design experimen

42
RANCANGAN EXPERIMEN

Upload: sry-surniaty

Post on 17-Dec-2015

59 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

kuliah

TRANSCRIPT

  • RANCANGAN EXPERIMEN

  • Agar suatu lit dpt mencapai tujuan spt yg diharapkan, mk perlu ditetapkan dahulu disain litnyaDisain lit : macam/jenis lit ttt yg terpilih utk dilaksanakan dlm rangka mencapai tujuan lit yg tlh ditetapkanPeranan disain lit = peranan lit sendiri yi :Sbg alat utk mencapai tujuan yg tlh ditetapkanSbg pedoman yg hrs dipakai sbg pegangan dlm melaksanakan lit

  • Disain lit pd dasarnya adalah identik dgn jenis lit itu sendiri

  • Yg menentukan pilihan thd disain lit :Tujuan litKemampuan yg dimiliki peneliti : dana, waktu yg tersedia, tenaga, saranaData yg tersedia & kesahihan data

  • Studi dimana peneliti dgn sengaja/intervensi mengubah sebuah atau lebih faktor pd situasi yg terkontrol dgn tujuan mempelajari pengaruh dr pengubahan faktor ituPd lit ini peneliti dgn sengaja memanipulasi/ menentukan berbagai tingkat faktor penelitian (variabel penelitian) dlm rangka menghitung efeknya thd variabel dependen --- peneliti melakukan manipulasi variabel independen

  • Dlm epidemiologi, studi ini mengukur pengaruh suatu perlakuan/intervensi pd populasi dgn cara membandingkan hasil2 perlakuan pd kelompok perlakuan & kelompok kontrolStudi ini dis juga studi intervensiRancangan lit yg dipakai dis rancangan intervensi

  • Utk menghindari bias anggota2 dr kelompok perlakuan & kontrol hrs sebanding/comparableAlokasi individu2 ke dlm kelompok perlakuan dan kontrol idealnya dilakukan dgn cara randomisasi/prosedur acak

  • Utk memperoleh penjelasan apakah perlakuan yg diberikan mengakibatkan perubahan pd status kesehatan

  • Berdasarkan sapa yg mjd sasaran intervensi, Penelit eksperimen dibedakan atas 2 macam :Ditujukan pd 1 kelompok, cthnya membandingkan hsl yg diperoleh sebelum dan sesudah tindakan pd 1 klpDitujukan pd 2 kelompok, cthnya membandingkan hsl pd klp yg diberikan intervensi dan klp yg tdk diberikan intervensi

  • Penunjukan subyek2 ke dlm kelp experimen atau kontrol dgn prosedur acak yg berasal dr sampel, dgn upaya mengendalikan faktor2 perancu/confounding factorPeluang subyek dr sampel utk ditunjuk ke dlm kelp exp atau kontrol diharapkan samaPeluang yg sama dpt dicapai jk sampel yg akan mengalami randomisasi berukuran cukup besar, kira2 > 100 subyek

  • Tujuan pokok randomisasi : utk mengontrol pengaruh faktor2 perancu baik yg diketahui maupun tidak

  • Berdasarkan modus pengontrolan situasi penelitian ada 2 jenis :Experimen murni & semu (kuasi)Exp murni : menggunakan prosedur acak (dis. Randomisasi/alokasi acak) dlm penunjukan subyek lit Tujuannya ad utk mengontrol situasi lit dan faktor2 perancu/pengganggu (counfounding factor/counfounder) shg peneliti dpt mengisolasikan dan menghitung pengaruh yg murni dr faktor lit thd tjdnya variabel independen

  • Exp semu : menggunakan prosedur nir acak dlm penunjukan subyek lit utk medptkan salah satu dr berbagai tingkat faktor penelitianDilakukan sbg alternatif exp murni tatkala pengalokasian faktor lit kpd subjek lit tdk mungkin, tdk etis atau tdk praktis dilakukandgn randomisasi, cth ukuran random terlalu kecil

  • Populasi -- S --- R + / - --- E ---- X ---- O --- C ------------ O (variabel hsl kontinu) Populasi S --- R + / - --- E ---- X ---- D + ---- D - --- C ------------ D + (variabel ------------ D - hsl diskret)

  • Experimen dgn kontrol random ad. Studi experimen yg menggunakan prosedur random utk mengalokasi berbagai level faktor penel kpd subyek penelExperimen ini dipandang sbg gold standard riset krn kemampuannya mengendalikan scr max situasi penel (terutama faktor perancu) shg mampu memberikan bukti2 empiris kuat bagi inferensi kausal

  • Dgn kriteria memenuhi syarat, populasi lbh dahulu disaring utk menentukan siapa yg boleh/kriteria inklusi & tdk boleh/exklusi ikut penelDr yg memenuhi syarat setuju atau tidak berpartisipasi/menolakSubyek yg setuju (informed consent) ditunjuk scr random/randomisasi ke dlm kelompok perlakuan atau kontrolPeneliti mengikuti subyek2 penel utk melihat berapa banyak subyek menunjukan perbaikan dlm kelompok perlakuan atau kontrolJika lbh banyak perbaikan pd yg perlakuan mk disimpulkan terapi baru memang lbh baik

  • 1. Completely randomized design2. Randomized block designDesain ini memungkinkan pengujian pengaruh perlakuan dlm lingkungan yg homogen yi homogen dlm msg2 blok

  • 3. Crossover design Utk membandingkan 2/> perlakuan/intervensi dimana subyek2 stl menyelesaikan salah satu perlakuan melintas kpd perlakuan lainnyaAda 2 : tdk direncanakan & direncanakan4. Factorial designMenata studi experimental sedemikian shg semua level dr msg2 intervensi tjd dlm semua level intervensi lainnya

  • Memungkinkan evaluasi perlakuan dlm situasi terkontrol (randomisasi) utk memberikan bukti2 kuat inferensi kausalArah pengusutan prospektif (mulai dr menentukan perlakuan lalu diikuti ke depan utk melihat efeknya thd variabel hasilPotensial mengurangi bias dgn jalan membandingkan 2 kelompok identikMemungkinkan dilakukan meta analisis (memadukan hasil2 kuantitatif sejumlah uji klinis serupa di kemudian hari)

  • Mahal dan memerlukan banyak waktuBanyak dilakukan dgn terlalu sedikit pasien shg tujuan randomisasi membuat keseimbangan disribusi faktor perancu dlm kelompok2 studi tdk tercapai dan presisi estimasi rendahBanyak penel dilakukan terlalu pendek

  • Diperlukan desain yg lbh komplex dan sensitif thd bias utk menjawab masalah penel yg komplex agar dpt dibuat inferensi yg valid, reliabel dan dpt digeneralisasiSbgian besar didanai badan2 riset besar (perusahaan obat, pemerintah dll) yg akhirnya mendikte agenda riset

  • Studi experimental yg dlm mengontrol situasi penel menggunakan cara non randomisasiDesain ini berasal dr riset ilmu2 sosial yg diadopsi utk mengevaluasi dampak intervensi kesmasExperimen ini dilakukan tatkala pengalokasian faktor penel kpd subyek penel tdk mungkin, tdk etis atau tdk praktis dilaksanakan dgn randomisasi, misal ukuran sampel terlalu kecil contoh populasi studi terdiri 4 komunitas (2 mendpt intervensi & 2 tdk)

  • Desain sebelum dan sesudah 1 kelompokDesain sesudah saja dgn kontrolDesain sebelum dan sesudah dgn kontrolDesain rangkaian berkala/time series

  • Merup exp kuasi dimana masing2 unit experimentasi (subyek/kelompok) berfungsi sbg kontrol bagi dirinya sendiri dan pengamatan variabel hasil dilakukan sebelum & sesudah perlakuanE/C : O1 ----------------- Tx -------------- O2Contoh : mengevaluasi prevalensi polio sebelum & sesudah implementasi program imunisasi polio

  • Mengamati variabel hasil pd saat yg sama thd kelompok perlakuan & kontrol stl perlakuan diberikan pd kelompok perlakuanE : Tx ------- O1C : O1Pengaruh perlakuan ditentukan dgn membandingkan nila2 variabel hasil pd kelompok perlakuan & kontrol

  • Mirip dgn exp random kecuali penunjukan kelompok subyek tdk dilakukan scr randomE : O1 ------- Tx ---------------- O2C : O1 ----------------------------- O1

  • Kekuatan :

    Lebih mungkin diterapkan dan lebih murah drpd exp randomisasi terutama pd penel2 dgn ukuran sampel sangat besar atau sangat kecil

  • Kurang mampu mengendalikan faktor2 perancu krn alokasi perlakuan tdk dilakukan randomAlokasi non random bahkan dpt mengakibatkan bias yg sulit dikontrol pd analisis dataContoh : sebuah uji klinis tanpa randomisasi dilakukan utk membandingkan pengaruh obat baru (exp) dan terapi lama (kontrol). Hasilnya menyimpulkan obat baru lbh efektif dr terapi lama jika subyek2 dlm kelompok exp tdd kasus dgn prognosis lbh baik

  • Experimen dpt dilakukan dlm setting lab, klinik atau komunitas/lapanganAda bbrp jenis al :Exp laboratoriumClinical trial (RCT)Exp lapanganStudi intervensi komunitas

  • Menaksir pengaruh faktor biologis atau perilaku yg dicurigai merup faktor risiko suatu penyakitUnit experimentasinya ad individu, populasi studi biasanya sangat dibatasi shg umumnya tdk mempresentasikan populsasi sasaranBiasanya berlangsung dlm jangka waktu sangat pendekContoh : mempelajari stresor akut ttt dlm meningkatkan kadar katekolamin dlm darah diantara subyek2 sehat

  • Merup exp random dgn unit experimentasi individu yg dilakukan utk menguji efikasi intervensi terapeutik ataupun preventifBiasanya berlangsung bbrp hari hingga bbrp tahunMerup jenis exp dgn pasien sbg subjekTujuannya : utk menilai efek profilaktik suatu faktor atau efikasi suatu terapi thd penyContoh : riset efikasi kemoterapi baru dlm mencegah rekurensi kanker

  • Keuntungan :Kemampuannya mengontrol kerancuan dgn efektif Validitas ujiklinik tgt pd seberapa jauh randomisasi berhasil membuat distribusi karakteristik dasar tsb identik diantara ke 2 kel studiSalah satu yg menentukan keberhasilan randomisasi ad ukuran sampel sebelum randomisasi

  • Makin besar sampel makin kecil pengaruh variasi peluang utk tdk menyeimbangkan distribusi karakteristik di ke 2 kel studi, begitu juga sebaliknya

  • Jenis exp yg dilakukan di lapangan dgn individu2 yg belum sakit sbg subyekSubyek penel dibagi atas kelompok perlakuan & kontrol lalu diikuti perkembangannya apakah subyek mengalami penyakit yg diteliti atau tdkMirip dgn studi kohor prospektifKelemahan :Jika laju kejadian penyakit/insidens dlm populasi sangat rendah mk exp membutuhkan jlh subyek penel sangat besar shg biaya & logistik membesarInformasi yg diperoleh peneliti didpt dilapangan (sekolah, tempat bekerja, rumah dll)

  • Merup studi komunitas dimana intervensi dilakukan kpd komunitas bukan individu Mengevaluasi dampak implementasi intervensi komunitas yg bertujuan melakukan pencegahan primer melalui modifikasi faktor risiko spt perilaku individu, karakteristik biologis atau aspek lingkunganBiasanya berlangsung dlm jangka waktu lama (> 6 bulan)Intervensinya diberikan kpd kelompok komunitas masyarakat, rumah tangga, kompleks perumahan dllExperimen yg dilakukan biasanya exp kuasi

  • Bias kontaminasiMerup situasi yg tjd ketika sebuah populasi yg sedang diteliti ttg sebuah kondisi atau faktor juga memiliki kondisi/faktor lain yg mengubah hasil penel

  • Dlm RCT, tjd prosedur exp scr tdk sengaja diterapkan pd anggota kelompok kontrol atau sebaliknya yi tdk sengaja tdk diterapkan pd kelompok expKrn sbgian anggota kelp kontrol mendpt perlakuan mk taksiran pengaruh perlakuan akan < dr sesungguhnyaContoh : uji klinis meneliti efikasi aspirin dlm mereduksi kematian kardiovaskulerBila sbgian subyek kelompok kontrol scr tdk sengaja mengkonsumsi ramuan yg mengandung komponen aspirin mk pengaruh preventif yg dihipotesiskan akan < dr sebenarnya

  • Tjd ketika sbgian subyek dikeluarkan dr penel yg mengakibatkan ketidak seimbangan distribusi faktor perancu antara klp exp & kontrolContoh uji klinis membandingkan efektivitas terapi bedah saraf (exp) & terapi medis (kontrol) dlm mengobati serebrovaskuler

  • Pasien yg meninggal atau mengalami stroke selama pembedahan dikeluarkan dr analisis data penel krn dianggap tdk bisa di follow up Mirip dgn bias non respondenBias penarikan (krn kemauan peneliti), bias non responden (krn kemauan responden)

  • Tjd ketika tdp perbedaan tingkat kepatuhan antara klp exp dan kontrol dlm mematuhi aturan pemakaian terapi exp dan terapi alternatif/plaseboContoh : subyek penel tdk mematuhi protokol penel krn bbrp alsan spt pengaruh efek samping, lupa minum obat, kondisi semakin buruk dllAkibatnya mengacaukan penilaian efikasi terapi yg sesungguhnya

  • Penggunaan populasi yg memiliki minat tinggi dan andal utk ikut dlm penelPenerapan masa percobaanMeningkatkan kontak dgn subyek penelPenggunaan instrumen monitor

  • Perlakuan dlm studi experimen dpt bersifat :Preventif/pencegahan/primerSekunder/terapeutik cth primer : menguji efikasi kolestiramin (penurun kolesterol) dlm menurunkan risiko peny jantungCth sekunder : terapi bedah pintas jantung pd pasien infark jantung

    *