fisika glbb

25
Kuliah Fisika Dasar Dr. Ir. Suharsono, MT.

Upload: ramadhan-setiadi

Post on 11-Nov-2015

81 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

FISIKA GLBB

TRANSCRIPT

  • Kuliah Fisika Dasar

    Dr. Ir. Suharsono, MT.

  • Gerak Jatuh Bebas

    Salah satu contoh Gerak Lurus dengan percepatan konstan

    adalah Gerak Jatuh Bebas dengan percepatannya yang di-

    sebut percepatan gravitasi (g). Jika hambatan udara diabai-

    kan, maka semua benda tidak peduli ukuran, bentuk dan ben-

    tuknya akan jatuh ke permukaan bumi dengan percepatan

    yang konstan.

    Hakekat benda jatuh, pada jaman dulu merupakan bahan

    pemikiran yang banyak diperdebatkan. Aristoteles menyatakan

    bahwa percepatan jatuh suatu benda adalah sebanding de-

    ngan ukurannya. Bila dua buah benda yang beratnya berbeda

    dijatuhkan dari suatu ketinggian, maka benda yang lebih berat

    akan jatuh sampai di permukaan lebih cepat.

  • Beberapa abad kemudian (1564-1642) Galileo menyarankan

    untuk mengkaji kebenaran pernyataan di atas dengan sebuah

    eksperimen. Hasilnya Galileo menyanggah dengan menyata-

    kan bahwa percepatan pada benda jatuh bebas tidak bergan-

    tung pada berat benda ataupun bentuk benda.

    Pada hari tuanya Galileo menulis sebuah buku berjudul

    Dialog tentang dua ilmu baru yang mengungkapkan studi tentang gerak secara teliti. Buku ini dianggap sebagai titik

    awal ilmu dinamika.

    Sebagai gambaran, perhatikan sebuah benda yang jatuh

    bebas. Posisi dan laju benda pada t tertentu setelah benda dile-

    paskan dari suatu ketinggian dapat ditentukan dengan meng-

    anggap kecepatan awalnya vo dan percepatannya 9,8mdt-2

    dalam membahas kasus demikian ini, harus konsisten dalam

    memberi tanda; jika arah ke atas terhadap titik awal diberi

    tanda posistip maka arah ke bawah harus diberi tanda negatip.

  • t0 v=0 t1 v1

    t2 v2

    -

    +

    Dengan demikian jarak, kecepatan dan

    percepatan ke arah bawah dari titik awal

    diberi tanda negatip.

    Sebaliknya untuk jarak, kecepatan dan

    percepatan ke arah atas dari titik awal

    diberi tanda positip.

    Sebagai gambaran, perhatikan sebuah

    bola yang jatuh bebas. Posisi dan laju

    benda pada t tertentu setelah benda dile-

    paskan dari suatu ketinggian dapat diten-

    tukan dengan menganggap kecepatan

    awalnya vo dan percepatannya 9,8mdt-2

    dalam membahas kasus demikian ini,

    harus konsisten dalam memberi tanda.

  • Percepatan benda a karena percepatan gravitasi arahnya ke

    bawah maka: a = -g = - 9,8mdt-2, sehingga posisi pada saat t

    setelah bola dilepas Y = vo.t + a.t2 = vo.t - g.t

    2.

    Kecepatan pada saat t dapat dihitung dari:

    v = vo + a.t = vo g.t

    Hasil perhitungan untuk beberapa nilai t adalah sbb.:

    t(dt) Y(m) v(mdt-1) a(mdt-2)

    0 0 0 -9,8

    1 -4,9 -9,8 -9,8

    2 -19,6 -19,6 -9,8

    3 -44,1 -29,4 -9,8

    4 -72,4 -39,2 -9,8

  • SOAL

    Sebuah bola dilempar ke atas dengan kecepatan 19,6mdt-1.

    Jika percepatan gravitasi 9,8 mdt-2. Hitunglah:

    a. Waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi.

    b. Ketinggian maksimum yang dicapai.

    c. Waktu yang diperlukan untuk mencapai ketinggian 9,8m

    Semua dihitung dari permukaan tanah.

  • GERAK DALAM BIDANG DATAR

    Bila benda bergerak pada suatu garis lurus besar kecepatan-

    nya boleh jadi berubah-ubah, namun arahnya tetap terbatas di

    sepanjang garis lurus tersebut.

    Jika benda bergerak pada suatu garis lengkung dalam suatu

    bidang datar, maka arah dan besar vektor kecepatan berubah-

    ubah. Arah vektor kecepatan adalah arah garis singgung lin-

    tasan pada titik dimana posisi benda berada pada t tertentu.

  • Pandang suatu benda yang bergerak pada suatu bidang datar

    dengan lintasan lengkung AB:

    X

    Y

    O

    Posisi benda pada bidang datar

    dinyatakan oleh vektor posisi r.

    Pada saat berada di titik P, vek-

    tor posisi dinyatakan oleh vektor r(t). r(t)

    P

    Beberapa saat kemudian,

    yaitu pada t+t, benda berpin- dah di titik Q dengan vektor

    posisi r(t+t).

    r(t+t).

    Perpindahan yang terjadi dalam selang waktu itu adalah r.

    r

    Perpindahan benda dapat dinyatakan sebagai vektor posisi:

    r = r(t+t) r(t)

  • Secara umum untuk gerak benda dalam bidang datar dan da-

    lam ruang, kecepatan rata-rata dapat dirumuskan sbg:

    t

    r

    t

    (t)r - t)(tr v

    Sedangkan kecepatan sesaatnya adalah:

    dt

    rd lim

    0t

    t

    rv

    Vektor kecepatan v ditentukan dari persamaan di atas dengan

    menguraikan vektor v dan r atas komponen-komponen sepan-

    jang sumbu x dan y.

  • Vektor r dan v dapat ditulis sebagai:

    r = ix + jy dan v = i vx + j vy

    dimana: i merupakan vektor satuan pada arah x

    j merupakan vektor satuan pada arah y

    x merupakan komponen r pada arah sumbu X

    y merupakan komponen r pada arah sumbu Y

    Vektor satuan i dan j membentuk suatu kumpulan yang bebas linier, artinya bila terdapat hubungan ai+bj = 0, maka haruslah a=b=0,

    Dengan demikian persamaan (2.28) dapat ditulis:

    dt

    dyj

    dt

    dxi v j vi

    yx

    .. (2.28)

  • atau

    0

    dt

    dyvj

    dt

    dx

    y

    xvi

    0dt

    dyv

    dt

    dx

    yxv

    dt

    dxv

    x

    Karena i dan j bebas linier maka:

    atau

    dt

    dyv

    ydan . (2.29)

  • Vektor kecepatan (v) diperoleh dari jumlah komponen pada

    arah x dan y, yaitu:

    v = i vx + j vy

    Sedangkan besarnya vektor kecepatan:

    22

    yxvvvv

    Arah kecepatan :

    = arc tan (Vy/Vx)

  • Vektor percepatan dapat diperoleh dari penjumlahan vektor

    komponen percepatan pada dua arah yang dipilih sebagai

    sumbu koordinat X-Y.

    Pandang suatu partikel yang sedang bergerak sepanjang

    garis lengkung PQ.

    O X

    Y Pada saat t detik posisi benda

    pada titik P dengan vektor kece-

    patannya adalah v(t).

    v(t)

    P

    Setelah waktu t+t kemudian po- sisi benda berada di titik Q de-

    ngan vektor kecepatan v(t+t)

    Q v(t+t)

    Perubahan vektor kecepatan pa-

    da selang waktu tersebut adalah:

    v = v(t+t) v(t)

    v

  • Oleh karena itu vektor percepatan rata-ratanya adalah:

    Jika selang waktu t dibuat sangat kecil sehingga t 0, maka nilai limitnya merupakan vektor percepatan sesaat a,

    sehingga:

    Arah vektor percepatan sesaat a pada umumnya tidak sama

    dengan arah vektor kecepatan v. Besar dan arah vektor per-

    cepatan ditentukan dari hasil jumlah vektor komponen pada

    sumbu X-Y, yaitu:

    dt

    vd

    t

    v

    0t

    lim a . (2.31)

    t

    v a

    . (2.30)

    a = i ax + j ay

  • Sedangkan besarnya ax dan ay dapat diperoleh dari hubungan:

    dt

    dv

    dt

    dv yx

    yxa dan a . (2.32)

    Arah vektor a ditentukan oleh:

    O X

    Y v(t)

    P i ax

    i ay

    tg = ay

    ax . (2.33a)

    Sedangkan besar vektor a adl:

    22

    yxaa a a

    (2.33b)

  • Untuk benda yang bergerak pada bidang datar dengan vektor

    percepatan tetap, maka komponen-komponen ax dan ay juga

    tetap, artinya ax dan ay tidak berubah terhadap waktu.

    Di sini dapat dipandang bahwa gerak pada garis lengkung

    merupakan perpaduan antara 2 gerak lurus sepanjang sumbu

    X dan Y. Gerak lurus pada arah sumbu X mempunyai kece-

    patan vx, dengan percepatan ax; dan gerak pada arah sumbu

    Y mempunyai kecepatan vy dengan percepatan ay.

    Dari persamaan umum GLBB (2.12) dapat diperoleh:

    vx = vox + ax.t . (2.34a)

    vy = voy + ay.t . (2.34b)

    Kedua persamaan di atas kalau digabungkan menjadi:

    v = vo + a.t . (2.35)

  • X

    Y

    Demikian pula untuk posisi benda terhadap waktu:

    x = vox.t + ax.t2 . (2.36a)

    y = voy.t + ay.t2 . (2.36b)

    Kedua persamaan tersebut dapat digabung menjadi:

    r = vo.t + a.t2

    voy

    vox

    o

    vy

    vx

  • GERAK PELURU

    Gerak peluru adalah gerak dari suatu benda yang diberi kece-

    patan awal, sehingga menempuh suatu lintasan lengkung ka-

    rena dipengaruhi percepatan gravitasi (g) yang arahnya ver-

    tikal ke bawah.

    Dengan demikian komponen percepatan dalam arah horisontal

    (sumbu X) adalah sama dengan nol, namun komponen dalam

    arah sumbu Y adalah berat pelurunya sendiri yaitu m.g.

    Berdasarkan hukum Newton II:

    ax = = 0 Fx m dan ay = = = -g

    Fy m

    -mg m . (2.37)

    Waktu perhitungan dimulai pada saat peluru mulai lepas, yaitu

    pada t=0 dengan posisinya O(0,0).

  • Misalkan kecepatan awal benda vo, dengan arahnya membuat

    sudut o terhadap sumbu +X.

    X

    Y

    voy

    vox

    o

    vy

    vx

    Komponen vektor kecepatan awal pada arah sumbu X adalah:

    vox = vo cos o

    Komponen vektor kecepatan awal pada arah sumbu Y adalah:

    voy = vo sin o

    vo

  • Karena tidak ada percepatan pada arah sumbu X (horisontal),

    maka vx konstan dan ax=0, sehingga dari pers (2.34) diperoleh

    vx = vo cos o = vox

    Komponen Y dari vektor kecepatan vy berubah terhadap

    waktu sesuai dengan gerak lurus vertikal dengan percepatan

    tetap (jatuh bebas).

    X

    Y

    voy

    vox

    o

    vy = 0

    vx=vox

    vo

  • Ke dalam persamaan (2.35) dimasukkan parameter:

    ay = -g dan voy = vo sin o

    Maka :

    vy = vo sin o g.t

    Besarnya resultan kecepatan pada setiap saat dinyatakan:

    22

    yv

    xv v

    Sedangkan besarnya sudut o yang dibuat oleh v dengan sumbu X adalah:

    tg = vy vx

  • Dengan demikian arah vektor kecepatan selalu menyinggung

    lintasan benda pada setiap titik, sedangkan percepatannya

    mempunyai arah vertikal ke bawah pada setiap titik.

    Posisi partikel pada saat t dinyatakan oleh:

    x = vo cos o t ; dan y = vo sin o.t - g.t2 . (2.39)

    Dengan eliminasi waktu dari kedua persamaan di atas di-

    peroleh lintasan benda:

    2.. xx

    2

    oo

    o) cos 2(v

    g - tg = y

    Karena o, vo dan g merupakan tetapan, maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi:

    y = b.x c.x2 yang merupakan persamaan parabola

  • SOAL Sebuah peluru ditembakkan ke arah sasaran pada permu-

    kaan tanah dengan sudut tembak o=53o. Kecepatan awal-

    nya 60m.dt-1, sedangkan g=9,8m.dt-2.

    Pertanyaan:

    a. Tentukan posisi peluru, besar dan arah kecepatan

    pada t=2dt.

    b. Hitung waktu t pada saat peluru mencapai posisi ter-

    tinggi, tentukan posisinya.

    c. Tentukan jarak R maksimum

    (peluru sampai sasaran)

  • SOAL

    Sebuah pesawat pembom terbang horisontal dengan kece-

    patan 378km/jam pada ketinggian196m mengarah pada

    suatu titik sasaran di permukaan bumi. Besarnya perce-

    patan gravitasi adalah 9,8mdt-2.

    Pertanyaan:

    Berapa sudut penglihatan agar bom yang dijatuhkan tepat mengenai sasaran?