fenomena fisika dalam al-qur'an

133
DISUSUN OLEH FERDY NOVRIZAL 105016300587 AMRIZALDI 105016300570 SITI AISYAH 105016300616 ASRORI 105016300578 ARIN FERDAN FAUZI 105016300574 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA i

Upload: 222924

Post on 30-Jun-2015

3.149 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

DISUSUN OLEH

FERDY NOVRIZAL 105016300587

AMRIZALDI 105016300570

SITI AISYAH 105016300616

ASRORI 105016300578

ARIN FERDAN FAUZI 105016300574

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

i

Page 2: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

MOTTO:

Hai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepa ALLAH dan taatlah kamu

kepada Rasul dan kepada pemangku kekuasaan (pemimpin,guru) di antaramu.

Maka jika kamu berselisih dalam suatu (urusan), kembalikanlah ia pada (Kitab)

ALLAH dan (Sunah) Rasul, jika kamu benar-benar beriman kepada ALLAH dan

hari kemudian. Itulah yang lebih baik dan lebih bagus kesudahannya.

(An Nisa’ Ayat 59)

ii

Page 3: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanya untuk Allah SWT, karena Dia-lah Tuhan yang telah

memberikan rahmat dan inayahnya yang tidak terhingga kepada kita semua

sehingga penulis dapat menyelesaikan BUKU yang berjudul ”FENOMENA

FISIKA DALAM ISLAM”.

Buku ini merupakan proses yang cukup panjang dan melelahkan bagi

penulis. Melalui buku ini diharapkan seluruh kalangan bisa mengerti bahwa

banyak kejadian-kejadian alam yang berkaitan dengan Islam.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Drs. A.

Sofyan, M.Pd yang telah memberikan bimbingannya selama ini kepada penulis.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang

berpartisipasi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan buku

ini. Serta untuk sahabat-sahabat kami di Universitas Islam Negri Syarif

Hidayatullah jakarta terkhusus untuk teman-teman jurusan Pendidikan Fisika

angkatan 2005.

Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, oleh sebab itu penulis

menyadari sepenuhnya bahwa buku ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab

itu kritik dan saran yang membangun sangan penulis harapkan.

Penulis berharap buku ini berguna dan bermanfaat bagi para pendidik,

calon pendidik dan mahasiswa serta siswa/i baik SMP maupun SMA. Akhirnya,

semoga ALLAH SWT berkenaan menerima amal bhakti yang diabdikan oleh kita

semua. Ammin.

Jakarta, Januari 2009

Penulis

Ferdy Novrizal, dkk

iii

Page 4: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................i

MOTTO............................................................................................................ii

KATA PENGANTAR......................................................................................iii

DAFTAR ISI.....................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

BAB II FENOMENA FISIKA DALAM ISLAM.........................................4

1. Keadaan Bagian Dalam Bumi........................................................4

2. Pasang-pasangan Dalam Bumi.......................................................4

3. Waktu adalah Relatif......................................................................5

4. Berjalan di Atas Api.......................................................................7

5. Semesta..........................................................................................9

6. Ayat al-Quran dan Alam Semesta..................................................9

7. Teori Dentuman Besar (Big Bang) dan Ajarannya........................11

8. Pemuaian Alam Semesta................................................................12

9. Kesempurnaan di Alam Semesta...................................................17

10.Orbit dan Alam yang Berotasi........................................................18

11.Matahari.........................................................................................19

12.Perjalanan Matahari.......................................................................20

13.Langit Tujuh Lapis.........................................................................20

14.Gunung Mencegah Gempa Bumi...................................................21

15.Air Laut Tidak Saling Bercampur..................................................22

16.Dua Kode dalam Besi.....................................................................22

17.Gunung Berjalan............................................................................23

18.Skenario Kiamat dalam Fisika.......................................................25

19.Ilustrasi lapisan Bumi.....................................................................27

20.Lautan yang Tidak Bercampur Satu Sama Lain............................36

iv

Page 5: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

21.Fungsi Gunung...............................................................................37

22.Pembentukan Hujan.......................................................................39

23.Menghitung Kecepatan Terbang Nabi Sulaeman..........................42

24.Menghitung Kecepatan Terbang Malaikat dan Jibril.....................42

25.Kegelapan dan Gelombang Lautan................................................46

26.Rahasia Besi...................................................................................48

27.Nano Teknologi..............................................................................50

28.Energi yang Terkecil......................................................................51

29.Lapisa-lapisan Atmosfer................................................................52

30.Pengetahuan Al-Quran...................................................................54

31.Penciptaan yang Berpasang-pasangan...........................................55

32.Mengembangnya Alam Semesta....................................................56

33.Relativitas Waktu...........................................................................57

34.Atap yang Terpelihara....................................................................58

35.Fisika di Balik Keindahan Bulu Merak..........................................72

36.Garis Edar.......................................................................................75

37.Langit yang Mengembalikan..........................................................77

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................79

v

Page 6: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

BAB I

PENDAHULUAN

Sains membuktikan kebenaran ayat al-qur'an.Rasulullah SAW bersabda:

"Siapa yang membaca Al Quran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka

dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari Kiamat, cahayanya seperti cahaya

matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak

pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah

ini: dijawab: "karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk

mempelajari Al Quran". Hadits diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilanya

sahih berdasarkan syarat Muslim, dan disetujui oleh Adz Dzahabi. Hadits ini juga

diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnadnya dan Ad-Darimi dalam Sunannya.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan

siang ada tanda-tanda bagi orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat

Allah dalam keadaan berdiri atau duduk atau berbaring dan mereka memikirkan

tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: Ya Tuhan kami, tiadalah

Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah

kami dari siksa neraka'' (Ali 'Imran: 190-191).

Rasullullah berkata: "Alangkah rugi dan celakanya orang-orang yang

membaca ini dan tidak memikir dan merenungkan kandungan artinya"

"Maka mengapakah mereka tidak mau mentadabburi al-Qur'an? Apakah

karena hati mereka terkunci mati?" (QS 47:24)

"Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat

bagi orang-orang yang beriman.".(Al-Israa':82)

"Dan apabila dibacakan Al quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan

perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat ".(QS. 7:204)

Dari Umar bin al Khatthab ra, (Riwayat Muslim). bahwa Nabi Muhammad

saw.bersabda

"Sesungguhnya Allah mengangkat (martabat) sebagianorang dan

merendahkan sebagian lainnya dengan sebab Al Qur'an."

1

Page 7: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Bukhari meriwayatkan dalam kitab sahihnya dari Utsman r.a. bahwa Nabi

Muhammad Saw bersabda:

"Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Quran dan

mengajarkannya".

Seorang guru besar/ahli bedah kenamaan Prancis, Prof.Dr.Maurice Bucaille,

masuk islam secara diam-diam. Sebelumnya, ia membaca dalam Al-Quran, bahwa

Fir'aun itu mati karena tenggelam di laut(dengan shock yang berat) dan jasadnya

oleh Allah di selamatkan(Yunus:92). Dicarinya mumi Fir'aun itu;dan setelah

ketemu, dilakukannya bedah mayat. Hasilnya membuat terheran-heran, karena

sel-sel syaraf Fir'aun menunjukkan bahwa kematiannya benar akibat tenggelam di

laut dengan shock yang hebat. Menemukan bukti ini, ia yakin kalau Al-Qur'an itu

wahyu Allah. Prof.Dr.Maurice Bucaille mengatakan bahwa semua ayat-ayat Al-

Qur'an masuk akal dan mendorong sains untuk maju. Ia pun lantas masuk islam.

Lain lagi halnya yang dialami oleh Jacques Yves Costeau. Ia adalah seorang

ahli kelautan (oceanografer) dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Mr.Costeau

sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia, dan

membuat film dokumenter tentang keindahan alam bawah laut untuk ditonton

jutaan pemirsa di seluruh dunia melalui acara "Discovery".

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, ia

menemukan fenomena yang sangat ganjil, yaitu adanya air tawar di tengah lautan

yang tidak bercampur dengan air laut seolah-olah ada dinding atau membran yang

membatasi keduanya. Apa yang disaksikannya ini benar-benar kejutan besar

selama kariernya yang panjang di kelautan. Bagaimana mungkin hal ini dapat

terjadi ? Pertanyaan ini menghantui hidupnya, sampai akhirnya ia bertemu

seorang profesor yang kebetulan Muslim. Profesor yang Muslim ini

menyampaikan kepadanya bahwa fenomena ganjil tersebut sebenarnya sudah

diinformasikan oleh Al-Qur'an empat belas abad yang lalu, yaitu pada surat Al-

Furqan ayat 53 ; "Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir

(berdampingan) yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia

jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi". Serta pada surat

Ar-Rahman ayat 19-20.

2

Page 8: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Mendengar hal ini Mr.Costeau terkejut, bagaimana mungkin Muhammad

yang hidup di abad ketujuh, yaitu di suatu zaman dimana pasti belum ada

peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh di kedalaman

samudera , mengetahui akan hal ini, ia pun akhirnya berkesimpulan, bahwa Al-

Qur'an mustahil buatan Muhammad, pastilah Al-Qur'an itu buatan Tuhan yang

menciptakan langit dan bumi ini. Dan akhirnya ia pun memutuskan menjadi

seorang Muslim.

3

Page 9: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

BAB II

FENOMENA FISIKA DALAM ISLAM

1. Keadaan Bagian dalam Bumi

Bumi yang kita tempati ini, adalah suatu planet yang kurang lebih berbentuk

bola raksasa. Bagian luar dari bola bumi yang berupa tanah dan batuan

mempunyai rapat kira-kira 3 gram/cc. Makin jauh ke dalam bumi ternyata makin

besar rapaynya dan makin tinggi pula temperaturnya. Pada kira-kira 50 km dari

permukaan bumi maka temperaturnya mencapai kira-kira 1500 derajat Celcius,

dan rapatnya kira-kira 3,5 gram/cc. Pada jarak kira-kira 3000 km ke dalam bumi

rapatnya akan mencapai nilai 9,7 gram/cc dan suhunya kira-kira 5000 derajat

Celcius. Bagian ini disebut teras bumi. Di pusat bumi rapatnya akan naik lagi

sehingga mencapai kira-kira 13 gram/cc dan suhunya ditaksir kira-kira 7000

derajat Celcius. Bagaimana halnya jika pada suatu ketika bumi berkesempatan

memuntahkan isinya yang berat dan panas itu ? Ia akan mengejutkan seluruh umat

manusia, dan akan mengakibatkan kehancuran serta kemusnahan semua

kehidupan di muka bumi. Dan ini berarti hari akhir bagi semua umat manusia.

Allah memberitahukan peristiwa yang akan terjadi pada hari kiamat itu; "Jika

bumi di goncangkan dengan sehebat-hebatnya dan bumi mengeluarkan isi-isinya

yang berat" Al-Zalzalah(99):1-2 "Dan jika bumi diulurkan (dikembangkan) dan

bumi memuntahkan isi-isinya dan kosonglah ia" Al-Insyiqaaq(84):3-4 Firman-

firman di atas sesuai sekali dengan apa yang telah di ketahui oleh manusia

sekarang ini tentang isi (bagian dalam) bumi, seperti diterangkan di atas.

2. Pasang-pasangan dalam Bumi

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal adanya pasang-pasangan.

Jantan dan betina, siang dan malam, dan lain-lain. Pasang-pasangan seperti itu

bersifat saling melengkapi dan mengakibatkan timbulnya keharmonisan dalam

alam ini. Dalam menyelidikan manusia tentang zarah elementer yang merupakan

batu penyusun dari benda-benda, ternyata juga dijumpai adanya pasang-pasangan.

4

Page 10: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Menurut fisika atom atau fisika inti, telah diketemukan pasang-pasangan yang

sangat menggemparkan para ahli, seperti elektron dan positron, proton dan anti

proton, neutron dan anti neutron dan berbagai-bagai zarah dan anti zarah lainnya.

Dengan demikian terbukalah kemungkinan adanya anti materi di samping materi

yang biasa, atau adanya anti atom disamping atom-atom yang biasa. Kesemuanya

itu menguatkan (membenarkan) apa yang telah difirmankan dalam Al-Qur'an;

Maha suci Tuhan yang telah menjadikan semua pasang-pasangan dari yang

ditumbuhkan bumi, dan dari diri mereka sendiri serta dari hal-hal yang tidak

mereka ketahui. Yaasiin (36):36 Lebih tegas lagi Allah berfirman:

Dan dari segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, mudah-mudahan

kamu ingat. Adz-Dzaariyaat(51):49

3. Waktu adalah Relatif

Pada tahun 1905 seorang sarjana fisika, Albert Einstein, telah mengejutkan

sarjana-sarjana fisika lainnya di seluruh dunia dengan sebuah teori relativitas.

Teori ini merupakan pemecahan terhadap berbagai-bagai persoalan penting yang

dihadapi ahli fisika dalam abad 20 ini. Dengan teori ini orang mengetahui tentang

kesetaraan massa dan tenaga, yang merupakan dasar dalam perhitungan tenaga

nuklir; dan juga orang mengetahui bahwa besarnya massa, ukuran panjang, dan

waktu adalah relatif, tergantung pada kecepatan sistemnya. Pengaruh kecepatan

ini akan sangat terasa sekali bila sangat tinggi mendekati kecepatan cahaya.

Menurut teori relativitas, kecepatan cahaya dalam hampa (300.000 km per detik)

adalah kecepatan maksimum yang tak dapat dilampaui oleh materi. Massa suatu

benda akan bertambah besar bila kecepatan makin tinggi, sedangkan ukuran

panjangnya akan menyusut, dan waktu akan bertambah lambat. Jadi, satu jam

bagi sistem yang bergerak sangat cepat terhadap kita, mungkin sama dengan satu

hari, atau satu bulan, atau pun satu tahun menurut ukuran kita. Relativitas seperti

itu sesuai dan dapat dipahamkan dengan firman Allah sebagai berikut ; Tuhan

menyelenggarakan urusan dari langit ke bumi, kemudian urusan itu naik kepada

Nya dalam sehari yang ukurannya seribu tahun menurut perhitunganmu. As-

Sajdah (32).

5

Page 11: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Dan,Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun

menurut perhitunganmu. Al-Hajj(22).

Prof.Dr.M.Quraish Shihab dalam bukunya "Mukjizat Al-Qur'an"

memaparkan antara lain hal-hal sebagai berikut

Pemisahan Langit dan Bumi

Gambar ini menampakkan peristiwa Big Bang, yang sekali lagi

mengungkapkan bahwa Allah telah menciptakan jagat raya dari ketiadaan.

Big Bang adalah teori yang telah dibuktikan secara ilmiah. Meskipun

sejumlah ilmuwan berusaha mengemukakan sejumlah teori tandingan guna

menentangnya, namun bukti-bukti ilmiah malah menjadikan teori Big Bang

diterima secara penuh oleh masyarakat ilmiah. Satu ayat lagi tentang penciptaan

langit adalah sebagaimana berikut:

"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit

dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan

antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka

mengapakah mereka tiada juga beriman?" (Al Qur'an, 21:30)

Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan

untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Ungkapan

"Kami pisahkan antara keduanya" adalah terjemahan kata Arab "fataqa", dan

bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau

pemecahan struktur dari "ratq". Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari

6

Page 12: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan

kata ini.

Marilah kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat

tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat "fatq". Keduanya lalu

terpisah ("fataqa") satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-

tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh

materi di alam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk "langit dan

bumi" yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal

yang masih berada pada keadaan "ratq" ini. Titik tunggal ini meledak sangat

dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk "fataqa"

(terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan

keseluruhan alam semesta terbentuk.

Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan

ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain.

Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum

abad ke-20.

4. Berjalan di Atas Api

Alkisah, ketika Nabi Ibrahim AS dilemparkan ke dalam api oleh raja

Namrud, Allah SWT memerintahkan api supaya menjadi digin, sehingga Nabi

Ibrahim selamat. At Tarisy dalam Tafsir Majma'ul Bayan menguraikan kejadian

tersebut menjadi 3 kemungkinan :

Allah mengganti panasnya api menjadi dingin. Allah membuat dinding

antara api dengan Ibrahin sehingga tidak terasa panasnya.

Karena dingin yang membeku pun bisa menyakiti Ibrahim, Allah

melengkapi perintahnya kepada api agar menjadi dingin, tetap selamat bagi Nabi

Ibrahim

Al Wahidi menyampaikan berita dari Anas Bin Malik bahwa malaikat Jibril yang

diutus oleh Allah menyelubungi Ibrahim, dengan jubah dari syurga. Sedangakn

Sayyid Qutub dalam tafsir Dzilalil Qur'an mengatakan bahwa hal itu adalah

mukjizat Allah SWT secara khusus dan tidak usah dipertanyakan mengenai api

7

Page 13: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

yang bisa menjadi dingin, sebab tidak ada penjelasan dalam Al Qur'an dan akal

manusia tidak akan menjangkaunya.

Betulkah hal itu tidak bisa djelaskan secara ilmiah ? Michel Talbot dalam

bukunya Mysticism and The NewPhysics menjelaskan fenomena ajaib tersebut.

Pada 16 Juli 1967, Arthur paul mantan direktur Foregn Ecomomy administrating

menyaksikan upasacara tradisional seorang pendeta Tamil diikuti ratusan

pendiduk setempat, orangtua dan anak-anak berjalam bolak-balik diatas batu baru

pijar tanpa terluka dan tidak merasa kesakitan. Sebelumnya di Surrey, Inggris

pada tahun 1935, English Society for phisical research melakukan serangkain tes.

Para fisikawan dan psikolog dari Ozford turut hadir menyaksikan dua orang India

berjalan diatas api sepanas 500 C tanpa luka.

Ada apa gerangan ? Penjelasannya adalah api dan panas merupakan bentuk

energi yang dampaknya dihasilkan akselerasi vibrasi molekul yang akseleratif.

Menurut teori fisika baru, kesadaran manusia bisa mempengaruhi materi.

Fisikawan Jack Sarfatti berpendapat bahwa perilaku acak partikel-partikel dalam

gerak Brown dapat dipengarui oleh aktivitas manusia atas kemauannya sendiri.

Kesadaran dapat menghasilkan sebuah medan biogravitasi yang dapat berinteraksi

dan mengubah medan gravitasi pengendali materi. Maka, kesadaran pendeta

Tamil dan orang India tadilah yang mengintervensi vibrasi molekul-molekul

akselerasi dan menahan peroses nyala api yang normal. Persis seperti dalam ayat

69 Surat Al Anbiya diatas.

Subhanallah, ternyata bukan hanya Nabi Ibrahim saja yang selamat dari api.

Dan memang tidak ada ayat dalam Al Qur'an melarang manusia lain

mengalaminya. Fenomena alam fisika yang aneh dalam Al Qur'an jangan terlalu

cepat disebut mukjizat, yang mustahil dilakukan manusia biasa, sehingga tidak

8

Page 14: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

usah dipikirkan. Bukankah kita harus mentadabburi ayat-ayat Al-Qur'an? Siapa

tahu ayat-ayat tersebut adalah tantangan Allah SWT untuk diwujudkan dam ilmu

pengetauan. Wallau a'lam.

5. Semesta

Persoalan mengenai bagaimana alam semesta yang tanpa cacat ini mula-

mula terbentuk, ke mana tujuannya, dan bagaimana cara kerja hu-kum-hukum

yang menjaga keteraturan dan keseimbangan, sejak dulu merupakan topik yang

menarik. Pendapat kaum materialis yang berlaku selama beberapa abad hing-ga

awal abad ke-20 menyatakan, bahwa alam semesta memiliki dimensi tak terbatas,

tidak memiliki awal, dan akan tetap ada untuk selamanya. Menurut pandangan ini,

yang disebut “model alam semesta yang statis”, alam semesta tidak memiliki awal

maupun akhir. Dengan memberikan dasar bagi filosofi materialis, pandangan ini

menyangkal adanya Sang Pencipta, dengan menyatakan bahwa alam semesta ini

adalah kumpulan materi yang konstan, stabil, dan tidak berubah-ubah.

 

6. Ayat al-Qur’an dan Alam Semesta

Dalam Surat al-Isra ayat ke-88, Allah menunjukkan keagungan al-Qur’an:

“Katakanlah: ‘Sesungguhnya jika manusia dan jin ber-kumpul untuk membuat

yang serupa al-Qur’an ini; niscaya me-reka tidak akan dapat membuat yang

serupa dengan dia, sekalipun seba-gian mereka menjadi pembantu bagi sebagian

yang lain.’” (QS. Al Israa’, 17: 88)

Allah menurunkan al-Qur’an kepada manusia empat belas abad yang lalu.

Beberapa fakta yang baru dapat diungkapkan dengan teknologi abad ke-21

ternyata telah dinyatakan Allah dalam al-Qur’an empat belas abad yang lalu. Hal

ini menunjukkan bahwa al-Qur’an adalah salah satu bukti terpenting yang

memungkinkan kita mengetahui keberadaan Allah.

Dalam al-Qur’an, terdapat banyak bukti bahwa al-Qur’an berasal dari Allah,

bahwa umat manusia tidak akan pernah mampu membuat sesuatu yang

menyerupainya. Salah satu bukti ini adalah ayat-ayat (tanda-tanda) al-Qur’an yang

terdapat di alam semesta.

9

Page 15: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Sesuai dengan ayat “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda

(kekuasaan) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga

jelaslah bagi mereka bahwa al-Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu

tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?”

(QS. Fushshilaat, 41: 53), banyak informasi yang ada dalam al-Qur’an ini sesuai

dengan yang ada di dunia eksternal. Allah-lah yang telah menciptakan alam

semesta dan karenanya memiliki pengetahuan mengenai semua itu. Allah juga

yang telah menurunkan al-Qur’an. Bagi orang-orang beriman yang teliti,

sungguh-sungguh, dan arif, banyak sekali informasi dan analisis dalam al-Qur’an

yang dapat mereka lihat dan pelajari.

Meskipun demikian, perlu diingat bahwa al-Qur’an bukanlah buku ilmu

pengetahuan. Tujuan diturunkannya al-Qur’an adalah sebagaimana yang

diungkapkan dalam ayat-ayat berikut:

“Alif lam ra. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu

mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang-benderang dengan

izin Tuhan Yang Mahakuasa lagi Maha Terpuji.” (QS. Ibrahim, 14: 1) !

“… untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berpikir.”

(QS. Al Mu’min, 40: 54) !

Singkatnya, Allah menurunkan al-Qur’an sebagai petunjuk bagi orang-orang

beriman. al-Qur’an menjelaskan kepada manusia cara men-jadi hamba Allah dan

mencari ridha-Nya.

Betapapun, al-Qur’an juga memberi informasi dasar mengenai bebe-rapa hal

seperti penciptaan alam semesta, kelahiran manusia, struktur atmosfer, dan

keseimbangan di langit dan di bumi. Kenyataan bahwa informasi dalam al-Qur’an

tersebut sesuai dengan temuan terbaru ilmu pengetahuan modern adalah hal

penting, karena kesesuaian ini mene-gaskan bahwa al-Qur’an adalah “firman

Allah”. Menurut ayat “Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur’an?

Kalau kiranya al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat

pertentangan yang banyak di dalamnya” (QS. An-Nisaa’, 4: 82), terdapat

keserasian yang luar biasa antara pernyataan di dalam al-Qur’an dan dunia

eksternal.

10

Page 16: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Pada halaman-halaman berikut kita akan membahas kesamaan yang luar

biasa antara informasi tentang alam semesta yang ada dalam al-Qur’an dan dalam

ilmu pengetahuan.

7. Teori Dentuman Besar (Big Bang) dan Ajarannya

Persoalan mengenai bagaimana alam semesta yang tanpa cacat ini mula-

mula terbentuk, ke mana tujuannya, dan bagaimana cara kerja hu-kum-hukum

yang menjaga keteraturan dan keseimbangan, sejak dulu merupakan topik yang

menarik.

Pendapat kaum materialis yang berlaku selama beberapa abad hing-ga awal

abad ke-20 menyatakan, bahwa alam semesta memiliki dimensi tak terbatas, tidak

memiliki awal, dan akan tetap ada untuk selamanya. Menurut pandangan ini, yang

disebut “model alam semesta yang statis”, alam semesta tidak memiliki awal

maupun akhir.

Dengan memberikan dasar bagi filosofi materialis, pandangan ini

menyangkal adanya Sang Pencipta, dengan menyatakan bahwa alam semesta ini

adalah kumpulan materi yang konstan, stabil, dan tidak berubah-ubah. Namun,

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi abad ke-20 menghancurkan

konsep-konsep primitif seperti model alam semesta yang statis. Saat ini, pada

awal abad ke-21, melalui sejumlah besar percobaan, pengamatan, dan

perhitungan, fisika modern telah mencapai kesimpulan bahwa alam semesta

memiliki awal, bahwa alam diciptakan dari ketiadaan dan dimulai oleh suatu

ledakan besar.

Selain itu, berlawanan dengan pendapat kaum materialis, kesim-pulan ini

menyatakan bahwa alam semesta tidaklah stabil atau konstan, tetapi senantiasa

bergerak, berubah, dan memuai. Saat ini, fakta-fakta tersebut telah diakui oleh

dunia ilmu pengetahuan. Sekarang, marilah kita lihat bagaimana fakta-fakta yang

sangat penting ini dijelaskan oleh ilmu pengetahuan.

Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an pada ayat berikut:

"Dialah pencipta langit dan bumi." (Al Qur'an, 6:101)

11

Page 17: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh dengan

penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat

ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu,

muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam

sekejap. Peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan

alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan

sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern

menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan

yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam

semesta muncul menjadi ada.

Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi

ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya

mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini,

yang baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam Al

Qur'an 1.400 tahun lalu.

Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan

NASA pada tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang.

Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan

penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.

8. Pemuaian Alam Semesta

Pada tahun 1929, di observatorium Mount Wilson di California, seorang

astronom Amerika bernama Edwin Hubble membuat salah satu temuan terpenting

dalam sejarah astronomi. Ketika tengah mengamati bintang dengan teleskop

raksasa, dia menemukan bahwa cahaya yang dipancarkan bintang-bintang

bergeser ke ujung merah spektrum. Ia pun menemukan bahwa pergeseran ini

terlihat lebih jelas jika bintangnya lebih jauh dari bumi. Temuan ini

menggemparkan dunia ilmu pengetahuan. Berdasarkan hukum-hukum fisika yang

diakui, spektrum sinar cahaya yang bergerak mendekati titik pengamatan akan

cenderung ungu, sementara sinar cahaya yang bergerak menjauhi titik pengamatan

akan cenderung merah. Pengamatan Hubble menunjukkan bahwa cahaya dari

12

Page 18: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

bintang-bintang cenderung ke arah warna merah. Ini berarti bahwa bintang-

bintang tersebut senantiasa bergerak menjauhi kita.

Tidak lama sesudah itu, Hubble membuat temuan penting lainnya: Bintang

dan galaksi bukan hanya bergerak men-jauhi kita, namun juga saling menjauhi.

Satu-satunya kesimpulan yang dapat dibuat tentang alam semesta yang semua

isinya bergerak saling menjauhi adalah bahwa alam semesta itu senantiasa

memuai.

Agar lebih mudah dimengerti, bayangkan alam semesta seperti permukaan

balon yang tengah ditiup. Sama seperti titik-titik pada per-mukaan balon akan

saling menjauhi karena balon-nya mengembang, benda-benda di angkasa saling

menjauhi karena alam semesta terus memuai. Sebenarnya, fakta ini sudah pernah

ditemukan secara teoretis. Albert Einstein, salah seorang il-muwan termasyhur

abad ini, ketika mengerjakan Teori Relativitas Umum, pada mulanya menyim-

pulkan bahwa persamaan yang dibuatnya me-nunjukkan bahwa alam semesta

tidak mungkin statis. Namun, dia meng-ubah persamaan tersebut, dengan

menambahkan sebuah “konstanta” un-tuk menghasilkan model alam semesta yang

statis, karena hal ini merupa-kan ide yang dominan saat itu. Di kemudian hari

Einstein menyebut perbuatannya itu sebagai “kesalahan terbesar dalam

kariernya”.

Jadi, apakah pentingnya fakta pemuaian alam semesta ini terhadap

keberadaan alam semesta?

Pemuaian alam semesta secara tidak langsung menyatakan bahwa alam

semesta bermula dari satu titik tunggal. Hasil perhitungan menun-jukkan bahwa

“satu titik tunggal” yang mengandung semua materi alam semesta ini pastilah

memiliki “volume nol” dan “kepadatan tak terbatas”. Alam semesta tercipta akibat

meledaknya titik tunggal yang memiliki vo-lume nol tersebut. Ledakan hebat

yang menandakan awal terbentuknya alam semesta ini dinamakan Dentuman

Besar (Big Bang), dan teori ini di-namai mengikuti nama ledakan tersebut.

Harus dikatakan di sini bahwa “volume nol” adalah istilah teoretis yang

bertujuan deskriptif. Ilmu pengetahuan hanya mampu mendefi-nisikan konsep

“ketiadaan”, yang melampaui batas pemahaman manu-sia, dengan menyatakan

13

Page 19: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

titik tunggal tersebut sebagai “titik yang memi-liki volume nol”. Sebenarnya,

“titik yang tidak memiliki volume” ini ber-arti “ketiadaan”. Alam semesta muncul

dari ketia-daan. Dengan kata lain, alam semesta diciptakan.

Fakta ini, yang baru ditemukan oleh fisika modern pada akhir abad ini, telah

diberitakan al-Qur’an empat belas abad yang lalu:“Dia Pencipta langit dan bumi.”

(QS. Al An’aam, 6:101)

Jika kita membandingkan pernyataan pada ayat di atas dengan teori Ledakan

Besar, terlihat kesamaan yang sangat jelas. Namun, teori ini baru diperkenalkan

sebagai teori ilmiah pada abad ke-20.

Pemuaian alam semesta merupakan salah satu bukti terpenting bahwa alam

semesta diciptakan dari ketiadaan. Meskipun fakta di atas baru ditemukan pada

abad ke-20, Allah telah memberitahukan kenyataan ini kepada kita dalam al-

Qur’an 1.400 tahun yang lalu:

“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesung-guhnya

Kami benar-benar meluaskannya.” (QS. Adz-Dzariyaat, 51: 47) !

Pada tahun 1948, George Gamov mengemukakan gagasan lain me-ngenai

teori Ledakan Besar. Dia menyatakan bahwa setelah terbentuknya alam semesta

dari ledakan hebat, di alam semesta seharusnya terdapat surplus radiasi, yang

tersisa dari ledakan tersebut. Lebih dari itu, radiasi ini seharusnya tersebar merata

di seluruh alam semesta.

Bukti “yang seharusnya ada” ini segera ditemukan. Pada tahun 1965, dua

orang peneliti bernama Arno Penzias dan Robert Wilson, menemu-kan gelombang

ini secara kebetulan. Radiasi yang disebut “radiasi latar belakang” ini tampaknya

tidak memancar dari sumber tertentu, tetapi meliputi seluruh ruang angkasa.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa gelombang panas yang memancar

secara seragam dari segala arah di angkasa ini merupakan sisa dari tahapan awal

Ledakan Besar. Penzias dan Wilson dianugerahi Hadiah Nobel untuk temuan ini.

Pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit Cosmic Background Explorer

(COBE) ke angkasa untuk melakukan penelitian mengenai radiasi latar belakang.

Pemindai sensitif pada satelit hanya membutuhkan waktu delapan menit untuk

14

Page 20: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

menegaskan perhitungan Penzias dan Wilson. COBE telah menemukan sisa-sisa

ledakan hebat yang mengawali terbentuknya alam semesta.

Bukti penting lain berkenaan dengan Ledakan Besar adalah jumlah hidrogen

dan helium di ruang angkasa. Pada penghitungan terbaru, diketahui bahwa

konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta sesuai dengan penghitungan teoretis

konsentrasi hidrogen-helium yang tersisa dari Ledakan Besar. Jika alam semesta

tidak memiliki awal dan jika alam semesta ada sejak adanya keabadian (waktu

yang tak terhingga), seharusnya hidrogen terpakai seluruhnya dan diubah menjadi

helium.

Semua bukti kuat ini memaksa komunitas ilmiah untuk menerima teori

Ledakan Besar. Model ini merupakan titik terakhir yang dicapai oleh para ahli

kosmologi berkaitan dengan awal mula dan pembentukan alam semesta.

Dennis Sciama, yang membela teori keadaan ajeg (steady-state) bersa-ma

Fred Hoyle selama bertahun-tahun, menggambarkan posisi terakhir yang mereka

capai setelah terkumpulnya semua bukti tentang teori Ledakan Besar. Sciama

mengatakan bahwa ia telah ambil bagian dalam perdebatan sengit antara para

pembela teori keadaan ajeg dan mereka yang menguji dan berharap dapat

menyangkal teori tersebut. Dia me-nambahkan bahwa dulu dia membela teori

keadaan ajeg bukan karena menganggap teori tersebut benar, melainkan karena

berharap bahwa teori itu benar. Fred Hoyle bertahan menghadapi semua keberatan

terha-dap teori ini, sementara bukti-bukti yang berlawanan mulai terungkap.

Selanjutnya, Sciama bercerita bahwa pertama-tama ia menentang bersama Hoyle.

Akan tetapi, saat bukti-bukti mulai bertumpuk, ia mengaku bahwa perdebatan

tersebut telah selesai dan teori keadaan ajeg harus dihapuskan.

Prof. George Abel dari University of California juga mengatakan bahwa

sekarang telah ada bukti yang menunjukkan bahwa alam semesta ber-mula

miliaran tahun yang lalu, yang diawali dengan Dentuman Besar. Dia mengakui

bahwa dia tidak memiliki pilihan lain kecuali menerima teori Dentuman Besar.

Dengan kemenangan teori Dentuman Besar, konsep “zat yang kekal” yang

merupakan dasar filosofi materialis dibuang ke tumpukan sampah sejarah. Jadi,

apakah yang ada sebelum Dentuman Besar, dan kekuatan apakah yang

15

Page 21: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

menjadikan alam semesta ini “ada” melalui sebuah dentum-an besar, jika

sebelumnya alam semesta ini “tidak ada”? Pertanyaan ini jelas menyiratkan,

dalam kata-kata Arthur Eddington, adanya fakta “yang tidak menguntungkan

secara filosofis” (tidak menguntungkan bagi materialis), yaitu adanya Sang

Pencipta. Athony Flew, seorang filsuf ateis terkenal, berkomentar tentang hal ini

sebagai berikut:

Semua orang tahu bahwa pengakuan itu baik bagi jiwa. Oleh karena itu,

saya akan memulai dengan mengaku bahwa kaum ateis Strato-nician telah

dipermalukan oleh konsensus kosmologi kontemporer. Tampaknya ahli

kosmologi memiliki bukti-bukti ilmiah tentang hal yang menurut St. Thomas

tidak dapat dibuktikan secara filosofis; yaitu bahwa alam semesta memiliki

permulaan. Sepanjang alam semesta dapat dianggap tidak memiliki akhir maupun

permulaan, orang tetap mudah menyatakan bahwa keberadaan alam semesta, dan

segala sifatnya yang paling mendasar, harus diterima sebagai penjelasan terakhir.

Meskipun saya masih percaya bahwa hal ini tetap benar, tetapi benar-benar sulit

dan tidak nyaman mempertahankan posisi ini di depan cerita Dentuman Besar.

Banyak ilmuwan, yang tidak secara buta terkondisikan menjadi ateis, telah

mengakui keberadaan Yang Maha Pencipta dalam penciptaan alam semesta. Sang

Pencipta pastilah Dia yang menciptakan zat dan ruang/ waktu, tetapi Dia tidak

bergantung pada ciptaannya. Seorang ahli astro-fisika terkenal bernama Hugh

Ross mengatakan:

Jika waktu memiliki awal yang bersamaan dengan alam semesta, seperti

yang dikatakan teorema-ruang, maka penyebab alam semesta pastilah suatu wujud

yang bekerja dalam dimensi waktu yang benar-benar independen dari, dan telah

ada sebelum, dimensi waktu kosmos. Kesimpulan ini sangat penting bagi

pemahaman kita tentang siapakah Tuhan, dan siapa atau apakah yang bukan

Tuhan. Hal ini mengajarkan bahwa Tuhan bukanlah alam semesta itu sendiri, dan

Tuhan tidak berada di dalamnya

Zat dan ruang/waktu diciptakan oleh Yang Maha Pencipta, yaitu Dia yang

terlepas dari gagasan tersebut. Sang Pencipta adalah Allah, Dia adalah Raja di

surga dan di bumi.

16

Page 22: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Allah memberi tahu bukti-bukti ilmiah ini dalam Kitab-Nya, yang Dia

turunkan kepada kita manusia empat belas abad lalu untuk menun-jukkan

keberadaan-Nya.

 

9. Kesempurnaan di Alam Semesta

“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak

melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.

Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?

Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu

dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan

payah.” ( QS. Al Mulk, 67: 3 - 4) !

Di alam semesta, miliaran bintang dan galaksi yang tak terhitung jumlahnya

bergerak dalam orbit yang terpisah. Meskipun demikian, se-muanya berada dalam

keserasian. Bintang, planet, dan bulan beredar pa-da sumbunya masing-masing

dan dalam sistem yang ditempatinya ma-sing-masing. Terkadang galaksi yang

terdiri atas 200-300 miliar bintang bergerak melalui satu sama lain. Selama masa

peralihan dalam beberapa contoh yang sangat terkenal yang diamati oleh para

astronom, tidak terjadi tabrakan yang menyebabkan kekacauan pada keteraturan

alam semesta.

Di seluruh alam semesta, besarnya kecepatan benda-benda langit ini sangat

sulit dipahami bila dibandingkan dengan standar bumi. Jarak di ruang angkasa

sangatlah besar bila bandingkan dengan pengukuran yang dilakukan di bumi.

Dengan ukuran raksasa yang hanya mampu digambarkan dalam angka saja oleh

ahli matematika, bintang dan planet yang bermassa miliaran atau triliunan ton,

galaksi, dan gugus galaksi bergerak di ruang angkasa dengan kecepatan yang

sangat tinggi.

Misalnya, bumi berotasi pada sumbunya dengan kecepatan rata-rata 1.670

km/jam. Dengan mengingat bahwa peluru tercepat memiliki kece-patan rata-rata

1.800 km/jam, jelas bahwa bumi bergerak sangat cepat meskipun ukurannya

sangat besar.

17

Page 23: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Kecepatan orbital bumi mengitari matahari kurang-lebih enam kali lebih

cepat dari peluru, yakni 108.000 km/jam. (Andaikan kita mampu membuat

kendaraan yang dapat bergerak secepat ini, kendaraan ini dapat mengitari bumi

dalam waktu 22 menit.)

Namun, angka-angka ini baru mengenai bumi saja. Tata surya bah-kan lebih

menakjubkan lagi. Kecepatan tata surya mencapai tingkat di luar batas logika

manusia. Di alam semesta, meningkatnya ukuran suatu tata surya diikuti oleh

meningkatnya kecepatan. Tata surya beredar mengitari pusat galaksi dengan

kecepatan 720.000 km/jam. Kecepatan Bima Sakti sendiri, yang terdiri atas 200

miliar bintang, adalah 950.000 km/jam di ruang angkasa.

Kecepatan yang luar biasa ini menunjukkan bahwa hidup kita berada di

ujung tanduk. Biasanya, pada suatu sistem yang sangat rumit, kecela-kaan besar

sangat sering terjadi. Namun, seperti diungkapkan Allah da-lam ayat di atas,

sistem ini tidak memiliki “cacat” atau “tidak seimbang”. Alam semesta, seperti

juga segala sesuatu yang ada di dalamnya, tidak dibiarkan “sendiri” dan sistem ini

bekerja sesuai dengan keseimbangan yang telah ditentukan Allah.

 

10. Orbit dan Alam Semesta yang Berotasi

Salah satu sebab utama yang menghasilkan keseimbangan di alam semesta,

tidak diragukan lagi, adalah beredarnya benda-benda angkasa sesuai dengan orbit

atau lintasan tertentu. Walaupun baru diketahui akhir-akhir ini, orbit ini telah ada

di dalam al-Qur’an:

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.

Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS. Al

Anbiyaa’, 21: 33) !

Bintang, planet, dan bulan berputar pada sumbunya dan dalam sis-temnya,

dan alam semesta yang lebih besar bekerja secara teratur seperti pada roda gigi

suatu mesin. Tata surya dan galaksi kita juga bergerak mengitari pusatnya masing-

masing. Setiap tahun bumi dan tata surya bergerak 500 juta kilometer menjauhi

posisi sebelumnya. Setelah dihi-tung, diketahui bahwa bila suatu benda langit

menyimpang sedikit saja dari orbitnya, hal ini akan menyebabkan hancurnya

18

Page 24: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

sistem tersebut. Misalnya, marilah kita lihat apa yang akan terjadi bila orbit bumi

menyim-pang 3 mm lebih besar atau lebih kecil dari yang seharusnya.

Selagi berotasi mengitari matahari, bumi mengikuti orbit yang berdeviasi

sebesar 2,8 mm dari lintasannya yang benar setiap 29 km. Orbit yang diikuti bumi

tidak pernah berubah karena penyimpangan sebesar 3 mm akan menyebabkan

kehancuran yang hebat. Andaikan penyimpangan orbit adalah 2,5 mm, dan bukan

2,8 mm, orbit bumi akan menjadi sangat luas dan kita semua akan membeku.

Andaikan penyimpangan orbit adalah 3,1 mm, kita akan hangus dan mati. (Bilim

ve Teknik, Juli 1983)

11. Matahari

Berjarak 150 juta km dari bumi, matahari menyediakan energi yang kita

butuhkan secara terus-menerus. Pada benda angkasa yang berenergi sangat besar

ini, atom hidrogen terus-menerus berubah menjadi helium. Setiap detik 616 miliar

ton hidro-gen berubah menjadi 612 miliar ton helium. Selama sedetik itu, energi

yang dihasilkan sebanding dengan ledakan 500 juta bom atom.

Kehidupan di bumi dimungkinkan oleh adanya energi dari matahari.

Keseimbangan di bumi yang tetap dan 99% energi yang dibutuhkan un-tuk

kehidupan disediakan oleh matahari. Separo energi ini kasatmata dan berbentuk

cahaya, sedangkan sisanya berbentuk sinar ultraviolet, yang tidak kasatmata, dan

berbentuk panas.

Sifat lain dari matahari adalah memuai secara berkala seperti lonceng. Hal

ini berulang setiap lima menit dan permukaan matahari bergerak mendekat dan

menjauh 3 km dari bumi dengan kecepatan 1.080 km/jam.

Matahari hanyalah salah satu dari 200 juta bintang dalam Bimasakti.

Meskipun 325.599 kali lebih besar dari bumi, matahari merupakan salah satu

bintang kecil yang terdapat di alam semesta. Matahari berjarak 30.000 tahun

cahaya dari pusat Bimasakti, yang berdiameter 125.000 tahun cahaya. (1 tahun

cahaya = 9.460.800.000.000 km.)

 

12. Perjalanan Matahari

19

Page 25: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah kete-tapan

Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS. Yaasin, 36: 38) !

Berdasarkan perhitungan para astronom, akibat aktivitas galaksi kita,

matahari berjalan dengan kecepatan 720.000 km/jam menuju Solar Apex, suatu

tempat pada bidang angkasa yang dekat dengan bintang Vega. (Ini berarti

matahari bergerak sejauh kira-kira 720.000×24 = 17.280.000 km dalam sehari,

begitu pula bumi yang bergantung padanya.)

13. Langit Tujuh Lapis

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.” (QS.

Ath-Thaalaq, 65: 12) !

Dalam al-Qur’an Allah menyebutkan tujuh surga atau langit. Ketika

ditelaah, atmosfer bumi ternyata terbentuk dari tujuh lapisan. Di atmosfer terdapat

suatu bidang yang memisahkan lapisan dengan lapisan. Berdasarkan Encyclopedia

Americana (9/188), lapisan-lapisan yang berikut ini bertumpukan, bergantung

pada suhu.

Lapisan pertama TROPOSFER: Lapisan ini mencapai ketebalan 8 km di

kutub dan 17 km di khatulistiwa, dan mengandung sejumlah besar awan. Setiap

kilometer suhu turun sebesar 6,5C, bergantung pada ke-tinggian. Pada salah satu

bagian yang disebut tropopause, yang dilintasi arus udara yang bergerak cepat,

suhu tetap konstan pada 57C.

Lapisan kedua STRATOSFER: Lapisan ini mencapai ketinggian 50 km. Di

sini sinar ultraviolet diserap, sehingga panas dilepaskan dan suhu mencapai 0C.

Selama penyerapan ini, dibentuklah lapisan ozon yang penting bagi kehidupan.

Lapisan ketiga MESOSFER: Lapisan ini mencapai ketinggian 85 km. Di sini

suhu turun hingga 100C.

Lapisan keempat TERMOSFER: Peningkatan suhu berlangsung lebih

lambat

Lapisan kelima IONOSFER: Gas pada lapisan ini berbentuk ion.

Komunikasi di bumi menjadi mungkin karena gelombang radio dipantulkan

kembali oleh ionosfer.

20

Page 26: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Lapisan keenam EKSOSFER: Karena berada di antara 500 dan 1000 km,

karakteristik lapisan ini berubah sesuai aktivitas matahari.

Lapisan ketujuh MAGNETOSFER: Di sinilah letak medan magnet bumi.

Penampilannya seperti suatu bidang besar yang kosong. Partikel subatom yang

bermuatan energi tertahan pada suatu daerah yang disebut sabuk radiasi Van

Allen.

 

14. Gunung Mencegah Gempa Bumi

“Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia

meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak

menggoyangkan kamu; dan memperkembangbiakkan padanya segala macam jenis

binatang.” (QS. Luqman, 30: 10)

“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan dan gunung-

gunung sebagai pasak?” (QS. An-Naba’, 78: 7)

Informasi yang diperoleh melalui penelitian geologi tentang gunung

sangatlah sesuai dengan ayat al-Qur’an. Salah satu sifat gunung yang paling

signifikan adalah kemunculannya pada titik pertemuan lempeng-an-lempengan

bumi, yang saling menekan saat saling mendekat, dan gunung ini “mengikat”

lempengan-lempengan tersebut. Dengan sifat ter-sebut, pegunungan dapat

disamakan seperti paku yang menyatukan kayu.

Selain itu, tekanan pegunungan pada kerak bumi ternyata mencegah

pengaruh aktivitas magma di pusat bumi agar tidak mencapai permu-kaan bumi,

sehingga mencegah magma menghancurkan kerak bumi.

15. Air Laut Tidak Saling Bercampur

“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,

antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.” (QS. Ar-

Rahmaan, 55: 19-20). Pada ayat di atas ditekankan bahwa dua badan air bertemu,

tetapi tid-ak saling bercampur akibat adanya batas. Bagaimana ini dapat terjadi?

Biasanya, bila air dari dua lautan bertemu, diduga airnya akan saling bercampur

dengan suhu dan konsentrasi garam cenderung seimbang. Namun, kenyataan yang

21

Page 27: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

terjadi berbeda dengan yang diperkirakan. Mi-salnya, meskipun Laut Tengah dan

Samudra Atlantik, serta Laut Merah dan Samudra Hindia secara fisik saling

bertemu, airnya tidak saling bercampur. Ini karena di antara keduanya terdapat

batas. Batas ini adalah gaya yang disebut “tegangan permukaan”.

 

16. Dua Kode dalam Besi

Besi adalah satu dari empat unsur yang paling berlimpah di bumi. Selama

berabad-abad besi merupakan salah satu logam terpenting bagi umat manusia.

Ayat yang berkenaan dengan besi adalah sebagai berikut:

“…Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan

berbagai manfaat bagi manusia.” (QS. Al Hadiid, 57: 25)

Ayat ini melibatkan dua kode matematika yang sangat menarik.

“Al Hadid” (besi) adalah surat ke-57 di dalam al-Qur’an. Nilai numerik

(dalam sistem “Abjad” Arab, setiap huruf memiliki nilai numerik) huruf-huruf

dari kata “Al Hadid” jumlahnya sama dengan 57, yakni nomor massa besi. Nilai

numerik (Abjad) dari kata “Hadid” (besi) sendiri, tanpa penambahan “al”,

jumlahnya 26, yakni nomor atom besi.

17. Gunung Berjalan

Dalam Al-Qur'an surat An-Naml ayat 88 Allah berfirman : Kamu lihat

gunung-gunung, kamu sangka ia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan

sebagaimana jalannya awan. Begitulah perbuatan Allah, yang membuat dengan

kokoh tiap-tiap sesuatu. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu

kerjakan. Dari hasil rekaman satelit diperoleh bukti bahwa Jazirah Arab beserta

gunung-gunungnya bergerak mendekati Iran beberapa sentimeter setiap

tahunnya(!). Sebelumnya sekitar lima juta tahun yang lalu, Jazirah Arab bergerak

22

Page 28: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

memisahkan diri dari Afrika dan membentuk Laut Merah. Sekitar daerah Somalia

sepanjang pantai timur ke selatan saat ini berada proses pemisahan yang lamban

dan telah membentuk "Lembah Belah" yang membujur ke selatan melalui deretan

danau Afrika.

Malam dan siang

QS Ali-Imran 27

Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam

malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan

yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki

tanpa hisab (batas)."

Sekali lagi ayat mengenai pergantian malam dan siang, dan sekarang

menjelaskan tentang "Star occultation" atau diindonesiakan menjadi okultasi

bintang seperti tercantum pada situs

http://www.sciencedaily.com/release/2007/11/071105103936.htm. Teknik ini

digunakan untuk menguak apa yang tersembunyi dibalik ketebalan atmosfir suatu

planet, termasuk atmosfir bumi. Okultasi ini adalah teknik untuk mengukur

cahaya atau gelombang dari suatu bintang yang dilenturkan oleh atmosfir suatu

planet, pada waktu bintang tersebut sudah terbenam pada planet yang

bersangkutan. Sebagaimana yang diketahui, pada waktu masih di atas ufuk maka

seluruh cahaya dari bintang tersebut akan mengarah ke bawah, yaitu kearah

planet. Tapi ketika terbenam dibawah ufuk, walaupun masih memancarkan

cahayanya, tetapi cahaya yang mengarah ke bawah semuanya hilang ditelan

kegelapan angkasa luar, sebagian kecil cahaya yang mengarah ke planet tentu saja

akan diserap oleh planet yang bersangkutan. Yang tersisa adalah gelombang atau

cahaya yang dilenturkan ke arah sebaliknya tepat seperti ketika malam tiba di

bumi, dan malam permukaan paparan (exposure) enersi yang dilenturkan oleh

23

Page 29: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

permukaan bumi dari matahari yang sudah terbenam. Paparan ini mengarah ke

angkasa, dan karena sudah mengalami atau melalui ketebalan atmosfir planet

tersebut, maka paparan gelombang tersebut sudah mengalami penapisan (filtering)

dari atmosfir planet yang bersangkutan. Gelombang tersebut akan mengalami

penyerapan (absorption), emisi (emission) atau radiasi kembali (re-radiation),

pada panjang-gelombang yang relevan dengan bahan yang terkandung dalam

atmosfir dalam planet yang bersangkutan. Dengan menggunakan teknik

spektroskopi yang biasa dipakai dalam gelombang-gelombang yang dipancarkan

dari tata-surya atau dari galaksi atau dari alam yang lain di dalam alam semesta

ini. Dengan deteksi ini dapat diketahui bahan atau zat kimia apa saja yang ada di

suatu bintang dan bahan apa saja yang ada diantaranya yang dilewatinya.

Teknik okultasi ini digunakan untuk meneliti atmosfir suatu planet yang

semuanya berada di tata surya kita, termasuk planet bumi. Sejak tahun 2002 tidak

kurang dari 400 bintang menjadi objek okultasi tiap hari pada berbagai posisi di

atmosfir bumi untuk mempelajari efek material bercahaya dan dampaknya

terhadap planet ybs. Material-material itu bisa saja merupakan produk baru

industri yang laku secara komersial akan tetapi dampaknya tehadap lapisan ozon

belum diketahui dengan pasti.

Para ahli menggunakan instrumen yang bernama GOMOS (Global Ozone

Monitoring by Occultation of Star), atau Pemantauan ozon secara Global dengan

Teknik Okultasi Bintang yang dipasangkan di atas sateliti Envisat. Terlalu dini

untuk menilai bahwa ozon telah kembali ke keadaan semula, sebab data yang

terkumpul dari instrumen juga menemukan fenomena lain yang berkontribusi

terhadap jumlah ozon di atmosfir. Pada bulan Januari dan Pebruari 2004, GOMOS

melihat akumulasi Nitrogen dioksida pada ketinggian 65 km. Nitrogen dioksida

adalah gas yang penting untuk dilacak keberadaannya di atmosfir bumi sebab dia

bisa merusak ozon. Dalam dua bulan berikutnya lapisan gas ini menyusut sampai

45 kilometer, jelaslah dia telah membinasakan ozon tapi selama menurun ia

memberikan teka-teki lainnya bagi para peneliti. Di pihak lain, sebuah instrumen

okultasi bintang diinstalasi dalam satelit MarsExpress. Sejak kendaraan ruang

angkasa datang di Planet Merah pada tahun 2003, SPICAM (Spectroscopy for

24

Page 30: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Inverstogation of Characteristics of Athmosphere of Mars). atau Spektroskopi

untuk menyelidiki karakteristik atmosfir Mars, dan sejauh ini telah mengamati

lebih dari 1000 okultasi bintang. Pekerjaan ini menyediakan deskripsi yang lebih

rinci dari atmosfir Mars bagian atas dan membuka tabir misteri dari lapisan,

terlepas dari pertimbangan ilmu sains dasar untuk misi eksplorasi yang akan

datang. Profil atmosfir Mars penting untuk merancang payung (parachute) untuk

keperluan pendaratan.

Perkembangan terbaru dari instrumen okultasi ini ialah SPICAV

(Spectroscopy for Investigation of Characteristics of Athmosphere of Venus) atau

Spektroskopi untuk Menyelidiki Karakteristik Planet Venus pada kendaraan ruang

angkasa Venus Express. Terdapat perbedaan karakteristik antara bumi, Mars dan

Venus. Atmosfir di planet ini, jauh lebih pekat dan SPICAV mengungkapkan

profil temperatur dan kepadatan dari atmosfir yang sudah ditunggu peneliti bumi

untuk menerbitkan makalah penelitiannya. Demikian salah satu kemanfaatan

peralihan siang ke malam. Ini juga masih sangat jauh kurang dahsyat

dibandingkan dengan dari terciptanya alam semesta. Wallahu a'lam bishshawab.

18. Skenario Kiamat dalam Fisika

Kiamat, adalah sebuah keniscayaan, baik dalah ranah agama maupun sains.

Dalam Islam setiap muslim wajib beriman kepada kiamat. Al Quran dan hadits

memberikan panduan kepada kita tentang tanda-tanda, dahsyat, dan keadaan

kiamat itu. Namun, Allah tidak memberi tahu kepada kita kapan pastinya kiamat

itu seperti pada surat Al A'raaf (7:187):

Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, "Kapan

terjadinya?"

Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada

Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskannya waktu terjadinya

selain Dia. (Kiamat itu) sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit

dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba."

25

Page 31: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) seakan-akan kamu

mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya pengetahuan tentang

(hari Kiamat) itu pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya."

Keniscayaan terjadinya kiamat juga diamini oleh Fisika. Model Alam

Semesta menyaratkan adanya terjadi kiamat (kehancuran), hanya saja dalam

Fisika setidak-tidaknya ada tiga jenis kiamat: kiamat di Bumi, kiamat di Tata

Surya, dan kiamat di Alam Semesta. Pada tulisan pertama ini akan dibahas

tentang kiamat di Bumi.

Bumi sampai sekarang adalah satu-satunya planet yang dihuni oleh makhluk

hidup dari level rendah (seperti amuba) sampai tinggi (seperti manusia). Dari luar

angkasa Bumi terlihat biru (disebut juga planet Biru), tenang dan damai —

walaupun polusi sudah sangat parah terjadi di Bumi. Tidak seorang astronotpun

yang pergi ke angkasa tidak rindu untuk balik ke Bumi.

Berdasarkan model yang ada, Bumi kita sudah berumur sekitar 4,54 biliun

tahun (1 biliun adalah 109). Radiusnya ~6x106 meter dengan massa ~6x1024 kg

yang memberi Bumi potensial gravitasi yang kuat untuk tetap berjalan diorbitnya

mengelilingi Matahari dan pada waktu bersamaan memegang Bulan untuk

mengorbit mengelilinginya.

Ada air yang menutupi ~70% permukaan Bumi yang menjadikan Bumi satu-

satunya planet yang memungkinkan untuk ditinggali. Bumi juga memiliki

atmosphere yang berlapis-lapis dan sebagian besar dari nitrogen dan oksigen

dengan komposisi yang sangat mengagumkan — jika komposisi penyusun

atmosfir tidak seperti yang kita punya sekarang, atmosfir bisa meracuni paru-paru

kita. Atmosfir selain untuk cadangan udara bernapas, juga untuk melindungi Bumi

26

Page 32: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

dari hempasan batu-batu meteor. Bumi juga mengeluarkan medan magnet yang

juga menjadi tameng dari efek-efek radiasi yang berasal dari luar angkasa.

Lapisan Bumi

19. Ilustrasi lapisan Bumi.

Bumi terdiri dari lapisan-lapisan bebatuan. Secara umum lapisan Bumi bisa

dikategorikan dalam tiga bagian: inti (core), mantel (mantle), dan kerak(crust).

Inti Bumi terbentuk saat Bumi terbentuk pertama kali. Dengan ketebalan ~3500

km, ~30% massa Bumi terdapat pada inti ini. Komposisi inti didominasi oleh zat

besi (Fe): inti bagian dalam (inner core) adalah besi padat, sedangkan inti luar

(outer core) adalah besi cair. Inti luar ini mengontrol Magnet Bumi.

Bagian berikutnya adalah mantel yang berupa batu-batu keras dari silikat

(senyawa silikon dan oksigen). Ketebalannya 12.900 Km, sangat tebal. Mantel

bagian luar (upper mantle, disebut juga asthenosphere) berupa batu-batu cair

(disebut magma) yang sangat panas dan mengalir — panas Bumi berasal dari

bagian ini. Pergerakkan magma ini kemudian sanggup menggerakkan bagian

lithospere (kulit Bumi). Inilah cikal bakal gempa.

Lempeng Bumi

Lapisan terluar adalah kulit bumi tempat kita "menempel" berupa

lempengan-lempangan (plates). Lempengan kulit ini pada dasarnya "mengapung"

27

Page 33: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

di atas magma — gunung-gunung yang berada di kulit Bumi berfungsi seperti

paku untuk menancapkan lempengan tersebut untuk tidak bergerak terlalu drastis.

Lempeng Bumi memberikan wajah Bumi seperti yang kita miliki sekarang.

Tapi karena lempeng Bumi terus bergerak — karena pergerakan magma — wajah

Bumi pun terus-menerus berubah, memang tidak dalam waktu yang sebentar.

Dulunya Bumi hanya punya satu benua besar, sebelum akhirnya terurai menjadi

lima benua seperti yang kita miliki sekarang. Dan mungkin, dalam ratusan tahun

ke depan ada pulau yang hilang atau muncul, atau malah mungkin ada benua yang

berubah.

Lempengan ini tidak satu utuh seperti kulit bola, tapi terpecah-pecah seperti

kulit jeruk yang sudah dikupas dan ditempelkan lagi satu sama lain. Pecahan-

pecahan lempengan disebut tektonik. Sambungan lempengan-lempangan

membentuk semacam garis di permukaan Bumi, antara lain lempengan Afrika,

Antartika, Australia, Eurasia, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan lempengan

Pasifik.

Sambungan lempengan tersebut ada yang membentuk garis (lihat gambar),

di mana pada daerah ini sangat rawan gempa — 90% gempa di Bumi terjadi

berasal dari pertemuan lempeng di garis ini. Garis ini disebut juga "cincin api"

(ring of fire), dan Indonesia dilewati oleh garis-cincin ini!

Gempa Bumi

Lempengan tektonik tertahan sedemikian rupa sehingga sanggup melawan

pergerakan magma di bawahnya. Namun sangat memungkinkan jika kemudian

lempengan tersebut bergerak relatif terhadap lempengan yang lain, sehingga dua

lempeng bisa saling mendekat (sampai berbenturan), menjauh, atau bergesekan

28

Page 34: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

dengan arah paralel. Ini semua menimpulkan getaran keras yang merambat sampai

ke permukaan tanah yang kemudian disebut gempa.

Gempa mungkin diikuti oleh empat hal: terbuatnya lembah atau gunung

baru, meletusnya gunung, keluarnya magma dari perut Bumi (magma yang sudah

keluar dari perut Bumi disebut lava), dan terakhir jika terjadi di dasar laut

mengakibatkan tsunami.

Pergerakan magma yang terus menerus membuat kulit Bumi selalu dalam

proses evolusi. Konsekuensinya potensi gempa selalu tinggi untuk terjadi. Gempa

sudah terjadi semenjak Bumi terbentuk dan akan terus terjadi. Gempa-gempa kecil

selalu terjadi di sepanjang cincin-api, gempa besar memang jarang tapi terjadi

secara berulang (berperiodik).

Kerusakan gempa pada sebuah kota tidak hanya bergantung pada kekuatan

gempa (biasanya diukur oleh satuan Skala Richter, SR), tapi juga seberapa jauh

kota tersebut dari pusat gempa (episentrum) dan bagaimana tanah itu bergetar.

Karena alasan itu gempa di Jogja pada Mei 2006 yang "hanya" berskala ~5.5 SR

relatif lebih menghancurkan daripada gempa di Bengkulu September 2007

kemarin.

Bahaya sekunder gempa (seperti gunung meletus dan tsunami) juga tidak

kalah berbahayanya. Masih jelas ingatan kita kedahsyatan tsunami di Aceh akhir

tahun 2005 dan kemudian di Pangadaran di awal tahun 2006. Atau bagaimana

dahsyatnya (walau kita hanya mendapatkan ceritanya saja) letusan gunung

Krakatau pada tahun 1889, menyemburkan batu-batu besar baik berupa cair (lava)

dan padat. Di kampung ayah saya, Pasir laweh (Batu Sangkar, Sumatera Barat),

masih bisa disaksikan bongkahan-bongkahan batu sebesar rumah tipe 45

bertingkat dua yang berasal dari letusan gunung Merapi pada tahun 1975.

Gempa dan bahaya sekunder gempa lainnya sangat berpotensi

menghabiskan umat manusia dan segala peradabannya. Kita tahu tapi sampai

sekarang kita tidak mampu berbuat apa-apa. Kalau sekarang kita sudah sanggup

dengan baik memprediksi iklim dan cuaca (termasuk memperkirakan kedatangan

angin topan) dan juga sudah punya cara meminimalisir kerugian badai, tapi tidak

ada yang bisa kita lakukan terhadap gempa. Ilmu dan teknologi kita belum

29

Page 35: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

sanggup untuk memprediksi gempa, apa lagi mengatasi gempa. Jika gempa

terjadi, hanya diam yang bisa kita lakukan. Jelas sekali ketidakberdayaan manusia

di sini.

Gempa dan Gravitasi

Saya belum menemukan literatur yang membahas tentang pengaruh gempa

pada gravitasi di permukaan Bumi. Namun, saya berpendapat (hipotesis) bahwa

ada perubahan kerapatan gravitasi yang terjadi pada wilayah yang terjadinya

gempa.

Jika pada kondisi normal (tidak gempa) gaya gravitasi Bumi seragam

menuju ke pusat Bumi, tidak demikian adanya pada kondisi gempa.

Ketidakseragaman ini membuat kita kehilangan keseimbangan, baik kita sedang

menyentuh tanah atau tidak. Jika ketidakseragaman ini besar, mungkin mampu

menggeser objek-objek yang berat seperti gunung sekalipun. Ini adalah sesuatu

yang menarik untuk diteliti.

Apa Kata Al Quran

Sura Az-Zilzal (99)

1. Apabila Bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat. 2. Dan

Bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya.

Surat Al-Qariah (101)

1. Hari kiamat, 2. Apakah hari kiamat itu? 3. Dan tahukah kamu apa hari

kiamat itu? 4. Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, 5. Dan

gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.

Kiamat: Penciptaan kembali alam semesta

Bismillaahirrahmanirahiim Menarik membahas tentang kiamat walau dalam

Al Qur'an ditekankan bahwa pengetahuan kiamat hanya Allah yang tahu. Sedang

saya persiapkan artikel tentang kiamat, dari banyak ayat Al Qur'an dijelaskan

dengan lugas bahwa kiamat bukan hancurnya alam semesta tetapi kiamat

merupakan rangkaian peristiwanya. Pada saat sangkakala pertama alam semesta

hancur dan berikutnya secara berurutan alam dibangun kembali (qiyamah)

menjadi bentuk baru. Pada saat qiyam inilah dihisab amal perbuatan manusia dan

30

Page 36: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

terjadi kepanikan seluruh manusia dari seluruh alam (termasuk dari bumi). Di

akhirat kelak masih ada matahari dan planet yang masing-masing merupakan

tempat surga dan neraka. Mungkinkah pada waktu itu hanya ada matahari tunggal

dengan planet tunggal yang ukurannya maha besar karena berkumpulnya semua

materi alam?

Pergerakan Gunung

Dalam sebuah ayat, kita diberitahu bahwa gunung-gunung tidaklah diam

sebagaimana yang tampak, akan tetapi mereka terus-menerus bergerak.

"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya,

padahal dia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang

membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui

apa yang kamu kerjakan." (Al Qur'an, 27:88)

Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat

mereka berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang

lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang

ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa benua-benua

pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian

bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak

saling menjauhi.

Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada

tahun 1980, yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah

dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar

500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya

adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini terletak di kutub

selatan.

31

Page 37: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang

masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua

raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika dan

India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika

Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwana

dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.

Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak

pada permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun.

Peristiwa ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah

daratan dan lautan di Bumi. Pergerakan kerak Bumi ini diketemukan setelah

penelitian geologi yang dilakukan di awal abad ke-20. Para ilmuwan menjelaskan

peristiwa ini sebagaimana berikut:

Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km,

terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan

utama, dan beberapa lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng

tektonik, lempengan-lempengan ini bergerak pada permukaan bumi, membawa

benua dan dasar lautan bersamanya. Pergerakan benua telah diukur dan

berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-

menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografi bumi secara

perlahan. Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi sedikit lebih lebar.

(Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and

Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 30)

Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut

Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya

perjalanan awan. (Kini, Ilmuwan modern juga menggunakan istilah "continental

drift" atau "gerakan mengapung dari benua" untuk gerakan ini. (National

Geographic Society, Powers of Nature, Washington D.C., 1978, s.12-13)

Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Qur’an bahwa fakta

ilmiah ini, yang baru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan

dalam Al Qur’an.

Kadar Hujan

32

Page 38: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Fakta lain yang diberikan dalam Al Qur’an mengenai hujan adalah bahwa

hujan diturunkan ke bumi dalam kadar tertentu. Hal ini disebutkan dalam Surat

Az Zukhruf sebagai berikut;

"Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu

Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan

dikeluarkan (dari dalam kubur)." (Al Qur'an, 43:11)

Kadar dalam hujan ini pun sekali lagi telah ditemukan melalui penelitian

modern. Diperkirakan dalam satu detik, sekitar 16 juta ton air menguap dari bumi.

Angka ini menghasilkan 513 trilyun ton air per tahun. Angka ini ternyata sama

dengan jumlah hujan yang jatuh ke bumi dalam satu tahun. Hal ini berarti air

senantiasa berputar dalam suatu siklus yang seimbang menurut "ukuran atau

kadar" tertentu. Kehidupan di bumi bergantung pada siklus air ini. Bahkan

sekalipun manusia menggunakan semua teknologi yang ada di dunia ini, mereka

tidak akan mampu membuat siklus seperti ini.

Per tahunnya, air hujan yang menguap dan turun kembali ke Bumi dalam

bentuk hujan berjumlah "tetap": yakni 513 triliun ton. Jumlah yang tetap ini

dinyatakan dalam Al Qur'an dengan menggunakan istilah "menurunkan air dari

langit menurut kadar". Tetapnya jumlah ini sangatlah penting bagi

keberlangsungan keseimbangan ekologi dan, tentu saja, kelangsungan kehidupan

ini,..

Bahkan satu penyimpangan kecil saja dari jumlah ini akan segera

mengakibatkan ketidakseimbangan ekologi yang mampu mengakhiri kehidupan di

bumi. Namun, hal ini tidak pernah terjadi dan hujan senantiasa turun setiap tahun

dalam jumlah yang benar-benar sama seperti dinyatakan dalam Al Qur’an.

33

Page 39: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Fisika adalah salah satu jalan untuk mengenal-Nya

ALBERT EINSTEIN, SANG TOKOH FENOMENAL FISIKA

RELATIVITAS

Bumi yang kita tempati, sampai kapankah akan bertahan? Adalah kewajiban

kita untuk menjaganya. MAHA BESAR ALLAH PENCIPTA SEMUA INI.

Fisika adalah ilmu yang mempelajari/mengkaji kejadian-kejadian alam

secara fisik dan mencoba merumuskannya secara matematis sehingga dapat

dimengerti secara pasti oleh manusia untuk kemanfaatan umat manusia lebih

lanjut. Didalam fisika, kita dapat mengetahui dan memahami bagaimana suatu

benda bergerak, listrik menyalakan lampu, energi dibentuk, dan banyak kejadian-

kejadian lain yang terlalu banyak untuk disebutkan disini. Didalam fisika juga,

kita dapat mengetahui bagaimana asas-asas fundamental terhadap kejadian-

kejadian fisis disekitar kita. Tapi.... ada hal yang perlu disayangkan. Fisika relatif

tidak lagi menjadi ilmu yang menyenangkan untuk dipelajari disekolah. Fisika

telah menjadi image dimata siswa sekolah menengah, bahkan sebagian

mahasiswa, sebagai ilmu yang menjemukan untuk dipelajari. Padahal, didalam

fisikalah terdapat banyak jawaban dari banyak pertanyaan yang menggiurkan

34

Page 40: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

untuk dibahas. Misalnya, bagaimana proses meluncurnya roket yang diluncurkan

NASA keluar angkasa sehingga bisa mencapai luar atmosfer bumi? Bagaimana

atom-atom bereaksi sehingga terjadi reaksi inti yang selanjutnya dapat digunakan

sebagai Pembangkit Tenaga Nuklir? Kenapa ketika kita menaiki kendaraan lalu

berhenti dengan tiba-tiba, kita akan terjungkal kedepan? Bagaimana lampu

dirumah bisa menyala terang? Semua pertanyaan ini sangat mengasyikkan untuk

dibahas, tetapi kenapa fisika bisa terlalu menjemukan? Pasti ada yang salah disini!

Manusia adalah makhluk yang memiliki tujuan dibumi ini untuk beribadah

kepada Allah, ibadah ini dalam pengertian yang luas dan bukan hanya ibadah

yang sifatnya khusus belaka. Untuk memaksimalkan ibadah dan penghambaan

manusia pada Sang Pencipta Itu, manusia harus mengenal Ayat-Ayat Kauniyah

dan Qur'Aniyah yang telah diturunkan sebagai kebenaran bagi manusia. Salah

satu Ayat Kauniyah itu adalah Fisika. Jadi, Fisika seharusnya menyenangkan,

karena dengan jalan demikian -yang merupakan salah satu dari banyak jalan- kita

dapat lebih memaksimal potensi religiousitas kita. Ketika kita belajar fisika, kita

melihat fenomena-fenomena alam yang begitu menakjubkan dihadapan kita, kita

tahu mengenai black hole, hukum archimedes untuk menentukan massa jenis,

hukum bernoulli yang diusahakan dapat meminimalisir lumpur lapindo, dan lain

sebagainya. Lalu, kita mulai bertasbih, memuji-Nya atas kekomplekan penciptaan

dihadapan kita, dan merenungi diri kita, bahwa kita kecil setelah dihadapkan

dengan alam semesta yang luas ini.

Jadi Fisika, bukanlah kumpulan rumus-rumus rumit yang kita tidak paham

mengenai perjanjian simbol yang ada didalamnya sehingga kita tidak bisa

memahami isi didalamnya. Dan juga bukan hitung-menghitung yang menjemukan

untuk dilakukan karena menghitung bukanlah tujuan utama dalam mengkaji alam.

Kerangka matematis digunakan dalam fisika hanya untuk membuktikan kepastian

ukuran atau kuantitas secara logis dalam suatu kasus fisis. Karena sebenarnya

banyak kasus dalam fenomena fisika yang dicoba untuk diselesaikan merupakan

bentuk model, yaitu dengan mengabaikan beberapa faktor lain untuk

menyederhanakan.

35

Page 41: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

20. Lautan yang Tidak Bercampur Satu Sama Lain

Salah satu di antara sekian sifat lautan yang baru-baru ini ditemukan adalah

berkaitan dengan ayat Al Qur’an sebagai berikut:

"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,

antara keduanya ada batas yang tak dapat dilampaui oleh masing-masing." (Al

Qur'an, 55:19-20)

Terdapat gelombang besar, arus kuat, dan gelombang pasang di Laut Tengah

dan Samudra Atlantik. Air Laut Tengah memasuki Samudra Atlantik melalui selat

Jibraltar. Namun suhu, kadar garam, dan kerapatan air laut di kedua tempat ini

tidak berubah karena adanya penghalang yang memisahkan keduanya.

Sifat lautan yang saling bertemu, akan tetapi tidak bercampur satu sama lain

ini telah ditemukan oleh para ahli kelautan baru-baru ini. Dikarenakan gaya fisika

yang dinamakan "tegangan permukaan", air dari laut-laut yang saling

bersebelahan tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis, tegangan

permukaan mencegah lautan dari bercampur satu sama lain, seolah terdapat

dinding tipis yang memisahkan mereka. (Davis, Richard A., Jr. 1972, Principles

of Oceanography, Don Mills, Ontario, Addison-Wesley Publishing, s. 92-93.)

Sisi menarik dari hal ini adalah bahwa pada masa ketika manusia tidak

memiliki pengetahuan apapun mengenai fisika, tegangan permukaan, ataupun

ilmu kelautan, hal ini dinyatakan dalam Al Qur’an.

21. Fungsi Gunung

36

Page 42: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Al Qur’an mengarahkan perhatian kita pada fungsi geologis penting dari

gunung.

"Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya

bumi itu (tidak) goncang bersama mereka..." (Al Qur'an, 21:31)

Sebagaimana terlihat, dinyatakan dalam ayat tersebut bahwa gunung-gunung

berfungsi mencegah goncangan di permukaan bumi.

Dengan perpanjangannya yang menghujam jauh ke dalam maupun ke atas

permukaan bumi, gunung-gunung menggenggam lempengan-lempengan kerak

bumi yang berbeda, layaknya pasak. Kerak bumi terdiri atas lempengan-

lempengan yang senantiasa dalam keadaan bergerak. Fungsi pasak dari gunung ini

mencegah guncangan dengan cara memancangkan kerak bumi yang memiliki

struktur sangat mudah bergerak.Kenyataan ini tidaklah diketahui oleh siapapun di

masa ketika Al Qur’an diturunkan. Nyatanya, hal ini baru saja terungkap sebagai

hasil penemuan geologi modern.

Menurut penemuan ini, gunung-gunung muncul sebagai hasil pergerakan

dan tumbukan dari lempengan-lempengan raksasa yang membentuk kerak bumi.

Ketika dua lempengan bertumbukan, lempengan yang lebih kuat menyelip di

bawah lempengan yang satunya, sementara yang di atas melipat dan membentuk

dataran tinggi dan gunung. Lapisan bawah bergerak di bawah permukaan dan

membentuk perpanjangan yang dalam ke bawah. Ini berarti gunung mempunyai

bagian yang menghujam jauh ke bawah yang tak kalah besarnya dengan yang

tampak di permukaan bumi.

Dalam tulisan ilmiah, struktur gunung digambarkan sebagai berikut:

Pada bagian benua yang lebih tebal, seperti pada jajaran pegunungan, kerak

bumi akan terbenam lebih dalam ke dalam lapisan magma. (General Science,

37

Page 43: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; Allyn and Bacon Inc. Newton,

Massachusetts, 1985, s. 305)

Dalam sebuah ayat, peran gunung seperti ini diungkapkan melalui sebuah

perumpamaan sebagai "pasak":

"Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan

gunung-gunung sebagai pasak?" (Al Qur'an, 78:6-7)

Dengan kata lain, gunung-gunung menggenggam lempengan-lempengan

kerak bumi dengan memanjang ke atas dan ke bawah permukaan bumi pada titik-

titik pertemuan lempengan-lempengan ini. Dengan cara ini, mereka

memancangkan kerak bumi dan mencegahnya dari terombang-ambing di atas

lapisan magma atau di antara lempengan-lempengannya. Singkatnya, kita dapat

menyamakan gunung dengan paku yang menjadikan lembaran-lembaran kayu

tetap menyatu.

Fungsi pemancangan dari gunung dijelaskan dalam tulisan ilmiah dengan

istilah "isostasi". Isostasi bermakna sebagai berikut:

Isostasi: kesetimbangan dalam kerak bumi yang terjaga oleh aliran materi

bebatuan di bawah permukaan akibat tekanan gravitasi. (Webster's New

Twentieth Century Dictionary, 2. edition "Isostasy", New York, s. 975)

Peran penting gunung yang ditemukan oleh ilmu geologi modern dan

penelitian gempa, telah dinyatakan dalam Al Qur’an berabad-abad lampau sebagai

suatu bukti Hikmah Maha Agung dalam ciptaan Allah.

"Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya

bumi itu (tidak) goncang bersama mereka..." (Al Qur'an, 21:31)

22. Pembentukan Hujan

Proses terbentuknya hujan masih merupakan misteri besar bagi orang-orang

dalam waktu yang lama. Baru setelah radar cuaca ditemukan, bisa didapatkan

tahap-tahap pembentukan hujan..

Pembentukan hujan berlangsung dalam tiga tahap. Pertama, "bahan baku"

hujan naik ke udara, lalu awan terbentuk. Akhirnya, curahan hujan terlihat.

38

Page 44: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Tahap-tahap ini ditetapkan dengan jelas dalam Al-Qur’an berabad-abad

yang lalu, yang memberikan informasi yang tepat mengenai pembentukan hujan,

"Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan

dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan

menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-

celahnya; maka, apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang

dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira" (Al Qur'an, 30:48)

TAHAP KE-1: "Dialah Allah Yang mengirimkan angin..."

Gelembung-gelembung udara yang jumlahnya tak terhitung yang dibentuk

dengan pembuihan di lautan, pecah terus-menerus dan menyebabkan partikel-

partikel air tersembur menuju langit. Partikel-partikel ini, yang kaya akan garam,

lalu diangkut oleh angin dan bergerak ke atas di atmosfir. Partikel-partikel ini,

yang disebut aerosol, membentuk awan dengan mengumpulkan uap air di

sekelilingnya, yang naik lagi dari laut, sebagai titik-titik kecil dengan mekanisme

yang disebut "perangkap air".

Gambar di atas memperlihatkan butiran-butiran air yang lepas ke udara. Ini

adalah tahap pertama dalam proses pembentukan hujan. Setelah itu, butiran-

butiran air dalam awan yang baru saja terbentuk akan melayang di udara untuk

kemudian menebal, menjadi jenuh, dan turun sebagai hujan. Seluruh tahapan ini

disebutkan dalam Al Qur'an.

TAHAP KE-2: “...lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah

membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya

bergumpal-gumpal..."

Awan-awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekeliling butir-butir

garam atau partikel-partikel debu di udara. Karena air hujan dalam hal ini sangat

kecil (dengan diamter antara 0,01 dan 0,02 mm), awan-awan itu bergantungan di

udara dan terbentang di langit. Jadi, langit ditutupi dengan awan-awan.

39

Page 45: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

TAHAP KE-3: "...lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya..."

Partikel-partikel air yang mengelilingi butir-butir garam dan partikel -

partikel debu itu mengental dan membentuk air hujan. Jadi, air hujan ini, yang

menjadi lebih berat daripada udara, bertolak dari awan dan mulai jatuh ke tanah

sebagai hujan.

Semua tahap pembentukan hujan telah diceritakan dalam ayat-ayat Al-

Qur’an. Selain itu, tahap-tahap ini dijelaskan dengan urutan yang benar.

Sebagaimana fenomena-fenomena alam lain di bumi, lagi-lagi Al-Qur’anlah yang

menyediakan penjelasan yang paling benar mengenai fenomena ini dan juga telah

mengumumkan fakta-fakta ini kepada orang-orang pada ribuan tahun sebelum

ditemukan oleh ilmu pengetahuan.

Dalam sebuah ayat, informasi tentang proses pembentukan hujan dijelaskan:

"Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian

mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-

tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah

(juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-

gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran)

es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang

dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan

penglihatan." (Al Qur'an, 24:43)

Para ilmuwan yang mempelajari jenis-jenis awan mendapatkan temuan yang

mengejutkan berkenaan dengan proses pembentukan awan hujan. Terbentuknya

awan hujan yang mengambil bentuk tertentu, terjadi melalui sistem dan tahapan

tertentu pula. Tahap-tahap pembentukan kumulonimbus, sejenis awan hujan,

adalah sebagai berikut:

TAHAP - 1, Pergerakan awan oleh angin: Awan-awan dibawa, dengan

kata lain, ditiup oleh angin.

TAHAP - 2, Pembentukan awan yang lebih besar: Kemudian awan-awan

kecil (awan kumulus) yang digerakkan angin, saling bergabung dan membentuk

awan yang lebih besar.

40

Page 46: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

TAHAP - 3, Pembentukan awan yang bertumpang tindih: Ketika awan-

awan kecil saling bertemu dan bergabung membentuk awan yang lebih besar,

gerakan udara vertikal ke atas terjadi di dalamnya meningkat. Gerakan udara

vertikal ini lebih kuat di bagian tengah dibandingkan di bagian tepinya. Gerakan

udara ini menyebabkan gumpalan awan tumbuh membesar secara vertikal,

sehingga menyebabkan awan saling bertindih-tindih. Membesarnya awan secara

vertikal ini menyebabkan gumpalan besar awan tersebut mencapai wilayah-

wilayah atmosfir yang bersuhu lebih dingin, di mana butiran-butiran air dan es

mulai terbentuk dan tumbuh semakin membesar. Ketika butiran air dan es ini

telah menjadi berat sehingga tak lagi mampu ditopang oleh hembusan angin

vertikal, mereka mulai lepas dari awan dan jatuh ke bawah sebagai hujan air,

hujan es, dsb. (Anthes, Richard A.; John J. Cahir; Alistair B. Fraser; and Hans A.

Panofsky, 1981, The Atmosphere, s. 269; Millers, Albert; and Jack C. Thompson,

1975, Elements of Meteorology, s. 141-142)

Kita harus ingat bahwa para ahli meteorologi hanya baru-baru ini saja

mengetahui proses pembentukan awan hujan ini secara rinci, beserta bentuk dan

fungsinya, dengan menggunakan peralatan mutakhir seperti pesawat terbang,

satelit, komputer, dsb. Sungguh jelas bahwa Allah telah memberitahu kita suatu

informasi yang tak mungkin dapat diketahui 1400 tahun yang lalu.

23. Menghitung Kecepatan Terbang Nabi Sulaiman

Nabi Sulaiman alaihissalam mempunyai kemampuan terbang yang

kecepatannya diterangkan dalam Al Qur’an surat Saba’ (34:12): Dan Kami

(tundukkan) angin bagi Sulaiman,yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan

perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan

sebulan dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada

41

Page 47: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan

siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan

kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. Kemudian Kami tundukkan

kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang

dikehendakinya. QS Shaad (38:36) Berdasar petunjuk Al Qur’an tersebut dapat

dihitung kecepatan terbang Nabi Sulaiman. Bila pada catatan kaki terjemahan Al

Qur’an oleh Depag RI bahwa kecepatan yang ditempuh Nabi Sulaiman dari pagi

sampai sore hari sama dengan yang ditempuh onta yang cepat dengan perjalanan 2

bulan. Penjelasan tersebut berdasar asumsi bahwa di Palestina (tempat kerajaan

Nabi Sulaiman) pada waktu itu perjalanan menggunakan onta. Apabila

menggunakan kecepatan onta sebagai acuan maka dapat diketahui bahwa

kecepatan onta balap bisa mencapai 40 MPH (64,37 km/jam), bila kecepatan ini

yang digunakan untuk perhitungan tidak tepat karena untuk perjalanan jauh onta

hanya mampu menempuh jarak 48 km/hari bahkan dengan karavan hanya mampu

menempuh jarak 25 MPH/hari.

Berdasar petunjuk dalam Al Qur’an, pada waktu itu Nabi Sulaiman senang

memelihara kuda dan lebih banyak menggunakan kuda, seperti dalam Al Qur’an

Surat Shaad (38:30-33): 30. Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia

adalah sebaik- baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya), 31.

(ingatlah) ketika dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu

berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore, 32. maka ia berkata:

"Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda)

sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan."

33. "Bawalah kuda-kuda itu kembali kepadaku." Lalu ia potong kaki dan leher

kuda itu. Dengan demikian untuk menghitung jarak perjalanan darat selama 2

bulan lebih sesuai berdasarkan kecepatan kuda. Rata-rata kecepatan kuda berlari

sedang untuk perjalanan jauh yaitu 40 MPH (64,37 km/jam).

Seperti disebutkan pada QS Shaad ayat 31 di atas, bahwa kuda mampu

berlari dalam perjalanan sejak pagi sampai sore dan lebih cepat pada sore hari.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam menempuh perjalanan, kuda

kadang berjalan kadang berlari. Untuk memperoleh perkiraan dapat dirata-rata

42

Page 48: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

antara kuda berjalan dengan kuda berlari sedang. Dari data yang ada kecepatan

kuda berjalan yaitu 4 MPH. Dengan demikian kecepatan rata-rata kuda untuk

perjalanan yaitu: (4 + 40)/2 = 22 MPH atau 35,4 km/jam. Apabila dalam sehari

perjalanan sejak pagi sampai sore adalah 12 jam maka jarak yang ditempuh

selama satu hari dengan kuda yaitu: 12 X 22 MPH = 264 Mile/day atau 424,87

km/hari Jarak yang ditempuh selama 2 bulan atau 60 hari dapat dihitung: 264 X

60 = 15.840 Mile atau 25.492 km Bila waktu dihitung sejak pagi sampai sore

adalah 12 jam maka kecepatan terbang Nabi Sulaiman yaitu jarak yang ditempuh

kuda selama 2 bulan dibagi dengan waktu tempuh Nabi Sulaiman terbang sejak

pagi sampai sore: 25.492/12 = 2.124,33 km/jam Kecepatan tersebut hampir sama

dengan 2 kali kecepatan suara, sebagai perbandingan pesawat jet mampu terbang

3.000 km/jam atau 3 kali kecepatan suara. Sungguh luar biasa karunia Allah yang

diberikan kepada Nabi Sulaiman. Apakah mungkin pada jaman itu sudah ada

eknologi untuk terbang dengan kecepatan itu? Sangat mungkin dan ada yang lebih

cepat lagi yaitu dari negeri Saba’ ke Palestina degan jarak 2.000 km dapat

dipindahkan singgana ratu Bilqis dalam waktu hitungan sepersekian detik

(sebelum mata berkedip).

Tentu kita akan bertanya, dengan apa Nabi Sulaiman terbang? Berdasar hasil

perhitungan tersebut dapat diduga bahwa ada suatu wahana yang diciptakan oleh

anak buah Nabi Sulaiman yang terdiri dari jin dan syetan. Wahana tersebut bisa

saja berupa pesawat terbang canggih karena pada jaman itu teknologi sudah

sangat maju. Disebutkan dalam Al Qur’an Al Anbiyaa' (21: 81-82): 81. Dan (telah

Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang

berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan

adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. 82. Dan Kami telah tundukkan

(pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam

laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan adalah Kami

memelihara mereka itu. Juga pada ayat lain dijelaskan: Para jin itu membuat untuk

Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-

patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap

(berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada

43

Page 49: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. QS Saba’

(34:13) Apabila ada pertanyaan: Semaju apa jaman Nabi Sulaiman itu? Kebesaran

dan kemajuan jaman Nabi Sulaiman tidak akan dapat disamai oleh generasi

berikutnya. Seperti dalam doa Nabi Sulaian seperti yang tercantum pada Al

Qur’an Surat Shaad (38:35): Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan

anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun

sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi." Semoga semakin

menambah keimanan kita kepada Allah SWT. Maha benar Allah dengan segala

FirmanNya. Sragen, 8 Syawal 1428 H L.

Maksudnya bila Sulaiman mengadakan perjalanan dari pagi sampai tengah

hari maka jarak yang ditempuhnya sama dengan jarak perjalanan unta yang cepat

dalam sebulan. Begitu pula bila ia mengadakan perjalanan dari tengah hari sampai

sore, maka kecepatannya sama dengan perjalanan sebulan.

24. Menghitung Kecepatan Terbang Malaikat dan Jibril

Ahli Fisika dari Mesir bernama DR. Mansour Hassab El Naby berhasil

membuktikan berdasarkan petunjuk Al Qur’an (QS As Sajdah:5) kecepatan

cahaya dapat dihitung dengan tepat sama dengan hasil pengukuran secara ilmu

fisika modern (A New Astronomical Quranic Method for The Determination of

The Greatest Speed C, http://www.islamicity.org/Science/960703A.HTM ).

Berdasarkan QS As Sajdah ayat 5: Dia mengatur urusan dari langit ke bumi,

kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah

seribu tahun menurut perhitunganmu secara jelas ayat tersebut memakai

perbandingan bahwa satu hari sama dengan 1.000 tahun, dihitung dengan cemat

ternyata sama dengan kecepatan cahaya. Pertanyaannya kemudian, petunjuk ayat

ini apakah sebagai penjelas atas petunjuk ayat dalam Al Qur’an yang lain?

Apakah kecepatan cahaya merupakan yang paling cepat di jagad raya ini seperti

dugaan manusia sekarang berdasarkan ilmu fisika modern? Dari beberapa ayat di

dalam Al Qur’an disebutan bahwa malaikat mempunyai kecepatan terbang yang

sangat cepat. Seperti dalam QS An Naazi´aat ayat 3-4 3. dan (malaikat-malaikat)

yang turun dari langit dengan cepat 4. dan (malaikat-malaikat) yang mendahului

44

Page 50: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

dengan kencang Juga pada QS Al Mursalat ayat 1-2 dijelaskan bahwa malaikat

terbang dengan kencang atau cepat: 1. Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk

membawa kebaikan, 2. dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya

[1537], Bagaimana malaikat terbang? Malaikat dapat terbang karena memiliki

sayap, ada yang mempunyai 2, 3 atau 4 sayap. Disebutkan pada QS Faathir ayat 1:

Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat

sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang

mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah

menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah

Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dari penjelasan tersebut dapat lebih jelas bahwa

yang mampu terbang dengan kecepatan tinggi adalah malaikat. Seberapa cepat

terbangnya? Apakah sama dengan kecepatan cahaya atau berapa kalinya? Dalam

QS Al M a´aarij ayat 4 secara jelas disebutkan: Malaikat-malaikat dan Jibril naik

(menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.

Petunjuk dalam ayat tersebut sangat jelas bahwa perbandingan kecepatan

terbang malaikat adalah dalam sehari kadarnya 50.000 tahun. Berdasarkan metode

penghitungan yang dilakukan DR. Mansour Hassab El Naby seperti dalam

tulisannya bahwa untuk satu hari yang berkadar 1.000 tahun sama dengan

kecepatan cahaya (299.792,4989 km/detik). Berdasar rumus-rumus dan cara yang

sama untuk perbandingan sehari sama dengan 50.000 tahun dapat diperoleh hasil

perhitungan sama dengan 50 kali kecepatan cahaya (14.989.624,9442 km/detik).

Kesimpulannya adalah berdasarkan informasi dari Al Qur’an dapat dihitung

kecepatan terbang malaikat dan Jibril yaitu 50 kali kecepatan cahaya! Masya

Allah! Sampai saat ini pengetahuan manusia belum menemukan sesuatu pun yang

mempunyai kecepatan melebihi kecepatan cahaya. Berdasarkan petunjuk Al

Qur’an sangat jelas disebutkan bahwa malaikat dan Jibril mempunyai kemampuan

terbang 50 kali kecepatan cahaya.

Hal tersebut bisa dimaklumi karena penciptaan malaikat berasal dari unsur

cahaya (nuur). Suatu saat diharapkan ilmuwan muslim dapat meneliti petunjuk

tersebut dan menjadi penemu yang selangkah lebih maju karena berdasarkan Al

Qur’an, kitab suci yang merupakan satu-satunya kitab yang eksak, berisi kepastian

45

Page 51: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

karena merupakan Firman Allah SWT. Maha benar Allah dengan segala Firman-

Nya.

25. Kegelapan dan Gelombang Lautan

Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak,

yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-

bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya,

(dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia

mempunyai cahaya sedikitpun." (Al Qur'an, 24:40)

Kegelapan dalam lautan dan samudra yang dalam dijumpai pada kedalaman

200 meter atau lebih. Pada kedalaman ini, hampir tidak dijumpai cahaya. Di

bawah kedalaman 1000 meter, tidak terdapat cahaya sama sekali.

Pengukuran yang dilakukan dengan teknologi masa kini berhasil

mengungkapkan bahwa antara 3 hingga 30% sinar matahari dipantulkan oleh

permukaan laut. Jadi, hampir semua tujuh warna yang menyusun spektrum sinar

matahari diserap satu demi satu ketika menembus permukaan lautan hingga

kedalaman 200 meter, kecuali sinar biru (lihat gambar di atas). Di bawah

kedalaman 1000 meter, tidak dijumpai sinar apa pun. (lihat gambar atas). Fakta

ilmiah ini telah disebutkan dalam ayat ke-40 surat An Nuur sekitar 1400 tahun

yang lalu..

Kini, kita telah mengetahui tentang keadaan umum lautan tersebut, ciri-ciri

makhluk hidup yang ada di dalamnya, kadar garamnya, serta jumlah air, luas

permukaan dan kedalamannya. Kapal selam dan perangkat khusus yang

dikembangkan menggunakan teknologi modern, memungkinkan para ilmuwan

untuk mendapatkan informasi ini.

46

Page 52: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Manusia tak mampu menyelam pada kedalaman di bawah 40 meter tanpa

bantuan peralatan khusus. Mereka tak mampu bertahan hidup di bagian samudra

yang dalam nan gelap, seperti pada kedalaman 200 meter. Karena alasan inilah,

para ilmuwan hanya baru-baru ini saja mampu menemukan informasi sangat rinci

tersebut tentang kelautan. Namun, pernyataan "gelap gulita di lautan yang dalam"

digunakan dalam surat An Nuur 1400 tahun lalu. Ini sudah pasti salah satu

keajaiban Al Qur’an, sebab infomasi ini dinyatakan di saat belum ada perangkat

yang memungkinkan manusia untuk menyelam di kedalaman samudra.

Selain itu, pernyataan di ayat ke-40 surat An Nuur "Atau seperti gelap gulita

di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya awan…"

mengarahkan perhatian kita pada satu keajaiban Al Qur’an yang lain.

Para ilmuwan baru-baru ini menemukan keberadaan gelombang di dasar

lautan, yang "terjadi pada pertemuan antara lapisan-lapisan air laut yang memiliki

kerapatan atau massa jenis yang berbeda." Gelombang yang dinamakan

gelombang internal ini meliputi wilayah perairan di kedalaman lautan dan

samudra dikarenakan pada kedalaman ini air laut memiliki massa jenis lebih

tinggi dibanding lapisan air di atasnya. Gelombang internal memiliki sifat seperti

gelombang permukaan. Gelombang ini dapat pecah, persis sebagaimana

gelombang permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat oleh mata manusia,

tapi keberadaannya dapat dikenali dengan mempelajari suhu atau perubahan kadar

garam di tempat-tempat tertentu.

Pernyataan-pernyataan dalam Al Qur'an benar-benar bersesuaian dengan

penjelasan di atas. Tanpa adanya penelitian, seseorang hanya mampu melihat

gelombang di permukaan laut. Mustahil seseorang mampu mengamati keberadaan

gelombang internal di dasar laut. Akan tetapi, dalam surat An Nuur, Allah

mengarahkan perhatian kita pada jenis gelombang yang terdapat di kedalaman

samudra. Sungguh, fakta yang baru saja diketemukan para ilmuwan ini

memperlihatkan sekali lagi bahwa Al Qur'an adalah kalam Allah.

26. Rahasia Besi

47

Page 53: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur'an.

Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti "besi", kita diberitahu sebagai berikut:

"…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan

berbagai manfaat bagi manusia ...." (Al Qur'an, 57:25)

Kata "anzalnaa" yang berarti "kami turunkan" khusus digunakan untuk besi

dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi

diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita

mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni "secara bendawi diturunkan

dari langit", kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang

sangat penting.

Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa

logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di

angkasa luar.

Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-

bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang

cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan

dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang

suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah

melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu

lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut

"nova" atau "supernova". Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang

mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka

bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi

benda angkasa.

Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi

melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui

meteor-meteor dan "diturunkan ke bumi", persis seperti dinyatakan dalam ayat

48

Page 54: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad

ke-7 ketika Al Qur'an diturunkan.

Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang

Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan

jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan

memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.

Untuk menggambarkan ukuran, bobot dan takaran yang sangat kecil, Allah

subhanahu wata’ala menggunakan istilah zarrah, yang secara etimologis

(lughawy) berarti biji sawi, benda terkecil yang data dikenali oleh bangsa Arab

waktu itu. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi manusia,

maka berkembang pula kosa-kata (vocabulary) manusia. Dengan motivasi untuk

menambah keimanan kita bahwa iman kita sejalan dengan perkembangan iptek

yang manusia kuasai, maka kita mencoba untuk mendapatkan makna yang actual

dari yang sesuai dengan perkembangan iptek manusia.

Fisika partikel telah berhasil menemukan bahwa bagian yang terkecil dari

benda bukanlah atom tetapi partikel yang jauh lebih kecil lagi yang dinamakan

quark (partikel terkecil) yang membentuk proton dan neutron. Biologi molekuler

telah berhasil menemukan RNA dan DNA yang memproduksi protein sebagai

bahan dasar kehidupan. Fisika kuantum telah sampai pada teori mekanika

kuantum dan relativitas Einstein. Matematika telah sampai pada bilangan

imajiner, geometry non Euclid, yang terakhir teori Mandelbrot tentang fractal.

Kosmologi telah kehabisan peralatan untuk membuktikan teori big-bang.

Bagaimana dengan materi makhluk hidup (biologic) ? Tubuh terdiri dari berbagai

macam organ seperti hati, ginjal, paru dan lainnya. Setiap organ tubuh tersusun

atas jaringan yang merupakan kumpulan sama. Sel sebagai unit fungsional terkecil

dari tubuh dapat menjalankan fungsi hidup secara lengkap dan sempurna seperti

49

Page 55: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

pembelahan, pernafasan, pertumbuhan dan lainnya. Sel terdiri dari dua komponen

utama, yaitu sitoplasma dan inti sel (nucleus). Sitoplasma mengandung sejumlah

organel sel yang berfungsi mengatur berbagai fungsi metabolisme penting sel. Inti

sel mengandung struktur biologic yang sangat kompleks yang disebut kromosom

yang mempunyai peranan penting sebagai tempat penyimpanan semua informasi

genetika yang berhubungan dengan keturunan atau karakteristik dasar manusia.

Kromosom manusia yang berjumlah 23 pasang mengandung ribuan gen yang

merupakan suatu rantai pendek dari DNA (Deooxyribonucleic acid) yang

membawa suatu kode informasi tertentu dan spesifik.

27. Nano Teknologi

Akhir-akhir ini banyak perhatian difokuskan pada penelitian nano-teknologi

(NT), ilmu rekayasa material berukuran nanometer (sepermilyar meter). Mengapa

NT begitu mempesona? Tulisan Ratno Nuryadi (Kompas, 12 Mei 2004) yang

membahas fenomena unik single electron transistor (SET) menjawab sebagian

pertanyaan tersebut. Tentu saja masih banyak bidang lain yang masuk ke dalam

skala ini, misalnya kedokteran, kimia, biologi, fotonik, informasi, dan lain

sebagainya. Seiring dengan populernya NT, mencuat pula harapan yang dikemas

dalam bidang ini. Misalnya, kelak dengan bantuan teknolgi ini diciptakan

nanorobot yang dapat disuntikkan ke dalam tubuh manusia untuk memperbaiki

sel-sel kanker, atau pakaian yang memiliki kipas listrik berukuran nano yang

membuat kita tetap sejuk dikala panas serta kering dikala hujan. Sebagian peneliti

memprediksi bahwa NT akan benar-benar mengubah masa depan ummat manusia,

sebagian lain mengatakan sulit untuk menduga kemana peradaban ini akan dibawa

oleh NT.

Robert Austin, seorang profesor Fisika di Universitas Princeton malah

mengatakan bahwa kebanyakan cerita tentang masa depan NT merupakan

khayalan yang tidak akan pernah terjadi. Contoh yang paling terkenal adalah

novel berjudul Prey karya Michael Crichton, yang bercerita tentang lepasnya

nanorobot yang dapat berkembang biak dan akhirnya menjadi predator. Untuk

menjelaskan teknologi nano ini ada baiknya kita meninjau Teori Kuantum dari

50

Page 56: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

ilmu Fisika, Teori kuantum yang awalnya adalah mekanika kuantum merupakan

teori gelombang dari partikel (materi). Pertama kali dinyatakan dalam bentuk

persamaan gelombang oleh seorang fisikawan Austria, Erwin Schroedinger,

persamaan yang kemudian dikenal sebagai persamaan Schroedinger ini

didasarkan pada teori Louis de Broglie yang menyatakan bahwa partikel memiliki

sifat gelombang. Dengan menggunakan persamaan ini fenomena sifat diskrit

energi atom Hidrogen muncul secara natural, yang selanjutnya juga teramati pada

molekul, atau partikel terikat dalam suatu potensial. Fenomena ini merupakan

salah satu fenomena yang tidak teramati di alam makro, tempat fisika klasik

terbukti dominan.

28. Enersi yang Terkecil

Dalam pandangan Fisika Klasik, enersi adalah besaran yang kontinu

kuantitasnya, artinya besarnya enersi dapat mempunyai nilai berapa saja secara

kontinu. Namun temuan Max Planck dengan Fisika kuantumnya menunjukkan

bahwa enersi itu bersifat kuantum, artinya merupakan kelipatan bulat dari hasil

bagi suatu konstanta dengan frekwensi dari gelombang (yang juga merupakan

partikel menurut de Broglie). Konstanta itu dikenal dengan nama konstanta

Planck. Tentu saja bahwa untuk mencari enersi terkecil kita harus memeroleh dulu

frekwensi terendah dari gelombang yang paling universal di alam semesta yaitu

gelombang elektromagnetik. Atau boleh jadi frekwensi terkecil dapat kita peroleh

dengan frekwensi dari gelombang-gelombang lain misalnya gelombang mekanik

(getaran) akustik. Walaupun gelombang akustik ini hanya berlaku bila adanya

medium antara misalnya udara. Telah kita pelajari apa yang telah ditemukan

manusia khususnya ilmuwan dalam mencoba memahami apa yang dimaksud

dengan kata kiasan zarrah dalam ayat ini, Kajian ilmiah dari penafsiran ayat Al-

Qur`an ini yang kalau disandingkan dengan temuan-temuan ilmiah ini sungguh

ilmu manusia sangat tidak ada artinya dibandingkan dengan luas dan dalamnya

ilmu Allah. Bagaikan setetes air yang jatuh dari jari yang dicelupkan ke samudera

ilmu Allah. Oleh sebab itu seberapa dalam dan beragamnya temuan kita dalam

meraih pemahaman atau penyelesaian masalah baru, hanya secercah dibandingkan

51

Page 57: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

dengan ilmu kita. Dengan demikian maka dengan bertambahnya ilmu dan

teknologi kita, diharapkan bahwa keimanan kita akan juga bertambah dalam

sejalan dengan bertambahnya ketakjuban kita akan luas dan dalamnya alam yang

diciptakan oleh Allah rabbul alamien. Inilah salah satu dari tolok ukur ilmu yang

bermanfaat menurut sunnah Rasul, yaitu bermanfaat untuk menambah keimanan

kita, disamping tentu saja ilmu yang menghasilkan manfaat langsung bagi

kesejahteraan sesama makhluk Allah rabbul alamien. Wallahu a'lam bishshawab.

(SFR)

29. Lapisan-lapisan Atmosfer

Satu fakta tentang alam semesta sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an

adalah bahwa langit terdiri atas tujuh lapis.

"Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan

Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha

Mengetahui segala sesuatu." (Al Qur'an, 2:29)

"Kemudian Dia menuju langit, dan langit itu masih merupakan asap. Maka

Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-

tiap langit urusannya." (Al Qur'an, 41:11-12)

Kata "langit", yang kerap kali muncul di banyak ayat dalam Al Qur’an,

digunakan untuk mengacu pada "langit" bumi dan juga keseluruhan alam semesta.

Dengan makna kata seperti ini, terlihat bahwa langit bumi atau atmosfer terdiri

dari tujuh lapisan.

52

Page 58: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Persis sebagaimana dipaparkan dalam Al Qur’an, atmosfir terdiri dari tujuh

lapisan. Ini pastilah salah satu keajaiban Al Qur’an.

Saat ini benar-benar diketahui bahwa atmosfir bumi terdiri atas lapisan-

lapisan yang berbeda yang saling bertumpukan. Lebih dari itu, persis sebagaimana

dinyatakan dalam Al Qur’an, atmosfer terdiri atas tujuh lapisan. Dalam sumber

ilmiah, hal tersebut diuraikan sebagai berikut:

Para ilmuwan menemukan bahwa atmosfer terdiri diri beberapa lapisan.

Lapisan-lapisan tersebut berbeda dalam ciri-ciri fisik, seperti tekanan dan jenis

gasnya. Lapisan atmosfer yang terdekat dengan bumi disebut TROPOSFER. Ia

membentuk sekitar 90% dari keseluruhan massa atmosfer. Lapisan di atas

troposfer disebut STRATOSFER. LAPISAN OZON adalah bagian dari stratosfer

di mana terjadi penyerapan sinar ultraviolet. Lapisan di atas stratosfer disebut

MESOSFER. . TERMOSFER berada di atas mesosfer. Gas-gas terionisasi

membentuk suatu lapisan dalam termosfer yang disebut IONOSFER. Bagian

terluar atmosfer bumi membentang dari sekitar 480 km hingga 960 km. Bagian ini

dinamakan EKSOSFER.

Jika kita hitung jumlah lapisan yang dinyatakan dalam sumber ilmiah

tersebut, kita ketahui bahwa atmosfer tepat terdiri atas tujuh lapis, seperti

dinyatakan dalam ayat tersebut.

1. Troposfer

2. Stratosfer

3. Ozonosfer

4. Mesosfer

5. Termosfer

6. Ionosfer

7. Eksosfer

Keajaiban penting lain dalam hal ini disebutkan dalam surat Fushshilat ayat

ke-12, "… Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya." Dengan kata lain,

Allah dalam ayat ini menyatakan bahwa Dia memberikan kepada setiap langit

tugas atau fungsinya masing-masing. Sebagaimana dapat dipahami, tiap-tiap

lapisan atmosfir ini memiliki fungsi penting yang bermanfaat bagi kehidupan

53

Page 59: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

umat manusia dan seluruh makhluk hidup lain di Bumi. Setiap lapisan memiliki

fungsi khusus, dari pembentukan hujan hingga perlindungan terhadap radiasi

sinar-sinar berbahaya; dari pemantulan gelombang radio hingga perlindungan

terhadap dampak meteor yang berbahaya.

Salah satu fungsi ini, misalnya, dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah

sebagaimana berikut:

Atmosfir bumi memiliki 7 lapisan. Lapisan terendah dinamakan troposfir.

Hujan, salju, dan angin hanya terjadi pada troposfir. Adalah sebuah keajaiban

besar bahwa fakta-fakta ini, yang tak mungkin ditemukan tanpa teknologi canggih

abad ke-20, secara jelas dinyatakan oleh Al Qur’an 1.400 tahun yang lalu.

30. Pengetahuan Al-quran

Semua yang telah kita pelajari sejauh ini memperlihatkan kita akan satu

kenyataan pasti: Al Qur'an adalah kitab yang di dalamnya berisi berita yang

kesemuanya terbukti benar. Fakta-fakta ilmiah serta berita mengenai peristiwa

masa depan, yang tak mungkin dapat diketahui di masa itu, dinyatakan dalam

ayat-ayatnya. Mustahil informasi ini dapat diketahui dengan penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi masa itu. Ini merupakan bukti nyata bahwa Al Qur'an

bukanlah perkataan manusia.

Al Qur'an adalah kalam Allah Yang Maha Kuasa, Pencipta segala sesuatu

dari ketiadaan. Dialah Tuhan yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Dalam

sebuah ayat, Allah menyatakan dalam Al Qur'an "Maka apakah mereka tidak

memperhatikan Al Qur'an ? Kalau kiranya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah,

tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." (Al Qur'an,

4:82) Tidak hanya kitab ini bebas dari segala pertentangan, akan tetapi setiap

penggal informasi yang dikandung Al Qur'an semakin mengungkapkan keajaiban

kitab suci ini hari demi hari.

Apa yang menjadi kewajiban manusia adalah untuk berpegang teguh pada

kitab suci yang Allah turunkan ini, dan menerimanya sebagai satu-satunya

petunjuk hidup. Dalam salah satu ayat, Allah menyeru kita:

54

Page 60: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

"Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka

ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat." (Al Qur'an, 6:155)

Dalam beberapa ayat-Nya yang lain, Allah menegaskan:

"Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka

barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang

ingin (kafir) biarlah ia kafir." (Al Qur'an, 18:29)

"Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu

adalah suatu peringatan, maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia

memperhatikannya." (Al Qur'an, 80:11-12)

31. Penciptaan yang Berpasang-pasangan

"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya,

baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa

yang tidak mereka ketahui." (Al Qur'an, 36:36)

Meskipun gagasan tentang "pasangan" umumnya bermakna laki-laki dan

perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan "maupun dari apa yang tidak mereka

ketahui" dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan

makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang

menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah

Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut "parité",

menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-

materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda

dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan

negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:

55

Page 61: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

"…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan …

… dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan

berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat,

di setiap tempat."

Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi,

melainkan dibawa oleh meteor-meteor melalui ledakan bintang-bintang di luar

angkasa, dan kemudian "dikirim ke bumi", persis sebagaimana dinyatakan dalam

ayat tersebut. Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad

ke-7, di saat Al Qur'an diturunkan.

32. Mengembangnya Alam Semesta

Dalam Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi

masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana

berikut ini:

“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya

Kami benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47)

Kata “langit”, sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak

tempat dalam Al Qur’an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini

sekali lagi, kata tersebut digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam Al

Qur’an dikatakan bahwa alam semesta “mengalami perluasan atau mengembang”.

Dan inilah yang kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.

Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini

di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada

sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan

perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa

alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus

“mengembang”.

Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli

kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan

bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.

56

Page 62: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun

1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom

Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling

menjauhi. Sebuah alam semesta, di mana segala sesuatunya terus bergerak

menjauhi satu sama lain, berarti bahwa alam semesta tersebut terus-menerus

“mengembang”. Pengamatan yang dilakukan di tahun-tahun berikutnya

memperkokoh fakta bahwa alam semesta terus mengembang. Kenyataan ini

diterangkan dalam Al Qur’an pada saat tak seorang pun mengetahuinya. Ini

dikarenakan Al Qur’an adalah firman Allah, Sang Pencipta, dan Pengatur

keseluruhan alam semesta.

33. Relativitas Waktu

Relativitas waktu adalah fakta yang terbukti secara ilmiah. Hal ini telah

diungkapkan melalui teori relativitas waktu Einstein di tahun-tahun awal abad ke-

20. Sebelumnya, manusia belumlah mengetahui bahwa waktu adalah sebuah

konsep yang relatif, dan waktu dapat berubah tergantung keadaannya. Ilmuwan

besar, Albert Einstein, secara terbuka membuktikan fakta ini dengan teori

relativitas. Ia menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan.

Dalam sejarah manusia, tak seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan

jelas sebelumnya.

Tapi ada perkecualian; Al Qur'an telah berisi informasi tentang waktu yang

bersifat relatif! Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi:

"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah

sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu

adalah seperti seribu menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 22:47)

"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik

kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut

perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)

"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari

yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)

57

Page 63: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara

berbeda, dan bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat singkat

sebagai sesuatu yang lama:

"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka

menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah

kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di

bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'." (Al

Qur'an, 23:122-114)

Fakta bahwa relativitas waktu disebutkan dengan sangat jelas dalam Al

Qur'an, yang mulai diturunkan pada tahun 610 M, adalah bukti lain bahwa Al

Qur'an adalah Kitab Suci.

34. Atap yang Terpelihara

Dalam Al Qur'an, Allah mengarahkan perhatian kita kepada sifat yang

sangat menarik tentang langit:

"Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang

mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada padanya."

(Al Qur'an, 21:32)

Sifat langit ini telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah abad ke-20.

Atmosfir yang melingkupi bumi berperan sangat penting bagi

berlangsungnya kehidupan. Dengan menghancurkan sejumlah meteor, besar

ataupun kecil ketika mereka mendekati bumi, atmosfir mencegah mereka jatuh ke

bumi dan membahayakan makhluk hidup.

Atmosfir juga menyaring sinar-sinar dari ruang angkasa yang

membahayakan kehidupan. Menariknya, atmosfir hanya membiarkan agar

ditembus oleh sinar-sinar tak berbahaya dan berguna, - seperti cahaya tampak,

sinar ultraviolet tepi, dan gelombang radio. Semua radiasi ini sangat diperlukan

bagi kehidupan. Sinar ultraviolet tepi, yang hanya sebagiannya menembus

atmosfir, sangat penting bagi fotosintesis tanaman dan bagi kelangsungan seluruh

makhluk hidup. Sebagian besar sinar ultraviolet kuat yang dipancarkan matahari

58

Page 64: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

ditahan oleh lapisan ozon atmosfir dan hanya sebagian kecil dan penting saja dari

spektrum ultraviolet yang mencapai bumi.

Fungsi pelindung dari atmosfir tidak berhenti sampai di sini. Atmosfir juga

melindungi bumi dari suhu dingin membeku ruang angkasa, yang mencapai

sekitar 270 derajat celcius di bawah nol.

Kebanyakan manusia yang memandang ke arah langit tidak pernah berpikir

tentang fungsi atmosfir sebagai pelindung. Hampir tak pernah terlintas dalam

benak mereka tentang apa jadinya bumi ini jika atmosfir tidak ada. Foto di atas

adalah kawah raksasa yang terbentuk akibat hantaman sebuah meteor yang jatuh

di Arizona, Amerika Serikat. Jika atmosfir tidak ada, jutaan meteorid akan jatuh

ke Bumi, sehingga menjadikannya tempat yang tak dapat dihuni. Namun, fungsi

pelindung dari atmosfir memungkinkan makhluk hidup untuk melangsungkan

kehidupannya dengan aman. Ini sudah pasti perlindungan yang Allah berikan bagi

manusia, dan sebuah keajaiban yang dinyatakan dalam Al Qur'an.

Tidak hanya atmosfir yang melindungi bumi dari pengaruh berbahaya.

Selain atmosfir, Sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan

medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya

yang mengancam planet kita. Radiasi ini, yang terus- menerus dipancarkan oleh

matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup. Jika

saja sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut jilatan api

matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan menghancurkan seluruh

kehidupan di muka bumi.

Dr. Hugh Ross berkata tentang perang penting Sabuk Van Allen bagi

kehidupan kita: Bumi ternyata memiliki kerapatan terbesar di antara planet-planet

lain di tata surya kita. Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang

menyebabkan keberadaan medan magnetnya yang besar. Medan magnet ini

membentuk lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi

59

Page 65: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

dari pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka

kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung di Bumi. Satu-satunya planet

berbatu lain yang berkemungkinan memiliki medan magnet adalah Merkurius -

tapi kekuatan medan magnet planet ini 100 kali lebih kecil dari Bumi. Bahkan

Venus, planet kembar kita, tidak memiliki medan magnet. Lapisan pelindung

Van-Allen ini merupakan sebuah rancangan istimewa yang hanya ada pada Bumi.

Energi yang dipancarkan dalam satu jilatan api saja, sebagaimana tercatat

baru-baru ini, terhitung setara dengan 100 milyar bom atom yang serupa dengan

yang dijatuhkan di Hiroshima. Lima puluh delapan jam setelah kilatan tersebut,

teramati bahwa jarum magnetik kompas bergerak tidak seperti biasanya, dan 250

kilometer di atas atmosfir bumi terjadi peningkatan suhu tiba-tiba hingga

mencapai 2.500 derajat celcius.

Singkatnya, sebuah sistem sempurna sedang bekerja jauh tinggi di atas

bumi. Ia melingkupi bumi kita dan melindunginya dari berbagai ancaman dari luar

angkasa. Para ilmuwan baru mengetahuinya sekarang, sementara berabad-abad

lampau, kita telah diberitahu dalam Al Qur'an tentang atmosfir bumi yang

berfungsi sebagai lapisan pelindung.

konstruksi piring terbang dalam Al-qur'an

Sungguh, Allah menahan planet-planet dan bumi agar tidak luput /dari

garis orbitnya. Jika semua itu sampai luput, adakah yang dapat menahannya

selain Dia. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.

(QS. 35:41). Semesta raya ini berasal dari Alma' yang diberi Rawasia.

Rawasiya merupakan turunan kata rasa meneguhkan, mengikat, menambat/,

dan dengan demikian memiliki arti peneguh, pengikat, penambat atau gaya

alami yang menyusun tata letak dan tata gerak semesta.

60

Page 66: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Para ilmuwan sendiri telah merumuskan empat gaya alami yang

mengatur matematika tata letak dan tata gerak semesta. Pertama adalah

gravitasi yang membuat materi bermassa saling tarik. Kedua adalah

elektromagnetika yang bekerja pada muatan listrik yang diam dan bergerak,

termasuk antara inti atom dan elektron. Ketiga adalah interaksi lemah yang

mengikat inti atom. Dan keempat adalah interaksi kuat yang mengikat partikel

yang menyusun inti atom. Dengan berbagai sistem Rawasia itu terwujudlah

berbagai macam benda angkasa, terpisah menurut keadaan dan susunan

sebagaimana yang terlihat sekarang. Namun meski semua benda-benda

angkasa, terutama planet-planet memiliki Rawasia tetapi masingmasingnya

mempunyai daya tarik yang berbeda. Hal itu tergantung pada jarak sesuatu

planet dari matahari selaku titik pusat yang dikitari.

Semakin dekat suatu planet pada matahari semakin kecillah daya tarik

magnetnya dan semakin teballah atmosfir yang melingkupi planet itu.

Sebaliknya bila suatu planet jauh dari matahari maka nilai tarik magnetnya

lebih besar dan atmosfirnya lebih tipis. Demikian pula susunan bintang-

bintang yang mengorbit dalam daerah suatu galaksi, berbeda-beda pula nilai

tariknya. Bumi dan planet lainnya memiliki Rawasia dengan sistem yang

dinamakan Simple, untuk contohnya kita pakai planet bumi ini sendiri: Dari

utara keselatan membujur. Rawasia atau batang magnet yang memutar bumi

ini 3600 dalam waktu 24 jam atau tepatnya 23 Jam 56 menit. Hal itu berlaku

berkepanjangan. Kutub utara bumi adalah ujung Rawasia dengan magnet

negatif dan diselatannya positif, yaitu kebalikan dari unsur magnet yang

dimiliki matahari pada kedua kutubnya, dan hal inilah yang menyebabkan

adanya tarik menarik antara bumi dan matahari disepanjang jaman. Bumi

berputar disumbunya sambil beredar mengelilingi matahari pada jarak tertentu

yang diperkirakan sejauh 93.000.000 mil.

Kutub utara bumi menarik unsur positif dari permukaan matahari

sembari membuang unsur negatif yang ditarik oleh kutub utara matahri. Kutub

selatan bumi menarik unsur negatif sembari membuang unsur positif yang

ditarik oleh kutub selatan matahari. Unsur magnet yang dikutub utara dan

61

Page 67: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

selatan bumi berpapasan dalam perut bumi dan perantukannya bisa

menimbulkan gempa dan letusan gunung. Jadi magnet bumi ini hanya keluar

dikutub-kutubnya dan karenanya permukaan planet ini membeku praktis

dipakai untuk tempat kehidupan. Fungsi Rawasia yang demikian kita namakan

dengan sistem Simple.

Kalau orang memperhatikan kedudukan pool magnet bumi di utara dan

di selatan,terbuktilah bahwa pool atau ujung Rawasia itu senantiasa berpindah

tempat sejauh maximal 100 dari kutub putaran bumi atau sejauh 1.100

kilometer. Hal ini cocok dengan maksud ayat berikut : “Dan Dia tempatkan

Rawasia di bumi untuk memberi kekuatan padamu, dan siang-siang dan garis

edaran agar kamu mendapatkan petunjuk, dengan kompas dan dengan

matahari atau bintang-bintang mereka akan mendapat petunjuk.” (QS. 16:15-

16) Maksudnya adalah bahwa adakalanya matahari tepat menyinari daerah

equator bumi, waktu itu tercatat tanggal 21 Maret dan 22 September. Jika

pada kedua tanggal itu orang memperhatikan kompas akan kelihatanlah kedua

jarumnya tepat menunjuk kearah utara dan selatan kutub putaran bumi. Ini

memperlihatkan bahwa antara kedua ujung Rawasia bumi terbentuk segitiga

sama kaki dengan matahari sebagai titik sudut ketiga. Adakalanya matahari itu

miring keselatan, penanggalan waktu itu mencatat tanggal 22 Desember,

berlakulah puncak musim panas dibelahan selatan bumi dan puncak musim

dingin dibelahan utara bumi. Sebaliknya tanggal 21 Juni, matahari berada

maksimal diutara dan berlakulah siang yang panjang dibelahan utara bumi dan

malam yang panjang dibelahan selatan.

Pada kedua tanggal itu orang akan dapat memperhatikan bahwa jarum

kompas berpindah sejauh 100 dari kutub utara putaran bumi karena sebagai

dikatakan tadi : Ujung Rawasia bumi senantiasa membentuk segitiga sama

kaki dengan matahari. Bumi yang beratnya sekitar 600 trilyun ton tidak jatuh

pada matahari karena daya lantingnya (centrifugal) dalam mengorbit,

sebaliknya dia tidak terlanting jauh keluar garis orbitnya ditahan oleh daya

jatuhnya gravitasi pada matahari sebagai pusat orbit. Daya lanting bumi dan

daya jatuhnya sama besar disebut orang dengan Equillibrium, karena itu

62

Page 68: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

sampai sekarang bumi yang kita diami ini senantiasa berputar beredar

mengelilingi matahari.

AlQur'an sering menjelaskan persoalan rotasi dan orbit benda-benda

angkasa, tidak bertiang dan tidak bertali, semuanya bergerak dalam keadaan

bebas terapung. Hanya Rawasialah yang berlaku sebagai tenaga sentrifugal

dan gaya tarik universal yang menyebabkan setiap planet itu berputar

disumbunya sembari membawanya berkeliling matahari. Kini kita misalkan

saja, bagaimana kalau daya lanting bumi dipakai sedangkan daya jatuhnya

ditiadakan ? Waktu itu praktis bumi ini akan melayang jauh meninggalkan

matahari sebagaimana yang diungkapkan dalam surah 35:41 diatas. Jadi

tenaga centrifugal demikian dapat dipakai untuk terbang jauh jika tenaga

gravitasi dihilangkan. Akhirnya kita terbentur kepada : Bagaimana cara

menghilangkan daya jatuhnya itu ? Suatu cara adalah dengan memutar bagian

pesawat secara horizontal, bila putaran itu semakin cepat akan semakin

besarlah daya centrifugal dan semakin kecillah daya gravitasi, akhirnya daya

jatuh itu akan hilang sama sekali dan mulailah pesawat terangkat dengan

mudah tanpa pengaruh tarikan bumi. Tentu orang akan heran : bagaimana pula

pesawat dapat berputar terus menerus tanpa tumpuan ? Dari itulah kita

namakan pesawat itu dengan Shuttling System yaitu pesawat berupa piring

dempet yang ditengahnya tempat penumpang :

1. Bagian atas, kita namakan Positif, berputar kekanan, semakin

kepinggir massanya lebih tebal dan berat.

2. Bagian bawah, kita namakan Negatif, berputar kekiri, semakin

kepinggir massanya lebih tebal dan berat.

3. Bagian tengah, kita namakan Neutral, tempat awak pesawat serta

perlengkapan dan mesin yang memutar positif dan negatif sekaligus. Perlu ada

satu mesin yang memutar dua piring pesawat itu dari dalam. Tidak jadi

masalah apakah mesin itu sama dengan yang memutar propeller kapal udara

ataukah yangmengangkat roket Apollo dari bumi.

Keliling pinggiran positif dan negatif boleh diberi gerigi yang menolak

udara

63

Page 69: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

sewaktu berada dalam atmosfir. Udara yang ditolak kekiri oleh Negatif

disambut tolakan kekanan oleh Positif. Keadaannya dapat diatur begitu rupa

hingga hal itu jadi tenaga untuk mengangkat pesawat yang bebas gravitasi

atau pinggiran itu boleh pula licin saja maka tenaga naiknya harus

ditimbulkan oleh ledakan dari dalam seperlunya.

Keseimbangan putaran Positif dan Negatif yang berlawanan arah

ditimbulkan oleh satu roda gigi yang digerakkan oleh mesin dalam ruang

Neutral. Semakin cepat putarannya akan semakin hilanglah bobot pesawat itu

untuk jatuh kebumi, karenanya pesawat itu dapat turun naik dengan mudah

atau berhenti diudara. Bagian Neutral yang memang tebal ditengahnya, disana

ada mesin yang memutar Positif dan Negatif berlawanan arah hingga pesawat

itu tidak goncang. Kecepatan putaran itu akan menghilangkan bobot Neutral

itu sendiri, karenanya pinggiran Negatif dan Positif harus lebih berat. Bagian

Neutral memiliki saluran keatas dan kebawah pada pusat Positif dan Negatif.

Saluran itu diperlukan untuk radar dan peneropongan. Pintu masuk terdapat

dipusat Positif, yaitu diatas pesawat. Pinggiran yang tipis dari Neutral diberi

saluransaluran penembakan untuk keseimbangan dan pembelokan serta untuk

keperluan lainnya.

Akhirnya pesawat itu berupa piring terbang kebal peluru, tak

membutuhkan

landasan tertentu, dapat bergerak dengan kecepatan tinggi, water proff, dapat

leluasa untuk berbagai keperluan didarat dilaut dan diangkasa bebas tanpa

bobot. Baik dalam keadaan damai maupun dalam keadaan perang, efektif,

tidak memerlukan bantuan dan pengawasan dari pangkalannya. Pesawat

seperti ini sudah pernah dibuat pada jaman Nabi Sulaiman, hal ini terlihat dari

ayat AlQur'an berikut : Lalu Kami jadikan Sulaiman memahaminya. Setiap

orangnya Kami beri hukum dan pengetahuan; dan Kami edarkan bersama

Daud gaya-gaya alamiah/Rawasia dan burungburung yang bertasbih. Dan

Kamilah yang melakukannya. (QS. 21:79) Dan bagi Sulaiman angin; yang

perjalanannya di waktu pagi sama dengan sebulan perjalanan dan diwaktu

sorenya sebulan (pula) dan Kami suruh menyelidiki baginya sumber logam.

64

Page 70: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Diantara Jin ada yang bekerja dihadapannya dengan izin Tuhannya; dan siapa

yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan

kepadanya siksaan api yang menyala. Mereka mengerjakan untuknya apa yang

dia kehendaki dari gedung-gedung pencakar langit dan patung-patung, serta

piring-piring seperti kolam dengan roda-roda yang bersumbu. Bekerjalah hai

keluarga Daud sambil bersyukur, dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu

yang berterima kasih. (QS. 34:12-13)

Analisis saya, bahwa Nabi Sulaiman dengan kecerdasan dan ilmu

pengetahuan

yang dipahaminya berkat kebijaksanaan Allah, telah mampu memahami

hukum-hukum alam termasuk apa yang kita sebut sekarang dengan

aerodinamika, kekekalan massa, kekekalan energi dan lain sebagainya

sehingga beliau dapat menundukkan alam yang pada konteks disini khususnya

adalah angin sehingga dengan tekhnologinya beliau mampu melakukan

perjalanan secepat kilat yang perjalanannya diwaktu pagi lamanya dengan

perjalanan yang ditempuh oleh manusia biasa adalah satu bulan.

Jelas Nabi Sulaiman meskipun berkedudukan sebagai seorang Nabi, ia

tetaplah manusia biasa yang mempunyai keterbatasan dalam bertindak,

makanya tidak mungkin beliau itu menundukkan angin seperti cerita-cerita

dongeng Abrakadabra layaknya sosok Superman atau Gatot Kaca meskipun

jika dia mau bisa saja melakukannya, tapi Allah senantiasa menetapkan

hukum-hukumNya kepada manusia secara logis dan dinamis. Tentunya sang

Nabi telah mempergunakan pesawat didalam bepergiannya yang sangat cepat

itu. Dan bahan pesawat tersebut sebagimana yang tersirat dalam ayat AlQur'an

diatas adalah terbuat dari logam dengan menggunakan sumbu-sumbu pada

bagian bawahnya sebagai tenaga naik mula-mula keatas untuk menghindari

pengaruh gravitasi bumi. Istimewanya lagi, pesawat kendaraan Nabi Sulaiman

ini berbentuk piring yang laksana kolam besarnya dan mampu untuk mencapai

gedung-gedung pencakar langit yang dibuat oleh umatnya, sehingga

memudahkan semua urusannya, termasuk memonitor kerja para prajurit dan

umatnya dari ketinggian. Ingat selain berpangkat sebagai Nabi Allah Sulaiman

65

Page 71: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

juga berkedudukan sebagai seorang raja waktu itu. Apa yang sudah dicapai

oleh Nabi Sulaiman dalam konstruksi pesawat terbang waktu itu, belumlah

bisa kita wujudkan secara keseluruhan pada masa ini, kita baru bisa

memotong kompas yang amat sederhana, jika sebelumnya perjalanan dari

Palembang ke Jakarta ditempuh berkendaraan darat memakan waktu 1 hari

penuh tanpa berhenti, dengan pesawat terbang bisa dicapai dalam waktu 1

jam. Namun Nabi Sulaiman Perjalanannya di waktu pagi sama dengan

sebulan perjalanan manusia biasa Bayangkan berapa kecepatan yang dapat

ditempuh oleh beliau dalam mengelilingi bumi ini bahkan hingga naik keluar

angkasa dalam satu perjalanan waktu Sulaiman. Disini kita kembali berurusan

dengan masalah ruang dan waktu yang selalu menjadi salah satu topik utama

Qur'an.

1 hari Allah = 1000 tahun manusia (QS. 22:47). Dan mereka meminta

kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan

menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti

seribu menurut perhitunganmu. 1 hari malaikat = 50.000 tahun manusia (QS.

70:4). Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam

sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun. Maksudnya: malaikat-malaikat

dan Jibril jika menghadap Tuhan memakan waktu satu hari. Apabila dilakukan

oleh manusia, memakan waktu limapuluh ribu tahun. 1 hari Nabi Sulaiman =

2 bulan manusia (QS. 34:12). Dan kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman,

yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan

perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan dan kami alirkan

cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di

hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. dan siapa yang

menyimpang di antara mereka dari perintah kami, kami rasakan kepadanya

azab neraka yang apinya menyala-nyala.

maksudnya bila Sulaiman mengadakan perjalanan dari pagi sampai tengah

hari Maka jarak yang ditempuhnya sama dengan jarak perjalanan unta yang

cepat dalam sebulan. begitu pula bila ia mengadakan perjalanan dari tengah

hari sampai sore, Maka kecepatannya sama dengan perjalanan sebulan.

66

Page 72: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Bandingkan dengan waktu tempuh Rasulullah Muhammad Saw Al-Amin

selaku Nabi penutup dalam perjalanannya ke Muntaha melewati garis tengah

bima sakti yang dalam perhitungan sekarang = 10 milyard tahun cahaya dalam

waktu 1 malam atau 1/2 hari manusia untuk menghadap Allah. Sungguh Allah

maha besar dan maha berkuasa atas segala sesuatunya. Pada bahagian yang

lain, AlQur'an juga menyatakan bahwa tekhnologi yang dimiliki oleh Nabi

Sulaiman juga telah mencakup tekhnologi tranformasi, ingat pada peristiwa

pemindahan singgasana ratu Saba' yang dilakukan oleh seorang manusia yang

mempunyai ilmu dari kitab dari kerajaan Nabi Sulaiman. Dia berkata: "Wahai

masyarakat, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa

singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-

orang yang muslimin ?". Berkatalah 'Ifrit dari golongan Jin: "Aku akan datang

kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu beranjak

dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat membawanya lagi

dapat dipercaya". Berkatalah seorang yang mempunyai pengetahuan dari

kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu

berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di

hadapannya, iapun berkata:"Ini karunia Tuhanku untuk menguji aku apakah

aku bersyukur atau mengingkari ? Dan barangsiapa yang bersyukur maka

sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang

ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". (QS.

27:38-40). Dr. Yahya Sa'id al-Mahjari, seorang sarjana Muslim Arab dari

Mesir yang sekarang bertugas sebagai konsultan utama tentang keadaan energi

dan lingkungan pada pusat Pengkajian Teknologi di Finlandia mengatakan

bahwa apa yang dilakukan oleh orang tersebut dipandang dari sudut ilmu

pengetahuan modern yang ada pada kita sekarang ini benar-benar suatu

langkah maju sekali. Pertama, dia telah mengubah singgasana Ratu Saba'

menjadi semacam energi tidaklah penting apakah energi itu berupa panas

seperti yang kita dapatkan dari peralatan atomik model sekarang yang

berkapasitas rendah namun suatu energi yang menyerupai listrik atau cahaya

dapat dikirim lewat gelombang listrik magnetik. Kedua, ia berhasil mengirim

67

Page 73: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

energi itu dari negri Saba' di Yaman kenegri Nabi

SUlaiman di Palestina. Karena kecepatan penyebaran gelombang listrik

magnetik sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 300.000 km perdetik, maka

waktu yang ditempuh energi itu untuk sampai kenegri Nabi Sulaiman adalah

kurang dari satu detik, meskipun jarak antara Saba' dan kerajaan Nabi

Sulaiman mencapai 3.000 kilometer. Ketiga, ia mampu mengubah energi itu,

ketika tiba dikerajaan Nabi Sulaiman, menjadi materi sama persis seperti

gambaran materi sebelumnya atau proses materialisasi, artinya, setiap benda,

bagian dan atom kembali kebentuk dan tempat asalnya semula. Sesungguhnya

energi atau at-thaqqah dan materi atau al-maddah adalah dua bentuk berbeda

dari benda yang sama. Materi bisa berubah menjadi energi dan sebaliknya.

Manusia saat ini telah berhasil mengubah materi menjadi energi dalam

berbagai perlengkapan atau peralatan dengan memanfaatkan energi atom

antara lain melahirkan atau memproduksi energi listrik untuk kemaslahatan

peradaban manusia banyak. Meskipun demikian, kemampuan manusia dalam

mengubah materi menjadi energi masih berada dalam tahap perbaikan serta

pengembangan. Demikian pula, manusia telah berhasil kendatipun dalam

kadar sangat minim dan rendah, mengubah energi menjadi materi dengan alat

yang disebut Akselerator partikel (particel accelerator). Walaupun demikian,

kadar kemampuan dalam hal itu masih terus ditingkatkan dan disempurnakan,

sehingga kita akan sampai pada satu kesimpulan, pengubahan materi menjadi

energi dan sebaliknya merupakan pekerjaan yang dapat dilakukan secara

ilmiah dan praktis. Jika manusia kelak bisa melakukan perubahan antara

materi dan energi dengan mudah, maka pasti ia akan menghasilkan perubahan

total dan mendasar. Bahkan, boleh jadi manusia melahirkan revolusi besar-

besaran dalam kehidupan modern sekarang. Salah satu sebab yang

memungkinkan pengiriman energi adalah menggunakan kecepatan cahaya

pada gelombang mikro ketempat mana saja yang kita inginkan, yang

kemudian kita ubah kembali menjadi energi. Dengan cara itu, kita bisa

mengirim peralatan atau perlengkapan apa saja, bahkan rumah berikut isinya

bisa dipindahkan kedaerah mana saja dimuka bumi ini menurut pilihan kita

68

Page 74: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

atau malah dipindahkan kebulan atau Mars sekalipun hanya dalam beberapa

detik atau beberapa menit saja, sebagaimana yang sering kita tonton dalam

serial televisi StarTrex. Tetapi satu hal yang masih diakui sebagai kendala

utama oleh para sarjana fisika untuk membuktikan mimpi ini adalah

menggabungkan dan merangkaikan bagian-bagian atau atom-atom partikel

dalam bentuk aslinya secara sempurna sehingga setiap atom diletakkan pada

tempat semula sebelum atom itu diubah menjadi energi guna melakukan tugas

pokoknya.

Masih ada kesukaran lain yang harus dihadapi oleh Sains modern, yaitu

kemampuan menghimpun gelombang elektro magnetik yang ada sekarang,

yang tampaknya hanya 60% saja. Ini disebabkan berpencarnya gelombang itu

diudara.

Mengubah materi menjadi gelombang mikro telah tercapai sekarang ini

dengan

metode yang ditempuh manusia dalam bentuk aslinya yang memerlukan

pengubahan materi menjadi energi panas, lalu energi mekanik kemudian

energi listrik dan terakhir dikirimkan lewat gelombang mikro. Itulah sebabnya

kita mendapatkan bahwa bagian terbesar dari materi yang kita dahulukan

membuatnya itu tercerai-berai dicelah-celah perubahan tersebut, dan sisanya

hanya bagian kecil-saja yang dapat kita kirimkan lewat gelombang mikro.

Kemampuan pengubahan energi mekanik menjadi energi listrik tidak akan

lebih dari 20%. Meskipun kita telah melewati kelemahan teknologi sekarang

dalam mengubah uranium menjadi energi, maka yang berubah menjadi energi

itu hanyalah bagian kecil dari uranium. Sementara sisanya ada pada panas

nuklir yang memancarkan energinya pada ribuan dan jutaan tahun dan

berubah menjadi anasir lain sehingga akhirnya menjadi timah. Jika saja kita

bisa memanfaatkan sebagian lagi dari materi yang tercerai-berai itu, tentulah

berarti jika kita mulai membuat singgasana Ratu Saba', lalu kita ubah menjadi

energi melalui suatu metode tertentu dan kita kirimkan energi ini via

gelombang mikro kemudian gelombang ini kita terima lagi lalu kita ubah

sekali lagi menjadi energi atau diubah menjadi materi, maka kita tidak akan

69

Page 75: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

mendapatkan lebih dari 5% dari singgasana Ratu Saba' itu. Sisanya tercerai-

beraikan dicelah-celah perubahan-perubahan itu jika kita lihat kemampuan

paling minimal dalam praktik ini. Yang 5% dari materi asli itu tidak akan

cukup untuk membangun satu bagian kecil saja dari singgasana Ratu Saba',

baik kakinya maupun tangannya. Namun hasil yang dicapai oleh prajurit Nabi

Sulaiman itu adalah 100% sehingga sang Nabi sendiri berkata sebagaimana

disebutkan dalam AlQur'an, Ia berkata: Ubahlah singgasananya itu; Akan kita

lihat apakah dia mengenalinya ataukah tidak. Maka tatkala ia datang

ditanyakanlah kepadanya:"Serupa inikah singgasanamu ?" Dia

menjawab:"Seakanakan singgasana ini adalah singgasanaku. kami telah diberi

pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri".

(QS. 27:41-42). Sayangnya, sebagaimana yang umum terjadi disetiap negri

yang makmur, akan selalu ada kelompok-kelompok tertentu yang iri dan

dengki dengan keberhasilan orang lain, begitupula halnya dengan

pemerintahan Nabi Sulaiman, ada orang-orang yang ingkar kepada Allah dan

kenabiannya mengatakan hal-hal yang mereka buat-buat : Dan mereka

mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan tentang kerajaan Sulaiman

padahal Sulaiman tidaklah kufur, melainkan setan-setan itu yang kufur.

Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan yang diturunkan atas dua

orang berkuasa di Babilon bernama Harut dan Marut. Padahal tidaklah

keduanya mengajar seseorang sebelum mengatakan: "kami tidak lain hanya

ujian, karenanya jangan kamu kufur". (QS. 2:102) Sulaiman, adalah seorang

yang cerdas dan mumpuni serta mendalam ilmunya, baik dibidang tekhnologi

maupun psikologi, dia juga mengetahui bahwa betapa kekuasaan yang telah

diberikan oleh Allah kepadanya adalah suatu hal yang berat dan penuh

tanggung jawab, ia pesimis bahwa sepeninggalnya kelak kerajaannya akan

tetap langgeng, aman sejahtera sebagaimana sewaktu dia masih ada, selain itu

ia juga khawatir bahwa ketinggian tekhnologi kerajaannya itu akan

menimbulkan kekacauan dan malapetaka bagi manusia jika sampai jatuh

ketangan yang tidak bertanggung jawab. Karenanya Sulaiman dengan

kedudukannya sebagai seorang Nabi telah berdoa kepada Allah : Ia

70

Page 76: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

berkata:"Ya Tuhanku, berilah perlindungan kepadaku dan karuniailah untukku

kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapapun sesudahku, karena Engkau

sungguh Yang Maha pemberi". (QS. 38:35).

Sungguh besar perhatian Nabi Sulaiman bagi peradaban manusia,

melalui doanya itu, beliau bukan ingin menghalangi orang lain mencapai

peradaban yang tinggi melampui apa yang dicapainya, melainkan malah ingin

menghindarkan kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh kemajuan itu sendiri.

Apa yang telah dicapai oleh Nabi Sulaiman, sebuah kerajaan yang besar dan

megah, beristanakan kaca serta dipenuhi dengan berbagai gedung yang

menjulang tinggi dan pesawat udara canggih berbentuk piring yang

kecepatannya dalam sehari dua bulan perjalanan manusia biasa disertai pula

kemampuannya berbahasa binatang sekaligus mampu mengendalikan prajurit

dan buruh tangguh yang terdiri dari Jin dan manusia serta pasukan burung

yang dapat ia perintah menurut apa yang dikehendakinya lengkap dengan

segala kemajuan tekhnologinya, termasuk transformasi. Bagi Sulaiman angin

yang berpusar dan berhembus dengan perintahnya kenegeri yang telah Kami

berkati. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. 21:81). Dan

dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu

mereka itu diatur dengan tertib. (QS. 27:17). Juga segolongan syaitan-syaitan

yang menyelam untuknya serta mengerjakan pekerjaan selain daripada itu;

dan Kami peliharakan mereka bagi Sulaiman. (QS. 21:82). Dikatakan

kepadanya: "Masuklah ke dalam istana itu." Maka ketika dia melihat lantai

istana itu, dikiranya kolam, dan disingsingkannya dari kedua kakinya.

Berkatalah dia Sulaiman:

"Sungguh itu adalah istana licin yang terbuat dari kaca". Berkata dia : "Ya

Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku

berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam". (QS.

27:44). Apa jadinya jika kekuasaan yang dicapai oleh Nabi Sulaiman itu

dipegang oleh orang lain dan dibuat untuk kerusakan sesama manusia?

Sungguh sukar untuk dibayangkan. Dengan tidak mempersempit

pemikiran mengenai fenomena UFO, ETI, dan hal-hal lainnya yang berbau

71

Page 77: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

makhluk luar angkasa, ada satu kemungkinan yang prosentasenya berbanding

sama, bahwa apa yang kita lihat selama ini dengan UFO dan berbagai

fenomena mengelilinginya tidak lain adalah sisa-sisa peradaban yang

dilestarikan oleh para Jin & Setan hingga hari ini dan diajarkan kepada

beberapa orang manusia tertentu atau Dajjal untuk membuat keributan didunia

ramai.

35. Fisika di Balik Keindahan Bulu Merak

Tak seorang pun yang memandang corak bulu merak kuasa

menyembunyikan kekaguman atas keindahannya. Satu di antara penelitian terkini

yang dilakukan para ilmuwan telah mengungkap keberadaan rancangan

mengejutkan yang mendasari pola-pola ini.

Para ilmuwan Cina telah menemukan mekanisme rumit dari rambut-rambut

teramat kecil pada bulu merak yang menyaring dan memantulkan cahaya dengan

aneka panjang gelombang. Menurut pengkajian yang dilakukan oleh fisikawan

dari Universitas Fudan, Jian Zi, dan rekan-rekannya, dan diterbitkan jurnal

Proceedings of the National Academy of Sciences, warna-warna cerah bulu

tersebut bukanlah dihasilkan oleh molekul pemberi warna atau pigmen, akan

tetapi oleh struktur dua dimensi berukuran teramat kecil yang menyerupai kristal.

Zi dan rekan-rekannya menggunakan mikroskop elektron yang sangat kuat

untuk menyingkap penyebab utama yang memunculkan warna pada bulu merak.

Mereka meneliti barbula pada merak hijau jantan (Pavo rnuticus). Barbula adalah

rambut-rambut mikro yang jauh lebih kecil yang terdapat pada barb, yakni serat

bulu yang tumbuh pada tulang bulu. Di bawah mikroskop, mereka menemukan

desain tatanan lempeng-lempeng kecil berwarna hitam putih, sebagaimana gambar

di sebelah kanan. Desain ini tersusun atas batang-batang tipis yang terbuat dari

protein melanin yang terikat dengan protein lain, yakni keratin. Para peneliti

mengamati bahwa bentuk dua dimensi ini, yang ratusan kali lebih tipis daripada

sehelai rambut manusia, tersusun saling bertumpukan pada rambut-rambut mikro.

Melalui pengkajian optis dan penghitungan, para ilmuwan meneliti ruang yang

terdapat di antara batang-batang tipis atau kristal-kristal ini, berikut dampaknya.

72

Page 78: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Alhasil, terungkap bahwa ukuran dan bentuk ruang di dalam tatanan kristal

tersebut menyebabkan cahaya dipantulkan dengan beragam sudut yang memiliki

perbedaan sangat kecil, dan dengannya memunculkan aneka warna. "Ekor merak

jantan memiliki keindahan yang memukau karena pola-pola berbentuk mata yang

berkilau, cemerlang, beraneka ragam dan berwarna," kata Zi, yang kemudian

mengatakan, "ketika saya memandang pola berbentuk mata yang terkena sinar

matahari, saya takjub akan keindahan bulu-bulu yang sangat mengesankan

tersebut." Zi menyatakan bahwa sebelum pengkajian yang mereka lakukan,

mekanisme fisika yang menghasilkan warna pada bulu-bulu merak belumlah

diketahui pasti. Meskipun mekanisme yang mereka temukan ternyata sederhana,

mekanisme ini benar-benar cerdas. Jelas bahwa terdapat desain yang ditata

dengan sangat istimewa pada pola bulu merak. Penataan kristal-kristal dan ruang-

ruang (celah-celah) teramat kecil di antara kristal-kristal ini adalah bukti terbesar

bagi keberadaan desain ini. Pengaturan antar-ruangnya secara khusus sungguh

memukau. Jika hal ini tidak ditata sedemikian rupa agar memantulkan cahaya

dengan sudut yang sedikit berbeda satu sama lain, maka keanekaragaman warna

tersebut tidak akan terbentuk.

Sebagian besar warna bulu merak terbentuk berdasarkan pewarnaan

struktural. Tidak terdapat molekul atau zat pewarna pada bulu-bulu yang

memperlihatkan warna struktural, dan warna-warna yang serupa dengan yang

terdapat pada permukaan gelembung-gelembung air sabun dapat terbentuk. Warna

rambut manusia berasal dari molekul warna atau pigmen, dan tak menjadi soal

sejauh mana seseorang merawat rambutnya, hasilnya tidak akan pernah

secemerlang dan seindah bulu merak. Telah pula dinyatakan bahwa desain cerdas

pada merak ini dapat dijadikan sumber ilham bagi rancangan industri. Andrew

Parker, ilmuwan zoologi dan pakar pewarnaan di Universitas Oxford, yang

menafsirkan penemuan Zi mengatakan bahwa penemuan apa yang disebut sebagai

kristal-kristal fotonik pada bulu merak memungkinkan para ilmuwan meniru

rancangan dan bentuk tersebut untuk digunakan dalam penerapan di dunia industri

dan komersial. Kristal-kristal ini dapat digunakan untuk melewatkan cahaya pada

73

Page 79: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

perangkat telekomunikasi, atau untuk membuat chip komputer baru berukuran

sangat kecil.

Jelas bahwa merak memiliki pola dan corak luar biasa dan desain istimewa,

dan berkat mekanisme yang sangat sederhana ini, mungkin tidak akan lama lagi,

kita akan melihat barang dan perlengkapan yang memiliki lapisan sangat

cemerlang pada permukaannya. Namun, bagaimanakah desain memesona, cerdas

dan penuh ilham semacam ini pertama kali muncul? Mungkinkah merak tahu

bahwa warna-warni pada bulunya terbentuk karena adanya kristal-kristal dan

ruang-ruang antar-kristal pada bulunya? Mungkinkah merak itu sendiri yang

menempatkan bulu-bulu pada tubuhnya dan kemudian memutuskan untuk

menambahkan suatu mekanisme pewarnaan padanya? Mungkinkah merak telah

merancang mekanisme itu sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan desain

yang sangat memukau tersebut? Sudah pasti tidak. Sebagai contoh, jika kita

melihat corak mengagumkan yang terbuat dari batu-batu berwarna ketika kita

berjalan di sepanjang tepian sungai, dan jika kita melihat pula bahwa terdapat pola

menyerupai mata yang tersusun menyerupai sebuah kipas, maka akan muncul

dalam benak kita bahwa semua ini telah diletakkan secara sengaja, dan bukan

muncul menjadi ada dengan sendirinya atau secara kebetulan. Sudah pasti bahwa

pola-pola ini, yang mencerminkan sisi keindahan dan yang menyentuh cita rasa

keindahan dalam diri manusia, telah dibuat oleh seorang seniman. Hal yang sama

berlaku pula bagi bulu-bulu merak. Sebagaimana lukisan dan desain yang

mengungkap keberadaan para seniman yang membuatnya, maka corak dan pola

pada bulu merak mengungkap keberadaan Pencipta yang membuatnya. Tidak ada

keraguan bahwa Allahlah yang merakit dan menyusun bentuk-bentuk mirip kristal

tersebut pada bulu merak dan menghasilkan pola-pola yang sedemikian memukau

bagi sang merak. Allah menyatakan Penciptaannya yang tanpa cacat dalam sebuah

ayat Al Qur'an: Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang

Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik Bertasbih

KepadaNya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Mahaperkasa

lagi Maha Bijaksana. (QS. Al Hasyr, 59:24

74

Page 80: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

36. Garis Edar

Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur'an, ditegaskan

bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu. "Dan Dialah

yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing

dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (Al Qur'an, 21:33)

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi

bergerak dalam garis edar tertentu. "Dan matahari berjalan di tempat

peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha

Mengetahui." (Al Qur'an, 36:38)

Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur'an ini telah ditemukan melalui

pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi,

matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per

jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini

berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari.

Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga

berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya,semua bintang di alam semesta berada

dalam suatu gerakan serupa yang terencana. Keseluruhan alam semesta yang

dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini, dinyatakan dalam Al Qur'an

sebagai berikut:

"Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (Al Qur'an, 51:7)

Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing

terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai

planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda

langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat

teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing seolah "berenang" sepanjang garis

edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang

lain. Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang

ditetapkan baginya.

75

Page 81: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Semua benda langit termasuk planet, satelit yang mengiringi planet, bintang,

dan bahkan galaksi, memiliki orbit atau garis edar mereka masing-masing. Semua

orbit ini telah ditetapkan berdasarkan perhitungan yang sangat teliti dengan

cermat. Yang membangun dan memelihara tatanan sempurna ini adalah Allah,

Pencipta seluruh sekalian alam.

Sebagaimana komet-komet lain di alam raya, komet Halley, sebagaimana

terlihat di atas, juga bergerak mengikuti orbit atau garis edarnya yang telah

ditetapkan. Komet ini memiliki garis edar khusus dan bergerak mengikuti garis

edar ini secara harmonis bersama-sama dengan benda-benda langit lainnya.

Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa.

Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis

peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari

benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan

lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain

tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan. Dapat dipastikan bahwa

pada saat Al Qur'an diturunkan, manusia tidak memiliki teleskop masa kini

ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan

kilometer, tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya,

saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa

"dipenuhi lintasan dan garis edar" sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut.

Akan tetapi, hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Qur'an yang

diturunkan pada saat itu: karena Al Qur'an adalah firman Allah.

37. Langit yang Mengembalikan

76

Page 82: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Ayat ke-11 dari Surat Ath Thaariq dalam Al Qur'an, mengacu pada fungsi

"mengembalikan" yang dimiliki langit.

"Demi langit yang mengandung hujan." (Al Qur'an, 86:11)

Kata yang ditafsirkan sebagai "mengandung hujan" dalam terjemahan Al

Qur'an ini juga bermakna "mengirim kembali" atau "mengembalikan".

Sebagaimana diketahui, atmosfir yang melingkupi bumi terdiri dari sejumlah

lapisan. Setiap lapisan memiliki peran penting bagi kehidupan. Penelitian

mengungkapkan bahwa lapisan-lapisan ini memiliki fungsi mengembalikan

benda-benda atau sinar yang mereka terima ke ruang angkasa atau ke arah bawah,

yakni ke bumi. Sekarang, marilah kita cermati sejumlah contoh fungsi

"pengembalian" dari lapisan-lapisan yang mengelilingi bumi tersebut.

Lapisan Troposfir, 13 hingga 15 km di atas permukaan bumi,

memungkinkan uap air yang naik dari permukaan bumi menjadi terkumpul hingga

jenuh dan turun kembali ke bumi sebagai hujan.

Lapisan ozon, pada ketinggian 25 km, memantulkan radiasi berbahaya dan

sinar ultraviolet yang datang dari ruang angkasa dan mengembalikan keduanya ke

ruang angkasa.

Ionosfir, memantulkan kembali pancaran gelombang radio dari bumi ke

berbagai belahan bumi lainnya, persis seperti satelit komunikasi pasif, sehingga

memungkinkan komunikasi tanpa kabel, pemancaran siaran radio dan televisi

pada jarak yang cukup jauh.

Lapisan magnet memantulkan kembali partikel-partikel radioaktif berbahaya

yang dipancarkan Matahari dan bintang-bintang lainnya ke ruang angkasa

sebelum sampai ke Bumi.

Sifat lapisan-lapisan langit yang hanya dapat ditemukan secara ilmiah di

masa kini tersebut, telah dinyatakan berabad-abad lalu dalam Al Qur'an. Ini sekali

lagi membuktikan bahwa Al Qur'an adalah firman Allah.

77

Page 83: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

DAFTAR PUSTAKA

Anthes, Richard A.; John J. Cahir; Alistair B. Fraser; and Hans A. Panofsky,

1981, The Atmosphere, s. 269; Millers, Albert; and Jack C. Thompson,

1975, Elements of Meteorology. 141-142

Elder, Danny; and John Pernetta, 1991, Oceans, London, Mitchell Beazley

Publishers, s. 27

78

Page 84: Fenomena Fisika Dalam Al-Qur'An

Gross, M. Grant; 1993, Oceanography, a View of Earth, 6. edition, Englewood

Cliffs, Prentice-Hall Inc., s. 205

Kanginan, Marthen.2006.Fisika Untuk SMA Kelas XI Jilid 2B. Jakarta: Erlangga

Zemansky, Sears. 1994. Fisika untuk Universitas 1. jakarta: Binacipta

http://www.sciencedaily.com/release/2007/11/071105103936.htm.

http://elfarid.multiply.com/

http://www.infonuklir.com/modules/news/article.php?storyid=22

http://www.jps.net/bygrace/index. html Taken from Big Bang Refined by Fire by

Dr. Hugh Ross, 1998. Reasons To Believe, Pasadena, CA.

http://www.islamicity.org/Science/960703A.htm

http://www.divshare.com/download/2296456-ec6

http://elfarid.multiply.com/journal/item/276/

79