episode depresi sedang dengan gejala somatik

Upload: samuel-williams

Post on 02-Jun-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Episode Depresi Sedang Dengan Gejala Somatik

    1/16

    1

    LAPORAN KASUS

    F32.11 EPISODE DEPRESIF SEDANG DENGAN GEJALA SOMATIK

    STATUS PASIEN

    I. IDENTITAS PASIEN

    Nama : Ny.R

    No. RM : 108663

    Umur : 51 tahun

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Status Pernikahan : Menikah

    Agama : Islam

    Suku : Bugis

    Pendidikan Terakhir : SMP

    Pekerjaan : Penjual Baju

    Alamat : Jl. Batu Galampa Bau-Bau, SulTeng

    Masuk Poliklinik Psikiatri RSKD untuk pertama kalinya tanggal 12

    November 2014. Pasien datang dengan istrinya.

    II. RIWAYAT PSIKIATRI

    Diperoleh dari catatan medis dan autoanamnesis

    A. Keluhan Utama

    Sakit kepala di sebelah kiri dan kram-kram pada lengan kiri

    B. Riwayat Gangguan Sekarang

    Pasien datang ke poli RSKD dengan keluhan sering mengalami

    sakit kepala hanya di sebelah kiri, yang dialami sejak 2 tahun yang

    lalu. Gejala sakit kepala biasanya disertai kram-kram pada lengan kiri.

    pasien mengaku awalnya gejala timbul setelah berpanas-panasan saat

    menjual barang di pasar. Namun kemudian muncul walaupun tidak

    berpanas-panasan. Pasien pernah berobat di ahli jantung namun dokter

  • 8/10/2019 Episode Depresi Sedang Dengan Gejala Somatik

    2/16

    2

    mengatakan tidak ada kelaianan, pasien juga pernah melakukan

    pemeriksaan rekam jantung dan hasilnya normal. Selain itu pasien juga

    pernah berobat ke penyakit dalam kemudian diberi obat yang menurut

    pasien adalah obat sakit kepala (pasien lupa namanya) namun keluhan

    yang dialami tidak membaik bahkan menurut pasien bertambah buruk,

    sehingga pasien menghentikan mengkonsumsi obat tersebut. Karena

    penyakit tersebut pasien megaku gampang emosi, gampang

    tersinggung, dan tidak bergairah.

    2 minggu belakangan pasien mengalami gangguan tidur,

    napsu makan terganggu dan berat badan menurun karena sering

    memikirkan anaknya yang sampai saat ini masih kontrol di rumah sakit

    jiwa selain itu pasien juga sering memikirkan mengenai biaya

    hidupnya. Pasien mengaku biasa minder melihat anak teman-temannya

    yang sehat dan berhasil (sukses). Pasien mengaku saat ini lebih suka

    melamun dan sudah jarang berkumpul dengan ibu-ibu dikompleksnya.

    C.

    Riwayat Gangguan Sebelumnya

    1. Riwayat Penyakit Dahulu

    Tidak ditemukan adanya riwayat penyakit fisik seperti infeksi,

    trauma kapitis dan kejang.

    2. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif

    Pasien tidak pernah mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan

    terlarang. Pasien tidak merokok.

    3.

    Riwayat Gangguan Psikiatri SebelumnyaPasien tidak memiliki riwayat gangguan psikiatri sebelumnya.

    D. Riwayat Kehidupan Pribadi

    1. Riwayat Prenatal dan Perinatal

    Pasien lahir normal di rumah sakit ditolong oleh bidan. Pasien lahir

    cukup bulan. Pasien meruBuan anak yang diharapkan.

  • 8/10/2019 Episode Depresi Sedang Dengan Gejala Somatik

    3/16

    3

    2. Riwayat Masa Kanak Awal (Usia 1-3 tahun)

    Pasien diasuh oleh kedua orangtuanya. Pertumbuhan dan

    perkembangan pasien pada masa anak-anak awal sesuai dengan

    perkembangan anak seusianya. Tidak ada masalah perilaku yang

    menonjol.

    3. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (Usia 4-11 tahun)

    Pasien tinggal bersama Orang tuanya. Di Sekolah Dasar pasien

    memiliki prestasi yang bagus. Pasien mudah bergaul dan memiliki

    banyak teman.

    4. Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja (Usia 12-18 tahun)

    SD dan SMP di Majenne. Tidak melanjutkan sekolah karena biaya

    tidak mencukupi.

    5. Riwayat Masa Dewasa

    a. Riwayat Pekerjaan

    Pasien adalah seorang penjual baju

    b. Riwayat Pernikahan

    Pasien sudah menikah dan memiliki 7 orang anak.. Anak

    pertama dan kedua sudah menikah, anak ke tiga dan ke empat

    sedang merantau, anak ke 5 mengalami gangguan jiwa, anak

    ke enam dan tujuh masih bersekolah.

    c. Riwayat Agama

    Pasien memeluk agama Islam, dan menjalankan kewajiban

    agama dengan cukup baik.

    d.

    Riwayat Pelanggaran Hukum

    Selama ini pasien tidak pernah terlibat dengan masalah

    hukum.

    e. Aktivitas Sosial

    Pasien dikenal sebagai seorang yang ceria, mudah berbaur

    dengan masyarakat, amanah, dan memiliki hubungan yang

    baik dengan masyarakat sekitar.

  • 8/10/2019 Episode Depresi Sedang Dengan Gejala Somatik

    4/16

    4

    6. Riwayat Keluarga

    Pasien adalah anak ke-3 dari 5 bersaudara (,,,,).

    Hubungan dengan keluarga baik,

    Riwayat keluarga dengan gejala yang sama tidak ada.

    7. Situasi Kehidupan Sekarang

    Saat ini pasien tinggal di Bau-Bau bersama suami dan ketiga anak

    terakhirnya.

    III. PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGI

    A.

    Status Internus

    Keadaan umum tidak tamBu sakit, kesadaran kompos mentis, tekanan

    darah 120/80 mmHg, nadi 82 kali/menit, frekuensi pernafasan 20

    kali/menit, suhu tubuh 36,7 C, berat badan 50 kg, tinggi badan 52 cm,

    konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus, jantung, paru dan

    abdomen dalam batas normal, ekstremitas atas dan bawah tidak ada

    kelainan.

    B. Status Neurologi

    Gejala rangsang selaput otak : kaku kuduk (-), Kernigs sign (-)/(-),

    pupil bulat dan isokor 2,5 mm/2,5 mm, refleks cahaya (+)/(+), fungsi

    motorik dan sensorik keempat ekstremitas dalam batas normal, tidak

    ditemukan refleks patologis.

    IV. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL (12 November 2014)

    A. Deskripsi Umum

    1. Penampilan

    Seorang perempuan, wajah sesuai umur, postur tubuh normal, kulit

    sawo matang, rambut pendek (sebahu) bergelombang dalam

    keadaan terurai, menggunakan baju sifon motif bunga berwarna

    hitam dan celana jeans panjang warna biru, perawatan diri kurang.

    2. Kesadaran

    Compos mentis

  • 8/10/2019 Episode Depresi Sedang Dengan Gejala Somatik

    5/16

    5

    3.

    Perilaku dan Aktivitas Psikomotor

    Pasien duduk dengan tenang dan tamBu sedang memikirkan

    sesuatu.

    4.

    Pembicaraan

    Pasien menjawab pertanyaan dengan spontan, lancar, intonasi

    biasa, dan bicara cukup banyak.

    5. Sikap terhadap pemeriksa

    Cukup kooperatif

    B.

    Keadaan Afektif

    1. Mood : cemas

    2. Afek : hipotimia

    3. Keserasian : Serasi

    4. Empati : Dapat dirabarasakan

    C. Fungsi Intelektual (Kognitif)

    1. Taraf Pendidikan

    Pengetahuan umum dan kecerdasan pasien sesuai dengan tingkat

    pendidikannya.

    2. Orientasi

    a. Waktu : Baik

    b. Tempat : Baik

    c. Orang : Baik

    3. Daya Ingat

    a. Jangka Panjang : Baik

    b. Jangka Sedang : Baik

    c. Jangka Pendek : Baik

    d. Daya ingat Segera : Baik

    4. Konsentrasi dan Perhatian : Baik

    5. Pikiran Abstrak : Baik

    6. Bakat Kreatif : Tidak ada

  • 8/10/2019 Episode Depresi Sedang Dengan Gejala Somatik

    6/16

    6

    7. Kemampuan Menolong diri sendiri : Baik

    8. Perawatan Diri : Kurang (rambut dibiarkan

    terurai agak kusam, kuku

    panjang dan agak kotor)

    D. Gangguan Persepsi

    1. Halusinasi : Tidak ada

    2. Ilusi : Tidak ada

    3. Depersonalisasi dan derealisasi : Tidak ada

    E. Proses Berpikir

    1. Arus Pikiran

    - Produktivitas : Cukup

    - Kontinuitas : Relevan, koheren

    - Hendaya berbahasa : Tidak ada

    2. Isi Pikiran

    Preokupasi dengan kecemasan akan masa depan anaknya

    F. Pengendalian Impuls

    Baik

    G. Daya Nilai dan Tilikan

    1. Norma Sosial : Baik

    2. Uji daya nilai : Baik

    3. Penilaian Realitas : Baik

    4. Tilikan : Pasien merasa dirinya sakit dan

    membutuhkan pengobatan (tilikan 6)

    H. Taraf Dapat Dipercaya

    Dapat dipercaya

  • 8/10/2019 Episode Depresi Sedang Dengan Gejala Somatik

    7/16

    7

    V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

    Pasien datang ke poli RSKD dengan keluhan sering mengalami sakit

    kepala hanya di sebelah kiri, yang dialami sejak 2 tahun yang lalu. Gejala

    sakit kepala biasanya disertai kram-kram pada lengan kiri. pasien mengaku

    awalnya gejala timbul setelah berpanas-panasan saat menjual barang di pasar.

    Namun kemudian muncul walaupun tidak berpanas-panasan. Pasien pernah

    berobat di ahli jantung namun dokter mengatakan tidak ada kelaianan, pasien

    juga pernah melakukan pemeriksaan rekam jantung dan hasilnya normal.

    Selain itu pasien juga pernah berobat ke penyakit dalam kemudian diberi obat

    yang menurut pasien adalah obat sakit kepala (pasien lupa namanya) namun

    keluhan yang dialami tidak membaik bahkan menurut pasien bertambah

    buruk, sehingga pasien menghentikan mengkonsumsi obat tersebut. Karena

    penyakit tersebut pasien megaku gampang emosi, gampang tersinggung, dan

    tidak bergairah.

    2 minggu belakangan pasien mengalami gangguan tidur, napsu

    makan terganggu dan berat badan menurun karena sering memikirkan

    anaknya yang sampai saat ini masih kontrol di rumah sakit jiwa selain itu

    pasien juga sering memikirkan mengenai biaya hidupnya. Pasien mengaku

    biasa minder melihat anak teman-temannya yang sehat dan berhasil (sukses).

    Pasien mengaku saat ini lebih suka melamun dan sudah jarang berkumpul

    dengan ibu-ibu dikompleksnya.

    Pada pemeriksaan status mental didapatkan penampilan seorang

    perempuan, wajah sesuai umur, postur tubuh normal, kulit sawo matang,

    rambut pendek (sebahu) bergelombang dalam keadaan terurai, menggunakan

    baju sifon motif bunga berwarna hitam dan celana jeans panjang warna biru,

    perawatan diri kurang. Kesadaran compos mentis, perilaku dan aktivitas

    psikomotor pasien duduk dengan tenang dan tamBu sedang memikirkan

    sesuatu, pembicaraan spontan, lancar, intonasi biasa, dan bicara cukup

    banyak, serta sikap terhadap pemeriksa kooperatif. Mood dan afek hipotimia

    (cemas), serasi dan empati dapat dirabarasakan.

  • 8/10/2019 Episode Depresi Sedang Dengan Gejala Somatik

    8/16

    8

    Gangguan persepsi tidak ada. Arus pikir produktivitas spontan,

    kontinuitas, relevan dan koheren, dan tidak ada hendaya berbahasa. Tidak

    terdapat gangguan isi pikiran. Pengendalian impuls baik, daya nilai norma

    sosial, uji daya nilai dan penilaian realitas baik. Pasien merasa dirinya sakit

    dan secara umum yang diutarakan oleh pasien dapat dipercaya.

    VI. AUTOANAMNESA

    Pukul 11.00 WITA 12 November 2014, pasien berada di Poliklinik

    Psikiatri RSKD.

    seorang perempuan, wajah sesuai umur, postur tubuh normal, kulit

    sawo matang, rambut pendek (sebahu) bergelombang dalam keadaan terurai,

    menggunakan baju sifon motif bunga berwarna hitam dan celana jeans

    panjang warna biru.

    DM : Asslamualaikum

    P : Waalaikum salam....

    DM : Saya Hasna dokter muda yang bertugas hari ini. Siapa namata Bu?

    P : Nama Saya R dokDM : Berapa umurta Bu R?

    P : 51 tahun dok

    DM : Tinggal dimana ?

    P : Tinggal di Bau-Bau dok

    DM : Mohon maaf Bu, ibu sudah menikah?

    P : Iya Dok, Alhamdulillah, saya juga sudah dikaruniai 7 orang anak.

    DM : Apa pekerjaan tab u ?

    P : Menjual baju di pasar dok

    DM : Oh iye bu, kenapa kibu. Ada yang bisa saya bantuki?

    P : sakit kepala ku dok di sebelah kiri sama lengan kiriku kaya kram-kram

    begitu kurasa

    DM : Sudah berapa lama kita rasakan hal ini ?

    P : Sudah kurang lebih 2 tahun, Dok. Awalnya muncul pas sudah panas-

    panasan karena menjual di pasar.

  • 8/10/2019 Episode Depresi Sedang Dengan Gejala Somatik

    9/16

    9

    DM : Jadi saat kena panas selalu muncul gejala itu bu ?

    P : Iye dok, tapi belakangan ini biar tidak kena matahari k muncul juga

    gejala itu.

    DM : Apa yang ibu lakukan kalau muncul gejala ? ibu sudah pernah

    memeriksakan diri ke dokter spesialis ?

    P : Ku biarkan saja dok, ku tahan sampainya hilang sendiri. Iye dok, Saya

    sudah periksa di dokter ahli jantung, katanya tidak ada apa-apa, saya

    juga sudah rekam jantung tapi dibilang normal jhi dok,tapi masih

    khawatir k dok jadi pergi k juga periksa di penyakit dalam katanya nda

    adaji kelainan Cuma dikasihkan ka obat sakit kepala.

    DM : Maaf ibu masih ingat obat apa namanya ? setelah ibu minum ada

    perbaikan yang ibu rasakan ?

    P : ku lupai nama obatnya dok. Tidak dok, malah tambah sakit kepalaku

    makanya berhenti ka minum itu obat.

    DM : Apa yang kita rasakan berubah setelah kita alami gejala itu bu ?

    P : iye dok, saya jadi gampang sekali marah, emosian k, jadi gampang

    tersinggung sama sekarang kurang bergairah ku rasa dok.

    DM : ibu sebelumnya pernah mengalami hal yang sama

    P : belum pernah dok

    DM : Selain penyakit ta, apalagi yang kita cemaskan, karena raut wajahh ta

    seperti banyak sekali pikiran ta?

    P : Iye dok, sebenarnya sekitar 2 minggu ini makan ku tidak teratur,

    makanya tambah kurus k ini, kadang susah k juga tidur karena

    kupikirkan ini anak ku dok, sama biaya hidupku sehari-hari.

    DM : Maaf ibu kalau boleh tau kenapa anak ta kita cemaskan ibu ?

    P : anak ku dok kan ada tujuh orang memang 2 sudah menikah, tapi anak

    ke 3 sama 4 ku merantau tapi belum punya penghasilan tetap, anak

    kelima ku yang kupikir sekali karena dia juga pasien rumah sakit sini

    dok, selalu kupikirkan jangan sampai dia putus obat. Baru anak ku yang

    nomor 6 sama 7 masih sekolah jadi kupikirkan sekali bagamana kodong

    supaya bisa ku sekolahkan mereka sampai perguruan tinggi sedangkan

  • 8/10/2019 Episode Depresi Sedang Dengan Gejala Somatik

    10/16

    10

    saya cuma penjual pakaian titipanya orang. Suamiku cuma pedagang

    keliling. Saya tidak ingin mereka gagal seperti saya dok.

    DM : Iya ibu, setiap orang memang punya cobaan hidup, tapi ibu harus

    tetap semngat mungkin ibu bisa cari kerja sampingan lain misal usaha

    di rumah menjual apa saja, atau ibu buka catring kecil-kecilan ibu, yang

    paling penting ibu harus tetap semangat jangan sampai putus asa, stress

    dll ? Insya Allah untuk penyakitnya nanti kami berusaha untuk obati ya

    ibu .

    P :Iya, dok saya juga tidak tau kenapa bigini pikiranku selalu melayang,

    belakangan ini sering sekali melamun, seperti susah sekali ku jalani

    hidup, dulu saya orangnya heboh sekali suka kumpul sama tetanggga-

    tetangga sekarang kaya nda bersemangat ka dok, lebih suka dirumah

    saja.

    DM : Oh iye ibu, nanti ada pemeriksaan lanjut untuk tau sakitta, jadi kita

    kesininya terutama karna sering kita rasa sakit di kepala sebelah kiri

    sama kram pada lengan selain itu juga ada pikiran cemas karena anak di

    bu ?

    P : Iye dok

    DM : Ibu maaf saya mau tanyaki perhitungan bisaji?

    P : Iye bisaji dok

    DM : Kalau saya tanyaki 100-7 berapa?

    P : 100-7 itu sama dengan 93

    DM : Kalau di kurang 7 lagi ?

    P : 86 Dok

    DM : kalau 86 dikurangi 7, berapa?

    P : 79 Dok

    DM : Apa bedanya sepeda sama motor Bu?

    P : Kalau sepeda Butuh tenaga pi dok baru bisa jalan, sedangkan motor

    Butuh mesin ji.

    DM : Ibu bisaki ingat angka ini 7, 4, 1, 5, 3?

    P : 7, 4, 1, 5, 3

  • 8/10/2019 Episode Depresi Sedang Dengan Gejala Somatik

    11/16

    11

    DM : Oke bu, untuk sekarang cukup dulu pertanyaannya bu. Semoga cepat

    sembuh. Terima kasih bu.

    P : Iya terima kasih juga Dok.

    VII. EVALUASI MULTI AKSIAL

    1. Aksis I

    Berdasarkan autoanamnesis dan pemeriksaan status mental didapatkan

    gejala klinis yang bermakna yaitu berupa episode depresi sedang. Sehingga

    apabila memikirkan hal tersebut pasien sulit memulai tidur, napsu makan

    berkurang, Keadaan ini menimbulkan penderitaan (distress) pada pasien dan

    keluarga serta terdapat hendaya (dissability) pada penggunaan waktu

    senggang sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien menderita Gangguan

    Jiwa.

    Pada pasien tidak ditemukan adanya hendaya berat dalam menilai

    realita, melainkan hanya hendaya ringan saja, berupa hendaya penggunaan

    waktu senggang. Tidak ditemukan waham dan halusinasi, sehingga

    digolongkan dalam Gangguan Jiwa Non Psikotik.

    Pada pemeriksaan status internus dan neurologik tidak ditemukan

    adanya kelainan yang mengindikasikan gangguan medis umum yang dapat

    menimbulkan gangguan fungsi otak serta dapat mengakibatkan gangguan

    jiwa yang diderita pasien ini. Sehingga kemungkinan adanya gangguan

    mental organik dapat disingkirkan dan diagnosis diarahkan ke Gangguan

    Jiwa Non Psikotik Non Organik.

    Pada pemeriksaan status mental ditemukan adanya gejala-gejala yang

    dapat dimengerti (berdasarkan realita) dan dapat diempati, yaitu cemas

    memikirkan nasib yang tidak sesuai dengan keinginan,serta hendaya dalam

    penggunaan waktu senggang, yaitu kesulitan untuk memulai tidur sehingga

    didiagnosis Gangguan Jiwa Neurotik.

    Dari autoanamnesisdan pemeriksaan status mental didapatkan adanya

    afek dan mood hipotimia (depresi), kehilangan minat dan kegembiraan,

    gejala lainya berupa gangguan tidur, nafsu makan berkurang, pandangan

  • 8/10/2019 Episode Depresi Sedang Dengan Gejala Somatik

    12/16

    12

    masa depan yang suram dan pesimis, harga diri dan kepercayaan diri

    berkurang, selain itu ada gejala dimana pasien merasa nyeri pada kepala dan

    lengan sebelah kiri padahal sudah memeriksakan ke dokter ahli jantung dan

    penyakit dalam dan hasilnya adalah normal, tapi pasien tetap merasa gelisah

    dan memikirkan penyakitnya. Sehingga berdasarkan Pedoman

    Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III) diagnosis

    diarahkan pada Episode depresi sedang dengan gejala somatik (F32.11)

    2. Aksis II

    Pasien tidak memenuhi ciri-ciri gangguan kepribadian yang tercantum

    dalam PPDGJ III. Pasien memiliki hubungan interpersonal yang cukup baik

    dengan orang disekitarnya, walaupun pasien mengaku belakangan pasien

    memiliki kepribadian yang cukup tertutup.

    3.

    Aksis III

    Tidak ada diagnosa

    4. Aksis IV

    Kekhawatiran terhadap penyakitnya yang membuat pasien merasa takut

    terjadi sesuatu dengannya.

    5. Aksis V

    -

    GAF Scale saat ini 70-61: beberapa gejala ringan dan menetap,

    disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.

    -GAF Scale 1 tahun terakhir 80-71: gejala sementara dan dapat diatasi,

    disabilitas ringan dalam social, pekerjaan, sekolah, dll.

    VIII.

    DAFTAR MASALAHOrganobiologik

    Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna, namun diduga

    terdapat ketidak seimbangan neurotransmitter, maka dari itu pasien

    memerlukan farmakoterapi

    Psikologik

    Ditemukan adanya hendaya ringan sehingga pasein memerlukan

    psikoterapi untuk menghilangkan gangguan depresi sedang

  • 8/10/2019 Episode Depresi Sedang Dengan Gejala Somatik

    13/16

    13

    Sosiologik

    Ditemukan adanya hendaya dalam penggunaan waktu senggang

    sehingga perlu dilakukan sosioterapi.

    IX. RENCANA TERAPI

    1.

    Farmakoterapi :

    Alprazolam 0,5 mg (3x1/2)

    Maprotiline 25 mg (1x1)

    Haloperidol 0,5 mg (2x1)

    B comp (1x1)

    As folat (1x1)

    2 .Terapi Supportif

    a. Ventilasi

    memberi kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan isi hati

    dan keinginannya sehingga pasien merasa lega

    b. Konseling:

    Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien tentangpenyakitnya agar pasien memahami kondisi dirinya dan memahami

    cara menghadapinya serta memotivasi pasien agar tetap minum

    obat secara teratur

    c. Sosioterapi

    Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang terdekat

    pasien tentang gangguan yang dialami oleh pasien sehingga

    tercipta dukungan sosial dalam lingkungan yang kondusif sehingga

    membantu proses penyembuhan pasien serta melakukan kunjungan

    secara berkala.

    X. PROGNOSIS

    Dubia et bonam

  • 8/10/2019 Episode Depresi Sedang Dengan Gejala Somatik

    14/16

    14

    XI. FOLLOW UP

    Memantau keadaan umum pasien serta perkembangan penyakitnya, selain

    itu menilai efektivitas dan kemungkinan efek samping.

    XII. PEMBAHASAN/TINJAUAN PUSTAKA

    Gangguan suasana perasaan (gangguan mood [afektif]) merupakan

    sekelompok penyakit yang biasanya mengarah ke depresi atau elasi (suasana

    perasaan yang meningkat). Menurut PPDGJ III, gangguan suasana perasaan

    (mood [afektif]) merupakan sekelompok penyakit yang bervariasi bentuknya.

    Kelainan fundamental dari kelompok gangguan ini adalah perubahan suasana

    perasaan (mood) atau afek, biasanya kearah depresi, atau ke arah elasi (suasana

    perasaan yang meningkat).

    Secara sederhana, depresi adalah suatu pengalaman yang menyakitkan dan

    perasaan tidak ada harapan lagi. Pada saat ini, depresi menjadi gangguan kejiwaan

    yang sangat mempengaruhi kehidupan, baik hubungan dengan orang lain maupun

    dalam hal pekerjaan. WHO memprediksikan pada tahun 2020, depresi akan

    menjadi salah satu penyakit mental yang banyak dialami masyarakat dunia.Beberapa penelitian menemukan terdapat perbedaan pengaturan pelepasan

    hormon pertumbuhan antara pasien depresi dengan orang normal. Penelitian juga

    telah menemukan bahwa pasien dengan depresi memiliki penumpulan respon

    terhadap peningkatan sekresi hormon pertumbuhan yang diinduksi clonidine.

    Berdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa

    (PPDGJ III), Pedoman Diagnostik Episode depresi sedang dengan gejala

    somatik (F32.11), yaitu:

    Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala uta depresi seperti pada episode

    depresi ringan

    Dttambah sekurang-kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala lainya

    Lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu

    Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan social, pekerjaan dan

    urusan rumah tangga

  • 8/10/2019 Episode Depresi Sedang Dengan Gejala Somatik

    15/16

    15

    Gejala Utama yang dimaksud antara lain :

    Afek depresif

    Kehilangan minat dan kegembiraan, dan

    Berkurangnya energy yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah ( rasa

    lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunya aktivitas.

    Gejala Lainnya mencakup :

    Konsentrasi dan perhatian berkurang

    Harga diri dan kepercayaan diri berkurang

    Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna

    Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis

    Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri

    Tidur terganggu

    Nafsu makan berkurang

    Pada pasien ini ditemukan adanya afek dan mood depresif, kehilangan

    minat dan kegembiraan, gejala lainya berupa gangguan tidur, nafsu makan

    berkurang, pandangan masa depan yang suram dan pesimis, harga diri dan

    kepercayaan diri berkurang, selain itu ada gejala dimana pasien merasa nyeri pada

    kepala dan lengan sebelah kiri padahal sudah memeriksakan ke dokter ahli

    jantung dan penyakit dalam dan hasilnya adalah normal, tapi pasien tetap merasa

    gelisah dan memikirkan penyakitnya. Sehingga berdasarkan Pedoman

    Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III) diagnosis diarahkan

    pada Episode depresi sedang dengan gejala somatic.

    Medikasi yang diberikan berupa obatantidepresi dan obat penunjang

    lainnya seperti multi vitamin B Comp dan Asam folat, disertai dengan intervensi

    psikososial untuk memperkuat perbaikan klinis. Penatalaksanaan psikososial

    umumnya lebih efektif pada saat penderita berada dalam fase akut. Terapi

    berorientasi keluarga dapat dilakukan dengan memberikan penjelasan tentang

    gangguan yang dialami pasien dan menciptakan suasana yang baik agar dapat

    mendukung proses pemulihan pasien. Prognosis pasien ini adalah dubia, dinilai

  • 8/10/2019 Episode Depresi Sedang Dengan Gejala Somatik

    16/16

    16

    dengan melihat faktor pendukung yaitu keluarga mendukung kesembuhan pasien

    (ada dukungan dari keluarga). Faktor penghambat tidak dapat dijelaskan.