differential diagnosis

Upload: lusyalwi

Post on 29-Feb-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dd bagian jiwa

TRANSCRIPT

1310

Differential DiagnosisGangguan depresif mayor. Gangguan depresif mayor dapat disertai dengan gejala hipomania atau mania ( gejala yang lebih sedikit atau durasi yang lebih pendek dari yang dibutuhkan untuk mania atau hipomania). Ketika gejala inidividual muncul pada episode serangan depresi mayor, seseorang harus bergantung pada kuatnya riwayat mengenai episode mania atau hipomania yang lalu. Gejala mudah marah dapat disamakan dengan gangguan depresi mayor, atau gangguan bipolar, untuk menambah kerumitan diagnostik.Gangguan Bipolar lainnya. Diagnosis dari gangguan bipolar I berbeda dari gangguan bipolar II dengan menentukan adanya episode mania atau tidak. Gangguan pipolar yang terspesifikasi dan yang belum terspesifikasi dan gangguan lainnya yang sama harus dibedakan dengan gangguan bipolar I dan II dengan mempertimbangkan apakah tiap episode melibatkan gejala mania atau bipomania atau episode gejala depresif gagal memenuhi kriteria penuh untuk seluruh kondisi diatas.Gangguan bipolar yang diakibatkan kondisi medis dapat dihilangkan dari gangguan bipolar I dan II dengan mengidentifikasi berdasarkan bukti klinis, dengan kausa yang berhubungan dengan kondisi medis.Gangguan kecemasan menyeluruh, gangguan panik, gangguan stres pasca trauma, atau gangguan kecemasan lainnya. Gangguan ini perlu dipertimbangkan dalam diferensial diagnosis sebagai gangguan primer atau dalam beberapa kasus berupa gangguan komorbid. Penelusuran riwayat gejala secara hati-hati dibutuhkan untuk membedakan gangguan kecemasan menyeluruh dengan gangguan bipolar, dikarenakan cemas yang berulang dapat disalahartikan dengan pikiran yang berlomba-lomba, dan usaha untuk mengurangi perasaan cemas dapat diartikan sebagai perilaku impulsive. Hal yang sama, gejala gangguan stres pasca trauma harus dibedakan dengan gangguan bipolar. Hal ini membantu dalam menilai episode alami dari gejala ynag disebutkan, juga dengan memperhitungkan gejala pencetus, dalam membuat diagnosis banding ini.Gangguan bipolar akibat Obat/zat. Gangguan akibat penggunaan zat dapat bermanifestasi dengan zat. Gejala mania induksi obat harus dibedakan dari ganguan bipolar I, respon terhadap obat penenenang ketika serangan mania akibat obat/zat tidak terlalu dibutuhkan untuk mendiagnosa gangguan bipolar. Mungkin dapat terjaditumpang tindih yang besar dalam menilai individual dengan gangguan bipolar I dengan penggunaan zat yang berlebihan dalam episode serangan. Diagnosis utama untuk gangguan bipolar harus ditentukan berdasarkan gejala yang menetap ketika zat tidak lagi digunakan.Gangguan defisit/hiperaktifitas perhatian. Gangguan ini dapat disalahdiagnosakan sebagai

gangguan bipolar, terutama pada usia remaja dan anak-anak. Banyak gejala tumpang tindih dengan gejala mania,s eperti bicara yang cepat, pikiran yang berlomba-lomba,tidak perhatian, dan kurang tidur. Gejala double counting yang menuju kearah ADHD dan gangguan bipolar dapat dihindari jika klinis mengklarifikiasi apakah gejala-gejala tersebut mewakili episode yang berbedaGangguan kepribadian. Gangguan kepribadian seperti gangguan kepribadian tertutup mungkin dapt gejala yang tumpang tindih dengan gangguan bipolar, karena labilitas mood dan impulsifitas adalah hal yang biasa pada keadaan diatas. Gejala tersebut menunjukkan episode serangan yang jauh dan meningkat diatas ambang batas yang dibutuhkan untuk mendiagnosa gangguan bipolar harus ada. Diagnosa gangguan kepribadian tidak bisa dilakukan pada episode gangguan mood yang tidak teratasi.Gangguan kepribadian cepat marah. Pada individu dengan keadaan mudah marah yang berat, biasanya pada anak-anak dan remaja, harus cepat didiagnosa sebagai gangguan bipolar , hanya pada yang pasien yang jelas episode mania atau hipomania, waktu episode yang jelas dalam durasi yang dibutuhkan, ketika gejala mudah marah sangat berbeda dari ambang batas individu dan disertai dengan onset gejala criterion B. Ketika sifat mudah marah anak-anak sangat menetap dan parah, diagnosis berupa disregulasi mood yang meledak-ledak akan lebih tepat. Tentu ketika seorang anak sedang terserang mania, sangat penting bahwa gejala yang ada menujukkan perubahan yang jelas dari perilaku anak tersebut

Gangguan bipolar IIKriteria diagnosisUntuk mendiagnosis gangguan bipolar tipe II, snagat penting untuk memenuhi kriteria untuk episode hipomania yang sekarang atau yang lalu dan kriteria yang mengikuti untuk episode depresi mayor yang sekarang atau yang lalu.Episode hipomaniaA. Waktu yang berbeda untuk abnormalitas dan meningkat secara tetap, meluas, atau suasana hati yang mudah marah dan abnormalitas dan peningkatan energi atau aktifitas secara menetap, bertahan selama 4 hari berturut-turut dan berlaku sepanjang hari, hampir setiap hari.B. Selama periode gangugan suasana hati dan peningkatan energi dan aktifitas, tiga(ataulebih) dari gejala telah menetap( empat bila mood hanya mudah marah), berupa perubahan dari perilaku yang biasa, dan memiliki bebrapa tingkatan:a. Peningkatan harga diri dan kebesaranb. Pengurangan kebutuhan untuk tidur ( merasa cukup hanya dengan 3 jam tidur)c. Lebih banyak bicara dari biasanya atau tekanan untuk terus berbicara

d. Flight of ideas atau pikiran yang berlomba-lombae. Tidak perhatian ( perhatian terlalu mudah untuk dialihkan ke hal-hal yang tidak penting atau stimulus external yang tidak sesuai) seperti yang diberitahukan atau yang dilihatf. Meningkatnya kegiatan yang terpicu sebuah tujuan ( dalam sosial,kerja,sekolah,atau seksual) atau psikomottor yang bergejolakg. Peningkatan dalam kegiatan yang memicu akibat atau resiko yang tinggi ( kegiatan berbelanja yang tidak terhenti, kegiatan seksual yang tidak bijaksana, atau investasi bisnis yang tidak menguntungkan)

C. Episode tersebut disertai dengan perubahan fungsi yang tegas yang tidak sesuai dengan karakteristik individu yang tidak bergejalaD. Perubahan suasana hati dan perubahan fungsi yang disaksikan oleh orang lainE. Episode tersebut tidak menimbulkan kerusakan parah dalam fungsi sosial atau pekerjaan atau yang membutuhkan penanganan rawat inap. Jika ada keadaan psikotik, maka dapat diartikan serangan tersebut berupa maniaF. Episode ini tidak bisa dianggap sama efek psikologik akibat zat (penggunaan obat, atau pengobatan lainnya)Catatan: episode gejala hipomania yang keluar ketika pengobatan antidepresant (obat,atau terapi elektrokonvulsive) teteapi menetap pada gejala diluar level dari efek psikologis pengobatan adalah bukti penting untuk diagnosa episode hipomania. Namun, harus hati-hati dikarenakan satu atau dua gejala (biasanya mudah marah, gelisah, atau bergejolak pada penggunaan antidepresan) tidak bisa dipakai sebagai gejala yang tepat untuk mendiagnosis episode hipomania, terlebih untukmendiagnosa bipolar diatesis.Episode depresif mayorA. Lima atau lebih gejala yang ada dalam waktu 2 minggu dan disertai perubahan dari fungsi yang sebelumnya : setidaknya satu dari gejala berupa (1) suasana hati depresi (2) hilangngnya minat atau gairaha. Suasana hati depresi sepanjang hari, hampir setiap hari, yang terindikasi oleh beberapa hal subjektif (seperti rasa sedih, kosong, dan tidak punya harapan) atau yang diperhatikan oleh orang lain (seperti mau menangis)(catatan: pada anak-anak dan remaja dapat berupa gangguan suasana hati pemarah]b. Hilangnya gairah dan minat yang jelas dalam hampir segala hal, aktifitas sepanjang hari, hampir setiap hari yang dilaporkan maupun yang dilihat)c. Penurunan berat badan ketika tidak diet atau peningkatan berat badan (perubahan BB lebih dari 5% dalam satu bulan) atau penurunan atau peningkatan nafsu makan hampir setiap hari (catatan: pada anak-anak adalah gagal dalam memenuhi berat badan yang telah ditentukan)d. Insomnia atau hiperinsomnia hampir setiap harie. Psikomotor yang meledak-ledak atau keterlambatan hampir setiap hari (yang dilihat seperti tidak pernah lelah atau merasa terhambat)f. Lelah dan kekurangan energi hampir setiap harig. Perasaan akan tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan (yang mungkin delusional) hampir setiap hari ( tidak hanya rasa bersalah karena sakit)h. Hilangnya kemampuan untuk konsentrasi atau berpiki, atau bimbang, hampir setiap hari( yang siutarakan sendiri atau dilihat orang lain)i. Pikiran untuk mati (bukan hanya rasa takut akan kematian), ide bunuh diri yang berulang tanpa rencana apapun, percobaan bunuh diri, atau rencana untuk bunuh diri.B. Penyebab gejala tersebut akibat stress yang berkepanjangan atau gangguan dalam sosial, kerja, atau fungsi-fungsi yang pentingC. Episode tersebut tidak bisa dianggap sama dengan efek psikologis akibat zat dan penggunaan obatCatatan: kriteria A-C menunjukkan episode depresif mayorCatatan: respon terhadap suatu kehilangan (seperti bangkrut, bencana alam, sakit yang parah atau ketidakmampuan) dapat berupa rasa sedih yang sangat, mengingat terus hal-hal yang telah hilang, insomnia, nafsu makan yang menurun, dan berkurangnya berat badan seperti yang tertera pada criterion A, yang dapat disamakan dengan episode depresif. Meskipun gejala tersebut dapat dimengerti dan dianggap sesuai dengan kehilangan tersebut, keberadaan episode depresif mayor sebagai tambahan dari respon normal terhadap rasa kehilangan yang sangat perlu diperhatikan. Keputusan ini membutuhkan latihan terhadap penilaian klinis berdasarkan riwayat individu dan norma budaya untuk mengekspresikan kesedihan dalam konteks kehilangan.

Gangguan bipolar IIA. Kriteria yang telah disusun menunjukkan bahwa setidaknya satu episode hipomania (kriteria A-F pada episode hipomania diatas) dan setidaknya satu episode depresif mayor ( kriteria A-C pada episode depresif mayor diatas)B. Tidak pernah ada episode maniaC. Kejadian episode mania dan episode depresif mayor tidak bisa dijelaskan dengan baik seperti pada gangguan schizoactive, schizofrenia, gangguan schizofreniform, gangguan delusi, atau schizofrenia yang terdefinisi atau tidak terdefinisi lainnya dan gangguan psikotik lainnyaD. Gejala depresi atau tidak terprediksi yamg diakibatkan oleh peruhana yang yang sering antara periode depresi dan hipomania yang menyebabkan kesulitan dan gangguan dalam sosisal, lingkungan pekerjaan, dan tempat fungsi yang lainnya.Kode dan prosedur pencatatanGangguan bipolar tipe II memiliki satu kode diagnostik: 296.89 (F31.81). Status ini tidak dapat dikodekan berdasarkan tingkat keparahan, keberadaan gejala psikotik dan hal lainnya yang mengikuti tetapi harus diindikaiskan dengan mencatat (seperti 296.89 [F31.81] gangguan bipolar II, episode saat depresi, keparahan sedang, dengan gejala yang menyertai ; 296.89 [F31.81] gangguan bipolar II episode depresi terbaru, remisi parsial)Spesifikasi episode saat atau terbaru :Hipomania Depresi

Diagnosis bandingGangguan depresif mayor. Mungkin diagnosis banding ynag paling menantang yang perlu diperhatikan adalah gangguan depresif mayor, yang dapat disertai dengan gejala mania atau hipomania yang tidak memenuhi kriteria penuh (gejala yang kurang atau durasi yang sedikit dari yang dibutuhkan untuk episode hipomania).Hal ini benar dalam mengeevaluasi individu dengan gejala mudah marah, yang dapat disertai dengan gangguan depresi atau bipolar II.Gangguan cyclothimic. Pada gangguan cyclothimic, terdapat banyak periode dari gejala episode mania dan depresi yang tidak memenuhi kriteria gejala atau durasi untuk episode depresi mayor. Gangguan bipolar II dihilangkan dari gangguan cyclothimic dengan keberadaan satu atau lebih episode depresi. Jika episode depresi muncul tiap 2 tahun gangguan cyclothimic, penambahan diagnosis bipolar II dapat diberikan.Spectrum Schizophrenia dan gangguan psikotik lainnya. Gangguan bipolar II harus dibedakan dari ganguan psikotik (seperti gangguan schizoactive, schizophrenia, dan gangguan delusi). Schizophrenia, gangguan schizoactive,dan gangguan delusi terkarakterisasi oleh periode gejala psikotik yang muncul disaat tidak adanya gangguan suasana hati. Hal lain yang membantu adalah gejala yang menyertai, keadaan sebelumnya, dan riwayat keluarga.Gangguan panik dan gangguan kecemasan lainnya. Gangguan kecemasan perlu dipertimbangkan dalam diagnosa banding dan dapat disertakan sebaga gejala penyerta.Gangguan penggunaan zat. Gangguan pengunaan zat dapat dimasukkan dalam diagnosa banding.Gangguan defisit/hiperaktifitas perhatian. Gangguan defisit/hiperaktifitas perhatian (ADHD) dapat dimisdiagnosa sebagai gangguan bipolar II, teurtama kepada anak-anak dan remaja. Banyak gejala ADHD seperti bicara yang cepat, pikiran yang berlomba-lomba, kurang perhatian, dan kurang butuh tidur, tumpang tindih dengan gejala hipomania. Gejala double counting terhadap ADHD dan gangguan bipolar II dapat dihindari jika klinisi mengklarifikasi berdasarkan gejala yang ada dan perbedaan episode dan jika disadari peningkatan dari ambang batas dibtuhkan untuk mendiagnosa gangguang bipolar II.Gangguan kepribadian. Hal yang sama juga disertakan pada ADHD ketika mengevaluasi individu dengan gangguan kepribadian seperti kepribadian tertutup, sejak labilitas suasana hati dan impulsivitas adalah hal yang sering dalam gangguan kepribadian dan gangguan bipolar II. Gejala yang harus ada pada episode yang berbeda dan peningkatan terhadap hal yang diluar batas yang dibutuhkan untuk mendiagnosa gangguan bipolar harus ada. Diagnosis gangguan kepribadian tidak dapat dilakukan selama episode gangguan suasana hati yang tidak ditangani kecuali riwayat hidupnya mendukung keberadaan gangguan kepribadian.gangguan bipolar lainnya. Diagnosis gangguan bipolar II harus dibedakan dari gangguan bipolar I dengan memperhatikan secara seksama paakh telah ada episode lalu mania dan bipolar lainnya yang terspesifikasi dan tidak terspesifikasi dan gangguan lainnya.dengan mengkonfirmasi keberadaan sindrom hipomania dan depresi.

Ganguan CyclothimicA. Banyaknya jumlah episode gejala hipomania dengan yang tidak memenuhi kriteria untuk episode hipomania dan banyaknya episode gejala depresi yang tidak memenuhi kriteria episode depresi selama setidaknya 2 tahun ( setidaknya 1 tahun pada anak-anak dan remaja)B. Dalam kurun waktu 2 tahun (1 tahun pada anak-anak dan remaja), periode hipomania dan depresi telah ada selama setengah periode dan individu tersebut tidak mengalami gejala selama 2 bulan saat itu.C. Kriteria untuk episode depresi,mania, atau hipomania tidak pernah terpenuhiD. Gejala dalam criterion A tidak dijelaskan dengan baik oleh gangguan schizoaffective, schizoprenia, dan gangguan schizophreniform, gangguan delusi, atau schizophrenia yang spesifik atau tidak spesifik dan gangguan psikotik lainnya.E. Gejala tersebut tidak bisa dianggap sama oleh efek psikologis dari sebuah zat (seperti penyalahgunaan obat, dan pengobatan) atau kondisi medis lainnya (seperti hipertiroid)F. Gejala tersebut menyebabkan gangguan klinis yang signifikan atau gangguan sosial, pekerjaan atau gangguan fungsi yang lainnya.

Diagnosis bandingGanguan bipolar dan yang terkait yang disebabkan oleh kondisi medis dan gangguan depresi yang disebabkan oleh kondisi medis. Diagnosis ganguan bipolar dan yang terkait yang disebabkan oleh kondisi medis dan gangguan depresi yang disebabkan oleh kondisi medis dibuat jika gangguan suasana hati dianggap sebagai penyebab efek psikologis yang spesifik, biasanya kondisi medis yang kronis(seperti hipertiroid). Hal ini ditentukan berdasarkan riwayat , pemeriksaan fisis, atau hasil laboratorium. Jika ditentukan bahwa gejala hipomania dan depresi bukanlah akibat psikologis dari kondisi medis, maka gangguan mental yang primer (gangguan siklotimik) dan kondisi medis tersebut dikodekan. Sebagai contoh, hal ini dapat berupa gangguan suasana hati diaanggap sebagai akibat psikologis (bukan akibat fisiologis) dari kondisi medis yang kronik, atau jika tidak ada hubungan etiologi antara gejala hipomania dan depresi dan kondisi medis.Gangguan bipolar dan yang terkait yang disebabkan penggunaan obat/zat dan gangguan depresi yang disebabkan penggunaan obat/zat. Gangguan bipolar dan yang terkait yang disebabkan penggunaan obat/zat dan gangguan depresi yang disebabkan penggunaan obat/zat, dipisahkan dari gangguan siklotimik oleh penentuan bahwa zat/obat (seperti stimulan) secara etiologi berhubungan dengan gangguan suasana hati. Perubahan suasana hati yang sering pada gangguan ini mencetuskan bahwa gangguan siklotimik biasanya diikuti oleh berhentinya penggunaan obat/zatGangguan bipolar I, disertai peredaran yang cepat, dan gangguan bipolar II disertai peredaran yang cepat. Kedua gangguan tersebut dapat mirip dengan gangguan siklotimik oleh perubahan suasana hati yang sering. Didefinisikan, dalam gangguan siklotimik kriteria episode depresi, mania, atau hipomania tidak pernah terpenuhi, dimana gangguan bipolar I dan bipolar II yang dispesifikasikan dengan peredaran yang cepat membutuhkan episode perubahan suasana hati yang penuh.Gangguan kepribadian tertutup. Gangguan kepribadian tertutup diasosiasikan oleh perubahan suasana hati yang dapat memberi kesan gangguan siklotimik. Jika kriteria itu dipenuhi untuk kedua gangguan, kedua gangguan kepribadian dan gangguan siklotimik dapat didiagnosa.