bedah azwardi-tetanus2

Upload: gum-gul

Post on 09-Mar-2016

224 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

FFF

TRANSCRIPT

No Slide Title

TETANUSOleh Dr. H. Azwardi Roezin.Suatu sindroma neurologik akut, disebabkan neurotoksin yang di hasilkan oleh kuman Clostridium tetani.Gejala penyakit ini khas yaitu kaku otot yang makin lama makin hebat disertai kejang-kejang pada otot rangka.Etiologi.Kuman Clostridium tetani mempunyai sifat-sifat: Anaerob. Gram positif. Pergerakan aktif.Kuman dalam bentuk vegetatif sangat peka terhadap : panas desinfektan situasi dan kondisi ekstrim yang lain.Kuman dalam bentuk spora mempunyai sifat : Tahan hidup di tanah selama berbulan-bulan. Sangat tahan terhadap antiseptik. Cukup tahan terhadap panas.Untuk mematikan spora ini harus direbus dalam air mendidih selama paling kurang 4 jam, tetapi dengan autoklav akan mati dalam 12 menit pada suhu 1120 C.

Kuman ini menghasilkan toksin yang disebut tetano-spasmin. Suatu toksin yang kuat sekali; 1 mg toksin ini dapat membunuh 50 - 70 juta tikus.Epidemiologi.Kuman tetanus dapat ditemukan pada 20 - 65% contoh tanah yang diperiksa. Selain itu juga dapat ditemukan pada Saluran pencernaan beberapa macam binatang sebagai penghuni normal. Saluran pencernaan manusia.Juga ditemukan pada : Debu rumah. Kamar operasi. Heroin yang sudah terkontaminasi.Dinegara yang sedang berkembang masih banyak di-temukan tetanus karena imunisasi yang masih belum baik dan karena higiene/kesehatan lingkungan yang masih jelek.Selain tetanus pada orang dewasa, tetanus neonatorum juga banyak ditemukan di negara berkembang.

Patogenesis.Karena kuman Cl. tetani sifatnya non-invasif, gejala-gejala klinik tetanus baru timbul bila kondisi jaringan tubuh memungkinkan produksi toksin dan orang ini tidak mempunyai anti toksin di dalam darahnya.Tempat masuk kuman kedalam tubuh : Luka tusuk dan luka lecet. Luka operasi. Bekas suntikan di kulit. Tukak kronis di kulit. Otitis media. Tali pusat bayi yang terkena infeksi. Aborsi Kehamilan.Pada 10 - 20% kasus tidak ada riwayat luka atau ditemukan bekas luka. Spora dari kuman Cl. tetani dapat ditemukan di luka, tetapi gejala-gejala tetanus jarang timbul akibat spora ini.

Supaya dapat menjadi bentuk vegetatif harus ada tekanan oksigen yang lebih rendah dari tekanan oksigen yang terdapat di jaringan tubuh. Toksin tetanospasmin memasuki ujung syaraf perifer dan bergerak menuju syaraf spinalis dengan kecepatan 250 mm setiap hari. Di susunan syaraf pusat toksin ini akan menghambat pengeluaran neuro-transmitter sehingga terjadi kontraksi otot yang menetap sehingga otot menjadi kaku.Kemudian kejang-kejang otot terjadi karena rangsangan yang lebih kuat. Rangsangan emosi dan cahaya dapat menimbulkan kejang-kejang misalnya rangsangan emosi dan rangsangan cahaya.Toksin tetanus juga dapat menimbulkan efek langsung pada otot dan beraki-bat timbulnya kejang.Toksin tetanus tidak menimbulkan kerusakan permanen pada sistem syaraf.Pada pasien yang sembuh dari tetanus tidak didapatkan kerusakan pada syarafnya. Tetapi pada pasien yang meninggal karena tetanus terdapat perubahan histopatologis pada batang otak dan juga ditemukan suatu myokarditis toksik.Gejala klinik.Masa inkubasi 7 - 21 hari. Tapi ada yang sudah timbul gejala pada hari ke-2, tapi ada juga yang baru timbul pada hari ke-56.Pada permulaannya gejala-gejala yang ditemukan adalah gejala-gejala yang tidak khas : gelisah sakit kepala mudah tersinggung Gejala yang paling sering ditemukan : nyeri, kaku di rahang kaku di perut, kaku di punggung sukar menelan. Makin hari kekakuan makin hebat sampai terjadi trismus. Otot-otot muka makin lama makin banyak yang terkena sampai menimbulkan suatu ekspresi muka yang khas yang disebut rhisus sardonicus.Kejang di otot-otot rangka timbul dalam waktu 24 - 72 jam sejak mulainya gejala pertama. Kejang-kejang ini dapat mengganggu pernafasan akibat terjadinya kontraksi tonik di otot-otot pernafasan atau karena terjadi laringo-spasme. Akibat dari hipoksia akan terjadi kerusakan syaraf pusat yang permanen dan kematian.Gejala-gejala tetanus bisa ringan, sedang atau berat.Gejala ringan bila masa inkubasi 10 hari atau lebih dan gejala-gejala klinik timbul setelah 4 - 7 hari.Gejala-gejala berat bila masa inkubasi kurang dari 7 hari dan gejala-gejala klinik timbul dalam waktu 3 hari atau kurang.Pada tetanus neonatorum gejala-gejala timbul dalam waktu 10 hari setelah kelahiran, biasanya akibat infeksi pada tali pusat.Pada bayi angka mortalitas >70%.Gejala-gejala pada bayi : gampang kaget muka berkerut seperti orang geram/marah kesukaran menghisap menangis terus menerus lengan dalam fleksi tangan mengepal kaki ekstensi ibu-ibu jari kaki fleksi kaku yang hebat. Komplikasi.. Pada pernafasan. Hipoksia karena ventilasi udara pernafasan berkurang atelektasis karena sisa cairan (sekret) yang tertahan di paru-paru aspirasi dari isi mulut dan faring karena kesukaran menelan.2. Karena tidur di tempat tidur terlalu lama. Phlebothrombosis emboli paru-paru.. Karena pengaruh syaraf simpatis. Vasokonstriksi pembuluh darah perifer hipertensi takikardi, aritmia. 4. Myokarditis toksik : dapat menyebabkan : edema paru-paru hipotensi.5. Infeksi-infeksi sekunder. Pneumonia infeksi pada luka dekubitus dengan infeksi infeksi saluran urogenital.. Fraktur tulang vertebra. Didaerah pertengahan toraks sering terjadi pada anak-anak dan orang tua.. Pada saluran pencernaan. Ileus paralitik, konstipasi tukak lambung akut. 15Laboratorium.Pemeriksaan laboratorium pada tetanus tidak spesifik.Diagnosis : dasar diagnosis adalah pemeriksaan klinis.Diagnosis banding (pada stadium dini):. Keracunan fenothiazine : terjadi gangguan pada otak.. Perdarahan subarachnoid.. Hipokalsemia berat dengan kejang-kejang.. Meningitis.. Keracunan strychnin.Pada keracunan strychnin bila zat ini di stop maka pasien akan sembuh dalam 24 - 48 jam.Pada meningitis terdapat kelainan pada cairan cerebrospinalis.Pada hipokalsemia berat, kadar kalsium darah rendah.Pada perdarahan subarachnoid, ada riwayat trauma kapitisPada keracunan fenothiazine, di stop pemberian fenothiazine.Pengobatan.Semua pasien harus dirawat di RS.Luka dibersihkan.Pasien di letakkan di tempat yang sepi dan diawasi dengan khusus untuk melihat komplikasi yang timbul.Pemberian anti-toksin.Tujuan pengobatan adalah untuk mengeluarkan sumber toksin dan menetralkan toksin yang beredar di darah.Untuk ini diberikan :- Human Tetanus Immuno-globulin dalam dosis 3000 - 6000 U I.M- Serum Anti Tetanus (Equine Tetanus Immuno- globulin). 50.000 - 100.000 U I.M.

Untuk kejang-kejang diberikan : Phenobarbital 50 - 100 mg setiap 3 - 6 jam. Chlorpromazin 200 - 300 mg / hari. Meprobamat 2400 mg / hari. Diazepam 40 - 120 mg / hari.Kalau kejang kejang hebat sekali diberikan : pancuronim tubocurare.Antibiotika diberikan untuk membunuh kumannya : Penicillin G I.V. Tetracyclin. Eritromisin.

Pada pasien tetanus tidak terdapat imunitas setelah sembuh. Pasien harus mendapat immunisasi aktif untuk memperoleh kekebalan (imunitas).Pencegahan.Hampir semua kasus tetanus terjadi pada orang-orang yang tidak mendapat imunisasi tetanus atau imunisasi yang tidak sempurna.Imunisasi tetanus di mulai pada usia 6 - 8 minggu dalam bentuk vaksin DPT (difteri-pertusis-tetanus) atau DT (difteri-tetanus).DPT atau DT diberikan pada umur : 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 15 bulan, dan 4 - 6 tahun.Serum anti toksin pada anak yang mendapat imunisasi lengkap dapat mencegah tetanus selama 10 tahun.Untuk mempertahankan kekebalan maka dianjurkan imunisasi ulang pada umur 15 tahun, 25 tahun dan seterusnya.Untuk imunisasi ulang ini diberikan Tetanus toxoid adsorbed serum.Apabila seseorang tidak pernah mendapat imunisasi tetanus pada waktu bayi atau imunisasinya tidak sempurna, dapat dilakukan imunisasi lagi dengan jadwal sebagai berikut : Suntikan I : minggu ke-0 Suntikan II : minggu ke 4 - 8. Suntikan III : 6 - 12 bulan setelah suntikan II. Suntikan selanjutnya setiap 10 tahun. Yang diberikan adalah Tetanus toxoid adsorbed serum (Serum Serap Anti Tetanus Toxoid).SELAMAT BELAJAR