bab i1

37
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunianya, sehingga makalah tentang ”Enzim Probiotik dalam Bahan Pangan” ini dapat diselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk membuat makalah ini. Makalah ini disusun berdasarkan pengetahuan yang penulis dapat dari berbagai sumber, baik dari buku –buku kimia maupun internet. Dengan demikian makalah ini membahas tentang pengertian probiotik, sejarah probiotik, produk dan aplikasi probiotik, mekanisme kerja probiotik, dan peran enzim probiotik dalam pengolahan pangan. Penulis menyadari bahwa makalah ini belum begitu memadai, terutama di bagian pembahasan materi tentang pemanfaatan probiotik sebagai enzim dan peran enzim probiotik dalam pengolahan pangan. Oleh karena itu, dengan adanya kekurangan tersebut penulis menerima kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua .

Upload: eflyani-gius

Post on 15-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

chsmtry

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunianya, sehingga makalah tentang Enzim Probiotik dalam Bahan Pangan ini dapat diselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk membuat makalah ini.Makalah ini disusun berdasarkan pengetahuan yang penulis dapat dari berbagai sumber, baik dari buku buku kimia maupun internet. Dengan demikian makalah ini membahas tentang pengertian probiotik, sejarah probiotik, produk dan aplikasi probiotik, mekanisme kerja probiotik, dan peran enzim probiotik dalam pengolahan pangan.Penulis menyadari bahwa makalah ini belum begitu memadai, terutama di bagian pembahasan materi tentang pemanfaatan probiotik sebagai enzim dan peran enzim probiotik dalam pengolahan pangan. Oleh karena itu, dengan adanya kekurangan tersebut penulis menerima kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua .

Kupang, 10 Juni 2015

Penulis

MAKALAH BIOKIMIAREPLIKASI DNA DAN RNA

OLEHMARIA EFLYANI SERTIN(15112042)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIAJURUSAN PENDIDIKAN MIPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRAKUPANG2015BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangBerawal dari pernyataan yang dikemukakan oleh Wilson sebelum pertengahan abad ke 19 yang menyatakan Hereditas yang dalam bahasa inggris disebut heredity yang artinya sifat turun menurun rupa-rupanya yang merupakan akibat dari kesinambungan genetik sel melalui pembelahan . Pada abad yang sama juga yang dikemukakan oleh Weismann yang menyatakan dalam teorinya bahwa satuan hereditas secara teratur berada pada kromosom. Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan oleh para ahli tersebut maka para ahli selalu bertanya-tanya dan ingin mengetahui lebih banyak tentang segala sesuatu yang menyebabkan berlangsungnya kesinambungan genetik. Dalam hal ini pertanyaan yang selalu muncul di benak mereka adalah, apa dan bagaimana sifat molekular bahan genetik itu dan benarkah bahwa bahan itu merupakan sesuatu yang dapat menyimpan dan mampu mentransfer informasi genetik, dan apa sajakah komponen-komponen fungsionalnya, kromosom, gen, dan satuan mutasionalnya, serta bagaimanakah caranya sifat genetik dapat diturunkan sehingga menyebabkan terjadi kesinambungan genetik?Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut sebagian besar sudah terjawab, diantaranya adalah bahan genetik yang dapat diturunkan terdapat dalam asam deoksiribonukleat (DNA). DNA yang terdapat pada jasad tingkat tinggi yang diselubungi oleh satu jenis protein yang disebut histon itu merupakan kromosom. Dalam hal ini membuktikan bahwa DNA merupakan bahan yang menyimpan dan dapat dipindahkan, berasal dari beberapa hasil penelitian yaitu pristiwa transformasi genetik, ekivalensi basa nitrogen dalam DNA, jumlah DNA dan kromosom dalam beberapa jasad hidup dan lain-lain. Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA ( deoxyribonucleic acid ) atau asamdeoksiribonukleat dan RNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. DNA oleh seorang dokter muda Friedrich Miescher yang mempercayai bahwa rahasia kehidupan dapat diungkapkan melalui penelitian kimia pada sel-sel.Sel yang dipilih oleh Friedrich adalah sel yang terdapat pada nanah untuk dipelajari nyadan ia mendapatkan sel-sel tersebut dari bekas pembalut luka yang diperolehnya dari dari ruang bedah. Asam nukleat terdapat dalam semua sel dan memiliki peranan yang sangat penting dalam biosintesis protein. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikatpada protein yang mempunyai sifat basa, misalnya DNA dalam inti sel terikat padahiston. Senyawa gabungan antara asam nukleat dengan protein ini disebut nukleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan suatu polimer seperti protein, tetapi yang menjadi monomer bukan asam amino, melainkan nukleotidaSetiap kromosom mengandung banyak gen.Selama pembelahan sel,DNA kromosom harus memproduksi replika(duplikat) dirinya sendiri yang persis sama untuk pemisahan dan partisi kedalam sel turunan. Produksi duplikat DNA ini dikenal sebagai replikasi, yang melibatkan sintesis rantai DNA baru. Untuk pertumbuhan dan prkrmbangbiakan sel normal, DNA harus dilindungi dari berbagai jenis kerusakan. Kerusakan bisa disebabkan oleh misalnya radiasi UV, yang dapat melibatkan perubahan kimia pada DNA sehingga terjadi mutasi yang mengganggu. Sel memiliki kemampuan untuk membetulkan atau memperbaiki kerusakan seperti itu. Salah satu mekanisme perbaikan yang paling dipahami melibatkan sintetis DNA baru yang menggatikan bagian yang rusak. Proses ini disebut sintesis perbaikan (repppair synthesis) DNA. Tingkat sintesis perbaikan sangat kecil dibandingkan dengan sintesis DNA yang menyertai replikasi kromosom.Sebagiab besar sel atau bakteri , tumbuhan, hewan mengandunng satu, dua, atau sejumlah kecil dari kebanyakan gen. Namun, untuk menghadapi situasi tertentu beberapa sel akan memproduksi banyak duplikat suatu gen. Proses ini dikenal sebagai amplifikasi gen atau amplifikasi DNA, yang melibatkan beberapa kali lipat replikasi segmen tertentu dari suatu DNA.Asam ribonukleat (bahasa Inggris:ribonucleic acid, RNA) senyawa yang merupakan bahangenetikdan memainkan peran utama dalam ekspresi genetik. Dalam dogma pokok (centraldogma)genetika molekular, RNA menjadi perantara antara informasi yang dibawa DNA danekspresifenotipik yang diwujudkan dalam bentuk protein.Berdasarkan urain diatas, betapa penting kita mendalami tentang DNA dan RNA. Oleh karena itu penulis mengambil judul Replikasi DNA dan RNA1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya yaitu:1. Apakah Defenisi Asam Nukleat?2. bagaimanakah jenis-jenis asam Nukleat?3. Bagaimanakah Struktur DNA dan RNA?4. Bagaimana replikasi DNA dan RNA??

1.3. Tujuan Tujuan penulis dalam makalah ini yaitu sebagai berikut.1. Untuk mengetahui tentang asam nukleat.2. Untuk mengetahui jenis-jenis asam nukleat.3. Untuk mengetehui struktur DNA dan RNA4. Untuk mengetehaui replikasi DNA dan RNA1.4. Manfaat Penulisan1. Agar kita sebagai mahasiswa pendidikan kimia memperoleh pengetahuan tentang DNA dan RNA dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari2. Agar sebagai tenaga pengajar, kita memiliki pengetahuan tentang DNA dan RNA dan diharapkan mampu menjadi sumber pengetahuan tentang enzim probiotik bagi siswa

BAB IIPEMBAHASAN2.1. Asam NukleatAsam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetic, kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas bagi masing-masing sel. Asam nukleat, jika unit-unit pembangunnya deoksiribonukleotida , disebut asam deoksiribonukleotida (DNA) dan jika terdiri- dari unit-unit ribonukleaotida disebut asam ribonukleaotida (RNA). Asam Nukleat juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida. Bila nukleotida mengandung ribose, maka asam nukleat yang terjadi adalah RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat) yang berguna dalam sintesis protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang merupakan bahan utama pementukan inti sel. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun DNA purin selalu adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA primidin selalu sitosin dan timin. Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh sebagai nukleoprotein, yaitu gabungan antara asam nukleat dengan protein. Untuk memperoleh asam nukleat dari jaringan-jaringan tersebut, dapat dilakukan ekstraksi terhadap nukleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan garam IM. Setelah nukleoprotein terlarut, dapat diuraikan atau dipecah menjadi protein-protein dan asam nukleat dengan menambah asam-asam lemah atau alkali secara hati-hati, atau dengan menambah NaCl hingga jenuh akan mengendapkan protein.Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari protein ialah menggunakan enzim pemecah protein, misal tripsin. Ekstraksi terhadap jaringan-jaringan dengan asam triklorasetat, dapat pula memisahkan asam nukleat. Denaturasi protein dalam campuran dengan asam nukleat itu dapat pula menyebabkan terjadinya denaturasi asam nukleat itu sendiri. Oleh karena asam nukleat itumengandung pentosa, makabila dipanasi dengan asam sulfat akan terbentuk furfural. Furfural ini akan memberikan warna merah dengan anilina asetat atau warna kuning dengan p-bromfenilhidrazina. Apabila dipanasi dengan difenilamina dalam suasana asam, DNA akan memberikan warna biru. Pada dasarnya reaksi-reaksi warna untuk ribosa dan deoksiribosa dapat digunakan untuk keperluan identifikasi asam nukleat.4.2. Jenis-jenis Asam NukleatAsam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat oleh protein dan bersifat basa. Misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan antara protein danasam nukleat disebut nucleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan polimer sepertiprotein tetapi unit penyusunnya adalah nukleotida. Salah satu contoh nukleutida asam nukleat bebas adalah ATP yang berfungsi sebagai pembawa energy.

2.3. Struktur DNA dan RNAAsam nukleat biasanya tersusun atas DNA dan RNA yang terdiri darimonomer nukleotida,dimana nukleotida ini biasanya tersusun atas gugus fosfat, basa nitrogen,dan gula pentosa serta kelompok basa purin dan piridin seperti: adenine, guanine, sitosin, timin dan danurasil.2.3.1 DNA (deoxyribonucleic acid)Asam ini adalah polimer yang terdiri atas molekul-molekul deoksiribonukleotida yang terikat satu sama lain sehingga membentuk rantai polinukleotida yang panjang. Molekul DNA yang panjang ini terbentuk oleh ikatan antara atom C nomor 3 dengan atom C nomor 5 pada molekul deoksiribosa dengan perantaraan gugus fosfat. Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan model molekul DNA sebagai suatu struktur heliks beruntai ganda, atau yang lebih dikenal dengan heliks ganda Watson-Crick.DNA merupakan makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap, membentuk DNA haliks ganda dan berpilin ke kanan.Secara kimia DNA mengandung karakteri/sifat sebagai berikut:1. Memiliki gugus gula deoksiribosa.2. Basa nitrogennya guanin (G), sitosin (C), timin (T) dan adenin (A).3. Memiliki rantai heliks ganda anti paralel4. Kandungan basa nitrogen antara kedua rantai sama banyak dan berpasangan spesifik satu dengan lain. Guanin selalu berpasangan dengan sitosin (GC), dan adenidan adenin berpasangan dengan timin (A - T), sehingga jumlah guanin selalu sama dengan jumlah sitosin. Demikian pula adenin dan timin.Berikut susunan struktur kimia komponen penyusun DNA :

Baik purin ataupun pirimidin yang berkaitan dengan deoksiribosa membentuk suatu molekul yang dinamakan nukleosida atau deoksiribonukleosida yang merupakan prekursor elementer untuk sintesis DNA.Prekursor merupakan suatu unsur awal pembentukan senyawa deoksiribonukleosida yang berkaitan dengan gugus fosfat.DNA tersusun dari empat jenis monomer nukleotida.Keempat basa nitrogen nukleotida di dalam DNA tidak berjumlah sama rata.Akan tetapi, pada setiap molekul DNA, jumlah adenin (A) selalu sama dengan jumlah timin (T).Demikian pula jumlah guanin (G) dengan sitisin(C) selalu sama.Fenomena ini dinamakan ketentuan Chargaff.Adenin (A) selalu berpasangan dengan timin (T) dan membentuk dua ikatan hidrogen (A=T), sedagkan sitosin (C) selalu berpasangan dengan guanin (G) dan membentuk 3 ikatan hirogen (C = G).Stabilitas DNA heliks ganda ditentukan oleh susunan basa dan ikatan hidrogen yang terbentuk sepanjang rantai tersebut.karean perubahan jumlah hidrogen ini, tidak mengehrankan bahwa ikatan C=G memerlukan tenaga yang lebih besar untuk memisahkannya.DNA merupakan makromolekul yang struktur primernya adalah polinukleotida rantai rangkap berpilin.Sturktur ini diibaratkan sebagai sebuah tangga.Anak tangganya adalah susunan basa nitrogen, dengan ikatan A-T dan G-C.Kedua tulang punggung tangganya adalah gula ribosa.Antara mononukleotida satu dengan yang lainnya berhubungan secara kimia melalui ikatan fosfodiester.DNA heliks ganda yang panjangnya juga memiliki suatu polaritas.Polaritas heliks ganda berlawanan orientasi satu sama lain.Kedua rantai polinukleotida DNA yang membentuk heliks ganda berjajar secara antipararel.

2.3.2 RNA (Ribonukleat acid) Asam ribonukleat adalah salah satu polimer yang terdiri atas molekul- molekul ribonukleotida. Seperti DNA, asam ribonukleat ini terbentuk oleh adanya ikatan antara atom C nomer 3 dengan atom C nomer 5 pada molekul ribosa dengan perantaraan gugus fosfat. Dibawah ini adalah gambar struktur sebagian dari molekul RNA :

Meskipun banyak persamaannta dengan DNA , RNA mempunyai beberapa perbedaan dengan DNA yaitu :1. Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA adalah deoksiribosa.2. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda. Bentuk molekul RNA bukan heliks ganda, tetapi berupa rantai tunggal yang terlipat sehingga menyerupai rantai ganda.3. RNA mengandung basa Adenin, Guanin dan Sitosin seperti DNA , tetapi tidak mengandung Timin. Sebagai gantinya, RNA mengandung Urasil. Dengan demikian bagian basa pirimidin RNA berbeda dengan bagian basa pirimidin DNA. Jumlah Guanin adalah molekul RNA tidak perlu sama dengan Sitosin, demikian pula jumlah adenin tidak harus sama dengan Urasil.Ada 3 macam RNA, yaitu tRNA (transfer RNA), mRNA (messenger RNA) dan rRNA (ribosomal RNA).

1. RNAdRNAd merupakan RNA yang urutan basanya komplementer dengan salah satu urutan basa rantai DNA.RNAd membawa pesan atau kode genetik (kodon) dari kromosom (di dalam inti sel) ke ribosom (di sitoplasma).Kode genetik RNAd tersebut kemudian menjadi cetakan utnuk menetukan spesifitas urutan asam amino pada rantai polipeptida.RNAd berupa rantai tunggal yang relatif panjang.2. RNArRNAr merupakan komponen struktural yang utama di dalam ribosom.Setiap subunit ribosom terdiri dari 30 46% molekul RNAr dan 70 80% protein.3. RNAtRNAt merupakan RNA yang membawa asam amino satu per satu ke ribosom.Pada salah satu ujung RNAt terdapat tiga rangkaian baa pendek ( disebut antikodon ).Suatu asam amino akan melekat pada ujung RNAt yang berseberangan dengan ujung antikodon.Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya RNAt, yaitu membawa asam amino spesifik yang nantinya berguna dalam sintesis protein yaitu pengurutan asam amino sesuai urutan kodonnya pada RNAd. Ketiga macam RNA ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda, tetapi ketiganya secara bersama-sama mempunyai peranan penting dalam sintesis protein.2.4. Replikasi DNA dan RNAReplikasi adalah peristiwa sintesis DNA.Saat suatu sel membelah secara mitosis, tiap-tiap sel hasil pembelahan mengandung DNA penuh dan identik seperti induknya.Dengan demikian, DNA harus secara tepat direplikasi sebelum pembelahan dimulai.Replikasi DNA dapat terjadi dengan adanya sintesis rantai nukleotida baru dari rantai nukleotida lama.Proses komplementasi pasangan basa menghasilkan suatu molekul DNA baru yang sama dengan molekul DNA lama sebagai cetakan.Kemungkinan terjadinya replikasi dapat melalui tiga model. Model pertama adalah model konservatif, yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak berubah, berfungsi sebagai cetakan untuk dua dua rantai DNA baru. Model kedua disebut model semikonservatif, yaitu dua rantai DNA lama terpisah dan rantai baru disintesis dengan prinsip komplementasi pada masing-masing rantai DNA lama tersebut.Model ketiga adalah model dispersif, yaitu beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebgai cetakan untuk sintesis rantai DNA baru.

Gambar Skema Replikasi Semikonservatif DNAProses Replikasi DNA Secara UmumSetiap molekul DNA yang melakukan replikasi sebagai suatu satuan tunggal dinamakan replikon. Dimulainya (inisiasi) replikasi DNA terjadi di suatu tempat tertentu di dalam molekul DNA yang dinamakan titik awal replikasi atau origin of replication(ori). Proses inisiasi ini ditandai oleh saling memisahnya kedua untai DNA, yang masingmasing akan berperan sebagai cetakan bagi pembentukan untai DNA baru sehingga akan diperoleh suatu gambaran yang disebut sebagai garpu replikasi. Biasanya, inisiasi replikasi DNA, baik pada prokariot maupun eukariot, terjadi dua arah (bidireksional). Dalam hal ini dua garpu replikasi akan bergerak melebar dari ori menuju dua arah yang berlawanan hingga tercapai suatu ujung (terminus). Pada eukariot, selain terjadi replikasi dua arah, ori dapat ditemukan di beberapa tempat.

Gambar Skema Replikasi DNA Secara UmumProses replikasi DNA tersebut sebenarnya barulah proses yang terjadi pada salah satu untai DNA. Untai DNA tersebut sering dinamakan untai pengarah (leading strand). Sintesis DNA baru pada untai pengarah ini berlangsung secara kontinyu dari ujung 5 ke ujung 3 atau bergerak di sepanjang untai pengarah dari ujung 3 ke ujung 5. Pada untai DNA pasangannya ternyata juga terjadi sintesis DNA baru dari ujung 5 ke ujung 3 atau bergerak di sepanjang untai DNA cetakannya ini dari ujung 3 ke ujung 5. Namun, sintesis DNA pada untai yang satu ini tidak berjalan kontinyu sehingga menghasilkan fragmen terputus-putus, yang masing-masing mempunyai arah 5 3. Terjadinya sintesis DNA yang tidak kontinyu sebenarnya disebabkan oleh sifat enzim DNA polimerase yang hanya dapat menyintesis DNA dari arah 5 ke 3 serta ketidakmampuannya untuk melakukan inisiasi sintesis DNA. Untai DNA yang menjadi cetakan bagi sintesis DNA tidak kontinyu itu disebutuntai tertinggal (lagging strand). Sementara itu, fragmen-fragmen DNA yang dihasilkan dari sintesis yang tidak kontinyu dinamakan fragmen Okazaki, sesuai dengan nama penemunya. Fragmen-fragmen Okazaki akan disatukan menjadi sebuah untai DNA yang utuh dengan bantuan enzim DNA ligase.

Gambar Diagram replikasi pada kedua untai DNADNA baru yang telah terbentuk (identik dengan DNA induk) akan melanjutkan tahapan untuk mensintesis protein yaitu tahapan transkripsi dan translasi, tahapannya secara rinci adalah sebagai berikut:a. Transkripsi

Gambar Skema Mekanisme Transkripsi DNAPada tahapan ini, DNA akan membentuk RNA dengan cara menerjemahkan kode-kode genetik dari DNA. Proses pembentukan RNA ini disebut transkripsi, yang menghasilkan 3 macam RNA yaitu mRNA, tRNA, dan rRNA. Transkripsi terjadi di dalam sitoplasma dan diawali dengan membukanya rantai ganda DNA melalui kerja enzim RNA polimerase. Sebuah rantai tunggal berfungsi sebagai rantai cetakan atau rantai sense, rantai yang lain dari pasangan DNA ini disebut rantai anti sense. Tidak seperti halnya pada replikasi yang terjadi pada semua DNA, transkripsi ini hanya terjadi pada segmen DNA yang mengandung kelompok gen tertentu saja. Oleh karena itu, nukleotida nukleotida pada rantai sense yang akan ditranskripsi menjadi molekul RNA dikenal sebagai unit transkripsi. Transkripsi meliputi 3 tahapan, yaitu tahapan inisiasi, elongasi, dan terminasi. Inisiasi (Permulaan) TranskripsiProses ini pada replikasi dikenal dengan daerah pangkal replikasi, bagian yang paling berperan dalam proses replikasi dikenal sebagai promoter, yaitu daerah DNA sebagai tempat melekatnya RNA polimerase untuk memulai transkripsi. RNA polimerase melekat atau berikatan dengan promoter, setelah promoter berikatan dengan kumpulan protein yang disebut faktor transkripsi. Kumpulan antara promoter, RNA polimerase, dan faktor transkripsi ini disebut kompleks inisiasi transkripsi. Selanjutnya, RNA polimerase membuka rantai ganda DNA.

Gambar Mekanisme Inisiasi Elongasi (Pemanjangan) TranskripsiSetelah membuka pilinan rantai ganda DNA, RNA polimerase akan menyusun untaian nukleotida-nukleotida RNA dengan arah 5 ke 3. Pada tahap elongasi ini, RNA mengalami pertumbuhan memanjang seiring dengan pembentukan pasangan basa nitrogen DNA. Pembentukan RNA analog dengan pembentukan pasangan basa nitrogen pada replikasi. Pada RNA tidak terdapat basa pirimidin timin (T), melainkan urasil (U). Oleh karena itu, RNA akan membentuk pasangan basa urasil dengan adenin pada rantai DNA. Tiga macam basa yang lain, yaitu adenin, guanin, dan sitosin dari DNA akan berpasangan dengan basa komplemennya masing-masing sesuai dengan pengaturan pemasangan basa. Adenin berpasangan dengan urasil dan guanin dengan sitosin.

Gambar Skema Mekanisme Elongasi Terminasi (Pengakhiran) TranskripsiPenyusunan untaian nukleotida RNA yang telah dimulai dari daerah promoter berakhir di daerah terminator. Setelah transkripsi selesai, rantai DNA menyatu kembali seperti semula dan RNA polimerase segera terlepas dari DNA. Akhirnya, RNA terlepas dan terbentuklah RNA m yang baru. Pada rantai tunggal RNA m terdapat beberapa urut-urutan basa nitrogen yang merupakan komplemen (pasangan) dari pesan genetik (urutan basa nitrogen) DNA. Setiap tiga macam urutan basa nitrogen pada nukleotida RNA m hasil transkripsi ini disebut sebagai triplet atau kodon.

Gambar Mekanisme Terminasi Transkripsi DNAb. TranslasimRNA dari nukleus dipindahkan ke sitoplasma sel setelah replikasi DNA dan transkripsi mRNA di dalam nukleus,. Selanjutnya akan berlangsung proses translasi, proses translasi RNA m untuk membentuk protein. Translasi merupakan proses penerjemahan beberapa triplet atau kodon dari RNA m menjadi asam amino-asam amino yang akhirnya membentuk protein. Urutan basa nitrogen yang berbeda pada setiap triplet, akan diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda.

Gambar Mekanisme Translasi DNAPada proses translasi juga meliputi 3 tahapan, yaitu tahapan inisiasi, elongasi, dan terminasi, secara rinci tahapan tersebut yaitu: Inisiasi (Permulaan)TranslasiPada tahapan ini, ribosom sub unit kecil mengikatkan diri pada mRNA yang telah membawa sandi bagi asam amino yang akan dibuat, serta mengikat pada bagian inisiator tRNA. Selanjutnya, molekul besar ribosom juga ikut terikat bersama ketiga molekul tersebut membentuk kompleks inisiasi. Molekul-molekul tRNA mengikat dan memindahkan asam amino dari sitoplasma menuju ribosom dengan menggunakan energi GTP dan enzim. Bagian ujung tRNA yang satu membawa anticodon yang berupa triplet basa nitrogen. Sementara, ujung yang lain membawa satu jenis asam amino dari sitoplasma. Kemudian, asam amino tertentu tersebut diaktifkan oleh tRNA tertentu pula dengan menghubungkan antikodon dan kodon (pengkode asam amino) pada mRNA.Kodon pemula (start kodon) pada proses translasi adalah AUG, yang akan mengkode pembentukan asam amino metionin. Oleh karena itu, antikodon tRNA yang akan berpasangan dengan kodon pemula adalah UAC. tRNA tersebut membawa asam amino metionin pada sisi pembawa asam aminonya.

Gambar Mekanisme Translasi Elongasi (Pemanjangan)TranslasiTahap pengaktifan asam amino terjadi kodon demi kodon sehingga dihasilkan asam amino satu demi satu. Asam-asam amino yang telah diaktifkan oleh kerja tRNA sebelumnya, dihubungkan melalui ikatan peptida membentuk polipeptida pada ujung tRNA pembawa asam amino. Terminasi (Pengakhiran)TranslasiPemberhentian proses translasi setelah antikodon yang dibawa tRNA bertemu dengan stop kodon yang meliputi UAA, UAG, atau UGA. Dengan demikian, rantai polipeptida yang telah terbentuk akan dilepaskan dari ribosom dan diolah membentuk protein fungsional. sintesis DNA pada untai yang satu ini tidak berjalan kontinyu sehingga menghasilkan fragmen terputus-putus, yang masing-masing mempunyai arah 5 3. fragmen-fragmen DNA yang dihasilkan dari sintesis yang tidak kontinyu dinamakan fragmen Okazaki. Fragmen-fragmen Okazaki akan disatukan menjadi sebuah untai DNA yang utuh dengan bantuan enzim DNA ligase

BAB IIIPENUTUP

3.1. KesimpulanBerdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut yaitu :1. Asam Nukleat merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida. Bila nukleotida mengandung ribose, maka asam nukleat yang terjadi adalah RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat) yang berguna dalam sintesis protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang merupakan bahan utama pementukan inti sel. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun DNA purin selalu adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA primidin selalu sitosin dan timin.2. Replikasi DNA dan RNAReplikasi DNA dapat terjadi dengan adanya sintesis rantai nukleotida baru dari rantai nukleotida lama.Proses komplementasi pasangan basa menghasilkan suatu molekul DNA baru yang sama dengan molekul DNA lama sebagai cetakan.Proses replikasI DNA yaitu Dimulainya (inisiasi) replikasi DNA terjadi di suatu tempat tertentu di dalam molekul DNA yang dinamakan titik awal replikasi atau origin of replication(ori). Proses inisiasi ini ditandai oleh saling memisahnya kedua untai DNA, yang masingmasing akan berperan sebagai cetakan bagi pembentukan untai DNA baru. Proses replikasi DNA tersebut sebenarnya barulah proses yang terjadi pada salah satu untai DNA. Untai DNA tersebut sering dinamakan untai pengarah (leading strand). Sintesis DNA baru pada untai pengarah ini berlangsung secara kontinyu dari ujung 5 ke ujung 3 atau bergerak di sepanjang untai pengarah dari ujung 3 ke ujung 5. Pada untai DNA pasangannya ternyata juga terjadi sintesis DNA baru dari ujung 5 ke ujung 3 atau bergerak di sepanjang untai DNA cetakannya ini dari ujung 3 ke ujung 5.DNA baru yang telah terbentuk (identik dengan DNA induk) akan melanjutkan tahapan untuk mensintesis protein yaitu tahapan transkripsi dan translasi. Pada proses transkrips, DNA akan membentuk RNA dengan cara menerjemahkan kode-kode genetik dari DNA. Proses pembentukan RNA ini disebut transkripsi, yang menghasilkan 3 macam RNA yaitu mRNA, tRNA, dan rRNA. Transkripsi terjadi di dalam sitoplasma dan diawali dengan membukanya rantai ganda DNA melalui kerja enzim RNA polimerase.

DAFTAR PUSTAKANgili Yohanes, 2010.Biokimia Dasar.