grup siklik

12
TUGAS : STRUKTUR ALAJABAR 1 MATERI : GRUP SIKLIK DOSEN : Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd Disusun Oleh : IRWANSYAH BATUBARA NIM : 8106172034 KELAS : Dikmat-B.2 PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN(UNIMED) 2011

Upload: nailul-hasibuan

Post on 22-Jul-2015

102 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Grup Siklik

TUGAS : STRUKTUR ALAJABAR 1

MATERI : GRUP SIKLIK

DOSEN : Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd

Disusun Oleh :

IRWANSYAH BATUBARA

NIM : 8106172034

KELAS : Dikmat-B.2

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN(UNIMED)

2011

Page 2: Grup Siklik

Definisi 4.1

Misalkan a sebarang anggota dari grup < G, . >. Didefinisikan :

a1 = a

a2 = a . a

a3 = a .a . a

dan secara induksi , untuk sebarang bilangan bulat positif k,

ak+1 = a . ak

Hal ini berarti bahwa an dimaksudkan sebagai perkalian a dengan a

sampai n

kali. Dalam hal ini suatu identitas dan invers dapat juga dinyatakan dengan

menggunakan perpangkatan.

Teorema 4.1

Misalkan < G , . > grup dan misalkan a sebarang anggota tertentu dari G.Jika

( a ) = { ak | k ∈ Z }

maka himpunan ( a ) merupakan subgrup dari G.

Bukti :

Misalkan a sebarang anggota dari grup < G, + >.

Pergandaan n .a didefinisikan ssebagai berikut :

1. a = a,

2. a = a + a,

3. a = a + 2 . a

dan secara induksi untuk sebarang integer positif k,

( k + 1 ) . a = a + k . a.

Lebih jauh ,

0 . a = 0 ( elemen identitas )

- n . a = n . ( -a ) = ( -a ) + (-a ) +…+ ( -a ) sebanyak n suku.

Page 3: Grup Siklik

Perlu dicatat bahwa dalam an dan n . a , bukan anggota grup. Disamping itu

berlaku sifat berikut :

n . a + m . a = ( n + m ). a,

n .( m . a ) = (nm) . a,

n . ( a + b ) = n . a + n . b Jika a + b = b + a.

Definisi 4.2

Perjanjian bahwa a0 = e dan untuk sebarang integer positif n berlaku

a-n = ( a-1 )n = ( a-1 ) ( a-1 ) … ( a-1 ) sebanyak n faktor .

Dengan mudah dapat dibuktikan bahwa

an am = am+n

(am )n = a mn

Jika ab = ab maka ( ab ) n = an bn

Catatan : Biasanya ( ab ) n ≠ an bn . Jika a b = b a maka (ab) n = an bn.

Notasi an digunakan dalam grup dengan operasi penggandaan, sedangkan dalam

grup dengan operasi penjumlahan digunakan definisi berikut ini .

Teorema 4.2

Misalkan a sebarang anggota grup < G , . >

Sifat – sifat berikut ini berlaku :

1. Jika untuk semua bilangan bulat positif m didapat am ≠ e maka berbagai

kuasa dari a akan berbeda dan (a) = { …, a-2, a-1, a0, a1, a2, … } tak

hingga.

2. Jika terdapat bilangan bulat positif terkecil m sehingga am = e

Maka (a) = {a1, a2, … , am } mempunyai tepat m anggota.

Page 4: Grup Siklik

Bukti

1. Misalkan k dan n bilangan bulat dengan k > n.

Karena k > n maka k – n positif dan dengan anggapan didapat a k-n ≠ e sehingga

ak = an .

Hal ini berarti bahwa kuasa berbagai bilangan bulat positif akan berbeda.

Akibatnya (a) mempunyai anggota tak hingga banyak.

2. Misalkan bilangan bulat positif terkecil m sehingga am = e dan ak sebarang

kuasa bilangan bulat positif dari a.

Dengan menggunakan algoritma pembagian maka untuk k dan m dalam Z

terdapatlah Q dan r dalam Z sehingga k = m q + r,

dengan 0 ≤ r < m.

Akibatnya ak = a mq+r = a mq a r = (am)q ar = aq ar = e ar = ar.

Hal ini berarti bahwa sebarang kuasa ak dapat mereduksi menjadi ar dengan

0 ≤ r < m .

Bila r = 0 maka ar = a0 = e = am.

Jika 0 < r < s ≤ m maka 0 < s - r < m sehingga ar-s ≠ e dan akibatnya

ar ≠as .

Jadi a1, a2, …, am semuanya berbeda dan (a) mempunyai m anggota.

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat diberikan sifat-sifat

berikut ini :

1. Order dari grup G adalah banyak anggota dalam G..

2. Grup G dikatakan abelian jika ab = ba untuk semua a, b ∈ G.

3. Grup G dikatakan siklik asalkan G = (a) untuk suatu anggota a dalam G yaitu

G = {an | n ∈Z }

Berarti G dibangun oleh a.

4. Order dari anggota a dalam suatu grup G didefinisikan sebagai banyak

anggota dalam Grup bagian siklik (a).

Page 5: Grup Siklik

Definisi 4. 3

Misalkan a sebarang anggota dari grup < G, + >.

Pergandaan n .a didefinisikan ssebagai berikut :

1. a = a,

2. a = a + a,

3. a = a + 2 . a

dan secara induksi untuk sebarang integer positif k,

( k + 1 ) . a = a + k . a.

Lebih jauh ,

0 . a = 0 ( elemen identitas )

- n . a = n . ( -a ) = ( -a ) + (-a ) +…+ ( -a ) sebanyak n suku.

Perlu dicatat bahwa dalam an dan n . a , bukan anggota grup. Disamping itu

berlaku sifat berikut :

n . a + m . a = ( n + m ). a,

n .( m . a ) = (nm) . a,

n . ( a + b ) = n . a + n . b Jika a + b = b + a.

Teorema 4.3

Jika G grup siklik maka G abelian.

Bukti:

Misalkan G grup siklik. karena G siklik maka G = (a) untuk suatu a ∈ G.

Misalkan G = {ak | k ∈ Z }

Akan ditunjukkan bahwa xy = yx untuk setiap x, y ∈ G.

Ambil sebarang x, y dalam G. karena x, y dalam G maka : x = am dan y = an

untuk suatu m dan n dalam Z, sehingga am an = a m+n dan

yx = an am = a n+m = a m+n = am an = xy.

Terbukti G grup abelian.

Page 6: Grup Siklik

Definisi 4.4

Grup bagian ( a ) seperti yang didefinisikan dalam teorema diatas dinamakan

grup bagian siklik yang dibangun oleh a.

Catatan : Subgrup (a) merupakan subgrup terkecil yang mengandung a.

Algoritma berikut ini dikenal dengan nama algoritma pembagian dan sangat

penting dalam aljabar.

Algoritma pembagian

Untuk sebarang dua bilangan bulat a dan b dengan b > 0 terdapatlah

dengan tunggal q dan r sehingga a = bq + r dengan 0 ≤ r < b. Lebih jauh b

merupakan factor dari a jika dan hanya jika r = 0.

Bukti:

Bila diamati barisan bilangan b, 2b, 3b, …. Maka pada suatu saat barisan itu

akan melampaui a.

Misalkan q + 1 adalah bilangan positif terkecil sehingga (q + 1)b > a sehingga

qb ≤ a < (q + 1)b , dan berarti qb ≤ a < qb + b atau 0 ≤a – qb < b.

Misalkan ditulis r = a – qb.

Akibatnya a = qb + r dengan 0 ≤ r < b.

Akan ditunjukkan bahwa q dan r yang terpilih adalah tunggal.

Misalkan a = bq1 + r1 dan dianggap bahwa r1 ≤ r .

Karena bq1 + r1 = bq + r maka b(q1 – q) = r – r1.

Tetapi r – r1 lebih kecil dari b dan r – r1 tidak negatif karena r1 ≤ r .

Oleh karena itu q1 – q ≥ 0.

Tetapi jika q1 – q ≥ 1 maka r –r1 akan melampaui atau sama dengan b dan

berarti timbul suatu kontradiksi sehingga didapat q –q = 0 dan juga r – r1 = 0.

Berarti r1 = r dan q = q.

Page 7: Grup Siklik

Kejadian a = bq untuk suatu bilangan bulat q jika dan hanya jika r = 0 sehingga

b dan q merupakan faktor dari a.

Teorema 4.4

Jika G grup siklik maka setiap subgrup G merupakan grup siklik.

Bukti:

Misalkan G = { ak | k ∈ Z }dan S sebarang subgrup dari G.

Kasus 1

Jika S = {e} maka jelas bahwa S siklik karena dibangun oleh e sendiri.

Kasus 2

Jika S mengandung anggota lain selain e maka ada suatu j tidak nol sehigga aj

dalam S. Diasumsikan bahwa j positif karena untuk j negative dapat diamati

pada a-j. Karena S Sub Grup maka mengandung invers dari aj yaitu a-j

Akan dibuktikan bahwa S siklik sehinggab diperlukan suatu pembangkit S.

Misalkan L bilangan bulat positif terkecil sehingga aL dalam S.

Akan ditunjukan bahwa S= (aL).

Karena aL anggota dari grup S maka jelas bahwa (aL) ⊆S.

Misalkan at ∈ S, akan ditunjukan bahwa at merupakan kuasa dari aL .

Karena t dan L dalam Z maka dengan mengingat algoritma pembagian

terdapatlah q dan r, sehingga t = Lq + r dengan 0 ≤ r < L.

Karena at = aLq+r maka at = aLq ar.

Karena a-Lq = (aL)q merupakan suatu kuasa dari aLmaka a-Lq juga berada dalam S.

Lebih lanjut, a-Lq at = a-Lq aLq+r.sehingga a-Lq at = ar.

Karena ruas kiri dalam persamaan (*) merupakan pergandaan dari dua anggota

S maka ar dalam S.

Karena L merupakan bilangan bulat positif terkecil sehingga aL dalam S dan

mengingat 0 ≤ r < L maka r = 0.

Akibatnya t = Lq , sehingga at =aLq = (aL)q .

Hal ini berarti sebarang anggota at dalam merupakan kuasa dari aL .

Page 8: Grup Siklik

Soal dan Penyelesaian:

1. Tentukan subgrup dari M2x2 * yang dibangun oleh matriks A = [0 1

−1 0]

Penyelesaian:

Akan dihitung kuasa-kuasa (powers) dari A.

A2 = [0 1

−1 0][

0 1−1 0

]=[−1 00 −1

]

A3 = A2 A = [−1 00 −1

][0 1

−1 0]=[

0 −11 0

]

.A4 = A3 A = [0 −11 0

][0 1

−1 0]=[

1 00 1

]

Oleh karena itu dalam M2x2* subgrup yang dibangun oleh A adalah

{ A, A2, A3, A4 }.

Perlu dicatat bahwa karena { A, A2, A3, A4 } dibangun oleh A maka juga

merupakan subgrup siklik.

2. Misalkan A suatu anggota tertentu dari grup G. Jika didefinisikan

T = {x ∈G | ax = xa }

Maka T subgrup dari G.

Penyelesaian:

1. T mengandung identitas e karena ea = a = ae.

2. Akan dibuktikan bahwa T tertutup.

Jika dimisalkan x, y dalam T maka

(xy) a = x(ya) = x(ay) = (ax)y = a(xy).

Berarti xy dalam T.

3. Jika dimisalkan x dalam T maka

ax = xa

x-1(ax) = x-1 (xa)

x-1ax = a

Page 9: Grup Siklik

x-1 ax x-1 = a x-1

x-1a = a x-1

Berarti x-1 dalam T.

Terbukti bahwa T subgrup G.

3. Jika S = {x ∈ R | x <1 } maka tunjukkan bahwa S bukan grup bagian dari R.

Penyelesaian:

Karena 1/2 dan 3/4 dalam S tetapi jumlah dari keduanya tidak berada dalam S

maka S bukan grup bagian dari R.

4. T = { 0, 2, 6 } himpunan bagian dari Z8 tetapi bukan grup bagian dari Z8.

Penyelesaian :

Karena 2 anggota dari T sedangkan 2 + 2 tidak berada dalam T maka T bukan

grup

bagian dari T.

5. Z4 = {0,1,2,3} : * = Operasi penjumlahan modulo 4

Apakah < Z4, * > merupakan grup siklik , dan tentukan generator Z4

Penyelesaian

1. Z4 ≠ ∅ ( dari defenisi)

2. Karena anggota dari Z4 berhingga maka hasil operasi dapat dilihat pada

table Cayley berikut ini :

* 0 1 2 3

0 0 1 2 3

1 1 2 3 0

2 2 3 0 1

3 3 0 1 2

Page 10: Grup Siklik

Dengan melihat table diatas diperoleh :

a. Sifat tertutup dipenuhi

b. Sifat assosiatif pada penjumlahan modulo 4 dipenuhi pada bilangan bulat

c. Unsur identitas yaitu 0

d. Unsur invers dipenuhi yaitu :

0 inversnya 01 inversnya 3, 2 inversnya 2, 3 inversnya 1

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Z4 terhadap operasi penjumlahan

bilangan modulo 4 membentuk grup.

Kita selediki unsur-unsur yang merupakan generator

Unsur 0

01 = 0 0-1 = ( 0 -1)`1 = 0

02 = 0 + 0 =0 0-2 = ( 0 -1)`2 = 0 + 0 =0, dst….

{0𝑛I n ∈ Z} = { 0 }, dengan demikian 0 bukan generator

Unsur 1

11 = 1 1-1 = (1-1)1 = ( 3 )1 = 3

12 = 1+1=2 1-2 =(1-1)2 = (3 )2 = 3+3 = 2

13 = 1+1+1 =3 1-3 =(1-1)3 = (3 )3 = 3+3+3=1

14 = 1+1+1+1=0 1-4 =(1-1)4 = (3 )4 = 3+3+3+3=0

Dst

<1> = {1𝑛I n ∈ Z} = Z4 , sehingga 1 merupakan generator, selanjutnya 3 juga

merupakan generator ( dari invers 1 adalah 3 )

6. U(10) = { 1, 3, 7, 9 } dengan operasi perkalian modulo 10 merupakan grup,

apakah U(10) merupakan grup siklik, jika ya tentukan generator-generatornya.

Penyelesaian

1. U(10) ≠ ∅ ( dari defenisi )

2. Karena anggota dari U(10) berhingga maka hasil operasi dapat dilihat

pada table Cayley berikut ini :

Page 11: Grup Siklik

* 1 3 7 9

1 1 3 7 9

3 3 9 1 7

7 7 1 9 3

9 9 7 3 1

Dengan melihat table diatas diperoleh :

a. Sifat tertutup dipenuhi

b. Sifat assosiatif pada perkalian modulo 10 dipenuhi pada bilangan

bulat

c. Unsur identitas yaitu 1

d. Unsur invers dipenuhi yaitu :

3 inversnya 7, 7 inversnya 3

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa U(10) terhadap operasi perkalian

bilangan modulo 10 membentuk grup siklik

Sebagai generator U(10) adalah 3 dan 7

Bukti :

31 = 3 3-1 = ( 3-1 )1 = ( 7 )1 = 7

32 = 3.3 = 9 3-2 = ( 3-1)2 = ( 7 )2 = 7.7 = 49 = 9

33 = 3.3.3 = 27 =7 3-3 = ( 3-1)3 = ( 7 )3 = 7.7.7 = 343 = 3

34 = 3.3.3.3= 81=1 3-4 = (3-1)4 = ( 7 )4 = 7.7.7.7 = 2401 = 1

dan

71 =7 7-1 = ( 7-1 )1 = (3 )1 = 3

72 = 7.7 = 49 =9 7-2 = ( 7-1)2 = ( 3 )2 = 3.3 = 9 = 9

73 = 7.7.7 =343 =3 7-3 = ( 7-1)3 = (3 )3 = 3.3.3 = 27 = 7

74 = 7.7.7.7= 2401=1 7-4 = (7-1)4 = ( 3 )4 = 3.3.3.3 =81 = 1

Terbukti 3 dan 7 merupakan generator

Page 12: Grup Siklik

7.