bi - lestari arden insya allah fix
DESCRIPTION
sdsTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada dasarnya, ada beberapa jenis model penulisan artikel. Model-model
tersebut bisa dikelompokkan kepada tingkat kerumitannya. Model yang paling
mudah ialah model penulisan populer. Tulisan populer biasanya tulisan ringan
yang tidak rumit dan bersifat hiburan. Selain itu, bahasa yang digunakan juga
cenderung bebas.
Model yang paling sulit ialah penulisan ilmiah. Model ini mensyaratkan
objektivitas dan kedalaman pembahasan, dukungan informasi yang relevan, dan
biasa diharapkan menjelaskan “mengapa” atau “bagaimana” suatu perkara itu
terjadi, tanpa pandang bulu dan eksak (Soeseno 1982). Dari aspek bahasa, tentu
saja tulisan ilmiah mensyaratkan bahasa yang baku. Meski demikian, ada satu
model penulisan yang berada di tengah-tengahnya. Model tersebut dikenal dengan
penulisan ilmiah populer dan merupakan perpaduan penulisan populer dan ilmiah.
Istilah ini mengacu pada tulisan yang bersifat ilmiah, namun disajikan dengan
cara penuturan yang mudah dimengerti (Eneste, 2005). Penulisan populer
memiliki ciri, bentuk, bahasa, serta kiat dan praktik penulisan yang khas, oleh
sebab itu, dalam makalah ini akan diuraikan beberapa tujuan, bentuk, serta hal-hal
yang terkait dengan penulisan popular.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang, maka beberapa masalah yang dapat penulis
rumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apakah pengertian dan tujuan dari penulisan populer?
2. Apakah Perbedaan antara penulisan populer dengan artikel ilmiah?
3. Bagaimanakah cara menulis tulisan populer yang baik?
1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan.
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui maksud dan tujuan dari penulisan populer.
2. Dapat mendiskripsikan tentang perbedaan dari penulisan populer dengan
artikel ilmiah.
3. Mengetahui cara membuat tulisan populer yang baik.
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Artikel
Artikel merupakan karya tulis lengkap, misalnya laporan berita, surat
kabar, dan sebagainya (KBBI 2002: 66), atau bisa juga sebuah karangan/prosa
yang di muat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau
kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas (Tartono 2005:84). Ada
beberapa pengertian lain dari artikel, yaitu:
Artikel merupakan karya tulis atau karangan, karangan non fiksi, karangan
tak tentu panjangnya, karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau
menghibur, sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya,
wujud karangan berupa berita atau “kharkas” (Pranata 2002: 120)
Jenis-jenis berdasarkan dari siapa yang menulis dan fungsi atau
kepentingannya (Tartono 2005: 85-86). Berdasarkan penulisnya, ada artikel
redaksi dan artikel umum. Artikel redaksi ialah tulisan yang di garap oleh redaksi
dibawah tema tertentu yang menjadi isi penerbit. Sedangkan artikel umum
merupakan tulisan yang ditulis oleh umum. Sedangkan dari fungsinya atau
kepentingannya, ada artikel khusus dan artikel sponsor. Artikel khusus adalah
nama lain dari artikel redaksi. Sedangka artikel sponsor ialah artikel yang
membahas atau memperkenalkan sesuatu.
B. Pengertian Artikel Populer
Dalam kesempatan kali ini yang akan kami bahas adalah artikel populer.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Populer berarti dikenal dan
disukai orang banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan
masyarakat pada umumnya, atau mudah dipahami orang banyak. Istilah populer
merujuk kepada penggunaan bahasa yang relatif lebih santai, padat, serta mudah
dicerna oleh pembacanya yang begitu beragam, dan tampilan karya atau layout
yang disajikan semenarik mungkin agar masyarakat tertarik untuk membacanya.
Jadi pengertian Artikel populer adalah artikel ilmu pengetahuan yang disajikan
dengan tampilan, format, dan bahasa yang lebih enak dibaca dan mudah dipahami.
Tulisan populer bersifat nonfiksi, mengingat tujuan dari tulisan populer itu
sendiri untuk dapat menulis dengan kesadaran penuh akan pembaca. Tulisan
populer biasanya tulisan ringan yang tidak rumit dan bersifat hiburan. Tulisan
baik bersifat fiksi maupun nonfiksi asalkan pembaca dapat menangkap pesan
sesuai dengan yang ingin disampaikan. Bahasa dan istilahnya sederhana, mudah
dicerna dan populer di masyarakat. Materinya tidak selalu harus berdasarkan pada
fakta-fakta empirik (penelitian), Hal ini menunjukkan bagaimana penulis dapat
menyampaikan kepada pembaca sesuai dengan cara menulis dan pemikiran
mereka sendiri.
Ciri-ciri artikel Populer :
1. Gaya bahasa dan sajian tidak terlalu formal
2. Fakta tetap obyektif
3. Dijiwai kebenaran
4. Metode berpikiran keilmuan
5. Banyak menyajikan pandang, gagasan, komentar terhadap suatu permasalahan.
6. Sistematika dalam artikel populer sendiri umumnya bebas
C. Tujuan Penulisan Artikel Populer
Tulisan populer ditulis dengan tujuan untuk memberikan informasi
tertentu kepada khalayak ramai berdasarkan informasi atau wawasan penulisnya
dan selanjutnya (lazimnya diharapkan) sebagai bahan wacana atau diskursus
tentang topik itu bagi pembacanya.
D. Perbedaan Jenis-Jenis Artikel
Pada dasarnya, ada beberapa jenis model penulisan artikel. Model-model
tersebut bisa di kelompokkan kepada tingkat kerumitannya.
1. Artikel ilmiah
Model yang paling sulit ialah penulisan ilmiah. Model ini mensyaratkan
objektivitas dan kedalaman pembahasan, dukungan informasi yang relevan,
dan biasa yang di harapkan menjelaskan “ mengapa” atau “bagaimana” suatu
perkara itu terjadi, tanpa pandang bulu dan eksak (Soesono 1982 :2). Dari
aspek bahasa, tentu saja tulisan ilmiah mensayaratkan bahasa yang baku.
Berikut beberapa ciri khas dari artikel ilmiah :
a) Tujuan menulis artikel ilmiah adalah untuk mendiseminasikan pemikiran
kita ke khalayan akademik lebih luas melalui media jurnal yang sesuai
dengan disiplin ilmunya baik lingkup nasional maupun antar bangsa.
b) Artikel ilmiah selayaknya ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan
sehingga memuat informasi-informasi dan fakta-fakta empirik yang
akurat, mutakhir dan komprehensif dengan metodologi yang jelas.
c) Laporan penelitian saja tidak cukup, karena sering kali hanya dibaca oleh
pemberi dana dalam lingkungan terbatas.
d) Artikel ilmiah dipaparkan secara singkat, rinci, logis, sistematis, padat, dan
komprehensif (namun tidak bertele-tele), dengan menggunakan bahasa
Indonesia (asing) yang sesuai dengan “aturan main” yang berlaku di dunia
akademik. sehingga pembahasan dan analisisnya dapat dipahami dengan
jelas dan tepat.
e) Dengan artikel ilmiah hasil penelitian menjadi lebih enak dibaca, dicerna
dan dipahami karena telah melalui proses penyempurnaan penulisan dan
penyuntingan ulang (pembahasan dan analisis termasuk materi, data,
bahasa, dsb.)
f) Menulis artikel ilmiah memerlukan persiapan lebih matang, lebih cermat,
lebih teliti, dan latihan berkelanjutan. Menulis artikel ilmiah memerlukan
juga kesungguhan, keberanian dan kepercayaan diri yang tinggi.
g) Yang tidak kalah pentingnya menulis artikel ilmiah harus dilakukan
sebagai suatu kewajiban yang menyenangkan dan mengasyikkan, bukan
karena keterpaksaan.
2. Artikel populer
Model yang paling mudah ialah model penulisan populer. Tulisan populer
biasanya tulisan ringan yang tidak “njelimet” atau rumit dan bersifat hiburan.
Selain itu, bahasa yang digunakan juga cenderung bebas (misalnya bahasa
yang digunakan di majalah). Berikut ciri khas dari artikel populer :
a) Tujuan menulis tulisan populer sekadar memberikan sumbangan
pemikiran berdasarkan informasi atau wawasan penulisnya dan
selanjutnya (lazimnya diharapkan) sebagai bahan wacana atau diskursus
tentang topik itu bagi pembacanya.
b) Materinya tidak selalu harus berdasarkan pada fakta-fakta empirik
(penelitian), boleh juga dari hasil pengamatan atau perenungan (refleksi).
c) Pembahasan dan analisis tidak perlu terlalu mendalam dan rinci, namun
logika serta sistematika pemikiran harus tetap diperhatikan, agar pembaca
dapat menangkap pesan sesuai dengan yang ingin disampaikan.
d) Pembahasan dan analisisnya sedapat mungkin menggunakan kata-kata,
istilah-istilah atau kalimat yang mudah dicerna dan sudah populer di
masyarakat. Semua itu tidak harus secara ketat mengikuti “aturan main”
penggunaan tata bahasa yang berlaku di dunia akademik.
3. Artikel ilmiah populer
Model tersebut di kenal dengan penulisan ilmiah populer dan merupakan
perpaduan penulisan populer dan ilmiah. Istilah ini mengacu pada tulisan yang
bersifat ilmiah, namun di sajikan dengan cara penuturan yang mudah
dimengerti (Soesono 1982:6 Creste 2005 : 171)
Berikut ini beberapa perbandingan antara kata ilmiah dengan kata populer
yang ada
E. Tata Cara Penulisan Artikel Populer
STRUKTUR ARTIKEL POPULER
1. Judul
2. Alinea Pembuka (Lead)
3. Alinea Penjelas (Batang Tubuh)
4. Alinea Penutup (Ending)
CARA MENULIS ARTIKEL POPULER
1. Memilih tema
2. Menentukan judul (bisa juga ditentukan belakangan)
3. Menyusun alinea pertama
4. Menguraikan tema dalam beberapa alinea penjelas
5. Memerhatikan format/gaya penulisan (ilmiah atau populer?)
6. Eksploitasi data/ referensi penting
7. Menyimpulkan pendapat dalam alinea penutup (jadilah draf awal artikel)
8. Mengedit ulang draf awal (judul bisa ditentukan saat ini)
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam setiap langkah di kepenulisan
artikel popular ialah sebagai berikut :
1. Memilih Tema
a) Mengeksplorasi gagasan seluas mungkin
b) Memilih tema yang relevan dengan minat/ bidang kompetensi
c) Memilih tema yang aktual (sedang hangat dan jadi perbincangan publik)
d) Menentukan sikap atas tema/masalah yang akan dibahas (pro atau kontra?)
2. Memilih Judul
a) Judul mewakili tema yang akan dibahas atau pendapat yang akan diajukan
b) Singkat (3 – 5 kata) dan padat (sarat makna)
c) Menarik dan menggugah orang untuk membaca tulisan secara keseluruhan
d) Menggunakan istilah/idiom populer
3. Menyusun Alinea Pertama
a) Satu alinea biasa mengandung satu pokok pikiran
b) Menguraikan inti masalah dengan singkat (3-5 kalimat)
c) Alinea pertama mengandung pokok pikiran UTAMA yang akan dipertahankan
d) Sifatnya, apakah menanggapi opini orang lain atau mengajukan opini tersendiri
e) Pilihan bentuk alinea bervariasi
4. Susun Alinea Penjelas
a) Menguraikan pokok pikiran utama (main idea) menjadi beberapa pokok
pikiran penunjang/ turunan
b) Setiap pokok pikiran itu disusun dalam alinea tersendiri
c) Menghubungkan satu alinea dengan alinea selanjutnya dengan jembatan
pikiran (bridging) yang kuat
d) Hubungan antar alinea bisa bersifat: kronologis (waktu), spasiologis (ruang),
kausalitas (sebab-akibat)
5. Mengolah Gaya Penulisan
Ada tiga gaya utama:
1. Deskripsi, memerikan fakta apa adanya secara detail
2. Narasi, menguraikan fakta secara kronologis/ spasiologis
3. Argumentasi, menjelaskan fakta dan sebab-akibat yang melatarinya
Mengembangkan gaya yang cocok dengan karakter penulis atau tema yang
dibahas
Setiap gaya memiliki efek yang berbeda kepada pembaca
6. Eksploitasi Data atau Rujukan
Data penting untuk memperkuat tesis yang diajukan
Referensi penting untuk menunjukkan bahwa semua pendapat yang sama/
berbeda sudah dipertimbangkan
Kutipan data/referensi dalam format sederhana, karena panjang artikel
terbatas
7. Menyimpulkan Pendapat dalam Alinea Penutup
Menyimpulkan uraian yang terdapat dalam Alinea Penjelas dalam alinea
penutup
Mengkonfirmasi Alinea Penutup/Simpulan dengan Alinea
Pertama/Pendapat Awal yang telah diajukan
Menggunakan kalimat yang menggugah, bukan memaksakan kehendak
Membuka kesempatan orang lain untuk berbeda pendapat, bukan merasa
benar sendiri
8. Mengedit Tulisan
Menyelesaikan Draf Awal tulisan, apapun bentuknya, jangan ditunda-
tunda
Megendapkan tulisan awal selama beberapa waktu, lalu cari
inspirasi/kesibukan, namun tetap perhatikan deadline/batas tenggat
Meninjau ulang Draf Awal dan periksa dari segi substansi, struktur
argumentai atau gaya penulisannya
Melakukan koreksi mulai dari yang mudah: standar bahasa, validitas
data/referensi hingga yang sulit keandalan argumentasi.
ASPEK KEBAHASAAN DAN ESTETIKA
Prinsip Pemilihan Kata
Kekhasan, makin khas suatu kata, makin cermat dan tepat maknanya, dan
sebaliknya makin umum coraknya, makin samar maknanya
Kekonkretan, kata yang konkret cenderung lebih cermat daripada kata
yang abstrak
Keringkasan, penggunaan kata tunggal atau bentuk ringkas sebagai
pengganti ungkapan yang berunsur dua atau lebih dapat juga dimanfaatkan
untuk memperkuat pilihan kata dalam tulisan
Idiomatik, yakni ungkapan khas dalam bahasa yang penjabaran
maknanya tidak dapat dilakukan secara langsung dari makna unsur-
unsurnya
Ekonomis, pemakaian penjelas/ pembatas yang berlebihan hendaknya
dihindari karena dapat mengurangi kekuatan dan kecermatan pilihan kata
Kebaruan, ungkapan yang sudah terlalu sering digunakan yang menandai
bahwa penulis yang bersangkutan tidak kreatif atau malas berpikir
hendaknya dihindari
Kecermatan Pemilihan Kata
1) membedakan secara cermat makna kata yang denotatif dan konotatif
2) menghindarkan penggunaan kelompok kata yang panjang jika ada padanan
yang pendek/singkat
3) menghindarkan pemakaian kata-kata klise
4) menghindarkan pemakaian kata-kata yang abstrak
5) memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah
dikenal
6) menghindarkan percampuran ragam yang tidak baku dan yang baku
Syarat Paragraf
yang Baik
1. Kesatuan (kohesi),
2. Keselarasan (koherensi), dan
3. Kelengkapan (pengembangan)
Kesatuan (Kohesi)
Tiap paragraf hanya mengandung satu pikiran pokok.
Fungsi paragraf adalah mengembangkan pikiran pokok tersebut.
Oleh sebab itu, kalimat-kalimat pengem-bangnya harus mendukung
pikiran pokok dan tidak boleh menyimpang dari pikiran pokok tersebut
Keselarasan (Koherensi)
Paragraf bukanlah kumpulan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri
atau lepas, melainkan bangunan beberapa kalimat yang memiliki
hubungan timbal balik dan mendukung satu pokok pikiran tertentu
Ada hubungan yang serasi antara kalimat pembentuknya
Pembangun Koherensi Paragraf:
1. Unsur kebahasaan : repetisi atau pengulangan, kata ganti yang berupa
deiksis, dan kata transisi yang berupa ungkapan penghubung
2. Pemerincian dan urutan isi paragraf
Kelengkapan
(Pengembangan)
1. Paragraf dikatakan lengkap apabila ter-dapat kalimat-kalimat
pengembang/ penjelas secara lengkap untuk menun-jang pikiran pokoknya
2. Paragraf dinyatakan tidak lengkap jika pikiran pokoknya belum
dikembangkan ke dalam kalimat-kalimat penjelas atau pikiran pokoknya
baru diperluas dengan pengulangan-pengulangan kata
PENGEJAAN (EYD)
Bahasa Indonesia telah memiliki kaidah penulisan (ejaan) yang telah
dibakukan
Kaidah ejaan tersebut tertuang dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia Yang Disempurnakan
Aturan EYD berlaku pula dalam penulisan hal-hal yang bersifat formal,
termasuk dalam hal penulisan artikel ilmiah
Kecermatan dan kerapian pengejaan dapat menjadi penanda kecendikaan
penulis
Cajupan EYD
1) Penggunaan huruf, meliputi: huruf vokal, huruf konsonan, huruf diftong,
dan gabungan huruf konsonan
2) Penggunaan huruf kapital dan huruf miring
3) Penulisan kata, meliputi: kata dasar, kata turunan, bentuk ulang, gabungan
kata, kata sandang, partikel, singkatan dan akronim
4) Penulisan angka dan lambang bilangan
5) Penulisan unsur serapan
6) Pemakaian tanda baca, mencakup: tanda titik, koma, titik koma, titik dua,
tanda hubung, tanda elipsis, tanda tanya, tanda seru, tanda kurung, tanda
kurung siku, tanda petik, tanda petik tunggal, garis miring, tanda
penyingkat (apostrof)
DAFTAR PUSTAKA
Team E-Penulis (2007). Menulis Artikel Ilmiah Populer. From
http://pelitaku.sabda.org/menulis_artikel_ilmiah_populer, 5 Oktober 2011
Slamet Santoso (2009). Perbedaan Tulisan Populer dan Artikel Ilmiah. From
http://ssantoso.blogspot.com/2009/08/perbedaan-tulisan-populer-dan-artikel.html,
5 Oktober 2011
Yuli Ernawati (2010), Pengertia Artikel Ilmiah Populer. From
http://yulierna.wordpress.com/2010/04/01/pengertian-artikel-ilmiah-populer/, 5
Oktober 2011