hukum_perikatan 10.ppt
TRANSCRIPT
TUTIEK RETNOWATI, SH.,MHFH. UNNAR SBY.
Sumber PerikatanPerikatan
1233
Perjanjian1313
Undang-Undang1352
Perbuatan manusia1353
Ditentukan UU
Perbuatan MenurutHukum
1354 & 1359
Perbuatan Melawan Hukum
1365
PERIKATAN
Perjanjian
Undang - Undang
Perbuatan manusia
semata undang - undang
Baik Melawan hukum
(1233 BW)
Perikatan yang lahir dari UU Perikatan ini diatur dalam ps 1352 –
1380 BW Perikatan ini timbul karena telah
ditentukan oleh UU sendiri Perikatan ini dibagi menjadi 2 yaitu : Perikatan yang lahir dari UU Perikatan yang lahir dari UU karena
perbuatan manusia
Perikatan yang lahir dari UU Yaitu perikatan yang timbul karena
hubungan kekeluargaan Misalnya; suami istri berkewajiban mendidik
atau memelihara anak-anak mereka, anak wajib memberikan nafkah kepada orang tua yg sudah tidak bekerja (alimentasi) (UU No.1 Tahun 1974), pemilik pekarangan yg berdampingan menurut pasal 625 berlaku beberapa hak dan kewajiban
Perikatan yg lahir dari UU karena perbuatan manusia1. Perbuatan manusia yang
diperbolehkan oleh Hukum2. Perbuatan Manusia yang
Melawan Hukum
1. Perbuatan Manusia yang diperbolehkan oleh Hukum
A. Perwakilan sukarela (ZaakWaar-Neming) Adalah suatu perbuatan, dimana
seseorang secara sukarela menyediakan dirinya dengan maksud mengurus kepentingan orang lain, dengan perhitungan dan risiko orang tersebut
Perwakilan sukarela diatur dalam pasal 1354 – 1358 BW
Syarat perwakilan sukarela1. Yang diurus adalah kepentingan orang
lain2. Harus mengurus kepentingan orang
yang diwakilinya secara sukarela3. Harus mengetahui dan menghendaki
dalam mengurus kepentingan orang lain4. Harus terdapat keadaan yg sedemikian
rupa yg membenarkan inisiatifnya untuk bertindak sebagai wakil sukarela
Hak dan kewajiban perwakilan sukarela1. Bertindak sbg bpk rumah yg baik dan
mengurus dengan layak kepentingan orang yg diwakili (ps. 1356 jo.ps. 1357)
2. Secara diam-diam mengikatkan dirinya utk meneruskan pekerjaannya, sehingga orang yg diwakili dpt mengurus kepentingannya (ps. 1354)
3. Meneruskan pengurusannya jika orang yang diwakili meninggal dunia (ps. 1355)
4. Memberikan laporan, dan perhitungan mengenai apa yg diterima
5. Bertanggung jawab atas kerugian yg diderita oleh orang yg diwakili, karena pelaksanaan tugas kurang baik
6. Berhak mendapat penggantian biaya-biaya
7. Mempunyai hak retensi
2. Pembayaran Tak terutang
Pasal 1359 menyatakan bahwa seseorang yg membayar tanpa adanya utang, berhak menuntut kembali apa yang telah dibayarkan. Dan yang menerima tanpa hak wajib mengembalikan
Pembayaran ini diartikan setiap pemenuhan prestasi. Jadi tidak hanya pembayaran uang saja melainkan penyerahan barang, memberikan kenikmatan dan mengerjakan sesuatu pekerjaan
3. Perikatan Alam (Naturlijke Verbintenis)
Pasal 1359 menentukan bahwa perikatan alam yang secara sukarela dipenuhi, tidak dapat dituntut pengembaliannya
Istilah sukarela menunjukkan bahwa pemenuhan prestasi yang dilakukan debitur adalah karena kewajiban moral bukan karena kewajiban hukum
Misalnya Pembayaran bunga yang tidak diperjanjikan