bentuk-bentuk karya sastra melayu klasik

10
Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik Karya Sastra Melayu Klasik - Gurindam Dua Belas Kumpulan gurindam karya Raja Ali Haji, Kepulauan Riau. Dinamakan Gurindam Dua Belas sebab berisi 12 masalah, diantaranya tentang ibadah, kewajiban raja, kewajiban anak terhadap orang tua, tugas orang tua kepada anak, budi pekerti dan hidup bermasyarakat. Pasal Pertama (1) Gurindam 12 ============================= Barang siapa tiada memegang agama Segala-gala tiada boleh dibilang nama Barang siapa mengenal yang empat Maka yaitulah orang yang ma’rifat Barang siapa mengenal Allah Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah

Upload: shasta

Post on 23-Feb-2016

102 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik. Karya Sastra Melayu Klasik - Gurindam Dua Belas - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik

Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu KlasikKarya Sastra Melayu Klasik - Gurindam Dua Belas

Kumpulan gurindam karya Raja Ali Haji, Kepulauan Riau. Dinamakan Gurindam Dua Belas sebab berisi 12 masalah, diantaranya tentang ibadah, kewajiban raja, kewajiban anak terhadap orang tua, tugas orang tua kepada anak, budi pekerti dan hidup bermasyarakat.

Pasal Pertama (1) Gurindam 12=============================Barang siapa tiada memegang agamaSegala-gala tiada boleh dibilang namaBarang siapa mengenal yang empatMaka yaitulah orang yang ma’rifat

Barang siapa mengenal AllahSuruh dan tegaknya tiada ia menyalah

Page 2: Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik

Barang siapa mengenal diriMaka telah mengenal akan Tuhan yang bahri

Barang siapa mengenal duniaTahulah ia barang yang terpedaya

Barang siapa mengenal akhiratTahulah ia dunia mudharat

Oleh: Raja Ali Haji

Page 3: Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik

Karya Sastra Melayu Klasik - HikayatSalah satu bentuk sastra prosa yang berisikan tentang kisah, cerita, dongeng maupun sejarah. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama. Baca Hikayat Hang Tuah.

Karya Sastra Melayu Klasik - KarminaPopuler disebut pantun kilat adalah pantun dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua langsung isi. Memiliki pola sajak lurus (a-a). Biasanya dipakai untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.- Contoh:"Sudah gaharu cendana pula Sudah tahu masih bertanya pula"Karya Sastra Melayu Klasik - PantunSerupa puisi 4 baris, berciri sajak a-b-a-b attau a-a-a-a. Dua baris awal merupakan sampiran, umumnya tentang alam (flora dan fauna); dua baris ujung bagian isi, sebagai tujuan pantun.- Contoh:Kayu cendana diatas batuSudah diikat dibawa pulangAdat dunia memang begituBenda yang buruk memang terbuang

Page 4: Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik

Karya Sastra Melayu Klasik - PantunSerupa puisi 4 baris, berciri sajak a-b-a-b attau a-a-a-a. Dua baris awal merupakan sampiran, umumnya tentang alam (flora dan fauna); dua baris ujung bagian isi, sebagai tujuan pantun.- Contoh:Kayu cendana diatas batuSudah diikat dibawa pulangAdat dunia memang begitu

Ciri-ciri pantun adalah Pantun terdiri dari sejumlah baris yang selalu genap yang merupakan satu kesatuan yang

disebut bait/kuplet. Setiap baris terdiri dari empat kata yang dibentuk dari 8-12 suku kata (umumnya 10 suku

kata). Separoh bait pertama merupakan sampiran (persiapan memasuki isi pantun), separoh bait

berikutnya merupakan isi (yang mau disampaikan). Persajakan antara sampiran dan isi selalu paralel (ab-ab atau abc-abc atau abcd-abcd atau

aa-aa) Beralun dua  

Page 5: Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik

Berdasarkan bentuk/jumlah baris tiap bait, pantun dibedakan menjadi

Pantun biasa, yaitu pantun yang terdiri dari empat baris tiap bait. Pantun kilat/karmina, yiatu pantun yang hanya tersusun atas dua

baris. Pantun berkait, yiatu pantun yang tersusun secara berangkai,

saling mengkait antara bait pertama dan bait berikutnya. Talibun, yaitu pantun yang terdiri lebih dari empat baris tetapi

selalu genap jumlahnya, separoh merupakan sampiran, dan separho lainnya merupakan isi.

Seloka, yaitu pantun yang terdiri dali empat baris sebait tetapi persajakannya datar (aaaa).

Page 6: Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik

Menemukan Hal-hal Menarik Tentang Tokoh Cerita Rakyat1. Dongeng

adalah cerita rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi. Termasuk didalamnya cerita-cerita pelipur lara dan cerita-cerita dengan tokoh binatang(fabel). Macam-macam dongeng

Dongeng dibedakan menjadi Fabel, yaitu dongeng tentang kehidupan binatang. Dongeng tentang

kehidupan binatang ini dimaksudkan agar menjadi teladan bagi kehidupan manusia pada umumnya. (Menurut Dick hartoko dan B. Rahmanto, yang dimaksud fabel adalah cerita singkat, sering dalam bentuk sanjak, yang bersifat didaktis bertepatan dengan contoh yang kongkret. Tumbuh-tumbuhan dan hewan ditampilkan sebagai makhluk yang dapat berpikir, bereaksi, dan berbicara sebagai manusia. Diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang mengandung ajaran moral).

Farabel, yaitu dongeng tentang binatang atau benda-benda lain yang mengandung nilai pendidikan. Binatang atau benda tersebut merupakan perumpamaan atau lambang saja. Peristiwa ceritanya merupakan kiasan tentang pelajaran kesusilaan dan keagamaan.

Page 7: Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik

Legende, yaitu dongeng yang dihubungkan dengan keajaiban alam, terjadinya suatu tempat, dan setengah mengandung unsur sejarah.

Mythe, yiatu dongeng yang berhubungan dengan cerita jin, peri, roh halus, dewa, dan hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan animisme.

Sage, yaitu dongeng yang mengandung unsur sejarah meskipun tidak seluruhnya berdasarkan sejarah. (Menurut Dick Hartoko dan B. Rahmanto, kata sage berasal dari kata jerman “was gesagt wird” yang berarti apa yang diucapkan, cerita-cerita alisan yang intinya historis, terjadi di suatu tempat tertentu dan pada zaman tertentu. Ada yang menceritakan tentang roh-roh halus, mengenai ahli-ahli sishir, mengenai setan-setan atau mengenai tokoh-tokoh historis. Selalu ada ketegangan antara dunia manusia dan dunia gaib. Manusia selalu kalah. Nada dasarnya tragis, lain daripada dongeng yang biasanya optimis)

Page 8: Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik

2. Miteadalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi, dan dianggap suci dan sakral, misalnya cerita tentang tokoh kayangan atau tokoh supranatural yang memiliki kekuatan hebat. Tokoh mite adalah dewa atau manusia setengah dewa dan menyangkut peristiwa yang terjadi di dunia lain pada masa lampau.

3. Legendaadalah dongeng asal mulanya terjadinya suatu tempat, peristiwa atau keberadaan suatu daerah. Misalnya, lenggenda tangkupan Perahu, dan asal usul nama Surabaya.

Page 9: Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik

Unsu-unsur intrinsik cerita rakyat adalah

1. TemaAdalah dasar cerita sebagai titik tolak dalam penyusunan cerita.

2. Alur atau PlotAdalah struktur penceritaan yang didalamnya berisi rangkaian kejadian atau peristiwa yang disusun berdasarkan hukum sebab akibat serta logis. Alur tersebut ada yang berupa alur maju, alur mundur, alur campuran.

4. PenokohanAdalah pelukisan atau pendiskripsian atau perwatakan tokoh-tokoh dalam cerita.

5. Latar atau Setting Merupakan tempat, waktu, dan keadaan terjadinya suatu peristiwa.

6. AmanatAdalah pesan-pesan atau wejangan yang ingin disampaikan dalam cerita.

Page 10: Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik