iii - lm.ut.ac.id · yang terdiri atas 3 modul. dalam mata kuliah seminar ini selain membahas...

97
iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH ............................................................. ix MODUL 1: PENGERTIAN, TUJUAN DAN MANFAAT SEMINAR 1.1 Kegiatan Belajar 1: Pengertian Seminar ............................................................................. 1.3 Latihan …………………………………………............................... . 1.8 Rangkuman ………………………………….................................... .. 1.8 Tes Formatif 1 ……………………………..…….............................. .. 1.9 Kegiatan Belajar 2: Tujuan dan Manfaat Seminar .............................................................. 1.12 Latihan ………………………………………….............................. .. 1.15 Rangkuman …………………………………............................... ....... 1.15 Tes Formatif 2 ……………………………..……................................ 1.16 KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ............................................... 1.18 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 1.22 MODUL 2: PERSIAPAN SEMINAR 2.1 Kegiatan Belajar 1: Persyaratan, Penentuan Pembimbing, dan Prosedur Pembimbingan Seminar ................................................................................................ Organik 2.3 Latihan …………………………………………................................. 2.5 Rangkuman …………………………………...................................... 2.6 Tes Formatif 1 ……………………………..……................................ 2.6 Kegiatan Belajar 2: Penulisan Makalah Seminar ................................................................ 2.8

Upload: truongdat

Post on 28-Mar-2019

248 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

iii

Daftar Isi

TINJAUAN MATA KULIAH ............................................................. ix

MODUL 1: PENGERTIAN, TUJUAN DAN MANFAAT

SEMINAR

1.1

Kegiatan Belajar 1:

Pengertian Seminar ............................................................................. 1.3

Latihan …………………………………………................................ 1.8

Rangkuman …………………………………...................................... 1.8

Tes Formatif 1 ……………………………..……................................ 1.9

Kegiatan Belajar 2:

Tujuan dan Manfaat Seminar .............................................................. 1.12

Latihan …………………………………………................................ 1.15

Rangkuman …………………………………...................................... 1.15

Tes Formatif 2 ……………………………..……................................ 1.16

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ............................................... 1.18

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 1.22

MODUL 2: PERSIAPAN SEMINAR 2.1

Kegiatan Belajar 1:

Persyaratan, Penentuan Pembimbing, dan Prosedur Pembimbingan

Seminar

................................................................................................

Organik 2.3

Latihan …………………………………………................................. 2.5

Rangkuman …………………………………...................................... 2.6

Tes Formatif 1 ……………………………..……................................ 2.6

Kegiatan Belajar 2:

Penulisan Makalah Seminar ................................................................ 2.8

iv

Latihan …………………………………………................................. 2.21

Rangkuman …………………………………...................................... 2.22

Tes Formatif 2 ……………………………..……................................ 2.23

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ............................................... 2.25

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 2.28

MODUL 3: PELAKSANAAN SEMINAR 3.1

Kegiatan Belajar 1:

Komponen yang Perlu Diperhatikan Oleh Penyaji Seminar................. 3.3

Latihan …………………………………………................................. 3.7

Rangkuman …………………………………...................................... 3.8

Tes Formatif 1 ……………………………..……................................ 3.8

Kegiatan Belajar 2:

Teknis Pelaksanaan Seminar ……………………................................ 3.10

Latihan …………………………………………................................. 3.22

Rangkuman …………………………………...................................... 3.22

Tes Formatif 2 ……………………………..……................................ 3.23

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ............................................... 3.25

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 3.28

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................ 3.29

ix

Tinjauan Mata Kuliah

M ata kuliah seminar merupakan mata kuliah yang wajib diambil oleh

mahasiswa S1 Agribisnis FMIPA-UT. Mata kuliah ini berbobot 1 SKS

yang terdiri atas 3 modul. Dalam mata kuliah seminar ini selain

membahas tentang pengertian, tujuan, manfaat, seminar, juga

membahas persiapan seminar dan teknik pelaksanaan seminar.

Tujuan dari mata kuliah seminar adalah untuk memberikan bekal

mahasiswa agar dapat mengemukakan pendapat dan menyelesaikan

masalah akademik secara ilmiah, serta menguasai teknik

penyelenggaraan seminar sebagai suatu bentuk pertemuan ilmiah.

Seminar mempunyai arti penting dalam kegiatan akademik.

Melalui kegiatan seminar, informasi-informasi penting yang berkaitan

dengan materi yang dipelajari dapat disampaikan kepada masyarakat.

Teknik pelaksanaan seminar yang baik perlu dipahami dan

dihayati dengan baik oleh para mahasiswa agar informasi yang

disampaikan dalam kegiatan penyuluhan dapat diterima dengan baik

sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Materi modul ini

diperuntukkan bagi mahasiswa Program Studi S1 Agribisnis bidang

minat penyuluhan pertanian, peternakan, dan perikanan semester 7.

Dengan mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat

menjelaskan tentang konsep seminar dan melaksanakan kegiatan

seminar ilmiah dengan baik.

Untuk mencapai tujuan tersebut, materi mata kuliah ini disusun

dalam 3 (tiga) modul, sebagai berikut :

Modul 1. Pengertian, tujuan, dan manfaat seminar

Kegiatan Belajar 1: Pengertian seminar

Kegiatan Belajar 2: Tujuan dan manfaat seminar

Modul 2. Persiapan Seminar

x

Kegiatan Belajar 1: Persyaratan, penentuan pembimbing,

dan prosedur pembimbingan

seminar

Kegiatan Belajar 2: Penulisan makalah seminar

Modul 3. Pelaksanaan Seminar

Kegiatan Belajar 1 : Komponen yang perlu diperhatikan

oleh penyaji

Kegiatan Belajar 2 : Teknis pelaksanaan seminar

Di setiap akhir kegiatan belajar dilengkapi latihan, petunjuk

jawaban latihan, tes formatif, dan umpan balik. Anda diharapkan

untuk mengerjakannya dengan baik, sehingga dapat membantu

persiapan anda dalam pembahasan selanjutnya serta menilai sendiri

sejauh mana pemahaman anda terhadap materi bahasan.

Selamat Belajar!

xi

LUHT4490/MODUL 1 1.1

Modul 1

Pengertian, Tujuan dan Manfaat Seminar

Ir. Diarsi Eka Yani, M.Si.

ebagai sebuah tanggung jawab sosial kepada masyarakat, selayaknya

kelompok akademisi menangkap fenomena atau permasalahan yang

terjadi di sekelilingnya sebagai sebuah sumber potensial dalam pengembangan

keilmuan yang dimilikinya. Permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat itu

ditangkap dalam suatu pemikiran dan kemudian menjadi karya ilmiah yang

memiliki kekuatan keilmuan. Namun demikian, karya ilmiah yang berasal dari

buah pikiran masing-masing akademisi itu perlu disebarluaskan ke dalam

forum ilmiah sehingga hasil dan temuan yang dimilikinya dapat memberikan

manfaat yang lebih luas nantinya. Oleh karena itu digagaslah suatu kegiatan

seminar.

Dalam suatu proses belajar mengajar di Perguruan Tinggi yang sifatnya

tatap muka ataupun tidak tatap muka, seminar merupakan salah satu mata

kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa. Dalam kegiatan seminar,

mahasiswa belajar untuk menuangkan buah pikirannya dalam bentuk lisan

untuk saling bertukar pendapat atau saling berbagi pengalaman yang didasari

dengan pendekatan ilmiah.

Secara umum, materi yang disajikan dalam Modul 1 diharapkan dapat

membantu mahasiswa dalam menjelaskan pengertian, ruang lingkup, tujuan

dan manfaat seminar. Dengan pemahaman yang benar, pelaksanaan seminar

dapat berjalan dengan baik dan terencana, serta sekaligus mahasiswa dapat

menyusun suatu karya ilmiah berkualitas yang akan diterbitkan dalam salah

satu jurnal sebagai syarat kelulusan mahasiswa dalam menyelesaikan studinya.

Untuk itu, Modul 1 ini diperuntukkan bagi mahasiswa minimal di semester 7.

S

PENDAHULUAN

1.2 Seminar

Secara khusus, setelah mempelajari Modul 1, diharapkan mahasiswa

dapat:

1. Menjelaskan beberapa pengertian seminar yang mencakup pengertian

ilmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah; penetapan masalah dan

metode pemecahannya; konsep dan konstruksi mengemukakan

pendapat serta argumentasinya; cara menerima pendapat dan kritik

orang lain; serta pembahasan masalah secara ilmiah.

2. Menjelaskan ruang lingkup seminar, khususnya untuk mahasiswa

program studi Agribisnis FMIPA-UT.

3. Menjelaskan tujuan seminar, baik secara umum ataupun khusus untuk

mahasiswa program studi Agribisnis FMIPA-UT.

4. Menjelaskan manfaat seminar, baik secara umum ataupun khusus untuk

mahasiswa program studi Agribisnis FMIPA-UT.

LUHT4490/MODUL 1 1.3

Kegiatan Belajar 1

Pengertian Seminar

T merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan proses belajar

dan mengajarnya dengan cara belajar jarak jauh atau tidak tatap muka,

di samping itu mahasiswa UT juga tersebar di seluruh pelosok Indonesia,

menjangkau daerah-daerah terpencil. Dengan kondisi demikian, maka jelas

mahasiswa UT mempunyai karakteristik yang berbeda dengan mahasiswa

tatap muka, sehingga dalam penyelenggaraan seminar pun berbeda

dibandingkan dengan mahasiswa tatap muka.

Seminar secara terminologi mempunyai pengertian sebagai suatu kegiatan

untuk penyampaian suatu karya ilmiah yang berupa ilmu pengetahuan dari

seorang akademisi, yang dipresentasikan kepada peserta seminar agar dapat

mengambil keputusan yang sama terhadap karya ilmiah antara sumber dengan

peserta (Kartika, 2012).

Seminar adalah suatu pertemuan yang bersifat ilmiah untuk membahas

suatu masalah tertentu dengan prasarana serta tanggapan melalui suatu diskusi

untuk mendapatkan suatu keputusan bersama mengenai masalah yang

diperbincangkan.

Untuk dapat memahami tentang ilmu pengetahuan terdapat dua perbedaan

yaitu bersifat objektif dan bersifat perasaan (common sense), namun dalam

seminar yang bersifat ilmiah, dalam mengemukakan pendapat baik secara lisan

maupun tulisan, sebaiknya disertai dengan argumentasi yang bersifat objektif.

Kegiatan Belajar 1 ini akan membahas beberapa pengertian penting yang

berkaitan dengan seminar, yaitu :

1. Pengertian ilmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah;

2. Penetapan masalah dan metode pemecahannya;

3. Konsep dan konstruksi mengemukakan pendapat serta argumentasinya;

4. Cara menerima pendapat dan kritik orang lain;

5. Pembahasan masalah secara ilmiah.

U

1.4 Seminar

Penjelasan lebih rinci tentang kelima hal tersebut sebagai berikut:

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Pendekatan Ilmiah

Untuk mengerti tentang kegiatan manusia yang sangat kompleks perlu

adanya pengertian dan pendekatan secara individual, artinya seseorang harus

lebih dahulu mengetahui dan mengerti apa yang dilakukan, bagaimana cara

pendekatannya, serta mencari alternatif pemecahannya. Dalam hal ini biasanya

timbul beberapa pemikiran yang merugikan, karena kesulitan membedakan

antara pemikiran objektif atau pemikiran yang subjektif (Purba, 1996). Untuk

menghindari pemikiran yang subjektif tersebut, maka diperlukan landasan

ilmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah yang kuat terhadap masalah yang

dihadapi, agar dalam pemecahannya diperoleh hasil yang tepat.

Apa pengertian ilmu pengetahuan? Ilmu adalah pengetahuan tentang

sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial (kehidupan

masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berpikir. Hal ini berarti

bahwa setiap ilmu merupakan pengetahuan tentang sesuatu yang menjadi

objek kajian dari ilmu terkait.

Selanjutnya apa yang disebut dengan pengetahuan?. Pengetahuan adalah

hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang tersebut melakukan penginderaan

terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi lewat panca indera manusia

yakni: indera penglihatan, penciuman, rasa, pendengaran dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia didapatkan lewat mata dan telinga. Pengetahuan

ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang

dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat

berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan

dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris

tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman

pribadi manusia yang terjadi berulang kali. Misalnya, seseorang yang sering

dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan

pengetahuan tentang manajemen organisasi. Selain pengetahuan empiris, ada

pula pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi yang kemudian dikenal

sebagai rasionalisme. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang

bersifat apriori; tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan

tentang matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan

melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah

pemikiran logis akal budi (Notoadmodjo, 2003).

LUHT4490/MODUL 1 1.5

Jadi pengertian ilmu pengetahuan adalah proses pemikiran dan analisis

yang rasional, sistematik, logik dan konsisten. Hasil dari ilmu pengetahuan

dapat dibuktikan dengan percobaan yang transparan dan objektif. Ilmu

pengetahuan mempunyai spektrum analisis amat luas, mencakup persoalan

yang sifatnya supermakro, makro dan mikro (Hitman, 2012).

Selanjutnya apa yang dimaksud dengan pendekatan ilmiah? Pendekatan

ilmiah adalah pendekatan disipliner dan pendekatan ilmu pengetahuan yang

fungsional terhadap masalah tertentu (Anonim, 1989). Pendekatan ilmiah

wujudnya adalah metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan prosedur dalam

mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi ilmu merupakan

pengetahuan yang didapat lewat metode ilmiah. Di dalam pendekatan ilmiah,

dituntut untuk dilakukan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dengan tata

aturan yang tertentu pula sehingga tercapai pengetahuan yang benar atau logis.

Cara ilmiah ini merupakan syarat mutlak untuk timbulnya ilmu, yang dapat

diterima oleh akal dengan berpikir ilmiah. Untuk dapat berpikir ilmiah maka

akan melalui tiga tahap yaitu (1) skeptis, yaitu upaya untuk selalu menanyakan

bukti-bukti atau fakta-fakta terhadap setiap pertanyaan, (2) analitik, yaitu

kegiatan untuk selalu menimbang-nimbang setiap permasalahan yang

dihadapinya, mana yang relevan, mana yang menjadi masalah utama, dan (3)

kritik, adalah upaya untuk mengembangkan kemampuan selalu objektif. Untuk

itu maka dituntut agar data dan pola berpikirnya selalu logis. Pendekatan

ilmiah akan menghasilkan kesimpulan yang serupa bagi hampir setiap orang,

karena pendekatan tersebut tidak diwarnai oleh keyakinan pribadi, yaitu

pengetahuan benar yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang

menghendaki untuk mengujinya (Susman, 2009).

2. Penetapan Masalah dan Metode Pemecahannya

Sebelum sampai pada uraian tentang penetapan masalah, akan kita kaji

terlebih dahulu apakah yang disebut dengan masalah. Masalah adalah

kesenjangan antara apa yang seharusnya (harapan) dengan apa yang ada dalam

kenyataan sekarang.

Penetapan masalah adalah upaya untuk menetapkan kesenjangan atau hal-

hal yang tidak dikehendaki yang menyebabkan tidak tercapainya tujuan yang

dikehendaki. Pada tahap ini dilakukan analisis tentang kesenjangan antara data

1.6 Seminar

potensial dan data aktual, antara keadaan yang sudah dan ingin dicapai, antara

teknologi yang perlu dan sudah diterapkan, serta antara peraturan yang harus

diberlakukan dan praktek implementasinya.

Untuk memilih masalah, harus diperhatikan hal-hal berikut (1)

permasalahan yang dipilih bisa berupa permasalahan yang actual dan up to

date (hangat dan menggigit), sehingga menarik untuk diketahui, (2)

permasalahan disesuaikan dengan minat dan disiplin ilmu yang ditekuni,

sehingga akan lebih mudah untuk mempertanggungjawabkannya secara

ilmiah, dan (3) permasalahan tersebut memang sangat penting di dalam

masyarakat, dan perlu segera mendapat pemecahan (Fitrirofiana, 2016).

Selanjutnya bagaimana metode pemecahan masalah? Metode pemecahan

masalah dapat dilakukan dengan pendekatan ilmiah, yaitu dengan membuat

kerangka berpikir yang jelas. Apa yang dimaksud kerangka berpikir?.

Mardikanto (2001) menyatakan kerangka berpikir merupakan rumusan kaitan

antarvariabel yang akan digunakan untuk memecahkan masalah yang

dibangun berdasarkan teori dan atau pengalaman empiris melalui studi

pendahuluan atau tinjauan pustaka. Dengan membuat kerangka berpikir, maka

akan dapat ditetapkan permasalahan secara teratur dan rasional, sehingga dapat

diketahui apa yang harus dipecahkan dari permasalahan tersebut. Langkah

selanjutnya adalah menguji kebenaran permasalahan tersebut dengan

pendekatan secara hipotesis. Menurut Mardikanto (2001) hipotesis adalah

pernyataan sementara tentang keterkaitan antarvariabel yang dikemukakan

berdasarkan kerangka berpikir dan akan diuji melalui penelitian. Dengan

adanya hipotesis yang jelas, maka masalah akan semakin terarah

pemecahannya.

3. Konsep dan konstruksi mengemukakan pendapat serta

argumentasinya

Dalam mengemukakan pendapat, perlu diperhatikan kaidah ilmiah.

Pendekatan secara objektif dalam menanggapi fenomena yang ada perlu

memperhatikan pola dasar pendekatan ilmiah yang jelas, baik teknik maupun

metodologinya. Setiap pernyataan harus diuji lebih dahulu dengan refleksi

pemikiran secara rasional, objektif, dan ilmiah, sehingga jika terjadi

perdebatan dalam seminar, pemakalah mempunyai dasar yang kuat untuk

LUHT4490/MODUL 1 1.7

menjawabnya dan mempertahankan jawaban. Munculnya opini yang

didasarkan pada argumentasi yang objektif, mampu memperkaya dan

meningkatkan penalaran para peserta seminar (Purba, 1996).

4. Cara menerima pendapat dan kritik orang lain

Kesulitan dalam menentukan masalah, sering ditemui pada tahap

penetapan masalah. Hal ini berlanjut pada waktu tahap pemecahan masalah.

Bila tidak dilandasi dengan metodologi penelitian secara ilmiah dan objektif,

maka akan ditemui berbagai perbedaan pendapat yang mengkritisi pendapat

dari pemakalah. Namun sebenarnya hal ini tidak perlu membuat para

pemakalah emosional, karena seharusnya para pemakalah sudah menyiapkan

mental untuk legowo, artinya menerima masukan, kritik, dan saran dari peserta

seminar. Namun tentunya sebagai pemakalah, juga harus memberikan

argumentasi yang didasarkan pada metode ilmiah.

5. Pembahasan masalah secara ilmiah

Dalam menganalisis atau membahas masalah yang akan disajikan dalam

makalah seminar harus disajikan dalam bentuk bahasan yang bersifat ilmiah.

Ilmiah artinya mempunyai sifat keilmuan, yaitu dapat memenuhi 2 (dua)

syarat, pertama (1) isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah,

kedua (2) menggunakan metode ilmiah atau cara berpikir ilmiah. Metode

ilmiah merupakan gabungan dari pendekatan rasional dengan pendekatan

empiris. Secara rasional, ilmu menyusun pengetahuan secara konsisten dan

komulatif, sedangkan secara empiris ilmu memisahkan antara pengetahuan

yang sesuai fakta ataupun yang tidak sesuai fakta (Susman, 2009).

Pengetahuan ilmiah sebagai syarat yang pertama mempunyai arti segala

sesuatu yang kita ketahui (pengetahuan) yang dihimpun dengan metode ilmiah

(The Liang Gie, 1997). Pengetahuan ilmiah selanjutnya disebut dengan “ilmu”.

Para filsuf memiliki pemahaman yang sama mengenai ilmu, yaitu merupakan

suatu kumpulan pengetahuan ilmiah yang tersusun secara sistematis (The

Liang Gie, 1997).

Selanjutnya untuk syarat yang kedua yaitu pembahasan harus

menggunakan metode ilmiah atau cara berpikir ilmiah mengandung makna

orang yang berpikir ilmiah selalu memiliki sikap skeptis, analitis, dan kritis

1.8 Seminar

dalam menghadapi fenomena masyarakat yang terjadi. Sementara itu, dengan

metode ilmiah berarti ilmu pengetahuan diperoleh dengan prosedur atau

langkah-langkah dan struktur yang rasional (The Liang Gie, 1997).

1) Jelaskan pengertian seminar secara umum dan seminar khusus Program

Studi Agribisnis FMIPA-UT!

2) Apa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan ?

3) Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan suatu masalah

penelitian !

4) Jelaskan tahap-tahap berpikir ilmiah !

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk dapat menjawab latihan nomor 1, Anda dapat melihat halaman 1.3;

nomor 2 dengan melihat halaman 1.4; nomor 3 dengan melihat halaman 1.6;

dan nomor 4 dengan melihat halaman 1.7.

Seminar adalah suatu pertemuan yang bersifat ilmiah untuk

membahas suatu masalah tertentu dengan prasarana serta tanggapan

melalui suatu diskusi untuk mendapatkan suatu keputusan bersama

mengenai masalah yang diperbincangkan.

Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik

yang menyangkut alam maupun sosial (kehidupan masyarakat), yang

diperoleh manusia melalui proses berpikir. Hal ini berarti bahwa setiap

ilmu merupakan pengetahuan tentang sesuatu yang menjadi objek kajian

dari ilmu terkait, sedangkan pengetahuan adalah informasi atau maklumat

yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan yang lebih

menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut!

RANGKUMAN

LUHT4490/MODUL 1 1.9

pengetahuan empiris. Selain pengetahuan empiris, dikenal pula

pengetahuan rasionalisme. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan

yang bersifat apriori; tidak menekankan pada pengalaman. Jadi pengertian

ilmu pengetahuan adalah proses pemikiran dan analisis yang rasional,

sistimatik, logik dan konsisten. Hasil dari ilmu pengetahuan dapat

dibuktikan dengan percobaan yang transparan dan objektif.

Pendekatan ilmiah adalah pendekatan disipliner dan pendekatan ilmu

pengetahuan yang fungsional terhadap masalah tertentu. Pendekatan

ilmiah wujudnya adalah metode ilmiah. Untuk dapat berpikir ilmiah ada

tiga tahap yang harus dilalui yaitu (1) skeptis, yaitu upaya untuk selalu

menanyakan bukti-bukti atau fakta-fakta terhadap setiap pertanyaan, (2)

analitik, yaitu kegiatan untuk selalu menimbang-nimbang setiap

permasalahan yang dihadapinya, mana yang relevan, mana yang menjadi

masalah utama, dan (3) kritik, adalah upaya untuk mengembangkan

kemampuan selalu objektif.

Penetapan masalah adalah upaya untuk menetapkan kesenjangan atau

hal-hal yang tidak dikehendaki yang menyebabkan tidak tercapainya

tujuan yang dikehendaki. Untuk memilih masalah, harus diperhatikan hal-

hal berikut (1) permasalahan yang dipilih bisa berupa permasalahan yang

actual dan up to date (hangat dan menggigit), (2) permasalahan

disesuaikan dengan minat dan disiplin ilmu yang ditekuni, dan (3)

permasalahan tersebut memang sangat penting di dalam masyarakat, dan

perlu segera mendapat pemecahan.

Dalam mengemukakan pendapat perlu diperhatikan kaidah ilmiah.

Pendekatan secara objektif dalam menanggapi fenomena yang ada perlu

memperhatikan pola dasar pendekatan ilmiah yang jelas, baik teknik

maupun metodologinya.

Para pemakalah harus menyiapkan mental untuk legowo, artinya

menerima masukan, kritik, dan saran dari peserta seminar. Namun

demikian seorang pemakalah, tetap juga memberikan argumentasi yang

didasarkan pada metode ilmiah.

Analisis masalah harus disajikan dalam bentuk bahasan yang bersifat

ilmiah. Ilmiah artinya mempunyai sifat keilmuan, yang memenuhi 2 (dua)

syarat, yaitu (1) isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah,

dan (2) menggunakan metode ilmiah atau cara berpikir ilmiah.

1.10 Seminar

1) Berikut ini merupakan hal-hal yang terkait dengan seminar, kecuali….

A. bersifat nonformal

B. bersifat ilmiah

C. komunikasi dua arah

D. mempunyai tujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis

dan positif

2) Contoh pengetahuan rasional….

A. pengamatan tentang jumlah spesies amfibi di pulau Jawa

B. pengamatan karakteristik wanita nelayan di pesisir utara pulau Jawa

C. pengamatan hukum Archimides pada kehidupan sehari-hari

D. pengamatan pertumbuhan dan produksi tanaman cabai

3) Berikut ini pernyataan mengenai ilmu pengetahuan, kecuali….

A. merupakan proses pemikiran dan analisis yang rasional, sistematik,

logik dan konsisten.

B. hasil dari ilmu pengetahuan dibuktikan dengan percobaan yang

transparan dan subjektif

C. mempunyai spektrum analisis amat luas

D. mencakup persoalan yang sifatnya supermakro, makro dan mikro

4) Salah satu tahap berpikir ilmiah adalah skeptis, yang berarti….

A. upaya untuk selalu menanyakan bukti-bukti atau fakta-fakta terhadap

setiap pertanyaan

B. kegiatan untuk selalu menimbang-nimbang setiap permasalahan yang

dihadapi, mana yang relevan, dan mana yang menjadi masalah utama

C. upaya untuk mengembangkan kemampuan selalu objektif

D. upaya meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara ilmiah

TES FORMATIF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

LUHT4490/MODUL 1 1.11

5) Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan masalah, kecuali….

A. actual dan up to date

B. disesuaikan dengan minat dan disiplin ilmu yang ditekuni

C. sangat penting dalam masyarakat dan perlu tindakan pemecahan

D. bersifat common sense

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang

terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,

gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap

materi Kegiatan Belajar 1.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat

meneruskan dengan kegiatan belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,

Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang

belum dikuasai.

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar

100%Jumlah Soal

1.12 Seminar

Kegiatan Belajar 2

Tujuan dan Manfaat Seminar

A. TUJUAN SEMINAR (TEORI DAN PRAKTIK)

Mata kuliah seminar dimaksudkan untuk memberikan bekal mahasiswa

untuk dapat mengemukakan pendapat dan menyelesaikan masalah akademik

secara ilmiah, dan menguasai teknik penyelenggaraan seminar sebagai suatu

bentuk pertemuan ilmiah.

Secara umum terdapat beberapa alasan mengikuti seminar (Purba, 1996)

yaitu untuk :

1. memperluas dasar pengetahuan dan pengalaman;

2. bertemu dan berkomunikasi dengan orang yang menganut nilai dan

perhatian yang sama;

3. belajar dan meningkatkan kemampuan ilmiah;

4. mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi;

5. meningkatkan nilai pribadi dalam hidup;

6. mendapatkan keterampilan yang memungkinkan untuk memperoleh

pekerjaan yang lebih baik atau beralih karier.

Sebagai salah satu mata kuliah yang merupakan prasyarat kelulusan, dan

terkait dengan kurikulum pendidikan akademik dan pendidikan profesi,

terdapat beberapa tujuan akademik mata kuliah seminar, yaitu (Purba, 1996):

1. Meningkatkan kemampuan analisis dan nalar ilmiah.

Kemampuan analisis dan nalar secara ilmiah perlu ditingkatkan oleh

akademisi terutama dalam menghadapi masalah yang berkaitan dengan

akademik. Pada materi yang telah disajikan dalam KB 1, disebutkan

bahwa untuk memahami ilmu pengetahuan terutama yang bersifat ilmiah,

maka sebaiknya diperlukan data yang bersifat objektif, yang dapat

dianalisis secara ilmiah.

2. Meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan

merumuskan masalah serta memecahkan masalah secara tertulis maupun

lisan. Masalah berhubungan dengan fenomena atau gejala. Untuk itu

akademisi harus mampu mengidentifikasi atau memilah dan selanjutnya

LUHT4490/MODUL 1 1.13

memilih fenomena atau gejala yang akan diseminarkan. Langkah

selanjutnya adalah merumuskan kemudian dia juga harus mampu

merumuskan serta memecahkan fenomena atau gejala tadi dalam bentuk

tertulis, misalnya dituangkan dalam laporan penelitian ataupun jurnal, dan

dalam bentuk lisan, misalnya dalam bentuk seminar. Dalam perumusan

gejala atau fenomena harus dilakukan dengan pembuktian melalui

pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah menurut Checkland (1993),

mempunyai 3 (tiga) unsur yaitu (1) reductionism yaitu pendekatan yang

mereduksi kompleksitas permasalahan menjadi bagian-bagian yang lebih

kecil, sehingga dapat dengan mudah diamati dan diteliti, (2) repeatability

yaitu dapat dilakukan oleh orang lain di tempat dan waktu yang berbeda,

dan (3) refutation yaitu memuat informasi yang dapat ditolak

kebenarannya oleh orang lain.

3. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan positif yang dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Bagi mereka yang telah mengenal permasalahan yang diseminarkan

secara mendalam dan menyeluruh, maka akan mampu mengolah dan

menganalisis hasil materi yang diajukan secara kritis. Berpikir kritis

ilmiah tercermin dengan adanya proses kerja yang menggunakan metode

keilmuan yang ditandai dengan adanya argumentasi teoritik yang benar,

sahih dan relevan, serta dukungan fakta empirik. Selanjutnya di samping

menguasai permasalahan secara menyeluruh, juga mau mendengarkan

dan menerima pendapat orang lain berdasarkan pendekatan ilmiah dan

pengalaman yang teruji secara teoritis, akan meningkatkan kemampuan

berpikir kritis dan positif seseorang.

4. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara ilmiah.

Beberapa topik permasalahan tentang bidang yang berkaitan terhadap

masalah tertentu dapat dipresentasikan secara lisan. Peserta yang

mengikuti seminar biasanya mendapat makalah secara tertulis, agar dapat

mengikuti topik seminar yang sedang dibahas. Dalam menyajikan

makalah seminar, di samping harus membawakan dengan santun, juga

seorang pemakalah sebaiknya menguasai topik yang akan diseminarkan,

menguasai forum atau peserta seminar, dan terjadi diskusi dua arah antara

1.14 Seminar

pemakalah dan peserta seminar, sehingga jalannya seminar menjadi lebih

hidup dan komunikatif.

5. Meningkatkan kemampuan untuk merangkum dan mengevaluasi serta

mengembangkan ilmu dan teknologi yang dipelajari.

Suatu seminar tidak selalu dapat langsung menghasilkan suatu paket

teknologi yang tepat. Oleh sebab itu rangkuman suatu seminar masih perlu

dievaluasi untuk digunakan dalam pengembangan ilmu dan teknologi.

Rangkuman seminar bukanlah hasil rangkuman makalah yang

dipresentasikan, tetapi lebih banyak menekankan pada hasil diskusi antara

pembawa makalah, pembahas dan peserta seminar. Rangkuman sangat

diperlukan sebagai bahan evaluasi keberhasilan suatu seminar.

B. MANFAAT SEMINAR

Manfaat umum seminar (Kartika, 2012) :

1. Untuk memperdalam ilmu dan menyampaikan pendapat secara lisan.

2. Sebagai media komunikasi untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman.

3. Sebagai wadah untuk mengidentifikasi masalah dan mencari cara

pemecahan masalah.

Adapun manfaat khusus seminar bagi mahasiswa Program Studi

Agribisnis FMIPA Universitas Terbuka, di antaranya adalah:

1. Mahasiswa belajar mengemukakan ide sendiri, sesuai dengan bidang

minat atau bidang ilmu yang ditekuni untuk diuji dan dinilai kebenarannya

oleh peserta seminar yang lain.

2. Mahasiswa belajar untuk berbicara secara ilmiah di depan umum

mempertahankan makalah.

3. Mahasiswa menimba pengalaman yang terkait dengan topik seminar dari

peserta lain dari seluruh peserta seminar yang tersebar di wilayah

Indonesia.

4. Mahasiswa belajar menghargai perbedaan pendapat dari peserta seminar

yang tersebar di seluruh Indonesia.

LUHT4490/MODUL 1 1.15

1) Jelaskan tujuan akademik seminar !

2) Sebutkan manfaat seminar !

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk dapat menjawab latihan nomor 1, Anda dapat melihat halaman

1.12; dan nomor 2 dengan melihat halaman 1.14.

Tujuan mata kuliah seminar (1) meningkatkan kemampuan analisis

dan nalar ilmiah, (2) meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi,

merumuskan serta memecahkan masalah secara tertulis maupun lisan, (3)

meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan positif yang dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah, (4) meningkatkan kemampuan

berkomunikasi secara ilmiah, dan (5) meningkatkan kemampuan untuk

merangkum dan mengevaluasi serta mengembangkan ilmu dan teknologi

yang dipelajari.

Secara umum manfaat seminar adalah (1) untuk memperdalam ilmu

dan menyampaikan pendapat secara lisan, (2) sebagai media komunikasi

untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman, dan (3) sebagai wadah untuk

mengidentifikasi masalah dan mencari cara pemecahan masalah. Secara

khusus, seminar bagi mahasiswa program studi Agribisnis FMIPA

Universitas Terbuka adalah (1) mahasiswa belajar mengemukakan ide

sendiri, (2) mahasiswa belajar untuk berbicara ilmiah di depan umum, (3)

mahasiswa menimba pengalaman yang terkait dengan topik seminar dari

peserta lain, dan (4) mahasiswa belajar menghargai perbedaan pendapat

dari peserta seminar.

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut!

RANGKUMAN

1.16 Seminar

1) Tujuan akademik, di mana mahasiswa harus dapat memilih

fenomena/gejala, yang selanjutnya dapat memecahkan fenomena/gejala

dalam bentuk tertulis dan lisan termasuk tujuan akademik….

A. meningkatkan kemampuan analisis dan nalar ilmiah

B. meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan

merumuskan serta memecahkan masalah

C. meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan positif yang dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah

D. meningkatkan kemampuan komunikasi secara ilmiah

2) Pendekatan ilmiah menurut Checkland (1993), yaitu, kecuali…..

A. reductionism

B. repeatbility

C. refutation

D. plagiarism

3) “Repeatibility” merupakan salah satu unsur pendekatan ilmiah menurut

Checkland (1993) yang berarti….

A. dapat dilakukan oleh orang lain di tempat dan waktu yang berbeda

B. pendekatan yang mereduksi kompleksitas permasalahan menjadi

bagian-bagian yang lebih kecil

C. memuat informasi yang dapat ditolak kebenarannya oleh orang lain

D. mengacu pendapat orang lain tanpa menyebut sumbernya

4) Salah satu manfaat khusus seminar bagi mahasiswa adalah….

A. untuk memperdalam ilmu dan menyampaikan pendapat secara lisan

B. sebagai media komunikasi untuk bertukar pengetahuan dan

pengalaman

C. sebagai wadah untuk mengidentifikasi masalah dan mencari cara

pemecahan masalah

D. belajar mengemukakan ide sendiri sesuai dengan bidang minat yang

ditekuni

TES FORMATIF 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

LUHT4490/MODUL 1 1.17

5) Sebagai bahan evaluasi keberhasilan suatu seminar mengacu pada…..

A. topik seminar

B. tujuan seminar

C. manfaat seminar

D. rangkuman seminar

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang

terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,

gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap

materi Kegiatan Belajar 2.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat

meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,

Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang

belum dikuasai.

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar

×100%Jumlah Soal

1.18 Seminar

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1

1) A. Jawaban salah, karena hal-hal yang terkait dengan seminar bersifat

formal dan bukan nonformal

B. Jawaban benar, seminar adalah suatu pertemuan yang bersifat ilmiah

C. Jawaban benar, seminar adalah komunikasi dua arah, bukan searah

D. Jawaban benar, karena salah satu tujuan seminar adalah berpikir kritis

dan positip yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah

2) A. Jawaban salah, karena pengamatan tentang ketahanan hidup spesies

amphibi di pulau Jawa merupakan contoh pengetahuan empiris

B. Jawaban salah, karena pengamatan karakteristik wanita nelayan di

pesisir Utara pulau Jawa merupakan contoh pengamatan empiris

C. Jawaban benar, karena pengamatan hukum Archimides pada

kehidupan sehari-hari merupakan contoh pengamatan rasional

D. Jawaban salah, karena pengamatan pertumbuhan dan produksi

tanaman cabai merupakan contoh pengamatan empiris

3) A. Jawaban benar, karena ilmu pengetahuan merupakan proses

pemikiran dan analisis yang rasional, sistimatik, logik dan konsisten.

B. Jawaban salah, karena ilmu pengetahuan bukan dibuktikan dengan

percobaan yang transparan dan subjektif, tetapi transparan dan

objektif

C. Jawaban benar, karena ilmu pengetahuan mempunyai spektrum

analisis amat luas

D. Jawaban benar, karena ilmu pengetahuan mencakup persoalan yang

sifatnya supermakro, makro dan mikro

4) A. Jawaban benar, karena pengertian skeptik adalah upaya untuk selalu

menanyakan bukti-bukti atau fakta-fakta terhadap setiap pertanyaan

B. Jawaban salah, karena kegiatan untuk selalu menimbang-nimbang

setiap permasalahan yang dihadapi, mana yang relevan, mana yang

menjadi masalah utama merupakan pengertian analitik

LUHT4490/MODUL 1 1.19

C. Jawaban salah, karena upaya untuk mengembangkan kemampuan

selalu objektif merupakan pengertian kritik

D. Jawaban salah, karena upaya meningkatkan kemampuan

berkomunikasi secara ilmiah merupakan tujuan seminar

5) A. Jawaban benar, karena hal-hal yang harus diperhatikan dalam

pemilihan masalah adalah actual dan up to date

B. Jawaban benar, karena hal-hal yang harus diperhatikan dalam

pemilihan masalah adalah masalah tersebut harus disesuaikan dengan

minat dan disiplin ilmu yang ditekuni

C. Jawaban benar, karena hal-hal yang harus diperhatikan dalam

pemilihan masalah adalah masalah tersebut sangat penting dalam

masyarakat dan perlu tindakan pemecahan

D. Jawaban salah, karena bersifat common sense bukan merupakan hal-

hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan masalah

Tes Formatif 2

1) A. Jawaban salah, karena meningkatkan kemampuan analisis dan nalar

ilmiah bukan merupakan maksud penjabaran dari mahasiswa harus

dapat memilih fenomena/gejala, yang selanjutnya dapat memecahkan

fenomena/gejala dalam bentuk tertulis dan lisan

B. Jawaban benar, karena kemampuan untuk mengidentifikasi

masalah dan merumuskan serta memecahkan masalah merupakan

penjabaran mahasiswa harus dapat memilih fenomena/gejala, yang

selanjutnya dapat memecahkan fenomena/gejala dalam bentuk

tertulis dan lisan

C. Jawaban salah, karena meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan

positip yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah bukan

merupakan maksud penjabaran dari mahasiswa harus dapat memilih

fenomena/gejala, yang selanjutnya dapat memecahkan

fenomena/gejala dalam bentuk tertulis dan lisan

D. Jawaban salah, karena meningkatkan kemampuan komunikasi secara

ilmiah bukan merupakan maksud penjabaran dari mahasiswa harus

1.20 Seminar

dapat memilih fenomena/gejala, yang selanjutnya dapat memecahkan

fenomena/gejala dalam bentuk tertulis dan lisan

2) A. Jawaban benar, karena reductionism merupakan pendekatan ilmiah

menurut Checkland (1993)

B. Jawaban benar, karena repeatability merupakan pendekatan ilmiah

menurut Checkland (1993)

C. Jawaban benar, karena refitation merupakan pendekatan ilmiah

menurut Checkland (1993)

D. Jawaban salah, karena plagiarism bukan merupakan pendekatan

ilmiah menurut Checkland (1993)

3) A. Jawaban benar, karena Repeatibility” berarti dapat dilakukan oleh

orang lain di tempat dan waktu yang berbeda

B. Jawaban salah, pendekatan yang mereduksi kompleksitas

permasalahan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil merupakan arti

dari reductionism

C. Jawaban salah, karena memuat informasi yang dapat ditolak

kebenarannya oleh orang lain merupakan arti dari refutation

D. Jawaban salah, karena mengacu pendapat orang lain tanpa menyebut

sumbernya merupakan arti dari plagiarism

4) A. Jawaban salah, karena memperdalam ilmu dan menyampaikan

pendapat secara lisan merupakan manfaat umum seminar

B. Jawaban salah, karena sebagai media komunikasi untuk bertukar

penegtahuan dan pengalaman merupakan manfaat umum seminar

C. Jawaban salah, karena sebagai wadah untuk mengidentifikasi

masalah dan mencari cara pemecahan masalah merupakan manfaat

umum seminar

D. Jawaban benar, karena belajar mengemukakan ide dari hasil PKL

sesuai dengan bidang minat yang ditekuni merupakan manfaat khusus

seminar

LUHT4490/MODUL 1 1.21

5) A. Jawaban salah, bahan evaluasi keberhasilan suatu seminar mengacu

bukan pada topik seminar

B. Jawaban salah, bahan evaluasi keberhasilan suatu seminar mengacu

bukan pada tujuan seminar

C. Jawaban salah, karena bahan evaluasi keberhasilan suatu seminar

mengacu bukan pada manfaat seminar

D. Jawaban benar, karena bahan evaluasi keberhasilan suatu seminar

mengacu pada rangkuman seminar

1.22 Seminar

Daftar pustaka

Anonim. 1989. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Checkland. 1993. Systems Thinking, Systems Practice. New York: John

Wiley.

Fitrirofiana, 2016. Rancangan Penelitian Usulan Proposal.

https://fitrirofiana.wordpress.com/page/2/. Diakses Juni 2016.

Hitman, R. 2012. Pengertian Ilmu dan Ilmu Pengetahuan. http://rizqi-

kurniawan.blogspot.com/2012/01/pengertian-ilmu-dan-ilmu-

pengetahuan.html. Diakses tanggal 1 Maret 2013.

Kartika, S. 2012. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Seminar Pendidikan.

http://sri-kartika.blogspot.com/2012/09/pengertian-tujuan-dan-fungsi-

seminar.html. Diakses tanggal 21 Pebruari 2013.

Mardikanto, T. 2001. Prosedur Penelitian Penyuluhan Pembangunan.

Surakarta: Prima Theresia Pressindo.

Purba, J.H.1996. Seminar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Notoadmodjo, S. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT

Rineka Cipta.

Susman, A. 2009. Pendekatan Ilmiah.

http://ariasusman.wordpress.com/2009/07/06/pendekatan-ilmiah/.

Diakses tanggal 1 Maret 2013.

The Liang Gie. 1997. Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty.

LUHT4490/MODUL 3 2.1

LUHT4490/MODUL 3 2.1

Modul 2

Persiapan Seminar

Pepi Rospina Pertiwi, SP. M.Si.

eminar dilakukan untuk mengukur kompetensi Saudara terutama dalam

hal mengungkapkan pikiran, gagasan, dan temuan yang Saudara hasilkan

dari hasil kajian di lapangan selama saudara menerapkan disiplin ilmu yang

Saudara tempuh di Universitas Terbuka.

Kegiatan seminar membutuhkan persiapan yang matang. Persiapan

tersebut tidak saja berupa kesiapan administrasi yang harus dipenuhi, tetapi

juga kesiapan bahan atau makalah yang akan diseminarkan. Penataan yang

baik atas komponen-komponen yang perlu dikemukakan dalam makalah

seminar merupakan modal awal bagi Saudara untuk menumbuhkan

kepercayaan diri dalam berpresentasi.

Modul ini akan menjelaskan mengenai persyaratan-persyaratan yang

harus Saudara penuhi dalam melakukan seminar. Selain itu, akan dibahas pula

bagaimana penulisan naskah atau makalah seminar yang baik. Secara umum

setelah membaca modul ini Saudara diharapkan mampu mempersiapkan

naskah seminar dengan baik. Adapun secara khusus Saudara diharapkan

mampu:

1. Mengetahui persyaratan seminar;

2. Mengetahui pembimbing dan teknik pembimbingannya;

3. Mengetahui sifat-sifat tulisan;

4. Memahami susunan makalah atau artikel seminar;

5. Memahami teknik penulisan artikel seminar.

Pada modul 2 ini anda akan diberikan panduan tentang persiapan seminar,

yang akan disampaikan dalam dua kegiatan belajar. Pada Kegiatan Belajar 1

akan dibahas tentang Persyaratan, Penentuan Pembimbing, dan Prosedur

pembimbingan Seminar, sedangkan pada Kegiatan Belajar 2 akan dibahas

tentang Penulisan Makalah Seminar.

S

3.2 Seminar

Manfaat yang dapat Saudara ambil dari materi dalam modul ini adalah,

Saudara dapat lebih memahami bagaimana menyusun sebuah makalah

seminar. Di samping itu, Saudara juga dapat mengembangkan ide-ide ilmiah

yang dimiliki untuk dijadikan sebuah artikel dengan susunan yang baik dan

sistematis, sehingga Saudara dapat menyampaikan ide-ide tersebut kepada

khalayak umum.

LUHT4490/MODUL 3 2.3

Kegiatan Belajar 1

Persyaratan, Penentuan Pembimbing, dan Prosedur pembimbingan Seminar

i UT, seminar merupakan salah satu mata kuliah yang dapat ditempuh

mahasiswa dalam satu semester. Selama kurun waktu tersebut

mahasiswa harus mampu memahami teori dan membuat satu karya tulis atau

makalah yang akan diseminarkan, sebagai syarat keluarnya nilai seminar.

Untuk itu mahasiswa harus tahu persyaratan apa saja yang harus dipenuhi jika

ingin mengikuti mata kuliah ini sampai tuntas. Kegiatan belajar 1 ini akan

menjelaskan tentang persyaratan akademik, persyaratan administrasi dan

penentuan pembimbing penulisan makalah seminar.

A. PERSYARATAN AKADEMIK

Yang dimaksud dengan persyaratan akademik adalah persyaratan yang

berkaitan dengan proses pembelajaran terkait substansi atau materi belajar di

saat mahasiswa menempuh perkuliahan di Program Studi Agribisnis FMIPA-

UT. Sebagian persyaratan akademik mungkin telah Saudara lakukan namun

tidak ada salahnya jika bagian ini memaparkan kembali persyaratan tersebut.

Adapun persyaratan akademik bagi saudara yang akan melakukan

presentasi makalah seminar adalah sebagai berikut:

1. Memahami materi mata kuliah teknik penulisan ilmiah. Mata kuliah ini

memberikan penjelasan yang komprehensif tentang teknik menulis yang

baik dan benar.

2. Membuat makalah seminar. Pembuatan makalah harus sesuai dengan tata

cara yang akan dipaparkan pada bagian selanjutnya di modul ini.

3. Melakukan pembimbingan seminar, untuk keperluan terbentuknya

makalah seminar yang memiliki konten dan susunan yang baik.

4. Menghadiri kegiatan seminar yang dilaksanakan oleh rekan sesama

mahasiswa.

5. Menghadiri kegiatan seminar yang dilaksanakan oleh rekan sesama

mahasiswa

D

3.4 Seminar

B. PERSYARATAN ADMINISTRASI

Selain persyaratan akademik, mahasiswa yang akan melakukan seminar

juga harus memenuhi persyaratan administrasi sebagai berikut:

1. Telah mendaftar atau meregistrasi mata kuliah seminar (LUHT4490)

2. Melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing. Pembimbingan dapat

dilakukan secara tatap muka atau jarak jauh. Pembimbingan tatap muka

dilakukan di lapangan atau lokasi mahasiswa, langsung bertemu dengan

pembimbing, sedangkan pembimbingan yang dilakukan secara jarak jauh

bisa dilakukan melalui tutorial online mata kuliah seminar. Pada

pembimbingan tatap muka, mahasiswa harus menyertakan bukti

pembimbingan berikut topik yang didiskusikan. Namun jika

pembimbingan dilakukan secara online melalui tuton maka proses

pembimbingan dilakukan melalui aplikasi tuton atau melalui email. Form

bukti pembimbingan seperti terlihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Form Pembimbingan Seminar

Nama Mahasiswa :

NIM :

Pembimbing :

Judul makalah :

No Hari/tanggal Topik

diskusi

Hasil Paraf

pembimbing

LUHT4490/MODUL 3 2.5

C. PENENTUAN PEMBIMBING DAN PROSEDUR

PEMBIMBINGAN

Pembimbing merupakan orang yang memberikan pengarahan kepada

mahasiswa sehingga mampu membuat makalah seminar yang baik. Perekrutan

pembimbing dilakukan oleh UPBJJ-UT, dengan kriteria memiliki tingkat

pendidikan minimal S2 dan memiliki ilmu sesuai dengan bidang kajian

mahasiswa. Mahasiswa memperoleh pembimbing yang ditetapkan oleh

UPBJJ-UT setelah meregistrasi Mata Kuliah Seminar.

Prosedur pembimbingan dilakukan dengan cara:

1. Setelah memperoleh pembimbing, mahasiswa diharap melakukan

pertemuan dengan pembimbing untuk menentukan topik dan judul

makalah. Hal ini berarti topik atau judul harus dikonsultasikan dengan

pembimbing.

2. Selanjutnya mahasiswa dapat meminta arahan dari pembimbing untuk

mulai mengembangkan substansi makalah, mendiskusikan bahan atau

data-data yang melengkapi makalah.

3. Langkah terakhir adalah pengesahan makalah seminar oleh pembimbing

yang merupakan pertanda bahwa mahasiswa siap mempresentasikan

makalahnya dalam seminar.

1) Apa saja persyaratan akademik yang harus dipenuhi oleh mahasiswa bila

akan melakukan presentasi makalah seminar ?

2) Apa saja persyaratan administrasi yang harus dipenuhi oleh mahasiswa

bila akan menempuh mata kuliah seminar ?

3) Sebutkan prosedur pembimbingan mata kuliah seminar !

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Lihat kembali tentang persyaratan akademik halaman 2.3 – 2.4

2) Lihat kembali tentang persyaratan administrasi halaman 2.4

3) Lihat kembali tentang prosedur pembimbingan halaman 2.5

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut!

3.6 Seminar

Persyaratan akademik yang harus dipenuhi bila seorang mahasiswa akan

melakukan presentasi makalah seminar adalah (1) memahami materi mata

kuliah Teknik Penulisan Ilmiah, (2) membuat makalah seminar, (3) melakukan

pembimbingan seminar, dan (4) menghadiri atau berpartisipasi dalam kegiatan

seminar.

Persyaratan administrasi bila seorang mahasiswa akan melakukan seminar

adalah (1) meregestrasi mata kuliah seminar, (2) melakukan bimbingan dengan

dosen pembimbing terkait dengan pengisian form pembimbingan

Prosedur pembimbingan seminar adalah (1) menentukan topik dan judul

makalah, (2) mengembangkan substansi makalah, mendiskusikan bahan atau

data untuk melengkapi makalah, dan (3) pengesahan makalah seminar oleh

pembimbing

1) Pernyataan berikut merupakan persyaratan administrasi untuk melakukan

seminar di Program studi Agribisnis FMIPA-UT....

A. telah meregestrasi mata kuliah seminar (LUHT4490)

B. telah meregestrasi mata kuliah PKL (LUHT 4491)

C. telah menempuh mata kuliah PKL (LUHT4491)

D. selalu dilakukan dengan cara tatap muka

2) Persyaratan yang berkaitan dengan proses pembelajaran terkait substansi

atau materi belajar saat mahasiswa menempuh perkuliahan di Program

Studi Agribisnis FMIPA-UT dinamakan dengan persyaratan....

A. administrasi

B. akademik

C. registrasi mata kuliah

D. bimbingan dosen

RANGKUMAN

TES FORMATIF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

LUHT4490/MODUL 3 2.7

3) Persyaratan akademik untuk melakukan presentasi makalah seminar di

Program Studi Agribisnis FMIPA-UT adalah sebagai berikut, kecuali....

A. memahami materi mata kuliah teknik penulisan Ilmiah

B. membuat makalah seminar

C. melakukan pembimbingan seminar

D. wajib mengemukakan pendapat dalam diskusi seminar

4) Pembimbingan mata kuliah seminar online dilakukan melalui....

A. tatap muka

B. telepon

C. aplikasi tuton

D. surat menyurat

5) Langkah pertama pembimbingan mata kuliah seminar adalah....

A. mengembangkan substansi makalah

B. menentukan topik dan judul makalah

C. mendiskusikan bahan atau data untuk melengkapi makalah

D. mengajukan lembar pengesahan makalah seminar ke pembimbing

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang

terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,

gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap

materi Kegiatan Belajar 1.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat

meneruskan dengan kegiatan belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,

Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang

belum dikuasai

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar

100%Jumlah Soal

3.8 Seminar

Kegiatan Belajar 2

Penulisan Makalah Seminar

audara mahasiswa, untuk menyajikan presentasi seminar yang baik, tentu

harus diawali dengan penulisan makalah yang baik pula. Mengapa

demikian? Karena kita akan mengomunikasikan pesan kita kepada khalayak,

dan tentu kita berharap pesan tersebut diterima dengan baik. Tanpa komunikasi

yang efektif, suatu informasi atau teknologi baru tidak akan diterima oleh

pembuat kebijakan, stakeholder dan sasaran pembangunan. Begitu pula bila

informasi hasil penelitian tidak diterima oleh ilmuwan lain, pengajar dan

pelajar, proses penelitian dan kemajuan dalam ilmu pengetahuan tidak dapat

berlangsung dengan baik. Bagian ini akan membahas tentang penulisan

makalah seminar. Hal-hal yang dibahas antara lain sifat tulisan, susunan

makalah dan teknik penulisan makalah seminar.

A. SIFAT TULISAN

Telah diuraikan sebelumnya bahwa makalah seminar berisi tentang pesan

yang akan disampaikan pada saat seminar melalui proses komunikasi.

Komunikasi tersebut harus jelas dan menarik. Pesan yang kita sampaikan

dalam seminar adalah berupa hasil kajian ilmiah, atau hasil penelitian ilmiah.

Dengan demikian, makalah yang disusun haruslah bersifat jelas, lugas dan

sistematis sehingga mudah dipahami ketika dibaca khalayak.

Jelas mengandung arti bahwa bahasa yang digunakan memperlihatkan

secara jelas unsur-unsur kalimatnya, seperti subjek, predikat, objek, dan

keterangan atau pelengkap (Sukamto, 2010). Dalam setiap kalimat harus

terlihat bagian mana yang merupakan subjek, bagian mana yang merupakan

predikat, dan bagian mana yang merupakan objek, serta bagian mana yang

merupakan keterangan (kalau ada). Dengan demikian, setiap kalimat yang

terdapat dalam makalah seminar itu memenuhi persyaratan kaidah tata bahasa.

Untuk menghindari ketidakjelasan ini maka penulisan kalimat dalam makalah

dibuat sesingkat mungkin dengan memanfaatkan setiap tanda baca titik untuk

satu kalimat yang mengandung makna tunggal.

S

LUHT4490/MODUL 3 2.9

Lugas berarti bahasa yang digunakan tidak menimbulkan tafsir ganda.

Dalam hal ini Sukamto (2010), menekankan bahwa bentuk dan pilihan kata

serta susunan kalimatnya hanya memungkinkan satu pilihan tafsiran, yaitu

tafsiran yang sesuai dengan maksud penulis. Dengan demikian, sangat tidak

disarankan menulis makalah dengan terlalu banyak penulisan kalimat

majemuk atau penambahan kalimat keterangan yang berlapis-lapis.

Sistematis menurut kamus Bahasa Indonesia online, artinya teratur

menurut sistem, memakai sistem, dengan cara yang diatur baik-baik.

Sistematis juga mengandung makna terstruktur, yaitu mempunyai urutan

tertentu atau langkah tertentu. Suatu makalah akan mudah dipahami apabila

urut-urutannya jelas. Pembaca akan berpikir secara sistematis dan tenang,

sehingga bisa mencerna semua informasi dalam makalah dengan baik.

Dalam kegiatan seminar, makalah yang akan diseminarkan harus

diupayakan ditulis sesingkat mungkin, tanpa mengurangi bobot pesan yang

akan disampaikan. Pada umumnya tebal makalah seminar tidak lebih dari 25

halaman. Di UT artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal disarankan

berkisar antara 15-20 halaman. Dengan dibatasinya jumlah halaman, maka

penulis harus benar-benar menulis makalah seefektif mungkin. Hal-hal yang

ditulis harus diusahakan hanya yang penting-penting saja, agar peserta seminar

mampu membaca makalah dalam waktu yang relatif singkat dan sekaligus bisa

memperhatikan pemakalah seminar dengan seksama.

B. TEKNIK PENULISAN MAKALAH

Jika seseorang ingin menulis sebuah makalah untuk seminar, tentu orang

tersebut harus sudah memiliki materi yang akan diseminarkan. Selain itu, jika

makalah yang diseminarkan tersebut terikat dengan institusi tertentu, biasanya

ada syarat-syarat penulisan makalah yang harus dipenuhi sesuai petunjuk yang

diberikan. Penyusunan naskah menurut sasaran yang dikemukakan oleh

institusi dapat mempermudah tugas penulisan dan mengurangi kesalahan yang

dibuat oleh penulis makalah (Mundy dan Bernsten, 1985). Umumnya pedoman

yang diuraikan oleh institusi meliputi struktur makalah, serta penyusunan tabel

dan ilustrasinya.

3.10 Seminar

Akan tetapi yang paling penting dalam penyusunan makalah adalah bahwa

isi makalah harus nalar, tepat dan jelas, serta ditulis dalam bahasa yang

sederhana supaya dapat dimengerti dengan mudah oleh pembaca. Langkah

pertama yang penting dilakukan adalah menyusun garis besar isi makalah,

yang dituangkan dalam bagian pendahuluan, metode kajian serta hasil dan

pembahasan. Topik makalah yang sudah ada dibuat sebagai judul sementara

terlebih dahulu, sedangkan abstrak boleh saja diabaikan dan dibuat setelah

makalah selesai ditulis. Namun bahan-bahan pendukung seperti tabel, gambar

atau grafik harus dipersiapkan terlebih dahulu. Secara lengkap Mundy dan

Bernsten (1985) mengemukakan rangkaian penulisan makalah seminar

sebagaimana terlihat dalam Tabel 2.2.

Tabel 2.2.

Rangkaian langkah penulisan makalah

Langkah Kegiatan yang dilakukan

Persiapan 1. Memilih topik

2. Memilih bahan bacaan/majalah ilmiah

3. Membaca ‘Petunjuk bagi Penulis’

Perencanaan 4. Memilih pertanyaan yang akan dijawab

5. Membuat daftar pustaka sambil mengerjakan

penulisan

6. Membuat daftar metode dan hasil percobaan

7. Membuat garis besar (outline)

Penulisan 8. Menulis judul

9. Menulis abstrak

10. Menyusun tabel dan ilustrasi

11. Menulis naskah pertama

12. Menyusun daftar pustaka

Perbaikan 13. Memeriksa susunan

14. Memperbaiki tata bahasa dan gaya

15. Minta pendapat seorang rekan

16. Memeriksakan naskah kepada penyunting

17. Mengetik naskah terakhir

18. Menyerahkan makalah

LUHT4490/MODUL 3 2.11

Pada tahap persiapan, pemilihan topik tulisan dapat mencakup kajian

tentang suatu penelitian atau praktik lapangan, baik secara keseluruhan

maupun hanya sebagiannya saja. Majalah ilmiah dipilih sebagai tempat di

mana tulisan atau makalah ilmiah kita ingin dimuat, atau juga dipilih sebagai

sumber pustaka bagi makalah yang akan kita tulis. Sebenarnya tidak hanya

majalah ilmiah yang dapat memuat artikel ilmiah, namun surat kabar pun ada

yang mempunyai rubrik artikel ilmiah. Saat ini media yang paling tepat untuk

menerbitkan artikel atau makalah ilmiah adalah jurnal. Jika kita ingin

mengirimkan makalah ke redaksi majalah, surat kabar atau jurnal, maka tentu

saja hal yang harus diperhatikan adalah tata cara penyusunan makalah yang

diminta oleh media tersebut. Dengan demikian, sebelum menulis makalah,

perhatikanlah petunjuk penulisan yang ada di setiap terbitan tersebut.

Pada tahap perencanaan, hal-hal yang dapat dibuat antara lain memilih

pertanyaan atau permasalahan yang akan dijawab atau dipecahkan, membuat

daftar pustaka, merancang metode dan hasil pembahasan serta membuat

outline makalah secara keseluruhan. Permasalahan umumnya merupakan

daftar pertanyaan yang akan dikaji dan dipaparkan jawabannya dalam

makalah. Untuk itu penulis harus menentukan, pertanyaan apa saja yang akan

ditonjolkan dalam tulisan sesuai dengan topik yang dipilih. Di samping itu,

pencarian daftar pustaka dapat mulai dilakukan pada tahap perencanaan.

Semua bahan bacaan yang relevan dengan topik tulisan mulai dikumpulkan,

dan ditulis sumber pustakanya secara lengkap dalam kertas catatan, untuk

mempermudah penyortiran bilamana pustaka tersebut akan digunakan dalam

tulisan. Metode pengkajian juga harus dirancang dari tahap perencanaan,

misalnya bagaimana metode penelitiannya, berapa populasi dan sampelnya,

bagaimana data dikumpulkan, disajikan, dan dianalisis, dan sebagainya.

Adapun hasil dan pembahasan dapat dibuat intisarinya, sehingga pada saat

menulis tinggal dilengkapi. Selanjutnya, outline secara keseluruhan harus

dibuat pula sebagai langkah awal dari proses penulisan.

Tahap penulisan merupakan bagian inti dari keseluruhan proses penulisan

makalah ilmiah. Jika outline sudah terbuat, dan bahan-bahan sudah tersedia,

menulis akan menjadi lebih lancar dan mudah. Hal yang dilakukan antara lain

menulis judul, menulis abstrak, menyusun tabel, gambar, grafik atau ilustrasi,

menulis draft makalah secara keseluruhan dan menyusun daftar pustaka. Judul

3.12 Seminar

dapat disesuaikan dengan topik yang telah ditentukan, abstrak dapat ditulis di

awal penulisan sebagai acuan urutan penulisan, atau bisa juga ditulis setelah

draft makalah selesai dibuat. Tabel dan kelengkapan lainnya sebaiknya telah

disusun sebelum makalah dibuat, sehingga tinggal memasukkan ke dalam

tubuh tulisan apabila diperlukan. Sementara daftar pustaka yang disusun di

akhir tulisan adalah semua pustaka yang terpilih sebagai bahan acuan yang

tertulis dalam makalah.

Setelah makalah selesai ditulis, sebaiknya ada proses pemeriksaan ulang

dan perbaikan. Pada tahapan ini, makalah kembali dibaca ulang, diperbaiki

susunan kalimatnya serta diperjelas tata bahasanya. Bantuan teman untuk turut

membaca ulang merupakan hal disarankan, sehingga dapat menilai apakah

makalah yang kita tulis mudah dipahami atau tidak, atau memberi masukan

untuk perbaikan. Selanjutnya makalah dapat dikirimkan ke institusi atau

redaksi untuk diproses lebih lanjut, dimuat atau diseminarkan.

Dari rangkaian penulisan sebagaimana dikemukakan di atas, terlihat

bahwa menulis makalah merupakan suatu proses yang harus dilakukan dengan

dipengaruhi unsur waktu. Tidak jarang, seseorang menyerah di tengah jalan

karena penulisan terhambat oleh sesuatu hal, terutama munculnya rasa bosan

dari diri penulis. Namun jika niat kita kuat, maka penulisan makalah akan

dijalani dengan sepenuh hati dan berhasil sampai tuntas.

C. SUSUNAN MAKALAH

Secara umum, struktur tulisan harus memuat 3 bagian, yaitu; pembuka, isi

dan penutup. Dalam artikel atau makalah seminar, bagian pembuka berisi

abstrak dan pendahuluan yang memuat latar belakang mengapa memilih topik

yang ditulis dalam makalah. Selain itu, bagian pembuka juga mengemukakan

tujuan penulisan artikel. Bagian isi menguraikan tentang metode penulisan

makalah serta hasil dan pembahasan, sedangkan bagian penutup memuat

kesimpulan dan referensi yang dirujuk dalam tulisan. Mengenai bagian-bagian

ini secara rinci akan dipaparkan dalam pembahasan teknik penulisan makalah.

Susunan makalah seminar yang disyaratkan untuk mahasiswa di berbagai

institusi pendidikan umumnya hampir sama. Umumnya makalah diketik dalam

LUHT4490/MODUL 3 2.13

kertas HVS ukuran A4 dengan jenis huruf Times New Roman ukuran 12 spasi

1,5. Struktur makalah secara berurut adalah sebagai berikut:

1. Kulit muka, terdiri dari judul makalah, penulis dan instansi

2. Lembar pengesahan dari pembimbing

3. Abstrak atau ringkasan

4. Pendahuluan, yang memuat:

a. Latar belakang

b. Tujuan dan perumusan masalah

5. Cara atau metode penulisan, terdiri atas:

a. Metode kajian atau penelitian

b. Tempat dan waktu pengamatan/penelitian

c. Populasi dan sampel

d. Cara pengumpulan data atau informasi

e. Cara analisis data

6. Hasil dan pembahasan

7. Kesimpulan dan saran

8. Ucapan terima kasih (jika diperlukan)

9. Daftar pustaka atau referensi

10. Lampiran (jika diperlukan)

Penulisan makalah seminar yang disyaratkan di UT adalah sesuai dengan

struktur makalah di atas. Berikut akan dibahas komponen dari struktur

makalah satu per satu.

Kulit Muka

Kulit muka atau halaman sampul digunakan sebagai halaman identitas

pemakalah. Sebaiknya halaman sampul ini menggunakan bahan yang agak

tebal, dengan warna hijau sebagai ciri dari Program Studi Agribisnis. Format

halaman kulit muka terdiri atas judul makalah, nama penulis, logo Universitas

Terbuka, program studi, bidang minat, fakultas, kota dan tahun. Semua huruf

ditulis secara capital atau huruf besar, menggunakan jenis huruf Times New

Roman ukuran 14 untuk judul dan 12 untuk identitas lainnya. Judul sebaiknya

tidak lebih dari 14 kata. Contoh format halaman kulit muka dapat dilihat pada

Gambar 2.1.

3.14 Seminar

Gambar 2.1

Contoh Halaman Kulit Muka

Lembar Pengesahan Pembimbing

Lembar pengesahan merupakan lembar persetujuan dari para pembimbing

bagi mahasiswa untuk melaksanakan seminar. Adanya lembar pengesahan

menandakan bahwa mahasiswa sudah siap untuk melakukan seminar. Selain

itu lembar ini berguna untuk persyaratan administrasi bagi pengelola seminar.

Format lembar pengesahan adalah seperti terlihat pada Gambar 2.2.

EFEKTIFITAS SEKOLAH LAPANGAN

PENGELOLAAN PERTANIAN TERPADU

DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI

TANAMAN PANGAN

NAMA MAHASISWA

NIM

LOGO UT

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

BIDANG KEAHLIAN PERTANIAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

PENGETAHUAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2013

LUHT4490/MODUL 3 2.15

Gambar 2.2

Contoh Format Lembar Pengesahan

Abstrak atau Ringkasan

Abstrak atau ringkasan merupakan kependekan yang lengkap dan

menjelaskan seluruh isi tulisan (Gunawan, Achmadi dan Arianti, 2008).

Abstrak umumnya disajikan dalam satu paragraf dan hanya memuat tidak lebih

Disetujui oleh:

Pembimbing Materi Pembimbing Seminar

Nama Pembimbing Nama Pembimbing

NIP NIP

Tanggal: Tanggal:

Kepala UPBJJ-UT

Nama Kepala UPBJJ-UT

NIP

Makalah ini akan diseminarkan:

Tanggal: …………….. Pukul: …………..

Tempat: ………………………………….

3.16 Seminar

dari 250 kata. Dengan kondisi ini, maka penulisan abstrak harus benar-benar

jelas dan padat.

Hal-hal yang ditulis dalam abstrak antara lain masalah pokok serta tujuan

yang ingin dicapai atau dikemukakan dalam tulisan. Selain itu perlu

dicantumkan pula pendekatan serta metode yang dipakai (populasi dan

responden yang terlibat serta teknik pengumpulan dan analisis data) hasil dan

pembahasan serta kesimpulan yang diperoleh. Gunawan, Achmadi dan Arianti

(2008) lebih jauh mengemukakan bahwa abstrak harus ringkas dan jelas, tidak

mengandung informasi atau kesimpulan yang tidak tercantum dalam makalah,

tidak menuliskan singkatan, kutipan dan merk dagang tertentu.

Posisi abstrak dalam makalah adalah sebagai kalimat pembuka sebelum

pendahuluan atau uraian makalah, dan ditulis tepat setelah penulisan judul,

nama penulis dan institusi penulis. Uraian abstrak ditutup dengan kata kunci

atau keywords (Purba,2010). Jarak penulisan abstrak adalah satu spasi dan

diketik dengan cetak miring. Apabila judul makalah diberi tanda bintang (*)

atau nomor superskrip, maka tanda atau nomor tersebut biasanya menunjukkan

penjelasan judul yang ditulis dalam catatan kaki, semisal: “makalah ini

dipresentasikan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah seminar

(LUHT4490) pada PS Agribisnis Universitas Terbuka”.

Dari uraian di atas, dapat diidentifikasi tentang cara penulisan abstrak

sebagai berikut:

1. Ditulis setelah judul makalah dan sebelum uraian makalah.

2. Ditulis dengan ringkas dan jelas dalam 1 paragraf, tidak lebih dari 250

kata dengan jarak tulisan 1 spasi dan dicetak miring.

3. Memuat informasi tentang: masalah pokok, tujuan penulisan, pendekatan

dan metode yang digunakan (populasi dan responden, teknik

pengumpulan dan analisis data), hasil dan pembahasan dan kesimpulan.

4. Diakhiri kata kunci.

Pendahuluan

Bagian ini merupakan bagian yang menghantarkan makalah, dan biasanya

berisi tentang hal-hal umum yang dapat memberikan tata dan arah kerja yang

dilakukan oleh penulis. Sub-komponen dari pendahuluan yaitu (Purba, 2010):

1. Latar belakang dan permasalahan. Pada umumnya latar belakang berisi

tentang alasan penulis mengambil judul dan manfaat praktis yang diambil

LUHT4490/MODUL 3 2.17

dari tulisan ini. Bagian ini sering mengacu pada beberapa tinjauan pustaka

berupa hasil-hasil kajian atau penelitian terdahulu yang relevan dan terkait

dengan permasalahan yang akan dibicarakan. Melalui pernyataan

permasalahan, penulis menentukan tujuan penulisan sebagai pemecahan

masalahnya.

2. Tujuan pembahasan. Pada bagian ini penulis ingin memperjelas tujuan

pembahasan dengan mengangkat beberapa pertanyaan yang bersifat

hipotesis sebagai alat pemecah masalah. Tujuan pembahasan dapat lebih

dari satu, sesuai dengan kaitan dan relevansinya terhadap judul.

3. Ruang lingkup pembahasan. Ruang lingkup pembahasan perlu dibatasi

secara tegas sesuai dengan tujuan pembahasan. Hal ini dilakukan supaya

pembaca atau pemirsa dapat memperhatikan secara penuh dan terarah

pada konsep pembatasan masalah yang ada.

4. Kerangka dan landasan teori. Kerangka dan landasan teori biasanya

mengacu pada tinjauan pustaka yang dilakukan oleh penulis. Hal ini

dilakukan supaya prinsip-prinsip pemecahan masalah ditunjang oleh teori

yang ada, bukan oleh logika atau perasaan saja. Dengan pemaparan

kerangka dan landasan teori ini, penulis dapat menempatkan penerapan

teori dalam hasil dan pembahasan yang akan dilakukan.

Pada bab pendahuluan, penulis harus mengemukakan latar belakang, dan

apa tujuannya. Berikan pula alasan yang kuat termasuk mengapa memilih

kasus yang ingin dibahas. Selain itu pada bagian ini perlu dipaparkan pula

tentang perumusan dan pendekatan masalah, metode yang akan digunakan

serta manfaat yang akan diperoleh. Dengan demikian pembaca atau pemirsa

seminar dapat berpikir secara logis terhadap alur yang dibahas oleh pemakalah

mengenai apa yang dipaparkan dan apa yang diharapkan dari pemaparan

seminar tersebut.

Metode atau Cara Pemecahan Masalah

Bagian ini secara lengkap mengemukakan metode pengkajian terhadap

rangkaian kegiatan yang akan dituangkan dalam makalah. Hal-hal yang

dikemukakan diawali dengan penjelasan metode pengkajian, apakah metode

3.18 Seminar

yang digunakan tersebut berupa analisis suatu teori, metode percobaan atau

kombinasi antara keduanya. Selain itu, dijelaskan pula lokasi dan waktu

pengamatan atau kegiatan, jumlah populasi dan sampel atau responden

kegiatan, cara pengumpulan data atau informasi yang mendukung, serta cara

menganalisis data yang diperoleh.

Pendekatan metode yang digunakan harus berdasarkan alasan yang kuat

dan berlandaskan data yang akurat. Pada penelitian misalnya, cara perlakuan

pada penelitian dan pengambilan data harus selalu konsisten dengan masalah

yang akan dipecahkan.

Penentuan tempat dikemukakan sebagai batasan dari lingkup wilayah

pengkajian. Hal ini perlu dimunculkan karena kemungkinan kondisi yang ada

di wilayah yang dikaji berbeda dengan wilayah lain. Begitu pula dengan waktu

yang digunakan, sebaiknya juga dicantumkan, sehingga pembaca atau pemirsa

seminar memahami kondisi yang ada pada waktu tertentu, yang mungkin

berubah atau berbeda dengan waktu sebelumnya. Penentuan populasi perlu

dikemukakan sebagai dasar dari proses pengambilan sampel atau responden

kegiatan penelitian atau praktik kerja. Sampel yang diambil harus mewakili

gambaran dari keseluruhan populasi.

Sumber data harus benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Pada

penelitian, pengkajian atau praktik kerja lapangan dengan cara survey, data

yang dikumpulkan bisa saja berupa data primer, data sekunder atau keduanya.

Data primer dapat diperoleh melalui kuesioner yang disusun berdasarkan

kerangka berpikir sesuai dengan kebutuhan untuk memecahkan masalah. Atau

boleh pula dilakukan wawancara secara langsung dengan responden satu per

satu dengan mengacu pada pedoman wawancara. Untuk menggali informasi

lebih dalam biasanya diperlukan beberapa tokoh kunci yang dianggap

mengerti kondisi yang terjadi di wilayahnya, misalnya para pemuka agama,

para ketua pemerintahan atau tokoh masyarakat setempat. Proses

pengumpulan data secara primer lebih meyakinkan peneliti atau penulis,

karena terjun langsung ke lapangan. Data atau informasi dapat juga diambil

dari data sekunder, misalnya dokumen-dokumen di balai desa, perpustakaan,

kantor statistik atau kantor penyuluhan. Jika proses pengumpulan data

dilakukan dua-duanya, tentu akan saling melengkapi dan memperkaya bahan

kajian. Data yang diperoleh selanjutnya harus dianalisis. Analisis data dapat

LUHT4490/MODUL 3 2.19

dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif deskriptif yaitu berupa uraian

tentang keadaan yang telah diamati, dengan penyajian data yang telah diolah

dari hasil pengamatan.

Hasil dan Pembahasan

Bagian ini adalah bagian terpenting dari makalah yang akan diseminarkan

atau dipresentasikan. Hasil analisis data dan sintesis pemikiran yang diperoleh

dari hasil analisis harus diselesaikan dengan tuntas (Purba, 2010). Tampilan

hasil analisis dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan

menampilkan tabel, grafik, gambar atau bahkan hanya uraian saja. Yang paling

penting, hasil analisis tersebut dapat dipahami oleh pembaca. Penempatan

hasil analisis harus tepat sesuai urut-urutan masalah dan tujuan yang disusun

di bagian pendahuluan.

Hasil analisis harus diikuti dengan pembahasan yang diperoleh dari

interpretasi penulis terhadap hasil pengamatan. Interpretasi terhadap hasil

dapat dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang diperoleh dengan

hasil penelitian atau kajian yang pernah ada sebelumnya. Bagian ini dapat

disusun menjadi sub-sub hasil dan pembahasan sesuai dengan urut-urutan

tujuan pengkajian yang telah dipaparkan di bagian pendahuluan. Dari hasil dan

pembahasan inilah ditemukan kebenaran hipotesis yang telah disusun,

sehingga mendapatkan jawaban yang tepat sesuai dengan permasalahan yang

telah dikemukakan.

Telah diuraikan sebelumnya bahwa hasil kajian dapat ditampilkan dalam

bentuk tabel, grafik, gambar dan lain-lain. Bagaimanapun tampilan hasil, yang

penting adalah bahwa pembahasan atas hasil tersebut harus dilakukan. Dalam

makalah seminar, sebaiknya tabel, grafik atau gambar diposisikan bersamaan

dengan uraian pembahasan. Namun jika tabel, grafik dan gambar terlalu besar,

dapat disimpan dalam lampiran makalah.

Kesimpulan dan Saran

Dari hasil dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa

kesimpulan yang mengacu kepada pemecahan masalah yang telah

dikemukakan dalam pendahuluan dan secara implisit tersirat dalam judul.

Kesimpulan harus singkat dan tepat, sesuai dengan hasil yang diperoleh.

3.20 Seminar

Apabila ditemukan hasil yang kurang memuaskan atau ada yang perlu

diperbaiki lebih lanjut, maka hal tersebut perlu dikemukakan dalam saran.

Saran sebaiknya bersifat logis dan ilmiah, sehingga dapat diterima dan

ditindaklanjuti dengan baik. Format yang tepat dalam menyusun kesimpulan

dan saran yaitu dikemukakan dalam paragraf, bukan dalam bentuk nomor.

Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih adalah ungkapan penulis untuk berapresiasi terhadap

pihak-pihak yang membantu kelancaran penulis ketika melakukan kegiatan

pengamatan, penelitian atau praktik kerja lapangan sampai penulis mampu

mengungkapkannya dalam seminar. Bagian ini masih jarang dilakukan oleh

penulis karena bukan merupakan syarat akademik penulisan makalah seminar.

Daftar Pustaka

Daftar pustaka memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu tulisan

ilmiah, baik laporan penelitian, artikel di jurnal atau makalah, baik yang

dipublikasikan ataupun tidak. Daftar pustaka ditempatkan pada bagian akhir,

sebagai data atau informasi bagi pembaca mengenai sumber rujukan yang telah

diambil penulis dalam tulisannya. Daftar pustaka juga dapat mencerminkan

kejujuran penulis. Dari daftar pustaka dapat ditelusuri apakah penulis benar-

benar merujuk bagian yang benar sesuai dengan sumber yang dicantumkan di

daftar pustaka.

Daftar pustaka yang ditulis adalah pustaka dari buku-buku atau majalah

yang benar-benar diacu dalam tulisan. Penulisan daftar pustaka dilakukan

secara alfabetis dari nama-nama penulis. Daftar pustaka disusun dalam jarak 1

spasi, dengan baris kedua menekuk ke dalam sekitar 5 ketukan. Antar sumber

pustaka diberi jeda 1 spasi.

Teknik penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut (Purba, 2010):

1. Buku

Nama penulis, tahun terbit, judul buku, edisi (cetakan), penerbit dan kota

tempat terbitan.

LUHT4490/MODUL 3 2.21

Contoh:

Maynard, L.A., J.K. Loosi, H.F. Hinntz and R.G. Warner. 1980. Animal

Nutrition. 7th ed., Mc. Graw-Hill Inc. Phillipina.

2. Prosiding

Nama penulis, tahun terbit, judul makalah, nama dan alamat seminar,

tanggal seminar, halaman.

Contoh:

Kingston, D.J. 1979. The Role of Scavenging Chicken in Indonesia. Proc.

2nd Poul. Sci. and Industry Seminar, Ciawi Bogor, 21-23 Mei. pp. 12-25.

3. Jurnal/majalah/bulletin

Nama penulis, tahun terbit, judul publikasi, nama jurnal/bulletin/majalah,

volume, halaman

Contoh:

Eberhart, D.E. and K.W. Washburn. 1993. Assesing the effects of naked

neck gene on chronic heat stress resistance in two genetic populations.

Poult. Sci. 72:1391-1399.

Lampiran

Azahari (2006) mengemukakan bahwa lampiran merupakan bahan

pendukung tulisan yang tidak dicantumkan pada bagian isi. Letak lampiran

adalah di bagian terakhir tulisan setelah daftar pustaka, sebagai bahan yang

diacu pembaca sesuai keterangan yang ditunjukkan dalam uraian/bagian isi

makalah. Bahan pendukung tersebut disimpan dalam lampiran karena alasan-

alasan antara lain: data yang ditampilkan merupakan data dasar, data

mempunyai kaitan dengan data lain secara menyeluruh, merupakan kutipan

yang panjang, menyajikan hasil cetak komputer, atau data berupa tabel,

gambar atau ilustrasi yang tidak cukup disimpan di dalam bagian isi makalah.

3.22 Seminar

1) Menurut Saudara, apa saja yang harus dipersiapkan untuk menyusun suatu

makalah seminar?

2) apa kaitannya antara permasalahan dengan tujuan yang dikemukakan

dalam makalah?

3) Apa yang akan Saudara lakukan untuk memperoleh informasi yang

mendukung kajian yang Saudara tuangkan dalam makalah seminar?

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Ingat kembali susunan atau struktur makalah, mulai dari judul sampai

daftar pustaka. Ingatlah komponen-komponen mana yang harus

dipersiapkan terlebih dulu sebelum menyusun makalah seminar.

2) Masalah dan tujuan mempunyai hubungan yang sejalan. Silakan

diperjelas!

3) Banyak informasi yang dapat Saudara peroleh, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Kembangkan jawaban Saudara dengan

memberikan contoh-contohnya.

Pelaksanaan seminar harus dipersiapkan sedemikian rupa, termasuk

mempersiapkan makalah yang akan diseminarkan. Makalah disusun dari

hasil kajian yang telah dilakukan oleh penulis, baik itu berupa kajian

kepustakaan, penelitian atau praktik kerja lapangan. Karena akan

dikomunikasikan kepada khalayak, maka penyusunan makalah harus

direncanakan dengan matang.

Makalah yang baik mengandung sifat yang jelas, lugas dan sistematis.

Jelas berarti bahasa yang digunakan memperlihatkan secara jelas unsur-

unsurnya, yaitu mengandung kaidah SPOK (Subjek-Predikat-Objek-

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut!

RANGKUMAN

LUHT4490/MODUL 3 2.23

Keterangan) yang jelas. Lugas berarti bahasa yang digunakan tidak

mengandung tafsiran ganda. Adapun sistematis berarti terstruktur dan

memiliki urutan yang tepat.

Teknik penulisan makalah membutuhkan langkah-langkah yang

jelas. Langkah tersebut dimulai dari persiapan, perencanaan, penulisan

sampai dengan perbaikan. Langkah persiapan meliputi pemilihan topik,

pemilihan bahan bacaan ilmiah, dan membaca petunjuk penulisan.

Langkah perencanaan meliputi pemilihan pertanyaan yang akan dijawab,

penelusuran daftar pustaka, perancangan metode dan hasil serta membuat

garis besar makalah. Langkah penulisan meliputi penulisan judul, abstrak,

penyusunan tabel atau ilustrasi lain, menulis draft naskah an menyusun

daftar pustaka. Langkah terakhir yaitu perbaikan meliputi pemeriksaan

susunan makalah, perbaikan tata bahasa, penelaahan dari pihak lain,

penyuntingan, penyusunan makalah hasil review dan pengiriman makalah

ke pihak penyelenggara seminar.

Struktur penulisan makalah yang sistematis merupakan urut-urutan

yang terdiri dari: cover, lembar pengesahan, abstrak, pendahuluan, cara

atau metode penulisan, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran,

ucapan terima kasih dan daftar pustaka. Hal yang paling penting dalam

penulisan makalah adalah bahwa cuplikan dari bacaan lain harus

disertakan sumbernya, sehingga terhindar dari unsur plagiarisme.

1) Suatu tulisan ilmiah dikatakan bersifat lugas apabila ....

A. memiliki struktur kalimat yang lengkap

B. tidak mengandung makna ganda

C. terdiri dari subjek predikat dan objek yang jelas

D. mempunyai urutan atau langkah tertentu

2) Pemilihan bahan bacaan sebagai bahan yang akan dijadikan acuan dalam

makalah dilakukan dalam proses penyusunan pada tahap ....

A. persiapan

B. perencanaan

C. penulisan

D. perbaikan

TES FORMATIF 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

3.24 Seminar

3) Uraian dalam makalah yang berperan sebagai kalimat pembuka dan

memaparkan inti makalah secara keseluruhan biasanya disimpan pada

bagian ....

A. pendahuluan

B. metode

C. latar belakang

D. abstrak

4) Informasi mengenai penentuan pihak-pihak yang dijadikan sebagai

informan dalam penelitian atau pengamatan di lapangan dicantumkan

pada bagian ....

A. abstrak

B. pendahuluan

C. metode

D. gambaran wilayah

5) Cara pemaparan uraian pembahasan dari hasil olahan data yang telah

terkumpul adalah ....

A. dimulai dari yang termudah sampai yang tersulit

B. dimulai dari yang kurang penting sampai yang paling penting

C. sesuai dengan urutan tujuan pengkajian

D. sesuai dengan jenis data yang dianalisis

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang

terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,

gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap

materi Kegiatan Belajar 2.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar

×100%Jumlah Soal

LUHT4490/MODUL 3 2.25

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat

meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,

Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang

belum dikuasai.

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1

1) A. Jawaban benar. Persyaratan administrasi untuk melakukan seminar

di Program studi Agribisnis FMIPA-UT yaitu telah meregestrasi

mata kuliah seminar (LUHT 4490)

B. Jawaban salah. Tidak harus meregistrasi mata kuliah PKL (LUHT

4491)

C. Jawaban salah. Tidak harus menempuh mata kuliah PKL

(LUHT4491)

D. Jawaban salah. Mata kuliah seminar tidak harus dilakukan dengan

cara tatap muka, tetapi bisa dilakukan secara online

2) A. Jawaban salah. Persyaratan akademik terkait dengan registrasi mata

kuliah dan pembimbingan oleh dosen pembimbing

B. Jawaban benar. Persyaratan yang berkaitan dengan proses

pembelajaran terkait substansi atau materi belajar saat mahasiswa

menempuh perkuliahan di Program Studi Agribisnis FMIPA-UT

dinamakan dengan persyaratan akademik

C. Jawaban salah. Termasuk dalam persyaratan administrasi

D. Jawaban salah. Termasuk dalam persyaratan administrasi

3) A. Jawaban benar. Pernyataan termasuk dalam persyaratan akademik

B. Jawaban benar. Pernyataan termasuk dalam persyaratan akademik

C. Jawaban benar. Pernyataan termasuk dalam persyaratan akademik

D. Jawaban salah. Mahasiswa tidak wajib mengemukakan pendapat

dalam diskusi seminar, namun bila ikut berpartisipasi akan

menambah nilai seminar.

3.26 Seminar

4) A. Jawaban salah. Untuk seminar tatap muka

B. Jawaban salah. Telepon bukan merupakan media untuk seminar

C. Jawaban benar. Pembimbingan mata kuliah seminar online

dilakukan melalui aplikasi tuton

D. Jawaban salah. Surat menyurat bukan media untuk seminar

5) A. Jawaban salah. Mengembangkan substansi makalah merupakan

langkah kedua dalam prosedur pembimbingan

B. Jawaban benar. Langkah pertama pembimbingan mata kuliah

seminar adalah menentukan topik dan judul makalah

C. Jawaban salah. Mendiskusikan bahan atau data untuk melengkapi

makalah dilakukan setelah mahasiswa mengembangkan substansi

makalah

D. Jawaban salah. Mengajukan lembar pengesahan makalah seminar ke

pembimbing merupakan langkah terakhir pembimbingan

Tes Formatif 2

1) A. Jawaban salah. Memiliki struktur kalimat yang lengkap merupakan

ciri dari sifat tulisan yang ’jelas’.

B. Jawaban benar. Lugas berarti tidak mengandung pengertian ganda

C. Jawaban salah. Kalimat yang terdiri dari subjek predikat dan objek

yang jelas mencerminkan sifat ’kejelasan tulisan’ bukan kelugasan.

D. Jawaban salah. Mempunyai urutan atau langkah tertentu merupakan

ciri tulisan dengan sifat ’sistematis’

2) A. Jawaban benar. Tahap persiapan terdiri dari: pemilihan topik,

pemilihan bahan bacaan ilmiah, dan membaca petunjuk penulisan.

B. Jawaban salah. Tahap perencanaan pemilihan pertanyaan yang akan

dijawab, penelusuran daftar pustaka, perancangan metode dan hasil

serta membuat garis besar makalah.

C. Jawaban salah. Tahap penulisan meliputi penulisan judul, abstrak,

penyusunan tabel atau ilustrasi lain, menulis draft naskah dan

menyusun daftar pustaka.

D. Jawaban salah. Tahap perbaikan meliputi pemeriksaan susunan

makalah, perbaikan tata bahasa, penelaahan dari pihak lain,

LUHT4490/MODUL 3 2.27

penyuntingan, penyusunan makalah hasil review dan pengiriman

makalah ke pihak penyelenggara seminar.

3) A. Jawaban salah. Bagian pendahuluan memaparkan pembukaan namun

belum menggambarkan inti dari keseluruhan isi makalah.

B. Jawaban salah. Bagian metode hanya menjelaskan langkah-langkah

yang digunakan penulis dalam upaya menemukan jawaban dari

permasalahan.

C. Jawaban salah. Latar belakang menjelaskan alasan mengapa kajian

yang ditulis dalam makalah perlu dilakukan.

D. Jawaban benar. Abstrak berperan sebagai kalimat pembuka dan

memaparkan inti makalah, yang dicantumkan sebelum bagian

pendahuluan.

4) A. Jawaban salah. Abstrak berperan sebagai kalimat pembuka dan

memaparkan inti makalah, yang dicantumkan sebelum bagian

pendahuluan

B. Jawaban salah. Bagian pendahuluan memaparkan pembukaan, namun

belum menggambarkan inti dari keseluruhan isi makalah

C. Jawaban benar. Metode hanya menjelaskan langkah-langkah yang

digunakan penulis dalam upaya menemukan jawaban dari

permasalahan, termasuk penentuan informan atau sumber informasi.

D. Jawaban salah. Gambaran wilayah biasanya merupakan bagian awal

dari pembahasan, dengan tujuan agar pembaca mengenal kondisi dan

karakteristik wilayah yang dikaji oleh penulis.

5) A. Jawaban salah. Uraian pembahasan tidak terkait dengan tingkat

kesulitan bahasan.

B. Jawaban salah. Semua informasi yang ada dalam makalah adalah hal

yang penting untuk dikemukakan.

C. Jawaban benar. Pemaparan uraian pembahasan harus terstruktur,

sesuai sifat tulisan yang ‘sistematis.

D. Jawaban salah. Jenis data yang dianalisis tidak berkaitan langsung

dengan uraian.

3.28 Seminar

Daftar Pustaka

Azahari, A. 2006. Teknik Penulisan ilmiah. Jakarta: Universitas Terbuka.

Gunawan, A.W., S.S. Achmadi dan L. Arianti. 2008. Pedoman Penyajian

Karya Ilmiah (edisi kedua). Bogor: IPB Press.

Mundy dan Bernsten. 1985. Bagaimana menulis makalah dan menyajikan

seminar ilmiah

http://www.mamud.com/Docs/makalah_seminar_ilmiah.pdf . Diakses 5

Februari 2013

Purba, J. H. 2010. Seminar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sukamto. 2010. Bahasa dalam Tulisan Ilmiah. Pontianak:Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni. Tidak

Dipublikasikan.

LUHT4490/MODUL 3 2.1

LUHT4490/MODUL 3 2.1

Modul 3

Pelaksanaan Seminar

Dr. Ir. Nurul Huda, MA.

ata kuliah seminar merupakan mata kuliah yang wajib diambil oleh

mahasiswa Agribisnis FMIPA-UT. Mata kuliah ini berbobot 1 SKS

yang terdiri atas 3 modul. Dalam makalah mata kuliah seminar ini selain akan

dibahas tentang pengertian, tujuan, manfaat, seminar, juga akan dibahas

persiapan seminar dan teknik pelaksanaan seminar.

Tujuan dari mata kuliah seminar adalah untuk memberikan bekal

mahasiswa agar dapat mengemukakan pendapat dan menyelesaikan masalah

akademik secara ilmiah, dan menguasai teknik penyelenggaraan seminar

sebagai suatu bentuk pertemuan ilmiah.

Seminar mempunyai arti penting dalam kegiatan akademik. Melalui

kegiatan seminar, informasi-informasi penting yang berkaitan dengan materi

yang dipelajari dapat disampaikan kepada masyarakat.

Teknik pelaksanaan seminar yang baik perlu dipahami dan dihayati

dengan baik oleh para mahasiswa agar informasi yang disampaikan dalam

kegiatan penyuluhan dapat diterima dengan baik sesuai dengan tujuan yang

diinginkan. Materi modul ini diperuntukkan bagi mahasiswa Program Studi

Agribisnis bidang minat penyuluhan pertanian, peternakan, dan perikanan

semester 7 yang diharapkan sudah melaksanakan kegiatan seminar. Dengan

mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat memperoleh informasi

tentang teknik pelaksanaan seminar.

Untuk membantu mahasiswa dalam memahami dan melaksanakan

kegiatan seminar yang baik, dalam modul 3 ini akan dibahas tentang teknik

atau tata cara pelaksanaan seminar yang terbagi dalam 2 Kegiatan Belajar.

Setelah pada modul 2 anda telah diberikan panduan untuk melakukan

persiapan seminar, pada modul 3 ini anda akan diberikan panduan tentang

teknis teknis pelaksanaan, yang akan disampaikan dalam dua kegiatan belajar.

Pada Kegiatan Belajar 1 akan dibahas tentang komponen yang perlu

M

3.2 Seminar

diperhatikan oleh penyaji, sedangkan pada Kegiatan Belajar 2 akan dibahas

tentang teknis pelaksanaan seminar.

Secara umum, setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat

menerapkan teknik pelaksanaan seminar kegiatan seminar ilmiah dengan baik.

Sedangkan secara khusus, setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan

dapat menjelaskan tentang :

1. Komponen yang perlu diperhatikan oleh penyaji.

2. Teknis pelaksanaan seminar

Manfaat mempelajari modul 3 ini adalah mahasiswa dapat mengetahui

informasi tentang teknik pelaksanaan seminar sehingga dapat menerapkannya

dalam kegiatan seminar yang akan dilakukan.

Anda sangat diharapkan untuk memahami materi modul ini secara

mendalam sehingga tujuan belajar yang telah disebutkan sebelumnya dapat

dicapai dengan baik. Oleh karena itu, pelajarilah modul ini secara berurutan

mulai dari Kegiatan Belajar 1 dan dilanjutkan dengan Kegiatan Belajar 2.

LUHT4490/MODUL 3 2.3

Kegiatan Belajar 1

Komponen yang Perlu Diperhatikan Oleh Penyaji Seminar

idasarkan adanya keterbatasan mahasiswa di daerah tertentu dalam

melaksanakan kegiatan seminar tatap muka, terutama karena lokasi

domisili mahasiswa yang tersebar di wilayah tertentu sehingga terkendala

dalam membentuk sebuah kelompok untuk melakukan kegiatan seminar, maka

terhitung mulai semester 2012.2 program studi Agribisnis memberikan

layanan seminar online yang dibimbing langsung oleh tutor tuton di UT Pusat.

Untuk itu, materi dalam kegiatan belajar ini akan difokuskan pada teknis

pelaksanaan seminar melalui tutorial online.

Dengan seminar online ini, mahasiswa yang lokasinya tersebar di seluruh

pelosok Indonesia dapat bergabung bersama dalam kegiatan tuton online untuk

saling berdiskusi dan tanya jawab tentang topik makalah seminar masing-

masing, seperti layaknya seminar tatap muka. Tentunya seminar online

merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih dalam melaksanakan

seminar karena mudah pelaksanaannya, serta cepat dan tidak perlu biaya.

Untuk dapat mengakses seminar online ini, mahasiswa dapat mengakses

website UT di http://www.ut.ac.id pada laman elearning.ut.ac.id Bagi

mahasiswa yang sudah melakukan registrasi mata kuliah dapat melakukan

aktivasi pada mata kuliah yang dituju yaitu mata kuliah seminar (LUHT 4490).

Selanjutnya mahasiswa dapat membuka tuton sesuai petunjuk yang ada dalam

tampilan tuton.

Seminar online dilaksanakan selama 8 minggu sesuai jadwal yang telah

ditetapkan, dengan rincian sebagai berikut :

1. Delapan (8) materi inisiasi

Materi inisiasi diberikan sebanyak 8 kali dalam 8 minggu pertemuan, yang

topik materinya seperti yang tertuang dalam Rancangan Aktivitas Tutorial

(RAT) , yaitu sebagai berikut :

a. Konsep dasar karya tulis ilmiah

D

3.4 Seminar

b. Persiapan penulisan makalah seminar

c. Teknis penyampaian materi secara online

d. Implementasi dan penulisan makalah

e. Persyaratan partisipasi seminar

f. Presentasi dan diskusi seminar

g. Presentasi dan diskusi seminar (lanjutan)

h. Resume materi tutorial secara keseluruhan

Untuk itu, mahasiswa diharapkan membaca materi inisiasi yang

disampaikan, sehingga dapat berpartisipasi dalam diskusi yang mengacu pada

topik materi inisiasi. Partisipasi mahasiswa dalam diskusi dapat memberikan

kontribusi nilai akhir tuton.

2. Delapan (8) materi diskusi

Seperti halnya materi inisiasi, materi diskusi juga diberikan sebanyak 8

kali dalam 8 minggu pertemuan tuton. Dalam forum diskusi, mahasiswa dapat

memberikan tanggapan, opini, atau komentar pada topik diskusi yang

diberikan.

3. Tiga (3) Tugas

Selama tutorial berlangsung, ada tiga tugas yang harus dikerjakan oleh

mahasiswa, yaitu tugas 1 tentang usulan judul atau topik makalah yang akan

diseminarkan; tugas 2 tentang penulisan draft makalah seminar; serta tugas 3

tentang revisi makalah yang didasarkan pada hasil masukan tutor/pembimbing

atau masukan sesama mahasiswa peserta kelas Tuton. Tugas 1 diberikan pada

minggu ketiga pelaksanaan tuton, sedangkan tugas 2 pada minggu kelima, dan

tugas 3 pada minggu ke tujuh. Kontribusi nilai tugas ini cukup besar sehingga

dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa agar dapat meningkatkan nilai akhir tuton

yang baik. Khusus untuk kegiatan seminar melalui tutorial online ini, output

atau hasil akhir dari tugas-tugas yang diberikan merupakan laporan praktik

seminar.

Adapun komponen penilaian untuk seminar online ini meliputi tingkat

partisipasi dan diskusi, serta penyelesaian tugas-tugas yang diberikan. Untuk

partisipasi, nilai yang diberikan adalah sebesar 20 persen dari nilai tuton,

LUHT4490/MODUL 3 2.5

sedangkan untuk nilai keaktifan dalam berdiskusi adalah 30 persen, serta

penyelesaian tugas adalah 50 persen. Keseluruhan nilai tuton tersebut akan

merupakan nilai akhir dari mata kuliah seminar.

Penjelasan secara rinci tentang teknik pelaksanaan seminar melalui

tutorial online dapat dilihat pada Kegiatan Belajar 2, Sedangkan pada Kegiatan

Belajar 1 ini bahasan akan difokuskan pada komponen yang perlu diperhatikan

oleh penyaji seminar sebagai berikut :

1. Pembuatan bahan presentasi

Bahan atau materi presentasi merupakan hal penting yang harus

diperhatikan dalam seminar. Hal ini karena materi presentasi adalah pesan atau

informasi yang akan disampaikan kepada peserta seminar. Oleh karena itu,

agar pesan yang akan disampaikan dapat diterima dengan baik oleh peserta,

maka bahan presentasi harus dibuat dan dikemas dengan baik dan menarik.

Pada umumnya, materi presentasi dapat dibuat dalam bentuk power point

yang dapat di upload pada tempat yang disediakan di menu tutorial online.

Pastikan anda dapat membuat materi presentasi ini sebagai langkah awal dalam

melaksanakan kegiatan seminar.

2. Persiapan bagi penyaji

Setelah materi presentasi sudah disiapkan, maka hal lain yang perlu

diperhatikan oleh penyaji adalah sebagai berikut

a. Menarik perhatian peserta seminar di kelas Tuton

Seperti halnya dalam pelaksanaan seminar secara tatap muka, dalam

pelaksanaan seminar melalui tutorial online peserta di kelas Tuton juga

perlu berupaya untuk menarik peserta lain yang terdaftar sebagai peserta

kelas tuton. Biasanya dalam satu kelas seminar di Tuton ada sebanyak 30

orang mahasiswa. Cara yang dapat dilakukan untuk menarik perhatian

tersebut misalnya dengan melontarkan pertanyaan yang menarik,

memberikan contoh-contoh, melampirkan gambar, dan lainnya.

b. Menghidupkan suasana diskusi

untuk menghidupkan suasana diskusi, mahasiswa yang menyajikan materi

dapat sering menyapa dan memberikan tanggapan atau komentar atas

postingan yang disampaikan mahasiswa lain. Tutor atau pembimbing

3.6 Seminar

Tuton seminar juga dapat memberikan arahan dan komentar atas kegiatan

diskusi yang sedang berlangsung.

3. Penyusunan Makalah Seminar

Hal lain yang juga perlu dilengkapi oleh mahasiswa dalam pelaksanaan

seminar ini adalah membuat makalah atau laporan seminar. Laporan ini

merupakan salah satu unsur yang berkontribusi pada nilai akhir mata kuliah

seminar. Format makalah tersebut mengacu pada rambu-rambu atau kriteria

penilaian yang diberikan sebagai berikut :

N

O KRITERIA PENILAIAN

Nilai

Maksimum

Nilai

Mahasiswa Keterangan

1. Isi laporan seminar

Topik seminar (sesuai dengan

bidang ilmu Agribisnis bidang

minat penyuluhan

pertanian/peternakan/perikana

n)

Masalah seminar (diturunkan

dari topik seminar, perumusan

masalah jelas dan pertanyaan

yang hendak dijawab jelas)

Tujuan seminar (sesuai

dengan perumusan masalah

seminar)

Pembahasan (pembahasan

mencakup jawaban terhadap

perumusan masalah sekaligus

menjawab tujuan seminar)

Kesimpulan (sesuai dengan

tujuan seminar yang telah

ditetapkan)

Saran (sesuai dengan

kesimpulan yang dihasilkan)

Referensi yang digunakan

(referensi yang digunakan

5

10

10

25

10

10

10

LUHT4490/MODUL 3 2.7

N

O KRITERIA PENILAIAN

Nilai

Maksimum

Nilai

Mahasiswa Keterangan

mutakhir, terutama referensi

dalam 5 tahun terakhir)

2 Sistematika penulisan dan

keterbacaan (umum)

Sistematika laporan

Keterbacaan laporan

Penggunaan Bahasa

10

5

5

JUMLAH 100

Sumber: Form panduan penilaian seminar PS Agribisnis UT.

Dari kriteria penilaian tersebut dapat dikatakan bahwa makalah seminar

terdiri dari 2 bagian pokok, yaitu bagian yang berkaitan dengan isi makalah

seminar dan hal lain yang bersifat umum. Isi laporan memiliki bobot nilai

tertentu pada setiap sub bagiannya. Bobot yang paling besar porsinya adalah

pada hasil dan pembahasan, karena bagian ini merupakan bagian utama dari

suatu makalah, sedangkan untuk bagian umum, yang berisi tentang

sistematika, keterbacaan, dan penggunaan bahasa juga mempunyai bobot

tertentu karena bagian ini turut memberikan kontribusi bagi suatu makalah

seminar yang baik.

3.8 Seminar

1) Sebutkan topik materi yang tercantum dalam Rancangan Aktivitas

Tutorial (RAT) mata kuliah Seminar !

2) Dalam forum diskusi, apa yang dapat disampaikan peserta tuton seminar?

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Lihat Halaman 3.3-3.4

2) Lihat halaman 3.4

Ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan oleh penyaji seminar,

yaitu pembuatan bahan presentasi, persiapan bagi penyaji, serta penyusunan

makalah seminar. Bahan presentasi dapat dibuat dalam bentuk power point

yang dapat di upload ditempat yang telah disediakan. Sedangkan persiapan

bagi penyaji dapat dilakukan dengan cara menarik perhatian peserta seminar,

atau menghidupkan diskusi. Makalah seminar merupakan salah satu unsur

yang berkontribusi pada nilai akhir mata kuliah seminar.

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut!

RANGKUMAN

LUHT4490/MODUL 3 2.9

1) Berikut adalah komponen yang perlu diperhatikan oleh penyaji seminar,

kecuali...

A. pembuatan bahan presentasi

B. persiapan bagi penyaji

C. penyusunan makalah seminar

D. menyiapkan peralatan seminar

2) Seminar melalui Tutorial Online terdiri atas hal berikut kecuali...

A. delapan materi inisiasi

B. delapan materi diskusi

C. tiga tugas

D. satu makalah

3) Berikut adalah cara yang dapat dilakukan untuk menarik perhatian peserta

seminar, kecuali...

A. mencatat masukan peserta seminar

B. melontarkan pertanyaan yang menarik

C. memberikan contoh-contoh

D. melampirkan gambar

4) Isi laporan seminar diantaranya mencakup hal berikut, kecuali ...

A. topik seminar

B. masalah seminar

C. tujuan seminar

D. keterbacaan laporan

5) Yang menjadi kriteria penilaian selain isi laporan seminar adalah hal

berikut, kecuali...

A. sistematika laporan

B. keterbacaan laporan

C. penggunaan bahasa

D. referensi

TES FORMATIF 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

3.10 Seminar

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang

terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,

gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap

materi Kegiatan Belajar 1.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat

meneruskan dengan kegiatan belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,

Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang

belum dikuasai.

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar

100%Jumlah Soal

LUHT4490/MODUL 3 2.11

Kegiatan Belajar 2

Teknis Pelaksanaan Seminar

alam Kegiatan Belajar 2 ini, mahasiswa akan diberikan informasi yang

berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan seminar melalui tutorial online,

yang terangkum dalam 8 kali inisiasi atau pertemuan. Agar pelaksanaan

seminar sebagai salah satu kegiatan praktik yang perlu ditempuh dalam

penyelesaian studi di program studi agribisnis dapat diketahui dan dipahami

dengan baik, partisipasi mahasiswa dalam kegiatan tuton ini sangat

diharapkan.

Target dari mata kuliah seminar adalah mahasiswa dapat membuat satu

makalah seminar sesuai dengan bidang minat yang ditekuni oleh mahasiswa.

Pelaksanaan seminar dapat dilakukan mahasiswa dengan mengikuti tuton

seminar sesuai dengan RAT (Rancangan Aktivitas Tutor) yang diberikan

seperti Tabel terlampir.

Pembimbingan seminar melalui tuton sudah dapat dimulai dari

penyampaian inisiasi 1, inisiasi 2, inisiasi 3, dan inisiasi 4. Diharapkan pada

inisiasi ke 4 mahasiswa sudah dapat menentukan topik makalah, sehingga pada

pertemuan inisiasi ke 5 mahasiswa sudah dapat mengupload makalah seminar

untuk ditanggapi peserta seminar yang lain. Demikian seterusnya pada

pertemuan inisiasi ke 6 dan 7 mahasiswa dapat berdiskusi dengan pembimbing

dan peserta seminar yang lain. Pada pertemuan inisiasi ke 8, dapat disimpulkan

oleh tutor tentang hasil seminar yang telah dilakukan.

Semoga materi yang diberikan dalam mata kuliah seminar ini bermanfaat

bagi mahasiswa, terutama sebagai acuan dalam menyusun makalah seminar

serta mempresentasikan di depan peserta lain, juga bermanfaat bagi

penyusunan karya ilmiah yang saat ini diberlakukan sebagai salah satu

persyaratan kelulusan mahasiswa.

Sebagai gambaran pelaksanaan seminar melalui aktivitas tutorial online,

Anda dapat menyimak tampilan tutorial online seperti yang tampak pada

Gambar 1 sampai Gambar 9 berikut. Untuk memudahkan mahasiswa

mendapatkan pemahaman tentang aktivitas seminar melalui tutorial online,

D

3.12 Seminar

Anda dapat menyimak penjelasan aktivitas tutorial online mulai dari minggu

pertama sampai minggu ke delapan sebagai berikut :

1. Minggu pertama

Untuk materi inisiasi pertama ini, akan diberikan overview tentang konsep

dan ruang lingkup seminar, dengan maksud agar rekan-rekan dapat memahami

lebih dulu tentang seminar sebelum melaksanakan kegiatannya.

Sebelum masuk pada materi di minggu pertama, tutorial online seminar

ini dimulai dengan kalimat pengantar dari tutor, serta perkenalan antar tutor

atau pembimbing seminar dengan mahasiswa peserta seminar, seperti yang

terlihat pada tampilan Gambar 3.1 di bawah ini.

Gambar 3.1

Contoh tampilan pengantar materi tuton minggu

3.1

3 S

em

inar

Setelah itu, tuton seminar diikuti dengan overview tentang Rancangan Aktivitas Tutorial (RAT) seperti yang disajikan

dalam Tabel 3.1. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa mempunyai gambaran awal tentang materi yang akan disajikan

dalam tuton seminar selama 8 minggu pertemuan.

Tabel 3.1

Rancangan Aktivitas Tutorial (RAT) RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT) TUTORIAL ONLINE

Judul /Kode Mata Kuliah SKS Nama Tutor Deskripsi Singkat Mata Kuliah

Kompetensi Umum

: SEMINAR/LUHT4490 : 1 (satu) SKS : Tim Tutor

: Materi tuton ini memberikan penjelasan tentang konsep dasar karya tulis ilmiah, persiapan penulisan makalah seminar,

teknis penyampaian materi secara online, Implementasi dan penulisan makalah, persyaratan partisipasi seminar, serta presentasi dan diskusi seminar

: Setelah mengikuti tutorial online ini diharapkan mahasiswa mampu membuat makalah seminar dan mempresentasikannya di dalam forum seminar online.

Materi Inisiasi

Tujuan Instruksional Khusus

Pokok Bahasan

Sub-Pokok Bahasan Daftar Link yang diupload Kepustakaan

I Menjelaskan konsep dasar karya tulis ilmiah

Konsep dasar karya tulis ilmiah

Pengertian seminar Ruang lingkup seminar Tujuan seminar Manfaat seminar

Kartika, S. 2012. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Seminar Pendidikan. http://sri-kartika.blogspot.com/2012/09/pengertian-tujuan-dan-fungsi-seminar.html. Diakses tanggal 21 Februari 2013.

Anonim. 1989. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

II Menjelaskan persiapan penulisan makalah seminar

Persiapan penulisan makalah seminar

Langkah-langkah penulisan Makalah Seminar Batang Tubuh Makalah Seminar

Mundy dan Bernsten. 1985. Bagaimana menulis makalah dan menyajikan seminar ilmiah http://www.mamud.com/Docs/makalah_seminar_ilmiah.pdf. Diakses 5 Februari 2013

3.14 Seminar

Purba, J.H.1996. Buku Materi Pokok Seminar (LUHT4490). Materi Seminar (LUHT4490) Edisi Revisi (Unpublished). Tim Pengembang. 2013.

III

Menjelaskan Teknis penyampaian materi secara online

Teknis penyampaian materi secara online

Teknis penyampaian materi secara online

IV

Menjelaskan Implementasi dan Penulisan makalah

Implementasi dan Penulisan makalah

Implementasi dan Penulisan makalah

V

Menjelaskan Persyaratan partisipasi seminar

Persyaratan partisipasi seminar

Persyaratan partisipasi seminar

VI Melakukan presentasi dan diskusi seminar

presentasi dan diskusi seminar

Presentasi dan diskusi seminar

VII

Melakukan presentasi dan diskusi seminar (lanjutan)

presentasi dan diskusi seminar (lanjutan)

Presentasi dan diskusi seminar (lanjutan)

VIII Menyimak Resume dari tutor

Resume dari tutor

Kesimpulan Hasil pelaksanaan seminar Pengarahan hasil seminar menuju penulisan karya ilmiah

Sumber: Materi Tuton mata kuliah seminar PS. Agribisnis 2014. 1

LUHT4490/MODUL 3 3.15

Setelah mahasiswa mendapatkan informasi tentang RAT dan materi

inisiasi pertama tentang konsep dasar karya tulis ilmiah, kemudian mahasiswa

mendapatkan materi diskusi pertama seperti yang disajikan pada Gambar 3.2

berikut. Pada diskusi pertama ini mahasiswa dipersilakan untuk bertanya dan

memberikan tanggapan pada materi diskusi 1.

Gambar 3.2

Contoh tampilan diskusi 1 Tuton minggu 1

3.16 Seminar

Pada Gambar 3.2 tersebut dapat dilihat ada 4 kolom yang ditampilkan,

yaitu kolom tentang topik diskusi, kolom tentang siapa yang memulai diskusi,

kolom jumlah balasan diskusi yang diberikan, serta kolom tentang waktu

posting tanggapan yang diberikan. Jika mahasiswa ingin memberikan

tanggapan pada postingan mahasiswa lain atau tutor, silakan pilih menu Reply

yang tersedia pada tampilan menu. Sedangkan bila mahasiswa ingin

memberikan topik diskusi baru, silakan pilih menu “add a new discussion

topic”.

2. Minggu kedua

Untuk menyajikan presentasi seminar yang baik, tentu harus diawali

dengan penulisan makalah yang baik pula. Mengapa demikian? Karena kita

akan mengomunikasikan pesan kita pada khalayak, dan tentu kita berharap

pesan tersebut diterima dengan baik. Untuk itu, kita perlu mempersiapkan

makalah yang baik. Pada bagian ini anda akan diajak untuk mengetahui tentang

bagaimana mempersiapkan penulisan makalah seminar.

Pada minggu kedua tuton, sesuai RAT mahasiswa diberikan materi inisiasi

2 tentang persiapan penulisan makalah seminar. Untuk itu, mahasiswa perlu

menyimak materi yang diberikan agar dapat memahami teknik penulisan yang

baik dan kemudian menerapkannya dalam makalah seminar yang akan ditulis.

Seperti halnya pada aktivitas tuton di minggu pertama, pada minggu ke

dua ini juga disediakan aktivitas diskusi 2. Disini mahasiswa dapat

memberikan tanggapan atas topik diskusi 2 baik yang di posting oleh

mahasiswa maupun oleh tutor pembimbing.

Di samping itu, pada minggu kedua ini, biasanya peserta sudah diberikan

pembimbing seminar yang merupakan anggota tim tutor online pada mata

kuliah seminar. Biasanya, seorang pembimbing mendapatkan 5 orang

mahasiswa untuk dibantu proses pembelajarannya. Namun demikian,

mahasiswa tetap dapat memberikan tanggapan dan komentar dalam forum

diskusi. Tampilan dari minggu kedua tuton seminar dapat dilihat pada Gambar

3.3 berikut.

LUHT4490/MODUL 3 3.17

Gambar 3.3

Tampilan tuton minggu ke 2

3. Minggu ketiga

Pada minggu ketiga, pelaksanaan tuton masuk pada materi ketiga tentang

teknis penyampaian materi secara online sesuai yang ada dalam RAT. Berikut

adalah tampilan tuton minggu ketiga seperti yang disajikan pada Gambar 3.4

Gambar 3.4

Contoh tampilan tuton minggu ke 3

3.18 Seminar

Pada minggu ketiga ini, peserta tuton juga akan diberikan Tugas yang

berupa usulan judul seminar atau latihan seminar dan diskusi, yang harus

dikirimkan atau di upload di tempat yang disediakan. Tugas 1 ini kemudian

akan dinilai oleh tutor atau pembimbing.

4. Minggu keempat

Kita sudah sampai pada minggu keempat kegiatan tuton seminar. Setelah

pada minggu sebelumnya mahasiswa sudah mendapatkan informasi seputar

konsep seminar serta rambu-rambu pelaksanaannya, maka kini saatnya kita

akan menerapkan atau mempraktikkan langsung seminar online tersebut.

Pada minggu keempat, mahasiswa diberikan materi tentang implementasi

dan penulisan makalah. Pada minggu ini, mahasiswa juga sudah dapat

berinteraksi dengan pembimbing masing-masing sesuai dengan data

pembagian kelompok bimbingan seperti yang terlihat pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5

Contoh tampilan kelompok bimbingan

LUHT4490/MODUL 3 3.19

5. Minggu kelima

Pada minggu kelima, materi yang dibahas sesuai RAT adalah tentang

persyaratan partisipasi seminar. Di samping itu, seperti halnya pada setiap

minggu pelaksanaan tuton, selain diberikan materi mahasiswa juga diberikan

bahan diskusi yang dapat digunakan untuk saling berinteraksi baik dengan

sesama mahasiswa peserta tuton maupun dengan tutor atau pembimbing

seminar. Contoh tampilan kegiatan tuton pada minggu kelima dapat dilihat

pada Gambar 3.6.

Pada minggu kelima ini, peserta tuton juga akan diberikan tugas 2 berupa

draft makalah seminar yang harus dikirimkan atau di upload di tempat yang

disediakan. Tugas 2 ini kemudian akan dinilai oleh tutor atau pembimbing.

Gambar 3.6 Contoh tampilan tuton minggu kelima

Jika sebelumnya kami memberikan materi atau konsep tentang seminar,

maka mulai minggu ini kita akan melakukan praktik langsung seminar online.

Bagi yang belum mengupload atau mengunggah makalah seminar, silakan

3.20 Seminar

segera upload pada forum diskusi yang kami sediakan. File yang Anda unggah

adalah makalah seminar dalam bentuk MS Word bukan file powerpoint.

6. Minggu keenam

Untuk minggu keenam, materi yang dibahas sesuai RAT adalah mengenai

presentasi dan diskusi seminar. Materi ini penting untuk diketahui oleh

mahasiswa agar memiliki pengetahuan yang baik tentang bagaimana cara

memberikan presnetasi dalam seminar. Setelah memahami materi tersebut,

mahasiswa dapat memberikan tanggapan dan tanya jawab dalam forum diskusi

yang diberikan.

Contoh tampilan Tuton untuk minggu keenam tersebut dapat dilihat pada

Gambar 3.7.

Gambar 3.7 Contoh tampilan Tuton minggu ke enam

7. Minggu ketujuh

Pada minggu ketujuh, materi yang disampaikan dalam Tuton masih

merupakan lanjutan dari materi minggu sebelumnya yaitu tentang presentasi

dan diskusi seminar. Hal ini disebabkan materi ini memerlukan waktu yang

agak panjang untuk didiskusikan.

LUHT4490/MODUL 3 3.21

Pada minggu ketujuh ini mahasiswa masih diberi kesempatan untuk

memberikan tanggapan dan tanya jawab dalam forum diskusi 7 terkait dengan

materi yang diberikan. Contoh tampilan kegiatan tuton minggu ketujuh dapat

dilihat pada Gambar 3.8.

Gambar 3.8

Contoh tampilan tuton minggu ketujuh

Pada minggu ketujuh ini, peserta tuton juga akan diberikan tugas 3 yaitu

makalah seminar yang merupakan hasil perbaikan atau revisi berdasarkan

masukan dari tutor atau pembimbing, maupun masukan yang diberikan oleh

sesama mahasiswa. Makalah yang telah diperbaiki tersebut harus dikirimkan

atau di upload di tempat yang disediakan. Tugas 3 ini kemudian akan dinilai

oleh tutor atau pembimbing.

8. Minggu kedelapan

Kita sampai di minggu terakhir pelaksanaan tuton seminar. Sebelum

makalah seminar anda dimasukkan ke dalam tugas, pastikan makalah anda

bebas plagiasi (kemiripan dengan karya orang lain) yaitu dengan cara unggah

3.22 Seminar

ke dalam aplikasi PlagScan. Setelah aplikasi dibuka, masukkan file anda untuk

di upload dan submit. Silakan mencoba. Jika hasil dari cek plagiasi ini melebihi

15%, mohon makalah seminar anda diperbaiki.

Seperti telah disampaikan sebelumnya bahwa setelah mengikuti tutorial

online ini diharapkan mahasiswa mampu membuat makalah seminar dan

mempresentasikannya di dalam forum seminar online.

Minggu kedelapan merupakan minggu terakhir pelaksanaan tutorial

online. Oleh karena itu, pada minggu ke 8 ini tidak diberikan materi lagi,

namun sesuai RAT yang diberikan adalah berupa resume tentang pelaksanaan

tutorial online secara keseluruhan. Contoh tampilan pelaksanaan tuton pada

minggu ke 8 dapat dilihat pada Gambar 3.9.

Gambar 3.9 Contoh tampilan Tuton minggu kedelapan

Pada minggu kedelapan ini, kegiatan tutorial online untuk semester

berjalan akan berakhir. Semua aktivitas mahasiswa akan dinilai kontribusinya

berdasarkan tingkat partisipasi masing-masing, baik partisipasinya dalam

diskusi maupun dalam penyelesaian tugas-tugas yang diberikan.

Sebagai kesimpulan, dapat dikatakan bahwa selama 8 minggu pelaksanaan

tuton, ada 8 materi inisiasi yang membahas tentang materi mata kuliah yang

ditutonkan. Setiap minggu akan diberikan satu materi inisiasi dan satu materi

LUHT4490/MODUL 3 3.23

diskusi. Pada waktu tersebut mahasiswa akan diberikan kesempatan untuk

berdiskusi baik dengan sesama mahasiswa maupun dengan tutor tuton. Setiap

mahasiswa akan diminta untuk mengupload makalah seminar yang akan

menjadi bahan atau topik diskusi, sehingga masing-masing makalah akan

mendapatkan masukan dan koreksi untuk perbaikan.

Perlu anda ingat bahwa mata kuliah Seminar dengan kode LUHT 4490

merupakan mata kuliah praktik, dimana nilai mata kuliah ini sepenuhnya

berasal dari nilai presentasi, partisipasi dalam diskusi, dan makalah seminar

yang anda upload selama mengikuti kegiatan seminar dalam kegiatan tutorial

online ini.

1) Materi apa yang diberikan pada minggu pertama Tuton Seminar ?

2) Kapan atau minggu keberapa diberikan tugas 1, 2, dan 3 dalam Tuton ?

3) Pada minggu terakhir pelaksanaan Tuton, materi apa yang diberikan ?

4) Ikuti kegiatan Tuton Seminar (LUHT4490) sesuai dengan petunjuk yang

diberikan, mulai dari minggu pertama sampai minggu ke delapan.

Berpartisipasilah dengan aktif dalam diskusi dengan cara memberikan

pertanyaan dan tanggapan. Buatlah juga laporan seminar. Manfaatkan

bimbingan yang diberikan oleh Tutor agar anda dapat melaksanakan

kegiatan seminar dengan baik dan benar. Semoga sukses.

Petunjuk Jawaban Latihan

1) Lihat halaman 3.9

2) Lihat halaman 3.14-3.17

3) Lihat halaman 3.18

4) Ikuti Jadwal Tuton Seminar (LUHT4490).

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut!

3.24 Seminar

Pelaksanaan kegiatan Seminar melalui Tuton dilaksanakan selama 8

minggu, dimana pada setiap minggu diberikan materi yang berbeda, yaitu : (1)

Pada minggu pertama diberikan materi tentang konsep dasar karya tulis ilmiah,

(2) pada minggu kedua diberikan materi tentang persiapan penulisan makalah

ilmiah, (3) pada minggu ketiga tentang teknis penyampaian materi secara

online, (4) pada mingu keempat diberikan materi tentang implementasi dan

penulisan ilmiah, (5) pada minggu kelima diberikan materi tentang persyaratan

partisipasi seminar, (6) pada minggu keenam diminta presentasi dan diskusi

seminar, (7) minggu ketujuh merupakan lanjutan presentasi dan diskusi

seminar, serta (8) minggu kedelapan yang merupakan minggu terakhir

pelaksanaan Tuton diberikan resume tentang pelaksanaan seminar yang telah

dilaksanakan.

1) Minggu pertama pelaksanaan Tuton Seminar membahas materi berikut….

A. konsep dasar karya tulis ilmiah

B. persiapan penulisan makalah ilmiah

C. teknis penyampaian materi secara online

D. implementasi dan penulisan ilmiah

2) Tugas tuton diberikan pada minggu ke….

A. 1, 2, 3

B. 2, 3, 4

C. 3, 4, 5

D. 4, 5, 7

RANGKUMAN

TES FORMATIF 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

LUHT4490/MODUL 3 3.25

3) Pembagian kelompok bimbingan diberikan pada minggu ke...

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

4) Yang menjadi Tugas 2 Tuton seminar adalah….

A. usulan topik seminar

B. draft makalah seminar

C. makalah seminar hasil revisi atau perbaikan

D. membuat resume hasil tuton

5) Yang menjadi Tugas 3 Tuton seminar adalah….

A. usulan topik seminar

B. draft makalah seminar

C. makalah seminar hasil revisi atau perbaikan

D. cek plagiasi

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang

terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian,

gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap

materi Kegiatan Belajar 2.

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat

menyelesaikan praktik seminar dengan baik. Selamat! Jika masih di bawah

80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang

belum dikuasai.

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar

×100%Jumlah Soal

3.26 Seminar

Kunci jawaban tes formatif

Tes Formatif 1

1) A. Jawaban salah karena merupakan salah satu komponen yang perlu

diperhatikan oleh penyaji seminar

B. Jawaban salah karena merupakan salah satu komponen yang perlu

diperhatikan oleh penyaji seminar

C. Jawaban salah karena merupakan salah satu komponen yang perlu

diperhatikan oleh penyaji seminar

D. Jawaban benar karena bukan merupakan salah satu komponen yang

perlu diperhatikan oleh penyaji seminar tetapi hanya merupakan

urusan teknis

2) A. Jawaban salah karena merupakan bagian dari materi yang diberikan

dalam seminar melalui Tutorial Online

B. Jawaban salah karena merupakan bagian dari materi yang diberikan

dalam seminar melalui Tutorial Online

C. Jawaban salah karena merupakan bagian dari materi yang diberikan

dalam seminar melalui Tutorial Online

D. Jawaban benar karena bukan merupakan bagian dari materi yang

diberikan dalam seminar melalui Tutorial Online

3) A. Jawaban benar karena bukan merupakan salah satu cara yang dapat

dilakukan untuk menarik perhatian peserta seminar tetapi hanya

urusan administrasi

B. Jawaban salah karena merupakan salah satu cara yang dapat

dilakukan untuk menarik perhatian peserta seminar

C. Jawaban salah karena merupakan salah satu cara yang dapat

dilakukan untuk menarik perhatian peserta seminar

D. Jawaban salah karena merupakan salah satu cara yang dapat

dilakukan untuk menarik perhatian peserta seminar

4) A. Jawaban salah karena merupakan salah satu isi laporan seminar

B. Jawaban salah karena merupakan salah satu isi laporan seminar

C. Jawaban salah karena merupakan salah satu isi laporan seminar

LUHT4490/MODUL 3 3.27

D. Jawaban benar karena bukan merupakan cakupan dari isi laporan

seminar tetapi merupakan bentuk laporan seminar itu sendiri

5) A. Jawaban salah karena merupakan salah satu kriteria penilaian selain

isi laporan seminar

B. Jawaban salah karena merupakan salah satu kriteria penilaian selain

isi laporan seminar

C. Jawaban salah karena merupakan salah satu kriteria penilaian selain

isi laporan seminar

D. Jawaban benar karena bukan merupakan salah satu kriteria

penilaian selain isi laporan seminar tetapi merupakan salah satu

komponen penilaian isi laporan itu sendiri

Tes Formatif 2

1) A. Jawaban benar, karena merupakan materi yang dibahas pada

minggu pertama

B. Jawaban salah karena merupakan materi yang dibahas pada minggu

kedua

C. Jawaban salah karena merupakan materi yang dibahas pada minggu

ketiga

D. Jawaban salah karena merupakan materi yang dibahas pada minggu

keempat

2) A. Jawaban benar karena tugas tuton diberikan pada minggu ke 3, 5

dan 7

B. Jawaban salah karena bukan kombinasi waktu yang benar untuk tugas

tuton

C. Jawaban salah karena bukan kombinasi waktu yang benar untuk

tugas tuton

D. Jawaban salah karena bukan kombinasi waktu yang benar untuk

tugas tuton

3) A. Jawaban salah karena bukan waktu pembagian kelompok

B. Jawaban salah karena bukan waktu pembagian kelompok

C. Jawaban salah karena bukan waktu pembagian kelompok

D. Jawaban benar karena merupakan waktu pembagian kelompok

3.28 Seminar

4) A. Jawaban salah karena usulan topik seminar adalah tugas tuton yang

pertama

B. Jawaban benar karena draft makalah seminar merupakan tugas

Tuton yang kedua

C. Jawaban salah karena makalah hasil revisi adalah tugas tuton yang

ketiga

D. Jawaban salah karena membuat resume hasil Tuton adalah tugas

Tutor

5) A. Jawaban salah karena usulan topik seminar adalah tugas tuton yang

pertama

B. Jawaban benar karena draft makalah seminar merupakan tugas

Tuton yang kedua

C. Jawaban salah karena makalah hasil revisi adalah tugas tuton yang

ketiga

D. Jawaban salah karena cek plagiasi bukan merupakan tugas tuton

tetapi merupakan kewajiban mahasiswa agar terhindar tadi tuduhan

plagiasi.

LUHT4490/MODUL 3 3.29

Daftar Pustaka

Anonim, 1989. Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Purba, J. H. 1996. Buku Materi Pokok UT Mata kuliah Seminar (LUHT 4490).

Jakarta: Universitas Terbuka.

[Tim Pengembang]. 2012. Form Panduan penilaian seminar program studi

Agribisnis UT. Jakarta.

[Tim pengembang]. 2014. Materi tuton mata kuliah seminar program studi

agribsinis 2014.1. Jakarta: Universitas Terbuka.

3.30 Seminar

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ir. Diarsi Eka Yani, M.Si.

Tempat & Tgl. Lahir : Madiun, 4 Nopember

1966

Alamat Rumah : Villa Pamulang Blok DF9

No 22

Telp. : 021-7493508

E-mail : [email protected]

Alamat Kantor : FMIPA-Universitas

Terbuka Jalan Cabe Raya,

Pondok Cabe, Tangerang

Telp : 021-7490941 ext: 1826

Riwayat Pendidikan:

---------------------------------------------------------------------------------------------

Tingkat Tahun Tamat Institusi Bidang Keahlian

---------------------------------------------------------------------------------------------

S1 1992 UNSOED, Purwokerto Agronomi

S2 2009 IPB, Bogor Penyuluhan

Pembangunan

---------------------------------------------------------------------------------------------

KARYA ILMIAH

A. Buku/Bab Buku/Jurnal

Tahun Judul Penerbit/Jurnal

2006 Alternatif Penggunaan Daun Teh,

Kulit Batang Akasia, dan Daun Jambu

Biji sebagai Pengawet Telur Ayam

Komunika-UT

Nomor 36/Tahun

XIII/2006

2010 Teknik Mengendalikan Serangga

Hama Gudang

Komunika-UT

Nomor 48/Tahun

XVII/2010

2010 Teknik Pembuatan Pupuk Organik

Cair

Komunika-UT

Nomor 49/Tahun

XVII/2010

LUHT4490/MODUL 3 3.31

Tahun Judul Penerbit/Jurnal

2010 Teknik Budidaya Anggrek. Komunika-UT

Nomor 50/Tahun

XVII/2010

2010 Persepsi Anggota terhadap Peran

Kelompok Tani untuk Meningkatkan

Kemampuan Anggota dalam

Penguasaan Teknologi Budidaya

Belimbing (Kasus Kelompok Tani

Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan

Sawangan, Kota Depok)

Universitas

Terbuka/ Jurnal

Matematika, Sains,

dan Teknologi

Vol. 11. No.2

September 2010

2011 Persepsi Civitas Akademika di UPBJJ-

UT terhadap Perolehan Sertifikat ISO

9001:2008 (Studi Kasus di UPBJJ-UT

Medan, Semarang, Surabaya, Malang,

Bandar Lampung, Pontianak,

Makassar, Majene, Kupang, Ternate).

Universitas

Terbuka/Jurnal

Pendidikan

Terbuka dan Jarak

Jauh

Vol. 12. No. 1.

Maret 2011.

2012 Pola Pengambilan Keputusan Wanita

Tani pada Usahatani Sayuran Sentra

Sayuran Dataran Tinggi.

Universitas

Terbuka/ Jurnal

Matematika, Sains,

dan Teknologi

Vol. 13. No.2.

September 2012

2012 Tracer Studi pada Program Studi

Agribisnis FMIPA-Universitas

Terbuka.

Universitas

Terbuka/Jurnal

Pendidikan

Terbuka dan Jarak

Jauh

Vol.13.

No.2.September

2012

2013 Pemanfaatan Latihan Mandiri Sebagai

Bahan Tutorial Bagi Mahasiswa

Program Studi Agribisnis Melalui

Fasilitas SMS.

Universitas

Terbuka/Jurnal

Pendidikan

Terbuka dan Jarak

Jauh

Vol. 14. No. 1.

Maret 2013

3.32 Seminar

Tahun Judul Penerbit/Jurnal

2013 Partisipasi Anggota Kelompok Tani

dalam Menganalisis Data Keadaan

pada Usahatani Sayuran (Kasus

Kelompok Tani Sayuran di Desa

Margamekar, Kecamatan

Pangalengan, Kabupaten Bandung).

Universitas

Terbuka/ Jurnal

Matematika, Sains,

dan Teknologi

Vol. 14. No. 1.

Maret 2013

2013 Analisis Kualitas dan Tingkat

Keterbacaan Materi Bahan Ajar Cetak

Melalui Evaluasi Formatif

Universitas

Terbuka/Jurnal

Pendidikan

Terbuka dan Jarak

Jauh

Vol. 14 No.2

.2013.

2014 Adopsi Inovasi Budidaya Mangrove di

Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu

Jurnal Sosial

Ekonomi

Pertanian,

Universitas Jember

Vol 7, No 2 . 2014

2016 Keragaan Tingkat Penerapan Metode

SLPTT Padi di Kecamatan Ciawi

Bogor

Universitas

Terbuka/ Jurnal

Matematika, Sains,

dan Teknologi

Vol. 17. No. 2.

Maret 2016

2017 Keragaan Proses Pembelajaran

Penyuluh Pertanian dalam Pendidikan

Terbuka dan Jarajk Jauh

Universitas

Terbuka/ Jurnal

Matematika, Sains,

dan Teknologi

Vol. 18. No. 1.

Maret 2017

LUHT4490/MODUL 3 3.33

Nama : Pepi Rospina Pertiwi, SP, M.Si.

Tempat & Tgl. Lahir : Bandung, 28 Januari 1971

Alamat Rumah : Tamansari Bukit Damai Blok

A15/15 Gunungsindur, Bogor

Telp. : 021-91098607

E-mail : [email protected]

Alamat Kantor : FMIPA-Universitas Terbuka

Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe,

Tangerang

Telp : 021-7490941 pesawat: 1812

Riwayat Pendidikan:

---------------------------------------------------------------------------------------------

Tingkat Tahun Tamat Institusi Bidang Keahlian

---------------------------------------------------------------------------------------------

S1 1994 IPB, Bogor Ilmu Penyuluhan Pertanian

S2 2009 IPB, Bogor Penyuluhan Pembangunan

-------------------------------------------------------------------------------------------

Publikasi ilmiah yang berhubungan dengan masalah penyuluhan

pertanian:

1. Stratifikasi Sosial Masyarakat Nelayan dan Adopsi Teknologi

Penangkapan Ikan. Skripsi IPB (1994)

2. Peran Penyuluh Pertanian dalam Pembangunan Pertanian Kerakyatan

(Anggota Peneliti – UT, 2005)

3. Dinamika Petani Perkotaan, Studi Kasus di Kota Jakarta, Depok dan

Bandung (Ketua Peneliti – UT, 2006)

4. Penjaminan Kualitas Lulusan melalui Penyelenggaraan Tugas Akhir

Program (Artikel Jurnal PTJJ-UT, vol. 8, Maret 2007)

5. Permodelan Penyuluhan Pertanian Perkotaan: Kasus Petani Sayuran di

Kota Jakarta Timur, Bandung dan Yogyakarta (Anggota Peneliti Hibah

Bersaing, 2007)

6. Karakteristik Kategori Adopter dan Tingkat Keinovatifan Masyarakat

Nelayan: Kasus Nelayan Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat (Ketua

Peneliti – UT, 2007)

3.34 Seminar

7. Permodelan Pemberdayaan Kelompok Tani dalam Penjaminan

Keberlanjutan Usaha Tani Pinggiran Perkotaan (Anggota Peneliti Hibah

Bersaing, 2008)

8. Model Pemberdayaan Kelompok Tani dalam Penjaminan Keberlanjutan

Usahatani Pinggiran Perkotaan (Kasus Petani Sayuran di Kabupaten

Bandung (Bunga Rampai FMIPA-UT, 2009)

9. Persepsi dan Pemilihan Petani terhadap Saluran Komunikasi Penyuluhan

mengenai Informasi Pengelolaan Usahatani Padi: Kasus Petani Kabupaten

Serang (Tesis IPB, 2009)

10. Peningkatan Kualitas Keluarga melalui Pendidikan Keluarga Berwawasan

Gender di Desa Pengasinan, Gunungsindur, Bogor (Penelitian Abdimas -

Dikti, 2009)

11. Hubungan antara Karakteristik Keinovatifan dan Pemilihan Saluran

Komunikasi Penyuluhan tentang Informasi Pengelolaan Usahatani Padi

(Ketua Peneliti – UT, 2010)

12. Preferensi Petani terhadap Saluran Komunikasi dalam Memperoleh

Informasi Inovasi PTT Padi (Seminar Nasional Basic Science Universitas

Brawijaya Malang, 2010);

LUHT4490/MODUL 3 3.35

Nama : Dr. Ir. Nurul Huda, M.A.

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

NIP : 19630729 1987 03 2 001

NIDN : 0029076301

Tempat dan Tgl. Lahir : Jakarta, 29 Juli 1963

E-mail : [email protected]

Alamat Kantor : Program Studi Agribisnis

Fakultas MIPA Universitas

Terbuka

Jl. Cabe Raya Pondok Cabe,

Pamulang, TangerangSelatan

15418.

Nomor Telepon/Faks : (021) 7490941 Ext. 1812

Fax. (021) 7434691

Riwayat Pendidikan

Jenjang S1 S2 S3

Nama

Perguruan

Tinggi

IPB, Bogor University of

Victoria, Canada

IPB, Bogor

Bidang Ilmu Peternakan Psikologi

Pendidikan

Penyuluhan

Pembangunan

Tahun

Masuk-Lulus

1981-1985 1992-1994 2002-2010

3.36 Seminar

Publikasi

No. Judul Nama Jurnal Volume/

Nomor/Tahun

1

Evaluation Of Online

Tutorial Using The Case

Of An Agricultural

Extension Practice Course

The Asean Journal

Of Open Distance

Learning.

Vol. 9 (No.1),

72-80 Tahun

2017, Issn :

2232-0814

2

Open & Distance

Learning (ODL) and

Agricultural Extension

Workers’ Social

Competence in Indonesia

Journal of

Education and

Learning

(EduLearn)

Volume 9 (No.

1), pages 17-24

tahun 2015.

ISSN : 2089-

9823, e-ISSN :

2302-927

3

Keragaan Proses

Pembelajaran Penyuluh

Pertanian dalam

Pendidikan Terbuka dan

Jarak jauh.

Jurnal

Matematika,

Sains, dan

Teknologi

Vol 18 (No.1),

56-67 tahun

2017. ISSN

(Print): 1411-

1934; ISSN

(Online): 2442-

9147

4

Peran penyuluh dalam

pemberdayaan

Masyarakat Pertanian

perkotaan

Peran matematika,

sains, dan

Teknologi dalam

mendukung gaya

hidup perkotaan

(urban lifestyle)

yang berkualitas.

Edisi kesatu,

cetakan pertama,

tahun 2016.

halaman 205-

222. ISBN 978-

602-392-084-6.

5

Tingkat Kompetensi

Andragogik Penyuluh

Pertanian Alumni UT.

Jurnal Pendidikan

UT 2011

6

Kompetensi Penyuluh

dalam Mengakses

Informasi Pertanian

Jurnal

Matematika, Sains

& Teknologi

Vol.11. No.1.

Maret 2010

LUHT4490/MODUL 3 3.37

No. Judul Nama Jurnal Volume/

Nomor/Tahun

(Kasus Alumni UT di

Wilayah Serang)

7

Strategi pengembangan

kinerja penyuluh

pertanian dalam

pendidikan jarak jauh

Universitas Terbuka :

Kasus alumni UT di

wilayah Serang,

Karawang, Cirebon, dan

Tanggamus.

Jurnal Penyuluhan

SPs IPB

edisi Maret, Vol.

VI No.1.2010

8

Distance Education for

Rural Agricultural

Workers in Indonesia.

Artikel dimuat dalam

jurnal international :

Asian Journal of

Distance

Education

Vol. 9 no.1

tahun 2011.

ISSN 1347-

90082011

9 Kompetensi penyuluh

lulusan UT

Jurnal Komunikasi

Pembangunan IPB 2009

10 Dasar-dasar Penyuluhan

Pertanian

Buku Materi

Pokok Universitas

Terbuka

2005