edisi triwulan iv tahun 2009 - kementerian ppn/bappenas :: … · 2015-02-02 · daftar tabel tabel...

14
Edisi Triwulan IV Tahun 2009 KEMENTERIAN PERENCANAANPEMBANGUNAN NASIONAL / KEMENTERIAN PERENCANAANPEMBANGUNAN NASIONAL / BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Upload: trankiet

Post on 02-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Edisi Triwulan IV

Tahun 2009

KEMENTERIAN PERENCANAANPEMBANGUNAN NASIONAL /KEMENTERIAN PERENCANAANPEMBANGUNAN NASIONAL /

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONALBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KATA PE�GA�TAR

Buku Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja Pelaksanaan Proyek Pinjaman Luar Negeri ini

merupakan pelaksanaan amanat dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 2006 Tentang Tata

Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah

Luar Negeri.

Sampai dengan Triwulan IV TA 2009, pinjaman yang sedang berjalan (on-going) yang dipantau

pelaksanaannya berjumlah 151 pinjaman proyek, 27 pinjaman proyek yang diteruspinjamkan

(Subsidiary Loan Agreement/SLA) dan 9 pinjaman program (program loan). Total jumlah

pinjaman sebesar ekivalen USD 21.281,14 juta dengan realisasi penarikan kumulatif sebesar USD

11.384,04 juta, sehingga masih terdapat pinjaman yang belum ditarik sebesar USD 9.897,10 juta.

Sedangkan realisasi pada Tahun Anggaran Berjalan (Januari – Desember tahun 2009) untuk

pinjaman proyek sebesar USD 1.923,34 juta dari target sebesar USD 2.475,42 juta (77,70%), dari

pinjaman proyek yang di SLA kan sebesar USD 370,64 juta dari target sebesar USD 1.237,31 juta

(29,96%) dan dari pinjaman program sebesar USD 2.887,19 juta dari target USD 2.887,19 (100%).

Beberapa permasalahan yang secara umum terjadi dalam pelaksanaan proyek antara lain adanya

keterlambatan dalam proses pengadaan barang dan jasa, masalah pembebasan tanah, terlambatnya

penerbitan DIPA daerah, keterlambatan akibat kesalahan administrasi maupun perubahan anggaran,

masih lemahnya manajemen pengelolaan proyek, backlog termasuk pembayaran yang

dikategorikan ineligible, pergantian struktur dan personil pelaksana kegiatan serta masalah-masalah

teknis lainnya seperti kurangnya koordinasi.

Semoga buku Ringkasan Eksekutif ini dapat memberikan gambaran secara cepat mengenai seluruh

kinerja pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari pinjaman luar negeri, yang sedang berjalan sampai

dengan Triwulan IV Tahun Anggaran 2009.

Menteri Perencanaan Pembangunan �asional/

Kepala Bappenas

Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana, SE, MA

i

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

Daftar Isi ............................................................................................................. ii

Daftar Tabel ........................................................................................................ iii

I. Gambaran Umum ......................................................................................... 1

1.1 Pinjaman Program ........................................................................................ 2

1.2 Pinjaman Proyek ........................................................................................... 2

1.3 Pinjaman Proyek Yang Diteruspinjamkan (SLA) ........................................ 3

II. Kinerja Pelaksanaan ................................................................................... 4

2.1 Kinerja Pelaksanaan Per Kementerian/Lembaga ......................................... 4

2.2 Progres Varian (PV) ..................................................................................... 5

III. Permasalahan Pelaksanaan ...................................................................... 8

IV. Langkah Tindak Lanjut ........................................................................... 9

ii

Daftar Tabel

Tabel 1. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri per 31 Desember 2009

Tabel 2. Status Penarikan Pinjaman Program Triwulan IV TA 2009

Tabel 3. Status Penarikan Pinjaman Proyek Triwulan IV TA 2009

Tabel 4. Status Penarikan Pinjaman Proyek Yang Diteruspinjamkan (SLA) TW IV TA 2009

Tabel 5. Kinerja Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Menurut Instansi Penanggung Jawab

Tabel 6. Proyek-proyek Pinjaman dengan Progres Varian Lebih Kecil Dari -30

iii

Ringkasan Eksekutif Triwulan IV TA 2009 - 1

RI�GKASA� EKSEKUTIF

KI�ERJA PELAKSA�AA� PROYEK PI�JAMA� LUAR �EGERI

TRIWULA� IV TA 2009

(Posisi 31 Desember 2009)

I. Gambaran Umum

Proyek-proyek pinjaman luar negeri yang sedang berjalan yang dipantau

pelaksanaannya sampai dengan akhir tahun 2009 berjumlah 151 pinjaman proyek sebesar

USD 13.890,61 juta, 27 pinjaman proyek yang diteruspinjamkan (Subsidiary Loan

Agreement/SLA) sebesar USD 4.384,31 juta dan 9 pinjaman program sebesar USD

3.006,22 juta, sehingga total nilai pinjaman keseluruhan sebesar USD 21.281,14 juta.

Penarikan kumulatif sampai dengan 31 Desember 2009 adalah sebesar USD

11.384,04 juta atau 53,49% berasal dari pinjaman program sebesar USD 2.933,99 juta, dari

pinjaman proyek sebesar USD 6.579,83 juta dan dari pinjaman proyek yang di-SLA-kan

sebesar USD 1.870,22 juta sehingga total dana yang belum ditarik adalah sebesar USD

9.897,10 juta.

Penarikan pada tahun anggaran berjalan periode Januari – Desember tahun 2009

yaitu sebesar USD 5.181,17 juta atau 78,50% terhadap target penarikan sebesar USD

6.599,92 juta atau lebih tinggi dari penarikan pada periode yang sama pada tahun 2008

mencapai 72,07%. Realisasi penarikan pada Tahun Anggaran 2009 terhadap target pada

pinjaman proyek yang di-SLA-kan dikategorikan sangat rendah hanya mencapai 29,96%,

sementara realisasi pinjaman program mencapai 100% dan pinjaman proyek non SLA

mencapai 77,70%. Pinjaman proyek yang di-SLA-kan yaitu sebanyak 27 proyek, sebanyak

25 proyek dikelola oleh PT PLN dan 2 proyek dikelola oleh PT PGN.

Tabel 1. Rekapitulasi Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri per 31 Desember 2009

Jumlah % Target Realisasi %

1 Pinjaman Program 9 3.006,22 2.933,99 97,60 72,23 2.887,19 2.887,19 100,00

2 Pinjaman Proyek 151 13.890,61 6.579,83 47,37 7.310,78 2.475,42 1.923,34 77,70

3 Penerusan Pinjaman (SLA) 27 4.384,31 1.870,22 42,66 2.514,09 1.237,31 370,64 29,96

Sumber : LKPPPLN Edisi Triwulan IV Tahun 2009

(dalam juta USD )

No. Pinjaman

Jumlah

Program/

Proyek

Jumlah

Pinjaman

Pinjaman

belum

ditarik

TA 2009Penarikan Kumulatif

Komposisi pendanaan oleh kreditur untuk proyek-proyek pinjaman luar negeri yang

sedang berjalan dapat digambarkan seperti diagram berikut ini:

Ringkasan Eksekutif Triwulan IV TA 2009 - 2

Diagram 1. Komposisi Pendanaan Proyek Pinjaman Luar Negeri Triwulan IV TA 2009

Bank Dunia

17,56%

ADB

13,63%

JICA

43,92%

Multilateral Lain 2,70%

Bilateral Lain

8,74% FKE

13,45%

1.1 Pinjaman Program

Pada Triwulan IV Tahun 2009 terdapat 9 pinjaman program yang sedang berjalan

dengan jumlah pinjaman sebesar USD 3.006,22 juta. Pinjaman program tersebut bersumber

dari Bank Dunia sebanyak 1 pinjaman program, ADB sebanyak 3 pinjaman program, JICA

sebanyak 4 pinjaman program, dan Bilateral Lain sebanyak 1 pinjaman program. Pinjaman

program yang bersumber dari Bank Dunia, ADB, dan JICA telah ditarik seluruhnya pada

tahun anggaran 2009, sedangkan pinjaman program yang bersumber dari Bilateral Lain

belum ditarik seluruhnya.

Realisasi penarikan kumulatif pinjaman program sampai dengan Triwulan IV Tahun

2009 sebesar USD 2.933,99 juta atau 97,60% dari total pinjaman program USD 3.006,22

juta. Sedangkan realisasi penarikan pinjaman program pada tahun anggaran berjalan

periode Januari – Desember tahun 2009 sebesar USD 2.887,19 juta atau 100% dari target

penarikan tahun 2009 sebesar USD 2.887,19 juta sebagaimana dilihat pada Tabel 2 di

bawah ini.

Tabel 2. Status Penarikan Pinjaman Program Triwulan IV TA 2009

Target Realisasi %

1 Bank Dunia 1 600,00 600,00 0,00 553,20 553,20 100,00

2 ADB 3 1.500,00 1.500,00 0,00 1.500,00 1.500,00 100,00

3 JICA 4 606,22 606,22 0,00 606,22 606,22 100,00

4 Bilateral Lain 1 300,00 227,77 72,23 227,77 227,77 100,00

Total 9 3.006,22 2.933,99 72,23 2.887,19 2.887,19 100,00

Sumber : LKPPPLN Edisi Triwulan IV Tahun 2009

TA 2009

(dalam juta USD )

No.Pemberi

Pinjaman

Jumlah

Program

Jumlah

Pinjaman

Penarikan

Kumulatif

Pinjaman

Belum Ditarik

1.2 Pinjaman Proyek

Dilihat dari sumber dananya, pinjaman proyek yang sedang berjalan yang berasal

dari Bank Dunia sebanyak 21 pinjaman proyek, ADB 24 pinjaman proyek, JICA 40

pinjaman proyek, Multilateral Lain 20 pinjaman proyek, Bilateral Lain 22 proyek, dan

proyek-proyek lain yang dibiayai dari Fasilitas Kredit Ekspor (FKE) sebanyak 24 proyek.

Ringkasan Eksekutif Triwulan IV TA 2009 - 3

Realisasi penarikan kumulatif pinjaman proyek sampai dengan Triwulan IV Tahun

2009 sebesar USD 6.579,83 juta atau 47,37% dari total pinjaman proyek USD 13.890,61

juta. Sedangkan realisasi penarikan pinjaman proyek pada tahun anggaran berjalan periode

Januari – Desember tahun 2009 sebesar USD 1.923,34 juta atau 77,70% dari target

penarikan tahun 2009 sebesar USD 2.475,42 juta sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3 di

bawah ini.

Tabel 3. Status Penarikan Pinjaman Proyek Triwulan IV TA 2009

Target Realisasi %

1 Bank Dunia 21 2.916,46 2.010,52 905,94 800,91 663,00 82,78

2 ADB 24 1.099,00 504,98 594,02 268,03 198,65 74,11

3 JICA 40 5.488,34 1.638,53 3.849,81 497,38 376,35 75,67

4 Multilateral Lain 20 575,57 175,36 400,23 151,84 63,10 41,55

5 Bilateral Lain 22 1.389,58 675,20 714,38 241,41 160,48 66,48

6 FKE 24 2.421,66 1.575,24 846,42 515,85 461,77 89,52

Total 151 13.890,61 6.579,83 7.310,78 2.475,42 1.923,34 77,70

Sumber: LKPPPLN Edisi Triwulan IV Tahun 2009

Catatan:

- Jumlah pinjaman FKE merupakan alokasi kredit ekspor

- Jumlah pinjaman JICA, Multilateral Lain, dan Bilateral Lain merupakan ekuivalen dalam mata uang USD

(dalam juta USD)

�oPemberi

Pinjaman

TA 2009Jumlah

Proyek

Jumlah

Pinjaman

Penarikan

Kumulatif

Pinjaman

Belum

Ditarik

Secara umum persentase realisasi pinjaman proyek pada tahun anggaran berjalan

periode Januari – Desember 2009 sebesar 77,70% lebih tinggi dibandingkan dengan

realisasi pada periode yang sama pada tahun 2008 yang mencapai 67,40%. Realisasi

tertinggi berasal dari proyek-proyek yang dibiayai oleh FKE (89,52%) dan Bank Dunia

(82,78%). Sedangkan realisasi terendah berasal dari proyek-proyek yang dibiayai dari

pinjaman Multilateral Lain (41,55%).

1.3 Pinjaman Proyek Yang Diteruspinjamkan (SLA)

Dilihat dari sumber dananya, pinjaman proyek yang diteruspinjamkan yang sedang

berjalan yang berasal dari Bank Dunia sebanyak 2 proyek, ADB 2 proyek, JICA 12 proyek,

Bilateral Lain 2 proyek, dan proyek-proyek lain yang dibiayai dari Fasilitas Kredit Ekspor

(FKE) sebanyak 9 proyek.

Realisasi penarikan kumulatif pinjaman proyek yang diteruspinjamkan sampai

dengan Triwulan IV Tahun 2009 sebesar USD 1.870,22 juta atau 42,66% dari total

pinjaman proyek USD 4.384,31 juta. Sedangkan realisasi penarikan pinjaman proyek yang

diteruspinjamkan pada tahun anggaran berjalan periode Januari – Desember tahun 2009

sebesar USD 370,64 juta atau 29,96% dari target penarikan tahun 2009 sebesar USD

1.237,31 juta sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini.

Ringkasan Eksekutif Triwulan IV TA 2009 - 4

Tabel 4. Status Penarikan Pinjaman Proyek Yang Diteruspinjamkan Triwulan IV TA 2009

Target Realisasi %

1 Bank Dunia 2 221,00 165,70 55,30 59,31 37,90 63,90

2 ADB 2 301,00 81,75 219,25 35,00 21,33 60,94

3 JICA 12 3.251,84 1.341,79 1.910,05 956,88 287,36 30,03

4 Bilateral Lain 2 169,57 142,14 27,43 26,10 6,33 24,25

5 FKE 9 440,90 138,84 302,06 160,02 17,72 11,07

Total 27 4.384,31 1.870,22 2.514,09 1.237,31 370,64 29,96

Sumber: LKPPPLN Edisi Triwulan IV Tahun 2009

Catatan:

- Jumlah pinjaman FKE merupakan alokasi kredit ekspor

- Jumlah pinjaman JICA, Multilateral Lain, dan Bilateral Lain merupakan ekuivalen dalam mata uang USD

(dalam juta USD)

�oPemberi

Pinjaman

Jumlah

Proyek

Jumlah

Pinjaman

Penarikan

Kumulatif

Pinjaman

Belum

Ditarik

TA 2009

Secara umum persentase realisasi pinjaman proyek yang diteruspinjamkan pada

tahun anggaran berjalan periode Januari – Desember 2009 sebesar 29,96% lebih rendah

dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama pada tahun 2008 yang mencapai

53,09%. Realisasi tertinggi berasal dari proyek-proyek yang dibiayai oleh Bank Dunia

(63,90%) dan ADB (60,94%). Sedangkan realisasi terendah berasal dari proyek-proyek

yang dibiayai dari FKE (11,07%).

II. Kinerja Pelaksanaan

2.1 Kinerja Pelaksanaan per Kementerian/Lembaga

Sampai dengan dengan Triwulan IV Tahun 2009, terdapat 19 kementerian/ lembaga

yang menjadi instansi penanggung jawab (executing agency) atas 187 pinjaman proyek dan

program. Sebagian besar pinjaman proyek yang sedang berjalan terkonsentrasi di 6

kementerian/lembaga yaitu di Kementerian Pekerjaan Umum (44), PT PLN (25),

Kementerian Pertahanan (23), Kementerian Perhubungan (14), Kementerian Pendidikan

Nasional (14), Kementerian Kesehatan (11), dan sisanya tersebar di 13

kementerian/lembaga.

Kinerja pelaksanaan proyek-proyek pinjaman luar negeri sebagaimana pada tabel 5

di bawah ini diukur dengan melihat capaian atau realisasi penarikan pinjaman terhadap

target tahun anggaran berjalan. Realisasi penarikan pinjaman yang mencapai di atas 75%

menunjukan realisasi penarikan yang relatif tinggi.

Tabel 5 memperlihatkan bahwa hampir seluruh realisasi penarikan pinjaman di

kementerian/lembaga penanggungjawab di Triwulan IV tahun 2009 masih di bawah target

yang ditetapkan. Realisasi pinjaman tertinggi dicapai oleh Badan Pertanahan Nasional yang

mencapai 100,00% dari target penarikan pinjaman, kemudian diikuti oleh Kementerian

Keuangan (99,39%), Otorita Pengembangan Pulau Batam (93,61%), Kantor Meneg PDT

(93,00%), Kementerian Dalam Negeri (92,41%), Kementerian Pertahanan (89,84%),

Kementerian Kelautan dan Perikanan (89,42%), Kepolisian RI (87,67%), dan Kementerian

Ringkasan Eksekutif Triwulan IV TA 2009 - 5

Pertanian (75,87%). Sedangkan untuk kementerian/lembaga lainnya realisasi masih kurang

dari 75% dari target.

Tabel 5. Kinerja Pelaksanaan Pinjaman Luar Negeri Menurut Instansi Penanggungjawab

posisi 31 Desember 2009 [dalam juta USD]

No Instansi Penanggungjawab

Target Realisasi %

A. Kementerian/Lembaga 160 16.896,83 9.513,81 56,31 7.383,00 5.362,61 4.810,53 89,71

1 Kementerian Pekerjaan Umum 44 5.527,58 2.451,65 44,35 3.075,94 963,62 688,09 71,41

2 Kementerian Pertanian 6 223,40 116,93 52,34 106,46 37,03 28,10 75,87

3 Kementerian Pendidikan Nasional 14 1.023,95 380,97 37,21 642,99 164,75 107,52 65,26

4 Kementerian Dalam Negeri 7 1.107,15 845,96 76,41 261,19 332,94 307,68 92,41

5 Kementerian Perhubungan 14 2.048,67 506,72 24,73 1.541,95 103,26 75,65 73,26

6 Kementerian Kesehatan 11 407,55 150,87 37,02 256,69 58,57 32,14 54,88

7 Kementerian Agama 9 246,97 113,92 46,13 133,06 76,93 48,94 63,61

8 Kementerian Keuangan

- pinjaman proyek 2 93,52 45,54 48,70 47,98 42,42 24,60 57,99

- pinjaman program 9 3.006,22 2.933,99 97,60 72,23 2.887,19 2.887,19 100,00

9 Kementerian Kelautan dan Perikanan 7 274,13 148,26 54,09 125,86 62,43 55,82 89,42

10 Bappenas 3 159,13 52,25 32,83 106,88 28,90 17,32 59,92

11 Badan Pertanahan Nasional 1 51,50 46,00 89,32 5,50 14,10 14,10 100,00

12 Kementerian Pertahanan 23 2.148,72 1.394,85 64,92 753,87 411,76 369,94 89,84

13 Kementerian Kominfo 3 72,94 31,47 43,14 41,47 30,00 21,28 70,95

14 Kepolisian RI 4 317,21 203,81 64,25 113,40 111,04 97,35 87,67

15 Kantor Meneg PDT 1 104,80 74,70 71,28 30,10 30,00 27,90 93,00

16 Bakosurtanal 1 68,95 1,92 2,79 67,03 0,98 0,71 71,98

17 Otorita Pengembangan Pulau Batam 1 14,42 13,99 97,05 0,43 6,65 6,23 93,61

B. SLA 27 4.384,31 1.870,23 42,66 2.514,09 1.237,30 370,64 29,96

18 PT. PLN 25 3.773,18 1.349,59 35,77 2.423,59 1.138,29 338,54 29,74

19 PT. PGN 2 611,13 520,63 85,19 90,50 99,02 32,09 32,41

Jumlah Pinjaman Proyek 178 18.274,92 8.450,05 46,24 9.824,87 3.712,73 2.293,98 61,79

Jumlah Pinjaman Program 9 3.006,22 2.933,99 97,60 72,23 2.887,19 2.887,19 100,00

Total 187 21.281,14 11.384,04 53,49 9.897,10 6.599,92 5.181,17 78,50

Sumber: LKPPPLN Edisi Triwulan IV 2009

Jumlah

Penarikan KumulatifPinjaman

Belum Ditarik

Penarikan TA 2009

%

Jumlah

Proyek/

Program

Jumlah

Pinjaman

2.2 Progres Varian (PV)

Kinerja pelaksanaan proyek pinjaman luar negeri dalam laporan ini juga diukur

berdasarkan angka progres varian. Angka progres varian positif menunjukkan penarikan

dana lebih cepat dari target waktu yang dijadwalkan, sedangkan angka negatif

menunjukkan hal sebaliknya. Angka progres varian didapat dari selisih antara persentase

penarikan kumulatif dengan persentase waktu pinjaman yang sudah terpakai. Suatu proyek

dikatakan mengalami keterlambatan penarikan pinjaman cukup signifikan apabila nilai

progres variannya kurang dari -30 (< -30).

Tabel 6 menunjukan angka PV pinjaman proyek yang dikategorikan berisiko (at

risk). Sebanyak 18 proyek yang didanai dari loan JICA memiliki angka PV kurang dari –

30, ADB sebanyak 14 proyek, FKE sebanyak 12 proyek, Multilateral Lain sebanyak 11

proyek, Bilateral Lain sebanyak 10 proyek, serta Bank Dunia sebanyak 2 proyek.

Sedangkan dari sisi Kementerian/Lembaga, PT. PLN merupakan Kementerian/Lembaga

yang paling banyak memiliki proyek dengan angka progres varian dengan nilai <-30 (14

Ringkasan Eksekutif Triwulan IV TA 2009 - 6

dari 25 proyek) dan Kementerian Pekerjaan Umum (14 dari 44 proyek), Kementerian

Kesehatan (9 dari 11 proyek) dan Kementerian Perhubungan (6 dari 14 proyek).

Tabel 6. Proyek-Proyek Pinjaman dengan Progres Varian Lebih Kecil Dari -30

1 4834-IND Strategic Road Infrastructure Project Bank Dunia -30,34

2 4786-IND Urban Sector Development Reform Project Bank Dunia -41,04

3 2064-INO (SF) Participatory Irrigation Sector ADB -46,99

4 2065-INO Participatory Irrigation Sector ADB -44,26

5 2264-INO (SF) Infrastructure Reform Sector Development Project ADB -45,55

6 1982-INO Renewable Energy Development ADB -38,76

7 1983-INO Power Transmission Improvement ADB -58,00

8 IP-523 Komering Irrigation Project Stage Phase II JICA -31,25

9 IP-528 North Java Coridor Flyover Project JICA -67,15

10 IP-529 Tanjung Priok Acces Road Construction Project I JICA -47,46

11 IP-531 Tanjung Priok Acces Road Construction Project II JICA -48,39

12 IP-545 Aceh Reconstruction Project JICA -33,41

13 AIPRD-L-002 Eastern Indonesia National Road Improvement Australia -45,58

14 21608801 Rehabilition Drainage System of Banda Aceh Perancis -31,69

1 IND-0125 The Post Tsunami Rehab of Agric. Infra. In NAD IDB -47,69

1 IND-0109/0110 The Integrated Diponegoro University Development IDB -38,14

2 IND-0114/0115 The North Sumatera University Hospital IDB -82,28

3 IP-541 Hasanuddin University Development JICA -35,24

1 1964-INO (SF) Sustainable Cap Building for Decentralization ADB -44,32

2 2193-INO (SF) LGFGR Project ADB -73,51

3 IND-0120 The Rehabilitation and Reconstruction of Simeulue Island IDB -48,78

1 IP-520 Maritime Telecommunication Syst. Development IV JICA -43,91

2 IP-521 The Urgent Rehab.Project of Tj. Priok JICA -65,85

3 IP-536 E/S Jakarta Mass Rapid Transit System JICA -49,69

4 IP-508 Railway Electrification and DD Tracking JICA -73,36

5 IP-540 Railway DT on Java South Line III JICA -40,48

6 2002 66 973 Jabotabek Commuter Railways Jerman -45,16

No Instansi Penanggung Jawab/Nama Proyek Kreditur Progres Varian

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN

DEPARTEMEN DALAM NEGERI

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

DEPARTEMEN PERTANIAN

Ringkasan Eksekutif Triwulan IV TA 2009 - 7

1 2075-INO (SF) Decentralized Health Services II ADB -50,65

2 2348-INO (SF) Nutrition Improvement through Community Empowerment ADB -35,10

3 2163-INO Comm. Water Services & Health Project ADB -45,92

4 2164-INO (SF) Comm. Water Services & Health Project ADB -45,84

5 2002 70 413 The Improvement of the Moh. Hoesin Hospital Jerman -44,00

6 2004 66 383 Improv. Of Dr. Wahidin Sudiro Husodo Makassar Jerman -38,76

7 INA-10 Strengthening of Teaching Hospital Korea -68,59

8 INA-14 Improvement Of H Adam Malik in Medan Korea -30,45

9 INA-15 Upgrading of Prof. Dr. Kandaou Hospital in Manado Korea -30,45

1 IND-0064 Magnet School in Aceh Timur IDB -97,57

2 IND-0112/0113 The Reconstruction of IAIN Ar Raniry IDB -63,94

3 IND-0126/0127 Upgrading & Dev of The SIU of S. Gunung Djati IDB -43,85

1 IND-0121 Dev’t of Belawan and Sibolga Fishing Port IDB -48,72

1 2264-INO (SF) Infrastructure Reform Sector Dev. Project ADB -46,55

1 IP-542 ICT Utilization Project for Educational Quality Enh. JICA -55,17

1 Austria-2008 Rehabilitation of RSAU dr. Hardjolukito Austria -34,13

2 KE-AU 6 Alokasi KE TA 2004 / TNI AU FKE -31,39

3 KE-AD 4 Alokasi KE TA 2002 / TNI AD FKE -32,16

4 KE-AD 8 Alokasi KE TA 2006 / TNI AD FKE -30,59

5 KE-AD 9 Alokasi KE TA 2008 / TNI AD FKE -30,59

1� KE-POLRI-9 Alokasi KE TA 2008 / POLRI� �FKE -30,59�

BAKOSURTANAL

1 IP-544 National Geo-Spatial Data Infrastructure Development JICA -66,21

1 1982-INO Renewable Energy Development ADB -38,76

2 1983-INO Power Transmission Improvement ADB -58,00

3 IP-515 Tanjung Priok Gas Fired PP Ext. JICA -33,52

4 IP-516 Semarang PP Rehab & Gasfication JICA -54,96

5 IP-525 Ulubelu Geothermal Power Plant Construction III JICA -55,47

6 IP-527 Keramasan Power Plant Extension Project JICA -33,02

Instansi Penanggung Jawab/Nama Proyek Kreditur

DEPARTEMEN KOMINFO

Progres Varian

DEPARTEMEN PERTAHANAN

No

DEPARTEMEN AGAMA

PT. PLN

DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BAPPENAS

DEPARTEMEN KESEHATAN

KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA

Ringkasan Eksekutif Triwulan IV TA 2009 - 8

PT. PLN

7 BEF-003 Scattered Diesel Power Project for 7 locations Belgia -55,42

8 JBIC CLA-1 Rehabilitation for Muara Karang Power Plant Project FKE -63,12

9 JBIC CLA-2 Rehabilitation for Suralaya Steam Power Plant Project FKE -37,98

10 JBIC CLA-5 Rehabilitation For Suralaya Steam Power Plant Project FKE -52,36

11 PLN-006 KE III Lot 3, 500/150kV S/S New Babat & Kediri FKE -47,41

12 PLN-007 KE III Lot 5, UGC Duren Tiga-Taman Rasuna FKE -43,52

13 PLN-008 KE III Lot 10, 500 kV & 150 kV S/S & T/L Jatim-Jateng FKE -91,73

14 PLN-009 KE III Lot 14, 500 kV Transmission Lines Grati S/S FKE -68,45

Sumber: LKPPPLN Edisi Triwulan IV 2009

No Instansi Penanggung Jawab/Nama Proyek Kreditur Progres Varian

III. Permasalahan Pelaksanaan

Pada Triwulan IV tahun 2009 dapat diidentifikasi beberapa permasalahan dan kendala

yang menyebabkan kelambatan dalam pelaksanaan. Permasalahan tersebut menyangkut

masalah-masalah sebagai berikut:

(1) Pengadaan barang/jasa, lamanya proses tender atau terjadinya retender sehingga

seluruh atau sebagian paket belum dapat terkontrak seperti pada proyek 4744-IND

Second Eastern Indonesia Region Transport, 4834-IND Strategic Road Infrastructure

Project, 4204-IND Third WSSLIC-PAMSIMAS, 4786-IND Urban Sector Ref.

Development Program, 1964-INO(SF) Sustainable Capacity Building for

Decentralization, IP-541 Hasanuddin University Development, IP-521 The Urgent

Rehabilitation Project of Tanjung Priok Port, IP 508 Railway Electrification and DD

Tracking, IP-540 Railway Railway DT on Java South Line III, IP-519 Rehabilitation

and Improvement Project for JFP, IP-542 ICT Utilization Project for Educational

Quality Enhancement, IP-544 <ational Geo-Spatial Data Infrastructure

Development, IP-516 Semarang PP Rehab and Gasification, IP-539 <orth-West

Sumatera Inter-Connector Transmission, IND-0114/0115 The <orth Sumatera

University Hospital, IND-0064 Magnet School in Aceh Timur, dan SP-013 Fisheries

Training Development in Indonesia.

(2) �o Objection Letter dari development partners, proses sampai dengan penerbitan

NOL relatif lama seperti pada proyek 4762-IND GMFRAP, dan IND-0112/0113 The

Reconstruction of IAI< Ar-Raniry.

(3) Proses penerbitan dokumen anggaran (DIPA) serta kekurangan alokasi dana

DIPA sehingga kegiatan tertunda seperti pada proyek 4789-IND IMHERE, 4790-IND

Initiatives for Local Government, 4740-IND COREMAP II, 2064/2065-INO

Participatory Irrigation Sector, 2164-INO (SF) Comm. Water Services and Health

Project.

(4) Manajemen dan koordinasi, masih terjadi pada proyek-proyek yang dalam

pelaksanaannya memerlukan koordinasi dengan instansi lain maupun dengan

Pemerintah Daerah seperti pada proyek 4786-IND Urban Sector Ref. Development

Ringkasan Eksekutif Triwulan IV TA 2009 - 9

Program, 4790-IND Initiatives for Local Government, 1964-INO(SF) Sustainable

Capacity Building for Decentralization, IP-523 Komering Irrigation Project Phase II,

IP-545 Aceh Reconstruction Project, IP-524 Urgent Disaster Reduction for Mt.

Merapi, Progo River Basin, & Mt. Bawakaraeng, dan IP-508 Railway Electrification

and D.D. Tracking.

(5) Pembebasan lahan yang membutuhkan waktu lama sehingga pelaksanaan kegiatan

mundur dari jadwal semula seperti pada proyek 1982-INO Renewable Energy

Development, IP-508 Railway Electrification and D.D. Tracking, dan IP-532 Asahan

Hydroelectric Power Plant Construction III. Secara umum masalah

pengadaan/pembebasan lahan terjadi pada proyek-proyek pembangunan jalan dan

proyek penanggulangan banjir perkotaan di lingkungan Kementerian Pekerjaan

Umum seperti pada IP-523 Komering Irrigation Project Stage Phase II, IP-528 <orth

Java Coridor Flyover Project, IP-529 Tanjung Priok Acces Road Construction

Project I, IP-531 Tanjung Priok Acces Road Construction Project dan AIPRD-L-

002 Eastern Indonesia <ational Road Improvement.

(6) Backlog seperti terjadi pada proyek 4762-IND GFMRAP, 2064/2065-INO

Participatory Irrigation Sector, 2075-INO Decentralized Health Service II, 2127-INO

STAR Development Project, 2163-INO Community Water Resource and Sanitation

Health, 2164-INO (SF) Community Water Resource and Sanitation Health, dan 2127-

INO STAR Development Project.

(7) Laporan audit perkembangan pelaksanaan proyek di tahun sebelumnya yang belum

dilaporkan penanggungjawab proyek kepada development partners, seperti terjadi

pada proyek IP-505 PTSL for Water Resources Development II dan IP-541

Hasanuddin University Development.

IV. Langkah Tindak Lanjut

Terhadap masalah-masalah tersebut di atas telah dilakukan langkah tindak lanjut

penyelesaian masalah. Langkah-langkah tersebut antara lain melaksanakan rapat koordinasi

lanjutan yang melibatkan pihak proyek, kementerian terkait, pemerintah daerah terkait

maupun development partners dan menyampaikan teguran dalam rangka meningkatkan

percepatan pelaksanaan proyek. Disamping itu beberapa langkah tindak lanjut yang perlu

segera dilakukan adalah:

1. Melaksanakan updating project cost yang mencakup disbursement plan dan

procurement plan, terutama untuk proyek-proyek yang memiliki banyak paket

kontrak dan dilaksanakan di banyak lokasi, seperti proyek 4834-IND Strategic Road

Infrastructure Project, 4731-IND Land Management Policy Development Project, IP-

519 Rehab and Improv’t Project of FJP, IP-541 Hasanuddin University Development

dan AIPRD-L-002 Eastern Indonesia <ational Road Improvement.

2. Berkoordinasi dengan donor dalam hal penerbitan <o Objection Letter terutama untuk

proyek 2500-INO Integrated Citarum WRWP, 2127-INO (SF) State Audit Reform

Development Project, 2264-INO (SF) Infrastructure Reform Sector Development

Project, 2193-INO (SF) LGFGR Project, dan IND-0112/0113, The Reconstruction of

IAI< Ar-Raniry.

Ringkasan Eksekutif Triwulan IV TA 2009 - 10

3. Meningkatkan koordinasi baik internal maupun lintas instansi terutama untuk proyek

4664-IND Urban Poverty II, 4789-IND Early Childhood Education and

Development, IP-524 Urgent Disaster Reduction for Mt. Merapi, Progo River Basin,

& Mt. Bawakaraeng,

4. Meningkatkan koordinasi dan rutin mengadakan pertemuan dengan pihak-

pihak/institusi terkait, baik pihak kementerian/lembaga lain maupun swasta dalam hal

pembebasan lahan, serta mengamankan lahan yang telah dibebaskan pada proyek

1982-INO Renewable Energy Development, IP-528 <orth Java Coridor Flyover

Project, dan IP-531 Tanjung Priok Acces Road Construction Project.

5. Menyelesaikan permasalahan backlog dengan mempersiapkan berbagai berkas bukti

penggunaan dana (seperti SP2D) agar proses replenishment dapat segera dilaksanakan

dan tidak membebani rekening pemerintah.

6. Mengingatkan kepada penanggungjawab proyek melalui forum rapat pemantauan

untuk segera menyelesaikan kewajiban melaporkan laporan audit kepada development

partners.

Diharapkan langkah-langkah tindak lanjut tersebut dapat segera mengarah pada

percepatan pelaksanaan untuk mengejar keterlambatan pencapaian target penyelesaian

masalah pelaksanaan proyek-proyek pinjaman luar negeri, serta dapat dijadikan suatu

referensi apabila terjadi permasalahan yang sama pada proyek di masa mendatang.