makalah keperawatan anak dengan gangguan pernafasan

Upload: bangkit-fandana

Post on 07-Jul-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    1/55

    Bab I

    Pendahuluan

    Latar belakang

     Penumonia adalah inflasi parenkim paru, biasanya

     berhubungan dengan pengisian cairan di dalam alveoli. Hal ini terjadi

    ini terjadi akibat adanya invaksi agen atau infeksius adalah adanya

    kondisi yang mengganggu tahanan saluran. Trakhabrnkialis, adalah

    pun beberapa keadaan yang mengganggu mekanisme pertahanan

    sehingga timbul infeksi paru misalnya, kesadaran menurun, umur

    tua, trakheastomi, pipa endotrakheal, dan lain-lain. Dengan demikian

    flora endogen yang menjadi patogen ketika memasuki saluranpernafasan. ( Ngasriyal, era!atan "nak #akit, $%%&'

    Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh basil

    mikrobakterium tuberkulosis tipe humanus, sejenis kuman yang berbentuk 

     batang dengan ukuran panjang 1-4/mm dan tebal 0,3-0,6/mm. Sebagian

     besar kuman terdiri atas asam lemak lipid!. "ipid inilah yang membuat

    kuman lebih tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia

    dan #isik.$uman ini tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan

    dingin dapat tahan bertahun-tahun dalam lemari es!. %al ini terjadi karena

    kuman berada dalam si#at dormant. &ari si#at dormant ini kuman dapat

     bangkit kembali dan menjadikan tuberkulosis akti# kembali. Si#at lain

    kuman adalah aerob. Si#at ini menunjukkan bah'a kuman lebih menyenangi

     jaringan yang tinggi kandungan oksigennya. Tuberkulosis paru merupakan

     penyakit in#eksi penting saluran pernapasan. (asil mikrobakterium tersebut

    masuk kedalam jaringan paru melalui saluran napas droplet in#e)tion!

    sampai al*eoli, maka terjadilah in#eksi primer ghon! selanjutnya menyebar 

    kekelenjar getah bening setempat dan terbentuklah primer kompleks ranke!.

    keduanya dinamakan tuberkulosis primer, yang dalam perjalanannya

    sebagian besar akan mengalami penyembuhan. Tuberkulosis paru primer,

     peradangan terjadi sebelum tubuh mempunyai kekebalan spesi#ik terhadap

     basil mikobakterium.

    http://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=8046619295871650411http://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=8046619295871650411

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    2/55

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    3/55

    PEMBAHASAN

    BAB IPNEUMONIA

    I. KONSEP DASAR  

    A. DEINISI

     Pneumonia Virus adalah in#eksi paru-paru yang disebabkan oleh *irus.

     Pneumonia  adalah proses in#eksi akut yang mengenai jaringan paru-paru

    atau al*eoli. Terjadinya pneumonia, khususnya pada anak, seringkali

     bersamaan dengan proses in#eksi akut pada bronkus, sehingga biasa disebut

    dengan bron)hopneumonia. ejala penyakit tersebut adalah nafas yang 

    cepat dan sesak karena paru-paru meradang secara mendadak.

     Pneumonia adalah in#eksi atau radang yang )ukup serius pada paru-paru.

    &ari jenis-jenis pneumonia itu ada yang spesi#ik/khusus yang disebut

    dengan tuberkulosis atau tbc atau Tb, yang disebabkan oleh bakteri

    tuberkulosa. +enis yang lain, adalah SS yang adalah pneumonia akibat

    sampai hari ini *irus. neumonia merupakan radang paru yang disebabkan

    mikroorganisme bakteri, *irus, jamur, dan parasit!.

     Pneumonia  adalah penyakit in#lamasi pada paru yang di)irikan dengan

    adanya konsolidasi akibat eksudat yang masuk dalam area

    al*eoli..enumonia adalah in#lasi parenkim paru, biasanya berhubungan

    dengan pengisian )airan di dalam al*eoli. %al ini terjadi ini terjadi akibat

    adanya in*aksi agen atau in#eksius adalah adanya kondisi yang mengganggu

    tahanan saluran. Trakhabrnkialis, adalah pun beberapa keadaan yang

    mengganggu mekanisme pertahanan sehingga timbul in#eksi paru misalnya,

    kesadaran menurun, umur tua, trakheastomi, pipa endotrakheal, dan lain-lain.  &engan demikian #lora endogen yang menjadi patogen ketika

    memasuki saluran perna#asan.  Pneumonia  adalah sebuah penyakit pada

     paru-paru  di mana  pulmonary al*eolus  al*eoli! yang bertanggung ja'ab

    menyerap oksigen  dari atmos#er  menjadi in#lame dan terisi oleh )airan.

    neumonia dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk in#eksi oleh

    http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=748http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=462http://id.wikipedia.org/wiki/Paru-paruhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pulmonary_alveolus&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Atmosferhttp://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=748http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=462http://id.wikipedia.org/wiki/Paru-paruhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pulmonary_alveolus&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Atmosferhttp://id.wikipedia.org/wiki/Infeksi

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    4/55

    bakteria , virus , jamur  , atau parasit . neumonia dapat juga disebabkan oleh

    iritasi kimia atau #isik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit

    lainnya, seperti 2

    kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol .

    B. E!IOLO"I

    Sebagian besar pneumonia disebabkan oleh bakteri, yang timbul se)ara

     primer atau sekunder setelah in#eksi *irus. enyebab tersering pneumonia

     bakterialis adalah bakteri positi#-gram, Strepto)o)us pneumoniae yang

    menyebabkan pneumonia streptokokus. (akteri Staphylo)o))us aureus dan

    streptokokus beta-hemolitikus grup juga sering menyebabkan pneumonia,demikian juga seudomonas aeruginosa. neumonia lainnya disebabkan

    oleh *irus, misalnya influenza. neumonia mikoplasma, suatu pneumonia

    yang relati# sering dijumpai, disebabkan oleh suatu mikroorganisme yang

     berdasarkan beberapa aspeknya, berada di antara bakteri dan *irus. ndi*idu

    yang mengidap a)uired immunode#i)ien)y syndrome, &S! sering

    mengalami pneumonia yang pada orang normal sangat jarang terjadi yaitu

     pneumo)ystis )arinii. ndi*idu yang terpajang ke aerosol dari air yang lama

    tergenang, misalnya dari unit pendingin ruangan 5! atau alat pelembab

    yang kotor, dapat mengidap pneumonia "egionella. ndi*idu yang

    mengalami aspirasi isi lambung karena muntah atau air akibat tenggelam

    dapat mengidap pneumonia asporasi. (agi indi*idu tersebut, bahan yang

    teraspirasi itu sendiri yang biasanya menyebabkan pneumonia, bukan mikro-

    organisme, dengan men)etuskan suatu reaksi peradangan.

    Et#$l$g#%

    (akteri 2 strepto)o)us pneumoniae, staphylo)o)us aureus

    irus 2 n#luen7a, parain#luen7a, adeno*irus

    +amur 2 5andidiasis,

    histoplasmosis,aspergi#osis,)o))idioidomy)osis,)rypto)o)osis, pneumo)ytis

    )arini

    spirasi 2 8akanan, )airan, lambung

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Jamurhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Parasit&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_paru-paruhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alkoholisme&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakteriahttp://id.wikipedia.org/wiki/Virushttp://id.wikipedia.org/wiki/Jamurhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Parasit&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_paru-paruhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alkoholisme&action=edit

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    5/55

    nhalasi 2 a)un atau bahan kimia, rokok, debu dan gas

    neumonia *irus bisa disebabkan oleh2

    • irus sinsisial perna#asan

    • %anta*irus

    • irus in#luen7a• irus parain#luen7a

    • deno*irus

    • hino*irus

    • irus herpes simpleks

    • Sitomegalo*irus.

    • irus n#luensa

    • irus Synsiti)al respiratorik

    deno*irus• ubeola

    • arisella

    • 8i)oplasma pada anak yang relati# besar!

    • neumo)o))us

    • Strepto)o))us

    • Staphilo)o))us

    ada bayi dan anak-anak penyebab yang paling sering adalah2

     - *irus sinsisial perna#asan

     - adeno*irus

     - *irus parain#luen7a dan

     - *irus in#luen7a.

    9aktor-#aktor risiko terkena pneumonia, antara lain 2 Infeksi Saluran Nafas

     tas !IS"#,usia lanjut, alkoholisme, rokok, kekurangan nutrisi, $mur 

    diba%ah & bulan, 'enis kelamin laki-laki , (izi kurang, )erat badan lahir 

    rendah, Tidak mendapat SI memadai, "olusi udara, *epadatan tempat 

    tinggal, Imunisasi yang tidak memadai, efisiensi vitamin dan penyakit kronik menahun.

    akt$r&'akt$r (ang men#ngkatkan res#k$ kemat#an ak#bat Pnem$n#a

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    6/55

    •  :mur diba'ah bulan

    •  Tingkat sosial ekonomi rendah

    •  i7i kurang

    •  (erat badan lahir rendah

    •  Tingkat pendidikan ibu rendah•  Tingkat pelayanan jangkauan! pelayanan kesehatan rendah

    •  $epadatan tempat tinggal

    •  munisasi yang tidak memadai

    •  8enderita penyakit kronis

    Klas#'#kas#

    8enurut buku neumonia $omuniti, edoman &iagnosis dan

    enatalaksanaan di

    ndonesia yang dikeluarkan erhimpunan &okter aru ndonesia, 003

    menyebutkan

    Tiga klasi#ikasi pneumonia.

    1. Berdasarkan kl#n#s dan e)#dem#$l$g#s%

    • neumonia komuniti )ommunity-a)uired pneumonia!.

    • neumonia nosokomial,hospital-a)uired pneumonia/noso)omial

     pneumonia!.

    • neumonia aspirasi.

    • neumonia pada penderita immuno)ompromised.

    . Berdasarkan bakter# )en(ebab2

    a. neumonia bakteri/tipikal.

    &apat terjadi pada semua usia. neumonia bakterial sering diistilahkandengan pneumonia akibat kuman. neumonia jenis itu bisa menyerang siapa

    saja, dari bayi hingga mereka yang telah lanjut usia. ara peminum alkohol,

     pasien yang terkebelakang mental, pasien pas)aoperasi, orang yang

    menderita penyakit pernapasan lain atau in#eksi *irus adalah yang

    mempunyai sistem kekebalan tubuh rendah dan menjadi sangat rentan

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    7/55

    terhadap penyakit itu.ada saat pertahanan tubuh menurun, misalnya karena

     penyakit, usia lanjut, dan malnutrisi, bakteri pneumonia akan dengan )epat

     berkembang biak dan merusak paru-paru. +ika terjadi in#eksi, sebagian

     jaringan dari lobus paru-paru, atau pun seluruh lobus, bahkan sebagian besar 

    dari lima lobus paru-paru tiga di paru-paru kanan, dan dua di paru-paru kiri!menjadi terisi )airan. &ari jaringan paru-paru, in#eksi dengan )epat

    menyebar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah. (akteri neumokokus

    adalah kuman yang paling umum sebagai penyebab pneumonia bakteri

    tersebut.

    ejalanya

     

    (iasanya pneumonia bakteri itu didahului dengan in#eksi saluran napas yangringan satu minggu sebelumnya. 8isalnya, karena in#eksi *irus #lu!. n#eksi

    *irus pada saluran pernapasan dapat mengakibatkan pneumonia disebabkan

    mukus )airan/lendir! yang mengandung pneumokokus dapat terisap masuk 

    ke dalam paru-paru.

    (eberapa bakteri mempunyai tendensi menyerang seseorang yang peka,

    misalnya klebsiella pada penderita alkoholik, staphyllo)o))us pada penderita

     pas)a in#eksi in#luen7a. neumonia tipikal. &isebabkan my)oplasma,

    legionella, dan )halamydia.

     b. neumonia kibat *irus.

    enyebab utama pneumonia *irus adalah *irus in#luen7a bedakan dengan

     bakteri hemo#ilus in#luen7a yang bukan penyebab penyakit in#luen7a, tetapi

     biasa menyebabkan pneumonia juga!.

    ejalanya

    ejala a'al dari pneumonia akibat *irus sama seperti gejala in#luen7a, yaitu

    demam, batuk kering, sakit kepala, nyeri otot, dan kelemahan. &alam 1

    hingga 36 jam penderita menjadi sesak, batuk lebih parah, dan berlendir 

    sedikit. Terdapat panas tinggi disertai membirunya bibir.Tipe pneumonia itu

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    8/55

     bisa ditumpangi dengan in#eksi pneumonia karena bakteri. %al itu yang

    disebut dengan superin#eksi bakterial. Salah satu tanda terjadi superin#eksi

     bakterial adalah keluarnya lendir yang kental dan ber%arna hijau atau

    merah tua.

    *.neumonia jamur 

    sering merupakan in#eksi sekunder. redileksi terutama pada penderita

    dengan daya tahan lemah immuno)ompromised!.

     3. Berdasarkan )red#leks# #n'eks#%

    a. neumonia lobaris, pneumonia yang terjadi pada satu lobusper)abangan besar dari pohon bronkus! baik kanan maupun kiri.

     b. neumonia bronkopneumonia, pneumonia yang ditandai ber)ak-

     ber)ak in#eksi pada berbagai tempat di paru.

    (isa kanan maupun kiri yang disebabkan *irus atau bakteri dan sering terjadi

     pada bayi atau orang tua. ada penderita pneumonia, kantong udara paru-

     paru penuh dengan nanah dan )airan yang lain. &engan demikian, #ungsi

     paru-paru, yaitu menyerap udara bersih oksigen! dan mengeluarkan udara

    kotor menjadi terganggu. kibatnya, tubuh menderita kekurangan oksigen

    dengan segala konsekuensinya, misalnya menjadi lebih mudah terin#eksi

    oleh bakteri lain super in#eksi! dan sebagainya. +ika demikian keadaannya,

    tentu tambah sukar penyembuhannya. enyebab penyakit pada kondisi

    demikian sudah beraneka ma)am dan bisa terjadi in#eksi yang seluruh tubuh.

    +. PA!OISIOLO"I

    neumonia dapat terjadi akibat menghirup bibit penyakit di udara, atau

    kuman di tenggorokan terisap masuk ke paru-paru. enyebaran bisa juga

    melalui darah dari luka di tempat lain, misalnya di kulit. +ika melalui saluran

    napas, agen bibit penyakit! yang masuk akan dila'an oleh pelbagai sistem

     pertahanan tubuh manusia. 8isalnya, dengan batuk-batuk, atau perla'anan

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    9/55

    oleh sel-sel pada lapisan lendir tenggorokan, hingga gerakan rambut-rambut

    halus silia! untuk mengeluarkan mukus lendir! tersebut keluar. Tentu itu

    semua tergantung besar ke)ilnya ukuran sang penyebab tersebut.

     

    D. MANIES!ASI KLINIS

    ejala penyakit pneumonia biasanya didahului in#eksi saluran na#as atas

    akut selama beberapa hari. Selain didapatkan demam, menggigil, suhu tubuh

    meningkat dapat men)apai 40 derajat )elsius, sesak na#as, nyeri dada, dan

     batuk dengan dahak kental, terkadang dapat ber'arna kuning hingga hijau.

    ada sebagian penderita juga ditemui gejala lain seperti nyeri perut, kurangna#su makan,dan sakit kepala.

    !anda dan "e,ala beru)a%

    •  (atuk nonprodukti#

    •  ngus nasal dis)harge!

    •  Suara napas lemah

    •  etraksi inter)osta

    •  enggunaan otot bantu na#as

    •  &emam

    •  on)hii

    •  5yanosis

    •  "eukositosis

    •  Thora; photo menunjukkan in#iltrasi melebar

    •  (atuk

    •  Sakit kepala•  $ekakuan dan nyeri otot

    •  Sesak na#as

    •  8enggigil

    •  (erkeringat

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    10/55

    •  "elah

    ejala lainnya yang mungkin ditemukan2

    - kulit yang lembab

    - mual dan muntah

    -kekakuan sendi

    Se*ara umum da)at d#bag# men,ad# %

    8ani#estasi nonspesi#ik in#eksi dan toksisitas berupa demam, sakit kepala,

    iritabel, gelisah, malise, na#su makan kurang, keluhan gastrointestinal.ejala

    umum saluran pernapasan ba'ah berupa batuk, takipnu, ekspektorasi

    sputum, napas )uping hidung, sesak napas, air hunger, merintih, dansianosis. nak yang lebih besar dengan pneumonia akan lebih suka

     berbaring pada sisi yang sakit dengan lutut tertekuk karena nyeri dada.

    Tanda pneumonia berupa retraksi penarikan dinding dada bagian ba'ah ke

    dalam saat bernapas bersama dengan peningkatan #rekuensi napas!, perkusi

     pekak, #remitus melemah,suara napas melemah, dan ronki.Tanda e#usi

     pleura atau empiema berupa gerak ekskursi dada tertinggal di daerah e#usi, perkusi pekak, #remitus melemah, suara napas melemah, suara napas tubuler 

    tepat di atas batas )airan, #ri)tion rub, nyeri dada karena iritasi pleura nyeri

     berkurang bila e#usi bertambah dan berubah menjadi nyeri tumpul!, kaku

    kuduk/meningismus iritasi meningen tanpa in#lamasi! bila terdapat iritasi

     pleura lobus atas, nyeri abdomen kadang terjadi bila iritasi mengenai

    dia#ragma pada pneumonia lobus kanan ba'ah!. ada neonatus dan bayi

    ke)il tanda pneumonia tidak selalu jelas.

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    11/55

    E. KOMPLIKASI

    •  bses paru

    • 

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    12/55

    3. +&"

    leukositosis biasanya ada, meskipun sel darah putih rendah terjadi pada

    in#eksi *irus, kondisi tekanan imun.

    4. "

    meningkat spirasi / biopsi jaringan paru

    lat diagnosa termasuk sinar-;  dan pemeriksaan sputum. era'atan

    tergantung dari penyebab pneumonia= pneumonia disebabkan bakteri dira'at

    dengan antibiotik .

    emeriksaan penunjang2

    1. ontgen dada

    . embiakan dahak 

    3. %itung jenis darah

    4. as darah arteri.

    ". PENA!ALAKSANAAN MEDIS

    Peng$batan

    $epada penderita yang penyakitnya tidak terlalu berat, bisa diberikan

    antibiotik per-oralle'atmulut!dan tetap tinggal di rumah.enderita yang

    lebih tua dan penderita dengan sesak na#as atau dengan penyakit jantung

    atau paru-paru lainnya, harus dira'at dan antibiotik diberikan melalui in#us.

    8ungkin perlu diberikan oksigen tambahan, )airan intra*ena dan alat bantu

    na#as mekanik $ebanyakan penderita akan memberikan respon terhadap

     pengobatan dan keadaannya membaik dalam 'aktu

    minggu.

    enatalaksanaan untuk pneumonia bergantung pada penyebab, sesuai yang

    ditentukan oleh

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sinar-xhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sputum&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Antibiotikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sinar-xhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sputum&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Antibiotik

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    13/55

     pemeriksaan sputum men)akup2@ksigen1-"/menit.9&

    dekstrose 10 A 2 ?a5l 0,BA C 3 2 1, D $5l 10 m

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    14/55

    redileksi penyakit saluran perna#asan lain seperti S, in#luen7a sering

    terjadi dalam rentang 'aktu 3-14 hari sebelum diketahui adanya penyakit

    neumonia.

    enyakit paru, jantung serta kelainan organ *ital ba'aan dapat memperberat

    klinis penderita

    Pengka,#an

    S#stem Integumen

    •  Subyekti# 2 -

    •  @byekti# 2 kulit pu)at, )yanosis, turgor menurun akibat dehidrasi

    sekunder!, banyak keringat , suhu kulit meningkat, kemerahan.

    S#stem Pulm$nal

    •  Subyekti# 2 sesak na#as, dada tertekan, )engeng

    •  @byekti# 2 erna#asan )uping hidung, hiper*entilasi, batuk 

    produkti#/nonprodukti#!, sputum banyak, penggunaan otot bantu

     perna#asan, perna#asan dia#ragma dan perut meningkat, "aju perna#asan

    meningkat, terdengar stridor, ron)hii pada lapang paru,

    S#stem +ard#$0askuler

    •  Subyekti# 2 sakit kepala

    •  @byekti# 2 &enyut nadi meningkat, pembuluh darah *asokontriksi,

    kualitas darah menurun

    S#stem Neur$sens$r#

    •  Subyekti# 2 gelisah, penurunan kesadaran, kejang

    •  @byekti# 2 5S menurun, re#leks menurun/normal, letargi

    S#stem Mus*ul$skeletal

    •  Subyekti# 2 lemah, )epat lelah

    •  @byekti# 2 tonus otot menurun, nyeri otot/normal, retraksi paru dan

     penggunaan otot aksesoris perna#asan

    S#stem gen#t$ur#nar#a

    •  Subyekti# 2

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    15/55

    •  @byekti# 2 produksi urine menurun/normal,

    S#stem d#gest#' 

    •  Subyekti# 2 mual, kadang muntah

    •  @byekti# 2 konsistensi #eses normal/diare

    Stud# Lab$rat$r#k 

    •  %b 2 menurun/normal

    •  nalisa as &arah 2 a)idosis respiratorik, penurunan kadar oksigen

    darah, kadar karbon darah meningkat/normal

    • 

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    16/55

      8enunjukkan perbaikan *entilasi dan oksigenasi jaringan dengan &

    dalam rentang normal dan tak ada gejala distres pernapasan.

      (erpartisipasi pada tindakan untuk memaksimalkan oksigenasi.

    Inter0ens#%

    1! $aji #rekuensi, kedalaman, dan kemudahan bernapas.

    2 8ani#estasi distres pernapasan tergantung pada/indikasi derajat

    keterlibatan paru dan status kesehatan umum.

    ! Tinggikan kepala dan dorong sering mengubah posisi, napas dalam,

    dan batuk e#ekti#.

    2 Tindakan ini meningkatkan inspirasi maksimal, meningkatkan

     pengeluaran sekret untuk memperbaiki *entilasi.

    3! ertahankan istirahat tidur. &orong menggunakan teknik relaksasi danakti*itas senggang.

    2 8en)egah terlalu lelah dan menurunkan kebutuhan/konsumsi oksigen

    untuk memudahkan perbaikan in#eksi.

    4! @bser*asi penyimpangan kondisi, )atat hipotensi banyaknya jumlah

    sputum merah muda/berdarah, pu)at, sianosis, perubahan tingkat kesadaran,

    dispnea berat, gelisah.

    2 Syok dan edema paru adalah penyebab umum kematian pada pneumonia

    dan membutuhkan inter*ensi medik segera.•  n#eksi, esiko Tinggi Terhadap penyebaran! berhungan dengan

    $etidakadekuatan pertahanan utama.

    $%2

    G 8en)apai 'aktu perbaikan in#eksi berulang tanpa komplikasi.

    G 8engidenti#ikasi inter*ensi untuk men)egah/menurunkan resiko in#eksi.

    nter*ensi2

    1! antau tanda *ital dengan ketat, khusunya selama a'al terapi. 2 Selama periode 'aktu ini, potensial komplikasi #atal Hhipotensi/syok!

    dapat terjadi.

    ! njurkan pasien memperhatikan pengeluaran sekret mis., meningkatkan

     pengeluaran daripada menelannya! dan melaporkan perubahan 'arna,

     jumlah dan bau sekret.

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    17/55

    2 8eskipun pasien dapat menemukan pengeluaran dan upaya membatasi

    atau menghindarinya, penting bah'a sputum harus dikeluarkan dengan )ara

    aman.

    3! Tunjukkan/dorong tehnik men)u)i tangan yang baik.

    2

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    18/55

    membantu silia untuk mempertahankan jalan napas paten. enekanan

    menurunkan ketidaknyamanan dada dan posisi duduk memungkinkan upaya

    napas lebih dalam dan lebih kuat.

    E! enghisapan sesuai indikasi.

    6! 2 8erangsang batuk atau pembersihan jalan napas se)ara mekanik  pada pasien yang tak mampu melakukan karena batuk tak e#ekti# atau

     penurunan tingkat kesadaran.

    Asuhan Ke)era/atan )ada Kl#en Asma

    A. Pengert#an

     Asma adalah suatu gangguan yang komplek dari bronkial yang

    dikarakteristikan oleh periode bronkospasme kontraksi spasme yang lama

     pada jalan na#as!. olaski 2 1BB6!.

     Asma adalah gangguan pada jalan na#as bronkial yang dikateristikan dengan

     bronkospasme yang re*ersibel. +oy)e 8. (la)k 2 1BB6!.

     Asma adalah penyakit jalan na#as obstrukti# intermiten, re*ersibel dimana

    trakea dan bronkhi berespon se)ara hiperakti# terhadap stimulasi tertentu.Smel7er Su7anne 2 001!.

    &ari ketiga pendapat tersebut dapat diketahui bah'a asma  adalah suatu

     penyakit gangguan jalan na#as obstrukti# intermiten yang bersi#at re*ersibel,

    ditandai dengan adanya periode bronkospasme, peningkatan respon trakea

    dan bronkus terhadap berbagai rangsangan yang menyebabkan penyempitan

     jalan na#as.

    B. Et#$l$g#

    sma adalah suatu obstrukti# jalan na#as yang re*ersibel yang disebabkan

    oleh 2

    1! $ontraksi otot di sekitar bronkus sehingga terjadi penyempitan jalan

    na#as.

    http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-asma/http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-asma/

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    19/55

    ! embengkakan membran bronkus.

    3! Terisinya bronkus oleh mukus yang kental.

    +. Pat$'#s#$l$g#

    roses perjalanan penyakit asma dipengaruhi oleh #aktor yaitu alergi dan

     psikologis, kedua #aktor tersebut dapat meningkatkan terjadinya kontraksi

    otot-otot polos, meningkatnya sekret abnormal mukus pada bronkiolus dan

    adanya kontraksi pada trakea serta meningkatnya produksi mukus jalan

    na#as, sehingga terjadi penyempitan pada jalan na#as dan penumpukan udara

    di terminal oleh berbagai ma)am sebab maka akan menimbulkan gangguan

    seperti gangguan *entilasi hipo*entilasi!, distribusi *entilasi yang tidak 

    merata dengan sirkulasi darah paru, gangguan di#usi gas di tingkat al*eoli.

    Tiga kategori asma alergi asma ekstrinsik! ditemukan pada klien de'asa

    yaitu yang disebabkan alergi tertentu, selain itu terdapat pula adanya ri'ayat

     penyakit atopik seperti eksim, dermatitis, demam tinggi dan klien dengan

    ri'ayat asma. Sebaliknya pada klien dengan asma intrinsik idiopatik! sering

    ditemukan adanya #aktor-#aktor pen)etus yang tidak jelas, #aktor yang

    spesi#ik seperti #lu, latihan #isik, dan emosi stress! dapat mema)u serangan

    asma.

    D. Man#'estas# Kl#n#k 

    8ani#estasi klinik pada pasien asma adalah batuk, dyspnoe, dan 'hee7ing.

    ada sebagian penderita disertai dengan rasa nyeri dada, pada penderita yang

    sedang bebas serangan tidak ditemukan gejala klinis, sedangkan 'aktu

    serangan tampak penderita berna#as )epat, dalam, gelisah, duduk dengan

    tangan menyanggah ke depan serta tampak otot-otot bantu perna#asan

     bekerja dengan keras.

    Ada bebera)a t#ngkatan )ender#ta asma yaitu 2

    23 !#ngkat I %

    a! Se)ara klinis normal tanpa kelainan pemeriksaan #isik dan #ungsi paru.

     b! Timbul bila ada #aktor pen)etus baik didapat alamiah maupun dengan test

     pro*okasi bronkial di laboratorium.

    43 !#ngkat II %

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    20/55

    a! Tanpa keluhan dan kelainan pemeriksaan #isik tapi #ungsi paru

    menunjukkan adanya tanda-tanda obstruksi jalan na#as.

     b! (anyak dijumpai pada klien setelah sembuh serangan.

    53 !#ngkat III %a! Tanpa keluhan.

     b! emeriksaan #isik dan #ungsi paru menunjukkan adanya obstruksi jalan

    na#as.

    )! enderita sudah sembuh dan bila obat tidak diteruskan mudah diserang

    kembali.

    63 !#ngkat I1 %

    a! $lien mengeluh batuk, sesak na#as dan na#as berbunyi 'hee7ing.

     b! emeriksaan #isik dan #ungsi paru didapat tanda-tanda obstruksi jalanna#as.

    73 !#ngkat 1 %

    a! Status asmatikus yaitu suatu keadaan darurat medis berupa serangan asma

    akut yang berat bersi#at re#rator sementara terhadap pengobatan yang la7im

    dipakai.

     b! sma pada dasarnya merupakan penyakit obstruksi jalan na#as yang

    re*ersibel.

    ada asma yang berat dapat timbul gejala seperti 2

    $ontraksi otot-otot perna#asan, sianosis, gangguan kesadaran, penderita

    tampak letih, takikardi.

    E. Klas#'#kas# Asma

    sma dibagi atas dua kategori, yaitu ekstrinsik atau alergi yang disebabkan

    oleh alergi seperti debu, binatang, makanan, asap rokok! dan obat-obatan.

    $lien dengan asma alergi biasanya mempunyai ri'ayat keluarga denganalergi dan ri'ayat alergi rhinitis, sedangkan non alergi tidak berhubungan

    se)ara spesi#ik dengan alergen.9aktor-#aktor seperti udara dingin, in#eksi

    saluran perna#asan, latihan #isik, emosi dan lingkungan dengan polusi dapat

    menyebabkan atau sebagai pen)etus terjadinya serangan asma. +ika serangan

    non alergi asma menjadi lebih berat dan sering dapat menjadi bronkhitis

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    21/55

    kronik dan em#isema, selain alergi juga dapat terjadi asma )ampuran yaitu

    alergi dan non alergi.

    . Penatalaksanaan

    rinsip umum dalam pengobatan pada asma bronhiale 2

    a. 8enghilangkan obstruksi jalan na#as

     b. 8engenal dan menghindari #aktor yang dapat menimbulkan serangan

    asma.

    ). 8emberi penerangan kepada penderita atau keluarga dalam )ara

     pengobatan maupun penjelasan penyakit.

    Penatalaksanaan asma da)at d#bag# atas %

    a. engobatan dengan obat-obatan Seperti 2

    1! (eta agonist beta adrenergik agent!

    ! 8ethyl;anlines enphy bronkodilator!

    3! nti kolinergik bronkodilator!

    4! $ortikosteroid

    E! 8ast )ell inhibitor le'at inhalasi!

     b. Tindakan yang spesi#ik tergantung dari penyakitnya, misalnya 21! @ksigen 4-6 liter/menit.

    ! gonis ( salbutamol E mg atau *eneteror ,E mg atau terbutalin 10 mg!

    inhalasi nabule7er dan pemberiannya dapat di ulang setiap 30 menit-1 jam.

    emberian agonis ( mg atau terbutalin 0,E mg dalam larutan de;trose EA

    diberikan perlahan.

    3! mino#ilin bolus E-6 mg/kg ((, jika sudah menggunakan obat ini

    dalam 1 jam.

    4! $ortikosteroid hidrokortison 100-00 mg itu jika tidak ada respon segeraatau klien sedang menggunakan steroid oral atau dalam serangan sangat

     berat.

    ).emeriksaan enunjang 2

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    22/55

    (eberapa pemeriksaan penunjang seperti 2

    a. Spirometri 2

    :ntuk menunjukkan adanya obstruksi jalan na#as.

     b. Tes pro*okasi 2

    1! :ntuk menunjang adanya hiperakti#itas bronkus.! Tes pro*okasi dilakukan bila tidak dilakukan le'at tes spirometri.

    3! Tes pro*okasi bronkial seperti 2Tes pro*okasi histamin, metakolin,

    alergen, kegiatan jasmani, hiper*entilasi dengan udara dingin dan inhalasi

    dengan aua destilata.

    4! Tes kulit 2 :ntuk menunjukkan adanya anti bodi g < yang spesi#ik dalam

    tubuh.

    ). emeriksaan kadar g < total dengan g < spesi#ik dalam serum.

    d. emeriksaan radiologi umumnya rontgen #oto dada normal.e. nalisa gas darah dilakukan pada asma berat.

    #. emeriksaan eosino#il total dalam darah.

    g. emeriksaan sputum.

    ". K$m)l#kas#

    $omplikasi yang dapat terjadi pada klien dengan asma adalah

     pneumotoraks, atelektasis, gagal na#as, bronkhitis dan #raktur iga.

    %. Asuhan Ke)era/atan.

    2. Pengka,#an

    a. dentitas klien

    1! i'ayat kesehatan masa lalu 2 ri'ayat keturunan, alergi debu, udaradingin

    ! ri'ayat kesehatan sekarang 2 keluhan sesak napas, keringat dingin.

    3! Status mental 2 lemas, takut, gelisah

    4! ernapasan 2 perubahan #rekuensi, kedalaman perna#asan.

    E! astro intestinal 2 adanya mual, muntah.

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    23/55

    6! ola akti*itas 2 kelemahan tubuh, )epat lelah

     b. emeriksaan #isik 

    &ada

    1! 5ontour, 5on#ek, tidak ada de#resi sternum

    ! &iameter antero posterior lebih besar dari diameter trans*ersal3! $eabnormalan struktur Thora;

    4! 5ontour dada simetris

    E! $ulit Thora; = %angat, kering, pu)at atau tidak, distribusi 'arna merata

    6! dan ritme selama satu menit.

    Pal)as# %

    1! Temperatur kulit! remitus 2 #ibrasi dada

    3! engembangan dada

    4! $repitasi

    E! 8assa

    6!

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    24/55

     pro*okasi histamin, metakolin, alergen, kegiatan jasmani, hiper*entilasi

    dengan udara dingin dan inhalasi dengan aua destilata.

    3! Tes kulit 2 :ntuk menunjukkan adanya anti bodi g < yang spesi#ik dalam

    tubuh.

    4! emeriksaan kadar g < total dengan g < spesi#ik dalam serum.E! emeriksaan radiologi umumnya rontgen #oto dada normal.

    6! nalisa gas darah dilakukan pada asma berat.

    F! emeriksaan eosino#il total dalam darah.

    J! emeriksaan sputum.

    4. D#agn$sa Ke)era/atan

    D#agn$sa 2 %

    Tidak e#ekti#nya bersihan jalan na#as berhubungan dengan akumulasi

    mukus.

    Tujuan 2

    +alan na#as kembali e#ekti#.

    $riteria hasil 2

    Sesak berkurang, batuk berkurang, klien dapat mengeluarkan sputum,

    'hee7ing berkurang/hilang, *ital dalam batas normal keadaan umum baik.nter*ensi 2

    a. uskultasi bunyi na#as, )atat adanya bunyi na#as, misalnya 2 'hee7ing,

    ronkhi.

    asional 2 (eberapa derajat spasme bronkus terjadi dengan obstruksi jalan

    na#as. (unyi na#as redup dengan ekspirasi mengi empysema!, tak ada

    #ungsi na#as asma berat!.

     b. $aji / pantau #rekuensi perna#asan )atat rasio inspirasi dan ekspirasi.asional 2 Takipnea biasanya ada pada beberapa derajat dan dapat ditemukan

     pada penerimaan selama strest/adanya proses in#eksi akut. erna#asan dapat

    melambat dan #rekuensi ekspirasi memanjang dibanding inspirasi.

    ). $aji pasien untuk posisi yang aman, misalnya 2 peninggian kepala tidak 

    duduk pada sandaran.

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    25/55

    asional 2 eninggian kepala tidak mempermudah #ungsi perna#asan dengan

    menggunakan gra*itasi.

    d. @bser*asi karakteristik batuk, menetap, batuk pendek, basah. (antu

    tindakan untuk kee#ektipan memperbaiki upaya batuk.

    asional 2 batuk dapat menetap tetapi tidak e#ekti#, khususnya pada klienlansia, sakit akut/kelemahan.

    e. (erikan air hangat.

    asional 2 penggunaan )airan hangat dapat menurunkan spasme bronkus.

    #. $olaborasi obat sesuai indikasi.

    (ronkodilator spiri*a 1K1 inhalasi!.

    asional 2 8embebaskan spasme jalan na#as, mengi dan produksi mukosa.

    D#agn$sa 4 %

    Tidak e#ekti#nya pola na#as berhubungan dengan penurunan ekspansi paru.Tujuan 2

    ola na#as kembali e#ekti#.

    $riteria hasil 2

    ola na#as e#ekti#, bunyi na#as normal atau bersih, TT dalam batas normal,

     batuk berkurang, ekspansi paru mengembang.

    nter*ensi 2

    1. $aji #rekuensi kedalaman perna#asan dan ekspansi dada. 5atat upaya

     perna#asan termasuk penggunaan otot bantu perna#asan / pelebaran nasal.

    asional 2 ke)epatan biasanya men)apai kedalaman perna#asan ber*ariasi

    tergantung derajat gagal na#as.

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    26/55

    asional 2 dapat meningkatkan/banyaknya sputum dimana gangguan

    *entilasi dan ditambah ketidak nyaman upaya berna#as.

    6. $olaborasi

    - (erikan oksigen tambahan

    - (erikan humidi#ikasi tambahan misalnya 2 nebuli7er asional 2 memaksimalkan berna#as dan menurunkan kerja na#as,

    memberikan kelembaban pada membran mukosa dan membantu

     pengen)eran sekret.

    D#agn$sa 5 %

    angguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake

    yang tidak adekuat.

    Tujuan 2

    $ebutuhan nutrisi dapat terpenuhi.$riteria hasil 2

    $eadaan umum baik, mukosa bibir lembab, na#su makan baik, tekstur kulit

     baik, klien menghabiskan porsi makan yang disediakan, bising usus 6-1

    kali/menit, berat badan dalam batas normal.

    nter*ensi 2

    1. $aji status nutrisi klien tekstur kulit, rambut, konjungti*a!.

    asional 2 menentukan dan membantu dalam inter*ensi selanjutnya.

    . +elaskan pada klien tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh.

    asional 2 peningkatan pengetahuan klien dapat menaikan partisipasi bagi

    klien dalam asuhan kepera'atan.

    3. Timbang berat badan dan tinggi badan.

    asional 2 enurunan berat badan yang signi#ikan merupakan indikator 

    kurangnya nutrisi.

    4. njurkan klien minum air hangat saat makan.

    asional 2 air hangat dapat mengurangi mual.

    E. njurkan klien makan sedikit-sedikit tapi sering

    asional 2 memenuhi kebutuhan nutrisi klien.

    6. $olaborasi

    - $onsul dengan tim gi7i/tim mendukung nutrisi.

    asional 2 menentukan kalori indi*idu dan kebutuhan nutrisi dalam

     pembatasan.

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    27/55

    - (erikan obat sesuai indikasi.

    - itamin ( surb K1.

    asional 2 de#isiensi *itamin dapat terjadi bila protein dibatasi.

    - ntiemetik rantis K1

    asional 2 untuk menghilangkan mual / muntah.

    D#agn$sa 6 %

    ntoleransi akti*itas berhubungan dengan kelemahan #isik.

    Tujuan 2

    $lien dapat melakukan akti*itas sehari-hari se)ara mandiri.

    $riteria hasil 2

    $: klien baik, badan tidak lemas, klien dapat berakti*itas se)ara mandiri,kekuatan otot terasa pada skala sedang

    nter*ensi 2

    1.

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    28/55

    asional 2 menurunkan stress dan rangsangan berlebihan meningkatkan

    istirahat.

    D#agn$sa 7 %

    $urangnya pengetahuan tentang proses penyakitnya berhubungan dengankurangnya in#ormasi

    Tujuan 2

    engetahuan klien tentang proses penyakit menjadi bertambah.

    $riteria hasil 2

    8en)ari tentang proses penyakit 2

    - $lien mengerti tentang de#inisi asma

    - $lien mengerti tentang penyebab dan pen)egahan dari asma

    - $lien mengerti komplikasi dari asmanter*ensi 2

    1. &iskusikan aspek ketidak nyamanan dari penyakit, lamanya

     penyembuhan, dan harapan kesembuhan.

    asional 2 in#ormasi dapat manaikkan koping dan membantu menurunkan

    ansietas dan masalah berlebihan.

    . (erikan in#ormasi dalam bentuk tertulis dan *erbal.

    asional 2 kelemahan dan depresi dapat mempengaruhi kemampuan untuk 

    mangasimilasi in#ormasi atau mengikuti program medik.

    3. Tekankan pentingnya melanjutkan batuk e#ekti# atau latihan perna#asan.

    asional 2 selama a'al 6-J minggu setelah pulang, pasien beresiko besar 

    untuk kambuh dari penyakitnya.

    4. denti#ikasi tanda atau gejala yang memerlukan pelaporan pemberi

     pera'atan kesehatan.

    asional 2 upaya e*aluasi dan inter*ensi tepat 'aktu dapat men)egah

    meminimalkan komplikasi.

    E. (uat langkah untuk meningkatkan kesehatan umum dan kesejahteraan,

    misalnya 2 istirahat dan akti*itas seimbang, diet baik.

    asional 2 menaikan pertahanan alamiah atau imunitas, membatasi terpajan

     pada patogen.

    5. E0aluas#

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    29/55

    a. +alan na#as kembali e#ekti#.

     b. ola na#as kembali e#ekti#.

    ). $ebutuhan nutrisi dapat terpenuhi.

    d. $lien dapat melakukan akti*itas sehari-hari se)ara mandiri.

    e. engetahuan klien tentang proses penyakit menjadi bertambah.

    BAB II

    !B PARU

    2. Pengert#an

    Tuberkulosis  adalah penyakit in#eksi menular yang disebabkan oleh +ycobacterium tubeculosis.

     

    4. Et#$l$g#

    Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh basil

    mikrobakterium tuberkulosis tipe humanus, sejenis kuman yang berbentuk 

     batang dengan ukuran panjang 1-4/mm dan tebal 0,3-0,6/mm. Sebagian

     besar kuman terdiri atas asam lemak lipid!. "ipid inilah yang membuat

    kuman lebih tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia

    dan #isik.$uman ini tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan

    dingin dapat tahan bertahun-tahun dalam lemari es!. %al ini terjadi karena

    kuman berada dalam si#at dormant. &ari si#at dormant ini kuman dapat

     bangkit kembali dan menjadikan tuberkulosis akti# kembali. Si#at lain

    kuman adalah aerob. Si#at ini menunjukkan bah'a kuman lebih menyenangi

     jaringan yang tinggi kandungan oksigennya. &alam hal ini tekanan bagian

    apikal paru-paru lebih tinggi dari pada bagian lainnya, sehingga bagian

    apikal ini merupakan tempat predileksi penyakit tuberkulosis.

    Tuberkulosis paru merupakan penyakit in#eksi penting saluran pernapasan.

    (asil mikrobakterium tersebut masuk kedalam jaringan paru melalui saluran

    napas droplet in#e)tion! sampai al*eoli, maka terjadilah in#eksi primer 

    ghon! selanjutnya menyebar kekelenjar getah bening setempat dan

    terbentuklah primer kompleks ranke!. keduanya dinamakan tuberkulosis

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    30/55

     primer, yang dalam perjalanannya sebagian besar akan mengalami

     penyembuhan. Tuberkulosis paru primer, peradangan terjadi sebelum tubuh

    mempunyai kekebalan spesi#ik terhadap basil mikobakterium. Tuberkulosis

    yang kebanyakan didapatkan pad usia 1-3 tahun. Sedangkan yang disebut

    tuberkulosis post primer rein#e)tion! adalah peradangan jaringan paru olehkarena terjadi penularan ulang yang mana di dalam tubuh terbentuk 

    kekebalan spesi#ik terhadap basil tersebut.

    5. Pr$ses Penularan

    Tuberkulosis tergolong airborne disease yakni penularan melalui droplet

    nu)lei yang dikeluarkan ke udara oleh indi*idu terin#eksi dalam #ase akti#.

    Setiapkali penderita ini batuk dapat mengeluarkan 3000 droplet nu)lei.enularan umumnya terjadi di dalam ruangan dimana droplet nu)lei dapat

    tinggal di udara dalam 'aktu lebih lama. &i ba'ah sinar matahari langsung

     basil tuberkel mati dengan )epat tetapi dalam ruang yang gelap lembab dapat

     bertahan sampai beberapa jam. &ua #aktor penentu keberhasilan pemaparan

    Tuberkulosis pada indi*idu baru yakni konsentrasi droplet nu)lei dalam

    udara dan panjang 'aktu indi*idu bernapas dalam udara yang

    terkontaminasi tersebut di samping daya tahan tubuh yang bersangkutan.

    &i samping penularan melalui saluran pernapasan paling sering!, 8.

    tuber)ulosis juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pen)ernaan

    dan luka terbuka pada kulit lebih jarang!.

    6. Ins#den

    enyakit tuberkulosis adalah penyakit yang sangat epidemik karena kuman

    mikrobakterium tuberkulosa telah mengin#eksi sepertiga penduduk dunia.

    rogram penaggulangan se)ara terpadu baru dilakkan pada tahun 1BBE

    melalui strategi &@TS dire)tly obser*ed treatment short)ourse

    )hemoterapy!, meskipun sejak tahun 1BB3 telah di)anangkan kedaruratan

    global penyakit tuberkulosis. $egelisahan global ini didasarkan pada #akta

     bah'a pada sebagian besar negara di dunia, penyakit tuberkulosis tidak 

    terkendali, hal ini disebabkan banyak penderita yang tidak berhasil

    disembuhkan, terutama penderita menular (T positi#!.

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    31/55

    ada tahun 1BBE, diperkirakan setiap tahun terjadi sekitar sembilan juta

     penderita dengan kematian tiga juta orang I%@, 1BBF!. &i negara-negara

     berkembang kematian karena penyakit ini merupakan E A dari seluruh

    kematian, yang sebenarnya dapat di)egah. &iperkirakan BE A penyakit

    tuberkulosis berada di negara berkembang, FE A adalah kelompok usia produkti# 1E-E0 tahun!. Tuberkulosis juga telah menyebabkan kematian

    lebih banyak terhadap 'anita dibandingkan dengan kasus kematian karena

    kehamilan, persalinan dan ni#as.

    &i indonesia pada tahun yang sama, hasil sur*ey kesehatan rumah tangga

    S$T! menunjukkan bah'a penyakit tuberkulosis merupakan penyebab

    kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan penyakit in#eksi saluran

     pernapasan pada semua kelompok usia, dan nomor satu dari golongan penyakit in#eksi. I%@ memperkirakan setiap tahun menjadi EJ3.000 kasus

     baru tuberkulosis dengan kematian sekitar 140.000. se)ara kasar 

    diperkirakan setiap 100.000 penduduk ndonesia terdapat 130 penderita baru

    tuberkulosis dengan (T positi#.

    7. Anat$m# dan #s#$l$g#

    Saluran penghantar udara hingga men)apai paru-paru adalah hidung, #arin;,

    larin; tra)hea, bronkus, dan bronkiolus. %idung = ?ares anterior adalah

    saluran-saluran di dalam. rongga hidung. Saluran-saluran itu bermuara ke

    dalam bagian yang dikenal sebagai *estibulum. rongga! hidung. ongga

    hidung dilapisi sebagai selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh

    darah, dan bersambung dengan lapisan #arin; dan dengan selaput lendir 

    sinus yang mempunyai lubang masuk ke dalam. rongga hidung. 9arin;

    tekak! = adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai

     persambungannya dengan oesopagus pada ketinggian tulang ra'an krikoid.

    8aka Lletaknya di belakang larin; larin;-#aringeal!.

    "aring; tenggorok! terletak di depan bagian terendah #arin; yang

    mernisahkan dari )olumna *ertebrata, berjalan dari #arin;. sampai ketinggian

    *ertebrata ser*ikals dan masuk ke dalarn tra)hea di ba'ahnya. "aryn; terdiri

    atas kepingan tulang ra'an yang diikat bersama oleh ligarnen dan membran.

    Tra)hea atau batang tenggorok kira-kira B )m panjangnya tra)hea berjalan

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    32/55

    dari laryn; sarnpai kira-kira ketinggian *ertebrata torakalis kelima dan di

    tempat ini ber)abang m)njadi dua bron)kus bron)hi!. Tra)hea tersusun atas

    16 - 0 lingkaran tak- lengkap yang berupan )in)in tulang ra'an yang diikat

     bersama oleh jaringan #ibrosa dan yang melengkapi lingkaran disebelah

     belakang tra)hea, selain itu juga membuat beberapa jaringan otot.(ron)hus yang terbentuk dari belahan dua tra)hea pada ketinggian kira-kira

    *ertebrata torakalis kelima, mempunyai struktur serupa dengan tra)hea dan

    dilapisi oleh.jenis sel yang sama. (ronkus-bronkus itu berjalan ke ba'ah

    dan kesamping ke arah tampuk paru. (ron)kus kanan lebih pendek dan lebih

    lebar daripada yang kiri, sedikit lebih tinggi darl arteri pulmonalis dan

    mengeluarkan sebuah )abang utama le'at di ba'ah arteri, disebut bron)kus

    lobus ba'ah. (ronkus kiri lebih panjang dan lebih langsing dari yang kanan,

    dan berjalan di ba'ah arteri pulmonalis sebelurn di belah menjadi beberapa)abang yang berjalan kelobus atas dan ba'ah.

    berikut:

    1! Terdapat permukaan gas-gas yaitu mengalirkan @ksigen dari udara

    atmos#er kedarah *ena dan mengeluarkan gas )arbondioksida dari al*eoli

    keudara atmos#er. ! menyaring bahan bera)un dari sirkulasi 3! reser*oir 

    darah 4! #ungsi utamanya adalah pertukaran gas-gas.

    8. Pat$'#s#$l$g#

    ort deM entri kuman mi)robaterium tuber)ulosis adalah saluran perna#asan,

    saluran pen)ernaan, dan luka terbuka pada kulit, kebanyakan in#eksi

    tuber)ulosis terjadi melalui udara air borne!, yaitu melalui inhalasi droppet

    yang mengandung kuman-kuman basil tuberkel yang berasal dari orang yang

    terin#eksi.

    (asil tuberkel yang men)apai permukaan al*eolus biasanya diinhalasi terdiri

    dari satu sampai tiga gumpalan basil yang lebih besar )enderung tertahan di

    saluran hidung dan )abang besar bronkus dan tidak menyebabkan penyakit.

    Setelah berada dalam ruang al*eolus biasanya di bagian ba'ah lobus atau

     paru-paru, atau di bagian atas lobus ba'ah. (asil tuberkel ini

    membangkitkan reaksi peradangan. "eukosit polimor#onuklear tampak pada

    tempat tersebut dan mem#agosit ba)teria namun tidak membunuh organisme

    tersebut. Sesudah hari-hari pertama maka leukosit diganti oleh makro#ag.

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    33/55

    l*eoli yang terserang akan mengalami konsolidasi dan timbul gejala

     pneumonia akut. neumonia seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya

    sehingga tidak ada sisa yang tertinggal, atau proses dapat juga berjalan terus,

    dan bakteri terus di#agosit atau berkembang biak di dalam sel. (asil juga

    menyebar melalui getah bening menuju ke kelenjar bening regional.8akro#ag yang mengadakan in#iltrasi m)ajadi lebih panjang dan sebagian

     bersatu sehingga membentuk sel tuberkel epiteloit, yang dikelilingi oleh

    #osit. eaksi ini biasanya membutuhkan 'aktu 10 sampai 0 hari.

    9. Man#'estas# Kl#n#k 

    Tuberkulosis sering dijuluki Nthe great imitatorO yaitu suatu penyakit yang

    mempunyai banyak kemiripan dengan penyakit lain yang juga memberikangejala umum seperti lemah dan demam. ada sejumlah penderita gejala yang

    timbul tidak jelas sehingga diabaikan bahkan kadang-kadang asimtomatik.

    ambaran klinik T( paru dapat dibagi menjadi golongan, gejala

    respiratorik dan gejala sistemik2

      1. ejala respiratorik, meliputi2

     a. )atuk 

    ejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling sering

    dikeluhkan. 8ula-mula bersi#at non produkti# kemudian berdahak bahkan

     ber)ampur darah bila sudah ada kerusakan jaringan.

     b. )atuk darah

    &arah yang dikeluarkan dalam dahak ber*ariasi, mungkin tampak berupa

    garis atau ber)ak-ber)ak darak, gumpalan darah atau darah segar dalam

     jumlah sangat banyak. (atuk darak terjadi karena pe)ahnya pembuluh darah.

    (erat ringannya batuk darah tergantung dari besar ke)ilnya pembuluh darah

    yang pe)ah.

     c. Sesak napas

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    34/55

    ejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena

    ada hal-hal yang menyertai seperti e#usi pleura, pneumothora;, anemia dan

    lain-lain.

     d. Nyeri dada

     ?yeri dada pada T( paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan. ejala ini

    timbul apabila sistem persara#an di pleura terkena.

     

    &. (ejala sistemik, meliputi

     a. &emam

    8erupakan gejala yang sering dijumpai biasanya timbul pada sore dan

    malam hari mirip demam in#luen7a, hilang timbul dan makin lama makin

     panjang serangannya sedang masa bebas serangan makin pendek.

     b. ejala sistemik lain

    ejala sistemik lain ialah keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan

    serta malaise.

    Timbulnya gejala biasanya gradual dalam beberapa minggu-bulan, akan

    tetapi penampilan akut dengan batuk, panas, sesak napas 'alaupun jarang

    dapat juga timbul menyerupai gejala pneumonia.

    "e,ala kl#n#s Haem$)t$e%

    $ita harus memastikan bah'a perdarahan dari naso#aring dengan )aramembedakan )iri-)iri sebagai berikut 2

      1. (atuk darah

    a. &arah dibatukkan dengan rasa panas di tenggorokan

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    35/55

     b. &arah berbuih ber)ampur udara

    ). &arah segar ber'arna merah muda

    d. &arah bersi#at alkalis

    e. nemia kadang-kadang terjadi

    #. (en7idin test negati# 

      . 8untah darah

    a. &arah dimuntahkan dengan rasa mual

     b. &arah ber)ampur sisa makanan

    ). &arah ber'arna hitam karena ber)ampur asam lambung

    d. &arah bersi#at asam

    e. nemia seriang terjadi

    #. (en7idin test positi# 

     

    3.

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    36/55

    9oto thora; dengan atau tanpa literal merupakan pemeriksaan radiology

    standar. +enis pemeriksaan radiology lain hanya atas indikasi Top #oto, oblik,

    tomogram dan lain-lain.

     *arakteristik radiology yang menunjang diagnostik antara lain a. (ayangan lesi radiology yang terletak di lapangan atas paru.

     b. (ayangan yang bera'an pat)hy! atau berber)ak noduler!

    ). $elainan yang bilateral, terutama bila terdapat di lapangan atas paru

    d. (ayang yang menetap atau relati# menetap setelah beberapa minggu

    e. (ayangan bilier 

    emeriksaan (akteriologik Sputum! = &itemukannya kuman mi)obakterium

    T(5 dari dahak penderita memastikan diagnosis tuber)ulosis paru.emeriksaan biasanya lebih sensiti*e daripada sediaan apus mikroskopis!.

    engambilan dahak yang benar sangat penting untuk mendapatkan hasil

    yang sebaik-baiknya. ada pemeriksaan pertama. sebaiknya 3 kali

     pemeriksaan dahak. :ji resistensi harus dilakukan apabila ada dugaan

    resistensi terhadap pengobatan.

    emeriksaan sputum adalah diagnostik yang terpenting dalam prograrn

     pemberantasan T(5 paru di ndonesia.

    ;. Klas#'#kas#

    $lasi#ikasi T( aru dibuat berdasarkan gejala klinik, bakteriologik,

    radiologik dan ri'ayat pengobatan sebelumnya. $lasi#ikasi ini penting

    karena merupakan salah satu #aktor determinan untuk menetapkan strategi

    terapi.

    Sesuai dengan program erdunas T( klasi#ikasi T( aru dibagi sebagai

     berikut2

      a. T( aru (T ositi# dengan kriteria2

    1. &engan atau tanpa gejala klinik 

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    37/55

    . (T positi#2 mikroskopik positi# kali, mikroskopik positi# 1 kali

    disokong biakan positi# satu kali atau disokong radiologik positi# 1 kali.

    3. ambaran radiologik sesuai dengan T( paru.

      b. T( aru (T ?egati# dengan kriteria2

    1. ejala klinik dan gambaran radilogik sesuai dengan T( aru akti# 

    . (T negati#, biakan negati# tetapi radiologik positi#.

     

    ). (ekas T( aru dengan kriteria2

    a. (akteriologik mikroskopik dan biakan! negati# 

     b. ejala klinik tidak ada atau ada gejala sisa akibat kelainan paru.

    ). adiologik menunjukkan gambaran lesi T( inakti#, menunjukkan serial

    #oto yang tidak berubah.

      d. da ri'ayat pengobatan @T yang adekuat lebih mendukung!.

    2

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    38/55

    $uinolon, 8akrolide dan moksisilin D sam $la*ulanat, deri*at

    i#ampisin/?%.

    :ntuk keperluan pengobatan perlu dibuat batasan kasus terlebih dahulu

     berdasarkan lokasi tuberkulosa, berat ringannya penyakit, hasil pemeriksaan

     bakteriologik, hapusan dahak dan ri'ayat pengobatan sebelumnya. &isamping itu perlu pemahaman tentang strategi penanggulangan T( yang

    dikenal sebagai  irectly bserved Treatment Short /ourse !TS# yang

    direkomendasikan oleh I%@ yang terdiri dari lima komponen yaitu2

    1. danya komitmen politis berupa dukungan pengambil keputusan

    dalam penanggulangan T(.

    . &iagnosis T( melalui pemeriksaan dahak se)ara mikroskopik 

    langsung sedang pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan

    radiologis dan kultur dapat dilaksanakan di unit pelayanan yangmemiliki sarana tersebut.

    3. engobatan T( dengan paduan @T jangka pendek dengan

     penga'asan langsung oleh enga'as 8enelan @bat 8@!

    khususnya dalam bulan pertama dimana penderita harus minum obat

    setiap hari.

    4. $esinambungan ketersediaan paduan @T jangka pendek yang )ukup.

    E. en)atatan dan pelaporan yang baku.

    (. @S

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    39/55

     pendek!, sulit tidur, demam, menggigil, berkeringat pada malam hari.

    @bjekti# 2 Takikardia, takipnea/dispnea saat kerja, irritable, sesak tahap,

    lanjut= in#iltrasi radang sampai setengah paru!, demam sub#ebris 40 -4105!

    hilang timbul.

     b. ola nutrisi

    Subjekti# 2 noreksia, mual, tidak enak diperut, penurunan berat badan.

    @bjekti# 2 Turgor kulit jelek, kulit kering/bersisik, kehilangan lemak sub

    kutan.

    ). espirasi

    Subjekti# 2 (atuk produkti#/non produkti# sesak napas, sakit dada.

    @bjekti# 2 8ulai batuk kering sampai batuk dengan sputum hijau/purulent,

    mukoid kuning atau ber)ak darah, pembengkakan kelenjar lim#e, terdengar 

     bunyi ronkhi basah, kasar di daerah apeks paru, takipneu penyakit luas atau

    #ibrosis parenkim paru dan pleural!, sesak napas, pengembangan pernapasan

    tidak simetris e##usi pleura.!, perkusi pekak dan penurunan #remitus )airan

     pleural!, de*iasi trakeal penyebaran bronkogenik!.

    d. asa nyaman/nyeri

    Subjekti# 2 ?yeri dada meningkat karena batuk berulang.

    @biekti# 2 (erhati-hati pada area yang sakit, prilaku distraksi, gelisah, nyeri

     bisa timbul bila in#iltrasi radang sampai ke pleura sehingga timbul pleuritis.

    e. ntegritas ego

    Subjekti# 2 9aktor stress lama, masalah keuangan, perasaan tak berdaya/tak 

    ada harapan.

    @bjekti# 2 8enyangkal selama tahap dini!, ansietas, ketakutan, mudah

    tersinggung.

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    40/55

    . i'ayat enyakit Sebelumnya2

    a. ernah sakit batuk yang lama dan tidak sembuh-sembuh.

     b. ernah berobat tetapi tidak sembuh.

    ). ernah berobat tetapi tidak teratur.d. i'ayat kontak dengan penderita Tuberkulosis aru.

    e. &aya tahan tubuh yang menurun.

    #. i'ayat *aksinasi yang tidak teratur.

    3. i'ayat engobatan Sebelumnya2

    a. $apan pasien mendapatkan pengobatan sehubungan dengan sakitnya. b. +enis, 'arna, dosis obat yang diminum.

    ). (erapa lama. pasien menjalani pengobatan sehubungan dengan

     penyakitnya.

    d. $apan pasien mendapatkan pengobatan terakhir.

    4. i'ayat Sosial

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    41/55

     ?utrisi, kebiasaan merokok, minum alkohol, pola istirahat dan tidur,

    kebersihan diri.

    ). Tingkat pengetahuan/pendidikan pasien dan keluarga tentang penyakit, pen)egahan, pengobatan dan pera'atannya.

    6. emeriksaan &iagnostik2

    a. $ultur sputum2 8ikobakterium Tuberkulosis positi# pada tahap akhir 

     penyakit.

     b. Tes Tuberkulin2 8antou; test reaksi positi# area indurasi 10-1E mm

    terjadi 4J-F jam!.). oto torak2 n#iltnasi lesi a'al pada area paru atas = ada tahap dini

    tampak gambaran ber)ak-ber)ak seperti a'an dengan batas tidak jelas = ada

    ka*itas bayangan, berupa )in)in = ada kalsi#ikasi tampak bayangan ber)ak-

     ber)ak padat dengan densitas tinggi.

    d. (ron)hogra#i2 untuk melihat kerusakan bronkus atau kerusakan paru

    karena T( paru.

    e. &arah2 peningkatan leukosit dan "aju

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    42/55

    Terkontaminasi oleh lingkungan, $urang pengetahuan tentang in#eksi

    kuman.

    4. erubahan kebutuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan

    dengan2 $elelahan, (atuk yang sering, adanya produksi sputum, &ispnea,

    noreksia, enurunan kemampuan #inansial.E. $urang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pen)egahan

     berhubungan dengan2 Tidak ada yang menerangkan, nterpretasi yang salah,

    n#ormasi yang didapat tidak lengkap/tidak akurat, Terbatasnya

     pengetahuan/kogniti#

    5. Ren*ana Ke)era/atan

    dapun ren)ana kepera'atan yang ditetapkan berdasarkan diagnosis

    kepera'atan yang telah dirumuskan sebagai berikut2

    1. (ersihan jalan napas tidak e#ekti# 

    Tujuan2 8empertahankan jalan napas pasien. 8engeluarkan sekret tanpa

     bantuan. 8enunjukkan prilaku untuk memperbaiki bersihan jalan napas.

    (erpartisipasi dalam program pengobatan sesuai kondisi. 8engidenti#ikasi

     potensial komplikasi dan melakukan tindakan tepat.

    nter*ensi2

    a. $aji #ungsi pernapasan2 bunyi napas, ke)epatan, imma, kedalaman dan

     penggunaan otot aksesori.

     1asional  enurunan bunyi napas indikasi atelektasis, ronki indikasi

    akumulasi se)ret/ketidakmampuan membersihkan jalan napas sehingga otot

    aksesori digunakan dan kerja pernapasan meningkat.

     b. 5atat kemampuan untuk mengeluarkan se)ret atau batuk e#ekti#, )atat

    karakter, jumlah sputum, adanya hemoptisis.

     1asional  engeluaran sulit bila sekret tebal, sputum berdarah akibat

    kerusakan paru atau luka bron)hial yang memerlukan e*aluasi/inter*ensi

    lanjut.

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    43/55

    ). (erikan pasien posisi semi atau 9o'ler, (antu/ajarkan batuk e#ekti# dan

    latihan napas dalam.

     1asional 8eningkatkan ekspansi paru, *entilasi maksimal membuka area

    atelektasis dan peningkatan gerakan sekret agar mudah dikeluarkand. (ersihkan sekret dari mulut dan trakea, su)tion bila perlu.

     1asional 8en)egah obstruksi/aspirasi. Su)tion dilakukan bila pasien tidak 

    mampu mengeluarkan sekret.

    e. ertahankan intake )airan minimal E00 ml/hari ke)uali kontraindikasi.

     1asional 8embantu mengen)erkan se)ret sehingga mudah dikeluarkan

    #. "embabkan udara/oksigen inspirasi.

     1asional 8en)egah pengeringan membran mukosa.

    g. (erikan obat2 agen mukolitik, bronkodilator, kortikosteroid sesuaiindikasi.

     1asional  8enurunkan kekentalan sekret, lingkaran ukuran lumen

    trakeabronkial, berguna jika terjadi hipoksemia pada ka*itas yang luas.

    h. (antu inkubasi darurat bila perlu.

     1asional &iperlukan pada kasus jarang bronkogenik. dengan edema laring

    atau perdarahan paru akut.

    &. (angguan pertukaran gas

    Tujuan2 8elaporkan tidak terjadi dispnea. 8enunjukkan perbaikan *entilasi

    dan oksigenasi jaringan adekuat dengan & dalam rentang normal. (ebas

    dari gejala distress pernapasan.

    nter*ensi

    a. $aji dispnea, takipnea, bunyi pernapasan abnormal. eningkatan upaya

    respirasi, keterbatasan ekspansi dada dan kelemahan.

    asional2 Tuberkulosis paru dapat rnenyebabkan meluasnya jangkauan

    dalam paru-pani yang berasal dari bronkopneumonia yang meluas menjadi

    in#lamasi, nekrosis, pleural e##usion dan meluasnya #ibrosis dengan gejala-

    gejala respirasi distress.

     b.

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    44/55

    asional2 kumulasi se)ret dapat menggangp oksigenasi di organ *ital dan

     jaringan.

    ). &emonstrasikan/anjurkan untuk mengeluarkan napas dengan bibir 

    disiutkan, terutama pada pasien dengan #ibrosis atau kerusakan parenkim.

    asional2 8eningkatnya resistensi aliran udara untuk men)egah kolapsnya jalan napas.

    d. njurkan untuk bedrest, batasi dan bantu akti*itas sesuai kebutuhan.

    asional2 8engurangi konsumsi oksigen pada periode respirasi.

    e. 8onitor &.

    asional2 8enurunnya saturasi oksigen a@! atau meningkatnya a50

    menunjukkan perlunya penanganan yang lebih. adekuat atau perubahan

    terapi.

    #. (erikan oksigen sesuai indikasi.asional2 8embantu mengoreksi hipoksemia yang terjadi sekunder 

    hipo*entilasi dan penurunan permukaan al*eolar paru.

    2. 1esiko tinggi infeksi dan penyebaran infeksi

    Tujuan  8engidenti#ikasi inter*ensi untuk men)egah/menurunkan resiko

     penyebaran in#eksi. 8enunjukkan/melakukan perubahan pola hidup untuk 

    meningkatkan lingkungan yang. aman.

     Intervensi 

    a. e*ie' patologi penyakit #ase akti#/tidak akti#, penyebaran in#eksi

    melalui bronkus pada jaringan sekitarnya atau aliran darah atau sistem lim#e

    dan resiko in#eksi melalui batuk, bersin, meludah, terta'a., )iuman atau

    menyanyi.

    asional2 8embantu pasien agar mau mengerti dan menerima terapi yang

    diberikan untuk men)egah komplikasi.

     b. denti#ikasi orang-orang yang beresiko terkena in#eksi seperti anggota

    keluarga, teman, orang dalam satu perkumpulan.

    asional2 @rang-orang yang beresiko perlu program terapi obat untuk 

    men)egah penyebaran in#eksi.

    ). njurkan pasien menutup mulut dan membuang dahak di tempat

     penampungan yang tertutup jika batuk.

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    45/55

    asional2 $ebiasaan ini untuk men)egah terjadinya penularan in#eksi.

    d. unakan masker setiap melakukan tindakan.

    asional2 8engurangi risilio penyebaran in#eksi.

    e. 8onitor temperatur.asional2 9ebris merupakan indikasi terjadinya in#eksi.

    #. denti#ikasi indi*idu yang berisiko tinggi untuk terin#eksi ulang

    Tuberkulosis paru, seperti2 alkoholisme, malnutrisi, operasi bypass

    intestinal, menggunakan obat penekan imun/ kortikosteroid, adanya diabetes

    melitus, kanker.

    asional2 engetahuan tentang #aktor-#aktor ini membantu pasien untuk 

    mengubah gaya hidup dan menghindari/mengurangi keadaan yang lebih

     buruk.g. Tekankan untuk tidak menghentikan terapi yang dijalani.

    asional2 eriode menular dapat terjadi hanya -3 hari setelah permulaan

    kemoterapi jika sudah terjadi ka*itas, resiko, penyebaran in#eksi dapat

     berlanjut sampai 3 bulan.

    h. emberian terapi ?%, etambutol, i#ampisin.

    asional2 ?% adalah obat pilihan bagi penyakit Tuberkulosis primer 

    dikombinasikan dengan obat-obat lainnya. engobatan jangka pendek ?%

    dan i#ampisin selama B bulan dan

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    46/55

    mukosa mulut, kemampuan menelan, adanya bising usus, ri'ayat

    mual/rnuntah atau diare.

    asional2 berguna dalam mende#inisikan derajat masalah dan inter*ensi

    yang tepat. b. $aji pola diet pasien yang disukai/tidak disukai.

    asional2 8embantu inter*ensi kebutuhan yang spesi#ik, meningkatkan

    intake diet pasien.

    ). 8onitor intake dan output se)ara periodik.

    asional2 8engukur kee#ekti#an nutrisi dan )airan.

    d. 5atat adanya anoreksia, mual, muntah, dan tetapkan jika ada

    hubungannya dengan medikasi. 'asi #rekuensi, *olume, konsistensi (uang

    ir (esar ((!.asional2 &apat menentukan jenis diet dan mengidenti#ikasi peme)ahan

    masalah untuk meningkatkan intake nutrisi.

    e. njurkan bedrest.

    asional2 8embantu menghemat energi khusus saat demam terjadi

     peningkatan metabolik.

    #. "akukan pera'atan mulut sebelum dan sesudah tindakan pernapasan.

    asional2 8engurangi rasa tidak enak dari sputum atau obat-obat yang

    digunakan yang dapat merangsang muntah.

    g. njurkan makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein dan

    karbohidrat.

    asional2 8emaksimalkan intake nutrisi dan menurunkan iritasi gaster.

    h. ujuk ke ahli gi7i untuk menentukan komposisi diet.

    asional2 8emberikan bantuan dalarn peren)aaan diet dengan nutrisi

    adekuat unruk kebutuhan metabolik dan diet.

    i. $onsul dengan tim medis untuk jad'al pengobatan 1- jam

    sebelum/setelah makan.

    asional2 8embantu menurunkan insiden mual dan muntah karena e#ek 

    samping obat.

     j. 'asi pemeriksaan laboratorium. (:?, protein serum, dan albumin!.

    asional2 ?ilai rendah menunjukkan malnutrisi dan perubahan program

    terapi.

    k. (erikan antipiretik tepat.

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    47/55

    asional2 &emam meningkatkan kebutuhan metabolik dan konsurnsi kalori.

    5. Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan.

    Tujuan2 8enyatakan pemahaman proses penyakit/prognosis dan kebutuhan pengobatan. 8elakukan perubahan prilaku dan pola hidup unruk 

    memperbaiki kesehatan umurn dan menurunkan resiko pengakti#an ulang

    luberkulosis paru. 8engidenti#ikasi gejala yang mernerlukan

    e*aluasi/inter*ensi. 8enerima pera'atan kesehatan adekuat.

    nter*ensi

    a. $aji kemampuan belajar pasien misalnya2 tingkat ke)emasan, perhatian,kelelahan, tingkat partisipasi, lingkungan belajar, tingkat pengetahuan,

    media, orang diper)aya.

    asional2 $emampuan belajar berkaitan dengan keadaan emosi dan kesiapan

    #isik. $eberhasilan tergantung pada kemarnpuan pasien.

     b. denti#ikasi tanda-tanda yang dapat dilaporkan pada dokter misalnya2

    hemoptisis, nyeri dada, demam, kesulitan berna#as, kehilangan pendengaran,

    *ertigo.

    asional2 ndikasi perkembangan penyakit atau e#ek samping obat yang

    membutuhkan e*aluasi se)epatnya.

    ). Tekankan pentingnya asupan diet Tinggi $alori Tinggi rotein T$T!

    dan intake )airan yang adekuat.

    asional2 8en)ukupi kebutuhan metabolik, mengurangi kelelahan, intake

    )airan membantu mengen)erkan dahak.

    d. (erikan n#ormasi yang spesi#ik dalam bentuk tulisan misalnya2 jad'al

    minum obat.

    asional2 n#ormasi tertulis dapat membantu mengingatkan pasien.

    e. jelaskan penatalaksanaan obat2 dosis, #rekuensi, tindakan dan perlunya

    terapi dalam jangka 'aktu lama. :langi penyuluhan tentang interaksi obat

    Tuberkulosis dengan obat lain.

    asional2 8eningkatkan partisipasi pasien mematuhi aturan terapi dan

    men)egah putus obat.

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    48/55

    #. jelaskan tentang e#ek samping obat2 mulut kering, konstipasi, gangguan

     penglihatan, sakit kepala, peningkatan tekanan darah

    asional2 8en)egah keraguan terhadap pengobatan sehingga mampu

    menjalani terapi.g. njurkan pasien untuk tidak minurn alkohol jika sedang terapi ?%.

    asional2 $ebiasaan minurn alkohol berkaitan dengan terjadinya hepatitis

    h. ujuk perneriksaan mata saat mulai dan menjalani terapi etambutol.

    asional2

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    49/55

    d. $ebutuhan nutrisi adekuat, berat badan meningkat dan tidak terjadi

    malnutrisi.

    e. emahaman tentang proses penyakit/prognosis dan program pengobatan

    dan perubahan perilaku untuk memperbaiki kesehatan.

    BAB III

    PENU!UP

    KESIMPULAN

    Pneum$n#a  adalah proses in#eksi akut yang mengenai jaringan paru-paru

    atau al*eoli. Terjadinya pneumonia, khususnya pada anak, seringkali

     bersamaan dengan proses in#eksi akut pada bronkus, sehingga biasa disebut

    dengan bron)hopneumonia. ejala penyakit tersebut adalah na#as yang )epat

    dan sesak karena paru-paru meradang se)ara mendadak.ada bayi dan anak-anak penyebab yang paling sering adalah2 - *irus

    sinsisial perna#asan - adeno*irus - *irus parain#luen7a dan - *irus in#luen7a.

    9aktor-#aktor risiko terkena pneumonia, antara lain, n#eksi Saluran ?a#as

    tas S!,usia lanjut, alkoholisme, rokok, kekurangan nutrisi, :mur 

    diba'ah bulan, +enis kelamin laki-laki , i7i kurang, (erat badan lahir 

    rendah, Tidak mendapat S memadai, olusi udara, $epadatan tempat

    tinggal, munisasi yang tidak memadai,8embedong bayi, e#isiensi *itamin

    dan penyakit kronik menahun.sma adalah suatu gangguan yang komplek dari bronkial yang

    dikarakteristikan oleh periode bronkospasme kontraksi spasme yang lama

     pada jalan na#as!. olaski 2 1BB6!.

    enyakit tuberkulosis adalah penyakit yang sangat epidemik karena kuman

    mikrobakterium tuberkulosa telah mengin#eksi sepertiga penduduk dunia.

    http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=748http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=462http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=748http://www.info-sehat.com/content.php?s_sid=462

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    50/55

    rogram penaggulangan se)ara terpadu baru dilakkan pada tahun 1BBE

    melalui strategi &@TS dire)tly obser*ed treatment short)ourse

    )hemoterapy!, meskipun sejak tahun 1BB3 telah di)anangkan kedaruratan

    global penyakit tuberkulosis. $egelisahan global ini didasarkan pada #akta

     bah'a pada sebagian besar negara di dunia, penyakit tuberkulosis tidak terkendali, hal ini disebabkan banyak penderita yang tidak berhasil

    disembuhkan, terutama penderita menular (T positi#!.

    SARAN

    8akalah ini dapat dijadikan a)uan untuk menambah 'a'san pada mata

    kuliah kepera'atan anak khusus untuk pembahsan gangguan pernapasan.

    8akalah ini jauh dari kesempurnaan, maka diharapkan kritik dan saran yang

     bersi#at membagun untuk kesempurnaan makalah yang berikutnya. 

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    51/55

    DA!AR PUS!AKA

    1. 5, (arbara "ong. era'atan 8edikal (edah Suatu endekatanroses $epera'atan! +ilid . 1BB6. Qayasan $ ajajaran 2

    (andung.

    . 8ansjoer, ri# dkk. $apita Selekta $edokteran +ilid

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    52/55

    ==Anak dengan "angguan Perna'asan

    >Pneum$n#a?!B Asma3@@

    Oleh

    Kel$m)$k 6

    Nama %

    Sa)#ah Mahua

    S$l)#ana d/#,angge

    Seru)#a #k/a

    Sust#na hulda (a)senang

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    53/55

    Susan gres )all$

    Nes /enda

    Med# tabun#

    SEKOLAH !IN""I ILMU KESEHA!AN >S!IKES 3 AAPURA

    4

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    54/55

      penulis

    &9T S

    $T

  • 8/18/2019 Makalah Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pernafasan

    55/55

    $