emboli paru1.ppt
TRANSCRIPT
EMBOLI PARU
Niwan Tristanto Martika
Pembimbing : Prof.DR.dr. H.M.Fathoni SpJP(k)FIHA
TINJAUAN PUSTAKA24 Juni 2008
PENDAHULUAN● Emboli Paru (EP) → Sulit (diagnosa & penatalaksanaan)● Dorland → EP : Penyumbatan arteri pulmonalis/ salah
satu cabangnya, kadang + infark paru
● Data di AS 40-60% EP tdk terdiagnosis● Bernstain → 78 episode/100.000 pasien di RS th 1986● Pada anak → 0,05-3,7% (autopsi)● Di AS 600.000 EP(simtomatik)/th→60.000 pdrt
meninggal● Tdk dipengaruhi ras →rasio ♀:♂ =2:1 yg lain sebaliknya● Umur tdk pasti sbg faktor risiko EP
● Penyebab : Thrombus pembuluh darah ● Pertama kali → Virchow ● Pertama kali embolektomi tungkai →
Trendelenburg
Etiologi
MORFOLOGI● Awal thrombosis vena pd sistem hemopoeitik ditandai
gangguan aliran darah → krn vasculer injury● Sistem hemopoeitik satu sama lain berbeda tp berhubungan (platelet & koagulasi protein)● Unsur pertama tjdnya thrombus : gumpalan thrombosit → melekat endothel → nidas → agregasi trombosit → zat-zat → endapan fibrin & menjaring sel darah merah → struktur thrombus kompleks & bertulang (jk berturut-turut) ● Pd aliran darah yg telah berhenti → terbentuk jalinan difus fibrin berlapis-lapis sblm mengeras →> elastis dp fibrin sejati
PATOFISIOLOGI
● Paling sering krn thrombus vena profunda pd tungkai/
panggul → masuk ke vena cava → jantung kanan
● Darah dari ventrikel kanan → cabang utama a.pulmonalis → a.pulmonalis kanan → cabang-cabang pemb.darah
kecil● Hiperkoagubilitas → berperan tjd thrombus di vena kaki
dengan penyebaran bekuan proksimal ekstensi → emboli paru pd
a.pulmonalis
…..PATOFISIOLOGI Gambar 1.● Thromboemboli a.pulmonalis pd paru kanan yg dipotong melingkar sp a.pulmonalis lobus kanan atas, a.interlobaris pulmonalis & beberapa segmen bronkhus lobus bawah. ● Tampak perdarahan di paru bagian lateral bawah.
…..PATOFISIOLOGI
Gambar 2.● Menunjukkan potongan histologi a.pulmonalis ukuran sedang yang berisi thromboemboli yang baru (hematoxylin & eosin)
…..PATOFISIOLOGIGambar 3. Patofisiologi emboli paru
● Emboli paru berasal dari vena dalam pada kaki sebagian besar vena betis. ● Thrombus vena lebih berpengaruh pd katup kantung vena & stasis vena. ● Thromboemboli berjalan melalui jantung sebelah kanan sampai paru.
…..PATOFISIOLOGI● EP akut → obstruksi →berbahaya krn tjd pelepasan agen
vasoaktif & bronkhoaktif misal serotonin & platelet (mengganggu ventilasi perfusi)● DVT & emboli paru → penyebab mayor morbiditas & mortalitas. ● Adanya thrombosis vena pertama kali dikemukakan oleh Rudolf Virchow. Rudolf Virchow → menyimpulkan faktor utama
terjadinya DVT dan emboli paru pada th 1859 : 1. Stasis darah.
2. Perubahan dinding pembuluh darah. 3. Hiperkoagulabilitas berperan terbentuknya thrombosis vena.
TANDA DAN GEJALAGejala :- Batuk - Palpitasi- Sakit kepala ringan- Takipneu (Tidak khas)- Takikardi (Tidak khas)- Nyeri dada
…..TANDA DAN GEJALA● Pada pemeriksaan fisik didapatkan : - Wheezing (jarang) - Ronkhi (jarang) - Tanda-tanda Hipertensi pulmonal (Bising
jantung P2,bising murmur,gagal ventrikel kanan, JVP meningkat, hipotensi)
FAKTOR PREDISPOSISI1. Imobilisasi - Hilangnya peristaltik pemb.darah →stasis (48 jam – 10 hari) - Skg ini imobilisasi pd bedah ~ EP & DVT2. Umur - Sering terjadi antara umur 50-65 th - Menurut Peter F Fedublo faktor risiko thromboemboli > 40 th 3. Penyakit Jantung - EP pd infark jantung akut sering tjd pd hari ke-3, 75 % pd minggu pertama. - Thrombus ~ dilated kardiomyopati → aliran darah lambat
…..FAKTOR PREDISPOSISI4. Trauma
- Luka bakar luas →kerusakan endotel pemb.darah.5. Obesitas - Mekanismenya belum diketahui → diduga kemungkinan pdrt obesitas → tek darah tinggi.6. Neoplasma - EP dilaporkan ~ tumor, leukemia, limfoma →
mungkin akibat penggunaan kateter vena pusat →fibrin keluar saat kateter dilepas →terbentuk emboli
…..FAKTOR PREDISPOSISI - Peneliti lain : neoplasma mengaktifkan histon, katepsin
& protease →mengaktifkan sistem koagulasi darah.
- Diduga : sedikit mobilitas, obstruksi vena, kemo terus- menerus, metastasis yg agresif.
7. Kehamilan & nifas
- Tjd kehamilan trimester ke-3 →peningkatan faktor koagulasi
& thrombosit.8. Obat-obatan
- Sebagian besar pd pemakai kontrasepsi oral generasi kedua
(norgestrel, levonorgestrel, norges trienone sbg progesteron
dosis rendah (< 50mg)
…..FAKTOR PREDISPOSISI - Risiko pemakai kontrasepsi oral generasi 2 tsb diduga 3 x lipat
dp kontrasepsi oral generasi ke-3 (desogestrel, norgestimate sbg kombinasi progesteron & estrogen dosis rendah). - penggunaan kontrasepsi oral →me ↑ frek.resistensi activated protein C pd ♀ tanpa mutasi faktor V Leiden.9. Penyakit Hematologi -David (1993) → 5-10% anak dgn peny.thromboemboli → peny.keturunan (antithrombin III, Protein C, defisiensi protein S).
…..FAKTOR PREDISPOSISI - Nuss : 70% anak dgn EP ~ memp. Antibodi antifosfolipid/ pengaturan koagulasi protein yg tidak normal. - Antibodiantifosfolipid ~ thrombosis berulang10. Penyakit metabolik - Hiperhomosisteinemia karena herediter/ aquired
tjd thromboemboli venosus →kelainan thrombosit & kerusakan endotel pemb.darah →mempercepat thrombosis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Rontgen toraks - Lobus bawah →plg sering EP. - Perubahan terbanyak : infiltrat, atelektasis, efusi pleura. - Khas : Westermark’s sign (daerah hipoperfusi) & Hampton Hump (desakan perifer membentuk densitas diatas diafragma).2. Elektrokardiogram - Tidak spesifik, EP akut : P pulmonall, deviasi aksis kanan, RBBB, S1Q3T3 (klasik)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
3. Echokardiografi - Memberikan gambaran efusi perikard, disfungsi
ventrikel kanan, adanya tekanan a.pulmonalis. - Memberikan prognostik angka mortalitas 10%
→disfungsi ventrikel kanan.4. Helical CT - Penggunaan dgn kontras (iv) →densitas rendah filling
defect tanpa a.pulmonalis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
5. Angiografi - Kriteria standar untuk mendiagnosis EP - Positip : intraluminal filling defect & pemb.arteri terpotong. - Kontraindikasi relatif untuk terapi thrombolitik/ heparin 6. Scanning paru - Dibedakan : perfusi pulmonary scanning (TC 99/ I 131) sensitivitasnya 82% & ventilation pulmonary scanning (Xenon 133).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Sebagian besar penyakit paru selain emboli paru →perfusion
defect + ventilation defect pd kontras - EP → hanya perfusion defect - Scan untuk emboli paru dibagi 4 kategori : normal,
high probability, intermediate, low probability. - Non high probability : intermediate + low probability. - Penelitian PIOPED : 41% →EP ↑ pd high probability
lung scan
TERAPI THROMBOEMBOLI
1. Heparin - Pemberian unfractioned heparin (iv) diikuti oral dgn warfarin. - Dosis awal 5000-10000 U diikuti continuous iv infusion.
- Keberhasilan dgn heparin 92% & dpt diberikan pd ♀ hamil krn tdk bisa melewati plasenta. - Perlu pengawasan platelet saat terapi heparin agar tidak tjd thrombositopeni imbas heparin → jarang komplikasi
…..TERAPI THROMBOEMBOLI
2. Warfarin - Merupakan derivat cumaric acid →menghambat aktivitas vit K dgn mempengaruhi sisntesis prokoagulan primer, Faktor II, VII, IX & X. - Dpt untuk terapi pasien rawat jalan - Warfarin hati-hati thd penggunaan minuman/ makanan beralkohol jg obat yg lain - Warfarin diberikan sth dosis heparin krn awal kerjanya lambat - Dosis : 10-15 mg/kgBB (12 minggu)
…..TERAPI THROMBOEMBOLI
3. Obat-obat thrombolitik - 3 Obat thrombolitik yg disetujui Badan Administrasi
Makanan dan Obat di AS : Streptokinase, urokinase activator plasminogen - Tujuan terapi thrombolitik : untuk menaikkan aliran
clearance pembekuan a.pulmonalis/ deep vena pd betis - Risiko terapi thrombolitik : perdarahan hebat (intrakranial ± 19%) - Merupakan terapi terbaik → fibrinolisis endogen
…..TERAPI THROMBOEMBOLI
…..TERAPI THROMBOEMBOLI
- Jenis yg terdapat sekarang : ● Streptokinase : 250.000U/hr (iv) dlm wkt 30 menit selanjutnya 100.000 U/hr ● Urokinase : 4.400 U/kgBB dlm wkt 10 menit
selanjutnya 4.400 U/kgBB slm 12-24 jam - Perlunya monitoring massa thrombin, perbaikan sudah
terlihat 12 jam untuk urokinase & 24 jam untuk streptokinase. - Terapi ini juga diikuti heparin dan warfarin
…..TERAPI THROMBOEMBOLI4. Embolektomi - Dapat dilakukan dgn inferior vena cava filter untuk pencegahan emboli berulang - Pertimbangan dilakukan embolektomi pd gagal
jantung masif adalah jk waktu thrombolisis tidak mencukupi/ jika
ada kontraindikasi thrombolisis. - Saat ini jarang digunakan karena kemajuan terapi thrombolitik.
PENCEGAHAN
- Pencegahan penting karena thromboemboli sulit dideteksi &
tidak semua terapi emboli paru selalu berhasil- Pencegahn : dgn stocking kompresi untuk memberikan
tekanan pneumatik intermiten & dikombinasikan dgn inferior vena
cava filter pd betis- Tekanan pneumatik me ↑ fibrinolisis endogen dgn
menstimulus dinding vaskuler endotel
…..PENCEGAHAN
PROGNOSIS
- Prognosis pd umumnya kurang baik pada EP masif, EP kronik, EP berulang.
- EP akut diterapi antikoagulan scr adequat →dapat hidup lebih lama.
- Kematian terjadi 75% pada emboli paru masif dlm wkt 2 jam setelah serangan akut
- Resolusi dpt tjd jika diterapi fibrinolisis scr progressif