laporan museum merapi

26
Laboratorium Volkanologi 2013 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang vulkanologi merupakan studi tentang gunung berapi, lava, magma, dan fenomena geologi yang saling berhubungan terutama pada gunung yang masih aktif. Di mana seorang vulkanologi mempelajari pembentukan gunung dan letusannya untuk dapat memperkirakan letusanya seperti halnya memperkirakan gempa bumi, untuk dapat menyelamatkan banyak jiwa. I.2 Lokasi Museum Museum ini terletak di Dusun Banteng, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman. Pembangunan museum ini berlangsung selama empat tahun dan diresmikan pada tanggal 1 Oktober 2009. Dengan harga tiket Rp. 6000,- per orang. I. 3 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari ke Museum Merapi adalah - untuk melihat atau menyaksikan lebih banyak hal- hal tentang kegunungapian pada umumnya, dan Merapi pada khususnya. - untuk mengetahui evolusi bumi - morfologi gunung api - tektonik Nama : I Wayan Yudistira Nim : 111.110.120 Plug : 2 1

Upload: wayan-syaputra

Post on 30-Jun-2015

5.940 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan museum merapi

Laboratorium Volkanologi 2013

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

vulkanologi merupakan studi tentang gunung berapi, lava, magma,

dan fenomena geologi yang saling berhubungan terutama pada gunung yang

masih aktif. Di mana seorang vulkanologi mempelajari pembentukan gunung

dan letusannya untuk dapat memperkirakan letusanya seperti halnya

memperkirakan gempa bumi, untuk dapat menyelamatkan banyak jiwa.

I.2 Lokasi Museum

Museum ini terletak di Dusun Banteng, Desa Hargobinangun, Kecamatan

Pakem Kabupaten Sleman. Pembangunan museum ini berlangsung selama empat

tahun dan diresmikan pada tanggal 1 Oktober 2009. Dengan harga tiket Rp. 6000,-

per orang.

I. 3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari ke Museum Merapi adalah

- untuk melihat atau menyaksikan lebih banyak hal-hal tentang

kegunungapian pada umumnya, dan Merapi pada khususnya.

- untuk mengetahui evolusi bumi

- morfologi gunung api

- tektonik

- tipe dan jenis erupsi

I. 4 Dasar Teori

Gunung api adalah lubang atau rekahan pada kerak bumi yang

mengeluarkan magma dan gas-gas dari dalam bumi. Aktivitas

volkanik meliputi keluarnya batuan yang kemudian membentuk

pegunungan atau bentuk-bentuk seperti gunung dalam waktu

tertentu. Gunung api pada umumnya ditemukan pada daerah-daerah

pertemuan lempeng yang berjenis divergen atau konvergen.

Pemekaran dasar samudera, contohnya Mid-Atlantic Ridge,

Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 1

Page 2: Laporan museum merapi

Laboratorium Volkanologi 2013

merupakan contoh pegunungan yang disebabkan pertemuan lempeng

divergen yang saling menjauh. Pegunungan sirkum pasifik

merupakan salah satu contoh yang disebabkan oleh pertemuan

lempeng konvergen. Gunung api juga bisa disebabkan oleh adanya

pemekaran atau penipisan kerak bumi (yang biasa disebut gunung

api intraplate non hotspot) seperti African Rift Valley dan Rhine

Graben. Gunung api juga bisa disebabkan oleh mantle plumes tau

hotspot, seperti yang terjadi di Hawaii, yang kejadiannya jauh dari

batas lempeng. Di seluruh dunia saat ini ada ~1500 gunung api,

dengan rata-rata jumlah erupsi adalah 50 erupsi yang tercatat tiap

tahunnya. Dari 1500 gunung api yang tersebar di seluruh dunia

tersebut, terdapat 89 yang dianggap sebagai high risk volcanoes,

yaitu 89 gunung api yang sangat aktif. Hampir 50%-nya, yaitu

sejumlah 42 gunung api berada di Asia, sedangkan sisanya 40 di

Amerika, dan 7 di Eropa. Dimana morfologi tubuh gunung api dapat

di bagi antara lain dalam bentuk bentuk :

1. Strato, contohnya gunung Fuji. Bentuk dari gunung ini memiliki

slope yang curam. Kebanyakan terbentuk di daerah subduksi.

2. Kaldera, contohnya gunung Crater Lake. Gunung ini sangatlah

eksplosif, dan memiliki lava berjenis riolith atau asam.

3. Kubah Lava, contohnya gunung Saint Helens. Akumulasi lava

dengan viskositas tinggi pada lubang kawah

4. Perisai (shield volcano), kebanyakan berupa gunung non

eksplosif, memiliki lava basalt, dan biasanya di daerah hotspot.

5. Cinder Cone (kerucut), contohnya gunung La Poruna.

Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 2

Page 3: Laporan museum merapi

Laboratorium Volkanologi 2013

BAB II

ISI

II.1 Maket gunung api

Gambar 1. Maket gunung api

Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 3

Page 4: Laporan museum merapi

Laboratorium Volkanologi 2013

II.2 Sejarah Bumi berdasarkan tektoniknya

Tektonik lempeng Menyatakan bahwa lapisan terluar bumi terdiri dari

lempeng lempeng besar dan kecil yang mengapung di atas material yang

memperlihatkan proses terpecahnya benua pangea.

bahwa bagian luar

Bumi yaitu bagian

Lithosfer, terdapat sekitar

20 segmen yang padat yang

disebut lempeng. Dari semua itu

lempeng terbesar adalah

Lempeng Pasifik yang

menempati sebagian besar

Samudera Pasifik. Yang

dikemukakan Beberapa tahun setelah A.L. Wegener mengajukan teorinya, pada

tahun 1968.

Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 4

Page 5: Laporan museum merapi

Laboratorium Volkanologi 2013

Ada 7 (tujuh) lempeng-lempeng di permukaan Bumi yang dikategorikan

lempeng besar/utama yaitu : Lempeng Afrika, Lempeng Amerika Utara, Lempeng

Amerika Selatan, Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan

Lempeng Antartika. Disamping tu terdapat lempeng yang kecil seperti Lempeng

Filipina, Lempeng Arabia, Lempeng Nazca dan Lempeng Scotia.

Salah satu prinsip utama Teori Tektonik Lempeng bahwa setiap lempeng bergerak-

gerak sebagai satu unit terhadap unit lain (Cut Meurah, h. 58). Ada tiga tipe batas-

batas lempeng yang masing-masing dibedakan dari jenis pergerakannya, yaitu :

1. Zone Divergen yaitu lempeng-lempeng bergerak saling menjauh yang

menyebabkan naiknya material dari mantel Bumi dan membentuk lantai

samudera yang luas. Pada zone ini terbentuk kerak Bumi baru sehingga

disebut zona konstruktif. Hal ini ditandai dengan adanya punggung tengah

samudera. Sepanjang punggung ini terdapat lembah besar dan curam yang

dinamakan retak tengah samudera. Gempa bumi yang terjadi pada sesar

transform dan bersifat dangkal sesuai dengan ketebalan lempeng tempat itu.

2. Konvergen yaitu lempeng-lempeng bergerak saling mendekati yang

menyebabkan salah satu dari lempeng tersebut masuk ke dalam mantel Bumi

dan berada di bawah lempeng lainnya. Pada zone ini terjadi penghancur

lempeng. Apabila terjadi tabrakan antara dua lempeng atau lebih, salah satu

lempengnya menunjam (masuk) di bawah lempeng lainnya, dan lempeng

yang lebih berat masuk di bawah lempeng yang lebih ringan. Daerah

pertemuan ini merupakan pusat gempa.

Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 5

Page 6: Laporan museum merapi

Laboratorium Volkanologi 2013

3. Transform yaitu teori seputar lempeng tektonik dunia atau sesar mendatar

merupakan gerakan yang saling bergeser berlawanan arah antar tektonik

lempeng. Contohnya gesekan antar lempeng samudera pasifikk dan lempeng

dataran amerika utara yang mengakibatkan terbentuknya sesar san andreas

yang membentang sepanjang kurang 1.200kim dari san Francisco di utara

sampai los angeles di selatan amerika serikat. Zona berupa jalur tempat

bergesernya lempeng lempeng tektonik disebut zona sesar mendatar (zona

transform).

II.3 Lingkungan Magmatik Gunung Api

Lingkungan magmatic merupakan lingkunan gunung berapi yang mempunyai

tempeeratur tinggi hingga menengah dan tertekan dengan variasinya cukup lebar

yang berhubungan dengan aktivitas magma yang cairanya bersifat silica fijar.

Dimana lingkungan magmatik itu menentukan bentukan gunung api tersebut :

1. gunungapi terdapat di bagian puncak punggungan pegunungan yang

membusur

2. gunungapi muncul dan tersebar berderet di sepanjang puncak punggungan

yang mempunyai sistem rekahan pada kerak samuderanya

3. jalur pegunungan tidak stabil terdapat lapisan kerak granitan yang tebal.

Magma bersifat asam.

Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 6

Page 7: Laporan museum merapi

Laboratorium Volkanologi 2013

II.4 Ring of fire

Ring of fire merupakan area dimana terdapat banyak sekali bencana gempa dan

letusan gunung berapi di dalam area Samudera Pasifik. Dalam bentuk seperti tapal

kuda dengan panjang 40.000 km, itu dikaitkan dengan palung samudera, vulkanik

busur, dan sabuk vulkanik dan pergerakan lempeng yang terjadi terus menerus serta

berdekatan. Cincin Api memiliki 452 gunung berapi dan merupakan rumah bagi

lebih dari 75% gunung berapi aktif dan tidak aktif di dunia.

Dimana pergerakan serta tabrakan yang di sebabkan oleh lempeng kerak

bagian timur cincin yakni Lempeng Nazca dan Lempeng Cocos menjadi sub bagian

di bawah bergerak ke arah barat Lempeng Amerika Selatan. Sebagian dari Lempeng

Pasifik bersama dengan lempeng Juan de Fuca kecil sedang sub bagian di bawah

Lempeng Amerika Utara. Sepanjang bagian utara dengan lempeng Pasifik bergerak

ke arah barat laut sedang sub bagian Kepulauan Aleut di bawah busur. Lebih ke barat

lagi lempeng Pasifik sedang sub bagian sepanjang sabuk Semenanjung Kamchatka di

selatan melewati Jepang. Bagian selatan lebih kompleks dengan sejumlah kecil

lempeng tektonik bertabrakan dengan lempeng Pasifik dari Kepulauan Mariana,

Filipina, Bougainville, Tonga, dan Selandia Baru.

Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 7

Page 8: Laporan museum merapi

Laboratorium Volkanologi 2013

II.5 Jalur Pegunungan Api di Indonesia

Dengan adanya jalur pegunungan dunia, maka indonesia terdapat 3 sistem gunung

api yang terdiri dari :

1. gunung api di indonesia yang termasuk jalur pegunungan (sirkum)

medeterania. Jalur pegunungan medeterania yang melintaswi indonesia

terbagi 2 rangkaian yang meliputi :

a. jalur gunung api busur dalam (inner arc) yang bersifat vulkanik/aktif yang

meliputi sepanjang pulau sumatera, jawa, bali, lombok, flores alor, wetar.

b. Jalur gunung api busur luar (outer arc) yang bersifat non vulkanik yang

meliputi mulai dari Simeulue (sebelah barat Sumatera), Nias, Batu,

Mentawai, Enggano, pegunungan yang tenggelam di selatan pulau jawa

kemudian muncul kembali lagi di Pulau Sawu, Rote, Timor, Leti,

Sermata, Buru, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

2. Gunung api di Indonesia yang termasuk jalur pegunungan (sirkum) Pasifik,

yang meliputi: Jalur gunung api tersebut melalui Sulawesi Utara, yakni

Gunung Lokon, Soputan, Klabat bersambung ke Kepulauan Sangir, Talaud,

Tidore, Ternate, serta Lampobatang (Sulawesi Selatan).

3. Gunung api di Indonesia yang termasuk jalur pegunungan lingkar Australia

yang meliputi: Jalur gunung api tersebut berderet di bagian ekor Pulau Irian

sampai kepala burung Irian dan berakhir di Pulau Halmahera dan sekitarnya.

Di Indonesia terdapat sekitar 130 gunung api yang masih aktif dan sekitar

420 gunung api yang sudah tidak aktif atau sudah mati. Gunung api yang sudah tidak

aktif artinya gunung api tersebut sudah ratusan tahun tidak memperlihatkan tanda-

Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 8

Page 9: Laporan museum merapi

Laboratorium Volkanologi 2013

tanda kegiatannya. Gununga api yang masih aktif paling banyak terdapat di Pulau

Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku.

II.6 Tipe Erupsi Gunung Api

Dilihat dari tinggi rendahnya letusan serta tinggi tiang asap dibagi menjadi

beberapa bagian yakni :

1. Tipe Hawaii, umumnya berupa lelehan lava pijar yang muncul secara

simultan terjadi pada celah atau kepundan sederhana.

2. Tipe Stromboli, hampir sama dengan Hawaii namun berasal dari magma

yang dangkal, aktif di tepi benua atau tengah benua.

Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 9

Page 10: Laporan museum merapi

Laboratorium Volkanologi 2013

3. Tipe Plinian, merupakan erupsi yang explosive dari magma berviskositas

tinggi dan bersifat asam, material yang dihasilkan berupa batu apung dalam

jumlah besar

4. Tipe Pelean dan Vulcanian, erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic

sampai dasit, umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di

sekitar kawah dan sering disertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-

retak. Material yang dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi

bercampur dengan batuan samping berupa litik

5. Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian, merupakan erupsi yang terjadi

pada pulau gunung api dan berada di bawah permukaan laut

Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 10

Page 11: Laporan museum merapi

Laboratorium Volkanologi 2013

II.7 Morfologi Bentuk Akibat dari letusan gunung Api

Lingkungan pembentukan gunung api, menentukan bentuk gunung api

tersebut. Berdasarkan morfologinya, gunung api dibagi menjadi:

1. Strato, contohnya gunung Fuji. Bentuk dari gunung ini memiliki slope yang

curam. Kebanyakan terbentuk di daerah subduksi.

2. Kaldera, contohnya gunung Crater Lake. Gunung ini sangatlah eksplosif,

dan memiliki lava berjenis riolith atau asam.

3. Kubah Lava, contohnya gunung Saint Helens. Akumulasi lava dengan

viskositas tinggi pada lubang kawah

Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 11

Page 12: Laporan museum merapi

Laboratorium Volkanologi 2013

4. Perisai (shield volcano), kebanyakan berupa gunung non eksplosif, memiliki

lava basalt, dan biasanya di daerah hotspot.

5. Cinder Cone (kerucut), contohnya gunung La Poruna.

II.8 Terbentuknya gunung api

Gunungapi terbentuk akibat adanya pergerakan lempeng yang terus menekan

sejak jutaan tahun lalu hingga sekarang. Pengetahuan tentang gunungapi berawal dari

perilaku manusia dan manusia purba yang mempunyai hubungan dekat dengan

gunungapi. Hal tersebut diketahui dari penemuan fosil manusia di dalam endapan

vulkanik dan sebagian besar penemuan fosil itu ditemukan di Afrika dan Indonesia

berupa tulang belulang manusia yang terkubur oleh endapan vulkanik.

Gunungapi terbentuk pada empat busur, yaitu busur tengah benua, terbentuk

akibat pemekaran kerak benua; busur tepi benua, terbentuk akibat penunjaman kerak

samudara ke kerak benua, busur tengah samudera, terjadi akibat pemekaran kerak

samudera dan busur dasar samudera yang terjadi akibat terobosan magma basa pada

penipisan kerak samudera. Pengetahuan tentang tektonik lempeng merupakan

pemecahan awal dari teka-teki fenomena alam termasuk deretan pegunungan, benua,

gempabumi dan gunungapi. Planet bumi mepunyai banyak cairan dan air di

Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 12

Page 13: Laporan museum merapi

Laboratorium Volkanologi 2013

permukaan. Kedua factor tersebut sangat mempengaruhi pembentukan dan

komposisi magma serta lokasi dan kejadian gunung api.

II.9 Sejarah Pertumbuhan Merapi

Sejarah terbentuknya Merapi sangat kompleks sehingga merapi dibagi

menjadi 2 kelompok besar yaitu Merapi Muda dan Merapi Tua. Dan menurut sejarah

pertumbuhannya merapi di bagi menjadi 4, yakni :

 

1. PRA MERAPI

Disebut pra merapi karena sebagai Gunung Bibi dengan magma andesit-

basaltik berumur ± 700.000 tahun terletak di lereng timur dan batuanya bersifat

andesit-basaltik namun tidak mengandung orthopyroxen.

2. MERAPI TUA

Disebut merapi tua karena fase awal dari pembentukannya dengan kerucut

belum sempurna. Ekstrusi awalnya berupa lava basaltik yang membentuk Gunung

Turgo dan Plawangan berumur sekitar 40.000 tahun.

3. MERAPI PERTENGAHAN

Disebut merapi pertengahan karena lelehan lava andesitik yang menyusun

bukit Batulawang dan Gajahmungkur, yang saat ini nampak di lereng utara Merapi.

Batuannya terdiri dari aliran lava, breksiasi lava dan awan panas.

4. MERAPI BABU

Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 13

Page 14: Laporan museum merapi

Laboratorium Volkanologi 2013

Disebut merapi merbabu karena kawah Pasarbubar terbentuk kerucut puncak

Merapi yang saat ini disebut sebagai Gunung Anyar yang saat ini menjadi pusat

aktivitas Merapi. Batuan dasar dari Merapi diperkirakan berumur Merapi Tua.

Sedangkan Merapi yang sekarang ini berumur sekitar 2000 tahun. Letusan besar dari

Merapi terjadi di masa lalu yang dalam sebaran materialnya telah menutupi Candi

Sambisari yang terletak ± 23 km selatan dari Merapi.

II.10 Sejarah Pemantauan Gunung Merapi

Sejarah pemantauan Merapi tentu saja tidak lepas dari sejarah pemantauan

kegunungapian Indonesia seperti yang telah disebutkan di atas. Namun demikian

Merapi unik karena merupakan satu-satunya gunungapi Indonesia yang mempunyai

6 pos pengamatan dengan lima diantaranya masih berfungsi aktif.  Aktivitas Merapi

yang tinggi dengan selang erupsi yang pendek hanya beberapa tahun saja menarik

minat penelitian sejak jaman penjajahan sampai saat ini.

Hanya beberapa saat setelah Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk

di Yogyakarta dibangun sebuah kantor Urusan Gunungapi yang selanjutnya disebut

sebagai Pos Penjagaan Merapi. Pada 8 Agustus 1973, PPM berubah nama menjadi

Cabang Sub Direktorat Vulkanologi. Namun hanya bertahan 2 tahun namanya

dirubah lagi menjadi Dinas Vulkanologi Cabang Yogyakarta. Tahun 1978 menjadi

Seksi Geokimia Gunungapi sebagai bagian dari Direktrorat Vulkanologi. Memasuki

tahun 1984 dengan pertimbangan pentingnya penanganan Merapi secara lebih dalam

maka dibentuk Seksi Penyelidikan Gunung Merapi (PGM) dengan tugas dan fungsi

utama pemantauan aktivitas vulkanik Merapi. BPPTK dibentuk pada 28 Oktober

1997 dengan demikian fungsi kantor ini diperluas dengan mitigasi bencana geologi

lainnya.

Secara garis besar ada tiga tugas yang diemban BPPTK yaitu melaksanakan

mitigasi Gunung Merapi, pengembangan metoda dan analisis, teknologi dan

instrumentasi serta pengelolaan sarana dan prasarana laboratorium kegunungapian

dan mitigasi bencana geologi di samping tugas umum ketata-usahaan yang

mencakup administrasi, kepegawaian, keuangan dan kerumahtanggaan untuk

mendukung pelaksanaan tugas fungsi  tersebut.

Contoh pemantauan zaman kemerdekaan dan jaman sekarang

Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 14

Page 15: Laporan museum merapi

Laboratorium Volkanologi 2013

II.11 Morfologi puncak merapi

Saat ini morfologi puncak Gunung Merapi, yang terletak di wilayah Jawa Tengah

dan Daerah Istimewa Yogyakarta, berubah. Jika sebelumnya kawah membuka ke

arah barat, pascaerupsi tahun 2010 terlihat bukaan kawah gunung itu mengarah ke

selatan dan tenggara. Menurut staf Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi

Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Dewi Sri Sayuti, kondisi itu menentukan arah

erupsi selanjutnya. ”Jika tahun 1930 hingga 2010, erupsi selalu mengarah ke barat,

barat daya, atau barat laut, setelah erupsi tahun 2010, erupsi akan mengarah ke

selatan dan tenggara.

Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 15

Page 16: Laporan museum merapi

Laboratorium Volkanologi 2013

II.12 Instrumen pemantauan

- Penginderaan jauh (remote sensing)

- komputer

- Seismograf

- Radio

- Termometer

- Peralatan seismik.

-

II.13 Jenis Pemantauan Merapi

- Alat Seismik

- Pengamatan / pemantauan kimia

- Pemantauan deformasi

- Pencatatan gas

- Pemantauan visual

II.14 Material erupsi merapi

Berupa batuan piroklastik

Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 16

Page 17: Laporan museum merapi

Laboratorium Volkanologi 2013

BAB III

KESIMPULAN

III.1 KESIMPULAN

Museum gunung merapi kaliurang menampilkan berbagai hal tentang gunung

api antara lain sebagi berikut,

- Maket gunung api

- Teori tektonik lempeng

Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 17

Page 18: Laporan museum merapi

Laboratorium Volkanologi 2013

- Tipe erupsi gunung api

- Gambar wajah gunung api

- Letak gunung api di indonesia

- Hasil letusan gunung api

- Cara penyelamatan dari bahaya gunung berapi

- Serta sejarah terbentuknya bumi

dimana sejarah prmbentukan bumi berdasarkan tektonik menyatakan bahwa

lapisan terluar bumi terdiri dari lempeng lempeng besar dan kecil yang mengapung

di atas material yang memperlihatkan proses terpecahnya benua pangea. Yang

masing masing di bedakan dalam jenis pergerakanya, yakni zona divergen, zona

konvergen serta zona transform.

DAFTAR PUSTAKA

A.D. Wirakusumah, dkk.,1989. Peta Geologi Gunung Merapi, Jawa Tengah, Direktorat Vulkanologi.

Karakteristik Gunungapi, 2000, BPPTK

B. Voight, R. Sukhyar, dan A.D. Wirakusumah, 2000, Journal of Volcanology and Geothermal Research, Special Issue Merapi Volcano.

Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 18

Page 19: Laporan museum merapi

Laboratorium Volkanologi 2013

Mary-Ann del Marmol, 1998 The Petrology and Geochemistry of Merapi Volcano Central Java, Indonesia.

Johns Hopkins University, Baltimore, Maryland, Supriati Dwi Andreastuti, 1999,Stratigraphy and Geochemistry of Merapi Volcano, Central Java, Indonesia. Implication for Assessment of Volcanic Hazards.

Geology Department, The University of Auckland, A. Ratdomopurbo, S.D. Anrdeastuti, 2000, Evolusi 100 tahun Morfologi Gunung Merapi, BPPTK, Direktorat Vulkanologi.

Nama : I Wayan YudistiraNim : 111.110.120Plug : 2 19