halaman bab 2library.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2012-1-00111-if bab 2.pdfsetiap fakta,...

43
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar 2.1.1 Definisi Data dan Informasi Menurut Whitten & Bentley (2007, p. 21), data merupakan fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian dan hal-hal yang penting dalam organisasi. Setiap fakta, apabila berdiri sendiri, tidak mempunyai arti. Menurut Whitten & Bentley (2007, p. 21), informasi adalah data yang telah diproses atau diorganisasi ulang menjadi bentuk yanglebih berarti untuk seseorang. Informasi dibentuk dari kombinasi data yang diharapkan memiliki arti ke penerima. 2.1.2 Definisi Sistem Informasi Menurut Whitten & Bentley (2007, p. 6), sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi 2.1.3 Definisi Pendekatan Berbasis-File Menurut Connolly & Begg (2005, p. 7), pendekatan berbasis-file adalah sekumpulan program aplikasi yang memberikan layanan kepada

Upload: phungdiep

Post on 30-Jul-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

6  

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Dasar

2.1.1 Definisi Data dan Informasi

Menurut Whitten & Bentley (2007, p. 21), data merupakan fakta

mentah mengenai orang, tempat, kejadian dan hal-hal yang penting dalam

organisasi. Setiap fakta, apabila berdiri sendiri, tidak mempunyai arti.

Menurut Whitten & Bentley (2007, p. 21), informasi adalah data

yang telah diproses atau diorganisasi ulang menjadi bentuk yanglebih

berarti untuk seseorang. Informasi dibentuk dari kombinasi data yang

diharapkan memiliki arti ke penerima.

2.1.2 Definisi Sistem Informasi

Menurut Whitten & Bentley (2007, p. 6), sistem informasi adalah

pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi

untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan

sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah

organisasi

2.1.3 Definisi Pendekatan Berbasis-File

Menurut Connolly & Begg (2005, p. 7), pendekatan berbasis-file

adalah sekumpulan program aplikasi yang memberikan layanan kepada 

Page 2: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

7  

end-users seperti pembuatan laporan. Setiap program

mendefinisikan dan mengatur datanya sendiri.

Menurut Connolly & Begg (2005, pp. 12-14), keterbatasan dari

pendekatan berbasis-file adalah

- Pemisahan dan isolasi data

Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, akan menjadi lebih

susah untuk mengakses data yang tersedia

- Duplikasi data

Pendekatan berbasis-file yang bersifat desentralisasi akan

menyebabkan duplikasi data yang tak terkontrol dikarenakan data

disimpan secara terpisah (tidak berhubungan) sehingga jika dilakukan

perubahan pada salah satu tempat data pada tempat yang lain tidak

berubah. Hal ini akan menyebabkan duplikasi data

- Ketergantungan data - program

Struktur fisikal dan penyimpanan file data dan record

didefinisikan pada kode aplikasi. Hal ini menyebabkan perubahan

pada struktur yang sudah ada akan sulit untuk dilakukan.

- Format file yang tidak kompatibel

Struktur file yang ditanamkan pada program aplikasi

menyebabkan struktur bergantung pada bahasa pemrograman aplikasi.

Struktur file pada bahasa pemrograman yang satu dapat berbeda

dengan bahasa pemrograman yang lain. Format yang tidak

Page 3: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

8  

kompatibel ini menimbulkan kesulitan untuk memproses file

gabungan.

- Query yang tidak dinamis

Sistem berbasis-file sangat bergantung pada developer aplikasi

yang harus menulis semua query atau laporan yang dibutuhkan.

Akibatnya tipe query atau laporan yang dapat dibuat menjadi tidak

dinamis.

2.1.4 Definisi Basis Data

Menurut Indrajani (2009, p. 2), basis data adalah kumpulan

terpadu dari elemen data logis yang saling berhubungan. Basis data

mengkonsolidasi banyak catatan yang sebelumnya disimpan dalam file

terpisah.

Basis data merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan

secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi

informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Artinya basis data

merupakan tempat penyimpanan data besar yang dapat digunakan oleh

banyak pengguna. Seluruh item basis data tidak lagi dimiliki oleh satu

departemen, tetapi menjadi sumber daya perusahaan yang dapat

digunakan bersama.

Page 4: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

9  

2.1.5 Definisi Entitas

Menurut Whitten & Bentley (2007, p. 271), entitas adalah

kelompok orang, tempat, objek, kejadian, atau konsep tentang apa yang

kita perlukan untuk menangkapatau menyimpan data.

2.1.6 Definisi Atribut

Menurut Whitten & Bentley (2007, p. 272), atribut adalah sifat

atau karakteristik deskriptif suatu entitas.

2.1.7 Pengertian Database Management System (DBMS)

Menurut Connolly & Begg (2005, p. 16), Database Management

System (DBMS) adalah sebuah sistem perangkat lunak yang

memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, menjaga, dan

mengendalikan akses ke basis data.

A. Fasilitas dan Komponen dari Database Management

System

Menurut Connolly & Begg (2005, pp. 16-24), fasilitas dari

DBMS adalah sebagai berikut:

1. Data Definition Language, yang memungkinkan pengguna

untuk menspesifikasikan tipe dan struktur data beserta

constraint (batasan) pada data untuk disimpan dalam basis

data.

Page 5: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

10  

2. Data Manipulation Language, yang memungkinkan pengguna

untuk melakukan insert, update, delete, dan penarikan data

dari basis data.

3. Pengendalian terhadap pengaksesan basis data, yang

menyediakan:

a. Sistem keamanan, yang mencegah unauthorized user

(pengguna yang tidak mempunyai hak akses) untuk

mengakses basis data.

b. Sistem integritas, yang mempertahankan konsistensi

dari data yang tersimpan.

c. Sistem pengendalian concurrency, yang

memperbolehkan akses secara bersamaan ke basis data.

d. Sistem pengendalian pemulihan (recovery), yang

mengembalikan basis data ke keadaan sebelumnya

yang konsisten dari suatu kegagalan hardware atau

software.

e. Katalog yang dapat diakses olehpengguna, yang berisi

deskripsi dari data di dalam basis data.

Menurut Connolly & Begg (2005, pp. 19-21), terdapat

lima komponen utama dalam lingkungan DBMS, yaitu:

1. Hardware

Hardware merupakan perangkat keras yang dibutuhkan

oleh DBMS dan aplikasi yang berhubungan agar dapat

Page 6: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

11  

berjalan. Hardware bisa dicontohkan dengan sebuah personal

computer, single mainframe, dan jaringan komputer.

2. Software

Software merupakan perangkat lunak yang

komponennya terdiri dari DBMS itu sendiri dan aplikasi

pendukungnya, bersama dengan sistem operasi yang berjalan

dan termasuk juga aplikasi jaringan jika DBMS digunakan

melalui jaringan. Umumnya perangkat lunak ini ditulis oleh

bahasa pemrograman generasi ketiga (3GL), seperti C, C++,

Java, Visual Basic dan Cobol, atau dengan bahasa

pemrograman generasi keempat (4GL) seperti SQL yang

ditanamkanpada bahasa generasi ketiga.

3. Data

Data adalah komponen yang paling penting dari DBMS,

data bagaikan jembatan yang menghubungkan komponen

mesin dengan komponen manusia. Basis data berisi data

operasional dan metadata yaitu data mengenai data. Struktur

dari basis data dinamakan schema.

4. Prosedur

Prosedur mengacu pada instruksi-instruksi dan aturan-

aturan yang mempengaruhi rancangan dan kegunaan dari basis

data. Pengguna dan staff dari sistem yang mengatur basis data

memerlukan prosedur yang terdokumentasi mengenai cara

menggunakan dan menjalankan sistem.

Page 7: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

12  

Instruksi-instruksi yang diperlukan seperti:

• Log on ke dalam DBMS

• Menggunakan fasilitas DBMS atau program aplikasi

• Memulai dan menghentikan DBMS

• Membuat backup dari basis data

• Menangani kegagalan hardware atau software, meliputi

cara mengenali komponen yang rusak dan cara

memperbaikinya

• Mengganti struktur dari tabel, mengatur ulang basis data

melalui tempat penyimpanan yang lebih dari satu,

meningkatkan performa, dan menyimpan data ke tempat

penyimpanan kedua

5. People

People adalah orang-orang atau pelaku yang terlibat dalam

sistem, yang mana adalah:

a. Data Administrators (DA)

DA adalah orang yang bertanggungjawab untuk

mengelola sumber data termasuk perencanaan basis data,

pengembangan dan pemeliharaan dari prosedur dan

bagian dari perancangan konseptual serta logikal

b. Database Administrator (DBA)

DBA adalah orang yang bertanggungjawab dalam

realisasi fisikal dari basis data, termasuk perancangan dan

Page 8: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

13  

implementasi fisikal basis data, keamanan dan kontrol

integritas, pemeliharaan dari sistem operasional, dan

memastikan kinerja aplikasi yang memuaskan untuk

pengguna.

c. Database Designer

Database designer terbagi dua jenis yaitu logical

database designers dan physical database designers.

Logical database designers memiliki tugas

mengidentifikasi data yang mana adalah entitas dan

atribut, relasi antara data dan batasan-batasan pada data

yang disimpan dalam basis data.

Physical database designer memutuskan

bagaimana perancangan basis data logikal dibuat secara

fisikal atau secara nyata.

d. Application Developers

Saat basis data telah diimplementasikan, program

aplikasi yang memberikan fungsi-fungsi yang diperlukan

untuk end-users harus diimplementasikan. Application

developers bekerja berdasarkan spesifikasi oleh analis

sistem.

e. End-Users

End-users merupakan pengguna dari basis data,

yang mana basis data tersebut dirancang dan

Page 9: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

14  

diimplementasikan dan dikelola untuk memenuhi

kebutuhan informasi mereka.

B. Keuntungan dari Database Management System

Menurut Connolly & Begg (2005, pp. 26-29), beberapa

keuntungan dari Database Management System adalah:

1. Pengendalian atas data redundancy

Dengan penggunaan pendekatan basis data, data-data

yang berulang atau yang disebut data redudancy bisa menjadi

lebih terkendali dan berkurang dibandingkan dengan sistem

berbasis file.

2. Konsistensi data

Dengan adanya pengendalian dan penghilangan

redundancy, inkonsistensi data dapat dihindari. Jika item data

di basis data hanya disimpan pada satu tempat, maka update

yang dilakukan cukup sekali saja, dan nilai yang baru akan

langsung tersedia bagipengguna.

3. Lebih banyak informasi yang bisa didapatkan dari data yang

sama

Dengan melakukan integrasi data operasional yang ada,

memungkinkan untuk mendapatkan informasi tambahan dari

data yang sama.

Page 10: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

15  

4. Pembagian data

Pada pendekatan berbasis file, file hanya dimiliki oleh

orang atau departemen tertentu yang menggunakannya.

Sementara pada pendekatan basis data, basis data dimiliki oleh

keseluruhan organisasi dan dapat dibagi antara semua

pengguna yang memiliki hak akses.

5. Integritas data lebih terjamin

Integritas data dilakukan dengan bantuan constraints

(batasan). Dengan adanya batasan pada basis data, maka

integritas atau konsistensi data yang tersimpan menjadi lebih

terjamin.

6. Keamanan meningkat

Keamanan basis data adalah perlindungan basis data

dari pengaksesan yang dilakukan oleh pengguna yang tidak

berwenang. Salah satu cara yang ditempuh adalah meminta

pengguna untuk memasukkan user ID dan password sebelum

pengguna tersebut melakukan suatu operasi terhadap basis

data. Database administrator juga bisa menentukan operasi

apa saja yang bisa dilakukan oleh seorang pengguna.

7. Pelaksanaan standarisasi

Integrasi membuat seorang DBA untuk mendefinisikan

dan melakukan standarisasi yang dianggap perlu. Yang mana

termasuk standar departemen, organisasi, nasional atau

internasional untuk hal-hal seperti format data untuk

Page 11: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

16  

memberikan fasilitas seperti pertukaran data antara sistem,

ketentuan penamaan, standar dokumentasi, prosedur

pembaharuan, dan pengaturan akses.

8. Skala ekonomi

Menggabungkan semua data operasional dari organisasi

kedalam satu basis data dan membuat satu set aplikasi yang

bekerja pada satu sumber data akan membuat organisasi

mengeluarkan biaya besar. Dalam hal ini anggaran yang

biasanya dialokasikan untuk setiap departemen untuk

pengembangan dan pemeliharaan sistem berbasis file dapat

digabungkan dengan kemungkinan menghasilkan total biaya

yang lebih rendah. Anggaran yang digabungkan dapat

digunakan untuk membeli konfigurasi sistem yang lebih cocok

untuk kebutuhan organisasi.

9. Keseimbangan kebutuhan-kebutuhan yang berlawanan

Setiap pengguna atau departemen memiliki kebutuhan

yang akan bertentangan dengan kebutuhan dari pengguna lain.

Sejak basis data dibawah kendali seorang DBA, DBA dapat

membuat keputusan mengenai perancangan dan penggunaan

operasional dari basis data yang memberikan penggunaan

sumber data organisasi sebagai satu kesatuan.

Page 12: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

17  

10. Kemampuan pengaksesan dan respon data yang lebih baik

Pengguna bisa mengakses ke basis data untuk melihat

informasi dari data yang diperlukan cukup dengan command

SQL.

11. Meningkatkan produktifitas

DBMS menyediakan banyak fungsi-fungsi standar yang

membuat seorang programmer menulis pada sistem berbasis

file. Pada tingkatan utama, DBMS menyediakan rutinitas

untuk mengendalikan fungsi-fungsi yang membuat seorang

pembuat program (programmer) untuk berkonsentrasi pada

fungsional yang lebih spesifik dimana diperlukan oleh

pengguna tanpa harus mengkhawatirkan implementasi pada

tingkatan yang lebih rendah. Banyak DBMS yang

memberikan lingkungan generasi keempat yang berisi alat-alat

untuk menyederhanakan pengembangan dari aplikasi basis

data. Hal ini meningkatkan produktifitas programmer dan

mengurangi waktu pengembangan dengan penghematan biaya

terkait.

12. Meningkatkan pemeliharaan melalui independensi data

Dalam sistem berbasis file, deskripsi dari data dan logika

untuk mengakses data dibangun kedalam setiap program

aplikasi, membuat program itu tergantung kepada data.

Sebaliknya, DBMS memisahkan deskripsi data dari aplikasi,

Page 13: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

18  

yang mana membuat aplikasi tidak akan berubah karena

perubahan data.

13. Concurrency yang lebih baik

Dalam sistem berbasis file, jika dua atau lebih pengguna

diberi hak akses untuk mengakses data yang sama secara

simultan, akan mengakibatkan bentrok data dan kehilangan

informasi atau integritas. DBMS mengelola data yang diakses

bersamaan dan memastikan masalah tidak terjadi

14. Meningkatkan layanan backup dan recovery

Sistem berbasis file mengharuskan pengguna untuk

melindungi data mereka secara manual dan membuat

pengguna melakukan backup (membuat cadangan data) yang

memerlukan waktu lama. Berbeda dengan DBMS yang

membuat checkpoint (titik tentu) dan membuat backup secara

berkala, DBMS juga memberikan fasilitas untuk mengecilkan

jumlah dari proses yang sedang berjalan yang diikuti dengan

kegagalan.

C. Kerugian dari Database Management System

Menurut Connolly & Begg (2005, pp. 29-30), kerugian

dari Database Management System adalah:

1. Kompleksitas

Ketentuan dari fungsi yang kita harapkan dari DBMS yang

baik membuat DBMS tersebut menjadi perangkat lunak yang

amat kompleks. Kegagalan untuk mengerti sistem

Page 14: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

19  

mendatangkan keputusan perancangan yang buruk, yang mana

akan membuat konsekuensi yang serius bagi organisasi

2. Ukuran

Kompleksitas dan fungsionalitas yang tinggi membuat

DBMS menjadi sebuah perangkat lunak yang memiliki ukuran

besar, terhitung dari banyaknya megabytes dari kapasitas disk

dan membutuhkan jumlah memori yang cukup besar agar

dapat berjalan secara efisien.

3. Biaya DBMS

Biaya yang dikeluarkan untuk DBMS bervariasi,

tergantung oleh lingkungan dan fungsional yang dibutuhkan.

Makin banyak fungsionalitas dan biaya pemeliharaan, makin

besar pula biaya DBMS tersebut

4. Biaya tambahan untuk hardware

Kapasitas penyimpanan data yang dibutuhkan untuk

DBMS dan basis data kadangkala memerlukan tambahan dari

disk penyimpanan data. Untuk membuat basis data berjalan

sempurna pada masa mendatang, dibutuhkan biaya tambahan

untuk membeli hardware atau mesin yang lebih besar.

5. Biaya penggantian

Dalam beberapa situasi, biaya dari DBMS dan hardware

tambahan tidak signifikan dibandingkan dengan biaya

penggantian dari aplikasi yang sudah berjalan pada DBMS

Page 15: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

20  

baru dan hardware. Biaya ini juga termasuk biaya untuk

melatih pengguna-pengguna yang akan menggunakan sistem

baru.

6. Kinerja

Pendekatan menggunakan basis file biasanyadigunakan

pada aplikasi tertentu dan berjalan dengan baik. Namun

DBMS umum yang digunakan oleh beberapa aplikasi dalam

waktu bersamaan akan berakibat berjalan tidak secepat

biasanya.

7. Dampak dari kegagalan yang tinggi

Pemusatan dari sumber data meningkatkan rentannya

sistem. Sejak semua pengguna dan aplikasi tergantung pada

ketersediaan dari DBMS, kegagalan dari komponen manapun

membuat operasi basis data terhenti atau gagal.

2.1.8 Pengertian Data Flow Diagram

Menurut Whitten & Bentley (2007, p. 317), Data flow diagram

(DFD)/diagram aliran data adalah alat yang menggambarkan aliran data

melalui sistem dan kerja atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem

tersebut.

Menurut Whitten & Bentley (2007, pp. 319-325), terdapat tiga

simbol dan satu koneksi DFD, yaitu:

Page 16: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

21  

Gambar Nama Keterangan

Agen Eksternal

Mendefinisikan seseorang, sebuah unit organisasi, sistem lain, atau organisasi lain yang berada di luar jangkauan proyek tetapi berinteraksi dengan sistem yang sedang dipelajari

Data Stores

Inventaris dari data yang disimpan untuk keperluan mendatang. Sinonimnya adalah file dan database.

Proses

Pekerjaan yang dilakukan pada, atau sebagai respon kepada, aliran data yang datang atau kondisi. Sinonimnya adalah transform.

Aliran data

Merepresentasikan sebuah input data ke proses atau output data (atau informasi) dari proses. Sebuah aliran data juga digunakan untuk merepresentasikan pembuatan, pembacaan, penghapusan, atau update data pada file atau database.

Tabel Error! No text of specified style in document.-1 Simbol-simbol DFD

DFD dibagi menjadi tiga yaitu :

1 Diagram Konteks

Merupakan tingkatan paling pertama yang menggambarkan ruang

lingkup dari sistem yang akan dijalankan. Diagram ini hanya memiliki

satu proses yang menggambarkan sistem secara keseluruhan dan

hubungan antara sistem dengan unit-unit diluar sistem tersebut.

Page 17: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

22  

2 Diagram Nol

Diagram yang menggambarkan proses-proses dan aliran data yang

terjadi di dalam suatu sistem. Proses-proses ini dapat dipecah menjadi

proses-proses dan aliran data yang lebih terperinci.

3 Diagram Rinci

Diagram yang menggambarkan rincian proses-proses yang ada

pada diagram nol dan proses-proses ini dapat dipecah lagi menjadi

proses-proses yang lebih terperinci.

2.1.9 Definisi Normalisasi

Menurut Connoly & Begg (2005, p. 388), normalisasi adalah

sebuah teknik untuk menghasilkan sekumpulan sekumpulan relasi dengan

sifat – sifat yang diinginkan berdasarkan kebutuhan data dari sebuah

perusahaan.

Tujuan dari normalisasi adalah untuk mengidentifikasikan

kumpulan yang sesuai untuk relasi yang mendukung kebutuhan data dari

perusahaan.

Menurut Connoly & Begg (2005, pp. 403-409), tahap – tahap

normalisasi adalah sebagai berikut :

1. Unnormalized Form (UNF)

Sebuah tabel yang mengandung satu atau lebih grup – grup yang

berulang.

2. First Normal Form (1NF)

Sebuah relasi di mana titik temu dari setiap baris dan kolom

mengandung satu dan hanya satu nilai. Untuk mengubah tabel

Page 18: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

23  

unnormalized menjadi bentuk 1NF, kita mengidentifikasi dan

menghilangkan grup berulang pada tabel.

3. Second Normal Form (2NF)

Sebuah relasi yang sudah memenuhi 1NF dan setiap atribut non-

primary key memiliki ketergantungan fungsional penuh terhadap

primary key.

Ketergantungan fungsional penuh mengindikasikan bahwa jika A

dan B adalah atribut dari sebuah relasi, B memiliki ketergantungan

fungsional penuh terhadap A jika B memiliki ketergantungan penuh

terhadap A, tetapi bukan bagian dari A.

Normalisasi dari relasi 1NF ke 2NF melibatkan penghapusan

ketergantungan parsial. Jika terdapat ketergantungan parsial, kita

menghilangkan atribut yang bergantung secara parsial dari relasi

dengan menempatkannya ke dalam sebuah relasi baru bersama

salinan dari determinannya.

4. Third Normal Form (3NF)

Sebuah relasi yang memenuhi 1NF dan 2NF, dan tidak ada atribut

non-primary-key yang memiliki ketergantungan transitif terhadap

primary key.

Ketergantungan transitif adalah sebuah kondisi di mana A, B, dan

C adalah atribut – atribut dari relasi yang mana jika A -> B dan B ->

C, maka C memiliki ketergantungan transitif terhadap A melalui B.

Normalisasi relasi 2NF ke 3NF melibatkan penghapusan

ketergantungan transitif. Jika terdapat ketergantungan transitif, kita

Page 19: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

24  

menghilangkan atribut yang bergantung secara transitif dari relasi

dengan menempatkannya ke dalam sebuah relasi baru bersama

salinan dari determinannya.

5. Boyce – Codd Normal Form (BCNF)

Sebuah relasi di mana setiap determinan adalah candidate key.

BCNF didasarkan pada ketergantungan fungsional yang

memperhatikan semua candidate key pada relasi; akan tetapi, BCNF

mempunyai constraints tambahan dibandingkan dengan 3NF.

Untuk mengetes apakah sebuah relasi BCNF, kita

mengidentifikasikan semua determinan dan memastikan bahwa

determinan tersebut adalah candidate key.

6. Fourth Normal Form (4NF)

Sebuah relasi yang memenuhi BCNF dan tidak mengandung

ketergantungan multi – valued. 4NF adalah bentuk normal yang lebih

kuat dari BCNF yang mencegah relasi mengandung ketergantungan

multi – valued, dan juga redundansi data.

7. Fifth Normal Form (5NF)

Sebuah relasi yang tidak mempunyai ketergantungan join.

Ketergantungan join menjelaskan tipe ketergantungan untuk

setiap relasi R dengan kumpulan atribut R yaitu A, B, …, Z, sebuah

relasi R memenuhi ketergantungan join jika dan hanya jika setiap

nilai dari R sama dengan join dari A, B, …, Z.

Page 20: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

25  

2.1.10 Definisi Entity Relationship Diagram

Menurut Whitten & Bentley (2007, p. 271), Entity Relationship

Diagram adalah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk

menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang

dideksripsikan oleh data tersebut.

2.1.11 Database System Development Lifecycle

Tahapan penerapan lifecycle dalam metodologi perancangan basis data

menurut Connoly & Begg (2005, p. 284), adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan Basis Data (Database Planning)

Menurut Connolly & Begg (2005, p. 285), perencanaan basis

data (database planning) merupakan aktivitas manajemen yang

mengijinkan tingkatan dari aplikasi basis data untuk direalisasikan se-

efisien dan se-efektif mungkin. Database planning harus diintegrasikan

dengan keseluruhan strategi sistem informasi dari perusahaan. Ada tiga

hal penting dalam penyusunan sebuah strategi sistem informasi, yaitu :

1. Identifikasi dari tujuan dan rencana perusahaan dengan penentuan

kebutuhan sistem informasi berikutnya.

2. Melakukan evaluasi dari sistem informasi saat ini untuk menentukan

kelebihan dan kelemahan yang ada saat ini.

3. Penilaian dari kesempatan TI yang mungkin menghasilkan

keuntungan kompetitif.

Page 21: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

26  

Hal yang terpenting dari tahapan ini adalah mendefinisikan secara

jelas tentang pernyataan misi untuk proyek basis data. Pernyataan

tersebut mendefinisikan tujuan utama dari aplikasi basis data. Bila

pernyataan tersebut selesai maka langkah selanjutnya adalah

mengidentifikasikan sasarannya. Semua hal tersebut perlu didukung oleh

informasi – informasi tambahan yang menentukan pekerjaan apa saja

yang harus diselesaikan, sumber – sumber yang mendukung dan biaya

yang harus dikeluarkan.

2. Definisi Sistem (System Definition)

Menurut Connoly & Begg (2005, p. 286), definisi sistem adalah

yang mendefinisikan jangkauan dari aplikasi basis data dan pandangan –

pandangan utama para pemakai. Sebelum mendesain suatu aplikasi basis

data penting untuk terlebih dahulu mengidentifikasikan batasan – batasan

dari sistem yang sedang diteliti serta kaitannya dengan sistem informasi

di perusahaan. Perlu dipikirkan untuk kebutuhan yang akan datang selain

dari kedaaan sekarang.

3. Pengumpulan dan Analisa Kebutuhan (Requirement

Collection and Analysis)

Menurut Connoly & Begg (2005, p. 288), pengumpulan dan

analisa kebutuhan adalah proses pengumpulan dan analisis informasi

tentang bagian dari perusahaan yang akan didukung oleh aplikasi basis

Page 22: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

27  

data dan menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi kebutuhan

pemakai terhadap sistem baru.

Informasi yang dikumpulkan termasuk :

1. Penjabaran dari data yang digunakan.

2. Detail mengenai bagaimana data digunakan.

3. Kebutuhan tambahan apapun untuk aplikasi basis data yang baru.

Informasi ini kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi

kebutuhan yang dimasukan untuk aplikasi basis data tersebut. Ada tiga

macam pendekatan untuk mengatur kebutuhan dari sebuah aplikasi basis

data dengan berbagai pandangan pemakai, yaitu :

1. Pendekatan centralized

Kebutuhan untuk tiap pandangan pengguna disatukan menjadi satu

paket kebutuhan untuk sistem basis data. Secara umum pendekatan ini

dipakai jika basis datanya tidak terlalu kompleks.

2. Pendekatan view integration

Kebutuhan untuk tiap pandangan pemakai digunakan untuk

membangun sebuah model data yang terpisah yang mempresentasikan

tiap pandangan pengguna. Hasil dari data – data model tersebut

kemudian disatukan dibagian basis data.

3. Kombinasi keduanya.

Page 23: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

28  

4. Perancangan Basis Data (Database Design)

Menurut Connoly & Begg (2005, p. 291), perancangan basis data

merupakan proses pembuatan suatu desain untuk sebuah basis data yang

akan mendukung operasional dan sasaran suatu perusahaan.

Menurut Connoly & Begg (2005, p. 293-295), perancangan basis

data dibagi dalam tiga tahapan yaitu :

1. Conceptual Database Design

Suatu proses pembentukan model dari informasi yang digunakan

dalam perusahaan, bebas dari keseluruhan aspek fisik. Model data

dibangun dengan menggunakan informasi dalam spesifikasi kebutuhan

pengguna. Model data konseptual merupakan sumber informasi untuk

melanjutkan ke fase desain logika.

2. Logical Database Design

Suatu proses pembentukan model dari informasi yang digunakan

dalam perusahaan berdasarkan model data tertentu, tetapi bebas dari

DBMS tertentu dan aspek lainnya. Model data konseptual yang telah

dibuat sebelumnya dipetakan dan diperbaiki ke dalam model data

logika.

3. Physical Database Design

Suatu proses yang menghasilkan deskripsi implementasi basis data

pada penyimpanan sekunder. Menggambarkan struktur penyimpanan

Page 24: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

29  

dan metode akses yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien

terhadap data.

5. Pemilihan DBMS (DBMS Selection)

Menurut Connolly & Begg (2005, p. 296), pemilihan DBMS yang

sesuai untuk mendukung aplikasi basis data yang mencakup :

1. Mendefinisikan syarat – syarat referensi studi

Menentukan tujuan, batasan masalah dan tugas yang harus dilakukan.

2. Mendaftar dua atau tiga jenis barang

Membuat daftar barang – barang dimulai dari mana barang didapat,

berapa biayanya serta bagaimana bila ingin mendapatkannya.

3. Mengevaluasi barang

Barang – barang yang ada dalam daftar diteliti lebih lanjut untuk

mengetahui kelebihan dan kekurangan barang tersebut.

4. Merekomendasikan pilihan dan membuat laporan

Mendokumentasikan proses dan untuk menyediakan pernyataan

mengenai kesimpulan dan rekomendasi terhadap salah satu produk

DBMS.

6. Perancangan Aplikasi (Application Design)

Menurut Connoly & Begg (2005, p. 299), perancangan aplikasi

adalah merancang antarmuka pemakai (user interface) dan program

aplikasi yang akan memproses basis data.

Page 25: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

30  

Perancangan aplikasi harus memastikan semua kebutuhan –

kebutuhan dari spesifikasi kebutuhan pemakai (user requirement

specification) yang menyangkut perancangan aplikasi program yang

mengakses basis data dan merancang transaksi yaitu cara akses ke basis

data dan perubahan terhadap isi basis data (retrieve and update). Maka

fungsi yang dibutuhkan dapat terpenuhi dan merancang antarmuka

pemakai (user interface) yang tepat. Antarmuka yang dirancang harus

memberikan kenyamanan dan kemudahan informasi yang dibutuhkan

dengan cara untuk menciptakan ‘user friendly’.

7. Prototyping

Menurut Connoly & Begg (2005, p. 299), prototyping adalah

membangun model kerja dari sistem basis data. Tujuan utama dari

mengembangkan suatu protoype adalah mengijinkan pengguna untuk

menggunakan prototype guna mengidentifikasikan sistem seperti apakah

yang bekerja dengan baik dan jika mungkin menyarankan pengembangan

atau bahkan fitur baru untuk sistem basis data. Dengan cara ini kebutuhan

pengguna dan pengembanga sistem dalam mengevaluasi kelayakan

design system akan semakin jelas.

Ada dua startegi prototyping yang umum digunakan sekarang,

yaitu requirement dan evolutionary prototyping. Requirement prototyping

menggunakan prototype untuk menetapkan kebutuhan dari tujuan sistem

basis data dan ketika kebutuhan sudah terpenuhi prototype tidak

Page 26: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

31  

digunakan lagi. Sementara evolutionary prototyping memiliki tujuan yang

sama akan tetapi perbedaannya adalah prototype tetap digunakan untuk

selanjutnya dikembangkan menjadi sistem basis data yang lengkap dan

akan digunakan nantinya.

8. Implementasi (Implementation)

Menurut Connolly & Begg (2005, p. 304), implementasi adalah

realisasi secara fisik dari database dan desain aplikasi. Dalam tahap

penyelesaian desain (di mana dapat melibatkan pembuatan prototype atau

tidak), sekarang kita dapat menerapkan basis data dan program aplikasi

yang telah kita buat. Implementasi basis data menggunakan DDL yang

pengembang pilih dalam melakukan pemilihan DBMS atau dengan

menggunakan Graphical User Interface (GUI), yang menyediakan

fungsional yang sama dengan pernyataan DDL yang low level.

Pernyataan DDL digunakan untuk menciptakan struktur basis data dan

mengkosongkan file yang terdapat dalam basis data tersebut. Pandangan

pemakai lainnya juga diimplementasikan dalam tahapan ini. DML

digunakan untuk mengimplementasikan transaksi basis data di dalam

bagian aplikasi program dari sasaran DBMS.

9. Pemindahan dan Konversi Data (Data Conversion dan

Loading)

Menurut Connolly & Begg (2005, p. 305), pemindahan dan

konversi data adalah mencakup pengiriman data untuk dipindahkan ke

Page 27: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

32  

sistem baru dan mengubah aplikasi yang ada agar dapat dijalankan pada

basis data yang baru. Langkah ini dilakukan hanya jika suatu sistem basis

data baru akan menggantikan sistem yang lama. Sekarang, DBMS yang

memiliki kegunaan yang dapat mengisi file yang ada ke dalam sistem

yang baru telah banyak digunakan dan dianggap telah umum. Ketika

pemindahan dan konversi dibutuhkan, prosesnya harus direncanakan

untuk memastikan kelancaran transaksi untuk kelesuruhan operasi.

10. Pengujian (Testing)

Menurut Connolly & Begg (2005, p. 305), testing adalah suatu

proses malaksanakan program aplikasi yang memiliki tujuan menemukan

kesalahan. Sebelum diterapkan dalam suatu sistem, basis data harus

dilakukan dahulu testing. Hal ini dicapai dengan penggunaan secara hati –

hati untuk merencakan suatu test dengan data yang realistis sehingga

keseluruhan proses pengujian sesuai dengan metode dan dilaksanakan

sesuai aturan yang ada.

o Pengujian Alpha dan Beta

Menurut Galin (2004, p. 245-246), pengujian alpha dan

beta dilakukan untuk mendapatkan masukan tentang kualitas dari

pengguna yang potensial. Mereka merupakan tambahan yang

umum digunakan untuk mengidentifikasi desain perangkat lunak

dan kode yang bermasalah pada paket perangkat lunak secara

komersial.

Page 28: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

33  

o Pengujian Alpha

Pengujian alpha adalah pengujian dari perangkat lunak

baru yang dilakukan pada sisi pengembang. Pelanggan dengan

menggunakan perangkat lunak baru untuk menspesifikasikan

kebutuhan dari organisasi, cenderung untuk memeriksa paket dari

sisi yang tidak diharapkan dari tim penguji. Kesalahan yang

diidentifikasi oleh pengujian alpha diharapkan termasuk kesalahan

yang hanya digunakan oleh pengguna sesungguhnya yang dapat

mereka temukan hingga dilaporkan pada pihak pengembang.

o Pengujian Beta

Pengujian beta lebih umum diaplikasikan dari pada

pengujian alpha. Proses pengujian beta dapat dideskripsikan

sebagai berikut. Pengguna melakukan instalasi paket dengan

tujuan mereka akan memberi informasi pada pihak pengembang

akan semua kesalahan yang ditemukan selama proses percobaan

atau penggunaan secara teratur.

11. Pengawasan dan Pemeliharaan (Operational Maintenance)

Menurut Connolly & Begg (2005, p. 306), operation maintenance

adalah proses memantau dan memelihara sistem setelah di-install. Pada

tahapan sebelumnya, basis data benar – benar diuji dan

diimplementasikan. Sekarang sistem beralih ketahapan pemeliharaan.

Page 29: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

34  

Yang termasuk aktifitas dari tahapan ini adalah sebagai berikut :

1. Memantau kinerja dari sistem, jika kinerjanya menurun dibawah level

yang dapat diterima maka kemungkinan basis data perlu diorganisasi.

2. Pemeliharaan dan upgrade aplikasi basis datanya (jika diperlukan).

Ketika basis data sepenuhnya bekerja, pemantauan harus

dilakukan guna memastikan kinerjanya dapat berada dalam tingkat yang

diterima. Sebuah DBMS biasanya menyediakan berbagai peralatan untuk

membantu administrasi basis data termasuk kegunaan untuk mengisi data

ke dalam basis data dan untuk memantau sistem. Peralatan ini

memperbolehkan sistem pemantauan untuk memberikan informasi

tentang pemakaian basis data dan strategi eksekusi query. Database

administrator dapat menggunakan informasi inii untuk memperbaiki

sistem agar dapat memberikan kinerja yang lebih baik.

2.2 Teori – teori Khusus

2.2.1 Definisi Sistem Informasi Akademik

Menurut Mazalisa Zainal (2010, p. 8), Sistem Informasi

Akademik merupakan sumber daya yang terhadap segala sesuatu dalam

bentuk informasi yang ada kaitannya dengan masalah-masalah akademik

di kampus. Sistem Informasi Akademik selain merupakan sumber daya

informasi di kampus, juga dapat digunakan sebagai sarana media

komunikasi antara dosen dan mahasiswa, mahasiswa dengan mahasiswa,

Page 30: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

35  

dosen dengan pejabat kampus terkait dan siapa saja yang ada di

lingkungan kampus tersebut.

Menurut Mazalisa Zainal (2010, pp. 8-9), informasi – informasi

yang terdapat di dalam Sistem Informasi Akademik adalah :

a. Berita, berisi informasi terbaru yang diterbitkan oleh lembaga

pendidikan maupun informasi teknologi dari berbagai sumber berita.

b. Pendidikan, berisi informasi yang berkaitan dengan perkuliahan yang

terdapat di lembaga pendidikan, misalnya kurikulum, Satuan Acara

Perkuliahan (SAP), dosen, materi kuliah, kerja praktek, tugas akhir,

dan penelitian.

c. Komunitas, berisi tentang komunitas yang ada di lembaga pendidikan

yang akan menginformasikan tentang Civitas Akademika misalnya

staff, mahasiswa, Alumni, bulletin, dan lain-lain.

d. Data Personal, berisi Informasi yang berrhubungan dengan

mahasiswa diantaranya;

1) Kartu Rencana Studi (KRS) sesuai dengan mata kuliah yang

telah diprogramkan dalam satu semester

2) Kartu Hasil Studi (KHS) untuk mengetahui hasil yang telah

dicapai selama mengikuti perkuliahan dan hasil evaluasi studi,

sekaligus mengetahui indeks prestasinya

e. Jadwal Perkuliahan, yang berisi tentang jadwal kuliah, kegiatan

mahasiswa, memonitor jadwal perkuliahan dosen, jumlah kehadiran

dalam mengikuti perkuliahan

Page 31: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

36  

f. Perpustakaan, berisi tentang informasi buku melalui katalog online

g. Electronic Mail (Email), fasilitas ini untuk mengirim dan menerima

surat/pesan sekaligus dapat dijadikan sebagai sarana atau alat diskusi

antar mahasiswa, dosen bahkan karyawan dalam lembaga pendidikan.

2.2.2 Defini Oracle Database

Menurut Tom Best (2005, p. 1-5), oracle database adalah

database pertama yang dirancang untuk enterprise grid computing (cara

yang paling fleksibel dan efektif secara harga untuk mengatur informasi

dan aplikasi).

Menurut Tom Best (2005, p. 1-8), server oracle adalah sistem

pengaturan basis data yang menyediakan pendekatan terbuka,

menyeluruh, dan terintegrasi untuk pengaturan informasi. Server oracle

terdiri dari oracle instance dan oracle database.

2.2.3 Definisi C#

Menurut Freeman, A (2010, p. 17), C# adalah bahasa

pemrograman yang berbeda dengan bahasa natural seperti Inggris atau

Prancis. Terdapat banyak kata yang membantu pada kosa kata bahasa

pemrograman sekitar 100 keyword.

Menurut Freeman, A (2010, p. 22), C# merupakan bahasa object-

oriented. Ini merupakan pola dari pemrograman di mana data dan logika

yang melakukan aksi pada data dikelompokkan bersama pada 1 kelas.

Page 32: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

37  

Kelas merupakan rancangan biru. C# menyediakan automatic memory

management, ketika data telah selesai digunakan maka memori akan

dilepas secara otomatis. Pelepasan memori secara otomatis dilakukan

oleh fitur yang bernama garbage collector.

2.2.4 Definisi ASP.NET

Menurut MacDonald (2010, p. 130), ASP.NET memperkenalkan

model baru dalam membuat halaman web. Pada cara yang lama

pengembangan web, pengembang harus menguasai secara mendalam

tentang HTML sebelum mereka mendesain halaman web yang dinamis.

ASP.NET memecahkan masalah ini dengan model level yang lebih tinggi

dengan server control. Kontrol ini dibuat dan dikonfigurasi sebagai objek.

Mereka berjalan pada web server dan secara otomatis menyediakan

output HTML masing-masing.

Menurut MacDonald (2010, p. 9), ASP.NET adalah engine yang

menjadi host dari aplikasi web yang Anda buat dengan .NET dan

mendukung hampir semua fitur dari .NET Framework class library.

ASP.NET juga menyediakan layanan spesifik, seperti otentikasi

keamanan dan penyimpanan data.

Menurut Spaanjaars (2010, p. 10), selama memproses halaman,

tiga area utama yang dapat berpengaruh pada saat menampilkan di

browser, yaitu :

Page 33: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

38  

• Static Text : kode HTML, CSS, atau javascript yang diletakkan pada

halaman dikirim secara langsung pada browser.

• ASP.NET Server Control : kontrol ini diletakkan pada halaman ASPX

dan ketika mereka diproses, mereka mengeluarkan HTML yang

dimasukkan pada halaman.

• Programming Code : Visual Basic .NET atau C# yang secara

langsung pada halaman. Sebagai tambahan kita dapat meletakkan

kode pada file yang berbeda yang disebut sebagai Code Behind File.

Kode ini dapat dieksekusi pada saat runtime secara otomatis atau

berdasarkan aksi dari pengguna web.

2.2.5 Definisi Visual Studio

Menurut MacDonald (2010, p. 15), Visual Studio merupakan

development tool, yang memiliki lingkungan yang kaya dengan berbagai

fasilitas yang memudahkan para pengembang. Walaupun secara teori kita

dapat membuat ASP.NET tanpa Visual Studio sebagai contoh, dengan

menuliskan souce code pada text editor namun kesalahan dalam

menuliskan kode cenderung lebih besar jika dibandingkan dengan visual

studio. Berikut beberapa fitur yang terdapat dalam Visual Studio :

• Page design : kita dapat membuat halaman yang atraktif dengan

hanya drag dan drop menggunakan Visual Studio pada form designer

web yang sudah terintegrasi.

Page 34: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

39  

• Automatic error detection : kita dapat menyimpan waktu untuk

bekerja ketika Visual Studio mendeteksi dan melaporkan kesalahan

sebelum kita menjalankan aplikasi.

• Debugging tools : Visual Studio merupakan debugging tools yang

terbaik dimana memungkinkan kita untuk mengawasi code dengan

aksi dan melacak konten dari variabel.

• IntelliSense : Visual Studio menyediakan fitur autocomplete untuk

dikenali objeknya dan secara otomatis juga menyediakan beberapa

kalimat bantuan.

2.3 Perancangan Basis Data

Menurut Connoly & Begg (2007, pp. 439-516), tiga fase perancangan

basis data adalah :

2.3.1 Perancangan Basis Data Konseptual

Tujuannya untuk membuat model data konseptual untuk

kebutuhan data perusahaan.

Proses pembuatan sebuah model dari data yang digunakan pada

perusahaan, terlepas dari semua pertimbangan fisikal.

Fase perancangan basis data konseptual dimulai dengan

pembuatan model data konseptual dari perusahaan, yang mana terlepas

dari detil implementasi seperti DBMS target, program aplikasi, bahasa

pemrograman, platform hardware, masalah performa, atau pertimbangan

fisik lainnya.

Page 35: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

40  

Langkah – langkah pada perancangan basis data konseptual :

Langkah 1 : Membuat model data konseptual

Langkah pertama pada perancangan basis data konseptual

adalah untuk membuat satu atau lebih model data konseptual dari

kebutuhan data perusahaan. Sebuah model data konseptual

mencakup :

Tipe entitas

Tipe hubungan

Atribut dan domain atribut

Primary key dan alternate key

Batasan integritas

1.1 Mengidentifikasikan tipe entitas

Tujuannya untuk mengidentifikasi tipe entitas yang

dibutuhkan.

Mendefinisikan objek utama yang dibutuhkan user dengan

memeriksa spesifikasi kebutuhan user. Dari spesifikasi ini, kita

mengidentifikasikan kata benda yang disebutkan. Kita juga

mencari objek seperti orang, tempat, atau konsep ketertarikan.

1.2 Mengidentifikasikan tipe hubungan

Tujuannya untuk mengidentifikasikan hubungan –

hubungan penting yang terdapat di antara tipe entitas.

Kita dapat menggunakan susunan kata dari spesifikasi

kebutuhan untuk mengidentifikasikan hubungan. Umumnya,

hubungan diindikasikan dengan kata kerja.

Page 36: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

41  

1.3 Mengidentifikasikan dan mengasosiasikan atribut dengan

entitas atau tipe hubungan

Tujuannya untuk mengasosiasikan atribut dengan entitas

atau tipe hubungan yang tepat.

Atribut dapat diidentifikasi di mana kata kerja atau frasa

kata kerja adalah property, kualitas, identifier, atau karakteristik

dari salah satu entitas atau hubungan.

1.4 Menentukan domain atribut

Tujuannya untuk menentukan domain untuk atribut pada

model data konseptual.

Domain adalah kumpulan dari nilai – nilai yang mana satu

atau lebih atribut memperoleh nilainya.

1.5 Menentukan atribut primary, dan alternate key

Tujuannya untuk mengidentifikasi primary key dan

alternate key. Primary key diidentifikasi dari candidate key.

Candidate key yang tersisa kemudian disebut alternate keys.

1.6 Mempertimbangkan penggunaan konsep enhanced

modeling

Tujuannya untuk mempertimbangkan penggunaan konsep

enhanced modeling, seperti spesialisasi / generalisasi, agregasi,

dan komposisi.

Page 37: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

42  

1.7 Mengecek model terhadap redundansi

Tujuannya untuk mengecek keberadaan redundansi pada

model.

1.8 Memvalidasi model konseptual terhadap transaksi user

Tujuannya untuk memastikan model konseptual

mendukung transaksi yang dibutuhkan.

Menggunakan model, kita berusaha untuk melakukan

operasi secara manual. Jika transaksi dapat dilakukan, maka

model data konseptual mendukung transaksi yang dibutuhkan.

1.9 Review model data konseptual dengan user

Untuk review model data konseptual dengan user untuk

memastikan bahwa model yang dibuat telah merepresentasikan

kebutuhan data dari perusahaan secara tepat.

2.3.2 Perancangan Basis Data Logikal

Proses membuat model dari data yang digunakan pada perusahaan

berdasarkan model data spesifik, tetapi terlepas dari DBMS tertentu dan

pertimbangan fisik lainnya.

Fase perancangan basis data logikal memetakan model konseptual

pada model logikal, yang dipengaruhi oleh model data untuk basis data

target. Model data logikal adalah sumber informasi untuk fase

perancangan fisikal.

Page 38: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

43  

Langkah – langkah pada perancangan basis data logikal :

Langkah 2 : Membuat dan memvalidasi model data logikal

Tujuannya untuk menerjemahkan model data konseptual

ke dalam model data logikal dan kemudian untuk memvalidasi

model ini untuk mengecek bahwa model tersebut sudah benar

secara struktur dan dapat mendukung transaksi yang dibutuhkan.

2.1 Mendapatkan relasi untuk model data logikal

Tujuannya untuk membuat relasi untuk model data logikal

untuk merepresentasikan entitas, hubungan, dan atribut yang telah

diidentifikasi.

Kita menjelaskan komposisi dari setiap relasi

menggunakan Database Definition Language (DBDL) untuk basis

data relasional. Menggunakan DBDL, kita pertama menentukan

nama dari relasi yang diikuti dengan daftar atribut simpel dari

relasi. Kita kemudian mengidentifikasi primary key dan alternate

atau foreign key dari relasi. Apabila diidentifikasi foreign key,

relasi yang mengandung primary key yang ditunjuk diberikan.

Atribut lainnya yang didapat juga ditulis.

2.2 Memvalidasi relasi menggunakan normalisasi

Tujuannya untuk memvalidasi relasi pada model data

logikal menggunakan normalisasi.

Page 39: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

44  

Kita memvalidasi pengelompokan atribut pada setiap

relasi menggunakan aturan normalisasi.

2.3 Memvalidasi relasi terhadap transaksi user

Tujuannya untuk memastikan relasi pada model data

logikal mendukung transaksi yang dibutuhkan.

2.4 Mendefinisikan batasan integritas

Tujuannya untuk mengecek batasan integritas yang

direpresentasikan pada model data logikal.

Batasan integritas adalah batasan yang kita buat untuk

melindungi basis data menjadi tidak lengkap, tidak akurat, atau

tidak konsisten.

2.5 Review model data logikal dengan user

Tujuannya untuk review model data logikal dengan user

untuk memastikan bahwa model yang dibuat telah

merepresentasikan kebutuhan data dari perusahaan secara tepat.

2.6 Menggabungkan model data logikal ke dalam model

global

Tujuannya untuk menggabungkan model data logikal ke

dalam satu model data logikal global yang merepresentasikan

semua view user terhadap basis data.

Page 40: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

45  

2.7 Mengecek pertumbuhan untuk masa yang akan datang

Tujuannya untuk menentukan apakah terdapat perubahan

yang dapat diprediksi dan untuk mengukur apakah model data

logikal dapat mengakomodasi perubahan tersebut.

2.3.3 Perancangan Basis Data Fisikal

Proses pembuatan deskripsi dari implementasi basis data pada

penyimpanan sekunder; menjelaskan relasi dasar, pengaturan file, dan

indeks yang digunakan untuk mendapatkan akses yang efisien ke data,

dan batasan integritas dan tindakan keamanan yang diasosiasikan.

Fase perancangan basis data fisikal memungkinkan perancang

untuk membuat keputusan mengenai bagaimana basis data

diimplementasikan. Perancangan fisikal

Langkah – langkah pada perancangan basis data fisikal :

Langkah 3 : Menerjemahkan model data logikal untuk DBMS

target

Tujuannya untuk menghasilkan skema basis data

relasional dari model data logikal yang dapat diimplementasikan

pada DBMS target.

3.1 Merancang relasi dasar

Tujuannya untuk menentukan bagaimana relasi dasar

diidentifikasikan pada model data logikal dalam DBMS target.

Page 41: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

46  

Kita pertama menyusun dan menggabungkan informasi

tentang relasi yang dihasilkan selama perancangan basis data

logikal.

3.2 Merancang representasi data turunan

Tujuannya untuk menentukan bagaimana

merepresentasikan data turunan yang terdapat pada model data

logikal dalam DBMS target.

3.3 Desain batasan umum

Tujuannya untuk mendesain batasan umum untuk DBMS

target.

Kita mempertimbangkan batasan umum yang bergantung

pada DBMS yang dipilih.

Langkah 4 : Mendesain organisasi file dan indeks

Tujuannya untuk menentukan organisasi file yang optimal

untuk menyimpan relasi dasar dan indeks yang dibutuhkan untuk

mencapai performa yang dapat diterima, cara di mana relasi dan

tuples akan disimpan ada tempat penyimpanan sekunder.

Page 42: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

47  

4.1 Analisis transaksi

Tujuannya untuk mengerti fungsionalitas dari transaksi

yang akan berjalan pada basis data dan untuk menganalisa

transaksi yang penting.

Diperlukan pengetahuan mengenai transaksi atau queries

yang akan berjalan pada basis data.

4.2 Pemilihan organisasi file

Tujuannya untuk menentukan organisasi file yang efisien

untuk setiap relasi dasar.

4.3 Pemilihan indeks

Tujuannya untuk menentukan apakah menambah indeks

akan meningkatkan performa dari sistem.

4.4 Mengestimasi kapasitas penyimpanan yang dibutuhkan

Tujuannya untuk memperkirakan jumlah disk space yang

akan dibutuhkan oleh basis data.

Langkah 5 : Merancang User Views

Tujuannya untuk merancang user views yang diidentifikasi

pada saat tahap pengumpulan kebutuhan dari siklus

pengembangan basis data.

Page 43: halaman BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00111-IF Bab 2.pdfSetiap fakta, apabila berdiri sendiri, ... Ketika data diisolasi pada file yang berbeda, ... membuat,

48  

Langkah 6 : Merancang mekanisme keamanan

Tujuannya untuk merancang mekanisme keamanan untuk

database seperti yang ditentukan user pada saat tahap

pengumpulan kebutuhan dari siklus pengembangan basis data.