bab i,ii,iii,iv dan v.docx
DESCRIPTION
bab I,II,III,IV dan V.docxTRANSCRIPT
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelaksanaan Praktikum
Praktikum ini merupakan praktikum Mata Kuliah Survey dan
Pengukuran pada Jurusan Teknik Arsitektur. Praktikum ini sangat berguna
bagi mahasiswa Teknik Arsitektur sebagai dasar perencanaan pembangunan
pada masa sekarang ini. Seperti pada pembangunan gedung, jembatan,
drainase, jalan dan lain sebagainya.
Seperti yang kita ketahui, keadaan bumi tidak rata dan tidak mulus,
apalagi cenderung bergelombang. Maka untuk mengatasai hal tersebut perlu
diadakan pengukuran, sehingga tidak menjadi masalah dalam perencanaan
suatu pembangunan.
Dalam praktikum yang akan di bahas dalam laporan ini digunakan alat
waterpass sebagai alat ukur yang akan di bahas pada bagian selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana prosedur penggunaan alat ukur Waterpass?
Bagaimana langkah-langkah serta berapa hasil perhitungan pengukuran
polygon profi lmemanjang dan profil melintang?
Bagaimana hasil penggambaran profil memanjang, melintang, serta site
plan pada lokasi pengukuran?
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 1
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
C. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini, yakni :
Memberikan kemampuan terhadap mahasiswa untuk dapat memahami
cara penggunaan alat ukur Waterpass.
Menentukan beda tinggi antara titik yang satu dengan titik yang lainnya
pada permukaan bumi.
Menentukan tinggi titik pada suatu titik yang telah diketahui
ketinggiannya dipermukaan bumi.
Menggambarkan profil memanjang (Long Section) dan profil
melintang (Cross Section) dari hasil pengukuran yang telah dilakukan.
Menggambarkan peta situasi pekerjaan pengukuran.
D. Manfaat
Untuk memenuhi tugas praktikum Waterpass dari mata kuliah Survey dan
Pengukuran
Untuk membantu mahasiswa memahami penggunaan Waterpass dan
pengaplikasiannya di lapangan.
Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat menghitung
luas dari area yang telah diukur.
Memberikan kemampuaan kepada mahasiswa untuk dapat mengolah
data hasil pengukuran menjadi profil memanjang, profil melintang, peta
situasi (Site Plan) dan peta kontur
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 2
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengukuran Secara Umum
Menyipat datar adalah menentukan/mengukur beda tinggi antara dua titik
atau lebih. Ketelitian penentuan ukuran tergantung pada alat-alat yang
digunakan serta pada ketelitian pengukuran dan yang dapat dilaksanakan.
Biasanya kayu sipat merupakan alat pertolongan yang paling sederhana pada
penentuan beda tinggi beberapa titik tertentu. Kayu sipat biasanya sebuah papan
yang lurus dan sekitar 3 m panjangnya, kita pegang horizontal deangan bantuan
sebuah nivo tabung.
B. Teknik Pengukuran
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pesawat waterpass yang akan
digunakan terlebih dahulu harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Garis bidik teropong harus sejajar garis arah nivo.
b. Garis arah nivo harus tegak lurus pada sumbu utama.
c. Garis bidang diafragma tegak lurus pada sumbu utama.
C. Cara Penentuan Beda Tinggi
Dalam praktikum ini, alat yang digunakan adalah alat untuk penyipat datar
(waterpass). Penentuan beda tinggi dengan menggunakan alat ukur waterpass
dapat dilakukan dengan tiga cara tergantung keadaan di lapangan :
a. Menempatkan alat ukur penyipat datar pada salah satu titik.
Misalnya pesawat di letakkan di titik B. Tinggi A (garis bidik) atau titik
tengah teropong di atas titik B di ukur dengan mistar. Dengan gelembung di
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 3
A Gambar 2.1Cara penentuan beda tinggi
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
tengah–tengah lingkaran, garis bidik diarahkan ke mistar (bak) ukur yang
diletakkan di titik A.
Besarnya pembacaan benang tengah pada bak ukur dinamakan J, maka
beda tinggi antara titik A dan B adalah :
b. Alat ukur penyipat datar ditempatkan diantara titik A dan B.
Jarak alat ukurpenyipat datar antara kedua bak ukur diambil kira-kira sama.
Diusahakan agar pesawat tetap berada ditengah – tengah. Pada kedua titik
tersebut diletakkan bak ukur. Arahkan pesawat ke bak ukur A (pembacaan
belakang) dan hasil pembacaannya dinamakan R. Lalu pesawat diputar searah
jarum jam untuk melakukan pembacaan benang tengah pada bak ukur B
(pembacaan muka) dan hasil pembacaannya dinamakan V. Maka beda tinggi
antara titik A dan B:
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 4
∆H = R – J
Gambar 2.2Penempatan pesawat di tengah dua rambu
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
c. Menempatkan alat ukur di luar titik A dan titik B
Hal ini dilakukan dilakukan bila keadaan terpaksa, mungkin karena adanya
penghalang seperti sungai, selokan atau saluran-saluran air lainnya antara kedua
titik tersebut. Pada gambar dibawah ini, pesawat ditempatkan di sebelah kanan
titik B selanjutnya dilakukan pembacaan benang tengah dan hasil pembacaan
bak ukur B disebut V, maka beda tinggi antara titik A dan B adalah :
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 5
∆H = R – V
∆H = R – V
Gambar 2.3Pengukuran beda tinggi drainase
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
0
Dari ketiga cara tersebut, yang paling teliti adalah dengan cara
menempatkan alat ukur tersebut di antara dua titik yang akan diukur beda
tingginya karena dengan mengubah arahnya sesuai dengan arah jarum jam maka
kesalahannya negatif, juga kesalahan atmopsferiknya saling berbagi.
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 6
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
D. Kesalahan Yang Terjadi Dalam Pengukuran
Dalam melakukan pengukuran kita tidak luput dari kesalahan-kesalahan.
Kesalahan itu dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu :
a. Kesalahan Besar ( Mistakes Blunder )
Kesalahan ini dapat terjadi karena kurang hati-hati dalam melakukan
pengukuran atau kurang pengalaman dan pengetahuan dari praktikan. Apabila
terjadi kesalahan ini, maka pengukuran harus di ulang atau hasil yang mengalami
kesalahan tersebut dicoret saja.
b. Kesalahan Sistimatis ( Sistematic Error )
Umumnya kesalahan ini terjadi karena alat ukur itu sendiri. Misalnya
panjang meter yang tidak tepat atau mungkin peralatan ukurnya sudah tidak
sempurna. Kesalahan ini dapat dihilangkan dengan perhitungan koreksi atau
mengkaligrasi alat/memperbaiki alat.
c. Kesalahan Yang Tidak Terduga/Acak ( Accidental Error )
Kesalahan ini dapat terjadi karena hal–hal yang tidak diketahui dengan
pasti dan tidak diperiksa. Misalnya ada getaran pada alat ukur ataupun pada
tanah. Kesalahan dapat diperkecil dengan melakukan observasi dan mengambil
nilai rata– rata sebagai hasil.
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 7
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
BAB III
METODE PENGUKURAN
A. Lokasi dan Waktu Praktikum
Lokasi praktikum yaitu, Lingkungan Kampus Baru Universitas Haluoleo (Gerbang 2 - Gedung Pertanian) . Praktikum Survey dan Pengukuran ini dilaksanakan pada Hari Jumat, 8 Juni 2012, dimulai pada Pukul 08.00 Wita dan berakhir pada Pukul 17.30 Wita dengan cuaca yang cerah.
B. Kelompok Pengukur
Kelompok kami adalah kelompok VIII yang beranggotakan :
Adriana Anastasia Jenahat (E1B1 11 066)
Agriana Fransiska A (E1B1 11 060)
Winda Sari Luartowo (E1B1 11 065)
Ahmad Sofyan (E1B1 11 061)
Yudha Oktab Pradita (E1B1 11 062)
Andi Muh. Subhamjasyah (E1B1 11 064)
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 8
c
a
b
c
e
df
gh
i
j
k
l
m
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
C. Alat yang Digunakan
1. Pesawat Waterpass
Waterpass (penyipat datar) adalah alat ukur untuk mengetahui
dan menentukan beda tinggi antara dua titik atau lebih yang sebelumnya
diketahui tingginya.
Gambar 1.1
Waterpass
Bagian-bagian dari pesawat waterpass:
Lingkaran horizontal berskala.
Skala pada lingkaran horizontal.
Okuler teropong.
Alat bidik dengan celah pejera.
Cermin nivo.
Sekrup penyetel fokus.
Sekrup penggerak horizontal.
Sekrup ungkit.
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 9
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
Sekrup pendatar.
Objektif teropong.
Nivo tabung.
Nivo kotak.
Kepal kaki tiga.
2. Statif (kaki tiga)
Berfungsi untuk tempat meletakkan/menempatkan pesawat
waterpass yang dilengkapi dengan sekrup pengunci pesawat waterpass,
agar tidak bergerak atau jatuh. Ketiga statif diatur tinggi rendahnya sesuai
dengan keadaan tanah tempat alat itu berdiri.
Gambar 1.2
Statif
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 10
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
3. Rambu ukur
Alat ini berfungsi membaca pengukuran tinggi tiap patok utama
setiap detail. Rambu ukur yang digunakan dalam praktikum yang
berukuran panjang 3 m, lebar 0,10 m, tebal 0,04 m. Bak ukur diberi cat
hitam dan merah dengan dasar putih, agar tidak silau bila dilihat dari
jauh. Bak ukur ini berfungsi untuk pembacaan pengukuran tinggi tiap
patok utama secara detail.
Gambar 1.3
Rambu (Bak Ukur)
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 11
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
4. Payung
Berfungsi untuk melindungi pesawat dari sinar matahari maupun
hujan karena lensa teropong pada pesawat sangat peka terhadap sinar
matahari.
Gambar 1.4
Payung
5. Kompas
Berfungsi untuk menentukan arah utara dari titik yang diukur.
Gambar 1.5
Kompas
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 12
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
6. Patok
Berfungsi sebagai tanda dimana kita meletakkan bak ukur atau
alat waterpass untuk melakukan pengukuran dilapangan. Patok dari kayu
dengan panjang 30 cm dan penampangannya 4 cm, yang ujungnya
runcing agar lebih mudah dimasukkan kedalam tanah.
Gambar 1.6
Patok
7. Alat penunjang lainnya
Alat penunjang lainnya seperti blangko data, kalkulator dan alat
tulis lainnya, yang dipakai untuk memperlancar kegiatan praktikum.
Gambar 1.7
Alat Penunjang
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 13
Gambar 1.4Unting-unting
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
8. Roll Meter
Alat ini digunakan untuk mengukur jarak antar titik dan juga untuk
mengukur tinggi alat. Roll Meter yang dipergunakan ini mempunyai
panjang 50 m.
9.Unting – Unting
Unting-unting ini melekat dibawah penyetel kaki statif, unting-unting
ini berfungsi sebagai tolak ukur apakah waterpass tersebut sudah berada
tepat di atas patok.
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 14
Gambar 1.8Roll Meter
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
D. Prosedur Pelaksanaan Praktikum
a. Profil Memanjang
1) Pemasangan patok dilakukan pada jarak tertentu. Dalam hal ini sesuai
dengan keinginan anda. Namun demikian, terlebih dahulu tentukan arah
utara dengan menggunakan kompas. Kemudian menolkan nilai dari
waterpass, dimana arah utara merupakan patokan utama. Waterpass
diletakkan di tengah-tengah antara kedua patok.
2) Waterpass diseimbangkan dengan melihat kedudukan nivo sambil
memutar sekrup penyetel hingga gelembung yang berada di dalamnya
dalam kedudukan yang seimbang (di tengah-tengah).
3) Pada pengukuran profil memanjang ini digunakan metode “Double
Standing”, yaitu suatu metode dimana pengukuran pergi dan
pengukuran pulang dilakukan serempak hanya dengan menggunakan
kedudukan pesawat, misalnya pada pengukuran pergi, P0 sebagai
pembacaan belakang dan P1 sebagai pembacaan muka, begitu pula
sebaliknya.
4) Bak ukur diletakkan di atas patok dengan kedudukan vertikal dari segala
arah.
5) Waterpass diarahkan ke patok pertama (P0) selanjutnya disebut
pembacaan belakang. Pada teropong terlihat pembacaan benang atas,
benang tengah dan bawah. Setelah itu waterpass diarahkan ke patok
kedua (P1).
6) Selanjutnya dengan mengubah letak pesawat (waterpass) kita
mengadakan pengukuran pulang dengan mengarahkan ke P1
(pembacaan belakang). Pada teropong terlihat pembacaan benang atas,
tengah dan bawah.
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 15
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
7) Pengamatan selanjutnya dilakukan secara teratur dengan cara seperti di
atas sampai pada patok terakhir.
8) Pembacaan hasil pengukuran dicatat pada tabel yang tersedia.
b. Profil Melintang
1) Waterpass diletakkan pada patok utama dan diseimbangkan kembali
kedudukan nivonya seperti pada pengukuran profil memanjang.
2) Pada jarak yang memungkinkan diletakkan bak ukur. Titik yang diukur
disebelah kanan waterpass diberi simbol a, b dan disebelah kiri diberi
simbol c dan d.
3) Pengukuran dilakukan secara teliti mulai dari patok pertama sampai
pada patok terakhir.
4) Semua data yang diperoleh dicatat pada tabel yang tersedia
E. Rumus-Rumus Yang Digunakan
Untuk profil memanjang, perhitungan dasar yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Perhitungan Jarak Optis Patok Utama
Rumus :
Dimana :
D = Jarak Optis (m)
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 16
D = ( Ba - Bb ) x 100 blkg + ( Ba - Bb ) x 100 mk
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
Ba = Benang Atas (mm)
Bb = Benang Bawah (mm)
Blkg = Belakang
Mk = Muka
Perhitungan Beda Tinggi Patok Utama
Rumus :
Dimana :
∆H = Beda Tinggi (m)
Bt = Benang Tengah (mm)
Koreksi Kesalahan
a. Kesalahan
Rumus :
Syarat :
Z < 10 √ Σ ∆Dr
Dimana :
Z = Kesalahan
∑ ∆Hpergi = Jumlah Total Beda Tinggi Pengukuran Pergi (m)
∑ ∆Hpulang = Jumlah Total Beda Tinggi Pengukuran Pulang (m)
Σ ∆Dr = Total Jarak Optis Rata-Rata (m)
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 17
∆H = Bt belakang – Bt muka
Z = ∑ ∆Hpergi ± ∑ ∆Hpulang
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
b. Koreksi Perpatok
Rumus :
Dimana :
K = Nilai Koreksi
Z = Kesalahan
n = Banyaknya Patok
Perhitungan Tinggi Titik Patok Utama
Rumus :
Dimana :
Zn = Tinggi Titik Utama (m)
Zn-1 = Tinggi Titik utama sebelum Zn (m)
∆H = Beda Tinggi Rata-Rata (m)
K = Koreksi
Perhitungan Kemiringan Patok Utama
Rumus :
Dimana :
/ Tn = Kemiringan titik yang ditinjau (%)
∆Dr = Jarak Optis Rata-Rata tiap patok utama (m)
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 18
K = - Z / (n – 1)
Zn = Zn-1± ∆H (Pn – Pn-1) ± K
/ Tn = ( Zn -Z(n-1) / ∆Dr ) / 100 %
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
Untuk profil melintang, perhitungan dasar yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Perhitungan Jarak Optis Detail
Rumus :
Dimana : D = Jarak optis (m)
Ba = Benang atas (mm)
Bb = Benang bawah (mm)
Perhitungan Beda Tinggi Detail
Rumus :
Dimana :
∆H = Beda tinggi (m)
Bt = Benang tengah (mm)
Perhitungan Tinggi Titik Detail
Rumus :
Dimana :
T = Tinggi titik detail yang ditinjau (m)
Pn = Tinggi titik patok utama (m)
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 19
D = ( Ba - Bb ) x 100
∆H = Tinggi Pesawat – B t Detail
T = Pn± ∆H
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
Perhitungan Kemiringan Detail
Rumus :
Dimana :
/ T det = Kemiringan detail (%)
∆H Detail = Beda tinggi detail(m)
D det = Jarak optis detail (m)
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 20
/ T det = ( ∆H Detail / D det ) / 100 %
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
BAB IV
ANALISA DATA
A. Perhitungan Profil Memanjanga. Perhitungan Jarak Optis Patok Utama
1) Perhitungan Bacaan Pergi (Stand I)
Rumus :
D = (Ba - Bb) x 100 belakang + (Ba - Bb) x 100 muka
P0-P1 = (1384 - 1190) x 100 + 1680 - 1370 x 100 = 19400 mm + 31000 mm = 50400 mm = 50.4 m
P1-P2 = (1290 - 1100) x 100 + 1450 - 1130 x 100 = 19000 mm + 32000 mm = 51000 mm = 51 m
P2-P3 = (1442 - 1224) x 100 + 1672 - 1390 x 100 = 21800 mm + 28200 mm = 50000 mm = 50 m
P3-P4 = (1610 - 1420) x 100 + 1530 - 1214 x 100 = 19000 mm + 31600 mm = 50600 mm = 50.6 m
P4-P5 = (1370 - 1270) x 100 + 1614 - 1478 x 100 = 10000 mm + 13600 mm = 23600 mm = 23.6 m
P5-P6 = (1344 - 1120) x 100 + 1490 - 1210 x 100 = 22400 mm + 28000 mm = 50400 mm = 50.4 m
P6-P7 = (1335 - 1265) x 100 + 1388 - 1320 x 100 = 7000 mm + 6800 mm = 13800 mm = 13.8 m
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 21
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
P7-P8 = (1410 - 1210) x 100 + (1720 - 1420) x 100 = 20000 mm + 30000 mm = 50000 mm = 50 m
P8-P9 = (1350 - 1250) x 100 + (1650 - 1480) x 100 = 10000 mm + 17000 mm = 27000 mm = 27 m
P9-P10 = (2030 - 1844) x 100 + (1340 - 1240) x 100 = 18600 mm + 10000 mm = 28600 mm = 28.6 m
P10-P11 = (1130 - 1080) x 100 + (2490 - 2410) x 100 = 5000 mm + 8000 mm = 13000 mm = 13 m
P11-P12 = (1320 - 1040) x 100 + (1920 - 1700) x 100 = 28000 mm + 22000 mm = 50000 mm = 50 m
P12-P13 = (698 - 490) x 100 + (2400 - 2100) x 100 = 20800 mm + 30000 mm = 50800 mm = 50.8 m
P13-P14 = (1060 - 840) x 100 + (1750 - 1470) x 100 = 22000 mm + 28000 mm = 50000 mm = 50 m
P14-P15= (1240 - 1028) x 100 + (1510 - 1220) x 100 = 21200 mm + 29000 mm = 50200 mm = 50.2 m
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 22
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
2) Perhitungan Bacaan Pulang (Stand II)Rumus :D = (Ba - Bb) x 100 blkng + (Ba - Bb) x 100 mk
P0-P1= (1580 - 1270) x 100 + (1290 - 1090) x 100 = 31000 mm + 20000 mm = 51000 mm = 51 m
P1-P2= (1335 - 1023) x 100 + (1240 - 1050) x 100 = 31200 mm + 19000 mm = 50200 mm = 50.2 m
P2-P3= (1650 - 1410) x 100 + (1380 - 1120) x 100 = 24000 mm + 26000 mm = 50000 mm = 50 m
P3-P4= (1454 - 1150) x 100 + (1542 - 1340) x 100 = 30400 mm + 20200 mm = 50600 mm = 50.6 m
P4-P5= (1340 - 1230) x 100 + (1250 - 1120) x 100 = 11000 mm + 13000 mm = 24000 mm = 24 m
P5-P6= (1330 - 1150) x 100 + (1310 - 980) x 100 = 18000 mm + 33000 mm = 51000 mm = 51 m
P6-P7= (1310 - 1230) x 100 + (1270 - 1220) x 100 = 8000 mm + 5000 mm = 13000 mm = 13 m
P7-P8= (1660 - 1360) x 100 + (1365 - 1155) x 100 = 30000 mm + 21000 mm = 51000 mm = 51 m
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 23
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
P8-P9= (1854 - 1720) x 100 + (1135 - 1005) x 100 = 13400 mm + 13000 mm = 26400 mm = 26.4 m
P9-P10= (2449 - 2277) x 100 + (1088 - 962) x 100 = 17200 mm + 12600 mm = 29800 mm = 29.8 m
P10-P11= (1620 - 1552) x 100 + (1080 - 1020) x 100 = 6800 mm + 6000 mm = 12800 mm = 12.8 m
P11-P12= (2032 - 1718) x 100 + (1320 - 1130) x 100 = 31400 mm + 19000 mm = 50400 mm = 50.4 m
P12-P13= (2250 - 1850) x 100 + (580 - 480) x 100 = 40000 mm + 10000 mm = 50000 mm = 50 m
P13-P14= (1660 - 1380) x 100 + (980 - 760) x 100 = 28000 mm + 22000 mm = 50000 mm = 50 m
P14-P15= (1450 - 1154) x 100 + (1180 - 970) x 100 = 29600 mm + 21000 mm = 50600 mm = 50.6 m
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 24
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
3) Perhitungan Jarak Optis rata-rata
Rumus :
P0-P1 = 1/2 x (50400 + 51000) = 50700 mm = 50.70 mP1-P2 = 1/2 x (51000 + 50200) = 50600 mm = 50.60 mP2-P3 = 1/2 x (50000 + 50000) = 50000 mm = 50.00 mP3-P4 = 1/2 x (50600 + 50600) = 50600 mm = 50.60 mP4-P5 = 1/2 x (23600 + 24000) = 23800 mm = 23.80 mP5-P6 = 1/2 x (50400 + 51000) = 50700 mm = 50.70 mP6-P7 = 1/2 x (13800 + 13000) = 13400 mm = 13.40 mP7-P8 = 1/2 x (50000 + 51000) = 50500 mm = 50.50 mP8-P9 = 1/2 x (27000 + 26400) = 26700 mm = 26.70 mP9-P10 = 1/2 x (28600 + 29800) = 29200 mm = 29.20 mP10-P11 = 1/2 x (13000 + 12800) = 12900 mm = 12.90 mP11-P12 = 1/2 x (50000 + 50400 = 50200 mm = 50.20 mP12-P13 = 1/2 x (50800 + 50000) = 50400 mm = 50.40 mP13-P14 = 1/2 x (50000 + 50000) = 50000 mm = 50.00 mP14-P15 = 1/2 x (50200 + 50600) = 50400 mm = 50.40 m
∑ Dr = 509700 mm 509.70
b. Perhitungan Beda Tinggi Patok Utama1) Perhitungan Bacaan Pergi
Rumus :∆ H= Btbelakang - Btmuka
P0 - P1 = 1287 - 1525 = -238 mm =-0.238 m
P1 - P2 = 1195 - 1290 = -95 mm =-0.095 m
P2 - P3 = 1333 - 1531 = -198 mm =-0.198 m
P3 - P4 = 1515 - 1372 = 143 mm = 0.143 m
P4 - P5 = 1320 - 1546 = -226 mm =-0.226 m
P5 - P6 = 1232 - 1350 = -118 mm =-0.118 m
P6 - P7 = 1300 - 1354 = -54 mm = - m
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 25
Dr = 1/2 x ( D Pergi + D Pulang )
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
0.054P7 - P8 = 1310 - 1570 = -260 mm = -0.26 m
P8 - P9 = 1300 - 1565 = -265 mm =-0.265 m
P9 - P10 = 1937 - 1290 = 647 mm = 0.647 m
P10 - P11 = 1105 - 2450 =-1345 mm =
-1.345 m
P11 - P12 = 1180 - 1810 = -630 mm = -0.63 m
P12 - P13 = 594 - 2250 =-1656 mm =
-1.656 m
P13 - P14 = 950 - 1610 = -660 mm = -0.66 m
P14 - P15 = 1134 - 1365 = -231 mm =-0.231 m
∆ H =-5186 mm =
-5.186 m
2) Perhitungan Bacaan PulangRumus :
∆ H = BtBelakang - BtMuka
P0 - P1 = 1425 -119
0 = 235 mm = 0.235 m
P1 - P2 = 1179 -114
5 = 34 mm = 0.034 m
P2 - P3 = 1530 -125
0 = 280 mm = 0.280 m
P3 - P4 = 1302 -144
1 = -139 mm = -0.139 m
P4 - P5 = 1285 -118
5 = 100 mm = 0.100 m
P5 - P6 = 1240 -114
5 = 95 mm = 0.095 m
P6 - P7 = 1270 -124
5 = 25 mm = 0.025 m
P7 - P8 = 1510 -126
0 = 250 mm = 0.250 m
P8 - P9 = 1787 -107
0 = 717 mm = 0.717 m
P9 - P10 = 2363 -102
5 = 1338 mm = 1.338 m
P10 - P11 = 1586 -105
0 = 536 mm = 0.536 m
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 26
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
P11 - P12 = 1875 -122
5 = 650 mm = 0.650 mP12 - P13 = 2050 - 530 = 1520 mm = 1.520 mP13 - P14 = 1520 - 870 = 650 mm = 0.650 m
P15 - P15 = 1302 -107
5 = 227 mm = 0.227 m∆ H = 6518 mm = 6.518 m
3) Perhitungan Beda Tinggi Rata - RataRumus :
∆ H = ½ (ΔHI ± ΔHII)
P0- P1 = 1/2 x (-238 - 235) = -236.5 mm = -0.237 mP1- P2 = 1/2 x (-95 - 34) = -64.5 mm = -0.065 mP2- P3 = 1/2 x (-198 - 280) = -239 mm = -0.239 mP3- P4 = 1/2 x (143 - -139) = 141 mm = 0.141 mP4- P5 = 1/2 x (-226 - 100) = -163 mm = -0.163 mP5- P6 = 1/2 x (-118 - 95) = -106.5 mm = -0.107 mP6- P7 = 1/2 x (-54 - 25) = -39.5 mm = -0.040 mP7- P8 = 1/2 x (-260 - 250) = -255 mm = -0.255 mP8- P9 = 1/2 x (-265 - 717) = -491 mm = -0.491 mP9- P10 = 1/2 x (647 - 1338) = -345.5 mm = -0.346 mP10- P11 = 1/2 x (-1345 - 536) = -940.5 mm = -0.941 mP11- P12 = 1/2 x (-630 - 650) = -640 mm = -0.640 mP12- P13 = 1/2 x (-1656 - 1520) = -1588 mm = -1.588 mP13- P14 = 1/2 x (-660 - 650) = -655 mm = -0.655 mP14- P15 = 1/2 x (-231 + 227) = -229 mm = -0.229 m
∆ H = -5852 mm = -5.852 m
c. Koreksi Perhitungan1) Koreksi KesalahanRumus :
Z = Σ∆H Pergi ± Σ∆H Pulang
Z = 6.518
+ -5.186
= 1.332
m
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 27
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
SyaratZ < 10√509.70
1.332 < 10√509.701.332 < 10 x22.5765
1.332 <225.76
5
2) Koreksi PerpatokRumus : K = -Z
(n-1)
K = -1.332(15 - 1)
= -1.33214
= -0.095143 m
d. Perhitungan Tinggi Titik Patok UtamaRumus : Pn = p (n - 1) ± ∆H ± K
P0 = 27,5000 mP1 = 27,5000 + -0,2365 + -0,0951
= 27,1684 mP2 = 27,1684 + -0,0645 + -0,0951
= 27,0087 mP3 = 27,0087 + -0,2390 + -0,0951
= 26,6746 mP4 = 26,6746 + 0,1410 + -0,0951
= 26,7204 mP5 = 26,7204 + -0,1630 + -0,0951
= 26,4623 mP6 = 26,4623 + -0,1065 + -0,0951
= 26,2606 mP7 = 26,2606 + -0,0395 + -0,0951
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 28
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
= 26,1260 mP8 = 26,1260 + -0,2550 + -0,0951
= 25,7759 mP9 = 25,7759 + -0,4910 + -0,0951
= 25,1897 mP10 = 25,1897 + -0,3455 + -0,0951
= 24,7491 mP11 = 24,7491 + -0,9405 + -0,0951
= 23,7134 mP12 = 23,7134 + -0,6400 + -0,0951
= 22,9783 mP13 = 22,9783 + -1,5880 + -0,0951
= 21,2951 mP14 = 21,2951 + -0,6550 + -0,0951
= 20,5450 mP15 = 20,5450 + -0,2290 + -0,0951
= 20,2209 m
e. Perhitungan Kemiringan Patok UtamaRumus : /Tn = (Zn - Z(n-1) x 100 %
Dr
/Tn P0 - P1 = -0,2365 x 10
0% = -0,4665 %
50,70
/Tn P1 - P2 = -0,0645 x 10
0% = -0,1275 %
50,60
/Tn P2 - P3 = -0,2390 x 10
0% = -0,478 %
50,00
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 29
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
/Tn P3 - P4 = 0,1410 x 10
0% = 0,27866 %
50,60
/Tn P4 - P5 = -0,1630 x 10
0% = -0,6849 %
23,80
/Tn P5 - P6 = -0,1065 x 10
0% = -0,2101 %
50,70
/Tn P6 - P7 = -0,0395 x 10
0% = -0,2948 %
13,40
/Tn P7 - P8 = -0,2550 x 10
0% = -0,505 %
50,50
/Tn P8 - P9 = -0,4910 x 10
0% = -1,839 %
26,70
/Tn P9 - P10 = -0,3455 x 10
0% = -1,1832 %
29,20
/TnP1
0 - P11 = -0,9405 x 10
0% = -7,2907 %
12,90
/TnP1
1 - P12 = -0,6400 x 10
0% = -1,2749 %
50,20
/TnP1
2 - P13 = -1,5880 x 10
0% = -3,1508 %
50,40
/TnP1
3 - P14 = -0,6550 x 10
0% = -1,31 %
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 30
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
50,00
/TnP1
4 - P15 = -0,2290 x 10
0% = -0,4544 %
50,40
B. Perhitungan Profil Melintanga. Perhitungan Jarak Optis Detail
Rumus :D = (Ba - Bb) x 100
DP0 a = (126
5 -123
5 )x 100 = 300
0mm =
3,0 m
b = (121
0 -117
0 )x 100 = 400
0mm =
4,0 m
c = (130
0 -127
0 )x 100 = 300
0mm =
3,0 m
d = (129
2 -125
0 )x 100 = 420
0mm =
4,2 m
DP1 a = (153
0 -150
0 )x 100 = 300
0mm =
3,0 m
b = (148
0 -144
0 )x 100 = 400
0mm =
4,0 m
c = (138
4 -135
0 )x 100 = 340
0mm =
3,4 m
d = (147
0 -143
0 )x 100 = 400
0mm =
4,0 m
DP2 a = (184
7 -181
3 )x 100 = 340
0mm =
3,4 m
b = (163
5 -159
5 )x 100 = 400
0mm =
4,0 m
c = (161
0 -158
0 )s 100 = 300
0mm =
3,0 m
d = (162
0 -158
0 )x 100 = 400
0mm =
4,0 m
DP3 a = (137
8 -134
0 )x 100 = 380
0mm =
3,8 m
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 31
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
b = (137
0 -133
0 )x 100 = 400
0mm =
4,0 m
c = (127
0 -124
0 )x 100 = 300
0mm =
3,0 m
d = (128
0 -124
0 )x 100 = 400
0mm =
4,0 m
DP4 a = (141
5 -138
5 )x 100 = 300
0mm =
3,0 m
b = (143
0 -139
0 )x 100 = 400
0mm =
4,0 m
c = (132
6 -129
0 )x 100 = 360
0mm =
3,6 m
d = (141
5 -137
5 )x 100 = 400
0mm =
4,0 m
DP5 a = (140
5 -137
5 )x 100 = 300
0mm =
3,0 m
b = (139
4 -135
0 )x 100 = 440
0mm =
4,4 m
c = (131
0 -128
0 )x 100 = 300
0mm =
3,0 m
d = (133
0 -129
0 )x 100 = 400
0mm =
4,0 m
DP6 a = (147
0 -144
0 )x 100 = 300
0mm =
3,0 m
b = (142
0 -138
0 )x 100 = 400
0mm =
4,0 m
c = (148
0 -145
0 )x 100 = 300
0mm =
3,0 m
d = (150
4 -146
0 )x 100 = 440
0mm =
4,4 m
DP7 a = (136
8 -133
6 )x 100 = 320
0mm =
3,2 m
b = (136
6 -132
0 )x 100 = 460
0mm =
4,6 m
c = (145
4 -142
0 )x 100 = 340
0mm =
3,4 m
d = (143
4 -139
0 )x 100 = 440
0mm =
4,4 m
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 32
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
DP8 a = (145
1 -140
5 )x 100 = 460
0mm =
4,6 m
b = (128
8 -123
0 )x 100 = 580
0mm =
5,8 m
c = (151
0 -145
2 )x 100 = 580
0mm =
5,8 m
d = (167
6 -161
0 )x 100 = 660
0mm =
6,6 m
DP9 a = (157
8 -154
8 )x 100 = 300
0mm =
3,0 m
b = (145
0 -140
6 )x 100 = 440
0mm =
4,4 m
c = (149
8 -146
2 )x 100 = 360
0mm =
3,6 m
d = (151
0 -146
8 )x 100 = 420
0mm =
4,2 m
DP10 a = (
1600 -
1578 )
x 100 = 2200
mm =
2,2 m
b = (157
0 -152
8 )x 100 = 420
0mm =
4,2 m
c = (156
0 -152
4 )x 100 = 360
0mm =
3,6 m
d = (152
5 -147
5 )x 100 = 500
0mm =
5,0 m
DP11 a = (
1744 -
1700 )
x 100 = 4400
mm =
4,4 m
b = (158
0 -153
0 )x 100 = 500
0mm =
5,0 m
c = (132
0 -128
0 )x 100 = 400
0mm =
4,0 m
d = (138
0 -133
0 )x 100 = 500
0mm =
5,0 m
DP12 a = (
1482 -
1440 )
x 100 = 4200
mm =
4,2 m
b = (129
0 -124
2 )x 100 = 480
0mm =
4,8 m
c = (132
0 -128
2 )x 100 = 380
0mm =
3,8 m
d = ( 135 - 130 ) x 100 = 460 m = 4, m
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 33
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
5 9 0 m 6
DP13 a = (
1855 -
1819 )
x 100 = 3600
mm =
3,6 m
b = (172
2 -167
8 )x 100 = 440
0mm =
4,4 m
c = (156
0 -152
2 )x 100 = 380
0mm =
3,8 m
d = (160
4 -156
0 )x 100 = 440
0mm =
4,4 m
DP14 a = (
1945 -
1905 )
x 100 = 4000
mm =
4,0 m
b = (174
2 -169
0 )x 100 = 520
0mm =
5,2 m
c = (145
2 -141
0 )x 100 = 420
0mm =
4,2 m
d = (143
8 -138
8 )x 100 = 500
0mm =
5,0 m
DP15 a = (
1993 -
1973 )
x 100 = 2000
mm =
2,0 m
b = (202
9 -199
3 )x 100 = 360
0mm =
3,6 m
c = (141
5 -138
1 )x 100 = 340
0mm =
3,4 m
d = (143
9 -138
9 )x 100 = 500
0mm =
5,0 m
b. Perhitungan Beda Tinggi Titik DetailRumus :
= tinggi pesawat - Bt detail
P0 a = 1340 - 1250 = 90 mm = 0,090 mb = 1340 - 1190 = 150 mm = 0,150 mc = 1340 - 1285 = 55 mm = 0,055 md = 1340 - 1271 = 69 mm = 0,069 m
P1 a = 1320 - 1515 = -195 mm = -0,195 mb = 1320 - 1460 = -140 mm = -0,140 m
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 34
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
c = 1320 - 1367 = -47 mm = -0,047 md = 1320 - 1450 = -130 mm = -0,130 m
P2 a = 1350 - 1830 = -480 mm = -0,480 mb = 1350 - 1615 = -265 mm = -0,265 mc = 1350 - 1480 = -130 mm = -0,130 md = 1350 - 1600 = -250 mm = -0,250 m
P3 a = 1310 - 1359 = -49 mm = -0,049 mb = 1310 - 1350 = -40 mm = -0,040 mc = 1310 - 1255 = 55 mm = 0,055 md = 1310 - 1260 = 50 mm = 0,050 m
P4 a = 1350 - 1400 = -50 mm = -0,050 mb = 1350 - 1410 = -60 mm = -0,060 mc = 1350 - 1308 = 42 mm = 0,042 md = 1350 - 1395 = -45 mm = -0,045 m
P5 a = 1330 - 1390 = -60 mm = -0,060 mb = 1330 - 1372 = -42 mm = -0,042 mc = 1330 - 1295 = 35 mm = 0,035 md = 1330 - 1310 = 20 mm = 0,020 m
P6 a = 1480 - 1455 = 25 mm = 0,025 mb = 1480 - 1400 = 80 mm = 0,080 mc = 1480 - 1465 = 15 mm = 0,015 md = 1480 - 1482 = -2 mm = -0,002 m
P7 a = 1370 - 1352 = 18 mm = 0,018 mb = 1370 - 1343 = 27 mm = 0,027 mc = 1370 - 1437 = -67 mm = -0,067 md = 1370 - 1412 = -42 mm = -0,042 m
P8 a = 1350 - 1428 = -78 mm = -0,078 mb = 1350 - 1259 = 91 mm = 0,091 mc = 1350 - 1481 = -131 mm = -0,131 md = 1350 - 1643 = -293 mm = -0,293 m
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 35
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
P9 a = 1350 - 1503 = -153 mm = -0,153 mb = 1350 - 1428 = -78 mm = -0,078 mc = 1350 - 1480 = -130 mm = -0,130 md = 1350 - 1489 = -139 mm = -0,139 m
P10 a = 1420 - 1589 = -169 mm = -0,169 mb = 1420 - 1549 = -129 mm = -0,129 mc = 1420 - 1542 = -122 mm = -0,122 md = 1420 - 1500 = -80 mm = -0,080 m
P11 a = 1350 - 1722 = -372 mm = -0,372 mb = 1350 - 1555 = -205 mm = -0,205 mc = 1350 - 1300 = 50 mm = 0,050 md = 1350 - 1355 = -5 mm = -0,005 m
P12 a = 1220 - 1461 = -241 mm = -0,241 mb = 1220 - 1266 = -46 mm = -0,046 mc = 1220 - 1301 = -81 mm = -0,081 md = 1220 - 1332 = -112 mm = -0,112 m
P13 a = 1440 - 1837 = -397 mm = -0,397 mb = 1440 - 1700 = -260 mm = -0,260 mc = 1440 - 1541 = -101 mm = -0,101 md = 1440 - 1582 = -142 mm = -0,142 m
P14 a = 1000 - 1925 = -925 mm = -0,925 mb = 1000 - 1716 = -716 mm = -0,716 mc = 1000 - 1431 = -431 mm = -0,431 md = 1000 - 1413 = -413 mm = -0,413 m
P15 a = 1350 - 1983 = -633 mm = -0,633 mb = 1350 - 2011 = -661 mm = -0,661 mc = 1350 - 1398 = -48 mm = -0,048 md = 1350 - 1414 = -64 mm = -0,064 m
c. Perhitungan Tinggi Ditik DetailRumus : Pdet = Pn ± Δhdet
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 36
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
P0 a = 27,5000 + 0,090 = 27,5900 mb = 27,5000 + 0,150 = 27,6500 mc = 27,5000 + 0,055 = 27,5550 md = 27,5000 + 0,069 = 27,5690 m
P1 a = 27,1684 + -0,195 = 26,9734 mb = 27,1684 + -0,140 = 27,0284 mc = 27,1684 + -0,047 = 27,1214 md = 27,1684 + -0,130 = 27,0384 m
P2 a = 27,0087 + -0,480 = 26,5287 mb = 27,0087 + -0,265 = 26,7437 mc = 27,0087 + -0,130 = 26,8787 md = 27,0087 + -0,250 = 26,7587 m
P3 a = 26,6746 + -0,049 = 26,6256 mb = 26,6746 + -0,040 = 26,6346 mc = 26,6746 + 0,055 = 26,7296 md = 26,6746 + 0,050 = 26,7246 m
P4 a = 26,7204 + -0,050 = 26,6704 mb = 26,7204 + -0,060 = 26,6604 mc = 26,7204 + 0,042 = 26,7624 md = 26,7204 + -0,045 = 26,6754 m
P5 a = 26,4623 + -0,060 = 26,4023 mb = 26,4623 + -0,042 = 26,4203 mc = 26,4623 + 0,035 = 26,4973 md = 26,4623 + 0,020 = 26,4823 m
P6 a = 26,2606 + 0,025 = 26,2856 mb = 26,2606 + 0,080 = 26,3406 mc = 26,2606 + 0,015 = 26,2756 md = 26,2606 + -0,002 = 26,2586 m
P7 a = 26,1260 - 0,018 = 26,1440 mb = 26,1260 - 0,027 = 26,1530 mc = 26,1260 - -0,067 = 26,0590 md = 26,1260 - -0,042 = 26,0840 m
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 37
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
P8 a = 25,7759 - -0,078 = 25,6979 mb = 25,7759 - 0,091 = 25,8669 mc = 25,7759 - -0,131 = 25,6449 md = 25,7759 - -0,293 = 25,4829 m
P9 a = 25,1897 - -0,153 = 25,0367 mb = 25,1897 - -0,078 = 25,1117 mc = 25,1897 - -0,130 = 25,0597 md = 25,1897 - -0,139 = 25,0507 m
P10 a = 24,7491 - -0,169 = 24,5801 mb = 24,7491 - -0,129 = 24,6201 mc = 24,7491 - -0,122 = 24,6271 md = 24,7491 - -0,080 = 24,6691 m
P11 a = 23,7134 - -0,372 = 23,3414 mb = 23,7134 - -0,205 = 23,5084 mc = 23,7134 - 0,050 = 23,7634 md = 23,7134 - -0,005 = 23,7084 m
P12 a = 22,9783 - -0,241 = 22,7373 mb = 22,9783 - -0,046 = 22,9323 mc = 22,9783 - -0,081 = 22,8973 md = 22,9783 - -0,112 = 22,8663 m
P13 a = 21,2951 - -0,397 = 20,8981 mb = 21,2951 - -0,260 = 21,0351 mc = 21,2951 - -0,101 = 21,1941 md = 21,2951 - -0,142 = 21,1531 m
P14 a = 20,545 - -0,925 = 19,6200 mb = 20,545 - -0,716 = 19,8290 mc = 20,545 - -0,431 = 20,1140 md = 20,545 - -0,413 = 20,1320 m
P15 a = 20,2209 - -0,633 = 19,5879 mb = 20,2209 - -0,661 = 19,5599 mc = 20,2209 - -0,048 = 20,1729 m
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 38
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
d = 20,2209 - -0,064 = 20,1569 m
d. Perhitungan Kemiringan Titik DetailRumus :
/T det =(Zn - Z(n-1) x 100 %
Dr
P0 a = 0,090 x 100 % = 3,000 %3,0
b = 0,150 x 100 % = 3,750 %4,0
c = 0,055 x 100 % = 1,833 %3,0
d = 0,069 x 100 % = 1,643 %4,2
P1 a = -0,195 x 100 % = -6,500 %3,0
b = -0,140 x 100 % = -3,500 %4,0
c = -0,047 x 100 % = -1,382 %3,4
d = -0,130 x 100 % = -3,250 %4,0
P2 a = -0,480 x 100 % = -14,118 %3,4
b = -0,265 x 100 % = -6,625 %4,0
c = -0,130 x 100 % = -4,333 %3,0
d = -0,250 x 100 % = -6,250 %4,0
P3 a = -0,049 x 100 % = -1,289 %3,8
b = -0,040 x 100 % = -1,000 %4,0
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 39
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
c = 0,055 x 100 % = 1,833 %3,0
d = 0,050 x 100 % = 1,250 %4,0
P4 a = -0,050 x 100 % = -1,667 %3,0
b = -0,060 x 100 % = -1,500 %4,0
c = 0,042 x 100 % = 1,167 %3,6
d = -0,045 x 100 % = -1,125 %4,0
P5 a = -0,060 x 100 % = -2,000 %3,0
b = -0,042 x 100 % = -0,955 %4,4
c = 0,035 x 100 % = 1,167 %3,0
d = 0,020 x 100 % = 0,500 %4,0
P6 a = 0,025 x 100 % = 0,833 %3,0
b = 0,080 x 100 % = 2,000 %4,0
c = 0,015 x 100 % = 0,500 %3,0
d = -0,002 x 100 % = -0,045 %4,4
P7 a = 0,018 x 100 % = 0,563 %3,2
b = 0,027 x 100 % = 0,587 %4,6
c = -0,067 x 100 % = -1,971 %3,4
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 40
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
d = -0,042 x 100 % = -0,955 %4,4
P8 a = -0,078 x 100 % = -1,696 %4,6
b = 0,091 x 100 % = 1,569 %5,8
c = -0,131 x 100 % = -2,259 %5,8
d = -0,293 x 100 % = -4,439 %6,6
P9 a = -0,153 x 100 % = -5,100 %3,0
b = -0,078 x 100 % = -1,773 %4,4
c = -0,130 x 100 % = -3,611 %3,6
d = -0,139 x 100 % = -3,310 %4,2
P10 a = -0,169 x 100 % = -7,682 %2,2
b = -0,129 x 100 % = -3,071 %4,2
c = -0,122 x 100 % = -3,389 %3,6
d = -0,080 x 100 % = -1,600 %5,0
P11 a = -0,372 x 100 % = -8,455 %4,4
b = -0,205 x 100 % = -4,100 %5,0
c = 0,050 x 100 % = 1,250 %4,0
d = -0,112 x 100 % = -2,240 %5,0
P12 a = -0,241 x 100 % = -5,738 %
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 41
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
4,2b = -0,046 x 100 % = -0,958 %
4,8c = -0,081 x 100 % = -2,132 %
3,8d = -0,112 x 100 % = -2,435 %
4,6
P13 a = -0,397 x 100 % = -11,028 %3,6
b = -0,260 x 100 % = -5,909 %4,4
c = -0,101 x 100 % = -2,658 %3,8
d = -0,142 x 100 % = -3,227 %4,4
P14 a = -0,925 x 100 % = -23,125 %4,0
b = -0,716 x 100 % = -13,769 %5,2
c = -0,431 x 100 % = -10,262 %4,2
d = -0,413 x 100 % = -8,260 %5,0
P15 a = -0,633 x 100 % = -31,650 %2,0
b = -0,661 x 100 % = -18,361 %3,6
c = -0,048 x 100 % = -1,412 %3,4
d = -0,064 x 100 % = -1,280 %5,0
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 42
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang kami lakukan maka dapat kami simpulkan bahwa :
1. Poligon adalah rangkaian garis khayal di atas permukaan bumi yang
merupakan garis lurus yang menghubungkan titik-titik dan merupakan
suatu obyek pengukuran. Poligon juga biasa disebut sebagai rangkaian
segi banyak untuk pembuatan peta.
2. Untuk mendapatkan hasil yang benar maka hasil pengukuran sudut
jurusan, jarak dan beda tinggi titik harus mendapatkan koreksi dengan
ketentuan tidak melebihi batas toleransi.
3. Untuk mendapatkan tinggi titik di permukaan tanah guna penggambaran
peta kontur maka diperlukan pengukuran beda tinggi pada poligon.
4. Kesalahan yang cukup besar dalam pengukuran ini karena kurangnya
ketelitian dalam membaca alat ukur terutama pengukur belum
berpengalaman.
B. Saran
Saran-saran yang dapat kami berikan bertolak dari kesimpulan yang kami buat
adalah:
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 43
Laporan Praktikum Survey dan Pengukuran "Waterpass"
1. Agar waktu pelaksanaan praktikum dapat dipercepat sehingga dalam
pembuatan laporan tidak terburu-buru.
2. Untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang besar sebaiknya dalam
menjalankan praktikum, praktikan harus dibimbing sebaik-baiknya
mengingat praktikan baru pertama kali melakukan pengukuran seperti ini.
3. Untuk mendapatkan hasil yang baik dan maksimal diperlukan tingkat
ketelitian yang sangat tinggi.
Agriana Fransiska AE1B1 11 060 Page 44