bab v pemeriksaan batas cair

7
Bab V Pemeriksaan Batas Cair 3.1. Tujuan Untuk mengetahui batas cair sample tanah. Batas cair tanah adalah kadar air tanah tersebut pada keadaan batas peralihan antara cair dan keadaan plastis. 3.2. Alat dan Bahan a. Alat batas cair Casagranda. b. Alat pembarut (grooving tool) c. Cawan porselin d. Pestel (penumbuk/penggerus) e. Spatel f. Saringan no. 40 g. Air distalasi dalam botol cuci (wash bottle) h. Alat-alat pemeriksaan kadar air i. Sebagai benda uji, Contoh tanah yang perlu disediakan untuk pemeriksaan ini sebanyak ± 100 gram dan harus bebas dari 0,425 mm (yang tertahan saringan no. 40), sehingga dapat langsung diperiksa batas cairnya tanah persiapan terlebih dahulu. Apabila contoh tanah mengandung butir kasar, maka terlebih dahulu harus dikeringkan dalam suhu kamar atau dengan alat pengering kurang dari 60 o C secukupnya saja sehingga dapat disaring dengan saringan. Setelah kering, gumpalan tanah dipecahkan dengan menggerus dalam mortal dengan pestel agar butir-butir tanah tidak rusak, kemudian disaring dengan

Upload: anonymous-291pwog

Post on 17-Feb-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tes Batas Cair

TRANSCRIPT

Page 1: Bab v Pemeriksaan Batas Cair

Bab V Pemeriksaan Batas Cair

3.1. Tujuan

Untuk mengetahui batas cair sample tanah. Batas cair tanah adalah kadar air tanah tersebut pada

keadaan batas peralihan antara cair dan keadaan plastis.

3.2. Alat dan Bahan

a. Alat batas cair Casagranda.

b. Alat pembarut (grooving tool)

c. Cawan porselin

d. Pestel (penumbuk/penggerus)

e. Spatel

f. Saringan no. 40

g. Air distalasi dalam botol cuci (wash bottle)

h. Alat-alat pemeriksaan kadar air

i. Sebagai benda uji, Contoh tanah yang perlu disediakan untuk pemeriksaan ini sebanyak ±

100 gram dan harus bebas dari 0,425 mm (yang tertahan saringan no. 40), sehingga dapat

langsung diperiksa batas cairnya tanah persiapan terlebih dahulu. Apabila contoh tanah

mengandung butir kasar, maka terlebih dahulu harus dikeringkan dalam suhu kamar atau

dengan alat pengering kurang dari 60o C secukupnya saja sehingga dapat disaring dengan

saringan. Setelah kering, gumpalan tanah dipecahkan dengan menggerus dalam mortal

dengan pestel agar butir-butir tanah tidak rusak, kemudian disaring dengan saringan no. 40.

Bagian yang tertahan dalam saringan disingkirkan dan yang lolos digunakan sebagai benda

uji.

3.3. Langkah Pelaksanaan

Page 2: Bab v Pemeriksaan Batas Cair

a. Pertama – tama alat Cassagranda yang akan digunakan diperiksa dan distel. Untuk

memastikan alat dapat bekerja dengan baik, baut-bautnya tidak longgar, sumbu mangkok

tidak aus (tidak goyang), dan mangkok tidak terlalu aus pada bagian alurnya. Alat pembarut

diperiksa agar ukurannya benar.

b. Dalam pelaksanaan apabila pegangan diputar, mangkok akan terangkat setinggi 1 cm, dan

alat pembarut digunakan sebagai pengukur, jika tidak benar setelannya maka harus

diperbaiki.

a. Untuk pelaksanaannya, Pertama – tama contoh tanah diletakkan dalam mangkok porselen

sebanyak ± 100 gram, dicampur dengan air sebanyak kira – kira 15 cc – 20 cc. Diaduk,

ditekan – tekan, dan ditusuk – tusuk dengan spatel. Bila perlu bisa ditambahkan air secara

betahap, 1 cc – 3 cc, diaduk (diaduk sampai benar – benar merata), ditekan – tekan, dan

ditusuk – tusuk, air ditambah lagi dan seterusnya.

b. Apabila adukan telah merata dan kebasahannya telah menghasilkan 30 – 40 pukulan pada

percobaan, maka sebagian adukan diletakkan dalam mangkok Cassagranda, spatel dapat

digunakan untuk menyebar dan meratakan adukan sehingga tidak ada udara yang

terperangkap di dalamnya. Tebal tanah pada bagian terdalam dibuat sebesar 1 cm.

c. Alat pembarut digunakan untuk membuat alur lurus pada garis tegah mangkok searah

dengan sumbu alat, sehingga tanah terpisah menjadi dua bagian yang simetris, dan bentuk

alur harus baik tajam dengan ukuran sesuai dengan alat pembarut. Untuk menghindari alur

yang tidak baik atau tergesernya tanah dalam mangkok, maka dibarut dengan gerakan maju

dan mundur beberapa kali dengan setiap gerakan lebih dalam.

d. Pemutar segera digerakkan, sehingga mangkok terangkat dan jatuh pada alasnya dengan

kecepatan 2 putaran tiap detik, sampai kedua belahan tanah bertemu. Lalu jumlah pukulan

yang diperlukan dicatat.

e. Pada percobaan pertama, jumlah pukulan yang diperlukan harus 30 – 40 kali. Bila lebih dari

40 pukulan berarti tanah kurang basah. Maka tanah dikembalikan ke mangkok porselin, dan

ditambah air lagi dan diaduk rata.

f. Mangkok Cassagranda dibersihkan kemudian dikeringkan. Pekerjaan no. a – d diulangi.

Page 3: Bab v Pemeriksaan Batas Cair

g. Contoh tanah yang telah diuji diambil, lalu diperiksa kadar airnya dengan memasukkannya

ke dalam oven selama ± 16 – 24 jam.

h. Sisa tanah dalam mangkok diambil dan dikembalikan ke cawan porselen, setelah itu

ditambahkan lagi air hingga merata. Cassagranda dicuci dan dikeringkan.

i. Pekerjaan no. b – h diulangi hingga diperoleh 3 sampai 4 data hubungan antara kadar air

dan jumlah pukulan diantara 15 dan 35 pukulan dengan selisih yang hampir sama pada tiap

pukulan.

j. Percobaan ini dilakukan dari tanah keadan yang kurang cair kemudian ke keadaan cair.

Gambar:

ALAT PEMBARUT (GROOVING TOOL)

Page 4: Bab v Pemeriksaan Batas Cair

CASSAGRANDA

3.4. Perhitungan

Penentuan kadar air pada tiap–tiap test yang telah dilakukan dapat dihitung dengan cara sebagai

berikut:

Persen kadar air (w) =

(M 2−M 3 )(M3−M 1 )

×100%

Dimana :

M1 = massa cawan kosong

M2 = massa cawan koson + tanah basah

M3 = massa cawan kosong + tanah kering

Page 5: Bab v Pemeriksaan Batas Cair

3.5 Hasil Pemeriksaan

PEMERIKSAAN BATAS CAIR

NOKETERANGAN SAMPEL

1 Percobaan No. 1 2 3 4

2 Jumlah Pukulan 15 23 30 41

3 No. Cawan Timbang 29 40 44 51

4 Massa Cawan Kosong M1 gram 6.0 5.3 6.0 6.0

5 Massa Cawan + Tanah Basah M2 gram 21.4 18.5 19.1 16.4

6 Massa Cawan + Tanah Kering M3 gram 14.5 13.1 13.8 12.2

7 Massa Air A= M2 – M3 6.9 5.4 5.3 4.2

8 Massa Tanah Kering B= M3 – M1 8.5 7.8 7.8 6.2

9 Kadar Air W = A/B x 100% 81.18 69.23 67.95 67.74

10 Batas Cair Tanah = 71.53 %

GRAFIK HUBUNGAN

JUMLAH PUKULAN DAN PERSEN KADAR AIR

Page 6: Bab v Pemeriksaan Batas Cair

16 21 30 4060

65

70

75

80

85

f(x) = − 9.92931328659219 ln(x) + 79.4139730307948R² = 0.851110097801683

Jumlah Pukulan

Kad

ar A

ir (%

)

3.6. Kesimpulan

Dari hasil perhitungan data, maka didapatkan batas cair sample tanah (WL) adalah sebesar 71.53 %.

Didapat dengan cara merata-ratakan nilai kadar air dari tiap-tiap pukulan.