currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · web viewkeputusan pada konteks keperawatan pengertian...

94
BAHAN AJAR Mata Kuliah : Ilmu Keperawatan Dasar I Kode Mata Kuliah : - SKS : 4 SKS I. Pendahuluan 1. Deskripsi Mata Kuliah Ilmu Keperawatan Dasar I merupakan bagian dari kelompok Ilmu Keperawatan Dasar. Mata kuliah ini berfokus pada pemahaman konsep-konsep tentang konsep berfikir kritis dalam keperawatan, perkembangan keperawatan, pendekatan holistic care (konsep caring, holisme, humanisme, dan transcultural nursing), prinsip-prinsip legal etis dan isu etik (ethical issue), nursing advocacy, termasuk teknologi komunikasi informasi dalam pembelajaran keperawatan. 2. Kegunaan Mata Kuliah Sebagai mata kuliah dasar untuk mata kuliah inti ilmu keperawatan. Selain itu memberikan pandangan yang mendasar kepada mahasiswa tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadi kerangka dasar dalam praktik keperawatan. Materi ini sangat dibutuhkan oleh 1

Upload: buidien

Post on 10-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

BAHAN AJAR

Mata Kuliah : Ilmu Keperawatan Dasar I

Kode Mata Kuliah : -

SKS : 4 SKS

I. Pendahuluan

1. Deskripsi Mata Kuliah

Ilmu Keperawatan Dasar I merupakan bagian dari kelompok Ilmu Keperawatan

Dasar. Mata kuliah ini berfokus pada pemahaman konsep-konsep tentang konsep

berfikir kritis dalam keperawatan, perkembangan keperawatan, pendekatan holistic

care (konsep caring, holisme, humanisme, dan transcultural nursing), prinsip-prinsip

legal etis dan isu etik (ethical issue), nursing advocacy, termasuk teknologi

komunikasi informasi dalam pembelajaran keperawatan.

2. Kegunaan Mata Kuliah

Sebagai mata kuliah dasar untuk mata kuliah inti ilmu keperawatan. Selain itu

memberikan pandangan yang mendasar kepada mahasiswa tentang hakikat manusia

dan esensi keperawatan yang menjadi kerangka dasar dalam praktik keperawatan.

Materi ini sangat dibutuhkan oleh mahasiswa yang nantinya akan menjadi seorang

perawat yang profesional

3. Standar Kompetensi

Setelah menyelesaikan perkuliahan selama 16 kali pertemuan, mahasiswa mampu

menjelaskan berbagai konsep dasar keperawatan dan mengintegrasikannya ke dalam

cabang ilmu keperawatan yang lain serta memodifikasi sesuai dengan perkembangan

IPTEK Keperawatan, dimana mahasiswa akan mampu:

1

Page 2: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

1. Menerapkan konsep berpikir kritis dalam keperawatan

2. Menjelaskan perkembangan sejarah keperawatan nasional dan internasional

3. Menjelaskan konsep tentang teori sistem

4. Menjelaskan konsep berubah dalam keperawatan

5.Menjelaskan konsep holistic care dalam konteks keperawatan

6. Menjelaskan konsep transcultural nursing

7. Menerapkan prinsip-prinsip etika keperawatan pada pengambilan keputusan dalam

konteks keperawatan

8. Meenganalisa isu etik dalam praktik keperawatan

9. Menerapkan prinsip-prinsip legal pada pengambilan keputusan dalam konteks

keperawatan

10. Menjelaskan konsep perlindungan hukum dalam praktik keperawatan

11. Menjelaskan konsep tentang nursing advocacy

12. Menggunakan teknologi komunikasi informasi dalam pembelajaran keperawatan

4. Susunan Bahan Ajar

BAB I KONSEP BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN

1.1 Pengertian Konsep

1.2 Pengertian Berpikir kritis

1.3 Berpikir Kritis dalam Keperawatan

BAB II SEJARAH KEPERAWATAN NASIONAL DAN INTERNASIONAL

2.1 Sejarah keperawatan nasional

2.2 Sejarah keperawatan internasional

2

Page 3: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

BAB III PRINSIP – PRINSIP PENDEKATAN SECARA HOLISTIK DALAM

KONTEKS KEPERAWATAN

3.1 Teori sistem

3.2 Konsep berubah

3.3 Konsep holistic care : caring, holisme, humanisme

3.4 Transcultural nursing

BAB IV PRINSIP-PRINSIP LEGAL ETIS PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DALAM KONTEKS KEPERAWATAN

4.1 Prinsip-prinsip etika keperawatan

4.2 Isu etik dalam praktik keperawatan

4.3 Prinsip-prinsip legal dalam praktik keperawatan

4.4 Perlindungan hukum dalam praktik keperawatan

4.5 Nursing advocacy

BAB V TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PEMBELAJARAN

KEPERAWATAN

5.1 Cara pengiriman tugas melalui email

5.2 Cara mencari bahan untuk tugas pembelajaran

5.3 Cara pembuatan blog

3

Page 4: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

5. Petunjuk bagi mahasiswa

PBL (Problem Based Learning)

1. Setiap mahasiswa akan dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil

2. Setiap kelompok akan diberikan pemicu (kasus)

3. Masing-masing kelompok akan berdiskusi dan menganalisa pemicu yang

diberikan

4. Setiap kelompok memprensentasikan hasil diskusinya dalam bentuk power point

5. Kelompok yang lainnya memberikan sanggahan, pertanyaan dan saran

Kegiatan Perkuliahan

1. Mahasiswa wajib hadir 15 menit sebelum perkuliahan dimulai

2. Mahasiswa wajib membawa satu buah text book saat perkuliahan

3. Mahasiswa telah membaca materi yang akan dibawakan saat perkuliahan

4. Ketidakhadiran mahasiswa maksimal 2 kali selama satu semester

5. Diakhir perkuliahan mahasiswa akan diberikan kuis

6. Pengumpulan tugas maksimal 1 minggu setelah perkuliahan dilaksanakan

Tugas Individual

1. Mahasiswa wajib menelaah satu jenis penelitian yang berkaitan dengan keilmuan

keperawatan

2. Dibuat dalam bentuk resume

4

Page 5: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

6. Ringkasan isi

Secara keseluruhan materi perkuliahan yang diberikan pada Ilmu Keperawatan Dasar

I membahas tentang konsep berpikir kritis; sejarah keperawatan nasional dan

internasional; teori sistem, konsep berubah; konsep holistic care: caring, holisme,

humanisme dan transcultural nursing; prinsip-prinsip etika keperawatan: otonomi,

beneficience, justice, moral right, nilai dan norma masyarakat; isu etik dalam praktik

keperawatan : euthanasia, aborsi; prinsip-prinsip legal dalam praktik keperawatan :

malpraktik, neglected, pertangunggugatan, pertanggungjawaban, perlindungan hukum

dalam praktik keperawatan; nursing advocacy; aplikasi komputer (membuat blog,

menngirim tugas melalui email, mencari bahan untuk tugas pembelajaran melalui

internet.

7. Evaluasi

Dalam menetapkan nilai akhir, digunakan pembobotan sebagai berikut:

Aspek Penilaian Bobot

Kehadiran

Keaktifan

Tugas

Kuis

Ujian Tengah Semester

Ujian Akhir Semester

10%

5%

10%

15%

30%

30%

Kriteria penilaian menggunakan format berikut:

Presentase Predikat Nilai Mutu

85% - 100%

70% - 84%

55% - 69%

50% - 54%

0% - 49%

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

A

B

C

D

E

4

3

2

1

0

5

Page 6: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

8. Tim pengajar

Team Teaching : Yuniar Mansye Soeli, S.Kep, Ns

Meri Herlina, S.Kep, Ns

9. Materi Pendukung

Materi pendukung terdapat di dalam buku :

A.Aziz Alimul Hidayat (2007), Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Edisi 2,

Salemba Medika, Jakarta

Kozier. B (1995), Fundamental of Nursing, Conceps, Prosess and Practice, Fifth

Edition, Addison Publising Company. California

La Ode Jumadi Gaffar (1999), Pengantar Keperawatan Profesional, EGC, Jakarta

Potter. P (1997), Fundamental of Nursing, Conceps, Prosess and Practice, Fouth

Edition, Mosby. St. Louis.

Priharjo, R. (1995). Pengantar Etika Keperawatan. Yogyakarta: Kanisius.

Suhaemi, M.E. (2004). Etika Keperawatan: aplikasi pada praktik. Jakarta: EGC

Taylor, Carrol et all. (2004), Fundamental of Nursing. JB Lippincott Company.

Philadelphia

6

Page 7: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

PRINSIP-PRINSIP LEGAL ETIS PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM

KONTEKS KEPERAWATAN

II. Penyajian

1. Deskripsi Sngkat

Pokok bahasan ini membahas tentang prinsip – prinsip etika keperawatan; informed

consent; isu etik; prinsip – prinsip legal yaitu malpraktik, kelalaian, pertanggunggugatan,

pertanggungjawaban, situasi yang dihindari perawat; nursing advocacy (kerangka, faktor

yang mempengaruhi dan langkah pembuatan keputusan etik dalam konteks keperawatan).

2. Manfaat Pokok Bahasan

Mahasiswa memahami konsep etika keperawatan, prinsip legal dalam praktik, dan

nursing advocacy serta dapat menerapkannya dalam melaksanakan praktik keperawatan

profesional.

3. Relevansi

Materi pada pokok bahasan ini sangat dibutuhkan bagi seorang calon perawat

mengingat begitu banyaknya kejadian malpraktik terjadi lapangan yang dilakukan oleh

seorang perawat dan masih kurangnya pemahaman seorang perawat dalam memutuskan

masalah etik yang terjadi pelayanan maupun di masyarakat.

4. Standar Kompetensi

Setelah mengikuti perkuliahan pokok bahasan ini, mahasiswa akan mampu :

1. Menerapkan prinsip-prinsip etika keperawatan pada pengambilan keputusan dalam

konteks keperawatan

7

Page 8: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

2. Menganalisa isu etik dalam praktik keperawatan

3. Menerapkan prinsip-prinsip legal pada pengambilan keputusan dalam konteks

keperawatan

4. Menjelaskan konsep perlindungan hukum dalam praktik keperawatan

5. Menjelaskan konsep tentang nursing advocacy

5. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

Pokok Bahasan :

Prinsip-Prinsip Legal Etis Pada Pengambilan Keputusan Dalam Konteks Keperawatan

Sub Pokok Bahasan :

1. Prinsip-prinsip etika keperawatan

2. Isu etik dalam praktik keperawatan

3. Prinsip-prinsip legal dalam praktik keperawatan

4. Perlindungan hukum dalam praktik keperawatan

5. Nursing advocacy

6. Penjelasan Materi

1. PRINSIP – PRINSIP ETIKA KEPERAWATAN PADA PENGAMBILAN

KEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN

Pengertian Etika Keperawatan

Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi

perlakuan seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan

seseorang dan merupakan suatu ke wajiban dan tanggungjawab. Keperawatan merupakan

salah satu profesi yang bergerak pada bidang kesejahteraan manusia yaitu dengan

8

Page 9: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

memberikan bantuan kepada individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat

menjalankan fungsi hidup sehari-hari (Nila Ismani, 2001).

Etik atau ethics berasal dari kata yunani, yaitu etos yang artinya adat, kebiasaaan,

perilaku, atau karakter. Sedangkan menurut kamus webster, etik adalah suatu ilmu yang

mempelajari tentang apa yang baik dan buruk secara moral. Dari pengertian di atas, etika

adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup di

dalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan

tingkah laku yang benar, yaitu : a) baik dan buruk, b) kewajiban dan tanggung jawab

(Ismani,2001).

ETIKA

KEPERAWATAN

Etika keperawatan adalah norma-norma yang dianut perawat dalam bertingkah

laku dengan pasien, keluarga, kolega, atau tenaga kesehatan lainnya di suatu pelayanan

keperawatan yang bersifat profesional. Perilaku etik akan dibentuk oleh nilai-nilai dari

pasien, perawat dan interaksi sosial dalam lingkungan.

Kode Etik Keperawatan

Kode etik keperawatan merupakan suatu pernyataan komprehensif dari profesi

yang memberikan tuntutan bagi anggotanya dalam melaksanakan praktek keperawatan,

baik yang berhubungan dengan pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat, diri sendiri

dan tim kesehatan lain.

9

1. MENGATUR HUBUNGANANTARA PERAWAT DAN PASIEN

2. PROFESI KEPERAWATAN MEMILIKI KONTRAK SOSIAL DENGAN MASYARAKAT

Page 10: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

Fungsi Kode Etik Keperawatan

1. Memberikan dasar dalam mengatur hubungan antara perawat, pasien, tenaga

kesehatan lain, masyarakat dan profesi keperawatan

2. Memberikan dasar dalam menilai tindakan keperawatan

3. Membantu masyarakat untuk mengetahui pedoman dalam melaksanakan praktek

keperawatan.

4. Menjadi dasar dalam membuat kurikulum pendidikan keperawatan ( Kozier & Erb,

1989 )

Menurut Thompson (1985 ) dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit

dimana tidak ada alternatif yang memuaskan atau situasi dimana alternatif yang

memuaskan atau tidak memuaskan sebanding. Dalam dilema etik tidak ada yang benar

atau yang salah. Untuk membuat keputusan yang etis, seorang perawat tergantung pada

pemikiran yang rasional dan bukan emosional.

Kerangka pemecahan dilema etik (kozier & erb, 1989 )

a. Mengembangkan data dasar.

Untuk melakukan ini perawat memerlukan pengumpulan informasi

sebanyak mungkin meliputi :

• Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut dan bagaimana

keterlibatannya

• Apa tindakan yang diusulkan

•Apa maksud dari tindakan yang diusulkan

• Apa konsekuensi-konsekuensi yang mungkin timbul dari tindakan yang

diusulkan.

b. Mengidentifikasi konflik yang terjadi berdasarkan situasi tersebut

c. Membuat tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang direncanakan dan

10

Page 11: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi tindakan tersebut

d. Menentukan siapa yang terlibat dalam masalah tersebut dan siapa pengambil

keputusan yang tepat

e. Mengidentifikasi kewajiban perawat

f. Membuat keputusan

PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA KEPERAWATAN

1. Autonomi

Autonomi berarti kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri,

berarti menghargai manusia sehingga harapannya perawat memperlakukan mereka

sebagai seseorang yang mempunyai harga diri dan martabat serta mampu menentukan

sesuatu bagi dirinya.

2. Benefisience

Merupakan prinsip untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan pasien atau tidak

menimbulkan bahaya bagi pasien

3. Justice

Merupakan prinsip untuk bertindak adil bagi semua individu, setiap individu

mendapat perlakuan dan tindakan yang sama. Tindakan yang sama tidak selalu identik

tetapi dalam hal ini persamaan berarti mempunyai kontribusi yang relatif sama untuk

kebaikan hidup seseorang  

4. Veracity

Merupakan prinsip moral dimana kita mempunyai suatu kewajiban untuk mengatakan

yang sebenarnya atau tidak membohongi orang lain / pasien. Kewajiban untuk

mengatakan yang sebenarnya didasarkan atau penghargaan terhadap otonomi

seseorang dan mereka berhak untuk diberi tahu tentang hal yang sebenarnya

11

Page 12: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

5. Menepati janji (Fidelity)

Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya

terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta

menyimpan rahasia klien. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap

kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk

meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan

meminimalkan penderitaan.

6. Kerahasiaan (Confidentiality)

Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah menjaga privasi (informasi) klien. Segala

sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh

dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorang pun dapat memperoleh

informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi

tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga

tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari

7. Tidak merugikan (Nonmaleficience)

Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien

INFORMED CONSENT

Informed consent adalah pernyataan persetujuan terhadap rencana

tindakan medis yang akan dilakukan.

Hak Pasien :

1. Pasien berhak mendapat informasi yang cukup mengenai rencana tindakan

medis yang akan dialaminya. Pemberian informasi ini selayaknya bersifat

obyektif, tidak memihak, dan tanpa tekanan. Informasinya meliputi:

– Bentuk tindakan medis

– Prosedur pelaksanaannya

12

Page 13: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

– Tujuan dan keuntungan dari pelaksanaannya

– Resiko dan efek samping dari pelaksanaannya

– Resiko / kerugian apabila rencana tindakan medis itu tidak dilakukan

– Alternatif lain sebagai pengganti rencana tindakan medis itu, termasuk

keuntungan dan kerugian dari masing-masing alternatif tersebut.

2. Pasien berhak meminta pendapat atau penjelasan dari dokter lain untuk

membandingkan informasi

3. Pasien berhak menolak

4. Pasien diberi waktu untuk berfikir dan mempertimbangkan keputusannya

Kriteria pasien yang berhak :

1. Pasien sudah dewasa

Mulai usia 21 tahun. Pasien yang masih dibawah batas umur ini tapi sudah menikah

termasuk kriteria pasien sudah dewasa

2. Pasien dalam keadaan sadar

Hal ini mengandung pengertian bahwa pasien tidak sedang pingsan, koma, atau

terganggu kesadarannya karena pengaruh obat, tekanan kejiwaan, atau hal lain,

pasien harus bisa diajak berkomunikasi secara wajar dan lancar.

3.Pasien dalam keadaan sehat akal

Keadaan Gawat Darurat :

1. Proses pemberian informasi dan permintaan persetujuan rencana tindakan medis ini

bisa saja tidak dilaksanakan

2. Prosedur penyelamatan pasien tetap harus dilakukan sesuai dengan standar

pelayanan / prosedur medis yang berlaku disertai profesionalisme yang dijunjung

tinggi.

13

Page 14: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

3. Setelah masa kritis terlewati dan pasien sudah bisa berkomunikasi, maka pasien

berhak untuk mendapat informasi lengkap tentang tindakan medis yang sudah

dialaminya tersebut

Kode etik keperawatan Indonesia :

A. Perawat dan Klien

1) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan

martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan

kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama

yang dianut serta kedudukan sosial.

2) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana

lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan

hidup beragama klien.

3) Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan

keperawatan.

4) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang dikehendaki sehubungan dengan

tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang

sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

B. Perawat dan praktek

1) Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi dibidang keperawatan melalui

belajar terus-menerus

2) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai

kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan

sesuai dengan kebutuhan klien.

14

Page 15: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

3) Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan

mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan

konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain

4) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan

selalu menunjukkan perilaku profesional

C. Perawat dan masyarakat

Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan

mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.

D. Perawat dan teman sejawat

1) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan

tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja

maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.

2) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan

kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.

E. Perawat dan Profesi

1) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan

keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan

keperawatan

2) Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan

2. ISU ETIK DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

Beberapa isu keperawatan yang ada diantaranya:

1. Isu-isu Etika Biomedis

Isu etika biomedis menyangkut persepsi dan perilaku profesional dan instutisional

terhadap hidup dan kesehatan manusia dari sejak sebelum kelahiran, pada saat-saat

15

Page 16: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

sejak lahir, selama pertumbuhan, jika terjadi penyakit atau cidera, menjadi tua, sampai

saat-saat menjelang akhir hidup, kematian dan malah beberapa waktu setelah itu.

Sebenarnya pengertian etika biomedis dalam hal ini masih perlu dipilah lagi dalam isu-

isu etika biomedis atau bioetika yang lahir sebagai dampak revolusi biomedis sejak

tahun 1960-an, yang antara lain berakibat masalah dan dilema baru sama sekali bagi

para dokter dalam menjalankan propesinya.

Etika biomedis dalam arti ini didefinisikan oleh International association of

bioethics sebagai berikut; Bioetika adalah studi tentang isu-isu etis,sosial,hukum,dan

isu-isu lainyang timbul dalam pelayanan kesehatan dan ilmu-ilmu biolagi (terjemahan

oleh penulis).

Pengertian etika biomedis juga masih perlu dipilah lagi dalam isu-isu etika

medis’tradisional’ yang sudah dikenal sejak ribuan tahun, dan lebih banyak

menyangkuthubungan individual dalam interaksi terapeutik antara dokter dan pasien.

Kemungkinan adanya masalah etika medis demikianlah yang dalam pelayanan di rumah

sakit sekarang cepat oleh masyarakat (dan media masa) ditunding sebagai malpraktek.

2. Isu-isu Bioetika

Beberapa contoh yang dapat dikemukakan tentang isu etika biomedis dalam arti

pertama (bioetika) adalah antara lain terkait dengan: kegiatan rekayasa

genetik,teknologi reproduksi,eksperimen medis, donasi dan transpalasi organ,

penggantian kelamin, eutanasia, isu-isu pada akhir hidup, kloning terapeutik dan

kloning repraduktif. Sesuai dengan definisi di atas tentang bioetika oleh International

Association of Bioethics ,kegiatan-kegiatan di atas dalam pelayanan kesehatan dan

ilmu-ilmu biologi tidak hanya menimbulkan isu-isu etika,tapi juga isu-isu sosial,

16

Page 17: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

hukum, agama, politik, pemerintahan, ekonomi,kependudukan,lingkungan hidup,dan

mungikin juga isu-isu di bidang lain.

Dengan demikian,identifikasi dan pemecaha masalah etika biomedis dalam arti

tidak hanya terbatas pada kepedulian internal saja-misalnya penanganan masalah etika

medis ‘tradisional’- melainkan kepedulian dan bidang kajian banyak ahlimulti- dan

inter-displiner tentang masalah-masalah yang timbul karena perkembangan bidang

biomedis pada skala mikro dan makro,dan tentang dampaknya atas masyarakat luas dan

sistemnilainya,kini dan dimasa mendatang (F.Abel,terjemahan K.Bertens).

Studi formal inter-disipliner dilakukan pada pusat-pusat kajian bioetika yang

sekarang sudah banyak jumlahnya terbesar di seluruh dunia.Dengan

demikian,identifikasi dan pemecahan masalah etika biomedis dalam arti pertama tidak

dibicarakan lebih lanjut pada presentasi ini. yang perlu diketahui dan diikuti

perkembangannya oleh pimpinan rumah sakit adalah tentang ‘fatwa’ pusat-pusat kajian

nasional dan internasional,deklarasi badan-badan internasional seperti PBB, WHO,

Amnesty International, atau’fatwa’ Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional

(diIndonesia;AIPI) tentang isu-isu bioetika tertentu, agar rumah sakit sebagai institusi

tidak melanggar kaidah-kaidah yang sudah dikonsesuskan oleh lembaga-lembaga

nasional atau supranasional yang terhormat itu. Dan jika terjadi masalah bioetika

dirumah sakit yang belum diketahui solusinya,pendapat lembaga-lembaga demikian

tentu dapat diminta.

3. Isu-isu Etika Medis

Seperti sudah disinggung diatas, masalah etika medis tradisional dalam pelayanan

medis dirumah sakit kita lebih banyak dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya

malpraktek. Padahal, etika disini terutama diartikan kewajiban dan tanggung jawab

17

Page 18: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

institusional rumah sakit. Kewajiban dan tanggung jawab itu dapat berdasar pada

ketentuan hukum (Perdata, Pidana, atau Tata Usaha Negara) atau pada norma-norma

etika.

4. Isu Keperawatan Pelaksanaan Kolaborasi Perawat dengan Dokter

Kolaborasi merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk

menggambarkan suatu hubungan kerja sama yang dilakukan pihak tertentu. Sekian

banyak pengertian dikemukakan dengan sudut pandang beragam namun didasari prinsip

yang sama yaitu mengenai kebersamaan, kerja sama, berbagi tugas, kesetaraan,

tanggung jawab dan tanggung gugat. Namun demikian kolaborasi sulit didefinisikan

untuk menggambarkan apa yang sebenarnya yang menjadi esensi dari kegiatan ini.

Seperti yang dikemukakan National Joint Practice Commision (1977) yang dikutip

Siegler dan Whitney (2000) bahwa tidak ada definisi yang mampu menjelaskan sekian

ragam variasi dan kompleknya kolaborasi dalam kontek perawatan kesehatan. Apapun

bentuk dan tempatnya, kolaborasi meliputi suatu pertukaran pandangan atau ide yang

memberikan perspektif kepada seluruh kolaborator. Efektifitas hubungan kolaborasi

profesional membutuhkan mutual respek baik setuju atau ketidaksetujuan yang dicapai

dalam interaksi tersebut. Partnership kolaborasi merupakan usaha yang baik sebab

mereka menghasilkan outcome yang lebih baik bagi pasien dalam mecapai upaya

penyembuhan dan memperbaiki kualitas hidup.

Pemahaman mengenai prinsip kolaborasi dapat menjadi kurang berdasar jika

hanya dipandang dari hasilnya saja. Pembahasan bagaimana proses kolaborasi itu

terjadi justru menjadi point penting yang harus disikapi. Bagaimana masing-masing

profesi memandang arti kolaborasi harus dipahami oleh kedua belah pihak sehingga

dapat diperoleh persepsi yang sama.

18

Page 19: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

Kolaborasi merupakan proses komplek yang membutuhkan sharing pengetahuan

yang direncanakan dan menjadi tanggung jawab bersama untuk merawat pasien.

Bekerja bersama dalam kesetaraan adalah esensi dasar dari kolaborasi yang kita

gunakan untuk menggambarkan hubungan perawat dan dokter. Tentunya ada

konsekweksi di balik issue kesetaraan yang dimaksud. Kesetaraan kemungkinan dapat

terwujud jika individu yang terlibat merasa dihargai serta terlibat secara fisik dan

intelektual saat memberikan bantuan kepada pasien. Apapun bentuk dan tempatnya,

kolaborasi meliputi suatu pertukaran pandangan atau ide yang memberikan perspektif

kepada seluruh kolaborator. Efektifitas hubungan kolaborasi profesional membutuhkan

mutual respek baik setuju atau ketidaksetujuan yang dicapai dalam interaksi tersebut.

Partnership kolaborasi merupakan usaha yang baik sebab mereka menghasilkan

outcome yang lebih baik bagi pasien dalam mecapai upaya penyembuhan dan

memperbaiki kualitas hidup.

Sejak awal perawat dididik mengenal perannya dan berinteraksi dengan pasien.

Praktek keperawatan menggabungkan teori dan penelitian perawatan dalam praktek

rumah sakat dan praktek pelayanan kesehatan masyarakat. Para pelajar bekerja diunit

perawatan pasien bersama staf perawatan untuk belajar merawat, menjalankan prosedur

dan menginternalisasi peran. Kolaborasi merupakan proses komplek yang

membutuhkan sharing pengetahuan yang direncanakan yang disengaja, dan menjadi

tanggung jawab bersama untuk merawat pasien.

a. Anggota Tim interdisiplin

Tim pelayanan kesehatan interdisiplin merupakan sekolompok profesional yang

mempunyai aturan yang jelas, tujuan umum dan berbeda keahlian. Tim akan

berfungsi baik jika terjadi adanya konstribusi dari anggota tim dalam memberikan

19

Page 20: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

pelayanan kesehatan terbaik. Anggota tim kesehatan meliputi : pasien, perawat,

dokter, fisioterapi, pekerja sosial, ahli gizi, manager, dan apoteker. Oleh karena itu

tim kolaborasi hendaknya memiliki komunikasi yang efektif, bertanggung jawab dan

saling menghargai antar sesama anggota tim.

Pasien secara integral adalah anggota tim yang penting. Partisipasi pasien dalam

pengambilan keputusan akan menambah kemungkinan suatu rencana menjadi efektif.

Tercapainya tujuan kesehatan pasien yang optimal hanya dapat dicapai jika pasien

sebagai pusat anggota tim.

Perawat sebagai anggota membawa persfektif yang unik dalam interdisiplin tim.

Perawat memfasilitasi dan membantu pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

dari praktek profesi kesehatan lain. Perawat berperan sebagai penghubung penting

antara pasien dan pemberi pelayanan kesehatan.

Dokter memiliki peran utama dalam mendiagnosis, mengobati dan mencegah

penyakit. Pada situasi ini dokter menggunakan modalitas pengobatan seperti

pemberian obat dan pembedahan. Mereka sering berkonsultasi dengan anggota tim

lainnya sebagaimana membuat referal pemberian pengobatan.

Kolaborasi menyatakan bahwa anggota tim kesehatan harus bekerja dengan

kompak dalam mencapai tujuan. Elemen penting untuk mencapai kolaborasi yang

efektif meliputi kerjasama, asertifitas, tanggung jawab, komunikasi, otonomi dan

kordinasi seperti skema di bawah ini.

Kerjasama adalah menghargai pendapat orang lain dan bersedia untuk memeriksa

beberapa alternatif pendapat dan perubahan kepercayaan. Asertifitas penting ketika

individu dalam tim mendukung pendapat mereka dengan keyakinan. Tindakan asertif

20

Page 21: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

menjamin bahwa pendapatnya benar-benar didengar dan konsensus untuk dicapai.

Tanggung jawab, mendukung suatu keputusan yang diperoleh dari hasil konsensus

dan harus terlibat dalam pelaksanaannya. Komunikasi artinya bahwa setiap anggota

bertanggung jawab untuk membagi informasi penting mengenai perawatan pasien dan

issu yang relevan untuk membuat keputusan klinis. Otonomi mencakup kemandirian

anggota tim dalam batas kompetensinya. Kordinasi adalah efisiensi organisasi yang

dibutuhkan dalam perawatan pasien, mengurangi duplikasi dan menjamin orang yang

berkualifikasi dalam menyelesaikan permasalahan.

Kolaborasi didasarkan pada konsep tujuan umum, konstribusi praktisi profesional,

kolegalitas, komunikasi dan praktek yang difokuskan kepada pasien. Kolegalitas

menekankan pada saling menghargai, dan pendekatan profesional untuk masalah-

masalah dalam team dari pada menyalahkan seseorang atau atau menghindari tangung

jawab. Hensen menyarankan konsep dengan arti yang sama : mutualitas dimana dia

mengartikan sebagai suatu hubungan yang memfasilitasi suatu proses dinamis antara

orang-orang ditandai oleh keinginan maju untuk mencapai tujuan dan kepuasan setiap

anggota. Kepercayaan adalah konsep umum untuk semua elemen kolaborasi. Tanpa

rasa pecaya, kerjasama tidak akan ada, asertif menjadi ancaman, menghindar dari

tanggung jawab, terganggunya komunikasi . Otonomi akan ditekan dan koordinasi

tidak akan terjadi.

Elemen kunci kolaborasi dalam kerja sama team multidisipliner dapat digunakan

untuk mencapai tujuan kolaborasi team :

- Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan menggabungkan

keahlian unik profesional.

- Produktivitas maksimal serta efektifitas dan efesiensi sumber daya

21

Page 22: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

- Peningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja, dan loyalitas

- Meningkatnya kohesifitas antar profesional

- Kejelasan peran dalam berinteraksi antar profesional,

- Menumbuhkan komunikasi, kolegalitas, dan menghargai dan memahami orang lain.

Berkaitan dengan issue kolaborasi dan soal menjalin kerja sama kemitraan dengan

dokter, perawat perlu mengantisipasi konsekuensi perubahan dari vokasional menjadi

profesional. Status yuridis seiring perubahan perawat dari perpanjangan tangan dokter

menjadi mitra dokter sangat kompleks. Tanggung jawab hukum juga akan terpisah

untuk masing-masing kesalahan atau kelalaian. Yaitu, malpraktik medis, dan

malpraktik keperawatan. Perlu ada kejelasan dari pemerintah maupun para pihak

terkait mengenai tanggung jawab hukum dari perawat, dokter maupun rumah sakit.

Organisasi profesi perawat juga harus berbenah dan memperluas struktur

organisasi agar dapat mengantisipasi perubahan.Pertemuan profesional dokter-

perawat dalam situasi nyata lebih banyak terjadi dalam lingkungan rumah sakit. Pihak

manajemen rumah sakit dapat menjadi fasilitator demi terjalinnyanya hubungan

kolaborasi seperti dengan menerapkan sistem atau kebijakan yang mengatur interaksi

diantara berbagai profesi kesehatan. Pencatatan terpadu data kesehatan pasien, ronde

bersama, dan pengembangan tingkat pendidikan perawat dapat juga dijadikan strategi

untuk mencapai tujuan tersebut.

Ronde bersama yang dimaksud adalah kegiatan visite bersama antara dokter-

perawat dan mahasiswa perawat maupun mahasiswa kedokteran, dengan tujuan

mengevaluasi pelayanan kesehatan yang telah dilakukan kepada pasien. Dokter dan

perawat saling bertukar informasi untuk mengatasi permasalahan pasien secara

22

Page 23: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

efektif. Kegiatan ini juga merupakan sebagai satu upaya untuk menanamkan sejak

dini pentingnya kolaborasi bagi kemajuan proses penyembuhan pasien. Kegiatan

ronde bersama dapat ditindaklanjuti dengan pertemuan berkala untuk membahas

kasus-kasus tertentu sehingga terjadi trasnfer pengetahuan diantara anggota tim.

Komunikasi dibutuhkan untuk mewujudkan kolaborasi yang efektif, hal tersebut

perlu ditunjang oleh sarana komunikasi yang dapat menyatukan data kesehatan pasien

secara komfrenhensif sehingga menjadi sumber informasi bagi semua anggota team

dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu perlu dikembangkan catatan status

kesehatan pasien yang memungkinkan komunikasi dokter dan perawat terjadi secara

efektif.

Pendidikan perawat perlu terus ditingkatkan untuk meminimalkan kesenjangan

profesional dengan dokter melalui pendidikan berkelanjutan. Peningkatan

pengetahuan dan keterampilan dapat dilakukan melalui pendidikan formal sampai

kejenjang spesialis atau minimal melalui pelatihan-pelatihan yang dapat

meningkatkan keahlian perawat.

5. Penanganan masalah isu-isu dalam keperawatan

Pemecahan masalah dan proses pengambilan keputusan membutuhkan pemikiran

kritis dan analisis yang dapat ditingkatkan dalam praktek.

Pemecahan masalah termasuk dalam langkah proses pengambilan keputusan, yang

difokuskan untuk mencoba memecahkan masalah secepatnya. Masalah dapat

digambarkan sebagai kesenjangan diantara “apa yang ada dan apa yang seharusnya

ada”.

23

Page 24: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang efektif diprediksi bahwa

individu harus memiliki kemampuan berfikir kritis dan mengembangkan dirinya

dengan adanya bimbingan dan role model di lingkungan kerjanya.

Untuk mencapai pelayanan yang efektif maka perawat, dokter dan tim kesehatan

harus berkolaborasi satu dengan yang lainnya. Tidak ada kelompok yang dapat

menyatakan lebih berkuasa diatas yang lainnya. Masing-masing profesi memiliki

kompetensi profesional yang berbeda sehingga ketika digabungkan dapat menjadi

kekuatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Banyaknya faktor yang

berpengaruh seperti kerjasama, sikap saling menerima, berbagi tanggung jawab,

komunikasi efektif sangat menentukan bagaimana suatu tim berfungsi. Kolaborasi

yang efektif antara anggota tim kesehatan memfasilitasi terselenggaranya pelayanan

pasien yang berkualitas

Memecahkan struktur masalah yang sudah teridentifikasi kedalam komponen-

komponennya, menganalisis komponen-komponen itu sehingga ditemukan akar

masalah.Akar masalah adalah penyebab paling dasar dari masalah etika yang

terjadi. Ia dapat berupa kelemahan pada manusia, kepemimpinan, manajemen,

budaya organisasi, sarana, alat, sistem, prosedur, atau faktor-faktor lain.

Melakukan analisis lebih dalam tentang akar masalah yang sudah ditemukan (root

cause analysis),untuk menetapkan arah pemecahannya.

Menetapkan beberapa alternatif untuk pemecahan akar masalah.

Memilih alternatif yang situasional terbaik untuk pemecahan masalah itu.

Mengevaluasi penerapan upaya pemecahan yang sudah dilaksanakan.

Melakukan tindakan koreksi jika masalah etika belum terpecahkan atau terulang

lagi terjadi. Tindakan koreksi yang dapat menimbulkan masalah etika baru adalah

24

Page 25: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

jika manusia sebagai penyebab akar masalah yang berulang-ulang dikeluarkan dari

rumah sakit.

6. Kesimpulan dan saran

Untuk mencapai pelayanan yang efektif maka perawat, dokter dan tim kesehatan

harus saling bekerjasama. Tidak ada kelompok yang dapat menyatakan lebih berkuasa

diatas yang lainnya. Masing-masing profesi memiliki kompetensi profesional yang

berbeda sehingga ketika digabungkan dapat menjadi kekuatan untuk mencapai tujuan

yang diharapkan. Banyaknya faktor yang berpengaruh seperti kerjasama, sikap saling

menerima, berbagi tanggung jawab, komunikasi efektif sangat menentukan

bagaimana suatu tim berfungsi. Penangananan masalah yang efektif dan cepat dalam

mengatasi masalah antara anggota tim kesehatan dapat memfasilitasi terselenggaranya

pelayanan pasien yang berkualitas.

Dalam menjalankan pelayanan kesehatan, masing-masing profesi harus

berpedoman pada etika profesinya dan harus pula memahami etika profesi disiplin

lainnya apalagi dalam wadah dimana mereka berkumpul agar tidak saling

berbenturan.

3. PRINSIP – PRINSIP LEGAL DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

Dalam praktik keperawatan terdapat 4 hal yang termasuk di dalam prinsip –

prinsip legal, yaitu :

1. MALPRAKTIK

Definisi

Malpraktik adalah praktek kedokteran/keperawatan yang salah atau tidak sesuai

dengan standar profesi atau standar prosedur operasional.

25

Page 26: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

Malpraktik adalah kelalaian dari tenaga kesehatan dalam menerapkan

keterampilan dan pengetahuannya di dalam memberikan pelayanan pengobatan dan

perawatan terhadap seorang pasien yang lazim diterapkan dalam mengobati dan

merawat orang yang sakit atau terluka

Kategori malpraktik

1. Kriminal Malpraktik

Apabila perbuatan tersebut merupakan kesengajaan, kelalaian, kecerobohan.

Pertanggungjawaban di depan hukum adalah bersifat personal/individual

Contoh :

Kesengajaan : Melakukan euthanasia tanpa indikasi medis (pasal 344 KUHP),

melakukan aborsi tanpa indikasi medis (pasal 299 KUHP)

Kecerobohan : Melakukan tindakan medis tanpa persetujuan pasien (informed

consent)

Kelalaian : Kurang hati-hati mengakibatkan luka, cacat, meninggalnya

pasien dan ketinggalan klem di dalam perut saat melakukan

operasi

2. Civil Malpraktik

- Tidak melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan

- Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi terlambat

melakukannya

- Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi tidak

sempurna melakukannya

26

Page 27: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

- Pertanggungjawaban dapat bersifat individual atau dialihkan ke pihak lain

berdasarkan principle of vicarius liability

- Rumah sakit/sarana kesehatan dapat bertangunggung gugat atas kesalahan

yang dilakukan karyawannya (tenaga kesehatan) selama tenaga kesehatan

tersebut dalam rangka melaksanakan tugas kewajibannya

3. Administratif Malpraktik

- Tenaga kesehatan telah melanggar hokum administrasi

- Contoh : tentang persyaratan bagi tenaga keperawatan untuk menjalankan

profesinya ( SIK, SIP), batas kewenangan serta kewajiban tenaga keperawatan

Tindakan yang termasuk dalam malpraktIk :

1. Kesalahan diagnosa

2. Penyuapan

3. Penyalahgunaan alat-alat kesehatan

4. Pemberian dosis obat yang salah

5. Salah dalam pemberian obat kepada pasien

6. Alat-alat yang tidak memenuhi standart kesehatan atau tidak steril

7. Kesalahan prosedur operasi

Dampak yang terjadi akibat malpraktik :

1. Merugikan pasien terutama pada fisiknya dapat menimbulkan kecacatan yang

permanen

27

Page 28: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

2. Bagi petugas kesehatan mengalami gangguan psikologisnya, karena merasa

bersalah

3. Dari segi hukum dapat dijerat hukum pidana

4. Dari segi sosial dapat dikucilkan oleh masyarakat

5. Dari segi agama mendapat dosa

6. Dari etika keperawatan, melanggar kode etik keperawatan

Elemen – elemen pertanggung jawaban hukum (principle of vicarius liability)

Yang harus ditetapkan untuk membuktikan bahwa malpraktek atau kelalaian telah

terjadi :

1. Kewajiban (duty)

- Memberikan asuhan keperawatan yang profesional yang sesuai dengan SOP

- Meminta persetujuan setiap tindakan yang akan dilakukan oleh perawat

- Mencatat semua tindakan keperawatan secara akurat

2. Tidak melaksanakan kewajiban (breach of the duty)

Pelanggaran terjadi sehubungan dengan kewajiban, artinya menyimpang dari apa

yang seharusnya dilakukan menurut standar profesinya.

Contoh :

- Gagal dalam mencatat dan melaporkan apa yang telah dikaji dari pasien

- Gagal dalam memenuhi standar keperawatan yang ditetapkan sebagai

kebijakan rumah sakit

28

Page 29: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

- Gagal dalam melaksanakan dan mendokumentasikan tindakan yang telah

diberikan kepada pasien

3. Sebab-akibat (proximate – cause)

Pelanggaran terhadap kewajibannya menyebabkan cedera pada klien.

Contoh :

Cedera yang terjadi secara langsung berhubungan dengan pelanggaran terhadap

kewajiban perawat terhadap pasien dalam menggunakan cara pengaman yang tepat

yang menyebabkan klien jatuh dan menyebabkan fraktur

4. Injury (Cedera)

Tenaga kesehatan yang menyebabkan pasien cedera dapat dituntut secara hukum

2. KELALAIAN

Definisi

Kelalaian dapat bersifat ketidaksengajaan, kurang teliti, kurang hati-hati, acuh tak

acuh, sembrono, dan tidak perduli terhadap kepentingan orang lain

Kelalaian bukan suatu pelanggaran hukum atau kejahatan, jika kelalaian tidak

sampai membawa kerugian atau cedera kepada orang lain dan orang tersebut

menerimanya

Kelalaian yang mengakibatkan kerugian materi, mencelakakan dan sampai

merenggut nyawa orang dinamakan kelalaian berat

3. PERTANGGUNGGUGATAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

Pertanggungguugatan

Pertanggunggugatan yaitu suatu tindak gugatan apabila terjadi suatu kasus tertentu

29

Page 30: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

Contoh :

Ketika dokter memberi instruksi kepada perawat untuk memberikan obat kepada

pasien tetapi ternyata obat yang diberikan itu salah, dan mengakibatkan penyakit

pasien bertambah parah dan merenggut nyawa pihak keluarga dapat menggugat

dokter atau perawat tersebut.

Pertanggungjawaban

Pertanggungjawaban yaitu suatu konsekuensi yang harus diterima seseorang atas

perbuatannya.

Contoh :

Jika ada kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan tidak

bisa diterima oleh keluarga pasien maka tenaga kesehatan bertanggung jawab

atas kelalaian dan kesalahannya.

4. SITUASI YANG HARUS DIHINDARI PERAWAT

1. Kelalaian

2. Pencurian

3. Fitnah (pernyataan palsu dan merugikan pasien baik secara verbal maupun

tertulis)

4. Penyerangan / pemukulan

5. Pelanggaran privasi (kerahasiaan pasien)

6. Penganiayaan (melanggar prinsip etik tidak melakukan sesuatu yang

membahayakan pasien)

4.4 PERLINDUNGAN HUKUM DALAM PRAKTK KEPERAWATAN

Ada beberapa alasan mengapa Undang-Undang Praktik Keperawatan dibutuhkan.

Pertama, alasan filosofi. Perawat telah memberikan konstribusi besar dalam peningkatan

30

Page 31: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

derajat kesehatan. Perawat berperan dalam memberikan pelayanan kesehatan mulai dari

pelayanan pemerintah dan swasta, dari perkotaan hingga pelosok desa terpencil dan

perbatasan. Tetapi pengabdian tersebut pada kenyataannya belum diimbangi dengan

pemberian perlindungan hukum, bahkan cenderung menjadi objek hukum. Perawat juga

memiliki kompetensi keilmuan, sikap rasional, etis dan profesional, semangat pengabdian

yang tinggi, berdisiplin, kreatif, terampil, berbudi luhur dan dapat memegang teguh etika

profesi. Disamping itu, Undang-Undang ini memiliki tujuan, lingkup profesi yang jelas,

kemutlakan profesi, kepentingan bersama berbagai pihak (masyarakat, profesi,

pemerintah dan pihak terkait lainnya), keterwakilan yang seimbang, optimalisasi profesi,

fleksibilitas, efisiensi dan keselarasan.

Berikut beberapa undang – undang tentang praktek keperawatan :

1. UU No. 6 tahun 1963 tentan Tenaga Kesehatan. UU ini merupakan penjabaran dari

UU No. 9 tahun 1960. Undang- undang ini membedakan tenaga kesehatan sarjana

dan bukan sarjana. Tenaga sarjana meliputi dokter, apoteker, dan dokter gigi.

Tenaga perawat termasuk tenaga yang bukan sarjana atau tenaga kesehatan dengan

pendidikan rendah. UU ini boleh dikatan sudah usang, karena dalam UU ini juga

tercantum berbagai jenis tenaga sarjana keperawatan seperti sekarang ini.

2. UU Kesehatan No. 18 tahun 1964 mengatur tentang Wajib Kerja Paramedis. Pada

pasal 2, ayat (3) dijelaskan bahwa tenaga kesehatan sarjana muda, menengah, dan

rendah wajib menjalankan wajib kerja pada pemerintah selama 3 tahun. Dalam UU

ini, lagi- lagi posisi perawat dinyatakan sebagai tenaga kerja pembantu bagi tenaga

kesehatan akademis termasuk dokter.

3. Dalam SK Menkes No. 262/Per/Vll/1979 tahun 1979 yan membedakan paramedis

menjadi dua golongan yaitu golongan medis keperawatan (termasuk bidan) dan

31

Page 32: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

paramdis non keperawatan. Dari aspek hukum, suatu hal yang perlu dicatat di sini

bahwa tenaga bidan tidak terpisah tetapi juga termasuk katagori keperawatan.

4. Permenkes No. 363/Menkes/Per/XX/1980 tahun 1980, pemerintah membuat suatu

peryataan yang jelas perbedaan antara tenaga keperawatan dan bidan.

5. Surat Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

94/Menpan/1986, tangal 4 nopenber 1986 menjelaskan jabatan fungsional tenaga

keperawatan dan system kredit poin. Sistem ini menguntungan perawat, karena

dapat naik pangkatnya dan tidak tergantung kepada pangkat/golongan atasannya.

6. UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 merupakan UU yang banyak memberi kesempatan

bagi perkembangan keperawatan termasuk praktik keperawatan profesional, kerena

dalam UU ini dinyatakan tentang standar praktik, hak- hak pasien, kewenagan,

maupun perlindungan hukum bagi profesi kesehatan termasuk keperawatan.

Beberapa peryataan UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 yang dapat dipakai sebagai

acuan pembuatan UU Praktik Keperawatan adalah:

a) Pasal 53 ayat 1 mengatakan ; Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan

hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.

b) Pasal 53 ayat 4 menyebutkan bahwa ketentuan mengenai standar profesi dan hak-

hak pasien ditetepkan dengan peraturan pemerintah.

c) Pasal 50 ayat 1 menyatakan bahwa tenaga kesehatan bertugas menyelengarakan

atau melaksakan kegiatan sesuai dengan bidang keahlian dan kewenagannya.

d) Sedangkan pada pasal 53 ayat 3 menyatakan bahwa ; Tenaga kesehatan, untuk

kepentingan pembuktian, dapat melakukan tindakan medis terhadap seseorang

dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan yang bersangkutan.

32

Page 33: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

4.5 NURSING ADVOCACY

Ketika menghadapi pasien kita memerlukan etika sebagai aturan berperilaku

maupun bertingkah laku. Di dalam etika keperawatan membahas dua jenis prinsip yaitu

etika dan moral. di dalam moral kita ditentukan tentang sifat baik atau buruk, benar atau

salah dan juga layak atau tidak layak. Ketika mengambil keputusan secara etis kita harus

menentukan kerangka membuat keputusan, langkah-langkah membuat keputusan, dan

faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan secara etis. Untuk itulah

perlunya materi ini agar calon perawat mengetahui dan memahami tentang keputusan etis

dan moral.

Konsep moral dalam keperawatan

1. Pengertian moral

Secara kebahasaan perkataan moral berasal dari ungkapan bahasa latin mores

yang merupakan bentuk jamak dari perkataan mos yang berarti adat kebiasaan. Dalam

kamus umum bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah penetuan baik buruk

terhadap perbuatan dan kelakuan. Istilah moral biasanya dipergunakan untuk

menentukan batas-batas suatu perbuatan, kelakuan, sifat dan perangkai dinyatakan

benar, salah, baik, buruk, layak atau tidak layak, patut maupun tidak patut. (fauziah,

2012)

Moral dalam istilah dipahami juga sebagai :

a. Prinsip hidup yang berkenaan dengan benar dan salah, baik dan buruk.

b. Kemampuan untuk memahami perbedaan benar dan salah.

c. Ajaran atau gambaran tentang tingkah laku yang baik.(1)

2. Memahami konsep moral dalam keperawatan

Prinsip moral merupakan masalah umum dalam melakukan sesuatu sehingga

membentuk suatu sistem etik. Prinsip moral berfungsi untuk membuat secara spesifik

33

Page 34: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

apakah suatu tindakan dilarang, diperlukan atau diizinkan dalam situasi tertentu.( John

Stone, 1989 ).

Fry (1991) menjelaskan bahwa dalam praktik keperawatan, ada beberapa konsep

penting yang harus termaktub dalam standar praktik keperawatan, diantaranya yaitu:

a. Advokasi

Menurut ANA (1985) advokasi adalah melindungi klien atau masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan dan keselamatan praktik tidak sah yang tidak kompeten

dan melanggar etika yang dilakukan oleh siapapun. Fry (1987) sendiri mendefinisikan

sebagai dukungan aktif terhadap setiap hal yang memiliki dampak/penyebab penting.

Sementara itu Gadow (1983) mengatakan bahwa advokasi merupakan dasar falsafah

dan ideal keperawatan yang melibatkan bantuan perawat secara aktif kepada individu

secara bebas untuk menentukan nasib sendiri.

Peran perawat sebagai advokat klien adalah memberi informasi dan bantuan

kepada klien atas keputusan yang telah dibuat klien. Hal ini berarti perawat

memberikan penjelasan/informasi sesuai kebutuhan klien. Menurut Kohnke (1982),

perawat dalam memberikan bantuan memiliki dua peran yaitu peran aksi dan

nonaksi.peran aksi berarti perawat memberikan keyakinan kepada klien bahwa

mereka memiliki hak dan tanggung jawab dalam memnentukan pilihan atau

keputusan sendiri tanpa tekanan pengaruh orang lain.

Sedangkan peran nonaksi mengandung arti bahwa sebagai advokat, perawat

harus menahan diri untuk tidak mempengaruhi klien. Dalam menjalankan peran

sebagai advokat, perawat harus menghargai klien sebagai individu yang memiliki

berbagai karakteristik. Perawat harus memberikan perlindungan terhadap martabat

dan nilai manusiawi klien selama dalam keadaan sakit.

34

Page 35: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

b. Responsibilitas dan Akuntabilitas

1).Responsibilitas (tanggung jawab) adalah eksekusi terhadap tugas yang

berhubungan dengan peran tertentu dari perawat . perawat yang selalu bertanggung

jawab dalam melaksanakan tindakannya akan mendapatkan kepercayaan dari klien

atau profesi lain. Sehingga ia akan tetap kompeten dalam pengetahuan dan

keterampilan serta selalu menunjukan keinginan untuk bekerja berdasarkan kode

etik profesi.

2).Akuntabilitas (tanggung gugat) mengandung arti dapat mempertanggungjawabkan

suatu tindakan yang dilakukan, dan menerima konsikuensi dari tindakan tersebut

(Kozier, erb, 1991). Mengandung dua komponen utama yaitu tanggung jawab dan

tanggung gugat (Fry, 1990) dan dipandang dalam suatu tingkatan hierarki, dimulai dari

tingkat individu, institusi/profesional, serta sosial (Sulliva, decker, 1998) perawat

bertanggung gugat terhadap dirinya, profesi , klien, sesama karyawan, dan masyarakat.

Agar dapat bertanggung gugat, perawata harus bertindak profesional serta sesuai

dengan kode etik profesinya. Akunsibilatas dilakukan untuk mengevaluasi efektifikasi

perawat dalam melakukan praktik keperawatan.

c. Loyalitas

Merupakan suatu konsep yang meliputi simpati, peduli dan berhubungan dengan

timbal balik terhadap pihak yang secara profesional berhubungan dengan perawat. Untuk

mencapai kualitas asuhan keperawatan yang tinggi dan hubungan dengan pihak yang

harmonis, loyalitas harus dipertahankan oleh setiap perawat baik kepada klien, teman

sejawat, institusi, maupun profesi. Untuk mewujudkannya, Tabbner mengajukan berbagai

argumerntasi:

1). Masalah klien tidak boleh didiskusikan dengan klien lain, karena informasi klien harus

didiskusikan secara profesional.

35

Page 36: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

2). Perawat harus menhindari pembicaraab yang tidak manfaat.

3). Perawat harus menghargai dan memberikan bantuan kepada teman sejawat

4). Perawat harus menunjukan loyalitasnya kepada profesi dengan berprilaku secara tepat

pada saat bertugas.

Kerangka pembuat keputusan

Kerangka pembuat keputusan terdiri dari :

1. Nilai dan kepercayaan Pribadi

2. Kode etik perawat Indonesia

3. Konsep Moral keperawatan

4. Teori/prinsip-prinsip etika

Berbagai kerangka model pembuatan keputusan etis telah dirancang oleh banyak ahli

etika, di mana semua kerangka tersebut berupaya menjawab pertanyaan dasar tentang

etika, yang menurut Fry meliputi:

1. Hal apakah yang membuat tindakan benar adakah benar?

2. Jenis tindakan apakah yang benar?

3. Bagaimana aturan-aturan dapat diterapkan pada situasi tertentu?

4. Apakah yang harus dilakukan pada situasi tertentu?

Beberapa kerangka pembuatan keputusan etis keperawatan dikembangkan dengan

mengacu pada kerangka pembuatan keputusan etika medis. Beberapa kerangka disusun

berdasarkan posisi falsafah praktik keperawatan, sementara model-model lain

dikembangkan berdasarkan proses pemecahan masalah seperti yang diajarkan di

pendidikan keperawatan. Berikut ini merupakan contoh model yang dikembangkan oleh

Thompson dan Thompson dan model oleh Jameton: Metode Jameton dapat digunakan

untuk menyelesaikan permasalahan etika keperawatan yang berkaitan dengan asuhan

36

Page 37: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

keperawatan pasien. Kerangka Jameton, seperti yang ditulis oleh Fry (1991), terdiri dari

enam tahap:

a. Identifikasi masalah. Ini berarti mengklasifikasi masalah dilihat dari nilai-nilai,

konflik dan hati nurani. Perawat juga harus mengkaji keterlibatannya terhadap

masalah etika yang timbul dan mengkaji parameter waktu untuk protes pembuatan

keputusan. Tahap ini akan memberikan jawaban pada perawat terhadap pernyataan:

Hal apakah yang membuat tindakan benar adalah benar? Nilai-nilai diklasifikasi dan

peran perawat dalam situasi yang terjadi diidentifikasi.

b. Perawat harus mengumpulkan data tambahan. Informasi yang dikumpul-kan dalam

tahap ini meliputi: orang-orang yang dekat dengan pasien yang terlibat dalam

membuat keputusan bagi pasien, harapan/keinginan dari pasien dan orang yang

terlibat dalam pembuatan keputusan. Perawat kemudian membuat laporan tertulis

kisah dari konflik yang terjadi. Perawat harus mengindentifikasi semua pilihan atau

alternatif secara terbuka kepada pembuat keputusan. Semua tindakan yang memung-

kinkan harus terjadi termasuk hasil yang mungkin diperoleh beserta dampaknya.

Tahap ini memberikan jawaban: Jenis tindakan apa yang benar?

c. Perawat harus memikirkan masalah etis secara berkesinambungan. Ini berarti perawat

mempertimbangkan nilai-nilai dasar manusia yang pen-ting bagi individu, nilai-nilai

dasar manusia yang menjadi pusat dari masalah, dan prinsip-prinsip etis yang dapat

dikaitkan dengan masalah. Tahap ini menjawab pertanyaan: Bagaimana aturan-aturan

tertentu diterapkan pada situasi tertentu?

d. Pembuat keputusan harus membuat keputusan. Ini berarti bahwa pem-buat keputusan

memilih tindakan yang menurut keputusan mereka paling tepat. Tahap ini menjawab

pertanyaan etika: Apa yang harus dilaku-kan pada situasi tertentu?

e. Tahap akhir adalah melakukan tindakan dan mengkaji keputusan dan hasil.

37

Page 38: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

Tahap Model Keputusan Bioetis terdiri dari 10 tahapan (J.B Thompson and HO

Thompson, Ethic ini Nursing, New York: MacMilan Publishing Co. Inc., 1981,

diadaptasikan oleh Kelly, 1987. dalam Priharjo, 19):

1. Kumpulkan informasi tambahan untuk memperjelas situasi.

2. Identifikasi aspek etis dari masalah yang dihadapi.

3. Ketahui atau bedakan posisi pribadi dan posisi moral profesional.

4. Identifikasi posisi moral dan keunikan individu yang berlainan.

5. Identifikasi konflik-konflik nilai bila ada.

6. Gali siapa yang harus membuat keputusan.

7. Identifikasi rentang tindakan dan hasil yang diharapkan.

8. Tentukan tindakan dan laksanakan.

9. Evaluasi/review hasil dari keputusan/tindakan.

10. Review situasi yang dihadapi untuk mendeterminasi masalah kesehatan, keputusan

yang dibutuhkan, komponen etis individu keunikan

Sedangkan Pembuatan keputusan/pemecahan dilema etik menurut, Kozier, erb (1989),

adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan data dasar; untuk melakukan ini perawat memerlukan pengumpulan

informasi sebanyak mungkin, dan informasi tersebut meliputi: Orang yang terlibat,

Tindakan yang diusulkan, Maksud dari tindakan, dan konsekuensi dari tindakan yang

diusulkan.

2. Mengidentifikasi konflik yang terjadi berdasarkan situasi tersebut

3. Membuat tindakan alternative tentang rangkaian tindakan yang direncanakan dan

mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi tindakan tersebut.

4. Menentukan siapa yang terlibat dalam masalah tersebut dan siapa pengambil keputusan

yang tepat.

38

Page 39: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

5. Mendefinisikan kewajiban perawat.

6. Membuat keputusan.

Disamping beberapa bentuk kerangka pembuatan keputusan dilema etik yang terdapat

diatas, penting juga diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan keputusan

etik. Diantaranya adalah factor agama dan adat istiadat, social, ilmu

pengetahuan/tehnologi, legislasi/keputusan yuridis, dana/keuangan, pekerjaan/posisi

pasien maupun perawat, kode etik keperawatan dan hak-hak pasien (Priharjo, 1995).

Beberapa kerangka pembuatan dan pengambilan keputusan dilema etik diatas dapat

diambil suatu garis besar langkah-langkah kunci dalam pengambilan keputusan, yaitu:

a. Klarifikasi dilema etik, baik pertanyaan fakta dan komponen nilai etik yang seharusnya

b. Dapatkan informasi yang lengkap dan terinci, kumpulkan data tambahan dari berbagai

sumber, bila perlu ada saksi ahli berhubungan dengan pertanyaan etik dan apakah ada

pelanggaran hukum/legal

c. Buatlah beberapa alternatif keputusan dan identifikasi beberapa alternative tersebut dan

diskusikan dalam suatu tim (komite etik).

d. Pilih dari beberapa alternative dan paling diterima oleh masing-masing pihak dan buat

suatu keputusan atas alternative yang dipilih

e. Laksanakan keputusan yang telah dipilih bila perlu kerjasama dalam tim dan tentukan

siapa yang harus melaksanakan putusan.

Observasi dan lakukan penilain atas tindakan/keputusan yang dibuat serta dampak

yang timbul dari keputusan tersebut, bila perlu tinjau kembali beberapa alternative

keputusan dan bila mungkin dapat dijalankan.

Langkah-langkah pembuatan keputusan

Ada tiga langkah yang biasa digunakan dalam pengambilan keputusan moral.

Mereka adalah utilitarianisme, intuisionisme, dan situasional. Paham utilitarianisme

39

Page 40: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

adalah paham yang berpendapat bahwa yang baik itu adalah yang berguna,

menguntungkan, berfaedah, dan yang jahat atau buruk adalah yang tidak bermanfaat,

tak berfaedah, merugikan. Berasal dari kata Latin utilis tersusunlah teori tujuan

perbuatan ini. Secara umum, utilitarianisme menilai sebuah tindakan berdasarkan hasil

yang dicapainya, apakah mereka membawa kebaikan bagi manusia atau tidak. Paham

ini juga disebut dengan paham teleologis, bahwa semua sistem terarah kepada tujuan.

Ends justifies means. (pemerintah: menggusur, demi kepentingan orang banyak, sedikit

dikorbankan).

Salah satu kekuatan utilitarianisme adalah bahwa mereka menggunakan sebuah

prinsip dengan jelas dan rasional. Dengan prinsip ini, pemerintah sering membangun

pegangan mereka atas pembentukan kebijakan untuk mengatur masyarakat. Kekuatan

lain dari teori ini adalah hasil perbuatan yang dihasilkan.

Intuisionisme adalah sistem etika lainnya yang tidak mengukur baik tidaknya

sesuatu perbuatan berdasarkan hasilnya melainkan semata-mata berdasarkan maksud si

pelaku dalam melaksanakan perbuatan tersebut. Sistem ini menyoroti wajib tidaknya

perbuatan dan keputusan ini. Sistem lain tersebut adalah intuisionisme. Intuisionisme,

berasal dari bahasa Inggris: intuition, adalah pandangan bahwa manusia memiliki

sebuah kacakapan, yang biasa disebut hati nurani, yang memampukan mereka untuk

melihat secara langsung apa yang disebut benar atau salah, jahat atau baik secara moral.

Pengetahuan intuitif ini adalah pengetahuan langsung tentang suatu hal tanpa melalui

proses logika baik deduktif maupun induktif. Teori ini juga dikenal sebagai teori

deontologi (dari kata Yunani: deon: apa yang harus dilakukan; kewajiban). (berdasarkan

hati nurani) Intuisionisme memang memiliki kebenaran

Pendekatan yang ketiga ditawarkan oleh seorang tokoh etika, Joseph Fletcher,

adalah pendekatan situasional. Bagi Fletcher tidak ada sistem yang benar-benar dapat

40

Page 41: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

digunakan bagi semua situasi. Menurut dia, semuanya tergantung kepada situasi yang

dihadapi oleh pelaku. Pandangan ini memang lebih condong kepada paham

intuisionisme, namun kadang-kadang juga bisa menjadi utilitarianisme.

Faktor yang mempengaruhi pada pengambilan keputusan

a. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

Banyak faktor yang berpengaruh kepada individu dan kelompok dalam pengambilan

keputusan, antara lain:

1. Faktor Internal

Faktor internal dari diri manajer sangat mempengaruhi proses pengambilan

keputusan. Faktor internal tersebut meliputi: keadaan emosional dan fisik,

personal karakteristik, kultural, sosial, latar belakang filosofi, pengalaman masa

lalu, minat, pengetahuan dan sikap pengambilan keputusan yang dimiliki.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal termasuk kondisi dan lingkungan waktu. Suatu nilai yang

berpengaruh pada semua aspek dalam pengambilan keputusan adalah pernyataan

masalah, bagaimana evaluasi itu dapat dilaksanakan. Nilai ditentukan oleh salah

satu kultural, sosial, latar belakang, filosofi, sosial dan kultural.

b. Pengambilan keputusan kelompok

Ada dua kriteria utama untuk pengambilan keputusan yang efektif yaitu

Keputusan harus berkualitas tinggi dan dapat mencapai tujuan atau sasaran yang

sebelumnya telah didefinisikan. Keputusan harus diterima oleh orang yang

bertanggungjawab melaksanakannya. Contoh; Rapat merupakan salah satu alat

terpenting untuk mencapai informasi dan mengambil keputusan.

Ada keuntungan-keuntungan tertentu yang dapat dipetik melalui suatu rapat,

yaitu : masalah yang timbul menjadi jelas sifatnya karena dibicarakan dalam forum

41

Page 42: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

terbuka. nteraksi kelompok akan menghasilkan pendapat dan buah pikiran serta

pengertian yang mendalam.Penerimaan dan pelaksanaan keputusan diambil oleh peserta

rapat. Rapat melatih menerima pendapat orang lain. Melalui rapat peserta dilatih belajar

tentang pemikiran orang lain dan belajar menempatkan diri pada posisi orang lain.

Langkah utama proses pengambilan keputusan adalah sama dengan proses

pemecahan masalah. Fase ini termasuk mendefinisikan tujuan, memunculkan pilihan,

mengidentifikasi keuntungan dan kerugian masing-masing pilihan, memprioritaskan

pilihan, menyeleksi pilihan yang paling baik untuk menilai sebelum mendefinisikan

tujuan, implementasi dan evaluasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan secara etis dalam pelayanan

keperawatan ( pembuatan keputusan terhadap masalah etis)

Pada saat menghadapi masalah yang menyangkut etika, perawat harus mempunyai

kemampuan yang baik untuk pasien maupun dirinya. Beberapa ahli menyatakan bahwa

dalam kehidupan sehari-hari, perawat sebenarnya telah menghadapi permasalahan etis,

bahkan Thompson dan Thompson menyatakan semua keputusan yang dibuat dengan,

atau tentang pasien mempunyai dimensi etis. Setiap perawat harus dapat

mendeterminasi dasar-dasar yang ia miliki dalam membuat keputusan misalnya agama,

kepercayaan atau falsafah moral tertentu yang menyatakan hubungan kebenaran atau

kebaikan dengan keburukan. Beberapa orang membuat keputusan dengan

mempertimbangkan segi baik dan buruk dari keputusannya, ada pula yang membuat

keputusan berdasarkan pengalamannya. Dalam membuat keputusan etis, seseorang

harus berpikir secara rasional, bukan emosional.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan keputusan antara lain : faktor

agama, sosial, ilmu pengetahuan/teknologi, legislasi/keputusan juridis, dana/keuangan,

pekerjaan/posisi pasien maupun perawat, kode etik keperawatan dan hak-hak pasien.

42

Page 43: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

a. Faktor agama dan adat istiadat

Agama

Indonesia merupakan negara kepulauan yang dihuni oleh penduduk dengan

berbagai agama/kepercayaan dan adat istiadat. Setiap penduduk yang menjadi warga

negara Indonesia harus beragama/berkepercayaan. Contohnya adalah sebelum

program KB diluncurkan sebagai program nasional sudah dilakukan suatu diskusi

dengan pemuka agama tentang metode kontrasepsi, sehingga tenaga kesehatan tidak

ragu-ragu saat mempromosikan program tersebut.

Adat Istiadat

Selain faktor agama, faktor adat istiadat juga berpengaruh dalam membuat

keputusan etis. Contohnya adalah falsafah budaya jawa “makan tidak makan asalkan

kumpul”. Falsafah ini masih dipegang erat oleh masyarakat jawa sehingga jika ada

anggota keluarga yang sakit biasanya seluruh anggota keluarga akan ikut menanggung

biaya RS dan sebagainya.

b. Faktor sosial

Faktor ini antara lain meliputi perilaku sosial dan budaya, ilmu pengetahuan dan

teknologi, hukum dan peraturan perundang-undangan. Contohnya adalah kaum wanita

yang pada awalnya hanya sebagai ibu rumah tangga yang tergantung pada suaminya

telah beralih pada pendamping suami yang mempunyai pekerjaan dan bahkan banyak

yang telah menjadi wanita karir. Dengan semakin meningkatnya orang yang menekuni

profesinya, semakin banyak pula yang menunda perkawinan dan banyak pula yang

mempertahankan kesendirian.

Perkembangan sosial dan budaya juga berpengaruh terhadap sistem kesehatan

nasional. Pelayanan kesehatan yang tadinya berorientasi pada program medis lambat

laun menjadi pelayanan komprehensif dengan pendekatan tim kesehatan. Ini

43

Page 44: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

menyebabkan perubahan beberapa kebijakan pemerintah termasuk mahalnya biaya

pengobatan.

c. Faktor ilmu pengetahuan dan teknologi

Kemajuan yang telah dicapai meliputi berbagai bidang. Kemajuan di bidang

kesehatan telah mampu meningkatkan kualitas hidup serta memperpanjang usia

manusia dengan ditemukannya berbagai mesin mekanik kesehatan, cara prosedur baru

dan bahan-bahan/obat-obatan baru.

Misalnya pasien dengan gangguan ginjal dapat diperpanjang usianya berkat

adanya mesian hemodialisa, ibu-ibu yang mengalami kesulitan hamil dapat dibantu

dengan berbagai jenis inseminasi, kemajuan-kemajugaran ini menimbulkan pertanyaan-

pertanyaan yang berhubungan dengan etika.

d. Faktor legislasi dan keputusan juridis

Perubahan sosial dan legislasi secara konstan saling berkaitan. Setiap perubahan

sosial atau legislasi menyebabkan timbulnya suatu tindakan yang merupakan reaksi

perubahan tersebut. Legislasi merupakan jaminan tindakan menurut hukum sehingga

orang yang bertindak tidak sesuai dengan hukum dapat menimbulkan konflik. Hampir

disemua negara, pemerintah berupaya untuk melindungi hak-hak asasi manusia dengan

menyusun suatu undang-undang.

Misalnya masalah abortus merupakan topik pembicaraan yang hangat secara nasional.

Di Amerika Serikat beberapa negara bagian mengijinkan adanya aborsi dengan alasan

setiap ibu berhak menentukan nasibnya sendiri. Sedangkan dibeberapa negara lain

melarang aborsi dengan alasan perlindungan nyawa calon bayi. Selain masalah

pengaturan abortus aktivitas lain juga menjadi masalah hukum, diantaranya pengaturan

pengangkatan dan penjualan bayi, fertilisasi in vitro, ibu pengganti, hak pilih mati dan

hak untuk menolak perawatan.

44

Page 45: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

e. Faktor dana/keuangan

Dana/keuangan untuk membiayai pengobatan dan perawatan dapat menimbulkan

konflik. Untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat, pemerintah telah banyak

berupaya dengan mengadakan berbagai program yang dibiayai pemerintah. Walaupun

pemerintah telah mengalokasikan dana yang besar untuk pembangunan kesehatan, namun

dana ini belum sepenuhnya dapat mengatasi berbagai program atau masalah kesehatan

sehingga partisipasi swasta dan masyarakat banyak digalakkan. Contohnya program

JamKesMas.

f. Faktor pekerjaan

Dalam pembuatan suatu keputusan. Perawat perlu mempertimbangkan posisi

pekerjaannya. Sebagian besar perawat bukan merupakan tenaga yang praktik sendiri

tetapi bekerja di rumah sakit, dokter praktik swasta atau institusi kesehatan yang lain.

Tidak semua keputusan pribadi perawat dapat dilaksanakan, namun harus disesuaikan

dengan keputusan/aturan tempat ia bekerja.

g. Kode etik keperawatan

Merupakan salah satu ciri/persyaratan profesi yang memberikan arti penting dalam

penentuan, pemertahanan, dan peningkatan standar profesi. Kode etik menunjukkan

bahwa tanggung jawab dan kepercayaan dari masyarakat telah diterima oleh profesi.

Apabila seorang anggota melanggar kode etik profesi, maka organisasi profesi dapat

memberi sanksi atau mengeluarkan anggota tersebut.

45

Page 46: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

7. Rangkuman

1. Prinsip – prinsip dalam etika keperawatan terdiri dari autonomi, benefisience,

veracity, justice, fidelity, confidentiality, dan non malefisience.

2. Isu etik yang ada meliputi isu etika biomedis, etika medis, pelaksanaan pelayanan

kolaborasi dan bioetika.

3. Prinsip – prinsip legal dalam praktik keperawatan terdiri dari malpraktik, kelalaian,

pertanggunggugatan, pertangunggungjawaban dan situasi yang harus dihindari oleh

perawat.

4. Pengambilan keputusan dalam praktik keperawatan memperhatikan kerangka, faktor

yang mempengaruhi dan langkah dalam pembuatan keputusan etik.

46

Page 47: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

8. Latihan Menganalisa Kasus

CONTOH KASUS

Kasus I

Tn. C berusia 40 tahun. Seeorang yang menginginkan untuk dapat mengakhiri

hidupnya (Memilih untuk mati. Tn. C mengalami kebutaan,diabetes yang parah dan

menjalani dialisis). Ketika Tn. C mengalami henti jantung, dilakukan resusitasi untuk

mempertahankan hidupnya. Hal ini dilakukan oleh pihak rumah sakit karena sesuai dengan

prosedur dan kebijakan dalam penanganan pasien di rumah sakit tersebut.

Peraturan rumah sakit menyatakan bahwa kehidupan harus disokong. Namun keluarga

menuntut atas tindakan yang dilakukan oleh rumah sakit tersebut untuk kepentingan hak

meninggal klien. Saat ini klien mengalami koma. Rumah sakit akhirnya menyerahkan kepada

pengadilan untuk kasus hak meninggal klien tersebut.

Tiga orang perawat mendiskusikan kejadian tersebut dengan memperhatikan antara

keinginan/hak meninggal Tn. C dengan moral dan tugas legal untuk mempertahankan

kehidupan setiap pasien yang diterapkan dirumah sakit.

Perawat A mendukung dan menghormati keputusan Tn.C yang memilih untuk mati.

Perawat B menyatakan bahwa semua anggota/staf yang berada dirumah sakit tidak

mempunyai hak menjadi seorang pembunuh. Perawat C mengatakan bahwa yang berhak

untuk memutuskan adalah dokter.

Untuk kasus yang diatas perawat manakah yang benar dan apa landasan moralnya?

47

Page 48: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

PEMBAHASAN KASUS I

1. Mengidentifikasi dan mengembangkan data dasar

Mengidentifikasi dan mengembangkan data dasar yang terkait dengan kasus

eutanasia meliputi orang yang terlibat klien, keluarga klien, dokter, dan tiga orang perawat

dengan pendapat yang berbeda yaitu perawat A, B dan C. Tindakan yang diusulkan yaitu

perawat A mendukung keputusan tuan C memilih untuk mati dengan maksud mengurangi

penderitaan tuan C, perawat B tidak menyetujui untuk melakukan eutanasia karena tidak

sesui dengan kebijakan rumah sakit. Dan perawat C mengatakan yang berhak memutuskan

adalah dokter.

2. Mengidentifikasi munculnya konflik

Penderitaan tuan C dengan kebutaan akibat diabetik, menjalani dialisis dan dalam

kondisi koma menyebabkan keluarga juga menyetujui permintaan tuan C untuk dilakukan

tindakan eutanasia. Konflik yang terjadi adalah pertama, eutanasia akan melanggar

peraturan rumah sakit yang menyatakan kehidupan harus disokong, kedua apabila tidak

memenuhi keinginan klien maka akan melanggar hak-hak klien dalam menentukan

kehidupannya, ketiga adanya perbedaan pendapat antara perawat A, B dan C.

3. Menentukan tindakan alternatif yang direncanakan

Adapun tindakan alternatif yang direncanakan dari konsekuensi tindakan eutanasia

adalah

1. Setuju dengan perawat A untuk mendukung hak otonomi tuan C tetapi hal inipun

harus dipertimbangkan secara cermat konsekuensinya, sebab dokter dan perawat tidak

berhak menjadi pembunuh meskipun klien memintanya. Konsekuensi dari tindakan

ini: hak klien terpenuhi, mempercepat kematian klien, keinginan keluarga terpenuhi

48

Page 49: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

dan berkurangnya beban keluarga. Namun pihak rumah sakit menjadi tidak konsisten

terhadap peraturan yang telah dibuat.

2. Setuju dengan perawat B karena sesuai dengan prinsip moral avoiding killing.

Konsekuensi dari tindakan ini: klien tetap menderita dan kecewa, klien dan keluarga

akan menuntut rumah sakit, serta beban keluarga terutama biaya perawatan

meningkat. Dengan demikian rumah sakit konsisten dengan peraturan yang telah

dibuat

3. Setuju dengan perawat C yang menyerahkan keputusannya pada tim medis atau

dokter. Namun konsekuensinya perawat tidak bertanggung jawab dari tugasnya.

Selain itu dokter juga merupakan staf rumah sakit yang tidak berhak memutuskan

kematian klien.

4. Menentukan siapa pengambil keputusan yang tepat

Pada kasus tuan C, yang dapat membuat keputusan adalah manajemen rumah sakit

dan keluarga. Rumah sakit harus menjelaskan seluruh konsekuensi dari pilihan yang

diambil keluarga untuk dapat dipertimbangkan oleh keluarga. Tugas perawat adalah tetap

memberikan asuhan keperawatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar klien.

5. Menjelaskan kewajiban perawat

Kewajiban perawat seperti yang dialami oleh tuan C adalah tetap menerapkan

asuhan keperawatan sebagai berikut: memenuhi kebutuhan dasar klien sesuai harkat dan

martabatnya sebagai manusia, mengupayakan suport sistem yang optimal bagi klien

seperti keluarga, teman terdekat, dan peer group. Selain itu perawat tetap harus

menginformasikan setiap perkembangan dan tindakan yang dilakukan sesuai dengan

kewenangan perawat. Perawat tetap mengkomunikasikan kondisi klien dengan tim

kesehatan yang terlibat dalam perawatan klien Tuan C.

49

Page 50: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

6. Mengambil keputusan yang tepat

Pengambilan keputusan pada kasus ini memiliki resiko dan konsekuensinya kepada

klien. Perawat dan dokter perlu mempertimbangkan pendekatan yang paling tepat dan

menguntungkan untuk klien. Namun sebelum keputusan tersebut diambil perlu diupayakan

alternatif tindakan yaitu merawat klien sesuai dengan kewenangan dan kewajiban perawat.

Jika tindakan alternatif ini tidak efektif maka melaksanakan keputusan yang telah

diputuskan oleh pihak manajemen rumah sakit bersama keluarga klien (informed consent).

50

Page 51: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

TUGAS

(Lakukan pembahasan kasus seperti pada kasus I)

Kasus II

Seorang pria tua datang ke poliklinik dengan keluhan perdarahan gastrointestinal, dia

mengaku mengkonsumsi alkohol setiap hari , dia kotor dan kasar .dia akan memerlukan

beberapa trasnfusi darah . anda mendonorkan darah kepada palang merah amerika. Apakah

hal ini membuat dilema bagi anda ?

Anda mendengar perawat lain bahwa mereka tidak mau mendonorkan darah untuk

pasien seperti dia . apakah anda bersimpati dan merasa kasihan pada pasien ini ?

Secara profesional anda dapat bergabung untuk menangani keadaan kritis pada pasien

ini. Temukan saat yang tepat untuk melakukan pengarahan / bertanya padanya untuk

membuatnya merasa bermakna, apakah pasien ini depresi ? banyak lansia yang depresi dan

berpaling ke alkohol . mencari cara untuk mengubah pola hidupnya. Meminta bantuan kepada

anda sebagai pekerja sosial. mengingat dalam pendidikan keperawatan ketika mereka

membahas mengingat bahasa? pasien ini dapat mengambil manfaat dari mengingat masa lalu

dan saat pertumbuhan pribadi layanan agamawan akan sesuai untuk seseorang yang

membutuhkan sentuhan terapeutik . apakah pasien ini mengalami defisit perawatan diri ? ini

bisa memberi kontribusi untuk persaan sedih dan marah, mungkin konsultasi terapi okulpasi

bisa membantunya menemukan cara alternatif untuk memenuhi ADL nya. Mengingat kan diri

sendiri mengapa anda menyumbangkan darah itu adalah untuk menyelamatkan nyawa

keduanya. Anda memilih untuk memperbaiki kehidupan mereka melalui intervensi

keperawatan merupakan tantangan etis.

51

Page 52: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

TUGAS

(Lakukan pembahasan kasus seperti pada kasus I)

Kasus III

Pasien Tn. M, umur 60 tahun dengan diagnose dokter suspek syok kardiogenik, dirawat

di icu RSUD “PB” baru beberapa jam, kesadaran koma, terpasang ventilator, obat-obatan

sudah maksimal untuk mempertahankan fungsi jantung dan organ vital lainnya. Urine tidak

keluar sejak pasien masuk icu. Keluarga menginginkan dicabut semua alat bantu yang ada

pada pasien. Penjelasan sudah diberikan kepada keluarga, dokter meminta kesempatan

kepada keluarga untuk mencoba menyelamatkan nyawa pasien, tetapi keluarga tetap pada

pendiriannya. Keluarga menandatangani surat penolakan untuk diteruskannya perawatan di

icu dan surat penolakan dilakukannya tindakan. Akhirnya ventilator dimatikan oleh anak

pasien dan semua alat dicabut dari pasien dengan disaksikan oleh keluarga, dokter dan

perawat icu dan pasien meninggal dunia.

52

Page 53: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

TUGAS

(Lakukan pembahasan kasus seperti pada kasus I)

Kasus IV

Seorang pasien (72 tahun) sudah tidak bekerja dan tidak mempunyai mata pencaharian

lagi, jatuh sakit. Hidupnya tergantung dari para saudara yang tidak bisa menolong banyak.

Suatu hari dia jatuh pingsan dan dibawa ke suatu rumah sakit dan dimasukkan ke High

Care Unit. Pasien diberikan oksigen. Pemeriksaan laboratorium menujukkan bahwa kedua

ginjalnya sudah tidak berfungsi, sehingga harus dipasang kateter. Setelah dilakukan observasi

beberapa jam, sang dokter menganjurkan memasukkan ke ICU karena perlu diberi bantuan

pernafasan melalui ventilator. Dokter jaga meminta persetujuan anggota keluarganya.

Saudaranya memutuskan untuk menolak menandatangani surat penolakan. Mengapa ? karena

atas pertimbangan manfaat dan finansial walaupun dirawat di ICU, belum tentu pasien

tersebut akan bisa disembuhkan dan bisa normal kembali seperti sedia kala. Apakah

keputusan untuk menolak ini salah ? Penolakan ini tentu sudah diperhitungkan dan dipikirkan

matang-matang.

Suatu hari dirawat diruang HCU dengan obat-obat saja sudah menelan biaya beberapa

juta. Bagaimana jika harus diteruskan di ICU ? pembiayannya akan tidak bisa terbayar dan

bagaimna pemecahannya kelak ? Apakah saudara itu dapat dipersalahkan karena tega tidak

mau menolong saudaranya dengan memasukkan ke ICU ? masalah yang dipertimbangkan :

apakah bisa terbayar biaya-biaya ICU dan obat-obatannya yang mahal itu yang setiap hari

harus dikeluarkan? Brapa lama pasien itu harus dirawat ? Apakah masih bisa dikembalikan

kesehatanya seperti semula, sedangkan umurnya sudah 72 tahun ? seandainya bisa tertolong

bagaimana selanjutnnya ? bukan kah fungsi ginjalnya sudah tidak bekerja ? ini berarti ia

harus dilakukan dialisis seminggu dua kali yang perkalinya kurang lebih berjumlah beberapa

53

Page 54: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

ratus ribu rupiah. Bagaimana bissa membiayainya terus-menerus, sedangkan saudaranya juga

orang bekerja dan mana mungkin membiayai cuci darah disamping mengongkosi rumah

tangganya sendiri ?Apa salah jika ia menolak saudaranya dirawat di ICU ? dan jika ia harus

berbaring terus di tempat tidur, buang air harus ditolong, siapa yang bias mengurusnya dan

bagaimana membiayainya ? Rumusan dilema etik dilema keluarga yang tidak setuju dengan

pemasangan ventilator dilema pasien yang ingin dimasukkan ke ICU dilema keluarga tentang

biaya ICU dan obat-obatan yang mahal

Dilema dokter tentang pemasangan ventilator dilema keluarga tentang masa depan

pasien. Suatu hari dia jatuh pingsan dan dibawa ke suatu rumah sakit dan dimasukkan ke

High Care Unit. Pasien diberikan oksigen. kedua ginjalnya sudah tidak berfungsi, sehingga

harus dipasang kateter. Sang dokter menganjurkan memasukkan ke ICU karena perlu diberi

bantuan pernafasan melalui ventilator.

Dokter jaga meminta persetujuan anggota keluarganya. ANALISIS: Pada kasus ini

seorang dokter ingin melakukan yang terbaik buat pasiennya dan tidak ingin lebih

memperburuk keadaan pasien dimana memasukkan pasien ke HCU dan memberikan bantuan

oksigen serta memberikan informasi tentang apa yang yang sebaiknya dilakukan pasien.

Menurut JOHNSON SIEGLER saudaranya memutuskan untuk menolak menandatangani

surat penolakan. Apakah masih bisa dikembalikan kesehatanya seperti semula, sedangkanJ

umurnya sudah 72 tahun ? seandainya bisa tertolong bagaimana selanjutnnya ? bukan kah

fungsi ginjalnya sudah tidak bekerja ? ini berarti ia harus dilakukan dialisis seminggu dua kali

yang perkalinya kurang lebih berjumlah beberapa ratus ribu rupiah.

54

Page 55: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

III. PENUTUP

1. TES FORMATIF

POKOK BAHASAN : PRINSIP-PRINSIP LEGAL ETIS PADA PENGAMBILAN

KEPUTUSAN DALAM KONTEKS KEPERAWATAN

WAKTU : 90 MENIT

TEAM TEACHING : 1. YUNIAR MANSYE SOELI, S.KEP, Ns

2. MERI HERLINA, S.KEP, Ns

SOAL ESSAY :

1. JELASKAN TUJUH PRINSI P DALAM ETIKA KEPERAWATAN ?

2. JELASKAN 3 KATEGORI DALAM MALPRAKTIK DISERTAI DENGAN

CONTOH ?

3. SEBUTKAN DAN JELASKAN FAKTOR – FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ?

4. SEBUTKAN SITUASI YANG HARUS DIHINDARI OLEH SEORANG

PERAWAT ?

5. KASUS :

Suatu hari ada seorang bapak-bapak dibawa oleh keluarganya ke salah satu

Rumah Sakit di kota Surakarta dengan gejala demam dan diare kurang lebih selama

6 hari. Selain itu bapak-bapak tersebut (Tn. A) menderita sariawan sudah 3 bulan

tidak sembuh-sembuh, dan berat badannya turun secara berangsur-angsur. Semula

Tn. A badannya gemuk tapi 3 bulan terakhir ini badannya kurus dan telah turun 10

Kg dari berat badan semula. Tn. A ini merupakan seorang sopir truk yang sering

pergi keluar kota karena tuntutan kerjaan bahkan jarang pulang, kadang-kadang 2

minggu sekali bahkan sebulan sekali.

55

Page 56: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

Tn. A masuk UGD kemudian dari dokter untuk diopname di ruang penyakit dalam

karena kondisi Tn. A yang sudah sangat lemas. Keesokan harinya dokter yang

menangani Tn. A melakukan visit kepada Tn. A, dan memberikan advice kepada

perawatnya untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan mengambil sampel

darahnya. Tn. A yang ingin tahu sekali tentang penyakitnya meminta perawat tersebut

untuk segera memberi tahu penyakitnya setelah didapatkan hasil pemeriksaan. Sore

harinya pukul 16.00 WIB hasil pemeriksaan telah diterima oleh perawat tersebut dan

telah dibaca oleh dokternya.

Hasilnya mengatakan bahwa Tn. A positif terjangkit penyakit HIV/AIDS.

Kemudian perawat tersebut memanggil keluarga Tn. A untuk menghadap dokter yang

menangani Tn. A. Bersama dokter dan seijin dokter tersebut, perawat menjelaskan

tentang kondisi pasien dan penyakitnya. Keluarga terlihat kaget dan bingung. Keluarga

meminta kepada dokter terutama perawat untuk tidak memberitahukan penyakitnya ini

kepada Tn. A. Keluarga takut Tn. A akan frustasi, tidak mau menerima kondisinya dan

dikucilkan dari masyarakat.

Perawat tersebut mengalami dilema etik dimana satu sisi dia harus memenuhi

permintaan keluarga namun di sisi lain perawat tersebut harus memberitahukan kondisi

yang dialami oleh Tn. A karena itu merupakan hak pasien untuk mendapatkan

informasi.

Dari kasus diatas

Identifikasi dan kembangkan data dasar

Identifikasi munculnya konflik

Tentukan tindakan alternatif yang direncanakan

Tentukan siapa pengambil keputusan

Jelaskan kewajiban perawat berdasarkan kasus diatas

56

Page 57: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

2. Umpan Balik

Setiap tugas yang diberikan oleh mahasiswa akan mendapatkan feed back (umpan

balik) dari dosen baik itu secara lisan maupun tertulis

Umpan balik akan diberikan selambat-lambatnya satu minggu setelah tugas

diserahkan ke dosen yang bersangkutan

3. Tindak Lanjut

Setiap tugas dari mahasiswa akan diberikan umpan balik

Mahasiswa yang memiki nilai dibawah standar rata-rata (D dan E) akan diberikan

bimbingan khusus

Mahasiswa yang telah mengikuti Mata Kuliah Ilmu Keperawatan Dasar I (IKD I)

akan mengikuti Mata Kuliah Ilmu Keperawatan Dasar II sebagai tindak lanjut dari

mata kuliah IKD I

4. Kunci Jawaban

1. Prinsip-prinsip dalam etika keperawattan

1. Autonomi

Autonomi berarti kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri,

berarti menghargai manusia sehingga harapannya perawat memperlakukan mereka

sebagai seseorang yang mempunyai harga diri dan martabat serta mampu menentukan

sesuatu bagi dirinya.

2. Benefisience

Merupakan prinsip untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan pasien atau tidak

menimbulkan bahaya bagi pasien

3. Justice

Merupakan prinsip untuk bertindak adil bagi semua individu, setiap individu

mendapat perlakuan dan tindakan yang sama. Tindakan yang sama tidak selalu identik

57

Page 58: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

tetapi dalam hal ini persamaan berarti mempunyai kontribusi yang relatif sama untuk

kebaikan hidup seseorang  

4. Veracity

Merupakan prinsip moral dimana kita mempunyai suatu kewajiban untuk mengatakan

yang sebenarnya atau tidak membohongi orang lain / pasien. Kewajiban untuk

mengatakan yang sebenarnya didasarkan atau penghargaan terhadap otonomi

seseorang dan mereka berhak untuk diberi tahu tentang hal yang sebenarnya

5. Menepati janji (Fidelity)

Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya

terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta

menyimpan rahasia klien. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap

kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk

meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan

meminimalkan penderitaan.

6. Kerahasiaan (Confidentiality)

Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah menjaga privasi (informasi) klien. Segala

sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh

dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorang pun dapat memperoleh

informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi

tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga

tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari

7. Tidak merugikan (Nonmaleficience)

Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien

58

Page 59: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

2. Kategori malpraktik

1. Kriminal Malpraktik

Apabila perbuatan tersebut merupakan kesengajaan, kelalaian, kecerobohan.

Pertanggungjawaban di depan hukum adalah bersifat personal/individual

Contoh :

Kesengajaan : Melakukan euthanasia tanpa indikasi medis (pasal 344 KUHP),

melakukan aborsi tanpa indikasi medis (pasal 299 KUHP)

Kecerobohan : Melakukan tindakan medis tanpa persetujuan pasien (informed

consent)

Kelalaian : Kurang hati-hati mengakibatkan luka, cacat, meninggalnya

pasien dan ketinggalan klem di dalam perut saat melakukan

operasi

2. Civil Malpraktik

- Tidak melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan

- Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi terlambat

melakukannya

- Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi tidak

sempurna melakukannya

- Pertanggungjawaban dapat bersifat individual atau dialihkan ke pihak lain

berdasarkan principle of vicarius liability

- Rumah sakit/sarana kesehatan dapat bertangunggung gugat atas kesalahan

yang dilakukan karyawannya (tenaga kesehatan) selama tenaga kesehatan

tersebut dalam rangka melaksanakan tugas kewajibannya

3. Administratif Malpraktik

- Tenaga kesehatan telah melanggar hokum administrasi

59

Page 60: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

- Contoh : tentang persyaratan bagi tenaga keperawatan untuk menjalankan

profesinya ( SIK, SIP), batas kewenangan serta kewajiban tenaga keperawatan

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan etis :

1. Faktor Internal

Faktor internal dari diri manajer sangat mempengaruhi proses pengambilan

keputusan. Faktor internal tersebut meliputi: keadaan emosional dan fisik,

personal karakteristik, kultural, sosial, latar belakang filosofi, pengalaman masa

lalu, minat, pengetahuan dan sikap pengambilan keputusan yang dimiliki.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal termasuk kondisi dan lingkungan waktu. Suatu nilai yang

berpengaruh pada semua aspek dalam pengambilan keputusan adalah pernyataan

masalah, bagaimana evaluasi itu dapat dilaksanakan. Nilai ditentukan oleh salah

satu kultural, sosial, latar belakang, filosofi, sosial dan kultural.

4. Situasi yang harus dihindari oleh perawat :

Kelalaian

Pencurian

Fitnah (pernyataan palsu dan merugikan pasien baik secara verbal maupun

tertulis)

Penyerangan / pemukulan

Pelanggaran privasi (kerahasiaan pasien)

Penganiayaan (melanggar prinsip etik tidak melakukan sesuatu yang

membahayakan pasien)

60

Page 61: currikicdn.s3-us-west-2.amazonaws.com · Web viewKEPUTUSAN PADA KONTEKS KEPERAWATAN Pengertian Etika Keperawatan Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

REFERENSI

A.Aziz Alimul Hidayat (2007), Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Edisi 2, Salemba

Medika, Jakarta

Kozier. B (1995), Fundamental of Nursing, Conceps, Prosess and Practice, Fifth

Edition, Addison Publising Company. California

La Ode Jumadi Gaffar (1999), Pengantar Keperawatan Profesional, EGC, Jakarta

Potter. P (1997), Fundamental of Nursing, Conceps, Prosess and Practice, Fouth Edition,

Mosby. St. Louis.

Priharjo, R. (1995). Pengantar Etika Keperawatan. Yogyakarta: Kanisius.

Suhaemi, M.E. (2004). Etika Keperawatan: aplikasi pada praktik. Jakarta: EGC

Taylor, Carrol et all. (2004), Fundamental of Nursing. JB Lippincott Company.

Philadelphia.

61