laporan lab tanah (batas cair).docx

Upload: nazli-lubis

Post on 16-Oct-2015

137 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

1.BATAS CAIR ( LIQUID LIMIT )

1.1 TUJUAN PRAKTIKUM

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan batas cair . Batas cair adalah kadar air batas dimana suatu tanah berubah dari keadaan cair menjadi keadaan plastis.

2.1 PERALATAN

a. Alat batas cair standardb. Alat pembuat alur (grooving tool)

Gambar1.1 Alat batasGambar1.2 Alat pembuat alur

c. Pelat kaca 45 x 45 x 0.9 cmd. Neraca dengan ketelitian 0,01gram Gambar1.3 Pelat kaca Gambar1.4 Neraca 1

e. Cawan kadar air minimal 4 buahf. Spatula panjang 12,5 cm Gambar1.5 Cawan Gambar1.6 Spatula 1

g. Botol air sulingh. Oven, pegukur suhu untuk Memanasi sampai suhu(1105)C

Gambar1.7 Botol Air SulingGambar1.8 Oven Suhu Pemanas 1

i. Air suling

3.1 BENDA UJI

Benda uji yang disiapkan sebagai berikut:

a. Jenis-jenis tanah yang tidak mengandung batu dan hampir semua butirannya lebih halus dari saringan 0.42 mm (no.40). dalam hal ini benda uji tidak perlu dikeringkan dan tidak perlu disaring dengan saringan 0.42 mm (n0.40).b. Jenis-jenis tanah yang mengandung batu, atau mengandung banyak butiran yang lebih kasar dari saringan 0.42 mm (no.40). keringkan contoh diudara sampai bias disaring. Ambil benda uji yang lewat saringan 0.42 mm (no.40).4.1 LANGKAH KERJA

a. Haluskan/tumbuk tanah yang sudah di oven sehari sebelum praktik dilakukan, tumbuk hingga benda uji terlihat halus.seperti pada: (Gambar1.9)

Gambar1.9 Tanah dihaluskan 1

b. Letakkan 100 gram benda uji yang sudah di aluskan tadi di atas pelat kaca pengaduk.c. Dengan menggunakan spatula, aduklah benda uji tersebut dengan menambakan air suling sedikit demi sedikit, sampai homogen.seperti pada:(Gambar1.10)

Gambar1.10 benda uji diaduk merata 1d. Setelah contoh menjadi campuran yang merata, ambil sebagian benda uji ini dan letakkan di atas mangkok alat batas cair, ratakan permukaannya sedemikian sehingga sejajar dengan dasar alat, bagian yang paling tebal harus 1 cm.sperti pada(Gambar1.11)

Gambar1.11 benda uji setebal 1cm 1e. Buatlah alur dengan jalan (grooving tool) melalui garis tengah pemegang mangkok dan simetris. Pada waktu membuat alur posisi alat pembuat alur (grooving tool) harus tegak lurus permukaan mangkok.seperi pada(Gambar1.12).

Gambar1.12 Pembuatan Alur pada benda uji Gambar1.13 alur pada benda uji -setebal grooving tool

f. Putarlah alat sedemikian, sehingga mangkok naik/jatuh dengan kecepatan 2 putaran perdetik. Pemutaran ini dilakukan terus sampai dasar alur benda uji bersinggungan sepanjang kira-kira 1,25 cm dan catat jumlah pukulan pada waktu bersinggungan.g. Ulangi pekerjaan(d) sampai dengan (f) beberapa kali sampai diperoleh jumlah pukulan yang sama, hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan apakah pengadukan contoh sudah betul-betul merata kadar airnya. Jika ternyata pada 3 kali percobaan telah diperoleh jumlah pukulan sama, maka ambillah benda uji langsung dari mangkok pada alur, kemudian masukan kedalam cawan yang telah dipersiapkan. Maka periksalah kadar airnya.h. Kembalikanlah benda uji keatas kaca pengaduk, dan mangkok alat batas cair bersihkan. Benda uji dia aduk dengan merobah kadar airnya. Kemudian ulangi langkah(c) sampai (g) minimal 4kali berturut-turut dengan variasi kadar air yang berbeda-beda , sehingga akan diperoleh perbedaan jumlah pukulan sebesar 8-10.

5.1 PERHITUNGAN

Hasil-hasil yang diperoleh berupa jumlah pukulan dan kadar air yang bersangkutan kemudian digambarkan dalam bentuk grafik. Jumlah pukulan sebagai sumbu mendatarndengan skala logaritma, sedang besarnya kadar air sebagai sumbu tegak dengan skala biasa.Buatlah garis lurus melalui titik-titik itu. Jika ternyata titik-titik yang diperoleh tidak terletak pada suatu garis lurus, maka buatlah melalui titik berat titik-titik tersebut. Tentukan besarnya kadar air pada jumlah pukulan 25 dan kadar air inilah yang merupakan batas cair(liquid limit) dari benda uji tersebut.

CATATAN:

a. Alat- alat yang akan dipakai harus diperiksa dulu sebelum dipakai dan harus dalam keadaan bersih dan kering.b. Beberapa jenis lempung akan mengalami kesulitan untuk diaduk dan kadang-kadang jika terlalu banyak atau lama pengadukannya akan berubah sifat.c. Beberapa jenis tanah lempung menunjukkan bahwa pada waktu pemukulan ternyata bersinggungan alur disebabkan karena kedua bagian massa tanah di atas mangkok bergeser terhadap permukaan mangkok, sehingga jumlah pukulan yang didapat lebih kecil.d. Selama berlangsungnya percobaan pada kadar air tertentu, benda uji itdak boleh dibiarkan mongering atau terjadi perubahan kadar air.

6.1 TABEL PERHITUNGAN BATAS CAIR (LIQUID LIMIT)BATAS CAIR{LL}19242848BATAS PLASTIS

NOMOR KRUS 243156

BERAT KRUS + CONTOH BASAH (g)49.951.938.1352.520.1920.21

BERAT KRUS+CONTOH KERING (g)41.4345.1832.8746.0519.7419.69

BERAT AIR ( g)8.476.725.266.450.450.52

BERAT KRUS (g)17.3525.6417.4426.1417.2517.13

BERAT CONTOH KERING (g)24.0819.5415.4319.912.492.56

KADAR AIR %35.174418634.39134.089432.395818.072320.3125

Grafik1 1. Grafik perbandingan pukulan terhadap kadar air

Kesimpulan:Dari hasil percobaan yang dilakukan, pukulan sebanyak 25 kali menghasilkan nilai kadar air 34,35 .(Grafik1.1)

2. BATAS PLASTIS (PLASTIC LIMIT)

2.1 TUJUAN PRAKTIKUM

Pemeriksaan dimaksudkan untuk menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan batas plastis. Batas plastis ialah kadar air minimum dimana suatu tanah masih dalam keadaan plastis

2.2 PERALATAN

a. Pelat kaca 45 x 45 x 0,9 cmb. spatula

Gambar2.1 Pelat kaca 1Gambar2.2 Spatula 1

c. Batang pembanding dengan diameter 3mm panjang 10cmd. neraca dengan ketelitian 0,01 gram

Gambar2.3 Neraca 1

e. cawan untuk menentukan kadar air 2 buah f. Botol air suling

Gambar2.4 cawan 1 Gambar2.5 botol air sulingg. air suling h. oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (1105)C.

Gambar2.6 Oven 1

2.3 BENDA UJI Benda uji disiapkan yaitu tanah kering oven yang lolos ayakan no.40 (0,42mm) pada kondisi kadar air aslisebanyak 20 gram.

2.4 LANGKAH KERJA

a. letakkan benda uji diatas pelat kaca, kemudian diaduk sehingga kadar airnya merata.(Gambar2.1)b. Setelah kadar air cukup merata, buatlah bola-bola tanah dari benda uji itu seberat 8gram, kemudian bola-bola tanah itu digeleng diatas pelat kaca penggelengan dilakukan dengan telapak tangan, dengan kecepatan 80-90(Gambar2.2/2.3/2.4)c. Penggelengan dilakukan terus sampai benda uji itu membentuk batang dengan diameter 3mm(Gambar2.5).jika pada waktu penggelengan itu ternyata sebelum benda uji mencapai diameter 3mm sudah retak,maka benda uji disatukan kembali ditambah air sedikit demi sedikit dan diaduk sampai merata. Jika ternyata penggelengan bola- bola itu bisa mencapai diameter 3mm tanpa menunjukkan retakan retakan,maka contoh perlu dibiarkan beberapa saat diudara hingga kadar airnya berkurang sedikit.d. Pengadukan dan penggelengan terus dilakukan hingga pada diameter 3mm terdapat retakane. Periksa kadar air batang tanah pada dilakukan ganda, benda uji untuk pemeriksaan kadar air 5 gram.

2.5 CATATAN

a. Alat-alat yang akan dipakai harus diperiksa dulu sebelum dipakai dan harus dalam keadaan bersih dan kering.b. Agar pemeriksaan dapat dilakukan lebih cepat, maka sebaiknya pengadukan benda uji untuk batas cair dan batas plastis dilakukan sekaligus ; setelah pengadukan rata pisahkan 20 gram benda uji untuk pemeriksaan batas plastis.c. Indeks plastisitas adalah selisih batas cair dan batas plastis (PL=LL=PL)(plastisitas ndeks= Liquid Limit-Plastic Limit)

2.6 TABEL PERHITUNGAN HASIL PERCOBAAN PLASTIS LIMIT

No cawan12

Berat cawan (gram)17,2517,13

Berat cawan + tanah basah (gram)20,1920,21

Berat tanah basah (gram)2,943,08

Berat cawan +tanah kering (gram019,7419,69

Berat tanah kering (gram)2,492,56

Kadar air (gram)18,0720,31

Kesimpulan :Dari percobaan plastis limit , didapatkan kadar air rata-rata adalah = 19,19 %

2.7 DOKUMEN PRAKTIKUM

Gambar 2.1 benda uji di aduk Gambar2.2 benda uji ditambah air

Gambar2.3 mengaduk + tanah

Gambar2.4 tanah digelengkan

Gambar2.5 tanah dengan tebal 3mmGambar2.6 tanah yg digelengkan di oven

3. SHRINKAGE LIMIT

3.1 TUJUAN PRAKTIKUM

a. Mengetahui besar penyusutan suatu sample tanah dari kondisi basah menjadi kondisi kering (besar penyusutan dinyatakan dalam persen).b. Mengetahui langkah kerja untuk menentukan besar penyusutan suatu sampel tanah

3.2 PERALATAN

a. Plat kaca ukuran 45x45x0,9cmb. Spatulac. Linier dishd. Olumetric dishe. Neraca dengan ketelitian 0,01 gramf. Oven dengan pengatur suhu sampai ( 1005)0 Cg. Wadah air raksah. Botol air sulingi. Penggaris

3.3 BENDA UJI

Benda uji disiapkan yaitu tanah kering oven yang lolos ayakan no.40 (0,42mm) pada kondisi kadar air aslisebanyak 20 gram.

3.4 LANGKAH KERJA

a. Ukurlah panjang dan lebar dari cetakan kemudian olesi sekeliling cetakan (linier dish dan ollumetric dish) dengan oli agar tanah tidak melekat pada cetakan.b. Ambil sampel tanah yang lolos saringan no 40 (0,42 mm) seperti yang disyaratkan pada perssiapan contoh sampel tanah pada pengujian liquid limit dan plastic limit.c. Masukkan campuran tanah yang telah dicampur dengan air suling kedalam cetakan dan ratakan. Usahakan jangan ada udara yang terperangkap. Bersihkan tanah yang melekat pada pinggirnya dengan lap basah.d. Timbang linier dish dan volumetric dish yang sudah berisi tanah.e. Kemudian letakkan kedalam oven untuk dikeringkan selama 24 jamf. Setelah kering, dinginkan cetakan tersebut dan ukur penyusutan yang terjadi pada pasta tanah kering tersebut. Kemudian bandingkan dengan ukuran Linear Shringkage Limit pada awal pengujian.g. Untk volumetric,timbang volumetric dish yang berisi tanah.h. Ambil air raksa dan tuangkan dalam wadah. Kemudian elupkan tanah yang kering ke dalam raksa timbang dan tentukan volumenyai. Tentukanlah shrinkage limit ( linier dan volumetric ) sampel tanah yang diuji.

Perhitungan:

Linier dan volume shrinkage limit persentase dari panjang asli dari contoh tanah yang diuji

Shrinkage limit linier = 1-

3.5 TABEL PERHITUNGAN SHRINKAGE LIMIT

NoNama BendaLinear DishVolumetric Dish

1Berat benda (gr)238,2654,93

2Berat benda + Tanah basah (gr)298,6592,53

3Berat benda + Tanah kering (gr)283,4582,82

4Volume (cm) -28,89

5Berat tanah basah (gr)60,3937,6

6Berat tanah kering (gr)45,1927,89

7Berat air (gr)15,29,71

8Kadar air (%)33,6434,82

9Berat air raksa + wadah (gr)-1863,40

10Berat air raksa + wadah + benda uji (gr)-1835,51

11Berat air raksa tumpah (gr)-241,05

12Volume tanah kering (cmss)-27,89

13SL (%)5,71-

14Panjang tanah semula (cm)1413,2

15Panjang tanah setelah kering (cm)--

Kesimpulan :

Kadar air Linier Dish adalah 33,64% Kadar air Volumetric Dish adalah 34,82% Batas Susut (LS) adalah 5,71%

3.6 DOKUMEN PRAKTIKUM

Gambar3.1 Linier dishGambar3.2 volumetrik dish 1Gambar3.6 mengukur panjang linier dish

Gambar3.6 mengukur diameter volumetric dish

Gambar3.4 menimbang berat volumetrik dishGambar3.3 menimbang berat linier dish 1

11