belajar bahasa indonesia kelas x semester 2

92

Upload: noviasaridgp

Post on 11-Feb-2017

981 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2
Page 2: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

2 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia

Untuk SMA/MA Kelas X Semester 2

Sesuai dengan kurikulum 2013

Penyusun : Tania Purnama Dewi

Bangbang M. Rizki

Selisa Ratu Berlian

Maya Desmia Pamungkas

Noviasari Dwi G. P.

Devi Kusuma Nur Huda

Desain Sampul : Noviasari Dwi G. P.

Editor : Noviasari Dwi G. P.

Dilarang keras mengutip, menjilak, atau memfotokopi baik sebagian maupun seluruh isi

buku serta memperjualbelikannya tanpa mendapat izin tertulis.

Page 3: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 3

HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat rahmat dan

hidyah-Nya pada buku Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 ini dapat

diselesaikan dengan baik. Kami berterima kasih kepada semua pihak ynag telah membantu

dan memberikan dukungan.

Buku ini merupakan salah satu pegangan bagi siswa aga mampu berbahasa Indonesia

dengan baik. Dengan demikian, siswa diharapkan menguasai buku ini yang memberikan

arahan yang praktis dan mudah dipahami.

Buku ini disusun berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasr yang tertuang

dalam kurikulum. Buku ini diharapkan mampu mendampingi siswa dalam proses

pembelajaran berbahasa Indonesia.

Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami

mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan buku ini. Akhir kata, selamat belajar dan

semoga sukses.

Bandung, 23 Mei 2014

Page 4: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

4 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................................................... iii

Daftar Isi .............................................................................................................. iv

Unit 1 Bersosialisasi dalam Lingkungan Pendidikan ...................................... 1

Kegiatan 1Mengenal Teks Anekdot ...................................................................... 4

Kegiatan 2 Monolog dalam Teks Anekdot ........................................................... 9

Kegiatan 3 Kerja Mandiri Membuat Teks Anekdot ............................................. 13

Unit 2 Peristiwa Sosial dalam Kehidupan Bermasyarakat ............................. 15

Kegiatan 1 Menemukan Ciri Teks Anekdot ......................................................... 17

Kegiatan 2 Menemukan Struktur Anekdot ........................................................... 19

Kegiatan 3 Menganalisis Teks Anekdot Berdasarkan Strukturnya ...................... 21

Kegiatan 4 Membuat Dialog dari Teks Anekdot .................................................. 24

Unit 3 Negosiasi dalam Kegiatan Kewirausahaan ........................................... 27

Kegiatan 1 Pemodelan Teks Negosiasi ................................................................. 29

Kegiatan 2 Mengenal Struktur Teks Negosiasi .................................................... 33

Kegiatan 3 Membuat Teks Negosiasi ................................................................... 38

Kegiatan 4 Melakukan Negosiasi dengan Pengusaha ........................................... 41

Unit 4 Negosiasi dalam Layanan Publik ........................................................... 43

Kegiatan 1 Menganalisis Teks Negosiasi Antara Pengusaha dan Pihak Bank ..... 45

Kegiatan 2 Mengubah Teks Artikel menjadi Teks Dialog ................................... 48

Kegiatan 3 Merevisi Teks Negosiasi .................................................................... 51

Kegiatan 4 Membaca Teks Negosiasi Antara Bank dan Nasabah ........................ 53

Unit 5 Peduli akan Alam Sekitar ....................................................................... 57

Kegiatan 1 Menulis Teks Laporan Observasi ....................................................... 59

Kegiatan 2 Mengonversi Teks Laporan Obesrvasi dalam Bentuk Artikel

Page 5: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 5

............................................................................................................................... 62

Kegiatan 3 Membandingkan Teks Laporan Observasi dengan Teks Deskriptif

............................................................................................................................... 62

Unit 6 Konflik Sosial, Politi, Ekonomi, dan Layanan Publik ......................... 67

Kegiatan 1 Struktur dan Kaidah Teks Eksposisi................................................... 70

Kegiatan 2 Membandingkan Teks Eksposisi dari Dua Sisi .................................. 74

Kegiatan 3 Memecahkan Masalah dalam Teks Eksposisi .................................... 80

Kegiatan 4 Mengevaluasi Teks Eksposisi............................................................. 82

Daftar Pustaka .................................................................................................... 85

Profil Penulis ....................................................................................................... 86

Page 6: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

6 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

UNIT 1

1.1 Siswa mampu mengungkapkan anekdot yang

telah disediakan dalam bahan buku ajar

1.2 Setelah mengungkapkan isi anekdot siswa

diharuskan mengidentifikasi anekdot yang telah

diungkapkan

BERSOSIALISASI DALAM

LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Sumber: Hds. Picture

Indikator Pembelajaran

Page 7: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 7

Peta Konsep

MENGENAL TEKS

ANEKDOT

Pengertian anekdot

Contoh teks anekdot

Bagian dalam teks anekdot

Kaidah isi bahasa teks

anekdot

Gaya Bahasa Anekdot

Page 8: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

8 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Setiap manusia diciptakan untuk saling

berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang

sekitar dan lingkungannya. Adapun berbagai

lingkungan yang dihadapkan oleh orang itu

sendiri, salah satunya ketika dihadapkan di

lingkungan pendidikan. Tahukah kalian

lingkungan pendidikan itu di mana saja?

Tentunya setiap kita dihadapkan pada berbagai

lingkungan berbeda pula cara bersosialisasi

kita dengan orang lain. Bagaimana cara

bersosialisasi kalian jika berada pada lingkungan

pendidikan? Tentunya akan berbeda jika kalian

berada pada lingkungan yang bukan pendidikan.

Seperti apa saja lingkungan yang bukan termasuk lingkungan pendidikan? Coba sebutkan

menurut pemahaman kalian!

Di dalam berinteraksi atau bersosialisasi antar manusia tentunya terdapat perbedaan

disetiap karakternya. Kita akan mendapatkan berbagai ras atau suku di lingkungan

pendidikan. Sebagai warga negara Indonesia tentunya kita disatukan oleh bahasa asli kita

yaitu bahasa Indonesia, maka dari itu di setiap lingkungan mana pun walau berbeda ras dan

suku bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar untuk berinteraksi dan bersosialisasi

khususnyadi lingkungan pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara lingkungan pendidikan

terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolahan, lingkungan masyarakat. Ketika kalian

berada di dalam kelas pun termasuk ke dalam lingkungan sekolah. Di dalam kelas pastinya

banyak orang-orang yang tentunya berbeda suku, beragam bahasa daerah, beraneka karakter.

Ketika kita dihadapkan oleh berbagai karakter di lingkungan mana pun tentunya akan ada hal

yang menarik yang bisa membuat kita tertawa. Hal menarik tersebut bisa kita buat dalam teks

anekdot atau cerita lucu.

Dalam unit ini, kita akan mempelajari anekdot yang terjadi di lingkungan

pendidikan.pembelajaran mengenai anekdot ini dimulai dengan apa itu anekdot? Seperti apa

struktur dari teks anekdot? Bagaimana cirri-ciri teks anekdot? Setelah itu kalian akan berlatih

bagaimana membuat sebuah teks anekdot berdasarkan materi yang telah diberikan.

Sumber: Kpud-banjarkota.go.id

Gambar 1.1 Para siswa SMA sedang berdiskusi di sebuah ruangan

Page 9: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 9

Kegiatan 1 Mengenal teks Anekdot

Bacalah teks di bawah ini!

Untuk memperingati "Hari Pendidikan Nasional", Presiden Planet Keron didaulat

menjadi guru kehormatan di suatu Sekolah Dasar unggulan. Sekolah Dasar unggulan ini

menjadi tempat belajar bagi siswa-siswa paling cerdas se antero negeri, tapi IQ yang tinggi

mempunyai "cacat bawaan" yaitu siswa-siswa disini terkenal cerdas tapi bandel (nakal)

luar biasa.

Para staf Presiden telah memperingatkan hal ini, tapi Presiden tetap bersikeras

mengajar disana karena menurutnya lebih mudah mengajar siswa-siswa cerdas ketimbang

siswa biasa. Beliau memilih mata pelajaran Kimia dasar dan pengajaran moral mengenai

"Bahaya alkohol bagi kesehatan makhluk hidup", beliau memilih pengajaran praktek

langsung. Maka dikumpulkanlah para siswa disuatu laboratorium Kimia, peralatan uji coba

pun telah disiapkan berupa dua gelas pirex dengan isi berbeda. Satu gelas diiisi air putih

biasa, sedangkan gelas lainnya diisi oleh alkohol dengan kadar hampir 100%. Percobaan

menggunakan dua cacing tanah hidup, setelah puas dengan semua persiapan.

Presiden membuka pengajaran : Selamat pagi anak-anak!

Para siswa : “PAGI BAPAK PRESIDEN!!”

Presiden : “Anak-anak, bapak datang kemari kali ini bukan sebagai presiden

kalian. Akan tetapi bapak sekarang berperan sebagai guru istimewa kalian, apa kalian

mengerti? Kalau mengerti sebut bapak dengan Pak Guru!”

Para siswa : "MENGERTI PAK GURUUUUU !!!"

Puas dengan reaksi para siswa, Presiden/pak guru mengeluarkan pertanyaan :

Presiden/pak guru : " Nah anak-anak, percobaan telah selesai. Coba diantara kalian

apakah ada yang bisa menyimpulkan isi pesan dari percobaan yang barus saja bapak

lakukan?!, ada hadiahnya lo bagi yang bisa jawab."

Tiba-tiba dari arah deretan bangku paling belakang, seorang siswa laki-laki

langsung berdiri menaiki meja dan mengacungkan jarinya ingin menjawab pertanyaan

"pak guru":

Mendengar jawaban Presiden langsung pingsan, para pengawalnya langsung

bergerak menolong dan sebagian lagi sibuk "mengamankan" siswa yang tadi menjawab

pertanyaan Presiden.

Page 10: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

10 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Sumber http://smpn1tellulimpoe.wordpress.com/category/anekdot-pendidikan/

Gambar 1.2 Animasi guru sedang mengajar murid.

Para siswa : “MENGERTI PAK GURUUUUU!!!”

Presiden : “Baiklah mari kita mulai, bapak akan mengadakan sedikit

percobaan. Setelah percobaan selesai, coba kalian simpulkan sendiri apa yang bapak coba

sampaikan. Dua gelas ini isinya berbeda, gelas nomer satu berisi air biasa dan gelas nomer

dua berisi alkohol murni, coba kalian perhatikan baik-baik!”

Percobaan dimulai dengan memasukan satu cacing kedalam gelas yang berisi air,

cacing itu menggeliat-geliat di dalam air masih tetap hidup.

Para siswa : “OOOHHH!!”

Presiden atau pak guru memasukan cacing yang lain ke dalam gelas yang berisi

alkohol murni, cacing itu meronta-ronta dan akhirnya mati lemas dalam gelas.

Para siswa : “WOOOW!!”

Puas dengan reaksi para siswa, Presiden atau pak guru mengeluarkan pertanyaan.

Presiden/ pak guru : ‘Nah anak-anak, percobaan telah selesai. Coba diantara kalian

apakah ada yang bisa menyimpulkan isi pesan dari percobaan yang barus saja bapak

lakukan?! Ada hadiahnya lo bagi yang bisa jawab. Tiba-tiba dari arah deretan bangku

paling belakang, seorang siswa laki-laki langsung berdiri menaiki meja dan

mengacungkan jarinya ingin menjawab pertanyaan pak guru.”

Siswa pintar : “SAYA!...SAYA DAPAT JAWAB PAK GURU!!!.....MINUM

ALKOHOL DAPAT MENCEGAH KITA CACINGAN !!!”

Presiden/pak guru : “Wadoooh, tobaaattt!!!”

Page 11: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 11

Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin

menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Anekdot selalu disajikan berdasarkan pada

kejadian nyata melibatkan orang-orang yang sebenarnya. Apakah terkenal atau tidak,

biasanya di suatu tempat yang dapatdiidentifikasi.

Teks anekdot dapat berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel atau konyol bagi

partisipan yang mengalaminya. Perasaan jengkel dan konyol seperti itu merupakan krisis

yang ditanggapi dengan reaksi dari pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman, puas dan

frustasi, serta tercapai dan gagal. Anekdot memiliki struktur dan kaidah-kaidah sebagai

berikut.

1. Struktur anekdot berupa cerita maupun narasi singkat. Di dalamnya ada tokoh, alur,

dan latar.

a. Tokohnya bersifat faktual, biasanya orang-orang terkenal.

b. Alur berupa rangkaian peristiwa yang benar-benar terjadi ataupun sudah mendapat

polesan maupun tambahan-tambahan dari pembuat anekdot itu sendiri.

c. Latar berupa waktu, tempat, ataupun suasana dalam anekdot diharapkan bersifat

faktual. Artinya benar-benar ada di dalam kehidupan yang sesungguhnya.

2. Kaidah anekdot yakni

a. Berupa lelucon ataupun cerita menggelitik, dan

b. Di dalamnya terkandung kebenaran tertentu yang bisa menjadi bahan pelajaran

bagi khalayak.

Selama pelajaran ini berlangsung kalian diminta untuk membaca dan mencari teks

anekdot terlebih dahulu yang bertemakan lingkungan pendidikan.

Mendengar jawaban Presiden langsung pingsan, para pengawalnya langsung

bergerak menolong dan sebagian lagi sibuk "mengamankan" siswa yang tadi menjawab

pertanyaan Presiden.

(Sumber: http://akbarfaurazi.blogspot.com)

Page 12: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

12 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

A. Di bawah ini terdapat teks anekdot yang akan kalian baca dan pelajari mengenai

lingkungan pendidikan. Tentunya lingkungan pendidikan itu terdiri dari lingkungan

keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekolah seperti yang sudah dijelaskan

sebelumnya. Setiap siswa tentunya diharapkan dapat mengenal dan memahami teks

anekdot yang telah disediakan Sebelum membaca anekdot yang telah disediakan,

jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini!

1. Teks anekdot dapat berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel atau

konyol. Apakah setiap cerita yang berisi peristiwa jengkel dan konyol

dapadigolongkan ke dalam anekdot?

2. Lawak atau komedi mengandung unsure lucu. Apakah teks anekdot sama

dengan teks lawak?

Otak Orang Indonesia Masih Mulus

Konon otak orang Indonesia sangat digemari dan jadi rebutan diantara calon

penerima donor otak manusia. Di bursa pasar gelap, harga otak manusia Indonesia

dikabarkan paling tinggi. Setiap ada persediaan hampir bisa dipastikan langsung laku

terjual.

Orang-orang pun heran. Mengapa bukan otak orang Yahudi yang terkenal cerdas-

cerdas itu yang diburu? Mengapa bukan otak orang-orang Jepang yang tersohor memiliki

kemampuan dalam bidang teknologi yang diperebutkan? Atau, mengapa tidak otak orang

Cina yang sudah dikenal luas lihai berbisnis? Mengapa justru otak orang Indonesia?

Page 13: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 13

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan seksama!

1.Apakah di setiap lingkungan yang kita tempati bisa dijadikan cerita anekdot?

2.Di bidang apa sajakah kalian dapat menemukan teks anekdot?

3.Di media apa sajakah teks anekdot dapat ditemukan?

4.Menurut kalian, kenapa teks di atas digolongkan ke dalam teks anekdot? Sebutkan

alasannya!

5.Siapakah partisipan yang digambarkan dalam anekdot itu?

6.Ciri-ciri apa sajakah yang menandai teks anekdot?

7.Apakah cerita pada anekdot itu betul-betul terjadi atau hanya rekaan?

8.Tunjukkan unsur lucu atau konyol yang terdapat di dalam teks tersebut!

9.Adakah pesan yang ingin disampaikan dalam teks tersebut? Jelaskan jika ada!

10. Apakah dalam cerita anekdot di atas ada unsur menyidir? Jelaskan Alasannya!

Sumber: Indomob.com

Gambar 1.3 Animasi otak yang sedang membaca buku

Setelah dilakukan semacam penelitian, ternyata persepsi para penerima donor otak

dalam menentukan pilihan bukan pada standar umum seperti asumsi di atas. Jawab

mereka: "Habis, otak orang Indonesia rata-rata masih mulus. Soalnya jarang dipakai!"

(Sumber:http://jopurnomo.webs.com)

Page 14: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

14 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Kegiatan 2 Monolog dalam Teks Anekdot

Bacalah teks anekdot di bawah ini!

Teks anekdot pada umumnya terdiri dari lima bagian. Lima bagian itu antara lain

abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.

1. Abstrak adalah bagian di awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi

teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks.

2. Orientasi adalah bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang

bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detil di bagian ini.

Kuli atau Kiai

Sumber: www.shutterstock.com

Gambar 1.4 Animasi dua orang lelaki sedang tertawa

Rombongan jamaah haji dari Tegal tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah,

Arab Saudi. Langsung saja kuli-kuli dari Yaman berebutan untuk mengangkut barang-

barang yang mereka bawa. Pada kesempatan itu, dua orang di antara kuli-kuli itu terlibat

percekokan serius dalam bahasa Arab. Melihat itu, rombongan jamaah haji tersebut

spontan mengerubungi mereka sambil berucap, “amin, amin, amin!” seraya

menengadahkan tangan Gusdur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka.

“Lho mengapa kalian berkerumun di sini?” “Mereka terlihat sangat fasih berdoa. Apalagi

pakai sorban, mereka itu pasti kiai. Makannya omongan mereka kami langsung amini,

Gus!”

Sumber: Kreatif Berbahasa Indonesia untuk SMK/MAK Kelas X

Page 15: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 15

“Rokok”

Dipagi hari, Andi berjalan menuju Halte, di mana orang-orang ingin menungggu

bus untuk pergi ke tempat kerjanya. Setelah sampai di halte, dia bertanya kepada seorang

buruh pabrik yang sedang menunggu bus Kopaja sambil merokok. Lalu Andi memulai

percakapan, “haduh, tebal dan jorok sekali asap bus Mayasari Bakti.” Lalu buruh pabrik

itu merespon pernyataan Andi, “iya nih. Asap Kopaja juga tebal.” Lalu Andi membalas,

“bagaimana tanggapan anda jika melihat orang yang menyebabkan polusi lebih dari asap.

3. Krisis adalah bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang

terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan.

4. Reaksi adalah bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan

masalah yang timbul di bagian crisis tadi.

5. Koda merupakan bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi

kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis. Kaidah isi

dan bahasa teks anekdot terdiri dari (1) partisipa; (2) unsur lucu; (3) sindiran, dapat

diungkapkan dengan pengandaian atau lawan kata (antonim); (4) konjungsi,

menyatakan urutan peristiwa: lalu, kemudian, setelah itu, dsb. Menyatakan akibat:

akibatnya, maka dsb.

Teks anekdot memiliki cirri-ciri, yaitu pertanyaan retoris, proses material, dandan

konjungsi temporalUntuk memahami atau menganalisis makna sebuah anekdot memerlukan

kemampuan dalam memahami makna kata, istilah, dan ungkapan, Dalam membuat anekdot

yang baik selain memenuhi unsur dan kaidah bahasa anekdot, kita harus memilih kata (diksi),

istilah atau ungkapan yang tepat.

Bacalah teks anekdot yang berjudul “Rokok” berikut ini dan kerjakan tugas-tugas

yang diminta!

Page 16: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

16 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Gambar 1.5 Dilarang Merokok

bus itu?” Buruh pabrik itu menjawab, “hajar saja tuh orang.” Lalu Andi menghajar buruh

pabrik itu. Setelah menghajar orang tersebut, Andi memberikan brosur kepada buruh itu

Lalu Andi berjalan tidak jauh dari halte itu dan menemukan seorang karyawan

swasta yang sedang merokok dan sedang menunggu bus juga. Maka Andi memulai

percakapan dengan orang tersebut, “haduh tebal sekali asap kendaraan di Jakarta ini,

padahal kendaraan di Jakarta sudah diwajibkan melakukan uji emisi.” Lalu karyawan

swasta tersebut merespon, “iya nih, pantas saja terjadi Global Warming menyebabkan

.” Andi pun bertanya kembali pada orang tersebut, “bagaimana respon anda terhadap

orang yang polusi lebih dari asap kendaraan?” Sang karyawan swasta pun mwnjawab,

“kalau penyebabnya itu pabrik, bakar saja. Kalau penyebabnya manusia, tampar saja biar

dia sadar.” Lalu Andi menampar orang tersebut dan memberi brosur kepada orang

tersebut. Rupanya brosur itu berisi:

“ASAP ROKOK MENGANDUNG POLUTAN 10 KALI DARI MESIN DIESEL”

(Sumber: riset Institute Kanker Nasional Italia)

Page 17: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 17

A. Jawablah pertanyaan berikut dengan teliti dan seksama!

1. Menurut kalian, kenapa teks di atas tergolong terhadap teks anekdot?

2. Di lingkungan manakah cerita anekdot itu terjadi?

3. Siapa saja yang diceritakan dalam teks anekdot tersebut?

4. Tuliskan bagian-bagian cerita anekdot sesuai dengan kaidah penulisan teks

anekdot!

5. Siapakah tokoh yang tersindir dalam teks anekdot di atas?

6. Apakah yang dilakukan Andi dapat membenahi masyarakat untuk tidak

merokok?

7. Menurut kalian, bagaimanakah cara setiap orang untuk mengurangi rokok?

8. Apakah sindiran yang diceritakan di dalam teks anekdot tersebut sampai

kepada yang dituju?

9. Tunjukanlah unsur konyol dalam teks anekdot di atas!

10. Menurut kalian, sudah benarkah cara Andi untuk mengingatkan masyarakat

akan bahayanya merokok? Jika kalian di posisi Andi, apa yang akan kalian

lakukan?

B. Tulis ulanglah anekdot “Rokok” tersebut dalam bentuk uraian monolog. Caranya

ubahlah semua kalimat tidak langsung pada dialog menjadi kalimat-kalimat

langsung. Dalam menulis ulang, gunakanlah kalimat-kalimat sendiri tanpa

mengutip satu kalimat pun dari teks.

C. Bandingkan teks yang kalian buat dengan milik teman-teman kalian. Setelah itu

perbaikilah pekerjaan kalian agar menjadi sempurna dalam hal struktur teks dan

ragam bahasa yang diisyaratkan.

D. Bacalah dengan suara keras cerita yang kalian hasilkan di hadapan teman-teman

kalian. Mintalah saran kepada teman-teman kalian tentang cara kalian membaca

cerita itu dalam hal pengucapan kata dan intonasi. Setelah itu, mintalah teman

kalian untuk membacakan ceritanya dan dengarkanlah cerita tersebut dengan

seksama. Kemudian, berikan saran kepada teman kalian tentang hal yang sama.

E. Sampaikanlah pesan yang ada dalam teks anekdot tersebut kepada teman-teman

kalian.

Page 18: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

18 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Kegiatan 3 Kerja Mandiri Membuat Teks Anekdot

Anda telah mempelajari sebelumnya bahwa anekdot memiliki dua kaidah utama,

yakni berupa cerita lelucon,menggelitik, dan mengandung pelajaran tertentu.

Kelima aspek itulah yang membedakan anekdot dengan teks-teks lainnya. Dengan

demikian, aspek-aspek itu pula yang perlu kalian gunakan ketika menganalisis suatu anekdot.

Pada kegiatan 3 ini kalian diajak untuk mengerjakan latihan secara mandiri. Ikutilah petunjuk

yang diberikan pada setiap nomor. Pada dasarnya kalian diharapkan dapat menemukan,

mengidentifikasi dan membuat teks anekdot. Tema yang dianjurkan berkaitan dengan

bersosialisasi dalam lingkungan pendidikan. Untuk itu, kalian dapat menggunakan teks-teks

anekdot yang telah kalian pelajari pada kegiatan 1 dan 2 sebagai pedoman.

A. Carilah beberapa teks anekdot yang bertema lingkungan masyarakat, lingkungan

keluarga dan lingkungan sekolah di media cetak atau internet. Identifikasilah teks

yang kalian temukan untuk menguji apakah benar itu teks anekdot atau bukan. Hal apa

saja yang dapat memunculkan efek humor dalam cerita anekdot?

B. Buatlah teks anekdot yang menggambarkan situasi konyol, lucu, frustasi di lingkungan

sekolah dan lingkungan masyarakat kalian. Diperbolehkan untuk menyisipkan unsur

KARAKTERISTIK ANEKDOK

Struktur

Alur Penokohan Latar

Kaidah

Lucu dan menggelitik

Mengandung pelajaran

Page 19: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 19

sindiran dalam teks anekdot yang akan kalian buat. Agar teks kalian sesuai dengan

teks anekdot yang sudah pernah dibahas, kalian tentu harus meneliti dan menata ulang

pekerjaan kalian. Walaupun membuat teks anekdot, tetap tata bahasa harus

diperhatikan sesuai dengan EYD.

C. Buatlah teks anekdot dengan tema lingkungan keluarga dalam bentuk monolog.

Setelah selesai dibuat, bacalah teks anekdot itu di hadapan teman-teman kalian.

Mintalah pendapat guru dan teman-teman kalian tentang sesuai atau baik-buruknya

pekerjaan yang kalian buat itu.

Page 20: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

20 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

UNIT 2

1.1 Siswa mampu mengungkapkan anekdot yang telah

disediakan dalam bahan buku ajar

1.2 Setelah mengungkapkan isi anekdot siswa diharuskan

mengidentifikasi anekdot yang telah diungkapkan

PERISTIWA SOSIAL DALAM KEHIDUPAN

BERMASYARAKAT

Indikator Pembelajaran

Page 21: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 21

Peta Konsep

\

Teks Anekdot

Ciri dan Struktur Teks

Anekdot

Menganalisis Teks Anekdot

Mengubah Teks Anekdot

Menjadi Dialog

Berdialog Menggunakan Teks Anekdot

Page 22: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

22 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Pada unit sebelumnya, kalian telah memahami apa itu teks anekdot. Pada unit ini akan

dibahas dan dijelaskan lebih dalam lagi mengenai struktur dan ciri dari teks anekdot. Selain

itu akan dibahas juga mengenai anekdot yang berbentuk dialog. Setiap kehidupan mengacu

kepada berbagai norma yang mengikat di masyarakat, diantaranya norma agama, sosial,

hukum dan asusila. Sekarang, kebanyakan orang mulai meninggalkan khazanah norma-

norma tersebut dan hanya mementingkan kebutuhan pribadi yang serba materialis.

Atas dasar itulah terkadang muncul

sindiran yang bersifat humor dengan tujuan

utamanya menyindir berbagai perilaku

menyimpang dalam kehidupan sehari-hari,

khususnya konteks peristiwa sosial dalam

kehidupan bermasyarakat. Humor memang

sengaja dipilih agar sindiran yang disampaikan

tidak menyinggung perasaan sekaligus

menghibur. Namun, dapat memberikan pelajaran

yang efektif.

Sindiran dalam bentuk humor tersebut dapat dikatakan sebagai anekdot. Namun, tidak

semua teks pendek humor disebut anekdot. Pada unit ini kita akan melihat ciri-ciri dan

struktur di dalamnya dan kalian diharapkan mampu menganalisis dan memanfaatkan teks

anekdot untuk mengetahui dan menghadapi persoalan yang sering terjadi di dalam kehidupan

bermasyarakat.

Kegiatan 1 Menemukan Ciri Teks Anekdot

Perhatikan anekdot di bawah ini!

Bikin Undang - Undang

Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Alan, ia berdomisili di

sebuah kota. Suatu pagi yang lengang Dodi diajak mencari sarapan, mereka naik mobil,

tentu Alan yang menyetir. Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi

Alan melaju terus maka Dodi menegor sepupunya itu.

Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!

Sumber: http://blog.umy.ac.id/

Gambar 2.1 Manusia makhluk sosial

Page 23: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 23

Kaidah penggunaan anekdot adalah unsur humor bukan sekadar menjadi hiburan

pembaca, melainkan digunakan untuk menyampaikan pesan, seperti nasihat, fakta

sesungguhnya, dan nilai-nilai kebenaran. Sindiran dalam bentuk humor tersebut dapat

dikatakan sebagai anekdot. Namun, tidak semua teks pendek humor disebut anekdot. Pada

materi selanjutnya kita akan melihat ciri-ciri dan struktur didalam anekdot. Ciri khas teks

anekdot:

1. dari kehidupan nyata dan diubang menjadi cerita yang berisi senda gurau,

2. bersifat fiktif,

3. tujuan utamanya mengungkap kebenaran secara umum dengan cara menghibur pembaca

4. terkadang ada sindiran /satire, dan

5. berkaitan dengan tradisi tamsil.

Setelah kalian membaca teks “ Bikin Undang - Undang” pertajam pemahaman kalian dengan

menjawab pertanyaan- pertanyaan berikut ini!

Alan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya

santai..

Dodi : Bagaimana bisa?! bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus

Pemerintah?!

Alan : (Meminggirkan mobilnya)

Dodi : Mengapa meminggir?!

Alan : Mau menjawab pertanyaanmu!! jawabnya ketus.

Dodi : Mengapa harus meminggir?!

Alan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang

tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil

menancapkan gas…

Dodi : Oh…!!!

(Sumber : http://tamao-feryzawa.blogspot.com)

Page 24: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

24 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

1. Apakah teks tersebut digolongkan ke dalam teks anekdot?

2. Apa ciri – ciri dari teks anekdot?

3. Apa yang melatarbelakangi cerita dalam anekdot tersebut?

4. Apa maksud dari teks anekdot tersebut?

5. Siapa sebenarnya yang dikritik melalui sindiran dalam teks tersebut?

Kegiatan 2 Menemukan Struktur Anekdot

Terdapat lima struktur yang terkandung dalam sebuah teks anekdot, yaitu:

1. abstrak adalah bagian awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks.

Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang ada didalam teks atau berupa

rangkuman atas apa yang akan diceritakan atau dipaparkan teks dan sifatnya opsional.

2. orientasi adalah bagian pembuka yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar

belakang peristiwa terjadi, pengenalan tokoh, waktu dan tempat. Penulis biasanya

bercerita dengan detail dibagian ini.

3. krisis adalah bagian terjadinya hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi

pada si penulis atau orang yang diceritakan.

4. reaksi adalah bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan

masalah yang timbul dibagian krisis tadi.

5. koda adalah bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi

kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis. Perhatikan

anekdot di bawah ini

Pencuri Ayam

Sumber : http://www.riauzona.com

Gambar 2.2 Polisi menangkap pencuri

Korban : Yang mulia hakim, saya menginginkan sebuah peradilan. Ayam saya hilang

dicuri. Dugaan besar mengarah pada Totok, si anak nakal itu.

Hakim : Apa ? Totok ? Panggil Totok!

(Setelah dipanggil)

Totok : Ada apa yang mulia hakim ?

Page 25: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 25

Hakim : Apa benar anda mencuri ayam milik Pak Slamet ?

Totok : Tidak, tuan. Sa... saya tidak melakukannya.

Hakim : Apa ada bukti ?

Totok:Eee....

Korban : Saya ada bukti kalau dia yang mencuri. Dia meninggalkan kancing baju dan

sarungnya di kandang ayam saya. Entah apa yang sedang ia lakukan.

Hakim : Benarkah?

Totok : Iya, Yang Mulia Hakim.

Hakim : Kalau begitu, kamu harus dihukum....

Totok : Tunggu dulu. Bagaimana kalau saya sogok ?Hakim : Berapa?

Totok : 9 juta. Gimana ? (Sambil berbisik)

Hakim : Ya sudah, kamu dipenjara Pak Slamet. Karena diduga mencemarkan nama baik.

Sumber: http://brainly.co.id/tugas/18035

Setelah kalian membaca teks “ Pencuri Ayam” Pertajam pemahaman kalian dengan menjawab

pertanyaan - pertanyaan berikut ini!

1. Identifikasi struktur teks anekdot diatas, apakah abstraksi itu? Dan apa fungsinya?

2. Apakah orientasi berfungsi sebagai pembuka dalam teks anekdot? Mengapa

demikian?

3. Apabila krisis adalah bagian ketika munculnya suatu masalah, masalah apa yang

ada dalam teks anekdot tersebut?

4. Apakah abstraksi itu? Dan berfungsi sebagai apa dalam teks anekdot?

5. Koda adalah bagian penutup dari anekdot. Setujukah kalian dengan pendapat

tersebut? Mengapa demikian?

Page 26: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

26 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Kegiatan 3 Menganalisis Teks Anekdot Berdasarkan Strukturnya

Perhatikan anekdot di bawah ini !

Anekdot Politik

Suatu waktu Presiden RI melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris, beliau pun

diterima secara resmi oleh Ratu Inggris dalam acara jamuan minum teh. Presiden

mempunyai ketertarikan terhadap kepemimpinan monarki Inggris yang sangat dihormati

rakyatnya, beliau pun bertanya pada Sri ratu :

Sri Ratu : "Halo David, saya ingin mengajukan pertanyaan ujian untuk anda"

PM Inggris : "Keinginan yang mulia adalah perintah bagi saya, silakan Paduka".

Sri Ratu : "Ayahmu punya anak, Ibumu punya anak. Anak itu bukan kakakmu dan bukan

pula adikmu, siapakah anak itu ?"

PM Inggris : "Anak itu adalah saya yang mulia"

Sri Ratu : "Bagus ! Pintar kamu".

Sumber: http://4.bp.blogspot.com

Gambar 2Gambar Ilustrasi

Ratu meletakkan telepon dan memandang Presiden untuk melihat reaksinya,

Presiden RI mengerti dan terlihat manggut-manggut. Sepulangnya ke tanah air, Presiden

langsung mencoba cara Ratu mengetes kepintaran orang-orang yang dia mintai pendapat.

Page 27: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 27

A. Setelah kalian membaca teks “Anekdot Politik” Pertajam pemahaman kalian dengan

menjawab pertanyaan - pertanyaan berikut ini!

1. Siapa tokoh utama dalam cerita teks anekdot tersebut?

2. Siapa tokoh yang tersindir dalam cerita teks anekdot tersebut?

3. Tuliskan bagian-bagian cerita sesuai dengan:

a. abstraksi

b. orientasi

c. krisis

Beliaupun dengan segera mengumpulkan para staff khusus dan staff ahli di kediamannya,

bertanyalah presiden: "Ayahmu punya anak, ibumu punya anak. Anak itu bukan kakakmu

dan bukan pula adikmu, siapakah anak itu ?" Ruangan pun bergemuruh oleh celotehan staf

presiden, setelah sekian lama berunding tidak tercapai kesepakatan jawaban. Salah seorang

staf ahli memberanikan diri berkata :

Staf Ahli : "Pak Presiden, bolehkah kami meminta waktu tambahan untuk merundingkan

jawabannya ?"

Presiden : "Silakan, saya tinggal tidur dulu. Besok pagi kalian harus mendapatkan jawaban

yang bisa memuaskan saya, selamat malam !"

Mensesneg : "Kalian ini benar-benar kumpulan orang bodoh ! jika anak itu bukan kakak

aku dan bukan pula adikku, anak itu jelas adalah aku !!"

menelepon orang kepercayaan Presiden yaitu Menteri Sekretaris Negara, setelah

dijelaskan pertanyaan Presiden oleh staf, Mensesneg dengan nada marah karena tidurnya

terganggu menjawab dengan ketus :

Brak !!, telepon pun dibanting Mensesneg. Para staf terlihat sangat puas mendapat

jawaban itu.

Bangun dari tidur, Presiden mendatangi kumpulan stafnya, dan bertanya :

Presiden : "Bagaimana, dilihat dari muka kalian tampaknya sudah punya jawabannya ?"

Salah seorang staf Presiden : "Sudah pak, anak itu adalah pak Mensesneg !"

Page 28: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

28 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

d. reaksi

e. koda

4. Tunjukkan unsur humor atau konyol dalam teks anekdot tersebut!

5. Apakah itu termasuk teks anekdot? Mengapa?

B. Perhatikan teks berikut dan Pertajam pemahaman kalian dengan menjawab pertanyaan -

pertanyaan berikut ini!

1. Identifikasi bagian mana yang termasuk Abstrak, Orientasi, Krisis, Reaksi dan Koda

pada teks anekdot diatas!

2. Dalam teks anekdot diatas siapa saja tokoh yang terlibat dalam Krisis dan Reaksi?

3. Bagian manakah yang menunjukan sindiran?

4. Apa yang melatarbelakangi munculnya sindiran pada teks anekdot di atas?

5. Dapatkah kalian menyimpulkan dan mengambil pesan dari teks anekdot diatas?

Lomba Memeras Handuk Basah

Suatu ketika, ada perlombaan mengeringkan handuk basah dengan cara diperas.

Untuk menentukan siapa yang menjadi pemenang, adalah dengan menghitung

banyaknya ember yang dipakai untuk menampung air hasil perasan dari handuk basah.

Pertandingan final pun dimulai, kontestan asal Amerika maju duluan ke arena

lomba dan memamerkan otot-otot ditubuhnya. Ia pun langsung beraksi memeras handuk

basah sekuat tenaga. Hasilnya, ia memperoleh satu ember hasil perasan air.

Tak mau kalah, kontestan dari Jerman segera menuju arena lomba dan ikut juga

memamerkan otot-ototnya. Selanjutnya, ia memeras handuk basah dengan teknik

tertentu, mengingat ia berasal dari negara khas teknologi. Hasilnya, kontestan Jerman

memperoleh dua ember hasil perasan air.

Tiba saatnya kontestan dari Indonesia maju ke arena lomba. Berbeda dengan dua

peserta sebelumnya, tubuh kontestan dari Indonesia terlihat kurus kering dan bahkan

tulang iganya terlihat menonjol keluar. Ia pun memeras handuk basah yang telah

disediakan, dan hasilnya sungguh di luar dugaan.

Air mengalir deras dari handuk, dan membutuhkan banyak ember untuk

menampung kucuran air yang keluar dari perasan handuk basah. Total 10 ember

dibutuhkan unttuk menapung air yang mengalir, itupun semuanya sampai tumpah-

Page 29: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 29

Kegiatan 4 Membuat Dialog dari Teks Anekdot

Bacalah teks anekdot di bawah ini!

Teka-teki Sukses

Sumber : http://static.republika.co.id

Gambar 2.4 Ilustrasi orang sukses

Seorang wakil presiden dimasa Orde Baru, sebut saja namanya Tresno. Sebagai

wakil presiden yang baik, ia ingin belajar dari Lee Kuan Yew bagaimana caranya

memilih Menteri yang pintar. Maka dia datang ke Singapura diam-diam. "Bagaimana

caranya memilih Menteri yang pintar, Pak Lee??" "Gampang", jawab Lee, “Kita test saja

kecerdasannya”.

tumpah ke tanah. Tak ayal kontestan dari Indonesia langsung didaulat menjadi juara. Para

wartawan ramai berebut untuk mewawancarai wakil Indonesia. Mereka tentunya heran melihat

fisik wakil dari Indonesia terlihat kurus kering. Namun, mampu memeras handuk begitu keras.

"Pak, saya mau nanya. Badan Bapak kan sangat kurus, tapi kenapa Bapak bisa memeras

handuk begitu kuat dan bahkan jauh mengalahkan dua kontestan lainnya?"

"Mudah saja Mbak.", sambil senyum-senyum, kontestan Indonesia menjawab enteng. "Mudah

bagaimana Pak?" wartawan bertanya penasaran.

"Soalnya, urusan peras-memeras di negara saya sudah biasa."

(Sumber: http://loveit.web.id)

Page 30: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

30 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

A. Pertajam pemahaman kalian dengan membuat dialog berdasarkan teks anekdot

tersebut. Teruskan formulasi yang telah dibuat untuk kalian berikut ini!

Tresno : “Bagaimana caranya memilih menteri yang pintar, Pak Lee?"

Lee Kuan Yew : …………………………………………………………………

Tresno : …………….………………………………………….……….

Lee Kuan Yew : …………..…………………….………………………………

Tresno : …………………………………………………………………

Lee Kuan Yew : …………………..……………………………………………

Goh Chok Thong : ……………………..…………………………………………,

Tokoh Singapura itupun memanggil perdana menterinya, Goh Chok Tong. Lee

mengajukan satu pertanyaan yang harus dijawab Goh dengan cepat dan tepat : "Hai,

Chok Tong, misalknya orang tuamu punya anak tiga orang, siapakah gerangan anak yang

bukan kakakmu, dan bukan pula adikmu?" Goh menjawab dengan tangkas,"Ya itu saya

sendiri." Lee bertepuk tangan, "Angka 10 untuk Goh. Sebab itu dia kupilih!"

Tresno sangat terkesan dengan cara memilih gaya Lee Kuan Yew ini. Dia pulang

ke Jakarta dan segera mau menguji Moko “Pak Moko,,” kata Tresno, "Saya ingin

menguji sampeyan.

Ada satu pertanyaan yang harus sampeyan jawab: Misalkan orang tua sampeyan

punya anak tiga orang. Siapakah gerangan anak yang bukan kakak sampeyan dan bukan

pula adik sampeyan??" Ternyata Moko tidak segera bisa menjawab.

Dia langsung maju."Jadi tadi petunjuknya… eh, pertanyaannya bagaimana,Pak

Tres??". Tres dengan sabar mengulangi,"Orang Tua sampeyan punya anak tiga orang.

Siapakah anak yang bukan

kakak sampeyan dan bukan adik sampeyan??" Moko kali ini menjawab tangkas

"Ya..Surata, Pak!!" Tres ketawa geli.."Pak Moko ini gimana!! Jawabnya yang benar,

ya..Goh Chok Tong, dong!

( Sumber:http://alfatih21.blogspot.com)

Page 31: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 31

Tresno : …………………………………………………………..…….

Pak Moko : …………………………………………………………………

Tresno : …………………………………………………………………

Pak Moko : …………………………………………………………………

Pak Moko : ……..…………………………………....……………………..

Surata : …………..………………..……………………………………

Pak Moko : “Eh, pertanyaannya bagaimana, pak Tres?"

Tresno : “Orang tua sampeyan punya anak tiga orang. Siapakah anak

yang bukan kakak sampeyan dan bukan adik sampeyan?"

Pak Moko : …………………………………………………………………

Tresno : ………….……………………………………………………..

B. Pertajam pemahaman kalian dengan mengerjakan latihan di bawah ini!

1. Buatlah teks anekdot dengan tema lingkungan sekolah dalam bentuk dialog.

Setelah selesai dibuat, peragakanlah teks itu di hadapan teman-teman kalian!

2. Reaksi apa yang teman-teman kalian berikan? Mintalah pendapat teman-

teman kalian tentang sesuai tidaknya atau baik buruknya teks anekdot yang

kalian peragakan itu.

Page 32: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

32 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

UNIT 3

1.1 Dapat mengidentifikasi struktur teks negosiasi (isi pedoman

negosiasi), dalam bentuk teks lisan dan tulis dengan tahapan

yang benar.

1.2 Dapat membaca dan memahami isi teks negosiasi.

1.3 Membuat teks negosiasi

1.4 Mampu mempraktikkan negosiasi dengan pengusaha

Negosiasi dalam Kegiatan Kewirausahaan

Sumber: abufawaz.wordpress.com

Indikator Pembelajaran

Page 33: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 33

Peta Konsep

NEGOSIASI DALAM KEWIRAUSAHAAN

PemodelanTeks

Negosiasi

Memahami Teks

Negosiasi

Mengenal Struktur Teks

Negosiasi

Menjawab Pertanyaan Isi Teks Negosiasi

Mengidentifikasi Struktur Teks

Negosiasi

Membuat Teks

Negosiasi

Melakukan Negosiasi dengan

Pengusaha

Mempraktikkan Percakapan Negosiasi

Page 34: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

34 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Dalam berinteraksi dengan

sesama, ada kalanya kita berdialog

dengan orang yang mempunyai pendapat

atau tujuan yang bertentangan sehingga

harus mencari solusi untuk mencapai satu

pemahaman atau kesepakatan tertentu.

Negosiasi adalah salah satu cara

seseorang bertukar pikiran sampai adanya

kesepakatan bersama. Hal ini diperlukan

agar tujuan keduanya dapat terlaksana

dengan baik tanpa menimbulkan masalah-masalah lain.

Dalam dunia kewirausahaan, negosiasi memang menjadi peran penting, karena dalam

berwirausaha tidak jarang penjual dan pembeli memiliki keinginan yang bertentangan dalam

menentukan harga. Untuk mencapai kesepakatan diperlukan perjanjian dua pihak yang

dinilai cukup adil dan tidak merugikan salah satu pihak. Sebagai contoh, penjual baju

menawarkan harga Rp 100.000,00 namun pembeli merasa harga itu terlampau mahal

sehingga ia melakukan negosiasi dengan penjual sampai menemukan harga yang disepakati

kedua belah pihak. Ketika pembeli dan penjual saling menawar harga, itulah yang disebut

bernegosiasi.

Selain itu, ada pendapat lain menurut Fisher R dan William Ury bahwa negosiasi

adalah komunikasi dua arah yang dirancang untuk mencapai kesepakatan pada saat kedua

belah pihak memiliki berbagai kepentingan yang sama atau berbeda. Secara umum negosiasi

dapat diartikan sebagai suatu perjanjian yang telah disepakati dari hasil berunding, dan tawar

menawar yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Selama pelajaran ini berlangsung, kalian

diminta untuk membaca sumber lain yang berisi perundingan negosiasi, kemudian buatlah

rangkuman atas dasar pemahaman kalian.

Kegiatan 1 Pemodelan Teks Negosiasi

Pada kegiatan belajar ini, kalian diajak untuk mengidentifikasi struktur teks negosiasi

dan bagaimana cara memahami isi teks negosiasi. Namun sebelum mengidentifikasi teks

Sumber: www.kisahsaudagar.wordpress.com

Gambar 1.1 Pedagang Pasar

Page 35: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 35

tersebut, cermatilah dahulu teks di bawah ini sebagai pengantar kalian menentukan struktur

teks selanjutnya.

Seorang wanita muda sedang mencari sebuah laptop untuk kebutuhannya. Sebelum

membeli, ia berdialog dengan penjual dengan maksud menawar harga sampai pada angka

yang disepakati.

Penjual : “Selamat datang, silakan duduk”

Pembeli : “ Terima kasih”

Penjual : “Ada yang bisa saya bantu?”

Pembeli : “Saya ingin beli laptop”

Penjual : “Ingin laptop merk apa mbak?”

Pembeli : “Yang bagus itu merek apa mbak ?”

Penjual : “Begini mbak, kalau masalah bagus tidaknya itu relatif ,

semua merek ada kelebihan dan ada kekurangannya juga.

Pembeli : “Oh begitu”

Penjual : “Tapi sekarang yang paling laris itu Acer mbak”

Pembeli : “Saya boleh lihat yang Acer?”

Penjual : “Iya, sebentar saya ambilkan dahulu”

Pembeli : “Iya”

Penjual : “Ini mbak, silahkan di coba dahulu”

Pembeli : “Fasilitasnya apa saja mbak ?”

Penjual : “Ada wifi, bluetooth, memory 2GB, monitor 14 inch

dan masih banyak lagi”

Pembeli : “Harganya berapa mbak?”

Penjual : “Kalau yang ini harganya Rp 4.000.000,00.”

Page 36: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

36 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Pembeli : “Tidak ada diskon mbak ?”

Penjual : “Kebetulan kita sedang ada promo untuk merek Acer , ada

spesial diskon 5% jadi harganya hanya Rp 3.800.000,00”

Pembeli : “Tidak bisa turun lagi mbak?”

Penjual : “Tidak bisa mbak. Ini bisa di kredit, angsuran 8 kali dalam

5 bulan”

Pembeli : “Rp. 3.500.000,00 gimana mbak ? cash”

Penjual : "Di tambahin lagi mbak!"

Pembeli : "Saya tambahin Rp 50.000,00 gimana?"

Penjual : "Tetap tidak bisa mbak, begini saja saya kasih

Rp 3.700.000,00, itu sudah turun banyak lho mbak."

Pembeli : "Gak bisa ditambahin lagi mbak diskonnya ?"

Penjual : "Gak bisa mbak, nanti kalau ditambahin terus bos saya

marah mbak. Ini bukan punya saya, kalau punya saya,

saya kasih segitu”

Pembeli : “Ya sudah saya setuju Rp 3.700.000,00.”

Penjual : “Saya buatkan notanya dulu mbak”

Pembeli : “Iya”

Penjual : “Ini notanya mbak,silahkan tanda tangan disini.

Ini juga ada garansinya satu tahun, jadi kalau ada

masalah dengan laptopnya, bawa saja kesini”

Pembeli : “Oh iya, ini uangnya.”

Penjual : "Terima kasih. Ini mau diantarkan kerumah,

Page 37: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 37

atau langsung dibawa pulang?”

Pembeli : "Saya bawa langsung saja mbak."

Penjual : “Oh iya baik mbak, terima kasih. Selamat siang”

Pembeli : “Selamat siang”

(sumber: http://brainly.co.id/tugas/99310)

Proses kegiatan negosiasi sendiri dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya.

1. Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai

kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda.

Dalam negosiasi, pihak-pihak tersebut berusaha menyelesaikan perbedaan itu

dengan berdialog. Penyelesaian sengketa Sipadan-Lingitan antara Indonesia dan

Malaysia adalah contoh negosiasi yang nyata.

2. Negosiasi dilakukan karena pihak-pihak yang berkepentingan perlu membuat

kesepakatan mengenai persoalan yang menuntut penyelesaian bersama. Tujuan

negosiasi adalah untuk mengurangi perbedaan posisi setiap pihak. Mereka mencari

cara untuk menemukan butir-butir yang sama sehingga akhirnya kesepakatan dapat

dibuat dan diterima bersama. Sebelum negosiasi dilakukan, perlu ditetapkan terlebih

dahulu orang-orang yang menjadi wakil dari setiap pihak. Selain itu, Bentuk atau

struktur interaksi yang direncanakan juga perlu disepakati, misalknya dialog

langsung atau melalui mediasi.

3. Serangkaian tindakan dilakukan agar negosiasi berjalan lancar. Tindakan tersebut

adalah:

(1) mengajak untuk membuat kesepakatan,

(2) memberikan alasan mengapa harus ada kesepakatan,

(3) membandingkan beberapa pilihan,

(4) memperjelas dan menguji pandangan yang dikemukakan,

(5) mengevaluasi kekuatan dan komitmen bersama, dan

(6) menetapkan dan menegaskan kembali tujuan negosiasi.

Page 38: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

38 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

4. Selama melakukan negosiasi, hendaknya dihindari hal-hal yang dapat merugikan

kedua belah pihak. Untuk itu, komunikasi dalam negosiasi dilakukan dengan cara-

cara yang santun. Cara-cara itu dapat ditempuh dengan:

(1) menyesuaikan pembicaraan ke arah tujuan praktis,

(2) mengakomodasi butir-butir perbedaan dari kedua belah pihak,

(3) mengajukan pandangan baru dan mengabaikan pandangan yang sudah ada

tanpa memalukan kedua belah pihak,

(4) mengalokasikan tugas dan tanggung jawab masing-masing, dan

(5) memprioritaskan dan mengelompokkan saran atau pendapat dari kedua belah

pihak.

Pertajam pemahaman kalian!

1. Jelaskan pengertian negosiasi menurut pemahaman kalian!

2. Apa tujuan negosiasi?

3. Hal apa yang perlu dilakukan sebelum dilaksanakannya negosiasi?

4. Mengapa dalam melakukan negosiasi memerlukan serangkaian tindakan? Berikan

alasanmu!

5. Bagaimanakah cara yang santun dalam melakukan negosiasi?

Kegiatan 2 Mengenal Struktur Teks Negosiasi

Pada kegiatan ini kalian diminta untuk menentukan bagian-bagian struktur teks

negosiasi yang ada di bawah ini. Namun, sebelumnya kalian diminta untuk mencermati dan

memahami bagan struktur negosiasi dalam kewirausahaan sebagai berikut:

Page 39: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 39

Orientasi merupakan peninjauan calon pembeli terhadap suatu hal yang menjadi

tujuan. Setelah adanya orientasi, maka timbul keinginan calon pembeli terhadap syarat-syarat

pemenuhan hal yang dituju. Ketika penjual mengetahui keinginan calon pembeli maka akan

dilakukan proses pemenuhan, dimana syarat-syarat yang diinginkan pembeli itu dipenuhi.

Ketika permintaan pembeli sudah sesuai maka terjadilah proses penawaran atau negosiasi

sampai mendapatkan hasil atau perjanjian yang disepakati, jika seluruhnya telah terlaksana

dengan baik maka dilakukanlah proses pembelian. Tentu saja setelah dilakukan proses

pembelian kita harus melakukan penutupan yang berupa ucapan terima kasih atau ungkapan

kepuasan terhadap proses jual beli yang telah dilakukan.

Setelah memahami pengertian teks negosiasi, bacalah teks yang berjudul “Negosiasi

Jual Beli Mobil” berikut ini.

Negosiasi Jual Beli Mobil

Pembeli : “Selamat siang pak”

Penjual : “Selamat siang, silakan duduk, dengan saudara Midun bukan?”

Pembeli : “Benar pak, saya yang menghubungi bapak pagi tadi”

Penjual : “Baiklah, langsung ke intinya saja, apa benar saudara Midun tertarik dengan

mobil yang di iklankan di Koran Riau Pos itu?”

Pembeli : “Betul pak, dari foto yang ditampilkan di koran tersebut, saya tertarik ingin

melihat fisik asli mobil tersebut secara dekat, karena berdasarkan foto yang saya

lihat, kelihatannya mobil bapak masih dalam keadaan bersih dan baru.”

orientasi permintaan pemenuhan penawaran

persetujuan pembelian penutup

Page 40: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

40 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Sumber: suarapengusaha.com

Gambar 3.2 transaksi jual beli mobil

Penjual : “Ohh itu betul sekali, mobil itu baru saya beli sekitar 2 tahun yang lalu, dan

kondisinya sangat bagus sekali, saya menjualnya karena ingin mengganti mobil

yang baru.”

Pembeli : “Memangnya mengapa bapak ingin mengganti mobil tersebut? Apakah mobil itu

sudah mengalami kerusakan?”

Penjual : “Oh tidak…tidak sama sekali, saya menganti mobil itu karena mobil itu terlalu

kecil untuk saya sekeluarga, jadi saya ingin mengganti mobil yang lebih besar

dari mobil tersebut.”

Pembeli : “Oh begitu.. oh ya pak, bisa saya lihat mobil itu sekarang?”

Penjual : “Tentu, tentu.. lewat sini saudara Midun.” (berjalan menuju garasi mobil)

Pembeli : “Baik pak”

Penjual : “Nah, ini lah mobil nya, masih bagus bukan?”

Pembeli : “Iya pak, persis seperti foto yang terpajang itu ya dan warnanya masih mengkilat

seperti baru”

Penjual : “Tentu saja, karena mobil ini selalu terawat oleh saya, satu butir debu pun tidak

akan saya biarkan menyentuh mobil ini.” (tersenyum simpul)

Page 41: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 41

Pembeli : “Wah bagus itu pak, kalau boleh tahu, mobil ini rakitan tahun berapa pak?”

Penjual : “Mobil ini tahun 2006, dan sampai saat ini kondisi mesin nya masih seperti baru,

itu karena saya rutin servis setiap bulannya”

Pembeli : “Sangat menarik sekali ya pak, boleh cek perlengkapannya pak?”

Penjual : “Oh ya, silakan”

Pembeli : “Terimakasih pak” (langsung mengecek mobil tersebut)

Penjual : (setelah saudara Midun selesai mengecek mobil tersebut) “Bagaimana?

masih mulus bukan?” (sambil tersenyum)”

Pembeli : “Iya pak, bicara mengenai barang kan sudah jelas ini pak, bagaimana kalau harga

yang bapak tawarkan?”

Penjual : “Nah, untuk masalah harga, setelah saya cari informasi dari berbagai sumber

mengenai harga mobil produksi tahun 2006, saya mematok harga Rp

225.000.000,00 Nego”

Pembeli : “Waaah, cukup tinggi ya pak harga nya..”

Penjual : “Iya itu sesuai dengan keadaan mobilnya, dan itu kan harga dari saya, sekarang

berapa tawaran dari saudara Midun”

Pembeli : “Sebenarnya saya hanya punya anggaran sekitar Rp 200.000.000,00 pak, itu pun

tidak cash hari ini”

Penjual : “Masalah cash itu tidak usah terlalu dipikirkan saudara Midun. Jika kesepakatan

harga sesuai, saya bisa memberi waktu untuk pelunasannya, sekarang berapa

penawaran saudara Midun?”

Pembeli : “Kalau saya menawar, bagaimana kalau Rp 180.000.000,00 pak?”

Penjual : “Waahh, itu terlalu jauh saudara Midun, saudara kan sudah tahu kondisi mobil

ini. Jadi saya rasa harga yang saya tawarkan sesuai dengan keadaan mobilnya,

dan tawaran saudara Midun jauh dibawah harga standarnya..”

Pembeli : “Jika dilihat dari keadaan mobil, betul sih pak, keadaan nya masih bagus, tapi

anggaran saya hanya segitu tadi pak, bagaimana kalau saya naikkan sejuta pak?”

Page 42: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

42 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Penjual : “Kalau segitu, belum bisa saya melepas mobil ini, bagaimana kalau saya beri

pilihan, kalau saudara Midun benar-benar menginginkan mobil ini, saya bisa

memberi waktu satu bulan untuk saudara melunasi sisa dari harga anggaran

saudara yaitu Rp 25.000.000,00 lagi, bagaimana saudara Midun?”

Pembeli : “Alternatif yang bagus pak. Sebenarnya saya memang tertarik dengan mobil

bapak ini, tapi masalah harga yang belum sesuai, bagaimana kalau pas dengan

harga Rp 200.000.000,00 pak?”

Penjual : “Baiklah saudara Midun, bagaimana kalau kita ambil tengahnya, yaitu Rp

215.000.000,00 itu sudah saya kurangkan sepuluh juta. Jika masih dibawah dari

harga ini, saya tidak bisa melepas mobil ini. Jadi bagaimana saudara Midun?”

Pembeli : “Sepertinya harga yang menarik pak, baiklah pak, tetapi pembayarannya sesuai

dengan alternatif bapak tadi, berarti yang lima belas jutanya akan saya bayar

dalam jangka waktu satu bulan..”

Penjual : “Baiklah saudara Midun, jadi pembayarannya tunai atau bagaimana?”

Pembeli : “Baiklah pak, pembayarannya separuh tunai disini, dan separuhnya lagi jika

mobil telah saya terima ditempat saya, bagaimana pak?”

Penjual : “Baiklah saudara Midun, silahan tanda tangan disini (sambil mengajukan surat

jual beli) terima kasih saudara Midun, senang bekerja sama dengan anda, dan

semoga transakasi ini dilakukan dengan ikhlas, dan semoga beruntung dengan

mobil ini”

Pembeli : “Terimakasih kembali pak, saya juga merasa senang bekerja sama dengan bapak.

Baiklah pak, lebih baik saya pulang sekarang, dan saya tunggu kedatangan

mobilnya, ini alamat rumah saya” (sambil menunjukkan alamat rumah).

Penjual : “Baiklah saudara Midun, semoga selamat dijalan, tunggu saja dua jam dari

sekarang.”

Pembeli : “Sekali lagi terimaksih pak, dan selamat siang”

Penjual : “Sama–sama saudara Midun. Selamat siang.”

(Sumber: http://pengabdianqu.blogspot.com/2013/05)

Page 43: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 43

A. Pertajam pemahaman kalian dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Bagaimana struktur negosiasi dilakukan? Jelaskan sesuai dengan pemahaman

kalian?

2. Siapakah yang terlibat dalam negosiasi tersebut?

3. Mengapa negosiasi itu dilakukan?

4. Apakah kesepakatan dicapai dengan mudah atau sebaliknya? Tunjukkan buktinya!

5. Kesepakatan apa yang dicapai dari negosiasi tersebut?

6. Tunjukkanlah dialog yang menunjukkan pembukaan negosiasi, isi negosiasi dan

penutup negosiasi

7. Apakah langkah-langkah negosiasi diatas sudah sesuai dengan cara-cara yang

santun? Tunjukkan buktinya!

8. Dari contoh dialog diatas, simpulkanlah pemahaman kalian tentang teks negosiasi!

B. Setelah kalian selesai membaca dialog negosiasi dan menjawab pertanyaan isi teks

negosiasi, mari kita uji pemahaman kalian! Cobalah kalian identifikasikan struktur

teks negosiasi diatas dimulai dari orientasi sampai pada penutupan!

C.

Kegiatan 3 Membuat Teks Negosiasi

Pada kegiatan sebelumnya, kalian telah memahami pengertian dan struktur teks

negosiasi, seperti yang telah kalian tahu dalam melakukan negosiasi perlu adanya (1)

partisipan (2) adanya konflik atau masalah (3) mengarah pada satu tujuan yang praktis dan

disepakati (4) memprioritaskan kepentingan bersama (5) bahasa yang santun.

Pada umumnya teks negosiasi dalam kewirusahaan itu ditandai dengan adanya

percakapan yang merupakan proses penyelesaian dari suatu konflik atau masalah. Di dalam

teks tersebut terdapat penawaran antar dua pihak yang yang mengarah pada suatu satu tujuan

praktis atau satu kesepakatan yang merupakan hasil dari prioritas kepentingan bersama.

Berikut adalah ciri teks negosiasi dalam kewirausahaan.

Page 44: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

44 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

1. Berupa teks dialog antara penjual dan pembeli.

2. Adanya orientasi objek dari pembeli.

3. Masalah yang diperbincangkan terkait kesepakatan angka untuk mencapai nominal

harga dari objek tertentu.

4. Terdapat penawaran dan permintaan dari penjual dan pembeli.

5. Adanya perjanjian untuk jaminan dalam jangka waktu ke depan.

6. Ditemukannya perjanjian kesepakatan.

Pertajam pemahaman kalian dengan mengerjakan beberapa latihan berikut. Pada latihan kali

ini, kalian diminta untuk membuat teks negosiasi yang sesuai dengan struktur negosiasi, tema

negosiasi kali ini tentang pengusaha dengan penjual tanah. Tanah seluas dua hektar di daerah

pegunungan yang dimiliki H.Makmur ini diminati oleh pengusaha perkebunan teh. Harga

yang ditawarkan oleh H. Makmur ini sebesar Rp. 3.000.000.000,00 namun hasil kesepakatan

bersama, akhirnya ditemukan angka Rp. 2.750.000.000,00 untuk nominal harga tanah

tersebut. Untuk membantu kalian, gunakan struktur teks di bawah ini.

Negosiasi antara Pengusaha dan Penjual Tanah

Pengusaha : ... … … … … … … ……………………………..… … … … … … … … …

Penjual tanah : ... … … … … … … … … … … … … … … ………………………………..

Pengusaha : ... … … … … … … … … … … … … … … ………………………………..

Penjual tanah : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Pengusaha : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Penjual tanah : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Pengusaha : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Penjual tanah : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Page 45: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 45

Pengusaha : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Penjual tanah : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Pengusaha : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Penjual tanah : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Pengusaha : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Penjual tanah : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Pengusaha : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Penjual tanah : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Pengusaha : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Penjual tanah : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Pengusaha : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Penjual tanah : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Pengusaha : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Penjual tanah : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Pengusaha : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Penjual tanah : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Pengusaha : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Penjual tanah : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Pengusaha : ... … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …

Penjual tanah : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Pengusaha : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Penjual tanah : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Pengusaha : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Penjual tanah : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Pengusaha : ... … … … … … … … … … … … … … … …… … … … … … … … …

Page 46: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

46 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Kegiatan 4 Melakukan Negosiasi dengan Pengusaha

Pada kegiatan sebelumnya, kalian diminta untuk membuat teks negosiasi yang sesuai

dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Kali ini kalian diajak untuk melakukan

percakapan negosiasi dengan pengusaha. Pada pelajaran kali ini pula kalian diminta untuk

mengaplikasikan yang telah kalian pelajari tentang negosiasi dalam kehidupan nyata.

Kalian tahu bahwa memahami ilmu negosiasi itu sangat penting bagi kehidupan,

karena selama hidup kita pasti ada kalanya kita dihadapkan dengan suatu persoalan yang

memerlukan adanya negosiasi dan musyarawah. Sebelum kalian melakukan negosiasi,

bacalah dan pahami manfaat negosiasi menurut pakarnya berikut ini sebagai acuan kalian

untuk melakukan negosiasi yang baik dan benar.Adapun manfaat dari negosiasi ini,

diantaranya.

1. Untuk mendapatkan atau menciptakan jalinan kerja sama antar badan usaha atau

institusi ataupun perorangan untuk melakukan suatu kegiatan atau usaha bersama atas

dasar saling pengertian. Dengan terjalinnya kerjasama antar kedua belah pihak inilah

maka tercipta sebuah transaksi bisnis yang saling terkait, sehingga membuat hidup

perekonomian. Dengan kata lain, bahwa suatu proses negosiasi bisnis merupakan

bagian dari suatu proses interaksi guna menghidupkan perekonomian dalam skala

yang lebih luas.

2. Dalam sebuah perusahaan, sebuah proses negosiasi akan memberikan manfaat untuk

menjalin hubungan bisnis yang lebih luas dan juga untuk mengembangkan pasar,

yang diharapkan memberikan peningkatan penjualan. Proses negosiasi bisnis juga

akan menghasilkan harga yang lebih baik dan efisiens, yang memberikan keuntungan

yang lebih besar. Dalam jangka panjang hal ini akan memberikan kemajuan dari

sebuah perusahaan.

Dalam pembelajaran kali ini tentu saja negosiasi sangat bermanfaat dalam kehidupan

sehari-hari. Sadari atau tidak proses negosiasi sangat diperlukan. Bukan hanya bernegosiasi

dengan kolega penting bahkan dengan beberapa teman pun proses bernegosiasi dapat

diterapkan

Page 47: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 47

Pertajam pemahaman kalian!

1. Coba kalian praktikkan di depan kelas hasil teks negosiasi yang telah kalian buat!

Lakukan dengan teman sebangku kalian!

2. Mari kita diskusikan struktur teks negosiasi yang telah kalian buat!

!

Page 48: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

48 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

UNIT 4

Negosiasi dalam Kegiatan Kewirausahaan

Sumber: www.karindingawi.blogspot.com

Indikator Pembelajaran

Page 49: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 49

Peta Konsep

MENGENAL TEKS ANEKDOT

Kaidah Teks Negosiasi

Mengubah artikel menjadi dialog negosiasi

Menganalisis Teks Negosiasi

Menuangkan Kaidah Teks Negosiasi

Revisi Teks Negosiasi

Membaca

teks negosias

Page 50: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

50 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Pada bab sebelumnya kalian telah mengetahui bagaimana karakteristik dan

identifikasikan struktur teks negosiasi. Dimana negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang

berfungsi untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan

yang berbeda. Dalam negosiasi, pihak-pihak

tersebut berusaha menyelesaikan perbedaan itu

dengan berdialog.

Tujuan negosiasi adalah untuk

mengurangi perbedaan posisi setiap pihak.

Mereka mencari cara untuk menemukan butir-

butir yang sama sehingga akhirnya kesepakatan

dapat dibuat dan diterima bersama. Sebelum

negosiasi dilakukan, perlu ditetapkan terlebih

dahulu orang-orang yang menjadi wakil dari

setiap pihak. Selain itu, Bentuk atau struktur interaksi yang direncanakan juga perlu

disepakati, misalknya dialog langsung atau melalui mediasi.

Di dalam dunia publik,dala menegeosiasiini kerap kali dilakukan oleh khalayak dan

dibutuhkannya keterampilan berbahasanya, baik skala besar maupun skala kecil antara

cakupannya dalam negeri maupun luar negeri. Yang menjadi pertanyaannya sekarang,

kecakapan berbahasa seperti apakah yang dimaksud? Dan bagaimanakah kaidahnya dalam

bernegosiasi ini? dalam bab ini, akan dikupas tuntas bagaiamana kaidah teks negosiasi dan

membuat teks negosiasi. pelajarilah dan kerjakanlah perintah yang ada dalam bab ini. Mari

kita pelajari bersama.

Kegiatan 1 Menganalisis Teks Negosiasi Antara Pengusaha dan

Pihak Bank

Perhatikan teks berikut

Gambar 4.1

Sumber: www.suaralempanas.com

jPengusaha : “Selamat siang!”

Pihak Bank : “Selamat siang. Ada yang bias saya bantu?”

Pengusaha : “Iya, Saya ingin bertemu dengan kepala bagian kredit.”

Page 51: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 51

Karakteristik dari teks negosiasi harus terjadinya sebuah dialog yang melibatkan

penawaran, penolakkan, atau penerimaan dengan tujuan menyelesaikan perbedaan dan

pertentangan. Di mana memiliki struktur teks yang harus dipenuhi dalam membangun sebuah

teks negosiasi diantaranya:

1. Orientasi (pengenalan atau perbincangan awal);

2. Pengajuan negosiasi (saat melakukan peawaran);

3. Penerimaan dan penolakan (bagian klimaks dari proses negosiasi dalam penyelesaian

perkara); dan

4. Penanganan kontrak ( hasil akhir dari bernegosiasi).

Pihak Bank : “ Mari saya antar.” (menuju ke ruang kepala bagian kredit)

Pengusaha : “Begini pak, saya mengembangkan usaha saya. Jadi, saya akan

mengajukan kredit.”

Pihak bank : “Berapa jumlah uan yang anda butuhkan untuk mengembangkan usaha

anda?”

Pengusaha : “Saya membutuhkan dana sebesar 200 juta. Bisakah saya mendapatkan

pinjaman itu?”

Pihak bank : “Maaf, pak. Jumlah pinjaman bapak terlalu besar. Bagaimana jika pihak

bank memberikan pinjaman kepada bapak sebesar 100 juta.”

Pengusaha : “Apa tidak bias lebih dari itu pak?” sayakan sudah lama menjadi nasabah

di bank ini?”

Pihak bank : “Baiklah untuk bapak saya berikan 130 juta. Bagaimana pak?”

Pengusaha : “Usahakan lebih, saya membutuhkan untuk mengembangkan usaha saya.”

Pihak bank : “Baiklah bank hanya mampu memberikan pinjaman sebesar 150 juta.”

Pengusaha : “Baiklah, akan saya ambil. Kapan uang itu dapat diacairkan? Kalau bias

secepatnya.”

Pihak bank : “Kalau bapak setuju uang itu bisa dicairkan secepatnya.”

Pengusaha : “Iya, lalu bagaimana selanjutnya?”

Pihak bank : pihak bank akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk bapak.””

Pengusaha : “Baiklah kalau begitu terima kasih kerjaasamanya. Saya permisi dahulu

pak.”

Pihak Bank :“Sama-sama, pak. Selamat siang!”

Pengusaha : “Selamat siang!”

Sumber: http://brainly.co.id/tugas/2784

Page 52: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

52 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Pertajam pemahamankalian!

1. Lakukan analisis terhadap percakapan di atas berdasarkan struktur dan kaidahnya.

Analisis Struktur

Tahapan Kutipan Percakapan Penjelasan

(a)

(b)

(C)

Analisis Kaidah

Aspek Penjelasan

1. Pihak yang terlibat

2. Bentuk

komunikasi

3. Jenis perselisihan

4. Akhir kesepakatan

Dalam kaidah negosiasi terkandung aspek-aspek berikut:

a. Melibatkan dua pihak atau lebih, baik secara perseorangan, kelompok, ataupun

perwakilan organisasi ataupun perusahaan.

1) Penyampaian maksud oleh pihak pertama.

2) Penyanggah oleh pihakkedua.

3) Pihak pertama menyampaikanargumentasi, bujukan.

4) Pihak kedua kembalik dengan penolakan dengan argumentasi.

5) Terjadinya saling memberikan.

b. Berupa kegiatan komunikasi langsung (tatap muka), menggunkan bahasa lisan,

didukung oleh gerak tubuh dan ekspresi wajah.

Page 53: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 53

c. Mengandungkonflik, pertentangan, ataupun perselisishan

d. Menyelesaikannya dengan jalan tawar-menawar (bargain) atau tukar menukar

(barter)menyangkut suatau rencana , program, suatu keinginan, atau sesuatu yang

belum terjadi.

e. Berjuang pada dua hal: sepakat tidak sepakat.

Kegiatan 2 Mengubah Teks Artikel menjadi Teks Dialog

Bacalah dan pahami teks negosiasi “Pemerintah Negosiasi Kenaikan Gaji Minimum

TKI di Hongkong”

Menakertrans Muhaimin Iskandar

Sumber: loveindonesia.com

Gambar 4.2 Muhaimin Iskandar

JAKARTA, CITRAINDONESIA.COM- Ada Kabar baik bagi tenaga Kerja

Indonesia (TKI) yang bekerja sebagai Penata Laksana Rumah tangga (PLRT/domestic

worker) di Hongkong. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar

mengajukan usulan kenaikan gaji minimum bagi TKI di Hongkong kepada pemerintah

Hongkong.

Page 54: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

54 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

"Selain meminta jaminan perlindungan yang lebih baik bagi seluruh TKI di

Hongkong, secara resmi kita sampaikan juga langsung adanya usulan kenaikan gaji bagi

TKI yang bekerja di sana," katanya di Jakarta, Selasa (1/10/2013).

Muhaimin mengatakan pemerintah Indonesia mengusulkan ada kenaikan gaji

TKI menjadi sekitar 4.200 dollar Hongkong. Per bulan Saat ini gaji minimum bagi TKI

di Hongkong sebesar $3.920 Hongkong /bulan ditambah tunjangan makan (food

allowance) sebesar 875 dollar Hongkong per bulan. "Posisinya pemerintah Hongkong

menerima usulan kenaikan gaji minimum ini. Namun masih belum sepakat pada berapa

idelanya jumlah besaran kenaikan gajinya. Kita masih negosiasikan soal gaji ini, Namun

kita tetap menginginkan gaji minimum di sana lebih dari 4.000 dollar Hongkong,"

ungkapnya.

Negosiasi soal kenaikan gaji minimum ini kata Muhaimin akan terus dilakukan

melalui pertemuan-pertemuan berikutnya antar perwakilan pemerintah. Namun

Muhaimin optimis kenaikan gaji minimum ini bakal terwujud dalam waktu dekat.

"Kedua pihak sepakat untuk menindaklanjuti negosiasi kenaikan gaji ini dalam

pertemuan berikutnya. Meskipun tidak menetapkan batas waktu (deadline), namum kita

harapkan perundingan berikutnya dapat berjalan lancar dan baik," jelasnya.

Muhaimin mengatakan kenaikan gaji TKI diharapkan dapat meingkatkan taraf

hidup TKI selama bekerja serta dapat pula meningkatkan kesejahteraan keluarga di tanah

air melalui pengiriman uang gaji (remitansi). “Kenaikan gaji sangat ditunggu-tunggu

oleh para TKI di Hongkong. Apalagi harga barang-barang kebutuhan hidup di sana

cukup tinggi dan kemungkinan akan semakin mahal dibandingkan jumlah gaji yang

diterimanya” kata Muhaimin. TKI yang bekerja di Hongkong didominasi TKI

perempuan yang berpfrofesi sebagai domestik worker dengan usia rata-rata berkisar

antara 21-35 tahun. (iskandar). "Kedua pihak sepakat untuk menindaklanjuti negosiasi

kenaikan gaji ini dalam pertemuan berikutnya. Meskipun tidak menetapkan batas waktu

(deadline), namum kita harapkan perundingan berikutnya dapat berjalan lancar dan

baik," jelasnya.

"Kenaikan gaji sangat ditunggu-tunggu oleh para TKI di Hongkong. Apalagi harga

barang-barang kebutuhan hidup di sana cukup tinggi dan kemungkinan akan semakin

mahal dibandingkanjumlahgaji yang diterimanya” kata Muhaimin. Saat ini, jumlah TKI

yang bekerja di Hongkong per Juli 2013 berjumlah 150.236 orang dengan komposisi

Page 55: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 55

A. Pertajam pemahaman kalian!

Setelah membaca teks negosiasi di atas, buatlah dialog yang menggambarkan

negosiasi antara pemerintah mengajukan usulan kenaikan gaji minimum bagi TKI di

Hongkong kepada pemerintah Hongkong. Isi titik-titik di bawah ini dengan kata-

katamu sendiri!

"Kenaikan gaji sangat ditunggu-tunggu oleh para TKI di Hongkong. Apalagi harga

barang-barang kebutuhan hidup di sana cukup tinggi dan kemungkinan akan semakin

mahal dibandingkanjumlahgaji yang diterimanya” kata Muhaimin. Saat ini, jumlah TKI

yang bekerja di Hongkong per Juli 2013 berjumlah 150.236 orang dengan pekerja

perempuan sebanyak 99,9 persen sedangkan laki-laki hanya 0,01 persen. TKI yang

bekerja di Hongkong didominasi TKI perempuan yang berpfrofesi sebagai domestik

worker dengan usia rata-rata berkisar antara 21-35 tahun. (iskandar)

Sumber: loveindonesia.com

Pemerintah Indonesia : Selamat pagi!

Pemerintah Hongkong : Selamat pagi!

Pemerintah Indonesia : …………………………………………………………

Pemerintah Hongkong : …………………………………………………………

Pemerintah Indonesia : …………………………………………………………

Pemerintah Hongkong : …………………………………………………………

Pemerintah Indonesia : …………………………………………………………

Pemerintah Hongkong : …………………………………………………………

Page 56: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

56 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Kegiatan 3 Merevisi Teks Negosiasi

Bacalah teks negosiasi ini!

Dinar: “Bagaimana rencana pengurus OSIS untuk pergi ke pantai Pangandaran? Apa

sudah jadi?”

Hadi: “Pengurus osis yang lain ternyata maunya ke Jakarta saja”

Dinar: “kamu, kan,ketua? Arahkan saja merak pergi ke Pangandaran. Kita, kan, belum

pernah ke sana”

Hadi: “Ya, tapi tampaknya agak susah!”

Dinar: “Susahnya dimana? Dari segi biayapun lebih murah”

Hadi: “Mereka lebih banyak memintanya ke Jakarta”

Dinar: “Kalau kamu tidak mengarahkan mereka , nanti saya yang yang bilang pak Usman

agar mau membujuk merek.”

Hadi: “Jangan dulu melibatkan pak Usman. Ini, kan persoalan kita sebagai pengurus

OSIS”

Dinar: Iya, seharusnya kamu sebagai ketua OSIS harusnya memiliki pertimnangan-

pertimbangan yang rasoanl. Mana yang lebih ringan dari segi pembiayaan, tetapi banyak

orang, tanpa memppertimbangkan resiko ataupun untung ruginya.Suara terbanyak belum

tentu postif.

Hadi: “Iya, saya paham. Tapi apa jaminannya kalau wisata ke pangandaran itu lebih

menyanangkan daripda ke Jakarta?”

Dinar: “Kata orang yang sudah kesana, pangandaran itu menyajikan aneka wisata alam

dan sejarah. Di Jakarta sepertinya tidak akan menemukan hal sperti itu.” Menyenangkan

dalam menentukan tujuan wisata itu. Jangan hanya berdasarkan kemauan.

Hadi: “Kalau begitu bantulah saya nanti untuk bisa meyakinkan mereka.”

Page 57: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 57

Arti revisi menurut KBBI adalah peninjuauan (pemeriksaan) kembali untuk

perbaikan. Hal ini dekat dengan penyuntingan yang ditujukan pada ragam bahasa tertulis, dan

tidak pada ragam bahasa lisan. Dengan demikian peragaan negosiasinya tidak termasuk

kepada ranah penyuntingan. Adapaun kegiatan penyuntingan ini mencakup:

1. Isi

Harus memperhatikan kaidah yang berlaku dalam bernegosiasi, yakni sebagai berikut:

a. Melibatkan dua pihak atau lebih

b. Berupa kegiatan komunikasi langsung

c. Mengandung konflik

d. Menyelesaikannya melalui tawar-menawar atau tukar menukar

e. Menyangkut sesuatu yang belum terjadi, dan

f. Berujung pada kesepakatan atau ketidaksepakatan

2. Struktur

Memperhtikan kelengkapan ketahapannya

a. Penyampaian maksud dari negisiator 1,

b. Penyampaian sanggahan dari negisiator 2,

c. Penyampaian argumentasi dari negisiator 1,

d. Penyampaian penolakan dari negisiator 2,

e. Penyampaian kesepakatan atau ketidaksepakatan.

3. Kebahasaannya

Memperhatikan hal-hal sebgai berikut:

a. Keefektifan kalimat

b. Pemilihan kata

c. Penggunaan ejaan dan tanda baca

Dinar: “Sebagai wakil ketua, tetntu saya pun ikut akan berusaha. Yang pasti, keinginan

tadi bukan obsesi pribadi, tapi demi kebaikan bersam”

Hadi: “Ya, saya percaya dan saya mengerti”

Dinar: ”Ya, syukurlah kalau begitu”

Sumber: Kreatif Berbahasa Indonesia untuk SMK/MAK Kelas X

Page 58: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

58 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Pertajamlah pemahaman kalian!

1. Jelaskan topik utama percakapan tersebut!

2. Dalam percakapan tersebut, apakah ada bagian yang menyimpang dari topik utama?

Tunjukan!

3. Apakah percakapan tersebut sudah memenuhi kaidah benegosiasi?Jelaskan!

4. Berdasarkan strukturnya, apakah sudahkah sesuai dengan struktur yang benar?

5. Apakah kata-kata yang digunakan para negosiatornya sudah santun?Buktikan!

Kegiatan 4 Membaca Teks Negosiasi Antara Bank dan Nasabah

Bacalah dengan cermat teks negosiasi di bawah ini!

Dialog Negosiasi Antara Bank dengan Nasabah

Pada tanggal 1 Oktober 2013 Bang Jali dan pak ahmaddatang ke Bank Muamalah

Cab. Tulungagung Jln. Sucipto No. 12. Bang Jali ingin melakukan jual beli salam dengan

Bank. Dan pada tanggal itu juga terjadi kesepakatan antara Bang Jali sebagai Nasabah

dengan Bank, percakapannya sebagai berikut:

Bank: Selamat pagi bapak ada yang bisa saya bantu?

Bang Jali: Iya mbak pagi. Begini mbak saya memiliki tanah dan saya ingin menanaminya

tetapi saya tidak memiliki cukup modal untuk membeli benih, pupuk dan pembasmi hama.

Bank: Ya..ada pak. Kami mempunyai produk jual beli salam. Yang artinya

pesanan.Bagaimana pak?

Page 59: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 59

Sumber: www.rimanews.com

Gambar 4.3 Negosiasi Antara Bank dengan Nasabah

Bank: begini pak, akad salam ini pembayaran dilakukan di depan setelah akad di

tandatangani. Jadi, kami dari pihak bank akan langsung membayarnya di muka. Kemudian

bapak akan mengembalikan uang pokoknya beserta pembagian keuntungannya pada bank

pak.

Bang Jali: oh begitu, ya saya mengerti dan untuk itu saya akan menjual hasil panennya

pada bapak ahmad ini selaku kepala KUD sejahtera dan saya membutuhkan dana sebesar

Rp 50.000.000,00. Bagaimana mbak apakah dari pihak bank setuju?

Bank: ya.. kami menyetujui akad salam ini. Untuk modal sebesar Rp 50.000.000,00 bank

mendapatkan gabah sebanyak 10 ton dari hasil panen bapak...apakah bapak

menyepakatinya?

. Bang Jali: iya saya sepakat dengan perjanjian ini. Dan dari pihak bank menginginkan

benih padi yang bagaimana?

Bank: kami dari pihak bank menginginkan benih padi Pandan Wangi pak.

Page 60: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

60 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Bang Jali: ya saya akan membelikan benih padi yang bank inginkan. Lalu apalagi yang

harus saya lakukan?

Bank: yang harus bapak lakukan lagi ketika telah memulai penanaman sampai panen

bapak harus mencatat apa saja pembiayaan yang telah dikeluarkan dan apa saja

keuntungan dan kerugiannya.

Bank Jali: baiklah saya setuju mbak dengan persyaratan yang diberikan dari pihak bank.

Bank: baiklah bapak, setelah ini silahkan bapak mengisi formulir dan menyerahkan

fotocoy KTP. Dan setelah itu kami akan menyerahkan uang tersebut. Setelah proses

pengisian formulir dan menandatangani kesepakatan tersebut bank langsung memberikan

dana yang telah disepakati yaitu sebesar Rp 50.000.000,00.

Sumber: Kreatif Berbahasa Indonesia untuk SMK/MAK Kelas X

Page 61: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 61

Pertajam pemahaman anda !

1. Ubahlah teks dialog tersebut menjadi teks monolog. Teks kalian tidak perlu

panjang. Permulaan teks itu telah di buat. Kalian hanya melengkapi bagian tengah

dan bagian akhir dari kesimpulannya.

Pada tanggal 1 Oktober 2013 Bang Jali dan pak ahmaddatang ke Bank Muamalah

Cab. Tulungagung Jln. Sucipto No. 12. Bang Jali ingin melakukan jual beli salam dengan

Bank.............................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

Page 62: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

62 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

UNIT 5

1.1 Siswa mampu membuat teks laporan observasi.

1.2 Siswa diharapkan mampu membandingkan dan membedakan

anatara teks laporan observasi dengan teks prosedur kompleks.

1.3 Siswa diharapkan dapat mengubah teks laporan menjadi teks

prosedur kompleks.

PEDULI AKAN ALAM

SEKITAR

Sumber: www.bah-

sabah-bah.blogspot.com Indikator Pembelajaran

Page 63: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 63

Peta Konsep

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Menulis teks laporan hasil

observasi

mengonversi teks laporan hasil

observasi menjadi artikel

Membandingkan teks laporan ahsil observasi dengan

teks lainnya

Page 64: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

64 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Keindahan alam sekiar merypakan wujud dari kekuasaan Tuhan. Sudah sewajarnya

alam ini menjadi tanggung jawab kita sebagai manusia yang berakal. Jika diamati ada banyak

manfaat yang diberikan oleh alam untuk kita baik sadar maupun tidak.

Dari unit-unit sebelumnya, kalian telah

memahami macam-macam teks. Kali ini akan

dijelaskan lebih dalam lagi mengenai bagaimana

mengembangkan sebuah teks. Menyajikan sebuah

fakta dalam sebuah teks harus diperhatikan. Hal

tersebut agar tidak menimbulkan

ketidakpercayaan. Maka dari itu, bab ini akan

menekankan kegiatan observasi yang menjadi

dasar dalam membuat suatu teks.

Dalam bab ini, kalian akan mempelajari laporan observasi mulai dari membuat teks

laporan hasil observasi, mengonversi teks laporan observasi menjadi bentuk teks lainnya, dan

membedakan teks laporan observasi dengan teks lainnya.

Kegiatan 1 Menulis Teks Laporan Observasi

Perhatikan tek di bawah ini!

Manfaat Lidah Buaya

Sumber: www.apotekherbal.com

Gambar 5.1 Lidah Buaya

Lidah buaya memiliki manfaat yang sangat banyak. Selama ini mungkin kita

hanya mengenal lidah buaya sebagai tanaman yang tumbuh di pekarangan rumah dan.

Sumber: www.anggiseptyan.wordpress.com

Gambar 1.1 Pemandangan Alam

Page 65: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 65

Setelah membaca teks Manfaat Lidah Buaya, termasuk jenis apakah teks di atas?

Tentu saja teks laporan observasi. Telah dijelaskan pada unit sebelumnya bahwa teks laporan

observasi merupakan suatu karya tulis ilmiah yang membahas suatu persoalan secara fakta

dari hasil proses pengamatan atau observasi. Laporan observasi memiliki ciri-ciri sebagai

berikut.

1. Menyajikan fakta-fakta tentang keadaan peristiwa, tempat, benda, dan orang.

2. Menambah pengetahuan dan wawasan kepada pembacanya.

Bagaimana dengan teks Manfaat Lidah Buaya, apakah sudah memiliki ciri-ciri

laporan observasi? Apakah teks Manfaat Lidah Buaya termasuk dalam laporan observasi?

Jika iya, mengapa teks Manfaat Lidah Buaya disebut laporan observasi?

Teks Manfaat Lidah Buaya termasuk dalam teks laporan observasi karena berisikan

fakta-fakta yang jelas. Pada paragraf pertama tentang kalimat Namun, ternyata dari hasil

berbagai penelitian diketahui khasiat lidah buaya sering dipakai sebagai shampo untuk

keramas oleh masyarakat Indonesia, menjelaskan bahwa pernyataan mengenai manfaat lidah

buaya memang berdasarkan pengamatan sebelunya. Kemudian pada paragraph selanjutnya

juga Namun, tahukah anda bahwa manfaat lidah buaya yang tumbuh di daerah tropis ini

memiliki kandungan sekitar 75 jenis zat bermanfaat dan lebih dari 200 senyawa yang dapat

digunakan dalam pengobatan herbal. Bentuk nominal disertai pula dalam laporan hasil

observasi sehingga kalimat tersebut menjadifakta. Melihat dua pernyataan tersebut ada yang

memang harus diperhatikan dalam penulisan laporan hasil observasi. Tabel, grafik, dan

bagan diperlukan dalam penulisan laporan hasil observasi. Ketiga unsur tersebut berfungsi

membantu memperjelas pembahasan dan menjadikan laporan lebih menarik.

Teks laporan hasil observasi berbeda dengan teks seperti cerpen, puisi, dan karya

sastra lainnya. Laporan hasil observasi dapat dibuat berdasarkan proses pengamatan yang

jarang kita manfaatkan. Namun, ternyata dari hasil berbagai penelitian diketahui khasiat

lidah buaya sering dipakai sebagai shampo untuk keramas oleh masyarakat Indonesia

Namun, tahukah anda bahwa manfaat lidah buaya yang tumbuh di daerah tropis

ini memiliki kandungan sekitar 75 jenis zat bermanfaat dan lebih dari 200 senyawa yang

dapat digunakan dalam pengobatan herbal. Dengan kandungan yang demikian hebat,

manfaat tanaman lidah buaya tidak hanya sebagai bahan shampo untuk keramas, namun

juga bermanfaat sebagai tanaman herbal untuk mengobati berbagai macam penyakit. (

sumber: www.manfaatpedia.com)

Page 66: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

66 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

dilakukan sebelumnya. Hal tersebut untuk mendapatkan fakta-fakta yang akan dikemukakan

dan dijelaskan dalam laporan. Penulis harus memperhatikan tahap-tahap penulisan laporan

hasil observasi terlebih dahulu. Adapun langkah yang sistematis dalam membuat suatu

laporan hasil observasi adalah sebagai berikut.

1. Melakukan observasi atau pengamatan lapangan.

2. Menentukan topik laporan.

3. Mengembangkan laporan secara utuh.

4. Menyusun kerangka

Struktur laporan observasi sendiri sudah dibahas di bab sebelumnya yang mana tersusun

secara baku dan lengkap. Struktur tersebut mencakup pendahuluan, pembahasan, dan

simpulan. Laporan ini dibuat berdasarkan hasil pengamatan sehingga laporan ini menyajikan

fakta-fakta yang merupakan hasil dari pengamatan.

A. Carilah teks laporan dari berbagai sumber, seperti koran, majalah, buku, atau internet.

Identifikasilah apakah teks yang kalian temukan tergolong ke dalam teks laporan yang

baik. Dikatakan baik apabila teks itu berstruktur teks dan terdapat bentuk-bentuk bahasa

yang sesuai dengan ragam bahasa yang dipersyaratkan pada jenis teks itu. Tema-tema

yang kalian cari sebaiknya berkaitan dengan manusia, binatang, dan alam semesta beserta

isinya. Tema-tema itu sangat luas dan hampir semua aspek makhluk hidup di bumi dapat

dimasukkan di sini.

B. Ikuti petunjuk berikut!

1. Secara berkelompok, lakukan pengamatan atau observasi terhadap beberapa objek

mengenai keadaan alam sekitar!

2. Sajikanlah hasil pengamatan lapangan kelompok kalian itu dalam bentuk laporan hasil

observasi, yang mencakup di dalamnya bagian pendahuluan, pembahasan,

dankesimpulan!

3. Kemudian, presentasikan hasil laporan tersebut di kelas.

Page 67: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 67

Kegiatan 2 Mengonversi Teks Laporan Obesrvasi dalam Bentuk

Artikel

Telah dijelaskan bahwa laporan hasil observasi merupakan teks yang menjelaskan

tentang fakta-fakta berdasarkan pengamatan yang dilakukan sebelumnya. Penjelasan tersebut

dapat disajikan dalam bentuk lain yang disebut dengan mengonversi. Teks laporan observasi

akan disajikan dalam bentuk artikel.

Artikel merupakan karya tulis lengkap seperti laporan berita atau esai di majalah,

surat kabar, dan sebagainya. Artikel tergolong dalam jenis karya tulis popular sehingga

dalam penggunaan bahasanya pun berbeda dengan karya tulis ilmiah yang bersifat formal.

Langkah-langkah mengonversi teks laporan observasi dalam bentuk artikel adalah

sebagaiberikut.

1. Menentukan teks konversi, yakni artikel.

2. Memahami struktur atau kaidah teks artikel.

3. Memastikan topik yang akan ditulis.

4. Menuliskan kembali dari teks laporan hasil observasi ke dalam struktur teks artikel.

5. Melakukan proses penyuntingan.

1. Perhatikan teks laporan hasil observasi yang telah dibuat dari kegiatan sebelumnya!

2. Ubahlah teks tersebut ke dalam bentuk artikel sesuai dengan struktur atau kaidah teks

artikel!

3. Diskusikan dengan kelompok lain tentang kesesuaian artikel yang telah dibuat tersebut!

Page 68: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

68 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Kegiatan 3 Membandingkan Teks Laporan Observasi dengan

Teks Deskriptif

Bacalah teks di bawah ini!

Kalian tentu sudah paham mengenai teks laporan observasi yang telah dijelaskan

dalam pelajaran sebelumnya. Dengan demikian kalian tentu bisa membedakan teks laporan.

Observasi dengan beberapa jenis teks lainnya. Antara teks satu dengan teks lainnya memiliki

perbedaan masing-masing. Perhatikan teks dibawah ini.

Setelah membacata kedua teks di atas, termasuk dalam jenis teks apakah keduanya?

Apakah perbedaan dari kedua teks tersebut? Teks pertama dan keua merupakan dua jenis

Kacang hijau adalah sejenis tanaman palawija yang terkenal di daerah tropis.

Kacang hijau mengandung fosfor kalsium yang sangat bermanfaat dalam pertumbuhan dan

memperkuat tulang. Selain itu, kandungan protein kacang hijau juga sangat tinggi (sekitar

24%). Kacang hijau sangat baik bagi kesehatan jantung. Kandungan lemak tak jenuh

dalam kacang hijau sangat aman untuk dikonsumsi dan bermanfaat bagi kesehatan jantung.

Karena lemaknya merupakan lemak tak jenuh, bagi anda yang memiliki masalah dengan

berat badan tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi kacang hijau. Manfaat kacang hijau

selanjutnya adalah dapat membantu penyerapan protein, mencegah kanker, beri-beri

hingga meningkatkan kinerja syaraf. Hal ini karena dalam kacang hijau memiliki

kandungan vitamin B1 dan B2 yang cukup.

(Sumber: Berbagai sumber)

Suatu kali, Kabayan menunjukan keahliannyasebagai orang yang mampu

mengusai bagaimana cara memburu burung. Kepala kampong mendengar hal itu dan

membawa Kabayan pergi berburuhutan di hutan, Mereka melihat sebuah pohon yang

tumbang dan seekor Burung Hantu membangun sarang di atas. Bertanyalah kepala

kampung kepada kabayan, “Coba beritahu aku apa yang diutarakan Burung Hantu itu!”

Ia bilang,” kata Kabaya, “jika kepala kampung tidak berhenti menyusahkan warganya,

kekuasaanya akan segera tumbang seperti pohon ini.”

(Sumber: CerdasBerbahasa Indonesia SMA//MA Jilid 1)

Page 69: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 69

teks yang berbeda. Teks yang pertama menyajikan beberapa fakta-fakta tentang kacang hijau.

Fakta-fakta tersebut disajikan tidak begitu saja melainkan adanya pengamatan yang

dilakukan sebelumnya. Sementara itu, teks yang kedua lebih bersifat naratif. Hal terebut

dapat dilihat adanya unur penokohan yang diceritakan dalam teks tersebut. Namun, teks ini

juga berbeda dari teks narasi. Adanya unsur kelucuan yang bertujuan untuk memberikan

suatu pelajaran tertentu. Teks tersebut disebut juga sebagai anekdot. Anekdot juga

bertokohkan orang terkenal, Teks kedua yang memiliki tokoh Kabayan yang cukup terkenal

dengan cerita lucunya.

Perbedaan antara teks laporan dengan teks lainnya dapat dilihat dari penggunaan kata.

Kata-kata dalam teks laporan tentu saja berbeda dengan kata yang digunakan karya sastra.

Suatu teks laporan observasi harus menyajikan kata-kata yang lugas dan terbebas dari makna

kias.

Pertajam pemahan kalian:

1. Bacalah beberapa paragraf di bawah ini.

2. Secara diskusi, klasifikasikan paragraf di bawah ini ke dalam teks laporan observasi

atau teks deskriptif.

Teks 1

Do You Like Salad

Gus Dur bercerita bahwa ada rombongan istri pejabat Indonesia berpelesir ke San

Fransisco. Mereka menmani para suami yang sedang studi banding. Pada suatu ketika,

mereka mampir ke sebuah restoran, ketika memesan makanan, mereka bingung dengan

menu-menu makanan yang disediakan. Mereka tidak bias berbahasa Inggris dengan baik.

Melihat para istri pejabat yang celingukan begitu, sang pelayan berinisiatif

menawarkan makanannya, “if you are confused with the menu, just choose one familiar!”

kata si pelayan. Ibu-ibu pejabat saling berbisik. Mereka berusaha menebak maksud

omongan si pelayan itu. Si pelayan tersenyum, lalu bertanya, “okay how about salad? Do

Page 70: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

70 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

you like salad?” Seorang ibu yang sok tahu menjawab, “Sure, I am moeslem, five times in

one day!” (Sumber: CerdasBerbahasa Indonesia SMA//MA Jilid 1)

Teks 2

SAPI

Sapi digolongkan sebagai hewan mamalia atau hewan yang menyusui. Sapi atau

yang bernama Latin Bos Taurus mendapatkan tempat di Kingdom Animalia. Sapi

pemakan tumbuhan (rerumputan). Sapi dipelihara terutama untuk dimanfaatkan susu dan

dagingnya sebagai pangan manusia. Hasil sampingan, seperti kulit, jeroan, dan tanduknya

juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia. Di sejumlah tempat, sapi juga

dipakai sebagai penggerak alat transportasi, pengolahan lahan tanam (bajak), dan alat

industri lain (seperti peremas tebu). Karena banyak kegunaan ini, sapi telah menjadi

bagian dari berbagai kebudayaan manusia sejak lama.

Sapi yang baru lahir beratnya mencapai 25-45 Kg. Tetapi saat dewasa, beratnya

bias mencapai rata-rata 1.090 Kg. Beratnya ini pun tergantung jenis atau rasnya.

Umurnya rata-rata mencapai 15 tahun.

Daging sapi (BahasaInggris: beef) adalah daging yang diperoleh dari sapi yang

biasa dan umum digunakan untuk keperluan konsumsi makanan. Di setiap daerah,

penggunaan daging ini berbeda-beda tergantung dari cara pengolahannya. Sebagai contoh

khas luar, daging iga dan tulang sangat umum digunakan di Eropa dan di Amerika

Serikat sebagai bahan pembuatan steak sehingga bagian sapi ini sangat banyak

diperdagangkan. Akan tetapi seperti di Indonesia dan di berbagai negara Asia lainnya

daging ini banyak digunakan untuk makanan berbumbu dan bersantan seperti sup konro

dan rendang.

(Sumber :http://chandramaulia.wordpress.com/)

Page 71: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 71

Teks 3

Kucing Siam

Di sebuah hutan, hiduplah seekor induk kucing dengan anak kesayangannya.

Dialah yang mencari makan untuk anaknya, meskipun sebenarnya anaknya sudah bisa

mencari makan sendiri. Oleh karena itu, ia selalu bekerja keras untuk mencukupi

kebutuhan mereka, tiba-tiba induk kucing jatuhsakit. Kemudian, ia memanggil anaknya

dan memberitahu tentang sakitnya. Ia juga menasihati anaknya agar belajar mencari

makan.

Anak kucing yang manja dan malas itu keliru menerima nasihat ibunya. Merasa diusir

secara halus oleh ibunya dan tidak disayangi lagi. Anak kucing itu lalu pergi

meninggalkan induknya yang tua dan sakit-sakitan.

Anak kucing itu berjalan tidak tahu tujuannya. Suatu saat, ia mendongakkan kepalanya

keatas. Dia melihat sinar matahari yang menyilaukan mata. Dia berangan-angan,

seandainya ibunya matahari tentu hidupnya akan senang.

“Wahai Matahari yang perkasa, maukah kau mengambil aku sebagai anakmu?” katanya

lantang pada matahari.

“Mengapa kau ingin menjadi anakku?”

“Karena aku ingin menjadi perkasa seperti engkau.”

“Di dunia ini aku tidak selalu menang, tidak selalu perkasa. Masih ada yang bias

mengalahkan aku.”

“Siapakah itu?”

“Awan. Awan sering menutupi wajahku sehingga tidak tampak olehmu.”

(Sumber: UlasanCerita Rakyat Sumatra)

Page 72: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

72 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

UNIT 6

1.1 Membaca atau mengamati teks eksposisi dari dua sisi

1.2 Menulis atau mencoba membuat teks eksposisi dengan

menganalisis dan mengabstraksikannya

1.3 Mengomunikasikan teks eksposisi

KONFLIK SOSIAL, POITIK, EKONOMI,

DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Indikator Pembelajaran

Page 73: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 73

Peta Konsep

Teks Eksposisi

Menghadapi Teks Eksposisi dari Dua Sisi

Struktur dan Kaidah Teks

Eksposisi

Memecahkan Persoalan dalam

Teks Eksposisi

Mengevaluasi Teks Eksposisi

Page 74: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

74 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Di setiap kehidupan, kita tidak akan

pernah terlepas dari konflik sosial, politik,

ekonomi, dan kebijakan publik. Karena

konflik sosial, politik, ekonomi, dan

kebijakan publik merupakan jantung

pemerintahan dalam melancarkan setiap

aktivitas yang dijalani oleh rakyat di

negaranya. Setiap insan pasti akan terlibat

dengan hal yang berbau konflik sosial,

politik, ekonomi, dan kebijakan publik.

Tentu saja dengan segudang pro kontra didalamnya. Sehingga, dibutuhkan solusi yang tepat

untuk memecahkan permasalahan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan sarana untuk

menyampaikan aspirasi rakyat terhadap pemerintah mengenai pro kontra yang sedang

dihadapi. Salah satu sarana yang paling efektif adalah teks. Teks merupakan bahan tertulis

untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dsb.

Pada unit sebelumnya kalian telah diperkenalkan untuk membedakan antara teks yang

satu dengan teks yang lain. Antara teks yang satu dengan teks yang lain memiliki perbedaan

baik dari segi isi, fungsi, serta struktur teks. Teks memiliki peranan penting dalam

kehidupan. Terbukti dari banyaknya media cetak yang tersebar di masyarakat. Selain media

cetak, terdapat sumber informasi lain yang dituliskan melalui teks seperti buku, brosur,

buletin, dsb.

Dengan adanya teks membuat kita melek informasi dan mampu mengetahui

perkembangan zaman saat ini. Teks bertujuan untuk memberitahukan, memaparkan,

menguraikan, menerangkan sesuatu kepada pembaca sejelas-jelasnya yang sering disebut

sebagai teks eksposisi. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa eksposisi adalah salah satu jenis

pengembangan paragraf dalam penulisan yang isinya ditulis dengan tujuan untuk

menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan

padat (http://id.wikipedia.org). Teks eksposisi seringkali dilengkapi dengan pendapat para

ahli, contoh, dan fakta-fakta. Bahkan, dapat pula dilengkapi dengan media-media visual,

seperti tabel, grafik, peta, dan yang lainnya.Dari berbagai teks yang telah kalian pelajari tentu

dalam menyampaikan suatu gagasan membutuhkan jenis teks tertentu walaupun dicampur

Sumber: http://cdn.berdikarionline.com

Gambar 6.1 Ekonomi hijau

Page 75: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 75

dengan jenis teks yang lain karena teks tidak bisa berdiri sendiri. Pada unit ini, masing-

masing dari kalian diharapkan memiliki kemampuan memanfaatkan teks eksposisi untuk

mengetahui dan menghadapi persoalan yang sering terjadi di dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mencapai tujuan tersebut, berikut ini kalian diminta untuk melakukan kegiatan belajar

sesuai dengan petunjuk yang diberikan.

Kegiatan 1 Struktur dan Kaidah Teks Eksposisi

Kalian dihadapkan pada teks eksposisi berikut ini dengan tema sosial. Bacalah teks

tersebut secara saksama, kemudian pertajamlah pemahaman kalian dengan mengerjakan

latihannya!

Ratusan Siswa Ditangkap

Sumber: http://data.tribunnews.com

Gambar 6.2 Ratusan siswa ditangkap

Cimahi, Polres Cimahi kembali menggelar “Operasi Kasih Sayang” dengan

sasaran para siswa yang berada di luar sekolah pada jam sekolah, Kamis (24/10). Pada

operasi gabungan antar pihak kepolisian, Satpol PP, dan Disdikpora itu, sebanyak 130

dibawa ke Mapolres Cimahi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 17 siswa diantaranya

diamankan saat berkeliaran di Kota Cimahi, adapun sisanya yakni 113 siswa diamankan

dari wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB). “Tadi kami menyisir kawasan Taman

Kartini Baros, Cimahi Mall, Cimindi, dan Alun-alun Kota Cimahi. Sedangkan untuk

wilayah KBB, kami menyisir kawasan Lembang dan Padalarang.

Page 76: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

76 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Kalian tentu paham bahwa perbuatan membolos adalah perbuatan yang tidak terpuji

karena merugikan diri sendiri dan orang lain. Tugas kalian sekarang adalah menjawab

pertanyaan di bawah ini dengan menggunakan kata-kata sendiri.

Pertanyaan Jawaban

Apa yang diinformasikan?

Siapa yang mengalami peristiwa itu?

Dimana peristiwa itu terjadi?

Kapan peristiwa itu terjadi?

Mengapa peristiwa itu terjadi?

Bagaimana peristiwa itu terjadi?

Apabila tugas itu kalian kerjakan dengan baik, hasilnya akan berupa ringkasan teks

eksposisi yang terdiri atas lima kalimat yang berisi ratusan siswa ditangkap oleh kepolisian,

satpol PP, dan Disdikpora agar tidak membolos di waktu jam sekolah. Caranya, semua

kalimat itu kalian tulis secara bersambung untuk membentuk paragraf dengan tidak

menyertakan pertanyaannya.

Perhatikan teks yang disajikan diatas,teks menyajikan informasi kepada pembaca.

Informasi yang disampaikan bersifat memaparkan dan setelah dianalisis mengandung fakta

didalamnya. Hal ini terlihat dari pola pertanyaan yang mampu kalian jawab meliputi 5W + H

(what, who, when, where, why, dan how) sehingga termasuk ke dalam karakteristik teks

Hanya saja, untuk siswa yang diamankan di KBB tidak dibawa ke Mapolres

Cimahi, mereka dibina dibeberapa polsek setempat,” ujar Kasat Binmas Iptu Heny

Suhaeny SH yang baru menjabat jabatannya, kepada wartawan, di Mapolres Cimahi,

Kamis (24/10) siang.

Operasi Kasih Sayang ini kata Heny, akan dilakukan sebanyak delapan kali hingga

Desember nanti. Tujuannya untuk memberikan perhatian kepada siswa agar tidak bermain

pada waktu jam sekolahatau bolos serta mengantisipasi agar tidak terjerumus pada

perilaku tindak pidana atau menjadi korban tindak pidana.

(Sumber: Tribun Jabar pada hari Jumat, 25 Oktober 2013)

Page 77: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 77

eksposisi. Berdasarkan pola pertanyaan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa teks diatas

termasuk ke dalam jenis teks eksposisi berita.

Perhatikan pula bahwa pada teks diatas sering menggunakan kata ganti orang

(pronomina) untuk menyatakan pendapat seperti “kami dan mereka.” Ini merupakan salah

satu karakteristik teks eksposisi yaitu penggunaan pronomina. Coba bandingkan teks diatas

dengan teks yang ada di bawah ini!

Bilik Suara

(Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com)

Gambar 6.3 Bilik suara

1. Alat: sugu, meteran, pulpen, penggaris , pemotong kayu, paku, palu, cat putih,

gunting , karton putih, double tip, laptop, printer.

2. Bahan: kayu, kardus, kertas

3. Cara membuat atau langkah-langkah pembuatan:

Pertama, haluskan kayu untuk membuat meja bilik suara dengan menggunakan

sugu. Buat tanda menggunakan pulpen dan penggaris pada kayu yang akan di potong.

Kedua, Potong kayu sesuai ukuran yang telah ditentukan untuk membuat meja bilik

suara. Setelah itu, satukan semua potongan kayu tersebut menggunakan paku dan palu.

Cat seluruh bagian kayu yang telah membentuk meja dengan warna putih.Buat tanda

menggunakan pulpen dan penggaris pada kardus yang akan di potong.Potong kardus

sesuai ukuran yang telah ditentukan untuk membentuk bilik suara menggunakan gunting.

Lalu, bentuk sedemikian rupa agar membentuk kotak segi empat dengan satu sisi

dihilangkan. Pada bagian bawah kardus beri jarak sedikit untuk alas saat ditempelkan di

atas meja bilik suara.Lapisi bilik suara dengan karton putih menggunakan double tip.

Page 78: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

78 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Apakah terdapat perbedaan antara teks pertama dengan teks kedua? Apakah teks

kedua termasuk teks eksposisi? Antara teks pertama dengan teks kedua terdapat perbedaan

yaitu perbedaan struktur. Teks pertama mengusung pola 5W + H sedangkan teks kedua

menggunakan struktur paparan alat, bahan, serta langkah-langkah pembuatan. Keduanya

merupakan teks eksposisi karena sama-sama memaparkan dan memberikan informasi lebih

jelas kepada pembaca. Didalam teks di atas terdapat langkah-langkah pembuatan bilik suara

yang disertai dengan pemakaian konjungsi “pertama, kedua,setelah itu, lalu, kemudian” yang

menyatakan urutan sehingga dapat disimpulkan bahwa teks diatas termasuk ke dalam jenis

teks eksposisi langkah-langkah atau teks eksposisi proses.

Sekarang, carilah teks eksposisi dengan tema kebijakan publik yang kalian pilih sendiri.

Setelah selesai, analisislah struktur teks tersebut apakah termasuk ke dalam teks eksposisi

atau bukan. Terakhir, bacakanlah teks eksposisi itu di depan kelas agar guru kalian tahu

kebenaran jawabannya.

Pastikan karton putih menempel dengan kuat pada kardus bilik suara. Beri jarak dari sisi

meja saat akan ditempelkan double tip dan tempelkan double tip pada meja bilik suara

pada empat sisi. Kemudian, tempelkan bilik suara di atas meja bilik suara.Pastikan bilik

suara tertempel kuat pada meja bilik suara.Print logo pemilu dan tempel di sisi depan

bilik suara dengan menggunakan double tip.

(Sumber: dari catatan pribadi)

Page 79: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 79

Jangan Pilih Anggota DPR yang Malas dan Suka Bolos

(Sumber: http://politik.pelitaonline.com)

Gambar 6.4 Jangan pilih anggota DPR yang malas dan suka bolos

Pemilu untuk memilih anggota dewan (legislatif) akan digelar pada 9 April 2014.

Terkait dengan pemilu legislatif, seluruh elemen masyarakat diminta untuk berfikir bijak

dan cerdas dalam memilih anggota dewan nanti. Masyarakat Pernyataan jangan lagi

memilih anggota dewan pemalas yang maju kembali sebagai calon pendapatlegislatif di

Pemilu 2014.

Hal ini penting sebagai hukuman buruknya kinerja anggota DPR periode 2009-

2014. Selasa pagi (18/2/2014) DPR RI menggelar Sidang Paripurna dengan agenda

pengesahan Program Legislasi Nasional (Prolegnas) tahun 2014. Di antara 560 anggota

dewan, tercatat hanya 278 anggota yang mengisi daftar hadir sampai Sidang Paripurna

dibuka pada pukul 10.45 WIB. Sedangkan, 28 anggota lainnya belum mengisi daftar hadir.

Tapi anehnya, meskipun anggota dewan yang hadir tidak kuorum, Sidang Paripurna tetap

digelar. Padahal, batas kuorum kehadiran dalam Sidang Argumentasi Paripurna adalah

setengah dari jumlah anggota ditambah satu orang atau 281.

Banyaknya kursi-kursi kosong dalam rapat paripurna DPR adalah pandangan yang

lazim terjadi. Namun, rapat paripurna DPR kali ini bisa jadi yang terparah selama masa

kerja DPR 2014-2019. Pasalnya, tingkat kehadiran anggota DPR merosot tajam, bahkan tak

mampu mencukupi kuorumsebagai syarat dimulainya rapat.

Kegiatan 2 Membandingkan Teks Eksposisi dari Dua Sisi

Kalian dihadapkan pada teks eksposisi berikut ini dengan tema politik. Bacalah teks

tersebut secara saksama, kemudian pertajamlah pemahaman kalian dengan mengerjakan

latihannya!

Page 80: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

80 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Kurang disiplinnya anggota dewan dalam mengikuti rapat paripurna juga

dikeluhkan oleh pimpinan DPR. Terlebih jelang Pemilu 2014, sebagian besar anggota

dewan justru jarang hadir di DPR. Mereka lebih asyik di daerah pemilihannya masing-

masing untuk mengamankan suaranya dalam pemilu 9 April nanti.

Segala cara sudah dilakukan pimpinan DPR untuk menertibkan anggota dewan

yang tidak disiplin menjalankan tugasnya sebagai legislator. Salah satunya adalah dengan

menggunakan finger print scanner. Namun ternyata, alat ini juga tidak efektif untuk

mencegah kemalasan anggota dewan untuk menghadiri rapat paripurna.

Malasnya anggota dewan ikut rapat paripurna ini bukan yang pertama kalinya

terjadi. Hampir di setiap rapat atau acara yang menyangkut nasib rakyat tidak pernah 100

persen dihadiri anggota dewan. Dengan berbagai alasan para anggota dewan ini

menghindar untuk ikut dalam berbagai rapat di DPR.

Makin malasnya anggota dewan mengikuti rapat-rapat di DPR bukan lagi sebagai

penyakit laten lima tahunan menjelang Pemilu, tapi sudah menjadi kelakuan. Sudah

berkali-kali dikritik, mereka malah makin rajin membolos. Anggota dewan yang sering

membolos rapat-rapat komisi dan paripurna itu sudah tidak memiliki rasa tanggung jawab.

Secara politik mereka juga tidak memiliki rasa malu

Sumber: http://www.beritakaget.com

(dengan sedikit revisi)

Dengan demikian, berdasarkan alasan di atas, masyarakat dalam pemilu nanti harus

memilih pemimpin yang bertanggung jawab. Sebaliknya, ketidakterpilihan anggota dewan

pemalas merupakan hukuman bagi mereka. Kalian tentu paham bahwa pemilihan DPR bukan

sekadar mencoblos sebagai suatu kewajiban menjadi warga negara yang baik tetapi

merupakan ajang untuk memilih pemimpin yang akan menjaga dan mengayomi

masyarakat.Akan tetapi, terdapat beberapa pihak yang tidak setuju apabila pemilihan DPR ini

harus memilah antara yang sering mengikuti rapat atau sibuk berkampanye untuk

mempertahankan suara di kursi DPR. Teks di atas ditulis oleh penulis yang tidak setuju

dengan pelabelan yang ditujukan kepada anggota DPR yang sibuk berkampanye.

Bagaimana pendapat kalian? Apabila kalian juga tidak setuju, kalian

dapatmengemukakannya dengan membuat teks eksposisi seperti itu. Di semester satu tentang

materi eksposisi sebelumnya, kalian mengetahui bahwa tahap pernyataanpendapat dengan

Page 81: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 81

tahap pernyataan ulang pendapat itu seimbang, yaitu mengandungisi yang sama. Persamaan

itu dapat dicermati dari ungkapan “...seluruh elemen masyarakat diminta untuk berfikir bijak

dan cerdas dalam memilih anggota dewan nanti” pada tahap pernyataan pendapat.

“...masyarakat dalam pemilu nanti harus memilih pemimpin yang bertanggung jawab.

Sebaliknya, ketidakterpilihan anggota dewan pemalas merupakan hukuman....”pada tahap

pernyataan ulang pendapat. Adapun argumentasi adalah alasan yangdikemukakan tentang

ketidaksetujuan itu. Terdapat tujuh argumentasi pada teks di atas.

Perhatikan konjungsi “sedangkan” pada paragraf 2 dan “bahkan” pada paragraf 4.

Kedua konjungsi tersebut digunakan untuk menata argumentasi. Konjungsi “sedangkan”

berfungsi sebagai kata penghubung untuk menandai perlawanan dengan argumentasi

sebelumnya. Konjungsi “bahkan” digunakan untuk menguatkan argumentasi sebelumnya.

Perlu diketahui bahwa penggunaan konjungsi pada teks diatas termasuk karateristik kedua

dalam teks eksposisi.

Perhatikan konjungsi “dengan demikian” pada paragraf sembilan pada teks diatas.

Konjungsi itu digunakan untuk mengantarkan penegasan kembali terhadap pernyataan

pendapat yang dikemukakan oleh penulis. Pada tahap itu ia membuat semacam simpulan atau

penutup bahwa berdasarkan argumentasi yang telah disampaikan di atas, pendapat penulis itu

benar adanya dan pantas bahwa pembaca akan mengikuti atau menyetujui pendapat itu.

Penulis teks eksposisi berada pada posisi yang tidak setuju bila anggota DPR yang

malas dipilih kembali sebagai anggota dewan pada pemilu 9 April 2014. Ia mengajukan

beberapa argumentasi untuk mendukung ketidakberpihakannya terhadap terpilihnya kembali

anggota DPR yang malas pada pemilu 9 April 2014. Bagaimana apabila ada penulis lain

yang setuju terhadap terpilihnya kembali anggota DPR yang malas pada pemilu 9 April

2014?

A. Tugas kalian sekarang adalah menuliskan kembali tahap pernyataan pendapat, pernyataan

ulang pendapat, dan setiap argumentasi yang terdapat pada teks diatas. Kemudian, ganti

menggunakan kata-kata sendiri serta dibuat dalam satu kalimat.

Page 82: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

82 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Pernyataan pendapat atau pernyataan ulang pendapat:

... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ....

... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... . ... ... ... ... ... ... ..

... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Argumentasi:

(a) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ..

(b) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ..

(c) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ..

(d) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ..

(e) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ..

(f) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ...

(g) ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ..

Apabila tugas itu kalian kerjakan dengan baik, hasilnya akan berupa ringkasan teks

eksposisi yang terdiri atas delapan kalimat yang berisi kewaspadaan masyarakat dalam

memilih anggota DPR. Caranya, semua kalimat itu kalian tulis secara bersambung untuk

membentuk paragraf dengan tidak menyertakan penomoran.

B. Buatlah tiga kalimat yang saling berkaitan. Rangkaikan ketiganya dengan menggunakan

konjungsi “sedangkan” yang kalian letakkan pada kalimat kedua dan konjungsi bahkan

yang kalian letakkan pada kalimat ketiga.

(i) ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ...

.... (ii) ... ... ...... ... ... ... ... ... ,sedangkan ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ....... ... ... ...(iii) ... ...

... ... ...... ... ... ... ... .... ... ... ..., bahkan... ... ... ... ... ... ... ... ......... ... ... ... ... ... ... .

Penulis pertama, yaitu penulis teks eksposisi di atas berada pada posisi tidak,sedangkan

penulis kedua berdiri pada posisi ya. Teks eksposisi hanyamenampilkan salah satu

posisi. Penulis memilih posisi ya atau posisi tidak.Dari sini, kalian dapat menegaskan

kembali pemahaman terhadap materi teks eksposisi pada semeseter sebelumnya bahwa

eksposisi adalah argumentasi satu sisi, yaitu sisitidak atau sisi ya. Kalian akan diajak

untuk berada pada posisi ya. Artinya, pada teks eksposisi yangkalian buat, kalian

mengambil sudut pandang yang setuju dengan terpilihnya kembali anggota DPR yang

malas pada pemilu 9 April 2014.

Page 83: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 83

Pilih Anggota DPR sesuai dengan Keinginan Anda

(Sumber: http://tabloidjubi.com)

Gambar 6.5 Pilih anggota DPR sesuai dengan keinginan Anda

Pemilu untuk memilih anggota dewan (legislatif) akan digelar pada 9 April 2014.

Terkait dengan pemilu legislatif, seluruh elemen masyarakat diminta untuk berfikir bijak

dan cerdas dalam memilih anggota dewan nanti. Masyarakat jangan lagi memilih anggota

dewan pemalas yang maju kembali sebagai calon legislatif di Pemilu 2014. Hal ini

penting sebagai hukuman buruknya kinerja anggota DPR periode 2009-2014.

Selasa pagi (18/2/2014) DPR RI menggelar Sidang Paripurna dengan agenda

pengesahan Program Legislasi Nasional (Prolegnas) tahun 2014. Di antara 560 anggota

dewan, tercatat hanya 278 anggota yang mengisi daftar hadir sampai Sidang Paripurna

dibuka pada pukul 10.45 WIB. Sedangkan, 282 anggota lainnya belum mengisi daftar

hadir. Tapi anehnya, meskipun anggota dewan yang hadir tidak kuorum, Sidang Paripurna tetap

digelar. Padahal, batas kuorum kehadiran dalam Sidang Paripurna adalah setengah dari jumlah

anggota ditambah satu orang atau 281.

Banyaknya kursi-kursi kosong dalam rapat paripurna DPR adalah pandangan yang lazim

terjadi. Namun, rapat paripurna DPR kali ini bisa jadi yang terparah selama masa kerja DPR

2014-2019. Pasalnya, tingkat kehadiran anggota DPR merosot tajam, bahkan tak mampu

mencukupi kuorumsebagai syarat dimulainya rapat.

Bacalah teks berikut secara saksama, kemudian pertajamlah pemahaman kalian dengan

mengerjakan latihan-latihannya. Perhatikanlah struktur teks dan cara mengajukan

argumentasi yang digunakan untuk mendukung gagasan penulis!

Page 84: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

84 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Kurang disiplinnya anggota dewan dalam mengikuti rapat paripurna juga dikeluhkan oleh

pimpinan DPR. Terlebih jelang Pemilu 2014, sebagian besar anggota dewan justru jarang hadir di

DPR. Mereka lebih asyik di daerah pemilihannya masing-masing untuk mengamankan suaranya

dalam pemilu 9 April nanti.

Segala cara sudah dilakukan pimpinan DPR untuk menertibkan anggota dewan yang tidak

disiplin menjalankan tugasnya sebagai legislator. Salah satunya adalah dengan menggunakan

finger print scanner. Namun ternyata, alat ini juga tidak efektif untuk mencegah kemalasan

anggota dewan untuk menghadiri rapat paripurna.

Malasnya anggota dewan ikut rapat paripurna ini bukan yang pertama kalinya terjadi.

Hampir di setiap rapat atau acara yang menyangkut nasib rakyat tidak pernah 100 persen dihadiri

anggota dewan. Dengan berbagai alasan para anggota dewan ini menghindar untuk ikut dalam

berbagai rapat di DPR.

Makin malasnya anggota dewan mengikuti rapat-rapat di DPR bukan lagi sebagai

penyakit laten lima tahunan menjelang Pemilu, tapi sudah menjadi kelakuan. Sudah berkali-kali

dikritik, mereka malah makin rajin membolos. Anggota dewan yang sering membolos rapat-rapat

komisi dan paripurna itu sudah tidak memiliki rasa tanggung jawab. Secara politik mereka juga

tidak memiliki rasa malu.

Dengan demikian, berdasarkan alasan di atas, masyarakat dalam pemilu nanti harus

memilih pemimpin yang bertanggung jawab. Sebaliknya, ketidakterpilihan anggota dewan

pemalas merupakan hukuman bagi mereka.

(Sumber: http://www.beritakaget.com (dengan sedikit revisi))

Sekali lagi, penulis teks itu berpihak pada sisi ya. Ia setuju bahwa pemilihan anggota

DPR dilakukan sebebas-bebasnya. Pada tahap pernyataan pendapat, penulis teks

menyebutkanbahwa “memilah anggota dewan yang bukan pemalas merupakan

diskriminasi terhadap anggota dewan itu sendiri.” Bagaimana pendapat kalian terhadap

pendapat penulis yangdemikian itu?

Terdapat tiga argumentasi yang digunakan untuk mendukung pendapat tentang

pemilihan anggota DPR yang dilakukan sebebas-bebasnya. Ketiga argumentasi itu

disajikan dalam tigaparagraf yang terpisah. Identifikasilah, konjungsi apa yang

digunakan untukmenata argumentasi tersebut? Konjungsi yang dimaksud adalah selain

Page 85: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 85

itu, juga, tetapi, sehingga, dan melainkan. Apakahargumentasi itu disajikan secara urut?

Bolehkah urutan itu dibalik-balik?

Bagaimana pendapat kalian? Setujukah kalian terhadap pemilihan anggota dewan yang

dilakukan sebebas-bebasnya? Ungkapan pendapat kalian itu termasuk ke dalam teks

eksposisi yang sejalan dengan teks di atas. Kalian disarankan mengajukan argumentasi

yang berbeda dengan argumentasi pada teks di atas. Kalian bebas menentukan jumlah

argumentasi yang akan kalian ajukan. Yang paling penting adalah struktur teks dan

konjungsi yang digunakan dapat mewadahi gagasan itu. Setelah mencermati teks

eksposisi itu, kalian dapat menilai bahwa teks eksposisi pertama dan teks eksposisi

kedua memiliki argumentasi yang kuat. Akan tetapi, kedua kelompok sudut pandang itu

tidak ditampilkan bersama-sama pada satu tulisan. Pengungkapan argumentasi yang

hanya dilihat dari satu sisi saja merupakan karakteristik ketiga dalam teks eksposisi.

Bagaimana jika kedua sisi ditampilkan semua pada satu tulisan, seperti apa teks yang

akan dihasilkan? Teks yang dihasilkan bukan lagi eksposisi, melainkan diskusi. Sayang

sekali, jenis teks diskusi belum kita bahas di sini. Jenis teks diskusi akan dijelaskan lebih

jauh pada kelas XI atau XII.

C. Tulis ulanglah ketiga argumentasi itu dengan kalimat kalian sendiri dengan konjungsilain

yang kalian anggap sesuai. Kalian dapat memulai tulisan kalian dengan mengikuti

format yang disediakanberikut ini.

Berikut ini adalah sejumlah alasan yang mendukung penutupan program akselerasi.

(Konjungsi) ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... (konjungsi)... ... ... ... ... ... ... ... ...

... ... ... ... ... .... ... ...... ... ... ... ... ... ... (konjungsi)... ... ... ... ... ... ...... ... ... ... ... ... ... ...

………………….(konjungsi)……………………………(konjungsi)…………………..

Kegiatan 3 Memecahkan Masalah dalam Teks Eksposisi

Kerjakanlah sesuai dengan petunjuk yang diberikan pada setiap nomor. Kalianakan

diajak untuk menghadapi berbagai persoalan pembelajaran bahasa Indonesiamelalui teks

eksposisi.

Kenyataan bahwa sebagian di antara kita tidak dapat melepaskan bahasa daerah

dalam percakapan sehari-hari dan sering dicampuradukkan dengan bahasa Indonesia. Padahal

bahasa daerah merupakan kekayaan bahasa di Indonesia. Persoalannya adalah haruskah

Page 86: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

86 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

warga Indonesia yang memiliki bahasa daerah melepaskan identitas sukunya dengan

berbahasa Indonesia?

Di antara kalian, mungkin ada yang menjawab ya dan ada juga yang menjawabtidak.

Pada konteks ini, kita tidak memperdebatkan jawaban yang benar. Persoalannya adalah

kalian dituntut untuk terampil menyusun argumentasiagar pendapat kalian diterima.

Dengan demikian, kedua jawaban itu akan diterima oleh orang lain

apabilamempunyai argumentasi yang kuat untuk setiap posisi. Sebaliknya, jawabankalian

tidak akan diterima oleh orang lain karena argumentasi yang tidak meyakinkan.

Amatilah persoalan sosial yang berkembang di sekitar kalian. Sering kita jumpai

bahwa ada orang yang memaksakan kehendak agar pendapatnya diikuti oleh orang lain. Pada

peristiwa lain, untuk mengajukan sesuatu, sekelompok orang diorganisasi untuk melakukan

demonstrasi agar tuntutan mereka terpenuhi.

Sesungguhnya, kita semua tidak perlu memaksakan kehendak. Kita jugatidak perlu

berdemonstrasi. Kita dapat menyampaikan gagasan dengan membuat teks eksposisi disertai

argumentasi yang kuat. Dengan eksposisi pula,kita mengajukan tuntutan. Asal tuntutan kita

disertai argumentasi yang kuat,pihak lain akan menerima tuntutan itu tanpa terjadi

perselisihan.Kita dapat menghadapi kedua persoalan di atas dengan menerbitkan artikel yang

berupa teks eksposisi itu ke media massa atau pers. Sehingga, gagasan kita lebih mudah

dibaca orang tanpa harus terjadi keributan.

A. Buatlah teks eksposisi yang mendukung perlunya melepaskan bahasa daerah dan

selalu menggunakan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Ikutilah format

dibawah ini dan judul yang disarankan adalah “Bahasa Indonesia lebih Baik Dipakai

dalam Percakapan Sehari-hari”. Pada saat kalian menjalani proses pembuatan teks

tersebut, ingat kembali butir-butir yang ada pada setiap tahap struktur teks.Kalian

harus selalu menyadari bahwa struktur teks menunjukkan struktur berpikir.

B. Buatlah teks eksposisi yang menunjukkan bahwa bahasa Indonesia tidak perlu

digunakan dalam percakapan sehari-hari. Ikutilah format berikut ini dan judul yang

disarankan adalah “Bahasa Indonesia Tidak Dipakai dalam Percakapan Sehari-hari”.

Page 87: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 87

Pada saat kalian membuat teks tersebut, ingat kembali butir-butir yang ada pada

setiap tahap struktur teks untuk menyatakan pikiran.

C. Buatlah teks eksposisi dengan tema persoalan ekonomi yang kalian pilih sendiri.

Bicarakanlah dengan teman-teman kalian, tema persoalan ekonomi yang akan kalian

ungkapkan dalam teks eksposisi. Setelah selesai, mintalahpendapat teman-teman

kalian. Setelah itu, perbaikilah teks eksposisi kalian ituberdasarkan masukan-masukan

yang kalian terima. Terakhir, bacakanlah teks eksposisi kalian itu di depan kelas agar

guru kalian tahu kemampuan yang kalian miliki.

Kegiatan 4 Mengevaluasi Teks Eksposisi

Kalian dihadapkan pada teks eksposisi berikut ini dengan tema sosial. Bacalah teks

tersebut secara saksama!

Miliaran Rupiah Dana Bansos Tak Tersalurkan

(Sumber: http://statik.tempo.co)

Gambar 6.6 Miliaran dana Bansos tak tersalurkan

Bandung, sebanyak Rp 10 miliar dana bantuan sosial Pemkot Bandung

diperkirakan tak akan terserap pada akhir tahun nanti. Sebab, hingga pertengahan Oktober

lalu, dari sejumlah proposal permintaan bantuan yang masuk ke Pemkot, baru sekitar 30

persennya yang disetujui, dan dananya bisa dicairkan.

Menurut Sekretaris Daerah Kota Bandung, Yossi Irianto, banyak proposal

permintaan bantuan dana ini ditolak karena ternyata proposalnya tidak memenuhi syarat.

Yossi mengatakan, permintaan-permintaan bantuan yang proposalnya tak memenuhi

Page 88: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

88 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Teks di atas merupakan teks eksposisi dengan ragam berita. Apakah teks tersebut

memiliki kelemahan atau tidak? Akan lebih baik apabila penilaian tersebut dirumuskan

berdasarkan pendapat bersama ataupun teori-teori tertentu sehingga hasilnya lebih objektif

dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kelebihan atau kekurangan teks eksposisi hanya dapat dilihat dari aspek isi, susunan

penyajian, dan aspek bahasa. Dari aspek isi kalian akan mendapatkan mengenai kebenaran,

kelogisan, dan kejelasan suatu informasi didalam teks. Dari aspek susunan penyajian atau

struktur kalian akan mendapatkan kepaduan paragraf atau kalimat, keberaturan pada

pengembangan. Dari segi bahasa kalian akan mendapatkan mengenai keefektifan kalimat dan

ketepatan ejaan atau tanda baca. Caranya, semua kalimat itu kalian tulis secara bersambung

untuk membentuk paragraf dengan tidak menyertakan pertanyaannya

A. Pertajam pemahaman kalian dengan mengnalisis teks eksposisi di atas!

1. Apakah pernyataan-pernyataan yang dikemukakannya sudah lengkap?

a. Apa yang diinformasikan?

b. Siapa yang mengalami peristiwa itu?

c. Dimana peristiwa itu terjadi?

d. Kapan peristiwa itu terjadi?

e. Mengapa peristiwa itu terjadi?

f. Bagaimana peristiwa itu terjadi?

syarat ini akan menjadi masalah jika Pemkot mencairkan uangnya. “Untuk yang sudah

diverifikasi namun belum dicairkan, kendalanya masih ada persoalan di sisi administrasi,

sehingga rekomendasinya belum dikeluarkan,” ujar Yossi seusai rapat paripurna

pemandangan umum fraksi di Gedung DPRD Kota Bandung, Kamis (24/10). Yossi

mengatakan, pihaknya akan berhati-hati agar kasus sebelumnya tidak terulang.

(Sumber: Tribun Jabar pada hari Jumat, 25 Oktober 2013)

Page 89: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 89

2. Apakah fakta-fakta yang dikemukakannya dapat dipertanggungjawabkan? Adanya

kutipan-kutipan narasumber.

... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

... ... ... . ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

... ... ... ... ... ……………………………………………………………………... .

Dilihat dari aspek susunan penyajian/struktur

1. Apakah kalimat-kalimatnya sudah padu?Hal ini dikaitkan dengan unsur

kelengkapan pola berita yang terdapat pada teks tersebut.

... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

... ... ... ... ... ... ... ........................................................................ ... .

2. Apakah urutan-urutan kalimatnya tersusun dengan benar?

... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

... ... ... ... . ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

... ... ... ... ... ... ... ……………………………………………………….. ... .

Dilihat dari aspek bahasa

1. Apakah kata-katanya menggunakan makna yang lugas, tidak bermakna ganda?

... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

... ... ... ... ... . ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

... ... ... ... ... ... ................................................................... ... ... ... .

2. Apakah kalimat-kalimatnya sudah efektif sehingga mudah dipahami? Jika ada

kalimat yang harus diperbaiki pergunakan tabel di bawah ini.

... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

... ...... ... ... . ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .

Jika ada kalimat yang harus diperbaiki pergunakan tabel di bawah ini.

Kalimat Asal Perbaikan

Page 90: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

90 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Daftar Pustaka

Anonim. 2013. Pengertian dan Ciri Teks Anekdot. [Online]. Tersedia:

http://materi1sma.blogspot.com/2013/08/pengertian-dan-ciri-teks-anekdot.html.

Faurazi, A. 2014. Pengertian Anekdet dan Bagian Anekdot. [Online]. Tersedia:

http://akbarfaurazi.blogspot.com/2014/01/pengertian-anekdot-bagian-anekdot-

dan.html

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2013). Bahasa Indonesia

Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif.

Kosasih, Engkos. (2013). Kreatif Berbahasa Indonesia untuk SMK/MAK Kelas X. Bandung:

Erlangga.

Prasetyo, I. 2014. Materi Anekdot. [Online]. Tersedia:

http://iguhprasetyo.wordpress.com/2014/01/11/materi-anekdot/.

Sujana, Asep. 2004. Retail Negotiator Gidance. Jakarta: PT. SUN Printing.

Wikipedia. (2013). Eksposisi. [Onine]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Eksposisi. [11

Maret 2014].

-------------. Anekdot. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Anekdot.

Page 91: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2 I 91

Profil Penulis

Bangbang Muhammad Rizky dilahirkan di Bandung, 18 Oktober

1993. Pendidikan dasar ditempuh di SD Cijerokaso 2. Pendidikan

menengah pertama ditempuh di SMP Negeri 1 Bandung. Pendidikan

menengah akhir ditempuh di SMA Negeri 9 Bandung. Saat ini penulis

sedang menempuh sarjana (S1) jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia. Pengalaman organisasi

yang pernah digeluti adalah karawitan, menjabat sebagai ketua pada

periode 2011. Di tahun yang sama, bergabung dalam komunitas

karinding, menjabat sebagai wakil ketua SMA Negeri 9 Bandung.

Devi Kusuma Nur Huda dilahirkan di Bandung, 26 Februari

1994. Pendidikan dini ditempuh di TK R.A Islahul Ummah. Pendidikan

dasar ditempuh di SDNegeri Cibeureum IX di daerah Cibeureum.

Pendidikan menengah pertama ditempuh di SMP Negeri 41 Bandung.

Pendidikan menengah akhir ditempuh di SMA Negeri 13 Bandung. Saat

ini penulis sedang menempuh sarjana (S1) jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia. Pengalaman

organisasi yang pernah digeluti adalah KSR, menjabat sebagai anggota

pada periode 2011.

Maya Desmia Pamungkas dilahirkan di Karawang, 13 Desember

1992. Pendidikan dini TK Al-Muawanah. Pendidikan dasar ditempuh di

SD Negeri Wanayasa. Pendidikan menengah pertama ditempuh diSMP

Wanayasa 1. Pendidikan menengah akhir ditempuh di SMA 1

Purwakarta. Saat ini penulis sedang menempuh sarjana (S1) jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan

Indonesia. Pengalaman organisasi yang pernah digeluti adalah KALAM

UPI, menjabat sebagai anggota.

Selisa Ratu Berlian dilahirkan di Bandung, 25 November 1992.

Pendidikan dasar ditempuh di SD Negeri Kota Baru di daerah Bandung.

Pendidikan menengah pertama ditempuh di SMP Negeri 38 Bandung.

Pendidikan menengah akhir ditempuh di SMA Negeri 17 Bandung. Saat

ini penulis sedang menempuh sarjana (S1) jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia.Pengalaman

organisasi yang pernah digeluti yaitu sanggar seni karya dan budaya 17

pada periode 2008-2010.

Page 92: Belajar Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2

92 | Belajar Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 2

Tania Purnama Dewi dilahirkan di Bandung, 9 Maret 1993.

Pendidikan dini ditempuh di TK R.A Risallatun. Pendidikan dasar

ditempuh di SD Negeri Sudirman V. Pendidikan menengah pertama

ditempuh di SMP Negeri 2 Cimahi. Pendidikan menengah akhir

ditempuh di SMA Negeri 6 Cimahi. Saat ini penulis sedang menempuh

sarjana (S1) jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Universitas Pendidikan Indonesia. Pengalaman organisasi yang pernah

digeluti adalah Organisasi Tarka di lingkungan rumah dan senang

menggeluti bidang seni khususnya teater.

Noviasari Dwi Gartika Putri dilahirkan di Indramayu, 7 Juni 1993.

Pendidikan dini ditempuh di TK Tunas Remaja. Pendidikan dasar

ditempuh di SDN Wanasari 1, pendidikan menengah di SMPN

Unggulan Indramayu, pendidikan menengah akhir di SMAN 1

SIndang, Indrajmayu. Saat ini penulis sedang menempuh sarjana (S1)

jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas

Pendidikan Indonesia. Pengalaman organisasi yang pernah digeluti

adalah ketua bidang di IDA Komisariat UPI, Bandung.