bab 2 museum purbakala

22
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 1 Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Museum 2.1.1 Definisi Museum Menurut International Council of Museums ( ICOM ), museum ialah institusi permanen/lembaga permanen, yang melayani kepentingan masyarakat dan kemajuannya, terbuka untuk umum, tidak bertujuan untuk mencari keuntungan, dengan cara mengumpulkan (pengoleksian), memelihara (konservasi), meneliti, memamerkan, dan mengkomunikasikan benda-benda nyata material manusia dan lingkungannya, untuk tujuan studi, pendidikan, dan rekreasi. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif di masa depan. Atau dengan kata lain museum adalah tempat dimana kebudayaan dan keseniaan dari jaman dahulu yang bernilai seni tinggi bisa dilihat. Museum sebagai salah satu lembaga atau organisasi juga merupakan suatu system yang terdiri dari beberapa elemen yang saling berhubungan. Karena tiap elemen itu hidup, bergerak dan berfungsi. Komponen system museum itu adalah personil, gedung, koleksi, publik, dan sarana serta fasilitas lainnya. Museum adalah suatu tempat yang menyimpan benda- benda bersejarah yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran dan pariwisata. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi IV, “Museum adalah gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni, dan ilmu, dan juga tempat menyimpan barang kuno”. Apresiasi masyarakat terhadap museum masih dirasakan kurang, kemungkinan tingkat pemahaman masyarakat tentang museum masih sempit. Tidak jarang mereka memandang bahwa museum

Upload: muhammadsulthon

Post on 09-Nov-2015

53 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

dani norma khamzani unnes 2010 tugas akhir arsitektur

TRANSCRIPT

  • Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 1

    Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Tinjauan Museum

    2.1.1 Definisi Museum

    Menurut International Council of Museums ( ICOM ), museum

    ialah institusi permanen/lembaga permanen, yang melayani

    kepentingan masyarakat dan kemajuannya, terbuka untuk umum,

    tidak bertujuan untuk mencari keuntungan, dengan cara

    mengumpulkan (pengoleksian), memelihara (konservasi), meneliti,

    memamerkan, dan mengkomunikasikan benda-benda nyata

    material manusia dan lingkungannya, untuk tujuan studi,

    pendidikan, dan rekreasi. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi

    oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat

    tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif di masa

    depan. Atau dengan kata lain museum adalah tempat dimana

    kebudayaan dan keseniaan dari jaman dahulu yang bernilai seni

    tinggi bisa dilihat.

    Museum sebagai salah satu lembaga atau organisasi juga

    merupakan suatu system yang terdiri dari beberapa elemen yang

    saling berhubungan. Karena tiap elemen itu hidup, bergerak dan

    berfungsi. Komponen system museum itu adalah personil, gedung,

    koleksi, publik, dan sarana serta fasilitas lainnya.

    Museum adalah suatu tempat yang menyimpan benda-

    benda bersejarah yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan

    pembelajaran dan pariwisata. Menurut Kamus Besar Bahasa

    Indonesia (KBBI) edisi IV, Museum adalah gedung yang digunakan

    sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut

    mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni, dan

    ilmu, dan juga tempat menyimpan barang kuno. Apresiasi

    masyarakat terhadap museum masih dirasakan kurang,

    kemungkinan tingkat pemahaman masyarakat tentang museum

    masih sempit. Tidak jarang mereka memandang bahwa museum

  • Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 2

    Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala

    adalah sebuah bangunan yang di dalamnya tersimpan benda

    kuno yang tidak bermanfaat. Namun bila ditelaah lebih dalam,

    museum cukup signifikan dalam pengembangan wawasan dan

    pengetahuan.

    2.1.2 Klasifikasi Museum

    A. Berdasarkan Tipe

    a. Museum ilmu-ilmu alam

    b. Museum seni rupa

    c. Museum tenologi dan industri

    d. Museum sejarah seni rupa

    e. Museum sejarah

    f. Museum ilmu antropologi/etnografi

    B. Berdasarkan Tingkat dan Luas Lokasi

    a. Museum Internasional

    b. Museum nasional/negara

    c. Museum lokal/setempat

    C. Berdasarkan Penggolongannya

    a. Museum milik pemerintah

    b. Museum swasta

    c. Museum pemerintah diluar kementrian pendidikan dan

    kebudayaan nasiaonal

    D. Berdasarkan Jenis Koleksi

    a. Museum Umum

    b. Museum Khusus

    E. Berdasrkan Sifat Bangunan

    a. Museum tertutup

    b. Museum terbuka

    c. Museum kombinasi tertutup dan terbuka

    F. Berdasarkan ruang lingkup wilayah tugasnya, status hukum,

    tujuan penyelenggaraan

    a. Museum Nasional

    b. Museum Propinsi

    c. Museum Lokal

  • Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 3

    Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala

    2.1.3 Fungsi Museum

    Fungsi museum menurut ICOM adalah Mengumpulkan dan

    pengaman warisan alam dan kebudayaan, dokumentasi dan

    penelitian ilmiah, konservasi dan preservasi, penyebaran dan

    pemerataan ilmu untuk umum, pengenalan dan penghayatan

    kesenian, visualisasi warisan baik hasil alam dan budaya, cermin

    pertumbuhan peradaban umat manusia, serta pembangkit rasa

    bertakwa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

    Dari beberapa fungsi diatas menunjukkan bahwa warisan

    sejarah budaya dan sejarah alam perlu dipelihara dan

    diselamatkan sehingga dapat dibina nilai budaya nasional yang

    dapat memperkuat kepribadian bangsa, mempertebal harga diri

    dan kebangsaan nasional serta memperkokoh jiwa persatuan

    nasional.

    2.1.4 Tugas Museum

    Tugas museum secara terperinci dijelaskan Drs. Amisr Staarga

    sebagai berikut :

    a. Pengumpulan / Pengadaan

    Tidak semua benda dapat dimasukkan kedalam lokasi museum,

    hanyalah benda yang mempunyai syarat-syarat tertentu, yaitu :

    - Harus mempunyai nilai budaya, ilmiah dan estetika

    - Harus dapat dianggap sebagai dokumen

    - Harus dapat didefinisikan mengenai wujud, asal, type, gaya,

    dsb.

    b. Pemeliharaan

    - Aspek teknis yaitu benda materi koleksi harus dipelihara dan

    diawetkan serta dipertahankan tetap awet dan tercegah

    dari kerusakan

    - Aspek administratif yaitu benda/materi koleksi harus memiliki

    keterangan tertulis yang menjadi benda/koleksi tersebut

    bersifat monumental.

  • Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 4

    Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala

    c. Konservasi

    - Merupakan usaha pemeliharaan, perawatan, perbaikan,

    pencegahan dan penjagaan benda-benda koleksi dari

    penyebab kerusakan.

    d. Penelitian

    - Penelitian intern, dilakukan oleh kuratoruntuk kepentingan

    pengembangan ilmu pengetahuan museum itu sendiri

    - Penelitian ekstern, dilakukan peneliti dari luar, seperti sarjana,

    pelajar untuk kepentingan ilmiah, skripsi karya tulis.

    e. Penerangan

    - Usaha penyauran misi masyarakat dengan cara pengadaan

    pemeran.

    f. Pendidikan (edukatif)

    Pendidikan disini lebih ditekankan pda pengenalan benda-

    benda materi yang dipamerkan. Kegiatan dibedakan atas :

    - Pendidikan formal; berupa kegiatan seminar, diskusi,

    ceramah, dsb

    - Pendidikan non formal, berupa kegiatan pameran,

    pemutaran film, slide, atraksi khusus, dsb.

    2.1.5 Koleksi Museum

    A. Benda Asli

    Benda yang memiliki persyaratan sebagaimana tersebut yang

    diperoleh dari hasil penelitian dan eksavasi

    B. Benda Reproduksi

    Benda buatan baru dengan cara meniru benda asli dengan

    cara tertentu, adapun macam-macam benda produksi sbb :

    - Replika ; benda tiruan yang memiliki kemiripan hampir sama

    dengan aslinya

    - Miniatur ; benda yang diproduksi memiliki bentuk, warna,

    tekstur yang hampir mirip dengan aslinya

    - Benda berupa foto yang dipotret dari dokumen/mikrofilm

    yang sukar dimiliki atau akan punah

  • Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 5

    Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala

    - Referensi ; diperoleh dari rekaman/fotocopy suatu buku

    mengenai ethografi, sejarah dan sebagainya.

    C. Benda Pengunjung

    Benda yang dapat dijadikan pelengkap pameran, untuk

    memperjelas informasi yang ingin disampaikan, misalnya : lukisa,

    bagan, grafik, denah, peta konstruksi desain, diorama, maket,

    foto, dan contoh bahan.

    2.1.6 Persyaratan Museum

    A. Persyaratan Lokasi

    Menurut pedoman pendirian museum, persyaratan lokasi

    museum sebagai berikut :

    - Strategis, mudah terjangkau oleh kendaraan pribadi atau

    umum

    - Lingkungan harus bersih dan sehat

    - Lokasi tidak terletak didaerah industri

    - Bukan daerah tanah berlumpur, tanah rawa

    - Memperhatikan iklim yang berpengaruh pada lokasi itu

    antara lain :

    Kelembapan udara 55-65% suhu udara 20-24C (perubahan

    suhu yang terlalu besar dan suhu yang terlalu kecil dapat

    merapuhkan ketahanan koleksi), sinar UV dapat

    memudarkan koleksi

    - Lokasi sesuai tempat ditemukannya fosil

    Menurut American Association of Museum, persyaratan alokasi

    museum harus memperhatikan :

    Assesibility, mudah dijangkau oleh semua orang

    Memungkinkan untuk ekspansi/perluasan

    Down town plots, memperhatikan tata kota

    Kemiringan lahan

    Hubungan dengan jalan

    Sidewalk display.

  • Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 6

    Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala

    B. Persyaratan Bangunan

    Persyaratan museum harus memperhatikan hal-hal sebagai

    berikut :

    a. Dalam pembangunan ruangpruang untuk koleksi harus

    memperhitungkan pembagian ruang, jumlah dan ukuran

    ruang, faktor iklim yang berpengaruh, sirkulasi udara dan

    pemanfaatan cahaya

    b. Bangunan museum harus sanggup menyelamatkan objek

    museum, personal dan pengunjung museum

    c. Bangunan museum harus mampu melindungi benda-benda

    koleksi dari :

    # Pengendalian iklim relatif 20-24C

    # Lingkungan

    # Cahaya

    # Serangan dari mikro organisme

    d. Kesan museum tidak perlu angker, harus mempunyai kesan

    hangat dan mengundang. Oleh karena itu gaya dan

    penampilan arsitektur museum sebaiknya menyesuaikan

    spesifikasi museum, dalam hal ini berarti bangunan museum

    harus bisa menyampaikan maksud dari benda purbakala

    e. Persyaratan minimal bangunan museun terdiri dari :

    1. Bangunan pokok terdiri dari :

    - Ruang pameran tetap

    - Ruang pameran temporer / sementara

    - Auditorium

    - Ruang administrasi, perpustakaan dan ruang rapat

    - Laboratorium konservasi

    - Studio preparasi

    - Storage/gudang

    2. Bangunan penunjang terdiri dari :

    - Keamanan (pos jaga)

    - Gift shop

    - Toilet

    - Ticket box dan penitipan barang

  • Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 7

    Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala

    - Tempat parkir

    3. Bangunan dikelompokkan dan dipisahkan menurut :

    - Fungsi dan aktivitas

    - Ketenangan dan keramaian

    - Keamanan

    4. Pintu masuk utama (Main Enterance/M E) adalah untuk

    pengunjung museum

    5. Pintu masuk khusus (Side Enterrance/ S E) adalah untuk

    lalulintas koleksi, bagi pelayanan, perkantoran, ruang

    jasa, serta ruang pada bagian khusus

    6. Area publik terdiri dari :

    Bangunan utama (pameran tetap dan temporer)

    Auditorium

    7. Area semi publik terdiri dari, bangunan administrasi (tata

    usaha, perpustakaan dan ruang rapat)

    8. Area privat terdiri dari :

    Studio Preparasi

    Storage dan ruang studi koleksi

    2.2 Tinjauan Tentang Arkeologi

    2.2.1 Pengertian Arkeologi

    Arkeologi berasa dari kata Archaic yang berarti masa

    lampau. Arkeologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada

    hal diawal sejarah umat manusia melalui benda-benda dan

    budaya yang ditinggalkan semasa lampau. Tugas Arkeologi adalah

    mencari (mengumpulkan), menganalaisa, menyimpulkan data

    guna merekonstruksi manusia masa lampau (R.P. Sueyono, 1980).

    2.2.2 Sifat Ilmu Arkeologi

    Kerja ilmiah arkeolohi meliputi studi tripologi, kronologi,

    distribusi artefak dalam studi keletakan pastinya di dalam tanah.

    Namun juga manganggap situs sebagai activi area.

    Penalaran dalam arkelologi bersifat dedukatif dan indukatif

    secara berkesinambungan untuk memformulasikan hipotesa

    tentang prilaku manusia. Kemusian mengujinya dengan data

    arkeologi yang relevan.

  • Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 8

    Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala

    Arkeologi termasuk disiplin ilmu antropologi, sebab

    menggunakan konsep kebudayaan. Arkeologi tidak ahnya

    menjelaskan kejadian yang pernah terjadi dimasa tertentu, namun

    memperhatikan hubungan timbal balik antara variabel prilaku

    manusia. Perbedaannya dengan ilmu sejarah adalah data ilmu

    sejarah bersifat sedang, data arkeologi lebih bersifat artefaktual.

    2.2.3 Tujuan Ilmu Arkeologi

    Ilmu arkeologi bertujuan mencari penjelasan tentang

    perbedaan dan persamaan seluruh sistem budaya, ilmu arkeologi

    memusatkan perjhatian pada upaya merekonstruksi sejarah

    kebudayaan dan carahidup untuk menggambarkan proses

    budaya.

    2.2.4 Lingkup Pelaku

    2.2.4.1 Pengelola

    Pengelola merupakan pihak museum yang

    bertanggung jawab dan mengelola museum agar dapat

    berjalan sesuai tujuan dan fungsi museum. Adapun

    penyelenggara dan pengelola museum sebagai berikut :

    a. Direktur museum, seorang pengemusi

    penyelenggara museum

    b. Kurator, seorang akademikus yang memimpin

    bagian ilmiah (koleksi) museum

    c. Pustakawan, pengurus perpustakaan museum

    d. Infrastruktur atau kurator edukasi sebagai

    penghubung staf ilmiah dengan pengunjung

    e. Preparatory, seorang teknikus yang merencanakan

    dan menyelenggarakan pameran objek museum

    f. Bagian konservasi dan preparasi

    2.2.4.2 Pengunjung Museum Arkeologi

    a. Jenis Pengunjung Museum

    Apresiator, merupakan pengunjung situs yang

    biasanya melihat koleksi secara menyeluruh

    Rekreasi adalah pengunjung rekreasi yang

    memilih obyek koleksi yang dilihat.

  • Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    Dani Norma Khamzani - 5112410025

    Studio Perancangan Arsitektur

    b.

    Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    5112410025

    Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala

    Perilakau Pengunjung Museum

    1. Pengunjung cenderung memilih jalur sirkulasi yang

    pendek antara pintu masuk dengan pintu keluar

    ruang pamer

    2. Pengunjung cenderung bergerak dari

    sisi kiri ruangan

    3. Posisi pintu keluar dan pintu masuk mempengaruhi

    lama pergerakan dan pengamatan pengunjung.

    Pintu keluar berada di posisi kanan ruang dan

    berdekatan dengan pintu keluar mempercepat

    pengunjung meninggalkan ruang pamer, demik

    pula pnitu pamer yang lebih pengunjung tidak

    tertarik untuk masuk keruang pamer yang hanya

    mempunyai satu pintu

    4. Pengunjung tertarik mengikuti jalur sirkulasi yang

    mempunyai landmark di ujungnya

    5. Penempatan benda pamer dan tempat duduk

    ditengah jalur pergerakan sangt menggangu

    proses sirkulasi dan mengurangi kenyamanan visual

    6. Jalur sirkulasi yang mempunyai banyak

    percabangan akan membingungkan pengunjung

    dalam memilih jalur yang akan dilaluinya.

    Gambar. 1.1 Kebiasaan Pengunjung Dalam Pergerakan

    Sumber : TGA UGM, Th.2005

    2 - 9

    Museum Purbakala

    Pengunjung cenderung memilih jalur sirkulasi yang

    pendek antara pintu masuk dengan pintu keluar

    Pengunjung cenderung bergerak dari sisi kanan ke

    Posisi pintu keluar dan pintu masuk mempengaruhi

    lama pergerakan dan pengamatan pengunjung.

    Pintu keluar berada di posisi kanan ruang dan

    berdekatan dengan pintu keluar mempercepat

    pengunjung meninggalkan ruang pamer, demikian

    pula pnitu pamer yang lebih pengunjung tidak

    tertarik untuk masuk keruang pamer yang hanya

    Pengunjung tertarik mengikuti jalur sirkulasi yang

    Penempatan benda pamer dan tempat duduk

    gerakan sangt menggangu

    proses sirkulasi dan mengurangi kenyamanan visual

    Jalur sirkulasi yang mempunyai banyak

    percabangan akan membingungkan pengunjung

    dalam memilih jalur yang akan dilaluinya.

    Gambar. 1.1 Kebiasaan Pengunjung Dalam Pergerakan

  • Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    Dani Norma Khamzani - 5112410025

    Studio Perancangan Arsitektur

    2.2.5 Pola Sirkulasi Museum Arkeologi

    Pola sirkulasi adalah penghubung antar ruangan yang

    salaing ketergantungan satu sama lain.

    2.2.5.1 Sirkulasi Pengelola

    setiap hari kerja. Para pelaku sirkulasi ini mengetahui arah

    yang akan diketahui.

    2.2.5.2 Sirkulasi Pengunjung

    oleh pen

    ruang pamer maupun pergerakan dalam memilih objek

    pamer.

    2.2.5.3 Sirkulasi Benda Pemer

    distribusi benda pamer dalam museum. Sirkulasi ini

    mempunya frekuensi kecil

    hari.

    2.2.6 Lingkup Kegiatan Museum Arkeologi

    1. Kegiatan utama yaitu

    kegiatan komunikasi visual antara koleksi museum sebagai

    objek dan pengunjung sebagia museum

    Sumber : Pedoman Pendiri Museum, TGA UGM Th.2005

    Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    5112410025

    Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala

    Pola Sirkulasi Museum Arkeologi

    Pola sirkulasi adalah penghubung antar ruangan yang

    salaing ketergantungan satu sama lain.

    Sirkulasi Pengelola

    Sirkulasi pengelola museum aktifitasnya berlangsung

    setiap hari kerja. Para pelaku sirkulasi ini mengetahui arah

    yang akan diketahui.

    Sirkulasi Pengunjung

    Sirkulasi pengunjung adalah sirkulasi yang dilakukan

    oleh pengunjung museum, baik dalam pergerakan antar

    ruang pamer maupun pergerakan dalam memilih objek

    pamer.

    Sirkulasi Benda Pemer

    Sirkulasi benda pamer yaitu bagaimana proses

    distribusi benda pamer dalam museum. Sirkulasi ini

    mempunya frekuensi kecil karena tidak berlangsung setiap

    hari.

    Lingkup Kegiatan Museum Arkeologi

    Kegiatan utama yaitu pameran arkeologi yang merupakan

    kegiatan komunikasi visual antara koleksi museum sebagai

    objek dan pengunjung sebagia museum

    Gambar. 1.2 Diagram Sirkulasi Ruang Museum

    Sumber : Pedoman Pendiri Museum, TGA UGM Th.2005

    2 - 10

    Museum Purbakala

    Pola sirkulasi adalah penghubung antar ruangan yang

    Sirkulasi pengelola museum aktifitasnya berlangsung

    setiap hari kerja. Para pelaku sirkulasi ini mengetahui arah

    Sirkulasi pengunjung adalah sirkulasi yang dilakukan

    gunjung museum, baik dalam pergerakan antar

    ruang pamer maupun pergerakan dalam memilih objek

    Sirkulasi benda pamer yaitu bagaimana proses

    distribusi benda pamer dalam museum. Sirkulasi ini

    karena tidak berlangsung setiap

    pameran arkeologi yang merupakan

    kegiatan komunikasi visual antara koleksi museum sebagai

  • Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 11

    Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala

    2. Kegiatan pengunjung adalah perpustakaan, informasi

    arkeologi dan pariwisata dengan baca dan audio visual

    3. Kegiatan pengelola yaitu adminstrasi, kegiatan teknis,

    kegiatan kerumah tanggaan

    4. Kegiatan konservasi dan preparasi meliputi pengolahan

    koleksi, penentuan dan pencatatan koleksi, menyimpak

    objek, perawatan dan perlindungan objek serta penelitian

    objek

    5. Kegiatan servis meliputi kegiatan elekstrikal, keamanan, servis

    2.3 Museum Sangiran

    2.3.1 Deskripsi Museum Sangiran

    Sragen merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa

    Tengah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur.

    Dengan demikian, Kabupaten Sragen adalah pintu gerbang

    memasuki Jawa Tengah dari arah timur. Kabupaten Sragen juga

    sering disebut sebagai Tlatah Sukowati yang mempunyai wilayah

    seluas 941,55 KM 2 , dengan topografi sebagai berikut: di tengah-

    tengah wilayah mengalir Sungai Bengawan Solo yang merupakan

    sungai terpanjang di Pulau Jawa; daerah sebelah selatan

    merupakan bagian dari lereng Gunung Lawu; sebelah utara

    Gambar. 1.3 Gambar Keseluruhan Museum Sangiran

    Sumber : Data Pribadi

  • Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 12

    Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala

    merupakan bagian dari Pegunungan Kendeng; dan sebelah barat

    merupakan kawasan yang sangat terkenal dengan sebutan Kubah

    Sangiran.

    Sangiran Dome menyimpan puluhan ribu fosil dari jaan

    pleistocen ( + 2 juta tahun lalu). Fosil-fosil purba ini merupakan 65 %

    fosil hominid purba di Indonesia dan 50 % di seluruh dunia. Hingga

    saat ini telah ditemukan lebih dari 13.685 fosil 2.931 fosil ada di

    Museum, sisanya disimpan di gudang penyimpanan.

    Sebagai World Heritage List (Warisan Budaya Dunia).

    Museum ini memiliki fasilitas-fasilitas diantaranya :ruang pameran

    (fosil manusia, binatang purba), laboratorium, gudang fosil, ruang

    slide dan kios-kios souvenir khas Sangiran.

    Keistimewaan Sangiran, berdasarkan penelitian para ahli

    Geologi dulu pada masa purba merupakan hamparan lautan.

    Akibat proses geologi dan akibat bencana alam letusan Gunung

    Lawu, Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu, Sangiran menjadi

    Daratan. Hal tersebut dibuktikan dengan lapisan-lapisan tanah

    pembentuk wilayah Sangiran yang sangat berbeda dengan

    lapisan tanah di tempat lain. Tiap-tiap lapisan tanah tersebut

    ditemukan fosil-fosil menurut jenis dan jamannya. Misalnya, Fosil

    Binatang Laut banyak diketemukan di Lapisan tanah paling bawah,

    yang dulu merupakan lautan.

    Dome Sangiran atau Kawasan Sangiran yang memiliki luas

    wilayah sepanjang bentangan dari utara selatan sepanjang 9 km.

    Barat Timur sepanjang 7 km. Masuk dalam empat kecamatan

    atau sekitar 59,3 Km2. Temuan Fosil di Dome Sangiran di

    kumpulkan dan disimpan di Museum Sangiran. Temuan Fosil di

    Sangiran untuk jenis Hominid Purba (diduga sebagai asal evolusi

    Manusia) ada 50 (Limapuluh) Jenis/Individu. Untuk Fosil-fosil yang

    diketemukan di Kawasan Sangiran merupakan 50 % dari temuan

    fosil di Duniadan merupakan 65 % dari temuan di Indonesia. Oleh

    Karenanya Dalam sidangnya yang ke 20 Komisi Warisan Budaya

    Dunia di Kota Marida, Mexico tanggal 5 Desember 1996, Sangiran

  • Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    Dani Norma Khamzani - 5112410025

    Studio Perancangan Arsitektur

    Ditetapkan sebagai salahsatu

    Haritage List

    2.3.2 Lokasi

    Terletak di desa Krikilan,Kec. Kalijambe ( + 40 km dari Sragen

    atau + 17 km dari Solo)

    pemukiman warga dikarenakan memang disitulah tempat

    ditamukanya fosil

    eksavasi.

    Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    5112410025

    Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala

    Ditetapkan sebagai salahsatu Warisan Budaya Dunia World

    Haritage List Nomor : 593.

    Terletak di desa Krikilan,Kec. Kalijambe ( + 40 km dari Sragen

    atau + 17 km dari Solo). Klaster Krikilan ini berada di daerah

    pemukiman warga dikarenakan memang disitulah tempat

    ditamukanya fosil-fosil bersejarah yang dikenal sebagai area

    U

    Gambar. 1.4 Peta Jawa Tengah

    Sumber : ATLAS

    Gambar. 1.5 Peta Kabupaten Sragen

    Sumber : Pemkab. Sragen

    2 - 13

    Museum Purbakala

    Warisan Budaya Dunia World

    Terletak di desa Krikilan,Kec. Kalijambe ( + 40 km dari Sragen

    . Klaster Krikilan ini berada di daerah

    pemukiman warga dikarenakan memang disitulah tempat

    fosil bersejarah yang dikenal sebagai area

    Peta Jawa Tengah

    Peta Kabupaten Sragen

  • Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    Dani Norma Khamzani - 5112410025

    Studio Perancangan Arsitektur

    Gambar. 1.6 Site Plan Museum Sangiran

    Sumber : Balai Pelestarian Situs

    Manusia Purba Sangiran

    Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    5112410025

    Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala

    Site Plan Museum Sangiran

    Sumber : Balai Pelestarian Situs

    2 - 14

    Museum Purbakala

  • Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 15

    Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala

    2.3.3 Informasi Singkat

    RUTE MENUJU SANGIRAN

    Dengan Pesawat

    Dari Bandara Adi Sumarmo (Solo), ambil jalan darat menuju ke

    Museum Sangiran.

    Jalan Darat

    Dari Solo > Kalijambe > Sangiran ( 20 km ke arah utara)

    Dari Semarang > Purwodadi > Kalijambe > Sangiran

    Dari Surabaya > Sragen > Kalijambe > Sangiran

    Dari Yogyakarta > Solo > Kalijambe > Sangiran

    Situs Sangiran merupakan tempat yang tempat untuk

    melakukan perjalanan kembali ke masa pra sejarah. Banyak hal

    yang bisa dipelajari di situs ini, antara lain tentang kehidupan di

    masa lalu dan tentang misteri evolusi makhluk hidup yang sangat

    menarik untuk diungkap.

    Letak Geografis

    Kawasan sangiran dalam peta wisata jawa tengah terletak

    dalam sub daerah tujuan wisata 1, yaitu kawasan merapi-merbabu

    dandikelompokkan kedalam unit kawasan wisata A1, meliputi Kota

    Surakarta, Kabupaten Surakarta, Kabupaten Karanganyar,

    Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Sragen, Kabupaten Klaten dan

    Boyolali. Cagar alam sangiran terletak disebelah utara solo berjarak

    sekitar 10 km, berada didespresi kawasan kota solo dikaki Gunung

    Lawu. Secara administratif letak situs sangiran terletak sebagian di

    Kecamatan Kalijambe, Kecamatan Gemolong, Kecamatan Plupuh,

    Kabupaten Sragen serta sebagai Kecamatan Gondangrejo,

    Kabupaten Karanganyar. Secara Astronomi terletak pada

    1104856-1105300 BT dan 72440-72949LS.

    Batasan :

    1. Sebelah Utara : Sungai Cemara, Kec.Kalijambe, Kab.Sragen

    2. Sebelah Barat : Desa Jetis, Kec. Kalijambe

    3. Sebelah Selatan : Sungai Cemara, Kec. Gondangrejo, Kab.

    Karanganyar

    4. Sebelah Timur : Desa Bukuran, Ke. Kalijambe

  • Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 16

    Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala

    2.3.4 Data Fisik

    Gambar. 1.7 Denah Ruang Pengelola Museum

    Sumber : Balai Pelestarian Situs

    Manusia Purba Sangiran

  • Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 17

    Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala

    Gambar. 1.8 Tampak Bangunan Pengelola Museum

    Sumber : Foto Pribadi

    Gambar. 1.9 Tampak Bangunan Untuk Tempat Pamer dan

    Audio Visual Museum

    Sumber : Foto Pribadi

  • Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 18

    Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala

    Gambar. 1.10 Denah Untuk Tempat Ruang Pamer dan

    Audio Visual Museum

    Sumber : Balai Pelestarian Situs

    Manusia Purba Sangiran

  • Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 19

    Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala

    Gambar. 1.11 Denah Untuk Ruang Diorama Museum

    Sumber : Balai Pelestarian Situs

    Manusia Purba Sangiran

    Gambar. 1.12 Tampak Depan Bangunan Diorama Museum

    Sumber : Foto Pribadi

  • Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 20

    Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala

    Gambar. 1.13 Tampak Interior Diorama Museum

    Sumber : Foto Pribadi

    Gambar. 1.14 Denah Ruang Pertemuan Museum

    Sumber : Data Pribadi

  • Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 21

    Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala

    Gambar. 1.15 Tampak Eksterior Ruang Pertemuan Museum

    Sumber : Foto Pribadi

    Gambar. 1.16 Tampak Interior Ruang Pertemuan Museum

    Sumber : Foto Pribadi

  • Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

    Dani Norma Khamzani - 5112410025 2 - 22

    Studio Perancangan Arsitektur 6 Museum Purbakala

    2.3.5 Materi Koleksi dan Bahan Pamer

    Materi koleksi yang dipamerkan dalam museum ini berupa fosil-fosil

    dan macam-macam peralatan kehidupn jaman sejarah meliputi :

    1) Fosil dan replika manusia purba dalam vitrin 200 cm x 45 cm

    australopithecus africanus, pithicanthropus mojokertensis

    (pithicanthropus robotus), meganthropus paleojavanicus,

    pithicanthropus erectus, homo soloensis, homo nenderthal eropa,

    homo neanderthal asia dan homo sapiens

    2) Fosil hewan bertulang belakang (vertebrata) di dalam vitrin 200 cm x

    45 cm dan vitrin 180 cm x 180 cm

    3) Elephas namadicus (gajah), stegodon trigonocephalus (gajah),

    mastodon sp (gajah), bubalus palaeokerabau (kerbau), felis

    paleojavanica (harimau), sus sp (babi), rhinocerous sundaicus

    (badak), bovidae (sapi, banteng) dan cervus sp (rusa dan domba)

    4) Fosil binatang air dalam vitrin 100 cm x 45 cm

    Crocodilus sp (buaya), ikan dan kepiting, gigi ikan hiu,

    hippopatamus sp (kuda nil), molusca (kelas pelecypoda dan

    gastropoda), chelonea sp (kura-kura), dan foraminifera

    5) Batuan-batuan didalam vitrin 90 cm x 90 cm

    6) Batuan meteor, karnelian, klesdon, agate, amestis, lempong diatom

    7) Alat-alat batu didalam vitrin 200 cm x 45 cm

    Serpih dan bilah, serut dan gordi, kapak persegi, bola batu dan

    kapak perimbas-penetak

    8) Fosil tumbuhan/kayu purba didalam vitrin 100 cm x 45 cm