614 mulai dibangun istana

    baru di desaKarta,sekitar 5 km di sebelah barat daya Kota Gede, yang kelak mulai ditempati

    pada tahun1618.

    Saingan besar Mataram saat itu tetap Surabaya dan Banten. Pada tahun 1614 Sultan Agung

    mengirim pasukan menaklukkan sekutu Surabaya, yaitu Lumajang. Dalam perang di SungaiAndaka, Tumenggung Surantani dari Mataram tewas oleh Panji Pulangjiwa menantu Rangga

    Tohjiwa bupatiMalang.Lalu Panji Pulangjiwa sendiri mati terjebak perangkap yang dipasang

    Tumenggung Alap-Alap.

    Pada tahun 1615 Sultan Agung memimpin langsung penaklukan Wirasaba ibukota Majapahit

    (sekarang Mojoagung, Jombang). Pihak Surabaya mencoba membalas. Adipati Pajang juga

    berniat mengkhianati Mataram namun masih ragu-ragu untuk mengirim pasukan membantu

    Surabaya. Akibatnya, pasukan Surabaya dapat dihancurkan pihak Mataram pada Januari1616

    di desaSiwalan.

    Kemenangan Sultan Agung berlanjut di Lasem dan Pasuruan tahun 1616. Kemudian pada

    tahun1617 Pajang memberontak tapi dapat ditumpas. Adipati dan panglimanya (bernama Ki

    Tambakbaya) melarikan diri ke Surabaya.

    D. Menaklukkan SurabayaPada tahun 1620pasukan Mataram mulai mengepung kota Surabaya secara periodik. Sungai

    Mas dibendung untuk menghentikan suplai air, namun kota ini tetap mampu bertahan.

    Sultan Agung kemudian mengirim Tumenggung Bahureksa (bupati Kendal) untuk

    menaklukkan Sukadana (Kalimantan sebelah barat daya) tahun 1622. Dikirim pula Ki Juru

    Kiting (putra Ki Juru Martani) untuk menaklukkan Madura tahun 1624. Pulau Madura yang

    semula terdiri atas banyak kadipaten kemudian disatukan di bawah pimpinanPangeran Prasena

    yang bergelarCakraningrat I.

    http://id.wikipedia.org/wiki/1641http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Arabhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ka%27bahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Makkahhttp://id.wikipedia.org/wiki/1613http://id.wikipedia.org/wiki/Adipati_Martapurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuna_grahitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuna_grahitahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Tulungayu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Juru_Martanihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Singaranu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Singaranu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Gedehttp://id.wikipedia.org/wiki/1614http://id.wikipedia.org/wiki/Kartahttp://id.wikipedia.org/wiki/1618http://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lumajanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Panji_Pulangjiwahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malanghttp://id.wikipedia.org/wiki/1615http://id.wikipedia.org/wiki/Mojoagung,_Jombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Pajanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1616http://id.wikipedia.org/wiki/Siwalanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lasem,_Rembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Pasuruanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1617http://id.wikipedia.org/wiki/1620http://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kali_Mashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kali_Mashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Bahureksa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kendalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Tanjungpurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1622http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ki_Juru_Kiting&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ki_Juru_Kiting&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Juru_Martanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Madurahttp://id.wikipedia.org/wiki/1624http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pangeran_Prasena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cakraningrat_I&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cakraningrat_I&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pangeran_Prasena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1624http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Madurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Juru_Martanihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ki_Juru_Kiting&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ki_Juru_Kiting&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1622http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Tanjungpurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kendalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Bahureksa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kali_Mashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kali_Mashttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/1620http://id.wikipedia.org/wiki/1617http://id.wikipedia.org/wiki/Pasuruanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lasem,_Rembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Siwalanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1616http://id.wikipedia.org/wiki/Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pajanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Mojoagung,_Jombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/1615http://id.wikipedia.org/wiki/Malanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Panji_Pulangjiwahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lumajanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/1618http://id.wikipedia.org/wiki/Kartahttp://id.wikipedia.org/wiki/1614http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Gedehttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataramhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Singaranu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Singaranu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Juru_Martanihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Tulungayu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tuna_grahitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuna_grahitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Adipati_Martapurahttp://id.wikipedia.org/wiki/1613http://id.wikipedia.org/wiki/Makkahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ka%27bahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Arabhttp://id.wikipedia.org/wiki/1641
  • 5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol

    8/33

    Dengan direbutnya Sukadana dan Madura, posisi Surabaya menjadi lemah, karena suplai

    pangan terputus sama sekali. Kota ini akhirnya jatuh karena kelaparan pada tahun1625,bukan

    karena pertempuran. Pemimpinnya yang bernama Pangeran Jayalengkara pun menyerah pada

    pihak Mataram yang dipimpinTumenggung Mangun-oneng.

    Beberapa waktu kemudian, Jayalengkara meninggal karena usia tua. Sementara putranya yang

    bernama Pangeran Pekik diasingkan ke Ampel. Surabaya pun resmi menjadi bawahan

    Mataram, dengan dipimpin olehTumenggung Sepanjang sebagai bupati.

    E. Pasca penaklukan SurabayaSetelah penaklukan Surabaya,keadaanMatarambelum juga tentram. Rakyat menderita akibat

    perang yang berkepanjangan. Sejak tahun 1625-1627 terjadi wabah penyakit melanda di

    berbagai daerah, yang menewaskan dua per tiga jumlah penduduknya.

    Pada tahun1627 terjadi pula pemberontakanPati yang dipimpin olehAdipati Pragola,sepupuSultan Agung sendiri. Pemberontakan ini akhirnya dapat ditumpas namun dengan biaya yang

    sangat mahal.

    F. Hubungan dengan VOCPada tahun 1614 VOC (yang saat itu masih bermarkas di Ambon) mengirim duta untuk

    mengajak Sultan Agung bekerja sama namun ditolak mentah-mentah. Pada tahun 1618

    Mataram dilanda gagal panen akibat perang yang berlarut-larut melawanSurabaya.Meskipun

    demikian, Sultan Agung tetap menolak bekerja sama dengan VOC.

    Pada tahun 1619 VOC berhasil merebut Jayakarta di bagian Barat pulau Jawa yang belum

    ditaklukkan Mataram, dan mengganti namanya menjadiBatavia.Markas mereka pun dipindah

    ke kota itu. Menyadari kekuatan bangsa Belanda tersebut, Sultan Agung mulai berpikir untuk

    memanfaatkan VOC dalam persaingan menghadapiSurabaya danBanten.

    Maka pada tahun1621 Mataram mulai menjalin hubungan dengan VOC. Kedua pihak saling

    mengirimduta besar.Akan tetapi, VOC ternyata menolak membantu saat Mataram menyerang

    Surabaya. Akibatnya, hubungan diplomatik kedua pihak pun putus.

    G. Menyerbu BataviaSasaran Mataram berikutnya setelah Surabaya jatuh adalah Banten yang ada di ujung Barat

    pulau Jawa. Akan tetapi posisiBatavia yang menjadi penghalang perlu diatasi terlebih dahulu

    oleh Mataram.

    Bulan April 1628 Kyai Rangga bupati Tegal dikirim sebagai duta ke Batavia untuk

    menyampaikan tawaran damai dengan syarat-syarat tertentu dari Mataram. Tawaran tersebut

    ditolak pihakVOC sehingga Sultan Agung memutuskan untuk menyatakan perang.

    Maka, pada 27 Agustus 1628 pasukan Mataram dipimpin Tumenggung Bahureksa, bupati

    Kendal tiba di Batavia. Pasukan kedua tiba bulan Oktober dipimpin Pangeran Mandurareja

    http://id.wikipedia.org/wiki/1625http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pangeran_Jayalengkara&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Mangun-oneng&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Pekikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ampelhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Sepanjang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/1625http://id.wikipedia.org/wiki/1627http://id.wikipedia.org/wiki/1627http://id.wikipedia.org/wiki/Patihttp://id.wikipedia.org/wiki/Adipati_Pragolahttp://id.wikipedia.org/wiki/1614http://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/Ambonhttp://id.wikipedia.org/wiki/1618http://id.wikipedia.org/wiki/Peranghttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/1619http://id.wikipedia.org/wiki/Jakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantenhttp://id.wikipedia.org/wiki/1621http://id.wikipedia.org/wiki/Duta_besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/1628http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kyai_Rangga&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tegalhttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/27_Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/1628http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Bahureksa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kendalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oktoberhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pangeran_Mandurareja&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pangeran_Mandurareja&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Oktoberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kendalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Bahureksa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1628http://id.wikipedia.org/wiki/27_Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/Tegalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kyai_Rangga&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1628http://id.wikipedia.org/wiki/Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Duta_besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/1621http://id.wikipedia.org/wiki/Bantenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/1619http://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Peranghttp://id.wikipedia.org/wiki/1618http://id.wikipedia.org/wiki/Ambonhttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/1614http://id.wikipedia.org/wiki/Adipati_Pragolahttp://id.wikipedia.org/wiki/Patihttp://id.wikipedia.org/wiki/1627http://id.wikipedia.org/wiki/1627http://id.wikipedia.org/wiki/1625http://id.wikipedia.org/wiki/Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Sepanjang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ampelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Pekikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumenggung_Mangun-oneng&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pangeran_Jayalengkara&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1625
  • 5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol

    9/33

    (cucuKi Juru Martani). Total semuanya adalah 10.000 prajurit. Perang besar terjadi di benteng

    Holandia. Pasukan Mataram mengalami kehancuran karena kurang perbekalan. Menanggapi

    kekalahan ini Sultan Agung bertindak tegas, pada bulan Desember 1628 ia mengirim algojo

    untuk menghukum mati Tumenggung Bahureksa dan Pangeran Mandurareja. Pihak VOC

    menemukan 744 mayat orangJawaberserakan dan sebagian tanpa kepala.

    Sultan Agung kembali menyerang Batavia untuk kedua kalinya pada tahun berikutnya. Pasukan

    pertama dipimpin Adipati Ukur berangkat pada bulan Mei 1629, sedangkan pasukan kedua

    dipimpin Adipati Juminah berangkat bulanJuni.Total semua 14.000 orang prajurit. Kegagalan

    serangan pertama diantisipasi dengan cara mendirikan lumbung-lumbung beras di Karawang

    danCirebon.Namun pihak VOC berhasil memusnahkan semuanya.

    Walaupun kembali mengalami kekalahan, serangan kedua Sultan Agung berhasil membendung

    dan mengotori Sungai Ciliwung, yang mengakibatkan timbulnya wabah penyakit koleramelanda Batavia. Gubernur jenderal VOC yaitu J.P. Coen meninggal menjadi korban wabah

    tersebut.

    H. Setelah kekalahan di BataviaSultan Agung pantang menyerah dalam perseteruannya dengan VOC Belanda. Ia mencoba

    menjalin hubungan dengan pasukan Kerajaan Portugis untuk bersama-sama menghancurkan

    VOC. Namun hubungan kemudian diputus tahun1635 karena ia menyadari posisi Portugis saat

    itu sudah lemah.

    Kekalahan di Batavia menyebabkan daerah-daerah bawahan Mataram berani memberontak

    untuk merdeka. Diawali dengan pemberontakan para ulamaTembayat yang berhasil ditumpas

    pada tahun 1630. Kemudian Sumedang dan Ukur memberontak tahun 1631. Sultan Cirebon

    yang masih setia berhasil memadamkan pemberontakan Sumedang tahun1632.

    Pemberontakan-pemberontakan masih berlanjut dengan munculnya pemberontakan Giri

    Kedaton yang tidak mau tunduk kepada Mataram. Karena pasukan Mataram merasa segan

    menyerbu pasukan Giri Kedaton yang masih mereka anggap keturunanSunan Giri,maka yang

    ditugasi melakukan penumpasan adalah Pangeran Pekik pemimpin Ampel. Pangeran Pekik

    sendiri telah dinikahkan dengan Ratu Pandansari adik Sultan Agung pada tahun 1633.

    Pemberontakan Giri Kedaton ini berhasil dipadamkan pasangan suami istri tersebut pada tahun

    1636.

    I. Akhir kekuasaanPada tahun 1636 Sultan Agung mengirim Pangeran Selarong (saudara seayah Sultan Agung,

    putra Panembahan Hanyakrawati dan selir Lung Ayu dari Panaraga) untuk menaklukkan

    Blambangan di ujung timur Pulau Jawa. Meskipun mendapat bantuan dari Bali, negeri

    Blambangan tetap dapat dikalahkan pada tahun1640.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Juru_Martanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1628http://id.wikipedia.org/wiki/Algojohttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Meihttp://id.wikipedia.org/wiki/1629http://id.wikipedia.org/wiki/Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/Karawanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Cirebonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Ciliwunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kolerahttp://id.wikipedia.org/wiki/Gubernur_jenderalhttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/J.P._Coenhttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Portugishttp://id.wikipedia.org/wiki/1635http://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tembayat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1630http://id.wikipedia.org/wiki/Sumedanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ukur&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1631http://id.wikipedia.org/wiki/Sultanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cirebonhttp://id.wikipedia.org/wiki/1632http://id.wikipedia.org/wiki/Giri_Kedatonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Giri_Kedatonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sunan_Girihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Pekikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ampelhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Pandansari&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1633http://id.wikipedia.org/wiki/1636http://id.wikipedia.org/wiki/1636http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pangeran_Selarong&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Panembahan_Hanyakrawatihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lung_Ayu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Panaragahttp://id.wikipedia.org/wiki/Blambanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/1640http://id.wikipedia.org/wiki/1640http://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Blambanganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Panaragahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lung_Ayu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Panembahan_Hanyakrawatihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pangeran_Selarong&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1636http://id.wikipedia.org/wiki/1636http://id.wikipedia.org/wiki/1633http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Pandansari&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ampelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Pekikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sunan_Girihttp://id.wikipedia.org/wiki/Giri_Kedatonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Giri_Kedatonhttp://id.wikipedia.org/wiki/1632http://id.wikipedia.org/wiki/Cirebonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sultanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1631http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ukur&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sumedanghttp://id.wikipedia.org/wiki/1630http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tembayat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/1635http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Portugishttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/J.P._Coenhttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/Gubernur_jenderalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kolerahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Ciliwunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Cirebonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karawanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1629http://id.wikipedia.org/wiki/Meihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Algojohttp://id.wikipedia.org/wiki/1628http://id.wikipedia.org/wiki/Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Juru_Martani
  • 5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol

    10/33

    Dalam masa Sultan Agung, seluruh Pulau Jawa sempat tunduk dalam kekuasaan Kesultanan

    Mataram,kecuali Batavia yang masih diduduki militerVOCBelanda.Sedangkan desaBanten

    telah berasimilasi melalui peleburan kebudayaan. Wilayah luar Jawa yang berhasil ditundukkan

    adalah Palembang di Sumatra tahun 1636 dan Sukadana di Kalimantan tahun 1622. Sultan

    Agung juga menjalin hubungan diplomatik dengan Makassar, negeri terkuat di Sulawesi saat

    itu.

    Sultan Agung berhasil menjadikan Mataram sebagai kerajaan besar yang tidak hanya dibangun

    di atas pertumpahan darah dan kekerasan, namun melalui kebudayaan rakyat yang adiluhung

    dan mengenalkan sistem-sistem pertanian. Negeri-negeri pelabuhan dan perdagangan seperti

    Surabaya dan Tuban dimatikan, sehingga kehidupan rakyat hanya bergantung pada sektor

    pertanian.

    Sultan Agung menaruh perhatian besar pada kebudayaan Mataram. Ia memadukan KalenderHijriyah yang dipakai di pesisir utara denganKalender Saka yang masih dipakai di pedalaman.

    Hasilnya adalah terciptanya Kalender Jawa Islam sebagai upaya pemersatuan rakyat Mataram.

    Selain itu Sultan Agung juga dikenal sebagai penulis naskah berbau mistik, berjudul Sastra

    Gending.

    Di lingkungan keraton Mataram, Sultan Agung menetapkan pemakaianbahasa bagongan yang

    harus dipakai oleh para bangsawan dan pejabat demi untuk menghilangkan kesenjangan satu

    sama lain. Bahasa ini digunakan supaya tercipta rasa persatuan di antara penghuni istana.

    Sementara ituBahasa Sundajuga mengalami perubahan sejak Mataram menguasaiJawa Barat.

    Hal ini ditandai dengan terciptanya bahasa halus dan bahasa sangat halus yang sebelumnya

    hanya dikenal diJawa Tengah.

    J. Wafatnya Sultan AgungMenjelang tahun1645 Sultan Agung merasa ajalnya sudah dekat. Ia pun membangun Astana

    Imogiri sebagai pusat pemakaman keluarga raja-rajaKesultanan Mataram mulai dari dirinya. Ia

    juga menuliskan seratSastra Gending sebagai tuntunan hiduptrah Mataram.

    Sesuai dengan wasiatnya, Sultan Agung yang meninggal dunia tahun 1645 digantikan oleh

    putranya yang bernama Raden Mas Sayidin sebagai raja Mataram selanjutnya, bergelar

    Amangkurat I.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Palembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumatrahttp://id.wikipedia.org/wiki/1636http://id.wikipedia.org/wiki/Sukadanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1622http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Bugishttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pelabuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perdaganganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tubanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Hijriyahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Hijriyahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Sakahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Jawa_Islamhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sastra_Gending&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sastra_Gending&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sastra_Gending&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_bagonganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sundahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/1645http://id.wikipedia.org/wiki/Pemakaman_Imogirihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemakaman_Imogirihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sastra_Gending&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Trahhttp://id.wikipedia.org/wiki/1645http://id.wikipedia.org/wiki/Amangkurat_Ihttp://id.wikipedia.org/wiki/Amangkurat_Ihttp://id.wikipedia.org/wiki/1645http://id.wikipedia.org/wiki/Trahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sastra_Gending&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemakaman_Imogirihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pemakaman_Imogirihttp://id.wikipedia.org/wiki/1645http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sundahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_bagonganhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sastra_Gending&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sastra_Gending&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Jawa_Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Sakahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Hijriyahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Hijriyahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tubanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Surabayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perdaganganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pelabuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pertanianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesihttp://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Bugishttp://id.wikipedia.org/wiki/1622http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sukadanahttp://id.wikipedia.org/wiki/1636http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Palembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/VOChttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataramhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataram
  • 5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol

    11/33

    SULTAN HASANUDDIN

    Sultan Hasanuddin (lahir diMakassar,Sulawesi Selatan,12 Januari1631meninggal diMakassar,

    Sulawesi Selatan, 12 Juni 1670 pada umur 39 tahun) adalah Raja Gowa ke-16 dan pahlawan

    nasional Indonesia yang terlahir dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang

    Karaeng Bonto Mangepe. Setelah menaiki Tahta sebagai Sultan, ia mendapat tambahan gelar SultanHasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana, hanya saja lebih dikenal dengan Sultan Hasanuddin

    saja. Karena keberaniannya, ia dijuluki De Haantjes van Het Oosten oleh Belanda yang artinya

    Ayam Jantan/Jago dari Benua Timur. Ia dimakamkan diKatangka,Kabupaten Gowa.

    Ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden No. 087/TK/1973,

    tanggal6 November1973.

    Sultan Hasanuddin lahir diMakasar,merupakan putera kedua dariSultan Malikussaid,RajaGowa

    ke-15. Sultan Hasanuddin memerintah Kerajaan Gowa, ketika Belanda yang diwakili Kompeni

    sedang berusaha menguasai perdagangan rempah-rempah. Gowa merupakan kerajaan besar di

    wilayah timur Indonesia yang menguasai jalur perdagangan.[1]

    Pada tahun 1666, di bawah pimpinan Laksamana Cornelis Speelman, Kompeni berusaha

    menundukkan kerajaan-kerajaan kecil, tetapi belum berhasil menundukkan Gowa. Di lain pihak,

    setelah Sultan Hasanuddin naik takhta, ia berusaha menggabungkan kekuatan kerajaan-kerajaan

    kecil di Indonesia bagian timur untuk melawan Kompeni.

    Pertempuran terus berlangsung, Kompeni menambah kekuatan pasukannya hingga pada akhirnya

    Gowa terdesak dan semakin lemah sehingga pada tanggal18 November1667bersedia mengadakan

    Perdamaian Bungaya di Bungaya. Gowa merasa dirugikan, karena itu Sultan Hasanuddin

    mengadakan perlawanan lagi. Akhirnya pihak Kompeni minta bantuan tentara ke. Batavia.

    Pertempuran kembali pecah di berbagai tempat. Sultan Hasanuddin memberikan perlawanan sengit.

    Bantuan tentara dari luar menambah kekuatan pasukan Kompeni, hingga akhirnya Kompeni

    berhasil menerobos benteng terkuat Gowa yaitu Benteng Sombaopu pada tanggal 12 Juni 1669.

    Sultan Hasanuddin kemudian mengundurkan diri dari takhta kerajaan dan wafat pada tanggal 12

    Juni1670.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Makassarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/12_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1631http://id.wikipedia.org/wiki/Makassarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/12_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1670http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Katangka&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1973http://id.wikipedia.org/wiki/Makasarhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sultan_Malikussaid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kompenihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Hasanuddin#cite_note-pahnas-1http://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Hasanuddin#cite_note-pahnas-1http://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Hasanuddin#cite_note-pahnas-1http://id.wikipedia.org/wiki/1666http://id.wikipedia.org/wiki/Cornelis_Speelmanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/18_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1667http://id.wikipedia.org/wiki/Perdamaian_Bungayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bungaya,_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bentenghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Benteng_Sombaopu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/12_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1669http://id.wikipedia.org/wiki/12_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/12_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1670http://id.wikipedia.org/wiki/1670http://id.wikipedia.org/wiki/12_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/12_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1669http://id.wikipedia.org/wiki/12_Junihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Benteng_Sombaopu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bentenghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bataviahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bungaya,_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perdamaian_Bungayahttp://id.wikipedia.org/wiki/1667http://id.wikipedia.org/wiki/18_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cornelis_Speelmanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1666http://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Hasanuddin#cite_note-pahnas-1http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kompenihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sultan_Malikussaid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Makasarhttp://id.wikipedia.org/wiki/1973http://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Gowahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Katangka&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Gowahttp://id.wikipedia.org/wiki/1670http://id.wikipedia.org/wiki/12_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Makassarhttp://id.wikipedia.org/wiki/1631http://id.wikipedia.org/wiki/12_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Makassar
  • 5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol

    12/33

    CUT NYAK DHIEN

    Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja' Dhien, Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848 Sumedang,

    Jawa Barat, 6 November 1908; dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah seorang

    Pahlawan Nasional Indonesia dariAceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh.Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga

    bertempur melawanBelanda.Ibrahim Lamnga tewas di Gle Tarum pada tanggal29 Juni1878 yang

    menyebabkan Cut Nyak Dhien sangat marah dan bersumpah hendak menghancurkan Belanda.

    Teuku Umar,salah satu tokoh yang melawan Belanda, melamar Cut Nyak Dhien. Pada awalnya Cut

    Nyak Dhien menolak, tetapi karena Teuku Umar memperbolehkannya ikut serta dalam medan

    perang, Cut Nyak Dhien setuju untuk menikah dengannya pada tahun1880.Mereka dikaruniai anak

    yang diberi namaCut Gambang.[1]Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, ia bersamaTeuku

    Umarbertempur bersama melawan Belanda. Namun, Teuku Umar gugur saat menyerangMeulaboh

    pada tanggal 11 Februari 1899, sehingga ia berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh bersama

    pasukan kecilnya. Cut Nyak Dien saat itu sudah tua dan memiliki penyakit encok dan rabun,

    sehingga satu pasukannya yang bernama Pang Laot melaporkan keberadaannya karena iba.[2][3] Ia

    akhirnya ditangkap dan dibawa ke Banda Aceh. Di sana ia dirawat dan penyakitnya mulai sembuh.

    Namun, keberadaannya menambah semangat perlawanan rakyat Aceh. Ia juga masih berhubungan

    dengan pejuang Aceh yang belum tertangkap. Akibatnya, Dhien dibuang ke Sumedang. Tjoet Nyak

    Dhien meninggal pada tanggal6 November1908 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang.

    Lahir 1848Lampadang,Kesultanan Aceh

    Meninggal 6 November 1908 (berusia 59

    60)Sumedang,Hindia Belanda

    Dikenal karena Pahlawan Nasional Indonesia

    Agama Islam

    Pasangan Ibrahim Lamnga,Teuku Umar

    Anak Cut Gambang

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Aceh_Besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Acehhttp://id.wikipedia.org/wiki/1848http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Sumedanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1908http://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Acehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/29_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1878http://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/wiki/1880http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cut_Gambang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhien#cite_note-tjoet-1http://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhien#cite_note-tjoet-1http://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhien#cite_note-tjoet-1http://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Meulabohhttp://id.wikipedia.org/wiki/11_Februarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1899http://id.wikipedia.org/wiki/Encokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rabunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhien#cite_note-deddi-2http://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhien#cite_note-deddi-2http://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhien#cite_note-deddi-2http://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1908http://id.wikipedia.org/wiki/1848http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Aceh_Besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Acehhttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumedanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cut_Gambang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cut_Gambang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumedanghttp://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Acehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Aceh_Besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/1848http://id.wikipedia.org/wiki/1908http://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhien#cite_note-deddi-2http://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhien#cite_note-deddi-2http://id.wikipedia.org/wiki/Rabunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Encokhttp://id.wikipedia.org/wiki/1899http://id.wikipedia.org/wiki/11_Februarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Meulabohhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cut_Nyak_Dhien#cite_note-tjoet-1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cut_Gambang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1880http://id.wikipedia.org/wiki/Teuku_Umarhttp://id.wikipedia.org/wiki/1878http://id.wikipedia.org/wiki/29_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Acehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/1908http://id.wikipedia.org/wiki/6_Novemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Sumedanghttp://id.wikipedia.org/wiki/1848http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Acehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Aceh_Besar
  • 5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol

    13/33

    DEWI SARTIKA

    Lahir 4 Desember1884

    Cicalengka,Bandung,Jawa

    Barat

    Meninggal 11 September1947 (umur 62)Tasikmalaya,Jawa Barat,Indonesia

    Dikenal karena Pahlawan Nasional; Perintispendidikan wanita

    Pasangan Raden Kanduruan AgahSuriawinata

    Raden Dewi Sartika (lahir di Bandung, 4 Desember 1884meninggal di Tasikmalaya, 11

    September1947pada umur 62 tahun) adalah tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita, diakui

    sebagaiPahlawan Nasional oleh PemerintahIndonesia tahun1966.

    Dewi Sartika dilahirkan dari keluarga priyayi Sunda, Nyi Raden Rajapermas dengan Raden

    Somanagara. Meskipun bertentangan dengan adat waktu itu, ayah-ibunya bersikukuh

    menyekolahkan Dewi Sartika di sekolah Belanda. Setelah ayahnya wafat, Dewi Sartika diasuh oleh

    pamannya (kakah ibunya) yang menjadi patih diCicalengka.Oleh pamannya itu, ia mendapatkan

    pengetahuan mengenai kebudayaan Sunda, sementara wawasan kebudayaan Barat didapatkannya

    dari seorang nyonyaAsisten Residenberkebangsaan Belanda.

    Sedari kecil, Dewi Sartika sudah menunjukkan bakat pendidik dan kegigihan untuk meraih

    kemajuan. Sambil bermain di belakang gedung kepatihan, ia sering memperagakan praktik di

    sekolah, belajar baca-tulis, dan bahasa Belanda, kepada anak-anak pembantu di kepatihan. Papan

    bilik kandang kereta, arang, dan pecahan genting dijadikannya alat bantu belajar.

    Waktu itu, Dewi Sartika baru berumur sekitar sepuluh tahun, ketika Cicalengka digemparkan oleh

    kemampuan baca-tulis dan beberapa patah kata dalam bahasa Belanda yang ditunjukkan oleh anak-

    anak pembantu kepatihan. Gempar, karena waktu itu belum ada anak (apalagi anak rakyat jelata)

    yang memiliki kemampuan seperti itu, dan diajarkan oleh seorang anak perempuan.

    Setelah remaja, Dewi Sartika kembali lagi kepada ibunya di Bandung. Jiwanya yang telah dewasa

    semakin menggiringnya untuk mewujudkan cita-citanya. Hal ini didorong pula oleh pamannya,

    Bupati Martanagara, yang memang memiliki keinginan yang sama. Tetapi, meski keinginan yang

    sama dimiliki oleh pamannya, tidak menjadikannya serta merta dapat mewujudkan cita-citanya.

    Adat yang mengekang kaum wanita pada waktu itu, membuat pamannya mengalami kesulitan dan

    khawatir. Namun karena kegigihan semangatnya yang tak pernah surut, akhirnya Dewi Sartika bisa

    meyakinkan pamannya dan diizinkan mendirikan sekolah untuk perempuan.

    http://id.wikipedia.org/wiki/4_Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1884http://id.wikipedia.org/wiki/Cicalengkahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/11_Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1947http://id.wikipedia.org/wiki/Tasikmalayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandunghttp://id.wikipedia.org/wiki/4_Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1884http://id.wikipedia.org/wiki/Tasikmalayahttp://id.wikipedia.org/wiki/11_Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/11_Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1947http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/1966http://id.wikipedia.org/wiki/Priyayihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sundahttp://id.wikipedia.org/wiki/Patihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cicalengkahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan_Sundahttp://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_Barathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asisten_Residen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Belandahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asisten_Residen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan_Sundahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cicalengkahttp://id.wikipedia.org/wiki/Patihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sundahttp://id.wikipedia.org/wiki/Priyayihttp://id.wikipedia.org/wiki/1966http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Nasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1947http://id.wikipedia.org/wiki/11_Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/11_Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tasikmalayahttp://id.wikipedia.org/wiki/1884http://id.wikipedia.org/wiki/4_Desemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Tasikmalayahttp://id.wikipedia.org/wiki/1947http://id.wikipedia.org/wiki/11_Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Bandunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Cicalengkahttp://id.wikipedia.org/wiki/1884http://id.wikipedia.org/wiki/4_Desember
  • 5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol

    14/33

    Tahun 1906, Dewi Sartika menikah dengan Raden Kanduruan Agah Suriawinata, dari

    pernikahannya itu ia memiliki putra bernama R. Atot, yang merupakan Ketua Umum BIVB, sebuah

    klubsepak bola yang merupakan cikal bakal dari Persib Bandung.[rujukan?]Suami dari Dewi Sartika

    memiliki visi dan cita-cita yang sama dengan Dewi Sartika, guru di sekolah Karang Pamulang, yang

    saat itu merupakan sekolah Latihan Guru.

    Sejak 1902, Dewi Sartika sudah merintis pendidikan bagi kaum perempuan. Di sebuah ruangan

    kecil, di belakang rumah ibunya di Bandung, Dewi Sartika mengajar di hadapan anggota

    keluarganya yang perempuan. Merenda, memasak, jahit-menjahit, membaca, menulis dan

    sebagainya, menjadi materi pelajaran saat itu

    Usai berkonsultasi dengan Bupati R.A. Martenagara, pada16 Januari1904,Dewi Sartika membuka

    Sakola Istri (Sekolah Perempuan) pertama se-Hindia-Belanda. Tenaga pengajarnya tiga orang :

    Dewi Sartika dibantu dua saudara misannya, Ny. Poerwa dan Nyi. Oewid. Murid-murid angkatanpertamanya terdiri dari 20 orang, menggunakan ruangan pendopokabupaten Bandung.

    Setahun kemudian, 1905, sekolahnya menambah kelas, sehingga kemudian pindah ke Jalan

    Ciguriang,Kebon Cau.Lokasi baru ini dibeli Dewi Sartika dengan uang tabungan pribadinya, serta

    bantuan dana pribadi dari Bupati Bandung. Lulusan pertama keluar pada tahun 1909, bahasa

    sundabisa lebih mememenuhi syarat kelengkapan sekolah formal.

    Pada tahun-tahun berikutnya di beberapa wilayah Pasundan bermunculan beberapa Sakola Istri,

    terutama yang dikelola oleh perempuan-perempuan Sunda yang memiliki cita-cita yang sama

    dengan Dewi Sartika. Pada tahun1912 sudah berdiri sembilan Sakola Istri di kota-kota kabupaten

    (setengah dari seluruh kota kabupaten se-Pasundan). Memasuki usia ke-sepuluh, tahun1914,nama

    sekolahnya diganti menjadi Sakola Kautamaan Istri (Sekolah Keutamaan Perempuan). Kota-kota

    kabupaten wilayah Pasundan yang belum memiliki Sakola Kautamaan Istri tinggal tiga/empat,

    semangat ini menyeberang ke Bukittinggi, di mana Sakola Kautamaan Istri didirikan oleh Encik

    Rama Saleh. Seluruh wilayah Pasundan lengkap memiliki Sakola Kautamaan Istri di tiap kota

    kabupatennya pada tahun1920,ditambah beberapa yang berdiri di kota kewedanaan.

    Bulan September 1929, Dewi Sartika mengadakan peringatan pendirian sekolahnya yang telah

    berumur 25 tahun, yang kemudian berganti nama menjadi "Sakola Raden Dwi". Atas jasanya

    dalam bidang ini, Dewi Sartika dianugerahi bintang jasa oleh pemerintah Hindia-Belanda.

    Dewi Sartika meninggal 11 September 1947 di Tasikmalaya, dan dimakamkan dengan suatu

    upacara pemakaman sederhana di pemakaman Cigagadon-Desa Rahayu Kecamatan Cineam.Tiga

    tahun kemudian dimakamkan kembali di kompleks Pemakaman Bupati Bandung di Jalan Karang

    Anyar,Kabupaten Bandung.

    http://id.wikipedia.org/wiki/1906http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bolahttp://id.wikipedia.org/wiki/Persib_Bandunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kutip_sumber_tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kutip_sumber_tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kutip_sumber_tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1902http://id.wikipedia.org/wiki/16_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1904http://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupatenhttp://id.wikipedia.org/wiki/1905http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kebon_Cau&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1909http://id.wikipedia.org/wiki/Pasundanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1912http://id.wikipedia.org/wiki/1914http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sakola_Kautamaan_Istri&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bukittinggihttp://id.wikipedia.org/wiki/1920http://id.wikipedia.org/wiki/Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1929http://id.wikipedia.org/wiki/11_Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1947http://id.wikipedia.org/wiki/Tasikmalayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kecamatan_Cineamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bupati_Bandunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bandunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bandunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bupati_Bandunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kecamatan_Cineamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tasikmalayahttp://id.wikipedia.org/wiki/1947http://id.wikipedia.org/wiki/11_Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1929http://id.wikipedia.org/wiki/Septemberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1920http://id.wikipedia.org/wiki/Bukittinggihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sakola_Kautamaan_Istri&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1914http://id.wikipedia.org/wiki/1912http://id.wikipedia.org/wiki/Pasundanhttp://id.wikipedia.org/wiki/1909http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kebon_Cau&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1905http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupatenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia-Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/1904http://id.wikipedia.org/wiki/16_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1902http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Kutip_sumber_tulisanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Persib_Bandunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bolahttp://id.wikipedia.org/wiki/1906
  • 5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol

    15/33

    MARTHA CHRISTINA TIAHAHU

    A. ProfilMartha Christina Tiahahu (lahir di Nusa Laut,Maluku,4 Januari1800meninggal di

    Laut Banda, Maluku, 2 Januari 1818 pada umur 17 tahun) adalah seorang gadis dari Desa

    Abubu di Pulau Nusalaut. Lahir sekitar tahun 1800 dan pada waktu mengangkat senjata

    melawan penjajah Belanda berumur 17 tahun. Ayahnya adalah Kapitan Paulus Tiahahu,

    seorang kapitan dari negeri Abubu yang juga pembantu Thomas Matulessy dalam perang

    Pattimura tahun 1817 melawanBelanda.

    Martha Christina tercatat sebagai seorang pejuang kemerdekaan yang unik yaitu

    seorang puteri remaja yang langsung terjun dalam medan pertempuran melawan tentara

    kolonial Belanda dalam perang Pattimura tahun 1817. Di kalangan para pejuang dan

    masyarakat sampai di kalangan musuh, ia dikenal sebagai gadis pemberani dan konsekwen

    terhadap cita-cita perjuangannya.

    Sejak awal perjuangan, ia selalu ikut mengambil bagian dan pantang mundur. Dengan

    rambutnya yang panjang terurai ke belakang serta berikat kepala sehelai kain berang (merah) ia

    tetap mendampingi ayahnya dalam setiap pertempuran baik di Pulau Nusalaut maupun di Pulau

    Saparua.Siang dan malam ia selalu hadir dan ikut dalam pembuatan kubu-kubu pertahanan. Ia

    bukan saja mengangkat senjata, tetapi juga memberi semangat kepada kaum wanita di negeri-

    negeri agar ikut membantu kaum pria di setiap medan pertempuran sehingga Belanda

    kewalahan menghadapi kaum wanita yang ikut berjuang.

    Di dalam pertempuran yang sengit di Desa Ouw Ullath jasirah Tenggara Pulau

    Saparua yang nampak betapa hebat srikandi ini menggempur musuh bersama para pejuangrakyat. Namun akhirnya karena tidak seimbang dalam persenjataan, tipu daya musuh dan

    pengkhianatan, para tokoh pejuang dapat ditangkap dan menjalani hukuman. Ada yang harus

    mati digantung dan ada yang dibuang ke Pulau Jawa. Kapitan Paulus Tiahahu divonis hukum

    mati tembak. Martha Christina berjuang untuk melepaskan ayahnya dari hukuman mati, namun

    ia tidak berdaya dan meneruskan bergerilyanya di hutan, tetapi akhirnya tertangkap dan

    diasingkan kePulau Jawa.

    Di Kapal Perang Eversten, Martha Christina Tiahahu menemui ajalnya dan dengan

    penghormatan militer jasadnya diluncurkan diLaut Banda menjelang tanggal 2 Januari 1818.

    Menghargai jasa dan pengorbanan, Martha Christina dikukuhkan sebagai PahlawanKemerdekaan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia.

    Lahir 4 Januari1800Abubu, Nusa Laut,Maluku,HindiaBelanda

    Meninggal 2 Januari1818 (umur 17)Laut Banda,Maluku,Indonesia

    Monumen patung diAmbon,Maluku;patungdi Abubu

    Pekerjaan Gerilyawan

    Tahun aktif 1817

    Penghargaan Pahlawan Nasional Indonesia

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nusa_Laut&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/4_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1800http://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Bandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/2_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1818http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pulau_Nusalaut&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kapitan_Paulus_Tiahahuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kapitan_Pattimurahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perang_Pattimura&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perang_Pattimura&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Saparuahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Saparuahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Bandahttp://id.wikipedia.org/wiki/4_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1800http://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/2_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/1818http://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Bandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Ambonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Pahlawan_Nasional_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Ambonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Bandahttp://id.wikipedia.org/wiki/1818http://id.wikipedia.org/wiki/2_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hindia_Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/1800http://id.wikipedia.org/wiki/4_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Bandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Saparuahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Saparuahttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perang_Pattimura&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perang_Pattimura&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kapitan_Pattimurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kapitan_Paulus_Tiahahuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pulau_Nusalaut&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1818http://id.wikipedia.org/wiki/2_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Bandahttp://id.wikipedia.org/wiki/1800http://id.wikipedia.org/wiki/4_Januarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Malukuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nusa_Laut&action=edit&redlink=1
  • 5/25/2018 Tuanku Imam Bonjol

    16/33

    B. PerjuanganMartha Christina Tiahahu dilahirkan di Abubu Nusalaut pada tanggal 4 Januari 1800

    merupakan anak sulung dari Kapitan Paulus Tiahahu dan masih berusia 17 tahun ketika

    mengikuti jejak ayahnya memimpin perlawanan di Pulau Nusalaut. Pada waktu yang sama

    Kapitan Pattimura sedang mengangkat senjata melawan kekuasaan Belanda di Saparua.

    Perlawanan di Saparua menjalar ke Nusalaut dan daerah sekitarnya.Pada waktu itu sebagian pasukan rakyat bersama para Raja dan Patih bergerak ke

    Saparua untuk membantu perjuangan Kapitan Pattimura sehingga tindakan Belanda yang akan

    mengambil alih Benteng Beverwijk luput dari perhatian.

    Guru Soselissa yang memihak Belanda melakukan kontak dengan musuh mengatas-

    namakan rakyat menyatakan menyerah kepada Belanda. Tanggal 10 Oktober 1817 Benteng

    Beverwijk jatuh ke tangan Belanda tanpa perlawanan.

    Sementara di