hidung berbau (foetor ex nasi)

8/18/2019 Hidung Berbau (Foetor Ex Nasi)

1/27

HIDUNG BERBAU

(FOETOR NASI)


2/27

Defnisi

Hidung berbau (foetor nasi) berartibau busuk dari dalam hidung. Dalam kepustakaan disebut sebagaioensive odor, fetid odor, stinkendeafscheiding, a stench


3/27

Etiologi

Ada beberapa penyakit yang memberikangejala foetor nasi antara lain:

Korpus alienum

Rinolit

Difteri hidung

inusitis

Rinitis atro! ("#aena)

$asofaringitis kronis

Rinitis kaseosa


4/27

Korpus Alienum

ering pada anak ke%il (balita) &enis :

'ogam non logam "rganik non organik Rute : sering dari anterior


5/27

Korpus alienum

biji buah

manik*manik

kan%ing

karet penghapus

kelereng

ka%ang polong

batu dan ka%ang tanah. Kebanyakanditemukan pada anak*anak dan biasanyaunilateral


6/27

+ambar ,. Korpus alienum pada hidung (dikutip dari: kepustakaan ,-)


7/27

Diagnosis

Anamnesis

+ejala klinis:

Halitosis

Rinitis unilateral dg kausa tdk jelasA obstruksi iritasi sd nekrosis septum

A organik: higroskopis mengembangobstruksi akumulasi sekret

infeksi sekunderA karet busa iritasi

A plastik g/ mun%ul lambat ( 0 iritatif tdkhigroskopis)


8/27


9/27


10/27

K"52'6KA6

inusitis : sumbatan K"5 Hipertro! jaringan limfoid(adenoid)

respon thd in7amasi dan infeksi rinore bilateral

Epistaksis

Aspirasi : resiko saat ekstraksi A


11/27

Rinolit

juga dianggap sebagai benda asingtipe khusus yang biasanya terdapatpada orang de8asa. +aram*garamtak larut dalam sekret hidung


12/27


13/27


14/27

Dapat unilateral atau bilateral 2ada anak*anak discharge yang

banyak sering disertai infeksi padaadenoid dan alergi hidung

gejala yang sering ditemukan ialah:nasal obstruction persistentmucopurulent discharge, frequentcolds.


15/27

Rinitis atro! ("#aena)

Disebut juga rhinitis chronica atrophicanscum foetida. Karakteristiknya adalah

,. adanya atropi mukosa dan jaringan

pengikat submukosa struktur fossanasalis

9. disertai adanya krusta yang berbaukhas.

;. Dis%harge bau


16/27

$asofaringitis kronis

Di nasofaring terdapat jaringan limpoidkadang*kadang adenoid dimana banyaktinggal bakteri*bakteri didalam kripti.

ila ada infeksi =irus maka bakteritersebut menjadi =irulen

ifat penyakit :

,. elf limiting9. Kronis


17/27

Rinitis kaseosa

Adalah perubahan kronis in7amatoardalam hidung dengan adanyapembentukan jaringan granulasi dan

akumulasi massa seperti keju yangmenyerupai kolesteatoma.


18/27

2ato!siologi

,. 2embusukan sel*sel mati (benda*bendaorganik) atau

korpus alienum oleh kuman sapro!t

, nekrosisdari mukosa

dan9. Adanyaorganisme

sapro!t

,. erkurangnya aliran darah9. oksin bakteri;. 6ritasi !sik maupun kimia8i


19/27

9. 2embusukan sel*sel jaringan yangnekrotis sebagai akibat dari : rauma mengakibatkan kerusakan

jaringan sampai matinya jaringan karenatidak mendapat suplai darah. erjadilahnekrosis dan infeksi sekunder sehinggatimbul foetor .

Radang oleh iritasi !sik atau kimia8i. oksin bakteri.

$eoplasma maligna dengan bagian*

bagian yang nekrotik.


20/27

Diagnosis

Anamnesis

pemeriksaan !sik


21/27

Apabila penderita dapat membau kita beritanda (1) dan bila tidak membau kita beritanda (*) kemungkinannya :

,. 2enderita sendiri (1) orang lain (1)

9. 2enderita sendiri (1) orang lain (*)

;. 2enderita sendiri (*) orang lain (1)

Keterangan :

,. $ormal

9. ila penderita sendiri tidak dapat

membau berarti ia mengalami anosmia.;. ila orang lain tidak membau berarti bau

tersebut subjektif


22/27

2ada anak*anak

,. Korpus alienum: discharge unilateral.

9. Difteria hidung: discharge sanguinous bilateral.

;. inusitis: discharge profuse bilateral.


23/27

De8asa inusitis: discharge bilateral

penderita (1) orang lain (1) "#aena: discharge bilateral

2enderita (*) orang lain (1)

$asofaringitis kronis: discharge postnasal bilateral penderita (1)orang lain (*)

Rinitis kaseosa: discharge unilateral penderita (1) orang lain(1)

Rinolit: discharge unilateral


24/27

Terapi

erapi yang diberikan tergantung dari

diagnosis : Korpus alienum rinolit

erapinya ialah mengangkat korpusalienum atau rinolit.

$asal difteria

Diberikan antibiotika Anti Difteri erum(AD) dan salep antibiotika untukmen%egah dermatitis akibat nasaldischarge.


25/27

inusitis dan rinitis kaseosa

2rinsip terapi ialah membersihkan

discharge memperbaiki =entilasidan drainase pemberian antibiotikayang sesuai dan bila tidak berhasil

baru dilakukan operasi. "#aena

erapi konser=atif atau kombinasi

dengan operatif. $asofaringitis kronis

erapi ialah dengan mengisap

discharge yang lengket di


26/27

Prognosiskorpus alienum dan rinolit setelahpengangkatan korpus alienum dan

rinolit pada umumnya baik

2rognosis untuk radang pada

umumnya baik. Adanya berma%am*ma%am antibiotika dapat memperke%ilinsidens komplikasi dan mortalitas.


27/27

Pencegahan 2en%egahan terhadap kemungkinan

terjadinya foetor ex nasi adalahdengan:

menjaga kebersihan meningkatkan daya tahan tubuh

agar tidak mudah terkena infeksi

men%egah terjadinya infeksi kronis

hidung berbau (foetor ex nasi)

Documents