bph baru
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 BPH Baru
1/14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan berdampak
besar terhadap perkembangan keperawatan selain sebagai salah satu bentuk pelayanan
profesional juga merupakan bagian integral dari upaya pelayanan kesehatan secara umum
dan sekaligus sebagai provider atau pemberi jasa pelayanan kesehatan terbesar di Rumah
Sakit, yang mempunyai peranan sangat penting dalam menentukan keberhasilan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh.Penyelenggaraan pelayanan keperawatan yang berlangsung secara terus menerus
menyebabkan kebututhan tenaga perawat yang profesional yang dapat memantau dan
menjamin kualitas atau pelayanan keperawatan serta pelayanan keperawatan yang diberikansehingga dapat memberikan kepuasan pada klien melalui pelayanan yang telah didapatkan.
Sudah tentu berbagai penyakit akan ditemukan ketika ditempat pelayanan dengan
demikian perawat dituntut untuk bukan hanya sekedar mengetahui nama nama penyakit
namun diharapkan dapat menjelaskan dengan rinci proses dari suatu penyakit.Salah satu dari sekian banyak penyakit yang akan kami bahas pada makalah ini yaitu
BP !Benigna Prostat ipertropi" untuk lebih lanjutnya maka dalam makala ini akan
mambahas tentang definisi, etiologi, pathofisiologi, manifestasi klinik dan asuhan
keperawatan pada pasien dengan BP.
B. Tujuan Penulisan
#. $ujuan %mum
&engaplikasikan ilmu yang sudah didapat secara nyata dalam memberikan asuhan
keperawatan pada klien dengan BP secara komprehensif.
'. $ujuan khusus
a. &u melaksanakan pengkajian secara menyeluruh pada klien BP b. &u menganalisa dan menentukan masalah keperawatan pada klien BP
c. &u melakukan intervensi dan implementasi untuk mengatasi masalah
keperawatan yang timbul pada klien BP
C. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini menggunakan penulisan metode studi pustaka, diskusi
kelompok dan browsing internet
-
8/19/2019 BPH Baru
2/14
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAA
A. De!inisi
-
8/19/2019 BPH Baru
3/14
3
Prostat adalah suatu kelenjar pada pria yang terletak diantara tulang kemaluan dan poros
usus. (kibat rangsangan hormone testosteron yang diproduksi testis, prostat menghasilkan
cairan semen. Prostat mengelilingi saluran kemih bagian atas, tempat mengalirnya air seni
dari kandung kemih keluar.
ypertropy Prostat adalah hyperplasia dari kelenjar periurethal yang kemudian mendesak
jaringan prostat yang asli ke perifer dan menjadi simpai bedah !)ong,*im de #++"
Benigna Prostat ypertropy adalah pembesaran jinak kelenjar prostat, disebabkanoleh
karena hyperplasia dari beberapa atau semua komponen prostat meliputi jaringan
kelenjar-jaringan fibromuscular yang menyebabkan penyumbatan uretra pars
prostatika!ab-%P/ 0lmu Bedah RS%D Dr.Sutomo #++1"
BP adalah pembesaran atau ypertropi Prostat. 2elenjar prostat membesar, memanjang
kearah depan ke dalam kandung kemih dan menyumbat aliran keluar urine, dapat
menyebabkan hydronefrosis dan hydroureter.
0stilah Benigna prostat ipertropi sebenarnya tidaklah tepat karena kelenjar prostat tidaklah
membesar atau hipertopi prostat, tetapi kelenjar3kelenjar periuretralah yang mengalami
hiperplasia!sel3sel bertambah banyak". 2elenjar3kelenjar prostat sendiri akan terdesak
menjadi gepeng dan disebut kapsul surgikal.
&aka dalam literatur di benigna hiperplasia of prostat galand atau adenoma prostat, tetapi
hipertropi prostat sudah umum dipakai.
B. Etiologi
4tiologi BP belum jelas namun terdapat faktor resiko umur dan hormon androgen.
Perubahan mikroskopik pada prostat telah tejadi pada pria usia 56316 tahun. Bila perubahan
mikroskopik ini berkembang akan terjadi perubahan patologi anatomi yang ada pria usia 76
tahun aka kejadiannya sekitar 768, usia 6 tahun sekitar 68 dan usia +6 tahun #668.
(dapun teori teori tantang terjadinya BP yaitu9
a. $eori Dyhidrotesteron!D$"
(ksis hipofisis testis dan reduksi testosteron menjadi Dehidrotestosteron !D$" dalam
sel prostat menjadi faktor terjadinya penetrasi D$ kedalam inti sel yang menyebabkan
inskripsi pada R:( sehingga menyebabkan terjadinya sisntesis protein. b. $eori ormon
-
8/19/2019 BPH Baru
4/14
4
Pada orang tua bagian tengah kelenjar prostat mengalami hiperplasia yang disebabkan
oleh sekeresi androgen yang berkurang,esterogen bertambah relatif atau absolut.
4sterogen berperan pada kemunculan dan perkembangan hiperplasia prostat.
c. /aktor 0nteraksi Stroma3epitel
al ini banyak dipengaruhi oleh ;rowth /actor. Basic /ibroblast groeth factor !
-
8/19/2019 BPH Baru
5/14
5
• Terminal dribbling dan rasa belum puas sehabis miksi terjadi karena jumlah residu urin
yang banyak dalam buli3buli.
• Nokturia dan frekuensi terjadi karena pengosongan yang tidak lengkap pada tiap miksi
sehingga interval antar miksi lebih pendek.
• Frekuensi terutama terjadi pada malam hari!nokturia" karena hambatan normal dari
korteks berkurang dan tonus sfingter dan uretra berkurang selama tidur.
• Uregensi dan disuria jarang terjadi, jika ada disebabkan oleh ketidakstabilan detrusor
sehingga terjadi kontraksi involunter.
• Inkontinensia bukan gejala khas, walaupun dengan berkembangnya penyakit urin keluar
sedikit3sedikit secara berkala karena setelah buli3buli mencapai compliance maksimum,
tekanan dalam buli3buli akan cepat naik melebihi tekanan sfingter.
;ambar '.# Patofisiologi BP
D. Mani!estasi klinik
Biasanya gejala3gejala pembesaran prostat jinak, dikenal sebagai Lowyer Urinary Tract
Symptoms !%$S" dibedakan menjadi gejala iritatif dan obstruktif.
-
8/19/2019 BPH Baru
6/14
6
;ejala
0ritatif ?bstruktif
o Sering miksi!frekuensi"
o $erbangun untuk miksi pada malam
hari!nokturia"o Perasaan ingin miksi yang sangat
mendesak!urgensi"o :yeri pada saat miksi !disuria"
o Pancaran lemah
o Rasa tidak lampias sehabis miksi
o 2alau mau miksi harus menunggu
lama!hesitancy"
o arus mengedan! straining "o 2encing terputus3putus!intermittency"
o *aktu miksi memanjang yang akhirnya menjadi
retensio urin dan inkontinen karena overflow
$abel '.# ;ejala 0ritataif dan ?bstruktif
2eluhan pada tabel '.# biasanya disusun dalam bentuk skor simptom. $erdapat beberapa
jenis klasifikasi yang dapat digunakan untuk membantu diagnosis dan menentukan tingkat
beratnya penyakit, diantaranya adalah skor internasional gejala3gejala prostat
*?! International rostate Sympthom Score! 0PSS" dan skor &adsen 0nversen.
$abel '.' Skor &adsen30nversen dalam Bahasa 0ndonesiaPertanyaan 6 # ' 5 1
Pancaran :ormal Berubah3ubah emah &enetes
&engedan saat berkemih $idak @a
arus menuggu saat akan kencing $idak @a
Buang air kecil terputus3putus $idak @a
2encing tidak lampias $idak tahu Berubah3ubah $idak lampias # kali retensi A# kali
retensi
0nkintinensia @a
2encing sulit ditunda $idak ada Ringan Sedang Berat
2encing malam hari 63# ' 531 A12encing siang hari A 5 jam
sekali
Setiap '35 jam
sekali
Setiap #3' jam
sekali
# jam
sekali
$abel '.5 Skor 0nternasional gejal3gejala prostat *?!0nternational Prostate Sympton
Skore,0PSS".
Pertanyaan )awaban dan Skor
2eluhan pada bulan terakhir
$idak
sama
sekali
# sampai
7 kali
A7
sampai
#7 kali
#7 kaliebih dari #7
kali
ampir
selalu
(dakah anda merasa buli3buli
tidak kosong setelah buang air
kecil
6 # ' 5 1 7
Berapa kali anda hendak buang air
kecil lagi dalam waktu ' jam
setelah buang air kecil
6 # ' 5 1 7
Berapa kali terjadi air kencing
berhenti sewaktu buang air kecil
6 # ' 5 1 7
Berapa kali anda tidak dapat
menahan keinginan buang air
kecil
6 # ' 5 1 7
-
8/19/2019 BPH Baru
7/14
7
Berapa kali arus air seni lemah
sekali sewaktu buang air kecil
6 # ' 5 1 7
Berapa kali terjadi anda
mengalami kesulitan memulai
buang air kecil !harus mengejan"
6 # ' 5 1 7
Berapa kali anda bangun untuk
buang air kecil diwaktu malam
6 #C 'C 5C 1C 7C
(ndaikata hal yang anda alami
sekarang akan tetap berlangsung
seumur hidup, bagaimana
perasaan anda
Sangat
senang
ukup
senang
Biasa
saja
(gak tidak
senang
$idak
menyenangkan
Sangat
tidak
menyenan
gkan
)umlah nilai 9
6E baik sekali
#Ebaik 'Ekurang baik
5Ekurang
1Eburuk 7Eburuk sekali
(dapun Derajat berat BP menurut Sjamsuhidajat !'667" dibedakan menjadi 1 stadium9
a. Stadium 0
(da obstruktif tapi kandung kemih masih mampu mengeluarkan urine sampai habis.
b. Stadium 00
(da retensi urine tetapi kandung kemih mampu mengeluarkan urine walaupun tidak
sampai habis, masih tersisa kira3kira F63#76 cc. (da rasa ridak enak B(2 atau disuriadan menjadi nocturia.
c. Stadium 000
Setiap B(2 urine tersisa kira3kira #76 cc.
d. Stadium 0G
Retensi urine total, buli3buli penuh pasien tampak kesakitan, urine menetes secara
periodik !over flowin kontinen".
&enurut Smelt=er !'66'" menyebutkan bahwa 9
&anifestasi dari BP adalah peningkatan frekuensi penuh, nokturia, dorongan ingin
berkemih, anyang3anyangan, abdomen tegang, volume urine yang turun dan harus
mengejan saat berkemih, aliran urine tak lancar, dribbing !urine terus menerus setelah
berkemih", retensi urine akut.
-
8/19/2019 BPH Baru
8/14
8
E. o"#likasi
2omplikasi yang sering terjadi pada pasien BP antara lain9
• 0nfeksi saluran kemih
Seiring dengan semakin beratnya BP, dapta terjadi obstruksi saluran kemih, karena
urine tidak mampu melewati prostat. al ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih
dan apabila tidak diobatai dapat mengakibatkan gagal ginjal.
• ;agal ginjal akut atau kronis
• ernia dan hemoroid
2erusakan traktus bagian atas akibat dari obstruksi kronik mengakibatkan penderita harus
mengejan pada miksi yang menyebabkan peningkatan tekanan intra abdomen
• Stasis urine dalam vesika urinaria akan membentuk batu endapan yang menambah
keluhan iritasi dan hematuria.
• Stasis urin dalam vesika urinaria menjadikan media pertumbuhan mikroorganisme, yang
dapat menyebabkan sistisis dan bila terjadi refluks menyebabkan pyelonefritis!sjamsuhidajat, '667"
$. Pe"eriksaan Penunjang
#. (namnesa
2umpulan gejala pada BP dikenal dengan %$S !ower %rinary $ract Symptoms"
antara lain9 hesitansi, pancaran urin lemah, intermittensi, terminal dribbling, terasa ada
sisa setelah miksi disebut gejala obstruksi dan gejala iritatif dapat berupa urgensi,
frekuensi serta disuria.'. Pemeriksaan /isik
• Dilakukan dengan pemeriksaan tekanan darah, nadi dan suhu. :adi dapat meningkat
pada keadaan kesakitan pada retensi urin akut, dehidrasi sampai syok pada retensi
urin serta urosepsis sampai syok 3 septik.
• Pemeriksaan abdomen dilakukan dengan tehnik bimanual untuk mengetahui adanya
hidronefrosis, dan pyelonefrosis. Pada daerah supra simfiser pada keadaan retensi
akan menonjol. Saat palpasi terasa adanya ballotemen dan klien akan terasa ingin
miksi. Perkusi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya residual urin.
• Penis dan uretra untuk mendeteksi kemungkinan stenose meatus, striktur uretra, batu
uretra, karsinoma maupun fimosis.
• Pemeriksaan skrotum untuk menentukan adanya epididimitis
• Rectal touch - pemeriksaan colok dubur bertujuan untuk menentukan konsistensi
sistim persarafan unit vesiko uretra dan besarnya prostat. Dengan rectal toucher dapat
diketahui derajat dari BPH, yaitu 9
-
8/19/2019 BPH Baru
9/14
9
o Rectal ;radding
Dilakukan pada waktu vesika urinaria kosong 9
3 ;rade 6 9 Penonjolan prostat 63# cm ke dalam rectum.
3 ;rade # 9 Penonjolan prostat #3' cm ke dalam rectum.
3 ;rade ' 9 Penonjolan prostat '35 cm ke dalam rectum.
3 ;rade 5 9 Penonjolan prostat 531 cm ke dalam rectum.
3 ;rade 1 9 Penonjolan prostat 137 cm ke dalam rectum.
o linical ;radding
Banyaknya sisa urine diukur tiap pagi hari setelah bangun tidur, disuruh kencing
dahulu kemudian dipasang kateter.
3 :ormal 9 $idak ada sisa
3 ;rade 0 9 sisa 6376 cc
3 ;rade 00 9 sisa 763#76 cc
3 ;rade 000 9 sisa A #76 cc
3 ;rade 0G 9 pasien sama sekali tidak bisa kencing
5. Pemeriksaan aboratorium
• Pemeriksaan darah lengkap, faal ginjal, serum elektrolit dan kadar gula digunakan
untuk memperoleh data dasar keadaan umum klien.
• Pemeriksaan urin lengkap dan kultur.• PS( !Prostatik Spesific (ntigen" penting diperiksa sebagai kewaspadaan adanya
keganasan.
1. Pemeriksaan %roflowmetriSalah satu gejala dari "H adalah melemahnya pancaran urin. Secara obyektif pancaran
urin dapat diperiksa dengan uroflowmeter dengan penilaian 9
a" /low rate maksimal A #7 ml - dtk E non obstruktif. b" /low rate maksimal #6 H #7 ml - dtk E border line.
c" /low rate maksimal #6 ml - dtk E obstruktif.
7. Pemeriksaan 0maging dan Rontgenologik
a" B?/ !Buik ?ver=ich " 9%ntuk melihat adanya batu dan metastase pada tulang. b" %S; !%ltrasonografi", digunakan untuk memeriksa konsistensi, volume dan besar
prostat juga keadaan buli H buli termasuk residual urin. Pemeriksaan dapat dilakukan
secara transrektal, transuretral dan supra pubik.
c" 0GP !Pyelografi 0ntravena"
Digunakan untuk melihat fungsi eCkresi ginjal dan adanya hidronefrosis.d" Pemeriksaan Panendoskop
-
8/19/2019 BPH Baru
10/14
10
%ntuk mengetahui keadaan uretra dan buli H buli.
D. Penatalaksanaan
&enurut Sjamsuhidjat !'667" dalam penatalaksanaan pasien dengan BP tergantung pada
stadium3stadium dari gambaran klinisa.a. Stadium 0
Pada stadium ini biasanya belum memerlukan tindakan bedah, diberikan pengobatan
konservatif, misalnya menghambat adrenoresptor alfa, seperti alfa=osin dan tera=osin.
2euntungan obat ini adalah efek positif segera terhadap keluhan, tetapi tidak
mempengaruhi proses hiperplasi prostat. Sedikitpun kekurangannya adalah obat ini tidak
dianjurkan untuk pemakaian lama.
b. Stadium 00
Pada stadium 00 merupakan indikasi untuk melakukan pembedahan biasanya dianjurkan
reseksiendoskopi melalui uretra !trans uretra".
c. Stadium 000
Pada stadium 00 reseksi endoskopi dapat dikerjakan dan apabila diperkirakan prostat
sudah cukup besar, sehinga reseksi tidak akan selesai dalam # jam. Sebaiknya dilakukan
pembedahan terbuka.Pembedahan terbuka dapat dilakukan melalui trans vesika,
retropubik dan perineal.
d. Stadium 0G
Pada stadium 0G yang harus dilakukan adalah membebaskan penderita dari retensi urin
total dengan memasang kateter atau sistotomi. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut amok melengkapi diagnosis, kemudian terapi definitive dengan $%R atau
pembedahan terbuka. Pada penderita yang keadaan umumnya tidak memungkinkan
dilakukan pembedahan dapat dilakukan pengobatan konservatif dengan memberikan obat
penghambat adrenoreseptor alfa. Pengobatan konservatif adalah dengan memberikan obat
anti androgen yang menekan produksi .
&enurut &ansjoer !'666" dan Purnomo !'666", penatalaksanaan pada BP dapat dilakukan
dengan9
#. ?bservasi
-
8/19/2019 BPH Baru
11/14
11
2urangi minum setelah makan malam, hindari obat dekongestan, kurangi kopi, hindari
alkohol,tiap 5 bulan kontrol keluhan, sisa kencing dan colok dubur.
'. &edikamentosa
a. Penghambat alfa !alpha blocker"
Prostat dan dasar buli3buli manusia mengandung adrenoreseptor3>#, dan prostat
memperlihatkanrespon mengecil terhadap agonis. 2omponen yang berperan dalam
mengecilnya prostat dan leher buli3 buli secara primer diperantarai oleh reseptor
alpha blocker. Penghambatan terhadap alfa telah memperlihatkanhasil berupa
perbaikan subjektif dan objektif terhadap gejala dan tanda BP pada beberapa pasien.
Penghambat alfa dapat diklasifikasikan berdasarkan selektifitas reseptor dan
waktu paruhnya
b. Penghambat >73Reduktase !7>3Reductase inhibitors"
/inasteride adalah penghambat 7>3Reduktase yang menghambat perubahan
testosteron menjadi dihydratestosteron. ?bat ini mempengaruhi komponen epitel
prostat, yang menghasilkan pengurangan ukuran kelenjar dan memperbaiki gejala.
Dianjurkan pemberian terapi ini selama F bulan, guna melihat efek maksimal
terhadap ukuran prostat !reduksi '68" dan perbaikan gejala3gejala
c. $erapi 2ombinasi$erapi kombinasi antara penghambat alfa dan penghambat 7>3
Reduktase memperlihatkan bahwa penurunan symptom score dan peningkatan aliran
urin hanya ditemukan pada pasien yang mendapatkan hanya $era=osin. Penelitian
terapi kombinasi tambahan sedang berlangsung.
d. /itoterapi
/itoterapi adalah penggunaan tumbuh3tumbuhan dan ekstrak tumbuh3tumbuhan untuk
tujuan medis. Penggunaan fitoterapi pada BP telah popular di 4ropa selama
beberapa tahun. &ekanisme kerjafitoterapi tidak diketahui, efektifitas dan keamanan
fitoterapi belum banyak diuji.
5. $erapi Bedah
0ndikasinya adalah bila retensi urin berulang, hematuria, penurunan fungsi ginjal, infeksi
salurankemih berulang, divertikel batu saluran kemih, hidroureter, hidronefrosis jenis
pembedahan9
a. $%RP !$rans %retral Resection Prostatectomy"
-
8/19/2019 BPH Baru
12/14
12
@aitu pengangkatan sebagian atau keseluruhan kelenjar prostat melalui sitoskopi atau
resektoskop yang dimasukkan malalui uretra
b. Prostatektomi Suprapubis
@aitu pengangkatan kelenjar prostat melalui insisi yang dibuat pada kandung kemih.
c. Prostatektomi Retropubis
@aitu pengangkatan kelenjar prostat melalui insisi pada abdomen bagian bawah
melalui fosa prostat anterior tanpa memasuki kandung kemih.
d. Prostatektomi Peritoneal
@aitu pengangkatan kelenjar prostat radikal melalui sebuah insisi diantara skrotum
dan rektum.
e. Prostatektomi retropubis radikal
@aitu pengangkatan kelenjar prostat termasuk kapsula, vesikula seminalis dan
jaringan yang berdekatan melalui sebuah insisi pada abdomen bagian bawah, uretra
dianastomosiskan keleher kandung kemih pada kanker prostat.
1. $erapi 0nvasif &inimal
a. $rans %retral &ikrowave $hermotherapy !$%&$"
@aitu pemasangan prostat dengan gelombang mikro yang disalurkan ke kelenjar
prostatmelalui antena yang dipasang melalui-pada ujung kateter.
b. $rans %retral %ltrasound ;uided aser 0nduced Prostatectomy !$%0P"
c. $rans %retral Ballon Dilatation!$%BD"
E. Pengkajian% lasi!ikasi data% Diagnosa e#era&atan dan Peren'anaan
#. Pengkajian
a. 0dentitas pasien9
b. Riwayat kesehatan9
Riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit keluarga,
pangaruh BP terhadap gaya hidup pasien, apakah masalah urinaria yang di alami
pasien.c. Pengkajian fisik
• ;angguan dalam berkemih seperti
Sering berkemih
$erbangun pada malam hari untuk berkemih
Perasaan ingin miksi yang sangat mendesak
:yeri pada saat miksi, pancaran urin melemah
Rasa tidak puas sehabis miksi
-
8/19/2019 BPH Baru
13/14
13
)umlah air kencing menurun dan harus mengedan saat berkemih
:yeri saat berkemih
(da darah dalam urine
2andung kemih terasa penuh
:yeri dipinggang, punggung, rasa tidak nyaman diperut
%rine tertahan di kandung kemih• ;ejalam umum seperti
2eletihan
$idak nafsu makan
&ual, muntah dan
Rasa tidak nyaman pada epigastrik
• 2aji status emosi 9 cema, takut
• 2aji urine 9 jumlah, warna, kejernihan, bau
• 2aji tanda vital
d. 2aji pemeriksaan diagnostik • Pemeriksaan radiografi
• %rinalisa
• ab seperti, kimia drah, darah lengkap dan urine.
e. 2aji tingkat pemahaman dan pengetahuan klien dan keluarga tentang keadaan dan
prosespenyakit, pengobatan dan cara perawatan dirumah.
'. 2lasifikasi Data
Sebelum ?perasi
Data Subjektif Data ?bjektif • 2lien mengatakan nyeri saat berkemih
• Sulit kencing
• /rekuensi berkemih meningkat
• Sering terbangun pada malam hari untuk miksi
• 2einginan untuk berkemih tidak dapat ditunda
• :yeri atau terasa panas saat berkemih
• Pancaran urine melemah
• &erasa tidak puas sehabis miksi, kandung
kemih tidak kosong dengan baik • 2alau mau miksi harus menunggu lama
• )umlah urin menurun dan harus mengedan saat
berkemih
• (liran urine tidak lancar-terputus3putus
• %rin terus menetes setelah berkemih
• &erasa letih, tidak nafsu makan, mual dan
• 4kspresi wajah tampak menahan nyeri
• $erpasang kateter
-
8/19/2019 BPH Baru
14/14
14
muntah.
• 2lien merasa cemas dengan pengobatan yang
akan dilakukan.
Sesudah operasi
Data Subjektif Data ?bjektif
• 2lien mengatakan nyeri pada luka post operasi
• 2lien mengatakan tidak tahu tentang diet dan
pengobatan setelah operasi
• 4kspresi wajah tampak menahan nyeri
• (da luka post operasi tertutup balutan
• $ampak lemah
• $erpasang selang irigasi, kateter infus
5. Diagnosa 2eperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul adalah sebagai berikut 9
Pre (#erasi )
a ?bstruksi akut - kronis berhubungan dengan obstruksi mekanik, pembesaran
prostat,dekompensasi otot destrusor dan ketidakmapuan kandung kemih unmtuk
berkontraksi secara adekuat.
b :yeri ! akut " berhubungan dengan iritasi mukosa buli H buli, distensi kandung
kemih, kolik ginjal, infeksi urinaria.
c Resiko tinggi kekurangan cairan berhubungan dengan pasca obstruksi diuresis..
d (nsietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan atau menghadapi prosedur
bedahe 2urang pengetahuan tentang kondisi ,prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan kurangnya informasi
Post (#erasi )
a :yeri berhubungan dengan spasmus kandung kemih dan insisi sekunder pada $%R3P
b Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur invasif9 alat selama pembedahan,
kateter, irigasi kandung kemih sering.
c Resiko tinggi cidera9 perdarahan berhubungan dengan tindakan pembedahan
d Resiko tinggi disfungsi seksual berhubungan dengan ketakutan akan impoten akibatdari $%R3P.
e 2urang pengetahuan9 tentang $%R3P berhubungan dengan kurang informasi
f ;angguan pola tidur berhubungan dengan nyeri sebagai efek pembedahan