daftar tabel

Upload: yasir-zulkifli

Post on 10-Oct-2015

43 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ss

TRANSCRIPT

DAFTAR TABELHalamanTabel 2.1: jumlah cairan (ml) yang hilang pada anak umur < 2 tahun. 12Tabel 2.2: jumlah cairan (ml) yang hilang pada anak umur 2-5 tahun. 12Tabel 2.3: jumlah cairan (ml) yang hilang pada anak umur >15 tahun 13Tabel 2.4:penilaian derajat dehidrasi .. 13Tabel 3.5: pola kegiatan sehari-hari.. 46Tabel 3.6: pemeriksaan penunjang .. 53Tabel 3.7: analisa data. 57Tabel 3.8: diagnosa keperawatan prioritas 60Tabel 3.9: perencanaan.. 61Tabel 3.10:implementasi dan evaluasi. 68Tabel 3.11: catatan perkembangan 77DAFTAR GAMBARHalamanGambar 3.1 Genogram 3 generasi . 45DAFTAR LAMPIRANLampiran 1 : Surat pernyataan benar-benar telah melakukan penelitianLampiran 2 : Surat izin permintaan data Di Rumah Sakit Mokopido TolitoliLampiran 3 : Surat permoohonan izin pengambilan kasusLampiran 4 : Satuan Acara Penyuluhan ( SAP ) penyakit diareLampiran 5 : Daftar Riwayat Hidup PenulisBAB IPENDAHULUAN1. A.LATAR BELAKANGKesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.Pembangunan di bidang kesehatan seperti yang diatur dalam Undang-Undang KesehatanNo.23Tahun 1992 merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dengan tujuan tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional, yaitu untuk mempercepat terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, bangsa Indonesia mencanangkan cita-cita Indonesia Sehat 2010 antara lain programnya adalah pemberantasan penyakit menular yang salah satunya adalah penyakitdiare. Berbagai upaya kesehatan berupa peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif),pengobatan(kuratif)dan pemulihan(rehabilitatif) dilaksanakan secara utuh, menyeluruh dan berkesinambungan antara pemerintah dan masyarakat (Depkes RI,1999).http://2012.city-selatiga.blogspot.com/2012/05/penyakit-diare.htmDiare: keadaan frekwensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak-anak. Konsistensifecesencer dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja (Ngastiah, 1998).Penyakitdiaremerupakan suatu penyebab utama kesakitan dan kematian seseorang terutama pada anak dimana gejala utamanya yaitu cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, dan nafsu makan menurun. Dimana faktor penyebab dari penyakit ini diantaranya adalah kesehatan lingkungan, keadaangizi,faktor sosial dan ekonomi. Pada anak denganDiare dapatmenyebabkan kekurangan cairan akibat BAB terus menerus, muntah, danevaporasi. Jika tidak diatasi segera akan mengakibatkandehidrasidan renjatanhipovolemik syokdan bisa berdampak buruk yaitu kematian yang cepat. Hal ini disebabkan daya tahan tubuh anak dan kompensasi anak terhadap suatu penyakit belum sempurna, sehingga meningkatkanmotalitas usus,sekresidanosmotiksistim pencernaan.(http://hudenizia.blogspot.com/2010/12/ktikeperawatan-anak-dengan-diare.html)Diare sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan, tidak saja di negara berkembang tetapi juga di negara maju. Penyakitgastroenteritismasih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) dengan penderita yang banyak dalam waktu singkat. (Nursalam,2005).Di negara maju walaupun sudah terjadi perbaikan kesehatan dan ekonomi masyarakat tetapi insidendiaretetap tinggi dan masih menjadi masalah kesehatan. Di USA dengan penduduksekitar 200 juta diperkirakan 99 juta episodediaresetiap tahunnya menempati peringkat ketiga dari daftar keluhan pasien pada ruang praktek dokter, WHO memperkirakan ada sekitar 4 milyar kasus diare setiap tahun denganmortalitas3-4 juta pertahun.Bila angka itu diterapkan di Indonesia, berarti setiap tahun sekitar 100 juta episodediarepada orang pertahunnya. Penyakitdiareberada pada urutan ketiga dengan pravelensi sebesar 3.5% dari 9 penyakit utama yang ada di Rumah Sakit yang menjadi penyebab utama dari kematian,(http://hudenizia.blogspot.com/2010/12/kti-keperawatan-anak-dengan-diare.html)Di Indonesia berdasarkan hasil survei awal dilapangan kasus diare pada tahun 2008 di Kabupaten Sambas terjadi 12.961 kasus pada semua golongan umur (23 per 1000 penduduk). Di Sulawesi tengah khususnya di Rumah Sakit Umum Mokopido Tolitoli berdasarkan data dariMedical RecordRSU Mokopido Tolitoli pada tahun 2010 tercatat jumlah penderitadiareyaitu sebanyak 391 penderita untuk semua golongan umur. Pada tahun 2011 jumlah penderitadiareyaitu 371 penderita dimana terdiri dari 100 orang penderita dewasa dan 271 penderita anak. Sedangkan untuk bulan januari sampai dengan bulan juli 2012 jumlah penderita adalah 119 yang terdiri dari 29 dewasa dan 90 penderita dari kalangan anak-anak.Untuk mencegah agar tidak terjadi seperti halnya yang diuraikan diatas maka perlunya penanganan masalahdiaresecara maksimal salah satunya adalah dengan pemberian asuhan keperawatan oleh karena pasiendiarecenderung mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan cairan danelektrolityang mana keaadaan tersebut dapat mengancam kehidupan pasien sehingga pemberian asuhan keperawatan yang cepat, tepat dan efisien dapat membantu menekan angka kejadian dan kematian pasien diare. Keadaan ini mendorong minat peneliti untuk meneliti penerapan Asuhan Keperawatan Pada An.M dengan kasusdiaredi Teratai Anak RSU Mokopido Tolitoli.1. B.RUMUSAN MASALAHAdapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Penerapan Asuhan Keperawatan Pada An M Dengan kasus Diare Di Ruang Teratai Anak RSU Mokopido Tolitoli 1. C.TUJUAN PENELITIAN1. Tujuan UmumUntuk mengetahui penatalaksanaan secarakomprehensifAsuhan Keperawatan pada pasien An M dengan kasusDiaredi ruangan Teratai Anak RSU Mokopido Tolitoli.1. Tujuan KhususKarya tulis ini di buat untuk :1. Mampu melakukan tahapan pengkajian asuhan keperawatan pada pasien An M dengan kasusdiaredi Ruangan Teratai Anak RSU Mokopido Tolitoli2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien An M dengan kasusdiaredi Ruangan Teratai Anak RSU Mokopido Tolitoli3. Mampu menetapkan rencana intervensi pada pasien An M dengan kasusdiaredi Ruangan Teratai Anak RSU Mokopido Tolitoli4. Mampu melaksanaan implementasi keperawatan pada pasien An M dengan kasusdiaredi Ruangan Teratai Anak RSU Mokopido Tolitoli5. Mampu melakukan evaluasi pada pasien An M dengan kasusdiaredi Ruangan Teratai Anak RSU Mokopido Tolitoli1. D.METODE PENELITIAN1. Study kasus yaitu dengan menggunakan proses keperawatan tahap pengkajian dengan cara :1. Wawancara langsung dengan Tanya jawab pada klien dan keluarganya.2. Obsevasi yaitu dengan cara mengamati langsung pada saat melakukan asuhan keperawatan3. Melakukan pemeriksaan fisikYaitu cara yang digunakan untuk mendapatkan data yang spesifik tentang penyakitnya melalui pemeriksaan secara(head to toe)1. Study dokumentasiPengumpulan data dengan melihat catatan atau dokumentasi keperawatan yang diperoleh melalui dokumen medik1. Study perpustakaan yaitu mempelajari buku, literatur dan data data yang ada relevansinya dengan karya tulis ilmiah ini1. E.MANFAAT PENELITIAN1. Bagi institusi Rumah Sakit Umum Mokopido TolitoliPenelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan kasus diare dan meningkatkan mutu serta kualitas pelayanan kesehatan.1. Institusi pendidikanDapat digunakan sebagai wacana dan pengetahuan tentang perkembangan ilmu keperawatan, khususnya Asuhan keperawatan pada klien dengan kasusdiare.1. Bagi keluarga pasienPenelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana informasi dan menambah pengetahuan tentang penyakitdiaredi masyarakat sehingga dapat mengurangi/menekan angka kejadian penderitadiare1. Bagi penelitiSebagai pengalaman berharga dan tak terhingga serta dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam bidang asuhan keparawatan (ASKEP). Menambah wawasan peneliti mengenai penyakitdiareitu sendiriBAB IITINJAUAN TEORITIS1. A.Konsep Dasar Diare1. 1.PengertianDiareadalah sebagai pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair. (Hipocrates, 1985).Diareadalah sebagai buang air besar yang tidak normal, bentuk tinja yang encer dengan frekwensi lebih banyak dari pada biasanya (di bagian ilmu kesehatan anak FKUI RCCMC).Diareadalah keadaan frekwensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak-anak.Konsistensi fecesencer dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja (Ngastiah, 1998).Diareadalah buang air besar(defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair, setengah padat dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari pada biasanya (normal 100 200 ml) pertinja (Saifullah Noer, 1998).Diareadalah buang air besar encer atau cair lebih dari 3 kali sehari (WHO 1980 dikutip dari mansjoer arief, dkk 1999)Dari ke 4 pengertiandiaretersebut diatas penulis dapat menyimpulkan bahwadiare adalah buang air besar/defekasiyang tidak normal pada bayi lebih dair 4 kali dan lebi dari 3 kalipada anak dengan konsistensifecesencer dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah, atau lendir saja.1. 2.Penyebab / Etiologi1. Diluar usus infeksi diluar usus tubuh manapun sepertipneumonia,infeksi telinga,tonsillitisdapat menyebabkan mencret dalam stadium yang biasanya ringan.2. Didalam usus penyebabdiarepaling sering pada anak kecil adalah infeksi dengan berbagai bakteri ini dapat terjadi karena infeksi olehorganismedisentribasiler, bakteri disamping virus danprotozoa.Yang paling sering dijumpai dalam jumlah besar yang berasal dari lingkungan kotor. Anak yang kurang gizi amat rentan dalam periode bebasdiare.3. c.karbohidrat:disakarida(intoleransi laktosa, maltose dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosadangalaktosa).4. Malabsorbsilemak5. Malabsorbsiprotein6. Faktor makanan : makanan basi, beracun,alergiterhadap makanan7. Faktor psikologis : rasa takut dan cemas. Jarang tapi dapat terjadi pada anak yang lebih besar.Berdasarkanpatofisiologinya, maka penyebabdiaredi bagi menjadi dua, yaitu :1)Diare sekresi, yang dapat disebabkan oleh virus, kumanpatogendanapatogen,hiperperistaltikusus halus akibat kimia atau bahan makanan, gangguan psikis, gangguan saraf, hawa dingin, alergi, dandefisiensi imunterutama IgAsekretonik.2)Diare osmotik, yang dapat disebabkan olehmalabsorbsimakanan, kekurangan kalori protein (KPK), atau bayi berat badan lahir rendah dan bayi baru lahir.1. 3.PatofisiologiDiaredisebabkan oleh virus, bakteri danprotozoa.Spesiestertentu bakteri menghasilkantoksinyang menggangguabsorbsiusus dan dapat menimbulkansekresiberlebihan air danelektrolitkedalam rongga usus dan selanjutnya timbuldiare,karena terjadi peningkatan isi rongga usus. Akibat terdapatnya zat-zat makanan yang tidak dapat diserap menyebabkan peningkatan tekananosmotikdi dalam usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air danelektrolitke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbuldiare. Gangguanmotalitasusus sepertihiperperistaltikakan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbuldiaredan sebaliknya jika peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan sehingga menyebabkan diare (Sacharin, RM).1. 4.Tanda dan GejalaMula-mula pasien cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbuldiare. Tinja cair, mungkin disertai lendir dan darah, warna tinja makin lama berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur denganempedu.Anus dan daerah sekitarnya timbul lecet karena setiapdefekasitinja makin lama makin asam sebagai akibat banyakasam laktatyang berasal darilaktosayang tidakdiabsorbsioleh usus selamadiare. Gejala muntah dapat didahului dengandiareatau tampak muntah dan disebabkan karena lambung meradang akibat gangguan keseimbangan asam basa danelektrolit.Gejaladehidrasimulai tampak yaitu turgor kulit menurun, mata cekung dan ubun-ubun menjadi cekung (pada bayi). Terjadinya renjatanhipovolemikharus di hindari. Kekurangan cairan akan menyebabkan pasien akan merasa haus, lidah kering, tulang pipi menonjol, turgor kulit menurun, serta suara menjadi serak. Gangguan biokimiawi sepertiasidosismetabolikakan menyebkan frekwensi pernapasan lebih cepat dan dalam (pernafasan kusmaul). Bila terjadi renjatanhipovolemikberat maka denyut nadi cepat (lebih dari 120 kali/menit pada anak) tekanan darah menurun sampai tidak terukur, pasien gelisah, muka pucat, ujung-ujungekstermitasdingin, dan kadangsianosis. Kekurangan kalium akan menimbulkanaritmiajantung.Perfusiginjal dapat menurun sehingga timbulanuria, sehingga jika kekurangn cairan tidak segera di atasi dapat timbul penyulit berupanekrosis tubuler.(mansjoer arief dkk.)Secara klinisdiarekarena infeksi akut di bagi menjadi dua golongan. Pertamakoleriformdengandiareyang terutama terdiri atas cairan saja. Kedua,desentriform, padsadiaredidapatkan lendir kental dan kadang-kadang darah. (mansjoer arief dkk.)1. 5.PenatalaksanaanDasar pengobatan diare adalah sebagai berikut :1. Rehidrasicairan1)Diarecair membutuhkan penggantian cairan dan elektrolit tanpa melihat etiologinya. Tujuan terapirehidrasiuntuk mengoreksi kekurangan cairan danelektrolitsecara cepat (terapi rehidrasi) kemudian mengganti cairan yang hilang sampai diarenya berhenti (terapi rumatan).Jumlah cairan yang di berikan harus sama dengan jumlah cairan yang hilang melaluidiaredan/muntah (previous water loses= PWL), ditambah dengna banyaknya cairan yang hilang melalui keringat, urin, dan pernafasan(normal water loses=NWL),dan ditambah dengan banyaknya cairan yang hilang melalui tinja dan muntah yang masih terus berlangsung(concomintcnt water loses=CWL). Jumlah ini tergantung pada derajatdehidrasiserta berat badan masing-masing anak atau golongan umur. (mansjoer arief dkk.)a) Jumlah cairan (ml) yang hilang pada anak umur 15 tahun (BB 15-25 kg)No.DehidrasiPWLNWLCWlJumlah

1.Ringan256525115

2.Sedang506525140

3.Berat806525170

Table2.4. penilaian derajat dehidrasiNo.PenilaianABC

1.Lihat : kedaan umumBaik, sadarGelisah,rewelLesu, lunglai, atau tidak sadar

2.MataNormalCekungSangat cekung

3.Air mataAdaTidak adaTidak ada

4.Mulut dan lidahbasahkeringSangat kering

5.Rasa hausMinum biasa tidak hausHaus, ingin minum banyakMalas minum atau tidak bisa minum

6.Periksa : turgor kulitKembali cepatKembali lambatKembali sangat lambat

7.Hasil pemeriksaanTanpa dehidrasiDehidrasi ringan/sedangBila ada 1 tanda di tambah 1 tanda atau lebih tanda lainDehidrasi beratBila ada 1 tanda di tambah 1 atau lebih tanda lain

Pemberian cairan pada klien diare dengan memperhatikan derajat dehidrasinya dan keadaan umum.(1)Diare dehidrasi ringanDiare dengan dehidrasi ringan ditandai dengan kehilangan cairan 5% dari berat badan. Pada diare dengan dehidrasi ringan sudah Nampak tanda-tanda kekurangan cairan yaitu penderita kekurangan nafsu makan dan aktifitasnya menurun. Cairan untuk pengganti yang diperlukan untuk keadaan ini adalah elektrolit oral melalui mulut dengan formula lengkap.(2)DiaredengandehidrasisedangDiaredengan dehidrasi sedang ditandai dengan kehilangan cairan 610% berat badan. Kasus ini memerlukan perhatian yang lebih khusus, pemberian oralit pada penderita hendaknya dilakukan petugas kesehatan dari sarana kesehatan dan penderita perlu diawasi beberapa jam lamanya (4-6 jam). Kalau penderita sudah baik keadaannya boleh pulang dengan dibekali beberapa bungkus oralit. Sedangkan kalau jatuh kedalam berat harus diupayakan pemberian cairan secara parenteral. Bagi penderita yang boleh pulang agar diberi penyuluhan kepada orang tuanya mengenai cara melarutkan dan pemberian oralit, juga agar ditekankan bahwa pemberian oralit adalah pengganti cairan yang hilang bukan untuk menghentikan diarenya dengan segera.(3)DiaredengandehidrasiberatDiaredengandehidrasiberat ditandai dengan mencret terus-menerus, biasanya lebih dari 10 kali disertai dengan muntah. Kehilangan cairan lebih dari 10% dari berat badan. Di masyarakat disebut dengan muntaber. penderita harus mendapat cairan infus sebagai berikut :(a) Macam cairan yang dipakaiRinger laktatmerupakan pilihan utama perhatikan khusus untuk penderitaneonatus. Penderitadiaredengan penyakit berat seperti kekurangan kalori protein, pneumonia, kelainan jantung dan sebagainya. Dalam keadaan tertentu (dimana ringer laktat tidak tersedia) dapat digunakan cairan (Half Sterngth Dorrow Glukosa).(b) Cairan peroralCairan dehidrasi oral dengan formula lengkap cairan yang mengandung 4 komponen yaitu :NaCl, KCl, NaHCO3atauNa Sitratdanglukosaatau pengganti cairan. Formula ini dikenal dengan nama larutan oralit dan diberikan bila sudah timbul tanda-tanda dehidrasi dan cairan formula rehidrasi tidak lengkap (sederhana) cairan yang mengandung paling sedikit 2 komponen yaituNaCldanglukosaatau penggantinya seperti makanan dan minuman yang ada di rumah termasuk disini larutan gula garam dan air tajin. Fungsiglukosapada cairan dehidrasi oral baik pada formula legkap atau tidak lengkap sebagai penarik air dan elektrolit kedalam cairan intraseluler menggantikan cairan penghilang karena diare dan muntah.(c) Cairan parenteralPada umumnya cairan yang digunakan adalahRinger Laktat (RL). Mengenai pemberian cairan sebanyak beberapa yang harus diberikan tergantung pada berat ringannya dehidrasi yang diperhitungkan dengan kehilangan cairan dengan berat badannya serta berat badan masing-masing anak dan golongan umur klien.1. Makanan harus di teruskan bahkan di tingkatkan selamadiareuntuk menghindari efek buruk status gizi1. Bayi yang mendapatkan ASI sebelumnya jangan dihentikan.2. Bayi yang sebelumnya tidak mendapatkan ASI dapat diteruskan dengan susu formula.3. Antibiotikdan antiparasit tidak boleh di gunakan secara rutin, tidak ada manfaatnya untuk kebanyakan usus, termasuk diare berat dan diare dengan panas, kecuali pada:1)Disentri,bila tidak berespon pikirkan kemungkinan amoebiasis2) Suspek kolera dengndehidrasaiberat3)Diare perisisten1. Obat-obat antidiaremeliputi antimotilitas(misalnyaloperamid, difenoksilat, kodein, opium),adrosben(misalnyanorit,kaolin, attapulgit). Antimuntah termasukprometazindanklorpromazin.Tidak semua obat-obat ini mempunyai efek yang nyata terhadap diare dan beberapa malahan mempunyai efek berbahaya . obat-obat ini tidak boleh di berikan untuk anak 6 bulan atau telah mendapat makanan padat :4. Beri makanan untuk cegah gizi : teruskan ASI atau susu yang biasa diberikan :- berikan bubur dengan kacang-kacangan, sayur, daging atau ikan.- Berikan sari buah segar atau pisang halus- Berikan makanan yang segar, masak dan haluskan atau tumbuk.- Dorong anak makan, sedikitnya 6 kali sehari1. Segera bawa ke petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3 hari atau menderita sebagai berikut :1. Buang air besar cair sering kali2. Muntah berulang-ulang3. Sangat haus sekali4. Makan atau minum sedikit5. Demam6. Tinja berdarah7. Bagaimana Cara Mencegah Diare.1. Pemberian ASI saja sampai dengan 4-6 bulan.2. Mencuci tangan.3. Membuang tinja secara benar.4. Jangan makan sembarang makanan.5. Menggunakan air bersih untuk minum.6. Memperkuat daya tahan tubuh : ASI minimal 2 tahun pertama, meningkatkan status gizi, dan imunisasi.About these adsShare this: Twitter Facebook22 TerkaitAskep Kasus Asthma Bronchial PuskesmasAskep Kasus Kusta PuskesmasAskep Kasus Dispepsia Rumah SakitPosted in:UncategorizedPost navigation OlderNewer Tinggalkan BalasanTop of Form

Bottom of FormTop of FormCariBottom of FormPos-pos Terakhir 37 Tanda-tanda Radang Situs-situs hipnosys baru gratis otodidak CARA BUAT WEBSITE Gratis baru Askep ApendisitisKomentar TerakhirMerpati10 April 2013Kategori UncategorizedMeta Mendaftar Masuk log RSSEntri RSSKomentar