ekologi industri.docx

Upload: nurul-mukhlisah

Post on 05-Mar-2016

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

"PENCEMARAN AIR

OLEH KELOMPOK 6 :NUR AFNI KAPITALOLA( K111 13 302 )DIAN ADNAN FIRDAUS( K111 13 310 )NURUL MUKHLISAH SYAHRUL ( K111 13 346 )FATAHU HAMNUR PASHA( K111 13 326 )NADIAH ANGGRAINI( K111 13 366 )

ii

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang PENCEMARAN AIRDalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Makassar, 10 MEI 2015

KELOMPOK 6

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.iDAFTAR ISI.ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.1B. Rumusan Masalah.2C. Tujuan Penulisan.2BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian.3B. Sumber Pencemaran Air .3C. Parameter dalam Menentukan Kualiatas Air.5D. Akibat yang Ditimbulkan dari Pencemaran Air6E. Pencemaran Air (laut) Karena Limbah Industri Minyak7F. Tindakan pertama yang harus dilakukan dalam mengatasi tumpahan minyak yang mencemari air laut8G. Penanggulangan9H. Contoh Kasus11BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ..13B. Saran ..13DAFTAR PUSTAKA ......14

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANG

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit, dan tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya. Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit diare setiap hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi air hingga tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman. Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut di negara berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah polusi juga. Dalam laporan nasional yang paling baru pada kualitas air di Amerika Serikat, 45% dari mil sungai dinilai, 47% dari danau hektare dinilai, dan 32% dari teluk dinilai dan muara mil persegi diklasifikasikan sebagai tercemar.Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, ledakan alga, kebinasaan ikan, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.

B. RUMUSAN MASALAH1. Apakah pengertian dari pencemaran dan pencemaran air ?2. Apa sajakah sumber-sumber pencemaran air?3. Apa sajakah parameter untuk menentukan kualitas air?4. Apa saja akibat yang ditimbulkan dari pencemaran air?5. Apa yang dimaksud dengan pencemaran air laut karena limbah industri minyak ?6. Apa saja tindakan pertama yang dapat dilakukan dalam mengatasi tumpahan minyak yang mencemari air laut?7. Bagaimanakah teknik penanggulangan pencemaran air laut terhadap tumpahan minyak dalam sitem pengolaan lingkungan dan limbah industri ?8. Berikanlah salah satu contoh kasus terhadap pencemaran air ?

C. TUJUAN PENULISAN1. Diketahui pengertian dari pencemaran dan pencemaran air2. Diketahui sumber-sumber dari pencemaran air3. Diketahui parameter dalam menentukan kualitas air4. Diketahui akibat yang dapat ditimbulkan dari pencemaran air5. Diketahui pencemaran air laut karena limbah industri minyak6. Diketahui tindakan pertama yang dilakukan dalam mengatasi tumpahan minyak dalam pencemaran air laut.7. Diketahui teknik penanggulangan pencemaran air laut8. Diketahui contoh kasus yag tejadi di tingkat kabupaten/kota .

BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian

Pencemaran (polusi) adalah proses masuknya polutan ke dalam suatu lingkungan sehingga menurunkan mutu lingkungan. Sedang yang di maksud lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita, baik berupa faktor abiotik (benda mati) maupun faktor biotik (makhluk hidup).Sementara itu, yang dimaksud polutan adalah bahan pencemar lingkungan, dapat berupa bahan kimia, debu, panas, suara, radiasi, dan mikroorganisme.Tingkat pencemaran saat ini terasa semakin memperihatinkan, kondisi lingkungan seperti yang sudah tidak terjaga lagi dan hal ini sangat mengancam keberadaan makhluk di permukaan bumi.Berikut adalah jenis pencemaran berdasarkan objeknya:1) Pencemaran Air2) Pencemaran Udara3) Pencemaran Tanah

Pencemaran air adalah masuknya bahan pencemar ke dalam lingkungan perairan, sehingga menurunkan kualitas air. Bahan pencemar ini dapat membunuh hewan dan tumbuhan yang hidup di dalamnya. Selain itu, dapat mengganggu atau memutuskan jaring-jaring makanan di lingkungan perairan.

B. Sumber Pencemaran AirAdapun sumber-sumber yang dapat menyebabkan pencemaran air , yaitu :

1. Limbah PemukimanLimbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sayur-sayuran, buah-buahan, daun-daunan.Sedangkan sampah anorganik contohnya plastik dan kaleng. Sampah-sampah ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable).

2. Limbah PertanianPupuk dan pestisida biasa digunakan para petani untuk merawat tanamannya. Namun pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat mencemari air. Limbah pestisida mempunyai aktifitas dalam jangka waktu yang lama dan ketika terbawa aliran air keluar dari daerah pertanian, dapat mematikan hewan yang bukan sasaran seperti ikan, udang dan hewan air lainnya. Pestisida mempunyai sifat relatif tidak larut dalam air, tetapi mudah larut dan cenderung konsentrasinya meningkat dalam lemak dan sel-sel tubuh mahluk hidup disebut Biological Magnification, sehingga apabila masuk dalam rantai makanan konsentrasinya makin tinggi dan yang tertinggi adalah pada konsumen puncak (tingkat trofik tertinggi).Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.

3. Limbah IndustriBeberapa industri menghasilkan limbah organik dan adapula yang menghasilkan limbah anorganik. Limbah organik yang dibuang ke sungai dapat diuraikan oleh mikroorganisme di sepanjang sungai sehingga semakin ke hilir sungai kandungan limbahnya semakin menurun. Akan tetapi, limbah anorganik sebaliknya. Pada umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun. Limbah industri yang berbahaya antara lain yang mengandung logam dan cairan asam. Contoh : Merkuri (Hg).

4. Limbah PertambanganLimbah pertambangan seperti batubara biasanya tercemar asam sulfat dan senyawa besi, yang dapat mengalir ke luar daerah pertambangan. Air yang mengandung kedua senyawa ini dapat berubah menjadi asam. Limbah pertambangan yang bersifat asam bisa menyebabkan korosi dan melarutkan logam-logam sehingga air yang dicemari bersifat racun dan dapat memusnahkan kehidupan akuatik

C. Parameter dalam Menentukan Kualitas Air

Parameter yang digunakan dalam menentukan kualitas air antara lain :1. DO (Dissolved Oxygen)DO adalah oksigen terlarut yang terkandung di dalam air, berasal dari udara dan hasil proses fotosintesis tumbuhan air. Oksigen diperlukan oleh semua mahluk yang hidup di air seperti ikan, udang, kerang dan hewan lainnya termasuk mikroorganisme seperti bakteri.Lalu apakah penyebab bau busuk dari air yang tercemar? Bau busuk ini berasal dari gas NH3 dan H2S yang merupakan hasil proses penguraian bahan organik lanjutan oleh bakteri anaerob.

2. BOD (Biochemical Oxygen Demand)BOD artinya kebutuhan oksigen biokimia yang menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan dalam reaksi oksidasi oleh bakteri. Sehingga makin banyak bahan organik dalam air, makin besar BOD nya sedangkan DO akan makin rendah.

3. COD (Chemical Oxygen Demand)COD sama dengan BOD, yang menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan dalam reaksi kimia oleh bakteri. Pengujian COD pada air limbah memiliki beberapa keunggulan dibandingkan pengujian BOD. Pengujian COD sanggup menguji air limbah industri yang beracun yang tidak dapat diuji dengan BOD karena bakteri akan mati. Selain itu waktu pengujian COD lebih singkat, kurang lebih hanya 3 jam.

4. Jumlah total Zat terlarutAir alam mengandung zat padat terlarut yang berasal dari mineral dan garam-garam yang terlarut ketika air mengalir di bawah atau di permukaan tanah. Apabila air dicemari oleh limbah yang berasal dari industri pertambangan dan pertanian, kandungan zat padat tersebut akan meningkat. Jumlah zat padat terlarut ini dapat digunakan sebagai indikator terjadinya pencemaran air. Selain jumlah, jenis zat pencemar juga menentukan tingkat pencemaran. Air yang bersih adalah jika tingkat DO nya tinggi, sedangkan BOD dan zat padat terlarutnya rendah.

D. Akibat yang ditimbulkan dari Pencemaran AirAkibat yang dapat ditimbulkan dari pencemaran air antara lain , :

1. Pertumbuhan fitoplankton laut akan terhambat akibat keberadaan senyawa beracun dalam komponen minyak bumi, juga senyawa beracun yang terbentuk dari proses biodegradasi. Jika jumlah fitoplankton menurun, maka populasi ikan, udang, dan kerang juga akan menurun. Padahal hewan-hewan tersebut dibutuhkan manusia karena memiliki nilai ekonomi dan kandungan protein yang tinggi.

2. Penurunan populasi alga dan protozoa akibat kontak dengan racun slick (lapisan minyak di permukaan air). Selain itu, terjadi kematian burung-burung laut. Hal ini dikarenakan slick membuat permukaan laut lebih tenang dan menarik burung untuk hinggap di atasnya ataupun menyelam mencari makanan. Saat kontak dengan minyak, terjadi peresapan minyak ke dalam bulu dan merusak sistem kekedapan air dan isolasi, sehingga burung akan kedinginan yang pada akhirnya mati.

3. Rusaknya estetika pantai akibat bau dari material minyak. Residu berwarna gelap yang terdampar di pantai akan menutupi batuan, pasir, tumbuhan dan hewan. Gumpalan tar yang terbentuk dalam proses pelapukan minyak akan hanyut dan terdampar di pantai.

4. Kerusakan biologis, bisa merupakan efek letal dan efek subletal. Efek letal yaitu reaksi yang terjadi saat zat-zat fisika dan kimia mengganggu proses sel ataupun subsel pada makhluk hidup hingga kemungkinan terjadinya kematian. Efek subletal yaitu mepengaruhi kerusakan fisiologis dan perilaku namun tidak mengakibatkan kematian secara langsung. Terumbu karang akan mengalami efek letal dan subletal dimana pemulihannya memakan waktu lama dikarenakan kompleksitas dari komunitasnya.

E. Pencemaran Air (Laut) karena Limbah Industri Minyak

Limbah minyak adalah buangan yang berasal dari hasil eksplorasi produksi minyak, pemeliharaan fasilitas produksi, fasilitas penyimpanan, pemrosesan, dan tangki penyimpanan minyak pada kapal laut. Limbah minyak bersifat mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif. Limbah minyak merupakan bahan berbahaya dan beracun (B3), karena sifatnya, konsentrasi maupun jumlahnya dapat mencemarkan dan membahayakan lingkungan hidup, serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya.Pada umumnya, pengeboran minyak bumi di laut menyebabkan terjadinya peledakan (blow aut) di sumur minyak. Ledakan ini mengakibatkan semburan minyak ke lokasi sekitar laut, sehingga menimbulkan pencemaran. Contohnya, ledakan anjungan minyak yang terjadi di teluk meksiko sekitar 80 kilometer dari Pantai Louisiana pada 22 April 2010. Pencemaran laut yang diakibatkan oleh pengeboran minyak di lepas pantai itu dikelola perusahaan minyak British Petroleum (BP). Ledakan itu memompa minyak mentah 8.000 barel atau 336.000 galon minyak ke perairan di sekitarnya.Ketika minyak masuk ke lingkungan laut, maka minyak tersebut dengan segera akan mengalami perubahan secara fisik dan kimia. Diantara proses tersebut adalah membentuk lapisan (slick formation), menyebar (dissolution), menguap (evaporation), polimerasi (polymerization), emulsifikasi (emulsification), emulsi air dalam minyak ( water in oil emulsions ), emulsi minyak dalam air (oil in water emulsions), foto oksida, biodegradasi mikorba, sedimentasi, dicerna oleh plankton dan bentukan gumpalan.

Hampir semua tumpahan minyak di lingkungan laut dapat dengan segera membentuk sebuah lapisan tipis di permukaan. Hal ini dikarenakan minyak tersebut digerakkan oleh pergerakan angin, gelombang dan arus, selain gaya gravitasi dan tegangan permukaan. Beberapa hidrokarbon minyak bersifat mudah menguap, dan cepat menguap. Proses penyebaran minyak akan menyebarkan lapisan menjadi tipis serta tingkat penguapan meningkat.

Minyak tidak dapat larut di dalam air, melainkan akan mengapung di atas permukaan air, bahan buangan cairan berminyak yang di buang ke air lingkungan akan mengapung menutupi permukaan air. Kalau bahan buangan cairan berminyak mengandung senyawa yang volatile maka akan terjadi penguapan dan luar permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan menyusut. Penyusutan luas permukaan ini tergantung pada jenis minyaknya dan waktu lapisan minyak yang menutupi permukaan air dapat juga terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu, namun memerlukan waktu yang cukup lama.

Lapisan minyak di permukaan air lingkungan akan mengganggu kehidupan organisme dalam air. Hal ini disebabkan oleh Lapisan minyak pada permukaan air akan menghalangi difusi oksigen dari udara ke dalam air sehingga jumlah oksigen yang terlarut di dalam air menjadi berkurang. Kandungan oksigen yang menurun akan mengganggu kehidupan hewan air. Adanya lapisan minyak pada permukaan air juga akan menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam air sehingga fotosintesis oleh tanaman air tidak dapat berlangsung. Akibatnya, oksigen yang seharusnya dihasilkan pada proses fotosintesis tersebut tidak terjadi. Kandungan oksigen dalam air jadi semakin menurun. Tidak hanya hewan air saja yang terganggu akibat adanya lapisan minyak pada permukaan air tersebut, tetapi burung air pun ikut terganggu karena bulunya jadi lengket, tidak bisa mengembang lagi terkena minyak.

Selain dari pada itu, air yang telah tercemar oleh minyak juga tidak dapat dikonsumsi oleh manusia karena seringkali dalam cairan yang berminyak terdapat juga zat-zat yang beracun, seperti senyawa benzene, senyawa toluene dan lain sebagainya.

F. Tindakan pertama yang harus dilakukan dalam mengatasi tumpahan minyak yang mencemari air laut.

Tindakan pertama yang dilakukan dalam mengatasi tumpahan minyak yaitu dengan melakukan pemantauan banyaknya minyak yang mencemari laut dan kondisi tumpahan. Ada 2 jenis pemantauan yang dilakukan yaitu dengan pengamatan secara visual dan penginderaan jauh (remote sensing).

1. Pengamatan secara visual

Pengamatan secara visual merupakan pengamatan yang menggunakan pesawat. Teknik ini melibatkan banyak pengamat, sehingga laporan yang diberikan sangat bervariasi. Pada umumnya, pemantauan dengan teknik ini kurang dapat dipercaya. Sebagai contoh, pada tumpahan jenis minyak yang ringan akan mengalami penyebaran (spreading), sehingga menjadi lapisan sangat tipis di laut. Pada kondisi pencahayaan ideal akan terlihat warna terang. Namun, penampakan lapisan ini sangat bervariasi tergantung jumlah cahaya matahari, sudut pengamatan dan permukaan laut, sehingga laporannya tidak dapat dipercaya.

2. Pengamatan penginderaan jauh

Metode penginderaan jarak jauh dilakukan dengan berbagai macam teknik, seperti Side-looking Airborne Radar (SLAR). SLAR dapat dioperasikan setiap waktu dan cuaca, sehingga menjangkau wilayah yang lebih luas dengan hasil penginderaan lebih detail. Namun,teknik ini hanya bisa mendeteksi lapisan minyak yang tebal. Teknik ini tidak bisa mendeteksi minyak yang berada dibawah air dalam kondisi laut yang tenang. Selain SLAR digunakan juga teknik Micowave Radiometer, Infrared-ultraviolet Line Scanner, dan Landsat Satellite System. Berbagai teknik ini digunakan untuk menghasilkan informasi yang cepat dan akurat

G. Penanggulangan

Ir. Ginting Perdana Dalam bukunya yang berjudul Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Limbah Industri, menerangkan bahwa pada umumnya, teknik bioremediasi in-situ diaplikasikan pada lokasi tercemar ringan, lokasi yang tidak dapat dipindahkan, atau karakteristik kontaminan yang volatil. Sedangkan Bioremediasi ex-situ merupakan teknik bioremediasi dimana lahan atau air yang terkontaminasi diangkat, kemudian diolah dan diproses pada lahan khusus yang disiapkan untuk proses bioremediasi.

Beberapa teknik penanggulangan tumpahan minyak diantaranya in-situ burning, penyisihan secara mekanis, bioremediasi, penggunaan sorbent, penggunaan bahan kimia dispersan, dan washing oil.

1. In-situ burning adalah pembakaran minyak pada permukaan laut, sehingga mengatasi kesulitan pemompaan minyak dari permukaan laut, penyimpanan dan pewadahan minyak serta air laut yang terasosiasi. Teknik ini membutuhkan booms (pembatas untuk mencegah penyebaran minyak) atau barrier yang tahan api. Namun, pada peristiwa tumpahan minyak dalam jumlah besar sulit untuk mengumpulkan minyak yang dibakar. Selain itu, penyebaran api sering tidak terkontrol.

2. Penyisihan minyak secara mekanis melalui 2 tahap, yaitu melokalisir tumpahan dengan menggunakan booms dan melakukan pemindahan minyak ke dalam wadah dengan menggunakan peralatan mekanis yang disebut skimmer.

3. Bioremediasi yaitu proses pendaurulangan seluruh material organik. Bakteri pengurai spesifik dapat diisolasi dengan menebarkannya pada daerah yang terkontaminasi. Selain itu, teknik bioremediasi dapat menambahkan nutrisi dan oksigen, sehingga mempercepat penurunan polutan.

4. Penggunaan sorbent dilakukan dengan menyisihkan minyak melalui mekanisme adsorpsi (penempelan minyak pada permukaan sorbent) dan absorpsi (penyerapan minyak ke dalam sorbent). Sorbent ini berfungsi mengubah fasa minyak dari cair menjadi padat, sehingga mudah dikumpulkan dan disisihkan. Sorbent harus memiliki karakteristik hidrofobik, oleofobik, mudah disebarkan di permukaan minyak, dapat diambil kembali dan digunakan ulang. Ada 3 jenis sorbent yaitu organik alami (kapas, jerami, rumput kering, serbuk gergaji), anorganik alami (lempung, vermiculite, pasir) dan sintetis (busa poliuretan, polietilen, polipropilen dan serat nilon).

5. Dispersan kimiawi merupakan teknik memecah lapisan minyak menjadi tetesan kecil (droplet), sehingga mengurangi kemungkinan terperangkapnya hewan ke dalam tumpahan minyak. Dispersan kimiawi adalah bahan kimia dengan zat aktif yang disebut surfaktan.

6. Washing oil yaitu kegiatan membersihkan minyak dari pantai.

H. CONTOH KASUS

Pencemaran Minyak di Gresik Sudah Membahayakan Ekosistem. Dampak Pencemaran Minyak di Gresik yang tumpah di Perairan Ujung Pangkah mulai mengganggu ekosistem biota laut. Ribuan ekor rajungan atau kepiting laut dan ikan muara di sekitar lokasi off shore PT Hess Indonesia Pangkah (HEI) diketahui mati. Para nelayan menemukan biota laut itu mengapung di pantai Pangkah.

Kendati sudah ada temuan biota laut yang mati diduga akibat keracunan zat polutan minyak mentah, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Gresik belum melakukan tindakan. Upaya untuk melakukan pemeriksaan terhalang, karena seluruh perahu nelayan di Pangkah Wetan disewa oleh manajemen HEI. Nelayan Pangkah melaporkan minyak tumpah diketahui sejak Jumat (26/10) lalu.

Temuan itu kemudian dilaporkan ke Kecamatan Ujung Pangkah. Camat Ujung Pangkah, Suyono kepada wartawan tidak menampik laporan itu. Suyono lantas melaporkan temuan warga ke BLH Gresik untuk ditindaklanjuti. Temuan itu sudah kami sampaikan ke Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Gresik, Tugas Husni Syarwanto sebelum rapat dengan dewan di Gedung DPRD Gresik, Kamis pagi, kata Suyono.

Imbas dari Pencemaran Minyak di Gresik tersebut, sambung Suyono, hasil tangkapan nelayan lebih banyak karena banyak ikan yang mabuk terkena minyak mentah. Kita sudah ke lokasi mengambil sampelnya bersama polisi, ujarnya sambil menyerahkan sampel minyak mentah yang dibungkus palstik kepada Tugas Husni Syarwanto.

Camat Ujung Pangkah, berangkat ke lokasi dan meyakini kalau tumpahan minyak mentah tersebut dari Hess Indonesia Pangkah. Sebab, pihak Hess sudah cepat melokalisir. Ada pesawat milik HESS di Jakarta yang memantau kebocoran itu, ujarnya. Ditambahkan, berdasarkan hasil pantauannya dilapangan, ditemukan ubur-ubur yang mati akibat minyak mentah yang mencemari perairan di Ujungpangkah tersebut. Ada 2 produksi di Hess yakni Minyak dan Gas. Dan kita menemukan ubur-ubur banyak yang mati dilokasi tumpahnya minyak tersebut, sahutnya.Tumpahan minyak itu, sambung Suyono, berbentuk gumpalan hitam padat kecil-kecil merata di sepanjang area itu. Kalau tidak segera diatasi maka pendapatan nelayan mencari ikan akan menurun drastis. Warga sudah mau demo, tapi kita cegah untuk memastikan dulu,imbuhnya. Kepala Badan Lingkungan Hidup, Tugas Husni Syarwanto mengatakan, bahwa pihaknya telah memerintahkan tim yang berangkat ke Ujung Pangkah untuk mengambil sampel sebagai bahan untuk uji laboratorium. Ternyata tim dari BLH Kabupaten Gresik pulang dengan tangan hampa. Mereka tidak berhasil ke Laut Jawa untuk mendapatkan sample air laut dengan minyak karena tidak ada kapal yang berada disana, katanya.

Ditambahkan, timnya sudah berusaha melobi para nelayan yang disana untuk mengantarkan. Tapi tidak ada. Kita juga memakluminya mungkin karena siang hari para nelayan tidak ada yang menepi semuanya kelaut, ujarnya berandai-andai. Tugas juga menegaskan menemukan beberapa ikan mati akibat Pencemaran Minyak di Gresik yang terjadi di pesisir utara wilayah setempat, atau tepatnya di Perairan Ujungpangkah. Temuan ikan mati itu berasal dari penduduk dan pak Camat Ujung Pangkah juga membawa contoh air serta ikan mati yang sebelumnya melaporkan kepada kami tentang banyaknya ikan mati akibat pencemaran yang diduga berasal dari tumpahan minyak eksplorasi milik Hess, tambahnya.

Tugas mengaku belum bisa memastikan darimana asal Pencemaran Minyak di Gresik itu, namun berdasarkan laporan awal dugaan pencemaran minyak di Pesisir Utara Kabupaten Gresik berasal dari eksplorasi milik HESS. Kita belum memastikan, namun laporan awal menyebutkan demikian. Dan kini BLH sedang melakukan uji laboratorium terhadap contoh tumpahan minyak yang didapat dari warga dan camat, katanya. Namun apabila terbukti hal itu sebagai pencemaran dan membahayakan lingkungan, maka BLH Gresik akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menindak pelaku

BAB IIIPENUTUPA. KESIMPULAN1. Pencemaran air adalah masuknya bahan pencemar ke dalam lingkungan perairan, sehingga menurunkan kualitas air.2. Sumber pencemaran air yaitu limbah pemukiman, limbah pertanian, limbah industri dan limbah pertambangan.3. Parameter yang digunakan dalam menentukan kualitas air yaitu DO (Dissolved Oxygen), BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), dan jumlah total zat terlarut.4. Akibat yang ditimbulkan dari pencemaran air yaitu pertumbuhan fitoplankton laut akan terhambat, Penurunan populasi alga dan protozoa, rusaknya estetika pantai akibat bau dari material minyak dan kerusakan biologis.5. Tindakan pertama yang dapat dilakukan dalam mengatasi tumpahan minyak di air laut dengan 2 jenis pemantauan yang dilakukan yaitu dengan pengamatan secara visual dan penginderaan jauh (remote sensing).6. Teknik penanggulangan tumpahan minyak diantaranya in-situ burning, penyisihan secara mekanis, bioremediasi, penggunaan sorbent, penggunaan bahan kimia dispersan, dan washing oil.

B. SARANDengan melihat salah satu contoh kasus pencemaran minyak yang terjadi di Gresik yang mengganggu ekosistem dilaut terlihat tidak adanya tindakan hukum yang memberikan sanksi terhadap perusahaan yang ada ditempat tersebut maka diperlukannya perhatian dari pemerintah dalam membuat kebijakan untuk memberlakukan peraturan terhadap pengrusakan alam khususnya dalam pencemaran air baik itu di laut,danau,sungai dsb. Dan juga diperlukannya kesadaran tinggi bagi setiap orang agar tidak merusak alam yang dimana akan memberikan dampak kerugian bagi dirinya sendiri dikemudian hari .

DAFTAR PUSTAKA

Ginting, Pedana, Ir., Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Limbah Industri (2007) Jakarta. MS.CV YRAMA WIDYA. Hal 17-18.Fakhruddin.2004.Dampak Tumpahan Minyak Pada Biota Laut. Jakarta : KompasMukhtasor. 2007. Pencemaran Pesisir dan Laut. Jakarta : PT Pradnya Paramitahttp://www.sinarharapan.co.id/http://anugrahjuni.wordpress.com/biologi-in/ekologi/pencemaran-air-oleh-industri-minyak-dan-suhu/