r e n s t r a museum basoeki abdullah

28
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN MUSEUM BASOEKI ABDULLAH TAHUN 2018 R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH TAHUN 2015-2019 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN

MUSEUM BASOEKI ABDULLAH TAHUN 2018

R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

TAHUN 2015-2019

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Page 2: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN

MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

Page 3: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

DAFTAR ISI

Hal

.

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang................................................................................................ 1

B. Landasan Hukum............................................................................................ 1

C. Kondisi Umum............................................................................................... 2

D. Potensi dan Permasalahan............................................................................... 7

BAB II VISI,MISI DAN TUJUAN MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

A. Visi Museum Basoeki Abdullah .................................................................... 12

B. Misi Museum Basoeki Abdullah ................................................................... 12

C. Tujuan Museum Basoeki Abdullah ............................................................... 13

D. Sasaran Strategis Museum Basoeki Abdullah ............................................... 14

E. Tata Nilai Museum Basoeki Abdullah .......................................................... 15

BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN

KERANGKA KELEMBAGAAN

A. ........................................................................................................ Arah

Kebijakan dan Strategi ........................................................................ 17

B. ......................................................................................................... Kera

ngka Regulasi ....................................................................................... 19

C. ......................................................................................................... Kera

ngka Kelembagaan ............................................................................... 20

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

A. Target Kinerja .............................................................................................. 22

B. Kerangka Pendanaan..................................................................................... 24

BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 26

LAMPIRAN

Lampira 1 : Matriks Kinerja dan Pendanaan Museum Basoeki Abdullah

Page 4: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

Kata Pengantar

Rencana Strategis Museum Basoeki Abdullah Tahun 2015-2019 disusun berdasarkan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-

Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2015-2019, dan Arahan Presiden mengenai kebijakan

Trisakti yang mencakup kedaulatan di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan

berkepribadian dalam kebudayaan serta Nawacita, dan telah terbitnya Undang-Undang

Pemajuan Kebudayaan No.5 Tahun2017.

Dokumen Rencana Strategis Museum Basoeki Abdullah Tahun 2015-2019 ini

merupakan edisi revisi yang disesuaikan dengan berbagai kebijakan baru untuk

mempercepat pencapaian target Museum Basoeki Abdullah sampai dengan Tahun

2019.

Semoga rencana strategis (Renstra) Museum Basoeki Abdullah tahun 2015 - 2019 ini dapat

dijadikan bahan acuan dalam penyusunan rencana kinerja tahunan, penyusunan rencana

kerja dan anggaran, penyusunan penetapan kinerja, arah dalam pelaksanaan tugas,

pelaporan dan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Museum Basoeki Abdullah,juga

diharapkan dapat memberikan masukan,kritik,evaluasi dan rekomendasi yang kontruktif

guna mengoptimalkan pencapaian target di Museum Basoeki Abdullah di masa yang akan

datang.

Jakarta, Desember 2018

Kepala,

Dra. Maeva Salmah M.Si NIP 196405081988032002

Page 5: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sehubungan telah terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tanggal 5 Mei 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sehingga setiap Satker di

lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diwajibkan untuk membuat renstra

(Rencana Strategis) sebagai salah satu komponen penting dalam sistem akuntanbilitas

kinerja. Renstra merupakan dokumen awal yang menggambarkan arah dan tujuan apa yang

akan dicapai suatu intansi pemerintah.

Rencana strategis Museum Basoeki Abdullah 2015 – 2019 merupakan penjabaran teknis

rencana strategis Museum Basoeki Abdullah yang mengacu pada visi, misi, tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan tugas dan fungsi Museum Basoeki Abdullah

yang mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.33 Tahun 2015

tentang Organisasi dan Tata kerja Museum Basoeki Abdullah serta mengacu pula pada

rencana strategis Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan sebagai lembaga pembina.

B. Landasan Hukum

Rencana Strategis ini merupakan perwujudan dari penerapan berbagai peraturan

perundangan yang meliputi :

1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015 tentang Museum;

7. Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan;

Page 6: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

8. Permendikbud Nomor 33 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Museum

Basoeki Abdullah;

9. Permendikbud Nomor 12 Tahun 2018 tentang Rencana Strategis Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015 – 2019.

C. Kondisi Umum

1. Tugas dan Fungsi Museum Basoeki Abdullah

Berdasarkan Permendikbud Nomor 33 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Museum Basoeki Abdullah, Museum Basoeki Abdullah mempunyai tugas

melakukan pengelolaan Museum Basoeki Abdullah dengan fungsi sebagai berikut:

a. Pengkajian benda bernilai seni dan karya tokoh Basoeki Abdullah;

b. Pengumpulan benda bernilai seni dan karya tokohBasoeki Abdullah;

c. Pelaksanaan registrasi koleksi Museum Basoeki Abdullah;

d. Pelaksanaan perawatan koleksi Museum Basoeki Abdullah;

e. Pelaksanaan penyajian dan publikasi benda bernilai seni dan karya tokoh

Basoeki Abdullah;

f. Pelaksanaan pengamanan koleksi Museum Basoeki Abdullah;

g. Pelaksanaan dokumentasi benda bernilai seni dan karya tokoh Basoeki

Abdullah;

h. Pelaksanaan layanan edukasi benda bernilai seni dan karya tokoh Basoeki

Abdullah;

i. Pelaksanaan kemitraan pengelolaan Museum Basoeki Abdullah;

j. Pelaksanaan pengelolaan perpustakaan Museum Basoeki Abdullah;

k. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Museum Basoeki Abdullah

2. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.33 Tahun 2015,

tanggal 9 Oktober 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Museum Basoeki

Abdullah disebutkan bahwa susunan organisasi Museum Basoeki Abdullah (pasal 4)

terdiri dari :

a. Kepala,

b. Petugas Tata Usaha,

c. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kepala Museum Basoeki Abdullah bertanggung jawab memimpin dan

Page 7: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

mengkoordinasikan bawahannya dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi

pelaksanaan tugas bawahan dan wajib mengawasi bawahannya dan apabila terjadi

penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan, sesuai dengan

perundang-undangan.

Petugas Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha dan urusan

rumah tangga, kepegawaian, administrasi keuangan, dan dokumentasi koleksi

museum, perpustakaan dan keamanan Museum Basoeki Abdullah.

Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud mempunyai tugas melakukan

kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing sesuai dengan keahlian,

jenis, jumlah dan jenjang jabatan fungsional. berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Adapun bagan organisasi Museum Basoeki Abdullah adalah sebagai berikut :

Gambar 1.1

Bagan Organisasi Museum Basoeki Abdullah

3. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia Museum Basoeki Abdullah sebanyak 32 orang terdiri dari :

Tabel 1.2

SDM Museum Basoeki Abdullah

KEPALA MUSEUM

Petugas Tata Usaha

Kelompok Jabatan Fungsional

Page 8: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

No. Jabatan Jumlah

orang

Pendidikan Golongan Keterangan

1. Kepala Museum 1 S-2 IVa

2. Bendahara Pengeluaran 1 SMA IIIb

3. Penyusun Program dan

Laporan

2 S-2/S-1 IIIc

4. Pengolah Data BMN 1 S-1 IIIa

5. Pengolah Data Tata

Laksana

1 S-1 IIIa

6. Pemroses Data

Pegawaian

1 SMA IIc

7. Kurator 1 S-1 IIIc

8. Edukator 2 S-1 IIId/IIIb

9. Konservator 1 S-1 IIIb

10. Preparator 1 S-1 IIIb

11. Penyusun Publikasi dan

Dokumentasi

1 S-1 IIIa

12. Registar 1 DIII IIIa

13. Pengadministrasi

Koleksi

1 SMA IIIa

14. PPNPN 7 S-1(3)/

DIII(3)/

SMA(1)

- Administrasi

dan Teknis

15. Tenaga Keamanan 6 SMA - -

16. Tenaga Kebersihan 3 SMA - -

17. Supir 1 SMA - -

TOTAL 32

4. Koleksi Museum

Koleksi museum yang berada di Museum Basoeki Abdullah berupa

koleksi lukisan (lukisan asli/reproduksi), barang-barang dan benda-benda seni milik

almarhum Basoeki Abdullah, buku-buku dan sebagainya. Awalnya sejak hibah pada

Page 9: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

tahun 1993 dahulu yang terdata berjumlah 124 buah (lukisan asli 112 buah dan 12

buah lukisan reproduksi). Berkurangnya koleksi lukisan tersebut karena 3 buah

lukisan asli Basoeki Abdullah dikembalikan kepada pemiliknya, satu buah lukisan

masih berada di Gedung A Plaza Insan Berprestasi Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, satu buah berupa bingkai dan satu buah lagi berupa kanvas

kosong/tanpa gambar.

Barang-barang dan benda-benda seni milik almarhum Basoeki Abdullah sebanyak

961 terdiri dari koleksi patung, wayang, topeng, cinderamata dan sebagainya.

Adapun buku-buku/majalah berjumlah 2.929 buku terdiri dari buku seni/budaya,

ensiklopedia, buku-buku tentang bangsa-bangsa di dunia, tokoh-tokoh, pemandangan

alam flora dan fauna dan sebagainya. Buku-buku itu sekarang berada di ruang

perpustakaan Museum Basoeki Abdullah.

Di samping itu terdapat pula ruang memorial/ ruang tidur Pelukis Basoeki Abdullah

dengan barang/benda-benda yang terkait dengan pelukis Basoeki Abdullah semasa

masih hidup beliau seperti tempat tidur, lemari meja kecil, senjata dan sebagainya.

Peletakan barang/benda-benda tersebut disesuaikan dengan keadaan aslinya.

5. Pengunjung Museum

Pengunjung Museum Basoeki Abdullah berbagai kalangan, diantaranya guru

pembimbing/pengajar, pelajar/mahasiswa, turis/wisatawan asing, wartawan/peneliti,

pelukis/seniman dan pejabat pemerintahan.

Page 10: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

Tabel 1.3

Data Pengunjung Museum Tahun 2015 s.d 2018

Tahun Jumlah Pengunjung

Internal (orang)

Jumlah Pengunjung

Eksternal (orang)

Keterangan

2015 4.421 14.101

2016 8.306 12.991

2017 10.166 30.905

2018 16.270 87.907

6. Sarana dan Prasarana Museum

Sejak Tahun 2016, Museum Basoeki Abdullah memiliki dua bangunan. Bangunan

pertama disebut Gedung I, yang merupakan rumah tinggal Basoeki Abdullah, dan

bangunan kedua disebut Gedung II yang merupakan gedung baru yang dibangun

sebagai pengembangan area museum dan diresmikan tanggal 29 November 2016 oleh

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Prof. Muhadjir Efendy, MAP. Di bagian

dalam, kedua bangunan ini dihubungkan oleh sebuah lorong yang tembus ke masing-

masing bangunan, sehingga pengunjung tidak perlu keluar untuk memasuki gedung

lainnya.

Ruang pameran Museum Basoeki Abdullah terbagi menjadi Ruang Tamu, Ruang

Koleksi Benda Pribadi, Ruang Memorial, Ruang Koleksi Wayang, Selasar Topeng

dan Mural, Ruang Pameran Lukisan: Abstrak dan Ekspresionis dan Ruang Pamer

Temporer (Ruang Publik) yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk menggelar

Pameran dan aktivitas seni lainnya terutama seni lukis.

Koleksi Museum Basoeki Abdullah yang tidak dipamerkan disimpan dalam ruang

penyimpanan (storage). Museum Basoeki Abdullah memiliki ruang penyimpanan

yang terdiri dari ruang penyimpanan koleksi lukisan, penyimpanan koleksi pribadi

Basoeki Abdullah, dan ruang penyimpanan koleksi Repro serta ruang penyimpanan

koleksi buku pelukis Basoeki Abdullah yang dijadikan perpustakaan Museum

Basoeki Abdullah. Khusus untuk ruang perpustakaan dapat dilihat oleh pengunjung

Page 11: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

dan peminjaman buku dengan syarat dan ketentuan berlaku. Jumlah ruang

penyimpanan yang dimiliki cukup hanya saja ukuran dari masing-masing ruangan

yang masih terbatas, terutama ruang untuk penyimpanan koleksi lukisan.

Selain ruangan tersebut di atas, ada ruang serbaguna, ruang transit, ruang Kepala

Museum, ruang pegawai, toilet sebanyak 6 buah dan 1 buah Mushola. Ruang

serbaguna digunakan untuk kegiatan workshop, seminar, dan kegiatan lainnya. Ruang

transit digunakan juga untuk tamu VIP dan juga untuk konservasi (perawatan)

koleksi Museum Basoeki Abdullah, sehingga pemanfaatan ruang tersebut belum

maksimal. Museum Basoeki Abdullah berada di Komplek Keuangan Raya

berdampingan dengan rumah warga sehingga Museum ini belum memiliki lahan

parkir untuk pengunjung, yang ada hanya parkir motor yang terbatas untuk karyawan.

D. POTENSI DAN PERMASALAHAN

Kondisi sumber daya dan lingkungan dapat diidentifikasi sebagai potensi dan

permasalahan yang selanjutnya dijadikan bahan pertimbangan penting dalam penyusunan

Renstra. Berikut Potensi dan Permasalahan Museum Basoeki Abdullah

1. Potensi

Memasuki Tahun ke-17 sejak diresmikan Tahun 2001, Museum Basoeki Abdullah

memiliki kemampuan dan capaian strategis yang dapat dijadikan potensi

keberlanjutan Museum di masa yang akan datang, diantaranya :

a. Ketokohan Basoeki Abdullah dan Karya Lukisnya

Basoeki Abdullah Merupakan Seorang Maestro Seni Lukis Indonesia,

Basoeki Abdullah merupakan salah satu maestro seni lukis yang dimiliki bangsa

Indonesia, disamping pelukis Raden Saleh, Affandi, dan Sudjojono. Sebagai

seorang maestro seni lukis tentu memiliki nilai tersendiri, dan juga merupakan

salah satu aset dan kebanggaan bangsa Indonesia yang anak bangsanya telah

menorehkan sejarah tersendiri dalam perkembangan seni lukis Indonesia dan

dunia.

Lukisan Basoeki Abdullah sudah dikenal di dalam dan luar negeri, Lukisan

Basoeki Abdullah tersebar diberbagai negara dan dikenal di banyak negara (22

negara) yang sangat berpotensi untuk mempererat dan memperdekat hubungan

atau jalinan dengan negara yang memiliki lukisan Basoeki Abdullah khususnya

dalam bidang seni atau budaya. Salah satu di antaranya negara Thailand yang

memiliki lukisan Basoeki Abdullah, hampir sebagian besar terpampang di Istana.

Page 12: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

Disisi lain, kualitas karya Basoeki Abdullah pun tidak kalah dengan pelukis-

pelukis dunia lain, seperti terlihat pada lukisan Raja Adulyadej dan Ratu Sirikit

yang terlihat begitu sempurna dan perfek baik tekstur, warna, goresan dan

karakter yang dimunculkan pada objek dengan kedetilannya.

b. Koleksi Museum Basoeki Abdullah

Jumlah koleksi dan benda lain terkait dengan Basoeki Abdullah yang dihibahkan

kepada Pemerintah Republik Indonesia pada awalnyanya sebanyak 124 koleksi

lukisan (112 koleksi asli dan 12 koleksi repro),benda-benda seni milik almarhum

Basoeki Abdullah 961 koleksi, buku-buku/majalah berjumlah 2.929 buku dan

perkembangan sampai tahun 2015 ini koleksi Museum Basoeki Abdullah menjadi

158 koleksi lukisan (lukisan asli 123 dan 35 lukisan repro) sehubungan dengan

adanya tambahan koleksi lukisan hasil pengadaan Museum Basoeki Abdullah.

Adapun rincian koleksi museum yang ada saat ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1.4

Tabel Data Koleksi Museum Basoeki Abdullah tahun 2018

No Nama Koleksi Hibah Pengadaan Jumlah

(koleksi) Asli Repro Asli Repro

1 Lukisan 109 12 13 24 158

2 Wayang Kulit 204 204

3 Wayang Golek 16 16

4 Topeng 148 148

5 Patung dan Barang Lain 163 163

6 Hiasan 50 50

7 Pakaian/Asesoris 173 173

8 Senjata 60 60

9 Peralatan Dapur 12 12

10 Mebelair 12 12

11 Peraga 2 2

12 Foto 57 57

13 Peralatan Rumah

Tinggal (Kamar Tidur)

25 25

14 Boneka Hiasan 6 6

Page 13: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

15 Peralatan

Religi/Keagamaan

44 44

16 Alat Tukar 2 2

17 Benda Koleksi Politik 7 7

18 Buku (dalam hibah

tertulis ±3000)

2929

Jumlah

4.050

Koleksi

c. Adanya Gedung II Museum Basoeki Abdullah yang dijadikan ruang publik.

Pada tanggal 29 November 2016, Gedung II Museum Basoeki Abdullah

diresmikan oleh Bapak Prof. Muhadjir Effendy, MAP, Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan, seiring dengan perkembangan adanya kebutuhan masyarakat terkait

ruang publik, maka Museum Basoeki Abdullah menyediakan Fasilitas Lantai 1

Gedung II Museum Basoeki Abdullah sebagai ruang publik. Ruang publik itu

dapat digunakan oleh masyarakat untuk berekspresi seni khususnya seni lukis.

Ternyata animo masyarakat terhadap hal tersebut cukup besar. Pada tahun 2018,

Museum Basoeki Abdullah melakukan kerjasama dalam bentuk Pameran dengan

Sekolah Lab-School, IPEKA Tomang dan BPK Tirta Marta, Komunitas 22 Ibu,

Art Cross Women, dan Alumni RPL UNJ. Juga kerjasama dengan lingkungan

setempat dalam rangka lomba 17 Agustusan oleh RW 05 Cilandak Barat,

Komunitas KBPMI, Paramitha Jaya, Komunitas Ayo Dongeng Indonesia,

Komunitas Kopi dalam bentuk seminar dan workshop. Hal ini berdampak pada

peningkatan jumlah pengunjung Museum Basoeki Abdullah sekitar 60% dari

tahun 2017 ke tahun 2018.

d. Kualitas SDM

Secara kuantitas, jumlah sumber daya manusia Museum masih kurang memadai

terbukti dari 23 jabatan dalam peta jabatan baru terisi 15 oleh PNS dan 7 diisi oleh

Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri. Namun secara kualitas, sumber daya

manusia museum yang terdiri dari 2 orang berpendidikan S-2, 8 orang

Page 14: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

berpendidikan Sarjana, 2 orang DIII dan 3 orang SMA memiliki kinerja, loyalitas

dan disiplin yang baik.

e. Dukungan Lingkungan

Museum Basoeki Abdullah berada di Komplek Keuangan Raya, Cilandak yang

berdampingan dengan warga masyarakat, dan Polsek Cilandak Barat mulai Tahun

2017 dukungan tersebut mulai terasa baik dari RT, RW, Kelurahan, Kecamatan

dan Walikota maupun Gubernur DKI Jakarta. Salah satunya dengan

terselenggaranya kegiatan Gerebek Museum yang ditandai dengan pemasangan

Mural pada tiang MRT dan penunjuk arah, baik dari arah Jalan Fatmawati

maupun dari arah Blok M, sebagai penunjuk jalan menuju Museum Basoeki

Abdullah oleh Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.

2. Permasalahan

Setiap organisasi pasti memiliki masalah, dalam rangka perbaikan organisasi secara

berkelanjutan, dimana masalah merupakan awal terciptanya solusi yang melahirkan

capaian-capaian keberhasilan baru, diantaranya:

a. Keterbatasan Sarana dan Prasarana

Belum tersedianya ruang parkir mobil dan bis menjadi hambatan kunjungan dalam

jumlah besar. Ruang storage lukisan luasnya terbatas sehingga penyimpanan

dilakukan bertumpuk yang jika dibiarkan akan menimbulkan kerusakan pada

lukisan. Ruang konservasi atau perawatan koleksi yang tersedia belum memadai,

ruang tersebut kadang digunakan sebagai ruang transit tamu VIP ketika ada acara

di Museum Basoeki Abdullah. Minimnya lahan ruang publik lainnya seperti ruang

kantin, ruang cinderamata dan ruang bermain anak.

b. Publikasi

Museum Basoeki Abdullah telah memiliki web-site dengan alamat

www.museumbasoekiabdullah.or.id; Instagram di @musbadul dengan jumlah

followers 2.375; Twitter @Mus_BA dengan followers 1.829; dan facebook

Museum Basoeki Abdullah dengan 15.136 followers. Akan tetapi, menurut hasil

kajian pengunjung, publikasi terkait kegiatan Museum masih dirasa kurang dan

waktu publikasi cukup singkat dengan waktu acaranya.

Page 15: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

BAB II

VISI, MISI DAN TUJUAN MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

A. Visi Museum Basoeki Abdullah

Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

“Terbentuknya Insan serta ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter

dengan Berlandaskan Gotong Royong.”

Visi Direktorat Jenderal Kebudayaan

“Terbentuknya Insan dan Ekosistem Kebudayaan yang Berkarakter Berlandaskan

dengan Gotong Royong.”

Visi Museum Basoeki Abdullah

”Terwujudnya Insan dan Ekosistem Museum Basoeki Abdullah sebagai lembaga pelestari

dan pusat dokumentasi terkait Basoeki Abdullah dan karya lukisnya yang berkualitas dan

berkarakter dengan berdasarkan gotong royong”.

B. Misi Museum Basoeki Abdullah

Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

1. Mewujudkan pelestarian kebudayaan dan pengembangan bahasa adalah: a) Menjaga

dan memelihara jati diri karakter bangsa melalui pelestarian dan pengembangan

kebudayaan dan bahasa; b) Membangkitkan kembali karakter bangsa Indonesia yaitu

saling menghargai keragaman, toleransi, etika, moral, dan gotong royong melalui

penerapan budaya dan bahasa Indonesia yang baik di masyarakat; c) Meningkatkan

apresiasi pada seni dan karya budaya Indonesia sebagai bentuk kecintaan pada

produk-produk dalam negeri; d) Melestarikan, mengembangkan dan memanfaatkan

warisan budaya termasuk budaya maritim dan kepulauan untuk meningkatkan

kesejateraan rakyat;

2. Mewujudkan penguatan tata kelola serta peningkatan efektifitas birokrasi dan

pelibatan publik adalah dengan memaksimalkan pelibatan publik dalam seluruh aspek

yang berbasis data, riset dan bukti lapangan, membantu penguatan kapasitas tata

kelola pada pendidikan di daerah, mengembangkan koordinasi dan kerjasama lintas

sektor ditingkat nasional, mewujudkan birokrasi kemendikbud yang menjadi teladan

dalam tata kelola yang bersih, efektif, dan efisien.

Page 16: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

Misi Direktorat Jenderal Kebudayaan

1. Mewujudkan Insan Budaya yang kuat, tangguh dan berkarakter;

2. Mewujudkan pelestarian warisan budaya yang berkelanjutan;

3. Mewujudkan inovasi dan kreatifitas karya budaya yang berdaya saing;

4. Mewujudkan diplomasi budaya yang efektif dan produktif;

5. Mewujudkan penguatan tata kelola serta peningkatan efektifitas birokrasi dan

pelibatan publik.

Misi Museum Basoeki Abdullah

1. Mewujudkan insan museum yang kuat, tangguh, dan berkarakter dengan berdasarkan

gotong royong;

2. Mewujudkan pelestarian koleksi museum beserta bangunannya dengan cara

memelihara, merawat, mengawetkan, dan mengamankan dari gangguan yang

disebabkan oleh alam maupun manusia;

3. Mewujudkan inovasi dan kreatifitas dalam pengkajian yang berkaitan dengan Basoeki

Abdullah dan karya lukisnya;

4. Mewujudkan diplomasi budaya yang efektif dan produktif dalam menyajikan tata

pameran yang menarik, edukatif dan informatif tentang Basoeki Abdullah dan karya

luksinya;

5. Mewujudkan penguatan tata kelola serta peningkatan efektifitas dan pelibatan publik

guna meningkatkan apresiasi masyarakat dan generasi muda terhadap Museum

Basoeki Abdullah dengan cara memberikan pelayanan yang baik melalui pameran,

publikasi hasil kajian/penelitian, dan interpretasi tentang Basoeki Abdullah dan karya

lukisnya.

C. Tujuan Museum Basoeki Abdullah

1. Tercapainya insan museum yang kuat, tangguh dan berkarakter;

2. Tercapainya pelestarian koleksi museum beserta bangunannya terpelihara, terawat,

awet dan aman dari gangguan yang disebabkan oleh alam manusia;

3. Tercapainya inovasi dan kreatifitas dalam pengkajian yang berkaitan dengan Basoeki

Abdullah dan karya lukisnya;

Page 17: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

4. Tercapainya diplomasi budaya yang efektif dan produktif dalam menyajikan tata

pameran yang menarik, edukatif dan informatif tentang Basoeki Abdullah dan karya

luksinya;

5. Tercapainya tata kelola dan pelibatan publik yang efektif guna meningkatkan

apresiasi masyarakat dan generasi muda terhadap Museum Basoeki Abdullah dengan

cara memberikan pelayanan yang baik melalui pameran, publikasi hasil

kajian/penelitian, dan interpretasi tentang Basoeki Abdullah dan karya lukisnya.

D. Sasaran Strategis Museum Basoeki Abdullah

Sasaran strategis Museum Basoeki Abdullah yang mengacu pada Sasaran Strategis

Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui program pelestarian dan pemajuan kebudayaan

dengan kegiatan pengelolaan permuseum yang terdiri dari:

1. Terlaksananya pengelolaan koleksi Museum Basoeki Abdullah melalui :

a. Pengadaan koleksi

b. Konservasi koleksi

c. Pendokumentasian koleksi

d. Inventarisasi koleksi

2. Meningkatnya fungsi Museum sebagai sarana edukasi dan rekreasi melalui berbagai

kegiatan :

a. Penyelenggaraan lomba dan festival

b. Pelaksanaan seminar dan diskusi

c. Pelaksanaan workshop

d. Penyelenggaraan pameran

e. Penyelenggaraan sosialisasi

f. Dukungan kerjasama antar negara, komunitas dan instansi

g. Publikasi museum

h. Penyelenggaraan museum keliling dan permainan anak

3. Meningkatnya kajian pengembangan permuseuman melalui :

a. Pengkajian pengunjung museum

b. Pengkajian program pengembangan public

c. Pengkajian koleksi museum

E. Tata Nilai Museum Basoeki Abdullah

Page 18: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

Tata nilai yang diutamakan pada Renstra Kemendikbud 2015—2019 ini adalah sebagai

berikut:

1. Memiliki Integritas

Konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan,

terutama dalam hal kejujuran dan kebenaran dalam tindakan, memiliki integritas,

bersikap jujur, dan mampu mengemban kepercayaan.

2. Kreatif dan Inovatif

Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap setiap

permasalahan, serta mampu menghasilkan karya baru.

3. Inisiatif

Inisiatif adalah kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut

dari pekerjaan, melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih dahulu dengan

tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan, dan menciptakan

peluang baru atau untuk menghindari timbulnya masalah.

4. Pembelajar

Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan,

pengetahuan dan pengalaman serta mampu mengambil hikmah dan mejadikan

pelajaran atas setiap kejadian.

5. Menjunjung Meritokrasi

Memiliki pandangan yang memberi peluang kepada orang untuk maju berdasarkan

kelayakan dan kecakapannya.

6. Terlibat Aktif

Suka berusaha mencapai tujuan bersama serta memberikan dorongan agar pihak lain

tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya.

7. Tanpa Pamrih

Tidak memiliki maksud yang tersembunyi untuk memenuhi keinginan dan

memperoleh keuntungan pribadi, memberikan dorongan dan semangat bagi pihak lain

untuk suka berusaha mencapai tujuan bersama, memberikan inspirasi, dan

memberikan dorongan agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya.

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN

KERANGKA KELEMBAGAAN

Page 19: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

Arah kebijakan dan strategi disusun sebagai pendekatan dalam memecahkan permasalahan

yang mendesak untuk segera dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2015-2019, serta

memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran nasional dan sasaran strategis

Kemendikbud pada periode itu. Arah kebijakan dan strategi nasional yang tercantum dalam

RPJMN 2015-2019 merupakan acuan dalam menyusun kebijakan pembangunan Pendidikan

dan Kebudayaan.

Arah pembangunan RPJMN 2015-2019 ialah mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri

dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Kebijakan ini selanjutnya dijabarkan dalam

kerangka pembangunan yang dapat memastikan Indonesia dapat tumbuh lebih cepat dan

kuat, inklusif dan berkelanjutan.

Perekonomian Indonesia harus bertransformasi dari ekonomi yang mengandalkan eksploitasi

sumber daya alam sebagai barang mentah, tenaga kerja murah dengan tingkat pendidikan

yang rendah dan kualitas Iptek yang relatif rendah menjadi perekonomian yang memperoleh

nilai tambah tinggi dari pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, industri

pengolahan dan jasa yang didukung oleh manusia yang berkualitas, dan mempunyai daya

saing serta didukung kualitas iptek yang terus meningkat.

Permasalahan pokok bangsa yang mendasar dalam pembangunan pendidikan dan kebudayaan

adalah intoleransi dan krisis kepribadian bangsa. Lunturnya budaya menghormati keragaman

memupuk munculnya sikap-sikap permusuhan, diskriminasi dan tindakan kekerasan di

masyarakat yang diperburuk dengan tergerusnya karakter bangsa akibat kemajuan teknologi

informasi dan transportasi yang begitu cepat telah melahirkan dunia tanpa batas yang

merupakan ancaman bagi pembangunan karakter bangsa. Adapun tantangan utama

pembangunan pendidikan dan kebudayaan dalam lima tahun kedepan adalah, (i) Peningkatan

kualitas sumber daya manusia dan pengurangan kesenjangan antar wilayah; serta (ii)

Pembangunan tata kelola untuk menciptakan birokrasi yang efektif.

Tantangan dalam peningkatan kualitas insan Indonesia dan pengurangan kesenjangan antar

wilayah diantaranya adalah tantangan dalam memperkukuh karakter dan jati diri bangsa

dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengadopsi budaya

global yang positif dan produktif serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan

pentingnya bahasa, adat, tradisi dan nilai-nilai kearifan lokal yang bersifat positif sebagai

perekat persatuan bangsa, meningkatkan promosi budaya antar daerah dan diplomasi budaya

antarnegara, serta meningkatkan kualitas pelingdungan, pengembangan dan pemanfaatan

warisan budaya.

Page 20: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

Sasaran pokok pembangunan kebudayaan (pembangunan masyarakat) sebagaimana terdapat

dalam RPJMN merupakan sasaran komposit diantaranya pembangunan kebudayaan. Sasaran

pokok pembangunan kebudayaan memfokuskan pada 4 sasaran:

1. Indeks gotong royong (mengukur kepercayaan kepada lingkungan tempat tinggal,

kemudahan mendapatkan pertolongan, aksi kolektif masyarakat dalam membantu

masyarakat yang membutuhkan dan kegiatan bakti sosial serta jejaring sosial)

2. Indeks toleransi (mengukur nilai toleransi masyarakat dalam menerima kegiatan agama

dan suku lain dilingkungan tempat tinggal)

3. Indeks rasa aman (mengukur rasa aman yang dirasakan masyarakat di lingkungan

tempat tinggal)

4. Jumlah konflik sosial (pertahun).

A. Arah Kebijakan dan Strategi

Dengan adanya Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 tahun 2017, sehingga

tersusun agenda strategi pemajuan kebudayaan sebagai berikut:

1. Menyediakan ruang bagi keragaman ekspresi budaya dan mendorong interaksi budaya

untuk memperkuat kebudayaan yang inklusif melalui langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Melindungi kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-

nilai budayanya

b. Meningkatkan upaya perlindungan dan pengembangan cagar budaya sebagai bukti

ekspresi keragaman budaya

c. Mendorong interaksi budaya lintas kelompok dan daerah dengan semangat

persatuan dan kebersamaan

2. Melindungi dan mengembangkan nilai, ekspresi dan praktik kebudayaan tradisional

untuk memperkaya kebudayaan nasional dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Melindungi dan mengembangkan nilai-nilai budaya bahari yang menjadi watak

kebudayaan bangsa Indonesia.

b. Melindungi dan mengembangkan nilai-nilai dan pengetahuan yang terkandung

dalam cagar budaya agar dapat dimanfaatkan untuk penguatan jatidiri bangsa

dimasa kini maupun masa yang akan datang.

c. Meningkatkan perlindungan terhadap nilai, ekspresi dan praktek kebudayaan

tradisional.

Page 21: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

d. Memperkuat kedudukan dan memberdayakan Lembaga, komunitas dan

masyarakat tradisional.

e. Mempromosikan nilai, ekspresi dan praktek kebudayaan tradisional yang

berkontribusi bagi pengayaan kebudayaan nasional.

3. Mengembangkan dan memanfaatkan kekayaan budaya untuk memperkuat kedudukan

Indonesia di dunia internasional melalui langkah-langkah sebagai berikut :

a. Memfasilitasi pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan untuk memperkuat

promosi Indonesia di dunia internasional

b. Meningkatkan dan memperkuat diplomasi budaya Indonesia

4. Memanfaatkan objek pemajuan kebudayaan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat melalui langkah-langkah sebagai berikut :

a. investasi jangka Panjang dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi untuk perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan

objek pemajuan kebudayaan

b. Memperkuat mekanisme perlindungan kekayaan intelektual khususnya yang

berkaitan dengan kesenian, pengetahuan, dan teknologi tradisional

c. Meningkatkan pariwisata berbasis pemanfaatan museum, cagar budaya, dan objek

pemajuan kebudayaan yang mengindahkan kaidah pelestarian

5. Memajukan kebudayaan yang melindungai keanekaragaman hayati dan memperkuat

ekosistem dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mengembangkan tataruang yang memperhatikan ketersambungan antara Agenda

pelestarian alam, pelestarian cagar budaya, wilayah kebencanaan dan agenda

pemajuan kebudayaan.

b. Mengangkat ekspresi dan pengetahuan tradisional tentang geografi dalam rangka

antisipasi kebencanaan.

6. Reformasi kelembagaan dan penganggaran kebudayaan untuk mendukung agenda

pemajuan kebudayaan.

a. Reformasi kelembagaan di bidang kebudayaan

b. Mengoptimalkan anggaran di bidang kebudayaan

c. Menyelaraskan kebijakan pusat maupun daerah untuk pemajuan kebudayaan.

7. Meningkatkan peran pemerintah sebagai fasilitator pemajuan kebudayaan.

a. Membangun Sistem Data Kebudayaan Terpadu yang bersifat terbuka dan kredibel

Page 22: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

b. Memastikan perluasan dan pemerataan akses publik pada sarana dan prasarana

kebudayaan

c. Meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia bidang kebudayaan

B. Kerangka Regulasi

Kerangka regulasi yang dibutuhkan Museum Basoeki Abdullah untuk mendukung

tercapainya sasaran strategis Direktorat Jendral Kebudayaan dijabarkan kerangka

Regulasi yang dibutuhkan untuk mengawal tercapainya arah kebijakan, strategi dan

sasaran dijelaskan pada Tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1

Kerangka Regulasi

No

.

Arah Kerangka Regulasi

dan/atau Kebutuhan Regulasi

Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi

Regulasi Eksisting, Kajian, dan Penelitian

1. RPP tentang Pelestarian Cagar

Budaya

Agar dalam pelestarian, pengembangan, dan

pemanfaatan cagar budaya mempunyai dasar

hukum

yang kuat dan jelas sehingga mudah di

implementasikan.

2. SOP, Juknis dan Juklak

Pelaksanaan Resolusi Agenda

Strategis Pemajuan Kebudayaan.

Agar dalam pelaksanaan kegiatan Museum

Basoeki Abdullah yang mendukung program

Direktorat Jenderal Kebudayaan mempunyai

dasar hukum yang kuat dan jelas sehingga

mudah diimplementasikan.

C. Kerangka Kelembagaan

Kerangka kelembagaan adalah perangkat Kementerian yang meliputi struktur

organisasi,ketatalaksanaan, dan pengelolaan aparatur sipil negara. Struktur organisasi

Kemendikbud 2015—2019 ditunjukan pada gambar 3.2. Perincian program dan kegiatan

yang menjadi tanggung jawab setiap bagian struktur dapat dilihat pada Tabel 3.3

Gambar 3.2

Struktur Organisasi Kemdikbud

Page 23: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

Untuk memperjelas bagan organisasi, program, dan kegiatan Museum Basoeki Abdullah

yang mengacu pada Direktorat Jenderal Kebudayaan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Sasaran Program dan IKP Program Pelestarian dan Pemajuan Budaya

No Sasaran Program IKP

1. Meningkatnya jumlah pelaku dan

pengelola budaya dalam pelestarian dan

pemajuan kebudayaan

Jumlah pelaku dan pengelola budaya

dalam pelestarian dan pemajuan

kebudayaan

2. Mewujudkan akses yang meluas, merata

dan berkeadilan di bidang kebudayaan.

Jumlah orang yang mengakses yang

sarana dan prasarana kebudayaan.

3. Meningkatkan peran kebudayaan dalam

hubungan antar daerah dan antar bangsa

Jumlah kerjasama kebudayaan antar

daerah yang difasilitasi Direktorat

Jenderal Kebudayaan

Jumlah kerjasama kebudayaan antar

bangsa yang difasilitasi Direktorat

Jenderal Kebudayaan

Page 24: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

4. Mewujudkan mutu tata kelola yang

efektif dan efisien

Presentasi satuan kerja lingkup

Ditjen Kebudayaan meningkat

kualitas layanan, manajemen sumber

daya dan tata kelolanya.

Page 25: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

BAB IV

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

A. Target Kinerja

Target Kinerja Museum Basoeki Abdullah Tahun 2015 – 2019 adalah:

Target Kinerja Tahun 2015 - 2019 (Renstra Awal)

KODE

PROGRAM/KEGIA

TAN/OUTPUT/SUB

OUTPUT

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

023. 15. 12 Program Pelestarian

Budaya

5178 Pengelolaan

Permuseuman

5178. 001 Koleksi Museum yang

Dikelola

1339

koleksi

2886

koleksi

2896

koleksi

2096

koleksi

2916

koleksi

5.178.002 Museum yang

Direvitalisasi

Pemb fisik

2

Pamer

tetap Mus. 0 0 1 Museum

5.178.004 Masyarakat yg

Mengapresiasi museum 5350 orang

10.365

orang

10.415

orang

10.465

orang

10.515

orang

5.178.005 Koleksi museum yg di

reinventariasi

800

koleksi

1947

koleksi

1949

koleksi

751

koleksi

751

koleksi

5.178.007 Koleksi museum yg

dikaji 1 naskah 4 naskah 7 naskah 7 naskah 6 naskah

5.178.994 Layanan Perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan

5.178.997 Peralatan dan Fasilitas

Perkantoran 20 unit 20 unit 20 unit 25 unit 25 unit

Page 26: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

Target Kinerja Tahun 2015 - 2019 (Renstra Revisi)

KODE

PROGRAM/KEGIATA

N/OUTPUT/SUBOUTP

UT

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

023. 15. 12 Program Pelestarian Budaya

5178 Pengelolaan Permuseuman

5178. 001 Koleksi Museum yang Dikelola

1339 koleksi

2388 koleksi

200 kleksi 2587

koleksi 951 koleksi

5178.002

Museum yang Direvitalisasi

Pemb fisik 2 Pamer tetap

Mus. - - -

5178.004

Masyarakat yg Mengapresiasi museum

6350 orang 7000 orang 8590 orang 41470 orang

49500 orang

5178.005

Koleksi museum yg di reinventariasi

- - - - -

5178.007

Koleksi museum yg dikaji 1 naskah 1 naskah 5 naskah 5 naskah 3 naskah

5178.950

Layanan Dukungan Manajemen Eselon I

(Anggaran)

- - 1 Layanan 1 Layanan 1 Layanan

5178.951

Layanan Internal

(Overhead) - - 30 unit 36 unit 6 Unit

5178.994

Layanan Perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan

5178.997

Peralatan dan Fasilitas

Perkantoran 10 unit 36 unit - - 25 unit

B. Kerangka Pendanaan

Sedangkan pendanaan Museum Basoeki Abdullah Tahun 2015 – 2019 adalah:

Pendanaan Tahun 2015 - 2019 (Renstra Awal)

KODE PROGRAM/KEGIATAN/O

UTPUT/SUBOUTPUT

ALOKASI (dlm ribuan)

2015 2016 2017 2018 2019

023. 15. 12

Program Pelestarian Budaya

5178 Pengelolaan Permuseuman 13.994.866.000 11.910.000.000 9.800.999.000 10.781.100.000 11.471.211.000

5178. 001

Koleksi Museum yang Dikelola

780.000.000 858.000.000 943.800.000 1.038.180.000 1.141.998.000

5178. 002

Museum yang Direvitalisasi 5.894.866.000 3.000.000.000 0 0 0

5178. 004

Masyarakat yg Mengapresiasi museum

3.304.680.000 3.635.148.000 3.998.662.000 4.398.529.000 4.838.382.000

5178. 005

Koleksi museum yg di reinventariasi

60.000.000 66.000.000 72.600.000 79.860.000 87.846.000

5178. 007 Koleksi museum yg dikaji

295.000.000 324.500.000 356.950.000 392.645.000 439.100.000

5178. 994

Layanan Perkantoran 3.559.820.000 3.915.802.000 4.307.382.000 4.738.120.000 5.211.932.000

5178. 997

Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

100.500.000 110.550.000 121.605.000 133.766.000 147.143.000

Pendanaan Tahun 2015 - 2019 (Renstra Revisi )

Page 27: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

KODE

PROGRAM/KEGIATAN/O

UTPUT/SUB

OUTPUT

ALOKASI (dlm ribuan)

2015 2016 2017 2018 2019

023. 15. 12

Program Pelestarian Budaya

5178 Pengelolaan Permuseuman 10.800.000.000 12.269.000.000 9.882.646.000 9.012.266.000 8.362.057.000

5178.

001

Koleksi Museum yang

Dikelola 175.000.000 970.000.000 897.600.000 606.400.000 358.542.000

5178.

002 Museum yang Direvitalisasi 5.894.866.000 4.000.000.000 - - -

5178.

004

Masyarakat yg Mengapresiasi

museum 1.241.134.000 2.806.375.000 4.824.870.000 4.662.318.000 4.657.302.000

5178.

005

Koleksi museum yg di

reinventariasi - - - - -

5178.

007 Koleksi museum yg dikaji 120.000.000 310.000.000 570.000.000 508.718.000 315.248.000

5178.

950

Layanan Dukungan

Manajemen Eselon I (Anggaran)

- -

162.660.000 488.784.000

341.124.000

5178. 951

Layanan Internal (Overhead) - - 374.600.000 36.600.000 88.380.000

5178. 994

Layanan Perkantoran 3.268.500.000 3.772.625.000 3.052.916.000 2.709.446.000 2.601.461.000

5178. 997

Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

100.500.000 410.000.000 - - -

C. Sistem Pemantauan dan Evaluasi

Fungsi pemantauan dan evalusi dalam Satuan Kerja (Satker) adalah untuk mengetahui

kelebihan dan kekurangan pada Satuan Kerja yang bersangkutan secara berkala, yang

hasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja. Pemantauan dan evaluasi dapat

dilihat pada aplikasi Monev DJA dan Monev Bappenas.

Page 28: R E N S T R A MUSEUM BASOEKI ABDULLAH

BAB V

PENUTUP

Perubahan Rencana Strategis Museum Basoeki Abdullah Tahun 2015 – 2019 telah disusun

berdasarkan pada peraturan yang berlaku yaitu : Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017

tentang Pemajuan Kebudayaan, Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015 tentang

Museum dan Permendikbud Nomor 12 Tahun 2018 tentang Rencana Strategis Kemdikbud

2015 – 2019 (Revisi).

Renstra Museum Basoeki Abdullah menjabarkan visi, misi dan tujuan serta program kegiatan

Museum Basoeki Abdullah yang mengacu pada sasaran program eselon I (Direktorat

Jenderal Kebudayaan). Renstra digunakan sebagai pedoman dan arah pelaksanaan program

Museum Basoeki Abdullah periode 2015 – 2019.

Renstra Museum Basoeki Abdullah diharapkan dapat dipahami serta dimanfaatkan oleh

pengelola Museum, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan demikian

banyak pihak yang terlibat aktif secara efektif dalam program Museum Basoeki Abdullah

termasuk memberikan saran dan kritik membangun demi kemajuan Museum.