daftar isi - sinta.unud.ac.id filedalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan...

30

Upload: trinhquynh

Post on 19-May-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN................................................................ i

HALAMAN SAMPUL DALAM............................................................... ii

LEMBAR PEGESAHAN.......................................................................... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI.......................................................... iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ......................................................... v

UCAPAN TERIMA KASIH ..................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................. x

ABSTRACT................................................................................................. xi

RINGKASAN ............................................................................................ xii

DAFTAR ISI............................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

I.1 Latar Belakang.................................................................................... 1

I.2 Rumusan Masalah............................................................................... 8

I.3 Orisinalitas Penelitian......................................................................... 9

I.4 Tujuan Penelitian................................................................................ 13

I.4.1 Tujuan Umum............................................................................. 13

I.4.2 Tujuan Khusus............................................................................ 14

I.5 Manfaat Penelitian ............................................................................. 14

I.5.1 Manfaat Teoritis......................................................................... 14

I.5.2 Manfaat Praktis.......................................................................... 14

I.6 Landasan Teoritis dan Kerangka Berpikir.......................................... 15

xiv

Page 2: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

I.6.1 Landasan Teoritis....................................................................... 15

I.6.2 Kerangka Berpikir...................................................................... 27

I.7 Metode Penelitian .............................................................................. 28

I.7.1 Jenis Penelitian .......................................................................... 28

I.7.2Sifat Penelitian ........................................................................... 29

I.7.3Sumber Data ............................................................................... 30

I.7.4Metode Pengumpulan Data ........................................................ 31

I.7.5Teknik Analisis Data .................................................................. 32

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS DAN KODE

ETIK PROFESI JABATAN NOTARIS............................................. 34

II.1 Tinjauan Umum Tentang Notaris....................................................... 34

II.1.1 Sejarah Notaris.......................................................................... 34

II.1.2 Pengertian Notaris..................................................................... 38

II.1.3 Kewenangan, Kewajiban Dan Larangan Notaris...................... 43

II.2 Tinjauan Umum Tentang Kode Etik Jabatan Profesi Notaris............. 55

II.2.1 Pengertian Etika Profesi............................................................ 55

II. 2.2 Pengertian Kode Etik Notaris.................................................. 59

BAB III PELAKSANAAN KETENTUAN PASAL 83 UNDANG-

UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004TENTANG JABATAN

NOTARISTERKAIT DENGAN KODE ETIK NOTARIS

TENTANG PELANGGARAN PEMASANGAN PAPAN NAMA

NOTARIS

Page 3: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

...........................................................................................................

...........................................................................................................

64

III.1 Pengawasan Notaris Berkaitan Dengan Pelanggaran Kode Etik

Profesi Notaris..................................................................................... 64

III.1.1 Bentuk-Bentuk Pelanggaran Kode Etik Notaris..................... 64

III.1.2Pengawasan Pelanggaran Kode Etik Notaris Oleh Majelis

Pengawas Notaris..................................................................... 73

III.1.3 Pengawasan Oleh Dewan Kehormatan ................................. 83

III.2 Pelaksanaan Ketentuan Pasal 83 Undang-Undang No. 30 Tahun

2004 Tentang Jabatan NotarisTerkait dengan Kode Etik Notaris

tentang Pemasangan Papan Nama Notaris Di Kota Denpasar............ 94

III.3 Tanggung Jawab Notaris Terhadap Pelaggaran Kode Etik Notaris.... 107

BAB IVSANKSI NOTARIS TERHADAP PELANGGARAN KODE

ETIK TENTANG PEMASANGAN PAPAN NAMA NOTARIS....... 116

IV.1 Penerapan Sanksi-Sanksi Terhadap Notaris Yang Melanggar Kode

Etik Notaris Berkaitan Dengan Pemasangan Papan Nama Di Kota

Denpasar.............................................................................................. 116

IV.2 Akibat Hukum Bagi Notaris Terhadap Pelanggaran Kode Etik

Profesi Notaris Terkait Pemasangan Papan Nama Notaris................. 125

BAB V PENUTUP....................................................................................... 133

V.1 Simpulan................................................................................................ 134

V.2 Saran...................................................................................................... 141

DAFTAR PUSTAKA

xv

Page 4: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

DAFTAR lAMPIRAN

xvi

xvii

Page 5: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara

keamanan serta ketertiban.Fungsi ini berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat itu

sendiri yang meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat yang bersifat dinamis yang

memerlukan kepastian, ketertiban, dan perlindungan hukum yang berintikan kebenaran dan

keadilan.Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian hukum dalam sektor

pelayanan jasa publik. Salah satu pekerjaan yang menawarkan pelayanan jasa dalam bidang

hukum khususnya hukum perdata ialah Notaris.Profesi Notaris, merupakan suatu profesi khusus

di samping profesi luhur lainnya. Kekhususannya adalah bahwa pada hakikatnya profesi ini

terjadi dalam suatu pelayanan pada manusia atau masyarakat, artinya meskipun orang yang

menjalankan profesi itu hidup dari profesi tersebut akan tetapi hakikat profesinya menuntut agar

bukan nafkah hidup itulah yang menjadi motivasi utamanya, melainkan kesediaan untuk

melayani sesama.1

Lembaga Kenotariatan dikenal di negara Indonesia, sebelum Indonesia merdeka atau

masa pemerintahan kolonial Belanda Notaris telah melaksanakan tugasnya.Notaris pada awalnya

merupakan kebutuhan bagi bangsa Eropa maupun yang dipersamakan dengannya dalam upaya

untuk menciptakan akta otentik khususnya di bidang perdagangan.Lembaga Notaris dikenal oleh masyarakat sangat dibutuhkan dalam membuat alat bukti

tertulis yang bersifat otentik dari suatu perbuatan hukum yang dilakukan oleh masyarakat. Maka

1Abdul Ghofur Anshori, 2009, Lembaga Kenotariatan Indonesia Perspektif Hukum dan Etika, UII Press,Yogyakarta, hal. 60-61. 1

Page 6: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

tidak jarang berbagai peraturan Perundangan mewajibkan perbuatan hukum tertentu dibuat

dalam akta otentik.Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan

Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (Undang-Undang Nomor 2

tahun 2014 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 30 tahun 2004 selanjutnya disebut

UUJNP), Notaris didefinisikan sebagai pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta

otentik dan memiliki kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini

atau berdasarkan Undang-Undang lainnya. Peran penting dimiliki oleh Notaris dalam setiap

hubungan hukum kehidupan masyarakat, karena dalam melakukan hubungan hukum tersebut

dibutuhkan adanya pembuktian tertulis berupa akta otentik. Kebutuhan akan kepastian,

ketertiban, dan perlindungan hukum yang meningkat dewasa ini, sejalan dengan tuntutan

perkembangan hubungan ekonomi dan sosial, baik ditingkat nasional, regional maupun global. Notaris dalam menjalankan jabatannya harus mematuhi seluruh kaedah moral yang telah

hidup dan berkembang di masyarakat. Selain dari adanya tanggung jawab dan etika profesi,

adanya integritas danmoral yang baik merupakan persyaratan penting yang harus dimiliki oleh

seorang Notaris.Dikatakan demikian karena tanggung jawab dan etika profesi mempunyai

hubungan yang erat dengan integritas dan moral.Etika profesi adalah norma-norma, syarat-syarat

dan ketentuan-ketentuanyang harus dipenuhi oleh sekelompok orang yang disebut sebagai

kalangan professional.2

Agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik sebagai pelayanmasyarakat, seorang

profesional harus menjalankan jabatannya denganmenyelaraskan antara keahlian yang

dimilikinya dengan menjunjung tinggiKode Etik Profesi.Profesi yang dijalankan hanya dengan

dasar profesionalitas makaia hanya berpijak atas dasar keahlian semata dan bisa terjebakmenjadi

“tukang” atau dapat menjadikan keahlian tanpa kendalinilai sehingga bisa berbuat semau-

2E.Y. Kanter, 2001, Etika Profesi Hukum; Sebuah Pendekatan Religius, Storia Grafika, Jakarta, hal. 11.

Page 7: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

maunya sendiri, sedangkanetika yang dijalankan tanpa pijakan dasar profesionalitas

dapatmenjadikan lumpuh sayap.3

Dalam melindungi masyarakat umum dan menjamin pelaksanaan jabatan Notaris yang

dipercayakan oleh Undang-Undang dan masyarakat pada umumnya, maka adanya pengaturan

secara umum mengenai pengawasan terhadap pelaksanaan jabatan Notaris sangat tepat. Dengan

adanya Kode Etik kepentingan masyarakat akan terjamin sehingga memperkuat kepercayaan

masyarakat.Dengan adanya Kode Etik tersebut kepercayaan masyarakat pada profesi Notaris dapat

diperkuat karena setiap masyarakat mempunyai kepastian bahwa kepentingannya akan tetap

terjamin karena Kode Etik bertujuan untuk sarana kontrol sosial.Kode Etik adalah nilai-nilai dan norma-norma yang wajib diperhatikan dan dijalankan

oleh profesi hukum, agar Kode Etik berfungsi sebagaimana mestinya maka paling tidak ada dua

syarat yang harus dipenuhi, pertama, Kode Etik itu harus dibuat oleh profesi itu sendiri, Kode

Etik tidak akan efektif kalau diterima begitu saja dari instansi pemerintah maupun instansi lainya

karena tidak akan dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam kalangan profesi itu

sendiri, kedua, agar Kode Etik dalam pelaksanaanya diawasi terus-menerus.4

Notaris merupakan pengemban profesi luhur yang memilki 4 (empat) ciri-ciripokok.5

1. Bekerja secara bertanggung jawab, dapat dilihat dari mutudan dampak pekerjaan.2. Menciptakan keadilan, dalam arti tidakmemihak dan bekerja dengan tidak melanggar hak

pihak manapun.3. Bekerja tanpa pamrih demi kepentingan klien dengan mengalahkankepentingan pribadi

atau keluarga.4. Selalu memperhatikan cita-citaluhur profesi Notaris dengan menjunjung tinggi harkat dan

martabat sesama anggota profesi dan organisasi profesinya.

3Sulistiyono,2009, Pelaksanaan Sanksi Pelanggaran Kode Etik Profesi Notaris Oleh Dewan KehormatanIkatan Notaris Indonesia Di Kabupaten Tanggerang, Tesis Program Studi Magister Kenotariatan Program PascaSarjana Universitas Diponogoro, Semarang, hal. 9.

4Ibid.5Tan Tong Kie, 2000, Praktek Notaris, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, hal. 15.

Page 8: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

Notaris harus berpegang pada ketentuan peraturan Perundang-Undang dan ketentuan

Kode Etik profesi Notaris. Organisasi Notaris menetapkan dan menegakkan Kode Etik Notaris

sebagaimana disebut dalam Pasal 83 ayat (1)Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004

(selanjutnya disebut UUJN) dan Pasal 82 ayat 1 dan 2 UUNJPyaitu:1. Notaris berhimpun dalam satu wadah organisasi Notaris,2. Wadah organisasi Notaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Ikatan Notaris

Indonesia.Sehingga Kode Etik ditetapkan oleh organisasi Notaris yaitu Ikatan Notaris Indonesia.

Kode Etik berlaku bagi para Notaris di Indonesia. Kode Etik Notaris yang berlaku saat ini adalah

Kode Etik yang dirumuskan pada Kongres Luar Biasa INI di Banten pada tanggal 27 Januari

2005. Pasal 1 angka 2 Kode Etik Notaris (selanjutnya disebut Kode Etik Notaris) menjabarkan

bahwa:Kode Etik Notaris adalah seluruh kaedah moral yang ditentukan oleh Perkumpulan Ikatan

Notaris Indonesia (selanjutnya disebut Perkumpulan). Kode etik dibuat berdasarkan keputusan Kongres Perkumpulan dan yang ditentukan oleh

dan diatur dalam peraturan Perundang-Undangan yang mengatur tentang hal itu. Kode Etik

berlaku bagi serta wajib ditaati oleh setiap dan semua anggota Perkumpulan dan semua orang

yang menjalankan tugas jabatan sebagai Notaris termasuk didalamnya para Pejabat Sementara

Notaris, Notaris Pengganti dan Notaris Pengganti Khusus.Kode Etik bertujuan agar suatu profesi dapat dijalankan dengan profesional dengan

motivasi dan orientasi pada keterampilan intelektual serta berargumentasi secara rasional dan

kritis sertamenjunjung tinggi nilai-nilai moralKode Etik profesi merupakan Kode Etik terapan

yang dapat berubah dan diubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi.Kode Etik profesi inimerupakan perwujudan nilai moral yang hakiki dan tidak dapat

dipaksakan dari luar.Kode Etik hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai

yang hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri, sehingga dapat menjadi tolak ukur perbuatan

Page 9: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

anggota kelompok profesi dalam mengupayakan pencegahan berbuat yang tidak etis bagi

anggotanya.6

Istilah profesi merupakan istilah yang diserap dari bahasa asing profession. Profession

dalam Black's Law Dictionary diartikan sebagai:7

1. A vocation requiring advanced education and training.2. Collectively, the members of such a vocation.

Notaris dalam menjalankan tugasnya harus bertindak berdasarkan etika.Etika yang

dimaksud adalah Kode Etik yang dimaksudkan untuk menjalankan suatu profesi supaya betul-

betul mencerminkan pekerjaan profesional, bermoral, dengan motivasi dan berorientasi pada

keterampilan intelektual dengan argumentasi rasional dan kritis.8Notaris sebagai sebagai anggota

dari Perkumpulan atau organisasi Ikatan Notaris Indonesia memiliki kewajiban yang harus

dipatuhi dan larangan yang harus dihindari dalam menjalankan tugas jabatannya.Seorang Notaris

merupakan manusia yang tidak luput akan persoalan, dalam perkembangannya Notaris juga

dapat melakukan pelanggaran, seperti halnya yang terjadi di kota Denpasar. Pelanggaran yang dimaksud adalah pelanggaran mengenai pemasangan papan nama

Notaris yang melebihi ukurannya serta papan penunjuk jalan di kota Denpasarpadahal ketentuan

mengenai papan nama Notaris telah diatur dalam Kode Etik Notaris Pasal 3 angka 9

menyebutkan bahwa:Memasang 1 (satu) buah papan nama di depan atau di lingkungan kantornya dengan

pilihan ukuranyaitu 100 cm x 40 cm, 150 cm x 60 cm atau 200 cm x 80 cm, yang memuat:a. Nama lengkap dan gelar yang sah;b. Tanggal dan nomor Surat Keputusan pengangkatan yang terakhir sebagai Notaris.c. Tempat kedudukan;d. Alamat kantor dan nomor telepon atau fax. Dasar papan nama berwarna putih dengan

hurufberwarna hitam dan tulisan di papan nama harus ielas dan mudah dibaca. Kecualidilingkungan kantor tersebut tidak dimungkinkan untuk pemasangan papan namadimaksud.

6R. Rizal Isnanto, 2009, Buku Ajar Etika Profesi, Universitas Diponogoro, Semarang, hal. 16.7Bryan A. Garner (ed), 2009, Black's Law Dictionary, 2nd Pocket Edition, ST. Paul, Minn: West Group, North

American, hal. 560.8Soetandyo Wignjosoebroto, 2001, Profesi Profesionalisme dan Etika Profesi, Media Notariat, Jakarta, hal.

32.

Page 10: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

Serta pada aturan pemasangan penunjuk jalan terdapat pada Pasal 5 angka 3 Memasang 1

(satu) tanda penunjuk jalan dengan ukuran tidak melebihi 20 cm x 50 cm, dasar berwarna putih

huruf berwarna hitam, tanpa mencantumkan nama Notaris serta dipasang radius maksimum 100

meter dari kantor Notaris. Di dalam perakteknya, berdasarkan dari observasi penulis, dari 131

Notaris (data hasil penelitian di sekertariat pengurus daerah kota Denpasar Ikatan Notaris

Indonesia hari selasa tanggal 10 Januari 2017) dari jumblah Notaris tersebut penulis menemukan

6 (enam)atau 4,5% Notaris yang melanggar ketentuan pemasangan papan nama

Notaris.9Sehingga masih terjadi kesenjangan das solen dan das sein, dalam hal ini pelaksanaanya

yang tidak sesuai dengan aturan.Jabatan yang diemban Notaris adalah suatu jabatan kepercayaan yang diberikan oleh

Undang-Undang dan masyarakat, untuk itulah seorang Notaris bertanggung jawab untuk

melaksanakan kepercayaan yangdiberikankepadanya dengan selalu menjunjung tinggi etika

hukum dan martabatserta keluhuran jabatannya, sebab apabila hal tersebut diabaikan olehseorang

Notaris maka akan berbahaya bagi masyarakat umum yangdilayaninya.Anggota dari Perkumpulan memiliki kewajiban yang harus dipatuhi dan arangan yang

harus dihindari dalam menjalankan tugas jabatannya sehingga perbuatan atau tindakan yang

dilakukan Notaris tidak melanggar ketentuan Kode Etik Notaris, UUJN, UUJNP dan peraturan

Perundang-Undangan lainya.Topik mengenai pelanggaran pemasangan papan nama Notaris di kota Denpasar menjadi

penting untuk dibahas karena hal tersebut terkait dengan penerapan peraturan yang tidak efektif

yang mengakibatkan tidak terdapat kepastian hukum dalam hal pemasangan papan nama Notaris.

Sehubungan dengan latar belakang diatas maka mendorong penulis untuk melakukan penelitian

serta menuangkan dalam bentuk tesis yang berjudul“PELAKSANAAN PENYELESAIAN

9Pelanggaran Notaris Tentang Pemasangan Papan Nama Notaris dan penunjuk jalan Di Kota Denpasar, hasildata diperoleh dari observasi awal dari penulis Tanggal 27 September 2016.

Page 11: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

PELANGGARAN KODE ETIK NOTARIS TENTANG PEMASANGAN PAPAN NAMA

NOTARIS DI KOTA DENPASAR” I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraiandalam latar belakang permasalahan maka dapat dirumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut:1. Bagaimanakah pelaksanaan ketentuan Pasal 83 Undang-Undang Nomor 30 Tahun

2004Tentang Jabatan Notaris terkait dengan Kode Etik Notaris dalampemasangan papan

Nama Notaris Di Kota Denpasar?2. Apa sanksi kepada Notaris terhadap pelanggaran pemasangan papan Nama Notaris?

I.3 Originalitas Penelitian

Originalitas bertujuan mencegah tindakan plagiat atau mengcegah plagiator melakukan

pencontekan, didalam bidang pendidikan terjadinya tindakan plagiat dapat berimplikasi,

orisinalitas yakni:10

a. Saying something no body has said before(mengatakan sesuatu yang belum pernah

dikatakan oleh orang lain sebelumnya);b. Carrying out empirical work that hasn’t dome before(melaksanakan pekerjaan empiris

yang belum pernah dikerjakan sebelumnya);c. Making synthesis that hasn’t been made before (membuat sintesa yang belum pernah

dibuat sebelumnya);d. Using already know materials but with new interprestation (menggunakan bahan-bahan

yang telah diketahui tetapi dengan interprestasi baru);e. Trying out something in this country that has previously only been done in other countris

(mencoba sesuatu yang baru dalam negeri yang sebelumnya hanya pernah dilakukan di

luar negeri); f. Talking in particular technique and applaying it in new area (mengambil sesuatu teknik

tertentu dan menerapkannya pada wilayah yang baru);g. Bringing new evidence to bear on an old issue (mengajukan bukti baru untuk menunjang

isu yang lama);

10 Terry Hutchinson, 2002, Researching and writing in law, Lawbook Co, hal. 128.

Page 12: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

h. Being cross-disciplinary and using different methodologies (menjadikan lintas disipliner

dan menggunakan metode yang berbeda);i. Taking someone else’s ideas and reinterpreting them in away no one else

has(mengambbil ide atau gagasan orang lain dan menafsirkan kembali dengan cara yang

belum pernah dilakukan orang lain);j. Looking at areas that people in your discipline haven’t looked before (melihat pada

wilayah orang yang berada dalam satu disiplin dengan kemu yang belum pernah dilihat

sebelumnya);k. Adding to knowledge in away that hasn’t previously been done before (menambah

pengetahuan dan yang belum pernah dilakukan sebelumnya);l. Looking at exisiting knowledge and teting it out(melihat pengetahuan yang telah ada dan

kemudian mencobanya)m. Playing with word putting things together in ways that other havent’t bothered to do

(menempatkan sesuatu secara bersama-sama dengan cara yang belum pernah dilakukan

secara bersama-sama).Penelitian tentang penyelesaian pelanggaran Kode Etik Notaris merupakan penelitian

yang asli dan dapat dipertanggung jawabkan, dan penulis membandingkan dari penelusuran

kepustakaan yang dilakukan, ada beberapa penelitian yang berkaitan dengan pelanggaran Kode

Etik Notaris. Penelitian-penelitian yang dimaksut adalah:1. H. Yunanto. Tesis Program Studi Mgister Kenotariatan Unuiversitas Diponogoro, 2009,

dengan judul “Pelaksanaan Sanksi Pelanggaran Kode Etik Profesi Notaris Oleh Dewan

Kehormatan Ikatan Notaris Indonesia di Kabupaten Tanggerang” menggunakan metode

yuridis empiris, dengan rumuan masalah: 1. Pelanggaran apa saja yang dilakukan oleh

Notaris di kabupaten Tanggerang. 2. Bagaimanakah pelaksanaan sanksi yang dijatuhkan

Dewan Kehormatan Ikatan Notaris Indonesia sebagai organisasi profesi dapat mengikat

terhadap Notris yang melanggaran Kode Etik di kabupaten Tenggerang. Permasalahan

tesis tersebut mengenai pelanggaran Kode Etik apa saja yang dilakukan Notaris di

Page 13: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

kabupaten Tanggerang dan mengenai pelaksanaan sanksi yang dijatuhkan.11 Sedangkan

permasalahan yang penulis angkat adalah: 1 Bagaimanakah Pelaksanaan Ketentuan Pasal

83 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris Terkait dengan Kode

Etik Notaris tentang Pemasangan Papan Nama Notaris Di Kota Denpasar. 2. Apa sanksi

Notaris Terhadap Pelanggaran Pemasangan Papan Nama Notaris. Hetti Rosnilawati. Tesis

Program Studi Magister Kenotariatan Unuiversitas Diponogoro, 2008, dengan judul

“Penerapan Sanksi Kode Etik Terhadap Pelanggaran Jabatan oleh Notaris dalam Praktek

di Jakarta Selatan” menggunakan metode yuridis empiris, dengan rumuan masalah:

1.Bagaimana daya mengikat sanksi yang dijatuhkan Dewan Kehormatan Ikatan Notaris

Indonesia sebagai organisasi profesi terhadap Notaris yang melanggar Kode Etik. 2. Apa

upaya-upaya yang dilakukan oleh Notaris yang dijatuhkan sanksi pelanggaran Kode Etik

untuk melakukan keberatan. Permasalahan tesis tersebut Bagaimana daya mengikat

sanksi yang dijatuhkan Dewan Kehormatan Ikatan Notaris Indonesia sebagai organisasi

profesi terhadap Notaris yang melanggar Kode Etik dan apa upaya-upaya yang dilakukan

oleh Notaris yang dijatuhkan sanksi pelanggaran Kode Etik untuk melakukan keberatan.12

Sedangkan permasalahan yang penulis angkat adalah: 1. Bagaimanakah Pelaksanaan

Ketentuan Pasal 83 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris

Terkait dengan Kode Etik Notaris tentang Pemasangan Papan Nama Notaris Di Kota

Denpasar 2.Apa sanksi Notaris Terhadap Pelanggaran Pemasangan Papan Nama Notaris.3. Reza Maulana Setiaidi. Program Studi Mgister Kenotariatan Unuiversitas Indonesia,

2011, dengan judul “Akibat Hukum bagi Profesi Notaris terhadap pelanggaran Kode Etik

Notaris atau UUJNP Dalam Menjalankan Jabatannya” menggunakan metode yuridis

11Sulistiyono, op.cit, hal. 15.12Hetty Roosmilawati, 2008, Penerapan Sanksi Kode Etik Terhadap Pelanggaran Jabatan Oleh Notaris

Dalam Praktek Di Jakarta Selatan, Tesis Program Studi Kenotariatan Universitas Diponogoro, Semarang, hal. 9.

Page 14: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

empiris, dengan rumuasan masalah: 1. Bagaimanakah kekuatan mengikat Kode Etik

Notaris atau UUJNP dalam rangka pembuatan akta-akta oleh Notaris. 2. Bagaimana

akibat hukum bagi Notaris yang telah lalai dalam pembuatan akta dengan memberikan

belangko kosong untuk ditandatangani. Permasalahan tesis tersebut bagaimanakah

kekuatan mengikat Kode Etik Notaris atau UUJNP dalam rangka pembuatan akta-akta

oleh Notaris. Dan bagaimana akibat hukum bagi Notaris yang telah lalai dalam

pembuatan akta dengan memberikan belangko kosong.13 Sedangkan permasalahan yang

penulis angkat adalah: 1.Bagaimanakah Pelaksanaan Ketentuan Pasal 83 Undang-Undang

Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris Terkait dengan Kode Etik Notaris tentang

Pemasangan Papan Nama Notaris Di Kota Denpasar. 2.Apa sanksi Notaris Terhadap

Pelanggaran Pemasangan Papan Nama Notaris.

Penelitian tersebut diatas berbeda penulisanya dengan penulisan ini dalam penulisan ini

menekankan pada penyelesaian pelanggaran Kode Etik Notaris dan tanggung jawab Notaris

terhadap pelanggaran Kode Etik. Sehingga tesis ini adalah asli, ada unsur kebaruan dan dapat

dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

I.4Tujuan PenelitianBertitik tolak dari rumusan permasalah diatas adapun tujuan dari penelitian ini secara

umum adalah untuk menemukan jawaban atas permasalahan yang ada tersebut.I.4.1 Tujuan Umum

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk pengembangan ilmu hukum dalam bidang

hukum Kenotariatan mengenai pemahaman terhadap pelaksanaan Kode Etik Notaris dalam

melaksanakan jabatannya dan mengetahui tanggung jawab Notaris terhadap pelanggaran Kode

Etik di kota Denpasar.

13Reza Maulana Setiadi, 2011, Akibat Hukum Bagi Profesi Notaris Terhadap Pelanggaran Kode Etik Notarisatau Undang-Undang Jabatan Notaris Dalam Menjalankan Jabatanya (Analisis Kasus: Putusan Majelis PengawasPusat Notaris Nomor 01/B/MJ.PPN/VIII/2010), Tesis Program Studi Magister Kenotariatan Program PascasarjanaUniversitas Indonesia, Depok, hal. 9.

Page 15: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

I.4.2 Tujuan KhususDalam penelitian ini, selain untuk mencapai tujuan umum di atas, terdapat juga tujuan

khusus. Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai sesuai dengan permasalahan yang dibahas

dalam penelitian ini, yaitu:

1. Untuk menganalisis pelaksanaan Kode Etik Notaris tentang Pemasangan Papan Nama

oleh Notaris di Kota Denpasar.

2. Untuk menganalisis Tanggung Jawab Notaris terhadap Pelanggaran Kode Etik

Pemasangan Papan Nama Notaris.

I.5Manfaat PenelitianAdapun manfaat yang diharapkan untuk dicapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:I.5.1 Manfaat Teoritis:

Adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagaireferensi atau bahan bacaan

tambahan baik bagi mahasiswa Magister Kenotariatan maupun masyarakat untuk mengetahui,

bagaimana pelaksanaan Kode Etik Notaris tentang pemasangan papan nama oleh Notaris di kota

Denpasar, serta mengetahui tanggung jawab Notaris terhadap pelanggaran Kode Etik tersebut.I.5.2 Manfaat Praktis:

Selain manfaat teoritis, penelitian ini juga memiliki manfaat praktis. Adapun penelitian

ini dapat memberikan kontribusi kepada:1. Notaris: diharapkan dengan adanya analisis dari penelitian ini dapat memberikan suatu

pandangan baru dan suatu pemahaman pelaksanaan Kode Etik Notaris tentang

pemasangan papan nama oleh Notaris di kota Denpasar, serta mengetahui tanggung

jawab Notaris terhadap pelanggaran Kode Eik tersebut.2. Kalangan akademis: diharapkan dengan hasil analisis penelitian ini dapat memberikan ide

baru untuk membuat dan meneliti lebih lanjut sehingga suatu saat dapat menghasilkan

suatu konsep dan pandangan lain terkait dengan pelaksanaan Kode Etik Notaris di kota

Denpasar.

Page 16: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

3. Masyarakat:Diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan pemikiran kepada

masyarakat dalam bidang hukum Kenotariatan khususnya dalam hal pelaksanaan Kode

Etik Notaris di kota Denpasar.4. Peneliti sendiri: Dalam rangka membekali peneliti dengan pengetahuan dan pemahaman

mengenai perlindungan hukum bagi Notaris berkenaan dengan pelaksanaan Kode Etik

Notaris tentang pemasangan papan nama oleh Notaris di kota Denpasar, serta mengetahui

tanggung jawab Notaris terhadap pelanggaran Kode Etik tersebut.I.6Landasan Teoritis dan Kerangka BerpikirI.6.1Landasan Teoritis

Suatu teori pada dasarnya merupakan hubungan pengaturan fakta menurut cara-cara

tertentu. Fakta tersebut merupakan sesuatu yang dapat diamati dan pada umumnya dapat diuji

secara empiris.14Teori menurut Maria S.W. Sumardjono adalah Seperangkat preposisi yang berisi

konsep abstrak atau konsep yang sudah didefenisikan dan saling berhubungan antar variable

sehingga menghasilkan pandangan sistematis dari fenomena yang digambarkan oleh suatu

variablelainnya dan menjelaskan bagaimana hubungan antar variable tersebut.15Menurut

Snellbecker teori adalah sebagai perangkatproposisi yang terintegrasi secara simbolis dan

berfungsi sebagai wahana untuk meramalkan dan menjelaskan fenomena yang diamati.16

Dalam pembahasan mengenaipelaksanaan penyelesaian pelanggaran Kode Etik Notaris

tentang pemasangan papan namaNotaris maka teori yang dipergunakan adalah Teori sebagai

berikut:a. Teori Efektifitas Hukum

Penelitian ini menggunakan teori efektifitas hukum sebagai landasan teori karena

permasalahan yang hendak diteliti adalah pelaksanaan Kode Etik Notaris tentang pemasangan

papan nama oleh Notaris, oleh karna menjadi penting untuk dipahami bagaimanakah

14Burhan Ashshofa, 2004, Metode Penelitian Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, hal. 19.15Salim. H, 2001, Teori Dalam Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, hal. 27.16Nasution Bahder Johan, 2008, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, hal. 140.

Page 17: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

pelaksanaan Kode Etik tentang pemasangan papan nama oleh Notaris sehubungan dengan

terjadinya kesenjangan penerapan Kode Etik Notaris yang tidak efektif di dalam prakteknya Penelitian kepustakaan yang ada mengenai teori efektivitas memperlihatkan

keanekaragaman dalam hal indikator penilaian tingkat efektivitas suatu hal.Hal ini terkadang

mempersulit penelaahan terhadap suatu penelitian yang melibatkan teori efektivitas, namun

secara umum, efektivitas suatu hal diartikan sebagai keberhasilan dalam pencapaian target atau

tujuan yang telah ditetapkan.Efektivitas memiliki beragam jenis, salah satunya adalah efektivitas

organisasi. Sama halnya dengan teori efektivitas secara umum, para ahli pun memiliki beragam

pandangan terkait dengan konsep efektivitas organisasi.Mengutip Ensiklopedia administrasi

menyampaikan pemahaman tentang efektivitas sebagai berikut: “Efektivitas adalah suatu

keadaan yang mengandung pengertian mengenai terjadinya suatu efek atau akibat yang

dikehendaki, kalau seseorang melakukan suatu perbuatan dengan maksud tertentu yang memang

dikehendaki. Maka orang itu dikatakan efektif kalau menimbulkan atau mempunyai maksud

sebagaimana yangdikehendaki”.17

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu hal dapat dikatakan efektif

apabila hal tersebut sesuai dengan dengan yang dikehendaki.Artinya, pencapaian hal yang

dimaksud merupakan pencapaian tujuan dilakukannya tindakan-tindakan untuk mencapai hal

tersebut. Efektivitas dapat diartikan sebagai suatu proses pencapaian suatu tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Suatu usaha atau kegiatan dapat dikatakan efektif apabila usaha atau

kegiatan tersebut telah mencapai tujuannya. Apabila tujuan yang dimaksud adalah tujuan suatu

instansi maka proses pencapaian tujuan tersebut merupakan keberhasilan dalam melaksanakan

program atau kegiatan menurut wewenang, tugas dan fungsi instansi tersebut. Apabila kita

melihat efektivitas dalam bidang hukum, Achmad Ali berpendapat bahwa ketika kita ingin

mengetahui sejauh mana efektivitas dari hukum, maka kita pertama-tama harus dapat mengukur

17Teori efektifitas hukum, available from:http://www.Academia.Com/9568999/ Teori Efektifitas Hukum.

Page 18: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

“sejauh mana aturan hukum itu ditaati atau tidak ditaati”.18Lebih lanjut Achmad Ali pun

mengemukakan bahwa pada umumnya faktor yang banyak mempengaruhi efektivitas suatu

Perundang-Undangan adalah profesional dan optimal pelaksanaan peran, wewenang dan fungsi

dari para penegak hukum, baik di dalam menjelaskan tugas yang dibebankan terhadap diri

mereka maupun dalam menegakkan Perundang-Undangan tersebut.19

Teori efektivitas hukum menurut Soerjono Soekanto adalah bahwa efektif atau tidaknya

suatu hukum ditentukan oleh 5 (lima) faktor, yaitu:20

1. Faktor hukumnya sendiri (Undang-Undang). 2. Faktor penegak hukum, yakni pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan

hukum.3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum.4. Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau diterapkan.5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang didasarkan pada karsa

manusia di dalam pergaulan hidup.

Kelima faktor di atas saling berkaitan dengan eratnya, oleh karena merupakan esensi dari

penegakan hukum, juga merupakan tolak ukur daripada efektivitas penegakan hukum. Pada

elemen pertama, yang menentukan dapat berfungsinya hukum tertulis tersebut dengan baik atau

tidak adalah tergantung dari aturan hukum itu sendiri.

b. Teori Pertangung Jawaban.Penelitian ini menggunakan teori pertanggung jawaban sebagai landasan teori karena

permasalahan yang hendak diteliti adalah berkenaan dengan tanggung jawab Notaris terhadap

pelanggaran Kode Etik pemasangan papan nama Notaris.

18Achmad Ali, 2010, Menguak Teori Hukum dan Teori Peradilan Vol.1, Kencana, Jakarta, hal. 375.19Ibid, hal. 376. 20Soerjono Soekanto, 2008, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta, hal. 8.

Page 19: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

Secara leksial kata pertanggungjawaban berasal daribentuk dasar kata majemuk

“tanggung jawab” yang berati keadaan wajib menanggung segalasesuatu berupa penuntutan

diperkarakan dan dipermasalahkan sebagai akibat sikap sendiri atau pihak lain.21

Ada dua istilah yang menunjuk pada pertanggungjawaban dalam kamus hukum, yaitu

liability dan responsibility. Liability merupakan istilah hukum yang luas yang menunjuk

hampir semua karakter risiko atau tanggung jawab, yang pasti, yang bergantung atau yang

mungkin meliputi semua karakter hak dan kewajiban secara aktual atau potensial seperti

kerugian, ancaman, kejahatan, biaya atau kondisi yang menciptakan tugas untuk

melaksanakan Undang-Undang. Responsibility berarti hal yang dapat dipertanggungjawabkan

atas suatu kewajiban, dan termasuk putusan, ketrampilan, kemampuan dan kecakapan

meliputi juga kewajiban bertanggung jawab atas Undang-Undang yang dilaksanakan. Dalam

pengertian dan penggunaan praktis, istilah liability menunjuk pada pertanggungjawaban

hukum, yaitu tanggung gugat akibat kesalahan yang dilakukan oleh subyek hukum,

sedangkan istilah responsibility menunjuk pada pertanggungjawaban politik.22

Secara umum prinsip-prinsip tanggung jawab dalam hukum dapat dibedakan sebagai

berikut:23

1. Prinsip tanggung jawab berdasarkan unsur kesalahan.Prinsip tanggung jawab berdasarkan unsur kesalahan (fault liability atau liability

based on fault) adalah prinsip yang cukup umum berlaku dalam hukum pidana dan perdata.

Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Selanjutnya disebut KUHPerdata) khususnya Pasal

1365, 1366, dan 1367, prinsip ini dipegang secara teguh. Prinsip ini menyatakan, seseorang

baru dapat dimintakan pertanggung jawabannya secara hukum jika ada unsur kesalahan yang

dilakukannya.

21Ibid, hal.17.22Ridwan H.R, 2002, Hukum Administrasi Negara, Rajawali Press, Jakarta, hal.335-337.23Shidarta, 2006, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia Edisi Revisi, Gramedia Widiasarana Indonesia,

Jakarta, hal. 73-79.

Page 20: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

Pasal 1365 KUHPerdata yang lazim dikenal sebagai Pasal tentang perbuatan melawan

hukum, mengharuskan terpenuhinya empat unsur pokok, yaitu:a. Adanya perbuatan;b. Adanya unsur kesalahan;c. Adanya kerugian yang diderita;d. Adanya hubungan kausalitas antara kesalahan dan kerugian.

Unsur kesalahan dimaksud merupakan unsur yang bertentangan dengan hukum.

Pengertian hukum tidak hanya bertentangan dengan Undang-Undang tetapi juga kepatutan

dan kesusilaan dalam masyarakat.2. Prinsip praduga untuk selalu bertanggung jawab.

Prinsip ini menyatakan bahwa tergugat selalu dianggap bertanggung jawab

(presumption of liability principle), sampai ia dapat membuktikan bahwa ia tidak bersalah.

Kata dianggap pada prinsip “presumption of liability” adalah penting, karena ada

kemungkinan tergugat membebaskan diri dari tanggung jawab, yaitu dalam hal ia dapat

membuktikan bahwa ia telah “mengambil” semua tindakan yang diperlukan untuk

menghindarkan terjadinya kerugian.Prinsip inibeban pembuktiannya ada pada si tergugat.

Hal ini tampak beban pembuktian terbalik (omkering van bewijslast) yang bertentangan

dengan asas hukum praduga tidak bersalah (presumption of innocence)3. Prinsip praduga untuk tidak selalu bertanggung jawab.

Prinsip ini adalah kebalikan dari prinsip yang kedua, prinsip praduga untuk tidak

selalu bertanggung jawab hanya dikenal dalam lingkup transaksi konsumen yang sangat

terbatas.Prinsip praduga untuk tidak selalu bertanggung jawab hanya dikenal dalam lingkup

transaksi konsumen yang sangat terbatas dan pembatasan demikian biasanya secara common

sense dapat dibenarkan.4. Prinsip tanggung jawab mutlak.

Prinsip tanggung jawab mutlak (strict liability) sering diidentikkan dengan prinsip

tanggung jawab absolut (absolute liability). Kendati demikian ada pula para ahli yang

membedakan kedua terminologi di atas.

Page 21: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

Mengenai persoalan pertanggungjawaban pejabat menurut Kranenburg dan Vegtig ada

dua teori yang melandasinya yaitu:24

a. Teori fautes personalles, yaitu teori yang menyatakan bahwa kerugian terhadap pihak

ketiga dibebankan kepada pejabat yang karena tindakanyaitu telah menimbulkan

kerugian. Dalam teori ini beban tanggung jawab ditujukan pada manusia selaku

pribadi.

b. Teori fautes de services, yaitu teori yang menyatakan bahwa kerugian terhadap pihak

ketiga dibebankan pada instansi dari pejabat yang bersangkutan. Menurut teori ini

tanggung jawab dibebankan kepada jabatan. Dalam penerapannya, kerugian yang

timbul itu disesuaikan pula apakah kesalahan yang dilakukan itu merupakan

kesalahan berat atau kesalahan ringan, dimana berat dan ringannya suatu kesalahan

berimplikasi pada tanggung jawab yang harus ditanggung.

Notaris sebagai Pejabat Umum memiliki tanggung jawab atas perbuatannya terkait

dengan pekerjaannya dalam membuat akta. Ruang lingkup pertanggungjawaban Notaris

meliputi kebenaran materiil, dapat di bagi menjadi empat poin:25

1. Tanggung jawab Notaris secara perdata terhadap kebenaran materiil dari akta yang

dibuatnya.

Kontruksi yuridis yang digunakan dalam tanggung jawab perdata terhadap kebenaran

materiil terhadap akta yang dibuat oleh Notaris adalah kontruksi perbuatan melawan

hukum.26 Kontruksi yuridis ini bersifat sangat luas dan dapat mencakup segala perbuatan

yang menyebabkan terjadinya kerugian pada pihak lain,bila dikaitkan dengan Notaris sebagai

Pejabat Umum, bahwa berdasarkan kontruksi yuridis perbuatan melawan hukum dapat

24Ibid, hal. 365.25Ridwan H.R, op.cit, hal. 34.26Ridwan H.R, op.cit, hal. 35.

Page 22: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

dikatakan apabila Notaris melakukan suatu perbuatan yang mengakibatkan kerugian salah

satu atau kedua belah pihak.Notaris dapat dimintakan pertanggung jawaban berdasarkan

kontruksi perbuatan melawan hukum.

Terhadap tanggung jawab Notaris terkait dengan kebenaran materiil dari isi akta yang

dibuat di hadapannya menurut Sudikno Mertokusumo dikatakan bahwa, mengingat Notaris

pada dasarnya hanya mencatat apa yang dikemukakan oleh para penghadap dan tidak

diwajibkan untuk menyelidiki kebenaran materiil isinya, maka tidaklah tepat bila hakim

membatalkannya. Notaris dapat berbuat salah atas mengenai isi akta karena informasi yang

salah dari para pihak. Kiranya kesalahan demikian tidak dapat dipertanggung jawabkan

kepada Notaris karena isi akta telah dikonfirmasikan kepada para pihak oleh Notaris .27

Keterangan atau pernyataan yang dituangkan dalam akta pejabat (akta berita acara) atau

keterangan para pihak yang disampaikan dihadapan Notaris (akta pihak) dan para pihak harus

dinilai benar terhadap apa yang dikatakan kemudian dituangkan atau dimuat dalam akta berlaku

sebagai yang benar atau setiap orang yang datang kemudian atau keterangannya dituangkan atau

dimuat dalam akta harus dinilai telah benar berkata. Pernyataan atau keterangan para penghadap

tersebut menjadi tidak benar, maka hal tersebut menjadi tanggung jawab para penghadap sendiri.

2. Tanggung jawab Notaris secara pidana terhadap kebenaran materiil dari akta yang

dibuatnya.

Berdasarkan pengertian dari tindak pidana, konsekuensi dari perbuatan pidana dapat

melahirkan pertanggungjawaban pidana. Pertanggung jawaban pidana baru timbul bila

subyek hukum melakukan kesalahan yang dapat berupa kesengajaan (dolus) maupun

kealpaan (culpa).

27Ridwan H.R, op.cit, hal. 37.

Page 23: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

Berkaitan dengan pertanggungjawaban Notaris sebagai Pejabat Umum, bila ia

melakukan tindak pidana ia dapat dikenakan tuntutan pidana yang berdasarkan perbuatan

pemalsuan surat. Namun, dalam hubungannya dengan kebenaran materiil atas akta yang

dibuat, Notaris dalam menjalankan profesinya melalui kontruksi yuridis bahwa Notaris

sejatinya hanya fasilitator dari para pihak dalam partij acte, maka materiil Notaris tidak

terlibat di dalam akta para pihak tersebut, kecuali Notaris mengetahui para pihak dalam

membuat akta itu beritikad buruk atau dengan akta tersebut dapat timbul perbuatan pidana.

3. Tanggung jawab Notaris berdasar Peraturan Jabatan Notaris terhadap kebenaran

materiil dalam akta yang dibuatnya;

Mengenai kebenaran materiil dalam akta yang dibuat, Notaris bertanggung jawab

untuk mengikuti aturan di dalam UUJNP,apabila akta yang dibuat tidak memenuhi ketentuan

dalam UUJNPmaka akta yang dibuat akan terdegradasi sebagai akta di bawah

tangan.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,kata degradasi mempunyai arti penurunan,

tentang pangkat, mutu, moral dan sebagainya, kemunduran, kemerosotan atau dapat juga

menempatkan ditingkat atau posisi yang lebih rendah.28Kelalaian dan ketidak pahaman Notaris

terhadap peraturan di dalam UUJNPdapat menyebabkan Notaris dimintai pertanggung

jawaban atas kesalahan sehingga pihak yang menderita kerugian memiliki alasan yuridis

untuk menuntut penggantian biaya, ganti rugi, dan bunga kepada Notaris.29

4. Tanggung jawab Notaris dalam menjalankan tugas jabatannya berdasarkan Kode Etik

Notaris.

Hubungan profesi Notaris dengan masyarakat dan negara telah diatur dalam berikut

aturan Perundang-Undangan lainnya. Hubungan profesi Notaris dengan organisasi profesi

28Pusat Bahasa, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke Empat, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,hal. 103.

29Ibid, hal. 46.

Page 24: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

Notaris diatur melalui Kode Etik Notaris. Keberadaan Kode Etik merupakan suatu

konsekuensi dari sebuah profesi. Ada pendapat yang menyatakan bahwa Notaris sebagai

Pejabat Umum yang mengemban kepercayaan harus memegang teguh tidak hanya kepada

peraturan Perundang-Undangan semata namun juga pada Kode Etik profesinya, karena tanpa

adanya Kode Etik profesi harkat dan martabat dari profesinya akan hilang.

c. Konsep Kode Etik Notaris

Menurut Pasal 1 huruf 2 Perubahan Kode Etik Notaris Kongres Luar Biasa Ikatan

Notaris Indonesia tertanggal 29-30 Mei 2015 Kode Etik Notaris adalah:

kaidah moral yang dtentukan oleh “Perkumpulan”berdasarkan keputusan kongres“Perkumpulan” dan atau yang ditentukan oleh dan diatur dalam peraturan Perundang-Undangan yang mengatur tentang hal itu dan yang berlaku bagi serta wajib ditaati olehsetiap dan semua anggota perkumpulan dan semua orang yang menjalankan tugas jabatansebagai Notaris, termasuk di dalamnya para pejabat sementara Notaris, Notaris penggantipada saat menjalankan jabatan.d. Konsep Notaris

Pasal 1 angka 1UUJNP dinyatakan, “Notaris adalah pejabat umum yang berwenang

untuk membuat akta otentik dan kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Undang ini”. Pejabat umum merupakan terjemahan dari istilah Openbare Ambtenaren yang

berasal dari Peraturan Jabatan Notaris (selanjutnya disebut PJN) dan KUHPerdata. Openbare

Ambtenaren adalah pejabat yang mempunyai tugas yang bertalian dengan kepentingan

masyarakat, sehingga openbare amtbtenaren diartikan sebagai pejabat yang diserahi tugas

untuk membuat akta otetik yang melayani kepentingan masyarakat, dan kualifikasi seperti itu

diberikan kepada Notaris.

Page 25: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

I.6.2. Kerangka Berpikir

PELAKSANAAN PENYELESAIAN PELANGGARAN KODE ETIK NOTARIS

TENTANG PEMASANGAN PAPAN NAMA NOTARIS DI KOTA DENPASAR

LATAR BELAKANG

Terjadi kesenjangan antara das solen das sein terhadap Kode

Etik Notaris kongres luar Biasa Ikatan Notaris Indonesia Pasal 3 angka 9

Kode Etik Notaris dengan prakteknya

RUMUSAN MASALAH1. Pelaksanaan Ketentuan Pasal 83

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris Terkait Pelanggaran Pemasangan Papan Nanma

2. Bagaimana Tanggung Jawab Notaris Terhadap Pelanggaran Pemasangan Papan Nama Notaris

TEORI1. Teori Efektifitas Hukum2. Teori

PertanggungJawaban hukum

METODE PENELITIAN

Penelitian Hukum Empiris

Analisa

Menganalisa tentang pelanggaran Kode Etik Notaris tentang pemasangan papan nama di Kota Denpasar

Page 26: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

I.7Metode Penelitian

I.7.1. Jenis penelitian

Metode penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada suatu

metode, sistematika, dan pemikiran tertentu yang bertujuan mempelajari suatu gejala tertentu

dengan jalan menganalisisnya, karena penelitian didalam ilmu-ilmu sosial merupakan suatu

proses yang dilakukan secara terencana dan sistematis untuk memperoleh pemecahan masalah

dan memberikankesimpulan-kesimpulan yang tidak meragukan.30Menurut Morris L. Cohen,

Legal Research is the proces of finding the law that govern activities in human society.

31Merupakan penelitian hukum yang mengatur kegiatan dalam masyarakat manusia. Untuk

keperluan tersebut maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian empiris. Dengan mendekati

masalah dari peraturan yang berlaku dan dalam kenyataan yang terjadi di dalam

masyarakat.Seperti halnya terdapat permasalahan yang terjadi di kota Denpasar. Masalah yang

dimaksud adalah mengenai pemasangan papan nama Notaris yang melebihi ukurannya, dan

bentuk dari papan nama Notaris tersebut, padahal ketentuan mengenai papan nama Notaris telah

diatur dalam Kode Etik Notaris Pasal 3 angka 9 menyebutkan bahwa, Memasang 1 (satu) buah

30Ronny Hanitijo Soemitro, 1988, Metodologi Penelitian Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta, hal.13.31Morris L. Cohen and Kent C. Olson, 1992, Legal Research, West Publishing Company, st Paul, min, hal.1.

KESIMPULAN

HASIL

SARAN

Page 27: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

papan nama di depan atau di lingkungan kantornya dengan pilihan ukuranyaitu 100 cm x 40 cm,

150 cm x 60 cm atau 200 cm x 80 cm, yang memuat:

a. Nama lengkap dan gelar yang sah;b. Tanggal dan nomor Surat Keputusan pengangkatan yang terakhir sebagai Notaris.c. Tempat kedudukan;d. Alamat kantor dan nomor telepon atau fax. Dasar papan nama berwarna putih dengan

hurufberwarna hitam dan tulisan di papan nama harus ielas dan mudah dibaca. Kecualidilingkungan kantor tersebut tidak dimungkinkan untuk pemasangan papan namadimaksud.

Tetapi didalam perakteknya di kota Denpasar Notaris masih banyak memasang papan

nama Notaris yang melebihi aturan dari Pasal 3 angka 9 sehingga terjadi kesenjangan antara das

solen dan das sein dimana dalam aturanya tidak sesuai dengan pelaksanaanya.

I.7.2. Sifat Penelitian

Dalam kaitannya dengan permasalahan dan tujuan penelitian ini maka sifat penelitian ini

adalah deskriptif analitis, yaitu menggambarkan semua gejala dan fakta yang terjadi dilapangan

serta mengaitkan dan menganalisa semua gejala dan fakta tersebut dengan permasalahan yang

ada dalam penelitian dan kemudian disesuaikan dengan keadaan yang terjadi dilapangan.

Mengungkap peraturan Perundang-Undangan yang berkaitan dengan teori-teori hukum yang

menjadi objek penelitian.

Untuk itu diperlukan pengetahuan ilmiah, proses pencarian pengetahuan ilmiah atau

pengetahuan yang benar itu harus berlangsung sesuai prosedur atau langkah-langkah yang

dilakukan secara sistematis, kritis, terkontrol dan dilakukan menurut hukum atau kaidah-kaidah

berlakunya akal yaitu logika.32Sehingga penelitian ini dapat mengungkapkan peraturan

Perundang-Undangan yang berlaku dan kemudian dikaitkan dengan teori-teori ilmu hukum serta

praktek pelaksanaannya mengenai aturan pemasangan papan nama Notaris di Kota Denpasar.

I.7.3. Sumber Data

32Bahder Johan Nasution, 2008, Metode Penelitiasn Hukum, PT. Mandar Maju, Bandung, hal. 9.d

Page 28: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

Data yang digunakan dalam penelitian hukum ini bersumber dari 2 (dua) sumberyaitu:

a. Data lapangan atau primer (field research) merupakan data yang diperoleh langsung dari

sumber pertama atau sumber asal dari lapangan dalam hal ini adalah pada kantor Notaris

data tersebut diperoleh dilokasi penelitian dari para responden yaitu orang atau kelompok

masyarakat maupun pejabat-pejabat umum Notaris yang terkait terhadap kasus yang

diteliti. Responden merupakan orang atau masyarakat yang terkait secara langsung

dengan masalah yang diteliti dan informan yang diperoleh dengan melalui wawancara

langsung.b. Data kepustakaan (library research) yang diperoleh dari buku-buku, dokumen-dokumen

resmi hasil-hasil penelitian yang berwujud sebagai laporan merupakan data yang

tingkatanya kedua bukan yang utama.33 Pengumpulan data sekunder ini terdiri dari

bahan-bahan hukum yaitu: a. Bahan hukum primer merupakan bahan-bahan hukum yang mengikat. Dalam

penelitian ini bahan hukum primer yang digunakan adalah peraturan Perundang-

Undangan, maupun peraturan-peraturan lainya yang ada kaitanya dengan

permasalahan tersebut, antara lain:

- Undang Nomer 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.

- Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Nomer 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.

a) Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang memberikan suatu penjelasan mengenai

bahan hukum primer. Bahan hukum sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah

buku teks hukum (legal text book), Jurnal hukum, karya tulis hukum yang memuat

33H.Salim, H. S dan Erlies Septiana Nurbani, 2013, Penerapan Teori Hukum pada Penelitian Tesis danDisertasi, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, hal. 25.

Page 29: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

pandangan ahli hukum baik dalam bentuk buku maupun yang termuat dalam media masa,

yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

b) Bahan hukum tertier adalah data yang memberikan petunjuk serta penjelasan yang

menunjang data primer dan data sekunder. Seperti kamus hukum, ensiklopedia hukum.

Dalam penelitian ini dibahas juga bahan-bahan hukum yang diperoleh dari media internet

yang berkembang dengan pesat dewasa ini seperti definisi-definisi hukum.

I.7.4. Metode Pengumpulan DataPengumpulan data adalah suatu kegiatan merapikan data dari hasil pengumpulan data

dilapangan sehingga siap dipakai untuk dianalisa.34Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Teknik Wawancara

Untuk mengumpulkan data lapangan yaitu data primer dengan cara mengadakan

wawancara langsung kepada informan dan pihak-pihak Notaris atau Pejabat Pembuat

Akta Tanah (selanjutnya disebut PPAT),yang mengetahui dalam kasus ini. 2. Teknik Studi Dokumen

Untuk mengumpulkan data kepustakaan digunakan teknik membaca, mencatat dari buku

literatur yang ada kaitanya dengan masalah. Teknik pengumpulan data sekunder dengan

teknik studi dokumen adalah dari bahan hukum primer yaitu dari peraturan Perundang-

Undangan, dan bahan hukum sekunder kepustakaan yang berkaitan dengan

tanggungjawab Notaris, dan Kode Etik Notarisserta bahan hukum tersier yaitu dari semua

buku dan bahan dari internet. Semua bahan yang relevan digunakan untuk mengkaji

permasalahan dalam penelitian ini yaitu mengenai pelaksanaan penyelesaian pelanggaran

Kode Etik Notaris tentang pemasangan papan nama Notaris di kota Denpasar.

I.7.5. Teknik Analisi Data

34Bambang Waluyo, 2002, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta, hal. 72.

Page 30: DAFTAR ISI - sinta.unud.ac.id fileDalam masyarakat yang sederhana, hukum berfungsi untuk menciptakan dan memelihara ... keadilan. Kehidupan masyarakat yang berkembang memerlukan kepastian

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan kegiatan

merapikan data dari hasil pengumpulan data lapangan sehingga siap dipakai untuk dianalisa.

Setelah semua data terkumpul baik data lapangan maupun kepustakaan kemudian di

klasifikasikan secara kualitatif sesuai dengan masalah data tersebut dianalisa dengan teori-teori

relevan kemudian di simpulkan untuk menjawab permasalahan, akhirnya data tersebut disajikan

secara deskriftif analitis. Teknik analisa data yang dilakukan dengan cara merapikan data-data

yang diperoleh dari hasil wawancara terhadap Notaris dan PPAT. Setelah semua data yang

berkaitan dengan penelitian ini dikumpulkan, kemudian dilakukan abstraksi dan rekonstruksi

terhadap data tersebut, selanjutnya disusun secara sistematis, sehingga akan diperoleh gambaran

yang komprehensif mengenai cara penyelesaian permasalahan yang dibahas.35 Dalam

menganalisis data penelitian ini, dipergunakan metode analisis kualitatif, yang artinya

menguraikan data secara bermutu dalam bentuk kalimat yang teratur, logis, tidak tumpang tindih

dan efektif sehingga memudahkan pemahaman dan interpretasi data. Data dianalisis

menggunakan teori yang sangat berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dan disajikan dalam

bentuk kalimat yang rapi dan teratur beserta logis dalam pembahasannya.

35Bambang Sugono, 2004, Metode Penelitian Hukum, Rajagrafindo, Jakarta, hal. 13.